YUWANA BASKORO 30406781

21
STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 (METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK MESIN WSS YUWANA BASKORO 30406781 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT

description

STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 ( METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK MESIN WSS. YUWANA BASKORO 30406781. DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT. LATAR BELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of YUWANA BASKORO 30406781

Page 1: YUWANA BASKORO 30406781

STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 (METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK

MESIN WSS

YUWANA BASKORO30406781

DOSEN PEMBIMBINGDr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT

Page 2: YUWANA BASKORO 30406781

PRODUKTIVITASKERJA

Faktor-faktor yang mempengaruhi

gerakan operator

Memperlambat produktivitas kerja

Penurunan produktivitas kerja

USULANPERBAIKAN

MENGURANGI

Page 3: YUWANA BASKORO 30406781

Pada proses pemasangan nut di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors ada gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator. Berdasarkan uraian tersebut masalah yang ingin dirumuskan pada penelitian ini adalah menganalisis dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator pada saat proses pemasangan nut berdasarkan bagan analisa, dan menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan seorang operator dalam proses pemasangan nut.

Page 4: YUWANA BASKORO 30406781

1. Menganalisis nilai TMU dan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator.

2. Menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut.

Page 5: YUWANA BASKORO 30406781

Penelitian ini dilakukan di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi, KM 21-22, Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan terhadap seorang operator laki-laki yang sudah mempunyai metode kerja yang dianggap baik dan terampil dalam proses pemasangan nut pada part untuk mesin Welding Stationary Spot .Berikut ini adalah diagram alir penelitian studi gerakan:

Page 6: YUWANA BASKORO 30406781

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Hasil dan Analisa

Kesimpulan

DataTercukupi

Ya

Tidak

Data yang dikumpulkan adalah hasil pengamatan terhadap seorang operator yang sedang melakukan pemasangan nut.

Metode pengumpulan data:1. Wawancara2. Pengamatan langsung di lapangan3. Pengamatan tidak langsung dengan

menggunakan handycam

Menggunakan metode (Methods Time Measurement 1-2) MTM 1-2

Diagram Alir Penelitian Studi Gerakan

Page 7: YUWANA BASKORO 30406781

Proses pemasangan nut dilakukan oleh seorang operator pria dalam posisi badan berdiri tegak dengan posisi awal kedua tangan operator sebelum bekerja adalah disamping badan operator menghadap sebuah mesin welding yang berjenis (WSS) Welding Stationary Spot. Mesin welding dalam keadaan menyala. Nut memiliki diameter 1 cm, mula-mula tangan kanan operator mengambil material part dari box in dengan jarak 32 inch dan memindahkannya ketangan kiri untuk selanjutnya dibawa ke tip spot bagian bawah dengan jarak 12 inch, setelah itu tangan kanan mengambil nut dengan jarak 12 inch yang selanjutnya disatukan kepada part yang akan dipasang nut, selama tangan kiri masih memegang part yang akan di spot, tangan kanan menjangkau tombol merah dengan jarak 24 inch untuk melakukan proses spot. Setelah itu part yang telah dilas diletakan di box out dengan jarak 32 inch untuk dibawa ke proses penyatuan part berikutnya.

Page 8: YUWANA BASKORO 30406781

Gambar mesin WSS dan nut

Page 9: YUWANA BASKORO 30406781

BAGAN ANALISA

Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1

Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1

Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH No. Keterangan Tangan Kanan

18.3 R32Am 1Menjangkau Part dari Box In (masuk)

29 B 7Membungkuk untuk mencapai objek

2 GIA 2 Memegang part

31.9AB 8 Berdiri tegak dari posisi membungkuk

Menjangkau part 1 R12Am 12.9 M12Am 3 Membawa part ketangan kiriMemegang part 2 G1A 2 Rl1 6 Melepaskan part

18.6 TBC1 9 Memutar badan 1 langkahMemposisikan part pada tip WSS 4 P2NSE 21

7.3 EF 10Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 2 GIA 9.6 R12Am 1 Menjangkau nutMemegang part 2 GIA 2 GIA 2 Memegang nutMemegang part 2 GIA 19.7 P2SSE 4 Memposisikan nut pada part

7.3 EF 10Memfokuskan mata saat akan memasang nut pada part.

Memegang part 2 G1A 2 Rl1 6 Melepaskan nutMemegang part 2 G1A 14.9 mR24Am 1 Menjangkau tombol Memegang part 2 G1A 10.6 APA 5 Menekan tombolMembawa part ke Box Out (keluar) 3 mM32Am 28.7 Rl1 6 Melepaskan tombolMelepaskan part 6 Rl1 2

No Keterangan Elemen Gerakan

TMU Faktor konversi 0,036 (Detik)

Kelonggaran 15% Waktu

(Detik)

Jumlah Ulang Persiklus

Total Waktu (Detik)

1 Pemasangan Nut 239.8 8.6328 1.29492 9.92772 1 9.92772

Total 9.92772

Page 10: YUWANA BASKORO 30406781

Faktor Kondisi Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6

Sikap kerja Berdiri 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus. 2

Suhu tempat kerja Normal 1

Keadaan atmosfer Cukup 1

Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising 1

Kebutuhan pribadi Mengobrol 1

Kebutuhan tak terhindarkan Mesin mati 2

Total Nilai allowance 15%

Page 11: YUWANA BASKORO 30406781

BAGAN ANALISA

Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1

Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1

Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH No. Keterangan Tangan Kanan

18.3 R32Am 1Menjangkau Part dari Box In (masuk)

2 GIA 2 Memegang partMenjangkau part 1 R12Am 12.9 mM12Am 3 Membawa part ketangan kiriMemegang part 2 G1A 2 Rl1 6 Melepaskan part

Memposisikan part pada tip WSS 4 P2NSE 21

7.3 EF 10

Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 2 GIA 9.6 R12Am 1 Menjangkau nutMemegang part 2 GIA 2 GIA 2 Memegang nutMemegang part 2 GIA 19.7 P2SSE 4 Memposisikan nut pada part

7.3 EF 10Memfokuskan mata saat akan memasang nut pada part.

Memegang part 2 G1A 2 Rl1 6 Melepaskan nutMemegang part 2 G1A 14.9 mR24Am 1 Menjangkau tombol Memegang part 2 G1A 10.6 APA 5 Menekan tombolMembawa part ke Box Out (keluar) 3 mM32Am 28.7 Rl1 6 Melepaskan tombolMelepaskan part 6 Rl1 2

No Keterangan Elemen Gerakan

TMU Faktor konversi 0,036 (Detik)

Kelonggaran 13% Waktu

(Detik)

Jumlah Ulang Persiklus

Total Waktu (Detik)

1 Pemasangan Nut 160.3 5.7708 0.750204 6.521004 1 6.521004

Total 6.521004

Page 12: YUWANA BASKORO 30406781

Faktor Kondisi Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6Sikap kerja Berdiri 1

Gerakan kerja Normal 0Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus-menerus

2Suhu tempat kerja Normal 1Keadaan atmosfer Cukup 1

Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising 1

Kebutuhan tak terduga Mesin mati1

Total Nilai allowance 13%

Page 13: YUWANA BASKORO 30406781

Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1

Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH No. Keterangan Tangan Kanan

32 GB32 1Menjangkau Part dari Box In (masuk), Memegang part, dan Melepaskan part.

61 B 8Membungkuk untuk mencapai objek dan berdiri tegak dari posisi membungkuk

Menjangkau part, Memegang part 1 GB11 PA12 2

Membawa part ketangan kiri

Memegang part1 GB 18

S 7 Memutar badan 1 langkah

Memposisikan part pada tip WSS 2 PA 3

7 E 5 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 1 GB 14 GB12 1 Menjangkau nut, Memegang nut, dan Melepaskan nut.

Memegang part 1 GB 3 PA 2 Memposisikan nut pada part

7 E 5Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 1 GB32

GB24 1 Menjangkau tombol, Memegang tombol, dan Melepaskan tombol

Memegang part, Memegang part, Melepaskan part.

1 GB14 A 4

Menekan tombol

Membawa part ke Box Out (keluar) 2 PA32 30

No Keterangan Elemen Gerakan

TMU Faktor konversi 0,036 (Detik)

Kelonggaran 15%

Waktu

(Detik)

Jumlah Ulang Persiklus

Total Waktu (Detik)

1 Pemasangan Nut 232 8.352 1.2528 9.6048 1 9.6048

Total 9.6048

BAGAN ANALISA

Page 14: YUWANA BASKORO 30406781

Faktor Kondisi Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6

Sikap kerja Berdiri 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus.2

Suhu tempat kerja Normal 1

Keadaan atmosfer Cukup 1

Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising 1

Kebutuhan pribadi Mengobrol 1

Kebutuhan tak terhindarkan Mesin mati 2

Total Nilai allowance 15%

Page 15: YUWANA BASKORO 30406781

BAGAN ANALISABagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1

Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1

Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH No. Keterangan Tangan Kanan

32 GB32 1

Menjangkau Part dari Box In (masuk), Memegang part, dan Melepaskan part.

Menjangkau part, Memegang part 1 GB11 PA12 2

Membawa part ketangan kiri

Memposisikan part pada tip WSS 2 PA 3

7 E 5 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 1 GB 14 GB12 1 Menjangkau nut, Memegang nut, dan Melepaskan nut.

Memegang part 1 GB 7 PA 2 Memposisikan nut pada part

7 E 5Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS.

Memegang part 1 GB32

GB24 1 Menjangkau tombol, Memegang tombol, dan Melepaskan tombol

Memegang part, Memegang part, Melepaskan part. 1 GB14 A 4

Menekan tombol

Membawa part ke Box Out (keluar) 2 PA32 30

No Keterangan Elemen Gerakan TMU Faktor konversi 0,036 (Detik)

Kelonggaran 13%

Waktu

(Detik)

Jumlah Ulang Persiklus

Total Waktu (Detik)

1 Pemasangan Nut 157 5.652 0.73476 6.38676 1 6.38676

Total 6.38676

Page 16: YUWANA BASKORO 30406781

Faktor Kondisi Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6

Sikap kerja Berdiri 1

Gerakan kerja Normal 0

Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus-menerus 2

Suhu tempat kerja Normal 1

Keadaan atmosfer Cukup 1

Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising 1

Kebutuhan tak terduga Mesin mati1

Total Nilai allowance 13%

Page 17: YUWANA BASKORO 30406781

Total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-1 adalah sebagai berikut:

Bagan Analisa Pengamatan : 9.92772 detik (239.8 TMU)Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.521004 detik (160.3 TMU)

Sedangkan total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-2 adalah sebagai berikut:

Bagan Analisa Pengamatan : 9.6048 detik (232 TMU)Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.38676 detik (157 TMU)

Terlihat bahwa total waktu bagan analisa pengamatan lebih besar jika dibandingkan usulan bagan analisa perbaikan. Karena pada bagan analisa pengamatan adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator dalam proses pemasangan nut, seperti gerakan membungkuk dan memutar badan pada proses pemasangan nut. Pada metode MTM-1 hasil nilai TMU (Time Measurenment Unit) dan total waktu perakitan lebih besar dibandingkan dengan metode MTM-2 dikarenakan pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan.

Page 18: YUWANA BASKORO 30406781

Pada tabel kelonggaran dapat dilihat bahwa pada kelonggaran analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan kelonggaran analisa perbaikan walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh. Kelonggaran bagan analisa pengamatan adalah sebesar 15% sedangkan kelonggaran usulan bagan analisa perbaikan adalah 13% terlihat bahwa kelonggaran bagan analisa perbaikan lebih kecil dibandingkan dengan bagan analisa pengamatan dikarenakan adanya pengurangan pada kelonggaran kebutuhan pribadi (mengobrol) dan kebutuhan tak terhindarkan (mesin mati).

Page 19: YUWANA BASKORO 30406781

1. Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-1 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 239.8 TMU dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 160.3 TMU. Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-2 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 232 TMU dan Usulan bagan analisa perbaikan adalah 157 TMU. Berdasarkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) diatas dapat dilihat bahwa nilai TMU (Time Measurenment Unit) pengamatan ternyata lebih besar dibandingkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) perbaikan, hal ini dikarenakan pada gerakan pengamatan terdapat banyak gerakan yang tidak penting yang seharusnya tidak dilakukan. Jadi pada usulan bagan analisa perbaikan, banyak gerakan yang dikurangi dari bagan analisa pengamatan, sehingga nilai TMU (Time Measurenment Unit) analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan analisa perbaikan.Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan operator adalah adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator karena dapat memperlambat proses pemasangan nut seperti gerakan membungkuk dan memutar badan.

2. Waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut adalah dengan menggunakan metode MTM-2 adalah untuk bagan analisa pengamatan adalah 9.6048 detik dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 6.38676 detik. Karena pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan

Page 20: YUWANA BASKORO 30406781

1. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors dapat menerapkan metode MTM-2 (Methods Time Measurement) ini agar kinerja operator dapat lebih baik dari sebelumnya.

2.Operator diharapkan lebih teliti dan terampil agar mendapatkan hasil kerja yang optimal. dan mengikuti gerakan-gerakan dari usulan bagan analisa perbaikan untuk mengurangi cepat lelah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja.

Page 21: YUWANA BASKORO 30406781