Worldview asas Islamisasi

55

description

pandangan hidup islam yang berawal dari konsep ketuhanan yang berimplikasi pada seluruh kegiatan hidup didunia,pandangan hidup sebagai aqidah fikriyyah,sebagai akumulasi keyakinan asasi yang terbentuk dalam hati dan pikiran muslim

Transcript of Worldview asas Islamisasi

Page 1: Worldview asas Islamisasi
Page 2: Worldview asas Islamisasi

Worldview IslamAsas Islamisasi Ilmu Peng.

Kontemporer

Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Page 3: Worldview asas Islamisasi

Makna Worldview

Page 4: Worldview asas Islamisasi

Definisi Worldview Islam

• Pandangan hidup Islam dimulai dari konsep keesaan Tuhan (al-shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia.

Al-Mawdudi

• Pandangan hidup islam adalah aqidah fikriyyah, kepercayaan yang berdasarkanpada akal, yang daripadanya lahir suatu sistim.

Atif al-Zayn

• Pandangan hidup Islam adalah akumulasi keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim yang memberi gambaran tentang wujud dan apa-apa di balik itu.

Sayyid Qutb

• Pandangan hidup Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang menjelaskan tentang hakekat wujud.

Naquib al-Attas

Page 5: Worldview asas Islamisasi

Pandangan hidup Islam adalah Aqidah fikriyyah atau kepercayaan yang

berdasarkan pada akal, yang asasnya adalah keesaan Tuhan (tawhid / shahadah),

yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim dan berpengaruh terhadap

pandangannya tentang keseluruhan aspek kehidupan

terutamanya tentang realitas dan kebenaran (al-Maududi, Atif al-Zayn, Sayyid Qutb

S.M.Naquib al-Attas)

Page 6: Worldview asas Islamisasi

Worldview adalah visi tentang realitas dan kebenaran, berupa

kesatuan pemikiran yang arsitektonik, yang berperan

sebagai asas yang tidak nampak (non-observable) bagi semua perilaku manusia, termasuk

aktifitas ilmiah dan teknologi.

Alparslan Acikgence, Islamic Science, Towards Definition, Kuala Lumpur, ISTAC 1996, 29.

Page 7: Worldview asas Islamisasi

Struktur Bangunan Pandangan Hidup Islam

Struktur

KONSEP TUHANWahyu, agama, Nabi,

Penciptaandsb

StrukturKonsep

dunia

StrukturKonsep nilai

StrukturKonsep

kehidupan

StrukturKonsep

ilmu

StrukturKonsepManusia

Ilmu & teknolgi

politikekonomi

hukum

pendidikan

Page 8: Worldview asas Islamisasi

Konsep Tuhan

Konsep Kehidupan

Konsep Dunia

Konsep Manusia

Konsep Nilai / Moralitas

Konsep Ilmu

Worldview Sbg Bangunan Konsep

Page 9: Worldview asas Islamisasi

• Kepercayaan kepada Tuhan adalah elemen terpenting dalam pandangan hidup manapun.

• Jika kita percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sangat mungkin kita percaya bahwa disana

ada arti dan tujuan hidup. • Dan jika kita konsisten kita akan percaya

bahwa sumber moralitas …adalah kehendak Tuhan dan Tuhan adalah nilai tertinggi.

• …bahwa ilmu dapat lebih dari apa yang bisa diamati [empiris, pen] dan disana terdapat

realitas yang lebih tinggi yakni alam supernatural. (Thomas Wall)

Sentralitas Konsep Tuhan

Page 10: Worldview asas Islamisasi

• Pandangan hidup Islam itu ….bukan sekedar pandangan akal manusia terhadap dunia fisik atau keterlibatan manusia didalamnya dari segi historis, sosial, politik dan kultural…tapi mencakup aspek al-dunyÉ dan al-Ékhirah, dimana aspek al-dunyÉ harus terkait secara erat dan mendalam dengan aspek akherat, sedangkan aspek akherat harus diletakkan sebagai aspek final”.

S.M.N, al-Attas, Prolegomena, 1.

Dimensi Pandangan Hidup Islam

Page 11: Worldview asas Islamisasi

Epistemologi Islam dan Barat

Asas: Pandangan hidup Islam berdasarkan wahyu,hadith, akal, pengalaman,intuisi

Pendekatan: Tawhidi.

Sifat: rasional, metafisis, dan supra-rasional, ada yang permanen ada yang berubah..Makna Realitas dan Kebenaran: al-Haqq dan al-Haqiqah, berdimensi metafisik dan fisik, rasional.

Objek kajian: invisible & visible.‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah

Asas: Wordlview Barat berdasarkan Rasio dan spekulasi filosofis.

Pendekatan: dichotomis

Sifat: rasional, non-metafisis, terbuka & selalu berubah.

Makna Realitas & Kebenaran: Truth berdimensi sosial, kultural, empiris, rasional.

Objek Kajian: Realitas empiris, non-metafisis

ISLAM BARAT

Page 12: Worldview asas Islamisasi

Worldview & Islamisasi

Sebuah Fakta Sejarah

Page 13: Worldview asas Islamisasi

Periodesasi Islamisasi Dunia Melayu

Periode pertama (abad 13-14)Islam masuk ke dunia Melayu melalui pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan pengamalan Islam secara praktis disaat itu sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam Islam belum banyak ditekankan. Konsep fundamental tentang keesaan Tuhan masih kabur, difahami secara samar-samar dan bahkan bertumpang tindih dengan pandagan hidup kuno Hindu-Buddha.

Page 14: Worldview asas Islamisasi

Periode kedua, (Abad 15-18 akhir)Pada periode ini tasawwuf dan kalam cukup dominan, sehingga konsep fundamental tentang Keesaan Tuhan dijelaskan. Pengaruh pandangan hidup Islam terhadap pandangan hidup bangsa Melayu dapat dilihat dari masuknya istilah dan konsep-konsep Arab kedalam istilah-istilah bahasa Melayu.

Page 15: Worldview asas Islamisasi

Periode ketiga anjutan periode kedua

Pada periode ini konsep-konsep dalam pandangan hidup Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa universal dan internasional sifat Islamisasi itu.

Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191-192

Page 16: Worldview asas Islamisasi

Hasil Islamisasi Worldview Melayu

Melalui tasawwuflah masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat waktu itu, ia membangkitkan semangat intelektualisme dan rasionalisme yang tidak wujud pada era pra-Islam… yang merevolusi pandangan hidup bangsa Melayu-Indonesia, merubahnya dari suatu dunia mitologi yang rapuh.. kepada dunia intelektualisme, dunia akal dan dunia yang teratur; ia menekankan kepercayaan kepada Tuhan.

Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191-192

Page 17: Worldview asas Islamisasi

Hasil Islamisasi ….

Hasil dari Islamisasi Pandangan Hidup Bangsa Melayu adalah Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Istilah bahasa Arab yang merubah atau menambah istilah yang digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang adalah sbb:

Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (ruh), akal (‘aql), kalbu (qalb), nafsu (nafs), faham (fahm), jasad (jasad), jisim (jism), jasmani (jusmani), jauhar (jawhar), juz (juz’), kuliah (kulliyah), ilham (ilham), sedar (dari bahasa Arab sadr = dada), fikir (fikr), zikir (dhikr), ilmu (‘ilm), yakin (yaqin), shak (shakk), zann (zann), jahil (jahl), alam (alam), pengalaman (dari bahasa Arab: ‘alam), sebab (sabab), musabab (musabbab), akibat (aqibah), hikmah (hikmah), adab (adab), martabat (maratib), derajat (darajat), maudu’ (maudu’), adil (adl), zalim (zulm), ma’rifat (ma’rifah), dan banyak lagi lainnya.

Page 18: Worldview asas Islamisasi

RationalePerlu Islamisasi

Ilmu Peng.Modern

Page 19: Worldview asas Islamisasi

Lima karakteristik Peradaban Barat :

1) Mengandalkan akal semata-mata untuk membimbing manusia mengarungi kehidupan.

2) Mengikuti dengan setia validitas pandangan dualistis tentang realitas dan kebenaran.

3) Membenarkan aspek Being yang bersifat temporal yang memproyeksikan suatu pandangan hidup sekuler.

4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme. 5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap

sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan eksistensi manusia.

Al-Attas, Islam and Secularism, hal. 127–132.

Page 20: Worldview asas Islamisasi

“Selama lima ratus tahun terakhir, pemikiran keagamaan dalam Islam telah secara praktis menjadi beku”.

Dulu pemikiran Eropah mendapat insipirasi dari dunia Islam, dan sebagai akibatnya semangat dunia Islam bergeser ke Barat dan boleh dikatakan sisi intelektual Barat merupakan pengembangan dari bagian terpenting kultur Islam.

Yang mengkhawatirkan kini kultur Barat yang secara permukaan mengagumkan itu membelenggu gerakan umat Islam sehingga gagal mencapai sisi terdalam dari kultur Islam.

Iqbal

Page 21: Worldview asas Islamisasi

Problem Sains Modern sekular:

1. Pandangan sekular tentang alam semesta telah menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam. Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas yang berdiri sendiri.

2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin dan jam, sehingga bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak-yang menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme.

3. Rasionalisme dan empirisisme.

4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui.

5. Alam di eksploitasi sebagai sumber kekuatan dan dominasi.

(Ibrahim Kalin, The philosophy of Seyyed Hossein Nasr, 453).

Page 22: Worldview asas Islamisasi

Epistemologi sensualis dan empiris, yang mendominasi horizon manusia Barat dizaman modern ini, telah berhasil mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera, jadi telah membatasi makna realitas dan menghilangkan konsep realitas Tuhan. Konsekuensi dari perubahan dalam makna realitas ini adalah bencana…

S.H. Nasr, The Need for a Sacred Science, New York, SUNY Press, 1993. hal. 7 & 20.

Problem epistemologi

Page 23: Worldview asas Islamisasi

Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknaannya dalam berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan sekular sangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin.

Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986)

Problem Pendidikan

Page 24: Worldview asas Islamisasi

Akibat dari penerimaan ilmu Barat sekuler adalah hilangnya Adab, (desacralization of knowledge). Hilangnya Adab berimplikasi pada hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (intellectual confusion), yaitu :

a) Ketidak-mampuan seseorang membedakan antara ilmu yang benar dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan hidup Barat.

b) Hilangnya Adab dalam masyarakat dg menyamaratakan setiap orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku.

c) Penghilangan otoritas resmi dan hirarki sosial dan keilmuan. d) Mengkritik ulama dimasa lalu yang banyak memberi kontribusi

kepada ilmu pengetahuan Islam.

S. M. N. al-Attas, Islam, Secularism and the Philosophy of the Future, London, Mansell, 1985. hal. 104 - 5

Dampak Ilmu Pengetahuan Sekuler

Page 25: Worldview asas Islamisasi

Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan.

Westernisasi ilmu tidak dibangun di atas Wahyu dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional.

Akibatnya, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus.

Syed Muhammad Naquib al-Attas

Dampak ……………………….

Page 26: Worldview asas Islamisasi

“Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satu-satunya pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan tentang fenomena akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang dianggap satu-satunya realitas.”

Syed Muhammad Naquib al-Attas

Page 27: Worldview asas Islamisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin adalah ilmu

pengetahuan modern yang tidak netral telah merasuk ke dalam

praduga-praduga agama, budaya dan filosofis, yang sebenarnya berasal dari refleksi kesadaran

dan pengalaman manusia Barat. Jadi, ilmu pengetahuan modern

harus diislamkan.

Syed Muhammad Naquib al-Attas

Page 28: Worldview asas Islamisasi

Jika prinsip-prinsip dan metode-metode dasar ilmu-ilmu ini tidak dapat ditundukkan oleh suatu bentuk formula yang mengIslamkan, sedangkan semua itu membahayakan, maka, sebagaimana asalnya, semua itu akan terus berbahaya terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam.

Al-Attas

Page 29: Worldview asas Islamisasi

Rationale Islamisasi1) Problema terpenting yang dihadapi ummat Islam

saat ini adalah masalah ilmu pengetahuan modern

2) Ilmu pengetahuan modern tidaklah bebas nilai (netral), sebab ia dipengaruhi oleh pandangan-pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat, yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat.

3) Ummat Islam, karena itu, perlu mengislamkan ilmu pengetahuan masa kini dengan mengislamkan simbol-simbol linguistik tentang realitas dan kebenaran.

Naquib al-Attas

Page 30: Worldview asas Islamisasi

MaknaIslamisasi IPK

Page 31: Worldview asas Islamisasi

Makna Ilmu

Ilmu adalah representasi makna sesungguhnya dari realitas, bentuk, mode, kuantitas, substansi dan esensi sesuatu oleh jiwa yang rasional lagi tenang (al-nafs al-nNatiqah al-mutma’innah). Jadi subyek atau al-‘Alim adalah dia yang mengetahui dan menangkap serta memahami, sedangkan obyek atau al-ma‘lum adalah esensi sesuatu, yang ilmunya terukir didalam jiwa.

Al-Ghazali, al-Risalah al-Laduniyyah,

Page 32: Worldview asas Islamisasi

Ketika realitas-realitas yang dapat dinalar itu terukir dalam jiwa yang rasional maka realitas-realitas itu menjadi ilmu.

Al-Ghazali, al-Mustasfa, 69.

Page 33: Worldview asas Islamisasi

WorldviewKonsep TuhanKonsep Ilmu

Konsep KehidupanKonsep manusiaKonsep moralitas

Konsep UkhuwwahKonsep Jihad

Konsep Alam Semestadsb

Worldview, Ilmu, Obyek dan Subyeknya

Al-Ma’lumRealitas

Ilmu

Al-Alim

Page 34: Worldview asas Islamisasi

Islamisasi ilmu pengetahuan dalam pengertian al-Attas adalah:

Pembebasan manusia pertama-tama dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam), dan kemudian dari belenggu faham sekular atas pikiran dan bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya…

Al-Attas, Islam and Secularism

Page 35: Worldview asas Islamisasi

Proses Islamisasi

Pertama mengisoliir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan peradaban Barat (5 unsur yang telah disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori.

Page 36: Worldview asas Islamisasi

Prosesnya menurut al-Attas, adalah dengan menguji secara kritis :

1) Metode-metode ilmu modern;

2) Konsep-konsepnya,

3) Teori-teorinya, dan simbol-simbolnya;

4) Aspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yang bersinggungan dengan nilai dan etika;

5) Teorinya tentang alam semesta;

6) Interpretasinya tentang asal-usul Alam; Rasionalitas proses-2 alam.

7) Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata,

8) Klassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kaitannya antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu lain, dan hubungan sosialnya.

Page 37: Worldview asas Islamisasi

Kedua, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam kedalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu diantaranya adalah

1) Konsep din,

2) Konsep manusia (insan),

3) Konsep ilmu (ilm dan ma’rifah),

4) Konsep keadilan (‘adl),

5) Konsep amal yang benar (amal sebagai adab) dan semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua.

6) Konsep tentang universitas (kulliyah, jami’ah) yang berfungsi sebagai bentuk implementasi semua konsep-konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan.

Prolegomena, hal.. 114

Page 38: Worldview asas Islamisasi

(1) menguasai disiplin ilmu-2 modern (2) mensurvey

(3) menguasai warisan IP Islam: Antologis & Analisis

(4) menetapkan relevansi Islam dg disiplin ilmu modern

(5) menilai kritis disiplin-disiplin modern dan warisan Islam

(6) mensurvei problem-problem utama ummat

(7) mensurvei problem-problem utama manusia

(8) analisa kreatif dan sintesis (9) Tulis buku-2 teks PT

(10) penyebaran ilmu pengetahuan Islam.

Proses Islamisasi Faruqi

Page 39: Worldview asas Islamisasi

Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam

Menguasai disiplin ilmu pengetahuan substansif

menguasai teknnik-teknik analitis dan sintetis

Buku-buku teks Universitas

Page 40: Worldview asas Islamisasi

Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam

Metode-metode Barat

Metode-Metode

Metode-metode Usul

Ilmu pengetahuan Islam

Page 41: Worldview asas Islamisasi

Islamisasi Sains Modern

Page 42: Worldview asas Islamisasi

Apakah ‘Fakta’ Sains Itu?

• Fakta/data adalah penyelesaian thdpmasalahan tertentu.

• Fakta ditemui/dihasilkan/diusahakan/dicari oleh saintis, bukan semata-mata apa yang nampak dalam realitas alam.

• Fakta boleh jadi lama atau baru, relevan atau tdk, sesuai atau tidak, benar (true) atau palsu (false).

• Fakta dinyatakan sebagai pernyataan inderawi (observational statements) atau sebagai teori (theoretical statements).

• Fakta bersifat nisbi kepada (relative to) suasana permasalahan (problem context).

Page 43: Worldview asas Islamisasi

Masalah Sains:

• Masalah/persoalan sains adalah masalah “luarbiasa” (bukan normal) yang menarik perhatian pengkaji.

• Masalah boleh jadi benar atau palsu, menarik atau remeh, sah (valid) atau batil (invalid).

• Masalah sains selalu terikat dengan budaya tertentu (culture-specific). Maka apa yang menjadi masalah bagi budaya barat tak semestinya menjadi masalah bagi Muslim.

• Oleh karena iyu kita harus mampu mengenal, memilih dan merencanakan masalah kita sendiri dan menyelesaikannya demi memenuhi apa yang sebenarnya kita hajatkan kita, bukan apa yang dihajatkan oleh Barat.

Page 44: Worldview asas Islamisasi

Hipotesis & Teori

1. Hipotesis/teori adalah asumsi 2. Asumsi ini berhubungan dengan usaha mencari

penyelesaian masalah.3. Berbagai hipotesis/teori dpt diajukan tapi dapat

diterima setelah melalui proses pengujian, falsifikasi, pengesahan dari berbagai hipotesis/teori.

4. Hipotesis/teori yang berhasil diterima pada hari ini mungkin, karena penemuan atau penafsiran baru, ditolak pada hari lain.

5. Jadi hipotesis/teori empiris bersifat sementara tidak mutlak, bisa diganti oleh hipotesis baru.

6. Ini pendapat Karl Popper dan boleh diterima secara amnya.

7. Ini berarti falsifikasi juga tidak mutlak. Apa yang difalsifikasi mungkin kemudian menjadi sah.

Page 45: Worldview asas Islamisasi

• Metode ialah cara untuk menyelesaikan masalah tertentu.

• ’Metode boleh jadi konseptual atau praktis tergantung kepada sifat masalah tsb.

• Boleh ada lebih dari satu metode untuk menjawab masalah tertentu.

• Metode boleh jadi baik atau buruk, beretika atau tdk beretika, sah atau batil, sesuai atau tidak, memadai atau tdk memadai.

• Permasalahan-lah yang menentukan pemilihan metod yang bakal digunakan, bukan sebaliknya.

Metodologi

Page 46: Worldview asas Islamisasi

Metodologi• Dalam metodologi sains, “anything goes”

(“metode apapun dapat digunakan”) demi mencari penyelesaian. Ini pendapat Paul Feyerabend, dan dapat diterima secara kritis.

• Maka tidak ada metode tertentu yang sesuai untuk semua masalah; tidak ada satu metode universal untuk menjawab semua persoalan. Karena setiap suasana-masalah (problem-situation) adalah kompleks, tidak terdapat kesamaan antara dua suasana-masalah.

• Maka kita dapat menciptakan metode kita sendiri sesuai dengan konteks-permasalahan kita sebagai orang Islam tanpa terlalu terikat dengan, atau meniru, metode sains Barat.

Page 47: Worldview asas Islamisasi

Kerangka/Dasar/Paradigma

• Istilah ‘paradigma’ bermakna kerangka umum bagi penelitian sains.

• Istilah ‘paradigma’ hampir sama maknanya dengan istilah ‘perencanaan penelitian’. Jika perencanaan penelitian tak berhasil maka ia digantikan dengan rencana penyelidikan lain yang mugkin lebih berhasil.

• Penggantian rencana penelitian ini disebut Perubahan Paradigma’ (‘paradigm shift’). (pendapat Thomas Kuhn, dan dapat dikritisi.

• Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan paradigma banyak, termasuk faktor saintifik (faktor ilmiyah/kognitif = faktor internal), dan juga faktor sosial = faktor eksternal.

Page 48: Worldview asas Islamisasi

Contoh Perubahan Paradigma

• Contoh dalam sejarah sains Barat: paradigma astronomi yang geosentris berubah menjadi heliosentris; dari paradigma fisika Newton berubah menjadi paradigma fisika Einstein; dari psikologi behaviorism menjadi psikologi kognitif, dll.

• Contoh dalam sejarah sains Islam: dari menggantikan teori surah & maddah (hylomorphism) falsafah menjadi teori jawhar & ‘arad (atomism) kalam; teori sebab-musabab yang pasati falsafah (necessary causation/determinism) menjadi teori sebab-musabab yang tak pasti kalam (occasionalism, indeterminism).

• Karena setiap pendekatan saintifik memerlukan metode, dan paradigma tersendiri maka saintis Muslim perlu mencipta paradigma sendiri yang harmonis dengan worldview Islam sekaligus berhasil dari segi empiris.

Page 49: Worldview asas Islamisasi

AKSIOLOGI: Sistem Nilai & Etika

• Kerja-kerja sains adalah kegiatan yang sangat besar (science is big business) yang memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab sains mempunyai nilai tinggi.

• Tapi apakah sebenarnya yang membuat sains begitu bernilai? Apakah karena nilai ilmiyah / kognitif?, nilai bisnis/ ekonomi?, nilai sosial/kepentingan umum? nilai budaya/adat?, nilai agama?, nilai politik? Jika demikian apakah tatanilai (axiology) sains kita?

• Tatanilai ini menentukan pilihan perencanaan penelitian, pilihan masalah, pilihan metode untuk menyelesaikan masalah, dan hasil empiris (fakta) dan teknis (aplikasi) dari rencana penyelidikan itu.

• Tetapi, dari sumber mana sebenarnya tatanilai sains kita? Dari akal? Dari alam? Dari sejarah? Dari budaya? Dari wahyu ilahi? Atau Dari kesemuanya sekaligus? Kalau sekaligus, maka apa hubungan antara berbagai sumber nilai tersebut?

Page 50: Worldview asas Islamisasi

Pertanyaan Lanjutan Islamisasi Sains

Dalam Islamisasi Sains pertanyaan-pertanyaan yang muncul akhirnya adalah :

• Apakah pilihan rencana penelian anda serta metode kajiannya berdasarkan pada pandangan hidup Islam?

• Apakah berbagai metode penelitin sains barat moden serasi dengan prinsip-prinsip tatanilai dan epistemologi Islam (Islamic axilogy and epistemology?

• Apakah rencana penyelidikan sains Barat Moden serta metode pengkajiannya serasi/secocok dengan maqasid shari‘ah?; dengan prinsip-prinsip mu‘amalah Islamiyyah yang terdiri: mu‘amalah ma’a Allah, mu‘amalah ma’a al-Nas, mu‘amalah ma’a al-Alam ??

Page 51: Worldview asas Islamisasi

Tata-ilmu

• TABAYYUN (investigasi)• BINA’ AS-SIDQ ‘ALA AL-BURHAN (klaim kebenaran

berlandaskan hujah (truth claims founded on demonstrations).

• AL-‘ILM BI UMUR DUNYAKUM (memastikan relevansi fakta dengan konteks penemuan sains).

• AL-I‘TIBAR MIN KAYFIYYAH KHALQ AL-‘ALAM (belajar dari alam; meniru alam; teori penciptaan).

• QIRA’AT KITAB AL-WAHY HUWA AL-MARJA‘ AL-A‘LA li tahqiq al-haqq wal-haqiqah (al-Qur’an dan Sunnah sebagai kerangka metasains yang integratif (integrative metascientific framework) bagi menafsirkan penemuan sains empiris).

Beberapa Prinsip Tata-ilmu dan Nilai(Cognitive & Ethical Principles of Islamic Science)

Page 52: Worldview asas Islamisasi

Tatanilai Etika

• RAHMAH (Hubungan manusia alam yang harmonis)

• Menghindari Tabzir )Adamul-israf/‘adamul-ibtal - zero-waste, conserve, moderation,).

• HALAL TAYYIB (halal dan baik/permissible & wholesome).

• AMANAH (bertanggungjawab/integrity, responsible).

• KHILAFAH (memegang amanah ilahi/stewardship).

• AL-INTIFA‘ BI AL-NI‘AM WA AL-SHUKR ‘ALAYHA (ambil manfaat dari nikmat ilahi serta bersyukur).

Page 53: Worldview asas Islamisasi

Ringkasan Proses Islamisasi Sains

Islam metafizik Islam pandangan alam Islam tatanilai tatailmu rencana penyelidikan permasalahan/persoalan hipotesis/teori metodologi penemuan fakta penciptaan baru teknologi ‘ilm al-nafi‘ masalih ‘ammah

Page 54: Worldview asas Islamisasi

Dari WORLDVIEW Menuju ISLAMISASI

Tawhidkonsep

konsep

konsep

konsep

konsep

konsepkonsep

konsep

AsumsiMetodologi

Teori Simbol-2Approach

konsep

ILMU ISLAM

Islamic scientiicconceptual scheme

WORLDVIEW

Islam

Barat

Page 55: Worldview asas Islamisasi

Wallahu a’lam

bissawab