yang hebatadalahmerekamemilikikomitmenuntukterus...
Transcript of yang hebatadalahmerekamemilikikomitmenuntukterus...
“Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi
yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terus-
menerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka
memiliki pengetahuan yang terasah dalam pekerjaan.”
(Ken Blanchard)
Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaranjarak jauh/kursus korespondensi, internet ataupelatihan berbasis web dan E-Learning.
Metode Simulasi, meliputi studi kasus, bermain peran, behavior modeling (pemodelan perilaku), permainanbisnis dan simulasi, serta teknik in-basket.
Metode On The Job Training, meliputi program orientasi, magang, rotasi pekerjaan, penugasanunderstudy (pegawai pengganti), counseling, pembinaan atau coaching. (Cascio, 2006)
Metode Ceramah
Komunikasi satu arah dari trainer kepada pesertapelatihan melalui kata-kata lisan.
Merupakan salah satu cara yang paling murah dan hematwaktu untuk mempresentasikan informasi yang sangatbanyak secara efisien dalam cara yang terorganisasi.
Bisa dilakukan oleh satu pembicara atau lebih ataumendatangkan pembicara tamu.
Cenderung kurang melibatkan peserta, umpan balik, danhubungan yang bermakna dengan lingkungan kerja, untuk mengatasinya metode ceramah seringkalidilengkapi dengan tanya-jawab, diskusi, atau studi kasus.
Metode Konferensi / Diskusi
Trainer berkomunikasi dua arah dengan pesertapelatihan, dan peserta pelatihan berkomunikasi satusama lain.
Kesuksesan metode ini bergantung pada kemampuantrainer untuk mengambil inisiatif dan mengeloladiskusi kelas.
Agar berhasil, metode ini membutuhkan trainer yang terampil untuk bertindak sebagai fasilitator, waktuyang cukup untuk melakukan diskusi yang bermakna, peserta pelatihan harus memiliki tujuan dan rujukanyang sama agar diskusi berjalan dengan baik danbermakna.
Kebanyakan peserta pelatihan menganggap metodeini lebih menyenangkan daripada metode ceramah.
Media Audiovisual
Metode ini memanfaatkan berbagai media untuk melukiskan atau memperlihatkan bahanpelatihan, dapat menyajikan kejadian-kejadianyang kompleks secara lebih hidup denganmenggambarkan detil-detil yang seringkalisulit dikomunikasikan dengan cara lain.
Umumnya menggunakan slide power point, transparansi overhead, film, video, flip chart, CD, VCD, dll.
Pembelajaran Jarak Jauh / Kursus Korespondensi
Digunakan oleh perusahaan yang secara geografistersebar untuk memberikan informasi mengenai produk, kebijakan, atau prosedur baru, dan juga pelatihanketerampilan serta ceramah pakar ke lokasi lapangan.
Merupakan komunikasi dua arah antar orang danmenggunakan teknologi telekonferensi maupun berbasispersonal computer. Trainer dan peserta pelatihanberinteraksi menggunakan e-mail, papan bulletin, dansistem konferensi.
Pembelajaran jarak jauh dapat menghemat biayaperjalanan, memberi kesempatan pada karyawan yang tempatnya tersebar secara geografis untuk menerimapelatihan dari para pakar yang amat sulit mengunjungitiap-tiap lokasi.
Kurang interaksi antara trainer dengan peserta pelatihan.
Internet atau Pelatihan Berbasis Web dan E-Learning Pelatihan berbasis internet mengacu pada pelatihan yang
disampaikan melalui jaringan komputer umum atau pribadidan ditunjukkan oleh browser web.
Pelatihan berbasis intranet mengacu pada pelatihan yang disampaikan dengan menggunakan jaringan komputerperusahaan sendiri.
E-Learning atau online learning mengacu pada pembelajarandan penyampian pelatihan dengan komputer online melaluiinternet atau web.
Melibatkan jaringan elektronik yang memungkinkaninformasi dan pembelajaran disampaikan, dibagi, dandiperbarui dengan cepat, disampaikan menggunakankomputer dengan teknologi internet, berfokus padamempelajari solusi yang melebihi pelatihan tradisional.
E-learning melampaui pelatihan karena mencakuppenyampaian informasi dan alat yang meningkatkan kinerja.
Intelligent Tutoring System (ITS)
Merupakan sistem pembelajaran yang menggunakanartificial intelligent.
Terdapat tiga jenis: lingkungan tutoring, coaching (pembinaan), dan pemberdayaan.
Tutoring adalah usaha yang terstruktur untukmeningkatkan pemahaman peserta pelatihanterhadap isi materi pelatihan.
Coaching menyediakan kefleksibelan pada pesertapelatihan untuk mempraktekkan pelatihan dalamlingkungan buatan.
Pemberdayaan mengacu pada kemampuan pesertapelatihan untuk mengeksplorasi secara bebas isiprogram pelatihan.
Metode Studi Kasus
Membantu peserta pelatihan mempelajari keterampilan
analisis dan pemecahan masalah dengan menyajikan
cerita (kasus) mengenai orang dalam organisasi yang
menghadapi suatu masalah.
Instruktur harus bertindak sebagai katalis dan
fasilitator yang mampu mendorong sudut pandang yang
beragam tetapi tidak mendominasi diskusi dan tidak
membiarkan beberapa orang mendominasi diskusi serta
tidak mengarahkan diskusi menuju solusi yang
dikehendakinya.
Studi kasus akan efektif jika instruktur dapat bertindak
dengan baik dan kasus yang diangkat baik.
Bermain Peran
Merupakan kombinasi antara studi kasus danprogram pengembangan sikap. Setiap orangdiberi peran dalam suatu situasi (sepertikasus) dan diminta memainkan peran danbereaksi terhadap rangsangan yang dikehendaki seseorang.
Bermain peran mencakup: Diagnosis. Membangun pemahaman yang lebih baik mengenai
para pemeran dengan melihat dan mendengar mereka dalamtindakan.
Informasi. Memberi kesempatan pada pengamat untukmelakukan pembelajaran seperti mengalami sendiri.
Pelatihan. Memberi wawasan dan kesempatan pada pemeranuntuk mempraktekkan keterampilan perilaku.
Evaluasi. Memberi contoh perilaku untuk tujuanmenganalisis dan mengevaluasi kinerja atau respons.
Behavior Modeling
Belajar dengan mengamati dan meniru orang lain
yang dianggap lebih berkompeten, berprestasi,
bersahabat, dan memiliki status, perilaku,
penghargaan yang penghasilan yang dinilai lebih
tinggi dalam organisasi.
Behavior modeling cenderung meningkat ketika
model dihargai atas perilakunya dan ketika
penghargaannya (seperti jabatan dan gaji)
merupakan hal-hal yang ingin dimiliki oleh
peniru.
Riset menunjukkan bahwa behavior modeling
merupakan salah satu teknik yang paling efektif
untuk mengajarkan keterampilan interpersonal.
Permainan Bisnis dan Simulasi
Permainan bisnis dimaksudkan untuk
mengembangkan atau memperhalus
keterampilan memecahkan masalah dan
mengambil keputusan, namun cenderung pada
keputusan manajemen bisnis seperti
memaksimalkan keuntungan.
Permainan bisnis dan simulasi digunakan
trainer sebagai latihan belajar, dan sebagai alat
pemecahan masalah dan evaluasi.
Teknik In Basket
Teknik in basket digunakan untuk melatih
kandidat manajerial dengan meminta
mereka bertindak atas dasar berbagai
memo, laporan, dan surat menyurat lain
yang secara khusus ditemukan dalam
keranjang manajer.
Sasaran teknik ini adalah menilai
kemampuan peserta pelatihan menetapkan
prioritas, merencanakan, mengumpulkan
informasi yang relevan dan membuat
keputusan.
Program Orientasi
Merupakan kegiatan mengenalkan karyawanbaru dengan organisasi, tugas-tugas baru, manajer dan kelompok kerja.
Proses memberi tahu karyawan baru tentangapa yang diharapkan dari mereka dalampekerjaan dan membantu mengatasi stress dimasa transisi.
Program orientasi juga merupakan usahamengirimkan pesan yang jelas dan menyediakaninformasi yang akurat tentang budayaorganisasi, pekerjaan, dan harapan.
Magang
Magang melibatkan belajar dari karyawan atau parakaryawan yang lebih berpengalaman melaluibimbingan atau langsung mengerjakan pekerjaannya.
Kelebihan program ini adalah pembelajarmemperoleh upah/gaji selagi mereka belajar, upahmagang meningkat seiring dengan meningkatnyaketerampilan mereka.
Kekurangan program magang adalah tidak adanyajaminan bahwa pekerjaan akan ada ketika program magang selesai karena kadang kala perusahaanmenganggap peserta magang belum mampumenguasai keterampilan yang dibutuhkan hanyadalam beberapa waktu selama program magangberlangsung.
Rotasi Pekerjaan
Meliputi pemberian serangkaian tugas kepada
karyawan di wilayah fungsional yang berbeda di
dalam organisasi.
Rotasi pekerjaan memberi kesempatan pada
karyawan untuk mempelajari dan menggunakan
keterampilan-keterampilan baru dan memahami
fungsi-fungsi organisasi yang berbeda dengan lebih
baik.
Penurunan produktivitas dan peningkatan beban
kerja mungkin dialami oleh departemen yang
mendapatkan karyawan rotasi maupun
departemen yang kehilangan karyawan rotasi yang
disebabkan oleh tuntutan pelatihan dan hilangnya
sumber daya.
Penugasan Understudy
Bertujuan mempersiapkan peserta pelatihan
melaksanakan pekerjaan atau mengisi suatu
jabatan/posisi tertentu.
Understudy merupakan suatu teknik pegawai yang
memiliki kualifikasi untuk mengisi jabatan manajer.
Pegawai pengganti (understudy) adalah peserta
pelatihan untuk jabatan manajer yang mengambil
tugas dan tanggung jawab penuh yang sedang
dipegang atasannya saat ini ketika atasannya
meninggalkan posisinya karena pensiun, pindah,
atau promosi.
Understudy memungkinkan perencanaan pegawai
secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat
digunakan dengan jarak waktu yang lama.
Counseling
Merupakan diskusi/pembahasan masalah
dengan pekerja dengan tujuan umum membantu
karyawan mengatasi masalahnya sehingga dapat
menjadi orang yang lebih efektif.
Kebanyakan karyawan yang mendapatkan
konseling adalah orang-orang yang sehat secara
jasmani tetapi mengalami stress dan
membutuhkan bantuan untuk sehat kembali
secara emosi.
Konseling dapat berfungsi sebagai nasehat,
penguatan, komunikasi, pelepas ketegangan
emosi, berpikir secara jelas, serta reorientasi
(melihat ke dalam diri karyawan).
Pembinaan (Coaching)
Coaching merupakan salah satu fungsi yang paling
penting yang dapat dilakukan pimpinan atau
supervisor.
Coaching dapat menciptakan kemitraan antara
supervisor dengan karyawan yang didedikasikan
untuk membantu karyawan menyelesaikan
pekerjaannya.
Proses coaching memusatkan pada pembelajaran
berkesinambungan, pertumbuhan, dan perubahan
bagi pemenuhan kebutuhan sumber daya internal
seseorang.
Coach yang baik memiliki kualitas empati, perspektif
atau pandangan, fokus yang jelas, intuisi, obyektif,
memotivasi dan berkompeten di bidangnya.
Menurut Akrani (2009) terdapat lima jenis pelatihan sebagai
berikut:
1. Induction Training (Pelatihan Induksi), pelatihan singkat
yang ditujukan untuk mengenalkan tentang organisasi
kepada karyawan baru.
2. Job Training (Pelatihan Pekerjaan), berkaitan dengan
pekerjaan khusus dan bertujuan memberi informasi dan
petunjuk kepada karyawan agar dapat bekerja secara
sistematis, tepat, efisien, efektif, dan percaya diri.
3. Training for Promotion (Pelatihan untuk Promosi),
pelatihan yang diberikan setelah promosi tetapi sebelum
bergabung pada posisi yang lebih tinggi agar karyawan
dapat menyesuaikan diri dengan tugas pekerjaan di level
yang lebih tinggi.
4. Refresher Training (Pelatihan
Penyegaran), memperbarui keterampilan
profesional, informasi, dan pengalaman
seseorang yang menduduki posisi eksekutif
penting.
5. Training for Managerial Development
(Pelatihan untuk Pengembangan
Manajerial), diberikan kepada manajer agar
meningkatkan efisiensinya sehingga
memungkinkan mereka menerima posisi
yang lebih tinggi.