zakattt

23
ZAKAT Zakat menurut istilah agama Islam artinya “kadar harta tertentu,yang diberikan kepada yang berhak menerimanaya,dengan beberapa syarat.” Hukumnya : Zakat adalahsalahsatu rukun Islamyang lima,fardu „ainatas tiap-tiap orang yang cukup syarat- syaratnya. Zakat mulai diwajibkan. Benda yang wajib dizakati 1. Binatang ternak. Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau dan kambing. Keterangannya yaitu Syarat bagi pemilik binatang yang wajib zakat terse adalah : a. Islam . Orang non-Islam,walaupun mempunyai binatang tersebut ia tidak wajib berzakat. b. Merdeka.Seorang hamba tidak wajib berzakat. c. Milik yang sempurna. Sesuatu yang belum sempurna dimiliki tidak wajib dikeluarkan zakatnya. d. Cukup satu nisab. e. Sampai satu tahun lamanya dipunyai. f. Digem balakan di rumput yang mubah. Binatang yang diumpan (diambilkan makanannya) tidak wajib dizakati.

Transcript of zakattt

ZAKAT Zakat menurut istilah agama Islam artinya kadar harta yang tertentu,yang diberikan kepada yang berhak menerimanaya,dengan beberapa syarat. Hukumnya : Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima,fardu ain atas tiap-tiap orang yang cukup syaratsyaratnya. Zakat mulai diwajibkan.

Benda yang wajib dizakati 1. Binatang ternak. Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau dan kambing. Keterangannya yaitu ijma. Syarat bagi pemilik binatang yang wajib zakat tersebut adalah : a. Islam. Orang non-Islam,walaupun mempunyai binatang tersebut ia tidak wajib berzakat. b. Merdeka. Seorang hamba tidak wajib berzakat. c. Milik yang sempurna. Sesuatu yang belum sempurna dimiliki tidak wajib dikeluarkan zakatnya. d. Cukup satu nisab. e. Sampai satu tahun lamanya dipunyai. f. Digem balakan di rumput yang mubah. Binatang yang diumpan (diambilkan makanannya) tidak wajib dizakati.

Perhatian a. Anak binantang yang lahir setelah sampai nisab, tahunnya adalah menurut tahun ibunya yang telah nisab itu. Tambahan binatang dengan jalan dibeli, pusaka atau sebagainya, dipisahkan perhitungan tahunnya dari binatang yang telah cukup nisabnya itu. b. Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dizakati, sebagaimana juga kain yang dipakai tau perkakas rumah tangga yang sengaja dibeli untuk dipakai sendiri. 2. Emas dan perak. Barang tambang yang lain tidak wajib dizakati. Syarat bagi pemilik emas dan perak yang wajib dizakati : a. Islam. b. Merdeka. c. Milik yang sempurna. d. Sampai satu nisab. e. Sampai satu tahun disimpan. 3. Biji makanan yang mengenyangkan. Seperti beras, jagung, biji gandum, makanan yang adas,dan tidak sebagainya.Adapun

mengenyangkan seperti kacang tanah, kacang panjang, tanaman muda dan sebagainya tidak wajib dizakati.

Syarat bagi pemilik biji biji makanan yang wajib dizakati tersebut yaitu : a. Islam. b. Merdeka. c. Milik yang sempurna. d. Sampai nisabnya. e. Biji makanan iu ditanam oleh manusia. f. Biji makanan itu mengenyangkan dan tahan disimpan lama.

Zakat paroan sawah. Zakat hasil paroan sawah diwajibkan atas orang yang mempunyai benih sewaktu mulai bertanam. Jika yang mengeluarkan benihnya adalah petani yang mengerjakan sawah itu maka zakat seluruh hasil sawah yang dikerjakannya itu wajib atas petani itu; karena pada hakikatnya petanilah yang bertanam, pemilik tanah hanya mengambil sewa tanahnya dan penghasilan dari sewaan tidak wajib dizakati. Jika benih itu berasal dari yang punya tanah, maka zakat seluruh hasil sawah itu wajib dibayar oleh pemilik sawah; karena pada hakikatnya dialah yang bertanam, petani hanya mengambil upah kerja penghasilan yang didapat dari upah tidak wajib dizakati.

4. Buah-buahan. Yang dimaksud dengan buah-buahan yang wajib dizakati hanya kurma dan anggur saja, sedangkan buah-buahan yang lain tidak. Syarat bagi pemilik buah-buahan yang wajib dizakati adalah: a. Islam. b. Merdeka. c. Milik yang sempurna. d. Nisab

5. Harta perniagaan Harta perniagaan wajib dizakati dengan syarat-syarat seperti yang telah disebutkan pada zakat emas dan perak. Tahun perniagaan dihitung dari mulai berniaga. Pada tiaptiap akhir tahun perniagaan itu; apabila cukup satu nisab maka wajib dibayarkan zakatnya meskipun dipangkal tahun atau ditengah tahun tidak cukup satu nisab. Sebaliknya, kalau di pangkal tahun cukup satu nisab tetapi karena rugi di akhir tahun tidak cukup lagi satu nisab, tidak wajib zakat. Jadi, perhitungan akhir tahun perniagaan itulah yang menjadi ukuran sampai atau tidaknya satu nisab.

Harta perniagaan dihitung berdasarkan harga pokok (emas atau perak), juga zakatnya sebanyak zakat emas atau perak, yaitu 1/40 = 2 %. Nisab dan zakat satu persatunya. 1.Nisab dan zakat unta. Nisab ZakatnyaBilangan dan jenis zakat Umur

59 10 14 15 19 20 24 25 35 36 45 46 60 61 75 76 90 91 120 121

1 ekor kambing atau 1 ekor domba 2 ekor kambing atau 2 ekor domba 3 ekor kambing atau 3 ekor domba 4 ekor kambing atau 4 ekor domba 1 ekor anak unta 1 ekor anak unta 1 ekor anak unta 1 ekor anak unta 2 ekor anak unta 2 ekor anak unta 3 ekor anak unta

2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 3 tahun lebih 4 tahun lebih 2 tahun lebih 3 tahun lebih 2 tahun lebih

2. Nisab zakat sapi dan kerbau. Nisab ZakatnyaBilangan dan jenis zakat Umurnya

30-39

1 ekor anak sapi atau

2 tahun lebih

40-59 60-69 70-

seekor kerbau 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 ekor anak sapi atau seekor anak kerbau 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau

2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih

3. Nisab zakat kambing. Nisab ZakatnyaBilangan dan jenis zakat Umurnya

40 120

120 200

201 399

400 - ...

1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina 2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina 3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina 4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina

2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih

Binatang milik berserikat Orang yang berserikat memiliki binatang ternak, baik dua orang atau lebih, binatang mereka dalam urusan zakatnya

dipandang sebagai harta satu orang. Artinya, semua binatang milik kedua orang itu dikeluarkan zakatnya seperti pengeluaran zakat satu orang. Maka jika jumlah kambing keduanya sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya; dan kalau jumlahnya tidak sampai satu nisab, tidak wajib dizakati. Perserikatan ini dipandang sah apabila mencukupi syarat-syarat berikut : 1. Satu kandangnya. 2. Satu tempat menggembaakannya. 3. Satu jalan ke tempat menggembalakannya. 4. Satu tukang gembalanya. 5. Satu jantan bibitnya. 6. Satu tempat minumnya. 7. Satu tempat memerhnya dan orang yang memerahnya,begitupun tempat susunya.

4.

Nisab emas-perak dan zakatnya

Emas dan perak wajib dijakati apabila yang bersihnya cukup satu nisab. Nisab emas 20 misqal, berat timbangannya 93,6 gram; zakatnya 1/40 (2,5 % = 1,2 misqal = 2,125 gr) Nisab perak 200 dirham (624 gram), zakatnya 1/40

(2,5 %) = 5 dirham (15,6 gram) Penjelasan timbangan dirham Perbandingan timbangan dirham dengan gram diambil dari ukuran timbangan yang dipakai disekolah-sekolah di Mesir. Penjelasannya Satu dirham = 3,12 gram Diambil ukuran timbangan,karena dirham itu dalam bahasa arab adalah nama bagi ukuran timbangan.

Pakaian Pakaian yang sifatnya mubah, seperti emas perhiasan perempuan, apakah wajib di zakati atau tidak? Dalam hal ini ada dua pendapat ulama fiqh. Pendapat pertama mengatakan tidak wajib, karena perhiasan itu sama dengan sapi yang dipakai bekerja. Pendapat ini dikuatkan oleh mazhabsyafii. Menurut pendapat kedua,bahkan zakatnya wajib di bayar, walaupun belum satu tahun dan tidak sampai satu nasib. Zakatnya di bayar satu kali saja.

Zakat piutang Orang yang mempunyai piutang banyaknya sampai satu nisab dan masanya telah sampai satu tahun serta mencukupi syarat syarat yang mewajibkan zakat, juga ke adaan piutang telah tetap, baik piutang itu dari jenis emas atau perak maupun harta

perniagaan. Piutang yang seperti itu wajib di zakati dan wajib mengeluarkan zakatnya bila mungkin membayarnya. Penjelasan Kalau yang berhutang itu kaya, dapat membayar sekiranya yang berpiutang minta dibayar, maka yang berpiutang wajib membayar zakatnya ketika itu. Tetapi kalau yang berpiutang miskin, belum dapat membayar, maka zakatnya tidak wajib dibayar ketika itu, hanya wajib dibayar sewaktu ia sudah dapat membayar, walaupun untuk beberapa taun (beberapa kali bayaran).

Zakat Uang Kertas Uang kertas itu adalah atas sebagai emas tanda atau bahwa yang memegangnya berhak perak sebanyak

angkanya, tetapi sekarang uang kertas sudah laku dipasar-pasar sebagai emas dan perak. Dapat di belikan pada apapun dan boleh ditukar dengan perak disembarang watku dan tempat dengan cepat. Oleh karena itu, uang kertas wajib dizakati apabila mencukupi syara-syarat wajib zakat sebagai yang telah diterangkan. Dalam peraktiknya, emas dan perak sekarang sudah amat sedikit ditangan orang banyak karena emas dan perak itu sudah dikuasai oleh bank (negara diseluruh dunia) sedangkan segala keperluan dapat dijalankan dengan uang kertas saja. Maka kalau tidak di wajibkan zakat pada uang kertas, sudah tentu akibatnya akan megurangi hak fakir miskin,

bahkan boleh jadi beberapa hari lagi akan hilang sama sekali bila uang emas dan perak terus menerus dikuasai oleh bank dan pemerintah, sedangkan zakat itu disyariatkan guna menolong mereka yang berhak menerima zakat, agar mereka dapat pula menjalankan kewajiban mereka kepada Allah dan kepada masyarakat. 5. Nisab Biji dan Buah-buahan

Nisab biji makanan yang mengenyangkan dan buah-buahan adalah: 300 sa (lebih kurang 930 liter) bersih dari kulitnya. Zakatya, kalau yang diairi dengan air sungai atau air hujan adalah 10%. Tetapi kalau di airi dengan air kincir yang ditarik pleh binatang, atau disiram dengan alat yang memakai biaya, zakatnya adalah 5%. Selebihnya dari satu nisab (300 sa) dihitung zakatnya menurut perbandingan yang tersebut diatas (10% atau 5%) Mulai dari wajib zakat biji dan buah-buahan ialah bila sudah dimiliki yaitu dari sesudah masa. Zakat itu wajib dikeluarkan Peringatan Biaya mengurus biji dan buah-buahan, misalnya biaya mengetam, mengeringkan, membersihkan, membawanya, dan sebagainya, semua itu wajib dipikul oleh yang punya (pemilik), berarti tidak mengurangkan hitungan zakatnya. Hasil Tambang tunai apabila sudah terkumpul, dan yang menerimanya sudah ada.

Hasil tambang emas dan hasil tambang perak, apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai waktu satu tahun, seperti pada biji-bijian dan buah-buahan. Zakatnya adalah....

Zakat Rikaz (zakat terpendam) Rikaz adalah emas atau perak yang ditanam oleh kaum Jahiliyah (sebelum islam). Apabila kita mendapat emas atau perak yang ditanam oleh kaum Jahiliyah itu, wajib kita keluarkan zakat sebanyak 20%. Rikaz tidak disyaratkan sampai satu tahun. Tetapi apabila didapat, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga, seperti zakat hasil tambang emas dan perak. Adapun nisabnya, sebagian ulama berpendapat bahwa disyaratkan sampai satu nisab. Pendapat ini menurut mazhab Syafii. Menurut pendapat yang lain, seperti pendapat Imam Maliki, Imam Abu Hanifah serta Imam Hamad dan pengikupengikut mereka, nisab itu tidak menjadi syarat. Rikaz itu menjadi kepunyaan yang mendapatkannya, dan ia wajib membayar zakat apabila didapat dari tanah yang tidak dipunyai orang, tetapi kalau didapat dari tanah yang dipunyai orang, maka perlu ditanyakan kepada semua orang yang telah memiliki tanah itu. Kalai tidak ada yang mengakuinya, maka rikaz itu kepunyaan yang membuka tanah itu. Zakat Fitrah

Pada setiap Hari Raya Idul Fitri, setiap orang islam, laki-laki dan perempuan, besar kecil, merdeka atau hamba, diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri). Syarat-syarat wajib zakat fitrah: 1. Islam. Oran yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. 2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang kawin sesudah terbenam matahari tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya itu. Karena yang dimaksud dalam hadis di atas ialah zakat fitri (terbuka) bulan Ramadhan. Yang dinamakan berbuka dari bulan Ramadan ialah malam hari raya. Jadi, malam hari raya itulah waktu wajibnya fitrah. 3. Dia yang mempunyai lebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk yang wajib dinafkahinya, baik manusia maupun binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Orang yang tidak mempunyai lebihan tidak wajib membayar fitrah. Harta yang terhitung disini ialah harta yang tidak perlu baginya sehari-hari. Adapun harta yang diperlukan sehari-hari, seperti rumah (tempat tinggal), perkakas rumah, pakaian sehari-hari, kitab dan sebagainya, tidak menjadi perhitungan; artinya ia tidak mempunyai kelebihan yang lain, ia tidak ajib membayar fitrah. Orang yang mencukupi syarat-syarat diatas wajib

membayar fitrah untuk dirinya sendiri dan fitrah untuk orang yang wajib dinafkahinya, seperti fitrah anaknya yang masih kecil, fitrah istrinya, fitrah ibu bapak yang sudah menjadi tanggungannya, dan lain-lain yang wajib atasnya menanggung nafkah mereka. Membayar fitrah sebelum waktu wajib Sebagaimana telah diketahui, waktu wajib zakat fitrah ialah sewaktu terbenam matahari tidak pada ada malam hari bila raya,. bayar Sesungguhnya begitu, halangan

sebelumnya, asal dalam bulan puasa. Di bawah ini akan diterangkan beberapa waktu dan hukum membayar fitrah pada waktu itu. 1. Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal Ramadan sampai penghabisan bulan Ramadan. 2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Ramadan. 3. Waktu yang lebih baik (sunah), yaitu dibayar sesudah salat subuh sebelum pergi hari raya. 4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah salat hari raya, tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya. 5. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pad hari raya. Membayar fiitrah dengan harganya Berfitrah dengan uang seharga makanan, menurut mazhab Syafii tidak boleh, karena yang diwajibkan dalam hadis ialah sesuatu yang menenyangkan. Dalam mazhab Hanafi tidak ada

halangan, karena fitrah itu hak orang-orang miskin; untuk menutupi hajat mereka, boleh dengan makanan dan boleh dengan uang, tidak ada bedanya. Menta-khirkan Zakat Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan harta sudah ditangannya, begitupun yang berhak menerima zakat sudah ada, maka jika barang itu hilang, ia wajib mengganti zakatnya karena kelalaiannya. Orang yang berhak menerima zakat Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang ditentukan oleh Allah SWT. Menurut pendapat yang empat 1. Mazhab Hanafi Fakir: orang yang mempunyai zakat kurang lebih satu nisab, atau mempunyai satu nisab atau lebih, tetapi habis untuk keperluannya . Miskin: orang yang tidak mempunyai sesuatu pun. Amil: orang yang diangkat untuk mengambil dan mengurus zakat. Muallaf: mereka tidak diberi zakat lagi sejak masa khalifah, pertama Hamba: Hamba yang telah dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya dengan uang atau dengan harta lain.

Berutang: orang yang mempunyai utang, sedangkan jumlah hartanya diluar utang tidak cukup satu nisab; dia diberi zakat untuk membayar utangnya. Sabilillah: balatentara yang berperang pada jalan Allah. Musafir: orang yang dalam perjalanan, kehabisan perbekalan. Orang ini diberi sekedar untuk keperluannya.

2. Mazhab Maliki Fakir: orang yang mempunyai harta, sedangkan hartanya tidak mencukupi untuk keperluan dalam masa satu tahun. Orang yang mencukupi dari penghasilan tertentu tidak diberi zakat. Orang yang punya penghasilan tidak mencukupi, diberi sekedar untuk mecukupi. Miskin: orang yang tidak mempunyai sesuatu pun. Amil: pengurus zakat, pencatat, pembagi, penasihat, dan sebagainya yang bekerja untuk kepentingan zakat. Syarat menjadu amil: (a) adil, (b) mengetahui segala hukum yang bersangkutan dengan zakat. Muallaf: sebagian mengatakan bahwa orang kafir yang ada harapan untuk masuk agama Islam. Sebagian yang lain mengatakan bahwa orang yang baru memeluk agam Islam Hamba: hamba muslim yang dibeli dengan uang zakat dan di merdekaan.

Berutang: orang yang berutang, sedangkan hartanya tidak mencukupi untuk membayar utangnya; utangnya dibayar dari zakat kalau dia berutang bukan untuk sesuatu yang fasad (jahat). Sabilillah: Balantetara dan mata-mata. Juga harus untuk membeli senjata, kuda atau untuk keperluan peperangan yang lain pada jalan Allah. Musafir: orang yang dalam perjalanan, sedangkan ia memerlukan biaya untuk ongkos pulang ke negerinya. Dengan syarat keadaan perjalannya bukan maksiat.

3. Mazhab Hambali Fakir: orang yang tidak mempunyai harta, atau mempunyai harta kurang dari seperdua keperluannya. Miskin: yang mempunyai harta seperdua keperluannya atau lebih, tetapi tidak mencukupi. Amil: pengurus zakat, dia diberi zakat sekedar upah pekerjaannya (sepadan dengan upah pekerjaannya). Muallaf: orang yang mempunyai pengaruh disekelilingnya, sedangkan ia ada harapan masuk Islam, ditakuti kejahatannya, orang Islam yang ada harapan imannya akan bertambah teguh, atau ada harapan yang lain akan masuk Islam karena pengaruhnya. Hamba: Hamba yang telah dijanjikan oleh tuannya boleh menebus dirinya dengan uang yang telah ditentukan oleh tuannya itu, ia diberi zakat sekedar penebus dirinya.

Berutang: ada dua macam: (a) orang yang berutang untuk mendamaikan orang lain yang berselisih, (b) orang yang berutang untuk dirinya sendiri pada pekerjaan yang mudah atau haram, tetapi dia sudah tobat. Maka ia diberi zakat sekedar utangnya. Di jalan Allah: balantentara yang tidak mendapat gaji dari pimpinan (pemerintahan) Musafir: orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan yang halal (yang diperbolehkan). Musafir diberi sekedar cukup untuk ongkos pulangnya.

4. Mazhab Syafii Fakir: orang tang tidak mempunyai harta dan usaha, atau mempunyai harta dan usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya dan tidak ada orang yang berkewajiban memberi belanjanya. Miskin; orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau lebih, tetapi tidak sampai mencukupi. Yang di maksud dengan kecukupan ialah cukup menurut umur biasa, 62 tahun. Maka yang mencukupi dalam masa tersebut dinamakan kaya, tidak boleh diberi zakat, ini dinamakan kaya dengan harta. Adapun kaya dengan usaha, seperti orang yang mempunyai penghasilan yang tertentu tiaptiap hari atau tiap bulan, maka kecukupannya dihitung setiap hari atau setiap bulan. Apabila pada suatu hari peghasilanya tidak mencukupi, hari itu dia boleh

menerima zakat. Adanya rumah yang didiami, perkakas rumah tangga dan lain-lain yang diperlukan setiap hari tidak terhitung sebagai kekayaan; berarti tidak menghalanginnya dari keadaan yang tergolong fakir atau miskin. Amil; semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia tidak mendapat upah selain dari zakat itu. Muallaf: ada empat macam: a. Orang yang baru masuk Islam, sedangkan imannya belum teguh. b. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita berpengharapan kalau dia diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk Islam. c. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara dari kejahatan kafir yang di bawah pengaruhnya. d. Orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat. Hamba: hamba yang dijanjikan oleh tuannya bahwa ia boleh menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekedar untuk penebus dirinya. Berutang: ada tiga macam: a. Orang yang berutang karena mendamaikan dua orang yang sedang berselisih. b. Orang yang berutang untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang mubah; atau yang tidak mubah, tetapi dia sudah tobat.

c. Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan orang yang dijaminnya itu tidak dapat membayar utang. Yang dua (b dan c) diberi zakat kalau dia tidak mampu membayar utangnya. Tetapi yang pertama (a) diberi, sekalipun dia kaya. Sabilillah: balatentara yang membantu dengan kehendaknya sendiri, sedangkan dia tidak mendapat gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang disediakan untuk keperluan peperangan dalam kesatuan balatentara. Orang ini diberi zakat meskipun dia kaya sebanyak keperluannya untuk masuk ke medan peperangan, seperti biaya hidupnya, membeli senjata, kuda dan alat perang lainnya.

Orang yang tidak berhak menerima zakat Orang yang berhak menerima zakat ada 8 golongan. Dan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat adal 5 golongan 1. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan 2. Hambasahaya karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka 3. Keturunan Rasulullah SAW 4. Orang dalam tanggungan yang berzakat 5. Orang yang tidak beragama Islam.

Hikmah (gunanya) zakat. Guna zakat sungguh penting dan banyak baik terhadap si kaya, si miskin, maupun terhadap masyarakat umum diantaranya adalah: 1. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah 2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan. 3. Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang diberikan kepadanya. Tidak syak lagi bahwa berterima kasih yang diperlihatkan oleh yang diberi kepada yang memberi adalah suatu kewajiban yang terpenting menurut ahli kesopanan. 4. Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah betapa tidak! Kita lihat sendiri sehari-hari, betapa hebatya perjuangan hidup, berapa banyak orang yang baik-baik, tetapi menjadi penjahat besar, lalu merusak masyarakat, bangsa, dan negara. 5. Guna mendekatkan hubungan kasih dan sayang dan cinta mencintai antara si miskin dan si kaya. Rapatnya hubungan tersebut akan membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan, serta berfaedah bagi kedua golongan dan masarakat umum.

Sedekah Sunat Dari sedekah yang wajib (zakat dan kafarat), agama juga menganjurkan supaya bersedekah pada jalan Allah secukupnya apabila ada kepentingan-kepentingan yang memerlukan, baik pada hal-hal tertentu ataupun kemaslahatan umum. Bagi yang melaksanakan sedekah pada jalan Allah akan mendapat ganjaran 700 kali dari harta yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipatgandakan dari itu bagi siapa yang dikehendakinya.

Penutup: Sehubung dengan harta manusia terbagi pada tiga tingkatan: 1. Sanggup mengorbankan hartanya untuk keperluan dirinya sendiri, untuk menolong orang yang susah, membantu kemaslahatan dan kemajuan agama, kemakmuran bangsa dan tanah air. Dengan bantuan mereka agama Islam dapat hidup dan maju, umat Islam mencapai ke puncak ketinggian dan kesempurnaan, nama mereka akan kekal tercantum dalam lembaran tarikh, dan di akhirat mereka

mendapat ganjaran yang setimpal dan kemurahan mereka itu. 2. Tidak sanggup membelanjakan hartanya kecuali untuk kesenangan dan kemegahan hawa nafsunya sendiri. Tingkatan ini tidak jauh bedanya dengan hewan yang liar. Dengan mereka agama tidak akan mendapat kemajuan, bahkan akan mendapat kemunduran. Dengan mereka agama akan mendapat pandangan yang tidak baik dari kaca mata luar, orang yang berkata bahwa Islam itu adalah agama yang kurang baik, agama yang tidak dapat mengatur masyarakat. Tetapi kalau hal ini diselidiki dengan sebenarnya, dalam agama Islam sudah tentu akan terdapat bahwa orang yang hanya mementingkan diri sendiri itu tidak disukai oleh agama Islam, bahkan sangat dibenci. 3. Orang yang telah dibenci oleh Allah, mendapat harta banyak, sedangkan dia tidak mengambil manfaatnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. dikumpulkan Hanya dan dijaganya supaya jangan keluar dari

tangannya. Dia semata-mata suka dan kasih pada zakat harta, bukan pada manfaatnya. Disangkanya harta itulah yang akan menjadi baik buah untuk dari dirinya usahanya, sendiri tidak maupu dibelanjakannya,

terhadap kemasalahan orang lain. Orang itu kikir terhadap dirinya sendiri, apalagi terhadap yang lainnya. Paham ini sesungguhnya amat jauh dari paham yang sehat. Otaknya tak dapat dipergunakannya, bahkan dapat dikatakan bahwa otaknya itu mendekati pada ukuran gila.