Inkar As-Sunnah

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadits Nabi saw telah disepakati oleh mayoritas ulama dan umat Islam sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah kitab suci al-Qur’an. Berbeda dengan al-Qur’an yang semua ayat-ayatnya disampaikan oleh Nabi SAW secara mutawatir dan telah ditulis serta dikumpulkan sejak zaman Nabi SAW masih hidup, serta dibukukan secara resmi sejak zaman khalifah Abu Bakar al-Shiddiq, sebagian besar hadis Nabi saw tidaklah diriwayatkan secara mutawatir dan pengkodifikasiannya pun baru dilakukan pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis, salah seorang khalifah Bani Umayyah. Hal yang disebutkan terakhir, didukung oleh beberapa faktor lainnya, oleh sekelompok kecil (minoritas) umat Islam dijadikan sebagai alasan untuk menolak otoritas hadis-hadis Nabi saw sebagai hujjah atau sumber ajaran Islam yang wajib ditaati dan diamalkan. Dalam wacana ilmu hadis, dikenal dangan kelompok inkar al-sunnah. Mengesampingkan, apalagi menafikan kedudukan Sunnah sebagai wahyu, berarti memenggal pilar utama yang menyangga tegaknya ajaran Islam itu sendiri dan sekaligus menolak fungsi ke-Nabi-an Muhammad SAW. Dalam hal ini makalah akan dibahas tentang inkar sunnah, mulai dari pengertian, tokohnya, sejarahnya, dan sebagainya.

Transcript of Inkar As-Sunnah

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Hadits Nabi saw telah disepakati olehmayoritas ulama dan umat Islam sebagai sumber keduaajaran Islam setelah kitab suci al-Qur’an. Berbedadengan al-Qur’an yang semua ayat-ayatnyadisampaikan oleh Nabi SAW secara mutawatir dantelah ditulis serta dikumpulkan sejak zaman NabiSAW masih hidup, serta dibukukan secara resmi sejakzaman khalifah Abu Bakar al-Shiddiq, sebagian besarhadis Nabi saw tidaklah diriwayatkan secaramutawatir dan pengkodifikasiannya pun barudilakukan pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis,salah seorang khalifah Bani Umayyah.

Hal yang disebutkan terakhir, didukung olehbeberapa faktor lainnya, oleh sekelompok kecil(minoritas) umat Islam dijadikan sebagai alasanuntuk menolak otoritas hadis-hadis Nabi saw sebagaihujjah atau sumber ajaran Islam yang wajib ditaatidan diamalkan. Dalam wacana ilmu hadis, dikenaldangan kelompok inkar al-sunnah.

Mengesampingkan, apalagi menafikan kedudukanSunnah sebagai wahyu, berarti memenggal pilar utamayang menyangga tegaknya ajaran Islam itu sendiridan sekaligus menolak fungsi ke-Nabi-an MuhammadSAW.

Dalam hal ini makalah akan dibahas tentanginkar sunnah, mulai dari pengertian, tokohnya,sejarahnya, dan sebagainya.

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah

1. Apa pengertian inkar as-sunnah?2. Bagaimana sejarah (awal kemunculan, latar

belakang) dan perkembangannya?3. Apa saja klasifikasi inkar as-sunnah dan

argumennya?4. Bagaimana inkar as-sunnah di Indonesia?5. Bagaimana kritik ahli terhadap pengingkar

sunnah?6. Apa saja pokok ajaran inkar as-sunnah?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inkar As-Sunnah

Kata “Inkar Sunnah” terdiri dari dua kata yaitu“Inkar” dan “Sunnah”. Kata “Inkar” mempunyaibeberapa arti di antaranya: “Tidak mengakui dantidak menerima baik di lisan dan di hati, bodohatau tidak mengetahui sesuatu (antonim kata al-irfan, dan menolak apa yang tidak tergambarkandalam hati.

Menurut istilah ada beberapa definisi InkarSunnah yang sifatnya masih sangat sederhanapembatasannya di antaranya sebagai berikut:

1. Paham yang timbul dalam masyarakat Islamyang menolak hadis atau sunnah sebagai sumberajaran agama Islam kedua setelah Alquran.

2. Suatu paham yang timbul pada sebagianminoritas umat Islam yang menolak dasar hukumIslam dari sunnah shahih baik sunnah praktisatau secara formal d kodifikasikan paraulama, baik secara totalitas muttawatirmaupun ahad atau sebagian saja, tanpa adaalasaan yang dapat diterima.

Paham Inkar Sunnah bisa jadi menolakkeseluruhan sunnah baik sunnah muttawatir dan ahadatau menolak yang ahad saja dan atau sebagiansaja. Demikian juga penolakan sunnah tidak ddasarialasan yang kuat, jika dengan alasan yang dapatditerima oleh akal yang sehat, seperti seorangmuktahid yang menemukan dalil yang lebih kuat darpada hadis yang ia dapatkan, atau hadis itu tidaksampaikepadanya, atau karena kedhaifannya, ataukarena ada tujuan syar’i yang lain, maka tidakdigolongkan Inkar Sunnah.

Inkar as-sunnah adalah sebuah sikap penolakanterhadap sunnah Rasul, baik sebagian maupunkeseluruhannya. Mereka membuat metodologi tertentudalam menyikapi sunnah. Hal ini mengakibatkantertolaknya sunnah, baik sebagian maupunkeseluruhannya.

Penyebutan Inkar as-sunnah tidak semata-mataberarti penolakan total terhadap sunnah. Penolakanterhadap sebagian sunnah pun termasuk dalam

kategori Inkar as-sunnah, termasuk di dalamnyapenolakan yang berawal dari sebuah konsep berpikiryang janggal atau metodologi khusus yangdiciptakan sendiri oleh segolongan orang baik masalalu maupun sekarang sedangkan konsep tersebuttidak dikenal dan diakui oleh ulama hadis danfiqh.

B. Sejarah Inkar Sunnah

Sejarah perkembangan Inkar Sunnah hanya terjadidua masa, yaitu masa klasik dan masa modern,diantaranya sebagai berikut:

1. Inkar Sunnah KlasikInkar Sunnah klasik terjadi pada masa

Imam Asy-Syafi’i (wafat 204 H) yang menolakkehujjahan sunnah dan menolak sunnah sebagaisumber hukkum Islam baik muttawatir atauahad. Imam Asy-Syafi’i yang dikenal sebagaiNashir As-Sunnah (pembela Sunah) pernahdidatangi oleh seseorang yang disebutsebagai ahli tentang mazhab teman-temannyayang menolak seluruh sunnah, baik muttawatirmaupun ahad. Ia datang untuk berdiskusi danberdebat dengan Asy-Syafi’i secara panjanglebar dengan berbagai argumentasi yang iaajukan. Namun, semua argumentasi yangdikemukakan orang tersebut dapat ditangkisoleh Asy-Syafi’i dengan jawaban yangargumentatif, ilmiah, dan rasional sehingga

akhirnya ia mengakui dan menerima sunnahNabi.

Secara garis besar, Muhammad Abu Zahrahberkesimpulan bahwa ada tiga kelompok peng-Inkar sunah yang berhadapan denga Asy-Syafi’i, yaitu sebagai berikut:

a. Menolak sunnah secara keseluruhan,golongan ini hanya mengakui Alquransaja yang dapat dijadikan hujjah.

b. Tidak menerima sunnah kecuali yangsemakna dengan Alquran.

c. Hanya menerima sunnahmuttawatirseja dan menolak selain muttawatiryakni sunnah ahad.

Kesimpulannya, Inkar sunnah klasik diawaliakibat konflik internal umat Islam yang dikobarkanoleh sebagian kaum Zindik yang berkedok padasekte-sekte dalam Islam, kemudian diikuti olehpara pendukungnya, dengan cara saling mencari parasahabat dan melemparkan hadis palsu. Penolakansunnah secara keseluruhan bukan karakteristik umatIslam. Semua umat Islam menerima kehujjahansunnah. Namun, mereka berbeda dalam memberikankriteria peresyaratan kualitas sunnah. Inkarsunnah klasik hanya terdapat di Bahrah Irak karenaketidaktahuannya tentang kedudukan sunnah dalamsyari’ah Islam, tetapi setelah diberikanpenjelasan akhirnya menerima kehujahannya.

2. Inkar Sunnah Modern

Sebagaimana pembahasan di atas, bahwaInkar Sunnah Klasik lahir di Irak (kuranglebih abad 2 H/7 M), kemudian menetas kembalipada abad modern di India (kurang lebih abad19 M/ 13 H), setelah hilang dari peredarannyakurang lebih 11 abad. Baru muncul Inkarsunnah di Mesir (pada abad 20 M).

Sebab utama pada awal timbulnya InkarSunnah modern ini ialah akibat pengaruhkolonialisme yang semakin dahsyat sejak awalabad 19 M di dunia Islam, terutama di Indiasetelah terjadinya pemberontakan melawankolonial Inggris 1857 M. Berbagai usaha-usahayang dilakukan kolonial untuk perdangkalanilmu agama dan umum, penyimpangan aqidahmelalui pimpinan-pimpinan umat Islam dantergiurnya mereka terhadap teori-teori Baratuntuk memberikan interpretasi hakekat Islam.Seperti yang dilakukan oleh Ciragih Ali,Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadliyani dan tokoh-tokoh lain yang menghindari hadis-hadis jihaddengan pedang, dengan cara mencela-cela hadistersebut. Di samping ada usaha dari pihakumat Islam menyatukan berbagai Mazhab hukumIslam, Syafi’i, Hanbali, Hanafi, dan Malikike dalam satu bendera yaitu Islam, akantetapi pengetahuan keislaman mereka kurangmendalam.

Kemudian jika kelompok Inkar Sunnah abadklasik sulit untuk diidentifikasi, makakelompok Inkar Sunnah abad modern terutamatokoh-tokohnya dapat diketahui dengan jelasdan pasti, seperti yang ditampilkan olehIrsyadunnas dalam tulisannya: Inkar Al-Sunnah; sejarah kemunculan danperkembangannya, yaitu:

a) Taufiq Shidqi (wafat 1920M)Tokoh ini berasal dari Mesir, dia

menolak hadits Nabi SAW, dan menyatakanbahwa al-Qur'an adalah satu-satunya sumberajaran Islam. Menurutnya "al-Islam huwaal-Qur'an" (Islam itu adalah al-Qur'an itusendiri). Dia juga menyatakan bahwa tidakada satu pun Hadits Nabi saw yang dicatatpada masa beliau masih hidup, dan baru dicatat jauh hari setelah Nabi wafat. Karenaitu menurutnya, memberikan peluang yanglebar kepada manusia untuk merusak danmengada-ngadakan Hadits sebagaimana yangsempat terjadi. Namun ketika memasukidunia senja, tokoh ini meninggalkanpandangannya dan kembali menerima otoritaskehujjahan hadits Nabi SAW.

b) Rasyad KhalifaDia adalah seorang tokoh Inkar Sunnah

yang berasal dari Mesir kemudian menetapdi Amerika. Dia hanya mengakui al-Qur'ansebagai satu-satunya sumber ajaran Islamyang berakibat pada penolakannya terhadaphadits Nabi SAW.

c) Ghulam Ahmad ParwesTokoh ini berasal dari India, dan juga

pengikut setia Taupiq Shidqi. Pendapatnyayang terkenal adalah: bahwa bagaimanapelaksanaan shalat terserah kepada parapemimpin umat untuk menentukannya secaramusyawarah, sesuai dengan tuntunan dansituasi masyarakat. Jadi menurut kelompokini tidak perlu ada hadits Nabi SAW.Anjuran taat kepada Rasul mereka pahamisebagai taat kepada sistem/ide yang telahdipraktekkan oleh Nabi SAW, bukan kepadaSunnah secara harfiah. Sebab kata mereka,Sunnah itu tidak kekal, yang kekal itusistem yang terkandung di dalam ajaranIslam.

d) Kasim AhmadTokoh ini berasal dari Malaysia, dan

seorang pengagum Rasyad Khalifa, karenaitu pandangan-pandangnnya pun tentanghadits Nabi SAW sejalan dengan tokoh yangdia kagumi. Lewat bukunya, "Hadits SebagaiSuatu Penilaian Semua", Kasim Ahmadmenyeru Umat Islam agar meninggalkanhadits Nabi SAW, karena menurutpenilaianya hadits Nabi SAW tersebutadalah ajaran-ajaran palsu yang dikaitkandengan Hadits Nabi saw. Lebih lanjut diamengatakan "bahwa hadits Nabi SAW

merupakan sumber utama penyebab terjadinyaperpecahan umat Islam; kitab-kitab haditsyang terkenal seperti kitab Shahih Bukharidan Shahih Muslim adalah kitab-kitab yangmenghimpun hadits-hadits yang berkualitasdhaif dan maudhu', dan juga hadits yangtermuat dalam kitab-kitab tersebut banyakbertentangan dengan al-Qur'an dan logika.

e) Tokoh-tokoh Inkar Sunnah asal IndonesiaTokoh Inkar Sunnah yang berasal dari

Indonesia adalah Abdul Rahman, Moh. Irham,Sutarto, dan Lukman Saad. Sekitar tahun1983-an tokoh ini sempat meresahkanmasyarakat dan menimbulkan banyak reaksidikarenakan pandangan-pandangan merekaterhadap al-Hadits. Untuk menanggulangikeresahan, maka keluarlah "Surat KeputusanJaksa Agung No. kep. 169/J. A/1983tertanggal 30 September 1983" yang berisilarangan terhadap aliran Inkar Sunnah diseluruh wilayah Republik Indonesia.

C. Klasifikasi inkar as-sunnah

Klasifikasi inkarussunnah ada 3, diantaranyayaitu pertama, mereka menolak hadis-hadisrasulullah secara keseluruhan. Kedua, merekamenolak hadis rasulullah kecuali hadis-hadis yangmengandung nashnya di dalam al-Quran. Ketiga,mereka menolak hadis ahad dan hanya menerima hadismutawatir.

1. Inkar sunnah menolak sunnah secara umum ,argumen mereka adalah:

a) Bahwa al-Quran diturunkan Allah Swt dalambahasa Arab, dengan bahasa Arab yang baik,maka al-Quran akan akan dapat pula memahamial-Quran dengan baik, tanpa perlu penjelasanhadis-hadis rasulullah.

b) Argumen mereka selanjutnya adalah, karenaal-Quran, merupakan penjelas segala sesuatu,maka menurut mereka al-Quran sebagi penjelassegala sesuat telah mencakup segala sesuatuyang dibutuhkan oleh umat-Nya. Jadi tidakperlu lagi penjelasan selain al-Quran.

c) Hadis-hadis Rasululah sampai kepada kitamelalui riwayat proses periwayatannya tidakterjamin dari kekeliruan, kesalahandankedutaan terhadap rasulullah, oleh sebabitu nilai kebenarannya tidakmeyakinkan(zhanny). Tidak dapat dijadikanpenjelas(mubayyin) untuk al-Quran yang telahdiyakikin kebenarannya (qathy). Untuk dalilhanya yang qathy, sedangkan hadis bernilai

zhanny maka tidak dapat dijadikan hujah dantidak juga untuk penjelas yat-ayat al-Quran.M

d) Menurut Edi syafri argumen di atas merujukkepada kesimpulan ayitu menolak kehujahanhadis rasulullah sebagai sumber ajaran yangwajib dipatuhi dan diamalkan, lebih lanjutEdi Syafri mengatakan inkar sunnah hanyameyakini al-Quran saja sebagai sumber ajaranagama, paham seperti ini menurut Edi Syafriakan meruntuhkan ajaran-ajaran pokokagama,seperti salat dan zakat, aturan-aturansalat, syarat-syarat salat, aturan zakat,nisab zakat. Perintah salat dan zakat dalamal-Quran masih bersifat umum, sedangkan tatacara mengerjakan salat dan tata caraberzakat tidak dijelaskan, dalam hal iniakan menyulitkan umat.

Banyak alasan yang dikemukakan oleh kelompokini untuk mendukung pendiriannya, baik denganmengutip ayat-ayat al-Qur’an ataupun alasan-alasan yang berdasarkan rasio. Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan mereka sebagaialasan menolak sunnah secara total adalah suratan-Nahl ayat 89 :

كككك كككككك������������������������������������������� ككك كككككك������� كككككك������� كك

“Dan kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu….”

Kemudian surat al-An’am ayat 38 yangberbunyi:

كك... ككككككك���������������������������������� ....ككككك كك كك

“…Tidaklah kami alpakan sesuatu pun dalamal-Kitab…”

Menurut mereka kepada ayat tersebutmenunjukkan bahwa al-Qur’an telah mencakupsegala sesuatu yang berkenaan dengan ketentuanagama, tanpa perlu penjelasan dari al-Sunnah

2. Inkar sunnah yang tidak menerima hadisRasulullah kecuali hadis yang yang membawaajaran yang ada nashnya dalam al-Quranberargumen bahwa yang dijadikan pegangan dan

rujukan utama untuk hujah dan sumber ajaranagama adalah nash atau ayat-ayat al-Quran bukanhadis, meskipun ada hadis yang membahas ataumengatur tentang suatu masalah mereka tidakmenggunakan atau menerima hadis tersebut kalautidak didukung oleh nash al-Quran.

Argumen tokoh terhadap inkar sunah, diantaranya adalah al-Syafi’i. Imam Syafi’imembantah dan mengkritik argumen inkar sunnahsebagai berikut:

a. Bahwa di dalam al-Quran terdapat banyakayat yang memerintahkan agar kita selalumengikuti perintah dan menjauhi laranganRasul Allah, kita juga diperintah untuktaat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.

”Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya)tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakimterhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudianmereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatukeberatan terhadap putusan yang kamu berikan, danmereka menerima dengan sepenuhnya.”

Dalam ayat lain Allah berfirman,” Barangsiapa yang taat kepada Rasul, maka sesungguhnya iajuga telah menaati Allah.” Lebih lanjut Allahberfirman,” apa-apa yang diberikan/ disampaikanRasul kepadamu, terimalah, dan apa-apa yangdilarangnya, tinggalkanlah.!”

b. Siapa yang menguasai bahasa Arab denganbaik, akan mengetahui bahwa Al-Qur’ansendiri menyuruh umat islam untuk menerima

dan menaati serta mengikuti hadis-hadisRasulullah yang disampaikan olehparaperiwayat yang dipercaya.

c. Ayat-ayat al-Quran yang dikutip kelompokinkar sunnah (al-Quran menjelaskan segalasesuatu) tidak benar mengandung arti tidakdiperlukan hadis Rasulullah sebagaipenjelas urusan-urusan agam di samping al-Quran. Hal tersebut dikarenakan penjelasanal-quran masih ada yang bersifat globalatau hal-hala pokok-pokok saja, sepertisalat wajib dan zakat.

3. Kelompok yang menolak hadits Ahad danhanya menerima hadits Mutawatir.

Argumen kelompok yang menolak haditsAhad dan hanya menerima hadits Mutawatir.Untuk menguatkan pendapatnya, merekamenggunakan beberapa ayat al-Qur’ansebagai dallil yaitu, surat Yunus ayat 36:

ككككك كككك������ ككك������ كك كككك كككك

“…Sesungguhnya persangkaan itu tidak berfaedahsedikitpun terhadap kebenaran”.

Berdasarkan ayat di atas, merekaberpendapat bahwa hadits Ahad tidak dapatdijadikan hujjah atau pegangan dalam

urusan agama. Menurut kelompok ini, urusanagama harus didasarkan pada dalil yangqath’I yang diyakini dan disepakatibersama kebenarannya. Oleh karena ituhanya al-Qur’an dan hadits mutawatir sajayang dapat dijadikan sebagi hujjah atausumber ajaran Islam.

D. Inkar As-Sunnah di Indonesia

Paham Ingkar Sunah Indonesia timbul dariketidak tahuannya tentang status Sunah dalamberagama dan tentang fungsi Sunah terhadap al-Qur’an. Semangat belajar mereka hanya pada al-Qur’an. Tetapi sayangnya mereka sangat minimpenguasaan ilmu-ilmu dasar untuk memahami al-Qur’an seperti bahasa Arab, tata bahasa dansastranya, ilmu-ilmu Tafsir dan lain-lain.Mayoritas ide-ide penolakan Sunah ditransferdari orientalis yang sengaja menghembuskan didunia Islam untuk menyesatkan umat. Intipandangan mereka bahwa dalam beragama hanyalahal-Qur’an karena kesempurnaannya sedangkan Sunahatau hadis dipandang sebagai dongeng yangdiciptakan oleh sebagian umat Islam belakangan.Mengikuti Hadis mimicu perpecahan umat yangmeneybabkan kelemahan dan kehancuran umat.

Paham Ingkar Sunah muncul di Indonesia secaraterang-terangan kira-kira terjadi pada tahun1980-an. Persisnya menurut Zufran Rahman (seorang

peneliti pemikiran Ingkar Sunah dan Dosen IAINJambi) pada tahun 1982-1983. Tetapi buktimenunjukkan, bahwa pada 1981 paham ini sudah adaseperti yang terjadi di Bogor pimpinan oleh H.Endi Suradi dan 1982 aliran sesat yang diajarkanH. Sanwani asal kelahiran Pasar Rumput itu sudahberlangsung sejak November 1982. Kemungkinan besarjauh sebelum itu sudah ada penyebarannya secarasembunyi-sembunyi seperti yang dilakukan olehorientalis di Indonesia Snouck Hourgronje. Buku-buku orientalis atau kaki tangannya sudahbertebaran jauh sebelumnya.

Indonesia memang menjadi sasaran gerakanmodern Ingkar Sunah setelah India dan Mesir. Dalamsejarah penetesan Ingkar Sunah era modern diIndia dalam rangka melemahkan semangat jihad umatIslam dan menghancurkan Islam dari dalam melaluiide-ide kaum emperealis Inggris bekerja samadengan para tokoh-tokoh Islam India yangkoperatif. Kemudian dikembangkan lagi melaluipemikiran orientalis yang bertebaran di Mesir,karena mereka tahu benar bahwa Mesir adalah pusatinformasi dunia Islam baik bagi yang berkedokresearch ilmiah yang dituangkan ke dalam buku-buklu mereka maupun berhadapan langsung denganpara mahasiswa maupun dosennya melalui pengajarandi al-Azhar Mesir. Gerakan pemikiran modernIngkar Sunah di Indonesia menjadi target merekasetelah Mesir, karena Indonesia berpendudukmayoritas Islam terbanyak di seluruh dunia Islam.

Sekitar tahun 1980-an paham pemikiran modernIngkar Sunah Indonesia bergerak di beberapa tempatdan pada tahun 1983-1985 mengcapai puncaknyasehingga menghebohkan masyarakat Islam dan

memenuhi halaman berbagai harian koran danmajalah. Pusat pergerakan mereka di Jakarta yangmendominasi jumlah pembawanya yang mayoritas,kemudian di Bogor Jawa Barat, Tegal Jawa Tengahdan Padang Sumatra Barat.

Penyebaran paham pemikiran modern IngkarSunah melalui berbagai cara di antaranya ada yangmelalui pengajian di beberapa Masjid, diktattulisan tangan, ceramah melalui kaset, dan buku.Banyak di antara umat Islam yang terbawa danterpengaruh pemahaman tersebut baik sebagai tokoh,pembantu dan pengikut. Di antaranya: Lukman Saad(Dirut PT Ghalia Indonesia ), Mawardi Saad, EdriaZamora, Boni Alamsyah (ketiganya karyawan PTGhalia Indonesia), Ansor W.A. Gani, HusniNasution, Imran Nasution, Ali Sarwani Basry,Zainal Arifin, Muhammad Umar (Sekretaris BPMI),Dadang Satiogroho (karyawan Unilever Bogor),Selamet Sumedi (Grogol), Teguh Esha (CipeteDalam), Dahlan (Sawangan Depok), Uas dan istrinya(Sawangan Depok), Rohadi (Pondok Cina), H.Abdurrahman (Parung), Mahmud (manantu Abdurrahman,Kebembem), H. Abdullah (Cileduk), H. Sanwani(Pasar Rumput), Safran Batu Bara (Guru SMP YayasanWaqaf Muslim Tanah Tinggi), Manirus Taka (Indo-Jerman tinggal Depok Timur), Ishak Saleh(Cirebon), Dalimi Lubis (Sumatra Barat), NazwarSyamsu (Sumatra Barat), As’ad bin Ali Baisa (usia60 tahun di Tegal Jawa Tengah) dan H. Endi Suradi(Bogor Jawa Barat).

Paham Ingkar Sunah di Indonesia terlarangberedar dengan terbitnya Keputusan Mahkamah Agung

RI No : KEP-169/J.A/9/1983 dan Nomor : KEP-059/J.A/3/1984. Namun, paham ini masih tetap eksispada masa berikutnya sampai skarang. Terkadangmasih muncul paham ini secara sembunyi di berbagaimedia, baik buku, Koran, bulitin dan lain-lain.

E. Kritik Ahli Terhadap Pengingkar As-Sunnah

Paham inkar as-sunnah merupakan kekesatanyang nyata dan menyesatkan umat. Tujuan merekaadalah untuk meruntuhkan ajaran Islam.Oleh karenaitu para ulama dengan gencar menolak argumentasimereka tidak logis dan dibuat-buat. Salah seorangulama yang paling gigih mempertahankan otentitaskehujjahan sunnah sebagai sumber ajaran Islamsetelah al-Qur`an adalah Imam Syafi’i sehingga iadikenal sebagai Pembela Sunnah.

Menurut Imam Syafi’i, dengan menguasai bahasaArab maka orang lebih mengetahui bahwa al-Qur’anlah yang memerintahkan untuk mengikuti RasulullahSaw. Mengikuti Rasulullah sama halnya denganperintah mengikuti al-Qur’an. Untuk mendukungargument Imam Syafi’i, ia mengemukakan dalil al-Qur`an surat al-Jum’ ah:

لو ت� هم ي�� ن� ولا م� ي�ن� رس� ت� م� ي� الا عث$ ف� ي� ب�' ذ� و ال� ه��ن مة� وا. ك ح اب' وال� كت� مهم ال� عل هم وب�� ن� ك� ز= ي?� ة و ت?� ا ي?� Dهم ا لن� ع�

�ي�ن ت' لال م� ي� ض�� ف� ل ل� ب' ن� ق�� وا م� ان�� ك�”Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta

huruf seorang Rasul diantara mereka, yangmembacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikanmereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah(As-Sunnah) dan sesungguhnya mereka sebelumnyabenar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(QS.62:2)”

Di samping ayat diatas juga dikemukakansurat al-Ahzab :

مة� ك ح وال� اهلل اب� ي?� Dا �ن ن� م� ك وي�� ي� V�ي �ي لي ف� ت� ا ي�� رن� م� ك� واذ�را ي� Vب ا خ�� ف� ي� ط ان� ل� ك� ن� اهلل ا.

“ Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmudari ayat-ayat Allah dan Hikmah (sunnah Nabimu).Sesungguhnya Allah adalah Maha lembut lagi MahaMengetahui.”

Menurut Imam Syafi`i, kedua ayat di atasharus difahami dengan dua hal yang berbeda. Jikayang dimaksud dengan al- Kitab adalah al- Qur`an ,

maka al- Hikmah harus difahami sebagai ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah Saw..Sedangkan ayat ke dua terkandung perintah Allahkepada dan isteri- isteri Rasulullah agar merekamenyampaikan dua hal yang diajarkan Rasulullahketika berada di rumah mereka. Ke dua haltersebut adalah ayat- ayat Allah dalam al-Qur`andan al- Hikmah yakni Hadis Rasulullah.

Berdasarkan pendapat imam Syafi`i tersebut,jelas bahwa Penginkar sunnah tidak pintar dalammemahami bahasa Arab , dan tidak dapat membedakanmakna- makna yang terdapat dalam al- Qur`an.Nampaknya mereka menafsirkan ayat al- Qur`an hanyasesuai selera dan hawa nafsu semata. Alasan merekabahwa al- Qur`an tidak membutuhkan sunnah atauhadis, karena al- Qur`an sudah memuat segalasesuatu secara terperinci tentang ajaran Islam.Pendapat mereka ini sangat bertentangan denganpendapat imam Syafi`i. Dimana menurut imam Syafi`ial- Qur`an hanya mengandung ajaran yang bersifatglobal, serta banyak ajaran al- Qur`an yangbersifat umum yang tata cara pelaksanaannyadibutuhkan penjelasan dari hadis-hadis Rasulullahuntuk memahami petunjuk- petunjuk Allah.

Menurut Argumen yang dikemukakan oleh pahaminkar al- sunnah bahwa hadis- hadis Nabi tidakdapat dijadikan sebagai hujjah karena tidakterpelihara keautentikannya. Imam Syafi`imemberikan penolakan bahwa pandangan mereka kelirudan tidak tepat karena kata “Azzikru” dalam suratal- Hijjr ayat 9 mencakup semua yang diturunkanAllah kepada Nabi baik al- Qur`an maupun sunnahuntuk menjelaskan al- Qur`an.

Dari pendapat di atas jelas bahwa tidakdiragukan lagi bahwa Allah menjamin sunnahRasulullah sebagaimana Allah menjamin kitab-Nya.Bukti sejarah juga menunjukkan dari perjuanganulama yang telah menghabiskan usianya untukmempelajari dan meneliti serta menghafal danmenuliskan al- Qur`an dan sunnah.

Anggapan para penginkar sunnah yangmeragukan dan menolak autentitas penjelasan-penjelasan Nabi yang merupakan sunnah disebabkankarena menurut mereka bahwa hadis- hadis ditulispada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz ( 99- 101H), sehinggga keasliannya tidak terpelihara.Pendapat ini muncul karena mereka tidak dapatmembedakan antara penulisan hadis yang secararesmi dan penulisan hadis di zaman Rasulullah atasprakarsa perorangan. Beberapa naskah yangditemukan yang ditulis pada zaman Rasulullahadalah al- Shahifah al- Shahihah (Shahifah Humam)berisikan hadis- hadis Abu Hurairah yang ditulislangsung oleh muridnya Humam bin Munabbih. Al-Shahifah al- shadiqah yang ditulis langsung olehsahabat Abdullah bin Amir bin Ash, ShahifahSumarah Ibnu Jundub, Shahifah Jabir bin Abdullahyang berisikan masalah ibadah, haji, dan khutbahRasulullah.

Memperhatikan penemuan-penemuan ilmiahterhadap naskah- naskah tersebut membuktikan bahwahadis- hadis Rasulullah telah ditulis atasprakarsa sahabat dan tabi`in jauh sebelumpenulisan hadis secara resmi. Atas dasar penjelaandari al- Qur`an dan bukti autentik lainnya makatidaklah pantas diragukan kehujjahan sunnahsebagai sumber ajaran Islam yang ke dua setelah

al- Qur`an. Pada dasarnya keraguan dan kekeliruanpengingkar sunnah terhadap kedudukan dan fungsisunnah sebagai hujjah dalam Islam timbul akibatdangkalnya pengetahuan mereka serta upaya untukmenghancurkan Islam.

F. Pokok Ajaran Inkar As-Sunnah

Diantara ajaran-ajaran pokoknya adalah sebagaiberikut:1. Tidak percaya kepada semua hadis Rasulullah

Saw. Menurut mereka hadis itu karangan Yahudiuntuk menghancurkan Islam dari dalam.

2. Dasar hukum Islam hanya Al-Qur’an.3. Syahadat mereka “Isyhadu bi anna muslimin”.4. Shalat mereka bermacam-macam, ada yang

shalatnya dua rakaat-dua rakaat dan ada yanghanya ingat.

5. Puasa wajib hanya bagi orang yang melihatbulan saja, kalau seorang saja yang melihatbulan, maka dialah yang wajib berpuasa. Merekaberpendapat demikian merujuk.

6. Haji boleh dilakukan selama 4 bulan haramyaitu Muharram, Rajab, Zulqa’idah, danZulhijjah.

7. Pakaian ihram adalah pakaian arab dan membuatrepot. Oleh karena itu, wahyu mengerjakan hajiboleh memakai celana panjang dan baju biasaserta memakai jas/dasi.

8. Rasul tetap diutus sampai hari kiamat.9. Nabi muhammad tidak menjelaskan tentang ajaran

al-qur’an (kandungan isi Al-Qur’an).

10. Orang yang meninggal dunia tidak perludisholatkan karena tidak ada perintah Al-Qur’an.

11. Demikian diantara ajaran pokok ingkar sunnahadalah ajaran sunnah yang dibawa Rasulullahdan hanya menerima Al-qur’an saja secaraterpotong-potong.

BAB III

KESIMPULANDari pemaparan-pemaparan diatas, dapat

disimpulkan bahwa Inkar As-Sunnah menurut bahasaberasal dari kata yaitu “Inkar” dan “Sunnah”. Kataingkar dari kata bahasa yang mempunyai beberapaarti diantaranya tidak mengakui dan tidak menerimabaik dilisan dan di hati, bodoh atau tidakmengetahui sesuatu kata al-‘irfan, dan menolakapa yang tidak tergambarkan dalam hati. terhadapsesuatu yang nampak dan di sertai denganpengetahuan. Sedang kata “sunah” adalah suatuperjalanan yang di ikuti, baik dinilai dariperjalnan baik semisal segala perkataan nabi,perbuatan nabi, dan segala tingkah lakunya ituadalah sunah. Dengan demikian bisa jadi orang yangmengingkari sunah sebagai hujah di kalangan orangyang tidak banyak pengetahuannya tentang ulumhadis.

Sejarah ingkar sunnah masa terjadi pada masaAsy-safi’i dikarnakan banyak dari golongan muslimyang tidak mempercayai hadis, dia hanya berpedomanpada Al-Quran saja ada juga yang percaya hadistetapi Cuma hadis mutawatir saja. dan ingkarsunnah terjadi pada masa klasik dan moderen.Ingkar sunnah klasik lahir di Irak (kurang lebihabad 2 H/ 7 M),Menolak sunnah secara keseluruhan,golongan ini hanya mengakui Al-Quran saja yangdapat dijadikan hujah.

Ajaran ingkar sunnah dia Tidak percaya kepadasemua hadis Rasulullah saw. Menurut mereka hadis

itu karangan Yahudi untuk menghancurkan islam daridalam. Dasar hukum islam hanya al-qur’an.

Paham ini tidak menerima sunnah yang tidaksemakan dengan Al-Quran. Hanya menerima sunnahmutawatir saja dan menolak sunnah selainmutawatir. Dan ingkar sunnah moderen ini lahir diIndia yang kurang lebih (abad 13H/ 19M). Sebabutama pada awal timbulnya Ingkar sunnah ini adalahakibat pengaruh konolisme yang semakin dahsyatberbagai usaha-usaha yang dilakukan kolonial untukpendangkalan ilmu agama dan umum.