Yusuf Gandang Pamuncak -...

121
ANALISIS WACANA PEMBERITAAN HARIAN REPUBLIKA TENTANG MAKANAN CALON HAJI BERFORMALIN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Yusuf Gandang Pamuncak NIM: 109051100060 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Transcript of Yusuf Gandang Pamuncak -...

Page 1: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN HARIAN REPUBLIKA TENTANG MAKANAN CALON HAJI BERFORMALIN

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Yusuf Gandang Pamuncak

NIM: 109051100060

KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Page 2: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN HARIAN REPUBLIKATENTANG MAKANAI\ CALON HAJI BERFORMALIN

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

OlehYusuf Gandane Pamuncak

NIM: 109051100060

Pembimbing

KONSENTRASI JT]RNALISTIKPROGRAM STT]DI KOMT]NIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

r434HJ 2013M

Page 3: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "ANALISIS WACANA PEMBERTTAAN

HARIAN REPUBLIKA TENTANG MAKANAN CALON HAJI

BERFORMALIN", telah diujikan dalam Sidang Munaqasah di Fakultas Ilmu

Dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 9Juli 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar sarjana program Strata satu (S.1) pada jurusan Konsentrasi Jumalistik.

Ciputat, 9 Juli 2013

Sidang Munaqasah

Sekretaris Sidang,

ly[4Ade Rina Farida. M. Si

NIP: 19770513 200701 2 018

Anggota,

Penguji II,

NIP: 19730822'199803 2 001

Pembimbing,

NIP: 1975031200 801 I 008

Page 4: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

ry'

LEMBAR PERI\TYATAAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa:

l . skripsi ini merupakan hasil karya asli peneliti yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan di uIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

semua sumber yang peneliti gunakan dalam penulisan ini telah

dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di uIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

peneliti atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka peneliti

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Yusuf Gandang Pamuncak

3.

Ciputat, 16 Juni 2013

Page 5: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

i

ABSTRAK

Yusuf Gandang Pamuncak

Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon

Haji Berformalin

Penelitian ini mengangkat tentang permasalahan konsumsi haji di Indonesia yang muncul tiap tahun. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia selaku penyelenggara haji, selalu dihadapkan dengan permasalahan konsumsi haji. Hal ini dibuktikan oleh pemberitaan Republika yang muncul pada tahun 2009, 2010, dan 2011. Dalam pemberitaan di Republika pada tahun 2012 persoalan menyangkut penyelenggaraan haji kembali muncul. Kali ini kasus ditemukannya formalin pada makanan calon haji (calhaj) menjadi isu hangat yang menyeruak.

Untuk mengetahui bagaimana Republika mewacanakan masalah tersebut, maka muncul beberapa pertanyaan, yaitu: Bagaimana deskripsi teks yang dibangun Republika pada Pemberitaan permasalahan konsumsi calon jamaah haji? Bagaimana model kognisi sosial Republika pada Pemberitaan permasalahan konsumsi calon jamaah haji? Bagaimana konteks sosial Republika pada Pemberitaan permasalahan konsumsi calon jamaah haji?

Dalam menjawab rumusan masalah ini, teori yang peneliti gunakan adalah teori analisis wacana Teun A. van Dijk yang mengutamakan pada segi kognisi sosial, melihat bagaimana kognisi yang dibangun dalam hal ini adalah penulis (wartawan) Republika. Selain itu, kognisi juga tidak tercipta dengan sendirinya tetapi merupakan produk konstruksi sosial di mana kognisi itu lahir, yakni konteks sosial. Konteks sosial sangat berperan dalam penentuan penilaian sosial seseorang.

Melalui wawancara dan analisis teks berita yang peneliti lakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan permasalahan konsumsi haji selama ini berkembang menjadi agenda yang menyangkut citra sebuah institusi keagamaan mengingat dasar pengelolaan haji ini adalah pelayanan umat. Pada pemberitaan penemuan formalin pada makanan calhaj tersebut, bukan hanya memberitakan mengenai kejadian yang merugikan, tetapi juga lebih banyak penambahan makna yang melindungi Kemenag atas pertanggung jawabannya. Pemilihan kata dalam teks serta skema komposisi berita yang menjadi alasan bentuk ketimpangan tersebut. Peneliti melihat berita tersebut tidak hadir dengan sendirinya melainkan merupakan hasil dari kognisi sang penulis berita (wartawan) disertai konteks sosial yang memengaruhi wawasannya.

Kata Kunci: konsumsi, haji, Republika, wacana, berita.

Page 6: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan

limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Puji serta syukur

peneliti panjatkan untuk petunjuk serta Ridha-Nya, akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Pemberitaan Harian

Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin” sesuai dengan waktu yang

telah direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir peneliti sebagai

persyaratan dalam menyelesaikan program studi di jenjang Strata Satu (S1) di

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Konsentrasi Jurnalistik.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari benar bahwa begitu

banyak dukungan dan perhatian yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak

sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya

dapat dilalui. Ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup untuk membalas

dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, peneliti mengiringkan

terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama

proses menyeselesaikan studi kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Wahidin Saputra, M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Drs. Study Rizal, LK. M.A. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 7: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

iii

3. Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik sekaligus Dosen

Penasihat Akademik dan Ade Rina Farida, M.Si. selaku Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik yang selalu mendukung dan memberi banyak

kemudahan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan nasehat kepada peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen, serta para staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Pihak Republika yang turut berperan dalam selesainya penelitian peneliti,

khususnya kepada Sekretaris Redaksi Fahmi dan Redaktur Muhammad

Nashih Nashrullah. Terimakasih telah memberikan waktu berharganya.

7. Secara khusus dan terutama adalah yang peneliti selalu cintai, kedua orang

tua, Didin Abidin Masud dan Majidah Bulkin yang telah begitu banyak dan

tanpa henti memberikan doa, dukungan dan pengorbanan kepada peneliti.

8. Kakak dan Adik peneliti, Muhammad Gilang Pamungkas dan Lutfi Galih

Pawening yang selalu menjadi inspirasi.

9. Sahabat masa kanak-kanak yang kapan pun selalu menghibur, Adit, Brian,

Irwin, Kelvin, Oddy, dan Rizky.

10. Sahabat masa remaja yang sudah peneliti anggap seperti saudara, Adhitya

H., Aditya C. P., Anisa, Auzi, Carnella, Citra, Dean, Desti, Dicko, Doddy,

Faris, Fashihatul, Fitra, Fitri, Galuh, Heri, Hutomo, Menur, Mutiara, Prita,

Saski, Satrio, Tomi N., Wulan, dan Yoppy.

Page 8: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

iv

11. Teman-teman seperjuangan Jurnalistik angkatan 2009, yang telah melalui

sebuah masa penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Adjri, Akmal, Ali, Andin,

Arga, Arintika, Azis, Bima, Bobby, Devi, Devit, Dewi F., Dewi R. Dul,

Fauziah, Fikri, Hafsa, Hilda, Hilman, Ilham, Ima, Imas, Indi, Irvan, Jaffry,

Jauhari, Khaeru, Lindawati, Loka, Lulu, Marisha, Mekar, Nur F., Puti, Putri

B., Putri N., Rizky, Samsul, Sigit, Turi, Virlin, Yazid, dan Zaki.

12. Teman-teman anggota KKN PENA dan seluruh warga Gunung Seureuh ,

terima kasih atas kerja sama dan pengalamannya sebulan penuh disana.

13. Kawan-kawan satu hati, komunitas @UINKopites.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, peneliti akan menerima segala kritik dan saran sehingga dapat menjadi

acuan pembelajaran peneliti. Akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya

dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 16 Juni 2013

Yusuf Gandang Pamuncak

Page 9: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

1. Manfaat Akademis ...................................................... 4

2. Manfaat Praktis ........................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 5

F. Metodologi Penelitian ............................................................. 5

1. Metode Penelitian ....................................................... 5

2. Subjek dan Objek Penelitian ........................................ 6

3. Tahap Penelitian .......................................................... 6

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Media Massa ................................................. 13

1. Pengertian Media Massa.............................................. 13

2. Karakteristik Media Cetak ........................................... 15

3. Fungsi Sosial Media Massa ......................................... 16

B. Wacana Dalam Berita ............................................................ 17

1. Jenis dan Nilai-Nilai Berita ......................................... 19

2. Paradigma Kritis Dalam Melihat Wacana Pemberitaan

Pada Media ................................................................. 23

3. Wacana Teun A. van Dijk ........................................... 28

Page 10: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

vi

C. Ibadah Haji Menurut Islam ..................................................... 40

1. Pengertian Ibadah Haji ................................................ 40

2. Haji Sebagai Ibadah .................................................... 44

3. Esensi Ibadah Haji ...................................................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Republika ................................................. 48

B. Visi dan Misi Republika ......................................................... 51

C. Pemberitaan Haji di Republika ................................................ 52

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji

Berformalin dari Segi Teks ..................................................... 57

1. Tematik ....................................................................... 57

2. Segi Skematik ............................................................. 62

3. Segi Semantik ............................................................. 64

4. Segi Sintaksis .............................................................. 67

5. Segi Stilistik ................................................................ 69

6. Segi Retoris ................................................................. 70

B. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji

Berformalin dari Segi Kognisi Sosial ...................................... 73

C. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji

Berformalin dari Segi Konteks Sosial ..................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 82

1. Struktur Teks .............................................................. 83

2. Kognisi Sosial ............................................................. 83

3. Konteks Sosial ............................................................ 84

B. Saran ...................................................................................... 84

1. Saran Bagi Akademisi/Mahasiswa............................... 85

2. Saran Bagi Pengelola Media/Redaksi .......................... 85

3. Saran Bagi Masyarakat Umum .................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 86

Page 11: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Struktur/Elemen Wacana Model van Dijk.................................. 10

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Berita....................................................................... 22

Tabel 2.2 Struktur Analisis van Dijk ......................................................... 31

Tabel 4.1 Analisis Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin” ................. 71

Page 12: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Analisis Wacana van Dijk ........................................... 30

Gambar 4.1 Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin” ........................... 58

Gambar 4.2 Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin” ........................... 63

Gambar 4.3 Teaser Berita “Makanan Calhaj Berformalin” ........................ 70

Page 13: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Wawancara Penelitian ............................................................................... 88

Berita Republika “Makanan Calhaj Berformalin” ...................................... 93

Berita Republika “DPR Harapkan Perbaikan Layanan Haji” ..................... 94

Berita Republika “Dua Perusahaan Katering Diancam Putus Kontrak”...... 95

Berita Republika “DPR Protes Makan Prasmanan” ................................... 97

Berita Harian Andalas “Jemaah Calon Haji Diminta Konsumsi Makanan

Bergizi”…………………………………………………………………… 99

Artikel Tentang Makanan Sehat Untuk Calon Haji di

wawiti-infohaji.com .................................................................................. 101

Page 14: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji merupakan ritual tahunan yang dilakukan oleh umat Islam di dunia. Tiap

tahunnya setiap negara mengirimkan berbondong-bondong calon jamaah haji untuk

melakukan ibadah yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam ini,

termasuk di Indonesia. Di Indonesia yang mengurus persoalan haji ini adalah

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Kemenag mengurusi tata kelola

haji dimulai dari pemberangkatan hingga pemulangan para calon haji. Seluruh urusan

penginapan, akomodasi, serta konsumsi pun tak pelak menjadi urusan Kemenag.

Kuota haji dari Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2008

dan 2009 kuota haji yang diperoleh jamaah haji asal Indonesia sebanyak 207.000

jamaah. Lalu pada tahun 2010 terjadi peningkatan kuota sebesar 4000 jamaah

sehingga menjadi 211.000 jamaah yang diberangkatkan. Selanjutnya pada tahun 2011

dan 2012 kuota haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada jamaah

Indonesia meningkat 10.000 jamaah sehingga menjadi 221.000. Hal ini menunjukkan

antusiasme masyarakat Indonesia yang tinggi untuk berhaji.

Namun antusiasme yang tinggi tersebut tidak berbanding lurus terhadap

penyelenggaran haji. Permasalahan kerap muncul tiap tahunnya, dan dalam

pengamatan peneliti, pemberitaan soal konsumsi haji merupakan yang paling populis.

Misalnya, Republika ditahun 2009 menampilkan berita yang berjudul “DPR

Page 15: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

2

Harapkan Perbaikan Layanan Haji”, di tahun berikutnya muncul berita serupa dengan

judul “Dua Perusahaan Katering Diancam Putus Kontrak”, dan pada tahun 2011 juga

terdapat berita mengenai hal tersebut, yaitu “DPR Protes Makan Prasmanan”. Ketiga

berita dari tahun yang berbeda tersebut sama-sama menjelaskan permasalahan

konsumsi yang terjadi dalam penyelenggaraan haji. Pada tahun 2012 Kemenag lagi-

lagi berhadapan dengan permasalahan konsumsi, yaitu makanan para calon haji yang

mengandung formalin. Hal ini menjadi sangat substansial karena pemberitaan yang

peneliti amati banyak menyoroti persoalan yang menyangkut kesehatan para jamaah.

Dalam penelitian ini, Republika melalui beritanya yang berjudul “Makanan

Calhaj Berformalin”, membeberkan permasalahan tersebut pada edisi 25 September

2012. Dalam berita tersebut, Republika menjelaskan, kandungan formalin yang

terdapat dalam makanan para calon haji terjadi karena tidak terdeteksinya pasokan

bahan makanan oleh pihak katering. Pihak pemerintah pun mengonfirmasi hal

tersebut.

Peran media dalam permasalahan konsumsi calon haji ini sangat besar. Media

sudah seharusnya menjadi pengawas pemerintah. Mengawal demokrasi demi

kemaslahatan umat. Namun, dalam pemikiran Mazhab Frankfurt, media hanya

dimiliki dan didominasi oleh kelompok dominan dalam masyarakat, dan menjadi

sarana untuk meneguhkan kelompok dominan sekaligus memarjinalkan dan

meminggirkan kelompok minoritas.1

1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS Group,

2001), h. 26.

Page 16: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

3

Menurut Stuart Hall (1982), media dalam menciptakan konsensus telah bias.

Konsensus tersebut tidak timbul secara alamiah dan spontan tetapi terbentuk lewat

proses yang kompleks yang melibatkan konstruksi sosial dan legitimasi. Dalam

pandangan Hall, konsensus ini bekerja lewat pertarungan kekuasaan yang pada

akhirnya menghasilkan konsensus semacam itu.2

Permasalahan konsumsi calon haji yang diberitakan Republika menjadi

menarik untuk diteliti karena persoalan tersebut sudah berulang hampir di tiap tahun.

Selain itu, persoalan ini menyangkut ritual tahunan yang masif. Seperti yang telah

diketahui ritual haji diikuti oleh ribuan warga negara Indonesia. Apalagi prosesi haji

ini membutuhkan kondisi fisik bagus yang didukung konsumsi tubuh yang baik.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka penelitian ini diberi judul

“Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon Haji

Berformalin”. Penelitian ini ingin mengupas lebih dalam pemberitaan tentang

permasalahan konsumsi calon haji oleh Republika.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang peneliti telah paparkan sebelumnya, maka

peneliti membatasi penelitian ini pada telaah pemberitaan Republika yang

mengangkat kasus konsumsi calon haji pada edisi 25 September 2012.

2. Perumusan Masalah

2 Ibid., h. 28.

Page 17: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

4

a) Bagaimana teks yang dikonstruksi Republika pada pemberitaan

permasalahan konsumsi calon haji?

b) Bagaimana kognisi sosial yang dikonstruksi Republika pada pemberitaan

permasalahan konsumsi calon haji?

c) Bagaimana konteks sosial yang dikonstruksi Republika pada pemberitaan

permasalahan konsumsi calon haji?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi teks pemberitaan permasalahan

konsumsi calon haji di Republika.

2. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial pemberitaan permasalahan

konsumsi calon haji di Republika.

3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial pemberitaan permasalahan

konsumsi calon haji di Republika.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Dengan adanya penelitian ini dapat memperkaya wawasan dalam penelitian

media massa, khususnya menggunakan metode analisis wacana. Juga dapat

memberikan gambaran kepada siapa saja yang akan melakukan penelitian seputar

kajian media massa. Serta dapat mempermudah dan membantu mahasiswa dalam

melakukan penelitian media massa, melalui analisis wacana.

2. Manfaat Praktis

Page 18: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

5

Kajian tentang kuasa bahasa ini diharapkan memberikan kontribusi positif

dalam penelitian berita. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi bahan

masukan untuk memperkaya wawasan bagi praktisi media.

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa skripsi mahasiswa/i yang mengengkat dan menggunakan metode

wacana di antaranya:

Analisis Wacana Teun Van Dijk Berita Tentang Calon Presiden RI 2009

Partai Keadilan Sejahtera di Harian Republika karya Mochamad Arifin, Analisis

Wacana Pemberitaan Film “Fitna” Karya Geert Wilders di Harian Umum

Republika karya Sofwan Tamami, dan Analisis Wacana Pemberitaan Final Piala

Suzuki AFF 2010 di Media Indonesia karya Dita Amelia. Ketiga skripsi ini

memiliki fokus penelitian pada telaah pemberitaan. Metode yang digunakan adalah

metode analisis wacana Teun A. van Dijk. Dari ketiga skripsi itu terdapat

perbedaan dengan skripsi peneliti, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan media

yang menjadi objek penelitiannya.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah metode penelitian

kualitatif deskriptif dengan metode analisis wacana Teun A. van Dijk. Peneliti

menganalisis pemberitaan mengenai permasalahan konsumsi calon haji pada

Republika edisi 25 September 2012. Lalu menyimpulkan hasil temuan dari analisis

tersebut. Hasil penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran

Page 19: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

6

tentang bagaimana Republika mengonstruksi permasalahan konsumsi calon haji

dalam pemberitaannya dan ideologi yang tercermin dari berita tersebut.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

Republika. Objek yang dimaksud adalah pemberitaan permasalahan konsumsi

calon haji dalam berita edisi 25 September 2012. Peneliti memilih berita tersebut

karena menilai ada pihak yang menjadi dominan dalam pengonstruksian berita

tersebut.

3. Tahap Penelitian

a) Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pada riset kualitatif ini yang

peneliti pakai adalah observasi teks, wawancara, dan juga dokumentasi.

Penelitian ini dengan sengaja memilih informan (atau dokumen atau bahan-

bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan

penelitian.3

1) Observasi Teks

Observasi teks peneliti lakukan untuk menganalisa dengan

metode analisisis wacana van Dijk. Observasi yang dilakukan

3 John W. Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: KIK

Press, 2003) h. 143.

Page 20: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

7

peneliti adalah dengan cara memeriksa secara menyeluruh dan

teliti isi teks berita tersebut.

2) Wawancara

Peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak redaksi

tentang kebijakan redaksional Republika dalam mengemas

pemberitaan mengenai permasalahan konsumsi calon haji.

3) Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data melalui

literatur dan sumber bacaan, seperti buku-buku yang relevan

dengan masalah yang dibahas dan mendukung penelitian.

b) Prosedur Pengolahan Data

Dalam pengolahan data peneliti menggabungkan hasil melalui

pengumpulan data. Unit analisis dalam penelitian ini adalah berita Republika

pada edisi 25 September 2012 yang berjudul “Makanan Calhaj

Berformalin”. Lalu hasil tersebut digabungkan dan diteliti menggunakan

metode analisis wacana Teun A. van Dijk.

Berikut prosedur pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti:

1) Pengamatan Struktur Makro (Analisis Data Teks)

a) Untuk analisis data teks dalam mengamati struktur makro,

peneliti memecah tulisan berita tersebut menjadi makrostruktur

sesuai urutan paragraf.

Page 21: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

8

b) Setelah menemukan makrostruktur tingkat pertama yang

merupakan tema per paragraf, peneliti mereduksi untuk

mendapatkan makrostruktur dengan tingkatan lebih tinggi,

yaitu makrostruktur tingkat kedua.

c) Pengeleminasian terakhir menjadikan makrostruktur tingkat

ketiga yang merupakan tema dari berita tersebut.

2) Pengamatan Superstruktur dan Struktur Mikro (Analisis Data Teks)

a) Untuk analisis data teks dalam mengamati superstruktur dan

struktur mikro, peneliti mencetak berita tersebut dari e-paper

Republika dan memberikan penomoran pada tiap lima barisnya.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pencarian kalimat atau

tulisan yang dimaksud.

b) Setelah itu peneliti meneliti elemen skema untuk mengamati

superstruktur serta meneliti elemen latar, detail, maksud,

bentuk kalimat, koherensi, leksikon, dan grafis untuk

mengamati struktur mikro.

3) Analisis Kognisi Sosial

a) Untuk analisis kognisi sosial peneliti melakukan wawancara

untuk mengetahui latar belakang dan wawasan pembuat berita

serta kebijakan Republika terkait berita tersebut.

Page 22: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

9

b) Setelah itu diolah untuk mengetahui kognisi sang pembuat

berita.

4) Analisis Konteks Sosial

a) Untuk analisis konteks sosial peneliti menelusuri literatur yang

berkembang di masyarakat tentang makanan calon haji melalui

internet.

b) Setelah itu diolah untuk mengetahui wawasan khalayak tentang

konsumsi calon haji.

c) Analisis Data

Melihat pengonstruksian yang dilakukan Republika pada

pemberitaannya mengenai permasalahan konsumsi calon haji edisi 25

September 2012, peneliti menggunakan analisis wacana model Teun A. van

Dijk.

Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai dimensi/bangunan:

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis van Dijk adalah

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan

analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks

dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.

Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang

melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga

Page 23: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

10

mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan

suatu masalah.4

Analisis data teks yang dikemukakan van Dijk dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Struktur/Elemen Wacana Model van Dijk

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen Struktur Makro Tematik (apa yang

dikatakan) Topik

Superstruktur Skematik (bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)

Skema

Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan, nominalisasi

Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana pendapat disampaikan)

Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti

Struktur Mikro Stilistik (pilihan kata apa yang dipakai)

Leksikon

Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)

Grafis, Metafora Ekspresi

Sumber: Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2006, h. 74.

Selanjutnya peneliti melakukan analisis data kognisi sosial. Hal ini

untuk mengetahui latar belakang, sumber bacaan, serta wawasan wartawan

dalam menulis berita “Makanan Calhaj Berformalin”. Proses ini juga agar

peneliti mengetahui bagaimana proses teks tersebut diproduksi oleh

wartawan atau media.

4 Eriyanto, Op. Cit., Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h. 4.

Page 24: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

11

Peneliti juga menganalisis data untuk mendapatkan konteks sosial. Hal

ini dilakukan agar peneliti mengetahui wawasan yang berkembang di

masyarakat, wacana yang diyakini oleh masyarakat, serta pengetahuan

masyarakat tentang konsumsi calon haji. Konteks sosial memperlihatkan

bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan ini terdiri dari

lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan memaparkan mengenai Latar

Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Bab ini akan menguraikan kajian teoritis

mengenai Media Massa Dalam Paradigma Kritis, Pemberitaan, Haji Sebagai

Ibadah, Analisis Wacana, kemudian Analisis Wacana Model Teun A. van Dijk.

BAB III GAMBARAN UMUM. Bab ini memaparkan mengenai Sejarah

Singkat, Visi, dan Misi dari Harian Republika. Selain itu pemberitaan Republika

tentang haji pun jadi pembahasan pada bab ini.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA. Bab ini berisikan tentang

Temuan dan Analisis Wacana Harian Umum Republika mengenai permasalahan

konsumsi calon haji edisi 25 September.

Page 25: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

12

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi mengenai Kesimpulan dan Saran dari

peneliti mengenai hal-hal yang telah dibahas oleh peneliti dalam skripsi ini.

Page 26: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Secara etimologi media massa berasal dari dua term bahasa yaitu media dan

massa. Media merupakan jamak dari bahasa Latin, yaitu “median” yang berarti

perantara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, media diartikan sebagai alat

komunikasi seperti koran, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.1

Menurut Marshall McLuhan (1964), media merupakan pesan itu sendiri.

Artinya media menjadi pembawa pesan dari informasi bagi organisasi media kepada

khalayak. Media sebagai suatu alat untuk menyampaikan pesan berupa berita,

penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk

berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena

media yang dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide tau gagasan,

dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan

dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.2

Kemudian menurut Antonio Gramsci, media merupakan arena pergulatan

antarideologi yang saling berkompetensi (the battle ground for competing ideology).3

Gramsci memberikan penjelasannya tentang media sebagai ruang di mana berbagai

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Edisi III, h. 726.

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 31.

3 Ibid., h. 30.

Page 27: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

14

ideologi dipresentasikan. Artinya, satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran

sebuah ideologi baik dari ideologi yang berkuasa maupun dari ideologi yang

berlawanan dengan penguasa.

Media massa (pers) sering disebut juga the fourth estate (kekuatan keempat)

dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu

persepsi tentang peran yang dimainkan oleh media massa dalam kaitannya dengan

pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat.4 Untuk itu hal

terpenting dalam memahami media massa adalah bagaimana media massa

merekonstruksi nilai-nilai masyarakat untuk kemudian disampaikan kepada khalayak.

Seperti yang dikatakan oleh Gramsci media menjadi arena perang antarideologi tentu

menjadi dasar bahwa realitas yang ditampilkan kepada khalayak tidak terlepas dari

cara pandang yang dimiliki oleh komunikator media tersebut. Atau sesuai yang

dikatakan oleh Tony Bennet, media dianggap sebagai agen konstruksi sosial yang

didefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya.5

Lebih jelas lagi tentang media massa, Dennis McQuail menyatakan media

massa merupakan filter yang menyaring sebagian pengalaman dan menyoroti

pengalaman lainnya dan sekaligus kendala yang menghalangi kebenaran. Artinya

berita pada suatu media massa adalah suatu cara untuk menciptakan realitas yang

diinginkan mengenai peristiwa atau kelompok orang yang dilaporkan. Dengan kata

lain, berita yang terdapat pada suatu media tidak hanya menyampaikan, melainkan

4 Ibid., h. 30. 5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.

36.

Page 28: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

15

juga menciptakan makna. Makna tidak secara sederhana dianggap sebagai reproduksi

bahasa tetapi sebuah pertentangan sosial (social struggle), sebuah perjuangan dalam

memenangkan wacana.6 Dalam hal ini berarti titik tekannya pada bagaimana media

melakukan politik pemaknaan. Dalam sebuah tulisannya, “The Rediscovery of

Ideology: Return of The Repressed in The Media Studies,” Stuart Hall – kutip Erianto

– menyatakan, makna tidak bergantung pada struktur makna itu sendiri, tetapi lebih

kepada praktik pemaknaan. Dalam pandangan Hall, makna adalah suatu produk

sosial, suatu praktek konstruksi. Media massa, menurut Hall, pada dasarnya tidak

mereproduksi, melainkan menentukan (to define) realitas melalui pemaknaan kata-

kata terpilih.7

2. Karakteristik Media Cetak

Media cetak berupa surat kabar merupakan media massa yang paling tua

dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Pada awalnya pesan disampaikan

dengan menggunakan selebaran/manuskrip dan penyebarannya pun masih

menggunakan tenaga manusia untuk membawa pesan tersebut pada tujuan. Sejarah

telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh

Johann Guternberg pada abad ke-14 di Jerman.8

Media massa memiliki fungsi tersendiri yakni informasi, edukasi, hiburan,

dan persuasif. Fungsi yang paling menonjol pada media cetak adalah informasi. Hal

6 Ibid., h. 40. 7 Ibid., h. 37. 8 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 105.

Page 29: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

16

ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan

akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Tetapi tidak dikesampingkan juga

dengan fungsi hiburan karena tersedianya rubrik-rubrik dengan artikel ringan.9

3. Fungsi Sosial Media Massa

Tiap media massa mempunyai bentuk yang berbeda, tetapi untuk fungsi sosial

media massa satu dengan yang lainnya adalah sama. Penjelasan mengenai fungsi

sosial media sesungguhnya sudah sejak lama diperbincangkan. Seperti pendapat yang

dikemukakan Harold Laswell, bahwa media memiliki tiga fungsi sosial, yakni:10

Pertama, fungsi pengawas sosial (the surveillance of the environment), adalah

upaya media massa dalam menyebarkan informasi agar lingkungan masyarakat

terkendali. Media menjadi pengamat lingkungan yang objektif.

Kedua, fungsi korelasi sosial (the correlation of part of society inresponding

to the environment), yaitu media massa melakukan korelasi antara informasi dan

antara kelompok sosial yang ada agar tercipta kesepakatan.

Ketiga, fungsi sosialisasi budaya (the transmission of the social heritage from

one generation to the next), bertujuan sebagai pewaris dan penyalur nilai-nilai budaya

kepada generasi-generasi selanjutnya.

Disamping tiga fungsi utama seperti yang dikemukakan Lasswell tersebut,

Charles R. Wright, dalam bukunya Mass Communication A Sociological Perspective,

fungsi media massa dinyatakan sebagai berikut: “Communicative acts primarily

9 Ibid., h. 111. 10

Darwanto Sastro Subroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 32-33.

Page 30: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

17

intended for amusement irrespective of any instrumental effect they might have”.

Maksudnya, media massa sebagai penyaji sarana komunikasi juga memiliki fungsi

hiburan. Demi menjaga ketertarikan masyarakat media memberikan hiburan-hiburan

populer kepada masyarakat lewat kontennya. Bahkan, terkadang karena fungsi

hiburan inilah khalayak mengonsumsi media massa.11

B. Wacana Dalam Berita

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa, berita

adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa penting yang

hangat.12 Kemudian berita dalam bahasa Indonesia mendekati istilah “bericht (en)”

dalam bahasa Belanda, besar kemungkinan karena Indonesia lama dijajah Belanda.

Dalam bahasa Belanda istilah “bericht (en)” dijelaskan sebagai “mededeling” atau

pengumuman.13 Sedangkan Departemen Pendidikan Republik Indonesia

membakukan istilah berita dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau

peristiwa yang hangat.14

Sedangkan pengertian berita secara terminologi adalah seperti dalam buku

Newspaper Writing and Editing, Willard C Bleyer, definisi berita adalah sesuatu yang

11

Ibid. 12 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., Kamus Besar Bahasa Indonesia,

h. 140. 13 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik,

(Bandung: Nuansa, 2004), Cet-I, h. 103. 14

Ibid.

Page 31: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

18

termasa dipilih wartawan untuk dimuat di surat kabar karena ia dapat menarik atau

mempunyai makna bagi pembaca surat kabar.15

Charles Dana dalam buku “Broadcasting Journalism Techniques of Radio and

TV News” menjelaskan bahwa, “When a dog bites a man, that is not news, but when a

man bites a dog, that is news”. Artinya adalah ketika anjing mengigit manusia itu

bukanlah berita, tetapi ketika manusia menggigit anjing, itu baru berita.16

Kemudian Freda Morris dalam buku yang mengemukakan, “News is

immediate, the important, the things that have impact on our lives”. Artinya adalah

sesuatu yang baru dalam hal ini adalah berita, penting yang dapat memberikan

dampak dalam kehidupan manusia.17 Menurut definisi di atas terdapat tiga unsur pada

sebuah berita yakni baru (immediate), penting (important), dan berguna bagi

kehidupan manusia (impact on our lives).

Sebenarnya karena berita adalah dasar dari begitu banyak informasi tidak

hanya politik yang diterima oleh khalayak, oleh karena itu sebaiknya memulai dari

apa berita itu. Dalam pengertian sederhana berita dapat diartikan sebagai fakta atau

informasi yang ditulis oleh reporter atau wartawan dan dimuat di media massa baik

itu cetak (koran, tabloid, dan majalah) maupun elektronik (radion, televisi, dan

online).

15 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), Cet-

I, h. 133. 16 Arifin Harahap, Jurnalisitk Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta: Indeks,

2007), h. 3. 17

Ibid.

Page 32: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

19

Dan Nimmo (2005) juga memberikan penjelasan tetang berita, sebagai

berikut:

Dalam analisis tentang komunikator yang professional dalam masyarakat yang modern James Carey memberikan penjelasan yang sangat menarik bagi jurnalis. Jurnalistik sebagai pekerjaan yang menggunakan lambang secara kreatif dan imajinatif. Jurnalistik menangkap situasi, menyebut unsur-unsur, struktur dan ramuan yang menonjol, dan memberi nama dengan cara yang mengandung sikap terhadapnya. Melalui pemberian nama, jurnalis membuat berita: seperti wasit ketiga.18

Singkatnya berita dapat didefinisikan sebagai jalan cerita tentang peristiwa.

Berita, sedikit banyaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya.

Keduanya selalu berkaitan untuk menjadi sebuah berita. Tanpa salah satu elemen

tersebut, suatu konten tidak dapat dikatakan sebagai berita.19

1. Jenis dan Nilai-Nilai Berita

Berita dibedakan berdasarkan jenis berita,yaitu berdasarkan sifat pemberitaan,

lingkup pemberitaan, masalah yang dicakup, sifat kejadian, dan bentuk penyajian

berita.20 Kemudian yang dimaksud dengan nilai berita adalah seperangkat kriteria

untuk menilai apakah sebuah kejadian cukup penting untuk diliput. Dalam berita

terdapat karakteristik intrinsic yang dikenal sebagai nilai berita (news values). Nilai

berita ini menjadi ukuran atau standarisasi yang berguna, atau yang biasa diterapkan,

untuk menentukan layak atau tidaknya suatu berita (news worth).21

18

Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 215.

19 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005) h. 55.

20 Ibid., h. 56. 21

Luwi Ishwara, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: Kompas, 2007) Cet-III, h. 53.

Page 33: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

20

Peristiwa yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik,

bencana dan kemajuan, dampak, kemahsyuran, segar dan kedekatan, keganjilan,

human interest, seks, dan aneka nilai lainnya.22

Nilai berita adalah produk dari konstruksi seorang wartawan. Setiap jam,

setiap menit, setiap detik, setiap harinya ada jutaan peristiwa. Dan jutaan peristiwa itu

berpotensi untuk dibentuk menjadi sebuah berita. Kenapa hanya peristiwa tertentu

saja yang diberitakan? Dan kenapa hanya sisi teretentu saja dari peristiwa yang ditulis

wartawan? Semua proses ini ditentukan oleh apa yang disebut sebagai nilai berita

(news values).23 Tidak hanya itu saja nilai berita juga dianggap sebagai ideologi

profesional wartawan, yang memberi prosedur bagaimana peristiwa yang begitu

banyak disaring dan ditampilkan kepada khalayak.24

Terdapat beberapa faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai

berita, di antaranya adalah: 25

a) Konflik, yang dalam hal ini layak berita. Konflik perang atau perkelahian

menjadi layak berita karena terdapat kerugian dan korban. Kekerasan itu juga

dapat membangkitkan emosi dari yang khalayak dan mungkin terdapat

kepentingan-kepentingan. Perang, pembunuhan, kekerasan, biasanya mendapat

tempat pada halaman utama suatu media.

22

Ibid. 23 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media Massa, (Yogyakarta:

LKiS, 2007), Cet ke-IV, h. 106. 24 Ibid. 25

Ishwara, Op. Cit., Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, h. 53-57.

Page 34: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

21

b) Kemajuan dan bencana, setelah konflik pasti diikuti isu kemenangan suatu

pihak dan kekalahan bagi pihak lain. Berarti, ini merupakan kemajuan atau

bencana bagi suatu pihak. Penemuan-penemuan yang gemilang dan bencana alam

yang masif juga memiliki nilai berita yang tinggi.

c) Konsekuensi, suatu peristiwa yang mengakibatkan atau bisa mengakibatkan

timbulnya rangkaian suatu peristiwa yang dapat mempengaruhi banyak orang.

Oleh karena itu jenis ini layak untuk dijadikan berita. Konsekuensi biasanya

diterima sebagai nilai berita, dan menjadi ukuran penting dari suatu berita.

d) Kemasyhuran, suatu peristiwa yang menyangkut hal-hal yang terkenal atau

sangat dikenal oleh pembaca. Seperti nama-nama tokoh terkenal, pemimpin

politik, dan berbagai figur publik yang mempengaruhi kehidupan khalayak.

e) Kedekatan (Proximity) dan waktu (timeless), yaitu kejadian yang begitu

dekat dengan pembaca, kedekatan ini bisa bersifat geografis, maupun emosional.

Sedangkan waktu (timeless) adalah kejadian yang menyangkut baru terjadi atau

baru ditemukan. Waktu (timeless) dan kedekatan (proximity) adalah ukuran yang

diterapkan pada berita untuk menentukan apakah layak dihimpun atau dimana bisa

dijual. Karena salah satu aset utama dari nilai berita adalah kesegaran (freshness).

f) Keganjilan, peristiwa-peristiwa tersebut termasuk kejadian yang luar biasa.

Seperti kejadian-kejadian yang diluar dugaan atau tidak masuk akal. Elemen yang

bisa dikatakan menarik adalah bahwa peristiwa itu ganjil dan tidak biasa.

g) Human interest, dalam ruang lingkup yang menjadi perhatian banyak orang

dan merupakan perkembangan studi terdahulu maka wartawan akan bertindak

Page 35: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

22

lebih dari sekadar mengumpulkan fakta kejadian. Seorang wartawan akan

mendalami lebih dalam mengenai unsur-unsur kemanusiaan dengan

mengumpulkan bahan-bahan tambahan yang menyinggung soal emosi, fakta

biografis, kejadian-kejadian dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan,

kesukaan dan ketidaksukaan.

h) Seks, umumnya dipertimbangkan sebagai nilai berita. Misal, skandal seks

yang dilakukan politisi atau figure publik. Hal ini akan membuat masyarakat

tergugah untuk mengikuti pemberitaan tersebut.

i) Aneka nilai, segala sesuatu yang mengandung nilai-nilai yang bersifat

menggugah, aneh, menarik, yang terdapat dalam seluruh aspek kehidupan

manusia.

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Berita

No. Nilai Berita Keterangan 1. Prominance Nilai berita diukur dari kebesaran peristiwanya.

Peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang dipandang penting. Kecelakaan yang menewaskan satu orang untuk sebuah berita kurang memiliki nilai. Suatu berita layaknya seperti ini; kecelakaan yang menewaskan penumpang satu bus, itulah yang disebut sebuah berita.

2. Human Interest Peristiwa lebih memungkinkan disebut sebuah berita apabila peristiwa terjadi lebih banyak mengandung unsur sedih, haru, dan menguras emosi khalayak.

3. Conflict/Controversy Peristiwa yang mengandung konflik lebih potensial disebut berita dibandingkan dengan peristiwa yang biasa-biasa saja.

4. Unusual Berita mengandung peristiwa yang jarang terjadi atau berita yang jarang wartawan lihat sehari-hari.

Page 36: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

23

5. Proximity Peristiwa yang lebih dekat dengan pembaca dibandingkan peristiwa yang jauh dari pembaca, baik secara fisik maupun emosional.

Sumber: AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2005, h. 150.

2. Paradigma Kritis Dalam Melihat Wacana Pemberitaan Pada Media

Paradigma kritis bersumber dari pemikiran sekolah Frankfurt yang

berkembang karena ada propaganda besar oleh Hitler lewat media-media di Jerman.

Media merupakan alat pemerintah untuk mengontrol publik serta menjadi sarana

pemerintah untuk mengobarkan semangat perang. Ternyata media bukanlah entitas

yang netral, tetapi bisa dikuasai kelompok dominan. Dari sekolah Frankfurt ini

lahirlah pemikiran yang berbeda, yang kemudian dikenal sebagai aliran kritis.

Pemikiran pokok dari paradigma kritis adalah adanya kekuatan-kekuatan yang

berbeda dalam masyarakat yang mengontrol proses komunikasi. Paradigma kritis

percaya bahwa media adalah sarana di mana kelompok dominan dapat mengontrol

kelompok yang tidak dominan bahkan memarjinalkan mereka dengan menguasai dan

mengontrol media.26

Aliran sekolah Frankfurt ini banyak memperhatikan aspek ekonomi politik

dalam proses penyebaran pesan. Seperti ditulis yang Sindhunata dalam Erianto

(2001), teori kritis lahir karena ada keprihatinan akumulasi dan kapitalisme lewat

modal yang besar, yang mulai menentukan dan mempengaruhi kehidupan

masyarakat. Hal inilah yang kini menggerakan dan menentukan masyarakat. Individu

tidak lagi mempunyai kontrol terhadap modal tersebut, malah secara alamiah pula –

26

Eriyanto, Op. Cit., Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 23.

Page 37: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

24

jadi di luar kesadarannya – ia harus menyesuaikan dengan masyarakat yang dikuasai

modal. Salah satu sifat dasar dari teori kritis adalah selalu curiga dan

mempertanyakan kondisi masyarakat dewasa ini. Karena kondisi masyarakat yang

kelihatannya produktif, dan bagus tersebut sesungguhnya terselubung struktur

masyarakat yang menindas dan menipu kesadara khalayak. Dalam proses berita

contohnya, kondisi berita saat ini dengan akumulasi modal besar-besaran menyatakan

bahwa berita itu objektif. Sehingga pertanyaan utamanya adalah bagaimana supaya

media depat meliput peristiwa dengan objektif. Dalam teori kritis, pertanyaan yang

harus pertama kali diajukan adalah mengenai objektivitas itu sendiri. Semua kategori

seperti nilai berita dan objektif harus selalu dipertanyakan, karena bisa menjadi alat

kelompok yang dominan yang ada dalam masyarakat. Lewat kategori itu, bisa jadi

dominasi kekuasaan sedang dimapankan, sehingga ketika kita percaya dengan

objektivitas, pada saat itu juga kita memperkuat dan mempercayai struktur sosial

yang pada dasarnya tidak seimbang dan palsu tersebut. Oleh karena itu, berbagai

definisi dan kategori harus satu per satu dipertanyakan ulang secara kritis.27

Paradigma kritis mempunyai pandangan tersendiri terhadap berita, yang

bersumber pada bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan

wartawan dan media bersangkutan dalam keselurahan proses produksi berita. Bila

paradigma pluralis percaya bahwa wartawan dan media adalah entitas yang otonom,

dan berita yang dihasilkan haruslah menggambarkan realitas yang terjadi di lapangan.

Sementara paradigma kritis mempertanyakan posisi wartawan dan media dalam

27

Ibid., h. 24.

Page 38: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

25

keseluruhan struktur sosial dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pada

akhirnya posisi tersebut mempengaruhi berita, bukan pencerminan dari realitas yang

sesungguhnya. Perbedaan tersebut selengkapnya sebagai berikut: 28

a) Fakta

Dalam konsepsi pluralis, diandaikan ada realitas yang bersifat external yang

ada dan hadir sebelum wartawan meliputnya. Jadi, ada realitas yang bersifat objektif,

yang harus diambil dan diliput oleh wartawan. Pandangan semacam ini sangat

bertolak belakang dengan pandangan kritis. Bagi kaum kritis, realitas merupakan

kenyataan semu yang telah terbentuk oleh proses kekuatan sosial, politik, dan

ekonomi. Oleh karena itu, mengharapkan realitas apa adanya tidak mungkin, karena

sudah tercelup oleh kelompok ekonomi dan politik yang dominan. Dalam pandangan

kaum pluralis, berita adalah refleksi dan pencerminan dari realitas. Berita adalah

mirror of reality, sehingga ia harus mencerminkan realitas yang hendak diberitakan.

Pandangan ini ditolak oleh pendekatan kritis. Menurut kaum kritis, berita adalah hasil

dari pertarungan wacana antara berbagai kekuatan dalam masyarakat yang selalu

melibatkan pandangan dan ideologi wartawan atau media. Bagaimana realitas itu

dijadikan berita sangat tergantung bagaimana pertarungan itu terjadi, yang umumnya

dimenangkan oleh kekuatan dominan dalam masyarakat.

b) Posisi Media

Kaum pluralis melihat media sebagai saluran yang bebas dan netral, di mana

semua pihak dan kepentingan dapat menyampaikan posisi dan pandangannya secara

28

Ibid., h. 31-45.

Page 39: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

26

bebas. Pandangan semacam ini yang ditolak oleh kaum kritis. Pandangan kritis

melihat media bukan hanya alat dari kelompok dominan, tetapi juga memproduksi

ideologi dominan. Media membantu kelompok dominan menyebarkan gagasannya,

mengontrol kelompok lain, dan membentuk konsensus antaranggota komunitas.

Lewat medialah, ideologi dominan, apa yang baik dan apa yang buruk dimapankan.

Media bukanlah sekadar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi

realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Seperti yang dikatakan

Tony Bennet dalam Erianto (2001), media dipandang sebagai agen konstruksi sosial

yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya. Dalam pandangan kritis,

media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan ideologi antara kelompok-

kelompok yang ada dalam masyarakat. Di sini, media bukan sarana yang netral yang

menampilkan kekuatan dan kelompok dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi

kelompok dan ideologi yang dominan itulah yang akan tampil sebagai pemberitaan.

c) Posisi Wartawan

Pendekatan pluralis menekankan agar nilai dan hal-hal di luar objek

dihilangkan dalam proses pembuatan berita. Artinya, pertimbangan moral yang dalam

banyak hal selalu bisa diterjemahkan sebagai bentuk keberpihakan haruslah

disingkirkan. Intinya, realitas haruslah didudukkan dalam fungsinya sebagai realitas

yang faktuil, yang tidak boleh dikotori oleh pertimbangan subjektif. Wartawan disini

fungsinya hanyalah sebagai pelapor. Sebagai pelapor, ia hanya menjalankan tugas

untuk memberitakan fakta, dan tidak diperkenankan munculnya pertimbangan moral

atau nilai tertentu. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat membelokkan

Page 40: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

27

wartawan – apa pun alasannya – menjauhi realitas yang sesungguhnya. Berita ditulis

hanyalah untuk fungsi penjelas (eksplanasi) dalam menjelaskan fakta atau realitas.

Paradigma kritis justru menilai sebaliknya. Aspek etika, moral, dan nilai-nilai tertentu

tidak mungkin dihilangkan dari pemberitaan media. Wartawan bukanlah robot yang

meliput apa adanya, apa yang dia lihat. Moral yang dalam banyak hal berarti

keberpihakan pada suatu kelompok atau nilai tertentu – umumnya dilandasi oleh

keyakinan tertentu – adalah bagian yang integral dan tidak dapat dipisahkan dalam

membentuk dan mengkonstruksi realitas. Wartawan di sini bukan hanya pelapor,

karena disadari atau tidak ia menjadi partisipan dari keragaman penafsiran dan

subjektifitas dalam publik. Karena fungsinya tersebut, wartawan menulis berita bukan

hanya sebagai penjelas, tetapi membentuk realitas sesuai dengan kepentingan

kelompoknya. Ini karena wartawan tidak dipandang sebagai subjek yang netral dan

otonom. Sebaliknya, wartawan adalah bagian dari anggota suatu kelompok dalam

masyarakat yang akan menilai sesuai dengan kepentingan kelompoknya.

d) Hasil Liputan

Perbedaan antara pendekatan prluralis dan kritis dalam memahami berita,

mengakibatkan perbedaan pula dalam hal bagaimana hasil kerja seorang wartawan

seharusnya dinilai. Dalam pandangan pluralis, diandaikan ada standar yang baku dari

hasil kerja jurnalistik. Standar yang baku itu sering kali dikatakan sebagai peliputan

yang berimbang, dua sisi, netral, dan objektif. Peliputan yang berimbang artinya

menampilkan pandangan yang setara antara pihak-pihak yang terlibat dan hendak

diberitakan. Prinsip yang agak mirip adalah liputan dua sisi, di mana ada kesempatan

Page 41: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

28

yang sama bagi semua pihak untuk menyampaikan pandangan dan pendapatnya atas

suatu masalah. Prinsip netral, berarti dalam menulis maupun mencari bahan,

wartawan tidak boleh berpihak pada satu kelompok yang membuat laporan berita

menjadi tidak seimbang. Prinsip ini umumnya juga dilengkapi dengan prinsip

objektif, di mana wartawan menghindari masuknya opini pribadi ke dalam

pemberitaan. Apa yang harus diliput dan ditulis adalah apa yang terjadi, tidak

dikecilkan atau dibesar-besarkan.

Argumen semacam ini memperoleh kritikan dari pandangan kritis.

Persoalannya, wartawan adalah bagian terkecil saja dari struktur sosial, ekonomi, dan

politik yang lebih besar. Pengaruh modal dan kepemilikan, politik kelas sangat

mempengaruhi fakta apa yang harus diambil dan bagaimana berita itu dibahasakan.

Persoalannya bukan wartawan tidak objektif, tetapi struktur di luar diri wartawan

tersebut yang mempropagandakan nilai-nilai tertentu. Struktur yang secara umum

menindas tersebut yang berpengaruh dalam pemberitaan. Bahkan Lippman dalam

Erianto (2001) menyatakan, wartawan cenderung memilih apa yang ingin dia lihat,

dan menulis apa yang ingin ditulis. Ketika melihat peristiwa dan menulis sesuatu,

wartawan bahkan tidak bisa menghindari diri dari stereotipe, melihat dengan sikap

dan pandangan personalnya.

3. Wacana Teun A. van Dijk

Analisis wacana van Dijk melihat penelitian analisis wacana tidak cukup

hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu

praktik produksi. Disini perlu dilihat pula bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga

Page 42: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

29

dapat diketahui bagaimana teks bisa seperti itu. Model analisis wacana van Dijk ini

adalah model yang sering dipakai dalam penelitian karena model van Dijk bisa

dikatakan yang paling lengkap karena mengelaborasi elemen-elemen wacana

sehingga dapat digunakan secara praktis. Model van Dijk ini sering disebut sebagai

kognisi sosial.29

Analisis model van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan

kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/pikiran dan

kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh van

Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan

konteks sosial. Inti dari model ini adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana

tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi

wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial

dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari

wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang

dalam masyarakat akan suatu masalah.

29

Ibid., h. 221.

Page 43: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

30

Konteks Sosial

Model dari analisis van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, LKiS, 2001, h. 225.

Gambar 2.1

Model Analisis Wacana van Dijk

a) Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang

masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan.

Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang

dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan

kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara

utuh. Ketiga, struktur mikro. Adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian

kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan

gambar.

Kognisi sosial

Teks

Page 44: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

31

Tabel 2.2 Struktur Analisis van Dijk

Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/ tema yang

diangkat oleh suatu teks. Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan.

Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat,

dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, LKiS, 2001, h. 227.

Tabel di atas menunjukan struktur analisis van Dijk dan berikut adalah

penjelasan elemen-elemen yang dianalisa melalui struktur tersebut: 30

1) Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Sering

disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya.

Topik menunjuk konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita.

Oleh karena itu, ia sering disebut sebagai tema atau topik.

Topik ini akan didukung oleh subtopik satu dan subtopik lain yang saling

mendukung terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh serangkaian

fakta yang ditampilkan yang menunjuk dan menggambarkan subtopik, sehingga

dengan subbagian yang saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang

lain, teks secara keseluruhan membentuk teks yang koheren dan utuh.

30

Ibid., h. 229-259.

Page 45: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

32

Gagasan van Dijk ini didasarkan pada pandangan ketika wartawan meliput

suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan pada suatu mental/pikiran

tertentu. Kognisi atau mental ini secara jelas dapat dilihat dari topik yang

dimunculkan dalam berita. Karena topik ini dipahami sebagai mental atau kognisi

wartawan, tidak heran jika semua elemen dalam berita mengacu dan mendukung

topik dalam berita.

2) Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Berita umumnya

mempunyai dua kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai

dengan dua elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang

dipandang paling penting. Judul dan lead umumnya mempunyai menunjukkan tema

yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Lead ini umumnya

sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita

secara lengkap. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini juga

mempunyai dua subkategori. Yang pertama berupa situasi yakni proses atau jalannya

peristiwa, sedang yang kedua komentar yang ditampilkan dalam teks. Subkategori

situasi yang menggambarkan kisah suatu peristiwa umumnya terdiri atas dua bagian.

Yang pertama mengenai episode atau kisah utama dari peristiwa tersebut, dan yang

kedua latar untuk mendukung episode yang disajikan kepada khalayak. Sedangkan

subkategori komentar yang menggambarkan bagaimana pihak-pihak yang terlibat

Page 46: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

33

memberikan komentar atas suatu peristiwa terdiri atas dua bagian. Pertama, reaksi

atau komentar verbal dari tokoh yang dikutip wartawan. Kedua, kesimpulan yang

diambil oleh wartawan dari komentar beberapa tokoh.

Menurut van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk

mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian

dengan urutan-urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang

didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk

menyembunyikan informasi penting. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan

menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

3) Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang

ingin ditampilkan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan

latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan ke arah

mana pandangan masyarakat hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di awal

sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi

dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. Oleh karena itu, latar

membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu

peristiwa. Latar peristiwa itu dipakai untuk menyediakan dasar hendak ke mana

makna teks dibawa. Ini merupakan cerminan ideologis, di mana wartawan dapat

menyajikan latar belakang dapat juga tidak, tergantung pada kepentingan mereka.

Page 47: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

34

4) Detail

Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi

yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan

informasi dalam jumlah sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) kalau hal itu

merugikan kedudukannnya.

Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan

sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh

wartawan kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dari detail bagian

mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan dengan detail yang besar, akan

menggambarkan bagaimana wacana yang dikembangkan oleh media.

5) Maksud

Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail. Dalam detail,

informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil yang

panjang. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan

diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan

diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah publik

hanya disajikan informasi yang menguntungkan komunikator.

6) Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks.

Dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga

tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi

Page 48: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

35

berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Koherensi merupakan elemen

wacana untuk melihat bagaimana seseoang secara strategis menggunakan wacana

untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah peristiwa itu dipandang saling

terpisah, berhubungan, atau malah sebab akibat. Pilihan – pilihan mana yang diambil

ditentukan oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap suatu.

7) Koherensi Kondisional

Koherensi kondisional diantaranya ditandai dengan pemakaian anak kalimat

sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat, di mana kalimat kedua adalah penjelas atau

keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung

(konjungsi). Kalimat kedua fungsinya dalam kalimat hanya penjelas (anak kalimat)

sehingga ada atau tidak ada anak kalimat itu tidak akan mengurangi arti kalimat.

Anak kalimat itu menjadi cermin kepentingan komunikator karena ia dapat memberi

keterangan yang baik/buruk terhadap suatu pertanyaan. Koherensi dalam banyak hal

sering kali menggambarkan kepada kita bagaimana sikap wartawan atas peristiwa,

kelompok, atau seseorang yang ditulis. Bagaimana sikap tersebut dilekatkan dan

tanpa disadari menggiring pembaca pada pemahaman atau pemaknaan tertentu.

8) Koherensi Pembeda

Kalau koherensi kondisional berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua

peristiwa dihubungkan/dijelaskan, maka koherensi pembeda berhubungan dengan

pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan. Dua bua

Page 49: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

36

peristiwa dapat dibuat seolah-olah saling bertentangan dan berseberangan dengan

menggunakan koherensi ini.

Efek pemakaian keherensi pembeda ini bermacam-macam. Akan tetapi, yang

terlihat nyata adalah bagaimana pemaknaan yang diterima oleh khalayak berbeda.

Karena satu fakta atau realitas dibandingkan dengan realitas yang lain.

9) Pengingkaran

Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang

menggambarkan bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang ingin

diekspresikan secara implisit. Dalam arti yang umum pengingkaran menunjukkan

seolah wartawan menyetujui sesuatu, padahal ia tidak setuju dengan memberikan

argumentasi atau fakta yang menyangkal persetujuannya tersebut. Dengan kata lain,

pengingkaran merupakan bentuk strategi wacana di mana wartawan tidak secara

tegas dan eksplisit menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada khalayak.

10) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir

logis, yaitu prinsip kausalitas. Di mana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan

B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kausalitas ini jika diterjemahkan ke dalam

bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan).

Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi

menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang

berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam

kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.

Page 50: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

37

11) Kata Ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh

komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana. Dalam

mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau

“kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi

komunikator semata-mata. Akan tetapi, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan

sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas

tertentu. Batas antara komunikator dengan khalayak sengaja dihilangkan untuk

menunjukkan apa yang menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap komunitas

secara keseluruhan. Pemakaian kata ganti yang jamak seperti “kita” atau “kami”

mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi serta mengurangi kritik dan

oposisi.

12) Leksikon

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas

berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Pemilihan kata tersebut bukan dilakukan

secara kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan

seseorang terhadap fakta/realitas. Pemilihan kata – kata yang dipakai menunjukkan

sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa sama dapat digambarkan dengan pilihan kata

yang berbeda-beda.

13) Praanggapan

Page 51: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

38

Elemen wacana praanggapan (presupposition) merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti upaya mendukung

dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan adalah upaya mendukung

pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya. Praanggapan

hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu

dipertanyakan.

14) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau

ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari

teks. Dalam wacana berita, grafis ini muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain

dibandingkan tulisan lain.

Bagian – bagian yang ditonjolkan ini menekankan kepada khalayak

pentingnya bagian tersebut. Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang

dipandang penting oleh komunikator, disana ia menginginkan khalayak menaruh

perhatian lebih pada bagian tersebut.

15) Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan

pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai

ornamen atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa

jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Metafora tertentu

dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berpikir, alasan pembenar

atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.

Page 52: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

39

b) Kognisi Sosial

Analisi wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi

juga bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk menyebut sebagai kognisi sosial.

Untuk mengetahui bagaimana makna tersembunyi dari teks, diperlukan analisis

kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks

tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih

tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan

suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi

suatu berita.31

c) Konteks Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah konteks sosial. Wacana adalah

bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti

teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang

suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang

penting: kekuasaan (power), dan akses (acces). 32

1) Praktek Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol

kelompok (atau anggota) dari kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan

31 Eriyanto, Op. Cit., Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 259.

32 Ibid., h. 272.

Page 53: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

40

pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan

pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik, kekuasaan itu

dipahami oleh van Dijk, juga berbentuk persuasif; tindakan seseorang untuk secara

tidak langsung mengontrol dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti

kepercayaan, sikap, dan pengetahuan.

2) Akses mempengaruhi Wacana

Analisis wacana van Dijk memberi perhatian yang besar pada akses,

bagaimana akses di antara masing-masing kelompok dalam masyarakat. Kelompok

elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak

berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih

besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar bukan hanya

memberi kesempatan untuk mengontrol kesadaran khalayak lebih besar, tetapi juga

menentukan topik apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan

kepada khalayak.

C. Ibadah Haji Menurut Islam

1. Pengertian Ibadah Haji

Haji berasal dari bahasa arab yaitu حج (hajj). Ulama mazhab berbeda

pendapat di dalam memberikan pengertian haji. Hal ini disebabkan karena visi

pandang yang berbeda di dalam menafsirkan dalil-dalil yang menjadikan wajibnya

Page 54: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

41

haji. Namun demikian, mereka tetap sependapat terhadap rukun dan syarat wajib haji

yang utama.33

Berikut ini adalah pengertian haji yang diberikan oleh masing-masing mazhab

dalam buku karangan Ahmad Madjid (1993): 34

a) Dalam mazhab Hanafi, haji menurut bahasa ialah menyengaja suatu

perbuatan. Sedang menurut istilah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk

mengerjakan ibadah dengan cara, tempat, dan dalam masa tertentu. Maksud dari

tertentu ialah tawaf, sa’i, wukuf. Tempat tertentu ialah Ka’bah dan Arafah. Waktu

tertentu ialah, haji harus dikerjakan dalam bulan haji, tanggal 10 Zulhijah. Dan

orang yang berhaji harus berniat ketika berihram.

b) Dalam mazhab Maliki, haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedang

menurut istilah ialah wukuf di padang Arafah pada malam kesepuluh dari bulan

Zulhijah, tawaf di Ka’bah tujuh kali, sa’i tujuh kali. Dan semuanya itu dikerjakan

dengan cara-cara tertentu. Makna wukuf pada malam kesepuluh dari bulan

Zulhijah dengan menunjukkan bahwa rukun wukuf harus pada malam hari. Sedang

tawaf maksudnya ialah tawaf ifadhah, karena ia termasuk rukun haji. Sa’i yang

juga termasuk rukun dilakukan setelah tawaf ifadhah bagi orang yang tidak ber-

sa’i setelah tawaf qudum. Akan tetapi, niat pun termasuk rukun bagi mereka.

c) Dalam mazhab Syafi’i, haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedang

menurut istilah ialah sengaja mengunjungi Ka’bah untuk melaksanakan manasik

33 Ahmad Madjid, Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umroh, (Surabaya: Mutiara Ilmu, 1993), h.

17. 34

Ibid.

Page 55: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

42

haji. Pengertian haji menurut mazhab ini, tidak mencakup semua rukun-rukun haji.

Karena ia membatasi pengertian hanya dengan menyengaja mengunjungi Ka’bah

dan tidak menyebutkan wukuf di Arafah, sa’i antara Safa dan Marwah atau

mencukur rambut.

d) Dalam mazhab Hambali, haji menurut bahasa artinya menyengaja. Sedang

menurut istilah adalah sengaja mengunjungi Mekah untuk satu perbuatan tertentu

seperti tawaf dan sa’i, termasuk wukuf di Arafah. Karena Arafah ikut bagian dari

Mekah dan dalam waktu tertentu pula. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah

melaksanakan rukun dan syarat wajibnya, sunnah-sunnahnya dalam waktu-waktu

tertentu.

Adapun Al Quran Surat Al Baqarah, ayat 196 dan 197 yang membahas ibadah

haji:

(#q ëJ Ï?r& ur ¢k ptø:$# no tç÷K ãè ø9$# ur ¬! 4 ÷b Î* sù öN è? ÷é ÅÇôm é& $yJ sù uéy£ øä tGóô $# z ÏB Äì ôâ olù;$# ( üw ur (#q à)Î= øtrB óO ä3 yôrâä âë

4Ó®L ym x÷ è=ö7 tÉ ßì ôâ olù;$# ¼ ã& ©#ÏtxC 4 `uK sù tb% x. N ä3ZÏB $ ³ÒÉÍê £D ÷r r& ÿ¾ ÏmÎ/ ì ]å r& `ÏiB ¾Ïm Åôù& §ë ×p tÉ ôâ Ïÿsù `ÏiB

BQ$uä Ϲ ÷r r& >ps% yâ |¹ ÷r r& 77Ý¡ èS 4 !# såÎ* sù ÷LäêY ÏB r& ` yJ sù yì ­GyJ s? Ío tç ÷K ãèø9 $$Î/ í n<Î) Ædk ptø: $# $ yJ sù ué y£ øä tGóô$# z ÏB

Äì ôâol ù;$# 4 `yJ sù öN ©9 ôâ ÅgsÜ ãP$uã ÅÁ sù Ïp sW» n= rO 5Q$­É r& í Îû Ædk ptø: $# >pyèö7 yô ur # såÎ) öN çF÷è y_uë 3 y7 ù= Ï? ×o ué |³ tã ×' s#ÏB% x. 3

y7 Ï9ºså ` yJ Ï9 öN ©9 ô`ä3 tÉ ¼ ã&é# ÷d r& ì ÎéÅÑ$ym Ïâ Éfó¡ yJ ø9 $# ÏQ# tç ptø:$# 4 (#q à)? $# ur ©! $# (# þq ßJ n=ôã $# ur ¨b r& ©!$#

ßâÉ Ïâx© É>$ s) Ïèø9 $# ÇÊÒÏÈ êk ptø:$# Öç ßgô© r& ×M» tBq è= ÷èB 4 ` yJ sù uÚ tç sù  Æ ÎgäÏù ¢kpt ø:$# üx sù y] sùuë üw ur

Page 56: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

43

öXq Ý¡ èù üw ur tA#yâÅ_ íÎû Ædk ysø9 $# 3 $ tBur (#q è=yè øÿs? ô`ÏB 9éöç yz çm ôJ n= ÷ètÉ ª! $# 3 (#rßär tì s? ur  c Î* sù ué öçyz

Ïä#ì9$# 3ì uq ø) ­G9$# 4 Èbq à)? $#ur í Í<'ré' ¯» tÉ É=» t6 ø9 F{ $# ÇÊÒÐÈ

Artinya:

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Quran Surat Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

Hadis Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga menerangkan

tentang haji:

صلى اهللا عل وسلم قال رة رضي اهللا عن أن رسول الل العمرة : ( عن أبي ªر

ماإلى العمرة كفارة لما ن جزاء إلا الجنة , ب س ل )والحج المبرور ل متفق عل

Page 57: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

44

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga." (Muttafaq Alaihi).

2. Haji Sebagai Ibadah

Ibadah haji adalah satu-satunya ibadah yang telah memberikan gelar istimewa

kepada orang mukmin dengan gelar haji. Ibadah haji ibarat suatu pengumuman

penyempurnaan nikmat Tuhan kepada hambanya, baik dalam bentuk karunia

Rububiyah maupun dalam bentuk Uluhiyah. 35

Bila seorang muslim sudah menyatakan diri akan menunaikan ibadah haji,

tentu orang itu sudah menunaikan semua rukun Islam yang lain dengan baik dan

tertib, seperti shalat, zakat, dan puasa. Ia bertekad pergi haji untuk melengkapi rukun

Islam yang kelima.36

Haji merupakan ibadah harta, sekaligus ibadah jasmani karena untuk

melaksanakannya kita berinfak. Dalam ibadah haji kita juga berpuasa karena tidak

diperbolehkan berhubungan badan selama berihram.37

3. Esensi Ibadah Haji

Haji adalah meninggalkan kampung halaman, memisahkan keluarga, menuju

kepada yang mulia, mengingat yang sudah tiada (maksudnya para nabi) dan

mengunjungi rumah Allah yang Maha Memberi Nikmat, yaitu Kabah.38

35

Mutawalli Asy Sya’rami, Rahasia Haji Mabrur, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 22. 36 Ibid. 37

Ibid., h. 23.

Page 58: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

45

Adapun nilai utama dalam ibadah haji yang dijelaskan Nashir ibn Musfir az-

Zahrani (2007) dalam bukunya: 39

a) Haji mengandung esensi memerangi Iblis, penaklukkan mental tiran,

perkumpulan umat manusia, pembaruan tekad, dan kesepakatan di atas ikatan-

ikatan perjanjian.

b) Ihram mengandung esensi menghindarkan diri dari memakai perhiasan,

memakai pakaian yang tidak berjahit, mempersiapkan diri untuk menghadapi

kematian, menampakkan sikap tenang, menyeragamkan pakaian, putihnya

pakaian, sistem dan risalah, kusutnya pengabdian, debu kesulitan dan

pengorbanan, dahaga hati akan air telaga, kerinduan hati pada janji-janji wahyu.

c) Talbiyah mengandung esensi lantunan irama orang-orang yang bebas,

qasidah yang dilantunkan pada musim tertentu, lagu-lagu yang dinyanyikan dalam

perjalanan, teriakan orang-orang yang abadi, merupakan ketetapan hati untuk

saling berhubungan dan memperbarui perilaku, gema azan yang terus

berkumandang, proklamasi kemenangan yang benar atas kesalahan, merupakan

kalimat-kalimat benar yang dilantunkan oleh tenggorokan kusut dan berdebu, yang

artinya adalah: Kami dengar, kami patuh, kami datang, dan kami hadir.

d) Tawaf mengandung esensi berputar-putar di sekitar symbol keabadian,

perumpamaan yang hidup, permohonan semoga Allah memberkati kehidupan kita,

mengulang-ulang secara terus menerus kalimat permintaan, memandang ke

38 Nashir ibn Musfir Az-Zahrani, Indahnya Ibadah Haji, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), Cet-3,

h. 4. 39

Ibid., h. 4-6.

Page 59: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

46

Rumah Zat yang Maha Pemurah dan Maha Bijaksana, Tawaf harus diarahkan ke

rumah Allah dan berpaling dari rumah-rumah selainnya, permohonan bertamu,

ketika itu lisan akan memanggil: Hewan-hewan tunggangan itu sudah penat,

perjalanan-perjalanan itu sudah cukup melelahkan, tubuh-tubuh sudah amat letih,

tapak-tapak kaki sudah payah, kami datang dengan timbunan bekal, maka

cukupkanlah timbangan dan bershadakahlah untuk kami.

e) Sa’i mengandung esensi melaksanakan perintah, menapak tilasi perjalanan

Siti Hajar (Ibu dari Nabi Ismail Alaihis Salam), mengayunkan langkah-langkah

kaki untuk mendapatkan ridha, berlari-lari kecil namun cepat seolah-olah tujuan

sudah dekat, siap-siap memperoleh ganjaran kebaikan, membanting tulang untuk

semua kebaikan dan berhenti dari melakukan perbuatan buruk, meningkatkan

derajat.

f) Wuquf mengandung esensi bertemunya bumi denga langit, nalar dengan

wahyu, antara yang nisbi dan yang abadi, terhubungnya yang lemah dengan yang

kuat, terhubungnya kemiskinan dengan kekayaan.

g) Arafah mengandung esensi tempat diratakannya semua kepala dan

ditundukkan, melenyapkan kesombongan, memerangi kecongkakan, dan

menyembelih sikap syirik di atas tanah yang tinggi, tidak ada kultus, tidak ada

pengagungan, dan tidak ada penghormatan kecuali untuk Yang Maha Esa. Tidak

ada rasa takut dan gemetar kecuali karena Yang Maha Esa. Tidak ada cinta, tidak

ada permintaan dan tidak ada tempat untuk bergantung kecuali kepada Yang Maha

Esa. Tidak ada kemenangan dan tidak ada kekuasaan kecuali dengan Yang Maha

Page 60: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

47

Esa, disingkatnya waktu, dilipatnya masa, sejarah dihadirkan, kian gerahnya hari-

hari, munculnya kegaiban, dunia terdiam, alam raya tunduk, menjadi jelasnya

kebenaran, hancurnya kebatilan, kemenangan bagi yang hakiki, kekalahan bagi

yang kotor, dilipatnya kafan kebodohan (jahiliyah), dan tersumbatnya lubang-

lubang kesesatan, di mana hati diam mendengarkan pesan-pesan risalah, jiwa

menangis karena binar-binar cinta, dan hati tertawan oleh cengkraman takdir.

l) Melempar Jumrah mengandung esensi melempar jauh-jauh kebatilan,

menghantam kesesatan, menghancurkan kecurangan, perjuangan bersenjata

melawan tirani, berkelahi melawan para pembawa misi ateisme dan para

penyelewangan.

m) Halq (bercukur) mengandung esensi optimis dengan menurunkan keburukan,

melepaskan selendang dosa, mengganti baju kemaksiatan, mencukur rambut masa

lalu dan kenangan-kenangan masa lalu dan sisa-sisa kelapaan diri.

n) Berkurban mengandung esensi Bergabung dengan Nabi Ibrahim Alaihis

Salam, menyembelih hewan-hewan yang bernilai sebagai pengorbanan seorang

ayah (Ibrahim Alaihis Salam) dan tebusan sang anak (Ismail Alaihis Salam),

penghormatan atas simbol-simbol ilahi, pesta untuk keluarga dekat, bersyukur atas

terhindarnya Nabi Ismail dari penyembelihan, hidangan istimewa atas kebahagiaan

al-Khalil (Nabi Ibrahim Alaihis Salam).

Page 61: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

48

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Republika

Republika diterbitkan atas kehendak mewujudkan media massa yang mampu

membawa bangsa menjadi kritis dan berkualitas serta mampu memberikan informasi

yang dapat membuka mata khalayak, yakni bangsa yang mampu sederajat dengan

bangsa maju lainnya di dunia, memegang nilai-nilai spiritual sebagai perwujudan

Pancasila sebagai filsafat bangsa, serta memiliki arah gerak seperti digariskan UUD

1945.

Kehendak melahirkan masyarakat demikian searah dengan tujuan, cita-cita,

dan program Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang dibentuk pada 5

Desember 1990. Salah satu dari program ICMI yang disebarkan ke seluruh Indonesia,

antara lain, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program peningkatan 5K, yaitu:

Kualitas iman, kualitas hidup, kualitas kerja, kualitas karya, dan kualitas pikir.1

Untuk mewujudkan tujuan, cita-cita, dan program ICMI di atas, beberapa

tokoh pemerintah dan masyarakat yang berdedikasi dan berkomitmen pada

pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia, yang beragama Islam, membentuk

yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992. Yayasan ini kemudian menyusun tiga

program utamanya: Pengembangan Islamic Center, Pengembangan CIDES (Center

for Information and Development Studies), Penerbitan Harian Republika.

1 Profil Perusahaan Republika.

Page 62: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

49

Harian Republika berdiri di bawah Yayasan Abdi Bangsa yang dibentuk pada

17 Agustus 1992. Pendiri yayasan ini 48 orang, terdiri dari beberapa mantan menteri

negara, cendekiawan, tokoh masyarakat, serta pengusaha. Mereka antara lain Ir. Drs.

Ginanjar Kartasasmita. Haji Hamoko, Ibnu Sutowo, Muhammad Hasan, Ibu Tien

Soeharto, Probosutedjo, Ir. Aburizal Bakrie, dan lain-lain. Sedangkan Haji

Muhammad Soeharto, Presiden RI, berperan sebagai pelindung yayasan. Sementara,

Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, yang juga menjabat ketua umum ICMI, dipercaya sebagai

Ketua Badan Pembina Yayasan Abdi Bangsa.2

Untuk mewujudkan programnya, ICMI menerbitkan sebuah koran harian,

pada 28 November 1992 Yayasan Abdi Bangsa mendirikan Perusahaan Terbatas (PT)

Abdi Bangsa. Melalui proses, yayasan kemudian memperoleh SIUPP (Surat Izin

Usaha Penerbitan Pers) dari Departemen Penerangan Indonesia, sebagai modal awal

penerbitan Harian Umum Republika. SIUPP itu bernomor

283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992 tertanggal 19 Desember 1992.3

PT Abdi Bangsa, penerbit Harian Republika, didirikan 28 November 1992 di

Jakarta. Perusahaan yang berada di bawah Yayasan Abdi Bangsa ini bergerak dalam

bidang usaha penerbitan dan percetakan pers. Pengelolaan perseroan dilakukan oleh

Direksi di bawah Dewan Komisaris yang anggotanya dipilih oleh rapat umum

pemegang saham. Direksi, dalam mengelola perseroan, dibantu oleh Pembina

2 Ibid. 3 Ibid.

Page 63: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

50

Manajemen. PT Abdi Bangsa, dalam upayanya menggali dana untuk

mengembangkan usahanya, melakukan penjualan saham kepada masyarakat.

Penjualan saham PT Abdi Bangsa memang unik: satu lembar sahamnya hanya

boleh dimiliki oleh satu keluarga. Maka dalam menawarkan 2,9 juta lembar saham

pada masyarakat, berarti PT Abdi Bangsa dimiliki oleh 2,9 juta keluarga atas

pemegang saham.

Nama Republika sendiri berasal dari ide Presiden Soeharto yang

disampaikannya saat beberapa pengurus ICMI Pusat menghadap padanya untuk

menyampaikan rencana peluncuran harian umum tersebut. Sebelumnya, Koran ini

akan diberi nama Republik.

Republika adalah sebuah koran berskala nasional yang dilahirkan oleh

kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan

upaya panjang dari kalangan umat khususnya para wartawan muda yang profesional

guna menembus ketatnya perizinan penerbitan pada masa itu.4

Republika mulai terbit perdana pada tanggal 4 Januari 1993. Pada masa itu

izin untuk menerbitkan harian umum atau koran terbilang sangat sulit, hasil dari

ICMI se-Indonesia yang dapat menembus ketatnya pemerintahan untuk izin

penerbitan. Republika menjadi suatu berkah dengan dapat terwakilkannya aspirasi

umat Islam di dalam wacana nasional sehingga menumbuhkan pluralisme informasi

4 Ibid.

Page 64: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

51

kepada masyarakat dan merupakan perusahaan media pertama yang menjadi

perusahaan publik.5

Republika juga menjadi media pertama yang melakukan Cetak Jarak Jauh

(CJJ) pada tanggal 17 Mei 1997, di Solo. Bidang teknologi Republika terbukti

menjadi media pertama di Indonesia yang mengembangkan media online

(www.republika.co.id) yakni pada 17 Agustus 1995.

B. Visi dan Misi Republika

Setiap harian umum memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Hal ini

tentunya memberikan pengaruh yang sangat kuat untuk kelanjutan harian umum itu

sendiri. Masyarakat akan lebih mengenal dan mengingat bila visi dan misi mereka

seragam. Masyarakat mencoba mencerna dan menelaah arti dari visi dan misi sebuah

harian umum.

Republika merupakan harian umum yang berkembang dengan cepat di

Indonesia. Dalam perubahan yang melanda hampir semua aspek kehidupan seperti

politik, ekonomi, sosial, dan budaya Republika dapat bertahan dan mengikuti arus.

Republika memilih berposisi untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia memasuki

masa dinamis, tanpa perlu kehilangan segenap kualitas yang telah dimilikinya.

Sejak berdiri, moto “mencerdaskan kehidupan bangsa” telah dipakai oleh

Republika. Republika menunjukan semangat mempersiapkan masyarakat memasuki

era baru. Keterbukaan dan perubahan telah dimulai dan terus dilaksanakan.

5 Ibid.

Page 65: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

52

Visi Republika sendiri adalah menjadi perusahaan media cetak terpadu

berskala nasional serta dikelola secara profesional Islami, sehingga berpengaruh

dalam proses pencerdasan bangsa, pengembangan kebudayaan, serta peningkatan

keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia baru.6

Kemudian misi dari Republika yang pertama adalah pencerdasan bangsa

melalui pendalaman wawasan yang berbasis komunitas melalui pemberitaan yang

akurat, aktual, terpercaya, edukatif, serta membela keadilan dan kebenaran. Kedua,

meningkatkan dan menguatkan prestasi dan edukasi individu menjadi sebuah tim

sebagai kunci untuk perkembangan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan.7

Republika sangat mendukung penduduk negeri ini yang mendambakan

keadilan dan kebaikan. Berusaha menjadi penopang masyarakat agar langkah itu

bermanfaat bagi kesejahteraan bersama.

C. Pemberitaan Haji di Republika

Pemberitaan haji di Republika telah menjadi hal yang rutin tiap tahunnya.

Kegiatan para jamaah, kendala yang melanda, serta jadwal-jadwal penting terkait

pelaksanaan haji menjadi bahasan yang kerap diinfokan Republika pada rubrik

khusus haji, yaitu “Jurnal Haji”. Dalam rubrik tersebut, tiap tahunnya, terdapat

liputan tentang permasalahan yang menyangkut penyelenggaraan haji. Permasalahan

6 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004), h. 122. 7 Hamad, Op. Cit., Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, h. 122.

Page 66: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

53

konsumsi haji merupakan salah satu yang selalu menjadi sorotan. Setidaknya hal

tersebut telah termuat di Republika tiga tahun berturut-turut.

Pada tahun 2009 terdapat berita Republika dengan judul “DPR Harapkan

Perbaikan Layanan Haji”. Berita tersebut menjelaskan tentang berbagai persoalan

yang dihadapi Kemenag pada penyelenggaraan haji tahun 2009. Permasalahan yang

kerap muncul pada kepengurusan transportasi, katering, serta pemondokan jamaah

haji diharapkan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, agar dapat diperbaiki. Perihal

profesionalitas juga perlu dibenahi oleh Kemenag. Salah satunya penempatan aparat

yang telah teruji dengan sebaik-baiknya.

Sementara pada tahun 2010 Republika menampilkan berita “Dua Perusahaan

Katering Diancam Putus Kontrak”. Berita ini menjelaskan tentang dua perusahaan

katering yaitu, Haedari dan Fatani, yang tidak professional dalam menjalankan

tugasnya dalam memberikan pasokan konsumsi kepada jamaah haji. Katering

Haedari terlambat dalam mendatangkan makanan bagi para jamaah haji. Hal ini

membuat para jamaah sempat kelaparan dan gusar. Sementara itu, katering Fatani

menyajikan makanan yang sudah basi kepada para jamaah. Hal ini membuat beberapa

jamaah mengalami diare. Kepala Pusat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Wan

Alkadri, langsung menyidak dan menindak lanjuti kedua kasus tersebut. Setelah

peristiwa tersebut pemeriksaan makanan diperketat.

Lalu pada tahun 2011 kasus serupa muncul kembali. Republika menuliskan

berita “DPR Protes Makan Prasmanan”. Berita ini meliput tentang keputusan

Kemenag yang mengganti sistem pemberian makanan yang semula dengan

Page 67: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

54

pembagian boks, menjadi sistem prasmanan. DPR memprotes kebijakan tersebut

karena Kemenag dianggap tak menghargai hasil rapat resmi yang telah dilakukan

bersama. Penggunaan boks diharapkan memangkas waktu tunggu jamaah saat antre.

Menurut DPR, Apabila ingin mengganti sistem evaluasi bersama merupakan jalan

yang terbaik. Terjadinya perubahan sistem pemberian makanan ini dikarenakan pihak

katering yang merasa keberatan dalam menyajikan makanan dalam bentuk boks.

Pengemasan dan penyimpanan makanan yang dibatasi 12 meter persegi untuk proses

memasak oleh pemerintah Arab Saudi menjadi faktor utama. Dengan sistem boks

sudah barang pasti akan menyita ruang.

Penerapan sistem katering merupakan salah satu cara untuk mempermudah

pemberian pelayanan konsumsi kepada jamaah haji dalam jumlah besar pada waktu

tertentu dengan pesanan menu tersendiri. Dengan sistem katering ini memungkinkan

dilakukannya pelayanan konsumsi kepada jamaah pada waktu tertentu, yaitu ketika

dalam perjalanan, saat berada di kota-kota perhajian, dan saat berada di Armina, pada

saat jamaah sedang berada dalam suasana penuh konsentrasi dalam beribadah selama

berada di Arab Saudi. Penerapan sistem katering ini pada dasarnya bersifat

pendukung pelayanan konsumsi tambahan jamaah pada waktu tertentu, karena

sebagian besar bekal hidup telah diberikan langsung kepada setiap jamaah saat akan

berangkat di masing-masing embarkasi dalam bentuk living cost sebesar Rls. 1.500.

Kegiatan operasional pelayanan konsumsi melalui sistem katering ini dilakukan

dalam beberapa tahap, yaitu penetapan standarisasi menu konsumsi, penganggaran

Page 68: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

55

setiap porsi, pemilihan rekanan pelaksana katering, dan pendistribusian kepada

jamaah haji serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaannya.8

Pelayanan konsumsi bagi jamaah haji dengan sistem katering ini menjadi

tanggung jawab pemerintah. Namun dalam pelaksanaanya harus melibatkan pihak

swasta, yaitu perusahaan katering, setelah melalui proses tender terbuka. Selanjutnya

perusahaan yang mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) berarti telah mendapatkan

mandat dari pemerintah Indonesia sesuai aturan yang berlaku. Proses penunjukkan

perusahaan katering sendiri pada dasarnya sama dan serupa dengan proses kontrak

kerja pada beberapa kegiatan lainnya, seperti pelaksanaan kontrak penerbangan,

angkutan jamaah, pengadaan dokumen, pencetakan dan lain sebagainya. Pelaku

utama setiap kegiatan setiap kegiatan dalam bentuk pengadaan barang/jasa (serupa

dengan realisasi pelaksanaan APBN) selama kegiatan penyelenggaraan kegiatan haji

adalah pihak swasta setelah melalui proses pelelangan/tender sebagaimana diatur

dalam Keppres yang berlaku untuk itu.9

Penyelenggaraan ibadah haji telah melalui sejarah yang panjang. Banyak

orang yang berkepentingan terhadap kegiatan keagamaan tersebut, baik yang ingin

membantu demi suksesnya ibadah haji karena rasa tanggungjawab yang tinggi

maupun orang yang sekadar berbisnis demi keuntungan materi. Untuk itu, sejumlah

aturan oleh pemerintah, tepatnya Depag, mutlak diperlakukan. Dan, memang tahun

demi tahun berbagai persoalan selalu muncul, segala kekurangan dan kelemahan

8 Muhammad Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press, 2008), h. 125. 9 Ibid., h. 126.

Page 69: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

56

semakin tampak. Oleh karena itu perbaikan dan penyempurnaan pun selalu

dilakukan. Berbagi kreasi dan inovasi terus diciptakan demi peningkatan kualitas

pelayanan. Perbaikan dan penyempurnaan dilakukan sejak perencanaan hingga

pelaksanaan. Berbagai aspek pokok dikaji dan diperbaiki dan semua komponen terus

dibenahi. Perubahan dan penggunaan alat-alat modern pun dilakukan sesuai

perkembangan ilmu dan teknologi. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk menemukan

lagi berbagai kelemahan dan kekurangan yang akan menjadi titik tolak perencanaan

dan kegiatan operasional ke depan.10

10

Ibid., h. 128.

Page 70: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

57

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin dari

Segi Teks

Bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi sangat berperan penting dalam

proses penyampaian informasi. Dalam proses komunikasi, bahasa menentukan

berhasil atau tidaknya suatu proses penyampaian pesan. Selain itu, dewasa ini

penggunaan bahasa memiliki andil yang besar dalam berbagai proses

keberlangsungan sebuah negara. Begitu pula dalam media massa, seperti media cetak,

penggunaan bahasa dengan susunan kalimat dan pemakaian kata-kata yang tepat

dapat berpengaruh langsung terhadap pemahaman pembaca pada informasi yang

diterima.

Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan konsumsi para calon haji

(calhaj) telah tersiar di beberapa media massa, terutama dalam Republika.

Penggambaran peristiwa ini ditunjukkan dengan bahasa-bahasa media yang

mengkonstruksi realita tersebut. Realita tersebut menjadi agenda penting bagi

khalayak. Sehingga, Republika sebagai media massa yang memiliki tanggung jawab

moril terhadap keberlangsungan negara, meliputnya secara mendalam.

Untuk selanjutnya, peneliti akan menganalisa berita dari segi teksnya.

1. Tematik

Secara harfiah tema berarti gambaran dari suatu teks, gagasan inti, ringkasan,

atau yang utama dari suatu teks. Tema berita ini adalah ditemukannya kandungan

Page 71: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

58

formalin pada makanan para calon haji dalam pelaksanaan haji tahun 2012 yang

disebabkan tidak terdeteksinya bahan makanan oleh pihak katering.

Republika pada 25 September 2012 memuat berita tentang persoalan haji,

dengan judul “Makanan Calhaj Berformalin”. Untuk memperjelas tema dari berita

ini, peneliti akan membagi tema per paragraf dengan cara menentukan

makroproposisi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan makrostruktur tingkat pertama

(M1).1

Gambar 4.1

Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin”

Berikut ini tema per paragraf dalam berita, sesuai gambar di atas:

1 M1: Pembagian tema per paragraf. Penjelasan tema per paragraf diberikan penomoran

sesuai urutan paragraf, seperti 1, 2, 3, 4 dst.

Page 72: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

59

M1. 1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta mendapati satu

bahan makanan untuk jamaah calon haji yang mengandung formalin di

Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

2. Djauzi, Koordinator Pelaksana Harian KKP Kelas I Soekarno-Hatta di

Asrama Haji Pondok Gede, mengatakan, bahwa makanan yang mengandung

formalin tersebut adalah tahu goreng.

3. KKP, Senin (24/9/2012) pagi, mendapati tahu goreng positif mengandung

formalin setelah memeriksa enam sampel makanan yang terdiri dari kue

bolu, tahu goreng, kangkung, ayam, ikan tenggiri, dan bayam.

4. Menurut Djauzi, tugas KKP dalam menjaga kesehatan para jamaah dan

makanannya harus dilakukan secara ketat.

5. Fauziah Hayati, Staf Pengendalian Risiko Lingkungan KKP Kelas I

Soekarno-Hatta, mengatakan, pihaknya langsung memberi tahu temuan ini

kepada petugas dapur di Asrama Haji Pondok Gede.

6. Menurut Fauziah, KKP harus bergerak cepat meneliti bahan makanan dan

menyampaikan hasilnya kepada pihak terkait.

7. Menurut Fauziah, hendaknya seluruh makanan yang akan disajikan kepada

jamaah diperiksa sampel satu per satu setiap hari.

8. Menurut Fauziah, sedikit apa pun zat berbahaya yang terkandung di bahan

makanan sama sekali tidak boleh dikonsumsi.

Page 73: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

60

9. Idham Khalid Baedowi, Kepala Bidang Akomodasi Panitia Penyelenggaraan

Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Asrama Haji Pondok Gede, segera

menindaklanjuti temuan KKP agar tidak terulang.

10. Menurut Idham, pengelola asrama haji akan menegur pihak katering agar

tidak terulang.

11. Menurut Idham, makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut tidak

terdeteksi pihak katering.

Pada berita yang telah dibagi menjadi makrostruktur, peneliti menemukan

bahwa setiap paragraf mengandung inti dari berita. Setiap paragraf memberikan

ringkasan kejadian. Namun, makrostruksur tingkat pertama ini tidak dapat mencapai

topik utama bahkan cenderung memiliki inti topik yang sama di beberapa paragraf.

Ini memungkinkan peneliti untuk mereduksi beberapa paragraf ke bagian yang lebih

ringkas. Kedua, headline yang tertera hanya menjelaskan beberapa bagian teks berita.

Berita tersebut menjelaskan tentang KKP Kelas I Soekarno-Hatta yang menemukan

bahan makanan berformalin berupa tahu goreng di Asrama Haji Pondok Gede,

Jakarta, pada Senin (24/9/2012). Kasus tersebut terungkap saat KKP Kelas I

Soekarno-Hatta melakukan uji sampel pada enam bahan makanan.

Informasi yang telah disederhanakan pada tiap paragraf sebagai berikut: (1)

Kasus ditemukannya formalin pada makanan calhaj oleh KKP; (2) bahan makanan

yang mengandung formalin; (3) waktu dan bagaimana proses penemuan makanan

berformalin tersebut; (4) tanggapan KKP; (5) proses penginformasian hasil temuan;

(6) masih proses penginformasian hasil temuan; (7) opini agar melakukan

Page 74: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

61

pemeriksaan rutin; (8) pengetatan pemeriksaan makanan; (9) prosedur lanjutan atas

penemuan makanan berformalin; (10) pihak yang bersalah; (11) penyebab kejadian

makanan berformalin. Makroreduksi mengutamakan hal detil mengenai waktu,

tempat, prosedur suatu kejadian, latar belakang yang menyimpang, jumlah yang tepat,

properti seseorang dan objek yang disebutkan. Ini berarti pengeliminasian merupakan

aturan yang paling substansial pada makroreduksi.

Kemudian peneliti mencoba mereduksi makrostruktur tingkat pertama

tersebut:

M2. 1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta, Senin

(24/9/2012) pagi, mendapati tahu goreng di Asrama Haji Pondok Gede,

Jakarta, positif mengandung formalin.

2. KKP harus bergerak cepat meneliti bahan makanan dan melaporkannya

kepada pihak terkait.

3. KKP hendaknya memeriksa sampel makanan satu per satu setiap hari, karena

sedikit apa pun zat berbahaya yang terkandung sama sekali tidak boleh

dikonsumsi.

4. Kejadian ini disebabkan tidak terdeteksinya zat berbahaya oleh pihak

katering yang akan segera mendapatkan teguran.

Pada tingkatan ini, peneliti telah mereduksi melalui batasan-batasan paragraf.

Paragraf pertama dapat diasumsikan sebagai paragraf utama yang menyebabkan

pengurangan informasi di beberapa paragraf berikutnya. Identifikasi individu menjadi

kurang penting karena yang ditekankan di sini adalah peran mereka. Konteks

Page 75: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

62

peristiwa (hasil pengambilan sampling, dll.) menjadi tidak berhubungan dan yang

lebih penting di sini adalah pesannya. Maka dari itu paragraf empat dari berita

tersebut dapat dihilangkan karena paragraf ini hanya memberikan informasi yang

sudah diketahui para pembaca umumnya.

Pereduksian selanjutnya pada tingkat M2 akan menghasilkan tingkat M3 yang

tertinggi. M3 merupakan rangkuman teoritis terpendek dari pokok berita.

M3. 1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta menemukan

tahu goreng berformalin yang disebabkan tidak terdeteksinya bahan

makanan oleh pihak katering.

Pada tingkat ini, peneliti hanya menggunakan aktor utama dalam berita, isu

terkait (penemuan makanan berformalin), dan penyebab utama (tidak terdeteksinya

bahan makanan oleh pihak katering). Pereduksian ini mungkin dilakukan karena

penulis mengetahui kondisi pengelolaan konsumsi calhaj. Selain itu prosedur yang

dilakukan KKP pada saat musim haji. Hal-hal tersebut telah dijelaskan sebelumnya

pada paragraf-paragraf yang telah dihilangkan.

2. Segi Skematik

Judul berita ini adalah “Makanan Calhaj Berformalin”. Berita ini didahului

oleh pernyataan bahwa telah ditemukan kandungan formalin pada salah satu jenis

makanan yang akan disajikan untuk para calhaj di Asrama Haji Pondok Gede,

Jakarta.

Page 76: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

63

Gambar 4.2 Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin”

Pada bagian awal, berita ini berisi tentang penemuan racun formalin oleh

pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta (baris satu -

tujuh), yang terkandung dalam tahu goreng yang akan disajikan untuk para calhaj

(baris 11 - 12). Hal ini membuat pihak KKP melakukan pengetatan dalam mengawasi

konsumsi calhaj (baris 35 - 39). Selain itu pada bagian ini juga dijelaskan bahwa

pengelola asrama haji telah diberikan pemberitahuan (baris 41 - 47).

Untuk menggambarkan peristiwa tersebut, dijelaskan mengenai pemeriksaan

makanan yang dilakukan KKP. Dijelaskan pada bagian ini, pemeriksaan yang

dilakukan KKP terhadap enam sampel bahan makanan yang disajikan untuk calhaj

(baris 23 - 34). Selain itu, dibagian ini juga digambarkan koordinasi yang dilakukan

oleh KKP dengan pihak pengelola asrama haji (baris 50 - 59). Prosedur KKP dalam

menjaga konsumsi calhaj juga menjadi peliputan pada bagian ini (baris 62 - 80).

Page 77: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

64

Bagian selanjutnya dijelaskan teguran akan dilakukan kepada pihak katering

agar kejadian serupa tidak terulang (baris 93 - 96). Peristiwa makanan calhaj

berformalin ini merupakan kelalaian pihak katering dalam mendeteksi bahan

makanan (baris 104 - 107).

Inti dari berita ini terletak di awal berita, terdapat pada kalimat:

“Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta mendapati satu bahan makanan untuk jamaah calon haji yang mengandung formalin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Pengelola asrama haji pun segera diberi tahu dan diminta mengganti jenis makanan itu…” Bagian ini menyampaikan pokok utama dari berita tersebut. Yaitu penemuan

formalin pada makanan calhaj oleh KKP Kelas I Soekarno Hatta. Makanan

berformalin itu terdapat pada hidangan yang akan disajikan kepada para calhaj di

Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Berita ini ditutup dengan komentar dari Kepala Bidang Akomodasi Panitia

Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Asrama Haji Pondok Gede,

Idham Khalid Baedowi. Idham meminta agar masyarakat tidak salah paham terhadap

Kementerian Agama yang selama ini dianggap menjadi pihak yang bertanggung

jawab atas permasalahan konsumsi haji (baris 111 - 114).

3. Segi Semantik

Makna yang dimaksud dalam berita ini adalah kondisi pengelolaan konsumsi

calhaj yang mencemaskan saat pelaksanaan haji tahun 2012. Permasalahan pada

bidang konsumsi ini disebabkan oleh lalainya pihak katering dalam menerima

Page 78: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

65

pasokan pangan. Tidak terdeteksinya pasokan tahu goreng berformalin oleh pihak

katering menjadi faktor yang menyebabkan persoalan ini.

a) Latar

Latar dalam pemberitaan “Makanan Calhaj Berformalin” ini muncul

pada baris pertama dalam paragraf pertama, isinya menceritakan latar

belakang Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat ditemukannya makanan

berformalin.

“Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta mendapati satu bahan makanan untuk jamaah calon haji yang mengandung formalin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta...”

Pada bagian ini, latar yang ingin ditampilkan wartawan pada

pemberitaan ini adalah mengajak pembaca terlebih dahulu mengenal Asrama

Haji Pondok Gede tempat bermukim sementara para calhaj sebelum berangkat

ke Arab Saudi.

b) Detail

Detail yang hendak disampaikan pewarta dalam pemberitaan “Makanan

Calhaj Berformalin” ini adalah ketika wartawan memaparkan bagaimana

proses penemuan makanan yang mengandung formalin. Hal ini dapat dilihat

pada baris 26 - 31:

“Keenam bahan makanan tersebut ialah kue bolu, tahu goreng, kangkung, ayam, ikan tenggiri, dan bayam. Dari keenamnya, tahu gorenglah yang positif mengandung zat pengawet tersebut…”

Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara panjang

dan lebar. Tidak diketahui secara jelas makna apa yang hendak disampaikan

Page 79: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

66

kepada pembaca jika tidak membacanya secara keseluruhan. Tetapi, jika

dibaca secara utuh, maksudnya dapat diketahui untuk menjelaskan proses

penemuan makanan berformalin, yaitu tahu goreng.

c) Maksud

Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan ini ada

pada teks yang memaparkan dampak dari penemuan makanan calhaj

berformalin. Hal ini dapat dilihat pada baris 35 - 40:

“Djauzi menjelaskan, pelaksanaan tugas yang diemban KKP untuk bidang kesehatan para jamaah dan makanannya harus dilakukan secara ketat. Langkah ini demi menjaga kesehatan jamaah…”

Dalam teks tersebut, wartawan menggambarkan secara jelas bahwa

penemuan makanan calhaj berformalin telah membuat diperketatnya

pemeriksaan kesehatan terhadap para jamaah dan makanannya.

d) Praanggapan

Bagian praanggapan yang ada dalam teks berita tersebut terdapat pada

bagian berita yang memaparkan “...seluruh makanan yang hendak disajikan

kepada jemaah diperiksa sampel satu per satu setiap hari. Sampel makanan

itu kemudian disimpan di lemari pendingin untuk menjaga keawetannya. Jika

jamaah sudah sampai di Tanah Suci dan tidak ada keluhan tertentu maka

sampel akan dimusnahkan....”. Informasi ini dapat dilihat pada baris 62 - 71.

Bagian praanggapan di dalam teks dibuat oleh sang penulis untuk

mendukung pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu

Page 80: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

67

dipertanyakan. Artinya bahwa, KKP senantiasa melakukan prosedur

pemeriksaan makanan sedemikian rupa. Pernyataan tersebut merupakan fakta

yang belum terbukti kebenaran seluruhnya tetapi memang dipercayai oleh

semua orang.

4. Segi Sintaksis

Koherensi antar kata atau kalimat yang digunakan cukup baik. Koherensi-

koherensi yang digunakan baik antar kata, kalimat, maupun paragraf menunjukkan

hubungan yang saling terkait satu sama lainnya. Penggunaannya dalam berita ini

menunjukkan makna yang berbeda seperti pertentangan, pengingkaran, dan lain-lain.

a) Koherensi

Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita ini yakni :

1) Pada baris 50 – 57: “Menurut Fauziah, KKP mesti bergerak cepat

meneliti bahan makanan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak

terkait lainnya agar bahan makanan yang mengandung zat

berbahaya itu tidak terlanjur dihidangkan kepada jamaah…”.

Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan tujuan

yaitu “agar”. Proposisi “KKP mesti bergerak cepat meneliti bahan

makanan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak terkait lainnya”

dan “bahan makanan yang mengandung zat berbahaya itu tidak

terlanjur dihidangkan kepada jamaah” adalah dua hal yang berlainan.

Page 81: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

68

Tetapi, dengan menggunakan kata hubung “agar” dua hal tersebut

menjadi tampak koheren.

2) Setelah pernyataan diatas, pada baris 57 - 59 terdapat kalimat yang

menunjukan pertalian yang baik dari kalimat sebelumnya. “Dengan

begitu, pengelola asrama haji juga bisa mengganti makanan itu…”.

b) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat di dalam berita ini bervariasi. Namun dalam analisis ini,

penggunaan kalimat aktif dan pasif bertujuan menggiring pembaca. Beberapa

bentuk kalimat dalam berita ini:

1) Pada baris 93 – 96: “Pengelola asrama haji, kata Idham, akan

menegur pihak penyedia makanan atau jasa katering agar ini tidak

terulang…”. Bentuk kalimat aktif ini untuk menunjukkan subjek

secara eksplisit. Pembentukan kalimat ini memberikan kesan

tersendiri terhadap hal yang ditonjolkan dan difokuskan.

2) Pada baris 108 – 110: “Teguran itu perlu diberikan agar masyarakat

tidak salah paham terhadap Kementerian Agama...”. Bentuk kalimat

pasif ini menunjukkan subjek secara implisit. Pokok kalimat yang

dihadirkan di awal kalimat memberikan tempat tersembunyi bagi

subjek.

Page 82: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

69

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pada mayoritas kalimat dalam bagian berita ini

adalah kata-kata denotatif, yakni kata-kata yang mudah dimengerti. Namun demikian,

ada beberapa kata yang tidak mudah dimengerti.

a) Leksikon

Pemilihan kata dalam berita “Makanan Calhaj Berformalin” ini dapat

dilihat sebagai berikut:

1) Pada baris 33 terdapat kata “negatif” berkalimat: “Selebihnya, lima

bahan makanan lain aman atau negatif dari unsur zat berbahaya apa

pun...”.

2) Pada baris 36 dan 39 terdapat kata “diemban” dan “ketat” berkalimat:

“Djauzi menjelaskan, pelaksanaan tugas yang diemban KKP untuk

bidang kesehatan para jamaah dan makanannya harus dilakukan

secara ketat…”.

3) Pada baris 55 terdapat kata “zat berbahaya” berkalimat: “Menurut

Fauziah, KKP mesti bergerak cepat meneliti bahan makanan dan

menyampaikan hasilnya kepada pihak terkait lainnya agar bahan

makanan yang mengandung zat berbahaya itu tidak terlanjur

dihidangkan kepada jamaah…”.

4) Pada baris 71 terdapat kata “dimusnahkan” berkalimat: “Jika jamaah

sudah sampai di Tanah Suci dan tidak ada keluhan tertentu maka

sampel akan dimusnahkan…”.

Page 83: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

70

6. Segi Retoris

Dalam segi retoris penulis dapat mengamati sesuatu yang ditonjolkan dan

dianggap penting. Indikator grafis yang ditonjolkan dapat terlihat dalam berita ini.

a) Grafis

Unsur grafis yang muncul dalam berita Republika ini terdapat pada teks.

Tepatnya penulis dapat melihat langsung kepada bagian teaser berita:

Gambar 4.3 Teaser Berita “Makanan Calhaj Berformalin”

Dalam potongan gambar yang menunjukkan berita di atas, dapat terlihat

pada bagian teaser (dalam kotak) “Pengelola asrama haji akan menegur

pihak penyedia makanan” telah ditebalkan. Hal ini menunjukkan penekanan

dan penonjolan tertentu.

Page 84: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

71

Tabel 4.1 Analisis Teks Berita “Makanan Calhaj Berformalin”

Struktur Wacana Elemen Keterangan Struktur Makro Tematik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I

Soekarno-Hatta menemukan tahu goreng berformalin yang disebabkan tidak terdeteksinya bahan makanan oleh pihak katering.

Supersruktur Skematik • Diawali dengan pernyataan bahwa telah ditemukan kandungan formalin pada salah satu jenis makanan yang akan disajikan untuk para calhaj di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

• Selanjutnya berita ini menjelaskan mengenai pemeriksaan makanan yang dilakukan KKP. Dijelaskan pada bagian ini, pemeriksaan yang dilakukan KKP terhadap enam sampel bahan makanan yang disajikan untuk calhaj. Selain itu, dibagian ini juga digambarkan koordinasi yang dilakukan oleh KKP dengan pihak pengelola asrama haji. Prosedur KKP dalam menjaga konsumsi calhaj juga menjadi peliputan pada bagian ini.

• Berita ini ditutup dengan komentar dari Kepala Bidang Akomodasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Asrama Haji Pondok Gede, Idham Khalid Baedowi. Idham meminta agar masyarakat tidak salah paham terhadap Kementerian Agama yang selama ini dianggap menjadi pihak yang bertanggung jawab atas permasalahan konsumsi haji.

Struktur Mikro Latar Muncul pada baris pertama dalam paragraf pertama, isinya menceritakan latar belakang Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat ditemukannya makanan berformalin.

“Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta mendapati satu bahan makanan untuk jamaah calon haji yang mengandung formalin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta...”

Page 85: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

72

Detail Detail yang hendak disampaikan penulis dalam pemberitaan “Makanan Calhaj Berformalin” ini adalah ketika wartawan memaparkan bagaimana proses penemuan makanan yang mengandung formalin. Hal ini dapat dilihat pada baris 26 - 31:

“Keenam bahan makanan tersebut ialah kue bolu, tahu goreng, kangkung, ayam, ikan tenggiri, dan bayam. Dari keenamnya, tahu gorenglah yang positif mengandung zat pengawet tersebut…”

Maksud Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan ini ada pada teks yang memaparkan dampak dari penemuan makanan calhaj berformalin. Hal ini dapat dilihat pada baris 35 - 40:

“Djauzi menjelaskan, pelaksanaan tugas yang diemban KKP untuk bidang kesehatan para jamaah dan makanannya harus dilakukan secara ketat. Langkah ini demi menjaga kesehatan jamaah…”

Praanggapan Bagian praanggapan yang ada dalam teks berita tersebut terdapat pada bagian berita yang memaparkan “...seluruh makanan yang hendak disajikan kepada jemaah diperiksa sampel satu per satu setiap hari. Sampel makanan itu kemudian disimpan di lemari pendingin untuk menjaga keawetannya. Jika jamaah sudah sampai di Tanah Suci dan tidak ada keluhan tertentu maka sampel akan dimusnahkan....”. Informasi ini dapat dilihat pada baris 62 - 71.

Koherensi • Pada baris 50 – 57: “Menurut Fauziah, KKP mesti bergerak cepat meneliti bahan makanan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak terkait lainnya agar bahan makanan yang mengandung zat berbahaya itu tidak terlanjur dihidangkan kepada jamaah…”.

• Pada baris 57 - 59 terdapat kalimat yang menunjukan pertalian yang baik dari kalimat sebelumnya. “Dengan begitu, pengelola asrama haji juga bisa mengganti makanan itu…”.

Page 86: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

73

Bentuk Kalimat

• Pada baris 93 – 96: “Pengelola asrama haji, kata Idham, akan menegur pihak penyedia makanan atau jasa katering agar ini tidak terulang…”. Bentuk kalimat aktif ini untuk menunjukkan subjek secara eksplisit. Pembentukan kalimat ini memberikan kesan tersendiri terhadap hal yang ditonjolkan dan difokuskan.

• Pada baris 108 – 110: “Teguran itu perlu diberikan agar masyarakat tidak salah paham terhadap Kementrian Agama...”. Bentuk kalimat pasif ini menunjukkan subjek secara implisit. Pokok kalimat yang dihadirkan di awal kalimat memberikan tempat tersembunyi bagi subjek.

Leksikon • Kata “negatif” pada baris 33. • Kata “diemban” pada baris 36. • Kata “ketat” pada baris 39. • Kata “zat berbahaya” pada baris 55. • Kata “dimusnahkan” pada baris 71.

Grafis Dalam potongan gambar yang menunjukkan teaser berita, dapat terlihat kalimat “Pengelola asrama haji akan menegur pihak penyedia makanan” yang ditebalkan. Hal ini menunjukkan penekanan dan penonjolan tertentu.

B. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin dari

Segi Kognisi Sosial

Selain menganalisa teks, dalam analisis wacana juga penting untuk

mengamati kognisi sosial teks yakni bagaimana suatu teks itu bisa diproduksi.

Karena anggapan seseorang mengenai teks bahwa teks itu memiliki makna itu tidak

sepenuhnya benar. Suatu teks itu bisa bermakna karena diberikan oleh si pemakai

Page 87: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

74

bahasa (penulis). Dan makna inilah yang dikonstruksi oleh penulis. Selain makna

dalam teks juga mengandung pendapat dan ideologi penulis tersebut.

Dalam pandangan van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan

proses produksi berita. Titik kunci dalam memahami produksi berita adalah dengan

meneliti proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini tidak hanya bermakna

bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini juga memasukan informasi bagaimana

peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh wartawan. Untuk

membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan penelitian kognitif

dan strategi si penulis dalam memproduksi suatu berita. Karena setiap teks pada

dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan

tertentu atas suatu peristiwa. Sama halnya dengan teks dalam berita “Makanan Calhaj

Berformalin,” teks ini tidak terlepas dari proses produksi berita yang tentu melibatkan

kesadaran mental dari sang penulis berita.

Bila kita melihat terlebih dahulu Republika sebagai Koran Islam, media ini

tergolong liberal. Republilka banyak menyajikan Islam sebagai agama yang dapat

memberi inspirasi terhadap kesadaran sosial selaras dengan aspirasi kontemporer

seperti keterbukaan, pluralisme, kecanggihan dunia informasi.2 Hal ini sudah pasti

akan mempengaruhi kognisi para wartawannya. Sehingga dalam setiap penulisan

berita terjadi pengkontruksian dari dalam media.

2 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004), h. 122.

Page 88: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

75

Secara umum, surat kabar ini sekuler dalam memilih liputan peristiwa dan

masalah yang diangkat. Sekalipun demikian, harian ini secara ideologis

menginformasikan nilai-nilai Islami. Selain itu, diawal pendirian Republika sejumlah

orang kuat Orde Baru pun tergabung di dalamnya.3 Dengan demikian kedekatan

dengan pemerintah memberikan warna tersendiri terhadap latar belakang para

wartawan Republika.

Wacana tentang permasalahan konsumsi haji yang diangkat Republika ini

sebenarnya sudah tiap tahun menjadi langganan peliputan. Namun, berita ini kembali

muncul di tahun 2012 karena penemuan formalin pada makanan calhaj. Kantor

Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta menemukan makanan

berformalin pada makanan yang hendak disajikan kepada para calhaj di Asrama Haji

Pondok Gede, Jakarta. Peristiwa penemuan makanan berformalin ini terjadi setelah

KKP melakukan pemeriksaan terhadap enam sampel bahan makanan. Enam sampel

bahan makanan itu adalah kue bolu, tahu goreng, kangkung, ayam, ikan tenggiri, dan

bayam. Tahu goreng didapati mengandung formalin, sementara kelima bahan lainnya

dinyatakan bebas formalin.

Dikutip dari wawancara peneliti dengan salah satu redaktur Republika,

Muhammad Nashih Nashrullah yang juga merupakan bagian dari tim Sidang

Redaksi, terkait dengan proses pengangkatan tema dan proses produksi berita

“Makanan Calhaj Berformalin”. Republika dalam proses pengangkatan sebuah berita

3 David Hill, Pers di Masa Orde Baru, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h.

155-157.

Page 89: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

76

memiliki kriteria sendiri, termasuk dalam mengangkat tema permasalahan konsumsi

haji. Proses penentuan tema berita tersebut dihasilkan melalui rapat redaksi yang

dilakukan setiap pagi pada pukul 10 yang dihadiri Dewan Redaksi.

Nashih menuturkan bagaimana pertimbangan Republika dalam memilih dan

mengangkat tema tentang permasalahan konsumsi haji tersebut. Terkait alasan

pengangkatan tema permasalahan konsumsi haji ini, Nashih menjelaskan,

dikarenakan isu tersebut telah menyangkut pelayanan publik. Para jamaah yang

melakukan haji telah membayar langsung terkait konsumsi. Maka itu pelayanan

merupakan hal yang utama. Selain itu isu ini adalah yang selalu terjadi tiap tahunnya.

Hal tersebut lah yang melatar belakangi Republika dalam memuat berita “Makanan

Calhaj Berformalin”.

Nashih juga menerangkan alur penulisan berita di Republika.

“Kami bisa menggunakan top to down atau down to top. Kami biasa rapat redaksi dalam penentuan berita untuk sang reporter atau bisa juga menggunakan usulan reporter dalam sebuah pemberitaan.”

Republika memiliki Dewan Redaksi yang melakukan rapat dalam pengangkatan

sebuah berita. Setelah penggodokan selesai, penugasan kepada reporter diberikan

untuk pergi ke lapangan. Itulah yang dimaksud Nashih dengan alur top to down.

Sedangkan alur down to top dilakukan bila ada usulan dari reporter mengenai isu

tertentu. Lalu isu itu menjadi bahan pertimbangan Dewan Redaksi.

Setelah informasi terkumpul, dijadikan berita oleh reporter, dan disunting oleh

masing-masing redaktur, news room menjadi tempat penyerahan sekaligus

Page 90: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

77

pengendalian alur berita tersebut. News room mempunyai peran penting dalam

mengatur isu yang hendak dikembangkan Republika.

Terkait penulisan berita “Makanan Calhaj Berformalin,” Nashih mengaku

Republika memiliki tenaga wartawan yang telah berpengalaman meliput isu haji.

Wartawan yang meliput isu ini telah mendiami post Kementerian Agama Republik

Indonesia bertahun-tahun. Wartawan tersebut telah sering meliput isu terkait dan

selalu melakukan penelusuran secara seksama. Maka dari itu penulisan berita

permasalahan konsumsi haji ini ditulis dengan komprehensif dan mendalam.

Muhammad Nashih Nashrullah merupakan salah satu redaktur Republika yang

mengikuti rapat redaksi Republika dalam pengangkatan isu permasalahan konsumsi

haji ini. Dia merupakan wartawan senior Republika yang telah memiliki pengalaman

berwarta cukup lama.

C. Analisis Pemberitaan Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin dari

Segi Konteks Sosial

Dalam pandangan ini, Van Dijk menjelaskan bahwa wacana yang terdapat

dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat.

Sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut

diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Konteks sosial ini pula dihubungkan

dengan pengetahuan dan literatur yang berkembang pada khalayak atas suatu wacana.

Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi

pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa,

dan kondisi sosial yang sedang terjadi saat itu.

Page 91: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

78

Wacana yang diangkat di sini adalah konsumsi haji. Isu ini diliput oleh

Republika. Maka peneliti mengadakan penelusuran melalui media online, yaitu

internet, tentang pemberitaan konsumsi haji. Beberapa media online yang menaruh

perhatiannya pada konsumsi haji ini adalah Attabayyun dan Harian Andalas. Adapun

media mainstream seperti Tempo memberikan peliputan yang tidak secara substansial

membahas konsumsi calhaj, melainkan mengenai proses distribusinya.

Harian Andalas menuliskan berita yang menghimbau agar para jamaah haji

mengonsumsi makanan yang bergizi. Daging, air putih, dan buah-buahan menjadi

makanan terpenting bagi para jamaah. Selain media online, beberapa blog pribadi dan

forum juga memberikan perhatiannya terhadap konsumsi para jamaah haji. Seorang

netizen menuliskan beberapa saran untuk para jamaah haji yang berpenyakit dalam

berkonsumsi selama bepergian haji.

Bila melihat kembali bagaimana Republika berwacana tentang konsumsi haji,

peneliti juga perlu memandang penyelenggaraan haji di Indonesia. Sejak pertama kali

menyelenggarakan haji di tahun 1948, Indonesia telah mengalami pasang-surut

keberhasilan. Dengan transportasi laut di awal penyelenggaraanya, jamaah haji asal

Indonesia selalu meningkat secara signifikan tiap tahunnya. Terlebih transportasi

udara yang menunjang keberangkatan haji dari Indonesia mulai tahun 1952 telah

membuat minat haji melambung tinggi.

Di dekade ini, peminat haji pun terus memperlihatkan animonya dengan

jumlah kuota yang berkembang. Pada lima tahun belakangan ini, Indonesia telah

mencapai angka kuota haji yang terus bertambah. Terbukti pada tahun 2008 dan 2009

Page 92: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

79

dengan kuota haji sebesar 207.000 bertambah menjadi 211.000 jamaah pada tahun

2010, bertambah 4000 orang. Pemerintah Arab Saudi pun tak henti memberikan

perhatiannya kepada Indonesia dengan kembali menambah kuota haji pada tahun

2011 dan 2012 sebanyak 10.000 jamaah, menjadi 221.000.

Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia kerap terhambat

permasalahan yang kian sama tiap tahunnya. Setidaknya terdapat tiga problem utama

dalam penyelenggaraan haji di Indonesia. Ketiga hal itu adalah transportasi,

pemondokan, dan konsumsi. Keterlambatan transportasi merupakan hal yang sering

dikeluhkan oleh para jamaah haji. Begitu pula ketidak teraturannya sistem

pemondokan di Arafah, selalu menjadi bahan protes jamaah. Selain itu kurang

nyamannya pelayanan katering haji juga menjadi hal yang populis untuk dikeluhkan.

Berbagai media di Indonesia tentu beramai-ramai mengemas persoalan ini

untuk konsumsi publik. Sudah menjadi tugas media untuk mengawasi pemerintah

yang dalam hal ini adalah penyelenggaraan haji Kemenag. Media-media itu

memberikan kabar langsung semenjak pra-keberangkatan sampai kabar dari Tanah

Suci. Republika merupakan salah satu media yang menaruh perhatiannya secara rutin

dalam penyelenggaraan haji ini. Tiap tahunnya Republika memberikan laporan

khusus untuk pelaksanaan haji.

Sebagai media Islami, Republika memang setia menemani pembacanya

dengan konten bernafasakan Islam. Sejak berdiri pada tahun 1993, Republika telah

memiliki ideologi kebangsaan, kerakyatan, dan keislaman. Ada pun misi dan visi

Page 93: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

80

Republika mengedepankan pluralisme dan modernisme. Landasan inilah yang sehari-

hari disajikan dalam bentuk informasi.

Republika termasuk media yang liberal bila dilihat dari sajian hariannya.

Republika selalu menawarkan solusi akan permasalahan kontemporer lewat jalan

Islami. Maka dari itu Republika dipercaya sangat inspiratif bagi kalangan muslim.

Berbagai rubrik dan suplemen koram disajikan secara komprehensif melalui cara

berdakwah. Rubrik nasional, internasional, gaya hidup, hingga olahraga dihadirkan

dengan informasi yang bernilaikan Islam.

Maka dari itu pemberitaan haji tidak mungkin luput dari liputan Republika.

Tiap tahun Republika selalu menghadirkan rubrik mengenai pelaksanaan haji. “Jurnal

Haji” merupakan rubrik Republika yang khusus melaporkan suasana dan kondisi

ibadah haji. Rubrik ini muncul pada saat pra-keberangkatan haji, keberangkatan haji,

pelaksanaan haji, serta pemulangan jamaah haji. Secara mendalam dan informatif

Republika mewadahkan semua informasi berkaitan dengan ibadah tahunan ini.

Rubrik yang memiliki 3-5 halaman ini memberikan informasi penting kepada

para peserta haji bahkan keluarga yang berada di Tanah Air. Berita-berita terkini

sudah tentu termuat di dalamnya. Rubrik ini melaporkan berbagai berita dari dua

lokasi. Pertama, dari tempat pelaksanaan haji di Arab Saudi. Kedua dari Indonesia

tempat penyelenggara haji domestik, Kemenag, bermarkas. Berita-berita bergaya

features pun mewarnai rubrik ini demi memberikan kisah-kisah menarik di balik

proses ibadah haji. Soal cuaca, keberangkatan kloter haji, dan tulisan bergaya dakwah

Page 94: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

81

tak luput dihadirkan Republika untuk memanjakan pembacanya yang mayoritas

Muslim.

Wacana yang dibangun oleh Republika telah mewarnai kehidupan bernegara

Indonesia, khususnya komunitas Muslim. Melalui berita-berita yang disuguhkan,

konstruksi wacana berkembang pada kognisi khalayak, memberikan bentuk penilaian

yang dipercaya oleh pembacanya. Dengan demikian isu-isu nasional selalu

dipengaruhi oleh aktivitas Republika dalam mendokumentasikan setiap peristiwa

dengan kesubjektifannya.

Page 95: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah dibahas oleh peneliti di bagian sebelumnya, Republika

merupakan media yang hadir di Indonesia berbasis nilai-nilai Islami. Kehadiran

Republika di tengah masyarakat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kehadiran

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Maka dari itu ideologi ICMI sudah

barang tentu diadopsi Republika. Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keislaman

merupakan ideologi Republika. Dengan mengolaborasikan nilai-nilai moderat dengan

nilai-nilai Islam, Republika terus berusaha membentuk civil society yang berjiwa

agamawi.

Pemberitaan yang berkaitan dengan umat Muslim selalu menjadi sorotan

Republika. Dengan setia segala urusan umat diawasi melalui pemberitaannya. Maka

dari itu urusan haji pun tidak luput dari pengawasan Republika. Sehingga kasus-kasus

penyimpangan pelayanan haji menjadi liputan substansial di saat musim haji. Untuk

menjaga keobjektifan Republika memang diperlukan penelitian komprehensif

mengenai pemberitaannya. Maka, penelitian ini dibuat semata-mata agar kredibilitas

Republika tetap terjaga dan selalu menjadi rujukan umat.

Setelah menganalisa data pada bab-bab sebelumnya dengan diperkuat oleh

wawancara langsung kepada salah satu redaktur dari Republika serta konteks sosial

masyarakat dari berbagai sumber, maka pada bab penutup ini peneliti mengambil

Page 96: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

83

kesimpulan dari rumusan masalah yang dikemukakan pada bab pertama. Kesimpulan

analisis wacana dalam berita “Makanan Calhaj Berformalin” antara lain:

1. Struktur Teks

a) Teks ini mampu memaparkan dari segi semantik atau makna yang

ditekankan dengan baik, seperti pendeskripsian latar, detail, dan pra

anggapan secara keseluruhan teks.

b) Dalam pemilihan kata atau leksikon, penulis menggunakan kata-kata yang

menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Seperti penggunaan kata negatif,

diemban, ketat, zat berbahaya, dan dimusnahkan.

c) Dari keseluruhan struktur teks yang memberitakan mengenai penemuan

makanan berformalin oleh KKP, Struktur teks yang penulis bangun

menunjukkan bahwa Kemenag tidak seharusnya bertanggung jawab. Hal

ini ditunjukkan pada teks berita “Teguran itu perlu diberikan agar

masyarakat tidak salah paham terhadap Kementrian Agama. ‘Sebab, pada

umumnya orang mengetahui pihak yang bertanggung jawab adalah

Kemenag,’ ujarnya...”. Dapat dilihat terdapat penekanan dari skema dan

proporsi pemberitaan yang ditampilkan dalam teks tersebut.

2. Kognisi Sosial

Dilihat dari kognisi sosial, penulis atau redaksi menempatkan posisi

dirinya mendukung Kemenag untuk menggambarkan citra yang tidak ikut

Page 97: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

84

bertanggung jawab. Hal itu terlihat dari gaya penulisan dan penekanan-

penekanan yang diberikan dalam teks berita.

3. Konteks Sosial

Pemberitaan mengenai konsumsi haji ini sudah sering muncul tiap tahun.

Mengingat hal ini menyangkut peribadatan umat yang masif, tentu

penyelenggaraan haji ini menjadi sorotan media lokal. Wacana yang berkembang

di masyarakat Indonesia mengenai konsumsi haji beragam. Hal itu dikarenakan

banyaknya oknum yang terlibat dalam persoalan ini, sehingga bentuk

pemberitaanya pun beragam dari segi sisinya. Selain itu permasalahan yang

kerap muncul ini membuat masyarakat Indonesia lebih mawas diri. Hal ini

ditunjukkan oleh beberapa literatur yang menuliskan tentang konsumsi sehat

untuk berhaji.

B. Saran

Setelah melihat berita yang dirilis Republika mengenai permasalahan

konsumsi haji ini, peneliti tidak membenarkan atas kelalaian pihak katering.

Pemberitaan mengenai ditemukkannya formalin pada makanan calhaj ini

bertujuan untuk mengedukasi masyarakat yang ingin berhaji agar lebih berhati-

hati dalam mengonsumsi makanan. Saran pun perlu diberikan oleh peneliti agar

seluruh elemen yang ada dapat terus membangun masyarakat dan wawasan ke

arah yang lebih baik.

Page 98: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

85

1. Saran Bagi Akademisi/Mahasiswa

Peneliti berharap agar para akademisi maupun mahasiswa dapat turut

meneliti kasus serupa dengan berfokus pada produksi berita, tim redaksi, maupun

efek pembaca. Dengan demikian khazanah studi di Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Univeritas Islam Negeri Jakarta dapat lebih proporsional.

2. Saran Bagi Pengelola Media/Redaksi

Saran bagi redaksi Republika agar lebih komprehensif dalam menyusun

pemberitaan. Hendaknya pada kasus-kasus yang melibatkan institusi pemerintah,

narasumber dari pengawas pemerintah yang dalam hal ini DPR, diikut sertakan.

Selain itu, penekanan opini suatu pihak hendaknya ditiadakan demi menjaga

pemberitaan dari kesubjektifan individu maupun kelompok.

3. Saran Bagi Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum peneliti berharap agar terus memperluas wawasan

mengenai seluk beluk haji. Baik dari segi pelaksanaa maupun pengelolaan. Hal ini

dilakukan agar masyarakat umum dapat melaksanakan haji dengan aman, nyaman,

dan khusyuk. Selain itu, penyelenggaraan haji ini sudah semestinya menjadi

tanggung jawab seluruh warga Indonesia demi menjaga seluruh kegiatan spiritual

yang ada.

Page 99: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

86

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Asy Sya’rami, Mutawalli. Rahasia Haji Mabrur. Jakarta: Gema Insani Press, 1993.

Az-Zahrani, Nashir ibn Musfir. Indahnya Ibadah Haji. Jakarta: Qisthi Press, 2007.

Basyuni, Muhammad. Reformasi Manajemen Haji. Jakarta: FDK Press, 2008.

Creswell, John W. Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press, 2003.

Eriyanto. Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media Massa. Yogyakarta: LKiS, 2007.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LKiS, 2001.

Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah

Studi Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik.

Jakarta: Granit, 2004.

Harahap, Arifin. Jurnalisitk Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita.

Jakarta: Indeks, 2007.

Hill, David. Pers di Masa Orde Baru. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2011.

Ishwara, Luwi. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas, 2007.

Madjid, Ahmad. Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umroh. Surabaya: Mutiara

Ilmu, 1993.

Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2008.

Nasuhi, Hamid. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).

Jakarta: CeQDA, 2007.

Page 100: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

87

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media.

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Profil Perusahaan Republika

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Subroto, Darwanto Sastro. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007.

Suhandang, Kustadi. Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk,

dan Kode Etik. Bandung: Nuansa, 2004.

Sobur, Alex, cet. keempat. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2006.

Sumadiria , Drs. AS. Haris. Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan

Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.

B. Sumber Internet : “Jemaah Calon Haji Diminta Konsumsi Makanan Bergizi,” berita diakses

pada 24 April 2013 dari http://harianandalas.com/Sumatera-Utara/Jemaah-Calon-Haji-Diminta-Konsumsi-Makanan-Bergizi

Petunjuk umum makanan untuk calon jamaah haji yang menderita penyakit,

artikel diakses pada 24 April 2013 dari http://www.wawiti-infohaji.com/2013/03/petunjuk-umum-makanan-calon-jamaah-haji.html

Page 101: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

LAMPIRAN

Page 102: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

88

LAMPIRAN

Wawancara Penelitian

Pewawancara: Yusuf Gandang Pamuncak (Mahasiswa UIN Jakarta)

Narasumber: Muhammad Nashih Nashrullah (Redaktur Republika)

Pelaksanaan Wawancara: Hari: Kamis, 30 Mei 2013

Pukul: 16.16-16.48 WIB

Tempat: Lobby Kantor Republika

Tanya : Apa yang melatarbelakangi penulisan berita tentang permasalahan konsumsi

calhaj?

Jawab : Penulisan berita permasalahan konsumsi calon haji ini didasari soal pelayanan.

Dari sekian banyak komponen biaya haji, salah satunya adalah adalah katering.

Katering ini merupakan direct cost yang langsung dibayar oleh para jamaah haji

dalam Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Konsumsi haji juga diambil dari

dana optimalisasi haji yang tiap tahun mengeluarkan dana berkisar 1,4 miliar

rupiah. Permasalahan konsumsi ini penting karena menjadi persoalan yang

berulang-ulang tiap tahunnya. Pemerintah sebenarnya sudah berupaya untuk

melakukan perbaikan-perbaikan. Namun, banyak faktor yang membuat persoalan

ini kerap muncul, seperti kesiapan pemerintah Arab Saudi itu sendiri dalam

melayani jutaan jamaah serta kebutuhan asasi untuk mendapatkan makanan.

Karena dalam keadaan yang melibatkan fisik dan serba kekurangan tersebut dapat

menyebabkan bermacam protes kepada pemerintah, sejauh mana kesiapan mereka

dalam menyelenggarakan haji.

Page 103: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

89

T : Bagaimana Republika memandang permasalahan konsumsi calhaj?

J : Hal ini sebetulnya berkaitan dengan sejumlah oknum pedagang. Pada kasus tahu

goreng berformalin atau bahan-bahan lain yang berhubungan dengan pihak lain

dalam pemenuhannya hal ini memang kerap terjadi. Dalam konteks ini

pengawasan dan penelitian saat mendapatkan pasokan bahan makanan menjadi

sesuatu yang sangat lemah. Sejauh mana quality control pemerintah terhadap

mutu dan kualitas makanan dari segi kelayakan, keamanan dan kebersihan, serta

yang terpenting dari segi kehalalannya.

T : Apa yang ingin disampaikan kepada pembaca tentang permasalahan konsumsi

calhaj?

J : Prinsip yang dipakai oleh seluruh media adalah soal pelayanan publik. Sejauh

mana pelayanan publik itu telah dipenuhi oleh otoritas terkait. Dalam persoalan

katering haji, berarti sejauh mana pemerintah yang dalam hal ini adalah

Kementerian Agama (Kemenag) dan pihak-pihak terkait dalam memberikan

pelayanan yang maksimal kepada para jamaah haji. Ketika muncul ketidak

maksimalan dalam pelayanan itu maka telah terjadi ketimpangan pelayanan. Hal

inilah yang ingin disampaikan kepada khalayak.

T : Bagaimana pengaruh berita tersebut terhadap masyarakat?

J : Pastinya ada pengaruh langsung kepada masyarakat. Pertama, berita ini

memberitahukan kepada khalayak seberapa besar komitmen pemerintah. Kedua,

hal ini memberikan jaminan tentang kualitas makanan yang akan mereka

konsumsi, terutama untuk para jamaah haji. Berita ini menjadi peringatan agar

mereka lebih berhati-hati dan kritis dalam mengonsumsi makanan disaat berhaji.

Page 104: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

90

T : Bagaimana gaya penulisan Republika yang digunakan dalam setiap

pemberitaannya?

J : Pemberitaan kami tidak jauh dengan prinsip jurnalistik yang ada. Pertama, tentu

soal transparansi. Kedua, soal akurasi. Ketiga, soal cover both side. Kita

memberitakan tentang sebuh kejadian yang pastinya berkaitan dengan instansi-

instansi. Dalam kasus katering itu, adalah penting untuk memberikan wadah atau

kesempatan pihak terkait memberikan hak-hak jawab mereka kepada masyarakat.

Prinsip kami adalah berusaha untuk tidak memojokkan serta selalu

mengklarifikasi yang mendasari gaya pemberitaan Republika. Gaya bahasa kami

selalu santun sesuai prinsip jurnalisme profetik yang memang menjadi semangat

dari visi dan misi Republika.

T : Bagaimana Republika sendiri menjaga keobjektifan berita yang dibuat?

Dalam menjaga keobjektifan berita Republika menyediakan hak jawab. Kami

memberikan ruang kepada pihak yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi

tiap peristiwa yang terjadi dalam lingkungan mereka. Selain itu, kami tidak

diperkenankan beropini. Kami hanya menyediakan fakta dalam setiap

pemberitaan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi tidak akan kami generalisir menjadi

sebuah penilaian menyeluruh. Hal itulah yang menjadi tolok ukur keobjektifan

kami dalam menulis berita.

T : Bagaimana kebijakan redaksi Republika dalam penulisan sebuah berita?

Dalam penulisan setiap berita kebijakan redaksi Republika berdasarkan isu (based

on issue) yang berkembang. Bila kami mendapat isu tentang suatu peristiwa, kami

segera menulusuri dan mengklarifikasi kepada pihak yang terlibat. Pihak yang

Page 105: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

91

terlibat tidak selalu dari pemerintah tetapi juga dari masyarakat yang notabene

menjadi objek dan narasumber utama dalam pemberitaan. Selain itu kebijakan

redaksi kami juga berdasarkan fakta (based on fact) yang telah terjadi. Saat suatu

peristiwa sudah menjadi fakta besar kami terus mengabarkan segala hal yang

sedang berkembang. Hal-hal inilah yang menjadi masukan terpenting dewan

redaksi dalam menentukan pemberitaan.

T : Bagaimana alur berita di Republika?

Kami bisa menggunakan top to down atau down to top. Kami biasa rapat redaksi

dalam penentuan berita untuk sang reporter atau bisa juga menggunakan usulan

reporter dalam sebuah pemberitaan.

T : Sejauh mana pengetahuan dan pemahaman wartawan tentang konsumsi calhaj?

Dan apa latar belakang (background) wartawan yang menulis berita tersebut?

J : Ini memang menjadi persoalan tersendiri bagi para wartawan. Kami memiliki

post masing-masing dalam menempatkan wartawan. Wartawan yang baru

menempati post cenderung menulis berita sesuai dengan yang ia lihat. Namun,

kami memiliki tenaga wartawan yang sudah bertahun-tahun tidak tergantikan di

Kemenag. Maka dari itu pemberitaan permasalahan konsumsi haji diracik secara

mendalam.

T : Adakah tekanan dari pihak luar misalnya dari pemerintah, partai politik,

pemasang iklan, pembaca, teknologi, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya?

J : Sedikit banyaknya ada. Misalnya protes dari klien seperti pengiklan atau mitra

kami. Tapi tidak pernah ada tekanan besar dari suatu elemen mana pun.

Page 106: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

92

T : Apakah ada kerjasama khusus dengan Kemenag mengenai peliputan program

haji tiap tahunnya?

J : Kami pernah melakukan kerja sama secara institusional dengan Kemenag.

Tetapi beberapa tahun belakangan ini kami belum pernah melakukannya lagi.

T : Apakah ada respon dari pihak luar?

J : Sampai saat ini kami belum tahu ada respon atau tidak. Tapi berdasarkan

pemberitaan itu Direktorat Jenderal Haji dan Umroh langsung melakukan sidak

terkait makanan para jamaah. Hal ini seharusnya menjadi evaluasi dan masukan

penting bagi pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan makanan

untuk tahun-tahun mendatang.

Page 107: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

93

Berita Republika “Makanan Calhaj Berformalin”

Page 108: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

94

Berita Republika “DPR Harapkan Perbaikan Layanan Haji” REPUBLIKA - Sabtu, 05 Desember 2009 Halaman : 5 Penulis : dri

DPR Harapkan Perbaikan Layanan Haji

JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengharapkan pemerintah memperbaiki

manajemen penyelenggaraan haji pada tahun mendatang. Hal tersebut disampaikan Ketua DPR

RI Marzuki Alie dalam pidatonya pada Sidang Paripurna DPR RI penutupan masa persidangan

Tahun sidang 2009-2010 di Jakarta, Jumat (4/12). ''Di bidang Kesra, masalah penyelenggaraan

haji tahun ini tidak lepas dari pengawasan Dewan,'' kata Marzuki. Marzuki menyatakan, DPR

telah mengirimkan perwakilan dari Komisi VIII dan Komisi IX untuk memantau masalah

pelaksanaan haji tahun 2009, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi.

Menurut dia, permasalahan pengelolaan haji yang perlu diperbaiki dari tahun ke tahun berkaitan

dengan persoalan transportasi, katering dan pemondokan jemaah haji. ''Selain itu, permasalahan

kesehatan jemaah haji juga harus diperbaiki,'' ujarnya. Sementara itu, ditemui usai sidang

paripurna DPR, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP),

Asep Ahmad Maushul sepakat bahwa Departemen Agama (Depag) harus melakukan

pembenahan dalam pengelolaan haji. Dia mengatakan, selain menyangkut masalah keuangan,

Depag juga harus memperbaiki masalah profesionalitas penyelenggara dan penyelenggaraan haji.

Ia juga mengharapkan, penyelenggaraan haji di tahun mendatang dapat dijalankan secara

profesional dengan menempatkan aparat yang telah teruji secara profesional dalam

penyelenggaraan haji. Selain itu, layanan yang diberikan muasassah (Konsorsium yang ditunjuk

Kementerian Haji Arab Saudi) untuk menyelenggarakan teknis ibadah haji tahun 1430 hijriah

(2009) juga banyak mendapat sorotan dan dikeluhkan jamaah Indonesia.

Jamaah haji Indonesia termasuk PPIH (Panitia Pelaksana Ibadah Haji) yang dibentuk

Departemen Agama RI, menyoroti peran muasassah dalam tiga hal, memberi pelayanan. Yaitu

sistem transportasi di pemondokan sampai Masjidil Haram pergi pulang, angkutan Makkah-

Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), maupun Makkah-Jeddah, dan Makkah-Madinah.

Muasassah dianggap paling bertanggungjawab menyediakan angkutan (bus) dan menjamin

kelancaran beribadah. Banyak jamaah tidak bisa ibadah sesuai waktu begitu pulangnya, akibat

jemputan atau antaran terlambat. Hal serupa terjadi di Armina, khususnya antar jemput jamaah

melontar jamarat. Sehingga ada jamaah tak terangkut atau lima jam menunggu angkutan. Selain

itu, masalah penyediaaan tempat pondokan juga diangggap tidak sesuai standar.

Page 109: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

95

Berita Republika “Dua Perusahaan Katering Diancam Putus Kontrak” REPUBLIKA - Sabtu, 27 Nopember 2010 Halaman : 14 Penulis : Annisa Mutia

Dua Perusahaan Katering Diancam Putus Kontrak

Pusat Kesehatan Haji mengintensifkan pengawasan cara kerja perusahaan katering.

MADINAH -- Dua perusahaan katering yang bermasalah pada pelaksanaan haji gelombang satu,

masih digunakan pada gelombang kedua. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

akan memutus kontrak dengan dua perusahaan katering tersebut jika kembali dalam pelayanan

pada jamaah gelombang II ini mengulangi kesalahan.

"Saya rasa kita harus berani. Bila dalam perjalanan sekarang terjadi kesalahan yang sama akan

diputus kontraknya," kata Kepala Pusat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Wan Alkadri, seusai

meninjau dua perusahaan katering bermasalah, Jumat (26/11).

Dalam penyelenggaraan haji gelombang I, dua perusahaan katering yang melayani kebutuhan

makan jamaah, melakukan kesalahan. Perusahaan katering Haedari mendapat teguran karena

terlambat mengirimkan katering untuk jamaah. Sedangkan perusahaan Fatani, mendapat teguran

karena menyajikan makanan basi sehingga menyebabkan 100 jamaah mengalami diare.

Saat melakukan kunjungan ke perusahaan Haedari, Alkadri menanyakan apa yang sudah

dilakukan perusahaan katering agar kasus terlambat pengiriman makanan tidak terulang.

Penanggung jawab dapur Haedari, Kusnadi, menyatakan pihaknya sudah membeli satu mobil

cadangan untuk mengantisipasi kerusakan mobil saat pengiriman.

"Kami sekarang sudah punya empat mobil, satu baru dibeli. Mudah-udahan tidak ada

keterlambatan pengiriman makanan lagi pada gelombang II," kata Kusnadi. Perusahaan katering

Haedari tersebut, saat ini mempekerjakan 90 karyawan yang keseluruhannya berasal dari

Indonesia.

Sementara itu, kepada penanggung jawab Fatani, Alkadri menanyakan tentang upaya yang

dilakukan agar kasus diare tidak terulang lagi. Penanggung jawab Fatani menyatakan telah

melakukan pelatihan kepada karyawannya. Saat gelombang I, katering yang disediakan Fatani

basi karena pemanas (heating) tidak dicolokkan saat makanan sudah ada di hotel.

Alkadri mengungkapkan, setelah terjadi kasus katering bermasalah pada pelaksanaan haji

gelombang I, Pusat Kesehatan Haji telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan cara kerja di

kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan pengawasan tersebut diketahui, dalam penyediaan

katering tersebut melakukan kesalahan saat melakukan penyimpanan, pengepakan, distribusi,

dan pemanasan makanan.

Page 110: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

96

"Mudah-mudahan dengan pengawasan yang ketat kasus di gelombang I tidak terjadi lagi,"

katanya. Selain mengawasi cara kerja perusahaan katering tersebut, Pusat Kesehatan Haji juga

kerap meninjau gudang-gudang penyimpanan bahan makanan, dapur tempat memasak, hingga

pengepakan katering.

Mengenai pergerakan haji Indonesia di Tanah Suci, sebanyak dua kelompok terbang (kloter)

jamaah haji, yakni asal Solo 48 dan Balikpapan 07, masuk Madinah Jumat (27/11) subuh. Para

jamaah ini akan ditempati di kawasan markaziah (ring satu Nabawi), yakni di Hotel Markas Ilyas

dan Masah Andalus.

Informasi yang diperoleh dari petugas pemulangan dan pemberangkatan jamaah di daerah kerja

Madinah, dua kloter tersebut masuk Madinah sekitar pukul 03.30 untuk SOC 48 dan 03.45 untuk

BPN 07.

Kadaker Madinah, Subakin Abdul Muthalib, sudah menekankan kepada pihak majmuah

(konsorsium pengusaha hotel), untuk menempatkan seluruh jamaah haji gelombang kedua yang

masuk Madinah di wilayah markaziah. "Pihak majmuah sudah menyanggupi, dan kita berharap

mereka akan menepati janjinya," kata Subakin menegaskan.

Selain dua kloter tersebut, pada Jumat siang harinya, ada satu kloter asal Medan 14 yang juga

akan masuk Madinah. Mereka juga akan menempati wilayah markaziah di Masah Andalus.

Page 111: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

97

Berita Republika “DPR Protes Makan Prasmanan” REPUBLIKA - Senin, 24 Oktober 2011 Halaman : 8 Penulis : asep nur zaman

DPR Protes Makan Prasmanan

Perubahan dari nasi boks atas permintaan perusahaan katering.

MAKKAH - Rencana penggunaan pola makan prasmanan saat di Armina mendapat sorotan

anggota Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji DPR yang kini sudah berada di Arab Saudi.

Mereka mempertanyakan pengalihan model pembagian makanan ini karena sebelumnya di DPR,

Kementerian Agama (Kemenag) menyepakati bahwa layanan makanan kepada jamaah haji

selama di Arafah, Mudzalifah, dan Mina dilakukan dengan menggunakan nasi boks.

"Keputusan Kemenag untuk menggunakan pola prasmanan merupakan bentuk pengabaian

rekomendasi dari DPR. Keberadaan Komisi VIII seolah tak dianggap," ujar anggota Tim

Pengawas Haji DPR dari Komisi VIII Muhammad Busro Suhud, Sabtu (22/10).

Penggunaan boks, lanjut Busro, dalam distribusi katering saat puncak haji merupakan hasil

keputusan rapat resmi di DPR. Menurutnya, banyak pertimbangan yang melandasi kesepakatan

itu, di antaranya adanya jamaah tak kebagian jatah makan, lamanya waktu antre, hingga adanya

jamaah usia lanjut yang jatuh sakit karena kelamaan antre.

Kasus-kasus itu terjadi pada musim haji 2010. "Karena itu, dalam rapat antara pemerintah dan

DPR, akhirnya disepakati penggunaan sistem boks menggantikan prasmanan," ungkap Busro.

Anggota tim dari Partai Amanat Nasional (PAN) Amran Arfan Samrang menambahkan,

penggunaan boks diharapkan memangkas waktu tunggu jamaah saat antre. Selain itu, ada

kepastian jumlah dalam sistem boks yang menjamin seluruh jamaah bisa mendapatkan jatah

makan mereka. "Ini kok tiba-tiba diubah secara sepihak. Apakah ini menunjukkan kalau kami

dari Komisi VIII tidak dianggap?" ujarnya.

Dia mengatakan, harusnya semua pihak menghormati semua hasil rapat-rapat resmi di DPR

sebab keputusan itu diambil dalam forum resmi yang dilindungi oleh undang-undang. "Kalau

sudah diputuskan ya harus dilaksanakan. Kalau memang nanti ternyata ada kendala di lapangan

ya bisa kita evaluasi lagi," katanya.

Menyulitkan katering

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi Syairozi Dimyati

menanggapi, sampai bulan Syawal atau satu bulan menjelang keberangkatan calon jamaah haji,

sistem distribusi katering masih disepakati dengan boks. Namun, dalam perjalanannya, sejumlah

perusahaan katering mengajukan keberatan. "Ada 16 perusahaan yang menyampaikan

Page 112: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

98

keberatannya kepada kami terkait sistem boks dalam pembagian katering saat puncak haji di

Armina," ujarnya.

Salah satu alasan paling krusial yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan itu adalah

kesulitan dalam pengemasan dan penyimpanan makanan di maktab-maktab. Pemerintah Arab

Saudi hanya memberikan lahan tak lebih dari 12 meter persegi untuk proses memasak,

mengemas, dan menyimpan di setiap maktab.

Kondisi ini tentu tidak memungkinkan karena dalam satu maktab, penyedia layanan katering

harus menyiapkan konsumsi untuk 3.000 jamaah. "Apalagi, proses pengemasan harus dilakukan

secara manual karena otoritas haji Arab Saudi melarang penyedia layanan katering membawa

mesin packaging yang bisa bekerja dalam waktu singkat," ujar Syairozi.

Dikhawatirkan, jika tetap nekat menggunakan boks, makanan akan basi sebelum dibagikan

kepada jamaah sebab dibutuhkan waktu minimal empat jam hanya untuk proses pengemasan di

setiap waktu makan. Belum lagi, proses pendistribusian kepada ribuan jamaah.

"Pada saat itu, kami dihadapkan pada pilihan memberikan makanan basi dengan sistem boks

kepada jamaah atau harus membuat antre dengan sistem prasmanan. Di antara kedua pilihan itu,

tentu kami memilih opsi yang kedua karena kalau sampai makanan basi dikonsumsi oleh jamaah,

risikonya jauh lebih besar," tandasnya. ed: asep nur zaman

Page 113: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

99

Berita Harian Andalas “Jemaah Calon Haji Diminta Konsumsi Makanan Bergizi”

Jemaah Calon Haji Diminta Konsumsi Makanan Bergizi

Bupati Labuhan Batu, dr. H. Tigor Panusunan Siregar Sp.PD., minta jemaah calon haji

(calhaj) mengonsumsi makanan bergizi, seperti daging dan banyak minum air putih serta

juice buah selama berada di tanah suci.

Harapan itu disampaikan bupati saat melepas keberangkatan 389 jemaah calon haji dari

Aula Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan, Rabu (10/10).

Tigor juga meminta jemaah calhaj selama di tanah suci untuk tidak membeda-bedakan

antara Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) satu dengan yang lain. “Jadilah kita

sebagai keluarga besar Kabupaten Labuhan Batu tanpa membeda-bedakan antara satu

dengan yang lain,” tegas Tigor.

Secara khusus Tigor mengimbau Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) dan Tim

Kesehatan Haji Daerah (TKHD) agar benar-benar memperhatikan clhaj selama di tanah

suci. “Kepada calhaj berusia lanjut agar pemondokannya dekat kepada tim kesehatan

supaya lebih mudah dipantau kondisinya setiap saat,”pintanya.

Sementara, Kepala Kementerian Agama selaku Kepala Staf Urusan Penyelenggara Haji

dan Umroh Kabupaten Labuhan Batu Drs. H. Azaman Harahap melaporkan, calhaj

Labuhan Batu tergabung dalam kloter 18 sebanyak 389 orang, terdiri dari 160 laki-laki,

299 perempuan.

Jemaah tertua laki-laki atas nama Martasin Bin Jemal berusia 80 tahun dari Kecamatan

Bilah Hulu. Jemaah tertua perempuan 87 tahun atas nama Janum binti Ongah berasal dari

Kecamatan Bilah Barat. Jemaah termuda laki-laki atas nama Muhyar Dani Bin Neslam 21

tahun dari Kecamatan Rantau Selatan dan jemaah termuda perempuan atas nama Chelvia

Dalimunthe binti Ahmad Sanusi Saleh dari Kecamatan Rantau Selatan.

Calhaj Kloter 18 ini diperkirakan tiba di Bandara King Abdul Azis, Jeddah pukul 12.15

WIB, dan akan kembali ke tanah air, Senin 19 November 2012 pukul 18.00 WIB

Page 114: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

100

langsung menuju asrama haji Pangkalan Masyur Medan dan menuju Rantau Prapat

sekitar pukul 20.30 WIB.1

1 http://harianandalas.com/Sumatera-Utara/Jemaah-Calon-Haji-Diminta-Konsumsi-Makanan-Bergizi

diakses pada 24 April 2013.

Page 115: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

101

Artikel Tentang Makanan Sehat Untuk Calon Haji di wawiti-infohaji.com

Petunjuk umum makanan untuk calon jamaah haji yang menderita penyakit seperti:

Penderita kencing manis;

• Makanlah makanan yang cukup untuk tubuh dan makanan yang beraneka ragam.

• Hindari makanan yang berlebihan atau yang dapat membahayakan kesehatan.

• Makanlah secara teratur setiap waktu sesuai kebutuhan.

• Jumlah kalori makanan yang dimakan dianjurkan sesuai dengan beratnya penyakit.

• Semua jenis bahan makanan boleh digunakan sesuai jumlah yang ditentukan, kecuali:

gula pasir, gula merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu

kental, minuman botol, es krim, kue manis, dodol, cake, abon dan dendeng manis.

• Calon jamaah haji yang bersangkutan dianjurkan mengikuti petunjuk tentang dietnya.

Penderita jantung koroner;

• Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh.

• Janganlah makan makanan yang berlemak dan makanan yang gurih.

• Kurangi kue-kue yang terlalu manis seperti dodol, cake dan lain-lain.

• Hindari sayuran yang mengandung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol).

• Hindari makan cabe dan bumbu yang merangsang.

• Dilarang minum minuman bersoda, kopi, teh kental dan yang mengandung alkohol.

• Batasi makanan yang mengandung garam.

Penderita tekanan darah tinggi;

Page 116: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

102

• Makanlah makanan yang beraneka ragam dan pertimbangkan kondisi berat badan. Bila

kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dan lain-

lain).

• Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak

makanan.

• Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin C seperti

jeruk, apel, pir. Batasi pemakaian garam.2

2 http://www.wawiti-infohaji.com/2013/03/petunjuk-umum-makanan-calon-jamaah-haji.html diakses pada

24 April 2013.

Page 117: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

II

ij

r, lI r w

NomorLampiranPerihal

: Istimewa: I Berkas: Pengajuan Judul Skripsi

Jakarta, 05 Oktober 2012

l .2,J .

Nama.

NIMSemester

FakultaVJurusan

fz,rna,rl.,f, y , R"t-ti /!aer",\tof , /n' l

Kepada Yang Terhormat:

Ketua Dewan Pertimbangan Skripsi

LJIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Di

Tempat

As s al amualailam Warahmatull ahi Wab arakatuh

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga BapaMbu dalam lindungan Allah SWT,

serta selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selaqiutnya, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Yusuf Gandang Pamuncak109051 100060VII (Tujuh)Ilmu Dakwah dan llmu Komunikasi / Jurnalistik

Bermaksud mengajukan judul skipsi dengan judul, Analisis Wacana PemberitaanHarian Umum Republika Tentang Permasalahan Konsumsi Calon llaji. Proposal skripsiini.selanjutnya diharapkan dapat dilanjutkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S.Sos.Idalam jenjang Strata I di LJIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Dengan ini saya lampirkan :

Outline thoposalskripsiDaftar Pustaka Sementara

Demikiin permohonan ini saya sampaikan, atas segala perhatian BapaMbu saya ucapkan

terimakasih.

lTas s al amual ailwm Warahmatull ahi Wab arr akstuh

Mengetahui

Penasehat Akademik Pemohon

furYusuf Gandang P.

NIM. 109051100060NIP. 1 97308221998032001

Page 118: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

a ."7| , ' :

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISTAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATUTTAH IAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

|1. Ir. H. |uanda No. 95 Ciputat 15412IndonesiaTelepon/Fax : (021) 7 4327 ?3 / 7 [email protected] : www.fdkuinjakarta.ac.i4 E-mail : [email protected]

Nomor : Un.OI/F5/I(M.01.3/ 41+( t20r2Lamp :1 (sa tu)bunde lHal : Bimbingan Skripsi

Jakarta, lf Novemb er 2012

Kepada Yth.Rully Nasrullah, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alaikum Wr. Wb.Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh

mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta sebagai berikut,

NamaNomor PokokJurusan/I(onsentrasiSemesterJudul Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Konsentrasi JurnalistikFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Yusuf Gandang Pamuncak1090s1 100060Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / JumalistikVIIAnalisis Wacana Pemberitaan Harian Umum Republikatentang Permasalahan Konsumsi Calon Haji.

Kami harap kesediaannya membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan danpenyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak te{lalu lama.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

n Saputra,

Page 119: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

l ' " ;" : ' 1

ll

IKEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAI(ULTAS ILMU DAKI,VAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JI. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatls4l.zlndonesiaTelepon/ Fax : (027\ 7 4327 28 / 7 4703580

W€bsite : www.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : [email protected]'ac'id

r l r

Nomor : Un.0l/F5/KM.01 3lLrl7 nu3Lamp. : -Hal : PenelitianMarvancara

Jakarta, *Maretl}l3

Kepada Yth.Pimpinan Redaksi Republikadi Tempat

As s al amu' al ailatm Wr. llb.

Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmn

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Yusuf Gandang Pamuncak109051 100060Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / JurnalistikVIII

bermaksud melaksanakan penelitian/walvancara untuk bahan penulisan skripsi

berjudnl Analisis l4tacana Pemberitaem Harian (Jmum Republika T'cntang

Pernmsalahan Konsumsi Calon Haji.

Sehubungap clengan itu, kami memohon kepada Bapah/lbu/Sdr' kiranl''tr

berkenan menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebttt dalam pelaksattaan

penelitian/wawancara dirnaksud. I

Demikiar-r, atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih'

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.Dekan.

Subhan,l\{A1 10 199303 | 0041

Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Konsentrasi JumalistikFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

NamaNomor PokokJurusan/KonsentrasiSemester

Page 120: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

REPUBLIKA

SURAT KETERANGAN!o.: 133/Vl/13

Harian Republikadengan ini menerangkan, bahwa:

NamaNomor PokokPekerjaan

Sekrelans Redaksi

: Yusuf Gandang Pamuncak:109051100060: Mahasiswa Universitas lslam Negeri ( UIN )Syarif Hidayatullah Jakarta .Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi

telah sefesai mengadakan penelitlan di Harian Republika untuk menyelesaikan skripsiberjudul Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republtka Tentang PermasalahanKonsumsi Calon Haji.

Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Page 121: Yusuf Gandang Pamuncak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29698/1/YUSUF... · ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT

t,.Tll

KEMENTRIAN AGAMAUNIyERSTTAS rSLAM NEGERT (UnDSYARIF HIDAYATTILLAH JAKARTA

FAIflJLTAS ILMU DAKWAII DAIT ILMU KOMIINIKASI

Jln. Ir. H. Juanda No. 95 CiputatWchite www..f. dkuiniakarte.ac.id

Teleponlf'ar (021) 7 43272817 4703580Email : [email protected],id

Nomor: Un.Ol/FS/pp O.StLfZ@ n}13Iamp : I (satu) berkas SkripsiHal : Ujian Skripsi

KepadaYth.:

l. Dr. H. Arief Subhan, MA2. Ade Rina Farida" M.Si3. D'r. H. Arief Subhan, N,IA4. Rubiyanah, MA5. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

NamaNIMTempat dan Tanggal LahirJurusanJudul Slaipsi

Ujian tersebut akan di laksanakan pada:Hari/Tanggal.WaktuTempat

Jakarta" 8 Juli 2013

KetuaSekretarisPenguji IPenguji IIPembimbing

Yusuf GandangPamuncak109051 100060Bandung, 19 Januari 1991Konsentrasi Jurnal istikAnalisis Wacana Pemberitaan Harian Republika TentangPermasalahan Konsudrsi Calon Haji

Selasa, 09 Juli 201313.00 yd 14.00 wIBRuang Sidang Lantai VII B

di Jakarta

As s alamu' al aikum Wr. W.

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakart4menunjuk BapaUlbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi:

Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.

Demikian penunjukan ini disampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.Was s al amu' al aihum Wr. Wb.