XII Semester 6 TKR1 - CCD (Charge Coupled Device)
-
Upload
gilang-brian-ramadhan -
Category
Automotive
-
view
190 -
download
1
description
Transcript of XII Semester 6 TKR1 - CCD (Charge Coupled Device)
Nama : Gilang Brian RamadhanKelas : XII – TKR1
CCD (Charge Coupled Device)
CCD (Charge Coupled Device) adalah merupakan chip pengganti film yang digunakan pada kamera digital untuk merekam objek. CCD terdiri atas jutaan sensor kecil cahaya. Besar kecilnya CCD diukur dalam satuan yang disebut dengan megapixel. Semakin besar pixel maka semakin bagus hasil gambarnya atau sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi berisi larikan kondensator yang berhubungan, atau berpasangan. Di bawah kendali sirkuit luar, setiap kondensor dapat menyalurkan muatan listriknya ke tetanggannya. CCD digunakan dalam fotografi digital dan astronomi (terutama dalamfotometri), optikal dan spektroskopi UV dan teknik kecepatan tinggi seperti penggambaran untung.
Definisi :
Integrated Circuit (IC) yang sensitif terhadap cahaya dan mampu menyimpan dan menampilkan data dari sebuah gambar dengan cara tiap pixel dari gambar dikonversi ke dalam bentuk muatan elektrik dengan intensitas yang sesuai dengan spektrum warna. CCD mempunyai sejumlah
1
besar (mungkin 1000) gerbang/gate yang berjarak dekat, di antara sumber dan drain, sehingga susunan demikian dapat dibuat komponen yang berfungsi sebagai register geser. CCD merupakan peralatan unipolar.
Operasi arus searah (dc) dari CCD tidak mungkin dilakukan. Pembawa-pembawa yang ditimbulkan secara teknis terperangkap dalam kanal energi potensial yang kosong dan pada saat yang sama merubah keadaan logika dari 0 ke 1. gejala perubahan ini dinamakan pengaruh arus gelap yang dapat menentukan batas bawah frekuensi clock (50 Khz – 1 Mhz). Sel CCD tidak memerlukan daya yang stationer, karena daya didisipasikan hanya untuk pengisian kapasitansi sel aktif. Akibatnya batas atas dari frekuensi clock (1 sampai 10 Mhz) mungkin dapat ditentukan oleh disipasi daya maksimum yang diperkenankan.
Kelebihan dan kekurangan CCD:
Kelebihan:
Matang secara teknologi Desain sensor sederhana (lebih murah) Sensitivitas tinggi Tiap piksel punya kinerja yang sama (uniform)
Kekurangan:
Desain sistem keseluruhan (CCD + ADC) jadi lebih rumit dan boros daya
Kecepatan proses keseluruhan lebih lambat dibanding CMOS Sensitif terhadap smearing atau blooming (kebocoran piksel) saat
menangkap cahaya terang
Struktur CCD
Peralatan kopel muatan tidak dapat dirakit dari komponen-komponen diskrit, karena suatu kanal kontinu tunggal diperlukan untuk mengkopel antara daerah di bawah elektroda-elektroda. Gerbang-gerbang arus dipisahkan oleh
2
jarak yang sangat sempit (sekitar 1 μm). Celah yang sangat sempit ini sangat sulit sekali dietsa secara handal karena adanya ketidaksempurnaan kedok (mask), cacat pada fotoemulsi, partikel debu dan sebagainya.
Organisasi Memori CCD
Pengingat CCD menjembatani pebedaan antara RAM dan pengingat piringan magnetik berkala tetap (disk). Pengingat CCD lebih murah dibandingkan dengan RAM, tetapi waktu aksesnya lebih lambat karena operasinya secara seri.
Tiga (3) Organisasi yang Umum dipergunakan :
a. Operasi yang berliku-liku (Serpentive)
Suatu organisasi sinkron di mana data digeserkan dari sel satu ke sel berikutnya, yang panjang pada konfigurasi register geser resirkulasi. Perpindahan sel satu ke sel berikutnya sangat efisien.
b. LARAM (Line-Adressable Random Acces Memory)
LARAM adalah organisasi yang dioptimasikan untuk memberikan waktu akses yang singkat. Organisasi ini terdiri dari sejumlah pengingat resirkulasi CCD singkat yang bekerja secara paralel, yang meliputi baris-baris masukan dan keluaran yang umum.
c. Organisasi SPS (Seri-Paralel-Seri)
Konfigurasi ini menggambarkan suatu bentuk masukan bit yang di susun secara paralel lalu disimpan ke dalam register vertikal dan dipindahkan ke register keluar horisontal lalu keluarannya digeser secara seri dan kemudian masuk ke dalam sistem. Beberapa keuntungan dari SPS adalah daya yang rendah, hilangnya penguat geser di dalam, kapasitansi clock yang rendah, dan kecepatan yang sangat tinggi.
3
Cara Kerja CCD
· Lensa menerima cahaya dan meneruskan ke CCD
· Fotodioda pada CCD merespon cahaya yang mengenainya. Cahaya ini direspon fotodioda dengan menghasilkan muatan sesuai dengan spektrum warna yang diterimanya.
· Muatan tersebut akhirnya ditransfer ke kapasitor. Dan tiap kapasitor dapat mentransfer muatan listrik dari satu kapasitor ke kapasitor lain.
· Muatan listrik tersebut masuk ke analog signal chain untuk diolah di ADC. Semua proses ini dikontrol oleh sebuah clock signal.
Contoh Aplikasi
· Kamera digital
· Scanner
· Barcode reader
· Sensor Visual untuk Robot
Operasi
Ketika sebuah foton membentur atom, ini dapat mengangkat sebuah elektron ke
tingkat energi yang lebih tinggi, atau dalam beberapa kasus, melepaskan elektron
dari atom. Ketika cahaya menimpa permukaan CCD, ini membebaskan beberapa
elektron untuk bergerak dan berkumpul di kondensator. Elektron tersebut digeser
sepanjang CCD oleh pulsa-pulsa elektronik dan dihitung oleh sebuah sirkuit yang
mengambil elektron dari setiap piksel kedalam sebuah kondensator lalu mengukur
4
dan menguatkan tegangan yang membentanginya, lalu mengosongkan
kondensator. Ini memberikan sebuah citraan hitam-putih yang efektif dengan
mengukur seberapa banyak cahaya yang jatuh disetiap piksel.
CCD yang memiliki baris tunggal dapat digunakan sebagai saluran tunda. Sebuah
tegangan analog dikenakan pada kondensator pertama dalam larikan, dan perintah
yang berselang tetap diberikan kepada setiap kondensator untuk memindahkan
muatannya ke tetangganya. Dengan demikian seluruh larikan digeser setiap satu
lokasi. Setelah sebuah tundaan yang setara dengan jumlah kondensator dikalikan
interval geser, muatan yang mencerminkan sinyal masukan tiba di kondensator
terakhir di larikan, dimana muatan ini dikuatkan untuk menjadi sinyal keluaran.
Proses ini terus berlanjut, menciptakan sebuah sinyal di keluaran yang merupakan
versi tertunda dari masukan, dengan beberapa cacat dikarenakan frekuensi
pencuplikan. Sebuah CCD yang digunakan untuk hal ini juga dikenal
dengan saluran tunda regu-ember. Penggunaan CCD dalam hal ini sering
digantikan dengan saluran tunda digital.
CCD dengan beberapa baris piksel menggeser muatannya secara vertikal menuju
ke baris terbawah, dan hanya baris terbawah yang dibaca keluarannya secara
konvensional. Kecepatan dari sirkuit pengukur harus cukup cepat untuk
menghitung semua baris bawah, lalu menggeser baris tersebut kebawah dan
mengulanginya untuk setiap baris yang lain, hingga seluruh baris terbaca. Di
kamera video, seluruh proses ini membutuhkan kira-kira 40 kali setiap detik.
Beberapa faktor dapat memengaruhi ketika foton mengakibatkan bumn
membebaskan elektron, sirkuit dalam CCD dapat menghalangi cahaya untuk
masuk, gelombang yang lebih panjang dapat menembus kedalam CCD tanpa
berinteraksi dengan atom-atom, beberapa gelombang yang lebih pendek dapat
memantul di permukaan, dan lain sebagainya. Mengetahui berapa banyak foton
yang jatuh ke permukaan fotoreaktif akan membebaskan elektron adalah ukuran
akurat sensitivitas CCD. Hal ini disebut dengan efisiensi kuantum dan dinyatakan
dalam persentase.
Penggunaan
5
CCD yang memiliki beberapa piksel digunakan di kamera digital, pemindai
gambar, dan kamera video sebagai peranti pengindera cahaya. CCD biasanya
merespon 70% cahaya (sama dengan efisiensi kuantum sebesar 70%) membuatnya
lebih efisien daripada film fotografi, yang hanya menangkap kira-kira 2% cahaya.
Sebagai hasilnya, CCD dengan cepat menjadi pilihan bagi para astronom. which
captures only about 2% of the incident light. Sebuah citra diarahkan ke larikan
kondensator oleh lensa, menyebabkan setiap kondensator untuk menampung
muatan listrik sesuai dengan intensitas bahaya pada tempat tersebut. Sebuah
larikan satu dimensi, yang digunakan di kamera pindai-garis, menangkap
potongan tunggal dari gambar, secangkan larikan dua dimensi, yang digunakan di
kamera dan kamera video, menangkap seluruh gambar atau sebagian persegi
darinya. Setelah larikan dipaparkan kepada gambar, sebuah sirkuit kontrol
menyebabkan setiap kondensator untuk memindahkan muatannya ke tetangganya.
Kondensator terakhir dalam larikan membuang muatannya kedalam sebuah
penguat yang mengubah muatan menjadi tegangan listrik. Dengan mengulangi
proses ini, sirkuit kontrol mengubah seluruh isi larikan menjadi tegangan yang
bervariasi, yang disimpan di memori. Gambar yang tersimpan dipindahkan ke
pencetak, peranti penyimpan, atau penampil gambar. CCD juga digunakan secara
luas sebagai sensor untuk teleskop, dan peranti penglihatan malam. Sebuah
penggunaan menarik dalam astronomi adalah penggunaan CCD untuk membuat
sebuah teleskop tetap, berperilaku seperti teleskop penjejak dan mengikuti
pergerakan langit. Muatan di CCD dipindah dan dibaca paralel dengan pergerakan
langit dan dengan kecepatan yang sama. Dengan cara ini, teleskop dapat
mengambil gambar langit yang lebih luar daripada bidang pandang normal. CCD
biasanya sensitif terhadap cahaya inframerah, yang memungkinkan fotografi
inframerah, peranti penglihatan malam, dan perekaman video tanpa pencahayaan
(atau nyaris tanpa cahaya). Karena sensitivitasnya terhadap inframerah, CCD yang
digunakan di astronomi biasanya didinginkan dengan nitrogen cair, dikarenakan
radiasi benda hitam inframerah dikeluarkan oleh sumber berpui ruangan. Satu lagi
konsekuensi dari sensitivitasnya terhadap inframeral adalah inframerah dari
remote control sering terlihat di kamera CCD, jika tidak dilengkapi dengan filter
inframerah. Pendinginan juga mengurangi arus gelap larikan, meningkatkan
6
sensitivitas pada cahaya intensitas lemah, bahkan untuk ultraviolet dan gelombang
terlihat.
Desah bahang, arus gelap, dan sinar kosmik dapat mengubah piksel di larikan
CCD. Untuk menghindari diek ini, astronom mengambil pengungkapan dengan
shutter tertutup. Bingkai gelap ini lalu dikurangkan dari gambar asli untuk
membuang efek desah bahang.
Kamera warna
Kamera digital biasanya menggunakan tapis Bayer sebelum CCD. Setiap persegi
dari empat piksel ditapis merah, biru dan dua hijau (mata manusia kecil sensitif
terhadap hijau). Sebagai hasilnya informasi diambil disetiap piksel, tetapi piksel
warna memiliki resolusi yang lebih rendah daripada piksel sebenarnya. Pemisahan
warna yang lebih baik dapat dicapai dengan tiga peranti CCD dan sebuah prisma
dikroik pemisah warna, ini memisahkan gambar menjadi komponen merah, hijau,
dan biru (RGB). Setiap CCD disusun sedemikian pura sehingga merespon warna
tertentu. Beberapa perekam video semiprofesional dan semua perekam video
profesional menggunakan teknik ini. Sejak sensor CCD beresolusi tinggi panitau
mahal, bahkan seorang fotografer profesional sulit menjangkau kamera 3CCD
beresolusi tinggi. Ada beberapa kamera yang menggunakan filter warna berputar
untuk mencapai kejernihan warna dan resolusi tinggi dengan harga yang relatif
rendah. Kamera jenis ini sangat jarang dan hanya dapat digunakan untuk memotret
obyek diam.
Teknologi Saingan
Belakangan ini telah menjadi lebih mudah untuk menciptakan sensor gambar
dari semikonduktor yang menggunakan teknologi CMOS. Karena ini merupakan
teknologi dominan untuk seluruh pembuatan chip, sensor gambar CMOS murah
untuk dibuat dan sirkuit pengkondisian signal dapat dimasukkan ke dalam alat
yang sama. Keuntungan yang terakhir tersebut menolong mengurangi
kelemahannya terhadap desah, yang masih merupakan problem. Sensor CMOS
juga memiliki keuntungan pengkonsumsian daya yang lebih rendah dari CCD.
7
KesimpulanCharge-coupled device adalah sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiridari sirkuit terintegrasi berisi “array” kapasitor yang berhubungan, atau berpasangan. Di bawah kendali sirkuit luar, setiap kapasitor dapat menyalurkan muatan listriknya ke tetangganya. CCD digunakan dalam fotografi digital dan astronomi (terutama dalam fotometri), optikal dan spektroskopi UV, dan teknik kecepatan tinggi seperti penggambaran cepat.
8