Lumbricus terrestris

12
BUDIDAYA CACING TANAH (Lumbricus terrestris) MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan Dosen Pengampu : Dr. Lianah, M.Pd Oleh : 1. Iis Sholikhati (133811004) 2. Devi atiek A (133811007) 3. Faridatul A (133811016) 4. M. Khoirurrois (133811018) 5. Baitlina Putri M (133811047) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN 1

Transcript of Lumbricus terrestris

BUDIDAYA CACING TANAH

(Lumbricus terrestris)

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Lianah, M.Pd

Oleh :

1. Iis Sholikhati (133811004)

2. Devi atiek A (133811007)

3. Faridatul A (133811016)

4. M. Khoirurrois (133811018)

5. Baitlina Putri M (133811047)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2014

2

LAPORAN BUDIDAYA CACING TANAH

A. Dasar Teori

Budidaya cacing tanah merupakan upaya untuk

meningkatkan produksi ekonomis dengan meningkatkan laju

pertumbuhan, jumlah dan reproduksi. Telah banyak bukti

yang membuktikan bahwa cacing tanah merupakan makrofauna

tanah yang berperan penting sebagai penyelaras dan

keberlangsungan ekosistem yang sehat, baik biota tanah

lainnya maupun bagi hewan dan manusia. Secara umum cacing

tanah sudah terbukti sebagai biomamelioran (jasad hayat

penyubur dan penyehat) tanah terutama melalui

kemampuannya dalam memperbaiki sifat-sifattanah, seperti

ketersediaan hara, dekomposisi bahan organik, pelapukan

mineral, struktur, aerasi dan lain sebagainya sehingga

mampu meningkatkan produktivitas tanah. 1

Kemampuan cacing tanah untuk beradaptasi dengan

lingkungannya merupakan salah satu faktor penyelamat yang

melestarikan suatu spesies cacing tanah dari seleksi

alamiah. Biasanya cacing akan tumbuh dengan baik pada

jenis tanah yang tidak padat / gembur. Faktor-faktor

ekologis yang mempengaruhi pertubuhan cacing tanah

meliputi:

1. Kemasaman pH tanah

Kemasaman tanah sangat mempengaruhi populasi dan

aktivitas cacing tanah. Umumnya cacing tanah tumbuh baik1 Hanifah, Kemas Ali, dkk., Biologi Tanah Biologi dan Makrobiologi Tanah

( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada ), hlm 1193

pada pH sekitar 7, namun Lumbricus terestris dan A. Caliginose

dijumpai pada pH 5,2 – 5.4. banyak bukti yang menunjukkan

bahwa pH kotoran tanah lebih netral daripada tanah

habitatnya, yang terkait dengan adanya netralisasi asam

oleh sekresi kelenjar kalsifera yang dikeluarkannya pada

saat melintasi tanahdan sekresi dari usus .

2. Kelengasan tanah

Secara alamiah, cacing akan bergerak ke tempat yang

lebih basah atau diam jika terjadi kekeringan tanah.

Populasi cacing tanah banyakdijumpai pada tanah lempung

ringan, pasir ringan, tanah liat, tanah aluvial.

3. Temperatur

Temperatur sangat berpengaruh terhadap distribusi

cacing pada tanah. Cacing akan mengalami pertumbuhan yang

baik pada temperatur 250C.

4. Bahan organik

Distribusi bahan organik dalam tanah berpengaruh

terhadap cacing tanah karena terkait dengan sumber

nutrisinya sehingga pada tanah yang miskin bahan organik

cacing akan sedikit untuk ditemui. Untuk memacu

pertumbuhan cacing tanah dan meningkatkan bahan organik,

dapat ditambahkan kotoran hewan.terbukti bahwa cacing

pada tanah yang diberi pupuk kandanh akan mengalami

pertumbuhan lebih 3-15 kali daripada tanahyang tidak

diberi pupuk kandang.

5. Suplai makanan

Jenis dan jumlah pakan yang tersedia akan

mempengaruhi populasi, jenis spesies,kecepatan tumbuh,4

dan kesuburan caicing tanah. Setiap spesies mempunyai

karakter masing-masing terhadap jenis nutrisinya. Ada

yang lebih suka dengan sisa- sisa tanaman dan ada yang

lebih suka dengan kotoran hewan ternak. Untuk jenis

Lumbricus terestris lebih menyukai serasah tanaman atau sisa-

sisa tanaman.

Klasifikasi cacing tanah

Kingdom              : Animalia

Phylum                 : Annelida

Classis                  : Chaetopoda

Ordo                     : Oligochaeta

Familia                 : Lumbricidae

Genus                   : Lumbricus

Species                 : Lumbricus terrestris

(Anonymous,2012).

B. Tujuan

Untuk mengamati panjang, berat dan perkembangbiakkan

cacing dalam media.

C. Alat dan Bahan

a. Alat

1. MMT bekas untuk alas bahan yang akan di masukkan

2. Batu untuk pondasi awal agar MMTnya lebih kuat

3. Tongkat kayu untuk menyangga agar kuat

4. Tongkat besi untuk menyangga agar kuat

5. Tali untuk menali pada bagian atas antara tongkat

dengan tembok

5

6. Penutup atas sebagai pelindung dari air hujan

b. Bahan

1. Tanah pemasukkan pertama 25kg, pemasukkan ke

dua 3 kg

2. Sekam 5 kg

3. Kotoran sapi 28 kg

4. Air 60%

5. Abu sekam 3,5 kg

6. Bekatul 5 kg

7. Sampah daun pertama 30 kg, sampah daun kedua 1

kg

8. Cacing awal 50 ekor

9. Larutan EM4

D. Cara Kerja

1. Siapkan MMT kemudian lebarkan seperlunya dan

letakkan di tempat yang tersedia. Kemudian pada

ujung MMT di sangga dengan batu sebagai pondasi awal

agar MMT tidak bergeser.

2. Sangga MMT dengan tongkat kayu dan tongkat besi,

yang kemudian di tali dengan tali ke diding agar

tidak lepas.

3. Masukkan kedalam wadah tersebut tanah pertama 25 kg,

kemudian tambah lagi dengan tanah kedua 3 kg.

Ratakan keduanya sehingga menutupi permukaan MMT

tadi.

6

4. Lapisan selanjutnya setelah tanah yaitu sekam 5 kg

ratakan sekam sehingga menutupi lapisan sebelumnya

yaitu tanah.

5. Selanjutnya masukkan kotoran sapi 28 kg dan ratakan.

6. Di lanjutkan dengan memasukkan abu sekam 3,5 kg dan

ratakan.

7. Setelah itu masukkan bekatul 5 kg dan ratakan.

8. Lalu masukkan sampah daun pertama 30 kg dan sampah

daun kedua 1 kg.

9. Selanjutnya masukkan cacing 50 ekor.

10. Beri air 60%

11. Dan yang terakhir adalah masukkan larutan EM 4

12. Setelah itu pasang penutup atas agar cacing

terlindung dari air hujan.

E. Hasil Pengamatan

Budidaya cacing tanah (Lumbricus terrestris) dimulai

sejak tanggal 30 Oktober 2014. Budidaya cacing tanah

dimulai dengan membuat media atau tempat budidaya

cacing dengan menggunakan bahan dengan takaran sebagai

berikut:

Nama bahan Berat

(kg)

Tanah pertama 25 kg

Tanah kedua 3 kg

Sekam 5 kg

7

Kotoran sapi 28 kg

Abu sekam 3,5 kg

Bekatul 5 kg

Daun kering ke

1

30 kg

Daun kering

ke 2

1 kg

Cacing Tanah 16,7

gram

Hasil pengamatan budidaya cacing tanah (Lumbricus terrestris)

sebagai berikut :

a) Pada minggu pertama, kami memasukkan cacing tanah

dengan jumlah 50 ekor yakni 40 cacing besar dan 10

cacing kecil

b) Pada minggu ke 2, cacing ditambah kembali dengan

jumlah 75 ekor, yaitu 8 cacing besar dan 67 cacing

berukuran kecil.

c) Pada minggu ke tiga, tepatnya hari rabu, kami

menyirami cacing tanah tersebut dan memberi makan

dengan gembus yang sudah dipotong kecil.

Pada sampling pertama, tepatnya pada tanggal 13

november 2014, kami menemukan 2 ekor cacing dengan awal

8

diameter 0,3 cm menjadi 0,8 cm. Warna cacing coklat pekat

dan ada yang berwarna kemerahan. Tubuh cacing yang semula

ramping menjadi sedikit gemuk.

Pada sampling terakhir, pada tanggal 10 desember

2014, kami menemukan 5 ekor cacing, kami juga melakukan

pengukuran pH tanah menggunakan alat pH meter tanah,

tanah memiliki pH 7, dan kami juga melakukan pengukuran

suhu, tetapi hasilnya tidak akurat, karena menggunakan

alat termometer suhu yang sebelumnya belum di nol kan.

F. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa hasil

budidaya cacing tanah dinilai kurang berhasil karena

terdapat banyak hambatan.

G. Hambatan

1. Tanah terlalu becek, sehingga kelembaban

tanah tidak terjaga.

2.Media atau tempat budidaya cacing tanah terlalu

besar, sehingga cacing sulit ditemukan.

3.Jumlah cacing tanah yang dibudidaya tidak sebanding

dengan besar media atau tempat budidaya cacing.

9

DAFTAR PUSTAKA

Kastawi, Yusuf. 2009. Zoologi Avertebrata. Malang: UNM.

Hanifah, Kemas Ali, dkk. 2010. Biologi Tanah Biologi dan

Makrobiologi Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

10

LAMPIRAN

Gambar. Timbangan untuk

menimbang cacing tanah

Gambar. larutan EM4

Gambar sedang mencacah daun

11

Gambar sedang meratakan tanah

Gambar sedang memasukkan daun

kering dan sekamGambar memasukkan kotoran sapi

Gambar meratakan semua bahan

organik

12