Yang Berhubungan Dengan Relevansi
-
Upload
tia-gustiani-poplei-viola -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Yang Berhubungan Dengan Relevansi
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 1/9
MASALAH EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN RELEVANSI PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF MANAJEMEN PENDIDIKAN 14/04/2009
Posted by ebekunt in Pendidikan.
Tags: Pendidikan
trackback
Oleh : Kuntjojo
A. Peranan Pendidikan dalam Era Globalisasi
Usaha mengembangkan kualitas sumber daya manusia menjadi semakin penting
bagi setiap bangsa dalam menghadapi era persaingan global. Tanpa sumber daya manusia
yang berkualitas, suatu bangsa pasti akan tertinggal dari bangsa lain dalam peraturan dan
persaingan kehidupan dunia internasional yang semakin kompetiti!.
Pengembangan sumber daya manusia "ndonesia yang berkualitas menjadi
tanggung ja#ab pendidikan nasional, terutama dalam mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi subjek yang memiliki peran penting dalam menampilkan dirinya sebagaimanusia yang tangguh, kreati!, mandiri, dan pro!esional pada bidangnya $%ulyasa,
&''&:(). *erkenaan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia "ndonesia,
+epdiknas sebagai institusi yang bertanggung ja#ab dalam bidang pendidikan nasional
telah mengembangkan isi insan Indonesia yang cerdas dan kreatif dan misi mewujudkan
pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia cerdas dan kompetitif dengan adil,
bermutu, dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global $###. ktsp.diknas.o.id-ktsp
sd-ppt(). isi dan misi tersebut selanjutnya dijadikan kerangka auan dalam melakukan
pembaharuan sistem pendidikan nasional.
*. %asalah/masalah Pendidikan di "ndonesia
Upaya untuk me#ujudkan isi dan misi tersebut mengalami kesulitan jika
berbagai masalah dalam proses pendidikan munul. %asalah dapat diartikan sebagai
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. 0ika apa yang terjadi
atau yang terapai dalam pendidikan tidak seperti yang diharapkan maka masalah
pendidikan telah terjadi.
%asalah/masalah pendidikan di "ndonesia dapat dikelompokkan menjadi 1, yaitu:
masalah partisipasi-kesempatan memperoleh pendidikan, masalah e!isiensi, masalah
e!ektiitas, dan masalah releansi pendidikan $2edja %udyahardjo, &''3: 145)
a. Masalah partisipasi pendidikan
%asalah partisipasi atau kesempatan memperoleh pendidikan adalah
rasio atau perbandingan antara masukan pendidikan $raw input ) atau jumlah
penduduk yang tertampung dalam satuan/satuan pendidikan. Keberadaan
masalah ini dapat diketahui dari indiidu/indiidu yang mestinya menjadi
peserta didik pada satuan pendidikan tertentu tetapi kenyataannya tidak
demikian. %isalnya saja di berbagai daerah masih banyak anak/anak yang
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 2/9
mestinya menjadi peserta didik pada satuan pendidikan TK tetapi belum
menjadi bagian dari satuan pendidikan tersebut. 6al demikian tentunya akan
menimbulkan masalah pada saat mereka masuk sekolah dasar. +emikian juga
banyaknya indiidu lulusan 7%A yang tidak melanjutkan pendidikannya
pada perguruan tinggi. Untuk bekerja mereka belum memiliki bekal yang
mamadai.
b. Masalah efisiensi pendidikan
%asalah e!isiensi pendidikan berkenaan dengan proses pengubahan
atau trans!ormasi masukan produk $ra# input) menjadi produk $output). 7alah
satu ara menentukan mutu trans!ormasi pendidikan adalah mengitung besar
keilnya penghamburan pendidikian $eduational #astage), dalam arti
mengitung jumlah murid-mahasis#a-peserta didik yang putus sekolah, meng/
ulang atau selesai tidak tepat #aktu.
0ika peserta didik sebenarnya memiliki potensi yang memadai tetapimereka tidak naik kelas, putus sekolah, tidak lulus berarti ada masalah dalam
e!isiensi pendidikan. %asalah e!isiensi pendidikan juga terjadi di perguruan
tinggi. %asalah tersebut dapat diketahui dari adanya para mahasis#a yang
sebenarnya potensial tetapi putus kuliah dan gagal menyelesaikan
pendidikannya pada #aktu yang tepat.
c. Masalah efektivitas pendidikan
%asalah e!ektiitas pendidikan berkenaan dengan rasio antara tujuan
pendidian dengan dengan hasil pendidikan $output), artinya sejauh mana
tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dihasilkan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Pendidikan merupakan proses yang
bersi!at teleologis, yaitu diarahkan pada tujuan tertentu, yaitu berupa
kuali!ikasi ideal. 0ika peserta didik telah menyelesaikan pendidikannya
namun belum menunjukkan kemampuan dan karakteristik sesuai dengan
kuali!iksi yang diharapkan berarti adalah masalah e!ektiitas pendidikan.
d. Masalah relevansi pendidikan
%asalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan
satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau
indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik seara kuantitati! maupunseara kualitati!.
%asalah releansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan
pendidikan tertentu yang tidak siap seara kemampuan kogniti! dan teknikal
untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. %asalah releansi juga
dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 3/9
sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap
untuk bekerja
8. 9akta dan Penyebab %asalah Pendidikan di "ndonesia
3. 9akta adanya masalah e!isiensi, e!ektiitas, dan releansi pendidikan
+ari ke empat masalah pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, hanya
masalah partisipasi yang sekarang mengeil. 6al ini disebabkan karena semakin
meningkatnya #arga masyarakat akan pentingnya pendidikan dan semakin
banyaknya satuan/satuan pendidikan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan
akan pendidikan. 7edangkan ketiga masalah pendidikan berikutnya, yaitu masalah
e!isiensi, e!ektiitas, dan releansi sampai sekarang masih terjadi dan ada
keenderungan bah#a masalah/masalah pendidikan tersebut semakin besar. Ketiga
masalah pendidikan tersebut tidak saling terpisahkan. %asalah e!iseinsi berpeluang
menimbulkan masalah e!ektiitas, dan selanjutnya berpeluang pula menimbulkan
masalah releansi.%asalah pendidikan di "ndonesia merupakan masalah yang serius. *ukti untuk
hal itu dapat disimak dari peringkat 6uman +eelopment "nde $6+") yang dipantau
oleh U;+P yang menunjukkan kualitas pendidikan di "ndonesia dari tahun 3445
bearada pada eringkat 3'& dari 3<1 negara, tahun 3444 peringkat 3'= dari 3<1
negara, dan tahun &''' peringkat 3'4 dari 3<1 negara dan dalam prestasi belajar
yang dipantau oleh "AEA $"nternational Assoiation !or the Ealuation o!
Eduational Ahieement) di bidang kemampuan membaa sis#a 7+, "ndonesia
berada pada urutan ke/&5 dari &< negara> kemampuan matematika sis#a 7?TP berada
di urutan (1 dari (@ negara> kemampuan bidang "PA sis#a 7?TP berada pada urutan
ke (& dari (@ negara $T. 2aka 0oni, &''=).
&. 9aktor penyebab terjadinya masalah pendidikan di "ndonesia
%asalah e!isiensi pendidikan dapat terjadi karena berbagai !aktor, yaitu tenaga
kependidikan, peserta didik, kurikulum, program belajar dan pembelajaran,
sarana-prasarana pendidikan, dan suasana sosial budaya. +emikian pula masalah
e!ektiitas pendidikan juga dapat terjadi karena !aktor tenaga kependidikan, peserta
didik, kurukulum, program belajar dan pembelajaran, serta sarana-prasarana
pendidikan.
%asalah releansi pendidikan berhubungan dengan : tuntutan satuan pendidikan yang lebih atas yang terus meningkat dalam upaya menapai pendidikan
yang lebih berkualitas, aspirasi dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat dalam
upaya menapai kehidupan yang berkualitas, ketersediaan lapangan pekerjaan di
masyarakat. Kesenjangan terjadi jika komponen/komponen sistem pendidikan yang
telah disebutkan di atas tidak mampu memenuhi tuntutan dan aspiranya yang ada.
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 4/9
+. 7olusi untuk %engatasi %asalah Pendidikan di "ndonesia dari Perspekti! %anajemen
Pendidikan
1. Tenaga Kependidikan sebagai figur utama proses pendidikan
%asalah yang terjadi dalam dunia pendidikan merupakan masalah yang sangat
mendesak untuk mendapatkan pemeahan. 7ebab jika masalah tersebut dibiarkanagar lahir generasi/genarasi penerus yang yang tidak bisa diandalkan untuk
menghadapi kompetisi global. 0ika hal demikian betul/betul terjadi maka bangsa
"ndonesia akan semakin terpuruk.
Upaya memeahkan masalah pendidikan hendaknya dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sistem. +engan pendekatan ini pendidikan dipandang
sebagai suatu sistem, suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling
berhubungan untuk menapai suatu tujuan. +ari berbagai komponen system
pendidikan, yaitu : peserta didik $raw input ), instrumental inpu,t termasuk di
dalamnya tenaga kependidkian, dan environmental input , dari perspekti! manajemen pendidikan komponen tenaga kependidikan merupakan komponen yang penting
untuk dibahas.
7ampai sekarang dan juga untuk #aktu/#aktu yang akan datang !igur tenaga
kependidikan, termasuk para guru, kepala sekolah, dosen, dan pimpinan perguruan
tinggi merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan meskipun
konsep yang dianut sekarang adalah pendidikan berpusat pada peserta didik. 9akta
menunjukkan bah#a meskipun raw input berkualitas tetapi jika ada masalah pada
tenaga kependidikan, baik seara kuantitas maupun kualitas akan menyebabkan
rendahnya kualitas output .
Kenyataan sebagaimana tersebut di atas juga dipertegas dengan adanya !akta
bah#a untuk menilai tingkat kelayakan atau kualitas institusi pendidikan salah satu
komponen penting yang dijadikan sasaran adalah komponen tenaga kependidikan
baik dari segi kuantitas dan terutama dari segi kualitas.
2. Tenaga kependidikan sebagai manaer pendidikan
Tenaga kependidikan, terutama kepala sekolah atau pimpinan institusi
pendidikan merupakan manajer/manajer pendidikan. 7ebagai manajer pendidikan
tugas utama mereka adalah mengupayakan agar kegiatan pendidikan dapat
menghasilkan tujuan/tujuan pendidikan seara e!ekti! dan e!isien, melalui prosesyaitu manajemen pendidikan.
%enurut Terry $;galim Pur#anto, &''5: <), manajemen adalah suatu proses
tertentu yang terdiri atas perenanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
penga#asan, yang dilakukan untuk menentukan dan menapai tujuan/tujuan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. 0ika proses
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 5/9
tersebut dilakukan dalam bidang pendidikan dan untuk menapai tujuan/tujuan
pendidikan maka disebut sebagai manajemen pendidikan.
%anajemen merupakan inti dari administrasi $;galim Pur#anto, &''5: @).
7edangkan administrasi pendidikan adalah proses pengerahan dan pengintegrasian
segala sesuatu, baik personil, spiritual, maupun matrial, yang bersangkuta pautdengan penapaian tujuan pendidikan $;galim Pur#anto, &''5: (). +engan demikian
setiap tenaga kependidikan berperanan sebagai administrator. +an sebagai
administrator dirinya harus mampu berperan sebagai manajer pendidikan.
+ari perspekti! manajemen pendidikan, masalah/masalah pendidikan dapat
terjadi jika tenaga kependidikan tidak mampu menjalankan perannya dengan baik
sebagai manajer pendidikan. 7ebagai manajer pendidikan setiap tenaga kependidikan
terlebih lagi untuk setiap pemimpin institusi pendidikan harus mengembangkan
kemahiran dasar yang oleh 2e 9. 6arlo# $7ar#oto, 344@: 1<) dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
a. Kemahiran teknis $technical skill ) yang ukup untuk melakukan upaya dari
tugas khusus yang menjadi tanggung ja#abnya.
b. Kemahiran yang berorak kemanusiaan $human skill ), yang diperlukan untuk
bekerja dengan sesamanya guna meniptakan keserasian kelompok yang
e!ekti! dan yang mampu menumbuhkan kerja sama diantara anggota/
anggota ba#ahan yang dia pimpin.
. Kemahiran menganalisis situasi dan permasalahan dengan konsep/konsep
ilmiah yang relean $conceptual skill ), yang dapat dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan dan bertindak seara tetap.!. Masalah pendidikan dan kualitas manaemen pendidikan
+ari perspekti! manajemen pendidikan, masalah pendidikan dapat terjadi
jika kepala sekolah dan juga para guru tidak mampu menjadi manajer/manajer
pendidikan yang baik. %asalah tersebut bisa saja terjadi karena : a. dirinya tidak
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai konsep/konsep manajemen
pendidikan, b.dirinya kurang memahami konsep/konsep dasar pendidikan, dan .
dirinya tidak atau kurang memiliki kemampuan dan karakteristik sebagai
manajer pendidikan, sehingga tidak mampu menjalankan peran sesuai dengan
statusnya. %asalah kualitas manajer pendidikan seperti itu bisa terjadi karenakesalahan dalam penempatan. 7eorang yang sebenarnya belum atau tidak siap
untuk menjadi pemimpin karena !aktor tertentu dia diangkat menjadi kepala
sekolah.
%asalah/masalah pendidikan juga dapat terjadi jika para pemimpin
institusi pendidikan lebih banyak menempatkan dirinya sebagai kepala dan
bukan sebagai pemimpin. 7ebagai kepala mereka bertindak sebagai penguasa,
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 6/9
hanya bertanggung ja#ab pada pihak atasan, dan melakukan tugas/tugas karena
perimintaan atasan. 0ika kepala sekolah lebih banyak bertindak sebagai kepala
maka dirinya akan kesulitan memberdayakan semua personal yang ada agar
tujuan pendidikan terapai.
4. "olusi terhadap masalah pendidikan dengan manaemen kinera guru0ika masalah/masalah pendidikan disebabkan oleh !aktor manajemen maka
upaya yang paling tepat untuk menegah dan mengatasi adalah dengan
meningkatkan kualitas manajemen pendidikan. Kualitas manajemen dapat
meningkat jika para manajer/manajer pendidikan berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya.
7eringkali terlontar pernyataan bah#a kualitas pendidikan sulit untuk
ditingkatkan karena kurangnya dukungan dana. ;amun ada !akta yang
menunjukkan bah#a dana yang ukup bahkan lebih ternyata tidak berdampak
pada peningkatan kualitas pendidikan. 6al demikian dapat terjadi karena kepalasekolah tidak atau kurang mampu memberdayakan semua sumber yang ada,
khusunya sumber daya manusia. +emikian juga halnya dengan peranan guru di
sekolah sebagai manajer pendidikan, hambatan yang terjadi adalah kurangnya
kemampuan untuk memberdayakan semua sumber belajar yang ada agar tujuan
pendidikan dapat terapai.
Untuk mengatasi masalah di atas salah satu upaya yang dapat ditempuh
adalah melalui peningkatan manajemen kinerja kepala sekolah dan guru. +alam
perspekti! manajemen, agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan menapai
standar tertentu, maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja $ performance
management) yang baik. .
2e!erensi
+epdiknas. 2enana 7trategis +epartemen Pendidikan ;asional Tahun &''=/
&''4B. Tersedia pada : http:--###. ktsp.diknas.o.id-ktsp sd-ppt(.
0oni, T. 2aka. $&''=) esureksi Pendidikan Profesional !uru. %alang: ?P( U%/
8akra#ala "ndonesia.
%ulyasa. $&''&) "urikulum #erbasis "ompetensi : "onsep, "arakteristik, dan Implementasi. *andung: PT 2emaja 2osdakarya.
;galim Pur#anto. $&''5) $dministrasi dan %upervisi Pendidikan. *andung : PT2emaja 2osdakarya.
2edja %udyahardjo. $&''3) Pengantar Pendidikan : %ebuah %tudi $wal tentang
&asar'dasar Pendidikan pada (mumnya dan Pendidikan di Indonesia.0akarta : 2aja Gra!indo Perkasa.
7ar#oto. $344@) &asar'dasar rganisasi dan *anajemen. 0akarta: Ghalia
"ndonesia.
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 7/9
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 8/9
Relevansi Pendidikan
On +esember 3', &'33 *y 9eri ;an +ariyantodalam Artikel Pendidikan
Oleh Feri N. Dariyanto
0angan Takut %asuk 7%K $7umber: 7urya, 35 %aret &'33)
+iakui memang gebrakan pemerintah saat ini ukup tepat dengan adanya sosialisasi ini, apa lagi pengangguran di "ndonesia setiap tahunnya semakin meningkat saja, dan diperparah lagi dengan
sumber daya manusia yang kurang mumpuni serta lapangan kerja yang terbatas, dimana
pesaingan kerja semakin hari semakin ketat, kebutuhan hidup pun semakin meningkat.
+ari kegelisahan itulah pemerintah menginstruksikan melalui menteri pendidikan nasional untuk
lebih mengoptimalakan 7%K, sebab 7%K dinilai tepat sebagai #adah kreati! pelajar yang ingin
ber#irausaha atau yang siap kerja, karena sesuai dengan jurusan keinginannya.
Tidak mudah memang bagi pemerintah untuk menyosialisasikan sekolah kejuruan ini, namun,dengan pendampingan yang intensi! dan berkelanjutan, hasilnya ukup signi!ikan. Terbukti
setelah instruksi tersebut diperintahkan. +isana menegaskan bah#a lulusan 7%K masa depannyatidak akan buram, terlihat jelas dari para alumninya kebanyakan mereka mahir dalam bidang
perbengkelan, penelitian, agrobisnis, komputer dan sebagainya. 6al ini terbukti dengan adanya
alumni dari 7%K Tanto#i Cahya yang konon katanya lulusan 7%K dan *ambang 7udibyo yang#aktu itu masih menjabat sebagai mendiknas, hal ini yang membuktikan bah#a lulusan 7%K
bisa terserap di dunia kerja atau ber#irausaha.
+an surei membuktikan, lulusan 7%K banyak terserap di berbagai perusahaan, baik yang bergerak di bidang teknik maupun retail serta tidak sedikit pula lulusan 7%K yang mampu
ber#irausaha sendiri yang mampu menyerap tenaga kerja seperti membuka bengkel motor,
seris komputer, salon, kerajinan keramik, membuat kue dan lain/lain.
7ebenarnya 7%K sudah berdiri sejak lama. ;amun perannya tidak terlihat dan pemerintahpun
seolah melihat keberadaan sekolah ini dengan sebelah mata, maka jangan heran apabila minat
pelajar untuk masuk 7%K sangat minim. "tu dikarenakan pelajar lebih tertarik masuk 7%A,anggapan mereka bah#a 7%K adalah sekolah buangan dari anak/anak yang tidak diterima dari
7%A. Apalagi pelajar 7%K identik dengan ta#uran. 7emoga dengan hadirnya 7%K yang
berkualitas, ita/ita ;egara untuk mengentaskan kemiskinan ter#ujud dan semakin nyata,maka dari itu jangan takut masuk 7%K.
3. Analisis
%asalah releansi pendidikan menakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkanluaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah/masalah seperti yang
digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.
+alam hal ini, pada artikel dinyatakan dari kegelisahan itulah pemerintah menginstruksikanmelalui menteri pendidikan nasional untuk lebih mengoptimalakan 7%K, sebab 7%K dinilai
tepat sebagai #adah kreati! pelajar yang ingin ber#irausaha atau yang siap kerja, karena sesuai
dengan jurusan keinginannya. Kaitannya dengan masalah releansi pendidikan, apakah
8/16/2019 Yang Berhubungan Dengan Relevansi
http://slidepdf.com/reader/full/yang-berhubungan-dengan-relevansi 9/9
pengeluaran 7%K dapat di katakana telah sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang menjadi
tujuan pendidikan nasionalD
+an surei membuktikan, lulusan 7%K banyak terserap di berbagai perusahaan, baik yang
bergerak di bidang teknik maupun retail serta tidak sedikit pula lulusan 7%K yang mampu
ber#irausaha sendiri yang mampu menyerap tenaga kerja seperti membuka bengkel motor,
seris komputer, salon, kerajinan keramik, membuat kue dan lain/lain.
+ari isi artikel tersebut, dapat dianalisis dengan kriteria releansi seperti yang dinyatakan oleh
Tirtarahardja $&''=:&(<) yakni sebagai berikut.
?uaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam
seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain/lain. *aik dari segi jumlah maupun dari segi
kualitas. 0ika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual $yang tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria
yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka releansi pendidikan dianggap tinggi.
+ari isi artikel tersebut, dapat dianalisis dengan kriteria releansi seperti yang dinyatakan diatas,luaran yang diproduksi oleh 7%K bisa di kata telah memenuhi semua sektor pembangunan, hal
itu terlihat jelas dari para alumninya yang menghasilkan luaran siap pakai seperti kebanyakanmereka mahir dalam bidang perbengkelan, penelitian, agrobisnis, komputer dan sebagainya.
https:--!erdonan.#ordpress.om-&'33-3&-3'-releansi/pendidikan-