Masuknya Islam di Burma (Myanmar

20
1 Masuknya Islam di Burma (Myanmar) Oleh: Ibnu Wicaksono Agama Islam mulai masuk ke Burma (Myanmar) sejak abad ketujuh Masehi, dibawa oleh para pedagang Muslim. Islam di Burma merupakan agama minoritas yang berdampingan dengan agama Kristen, Hindu dan agama Buddha yang merupakan Mayoritas. Islam di salah satu kawasan Asia Tenggara ini sangatlah berbeda dengan kawasan Asia tenggara lainnya seperti Indonesia Malaysia maupun Brunei. Islam Masuk ke Burma pertama kali di Arakan yakni bagian timur dari pesisir pantai Pagan (Bagan). Walaupun daerah Arakan merupakan salah satu daerah di pesisir pantai Burma telah menjadi sebuah jalur perdagangan yang telah banyak dilalui oleh para pedagang. Sejarah awal mengenai Islamisasi di Burma, terdapat dua daerah besar yang telah dapat dimasuki oleh orang- orang Arab, yakni daerah Pagan (Bagan) dan daerah Arakan, dalam beberapa tulisan mengenai sejarah awal masuknya Islam ke Burma dapat melihat dari kedua daerah ini, dimana Arakan yang berada di sepanjang timur pesisir pantai Bengal dari sungai Naf, telah lebih awal dimasuki oleh orang-orang Arab, faktor penyebanya adalah ramainya arus perdagangan yang menghubungkan antara Timur Tengah dan Asia Tenggara. Dalam makalah ini akan membicarakan mengenai masuknya Islam di Burma. Bagaimana situasi Burma pada masa Pra-Islam hingga pada masa kedatangan para pedagang

Transcript of Masuknya Islam di Burma (Myanmar

1

Masuknya Islam di Burma (Myanmar)

Oleh: Ibnu Wicaksono

Agama Islam mulai masuk ke Burma (Myanmar) sejak

abad ketujuh Masehi, dibawa oleh para pedagang Muslim.

Islam di Burma merupakan agama minoritas yang

berdampingan dengan agama Kristen, Hindu dan agama Buddha

yang merupakan Mayoritas. Islam di salah satu kawasan

Asia Tenggara ini sangatlah berbeda dengan kawasan Asia

tenggara lainnya seperti Indonesia Malaysia maupun

Brunei. Islam Masuk ke Burma pertama kali di Arakan yakni

bagian timur dari pesisir pantai Pagan (Bagan). Walaupun

daerah Arakan merupakan salah satu daerah di pesisir

pantai Burma telah menjadi sebuah jalur perdagangan yang

telah banyak dilalui oleh para pedagang.

Sejarah awal mengenai Islamisasi di Burma, terdapat

dua daerah besar yang telah dapat dimasuki oleh orang-

orang Arab, yakni daerah Pagan (Bagan) dan daerah Arakan,

dalam beberapa tulisan mengenai sejarah awal masuknya

Islam ke Burma dapat melihat dari kedua daerah ini,

dimana Arakan yang berada di sepanjang timur pesisir

pantai Bengal dari sungai Naf, telah lebih awal dimasuki

oleh orang-orang Arab, faktor penyebanya adalah ramainya

arus perdagangan yang menghubungkan antara Timur Tengah

dan Asia Tenggara.

Dalam makalah ini akan membicarakan mengenai

masuknya Islam di Burma. Bagaimana situasi Burma pada

masa Pra-Islam hingga pada masa kedatangan para pedagang

2

Muslim yang singgah di sekitar perairan dari negeri Burma

(Myanmar). Sebelum masuk kedalam permasalahan ada baiknya

diketahui terlebih dahulu mengenai profil dari negara

Burma itu sendiri.

A. Profil Singkat Negara Burma (Myanmar)

Burma (Myanmar) adalah negara terluas kedua di ASEAN

atau Asia Tenggara. Terbentang hampir 1500 mil dari Utara

hingga Selatan. Burma dua kali lebih besar daripada

Vietnam, tetapi kecil bila dibandingkan dengan total

keseluruhan kepulauan Indonesia. Di sebelah timur Burma

(Myanmar) terdapat India dan Bangladesh, selatan Tibet,

dan Yunan Cina. Yunan berada di Utara dan bersentuhan

dengan Laos di sebelah timur. Thailand berada di sebelah

Timur dan Tenggara, bagian barat daya dan selatan

dikelilingi samudra Hindia, teluk Bengal dan laut

Andaman. Dataran rendah Burma adalah bagian teratas dari

semenanjung Asia Tenggara.

Burma (Myanmar) adalah Negara dengan berbagai ras

dan disana terdapat 135 kelompok etnik. Populasinya

hampir 50 juta. Mayoritas adalah etnik Bamas, yang lain

seperti Shan, Kachin, Kayin, Chin, Mon, Rokhine, Muslim

Burma, Muslim India, Muslim Cina, dan lainnya merupakan

kelompok minoritas di Burma. 1

Pembagian tersebut juga terdapat dalam masyarakat

Muslim, ada Muslim Burma atau Zerbadee, Muslim keturunan

1 The Roots, Fruits And Dreams of All The Muslims inMyanmar” artikel di akses pada 15 Maret 2008 darihttp://www.rohingya.jp/pdf/muslims.pdf hlm. 1-2

3

India, Muslim Hui-Hui atau Panthay, dan Muslim

Rohingya. Muslim Burma terbagi dalam tiga komunitas yang

berbeda yakni:

1. Muslim Burma atau Zerbadee

2. Muslim India, Imigran keturunan India

3. Muslim Rohingya

Muslim Burma, merupakan komunitas yang terbentuk

paling awal. Mereka berasal dari wilayah Swebo di daratan

Tengah dekat ibukota pra-kolonial kerajaan Burma.

Komunitas ini dapat di runut asal usulnya hingga abad ke-

13 dan ke-14, ketika nenek moyang mereka datang ke negara

ini sebagai pembantu istana, tentara sewaan dan pedagang

dari barat. Pada tahun 1930-an Muslim Burma yang

berasimilasi dengan baik ini jumlahnya dilaporkan kurang

dari sepertiga komunitas Muslim.

Kaum India, merupakan komunitas Muslim yang

terbentuk seiring kolonialisasi Burma oleh Inggris pada

abad ke-19. Pada 1886 sampai 1973. Burma dijadikan

sebagai bagian dari provinsi India oleh Inggris oleh

karena itu banyak imigran dari India ke Burma. Pemerintah

Inggris sangat berperan atas datangnya Muslim-muslim

India ini. Mereka berdomisili di provinsi Arakan dan

Tenosserin.

Penyebab Muslim India banyak berdatangan ke Burma

karena kebutuhan pemerintah Burma ysng membutuhkan sumber

daya manusia dan penilaian subyektif Inggris tentang

imigran India yang dinilai lebih adaptif dan mandiri.

4

Komunitas Rohingya, yang bermukim dinegeri bagian

Arakan atau Rakhine. Suku Rohingya adalah orang Islam

dengan budaya mereka yang kelas terlihat di daerah

Arakan. Hal itu karena mereka menurunkan agama mereka

pada seluruh keturunan mereka dari bangsa Arab, Moor,

Pathan, Moghul, Asia Tengah, Bengal dan beberapa bangsa

Indo-Mongol. Percampuran dari suku, membuat penampakan

fisik unik mereka seperti tulang pipi yang tidak begitu

keras, mata mereka tidak begitu sipit (seperti orang

Rakhine Magh dan orang Burma). Hidung mereka tidak begitu

pesek. Mereka lebih tinggi dari orang Rakhine Magh tetapi

kulit mereka lebih gelap, beberapa dari mereka kulitnya

kemerahan, tetapi tidak terlalu kekuningan.2

Jumlah Populasi penduduk Burma (Myanmar) sekitar 50

juta pada tahun 2002. Mengenai populasi agama di

Burma )Myanmar) sekitar 70 % adalah penganut Buddha,

Kristen 8% dan Islam 15% sisanya Hindu, animisme dan

lain-lain.

B. Sejarah Awal Burma pada masa pra-Islam

Dalam sejarah Burma tercatat bahwa negeri ini

merupakan kerajaan yang telah merdeka sejak sekitar abad

266 SM hingga tahun 1782 M sebelum berada dibawah

pemerintahan Burma. Dapat diketahui bahwa Burma memiliki

sejarah yang panjang. Sama halnya dengan negeri-negeri di

Asia Tenggara pada masa pra-Islam daerah-daerah di Asia

2 Azizah, Pemberontakan Separatis Muslim Rohingya PascaKemerdekaan Burma 1948-1988, Fakultas Ilmu Pengetahuan BudayaUniversitas Indonesia Depok 2006. Hlm. 1-2

5

Tenggara telah didominasi oleh agama Hindu dan Budha,

yang dibawa oleh orang-orang India melalui jalur

perdagangan.

Pada masa pra-Islam di Burma telah terdapat beberapa

kerajaan yang terletak di dua daerah yakni di daerah

Pagan (Bagan) dan Arakan, di kedua daerah ini merupakan

tempat dimana agama Hindu dan Budha dapat berkembang

hingga dapat masuk ke dalam kalangan kerajaan.

Telah kita ketahui bahwa agama terbesar di Burma

didominasi oleh agama Buddha. Hal ini dapat diketahui

dari adanya para pedagang dari Cina yang telah melalui

daerah ini. Hal ini terlihat dari sumber Cina, yangmana

rute jalan tua melintas daratan antara Cina dan Barat,

yang menyebrangi daerah bagian Utara negeri ini. Petunjuk

pertama pemakaiannya tahun 128 SM, ketika Chang Chi'en

menemukan hasil negeri Cina dari Propinsi Seachuan, di

Bactria. Langkah-langkah diambil untuk menghubungkannya

tetapi hanya pada tahun 69 SM Cina menemukan perfektur

Yung Ch'ang menyebrangi mekang dengan markas besarnya di

Timur Salween, kira-kira 60 mil dari perbatasan Burma

sekarang.

Sumber kedua yang menyebutkan kedatangan agama

Buddha di Burma yang dibawa oleh dua orang pendeta

Budhha. Dongeng Buddha orang-orang Burma mengatakan bahwa

pengaruh India masuk ke Burma Pesisir melalui pantai.

Dalam Jataka daerah itu disamakan dengan Suwarnabhumi,

negeri Emas. Sebuah cerita populer orang-orang Burma

mengatakan dua orang bersaudara Tapusa dan Palikat, telah

6

diberi delapan helai rambut kepala oleh Gautama. Ini

dibawa melalui laut ke negeri Emas dan di sucikan di

Pagoda Shwe Dagon, yang di puja di Ranggon sekarang.

Babad Mon berisi dongeng yang menceritakan bagaimana Sona

dan Uttara, dua orang pendeta Buddha, di tugaskan ke

negeri Emas oleh synoda Buddha ke tiga di Pataliputra

sekitar tahun 241 Sebelum Masehi. Tetapi sebegitu jauh

berkenaan dengan bukti sejarah, tidak ada sisa-sisa

masuknya pengaruh India sebelum didapatnya fragmen buku

suci Pali di Hmawza. (srikesetra atau Prome Lama) sekitar

tahun 500 Masehi.3

Mengenai kehadiran agama Budha di Burma ini terlihat

dari bukti-bukti arkeologi yang di temukan diantaranya,

terdapat patung bata Wishnu, patung-patung kecil dari

perunggu untuk Akolistewara dan Boddhisatwa-bodhisatwwa

Budha Hinayana yang lain. Selain patung dan prasasti-

prasasti bebahasa pali, yang menunjukan Buddha Himayana

telah berkembang di sana sejak tahun-tahun awal. Mayat di

bakar dan abunya disimpan dalam periuk di pagoda atau

dikuburkan luas beralas batu bata yang di tutupi dengan

tanah.

Menurut data- sejarah dalam abad VII dan IX negara

Tai di Nanchao menduduki daratan dan pesisir Burma.

Rajanya, Kolofeng (748-779) mendirikan benteng untuk

mengawasi Hulu Irrawadhy dan memasukkan suku-suku

setempat ke dalam pasukannya. Beliau punya hubungan

dengan Pyu, yang mungkin menjadi bawahannya, karena

3D.G.E. Hall, ”Sejarah Asia Tenggara”, Usaha Nasional Surabaya. Hlm.124

7

serdadu-serdadu Pyu bekerja untuk pasukan Nancho merebut

Hanoi tahun 863. peperangan membuka jalan tua ke India

menyebrangi daratan Burma. Ada tanda-tanda bahwa Burma

bagian utara pada masa ini memperlihatkan banyak

perkembangaannya. Penulis-penulis masa kini menyebut

hasil Emas, garam, Kuda, ternak, gajah untuk membajak,

batu akik dan banyak lagi yang lain-lain.

Agama Buddha berkembang hingga ke daerah Arakan.

Daerah ini selama berabad-abad adalah sebuah kerajaan

yang merdeka. Arakan telah memiliki daerah Geografis.

Disana telah ada berbagai legenda tentang dinasti India

yang membentuk ibukota Dinnawadi (Dharyavati), Wassali,

Pinsa, Hkrit, Launggyet dan Mrohaung sepanjang sungai

Lemro.

Pada abad ke-8 M, kita mendapati catatan mengenai

keluarga dengan nama keluarga “Chandra”. Dan diyakini

raja ini telah memperluas daerah Arakan hingga Chitagana,

Wesaii, ini telah digambarkan dalam “Easternly Hindu

Kingdom of Bengal”.

Dari studi yang telah dilakukan oleh M.S Collins

telah menyimpulkan bahwa, “daerah yang dikenal sebagai

daerah Utara Arakan telah bertahun-tahun sebelum abad 8 M

telah diduduki oleh dinasti Hindu. Pada tahun 788 M ada

dinasti baru, diketahui sebagai Chandras, ditemukan

sebuah kota yakni Wessali, kota ini telah tercatat

menjadi perairan perdagangan yang mana telah dikunjungi

kapal-kapal; Raja Chandra adalah penegak agama

Buddha,.... daerah perairan telah diperluas hingga utara

8

Chittagong;-- Wessali merupakan kerajaan Hindu Bengal di

daerah Timur – pemerintahan dan para penduduk keduannya

adalah orang India.

Jatuhnya ibukota Arakan yang lama-- Wessal

menunjukan bahwa status Hindu pada abad ke 8 M. walaupun

Chandra memegang doktrin Buddha, tetapi penganut Brahmana

dan Budhisme tumbuh dengan subur di setiap sisi ibu kota.4

Dalam sejarah Arakan

Dapat di ketahui bahwa sumber-sumber dari Cina dan

Cerita Masyarakat Buddha bahwa Agama Budhha datang dibawa

oleh para pedagang Cina yang melalui negeri Burma. Sumber

kedua memberikan informasi bahwa ajaran Buddha dibawa

melalui dua orang Utusan dari India yang ditugaskan untuk

menyebarkan Ajaran Budha di negeri ini. Pada masa pra-

Islam terlihat bahwa kerajaan-kerajaan yang berada di

negeri Burma memiliki dua kekuatan besar agama yang

berkembang ditiap-tiap kerajaan tersebut. Dimana,

pengaruh agama Budha lebih dominan dalam memegang kendali

dalam pemerintahan.

C. Masuknya Islam di Burma

Negeri Burma yang pada awlanya telah terbagi menjadi

beberapa kerajaan, hal ini menjadikan timbulnya beberapa

veris mengenai kedatangan Islam khususnya di dua daerah

bagian Burma yakni, Pagan (Bagan) dan Arakan, untuk

mengetahui Islamissi di Burma dalam makalah ini akan

membagi proses Islamisasi di kedua daerah tersebut.

4 The Roots, Fruits And Dreams of All The Muslims in Myanmar”Op, Cit. hlm 51

9

1. Kedatangan Orang-Orang Arab di Arakan

Arakan sejak dahulu telah banyak didapati para

pedagang Arab, Arakan merupakan tempat terkenal bagi para

pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan

Bengal yang datang sebagai pedagang, prajurit, dan ulama.

Mereka melalui jalur darat dan laut. Pendatang tersebut

banyak yang tinggal di Arakan dan bercampur dengan

penduduk setempat.5

Muslim Arab datang pertama kali melewati daratan

India dan Asia Tenggara melalui jalur perdagangan pada

abad ke-7. Pada waktu itu, rempah-rempah, katun, batu

mulia, barang tambang, dan komuditas lainnya yang datang

dari Selatan dan Asia Tenggara merupakan barang-barang

yang sangat dibutuhkan di daerah Timur Tengah dan Eropa.

Orang-orang Arab datang sebagai pedagang, dan hampir

menguasai perdagangan tersebut. Mereka melahirkan

pedagang-pedagang yang menyebarkan Islam dan menjadi

pelaut-pelaut hebat, pengetahuan mereka tentang navigasi,

ilmu garis lintang, dan garis bujur, fenomena astronimi,

dan geografi negara-negara telah membuat mereka tak

tertandingi dalam hal berdagang di Samudera Hindia selama

beberapa abad. Orang-orang Arab tersebut menulis tentang

tempat-tempat yang mereka datangi untuk membuktikan

kedatangan mereka di dunia Timur dan Barat.

5 “A Short Historical Background of Arakan”, Artikel ini diakses pada 17 Mei 2008 darihttp://www.arthistoryclub.com/art_history/Rohingya

10

Agama Islam pertama kali masuk ke Arakan dibawa oleh

orang-orang Arab yang dipimpin Muhammad bin Hanafiya pada

tahun 680 M. Pada waktu itu, Arakan dikuasai oleh sebuah

kelompok kanibal yang dipimpin oleh Ratu Kaiyapuri.

Ketika Muhammad bin Hanafiya datang ke Burma dan

menyebarkan agama Islam Ratu Kaiyapuri ikut memeluk agama

Islam. Lalu, Hanafiya menikahi Ratu Kaiyapuri. Pengikut

Kaiyapuri pun ikut memeluk agama Islam. Seteah itu,

dakwah Islam pun tersebar di Arakan oleh para pelaut dan

pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Data tersebut

didapat dari catatan Arab yang ditulis oleh Shah Barid

Khan yang berjudul Hanifa O Kaiyapuri pada abad ke 16.

Menurut catatan tersebut Muhammad Hanif tiba di Arakan

dengan para tentaranya setelah terjadi perang “Karbala”.6

Arakan, yang pada asal mulanya dinamakan Rohang,

merupakan sebuah bangsa yang berdiri sendiri sejak awal

mula sejarah bangsa itu dikenal. Oleh karena itulah,

mereka dinamakan orang Rohangya, yang kini lebih dikenal

dengan sebutan Rohingya.7 Ada yang mengatakan bahwa Arakan

itu sendiri merupakan kata jamak dari rukn, berasal dari

kata bahasa yang berarti “tiang-tiang”. Kata tersebut

mencirikan keislaman dari etnis Rohingya.8 Tetapi hal ini

masih menjadi kontroversi, dimana kaum Buddha sendiri

mengklaim bahwa kata Arakan itu berasal dari nama seorang

pendeta Buddha yang bernama “Argyre”. Penyebar agama

6 Ibid. 7 Azizah, Pemberontakan Separatis Muslim Rohingya Pasca

Kemerdekaan Burma 1948-1988, Op. Cit., Hlm. 538 Ibid.

11

Buddha manyebut Arakan sebagai “Rekkha Pura”. Jadi tidak

dapat dipastikan nama Arakan itu berasal dari mana.

2. Kedatangan orang-orang Muslim di Pagan (Bagan)

Di bagian lain dari daerah Burma setelah Arakan

Islam adalah daerah Pagan (Bagan), Orang-orang Muslim

pertama yang mendarat di Burma (Myanmar) berlabuh di

delta sungai Ayeyarwady, semenanjung Tanintharyi, dan

Rakhime di abad kesembilan.9 Kedatangan umat Islam ini tercatat

oleh orang-orang Eropa, Cina dan Persia.

Dikatakan dalam sumber lainnya, bahwa orang Muslim

Datang ke Burma pada abad ke sembilan. Mereka mungkin

berasal dari Bengal, dan berdagang di daerah Arakan dan

mendarat di pesisir Pantai Burma. Walaupun Burma bukan

pusat jalur antara Timur tengah, India dan Cina, mereka

seringkali singgah di Jalur Maritim pada abad kesimbilan

dan kesepuluh. Para pelancong Muslim Persia dan dan juga

Arab menyebutkan bagian Burma Selatan dalam catatan

mereka, mereka menggambarkan lalu lintas perdagangan yang

pesat telah berlangsung melalui pantai India, Burma,

semenanjung Melayu, Sri Langka. Orang-orang Muslim yang

berlayar diperaiaran sebelah Timur telah mengenal daerah

pesisir Arakan. Perkampungan Muslim pertama di Burma

dihuni oleh para pedagang, beberapa lainnya yang datang

ke Burma tanpa sengaja disebabkan karena terdamparnya

kapal mereka di peraiaran Burma, dan terpaksa meminta

9 “History of Arrival of Islam in Burma/ Myanmar,” artikel di akses pada 15Maret 2008 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Burma

12

perlindungan.10 tidak banyak sumber yang mengungkapkan

mengenai kehidupan Muslim di daerah ini.

Keterangan tentang berlabuhnya orang muslim di Burma

tercatat dalam Kronik Burma yang telah merekam kehadiran

Muslim pada Era kerajaan pertama Burma Pagan (Bagan) 1044

M. dua orang pelaut Muslim dari keluarga BYAT. Byat Wi

dan Byat Ta, tiba di pantai Burma dekat Thaton. Setelah

kapal mereka rusak, mereka mengunakan papan berenang ke

pantai. Mereka berlindung dan tinggal di Biara di Thaton.

Raja Thaton menjadi takut terhadap mereka dan raja

membunuh saudara tertua ketika sedang tidur. Saudaranya

yang paling Muda berhasil meloloskan diri ke Bagan dan

berlindung kepada Raja Anawartha. Kemudian dia tinggal di

Bagan dan menikahi seorang wanita dan memiliki dua orang

anak, Shwe Byin bersaudara.

Sumber lain datang dari Eropa, dimana para Pelaut

Eropa yang telah mengunjungi pesisir Pantai Burma di abad

ke-15 sampai 17 M menggambarkan bahwa perkampungan para

pedagang Muslim dan lalu lintas perdagangan mereka

menghubungkan Burma dengan Jalur Sumatra, Malaka, dan

Pulau Maluku hingga Cina dan Jepang, di satu sisi,

berhadapan langsung dengan Bengal dan Sri langka, Persia

dan laut Merah di lain sisi. Para pedagang Muslim

mengadakan jual beli di daerah ini. Faktanya adalah

beberapa bagian di pesisir Burma berkembang dalam

pelabuhan terpenting dan merupakan pusat reparasi kapal.

10 Moshe Yegar, “Between integration and secession : the Muslim communities ofthe southern Philippines, Southern Thailand, and western Burma/Myanmar”, Lanham, Md.: Lexington Books, 2002. hlm. 19

13

Lebih utama untuk orang-orang Arab dan para pedagang

Armenia. Dalam berbagai hal para pedagang Muslim yang

telah aktif di Burma, telah menemukan pelabuhan mereka

sendiri, dan mereka dibatasi oleh Peraturan yang

dibebankan oleh raja kepada Mereka dan juga dengan

peraturan daerah setempat.11

Muslim Persia telah berlayar, dalam pencaharian

negeri Cina dan Mengunjungi Burma di perbatasan Yunan

(Cina), para kolonis telah merekam dalam kronik Cina pada

860 M. Myanmar Muslim telah di kenal dengan sebutan

Pathi, dan Myanmar Cina Muslim disebut Panthay, nama ini

dipercayai berasal dari bahasa Persi.12 Pelancong dari

Persia, Ibnu Khordabeh, pelancong dari Arab pada abad ke

Sembilan, Sulaiman dan Pelancong Persia pada Abad

kesepuluh, Ibn al Faqih, dalam tulisan-tulisan mereka

menyebut Burma Selatan. Sejarawan Arab yang yang hidup di

abad ke sepuluh, al Maqdisi, membicarakan hubungan yang

dikembangkan Burma dengan India, kepulauan Melayu, dan

Sri Langka. Sejarah Burma mencatat keberadaan orang-orang

Arab di masa pemerintahan raja Anawartatha (1044-1077)

yang bekerja sebagai penunggang kuda kerajaan. Pengganti

Anawartha, raja Sawlu (1077-1088) dididik oleh seorang

guru Muslim berkebangsaan Arab dan mengangkat anak sang

Guru, Yunan Khan, sebagai Gubernur kota Ussai, yang

sekarang bernama Pegu. Sebuah konspirasi di lingkungan

istana membuat Yunan Khan memberontak. Usahannya untuk

11Ibid,.12 The Roots, Fruits And Dreams of All The Muslims in Myanmar”

Op, Cit. hlm 29

14

menguasai pagan digagalkan oleh Kyanzitha, saudara Sawlu,

yang memperkenalkan suatu perkampungan Muslim di

pedalaman Burma lewat tawanan-tawanan Muslim asal India.

Di abad ketiga belas, ketika pasukan Kubilai khan yang

didominasi oleh tentara-tentara Muslim di bawah pimpinan

Nasruddin, anak gubernur Yunan, menyerang daerah Pagan,

keberadaan mereka di Burma kembali terasa.13

D. Kesimpulan

Dari berbagai macam sumber yang didapat maka dapat

diketahui, bahwa Islam mulai datang ke negeri Burma

(Myanmar Sekarang) ini di mulai sejak awal hadirnya

Islam, Yakni abad ke-7 dimana daerah Arakan telah banyak

disinggahi oleh para pedagang Arab, Arakan merupakan

tempat terkenal bagi para pelau Arab, Moor, Turki,

Moghuls, Asia Tengah, dan Bengal yang datang sebagai

pedagang, prajurit, dan ulama. Mereka melalui jalur darat

dan laut.

Pendatang tersebut banyak yang tinggal di Arakan dan

bercampur dengan penduduk setempat. Percampuran suku

tersebut terbentuk suku baru, yaitu suku Rohingya. Oleh

karena itu, Muslim Rohingya yang menetap di Arakan sudah

ada sejak abad ke-7 dan mereka tidak terbentuk dari satu

suku saja. Mereka terbentuk dari berbagai percampuran

berbagai suku yang berbeda.

Para pedagang yang singgah di panatai pesisir Burma

mulai menggunakan pesisir pantai dari Negara Burma

13 “Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara”, Saiful Muzani,Ed, Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 1993. Hlm. 28

15

(Myanmar) sebagai Pusat persingahan dan juga dapat

dijadikan sebagai sebuah tempat reparasi kapal. Dapat

diketahui bahwa Islam mulai masuk ke Burma di bawa oleh

para pedagang Muslim yang singgah di pesisir pantai

Burma. Pada masa kekuasaan perdagangan Muslim di Asia

Tenggara mencapai puncaknya, hingga sekitar abad ketujuh

belas, kota-kota di pesisir Burma, lewat Koneksi kaum

Muslim, masuk ke dalam jaringan dagang kaum Muslim yang

lebih luas. Bahkan ketika dominasi kaum Muslim tetap

memainkan peran penting di kawasan ini. Mereka tidak

hanya aktif di bidang perdagangan, melainkan juga dalam

pembuatan dan perawatan kapal. Suatu ketika di abad

ketujuh belas sebagian besar propinsi yang terletak di

jalur perdagangan dari Mergui sampai Ayutthaya praktis

dipimpin oleh gubernur Muslim dengan para administrator

tingginya yang juga Muslim.14

14 Ibid., hlm. 29

16

17

1. Peta Negara Burma (Myanmar)

18

19

2. Peta Daerah Arakan

BIBLIOGRAFI

BUKU

Abdurrahman, Dudung, Sejarah Peradaban Islam: Dari Klasik Hingga

Modern, Siti Maryam Ed, Yogyakarta: LESFI, 2002

Ali Kettani, M, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, terj-Muslim

Minorities in The Word Today, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005

Azizah, Pemberontakan Separatis Muslim Rohingya Pasca Kemerdekaan

Burma 1948-1988, Skripsi: Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya Universitas Indonesia Depok 2006

G.E Hall, D, .Sejarah Asia Tenggara, Usaha Nasional Surabaya.

Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Saiful

Muzani, Ed, Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 1993.

Yegar, Moshe, Between integration and secession : the Muslim

Communities of the Southern Philippines, Southern Thailand, and

Western Burma/Myanmar, Lanham, Md. : Lexington Books,

2002.

Media Online

A Short Historical Background of Arakan, Artikel ini di akses pada

17 Mei 2008 dari

http://www.arthistoryclub.com/art_history/Rohingya

History of arrival of Islam in Burma/Myanmar, artikel di akses pada

15 Maret 2008 dari

http://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Burma