avertebrata

84
Assalamu’alaikum wr. wb Kelompok 6: Asih Pangestika Caturini Galuh Prameswari Fitri Rofikasari Gusti Wahyuni Kenia Alfiani M. Amin Rois

Transcript of avertebrata

Assalamu’alaikum wr. wbKelompok 6:

Asih Pangestika

Caturini Galuh Prameswari

Fitri Rofikasari

Gusti WahyuniKenia AlfianiM. Amin RoisM. Amri FauziYuli Setiawati

Pada hari ini kami akan presentasiPresentasi tentang binatang avertebrataAvertebrata terbagi menjadi delapan filumMari perhatikan supaya mudah pahamnya

Hai kami kelompok enam mau presentasiHei teman semangat belajar avertebrata

Gubahan lagu “Naik Delman”

Avertebrata 1.Porifera

Porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar,  yakni famili spongillidae. Hewan porifera merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan setelah dewasa melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile. Pada umumnya hidup dilautan yang tenang, tidak memiliki arus yang kuat, dan airnya jernih.

Porifera tidak mempunyai saluran pencernaan. Makanan Porifera berupa bahan-bahan organik dan organisme kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan ditangkap oleh flagela pada koanosit dan kemudian dicerna secara intraseluler. Zat makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.

SISTEM PERNAPASAN PORIFERAHewan-hewan Invertebrata ada yang belum memiliki sistem pernapasan khusus, seperti Porifera. Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Pernapasan pada porifera dilakukan oleh sel-sel koanosit pada seluruh permukaan tubuhnya kemudian diserap secara absorpsi langsung dari air dan CO2 dikeluarkan melalui sel-sel koanosit pada seluruh permukaan tubuhnya.

SISTEM PENCERNAAN PORIFERAProses pencernaan berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel bergerak-gerak, menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium ke spongosol lalu ke oskulum. Makanan akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah itu, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel leher (koanosit) melalui spongosol akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.

REPRODUKSI PORIFERAAda dua macam reproduksi porifera, yaitu secara

aseksual atau vegetatif dan secara seksual atau generatif.a.Reproduksi Aseksual

Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup (tunas) dari dinding tubuhnya ke arah luar.

b.Reproduksi SeksualReproduksi seksual dilakukan secara membentuk sel kelamin atau gamet.

JENIS-JENIS PORIFERA.a. Kelas Calcarea, golongan Porifera ini mempunyai

spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya hidup di air laut yang dangkal. Misalnya, Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.

b. Kelas Hexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat. Hidupnya di laut yang dalam, misalnya Pheronema sp., Euplectella, Regadrella sp.

c. Kelas Demospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di laut yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, misalnya Euspongia officinalis (spons mandi), Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.

PERANAN PORIFERA BAGI KEHIDUPANHewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang dapat berguna untuk kehidupan kita, yaitu dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia officinalis dapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu mandi atau dapat digunakan sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati

2. CoelenterataCoelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron =

rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks. Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.

Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut. Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.

Coelenterata tidak memiliki pembuluh darah dan tidak memiliki sel khusus untuk ekskresi. Pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida dan sisa-sisa metabolism dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuhnya.

RESPIRASICoelenterata tersusun atas 2 lapisan sel; lapisan

luar ektoderm (epidermis) dan lapisan dalam endoderm (gastrodermis). Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air. Coelenterata juga mempunyai alat bantu pernafasan berupa lekukan jaringan yang terdapat pada gastrodermis (sifonoglifa).

REPRODUKSIReproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan

tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni.

b. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.

KlasifikasiCoelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.a. Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa =

hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya. Hydrozoa dapat hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia. Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut. Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.

b. Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.

c. Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.

Peranan Coelenterata dalam Kehidupan ManusiaUbur-ubur ada yang dapat dimakan, sedangkan anemone laut dapat dijadikan sebagai hiasan pada akuarium. Di laut hewan ini membentuk terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai jenis ikan.

3.  Platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.

Sistem pencernaanSistem pencernaannya tidak sempurna yaitu dari mulut ke faring kemudian kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang bercabang membentuk saluran ke tubuh. Sistem pencernaan ini disebut dengan gastrovaskuler. Cacing pipih tidak memiliki anus, jadi sisa metabolismenya dimuntahkan melalui mulut dan melalui pori-pori permukaan tubuhnya.

Sistem transportasiCacing ini tidak memiliki sistem transportasi karena makanan diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Oksigen berdifusi langsung melalui permukaan tubuhnya dan karbondioksida dikeluarkan melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Ekskresi dan osmoregulasiUmumnya sistem osmoregulasiterdiri dari saluran pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem pengeluaran ini disebut dengan protonerfidia. Gerakan flagella mengalirkan cairan melalui pembuluh menuju saluran pengumpul yang berakhir pada pori ekskresi. Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh.

Sistem reproduksiCara reproduksinya ada dua yaitu aseksual dan seksual. Planaria dapat membelah diri untuk bereproduksi. Pembelahan dimulai dari penggentingan di belakang faring dan memisah menjadi dua hewan kemudian meregenerasi bagian yang hilang. Cacing pipih bersifat hermafrodit tetapi melakukan perkawinan silang. Zigot dan kuning telur tertutup kapsul yang kemudian melekat pada batu atau tumbuhan dan embrio muncul seperti miniature hewan dewasa.

Klasifikasia. Kelas Turbellaria (Cacing bulu getar)Cacing ini bergerak dengan menggetarkan bulunya yang terdapat di permukaan ventral tubuh cacing. Planaria merupakan salah satu anggota kelas ini yang peka terhadap polutan. Planaria hidup di air yang jernih, oleh karena itu cacing ini dijadikan indicator biologi dimana perairan yang mengandung Planaria maka menandakan perairan belum tercemar. Planaria bersifat fototropik negative (menjauhi cahaya).

b. Kelas Trematoda (Cacing isap) Merupakan cacing pipih yang hidup parasit pada hewan maupun manusia. Sel tubuh cacing ini dilapisi kutikula untuk menjaga agar tidak dicerna oleh sel inang. Cacing ini juga memiliki alat pengisap. Beberapa contoh Trematoda antara lain:1. Fasciola2. Clonorchis3. Schidtosoma

c. Kelas Cestoda (Cacing pita)Ciri utama dari cacing ini adalah tubuh yang pipih dan beruas-ruas. Kulitnya dilapisi kitin agar tidak dimakan oleh sel inang. Cacing ini merupakan parasit di tubuh manusia, hewan amphibi, ikan, reptilian, burung, dan mamalia. Contoh yang terkenal yang hidup di usus manusia adalah Taenia saginata dan Taenia solium.

4.  Nemathelminthes (Cacing gilig)

Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig karan tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.

Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.

ReproduksiNemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.

KlasifikasiNemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.a.Ascaris lumbricoides (cacing perut)b.Ancylostoma duodenale (cacing tambang)c.Oxyuris vermicularis (cacing kremi)d.Wuchereria bancrofti (cacing rambut)e.Trichinella spiralis

5. AnnelidaAnnelida berasal dari bahasa Latin yaitu dari

kata Annelus yang berarti cincin kecil. Annelida sering disebut juga Annulata yang memiliki arti cacing yang bersegmen karena biasanya tubuhnya bersegmen-segmen/ beruas-ruas seperti cacing tanah. Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Cara hidup annelida berbeda-beda, ada yang hidup bebas, mengubur diri, dan komensal. Anggota fillum Annelida hidup di laut, air tawar, di darat (tanah lembap) dan diantaranya ada yang hidup sebagai parasit.

Kelas dalam Annelida :a.      Kelas Oligochaeta

Kelas cacing bersegmen ini meliputi cacing tanah dan berbagai spesies akuatik. Cacing tanah memakan tanah untuk membuat lubang jalan melalui tanah, dan mengekstraksi nutrien sementara tanah dilewatkan melalui saluran pencernaan. Bahan-bahan yang tidak tercerna, tercampur dengan mukus yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan, dikeluarkan sebagai kotoran melalui anus. Sebagian besar oligoketa hidup dalam air tawar atau di darat.

• Sistem digestiTruktus digestivus berupa sebuah tabung lurus

mulai dari mulut, lalu faring yang kuat dan membengkak (segmen 2-6), esofagus (6-14), ingluvies (tembolok) yang berdinding tipis (segmen 14-17), gizzard (lambung tebal) (segmen 17-18), kemudian usus halus (segmen 19 sampai segmen akhir) dan anus. Usus halus mempunyai lipatan internal sebelah dorsal yang disebut tiflosol, yang memanjang mengikuti panjang usus. Esofagus dilengkapi dengan 3 pasang kelenjar berkapur yang memanjang pada sisi-sisinya.

• Sistem respirasi dan sirkulasiCacing tanah bernafas melalui kutikula yang

menutupi seluruh tubuhnya. Pernapasan berlangsung hanya jika kutikula itu basah. Sistem pembuluh darah terdiri dari 2 pembuluh longitudinal utama dan 3 pembuluh longitudinal lainnya yang lebih kecil. Darah mengalir ke depan dalam pembuluh darah dorsal melalui 5 pasang jantung yang berotot, masing-masing dalam segmen ke 7-11, terus ke pembuluh darah ventral. Selain itu, darah mengalir ke dinding tubuh, lalu kembali lagi ke pembuluh darah dorsal melalui 3 pembuluh longitudinal yang kecil-kecil. Darah cacing tanah berwarna merah terdiri dari cairan plasma yang mengandung amoebosit, yaitu butiran- butiran yang tidak berwarna. Yang berwarna merah itu plasmanya, karena mengandung hemoglobin yang larut.

• Sistem Ekskresi Dalam tiap segmen terdapat sepasang

nefridium, kecuali segmen pertama dan terakhir. Tiap nefridium membuang material dari ruang selom di sebelah anteriornya melalui nefrostom dan saluran yang berbelit-belit ke luar tubuh melewati porus ekskretorius ventral. Nefridium juga menerima material difusi dari kapiler-kapiler darah di sekitar pembuluh.

• Sistem saraf dan sistem sensorisSistem saraf berupa sebuah rantai

ganglion ventral, tiap segmen dengan satu rantai, mulai dari segmen ke 4. Di samping itu ada ganglion suprafaringeal anterior yang juga disebut otak yang terletak dalam segmen ke 3. Tali korda saraf disekitar faring menghubungkan otak dengan ganglion ventral pertama. Dalam tiap metamer terdapat 3 pasang saraf yang berasal dari tali saraf ventral tersebut. Di dalam kulit cacing tanah terdapat organ-organ sensoris yang sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.

• Sistem reproduksi dan perkembanganCacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi

tidak terjadi fertilisasi oleh dirinya sendiri. Di sini ada 2 macam testes, masing-masing terletak dalam segmen ke 10 dan ke 11, yang dibungkus oleh vesikula seminalis yang berjumlah 3 pasang dan setiap pasangan vesikula seminalis ini terletak dalam segmen ke 9, ke 10, dan ke 11.

b.     Kelas Polychaeta• Sistem respirasi dan sirkulasi

Pernapasan berlangsung melalui kulit, terutama di parapodia. Darahnya mengandung pigmen (hemoglobin), mengalir dalam pembuluh-pembuluh kontraktil yang disebut pembuluh-pembuluh longitudinal dorsal. Pembuluh-pembuluh dorsal dan ventral dihubungkan oleh laras-laras (kanal) dalam tiap segmen dan bercabang-cabang kealat-alat dalam.

• Sistem ekskresiDalam tiap segmen, kecuali yang terakhir dan yang

pertama, terdapat sepasang nefridium untuk membersihkan segmen disebelah anterior dari segmen tempat nefridium terdapat.• Sistem saraf dan indera

Pada hewan ini terdapat ganglion serebral atau ganglion supraesofageal, dapat juga disebut sebagai otak yang terletak di sebelah dorsal kepala. Ganglion supraesofageal itu dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh 2 buah saraf sirkumesofageal. Dari ganglion subesofageal itu mengalir ke belakang sepasang saraf ventral. Dalam setiap segmen, batang saraf ventral itu membuat tonjolan sebagai segmen ganglion. Batang saraf ventral bercabang-cabang lateral. Palpus dan tentakel pada hewan ini merupakan indera yang menerima saraf dari ganglion supraesofageal. Terdapat mata sederhana sebanyak 4 buah yang terdiri dari kornea, lensa dan retina sehingga analogdengan mata pada vertebrata.

• ReproduksiNereis bersifat diesius, testis atau

ovarium terbentuk pada dinding selom dan tersusun segmental (beberapa atau banyak segmen). Gamet tua keluar dengan paksa melalui dinding tubuh. Fertilisasi terjadi di dalam air dan zigot tumbuh menjadi trokofor. Sistem reproduksi kurang majemuk tetapi lebih matematis dibandingkan cacing tanah.

c.       Kelas HirudineaAnnelida yang termasuk kelompok Hirudinea

antara lain adalah lintah dan pacet. Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang bergerak melalui vegetasi lembap, menempel pada mahkluk hidup lain (parasit atau bahkan sebagai predator dan pemakan bangkai) dan hidup di laut. Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. Tubuhnya rata dan pipih dengan selom yang tereduksi, tidak mempunyai parapodia maupun setae, tetapi mempunyai sucker pada ujung anterior dan posterior yang berguna sebagai alat penghisap yang digunakan untuk melekatkan diri, alat gerak dan juga untuk mendapatkan makanan.

• Sistem digestiMulai dari mulut terus ke faring yang berotot

(segmen 4-8) dan dikelilingi dengan kelenjar ludah. Kelenjar ini mengeluarkan sekret yang mengandung bahan anti-koagulasi (mencegah mengentalnya darah). Dari faring terus ke tembolok (crop) yang dilengkapi dengan 11 pasang kantung lateral, memajang sampai segmen ke 18. Kemudian bersatu lagi menjadi lambung yang di sebelah dalamnya terdapat lipatan-lipatan spiral internal, yang berguna untuk mencerna darah yang mengalir dari tembolok secara berangsur-angsur (gradually). Kantung-kantung tembolok itu berguna untuk menyimpan darah. Jumlah darah yang disimpan dalam krop dapat mencapai berat 3 kali berat lintah itu sendiri. Untuk mencerna darah sebanyak itu diperlukan waktu tiga bulan. Dari lambung saluran digesti melanjut ke usus, rektum, dan berakhir sebagai anus di sebelah posterior.

• Sistem respirasi dan sirkulasiPernapasan berlangsung melalui

permukaan kulit. Darah yang mengandung hemoglobin mengalir dalam pembuluh-pembuluh longitudinal yang berotot di sebelah lateral tubuh. Di sebelah dorsal dan ventral tubuh juga ada sinus-sinus berdinding tipis yang secara tidak langsung menghubungkan pembuluh-pembuluh longitudinal berotot itu dengan rongga-rongga dalam selom.

• Sistem ekskresiSetiap segmen dari segmen ke 7-23 berisi

nefridia yang berpasangan yang masing-asing mempunyai ekspansi berupa vesikula yang berbentuk gelembung dan merupakan muara saluran ekskresi.

• Sistem saraf dan perasaSistem saraf pada lintah sama seperti pada

cacing tanah, tetapi pada lintah ganglion-ganglion ventralnya lebih jelas, sedangkangkan ganglion serebral lebih kecil. Lintah bermata 10 buah (5 pasang) dan terdapat pada 5 segmen pertama. Pada semen selanjutnya terdapat organ-organ sensoris.

• Sistem ekskresiSetiap segmen dari segmen ke 7-23 berisi

nefridia yang berpasangan yang masing-asing mempunyai ekspansi berupa vesikula yang berbentuk gelembung dan merupakan muara saluran ekskresi.

• Sistem saraf dan perasaSistem saraf pada lintah sama seperti pada

cacing tanah, tetapi pada lintah ganglion-ganglion ventralnya lebih jelas, sedangkangkan ganglion serebral lebih kecil. Lintah bermata 10 buah (5 pasang) dan terdapat pada 5 segmen pertama. Pada semen selanjutnya terdapat organ-organ sensoris.

Peranan Annelida bagi Kehidupan ManusiaAnnelida memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, di antaranya:•  Cacing tanah digunakan untuk memancing, pengobatan (Lumbricus rubellus), dan untuk kesuburan tanah. Karena menurut penelitian cacing Lumbricus rubellus mengandung kadar protein sangat tinggi yaitu sekitar 76%.

• Beberapa jenis Annelida seperti cacing wawo (Eunice viridis) dan cacing palalo (Lysidice oele) dapat di konsumsi.

• Lintah menghasilkan zat antikoagulasi (hirudin) atau zat anti pembekuan darah dan dapat dipergunakan untuk obat.

6. MolluscaMollusca (dalam bahasa latin, molluscus

= lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).

Ciri – ciri mollusca :• Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.

• Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.

• Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan (massa viseral), dan mantel.

• Pertumbuhan dan PerkembanganMollusca bersifat kosmopolit, artinya

ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut.Mollusca hidup secara heterotrof dengan

memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

• PencernaanSaluran pencernaan makanan lengkap, sering

berbentuk U atau melingkar. Mulut dengan radula yang mempunyai deretan-deretan gigi kitin kecil melintang untuk menggerus makanananya, kecuali Pelechypoda yang tidak mempunyai radula. Anus membuka ke rongga mantel, kelenjar pencernaan besar sering mempunyai kelenjar ludah.• Peredaran darah Sistem sirkulasi mencakup jantung sebelah

punggung dengan satu atau dua aurikel atau rongga atas dan satu ventrikel atau rongga bawah, biasanya di dalam rongga pericardial atau selaput jantung sebuah aorta anterior, dan pembuluh-pembuluh lain.

• RespirasiSistem pernapasan dilakukan oleh satu

atau banyak insang yang disebut ktenidium atau sebuah paru-paru di dalam rongga mantel, oleh mantel, atau oleh epidermis.• EkskresiEkskresi  oleh ginjal yang disebut

nerfidia, tediri dari satu atau dua atau hanya satu saja, menghubungkan rongga selaput jantung dan pembuluh darah. Rongga tubuh mengecil menjadi rongga-rongga atau nefridia, gonad dan selaput jantung.

• ReproduksiMollusca ini juga termasuk hewan

hermaprodit, yaitu mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

Kelas-kelas dan contoh spesiesnya :

• Cephalopoda– Kakinya terdapat di kepala (cephal=kepala, podos=kaki)

– Tidak bercangkang– Contoh: Loligo (cumi-cumi), Octopus (gurita)

• Gastropoda (siput-siputan)– Hewan ini bergerak menggunakan perutnya (gaster=perut, podos=kaki)

– Bercangkang– Contoh: Lymnaea javanica (siput), achatina fulica (bekicot)

• Scaphopoda– Bercangkang dengan bentuk seperti gading, tapi dengan ujung terbuka

– Contohnya: Dantalium vulgare (siput gading)

• Bivalvia– Disebut bivalvia karena tubuhnya ditutupi sepasang cangkang dan bertubuh simetri bilateral.

– Hewan ini memiliki kaki pipih seperti mata kapak sehingga disebut juga sebagai Palecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki)

– Contoh: Maleagrina margaritivera (kerang mutiara), Asaphis detlorata (remis)

• Aplacophora– Hewan ini tidak bercangkang, berbentuk seperti cacing.

– Contohnya: Neomenia carinata

• Monoplacophora– Bercangkang tunggal/satu sisi– Contoh: Neoplina galathea

• Polyplacophora– Bercangkang banyak– Contoh: Chiton sp

7. EchinodermataEchinodermata berasal dari kata echinos yang

berarti duri, dan dermal berarti kulit. Echinodermata adalah binatang berkulit duri, yang semua anggotanya hidup di wilayah laut. Echinodermata keras karena ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur atau kitin. Binatang ini memiliki jumlah lengan lima buah bersimetris, tubuh simetris radial. Mulutnya terletak di bawah, sedangkan anusnya terletak di atas. Keistimewaannya adalah susunan tubuhnya merupakan kelipatan lima dan memiliki sistem saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini merupakan saluran yang digunakan sebagai keluar masuknya air, selain itu sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernapas, dan membuka mangsanya (seperti membuka cangkang kerang). Sistem organ seperti saraf, gerak, dan peredaran darah mengikuti jumlah lengannya.

• Sistem pencernaanEchinodermata memiliki mulut di

bagian bawah yang di sekelilingnya terdapat gigi. Sistem pencernaan makanannya yaitu dari mulut, makanan bergerak ke atas di kerongkongan (esophagus), kemudian ke lambung (ventrikulus), usus (intestinum), dan berakhir di anus yang terletak di bagian atas.

• Sistem pernapasan dan sistem ekskresiHewan ini bernapas dengan

menggunakan insang kulit, yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

• Sistem reproduksiEchinodermata memiliki jenis kelamin

terpisah (berumah dua disebut diesis) ada jantan dan betina. Berkembang biak secara kawin dengan fertilisasi atau pembuahan terjadi di luar tubuh. Kemudian zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut bipinnaria. Larva berenang dan menetap di tempat yang cocok hingga tumbuh menjadi dewasa. Hewan ini memiliki daya regenerasi yang tinggi, jika salah satu lengan terpotong maka akan terbentuk lengan kembali hingga jumlahnya tetap lima.

• Sistem peredaran darahUmumnya tereduksi, sukar diamati.

Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.• Sistem sarafPusat sistem saraf berupa cincin saraf

yang mengelilingi mulut dan terdapat lima batang saraf menuju lengan.

• Sistem gerakPergerakan tubuh Echinodermata menggunakan

prinsip hidrolik dengan mempunyai sistem saluran air (ambulakral). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air yang terdapat dala madrepoit yang dilengkapi saringan (pori). Kemudian air masuk ke saluran penghubung menuju ke bawah yang selanjutnya bermuara di saluran cincin. Saluran cincin melingkar mengelilingi kerongkongan. Selanjutnya masuk ke saluran radial/ lengan dan muncul deretan kaki tabung yang menjulur ke arah bawah. Bagian ujung kaki tabung membesar yang mengandung otot ampula.

Klasifikasi Echinodermata• Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu :

• Asteroidea (bintang laut)• Ophiuroidea (bintang ular laut)• Crinoidea (lili laut)• Echinoidea • Holothuroidea (mentimun laut)

8. ArthropodaArthropoda berasal dari kata arthron

yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.

Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:1.Crustacea atau Udang-udanganSystem Organ Crustacea• System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh

• System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela), dan lambung kelenjar.

• Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.

HabitatHewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan

sungai. Di laut hewan ini hidup mulai dari pantai hingga laut dalam. Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat.

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia•Berbagai Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini:•Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting.•Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.•Selain menguntugkan, ada beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:•Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda.•Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.•Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.

2. Insecta atau serangga (Hexapoda)Anggotanya sangat besar dan bervariasi

sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi tersendiri yang disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga.

System Organ Insecta• System pernapasan pada serangga disebut system trakea. Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel. Udara pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh.

•System pencernaannya dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi. Dari mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin. Selanjutnya makanan masuk ke lambung. Pada lambung terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim. Makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa. Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus.

•System reproduksinya, kadang-kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.

HabitatHewan ini sebagian besar hidup di darat

dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Namun, jarang sekali hewan ini yang hidup di air laut.Peranan Insecta Bagi Kehidupan Manusia• Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain:

• Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini dapat diperoleh secara musiman.

• Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera)

Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain:• Sebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa

• Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo Rhynchota)

• Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk

3. Myriapoda atau lipan (kaki seribu)HabitatHewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan

habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.System Organ Myriapoda•System pernapasannya berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.

•System pencernaan, saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan.

•System reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.

Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan ManusiaMyriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

4. Arachnida atau laba-labaHabitatPada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.System Organ Arachnida• System pernapasan berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan.

• Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

• System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

Peranan Arachnida Bagi Kehidupan Manusia• Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:

• Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia

• Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda

• Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing

• Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.