Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai Ÿ -...

2
Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Batanghari berdasarkan Undang- undang nomor 54 Tahun 1999, dengan luas wilayah 5.246 km², secara administraf terdiri dari 11 Kecamatan, 150 Desa dan 5 kelurahan Kabupaten Muaro Jambi banyak memiliki lahan pertanian, namun hingga kini wilayah ini belum mampu menjadi daerah yang mandiri pangan, kendala muncul mulai dari pengairan hingga banjir, lahan yang banyak terbengkalai, bantuan pemerintah ada yang dak menyentuh petani dan lambannya respon pemangku kepenngan mengkap program-program pertanian yang ditawarkan serta SDM petani yang belum mumpuni. Hingga terlaksananya kegiatan PSDABM MCA- I oleh Mitra Aksi di Kabupaten Muaro Jambi yang telah dilakukan pada bulan Juli 2016 di ga desa, yaitu Pudak, Lopak Alai dan Kota Karang. Selama 18 bulan proyek berjalan, capaian dan manfaat yang diperoleh warga di ga desa diatas sangat menggem- birakan. Dari pendampingan pertanian pangan dan horkultura berbasis tataguna lahan dilahan yang sebelum adanya proyek dibiarkn terlantar dan dak produkf telah mampu memproduksi : Ÿ Panen Jagung Manis diareal 2 ha lahan di desa Kota Karang dan 0,5 hektar di desa Pundak melalui 2 kali musim tanam telah menghasilkan 16.670 tongkol besar dan 4.550 tongkol kecil dengan pendapatan Rp.38.550.000. Ÿ Panen Kangkung di desa Pudak dengan luas lahan 0,5 ha dilakukan selama 4 kali panen dengan pendapatan Rp. 7.850.000. Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai dengan luas lahan 1 ha yang dilakukan selama 2 kali musim tanam dengan pendapatan Rp.12.500.000.- Ÿ Jumlah penerima manfaat sebanyak 334 orang terdiri dari 100 orang petani perempuan, 194 petani laki-laki dan 40 orang kelompok rentan. Ÿ Panen Padi Organik varitas lokal (mariane) dari luas lahan 1 ha mampu memproduksi 4,5 ton yang sebelum proyek produksi per hektar hanya sekitar 2,5 ton. Dari aspek Peningkatan Sumber Daya Manusia telah dihasilkan 40 kader petani perempuan dan 52 kader petani laki-laki terlah dalam mentras- formasikan pengetahuan dan ketrampilan teknis pengolahan lahan tanpa bakar, pembuatan pupuk organik padat dan cair, pembuatan biopesda alam, pengendalian hama terpadu (PHT). Dari aspek inklusi sosial gender mampu mem- bangun pemahaman yang sama tentang kesetaraan gender dalam proses pengam- bilan keputusan mulai dari ranah keluarga, masyarakat dan pada ngkat pemerintah desa. Keberhasilan dari model pengelolaan Sumber Daya Alam ( SDA) berkelanjutan berbasis tataguna lahan dapat dilihat dari : Ÿ Penambahan lahan produkf lebih kurang 80 di Desa Pudak dan Lopak Alai. Sebelum proyek kondisi lahan dalam keadaan kris dan terlantar. Namun setelah proyek berjalan 18 bulan lahan telah dikelola secara produkf dengan tanaman pangan dan sayuran, seper; padi, jagung, kacang tanah, kangkung, kacang panjang, cabai menmun. Ÿ Di Desa Kota Karang masyarakat Warga Belajar Sekolah Lapang membuka dan mengolah lahan

Transcript of Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai Ÿ -...

Page 1: Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai Ÿ - mitraaksi.orgmitraaksi.org/site/wp-content/uploads/2018/08/muarojambicvt.pdfdengan pendapatan Rp.38.550.000. ... lahan 0,5 ha dilakukan

Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Batanghari berdasarkan Undang-undang nomor 54 Tahun 1999, dengan luas wilayah 5.246 km², secara administra�f terdiri dari 11 Kecamatan, 150 Desa dan 5 kelurahan

Kabupaten Muaro Jambi banyak memiliki lahan pertanian, namun hingga kini wilayah ini belum mampu menjadi daerah yang mandiri pangan, kendala muncul mulai dari pengairan hingga banjir, lahan yang banyak terbengkalai, bantuan pemerintah ada yang �dak menyentuh petani dan lambannya respon pemangku kepen�ngan mengkap program-program pertanian yang ditawarkan serta SDM petani yang belum mumpuni.

Hingga terlaksananya kegiatan PSDABM MCA-I oleh Mitra Aksi di K a b u p a t e n M u a r o J a m b i y a n g t e l a h dilakukan pada bulan Juli 2016 di �ga desa, yaitu Pudak, Lopak Alai d a n K o t a K a r a n g . Selama 18 bulan proyek berjalan, capaian dan manfaat yang diperoleh warga di �ga desa diatas s a n g a t m e n g g e m -birakan.

Dari pendampingan pertanian pangan dan hor�kultura berbasis tataguna lahan dilahan yang sebelum adanya proyek dibiarkn terlantar dan �dak produk�f telah mampu memproduksi :Ÿ Panen Jagung Manis diareal 2 ha lahan di desa

Kota Karang dan 0,5 hektar di desa Pundak melalui 2 kali musim tanam telah menghasilkan 16.670 tongkol besar dan 4.550 tongkol kecil dengan pendapatan Rp.38.550.000.

Ÿ Panen Kangkung di desa Pudak dengan luas lahan 0,5 ha dilakukan selama 4 kali panen dengan pendapatan Rp. 7.850.000.

Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai dengan luas lahan 1 ha yang dilakukan selama 2 kal i musim tanam dengan pendapatan Rp.12.500.000.-

Ÿ Jumlah penerima manfaat sebanyak 334 orang terdiri dari 100 orang petani perempuan, 194 petani laki-laki dan 40 orang kelompok rentan.

Ÿ Panen Padi Organik varitas lokal (mariane) dari luas lahan 1 ha mampu memproduksi 4,5 ton yang sebelum proyek produksi per hektar hanya sekitar 2,5 ton.

Dari aspek Peningkatan Sumber Daya Manusia telah dihasilkan 40 kader petani perempuan dan 52 kader petani laki-laki terla�h dalam mentras-formasikan pengetahuan dan ketrampilan teknis pengolahan lahan tanpa bakar, pembuatan pupuk

organik padat dan cair, pembuatan biopes�da a lam, pengenda l ian hama terpadu (PHT).

Dari aspek inklusi sosial gender mampu mem-bangun pemahaman y a n g s a m a t e n t a n g k e s e t a r a a n g e n d e r dalam proses pengam-bilan keputusan mulai dari ranah keluarga, masyarakat dan pada �ngkat pemerintah desa. Keberhasilan dari model pengelolaan Sumber

Daya Alam ( SDA) berkelanjutan berbasis tataguna lahan dapat dilihat dari :Ÿ Penambahan lahan produk�f lebih kurang 80 di

Desa Pudak dan Lopak Alai. Sebelum proyek kondisi lahan dalam keadaan kri�s dan terlantar. Namun setelah proyek berjalan 18 bulan lahan telah dikelola secara produk�f dengan tanaman pangan dan sayuran, seper�; padi, jagung, kacang tanah, kangkung, kacang panjang, cabai men�mun.

Ÿ Di Desa Kota Karang masyarakat Warga Belajar Sekolah Lapang membuka dan mengolah lahan

Page 2: Ÿ Panen Kacang Panjang di desa Lopak Alai Ÿ - mitraaksi.orgmitraaksi.org/site/wp-content/uploads/2018/08/muarojambicvt.pdfdengan pendapatan Rp.38.550.000. ... lahan 0,5 ha dilakukan

© Mitra Aksi Foundation | Penyusun : Tim Mitra Aksi | Layout & Design : Ozzynich

tanpa bakar seluas 20 ha yang s e b e l u m nya p e n u h d e n ga n tumbuhan belukar dengan budidaya jagung manis organik dan lahan persawahan dengan budidaya padi varietas lokal (marinae) secara organik.

Kontribusi terhadap peurunan emisi gas rumah kaca mela lu i model pengolahan lahan tanpa bakar, pengurangan penggunaan input kimia dan perbaikan tataguna lahan seluas 750 hektar di �ga desa diprediksi per tahun sebesar 3.450 CO,eq. (target tC/ha/thn).

Secara keseluruh kegiatan proyek telah m a m p u m e m b e r i ka n b e b e ra p a pembelajaran pen�ng bagi upaya penurunan kemiskinan dan emisi karbon berbasis lahan. Pembelajaran pen�ng tersebut antara lain; (1) Petani dapat saling bertukar informasi dan belajar bersama, terutama tentang teknis pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar, teknis budidaya, teknis pengendalian hama terpadu; (2) Belajar meningkatkan nilai tambah berbasis tataguna lahan dengan sistem intensifikasi dan diversifikasi tanaman secara organik.

Ibu Salmah, Ibu Nini dan ibu Khalijah tiga dari puluhan petani perempuan dari desa Pudak sudah lebih dari 10 tahun tidak lagi bertani. Alasannya, lahan yang sering kebajiran, hasilnya padi tidak lagi produktif, per hektar paling banyak menghasilkan 1 ton gabah kering. Benih yang ada hasil pembagian dari Dinas Pertanian Kabupaten sering gagal panen. “Hampir 80% warga disini sudah malas bertani pak, gagal teru.” kata bu Salmah saat pertama sekali diadakan pertemuan kelompok.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu Salmah dkk bersama para suami dan warga desa lain menjadi buruh lepas di kebun sawit yang ada di sekitar desanya. Sebagai buruh harian lepas upahnya Rp.50.000 per hari.

Rasa frustasi yang selalu gagal panen menjadikan luasan lahan tidak produktif makin meluas. Anggapan tanah yang ada tidak lagi menghasilkan akhirnya banyak dijual ke perusahaan untuk dijadikan kebun sawit. Sebagian dirubah fungsinya menjadi kolam ikan patin, lele gurame dan ikan nila. Selebihnya dibiarkan jadi semak belukar.

Secercah harapan warga desa Pudak sebagai petani mulai tumbuh kembali. Pendekatan tim Mitra Aksi dengan model Sekolah Lapangan yang bisa langsung dilihat dan dipraktekkan petani. Dengan memanfaatkan lahan seluas 1,6 hektar milik desa, petani termasuk ibu Salma dkk kembali diperkenalkan model bertani tanpa bakar, dan dilakukan secara organik, dengan memilih jenis varietas padi lokal Marinae. Proses ini dilakukan dengan pendekatan Sekolah Lapang Petani. Untuk menunggu masa panen padi yang memerlukan waktu 120 hari, petani khususnya para petani perempuan diperkenalkan dengan budidaya tanaman kangkung dan kacang panjang yang masa panennya lebih singkat 20 hari sampai 30 hari, Dari tanaman jangka pendek ini petani mulai memperoleh hasil Rp.4.200.000 satu putaran musim panen. Sedangkan untuk memanfaatkan lahan perkarangan ibu-ibu juga mulai menanam cabe, sawi dan terong. Disamping tanaman sayuran, petani juga mulai menanam jagung manis.

Sementara hasil panen padi varietas Marinae dari luas lahan 1 hektar mencapai 5,7 ton. Sebuah hasil fantastis yang sebelumnya tidak pernah dinikmati petani. Karena itu dengan proses pembelajaran ini petani kembali ke lahan pertaniannya masing-masing dan meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh harian lepas di perusahaan sawit.

Kembali Ke Benih LokalSUCCESSSTORY

Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian KM 21. No 45 RT 09/04.Pijoan. Jambi Luar Kota. Muaro Jambi. JAMBI 36363