[Www.bimbel.understan.net]Usm Stan 2006 Suplemen Materi Lengkap

download [Www.bimbel.understan.net]Usm Stan 2006 Suplemen Materi Lengkap

of 10

description

stan 2006

Transcript of [Www.bimbel.understan.net]Usm Stan 2006 Suplemen Materi Lengkap

SMART SOLUTION

Brought to you by: www.fatihsyuhud.comRINGKASAN MATERIKIAT JITU MENGERJAKAN SOAL-SOAL UJIAN SARINGAN MASUK STAN

Pada bagian ini akan dibahas secara mendetail persoalan-persoalan yang sering muncul bahkan boleh dikatakan pasti keluar dalam tes kemampuan umum ujian saringan masuk STAN. Pada bagian ini akan dijelaskan kiat-kiat bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Secara umum Tes Kemampuan Umum Ujian Saringan Masuk STAN meliputi komposisis sebagai berikut: Tes Kemempuan Verbal (perbandingan kata, Sinonim, Antonim), Tes Analogi (Pola huruf/angka, menyusun kata), Tes Logika, dan Tes Hitungan.

semua soal-soal pada tes kemampuan umum dapat diselesaikan oleh pembaca pada umumnya dan calon peserta ujian masuk STAN pada khususnya. Yang membedakan adalah waktu untuk mengerjakan berbeda antara orang yang satu dengan yang lainya. Untuk itu jangan lengah sedikitpun, bersikaplah tenang tetapi cepat dan tepat dalam mengerjakan soal, tetap optimis walaupun menemukan soal yang sulit, usahakan mengerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu.

Adapun yang akan dibahas disini meliputi:

1. Perbandingan kata

Carilah hubungan antara dua kata pada soal tersebut

Contoh: KAMBING : RUMPUT =

A. ANJING : KUCING

B. JERAPAH : UNTA

C. MANUSIA : NASI

D. TIKUS : KUCING

Dari persoalan tersebut, kita mengetahui bahwa hubungan kambing dengan rumput adalah kambing makan rumput, dari hubungan tersebut kita bisa menentukan jawaban pada pilihan yaitu C, manusia makan nasi, disini kata penghubungnya adalah makan.

2.Sinonim dan Antonim

Untuk sinonim, carilah persamaannya, bila yang anda hadapi kata yang tidak pernah anda temukan sebelumnya cobalah untuk menebak sejalan masih masih relevan dengan makna sebenarnya.

Untuk antonym, carilah kata kata yang berlawanan arti dengan soal, bila anda baru menemukan kata seperti dalam soal, cobalah untuk menebak sejalan masih kontradiksi dengan makna sebenarnya.

3.Pola Angka atau huruf

carilah pola dibalik susunan angka atau huruf pada soal, caranya, carilah hubungan antara angka pertama dan angka-angka berikutnya. Mungkin antara angka ke-1 dan angka ke-2, bila tidak ditemukan pola, mungkin antara angka ke-1 dan angka ke-3 dan begitu seterusnya sampai ditemukan polanya. Dari pola tersebut bisa digunakan untuk meneruskan angka atau huruf yang dipertanyakan.

4.Tes menyusun kata

gunakanlah imajinasi anda, cobalah untuk memikirkan kata-kata yang mungkin terbentuk dari soal. Untuk mempermudah alternatif pilihannya, lihatlah pilihan jawaban pada soal.

5.Tes Logika

Deskripsikan atau gambarkan ketentuan tersebut secara tepat. Pendeskripsian yang tidak tepat akan berakibat jawaban dari persoalan tersebut salah. Untuk itu Deskripsikan semua ketentuan-ketentuan bacaan secara tepat. Pergunakanlah gambar bila diperlukan. Gambarkan pada suatu kertas tentang ketentuan-ketentuan dalam persoalan tersebut

6.Tes Hitungan

Bentuk soal dalam tes hitungan ini mencakup tes pertambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pecahan dan bentuk matematika dasar lain yang dikemas dalam soal cerita.Adapun yang seing kali dikeluhkan atau dirasa sulit oleh sebagian besar peserta ujian masuk STAN akan kami bahas disini dalam bentuk contoh soal.

Persoalan-persoalan tersebut diantaranya:

a) Diskon dua kali berturut-turut

Pada persoalan ini, potonglah harga sebenarnya dengan diskon pertama kemudian harga setelah dipotong diskon pertama dipotong lagi diskon kedua. Dari situ kita akan tahu jumlah seluruh diskon sebenarnya.

Contoh:

Sejumlah produk dijual dengan dua kali diskon berturut-turut yaitu 20% dan setelah itu 15%. Berapakah jumlah seluruh diskon?

Diskon I : 20%, maka harga sekarang tinggal 80%

Diskon II : 15%,ini berarti 15% dari harga setelah dipotong diskon I

Nilai diskon kedua bila menurut harga 100% = (15% x 80) x 100% = 12%

Jadi diskon seluruhnya 20% + 12% = 32 %

b) Perhitungan yang sebanding dan berbanding terbalikPerhitungan yang sebanding misalnya digunakan pada perhitungan waktu dan tenaga kerja

Contoh: Suatu pekerjaan bila diselesaikan oleh 15 orang diperlukan waktu 5 hari, maka bila dikerjakan 10 orang diperlukan waktu

Caranya gunakan perhitungan sebanding: 15 x 5 = 10 x T , maka T = 8 hari

Perhitungan yang berbanding terbalik misalnya digunakan pada perhitungan putaran roda & jarak

Contoh: Untuk memperoleh jarak 50 meter roda berputar 150 kali. Berapa kali roda harus berputar untuk menempuh jarak 200 meter?

Caranya gunakan perhitungan tak sebanding: 50/150 = 200/X , maka X = 600 kali

c) Sesuatu dibalik pekerjaan dan kerja sama

Persoalan ini kerap kali muncul dan sebagian besar peserta kerap kali salah dalam pemahaman soal. Untuk itu akan kami berikan contoh soal dan pemahamannya serta penyeleseainnya.

Contoh: Dua orang penyortir surat pos A & B bekerja dengan kecepatan konstan. Jika A menyortir sejumlah X surat dalam waktu 60 menit, dan B menyortir sejumlah surat yang sama dalam waktu 30 menit, Berepa lama waktu yang diperlukan untuk menyortir X surat jika dilakukan oleh A & B secara bersama-bersama tetapi independen?

Pemahaman: pada soal tersebut kita ketahui bahwa A & B mengerjakan pekerjaan yang sama tetapi merelka memiliki perbedaan mengenai waktu penyelesainnya. Soal tersebut menanyakan berapa lama pekerjaan yang seharusnya dilakukan 1 orang kemudian dikerjakan bersama-sama oleh 2 orang yang masing-masing dari mereka memiliki perbedaan dalam hal kecepatan? Tentu ini akan sulit dikerjakan dengan logika kita bila kita tidak tahu caranya.

Caranya: missal waktu bila dikerjakan bersama-bersama T, maka T/60 + T/30 = 1, Itulah cara sederhana dan mudah untuk menyelesaikan soal tersebut. 3T/60 = 1 maka T = 20 menit.

Jadi pekerjaan tersebut bila dikerjakan bersama-sama akan selesai dalam waktu 20 menit.

Jadi rumusnya:

T = waktu bila dikerjakan bersama-sama

t1, t2, tn = waktu bila dikerjakan sendiri-sendiri

d) Pertemuan

Ingatlah pertemuan disini berarti bahwa orang yang bertemu pasti berada dalam satu titik atau dengan kata lain mereka berada pada kedudukan atau letak atau posisi yang sama.

Contoh: Sofyan berangakat ke kampus yang berjarak 30 km dengan menggunakan ankot dengan kecepatan 20 km/jam. Sepuluh menit kemudian Yanto menyusul dengan motor dengan kecepatan 30 km/jam. Mereka akan bertemu pada jarak berepa km dari kampus?

Caranya: Dari soal tersebut telah jelas bahwa mereka bergerak dengan start yang sama dan dengan tujuan yang sama. Yang berbeda adalah waktu startnya. Maka bila salah satu dari mereka mengejar dari start yang sama, maka berarti jarak yang di tempuh mereka sama.

Gunakanlah:

Ingatlah bahwa

S sofyan = S yanto

Sofyan 10 menit lebih awal 20 (t + 10) = t . 30

20 t + 200 = 30 t

10 t = 200

t = 20 menit

jarak yang di tempuh oleh mereka = 30 x 20/60 = 10 km

jarak dari kampus = 30 10 = 20 km.

BAHASA INDONESIAA. PEMBENTUKAN KATA

Ada 2 cara pembentukan kata, yaitu :

1. Dari dalam Bahasa Indonesia

Pembentukan kosakata baru didasarkan pada kata yang sudah ada

Contoh : tata ( tata buku, tata bahasa, tata rias

hari ( hari sial, hari jadi, hari besar2. Dari luar Bahasa Indonesia

Kata-kata terbentuk melalui pungutan kata

Contoh : Bank, valuta, kredit, nyeri, candak kulak

Bentuk bentuk kata serapan :

1. Kata yang sudah sesuaI dengan ejaan Bahasa Indonesia

Contoh : bank, opname, golf

2. Kata yang disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia

Contoh : Subject ( subyek

University ( universitas

3. Kata asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

Contoh : Starting point ( titik tolak

Hearing ( dengar pendapat

4. Istilah yang tetap seperti aslinya karena keuniversalannya

Contoh : de facto, status quo, cum laude, ad hoc

B. DIKSI

Contoh Pemakaian kata

a. Kata dari menunjukkan asal sesuatu

Contoh : Ia mendapat tugas dari atasannya

Kata daripada berfungsi membandingkan

Contoh : Indonesia lebih luas daripada Malaysiab. Kata tiap-tiap harus diikuti oleh kata benda, sedangkan kata masing-masing tidak boleh diikuti oleh kata benda

Contoh : tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga puluh orang

Masing-masing mengemukakan pendapatnya

C. KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA DAN PEMILIHAN KATA

1. Penanggalan awalan me-

Contoh : Sampai jumpa lagi (salah)

Sampai berjumpa lagi (benar)2. Bunyi /s/, /k/, /p/, /t/, yang tidak luluh

Contoh : Pensuplai mengkikis, mentaati (salah)

Penyuplai, mengikis, menaati (benar)

Catatan : Kaidah peluluhan bunyi s, k, p, dan t, tidak berlaku pada kata-kata yang dibangun dengan gugus

konsonan

Traktor + me- ( mentraktor3. Penggunaan kata yang boros

Berikut ini daftar kata yang digunakan tidak hemat

BorosHemat

Berdasarkan., maka

Karena., sehingga

Namun demikian,

Sangat..sekali

Sejak dari

Agar supaya

Demi untuk

Adalah merupakan

Seperti. dan sebagainya

Misalnya.dan lain-lain

Antara lain.dan seterusnya

Menderiskipsikan tentang hambatan

Berbagai faktor-faktor

Daftar nama-nama peserta

Mengadakan penelitian

Dalam rangka untuk mencapai tujuan

Berikhtiar atau berusaha untuk memberikan pengawasan

Mempunyai pendirian

Melakukan penyiksaan

Menyatakan persetujuan

Apabila.., maka

Walaupun., namunBerdasarkan.., tanpa maka

Karena. Tanpa sehingga

Namun tanpa demikian

Walaupun demikian

Sangat.tanpa sekali, atau..sekali

Sejak atau dari

Agar atau supaya

Demi atau untuk

Adalah atau merupakan

Seperti atau dan sebagainya

Misalnya atau dan lain-lain

Antara lain atau dan seterusnya

Mendeskripsikan hambatan

Berbagai faktor

Daftar nama peserta

Meneliti

Untuk mencapai tujuan

Berusaha mengawasi

Berpendirian

Menyiksa

Menyetujui

Apabila., tanpa kata penghubung

Walaupun, tanpa kata namun

D. UNGKAPAN IDIOMATIK

Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti.

Contoh : Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden Gus Dur (salah)

Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden Gus Dur (benar)

Ugkapan idiomatik lain yang perlu diperhatikan adalah:

Terdiri ( terdiri atas / dari

Terjadi atas ( terjadi dari

E. Perubahan Makna

1. Meluas / Generalisasi

Makna kata sekarang lebih luas dari makna asalnya

Contoh : petani, peternak, berlayar, ibu, bapak, saudara, dan sebagainya.

2. Menyempit / Spesialisasi

Makna kata sekarang lebih sempit daripada makna asalnya

Contoh : pendeta, sarjana, sastra, pembantu, dan sebagainya

3. Amelioratif

Makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya

Contoh : wanita, pramuniaga, warakawuri, rombongan, dan sebagainya.

4. Peyoratif

Makna sekarang lebih jelek daripada makna kata asalnya

Contoh : perempuan, gerombolan, oknum, kawin, tewas, dan sebagainya.

5. Sinestesia

Perubahan makna kata yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda

Contoh : suaranya sedap didengar

kata-katanya indah benar

komposisi warnanya enak dilihat

6. Asosiasi

Makna kata yang timbul karena persamaan sifat.

Contoh : tukang catut, amplop

F. Pemakaian Huruf Kapital

1. awal kalimat

2. huruf pertama pada pengetikan langsung

3. huruf pertama hal-hal yang bersifat keagamaan (Islam, Quran, Waisak)

4. Unsur nama, gelar, jabatan, dan pangkat, yang diikuti nama orang, tempat, instansi yang menyandanganya (Haji Tohirin, Mayor Haryono, Universitas Indonesia)

5. huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari besar (bangsa jepang, suku jawa, bahasa inggris, tahun Masehi, bulan Agustus, hari minggu, hari Lebaran)

6. Huruf pertama judul kecuali kata di, ke, dari, dan, untuk, yang.

7. huruf pertama istilah geografi yang diikuti namanya (Teluk Bayur, Asia Tengah, Laut Hitam).

8. Huruf pertama sapaan/ acuan (Pak Ali adalah pamanku, Besok Paman akan kerumah saya)

9. Huruf pertama kata Anda, Saudara sebagai kata sapaan.

G. Kalimat efektif

1. Kesepadanan struktur bahasa dan predikat yang jelas

Mempunyai subyek dan predikat yang jelas

Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal

2. Keparalelan (kesamaan bentuk kata yang digunakan)

Nyatakan gagasa paralel dalam bentuk bahasa yang sejajar

1. ketegasan (membuat urut secara logis)

2. kehematan susunan kalimat dan penggunaan kata

Hindari pemakaian dua kata atau lebih dengan fungsi yang sama

Hindari pnggunaan dua kata atau lebih yang mempunyai fungsi dan acuan yang sama

Tidak terdapat subjek berganda

Hindari pemakaian superordinat dan hiponim secara bersama-sama

Hindari kesinoniman makna (naik ke atas)

Tidak menjamakan bentuk yang sudah jamak (daftar nama-nama)

5. kecermatan (tidak menimbulkan penafsiran ganda/ ambiguitas)

6. kepaduan (informasi yang disampaikan tidak terpeca-pecah dan bertele-tele)

7. kelogisan (ide dapat diterima)

8. penggunaan bentuk pasif secara benarB.INGGRISJohn can play the guitar. Mary can play the guitar.

Both John and Mary can play the guitar.CAUSATIVE OF HAVE / GET & SUBJUNCTIVE Causative Of Have / Get digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan orang lain atas kehendak kita.

Dibagi atas 2 bagian, dengan berdasarkan pada objek-nya :

Active

Bentuk :

Example : I have Budi clean the floor

Amir had her brother his car yesterday

S +Get / got+ Oactive+ to V1+ Opassive

Ask / asked

Bentuk :

Example : I got my brother to wash my clothe yesterday

I asked you to do my homework this morning

Passive

- Bentuk :

Example : I had my car washed (by my servant)

I got my hair cut(by the barber)

Catatan : pada bentuk passive

CONDITIONAL SENTENCE Conditional Sentence adalah kalimat pengandaian

Terdapat 3 type kalimat pengandaian :

Type I : Future Possible Condition

Kalimat pengandaian yang mungkin terjadi apabila syaratnya terpenuhi

S +Shall / will / can+ V1 + if + S + V1 (s/es)

May / must

- Bentuk:

Example : He will come here if you call me

means : He may come

Type II : Present Unreal Condition

Kalimat pengandaian yang tidak mungkin terjadi, karena peristiwa/kegiatannya sedang berlangsung sekarang.

S +should / would+ V1 + if + S + VII (were)

could / might

- Bentuk :

- Example : He would come here if you called him

means : He doesnt come because you dont call him

Type III : Past Unreal Condition

Kalimat pengandaian yang tidak mungkin terjadi, karena peristiwa / kegiatannya tealh terjadi di waktu lampau.

S +should / would+ have + VIII + if + S + had + VIII

could / might

- Bentuk:

- Example : He would have come here if you called him

Means : He didnt come here because you didnt call himPARTICIPLE ACTIVE & PASSIVE PARTICIPLE

Active Participle adalah bentuk Verb-ing yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Adjective (Menerangkan kata benda):

I saw the boat sinking . (I saw the boat which was sinking.)

I heard the girl singing . (I heard the girl who was singing)

2. Menyatakan kejadian yang terjadi pada titik waktu yang sama.

Reading a magazine, I drink a cup of milk.

Playing a piano, my sister sings song.

3. Menyatakan peristiwa yang terjadi berturut-turut:

Having had breakfast, he went out.

Having finished operating the computer, I Switched off it.4. Ada beberapa kata kerja yang diikuti oleh Active Participle:

Catch, feel, hear, keep, leave, look at, notice, observe, see, smel, watch.

I feel something touching my ear.

I keep the baby sleeping.

I noticed them coming on time.

I smell something burning.

I saw the boys fighting.

Passive Participles adalah bentuk kata kerja ketiga yang memiliki fungsi untuk menyatakan sebab akibat :

She enters. She is accompanied by her mother.

She enters accompanied by her mother.

He was aroused by the crash and leapt to his feet.

Aroused by the crash, he leapt to his feet.

Because/As/Since the city is surrounded by the mountain, the city has a cool climate.

Surrounded by mountain the city has a cool climate.

Setiap kalimat bahasa Inggris yang mengandung unsur be (am, is, are, was, were, to be, being, been) dan Verb Past Participle (VIII) adalah kalimat pasif (Passive Voice). Diterjemahkan menjadi di atau ter .

QUESTION TAG

Disebut pula kalimat Tanya Tak Bertanya. Dalam percakapan seringkali kita membuat suatu statement yang langsung diikuti pertanyaan, namun seringkali tidak menginginkan jawaban, hanya meyakinkan saja.

Bentuk : 1. Kalimat positif diberi tag negatif

Example : Mr. Hadi is very handsome, isnt he ?

(+)

(-)

2. Kalimat negatif diberi tag positif

Example : Mr. Hadi isnt very handsome, is he?

(-)

(+)

3. Kalimat yang mempunyai auxiliary, tagnya adalah bentuk auxiliary itu sendiri dalam bentuk yang berlawanan.

Example : They will come here immediately, wont they?

(+)

(-)

Mrs. Smith oughtnt to do the work now, ought she?

(-)

(+)

4. Kalimat dengan unsur Verb, tagnya adalah to do (do, does, did)

Example : Indonesian people eat rice, dont they? We saw the beautiful film, didnt we?

She drinks tea in the morning, doesnt she?

Perkecualian :

1. Kalimat perintah / larangan ... will you ?

Open the door, will you?

Dont open the window, will you ?

2. Kalimat himbauan .. wont you ?

Be patient, wont you ?

Be careful, wont you?

3. Kalimat ajakan shall we ?

Lets go, shall we?

ELLIPTIC

1. Positive

A. Ada Auxiliary Verb

I am a student and - my sister is a student too

- my sister is too

Bentuk : S + A. V + too

- so is my sister

Bentuk : so + A.V + subject

B. Bila tidak ada Auxiliary Verb, harus diganti dengan :

Do (apabila kata kerja bentuk I, Present Tense)

Does (apabila kata kerja bentuk II, Present Tense, subject orang ketiga tunggal).

Did (apabila kata kerja bentuk II, Past Tense)

2. Negative

A. You shouldnt arrive late and - Ali shouldnt arrive late either

Ali shouldnt either

Bentuk : S + A. Vnot + Either

Nor should Ali

Bentuk : Nor + A.V + S

Neither should Ali

Bentuk : Neither + A.V + S

B. Bila kalimat tersebut digabung tanpa and, menjadi : Neither Ali nor you should arrive late

Bentuk : Neither nor= baik..maupuntidak

3. Bentuk Lain

Bentuk : Both and = keduanya . dan .

- Menggunakan

- John can play the guitar. Mary can play the guitar.

Both John and Mary can play the guitar.SUBJUNCTIVE

Subjunctive adalah pola-pola kalimat Bahasa Inggris yang mempunyai arti berlawanan dengan kalimat yang dinyatakan. Bila kalimat yang dinyatakan (+) artinya menjadi (-). Kalimat yang dinyatakan (-) menjadi (+).

Ditandai dengan penggunaan kata wish as if, as though, if only, would rather dan sesudahnya diikuti subject.

Dibagi atas jenis :

S +wish / as if / as though+ S +VII Past Tense

if only / would rather (were)

Bentuk I :

Fact

: Present Value

Example: Subjunctive: I wish I had a big house with swimming pool

Fact

: I dont have a big house with swimming pool

Subjunctive: Tony wishes he were a student again

Fact

: Tony is not a student

S +wish / as if / as though+ S +Had + VII

if only / would rather Would have + VIII

Bentuk II:

Fact

: Past Tense

Example : Subjunctive: I wish I Could fly

Fact

: I cant fly

Subjunctive: I wish I would have gone to Moskow

Fact

: I didnt go to moskow

T/t1 + T/t2 + T/tn = 1

Untuk menghitung seluruh diskon = diskon awal + diskon kedua dari harga sebelum diskon

S1 = S2

S = V x t

S + have/had + Oactive + V1 + Opassive

S + had/got + Oactive + VIII + (by Oactive)