Zat Pewarna

83
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET DAN PEWARNA DI KELURAHAN BERINGIN JAMBI TAHUN 2011 Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : IRA RAHMANITA NIM : 108103000014 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M

description

pewarna

Transcript of Zat Pewarna

Page 1: Zat Pewarna

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTAPERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SDYANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET DANPEWARNA DI KELURAHAN BERINGIN JAMBI

TAHUN 2011

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH

IRA RAHMANITA

NIM 108103000014

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432 H 2011 M

2

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1 Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta 22 September 2011

Ira Rahmanita

3

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (SKed)

Oleh

Ira Rahmanita

NIM 108103000014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H 2011 M

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian Berjudul HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTAPERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNGBAHAN PENGAWET TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DIKELURAHAN BERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 yang diajukan oleh IraRahmanita (NIM 108103000014) telah diujikan dalam sidang di FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan pada september 2011 Laporan penelitian ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)pada Program Studi Pendidikan Dokter

Jakarta 22 September 2011

DEWAN PENGUJI

PIMPINAN FAKULTAS

5

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuhhellip

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia

yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini serta salawat

dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat

saya haturkan terimakasih kepada

1) Prof Dr (hc) dr MK Tadjudin SpAnd Drs H Achmad Ghalib MA dan Dra

Farida Hamid MPd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendengarkan keluh kesah kami angkatan 2008

PSPD dan senantiasa memberikan semangat agar terus berjuang untuk menjadi

lebih baik dan lebih baik lagi

2) Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rasa hormat saya atas segala yang telah mereka

berikan

3) dr Alyya Siddiqa SpFK selaku dosen pembimbing I dan dr Witri Ardini MGK

SpGK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu tenaga dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan riset ini

4) dr Afrimal Syafarudin SpB(K)Onk dr Devy Ariany MBiomed dr Mukhtar

Ikhsan SpP(K) MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi

menyempurnakan riset ini

5) Ibu Silvia Nasution MBiomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset

6) Kepala kelurahan beserta seluruh staf yang telah mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian di Kelurahan Beringin Kota Jambi

7) Penduduk kelurahan Beringin Kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 2: Zat Pewarna

2

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1 Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta 22 September 2011

Ira Rahmanita

3

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (SKed)

Oleh

Ira Rahmanita

NIM 108103000014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H 2011 M

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian Berjudul HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTAPERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNGBAHAN PENGAWET TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DIKELURAHAN BERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 yang diajukan oleh IraRahmanita (NIM 108103000014) telah diujikan dalam sidang di FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan pada september 2011 Laporan penelitian ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)pada Program Studi Pendidikan Dokter

Jakarta 22 September 2011

DEWAN PENGUJI

PIMPINAN FAKULTAS

5

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuhhellip

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia

yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini serta salawat

dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat

saya haturkan terimakasih kepada

1) Prof Dr (hc) dr MK Tadjudin SpAnd Drs H Achmad Ghalib MA dan Dra

Farida Hamid MPd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendengarkan keluh kesah kami angkatan 2008

PSPD dan senantiasa memberikan semangat agar terus berjuang untuk menjadi

lebih baik dan lebih baik lagi

2) Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rasa hormat saya atas segala yang telah mereka

berikan

3) dr Alyya Siddiqa SpFK selaku dosen pembimbing I dan dr Witri Ardini MGK

SpGK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu tenaga dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan riset ini

4) dr Afrimal Syafarudin SpB(K)Onk dr Devy Ariany MBiomed dr Mukhtar

Ikhsan SpP(K) MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi

menyempurnakan riset ini

5) Ibu Silvia Nasution MBiomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset

6) Kepala kelurahan beserta seluruh staf yang telah mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian di Kelurahan Beringin Kota Jambi

7) Penduduk kelurahan Beringin Kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 3: Zat Pewarna

3

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (SKed)

Oleh

Ira Rahmanita

NIM 108103000014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H 2011 M

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian Berjudul HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTAPERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNGBAHAN PENGAWET TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DIKELURAHAN BERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 yang diajukan oleh IraRahmanita (NIM 108103000014) telah diujikan dalam sidang di FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan pada september 2011 Laporan penelitian ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)pada Program Studi Pendidikan Dokter

Jakarta 22 September 2011

DEWAN PENGUJI

PIMPINAN FAKULTAS

5

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuhhellip

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia

yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini serta salawat

dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat

saya haturkan terimakasih kepada

1) Prof Dr (hc) dr MK Tadjudin SpAnd Drs H Achmad Ghalib MA dan Dra

Farida Hamid MPd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendengarkan keluh kesah kami angkatan 2008

PSPD dan senantiasa memberikan semangat agar terus berjuang untuk menjadi

lebih baik dan lebih baik lagi

2) Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rasa hormat saya atas segala yang telah mereka

berikan

3) dr Alyya Siddiqa SpFK selaku dosen pembimbing I dan dr Witri Ardini MGK

SpGK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu tenaga dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan riset ini

4) dr Afrimal Syafarudin SpB(K)Onk dr Devy Ariany MBiomed dr Mukhtar

Ikhsan SpP(K) MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi

menyempurnakan riset ini

5) Ibu Silvia Nasution MBiomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset

6) Kepala kelurahan beserta seluruh staf yang telah mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian di Kelurahan Beringin Kota Jambi

7) Penduduk kelurahan Beringin Kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 4: Zat Pewarna

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian Berjudul HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTAPERILAKU IBU MENGENAI JAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNGBAHAN PENGAWET TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DIKELURAHAN BERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 yang diajukan oleh IraRahmanita (NIM 108103000014) telah diujikan dalam sidang di FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan pada september 2011 Laporan penelitian ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)pada Program Studi Pendidikan Dokter

Jakarta 22 September 2011

DEWAN PENGUJI

PIMPINAN FAKULTAS

5

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuhhellip

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia

yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini serta salawat

dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat

saya haturkan terimakasih kepada

1) Prof Dr (hc) dr MK Tadjudin SpAnd Drs H Achmad Ghalib MA dan Dra

Farida Hamid MPd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendengarkan keluh kesah kami angkatan 2008

PSPD dan senantiasa memberikan semangat agar terus berjuang untuk menjadi

lebih baik dan lebih baik lagi

2) Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rasa hormat saya atas segala yang telah mereka

berikan

3) dr Alyya Siddiqa SpFK selaku dosen pembimbing I dan dr Witri Ardini MGK

SpGK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu tenaga dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan riset ini

4) dr Afrimal Syafarudin SpB(K)Onk dr Devy Ariany MBiomed dr Mukhtar

Ikhsan SpP(K) MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi

menyempurnakan riset ini

5) Ibu Silvia Nasution MBiomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset

6) Kepala kelurahan beserta seluruh staf yang telah mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian di Kelurahan Beringin Kota Jambi

7) Penduduk kelurahan Beringin Kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 5: Zat Pewarna

5

KATA PENGANTAR

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuhhellip

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia

yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini serta salawat

dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat

saya haturkan terimakasih kepada

1) Prof Dr (hc) dr MK Tadjudin SpAnd Drs H Achmad Ghalib MA dan Dra

Farida Hamid MPd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendengarkan keluh kesah kami angkatan 2008

PSPD dan senantiasa memberikan semangat agar terus berjuang untuk menjadi

lebih baik dan lebih baik lagi

2) Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR sebagai Kaprodi PSPD dan untuk semua

dosen saya yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di PSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rasa hormat saya atas segala yang telah mereka

berikan

3) dr Alyya Siddiqa SpFK selaku dosen pembimbing I dan dr Witri Ardini MGK

SpGK sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu tenaga dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan riset ini

4) dr Afrimal Syafarudin SpB(K)Onk dr Devy Ariany MBiomed dr Mukhtar

Ikhsan SpP(K) MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi

menyempurnakan riset ini

5) Ibu Silvia Nasution MBiomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset

6) Kepala kelurahan beserta seluruh staf yang telah mengizinkan saya untuk

melakukan penelitian di Kelurahan Beringin Kota Jambi

7) Penduduk kelurahan Beringin Kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 6: Zat Pewarna

6

8) Kedua orang tua saya tercinta H Ismet Marjohan dan Hj Rohima dan nenek saya

tercinta H Jawaniar terima kasih atas cinta kasih sayang pengorbanan dorsquoa

ridho harapan senyuman pelukan air mata serta pelajaran kehidupan yang

selama ini telah diberikan kepada saya sejak berada dalam kandungan sampai

saya bisa seperti sekarang

9) Semua saudara saya abang kakak ipar dan adik saya tersayang Briptu Apriandi

Riki Yanto ST Yuli Putri Ayu Ridho Putra dan Rinda Rahmanyani serta seluruh

keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang cinta perhatian dan selalu

setia untuk berbagi dalam suka dan duka

10) Seluruh teman dan sahabat di PSPD 2008-2011 dan teman-teman yang telah

memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

Semoga segenap bantuan bimbingan dan arahan yang telah diberikan semua

pihak kepada saya mendapat imbalan dari Allah SWT Harapan saya penelitian ini

dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi kedokteran khususnya

tentang bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pada jajanan anak sekolah

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta 22 September 2011

Penulis

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 7: Zat Pewarna

7

ABSTRAK

Ira Rahmanita Pendidikan Dokter Hubungan Pengetahuan Sikap DanPerilaku Ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambi Mengenai Jajanan Anak SDYang Mengandung Pengawet Terlarang dan Pewarna Berbahaya 2011

Jajanan yang mengandung bahan pengawet terlarang dan bahan pewarnaberbahaya akan memberikan efek negative terhadap kesehatan orang yangmengkonsumsinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran danhubungan pengetahuan sikap dan perilaku ibu di Kelurahan Beringin Kota Jambimengenai jajanan anak sekolah dasar yang mengandung bahan pengawet terlarangdan pewarna berbahaya Metode penelitian bersifat studi potong lintangPengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 105 respondenPengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square Dari hasil penelitandidapatkan sebanyak 55 (524) reponden memiliki pengetahuan yang kurang 68(648) responden memiliki sikap yang sedang dan 69 (657) responden danmemiliki perilaku yang sedang Tidak terdapat hubungan bermakna antarapengetahuan dan sikap p=007 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikapdan perilaku p=0592

Kata kunci pengawet terlarang dan pewarna berbahaya pengetahuan sikap perilaku

ABSTRACT

Ira Rahmanita Doctor of Education Studies Program Relationship knowledgeattitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi about primaryschoolrsquos street food which contain prohibit preservative and danger colouring2011

Street food which contain prohibited preservative and danger colouring will givenegative impact to consumerrsquos healthy This research aims to description and relatedof knowledge attitude and behavior from mothers at Beringin village Jambi aboutprimary schoolrsquos street food which contain prohibit preservative and dangercolouring The methodology of research was cross sectional study The data wascollected with distribution questionnaire to 105 respondent The data was analyzedusing chi-square test The research result was 55 (524) respondent had lowknowledge 68 (648) had medium attitude 69 (657) had medium behaviorThere is no relationship between knowledge and attitude p=007 and there is norelationship between attitude and behavior p=0592

Key word prohibit preservative and danger colouring knowledge attitudebehavior

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 8: Zat Pewarna

8

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

ABSTRACT helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip vii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

11 Latar Belakang 1

12 Rumusan Masalah 2

13 Tujuan Penelitian 3

14 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

21 Jajananhelliphelliphelliphellip 4

22 Bahan Tambahan Pangan 5

23 Batas Penggunaan Harian Acceptable Daily Intake(ADI) 6

24 Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan 8

25 Bahan Tambahan Terlarang Dan Berbahayahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

26 Pengetahuan 19

27 Sikap 21

28 Perilaku 23

212 Kerangka Konsep helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 26

213 Definisi Operasional helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

29

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 9: Zat Pewarna

9

BAB III METODE PENELITIAN

31 Desain Penelitian 29

32 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

33 Populasi dan Sampel 29

34 Cara Kerja Penelitian 31

35 Managemen data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34

41 Keterbatasan Penelitian 33

42 Karakteristik Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 35

43 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 36

44 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphellip 45

45 Distribusi Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphellip 46

46 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap 47

47 Hubungan Sikap Terhadap perilaku 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51

51 Simpulan 51

52 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 53

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 10: Zat Pewarna

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

29 Definisi operasional 27

421 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 35

422 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan 35

423 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia 35

424 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Jumlah Anak 35

431 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Bahan Pengawet Pada makananhelliphelliphelliphelliphelliphellip 36

432 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Tujuan Pemberian Pewarna Pada makanan 36

433 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pengawet Yang Biasanya Digunakan Pada Jajananhelliphelliphelliphellip 37

434 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawet 37

435 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pengawethelliphelliphellip 38

436 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaruh Jajanan Yang Menggunakan Pengawet Terhadap

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 38

437 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Pewarna Yang Biasanya Digunakan Pada Jajanan 39

438 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Jenis Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna 39

439 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Terhadap

Ciri-ciri Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarnahelliphelliphelliphellip 40

4310

Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pengaruh

Jajanan Yang Biasanya Menggunakan Pewarna Terhadap 40

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 11: Zat Pewarna

11

Kesehatanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

44 Sebaran Responden Berdasarkan Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 41

45 Sebaran Responden Berdasarkan Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 42

461 Univariat Pengetahuan Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 43

462 Univariat Sikap Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 45

463 Univariat Perilaku Respondenhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 46

471 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikaphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 48

472 Hubungan Sikap Terhadap Perilakuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 50

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Informed consent 54

2 Kuesioner 55

3 Uji validitashelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 64

4 Data hasil penelitian menggunakan uji chi square (SPSS 160) hellip 67

5 Riwayat penulis 72

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 12: Zat Pewarna

12

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Keunggulan jajanan adalah murah mudah didapat serta cita rasanya enak

Namun jajanan juga berisiko terhadap kesehatan karena dalam proses pengolahannya

sering kali ditambahkan pewarna seperti rhodamin B methanil yellow dan pengawet

makanan seperti formalin dan boraks1

Penggunaan rhodamin B dan methanil yellow pengawet formalin dan boraks

dilarang karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan kanker hati

kandung kemih dan saluran cerna2

Dari hasil analisis sampel jajanan Badan Pengawas Obat dan Makanan antara

Februari 2001 hingga Mei 2003 didapatkan bahwa dari 315 sampel 155 (49)

mengandung rhodamin B dari 1222 sampel 129 (11) mengandung boraks dan dari

242 sampel 80 (33) mengandung formalin Pangan yang mengandung rhodamin B

di antaranya kerupuk makanan ringan kembang gula sirup biskuit minuman

ringan cendol dan manisan Pangan yang mengandung formalin adalah mie ayam

bakso dan tahu Sedangkan pangan yang menggunakan boraks adalah bakso siomay

lontong dan lemper3

Pada tahun 2006 BPOM melakukan penelitian pada jajanan anak sekolah di

478 sekolah dasar di 26 ibukota propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel

sebanyak 2903 sampel Pengambilan sampel dilakukan terhadap beberapa jenis

jajanan yaitu sirup jeli agar-agar es mambo lolipop mie siap konsumsi bakso dan

kudapan (bakwan tahu isi dsb) Dari penelitian ini sebanyak 6 mie menggunakan

formalin dan kurang dari 8 bakso menggunakan boraks1

Penelitian lain dilakukan oleh Intan Purnama Sari di TK AL-UMMI Desa

Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara tahun 2010

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 13: Zat Pewarna

13

mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang makanan jajanan yang

mengandung pemanis buatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75

responden memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60 responden memiliki

sikap sedang dan sebanyak 75 responden memiliki perilaku sedang4

Selain itu Rina Nuzulia pada tahun 2007 juga melakukan penelitian mengenai

persepsi orang tua mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar Dari

penelitian tersebut dihasilkan bahwa sebanyak 9497 orang tua menganggap jajanan

anak sekolah dasar mengandung bahan kimia berbahaya5

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk Anak-anak yang tinggal

di sana sebagian besar bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap sekolah

banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan

Siswa sekolah selalu ingin mencoba jajanan yang dijajakan namun mereka

tidak pernah memperhatikan kandungan jajanan yang mereka makan Hal ini harus

menjadi perhatian banyak pihak antara lain pemerintah sekolah dan orang tua

Kurangnya perhatian dan pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan

gangguan kesehatan Peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena ibu dapat

menjadi informan bagi anak-anaknya Dalam hal ini ibu harus dapat menyampaikan

informasi mengenai jajanan yang mengandung bahan tambahan berbahaya dan

pengaruhnya terhadap kesehatan serta ibu juga harus bisa mengarahkan anak-anak

untuk dapat memilih dan mengkonsumsi jajanan sehat Alasan inilah yang melatar

belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang gambaran dan hubungan

pengetahuan sikap serta perilaku ibu mengenai jajanan anak SD yang mengandung

bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya di Kelurahan Beringin kota Jambi

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan penelitian tentang

bagaimana hubungan pengetahuan sikap serta perilaku ibu di Kelurahan Beringin

kota Jambi mengenai jajanan anak SD yang mengandung bahan tambahan pengawet

terlarang dan pewarna berbahaya

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 14: Zat Pewarna

14

13 Hipotesis

Terdapat hubungan antara pengetahuan sikap serta perilaku Jika perilaku

didasari pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng

14 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan sikap serta perilaku ibu

terhadap jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang

dan pewarna berbahaya

Tujuan Khusus

o Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap

jajanan anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan

pewarna berbahaya

o Mengetahui hubungan sikap dengan perilaku ibu terhadap jajanan

anak SD yang mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna

berbahaya

15 Manfaat Penelitian

Reponden

Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu tentang jajanan

anak SD mengandung bahan pengawet terlarang dan pewarna berbahaya

Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

Pemerintah

Dapat menjadi bahan evaluasi sehingga pemerintah dapat

memberikan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 15: Zat Pewarna

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 JAJANAN

Jajanan didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan sudah

terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual dipinggir jalan atau lokasi

ramai atau tempat umum Jajanan bisa berupa minuman makanan kecil atau makanan

lengkap Sifat dan jenis jajanan sangat beraneka ragam mulai dari jajanan tradisional

sampai dengan jajananan yang lebih modern Jajanan umumnya digemari oleh semua

lapisan masyarakat termasuk anak-anak usia sekolah dan telah menjadi bagian yang

tidak terpisahkan6

Menurut Food and Agriculture Organization jajanan atau yang dikenal

dengan street food didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan

atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang dapat langsung dimakan atau dikonsumsi Meningkatnya jajanan di banyak

Negara termasuk Indonesia adalah akibat peningkatan angka pengangguran

urbanisasi dan turisme7

Konsumsi jajanan diperkirakan akan terus meningkat mengingat makin

terbatasnya anggota keluarga untuk mengolah makanan Keunggulan jajanan adalah

murah mudah di dapat serta cita rasanya enak Selain itu aspek positif lain dari

jajanan adalah dapat menyumbang asupan energi bagi anak usia sekolah sampai 36

protein 29 dan zat besi 52 namun jajanan memiliki aspek negatif terhadap

kesehatan akibat dari penggunaan bahan tambahan terlarang dan berbahaya1

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 16: Zat Pewarna

16

22 BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara

alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam

pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan Bahan tambahan

pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya lebih baik

Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang telah diteliti

dan diuji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang ada Pemerintah sendiri telah

mengeluarkan berbagai aturan yang diperlukan untuk mengatur pemakaian bahan

tambahan pangan secara optimal2

Menurut peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan mutu

dan gizi pangan pada bab I pasal 1 bahan tambahan pangan adalah bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk pangan atau

produk makanan Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna bentuk cita rasa

tekstur makanan memperpanjang masa simpan dan bukan merupakan bahan utama1

Pemakaian bahan tambahan pangan di Indonesia diatur oleh Departemen

Kesehatan Sementara pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan (DIRJEN POM) Di Amerika keduanya dilakukan oleh Food and

Drug Administration Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No329MenkesPERXII76 yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah

bahan pewarna penyedap rasa aroma pengemulsi pemantap pengental pengawet

anti oksidan anti gumpal dan pemucat1

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tambahan pangan sudah digunakan secara

umum oleh masyarakat termasuk dalam pembuatan makanan jajanan Pada

praktiknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan

pangan yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh

digunakan dalam makanan Hal ini terutama karena ketidaktahuan produsen pangan

baik mengenai sifat-sifat dan keamanan bahan tambah pangan Pengaruh bahan

tambahan pangan terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan atau

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 17: Zat Pewarna

17

dilihat maka produsen sering kali tidak menyadari bahaya penggunaan bahan tambah

an pangan yang tidak diizinkan2

Penyimpangan atau pelanggaran mengenai penggunaan bahan tambahan

pangan yang sering dilakukan produsen pangan yaitu menggunakan bahan tambahan

yang dilarang dan penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan untuk makanan

Penggunaan bahan tambahan yang beracun yang melebihi batas akan membahayakan

kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang2

Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah untuk mengawetkan

makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan atau mencegah

terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan membentuk makanan

menjadi lebih baik renyah lebih enak di mulut memberikan warna dan aroma yang

lebih menarik sehingga mengundang selera meningkatkan kualitas pangan dan

menghemat biaya2

Fungsi bahan tambahan pangan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia nomor 235MENKESPERVI1979 yaitu sebagai (1)

antioksidan (2) antikempal (3) pengasam penetral dan pendapar (4) enzim (5)

pemanis buatan (6) pemutih dan pematang (7) penambah gizi (8) pengawet (9)

pengemulsi pemantap dan pengental (10) pengeras (11) pewarna alami dan sintetik

(12) penyedap rasa dan aroma (13) sekusetran serta bahan tambahan lain8

23 BATAS PENGGUNAAN HARIAN ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI)

Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebihan pada umumnya akan

bersifat racun (toksik) bagi hewan dan manusia Oleh karena itu perlu ditetapkan

batas penggunaan harian bahan tambahan kimiawi untuk perlindungan kesehatan

konsumen Acceptable Daily Intake (ADI) adalah suatu batasan berapa banyak

konsumsi bahan tambahan makanan yang dapat diterima dan dicerna setiap hari tanpa

mengalami resiko kesehatan9

ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar

digunakan berat badan 60 kg yang menyatakan berat rata-rata populasi penduduk

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 18: Zat Pewarna

18

Tetapi di Indonesia dan Negara berkembang lainnya digunakan berat badan standar

sebesar 50 kg9

ADI dinyatakan dalam satuan mg bahan tambahan pangan per kg berat badan

Nilai ADI diperoleh dari data-data toksikologi pada hewan percobaan yaitu dari dosis

tanpa efek diesktrapolasikan kepada manusia dengan menggunakan suatu faktor

keamanan (safety factor) Safety factor biasanya 100 sehingga ADI adalah dosis

tanpa efek dibagi 1009

Selain ADI untuk menghitung batasan penggunaan harian dapat

menggunakan TMDI (Teoritical Maximum Daily Intake) dan EDI (Estimate Daily

Intake) Konsumsi maksimum sehari-hari secara teori (TMDI) dihitung dengan

mengalikan rata-rata per kapita makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap

bahan makanan yang atau kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk

setiap bahan makanan atau kelompok makanan dengan konsentrasi maksimum

pemakaian yang diizinkan dari bahan makanan atau kelompok makanan dengan

konsentrasi maksimum pemakaian yang diizinkan dari bahan tambahan berdasarkan

standar codex atau oleh peraturan nasional9

TMDI hanya memberikan gambaran kasar tentang konsumsi diet dari bahan

tambahan makanan karena TMDI tidak mempertimbangkan kebiasaan makanan dari

kelompok-kelompok khusus Sedangkan perkiraan konsumsi per hari (EDI) dari

bahan tambahan makanan adalah sejumlah bahan tambahan yang dicerna oleh rata-

rata kosumen yang berdasarkan penggunaan sebenarnya dari bahan tambahan di

industri-industri batas maksimum yang ditentukan oleh Good Manufacturing

Practice (GMP) atau perkiraan yang sedekat mungkin bahan tambahan yang

dikonsumsi oleh manusia atau konsumen9

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 19: Zat Pewarna

19

24 BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Batas maksimum penggunaan yang aman dari bahan tambahan dapat dihitung

berdasarkan nilai ADI jumlah makanan harian yang dikonsumsi yang mengandung

bahan tambahan makanan dan berat badan rata-rata dari konsumen dewasa dalam

kilogram9

Dalam penggunaan maksimum yang umum dipakai berat badan rata-rata orang

dewasa yaitu 60 kg

Rumus yang dipakai adalah

BMP = ADI x B x 1000 (mgkg)

K

Keterangan B = berat badan (kg)

K = konsumsi makanan (g)

Batas maksimum penggunaan adalah batas penggunaan maksimum yang

umum untuk orang dewasa Anak-anak lebih peka atau mempunyai daya tahan yang

lebih rendah terhadap bahan tambahan pangan dibandingkan orang dewasa

Berdasarkan kebutuhan kalori per kilogram berat badan untuk orang dewasa yaitu

sekitar 40 kalori sedangkan untuk anak-anak sekitar 100 kalori maka untuk anak-

anak faktor keamanan yang perlu digunakan adalah 25 artinya dalam perhitungan

batas maksimum penggunaan berat badan rata-rata orang dewasa perlu dikalikan

dengan 25 untuk mendapatkan batas maksimum penggunaan untuk anak-anak9

25 BAHAN TAMBAHAN TERLARANG DAN BERBAHAYA

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 722MenkesPerIX88 telah

menetapkan 26 bahan tambahan pangan kategori pengawet yang aman dikonsumsi

Pada lampiran II peraturan tersebut juga ditetapkan bahan tambahan pangan yang

dilarang digunakan dan beberapa pengawet seperti boraks dan formalin Selain itu

terdapat beberapa bahan tambahan pangan lain yang dilarang digunakan seperti asam

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 20: Zat Pewarna

20

salisilat dan garamnya dietilpirokarbonat dulsin kalium klorat kloramfenikol dan

nitrofurazon2

Menurut permenkes RI No 239MenkesPerV85 zat warna berbahaya pada

pangan adalah auramin alkanet butter yellow black 7984 burn umber

chrysoidinescarlet GN ponceau 3R Rhodamin B methanol yellow oil orange SS

citrus red chocolate brown FB2

251 FORMALIN

Larutan formaldehid atau larutan formalin mempunyai nama dagang formalin

formol atau mikrobisida dengan rumus molekul CH2O mengandung kira-kira 37

gas formaldehid dalam air Biasanya ditambahkan 10-15 metanol untuk

menghindari polimerisasi10

Formaldehid (formalin oxymethylene) terdapat dalam bentuk gas CH2O dalam

bentuk larutan yang digunakan sebagai antiseptic untuk menghilangkan bau

desinfektan untuk rumah perahu gudang dan kain biasanya digunakan sebagai

antiseptic untuk membunuh bakteri dan kapang untuk mensterilkan peralatan

kedokteran atau untuk mengawetkan mayat dan specimen biologi lainnya10

Formaldehid banyak digunakan dalam industri tekstil untuk mencegah bahan

menjadi kusut dan meningkatkan ketahanan bahan tenunan Dalam bidang farmasi

formalin digunakan sebagai pendetoksifikasi toksin dalam vaksin dan juga untuk

obat penyakit kutil karena kemampuannya merusak protein10

Formalin juga sering dipakai sebagai pengawet mayat kemasan formalin

diberi label dengan tanda gambar tengkorak karena formalin berbahaya terhadap

tubuh maka formalin dilarang digunakan di dalam produk pangan namun

kenyataanya masih banyak produsen yang menggunakan formalin untuk

memperbaiki tekstur dan membuat makanan tahan lama Formalin banyak digunakan

pada produk tahu mie ayam mi goreng segala jenis mi basah maupun bakso

makanan ringan seperti kerupuk juga sering ditambahkan formalin2

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 21: Zat Pewarna

21

Dampak Terhadap Kesehatan

Berdasarkan sumbernya formaldehid untuk pengawet berasal dari hasil

sintesis secara kimia Formadehid merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau

hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk Uap formaldehid bereaksi cepat

dengan selaput lendir hidung tenggorokan saluran cerna dan dapat menyebabkan

iritasi mata Formaldehid dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi uap kontak

langsung dengan larutan yang mengandung formaldehid atau melalui makanan yang

mengandung formaldehid10

Konsentrasi 05 sampai 1 bpj di udara dapat dideteksi dari baunya

Konsentrasi 2 sampai 3 bpj dapat menyebabkan iritasi ringan Sedangkan pada

konsentrasi 4 sampai 5 bpj pada umumnya tidak dapat ditoleransi oleh manusia

Komposisi dan bentuk formaldehid mengandung 35-40 10

Sedangkan efek farmakologi atau efek kesehatan formaldehid adalah sebagai

berikut berdasarkan hasil uji karsinogenik dan tumor formaldehid terhadap sejumlah

tikus yang dipapari formaldehid pada konsentrasi 6-15 bpj menunjukan 15-432

mengalami kanker sedangkan uji terhadap mencit yang dipapari formaldehid pada

konsetrasi 15 bpj 24 mencit mengalami tumor10

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia

jika kandungannya dalam tubuh tinggi akan bereaksi di dalam sel menekan fungsi

sel dan menyebabkan kematian sel Selain itu kandungan formalin yang tinggi dalam

tubuh juga menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinogenik dan bersifat

mutagen serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah diare bercampur darah

kencing bercampur darah dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

Formalin bila menguap di udara berupa gas yang tidak berwarna dengan bau yang

tajam menyesakan sehingga merangsang hidung tenggorokan dan mata10

Departemen kesehatan RI berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI

No722MenkesPerIX88 mendefinisikan bahan tambahan pangan seperti yang

disusun oleh komisi Codex Alimentarius formalin bersama boraks termasuk dalam

daftar bahan tambahan kimia yang dilarang digunakan8

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 22: Zat Pewarna

22

Pemaparan formaldehid terhadap kulit menyebabkan kulit mengeras

menimbulkan kontak dermatitis dan reaksi sensitivitas sedangkan pada sistem

reproduksi wanita akan menimbulkan gangguan menstruasi toksikemia anemia pada

kehamilan peningkatan aborsi spontan dan penurunan berat badan bayi yang baru

lahir Uap dari larutan formaldehid menyebabkan iritasi membran mukosa hidung

mata dan tenggorokan apabila terhisap dalam bentuk gas pada kosentrasi 003-4 bpj

selama 35 menit Dapat terjadi iritasi pernfasan parah seperti batuk disfagia spasmus

laring bronchitis pneumonia udem pulmonary dapat pula terjadi tumor hidung pada

mencit10

Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir saluran pencernaan

dan pernapasan Didalam tubuh bahan ini secara cepat teroksidasi membentuk asam

formiat terutama dihati dan sel darah merah Formalin mungkin juga menyebabkan

degenerasi saraf optic karena terbentuknya asam format dalam jumlah banyak dan

asidosis inilah yang menyebabkan timbulnya gejala umum dan dapat menimbulkan

kematian Formadehid dapat diserap melalui semua jalan saluran lambung atau usus

paru-paru dioksidasi menjadi asam fornik dan sebagian kecil menjadi metal format11

Formalin termasuk kedalam karsinogenik golongan IIA Golongan I adalah

sudah pasti menyebabkan kanker berdasarkan uji lengkap sedangkan golongan IIA

baru taraf diduga karena data hasil uji pada manusia kurang lengkap Memang orang

yang mengkonsumsi tahu mie bakso atau ayam berformalin beberapa kali saja belum

merasakan akibanya Efek dari bahan makanan yang mengandung formalin baru

terasa beberapa tahun kemudian Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni

tubuh menyebabkan iritasi lambung alergi bersifat karsinigenik dan bersifat

mutagen Formaldehid telah dibuktikan bersifat mutagen dibeberapa system invitro

dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen yang lemah Dalam jumlah sedikit

formalin sulit dideteksi keberadaannya dalam darah karena formalin akan larut dalam

air serta akan dibuang keluar bersama cairan tubuh10

Penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel yang

terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study on

spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian menunjukan

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 23: Zat Pewarna

23

bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell carcinoma rongga

hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air minum yang

mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang bermacam-macam

Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach papillomas pada tikus

jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal leiomyosarcomas pada tikus

jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan timbulnya total tumor menular

limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga menujukan efek karsinogenik

melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Efek formalin melalui inhalasi terhadap tikus juga menyebabkan timbulnya

carcinoma pada rongga hidung karena iritasi pada epitel hidung dan formalin juga

menyebabkan carcinoma pada lambung tikus karena adanya irtitasi pada mukosa

lambung1213

Efek samping formalin tidak secara langsung akan telihat Efek ini hanya

terlihat secara komulatif kecuali jika seseorang mengalami keracunan formalin dosis

tinggi Keracunan formalin bisa mengakibatkan iritasi lambung dan alergi Formalin

juga bersifat karsinogen dan mutagen Dalam kadar tinggi formalin bisa

menyebabkan kegagalan peredaran darah1

Efek akut penggunaan formalin adalah tenggorokan dan perut terasa terbakar

tengggorokan terasa sakit untuk menelan mual muntah dan diare sakit kepala

hipotensi kerusakan hati jantung otak dan limpa pamnkreas dan system saraf pusat

dan ginjal Sementara efek kronis akibat penggunaan formalin adalah iritasi pada

saluran pernafasan muntah-muntah dan kepala pusing rasa terbakar pada

tenggorokan1

Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Beberapa makanan seperti tahu yang berformalin akan memperlihatkan ciri-

ciri membal atau terasa kenyal serta tahan berhari-hari tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari

es ( 10 derajat Celsius) dan bau agak menyengat Tanda lainnya tahu tidak

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 24: Zat Pewarna

24

dihinggapi lalat dan karena formalin berfungsi sebagai pembasmi lalat Sedangkan

tahu tanpa formalin biasanya mudah hancur dan tidak akan bertahan hanya dalam

dua hari2

Ciri-ciri makanan seperti mie basah yang mengandung formalin adalah tidak

rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari

15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius) bau agak menyengat bau formalin

tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal Ciri-ciri bakso yang

mengandung formalin tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat

Celsius) teksturnya sangat kenyal1

252 BORAKS

Asam boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan

digunakan sebagai campuran bahan makanan2

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal dengan nama

borax mengandung 990 dan 1005 H3BO3 mempunyai bobot Boraks adalah

senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan

normal Dalam air boraks dan berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat10

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam pembuatan gelas enamel

sebagai pengawet kayu dan pembasmi kecoa Namun zat ini juga sering disalah

gunakan sebagai campuran untuk pembuatan bakso kerupuk mi basah pisang

molen lemper buras siomay lontong dan pangsit Boraks biasanya digunakan dalam

borat sebagai bahan pengawet khususnya dalam pembuatan bakso kerupuk pempek

pisang molen pangsit tahu dan bakmi1

Dampak Terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel Pengaruhnya terhadap organ tubuh

tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh Karena kadar tertinggi

tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang paling terpengaruh

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 25: Zat Pewarna

25

dibandingkan dengan organ yang lain Dosis fatal boraks antara 01-05 gkg berat

badan Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorbsi dalam waktu lama Akibat

yang timbul diantaranya anoreksi berat badan turun muntah diare ruam kulit

alpopsia anemia dan konvulsi Penggunaan boraks apabila dikonsumsi terus menerus

dapat mengganggu gerak pencernaan usus kelainan saraf depresi kekacauan mental

rusaknya saluran pencernaan ginjal hati dan kulit karena boraks cepat diabsorbsi

oleh saluran pernafasan dan pencernaan kulit yang luka atau membran mukosa1

Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan

saraf pusat ginjal dan hati Jika tertelan akan menimbulkan iritasi Dan jika tertelan

akan menimbulkan kerusakan pada usus otak dan ginjal Kalau digunakan berulang

secara komulatif akan tertimbun dalam otak hati dan jaringan lemak Asam boraks

ini akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala mual muntah diare

iritasi kulit dan gangguan sirkulasi darah2

Daya toksisitas boraks adalah LD-50 akut 45-498 gkg berat badan (tikus)

pemakaian yang berlebihan dan berulang dapat menyebabkan toksik atau keracunan

Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram sedangkan pada

anak dosis 5-6 gram10

Ciri Makanan Mengandung Boraks

Sama seperti formalin cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks Hanya lewat uji laboratorium semua bisa jelas Namun

penampakan luar memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan

pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak Bakso yang

mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks bila digigit akan

kembali ke bentuk semula tahan lama atau awet beberapa hari warnanya tampak

lebih putih2

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 26: Zat Pewarna

26

Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya

Pada Oktober 2004 BPOM Provinsi Bengkulu melakukan uji sampel

sebanyak 75 sampel jajanan anak sekolah tingkat SD SMP dan pasar panorama dari

hasil uji sampel tersebut ditemukan jajanan dan makanan mengandung boraks dan

formalin Di Lampung tim reserse Ekonomi Polda Lampung membongkar jaringan

peredaran mi dan bakso berformalin dan menyita lima ton mie dan 34 kuintal bakso

yang mengandung formalin2

Boraks dan formalin sering kali digunakan sebagai pengawet untuk mie

bakso tahu saos tomat ikan segar ikan asin dan ayam potong Dari hasil uji

sampling yang dilakukan pada beberapa daerah pada tahun 2005-2006 terlihat bahwa

penggunaan bahan pengawet boraks dan formalin telah mencapai 60-701

Pada tahun 2006 BPOM melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan

jajanan seperti mie basah tahu dan ikan pada beberapa daerah di Indonesia (Bandar

Lampung Jakarta Bandung semarang Yogyakarta Surabaya Makasar dan

Mataram) dari jumlah sampel mie basah sebanyak 213 ditemukan sebanyak 137

(6432) sampel yang tidak memenuhi syarat dan hanya 76 sampel yang memenuhi

syarat dari jumlah sampel tahu sebanyak 290 ditemukan sebanyak 193 sampel

memenuhi syarat dan sebanyak 97 (3345) sampel tidak memenuhi syarat dari

jumlah sampel ikan sebanyak 258 ditemukan sampel sebanyak 258 ditemukan

sebanyak 190 sampel memenuhi syarat dan 68 (2636) sampel tidak memenuhi

syarat1

253 RHODAMIN B

Rhodamin B mempunyai banyak sinonim antara lain D dan C Red no 19

food red 15 dan ADC Rhodamin B Bentuknya berupa serbuk kristal biasanya

berwarna hijau atau ungu kemerahan Rhodamin tidak berbau serta mudah larut

dalam larutan berwarna merah terang berfluoresen Rhodamin biasa digunakan dalam

industri tekstil sebagai pewarna pakaian sehingga dihasilkan warna-warna yang

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 27: Zat Pewarna

27

menarik Rhodamin juga digunakan di pabrik kertas untuk mewarnai kertas Selain

itu rhodamin juga digunakan sebagai pewarna makanan pada industri rumah tangga

dan industri kecil2

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan

melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No239MenkesPerV85 Rhodamin B

sering digunakan pada produk seperti sirup limun es mambo bakpao es cendol es

kelapa beberapa kue basah serta makanan kipang kerupuk dan saus sambal8

Berdasarkan analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofotometri

didapatkan bahwa sifat racun Rhodamine B tidak hanya disebabkan oleh senyawa

organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B

itu sendiri Bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain

seperti timbal dan arsen dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur

tersebut menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan9

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan

konjugasi Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B

bewarna merah Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin

membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang

menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia Atom Cl

yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen dan sifat halogen yang berada

dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen10

Menurut penelitian BPOM pada tahun 2003 dari 103 sampel Mie (Basah)

ditemukan 50 (49) sampel yang memenuhi syarat dan 53 (51) sampel yang tidak

memenuhi syarat Dari 103 sampel Tahu ditemukan 94 (78) sampel yang

memenuhi syarat dan sebanyak 9 sampel yang tidak memenuhi syarat6

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Labora Panjaitan tentang

pemeriksaan dan penetapan kadar boraks dalam bakso di Kota madya Medan

menunjukkan bahwa 80 dari sampel yang diperiksa ternyata mengandung boraks

(delapan sampel dari sepuluh sampel) dan kadar boraks yang di dapat dalam bakso

antara 008 - 0292

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 28: Zat Pewarna

28

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asterina pada tahun 2006 tentang

identifikasi kadar boraks pada mie basah di kota padang didapatkan hasil penelitian

bahwa dari 10 sampelditemukan 5 sampel mengandung boraks kadar yang paling

rendah didapatkan yaitu 334805 ppm sedang kadar yang tinggi yaitu sebesar 557

14 ppm10

254 METHANIL YELLOW

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan

untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan Methanil yellow digunakan sebagai

pewarna untuk produk-produk tekstil cat kayu dan cat lukis Methanil juga biasa

dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa3

Zat pewarna sintesis ini berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan Zat

berbahaya ini juga masih dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan di sejumlah

pasar misalnya pada mie Penambahan pada methanil yellow akan membuat mi basah

berwarna kuning cerah Beberapa jajanan anak-anak disekolah seperti manisan buah

mangga dan kedondong juga memakai methanil yellow Juga ditemukan pada bahan

makanan kue basah kerupuk macam-macam jelly dan agar-agar Pewarna ini

termasuk kelompok azo dan dicurigai kuat mempunyai dampak buruk pada jaringan

hati kandung kemih saluran pencernaan2

Dampak Bahan Pewarna Terhadap Kesehatan

Pemakaian bahan pewarna pada pangan sintesis dalam pangan walaupun

mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen diantaranya dapat membuat

suatu pangan lebih menarik meratakan warna pangan ternyata pewarna juga

berbahaya terhadap kesehatan Bahaya tersebut terjadi bila pewarna sintesis ini

dimakan dalam jumlah kecil namun berulang perwarna sintesis ini dimakan dalam

jangka waktu lama kelompok masyarakat luas dengan daya tahan tubuh yang

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 29: Zat Pewarna

29

berbeda-beda yaitu tergantung pada umur jenis kelamin berat badan mutu pangan

sehari-hari dan keadaan fisik10

Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata menyebabkan

iritasi kulit dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin

yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B Penyebab lain

senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah

senyawa yang radikal Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil Dalam

struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen) sifat halogen

adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian

senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai

kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita

sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia10

Dr kinosita telah melihat adanya efek karsinogenik salah satu percobaannya

adalah dengan cara memberi makan tikus dengan makanan yang mengandung zat

warna untuk dosis 3mghari pada tikus-tikus sebagian mati sebelum 30 hari Sisanya

yang mampu bertahan sampai hari ke 150 telah terkena bermacam-macam tumor

hati dengan dosis 1 mg tikus mengalami tumor hati10

Zat warna diabsorbsi dari dalam saluran pencernaan makanan dan sebagian

dapat mengalami metabolism oleh mikroorganisme dalam usus Dari saluran

pencernaan dibawa langsung ke hati melalui vena portal atau melalui system limfatik

ke vena kava superior Di dalam hati senyawa ini dimetabolisme dan atau

dikonjugasikan lalu ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin10

Ciri Makanan Yang Mengandung Pewarna

Jajanan yang menggunakan rhodamin warnanya merah mencolok sendangkan

yang menggunakan methanil yellow warnanya kuning mencolok Ciri-ciri lainnya

adalah warna kelihatan cerah (berwarna-warni) sehingga tampak menarik ada

sedikit rasa pahit muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya bau

normal rasa tawar2

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 30: Zat Pewarna

30

26 PENGETAHUAN

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

knowledge Dalam Encylopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sedemikian

aktif sehingga subjek itu menyusun objek pada dirinya sendiri dalam kesatuan yang

aktif14151617

Pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui indera

penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga 14151617

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mepunyai 6 tingkatan yaitu

1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima Oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan menguraikan mendefenisikan menyatakan dan

sebagainya 14151617

2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari 14151617

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 31: Zat Pewarna

31

3 Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus

metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain 14151617

4 Analisis (Analisys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan membedakan

mengelompokkan dan seperti sebagainya Analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi memisahkan dan sebagainya 14151617

5 Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi

yang ada misalnya dapat menyusun dapat menggunakan dapat

meringkaskan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang

telah ada 14151617

6 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifkasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan

yang ingin kita ketahui dapat kita lihat sesuai dengan tingkatan-tingkatan

diatas 14151617

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 32: Zat Pewarna

32

penelitian dari subjek penelitian atau resonden Kedalaman pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dengan tingkatan-tingkatan diatas 14151617

27 SIKAP

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak

senang setuju tidak setuju baik tidak baik17

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek 14151617

Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat dikutip sebagai berikut

rdquoAn individualrsquos social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social objectrdquo

ldquo A mental and neural state and neural of rediness organized through

expertence exerting a directive or dynamic influenceup on the individuals responseto

all objects and situation with which it is related

Attitude entails an existing predisposition to response to social objecs which

in interaction with situation and other dispositional variables guide and direct the

overt behavior of the individual 14151617

Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetpai hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaaian

reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial 14151617

Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 33: Zat Pewarna

33

terbuka Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek 14151617

Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan

yakni

1 Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek)

2 Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu

menerima ide tersebut

3 Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga saudaranya dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah

suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

4 Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi Misalnya seorang

ibu mau menjadi akseptor KB meskipun mendapatkan tantangan dari mertua

atau orang tuanya sendiri

Cara Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap Pernyataan sikap mungkin berisi atau

mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap yaitu kalimatnya bersifat

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 34: Zat Pewarna

34

mendukung atau memihak pada obyek sikap Pernyataan ini disebut dengan

pernyataan yang favourable Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal

negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra

terhadap obyek sikap 14151617

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel Suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan

tidak favorable dalam jumlah yang seimbang Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala

memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap 14151617

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden

terhadap suatu obyek Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner 14151617

28 PERILAKU

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan sikap dan tindakan14

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku

karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing Sehingga yang dimaksud

dengan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan

berbicara menangis tertawa bekerja kuliah menulis membaca dan sebagainya

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak bisa diamati oleh pihak luar 14151617

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 35: Zat Pewarna

35

Pengukuran perilaku dapat dilakukan tidak langsung yakni dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pengukuran dapat juga dilakukan

secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden

pegukuran ini yang paling akurat dibandingkan dengan wawancara 14151617

Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespon maka teori skiner disebut teori ldquoS ndash O - Rrdquoatau

Stimulus ndash Organisme ndash Respon 14151617

Skiner membedakan adanya dua proses yakni

1 Responden respon atau reflexsive yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan ndash rangsangan tertentu Stimulus semacam ini disebut electing

stimulation karena menimbulkan respon ndash respon yang relatif tetap

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan

cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya respon ini juga

mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah

menjadi sedih atau menangis lulus ujian meluapkan kegembiraannya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya

2 Operan respon atau instrumental respon yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu

Perangsangan ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena

memperkuat respon Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya

atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya

(stimulus baru) maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugasnya

Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari

stimulus (rangsangan dari luar) Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya

sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang Faktor ndash faktor

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 36: Zat Pewarna

36

yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat

bawaan misalnya tingkat kecerdasan tingkat emosional jenis kelamin dan

sebagainya

Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik ekonomi politik

dan sebagainya Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominan

yang mewarnai perilaku seseorang

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu

Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

Evaluation (menimbang ndash nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi

dirinya) Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

Trial orang telah mulai mencoba perilaku baru

Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut

akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting) 14151617

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 37: Zat Pewarna

37

29 KERANGKA TEORI

210 KERANGKA KONSEP

SikapPengetahuan

Perilaku

Faktor yang mempengaruhipengetahuan

1 Usia2 Pendidikan3 Status ekonomi4 Pekerjaan5 Sumber informasi

Sikap

Pengetahuan

Perilaku

1 Pendidikan

2 Pekerjaan

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 38: Zat Pewarna

38

211 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Pengetahuan hasil

ldquoTahurdquo

terhadap

suatu objek

tertentu

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

2 Sikap pandangan

atau

perasaan

yang

disertai

kecenderu

ngan untuk

bertindak

sesuai

sikap objek

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 16

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

3 Perilaku hasil dari

segala

macam

pengalama

n serta

interaksi

manusia

dengan

lingkungan

Wawancara Kuesioner Ordinal Total skor 20

1 Baik gt75 nilai

maks

2Sedang 45-75 nilai

maks

3Kurang lt45

4 Pendidikan Wawancara Kuesioner Ordinal 1 Rendah

Pendidikan dasar

berbentuk sekolah

dasar (SD) dan

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 39: Zat Pewarna

39

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat dan

madrasah

ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain

yang sederajat

2 Sedang sekolah

menengah pertama

(SMP) dan

madrasah

tsanawiyah (MTs)

atau bentuk lain

yang sederajat

3 Tinggi Pendidika

tinggi merupakan

jenjang pendidikan

setelah pendidikan

dasar dan

menengah pertama

yang mencakup

sekolah menengah

atas dan program

pendidikan

diploma sarjana

magister spesialis

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 40: Zat Pewarna

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3 1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional)1819

3 2 Lokasi dan Waktu Penelitian

321 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Beringin Kota Jambi

322 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari ndash September 2011

33 Populasi dan sampel

331 Populasi

o Populasi target adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah dasar

o Populasi terjangkau adalah seluruh ibu dari anak usia sekolah

dasar yang ada di Kelurahan Beringin Kota Jambi

332 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus sebagai berikut

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ ) 2

( P1-P2 )

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 hipotesis 2 arah sehingga Zα = 1960

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka Zβ = 0 842

P1-P2 = peneliti menetapkan nilai P1-P2 sebesar 02

N1 = N2 =

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 41: Zat Pewarna

41

P2 = 04 (kepustakaan)

Dengan demikian

P1 ndash P2 = 02

P1= 02 + 04 = 06

Q2 = 1-P2=06

Q1 = 1-P1=04

P=(P1+P2)2 = (06+04)2 = 05

Q=(Q1+Q2)2 =(04+06)2= 05

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus diperoleh

( Zα ඥʹ + Zβ ඥͳ ͳ ʹ ʹ 2

( P1-P2 )

(196 ඥʹ +ͲǡͷݔͲǡͷݔ 0842 radicͲǡݔͲǡͶ ͲǡͶݔͲǡ 2 2

(06-04)

(196 x (196 x 070 ) + (0842 x069 ) 2

02

( 137 +058 ) 2

02

N1=N2 = 95

Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO) maka jumlah subjek

ditambah sebanyak 10 Jadi jumlah subjek adalah 95 + 95 = 1045 Dibulatkan

menjadi 105 sampel18

N1 = N2 =

N1 = N2=

N1 = N2 =

N1 = N2 =

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 42: Zat Pewarna

42

333 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random

sampling karena secara geografis letak unit berjauhan1819

334 Kriteria sampel

3341 Kriteria Inklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden dan

mengisi kuesioner dengan lengkap

3342 Kriteria Eksklusi

Ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi yang bersedia menjadi responden tetapi

tidak mengisi kuesioner dengan lengkap

34Cara Kerja Penelitian

de

Ibu anak usia sekolah dasar kelurahan Beringin kota Jambi

WawMenggunak

ngan SPSS for

Informed consent

Ya Tidak

ancaraan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

windows

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 43: Zat Pewarna

43

341 Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri

dari tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi

pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan kuesioner untuk

mengidentifikasi sikap yang terdiri dari 8 pertanyaan dan kuesioner untuk

mengidentifikasi perilaku yang terdiri dari 5 pertanyaan

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

o 3411 Uji Validitas

Uji validitas berasal dari kata validity yang mempunyai

arti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam mengukur suatu

data Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya (membandingkan r tabel dengan

r hitung) Dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r

hasil r tabel yang digunakan adalah 0356

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas pada 29

orang ibu anak SD di Kelurahan Cirendeu Tanggerang Selatan

Terdapat 4 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid 2

pertanyaan sikap yang tidak valid dan 1 pertanyaan perilaku

yang tidak valid

o 3412 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisiten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat ukur yang sama Pertanyaan dikatakan reliable bila

r alpha gt r tabel Pada penelitian ini r tabel yang digunakan

adalh 0356 Hasil uji reliabilitas semua pertanyaan

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 44: Zat Pewarna

44

pengetahuan sikap dan perilaku pada penelian ini valid karena

r hasil (r alpha) lebih besar daripada r tabel

35 Managemen Data

351 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang

dibagikan pada ibu dari anak usia sekolah dasar yang ada di Kelurahan

Beringin Kota Jambi

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengambil data dari arsip

Kelurahan Beringin Kota Jambi yaitu berupa data kartu keluarga yang ada

di Kelurahan Beringin Kota Jambi

352 Pengolahan Analisis dan Penyajian Data

Semua data dicatat dalam status penelitian dikumpulkan dan

kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window

Langkah awal dimulai dengan editing coding data entry dan dilanjutkan

dengan tabulasi Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan

hubungan tiap variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan

independen akan digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi

square Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 45: Zat Pewarna

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar

Kelurahan Beringin Kota Jambi pada bulan Januari ndash September 2011 Besar sampel

yang dikumpulkan sebanyak 105 responden dan dipilih secara acak menggunakan

cluster random sampling

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara

pengetahuan terhadap sikap dan sikap terhadap perilaku Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan sebelumnya di Kelurahan Beringin Kota Jambi

Di Kelurahan Beringin Kota Jambi terdapat tiga Sekolah Dasar Negeri yang

saling berdekatan dan berada diantara pemukiman penduduk yang sebagian anak-

anak yang tinggal di sana bersekolah di salah satu SD Negeri tersebut Di setiap

sekolah banyak pedagang yang menjual berbagai macam jajanan Dari hasil survey

kemungkinan jajanan yang dijual di lingkungan SD tersebut mengandung bahan

terlarang dan berbahaya

41 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian seperti desain studi cross sectional atau desain potong

lintang hanya menggambarkan variabel yang diteliti baik independen maupun

dependen pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab

akibat Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angket yang berisi kuesioner yang langsung diberikan kepada

responden selama pengumpulan data banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian yaitu sebagian responden kurang mengerti cara pengisian kuesioner

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 46: Zat Pewarna

46

42 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Table 421 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

Tinggi 30 286

Sedang 40 392

Rendah 35 322

Tabel 422 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Perawat 1 1

Guru 2 19

Pembantu rumah tangga 17 154

Karyawan swasta 13 127

Wiraswasta 33 317

Ibu Rumah Tangga 39 373

Tabel 423 Distribusi responden berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Persentase

20-35 58 552

36-45 36 343

46-55 11 105

Tabel 424 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak responden

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

1 anak 27 257

2 anak 37 352

3 anak 30 286

4 anak 9 86

5 anak 2 19

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 47: Zat Pewarna

47

43 DATA PENGETAHUAN RESPONDEN

Tabel 431 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membuat makanan lebih enak 7 67

Membuat makanan lebih tahan lama 86 811

Membuat makanan lebih lunak 6 57

Tidak tahu 6 57

Hasil penelitian pada tabel 411 menunjukan bahwa sebanyak 86 (811)

responden mengetahui bahwa tujuan pemberian bahan pengawet pada makanan

adalah membuat makanan menjadi lebih tahan lama

Tabel 432 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadaptujuan pemberian pewarna pada makanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Membedakan jenis makanan 15 143

Meningkatkan ketertarikan konsumen 75 714

Mengurangi pencemaran mikroba 4 38

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 412 menunjukan bahwa sebanyak 75 (714)

mengetahui bahwa tujuan pemberian pewarna pada makanan adalah untuk

meningkatkan ketertarikan konsumen

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 48: Zat Pewarna

48

Tabel 433 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban Frekuensi Persentase

Formalin 45 429

Boraks 6 57

Formalin dan boraks 38 362

Formalin dan kalium klorat 2 19

Dulsin dan boraks 1 10

Formalin kalium klorat boraks 1 10

Formalin boraks dietilpirokarbonat 1 10

Tidak tahu 11 105

Hasil penelitian pada tabel 413 menunjukkan bahwa sebanyak 38 (362)

responden mengetahui bahwa jenis pengawet yang biasanya digunakan pada jajanan

adalah formalin dan boraks

Tabel 434 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 44 419

Memilih 2 pilihan 22 21

Memilih 3 pilihan 18 171

Memilih 4 pilihan 8 76

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 12 114

Hasil penelitian pada tabel 414 menunjukkan bahwa sebanyak 56 (533)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan reponden

yang hanya memilih jawaban tidak tahu pilihan jawaban yang disediakan 1 Tahu 2

Mie ayam 3 Mie basah 4 Kerupuk 5 Bakso

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 49: Zat Pewarna

49

Tabel 435 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Jawaban Frekuensi Persentase

Memilih 1 pilihan 32 305

Memilih 2 pilihan 31 295

Memilih 3 pilihan 14 133

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 143

Hasil penelitian pada tabel 415 menunjukkan bahwa sebanyak 48 (448)

responden tidak mengetahui ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pengawet

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Pilihan Jawaban yang disediakan

adalah 1 Kenyal 2 tidak mudah hancur 3 Tidak dihinggapi lalat 4 Berbau khas 5

Tahan 7 hari

Tabel 436 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap kesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 36 343

Memilih 2 pilihan 26 243

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 11 105

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 14 124

Hasil penelitian pada tabel 416 menunjukkan bahwa sebanyak 50 (477)

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang menggunakan pengawet terhadap

kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih 1 pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih tidak tahu Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 50: Zat Pewarna

50

Merusak susunan saraf 2 Menyebabkan muntah 3 merusak hati 4 Merusak ginjal

5 Merusak pencernaan

Tabel 437 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadapjenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 71 676

Memilih 2 pilihan 6 57

Memilih 3 pilihan 2 19

Memilih 4 pilihan 1 1

Memilih 5 pilihan 0 0

Tidak tahu 25 235

Hasil penelitian pada tabel 417 menunjukkan bahwa sebanyak 96 (911)

responden tidak mengetahui jenis pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan

Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban dan

responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu Jawaban yang disediakan adalah

1 Rhodamin 2 Auramin 3 Methanil yellow 4 Burnt umber 5 Ponceau 3R 6

Citrus red

Tabel 438 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 38 362

Memilih 2 pilihan 39 371

Memilih 3 pilihan 15 143

Memilih 4 pilihan 5 48

Memilih 5 pilihan 3 29

Tidak tahu 4 38

Tidak menjawab 1 1

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 51: Zat Pewarna

51

Hasil penelitian pada tabel 418 menunjukkan bahwa sebanyak 42 (40)

responden tidak mengetahui jenis jajanan yang biasanya menggunakan pewarna Hal

ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan jawaban responden yang

hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang tidak menjawab Pilhan

jawaban yang disediakan adalah 1 Kerupuk 2 Es cendol 3 Gulali 4 Sirup 5 Mie

bakso

Tabel 439 Sebaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan terhadap

ciri-ciri jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

Jawaban sum

Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas 30 286

Warnanya mencolok berbau dan warnanya meninggalkan bekas 58 552

Warnanya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannyatidak menarik

4 38

Tidak tahu 11 105

Tidak menjawab 2 19

Hasil penelitian pada tabel 419 menunjukkan bahwa hanya 30 (286)

responden yang mengetahui ciri-ciri jajanan yang menggunakan bahan pewarna yaitu

warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meninggalkan bekas

Tabel 4310 Sebaran responden berdasarkan kategori pengetahuan terhadappengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna terhadapkesehatan

Jawaban sum

Memilih 1 pilihan 34 324

Memilih 2 pilihan 27 257

Memilih 3 pilihan 21 20

Memilih 4 pilihan 4 38

Memilih 5 pilihan 1 1

Tidak tahu 16 152

Tidak menjawab 2 19

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 52: Zat Pewarna

52

Hasil penelitian pada tabel 4110 menunjukkan bahwa sebanyak 52

responden tidak mengetahui pengaruh jajanan yang biasanya menggunakan pewarna

terhadap kesehatan Hal ini terlihat dari responden yang hanya memilih satu pilihan

jawaban responden yang hanya memilih jawaban tidak tahu dan responden yang

tidak menjawab Jawaban yang disediakan adalah 1 Merusak saluran kemih 2

Menyebabkan kanker hati 3 Merusak saluran pencernaan 4 Merusak ginjal 5

Merusak kulit

44 DATA SIKAP RESPONDEN

NoPertanyaan

SetujuKurangSetuju

Tidak setuju

sum sum sum 1 Tujuan pemberian bahan pengawet

untuk membuat makanan tahanlama

40 381 23 219 42 40

2 Jenis jajanan yang mengandungpengawet adalah tahu

36 343 38 362 31 295

3 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpengawet adalah tidak dihinggapilalat

49 467 25 238 31 298

4 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pengawet adalahmerusak ginjal

75 714 18 171 12 114

5 Tujuan pemberian pewarna padajajanan untuk meningkatkanketertarikan konsumen

44 419 31 295 30 286

6 Minuman yang menggunakanpewarna adalah es cendol

39 371 41 39 25 238

7 Ciri-ciri jajanan yang menggunakanpewarna warnanya mencolok

74 705 18 171 13 124

8 Pengaruh jajanan yangmenggunakan pewarna adalahkanker hati

65 612 17 162 23 219

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 43 menunjukan sebanyak 75

(714) responden menjawab setuju terhadap pengaruh jajanan yang menggunakan

pengawet merusak ginjal Sebanyak 41 (40) responden menjawab kurang setuju

terhadap minuman yang menggunakan pewarna adalah es cendol Sebanyak 42

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 53: Zat Pewarna

53

responden menjawab tidak setuju terhadap tujuan pemberian bahan pengawet untuk

membuat makanan tahan lama

45 DATA PERILAKU RESPONDEN

NoPertanyaan

Selalu SeringKadang-kadang

Tidak setuju

sum sum sum sum

1 Menyiapkansarapan pagi yangdimasak sendiri

41 39 26 243 31 295 7 67

2 Membawakanbekal makanan

16 152 28 267 46 438 15 143

3 Membolehkanmembeli baksodan tahu

5 48 17 162 80 762 3 29

4 Membolehkanmembeli jajananyang warnanyamencolok

3 29 8 76 29 279 65 614

5 Mengamatijajanan yangdibeli anak

34 324 27 257 25 238 19 181

Hasil penelitan yang terdapat pada tabel 44 menunjukan sebanyak 67 (638)

responden selalu dan sering menyiapkan sarapan sebanyak 46 (438) responden

menjawab kadang-kadang membawakan bekal makanan Sebanyak 19 (181)

Responden menjawab tidak pernah mengamati jajanan yang dibeli anak

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 54: Zat Pewarna

54

46 ANALISIS UNIVARIAT

Berdasarkan hasil scoring dari jawaban responden maka pengetahuan sikap

dan perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok menjadi baik sedang kurang Hasil

pengukurannya dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 461 Univariat pengetahuan responden

Kategori pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 3 29

Sedang 47 449

Kurang 55 524

Hasil penelitian pada tabel 451 sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 55 (524) reponden Responden yang

memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 47 (449) responden Responden

yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 3 (29) responden

Dari beberapa pertanyaan pengetahuan yang telah diberikan kepada reponden

terdapat beberapa pertanyaan yang mempunyai hasil yang sangat rendah yaitu

pertanyaan pengetahuan tentang jenis pewarna yang biasanya digunakan pada

jajanan Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 25 responden menjawab tidak

tahu dan 75 responden hanya memilih 1 pilihan jawaban Jawaban yang paling

banyak dipilih responden adalah methanil yellow selain itu pertanyaan pengetahuan

tentang ciri-ciri pewarna yang biasanya digunakan pada jajanan sangat rendah Hal

ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 75 (714) responden tidak

menjawab dengan benar

Pengetahuan responden tentang efek bahan pengawet terhadap kesehatan

juga rendah sebanyak 50 responden tidak mengetahui efek bahan pengawet

terhadap kesehatan Rendahnya pengetahuan responden mungkin dikarenakan

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 55: Zat Pewarna

55

rendahnya tingkat pendidikan responden kurangnya informasi baik dari media cetak

mupun media elektronik

Selama ini belum ada penelitian tentang efek bahan pengawet pada manusia

namun penelitian yang telah ada adalah efek bahan pengawet pada binatang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh F A Malek K-U Moritz J Fanghanel

yang terdapat didalam jurnal of experimental animal science yang berjudul A study

on spesifik behavioral effects of formaldehyde in the rat hasil penelitian

menunjukan bahwa pencemaran melalui inhalasi mempengaruhi squamous cell

carcinoma rongga hidung pada tikus Dari empat studi terhadap pemberian air

minum yang mengandung formaldehid pada tikus menunjukan hasil yang

bermacam-macam Pertama menunjukan timbulnya peningkatan forestomach

papillomas pada tikus jantan Kedua menunjukan timbulnya gastrointestinal

leiomyosarcomas pada tikus jantan dan betina Ketiga menunjukan peningkatan

timbulnya total tumor menular limpoma dan leukemia Keempat Formaldehid juga

menujukan efek karsinogenik melalui inhalasi dan proses pencernaan11

Dari hasil penelitian ini didapatkan hanya 3 (29 ) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Helena Sinaga pada guru SD di kota

Medan Pada penelitian tersebut tidak ada responden yang memiliki pengetahuan

buruk dan didapatkan bahwa sebanyak 6572 responden mempunyai pengetahuan

baik dan sebanyak 3428 responden mempunyai pengetahuan sedang21

Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian dilakukan oleh Intan

Purnama Sari mengenai pengetahuan sikap serta perilaku ibu tentang bahan

pemanis tambahan pada jajanan anak sekolah dasar Dari penelitian tersebut

didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang4

Perbedaan hasil peneltian ini mungkin dikarenakan terdapat perbedaan

jumlah sampel pada penelitian Helena jumlah sampelnya hanya sebanyak 35 orang

Selain itu juga terdapat perbedaan karakteristik responden seperti tingkat

pendidikan pekerjaan Pada penelitian ini tingkat pendidikan ibu berada pada

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 56: Zat Pewarna

56

tingkat pendidikan sedang yaitu SMP sedangkan pada penelitian Helena didapatkan

bahwa tingkat pendidikan responden berada pada tingkat pendidkan tinggi yaitu S1

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga

sedangkan pada penelitian Helena pekerjaan responden adalah guru Perbedaan ini

mungkin akan mempengaruhi pengetahuan responden Rendahnya pengetahuan

responden mungkin dikarenakan kurangnya informasi dan sosialisasi kepada ibu

baik di media cetak maupun media elektronik atau mungkin selama ini ibu kurang

memperhatikan dan kurang waspada terhadap hal tersebut Hal ini sejalan dengan

pernyataan Notoadmojo bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil ldquoTahurdquo

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia

yakni indera penglihatan pendengaran penciuman rasa dan raba Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga penginderaan yang

baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi 14151617

Tabel 462 Univariat sikap responden

Kategori sikap Frekuensi Persentase

Baik 24 229

Sedang 68 648

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 452 sebagian besar responden memiliki sikap

sedang yaitu sebesar 68 (648) reponden Responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 24 (229) responden Responden yang memiliki sikap kurang sebanyak

13 (124) responden

Dari beberapa pertanyaaan sikap yang telah diberikan kepada responden

terdapat beberapa sikap yang rendah yaitu tentang yaitu sikap tentang manfaat bahan

pengawet Sebanyak 42 responden menjawab tidak setuju tentang manfaat bahan

pengawet adalah untuk membuat makanan lebih tahan lama Sikap responden

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 57: Zat Pewarna

57

terhadap jenis jajanan yang biasanya menggunakan pengawet adalah tahu sebanyak

31 responden menjawab tidak setuju

Namun terdapat juga sikap responden yang baik yaitu sikap terhadap efek

bahan pengawet dalam jangka waktu lama sebanyak 75 responden setuju bahwa

efek bahan pengawet dalam jangka waktu lama adalah merusak ginjal Sebanyak 65

(619) responden juga setuju bahwa efek bahan pewarna adalah merusak hati

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki sikap sedang hasil penelitan ini berbeda dengan hasil penelitian Helena

Sinaga pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 60 responden mempunyai

sikap baik21

Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari penelitian tersebut didapatkan bahwa

sebanyak 60 responden memiliki sikap sedang4

Dalam penelitian ini dapat terlihat bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap

jajanan anak yang mengandung bahan tambahan pengawet dan pewarna berbahaya

berada dalam kategori cukup yang artinya menandakan bahwa ibu mempunyai salah

satu dari komponen sikap yaitu kepercayaan atau keyakinan terhadap stimulus atau

objek Hal ini sejalan dengan pendapat Allport bahwa komponen sikap itu terdiri dari

kepercayaan atau keyakinan artinya bagaimana keyakinan atau pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek

Tabel 463 Univariat perilaku responden

Kategori perilaku Jumlah Persentase

Baik 23 219

Sedang 69 657

Kurang 13 124

Hasil penelitian pada tabel 453 sebagian besar responden memiliki perilaku

sedang yaitu sebesar 69 (657) reponden Responden yang memiliki perilaku baik

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 58: Zat Pewarna

58

sebanyak 23 (219) responden Responden yang memiliki perilaku kurang

sebanyak 13 (124) responden

Dari hasil penelitan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki

perilaku sedang Hasil ini terlihat dari perilaku responden selalu perilaku menyiapkan

sarapan pagi yang dimasak sendiri selalu membawakan bekal makanan tidak pernah

membolehkan membeli makanan yang warnanya mencolok dan selalu

memperhatikan jajanan yang dibeli oleh anak

Hasil penelitian sama dengan yang dilakukan oleh Intan Purnama Sari dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 75 responden memiliki perilaku

sedang21 Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Helena Sinaga pada penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 70

responden mempunyai perilaku baik4

Perilaku membawakan bekal dan menyiapkan sarapan pagi ini akan

berpengaruh terhadap kebiasaan jajan anak karena faktor yang menyebabkan anak

jajan disekolah adalah tidak sarapan pagi dan tidak membawa bekal makanan

Perilaku tidak membolehkan anak untuk membeli tahu bakso dan makanan yang

mempunyai warna yang mencolok serta perilaku selalu mengawasi jajanan dan

makanan yang dibeli anak merupakan perilaku yang baik hal ini menandakan tingkat

pengawasan dan tingkat kepedulian orang tua juga baik

47 ANALISIS BIVARIAT

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori pengetahuan dan

sikap yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat yaitu terdapat nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari

20 Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu

penggabungan sel dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori pengetahuan baik dengan kategori

pengetahuan sedang menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 59: Zat Pewarna

59

menjadi 2x3 hasilnya sudah memenuhi syarat karena tidak didapatkan nilai

expected-nya yang kurang dari lima Untuk menentukan nilai p value dipakai uji

person chi-square dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 471 Distribusi responden menurut hubungan tingkat pengetahuan danSikap

TingkatPengetahuan

Sikap

TotalP

valueKurang Sedang Baik

sum sum sum sum

Kurang 9 694 40 588 6 25 55 524

007

Baik 4 308 28 412 18 75 50 476

Total 13 100 68 100 24 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dengan sikap

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan sikap

kurang adalah sebanyak 9 (694) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap kurang adalah sebanyak 4 (308) responden

Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap sedang

adalah sebanyak 40 (588) responden Responden yang memiliki

pengetahuan baik dan sikap sedang adalah sebanyak 28 (412) responden

Responden yang memilki pengetahuan sedang dan sikap kurang

adalah sebanyak 6 (25) responden dan pengetahuan baik dan sikap kurang

adalah sebanyak 18 (75) responden

Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Helena dari penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 13 (3714)

responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sebanyak 8 (2286)

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 60: Zat Pewarna

60

responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap sedang Tidak ada

responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang21

Berdasarkan uji person chi-square didapatkan nilai p=007 maka

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara pengetahuan terhadap

sikap Pada sel yang ada pada tabel terdapat sel yang tidak sesuai yaitu

terdapat responden yang memiliki pengetahuan yang kurang namun memiliki

sikap yang sedang Hal ini bisa saja terjadi karena sebuah sikap melibatkan

faktor emosi dan pendapat responden namun dalam hal ini sikap responden

yang sedang ternyata tidak berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki

karena tingkat pengetahuan responden rendah

Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat tiga kategori sikap dan perilaku

yaitu baik sedang kurang Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga ketegori

tersebut hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak memenuhi

syarat yaitu nilai expected yang kurang dari lima ada lebih dari 20 Karena syarat

uji chi square tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

dari tabel 3x3 menjadi tabel 2x320

Peneliti menggabungkan kategori sikap baik dengan kategori sikap sedang

menjadi 1 kategori Setelah dilakukan penggabungan sel menjadi 2x3 hasilnya

belum memenuhi syarat karena didapatkan nilai expected-nya kurang dari lima ada

lebih dari 20 jumlah sel Oleh karena itu dilakukan kembali penggabungan sel

dari tabel 2x3 menjadi tabel 2x2 Setelah dilakukan penggabungan sel kembali

hasilnya belum memenuhi syarat Namun nilai p value dapat ditentukan dengan uji

alternatif chi-square yaitu uji Fisher20 Setelah dilakukan penggabungan sel

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 61: Zat Pewarna

61

Tabel 472 Distribusi responden menurut hubungan sikap dengan perilaku

Sikap

PerilakuTotal

P value

Kurang Baik

sum sum sum

Kurang 1 91 12 128 13 100

0592Baik 10 909 82 872 92 100

Total 11 100 94 100 105 100

Hasil penelitian tentang hubungan antara sikap dengan perilaku menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah

sebanyak 1 (91) responden Responden yang memiliki sikap baik dan memilki

perilaku kurang adalah sebanyak 10 responden (909)

Responden yang memiliki sikap kurang dan perilaku baik sebanyak 12

(128) responden responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik

adalah sebanyak 82 (872) responden

Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Helena dari

penelitian tersebut didapatkan bahwa sebanyak 23 (657) responden memiliki sikap

dan perilaku baik Sebanyak 12 (349) responden memiliki sikap dan perilaku

sedang tidak ada responden yang memiliki sikap dan perilaku kurang21

Berdasarkan uji Fisher didapatkan nilai p = 0592 maka secara statistik tidak

terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Pada sel yang ada pada tabel

terdapat sel yang tidak sesuai yaitu terdapat responden yang memiliki sikap yang

kurang namun memiliki perilaku yang baik Hal ini bisa saja terjadi karena perilaku

adalah tindakan atau aktifitas yang dilakukan responden yang sudah menjadi

kebiaasaan sehari-hari namun perilaku yang baik ini ternyata tidak berhubungan

dengan sikap

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 62: Zat Pewarna

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5 1 Simpulan

1 Secara keseluruhan sebanyak 55 (524) responden memiliki pengetahuan

yang kurang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan

pewarna

2 Secara keseluruhan sebanyak 68 (648) responden memiliki sikap yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

3 Secara keseluruhan sebanyak 69 (657) responden memiliki perilaku yang

sedang tentang jajanan anak yang mengandung bahan pengawet dan pewarna

4 Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap responden

(p=007)

5 Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku responden (p=0592)

5 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka perlu diadakan pemberian

informasi yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan agar ibu

dapat lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap jajanan dan

makanan yang dikonsumsi anak

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti hubungan antara

pengetahuan dengan faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti

tingkat pendidikan status ekonomi sehingga dapat diketahui sudah sejauh

mana factor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan yang nantinya

akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 63: Zat Pewarna

63

DAFTAR PUSTAKA

1 Saprinto C Hidayati D Bahan tambahan pangan Yogyakarta Kanisius 2006p 44-45

2 Syah D Dkk Manfaat dan bahaya bahan tambahan pangan Bogor HimpunanAlumni Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB 2005 p 35-42

3 Bahan Tambah Illegal-Boraks Formalin Rhodamin [Online] [diunduh padahari sabtu tanggal 1 Januari 2011 jam 0935] Terdapat padawebhttpwwwBPOMgoid

4 Sari I Perilaku tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan(sintetik) di TK Al-ummi Desa Ceumpedak Kecamatan Tanah Jambo AyeKabupaten Aceh Utara Aceh Skripsi Universitas Sumatera Utara 2010

5 Nuzulia R Persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anaksekolah dasar di Kota Bogor Bogor Skripsi Institute Pertanian Bogor 2007

6 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 1 Bogor M-brio Press 2004 p 33-39

7 FAO Asia-Indonesia Keamanan pangan untuk kesehatan Jakarta Food AndAgriculture Organization Of The United Nations 2005 p 29-36

8 Depkes RI Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo1168MenkesPerX1999 Perubahan Atas PermenkesNO722MENKESPERIX1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan Jakarta1999

9 Winarno FG Keamanan pangan Jilid 2 Bogor M-brio Press 2004 p15-19

10 Cahyadi W Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan Jakarta Bumi Aksara 2006 p 19-27

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 64: Zat Pewarna

64

11 F A Malek K-U Moritz J Fanghanel A Study On Spesifik BehavioralEffects Of Formaldehyde In The Rat [Online] [diunduh pada hari minggutanggal 23 Februari 2011 jam 0835] terdapat pada webhttpwwwUrbanfischerdejournalsjeans

12 World Health Organization International Programme on Chemical Safety(IPCS) Formaldehyde [Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni2011 jam 0735] terdapat pada webhttpwwwwhogov

13 World Health Organization Formaldehyde in drinking-water Backgrounddocument for development of WHO Guidelines for drinking-water quality[Online] [diunduh pada hari sabtu tanggal 25 Juni 2011 jam 0740] terdapatpada webhttpwwwwhoorid

14 Notoadmojo S Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta 2003

15 Notoadmojo S Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan Jakarta Rineka Cipta 2003

16 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Jakarta Rineka Cipta 2010

17 Notoadmojo S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007

18 Dahlan Sopiyudin Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel DalamPenelitian Kedokteran amp Kesehatan ed2 Jakarta Penerbit Salemba Medika 2009 p43

19 Sastroasmoro Sudigdo amp IsmaelS ofyan Dasar-dasar Metodelogi PenelitianKlinis ed3 Jakarta Sagung seto 2010

20 Dahlan MS Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Jakarta SalembaMedika 2009 p 121-40

21 Sinaga H Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar TerhadapMakanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan KimiaBerbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Deli Kecamatan KecamatanMedan Marelan Skripsi Universitas Sumatera Utara 2009

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 65: Zat Pewarna

65

Lampiran 1FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMEDCONSENT)Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah JakartaSURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Umur helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut di bawah ini yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri

Jakarta februari 2011

Mengetahui Yang menyetujui

Penanggung jawab penelitian Peserta

( ) ( )

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 66: Zat Pewarna

66

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP SERTA PERILAKU IBU MENGENAIJAJANAN ANAK SD YANG MENGANDUNG BAHAN PENGAWET

TERLARANG DAN PEWARNA BERBAHAYA DI KELURAHANBERINGIN KOTA JAMBI TAHUN 2011

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama

2 Umur

3 Alamat

4 No HP Telpon

5 Status

Pernikahan

6 Jumlah anak

7 Pendidikan terakhir 1 Tidak pernah sekolah

2 Tamat tidak SD

3 Tamat tidak SMP

4 Tamat tidak SMU

5 Tamat tidak Perguruan Tinggi

6

8 Pekerjaan 1 Ibu rumah tangga

2 Karyawan

3 GuruDosen

4 Bidanpetugas kesehatan

5 Wiraswasta

6

9 Pencari nafkah di

keluarga

1 Suami

2 Istri

3 Anggota keluarga lain

10 Pengahasilan

keluargabulan

1 Di bawahRp10000002 Rp 1000000 ndashRp 2000000

3 Rp gt Rp 20000004

A PENGETAHUAN

1 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pengawet yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a untuk membuat makanan menjadi lebih enak

b untuk membuat makanan menjadi lebih tahan lama

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 67: Zat Pewarna

67

c untuk membuat makanan menjadi lebih lebih lunak

d Tidak tahu

2 Menurut anda apa tujuan pemberian bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan

yang biasanya digunakan pada jajanan olahan (Pilih salah satu jawaban

yang benar)

a Untuk membedakan jenis makanan

b Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen

c Untuk mengurangi pencemaran pada makanan

d Tidak tahu

3 Menurut anda apa saja bahan pengawet yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada jajanan olahan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Formalin

2 Dulsin

3 Kalium klorat

4 Boraks

5 Kalium bromat

6 Dietilpirokarbonat

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

4 Menurut anda apa saja jajanan olahan yang biasa nya mengandung bahan

pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Tahu

2 Mie basah

3 Mie ayam

4 kerupuk

5 Bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

5 Menurut anda apa ciri-ciri jajanan olahan yang yang biasanya mengandung

bahan pengawet yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Kenyal

2 Tidak mudah hancur

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 68: Zat Pewarna

68

3 Tidak dihinggapi lalat

4 berbau khas

5 Tahan gt 7 hari

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

6 Menurut anda apa pengaruh bahan pengawet yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan jika jumlah nya berlebih di tubuh dalam waktu lama (jawaban

boleh lebih dari satu)

1 Merusak susunan saraf pusat

2 Menyebabkab muntah darah

3 Merusak hati

4 Merusak ginjal

5 Merusak saluran pencernaan

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

7 Menurut anda apa saja bahan pewarna yang tidak dizinkan yang biasanya

digunakan pada makanan (jajanan) olahan (Pilih salah satu jawaban yang

benar)

1 Rhodamin

2 Auramine

3 Methanil yellow

4 Burnt umber

5 Ponceau 3R

6 Citrus red

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

8 Menurut anda apa saja jenis jajanan olahan yang biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia yang tidak dizinkan (jawaban boleh lebih dari satu)

1 kerupuk

2 es cendol

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 69: Zat Pewarna

69

3 gulali

4 sirup

5 Mie bakso

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

9 Sebutkan ciri-ciri jajanan olahan yang mengandung bahan pewarna kimia

yang tidak dizinkan (pilih salah satu jawaban yang benar)

a Warnanya mencolok tidak berbau dan warnanya meningggalkan

bekas

b Warnanya mencolok berbau dan warnya meninggalkan bekas

c Warnya tidak mencolok tidak meninggalkan bekas dan tampilannya

tidak menarik

d Tidak tahu

10 Apa pengaruh bahan pewarna kimia terhadap kesehatan jika jumlahnya

berlebih dalam jangka waktu lama (jawaban boleh lebih dari satu)

1 Merusak saluran kemih

2 Menyebabkan kanker hati

3 Merusak saluran pencernaan

4 Merusak ginjal

5 Merusak jaringan kulit

jika anda tidak tahu tandai kolom ini

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 70: Zat Pewarna

70

B SIKAP

Keterangan1 TS tidak setuju 2 KS kurang setuju 3 S setuju

NO PERTANYAAN TS KS S1 Tujuan pemberian pengawet

yang tidak dizinkan adalah

untuk membuat makanan

tahan lama

2 jajanan olahan yang biasanya

menggunakan bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tahu

3 Ciri-ciri makanan olahan

yang mengandung bahan

pengawet yang tidak

diizinkan adalah tidak

dihinggapi lalat

4 Pengaruh bahan pengawet

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah merusak

ginjal

5 Tujuan pemberian pewarna

yang tidak dizinkan pada

minuman olahan adalah

untuk meningkatkan

ketertarikan konsumen

6 Minuman olahan yang

biasanya menggunakan

bahan pewarna kimia

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 71: Zat Pewarna

71

terlarang adalah es cendol

7 ciri-ciri jajanan yang

mengandung bahan pewarna

yang tidak dizinkan adalah

warnanya sangat mecolok

8 Pengaruh bahan pewarna

yang tidak dizinkan terhadap

kesehatan dalam jangka

waktu lama adalah

menyebabkan timbulnya

kanker hati

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 72: Zat Pewarna

72

C PERILAKUKeterangan 1 SL selalu 3 KK kadang-kadang

2 SR sering 4 TP tidak pernah

NO PERTANYAAN SL

SR

KK

TP

1 Apakah anda

menyiapkan

sarapan pagi

untuk anak anda

yang dimasak

sendiri

2 Apakah anda

membawakan

bekal makanan

kepada anak

anda yang

dimasak sendiri

3 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli tahu

dan bakso

4 Apakah anda

membolehkan

anak anda

membeli

makanan dan

minuman yang

mempunyai

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 73: Zat Pewarna

73

warna mencolok

5 Apakah anda

mengamati

jajanan yang

dibeli anak anda

JAWABAN KUESIONER

1 PENGETAHUAN

No Jawaban yang diharapkan Skor

1 B 2= benar (B)

1= mendekati benar (A)

0= salah (CD)

2 B 2= benar (B)

1= mendekati benar ( A)

0= salah (CD)

3 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

4 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

5 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

6 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

7 SEMUA 2 = benar 4-6

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

8 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

9 A 2= benar (A)

1= mendekati benar (B)

0= salah (CD)

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 74: Zat Pewarna

74

10 SEMUA 2 = benar 4-5

1= benar 2-3

0= benar lt2 dan tidak tahu

total skor pengetahuan responden = 20

pengetahuan baik jika = skor diatas 15 gt 75

pengetahuan cukup jika = skor 9-15 45-75

pengetahuan kurang= skor dibawah 9 lt 45

2 SIKAP

no

pertanyaan

jawaban yg

diharapkan

Skor

1 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

2 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

3 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

4 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuju

5 Setuju 2= setuju

1= kurang setuju

0= tidak setuu

6 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

7 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

8 Setuju 2= setuju(A)

1= tidak setuju (B)

0= tidak tahu (C)

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 75: Zat Pewarna

75

total skor sikap responden = 16

sikap baik jika = skor diatas 12 gt 75

sikap cukup jika = skor 7-12 45-75

sikap kurang = skor dibawah 7 lt 45

3 PERILAKU

nomor

pertanyaan

jawaban yang diharapkan Skor

1 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

2 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

3 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

4 Tidak pernah 0 = selalu

1 = sering

2 = kadang-kadang

3 = tidak pernah

5 Selalu 3 = selalu

2 = sering

1 = kadang-kadang

0 = tidak pernah

total skor perilaku responden = 15

perilaku baik jika = skor diatas 11 gt75

perilaku cukup jika = skor 7-11 45-75

perilaku kurang jika = skor dibawah 7 lt 45

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 76: Zat Pewarna

76

Lampiran 3

UJI VALIDITAS KUESIONER

1 PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

fungsi pengawet 650 13983 -115 789

fungsi pewarna 647 13361 -018 785

jenis pengawet 747 11085 746 680

jajanan yang mengandung

pengawet717 9661 676 665

ciri jajanan yang

mengandung pengawet763 12102 323 728

pengaruh pengawet 720 10717 621 684

jenis pewarna 783 13040 248 737

jajanan yang mengandung

pewarna717 10213 708 667

ciri jajanan yang

mengandung pewarna733 10575 601 685

pengaruh pewarna 723 10806 445 711

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 77: Zat Pewarna

77

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbachs

Alpha if Item

Deleted

jenis pengawet 427 9582 806 802

jajanan yang mengandung

pengawet397 8240 718 801

ciri jajanan yang

mengandung pengawet443 10737 312 858

pengaruh pengawet 400 9172 686 808

jajanan yang mengandung

pewarna397 8930 707 804

ciri jajanan yang

mengandung pewarna413 9430 558 827

pengaruh pewarna 403 9206 504 839

2 SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

fungsi pengawet 1062 13530 328 793

jajanan yang mengandung

pengawet948 11973 623 744

ciri jajanan yang mengandung

peangawet997 12963 350 794

pengaruh pengawet 948 12830 457 772

fungsi pewarna 972 11493 686 731

jajanan yang mengandung

pewarna952 12759 608 750

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 78: Zat Pewarna

78

ciri jajanan yang mengandung

pewarna945 13042 458 771

pengaruh pewarna 924 13690 559 763

( lanjutan )

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

jajanan yang mengandung

pengawet793 7495 556 787

pengaruh pengawet 793 7638 520 796

fungsi pewarna 817 7005 650 764

jajanan yang mengandung

pewarna797 7534 712 755

ciri jajanan yang mengandung

pewarna790 8096 451 809

pengaruh pewarna 769 8436 626 781

3 PERILAKU

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbachs Alpha if

Item Deleted

memasakan sarapan 586 4980 673 629

membawa bekal 679 5884 412 767

membolehkan anak jajan 593 5495 501 723

mengamati jajanan anak 603 4749 629 650

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 79: Zat Pewarna

79

Lampiran 4

A DATA HASIL UNIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI SQUARE

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 55 524 524 524

Sedang 47 448 448 971

baik 3 29 29 1000

Total 105 1000 1000

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 68 648 648 771

Baik 24 229 229 1000

Total 105 1000 1000

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 124 124 124

Sedang 69 657 657 781

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 80: Zat Pewarna

80

Baik 23 219 219 1000

Total 105 1000 1000

( lanjutan)

B DATA HASIL PENELITIAN BIVARIAT MENGGUNAKAN UJI CHI

SQUARE

BIVARIAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP

Sikap

TotalKurang Sedang Baik

gabung_sel Kurang Count 9 40 6 55

Expected

Count68 356 126 550

within

sikap692 588 250 524

Baik Count 4 28 18 50

Expected

Count62 324 114 500

within

sikap308 412 750 476

Total Count 13 68 24 105

Expected

Count130 680 240 1050

within

sikap1000 1000 1000 1000

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 81: Zat Pewarna

81

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9825a 2 007

Likelihood Ratio 10143 2 006

Linear-by-Linear Association 8504 1 004

N of Valid Cases 105

a 0 cells (0) have expected count less than 5 The minimum expected count is

619

BIVARIAT SIKAP TERHADAP PERILAKU

perilaku sel

TotalKurang Baik

sikap_sel Kurang Count 1 12 13

Expected Count 14 116 130

within perilaku sel 91 128 124

Baik Count 10 82 92

Expected Count 96 824 920

within perilaku sel 909 872 876

Total Count 11 94 105

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 82: Zat Pewarna

82

Expected Count 110 940 1050

within perilaku sel 1000 1000 1000

Chi-Square Tests

Value df

Asymp Sig

(2-sided)

Exact Sig

(2-sided)

Exact Sig

(1-sided)

Pearson Chi-Square 123a 1 726

Continuity

Correctionb000 1 1000

Likelihood Ratio 132 1 716

Fishers Exact Test 1000 592

Linear-by-Linear

Association121 1 727

N of Valid Casesb 105

a 1 cells (250) have expected count less than 5 The minimum expected count

is 136

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi

Page 83: Zat Pewarna

83

Lampiran 5

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama IRA RAHMANITA

Jenis kelamin Perempuan

Tempat tanggal lahir Jambi 04 februari 1990

Alamat Jl Pinang no 17 Rt 05 Rw 02 Kelurahan Beringin Jambi

No telepon 0852 66 853535

E-mail nice_jumpbeeyahoocoid

Pendidikan

2008 ndash sekarang Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005 ndash 2008 SMA Negeri 5 Kota Jambi

2002 ndash 2005 SMP Negeri 2 Kota Jambi

1996 ndash 2002 Sekolah Dasar Islam Al-Falah Jambi

1995 ndash 1996 TK Islam Al-Falah Jambi