KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) SEBAGAI PENGHUBUNG BAHASA ALAI (Antar Lokal Asli Indonesia)
-
Upload
ubrawijaya -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) SEBAGAI PENGHUBUNG BAHASA ALAI (Antar Lokal Asli Indonesia)
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) SEBAGAI PENGHUBUNG
BAHASA ALAI (Antar Lokal Asli Indonesia)”
BIDANG KEGIATAN :
PKM–GT
Diusulkan Oleh:
Rino Natama Aji (135040201111094) Angkatan 2013
Anna Ratvarah (135040201111129) Angkatan 2013
Ida Wijayanti (135040201111130) Angkatan 2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online)
Sebagai Penghubung Bahasa ALAI (Antar
Lokal Asli Indonesia)
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Rino Natama Aji
b. NIM : 135040201111094
c. Program Studi / Jurusan : Agroekoteknologi / -
d. Universitas : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan Telp : Jalan Kertoraharjo No. 91A, Malang
083853453150
f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama : Rina Rachmawati, SP., MP.
b. NIDN : 19810125006042002
c. Alamat Rumah dan Telp : Permata Jingga Blok Teratai 14, Malang
Malang, 1 Januari 2014
Menyetujui,
Pembantu dekan III
Fakultas Pertanian
Dr.Ir. Budi Prasetyo, MS
NIP. 19610701 198703 1 002
Ketua Pelaksana Kegiatan
Rino Natama Aji
NIM. 135040201111094
Pembantu Rektor III
Ir.H. RB. Ainurrasjid, MS
NIP. 19550618 198103 1002
Dosen Pembimbing
Rina Rachmawati, SP.,MP
NIP. 198101252006042002
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini. Karya tulis yang berjudul “KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) Sebagai
Penghubung Bahasa ALAI (Antar Lokal Asli Indonesia)” disusun dalam rangka
mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis 2013.
Karya tulis ini dapat terwujud berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Allah SWT atas semua nikmat dan karunia yang diberikan.
2. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan dan memberi dukungan dalam
pembuatan karya tulis ini.
3. Dr.Ir. Budi Prasetyo, MS. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya.
4. Rina Rachmawati, SP., MP. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
karya tulis ini.
5. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan yang tidak
ternilai hingga terselesaikannya karya ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca demi kesempurnaan dalam pembuatan karya tulis di masa mendatang.
Malang, Januari 2014
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ................................................................................................. ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................................................ iv
Daftar Tabel ............................................................................................................... iv
Ringkasan ................................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................................ 2
Manfaat ..................................................................................................................... 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Mengenai Kesulitan Berbahasa Daerah di Indonesia .................. 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan Untuk Menerjemahkan Bahasa Daerah ................ 4
KEPO ALAI (Kamus Ethnic Praktis Online) (Antar Lokal Asli Indonesia) ....... 5
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan yang
Diajukan .................................................................................................................... 9
Langkah-Langkah Untuk Mengimplementasikan Gagasan ...................................... 9
Kelebihan dan Kekurangan Gagasan ........................................................................ 10
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan.............................................................................................. 11
Teknik Implementasi Gagasan yang Diajukan .......................................................... 11
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan ............................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Indonesia dan Contoh Bahasa Daerah di Indonesia ......................... 4
Gambar 2. Aksi Protes Masyarakat Bali mengenai rencana Kementerian
Pendidikan Nasional untuk menghapus bahasa daerah dari kurikulum
pendidikan nasional ................................................................................. 4
Gambar 3. Tampilan Penerjemah online Bahasa Indonesia ke Bahsa Sunda ............ 5
Gambar 4. Konsep Tampilan Website Kepo Alai ..................................................... 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keterangan Fungsi Icon pada Konsep Tampilan Website Kepo Alai .......... 7
v
“KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) SEBAGAI PENGHUBUNG
BAHASA ALAI (Antar Lokal Asli Indonesia)”
Diusulkan oleh:
Anna R., Ida W., dan Rino N.A.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
RINGKASAN
Bahasa persatuan negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Namun,
masing-masing daerah di Indonesia mempunyai bahasa lokal yang beragam.
Bahasa yang digunakan berkomunikasi dalam bergaul biasanya adalah bahasa
lokal. Dan apabila seseorang yang berasal dari suatu daerah pindah ke daerah lain,
misalnya merantau, orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Untuk itu, perlu mempelajari bahasa
lokal dimana orang tersebut berdomisili.
Oleh karena itu, gagasan mengenai website Kamus Ethnic Praktis Online
Sebagai Penghubung Bahasa Antar Lokal Asli Indonesia sesuai dengan harapan
masyarakat, karena lebih efektif dan efisien serta dapat memudahkan masyarakat
untuk mempelajari berbagai bahasa lokal di Indonesia. Tidak hanya
menerjemahkan bahasa Indonesia ke satu bahasa local, tetapi juga dapat
menerjemahkan dari suatu bahasa lokal ke bahasa lokal yang lain.
Dengan adanya website Kepo Alai ini, masyarakat dapat mempelajari
secara praktis berbagai bahasa daerah di Indonesia. Selain itu, masyarakat
pendatang tidak lagi mengalami kesulitan ketika beradaptasi dan berkomunikasi
dengan masyarakat setempat yang memiliki budaya dan bahasa daerah yang
berbeda.
Kata Kunci: Komunikasi, Bahasa Lokal, Website Kepo Alai
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman globalisasi ini, perkembangan dan kemajuan teknologi begitu
pesat sehingga dampaknya sangat terasa pada kehidupan manusia. Menurut
Sundusiyah (2012), kehadiran dan munculnya inovasi teknologi modern terbaru
diharapkan dapat memberikan kemudahan dan manfaat bagi pihak yang
membutuhkannya. Teknologi dalam bidang komunikasi sangat dibutuhkan pada
saat ini untuk memudahkan komunikasi antar individu yang berbeda bahasa.
Tetapi dilain pihak, Indonesia memiliki keragaman bahasa dan budaya
yang luar biasa, ada sebanyak 726 bahasa daerah dengan 719 bahasa daerah
diantaranya yang masih aktif digunakan sehari-hari diseluruh pelosok Indonesia
(Ginting dan Nazori, 2012). Akan tetapi, keterbatasan dalam menguasai berbagai
macam bahasa daerah di Indonesia merupakan kendala utama bagi masyarakat
umum untuk bisa menguasai bahasa daerah yang bukan berasal dari daerah
asalnya. Kendala tersebut sangat dirasakan bagi pelajar yang menuntut ilmu di
lingkungan baru yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan daerah
asalnya. Bahasa yang didengarkan terasa asing ditelinga mereka.
Guna untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut, beberapa
masyarakat pun berupaya dengan membuat suatu inovasi penerjemah dua arah
bahasa Indonesia ke bahasa daerah. Akan tetapi, solusi tersebut masih belum bisa
untuk mengatasi permasalahan yang ada. Perkembangan teknologi informasi pun
juga ikut dimanfaatkan oleh beberapa inovator yang berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut. Namun, inovasi-inovasi
yang mereka berikan masih belum dapat terselesaikan. Oleh karena itu, diperlukan
suatu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut sesuai dengan harapan
masyarakat yaitu lebih ekonomis dan efektif.
Kepo Alai merupakan suatu solusi yang ditawarkan dalam gagasan ini
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kepo Alai merupakan sebuah inovasi
yang sangat ekonomis dan praktis serta sangat membantu untuk masyarakat. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sundusiyah (2012), yang mengatakan bahwa teknologi
2
informasi dapat meningkatkan kinerja serta memungkinkan semua kegiatan dapat
terselesaikan dengan cepat, tepat, akurat, dan meningkatkan produktifitas kerja
karena teknologi informasi menghasilkan informasi yang berkualitas dan sangat
relevan.
Oleh karena itu, dari paparan tersebut maka kami mengangkat judul
“KEPO (Kamus Ethnic Praktis Online) Sebagai Penghubung Bahasa ALAI (Antar
Lokal Asli Indonesia)”. Dengan adanya Kepo Alai ini diharapkan masyarakat
dapat mengetahui berbagai macam bahasa daerah yang dimiliki Indonesia serta
dapat kembali melestarikannya.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Untuk mengatasi permasalahan di masyarakat yang mengalami kesulitan
dalam menerjemahkan berbagai macam bahasa daerah yang dimiliki
Indonesia.
2. Untuk memaksimalkan potensi dari teknologi informasi sebagai
penerjemah bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
3. Untuk memperkenalkan kembali berbagai macam bahasa daerah yang
dimiliki Indonesia kepada seluruh masyarakat dunia.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Bagi pemerintah dapat menjadikan inovasi terbaru ini sebagai suatu cara
untuk dapat melestarikan kembali bahasa-bahasa daerah yang dimiliki
Indonesia.
2. Bagi masyarakat khususnya dapat menggunakan inovasi terbaru ini
sebagai suatu solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
mengenai penerjemahan bahasa-bahasa daerah Indonesia.
3. Bagi mahasiswa dapat menjadikan penulisan ini sebagai pembelajaran dan
pengembangan wawasan dalam memberikan suatu inovasi terbaru lagi
yang juga bermanfaat bagi masyarakat.
3
GAGASAN
Kondisi Kekinian Mengenai Kesulitan Berbahasa Daerah di Indonesia
Bahasa merupakan unsur yang sangat vital dalam berkomunikasi, yakni
sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa mempunyai kedudukan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam melaksanakan hubungan sosial
dengan sesamanya, manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
sejak berabad-abad silam.
Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara
Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap
bahasa Indonesia dan yang terlebih kepada bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbukan dampak negatif
terhadap perkembangan bahasa daerah sebagai bahasa identitas masing-masing
suatu daerah yang ada di Indonesia (Losaries, 2013).
Menurut Darwis (2013), salah satu dampak dari perkembangan zaman
adalah modernisasi, dimana masyarakat saat ini sangat kurang menguasai bahasa-
bahasa daerah yang dimiliki oleh Indonesia. Misalnya masyarakat pendatang,
terutama mahasiswa dari luar daerah menginjakkan kaki di tanah perantauan
untuk merasakan pengalaman baru yang jarang ada di daerah aslinya. Namun,
salah satu kendala yang dialami adalah masalah bahasa. Meskipun menggunakan
bahasa Indonesia, tetapi terkadang dialog antar individu berbeda satu sama lain.
Hal ini membuat masyarakat pendatang cukup sulit untuk beradaptasi dengan
gaya bicara sehari-hari di daerah tersebut sehingga terkadang mengalami
miskomunikasi dengan teman sepergaulan yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia.
Hal ini pun dirasakan oleh penulis ketika menginjakkan kaki di tanah Jawa
untuk melanjutkan studi. Ada sensasi asing yang dirasakan oleh penulis. Sama
halnya dengan asingnya kota perantauan, orang-orang di sekitar pun menganggap
penulis itu asing namun tidak sampai dikucilkan karena penduduk asli harus
mengubah bahasa mereka ke dalam bahasa nasional saat berbicara dengan penulis.
Hal itu membuat penulis ingin mengetahui arti dari kata yang yang diucapkan
4
oleh penduduk lokal setempat. Jika sulit diingat, maka akan dicatat agar bahasa
Jawa dapat masuk ke dalam memori dan mudah diingat. Namun, hal tersebut
kurang efisien karena harus mengingat banyak kosakata dan maknanya sehingga
penulis memunculkan ide untuk membuat gagasan ini.
Solusi yang Pernah Ditawarkan Untuk Menerjemahkan Bahasa Daerah
Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah maupun
pihak-pihak yang lain dalam hal mengatasi permasalahan untuk menerjemahkan
bahasa daerah yang dimiliki Indonesia. Menurut Kisyani dan Laksono (2013),
menyebutkan bahwa ada penelitian dan pemetaan bahasa daerah di Indonesia
yang coba dilakukan oleh beberapa linguis dan Pusat Bahasa. Akan tetapi, focus
penelitian itu sebagian besar adalah deskripsi mengenai bahasa daerah, bukan
merupakan solusi dari semakin terpinggirkannya bahasa daerah.
Berbeda halnya dengan Pemerintah, upaya yang dilakukan pemerintah
agar masyarakatnya dapat beerbahasa daerah dengan baik yakni dengan
memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Namun, pada
tahun 2013 pemerintah berencana untuk menghapuskan kembali bahasa daerah
dari kurikullum 2013, dan menggabungkannya dengan pelajaran seni budaya.
Tentu hal tersebut banyak mendapat protes dari masyarakat(Hasan, 2012).
Gambar 1. Peta Indonesia (Kiri) dan Contoh Bahasa Daerah di Indonesia
(Kanan)
Gambar 2. Aksi Protes
Masyarakat Bali mengenai
rencana Kementerian
Pendidikan Nasional untuk
menghapus bahasa daerah
dari kurikulum pendidikan
nasional
5
Selain pemerintah, masyarakat pun juga berupaya untuk memberikan solusi
mengenai permasalahan di atas. Salah satunya dengan membuat system
terjemahan online dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah(Ainul, 2012). Akan
tetapi, solusi tersebut hanya bisa menerjemahkan ke dalam satu bahasa daerah
saja, tidak bisa ke bahsa daerah yang lainnya serta tampilannya pun kurang
menarik untuk digunakan. Jadi, solusi yang saat ini sudah ada masih belum
mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan diperlukan suatu inovasi
yang bisa sesuai dengan keinginan masyarakat yaitu lebih efektif dan efisien serta
tidak meninggalkna unsur budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
KEPO ALAI (KAMUS ETHNIC PRAKTIS ONLINE) (ANTAR LOKAL
ASLI INDONESIA)
Dengan adanya website ini masyarakat Indonesia akan mudah memahami
dan mempelajari keragaman bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Negara
Indonesia terkenal dengan bahasanya yang beragam, bahkan dari daerah satu ke
daerah lain bahasanya sudah berbeda. Menurut Dosen Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Mataram, Nurachman Hanafi mengatakan, Indonesia
memiliki sedikitnya 750 bahasa daerah sebagai bahas leluhur yang merupakan
warisan tak ternilai harganya. Menurut dia, berdasarkan populasi pendukungnya,
Gambar 3. Tampilan Penerjemah online Bahasa Indonesia ke Bahsa Sunda
6
bahasa Jawa menempati urutan pertama dengan penutur 60 juta jiwa, Bahasa
Sunda kedua dengan penutur 24 juta jiwa, sedangkan bahasa daerah lainnya dalam
daftar urutan berikutnya(Said, 2009).
Gagasan ini akan sangat membantu masyarakat pendatang, mahasiswa, dan
wisatawan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat di lingkungan
barunya. Perbedaan bahasa terkadang sangat mengganggu dalam proses
berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan,
namun pernyataan tersebut kurang sesuai dengan penafsiranya. Berdasarkan
pengalaman penulis saat bertemu dan berkomunikasi dengan penduduk asli di
daerah Ranu Pane Kab. Lumajang, banyak dari mereka tidak bisa berbahasa
Indonesia. Mereka hanya menguasai bahasa daerahnya sendiri yaitu bahasa Jawa.
Hal tersebut membuat para pendatang yang tidak dapat berbahasa Jawa
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan penduduk sekitar.
Kemajuan teknologi di era modernisasi saat ini dapat mendukung
berkembangnya gagasan yang kami ajukan. Banyaknya smartphone dengan harga
yang terjangkau dan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki membuat barang
tersebut sangat efisien digunakan khususnya untuk mengakses informasi. Dengan
menggunakan gagasan ini diharapkan membantu masyarakat ketika berada pada
suatu lingkungan baru dimana mereka tidak menguasai bahasa daerah tersebut,
dapat memanfaatkan smartphone yang mereka miliki untuk mengakses dan
menggunakan gagasan ini, sehingga akan memudahkan mereka berkomunikasi
dengan penduduk setempat.
Selain itu, sering kali pengguna jejaring sosial seperti twitter dan facebook
menuliskan status dengan menggunakan bahasa daerahnya sehingga membuat
pembaca lainnya kesulitan dalam memahami arti dari bahasa tersebut. Dengan
adanya gagasan ini, beberapa permasalahan tersebut dapat teratasi hanya dengan
copy-paste dan klik, bahasa daerah tersebut dengan mudah dapat dipahami.
Gagasan ini dapat membantu proses pembelajaran di bidang pendidikan
bahasa daerah. Para peserta didik tidak akan lagi mengalami kesulitan dalam
membuka kamus bahasa daerah dan mencari satu persatu huruf untuk menemukan
7
terjemahan kosa kata dari subjek yang dicari. Gagasan ini juga menyediakan
tingkat-tingkatan bahasa lokal mulai dari bahasa yang kasar untuk berkomunikasi
dengan teman sebaya (Ngoko) hingga bahasa yang sopan (Kromo) untuk
berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
Tabel 1. Keterangan Fungsi Icon pada Konsep Tampilan Website Kepo Alai
No Gambar Icon Fungsi
1
Menunjukan bahasa nasional dari hasil terjemahan
bahasa lokal
2
Menunjukkan jenis bahasa setiap daerah di
Indonesia
3
Tombol menu untuk memilih provinsi yang ingin
diketahui bahasanya
Gambar 4. Konsep Tampilan Website Kepo Alai
8
4
Tombol menu untuk memilih jenis bahasa dari
beberapa provinsi
5
Tombol menu untuk memilih tingkatan bahasa,
misalnya dalam bahasa Jawa terdapat 3 tingkatan
bahasa, yaitu : Ngoko, Krama, dan Krama Inggil
6
Kolom hasil terjemahan kata atau kalimat dari
berbagai bahasa lokal ke bahasa Indonesia
(otomatis)
7
Kolom untuk menulis kata atau kalimat dalam
bahasa lokal yang ingin diterjemahkan ke bahasa
lokal yang lain dan bahasa Indonesia (klik tombol
lampu)
8.
Kolom hasil terjemahan kata atau kalimat dalam
lokal yang ingin diketahui terjemahannya
9.
Tombol untuk menerjemahakan (di klik)
10.
Tombol untuk mengetahui cara pengucapan kata
atau kalimat dari kolom bahasa lokal tersebut (di
klik)
9
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan yang Diajukan
Pihak-pihak yang nantinya dapat membantu dalam mengimplementasikan
gagasan ini adalah sebagai berikut :
a) Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak utama yang mendukung pengimplementasian
gagasan ini seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
dan pemerintah daerah masing-masing provinsi. Melalui dinas-dinas yang
dimiliki oleh kementrian tersebut nantinya akan membantu untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai gagasan ini.
b) PUSTEKKOM (Pusat Teknologi dan Komunikasi)
Merupakan suatu badan nasional yang bertugas untuk mengembangkan
pemanfaatan teknologi informatika dalam pendidikan dan nantinya akan
dapat membantu untuk mengembangkan gagasan ini menjadi lebih baik.
c) Universitas Brawijaya
Pihak yang mendukung dalam penyedian domain (kepo.ub.ac.id) dan
memberikan hak cipta atas gagasan ini. Dengan demikian, gagasan ini
terdaftar dan dapat digunakan dalam ruang lingkup Universitas Brawijaya
untuk mahasiswa maupun di luar Universitas Brawijaya untuk masyarakat
umum.
d) Masyarakat Umum
Masyarakat umum yang meliputi pelajar maupun masyarakat luas
merupakan objek utama yang membutuhkan gagasan ini untuk
memudahkan berkomunikasi antar individu yang berbeda bahasa. Selain
itu, gagasan ini dapat membantu dalam proses pembelajaran bahasa
daerah.
Langkah-Langkah Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Dalam mengimplementasikan gagasan ini, perlu adanya langkah-langkah
strategis untuk menyebar luaskan gagasan tersebut agar bermanfaat bagi
masyarakat pendatang dari luar daerah yang ingin beradaptasi dengan masyarakat
setempat. Langkah-langkah pengimplementasian tersebut antara lain:
10
a. Sosialisasi Melalui Lingkungan Universitas Brawijaya
Lingkungan Universitas Brawijaya menjadi sasaran pertama untuk
mensosialisasikan gagasan ini karena disana terdapat banyak mahasiswa yang
berasal dari berbagai daerah. Sebagian besar mahasiswa tidak dapat menguasai
bahasa lokal daerah Malang, sehingga terlihat canggung dalam pergaulannya.
b. Sosialisasi Melalui Media Cetak
Media cetak seperti koran dapat memberi informasi kepada publik tentang
gagasan ini terutama bagi masyarakat pendatang di suatu daerah yang mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
c. Sosialisasi Melalui Jejaring Sosial
Pada saat ini, banyak jejaring sosial yang mempermudah komunikasi
dengan seseorang tanpa dibatasi oleh jarak, misalnya facebook, twitter, whatsapp,
line, dan lain-lain. Melalui jejaring sosial tersebut, tentunya dapat menyebarkan
informasi secara luas untukmengenai manfaaat dari gagasan ini.
Kelebihan dan Kekurangan Gagasan
a. Kelebihan Gagasan
1) Memiliki pilihan bahasa lokal yang lengkap dari semua daerah di
Indonesia.
2) Dapat menerjemahkan bahasa lokal yang satu dengan bahasa lokal yang
lain beserta panduan terjemahan bahasa Indonesianya.
3) Gagasan ini dilengkapi dengan tingkatan bahasa lokal untuk
berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari mulai dari tingkatan bahasa
yang kasar hingga sangat halus.
4) Lebih praktis, efektif, dan efisien dalam penggunaannya karena gagasan
ini dapat diakses melalui internet tanpa harus membuka buku kamus.
5) Terdapat tombol sound untuk mendengar cara pengucapan kata atau
kalimat yang terdapat pada kolom bahasa lokal.
b. Kekurangan Gagasan
1) Website ini tidak dapat diakses pada daerah yang tidak ada jaringan
internetnya.
11
2) Ketika ingin mengganti bahasa lokal yang satu dengan bahasa lokal yang
lain, harus mengganti dahulu satu persatu menu provinsi, bahasa lokal, dan
tingkatan bahasanya sehingga membutuhkan waktu yang lama.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Permasalahan yang melatar belakangi gagasan mengenai website kami
yang bernama KEPO ALAI adalah adanya pihak yang mengalami kesulitan
maupun keterbatasan menguasai bahasa daerah di tanah perantauan. Dengan
adanya gagasan ini, masyarakat pendatang dapat mempelajari bahasa lokal.
Sehingga mempermudah dalam hal berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
Kemajuan teknologi di era modernisasi saat ini sangat mendukung gagasan yang
diajukan, karena sebagian besar masyarakat menggunakan media elektronik yang
tersambung dengan jaringan internet.
Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan
Pengimplementasian gagasan ini melibatkkan lembaga pemerintahan
sebagai pihak utama yang mendukung, seperti Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Selain itu, pihak yang mendukung gagasan ini adalah Pustekkom
dalam mengembangkan teknologi informatika sehingga gagasan ini menjadi lebih
baik.Penulis menggunakan domain yang disediakan Universitas Brawijaya untuk
mendapatkan hak cipta. Penyebarluasan mengenai gagasan ini dengan cara
disosialisasikan ke masyarakat umum.
Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Diterapkannya gagasan PKM ini akan membawa dampak bagi masyarakat
yang ingin mempelajari secara luas berbagai bahasa lokal di Indonesia.Manfaat
yang akan diperoleh yaitu mempermudah komunikasi antar masyarakat yang
berbeda bahasa lokal. Dengan adanya gagasan ini akan menciptakan inovasi
terbaru yang lebih kompleks dibandingkan dengan website terjemahan lokal yang
lainnya,karena gagasan website ini dapat menerjemahkan antar bahasa lokal.
Sedangkan website terjemahan lainnya hanya terbatas pada satu bahasa lokal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ainul, A. 2012. Cara Translate Bahasa Indonesia Ke Bahasa Sunda. (online)
(http://infoter-baru.blogspot.com/2012/09/translate-bahasa-indonesia-ke-
bahasa- sunda. html, diakses pada 1 Januari 2014).
Darwis, M. 2013. Nasib Bahasa Daerah di Era Globalisasi: Peluang dan
Tantangan. Makassar: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
Ginting, A. Dan Nazori, A.Z. 2012. Penerjemahdua Arah Bahasa Indonesia Ke
Bahasa Daerah (Karo) Menggunakan Teknik Statistical Machine
Translation (SMT) Sebagai Fitur Pada Situs Web Untuk Meningkatkan
WEB TRAFFIC. Jurnal Telematika Mkom Vol.4 No.11, Maret 2012.
Pascasarjana Universitas Budi Luhur.
Hasan, R. 2012. Kurikulum 2013 Hapus Bahasa Daerah, Bali Protes. (online)
(http://www.tempo.co/read/news/2012/12/14/079448218/Kurikulum-2013-
Hapus-Bahasa-Daerah-Bali-Protes, diakses pada 1 Januari 2014).
Kisyani dan Laksono. 2013. Pelestarian Dan Pengembangan Bahasa-Bahasa
Daerah di Indonesia. FBS. UNESA.
Losaries, I. 2013. Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah Terhadap Bahasa
Indonesia. (online) (http://software-comput.blogspot.com /2013/04/
pengaruh-penggunaan-bahasa-daerah.html, diakses pada 31 Desember
2013).
Said, M. 2009. Indonesia Miliki 750 Bahasa Daerah. (online)
(http://beritasore.com/2009/06/17/indonesia-miliki-750-bahasa-daerah/.
Diakses pada 1 Januari 2014).
Sundusiyah, A. 2012. Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung:
Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia.
13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Rino Natama Aji
Tempat/Tgl.Lahir : Lumajang, 8 Juni 1994
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kertoraharjo No. 91A, Malang
e-mail : [email protected]
Nomer Telepon : 083853453150
Hobby : Bermain alat musik
Moto Hidup : Imposible is nothing
Malang, 1 Januari 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
Rino Natama Aji
NIM. 135040201111094
Anggota Pelaksana 1:
Nama : Anna Ratvarah
Tempat/Tgl.Lahir : Penaraga, 14 Oktober 1995
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sumber Sari Dalam RT 09/RW 01 Kel. Sumber
Sari Kec. Lowokwaru, Malang
E-mail : [email protected]
Nomer Telepon : 085253414181
Hobby : Menyanyi dan menulis
Moto Hidup : Life is struggle and action is power
Malang, 1 Januari 2014
Anggota Pelaksana Kegiatan
Anna Ratvarah
NIM. 135040201111129
14
Anggota Pelaksana 2:
Nama : Ida Wijayanti
Tempat/Tgl.Lahir : Bontang, 3 Februari 1995
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kertosariro No.53B, Malang
e-mail : [email protected]
Nomer Telepon : 085733093882
Hobby : Menyanyi
Moto Hidup : Menjadi insan mulia, membanggakan keluarga dan
menjadi generasi harapan bangsa
Malang, 1 Januari 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
Ida Wijayanti
NIM. 135040201111130
Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Rina Rachmawati, SP., MP.
NIDN : 19810125006042002
Fakultas / Program Studi : Fakultas Pertanian / Ilmu Hama dan
Penyakit Tumbuhan
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Alamat Rumah : Permata Jingga Blok Teratai 14, Malang
Nomer telepon : 081217828618
Malang, 1 Januari 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
Rina Rachmawati, SP.,MP
NIDN. 19810125006042002