YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana...

4
1 YRS Quarterly Update January-February 2013 I. YRS Activities Januari-Februari 2013, Program yang dilaksanakan di YRS adalah kegiatan edukasi dan klinis di 5 Pasar tradisional di Kota Denpasar yaitu Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Kreneng, Pasar Pidada, dan Pasar Anyar Sari. Untuk layanan edukasi dilakukan di 5 pasar tersebut dan layanan medis dipusatkan di Pusat layanan YRS di Pasar Badung. Kegiatan YRS pada periode ini didukung oleh 13 staff YRS, peer educators, local volunteers (Surfer Girl, Mahasiswa, dan masyarakat sekitar pasar) dan Internasional volunteers. Adapun hasil kegiatan selama Januari-Februari 2013 sebagai berikut: A. Program Edukasi Kegiatan yang dilaksanakan adalah outreach, small group discussion, diskusi bulanan, peer educators outreach. Output dari kegiatan tersebut antara lain edukasi yang dilakukan sebanyak 1,990 edukasi dimana 19% dilakukan oleh peer educators dan volunteers dengan total brosur, phamflet yang terdistribusi sebanyak 1,670 exemplar; 20 small group discussion dilakukan dengan total orang yang mengikuti diskusi sebanyak 79 orang dimana topic yang diberikan seputar isi kesehatan seksual&reproduksi, serta kesetaraan gender; sesi diskusi dilakukan 1x dengan topic Infeksi Saluran Reproduksi dan diikuti oleh 33 orang (12%laki-laki); serta 6 kali kegiatan outreach yang dilakukan bersama peer educators dengan menjangkau 455 orang ( rata-rata 76 orang per minggu) Jika dilihat dari target selama 1 tahun (13,800 educational visit), capaian program dari Januari-Februari 2013 yaitu 14,4%. Jumlah ini masih terlihat rendah mengingat program pengembangan ke Sanur dan Buleleng belum dimulai, karena berdasarkan rencana program pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap. B. Program Layanan Medis Layanan medis yang disediakan oleh YRS mulai dari konseling, deteksi dini permasalahan reproduksi, pemeriksaan kesehatan reproduksi dan kesehatan umum, pemeriksaan laboratorium, pengobatan, rujukan. Output dari kegiatan ini antara lain 1,035 visit selama bulan Januari- Februari 2013 ( 688 individual visit) dimana 81,1% adalah perempuan dan 18,9% laki-laki. Pemeriksaan laboratorium sebanyak 162 (38,9% terdiagnosa GO, 41,4% terdiagnosa suspect chlamidia). Klien yang melakukan deteksi dini kanker leher rahim sebanyak 57 orang, 134 orang melakukan deteksi dini kanker payudara. 37 orang mengakses tes VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan 2 orang ditemukan positif HIV Jika dilihat dari target selama 1 tahun (6,000 visit), capaian program dari Januari-Februari 2013 yaitu 17,3%. Jumlah ini masih terlihat rendah

Transcript of YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana...

Page 1: YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana hari Kartini (5thAnnual Kartini Day Fundraiser) masih pada tahap persiapan, pembentukan

 

  1  

YRS Quarterly Update January-February 2013

I. YRS Activities Januari-Februari 2013, Program yang dilaksanakan di YRS adalah kegiatan

edukasi dan klinis di 5 Pasar tradisional di Kota Denpasar yaitu Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Kreneng, Pasar Pidada, dan Pasar Anyar Sari. Untuk layanan edukasi dilakukan di 5 pasar tersebut dan layanan medis dipusatkan di Pusat layanan YRS di Pasar Badung.

Kegiatan YRS pada periode ini didukung oleh 13 staff YRS, peer educators, local volunteers (Surfer Girl, Mahasiswa, dan masyarakat sekitar pasar) dan Internasional volunteers. Adapun hasil kegiatan selama Januari-Februari 2013 sebagai berikut:

A. Program Edukasi

Kegiatan yang dilaksanakan adalah outreach, small group discussion, diskusi bulanan, peer educators outreach.

Output dari kegiatan tersebut antara lain edukasi yang dilakukan sebanyak 1,990 edukasi dimana 19% dilakukan oleh peer educators dan volunteers dengan total brosur, phamflet yang terdistribusi sebanyak 1,670 exemplar; 20 small group discussion dilakukan dengan total orang yang mengikuti diskusi sebanyak 79 orang dimana topic yang diberikan seputar isi kesehatan seksual&reproduksi, serta kesetaraan gender; sesi diskusi dilakukan 1x dengan topic Infeksi Saluran Reproduksi dan diikuti oleh 33 orang (12%laki-laki); serta 6 kali kegiatan outreach yang dilakukan bersama peer educators dengan menjangkau 455 orang ( rata-rata 76 orang per minggu) Jika dilihat dari target selama 1 tahun (13,800 educational visit), capaian program dari Januari-Februari 2013 yaitu 14,4%. Jumlah ini masih terlihat rendah mengingat program pengembangan ke Sanur dan Buleleng belum dimulai, karena berdasarkan rencana program pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap.

B. Program Layanan Medis

Layanan medis yang disediakan oleh YRS mulai dari konseling, deteksi dini permasalahan reproduksi, pemeriksaan kesehatan reproduksi dan kesehatan umum, pemeriksaan laboratorium, pengobatan, rujukan.

Output dari kegiatan ini antara lain 1,035 visit selama bulan Januari-Februari 2013 ( 688 individual visit) dimana 81,1% adalah perempuan dan 18,9% laki-laki. Pemeriksaan laboratorium sebanyak 162 (38,9% terdiagnosa GO, 41,4% terdiagnosa suspect chlamidia). Klien yang melakukan deteksi dini kanker leher rahim sebanyak 57 orang, 134 orang melakukan deteksi dini kanker payudara. 37 orang mengakses tes VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan 2 orang ditemukan positif HIV

Jika dilihat dari target selama 1 tahun (6,000 visit), capaian program dari Januari-Februari 2013 yaitu 17,3%. Jumlah ini masih terlihat rendah

Page 2: YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana hari Kartini (5thAnnual Kartini Day Fundraiser) masih pada tahap persiapan, pembentukan

 

  2  

mengingat program pengembangan ke Sanur dan Buleleng belum dimulai dan akan dilakukan secara bertahap.

C. Promosi dan Campaign

Pada kuartal ini, YRS juga mengoptimalkan potensi dan kesempatan yang ada yaitu dengan melakukan upaya promosi dan campaign untuk memperkenalkan program YRS, menggali dukungan semua pihak, dan menjalin networking melalui beberapa kegiatan:

a. Promosi YRS dan program kerja kepada sekelompok tamu dari Universitas Wisconsin (University of Wisconsin) pada tanggal 9 Januari 2013

b. Promosi YRS dan program kerja kepada sekelompok tamu dari Iran pada tanggal 23 Januari 2013 yang sedang melaksanakan kegiatan workshop di Bali

c. Promosi, Penggalian Dana, dan Campaign YRS pada acara One Billion Raising di Suarti Maestro Gallery di Sanur pada tanggal 14 February hingga 1 March 2013. Campaign untuk menyetop tindak kekerasan dan ketidaksetaraan gender khususnya bagi kaum perempuan juga dilakukan dalam acara tersebut. Dalam kegiatan ini, beberapa aktivis dan komunitas seni melaksanakan penggalangan dana dengan menjual karya seni (Lukisan) dimana hasil penjualan lukisan ini 20%nya akan disumbangkan untuk mendukung kegiatan YRS di Pasar tradisional bagi perempuan berpenghasilan rendah dan dalam upaya mengempower kesetaraan gender.

d. Promosi dan Campaign YRS dalam acara yang dilaksanakan oleh BIWA (Bali International Women Association) untuk memperingati Women and V-Day. Acara ini dilaksanakan di Kuta pada tanggal 28 February 2013

e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana hari Kartini (5thAnnual Kartini Day Fundraiser) masih pada tahap persiapan, pembentukan komite, bentuk kegiatan, dan mencari dukungan. Penggalian dana akan dilaksanakan pada April 2013. Informasi lebih lanjut untuk mendukung kami mewujudkan misi “Creating Healthy Generation of Women” dapat menghubungi YRS melalui

- Facebook : http://www.facebook.com/YayasanRamaSesana dan - twitter : @YRS_Bali

D. Rencana Pengembangan YRS

Dalam upaya mengembangkan program ke tempat lain (Sanur), YRS mendapatkan dukungan dari masyarakat local di Sanur untuk mendirikan sebuah pusat kesehatan seksual dan reproduksi di Pasar Tradisional Intaran di wilayah Sanur. Saat ini klinik masih dalam tahap pembangunan dan renovasi, dimana 100% disupport dan didanai oleh masyarakat local yaitu Banjar Dangin Peken dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Dhana. Kegiatan yang akan dilaksanakan di sana mirip dengan kegiatan yang telah YRS lakukan di Pasar Badung yaitu kegiatan Edukasi dan Layanan Medis. Untuk melaksanakan program disana YRS juga mendapat dukungan pendanaan dari Inspirasia

Page 3: YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana hari Kartini (5thAnnual Kartini Day Fundraiser) masih pada tahap persiapan, pembentukan

 

  3  

Foundation, Direct Aid Program - Australian Consulate General Bali, dan melalui penggalian dana yang dilakukan YRS pada 5thAnnual Kartini Day Fundraiser.

 YRS  Success  Story  

YRS  bagai  Oase  di  Pasar  Tradisional  

Jumat   malam   di   Pasar   Badung   menjadi   sesuatu   hal   yang   tidak   biasa.   Dibalik  hiruk   pikuknya   interaksi   antara   pedagang,   pembeli,   dan   buruh   terdapat   juga  kesibukan  YRS  didalamnya  yang  memberikan  layanan  edukasi  langsung  kepada  masyarakat   dan   layanan   medis   kesehatan   seksual   dan   reproduksi   dengan  bekerjasama  dengan  sebuah  salon  kecantikan  di  pasar  Tradisional  Badung.  

Isu  kesehatan  seksual  dan  reproduksi  masih  menjadi  isu  yang  tabu  bagi  sebagian  besar  masyarakat  namun  menjadi  isu  yang  menarik  untuk  dibicarakan,  sehingga  keberadaan   YRS   di   pasar   tradisional   untuk   memberikan   informasi   tentang  kesehatan  seksual  dan  reproduksi    sangat  dibutuhkan.  

Pelayanan  Malam  di  Bulan  Februari  2013,  seorang  staff  YRS  sedang  melakukan  tugas   lapangan.   Ia   berkeliling   mendekati   pedagang,   buruh,   pengunjung   pasar  untuk  mengedukasi  dan  menyebarkan  informasi  tentang  kesehatan  seksual  dan  reproduksi.   Ia   mendekati   seorang   Tukang   Suun   (Buruh)   dan   memberikan  informasi   tentang   Pap   Smear,   beberapa  waktu   kemudian   ada   2   orang   pemuda  mendekatinya   (Gading   dan   Adi).   Mereka   berdua   masih   berumur   27-­‐30   tahun  dan   bekerja   sebagai   buruh   bangunan   dan   pengangguran.   Mereka   kebetulan  berkunjung  ke  Pasar  Badung  untuk  berbelanja,   kemudian  melihat  petugas  YRS  dan   seorang   tukang   suun   sedang   asik   berdiskusi   dan   berbicara   tentang  reproduksi.  

Salah   satu   pemuda   bertanya   mengapa   petugas   YRS   (Cici)   berbicara   tentang  periksa  dalam,  organ  perempuan  dan   laki-­‐laki  di  Pasar.  Petugas  YRS  kemudian  memperkenalkan   diri   dan   menjelaskan   tentang   YRS   serta   layanan   yang   ada.  Pemuda   lainnya   kemudian   ikut   menengok   dan   bertanya   tentang   penyakit  kelamin  (menular  seksual).  Petugas  YRS  kemudian  bertanya  dengan  santai  dan  menggali   informasi   tentang   factor   risiko   kedua   pemuda   tersebut   serta  menjelaskan   informasi   tentang   IMS  dan  HIV-­‐AIDS.     Salah   satu   pemuda   terlihat  tertarik   dan   ingin   tahu   lebih   banyak   sedangkan   yang   lainnya   masih   sedikit  pendiam   dan   malu-­‐malu.   Penjelasan   tentang   HIV   kemudian   dijelaskan   lebih  mendalam,  kemudian  petugas  menginformasikan  tentang  tes  untuk  HIV  kepada  mereka.   Kedua   pemuda   ini   mengatakan   bahwa   mereka   sering   mendengar  tentang  HIV  tetapi  tidak  tahu  bagaimana  HIV  menular  dan  bagaimana  bisa  tahu  bahwa  seseorang  terinfeksi  HIV.  Mereka  terlalu  malu  dan  takut  untuk  bertanya  ke  tempat  layanan  kesehatan  karena  takut  akan  mendapat  stigma  dan  disangka  menderita   HIV-­‐AIDS   karena   bertanya   tentang   hal   tersebut   apalagi   sampai  melakukan   tes  HIV  (VCT)  sudah  pasti  akan  disangka  orang  HIV.  Tetapi  mereka  menambahkan,   beruntung   datang   ke   pasar   badung   dan   mendapat   informasi  tentang  HIV  dari  petugas  kesehatan   tanpa  harus  ada  prasangka  buruk.  Mereka  mengistilahkan   bahwa   keberadaan   klinik   (YRS)   di   Pasar   seperti   sumber   air  (oase)   di   padang   pasir,   karena   semua   orang  merasa   “haus”   akan   informasi   ini  namun  terlalu  takut  atau  malu  untuk  mencari    

Page 4: YRS Quarterly Update January-February 2013 I. · e. Planning YRS untuk melaksanakan Penggalian dana hari Kartini (5thAnnual Kartini Day Fundraiser) masih pada tahap persiapan, pembentukan

 

  4  

Sambil   berdiskusi,     salah   satu   pemuda  mengatakan   bahwa   Adi   (pemuda   yang  satunya)   sering   mencari   jasa   pekerja   seks   dan   berganti-­‐ganti   pasangan   seks.  Kemudian  petugas  YRS  menawarkan  untuk  melakukan  tes  HIV  agar  mengetahui  status  lebih  awal  sehingga  dapat  ditangani  dengan  baik.  Kedua  pemuda  tersebut  setuju  dan  berkunjung  ke  YRS  malam  itu  juga  untuk  mendapat  konseling  dan  tes  HIV.  

Petugas   YRS   yang   ada   di   klinik   menggali   factor   risiko   yang   dimiliki   kedua  pemuda   tersebut.   Salah   satunya   (Adi)   mengakui   bahwa   dirinya   menikah  beberapa  kali   (lebih  dari  3x)  dan   sudah  bercerai,   selama  menikah   ia   juga   suka  mencari   kesenangan   bersama   pekerja   seks.   Setelah   penggalian   factor   risiko,  pemuda  tersebut  secara  terpisah  mendapat  konseling  sebelum  tes  HIV  dilakukan.  Adi,  mengatakan  bahwa  pasti  dirinya  sehat  karena  tidak  ada  keluhan  dan  merasa  baik-­‐baik  saja.    

Namun,   setelah   tes   dilakukan   ternyata   hasil   tes   Adi   positif   HIV,   sedangkan  temannya  Gading  masih  negative.  Awalnya  Adi  merasa  sedih  mengetahui  bahwa  ia   mengalami   HIV,   dunia   seakan   runtuh,   ia   tidak   mempercayai   bahwa   ia   bisa  terinfeksi   HIV   karena   ia   berpikir   masih   merasa   sehat.   Namun   YRS   memberi  dukungan   kepada   Adi   dengan   memberi   saran   bagaimana   cara   menjaga  kesehatan   dan   hidup   yang   productive   walaupun  mengalami   HIV-­‐AIDS.   Ia   juga  disarankan  agar  mengajak  istri  serta  anaknya  untuk  melakukan  tes  HIV  di  YRS,  dan   YRS   akan   memberikan   penjelasan   kepada   istrinya   sehingga   ia   siap  melakukan   tes   dan   menerima   hasilnya.   Hal   ini   YRS   lakukan   karena   banyak  perempuan  (isteri)  yang  tidak  sadar  dirinya  berisiko  dan  rentan  mengalami  HIV  karena   ditularkan   melalui   suami.   Sang   istri   merasa   baik-­‐baik   saja   tan   tidak  mungkin   mengalami   HIV   karena   mereka   setia   kepada   suami   atau   pasangan  walaupun   di   luar   sana   suaminya   mencari   pekerja   seks   untuk   kesenangan.  Menyarankan  pasangan  dari  laki-­‐laki  untuk  ikut  melakukan  tes  HIV  merupakan  upaya  penting  dalam  mengendalikan  penularan  HIV  kepada  orang  lain  dan  anak.  

Dengan   kejadian   ini   dan   mendapat   penjelasan   dari   YRS,   Adi   semakin   sering  datang   ke   YRS   untuk   melakukan   kontrol   rutin   dan   menjaga   kesehatannya.   Di  setiap  kedatangan  Adi  ke  YRS,  petugas  medis  YRS  selalu  menyelipkan  informasi  tentang   perubahan   perilaku   yang   aman   yaitu   dengan   menggunakan   kondom  setiap   kali   berhubungan   seksual.   Adi   mengatakan   ia   akan   mencoba  menggunakan   kondom   agar   kondisi   kesehatannya   tidak   semakin   buruk   dan  terinfeksi  penyakit  yang  lain.  

Dari kejadian tersebut dapat kita lihat bahwa masyarakat masih membutuhkan informasi kesehatan reproduksi seperti HIV dan AIDS untuk membuat mereka aware tentang kesehatan dan tahu bahwa setiap orang rentan terinfeksi HIV&AIDS, sehingga infeksi HIV yang dialami dapat diketahui lebih awal sehingga dapat menjaga kondisi kesehatan, lebih cepat ditangani dan tidak sampai mengarah kepada kondisi yang lebih serius dan parah. Namun, untuk bisa menyadarkan masyarakat tidaklah mudah apalagi menyangkut isu sensitive yang berkaitan dengan perilaku seksual berisiko. Disinilah diperlukan kerja keras, usaha ekstra, kemauan yang keras, kemampuan yang baik, komitmen, rasa simpati dan empati dari petugas kesehatan (petugas YRS) untuk memberikan edukasi dan menyadarkan pentingnya kesehatan sehingga lebih aware dan juga melakukan deteksi dini walau tidak merasakan ada gejala dan keluhan.