Wm231 Materi Tas

66
BENCHMARKING WM231 - Manajemen Operasi - 1 – FE UKSW Salatiga B E N C H M A R K I N G Tujuan utama benchmarking adalah membuka peluang untuk memperbaiki kinerja di bagian-bagian utama. Manfaat benchmarking: - memahami kegiatan-kegiatan dan proses-proses yang merupakan kunci ke arah keberhasilan bisnis dan memuaskan kebutuhan pelanggan - memberi peringatan manajemen apa saja yang dapat menjadikan organisasi terbaik - menentukan standar kinerja tujuan kegiatan-kegiatan kunci untuk menyamai atau melampaui perusahaan (organisasi) yang terbaik - mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan lain mencapai standar yang baik (Tanpa benchmarking sebuah perusahan dapat menjadi picik dan cepat merasa puas. Perusahaan mungkin saja telah menentukan sasaran yang kelihatannya agresif berdasarkan kinerja yang ada sekarang, tetapi tidak menyadari mungkin saja di kemudian hari meleset dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang sangat berhasil) Bidang-bidang benchmarking 1. Kepuasan pelanggan: - kesesuaian produk dengan kebutuhan - keandalan - penyerahan tepat waktu - waktu pengiriman setelah pesanan 2. Kinerja keuangan: - penjualan per pegawai - umur piutang - penanaman modal dalam R&D 3. Distribusi: - biaya kegiatan distribusi - waktu dalam daur distribusi - jumlah tingkat distribusi 4. Pembelian : - jumlah pemasok - pemasok setiap pembeli - pembeli setiap 1000 transaksi - penyerahan terlambat - rata-rata penolakan - kekurangan 5. Manajemen bahan baku:- ruang gudang - persediaan - waktu daur 6. Rancangan (desain):- waktu mengenalkan produk - jumlah perubahan desain 7. Praktik manajemen (mis. Manajemen SDM, manajemen keselamatan kerja, manajemen kualitas, dll.)

Transcript of Wm231 Materi Tas

Page 1: Wm231 Materi Tas

BENCHMARKING

WM231 - Manajemen Operasi - 1 – FE UKSW Salatiga

B E N C H M A R K I N G Tujuan utama benchmarking adalah membuka peluang untuk memperbaiki kinerja di bagian-bagian utama. Manfaat benchmarking:

- memahami kegiatan-kegiatan dan proses-proses yang merupakan kunci ke arah keberhasilan bisnis dan memuaskan kebutuhan pelanggan

- memberi peringatan manajemen apa saja yang dapat menjadikan organisasi terbaik

- menentukan standar kinerja tujuan kegiatan-kegiatan kunci untuk menyamai atau melampaui perusahaan (organisasi) yang terbaik

- mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan lain mencapai standar yang baik

(Tanpa benchmarking sebuah perusahan dapat menjadi picik dan cepat merasa puas. Perusahaan mungkin saja telah menentukan sasaran yang kelihatannya agresif berdasarkan kinerja yang ada sekarang, tetapi tidak menyadari mungkin saja di kemudian hari meleset dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang sangat berhasil) Bidang-bidang benchmarking 1. Kepuasan pelanggan: - kesesuaian produk dengan kebutuhan

- keandalan - penyerahan tepat waktu - waktu pengiriman setelah pesanan

2. Kinerja keuangan: - penjualan per pegawai - umur piutang - penanaman modal dalam R&D

3. Distribusi: - biaya kegiatan distribusi - waktu dalam daur distribusi - jumlah tingkat distribusi

4. Pembelian : - jumlah pemasok - pemasok setiap pembeli - pembeli setiap 1000 transaksi - penyerahan terlambat - rata-rata penolakan - kekurangan

5. Manajemen bahan baku:- ruang gudang - persediaan - waktu daur

6. Rancangan (desain):- waktu mengenalkan produk - jumlah perubahan desain

7. Praktik manajemen (mis. Manajemen SDM, manajemen keselamatan kerja, manajemen kualitas, dll.)

Page 2: Wm231 Materi Tas

BENCHMARKING

WM231 - Manajemen Operasi - 2 – FE UKSW Salatiga

Identifikasi kegiatan-kegiatan kunci dapat melalui :

1. survey pasar/pelanggan 2. analisis fungsi, mengidentifikasi tujuan bisnis dan masing-masing fungsinya

dalam pengertian memuaskan kebutuhan pelanggan eksternal 3. analisis keuangan menggambarkan kegiatan-kegiatan yang memerlukan

biaya besar atau dimana biaya-biaya ketidaksesuain (Non Conformance Cost) paling banyak timbul

Siapa pembandingnya? • bagian-bagian lain organisasi sendiri: Informasi mudah diperoleh namun dapat

menciptakan hasil ‘aman’ yang dangkal. • Pesaing: Informasi sulit diperoleh, kecuali informasi itu ada di tempat umum. • industri-industri lain. Indutri lain mungkin saja melakukan kegiatan yang sama

dengan cara yang sama sekali berbeda: Informasi cenderung lebih mudah diperoleh.

Sumber informasi

a. pelanggan dan pemasok – mereka seringkali memiliki informasi tentang pesaing dan kinerja mereka pada bagian tertentu.

b. wartawan, akademisi, konsultan dan pialang saham – mereka sering memiliki pandangan yang lebih luas tentang industri-industri lain.

c. asosiasi perdagangan untuk industri sendiri maupun industri lain. d. para pegawai – mereka mungkin memiliki pengalaman yang berguna. e. perkiraan-perkiraan, laporan-laporan yang diterbitkan, majalah-majalah

bisnis f. survey pasar

Kapan digunakan benchmarking? Terus-menerus perlu untuk:

a. membandingkan kinerja dengan hasil benchmarking b. memperbarui bencmarking c. meninjau kegiatan yang diberi benchmarking untuk memastikan bahwa

kegiatan itu masih merupakan kunci keberhasilan d. berupaya mengidentifikasi parameter-parameter kunci yang timbul, yang

mungkin dapat menyediakan suatu dasar untuk benchmarking di masa mendatang

Keterbatasan penggunaan benchmarking:

1. penggunaan benchmarking saja tidak akan memberitahu apa yang sebenarnya dikehendaki para pelanggan. Kalau produk kedaluwarsa, tidak ada perbaikan apapun di dalam proses produksi yang akan membuatnya dapat bersaing

2. penggunaan benchmarking dapat mengarahkan manajemen untuk memusatkan perhatian pada masalah persaingan yang ada. Penting sekali untuk tidak kehilangan pandangan tentang pentingnya meramalkan timbulnya ancaman yang akan datang.

3. penggunaan benchmarking hanya merupakan langkah pertama di jalan menuju perbaikan, perusahaan dapat mengambil manfaat kalau menerapkan perbaikan-perbaikan itu.

Page 3: Wm231 Materi Tas

BENCHMARKING

WM231 - Manajemen Operasi - 3 – FE UKSW Salatiga

4. penggunaan bnenchmarking hanya mengidentifikasi tingkat-tingkat kinerja. Manajemen harus berusaha memahami bagaiman kinerja itu dicapai.

Bagaimana memulai? dapat dipecah-pecah ke dalam sejumlah tahap kunci:

1. Bentuk sebuah tim benchmarking. Ini akan mencakup para pembuat keputusan dan para ahli proses.

2. Tentukan kegiatan-kegiatan yang merupakan kunci keberhasilan bisnis dan tentukan di mana perbaikan perlu dilakukan.

3. Tentukan pengukuran kinerja untuk perusahaan sendiri bagi kegiatan-kegiatan kunci.

4. Tandailah perusahaan yang mencapai kinerja baik/terbaik. 5. Kumpulkan informasi tentang standar-standar kinerja perusahaan itu, kalau

perlu atur pertemuan dengan pihak perusahaan itu untuk berbicara dengan para manajer/pegawainya bagaimana kinerja itu mereka capai.

6. Identifikasi pelajaran yang diperoleh, dan pikirkan suatu cara untuk menerapkan pelajaran itu . Tetapkan suatu program perbaikan.

Catatan-catatan:

a. Penting untuk menghindari mengumpulkan terlalu banyak informasi. Pusatkan pada beberapa bagian rawan (penting) saja, daripada pada semua bagian sekaligus.

b. Benchmarking merupakan kegiatan yang mahal. Bila dilaksanakan tanpa sebuah rencana tindakan untuk mengendalikan, mengukur dan memperbaiki kinerja, akan menjadi pemborosan waktu dan dana.

c. Rincian-rincian bagaimana kinerja baik telah dicapai hanya dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pegawai perusahaan. Sebuah pernyataan bahwa perbaikan dalam kinerja yang lengkap dan menyeluruh telah dicapai oleh perusahaan lain terbatas penggunaanya, kecuali terdapat informasi yang menyertainya tentang bagaimana hal itu tercapai.

d. Penting untuk menyadari bahwa penerapan benchmarking hanya menunjukkan apa yang telah dicapai oleh perusahaan lain. Masalahnya adalah bagaimana menyediakan sebuah program yang berpandangan maju untuk menyediakan standar kinerja untuk waktu (generasi) yang akan datang.

BENCHMARK artinya: tanda untuk menentukan tingginya letak suatu daerah. (kamus Inggris Indonesia, John M. Echols & Hassan Shadily, Gramedia Jakarta, 1990)

Page 4: Wm231 Materi Tas

1

Temu 14

1

Manajemen Persediaan

wm 231 - han

Persediaan

Latar Belakang2

Perkembangan dunia i d t i b l industri yang berlangsung cepat.Meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas dan waktu pengiriman produk.

wm 231 - han

Persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya.

Page 5: Wm231 Materi Tas

2

Peranan Manajemen3

Perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktifmanajemen persediaan proaktif.Manajemen persediaan proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan maupun tantangan yang ada dalam manajemen

wm 231 - han

y g jpersediaan.

Sasaran Manajemen Persediaan4

Untuk meminimasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan dikeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan persediaan.Salah satu caranya dengan meminimasi biaya pembelian.

wm 231 - han

Page 6: Wm231 Materi Tas

3

Kasus Khusus5

Pada umumnya industri proses mempunyai standarisasi tertentu yang mempunyai standarisasi tertentu yang meliputi standar komposisi produk yang dihasilkan maupun bahan baku yang digunakan.Waktu kadaluwarsa merupakan salah satu permasalahan yang penting dan

wm 231 - han

p y g p gharus dipertimbangkan dalam perencanaan bahan baku.

Fungsi Persediaan6

1 Untuk memberikan suatu stok barang agar dapat 1. Untuk memberikan suatu stok barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen.

2. Untuk memasangkan produksi dengan distribusi.3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah.4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan

perubahan harga.U t k hi d i d i k k t k

wm 231 - han

5. Untuk menghindari dari kekurangan stok.6. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan

baik.

Page 7: Wm231 Materi Tas

4

Jenis Persediaan7

Persediaan bahan mentahPersediaan bahan mentahPersediaan barang dalam proses (Work-in process –WIP)Persediaan MRO (perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi)Persediaan barang jadi

wm 231 - han

Manajemen Persediaan8

1. Bagaimana mengelompokkan d k d k di (di b t produk-produk persediaan (disebut

analisis ABC)2. Bagaimana mempertahankan

keakuratan catatan persediaan yang d

wm 231 - han

ada.

Page 8: Wm231 Materi Tas

5

Analisis ABC9

Analisis ABC membagi persediaan di tangan ke dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang (penerapan persediaan dari prinsip Pareto).Pemikiran yang mendasari prinsip ini adalah bagaimana memfokuskan sumber daya pada bagian persediaan yang penting.Untuk menentukan nilai uang tahunan

wm 231 - han

Untuk menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam analisis ABC diukur dari permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan dengan biaya perunit.

Analisis ABC10

Butir persediaan kelas A : Persediaan-persediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya tinggi. Butir-butir persediaan semacam ini mungkin hanya mewakili sekitar 15% dari butir-butir

di l i kili i d i l bi dipersediaan total, tetapi mewakili 70% sampai 80% dari total biaya persediaan.Butir persediaan kelas B :Butir-butir persediaan yang volume tahunannya (dalam nilai uang) sedang. Butir-butir persediaan ini mungkin hanya mewakili 30% dari keseluruhan persediaan dan 15% sampai 25% dari total biaya persediaan.Butir persediaan kelas C :Butir-butir persediaan yang volume tahunannya kecil, yang mewakili nilainya hanya 5% dari total biaya persediaan tetapi terdiri dari sekitar 55% dari keseluruhan persediaan.

wm 231 - han

Page 9: Wm231 Materi Tas

6

Grafik Analisis ABC11

i diButir Persediaan A8070 60 50403020 Butir Persediaan B Butir Persediaan C

wm 231 - han

100

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100Presentase dari keseluruhan butir persediaan

Keakuratan Catatan Persediaan12

Keakuratan catatan persediaan ini penting dalam system produksi dan persediaan dan memungkinkan y p p gorganisasi untuk tidak hanya memfokuskan pada butir-butir persediaan yang dibutuhkan.

wm 231 - han

Page 10: Wm231 Materi Tas

7

Penghitungan Siklus13

Penghitungan siklus menggunakan klasifikasi persediaan yang dikembangkan lewat analisis ABC. persediaan yang dikembangkan lewat analisis ABC. Dengan prosedur penghitungan siklus, butir-butir persediaan dihitung, arsip diverifikasi, dan ketidakakuratan didokumentasi secara berkala.

wm 231 - han

Pengendalian Persediaandalam Industri Jasa

14

Teknik-teknik yang dapat diterapkan mencakup :Pemilihan karyawan, pelatihan, dan disiplin yang baik.y , p , p y gPengendalian yang ketat atas kiriman barang yang datang.Pengendalian yang efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas.

wm 231 - han

Page 11: Wm231 Materi Tas

8

Biaya Penyimpanan, Pemesanan, dan Pemasangan

15

Biaya penyimpanan (holding cost) adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan atau penahanan y g g p y p p(carrying) persediaan sepanjang waktu tertentu. Biaya penyimpanan juga mencakup biaya yang berkaitan dengan gudang seperti biaya asuransi, staffing tambahan dan pembayaran bunga.Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya-biaya pasokan, formulir, pemrosesan pesanan, tenaga para pekerja dan sebagainya. Pada saat produk pesanan dibuat timbul pula biaya pemasangan

wm 231 - han

dibuat, timbul pula biaya pemasangan.Biaya pemasangan adalah biaya-biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan.

Model PersediaanPermintaan Independen

16

Model Economic Order Quantity(EOQ)(EOQ)Model Production Order QuantityModel Quantity Discount

wm 231 - han

Page 12: Wm231 Materi Tas

9

Model Economic Order Quantity (EOQ)

17

Teknik ini relatif mudah digunakan tetapi didasarkan pada beberapa asumsi :

Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan.Lead time diketahui dan bersifat konstan.Persediaan diterima dengan segera.Tidak mungkin diberikan diskon.Biaya variable yang muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan dan biaya penahanan atau penyimpanan

wm 231 - han

persediaan sepanjang waktu.Keadaan kehabisan stok (kekurangan) dapat dihindari sama sekali bila pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

Grafik Penggunaan Persediaan18

Dengan asumsi di atas, grafik penggunaan persediaan sepanjang waktu bentuknya seperti gigi ikan hiu.

Tingkat PenggunaanJumlah yangdipesan = Q Persediaan (tingkat Persediaan ditangan rata -ratamaksimum) (Q/2)

wm 231 - han

Persediaan minimun 0

Waktu

Page 13: Wm231 Materi Tas

10

Minimalisasi Biaya19

Tujuan dari kebanyakan model persediaanadalah untuk meminimalisasi biaya total (keseluruhan) (keseluruhan). Biaya yang signifikan adalah biayapemasangan (pemesanan) dan biayapenahanan (penyimpanan). Ukuran pesanan optimalnya adalah Q* yang merupakan jumlah pesanan yang meminimalisasi biaya total. Jumlah pesanan optimal akan muncul di titikdi mana kurva biaya pemesanan dan kurva

wm 231 - han

di mana kurva biaya pemesanan dan kurvapenyimpanannya berpotongan. Dengan model EOQ, jumlah pesanan optimal akan munculdititik di mana biaya pemasangan totalnyasama dengan biaya penahanan total.

Gambar Biaya Total sebagaiFungsi Jumlah Pesanan

20

Kurva biaya penyimpanan danpemesanan

pemesanan

Biaya tetapminimum Kurva biaya

penyimpanan

Kurva Biaya Pemesanan(Pemasangan)

wm 231 - han

(Pemasangan)Jumlah pesanan Jumlah pesanan

Optimal

Page 14: Wm231 Materi Tas

11

Nilai Q*21

Q = Jumlah barang setiap pemesananQ* = Jumlah optimal barang per pemesanan Q p g p p

(EOQ)D = Permintaan tahunan barang persediaan,

dalam unitS = Biaya pemasangan atau pemesanan

untuk setiap pesananH = Biaya penahanan atau penyimpanan

wm 231 - han

H = Biaya penahanan atau penyimpanan perunit per tahun

Nilai Q*22

DS2*QH

S*Q =

*QD

dipesan yangunit Jumlah Permintaan N diinginkan yangpemesanan Jumlah ===

Nper tahun kerja hariJumlah T diinginkan yangpemesanan antar tu Jumlah wak ==

wm 231 - han

npenyimpana Biaya pemesanan Biaya otal tahunan tBiaya +=

2QH

QDS TC +=

Page 15: Wm231 Materi Tas

12

Contoh23

Sharp Inc., sebuah perusahaan yang memasarkan jarum hipodermis kepada rumah sakit, ingin menurunkan biaya persediaan mereka dengan menetapkan jumlah jarum hipodermis optimal untuk memenuhi pesanan. Permintaan tahunan untuk jarum tersebut adalah 1000 unit,

wm 231 - han

biaya pemasangan atau pemesanan adalah $ 10 per pesanan dan biaya penahanan atau penyimpanannya adalah $ 0,50.

Jawab

Berapakah jumlah unit optimal perpesanan ?

24

perpesanan ?

unit 200040005,0

1010002 HDS2 *Q ==

××==

wm 231 - han

Page 16: Wm231 Materi Tas

13

Jawab

Apabila hari kerja per tahun 250 hari,

25

Apabila hari kerja per tahun 250 hari, tentukan jumlah pemesanan (N) dan waktu antar pemesanan (T) !

per tahunpesanan 5200

1000*Q

Ddipesan yangunit Jumlah

Permintaan N diinginkan yangpemesanan Jumlah

==

===

sebelumnyapemesanan setelah hari 50dilakukan pemesanan artinya hari, 505

250N

per tahun kerja hariJumlah T diinginkan yangpemesanan antar tu Jumlah wak

=

==

wm 231 - han

Jawab

Berapakah biaya persediaan tahunan

26

Berapakah biaya persediaan tahunan total ?

100 $2

5,0200200

1010002

QHQ

DS TC =×

=+=

wm 231 - han

Page 17: Wm231 Materi Tas

14

Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

27

Waktu antara dilakukannya pemesanan disebut lead timeatau waktu pengiriman, bisa cepat, beberapa jam atau p g , p , p jlambat, beberapa bulan. Keputusan kapan – akan –memesan biasanya diungkapkan dalam konteks titik pemesanan ulang. Titik pemesanan ulang (reorder point) dicari dengan cara :

L d hari) (dalambaru pemesanan untuk timeLead hariper Permintaan ROP ×=×=

wm 231 - han

Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

28

Permintaan per hari, d, dicari dengan membagi permintaan tahunan, D, dengan jumlah hari kerja pertahun.

Dd

wm 231 - han

per tahun kerja hariJumlah D d =

Page 18: Wm231 Materi Tas

15

Contoh

Electronic Assembler, Inc. dihadapkan pada permintaan sebanyak 8000 video setiap tahunnya.

29

Perusahaan ini beroperasi dalam 200 hari kerja per tahun. Secara rata-rata, pengiriman pesanan memakan waktu tiga hari kerja. Tentukan titik pemesanan ulangnya.

hariper unit 40200

8000per tahun kerja hariJumlah

D d ===

unit 120 hari 3 hariper unit 40 L d hari) (dalambaru pemesanan untuk timeLead hariper Permintaan ROP

=×=×=×=

wm 231 - han

Kurva Titik Pemesanan Ulang

30

Q*

Slope =unit/hari = 0

ROP

wm 231 - han

ROP(dalam unit)

Waktu utama = L Waktu (dalam hari)

Page 19: Wm231 Materi Tas

16

Model Production Order Quantity

31

Model ini dapat diterapkan ketika persediaan secara terus-menerus mengalir atau terbentuk sepanjang g p j gsuatu periode waktu setelah dilakukan pemesanan atau ketika produk diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan. Tingkat persediaan adalah sebagai fungsi dari waktu.

wm 231 - han

Model POQ32

Bagian dari sikluspersediaan di manaproduksi terjadi

Bagian permintaan dariSiklus tanpa dilakukanproduksi

Persediaank i

wm 231 - han

maksimum

Waktu

Page 20: Wm231 Materi Tas

17

Model POQ33

Q*p dapat digunakan untuk menghitung jumlah pesanan atau produksi optimal bila persediaannya pesanan atau produksi optimal bila persediaannya selagi dikonsumsi juga diproduksi.

mana di ,

pd-1H

2DS p*Q

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ ⎟

⎠⎞⎜

⎝⎛

=

wm 231 - han

harian permintaan tingkat dharian produksi tingkat p

==

Contoh34

Nathan Manufacturing, Inc., membuat dan menjual pelek khusus untuk pasar sekunder mobil eceran. Ramalan N h k i l k d b k h Nathan untuk permintaan pelek roda berkawat tahun depan adalah 1000 unit dengan permintaan harian rata-rata 6 unit. Meskipun demikian, proses produksinya paling efisien pada tingkat 8 unit perhari dengan biaya pemesanan $ 10 perpemesanan. Biaya penyimpanannya $ 0,5 perunit pertahun. Dengan nilai di atas, tentukan jumlah unit maksimum perpemesanan.

wm 231 - han

Page 21: Wm231 Materi Tas

18

Jawab35

( )[ ] pelekunit40010100022DSp*Q =××

== ( )[ ] pelekunit 4008

6-15,0p

d-1H pQ ==

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ ⎟

⎠⎞⎜

⎝⎛

=

wm 231 - han

Model Quantity Discounts36

Quantity discount ini secara sederhana merupakan pengurangan harga (P) untuk barang yang dibeli p g g g ( ) g y gdengan jumlah yang lebih besar. Peningkatan potongan harga akan mengakibatkan biaya produksi menurun, tetapi biaya penyimpanan meningkat karena pesanannya besar (trade off pada saat mempertimbangkan potongan harga)

wm 231 - han

harga).

Page 22: Wm231 Materi Tas

19

Model Quantity Discounts37

Bila dimasukkan biaya produk, persamaan untuk biaya persediaan totalnya menjadi :biaya persediaan totalnya menjadi :

PD2

QHQ

DS TC

produkBiayan penyimpanaBiayapemesanan Biaya totalBiaya

++=

++=

wm 231 - han

Model Probabilitas dengan Lead Time yang Konstan

38

Model persediaan berikut ini dipakai bila permintaan produk tidak diketahui dan dapat di ifik i l di ib i b bili dispesifikasi lewat distribusi probabilitas. Perhatian penting manajemen adalah mempertahankan tingkat pemenuhan permintaan di tengah ketidakpastian permintaan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kehabisan stok adalah dengan menahan (menyimpan) unit tambahan di persediaan

wm 231 - han

tambahan di persediaan.

Page 23: Wm231 Materi Tas

20

Model Probabilitas dengan Lead Time yang Konstan

39

Dimasukkannya stok pengaman (ss) ke dalam penghitungan menyebabkan perubahan persamaan penghitungan menyebabkan perubahan persamaan menjadi :

( ) SSLd ROP +×=

wm 231 - han

Contoh40

Memphis’s Regional Hospital membuat stok alat darurat pemulih kesadaran “code blue” yang selama periode pemesanan ulang terdistribusikan secara normal. Permintaan rata-rata selama titik pemesanan ulang adalah 350 alat, dan standar deviasinya adalah 10 alat. Regional Hospital ingin mengacu pada kebijakan yang menyebabkan terjadinya kehabisan stok hanya 5% dari waktu yang ada. Berapa stok pengaman yang harus dipertahankan oleh rumah sakit itu ?μ = permintaan rata-rata = 350 alatδ = standar deviasi = 10 alatZ = jumlah standar deviasi normal

wm 231 - han

Page 24: Wm231 Materi Tas

21

Jawab41

Untuk mendapatkan nilai Z dari wilayah yang berada di bawah kurva normal 0,95 (atau 1 – 0,05), digunakan perlengkapan kurva normal yang standar. Nilai Z untuk standar deviasi adalah 1,65 (lihat tabel y g , 5normal) dari rata-rata.Z = x - μ = stok pengaman

δ δZ = 1,65 = Stok pengaman

δStok pengaman = 1,65 (10) = 16,5 alatJadi titik pemesanan ulangnya menjadi (350 alat + 16,5 alat di stok pengaman)=366,5 atau 367 alat.

wm 231 - han

p g ) 3 ,5 3 7

Sistem Periode Tetap42

Model persediaan yang disebut dengan systemperiode tetap artinya jumlah tetap yang samaperiode tetap artinya jumlah tetap yang samaditambahkan ke dalam persediaan setiap kalidilakukan pemesanan.

wm 231 - han

Page 25: Wm231 Materi Tas

22

Gambar Tingkat Persediaan dalam Sistem Periode Tetap

43

Target maksimum (Batasan target)

t t

wm 231 - han

t t

Waktu

Sistem Periode Tetap44

Keuntungan system periode tetap adalah bahwa tidak ada penghitungan fisik atas unit yang di kk k di l h d i dimasukkan ke persediaan setelah ada unit yang diambil. Kerugian diterapkannya system ini adalah tidak ada sejumlah persediaan pada masa periode pengulasan, tidak mungkin bagi perusahaan untuk mengalami kehabisan stok pada periode itu.

wm 231 - han

Page 26: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 1 – FEB UKSW Salatiga

Business Plan (the operations planning and scheduling system): 1. Konsep Aggregat: Dalam hal yang berkaitan dengan produksi, kata aggregat bisa menunjuk pada makna:

1. Total unit produksi. 2. Total (kebutuhan) persediaan (input). 3. Total kapasitas produksi.

pengertian total dapat berarti:

a. total produk sebagai kelompok (bukan masing-masing jenis produk); demikian juga total input untuk semua jenis produk, [pada pengertian yang demikian, perencanaan agregat hanya diperlukan pada perusahaan yang menghasilkan multiple product1]

b. total (produksi, produk juga input) untuk periode waktu yang relatif lebih panjang 2. Tujuan Perencanaan Agregat

- Perencanaan produksi agregat dibuat untuk memenuhi permintaan agregat. - Perencanaan produksi agregat dapat menuntun kepada pemanfaatan fasilitas

produksi secara optimal (bukan over/under utilization) Biasanya perencanaan produksi agregat dimaksudkan untuk memenuhi permintaan selama 1 – 2 tahun, namun dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil, perencanaan untuk periode waktu yang relatif lama menjadi tidak bagus, karena ramalan permintaan cenderung semakin tidak tepat, demikian juga jika periode waktu perencanaan terlalu panjang, hal lain yang tidak menguntungkan adalah semakin sulit/rumit-nya perhitungannya. Perencanaan produksi agregat hanya bermanfaat jika ramalan permintaannya tepat.

1 multiple product → bisa diversifikasi atau diferensiasi

O u t p u t P l a n n i n g C a p a c i t y P l a n n i n g

Aggregate Output Planning Aggregate Capacity Planning

Master Production Schedul (MPS) Rough-Cut Capacity Planning (RCCP)

Material Requirements Planning (MRP) Detailed Capacity Planning

E x p e d i t i n g

Detailed Scheduling

S e q u e n c i n g Short Term Capacity Control

L o a d i n g

Shop Floor Control (SFC)

Page 27: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 2 – FEB UKSW Salatiga

Jika kata agregat menunjuk pada periode waktu yang ‘lama’, maka perencanaan produksi agregat harus dapat ‘diterjemahkan’ ke dalam perencanaan jangka pendek, jika agregat menunjuk pada kelompok produk, maka perencanaan agregat harus dapat ‘diterjemahkan’ pada produk individual. 3. Metode –metode Perencanaan Agregat

1. A Constant Rate of Output (a plan for level output rate) Metode ini dipilih jika perubahan tingkat produksi membutuhkan banyak biaya. Biaya yang dapat timbul karena perubahan tingkat produksi misalnya:

a. perubahan tingkat penggunaan tenaga kerja (jumlah tenaga kerjanya atau jam kerjanya)

b. perubahan tingkat penggunaan mesin. over utilization → high maintenance cost under utilization → cost per unit produk menjadi tinggi, karena constant overhead cost

2. A Chase Plan

Output rate chasing (closely following) the demand rate.

3. An Intermediate Plan Mixed of a constant rate of output and a chase plan. An intermediate plan usually is the best method.

4. Pure Strategies of Aggregate Planning

a. Changing inventory levels b. Varying production rates through overtime or idle time c. Varying work force size by hiring or lay-off d. Subcontracting e. Using part-time workers f. Influencing demand g. back oordering during high demand periods h. counter seasional product mixing

Page 28: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 3 – FE UKSW Salatiga

Example: A refrigerator manufacturer: January: 100 inventories

20 employees (assemblers)

Each assembler produces 10 refrigerators per month Salary per assembler = $1.600 / month Forecast demand: February = 200 unit March = 300 unit Lay-off cost = $ 400 / worker Hiring cost = $ 300 / worker

------------------------------------------------------------ 1. Costs using a one month planning horizon:

Month Paid Employees Laid-off Employees Hired Employees

Total Cost Number Output Wages N Cost N Cost

(10/emp.) ($1600/emp.) ($400/emp.) ($300/emp.)Feb 10 100 16,000 10 4,000 0 0 20,000Mar 30 300 48,000 0 0 20 6,000 54,000

Total 400 64,000 4,000 6,000 74,000 2. Costs using two-month planning horizon

Month Paid Employees Laid-off Employees Hired Employees

Total Cost Number Output Wages N Cost N Cost

(10/emp.) ($1600/emp.) ($400/emp.) ($300/emp.)Feb 20 200 32,000 0 0 0 0 32,000Mar 20 200 32,000 0 0 0 0 32,000

Total 400 64,000 0 0 64,000 Note: With 2-month planning horizon, reduce cost $ 10.000

Page 29: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - - FE UKSW Salatiga 4

Contoh perhitungan dalam perencanaan aggregat: Perusahaan Go-Rite adalah perusahaan make-to-stock yang membuat wagon dengan tiga tipe, yaitu wagon tipe A, tipe B dan tipe C. Rencana total penjualan menurut marketing's sales forecasts adalah $6.840.000 dengan rencana penjualan dalam triwulan sebagai berikut. Rencana Penjualan wagon dalam triwulan selama 1 tahun

Triwulan 1 2 3 4

Rencana penjualan untuk seluruh produk (3 tipe) - $ 1,080,000 2,640,000 1,960,000 1,160,000

Wagon (unit) 27,000 66,000 49,000 29,000 Tenaga Kerja (jam kerja) 21,600 52,800 39,200 23,200 Data lain yang tersedia: Month Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov DecProd. Days 22 19 21 22 21 21 22 11 21 22 18 21 Demand forecasted (000 unit)

4 10 13 22 14 20 15 16 18 14 9 6

Estimated cost for changing output rates Changing in output rate from previous month (in unit/day (increase/decrease))

Estimated cost

1 - 200 $4,000201 - 400 $10,000401 - 600 $18,000601 - 800 $28,000

Overtime cost = $4 per unit produced Inventory carrying cost $ 1/unit/month Maximum capacity of facility = 1.000 wagon per day with 100 employee (single sift) ------------- Jika digambarkan, permintaan per hari (demand/day) adalah:

182

527 619

10001143

952682

1454

857637 499

286

0

500

1000

1500

2000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

6000:21 = 285,7 dibulatkan =286

Page 30: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi FE UKSW Salatiga - 5 -

Perhitungan untuk menentukan tingkat produksi Constant Rate: Month Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Prod. Days 22 19 21 22 21 21 22 11 21 22 18 21 Demand 4,000 10,000 13,000 22,000 24,000 20,000 15,000 16,000 18,000 14,000 9,000 6,000Kumulatif Days 22 41 62 84 105 126 148 159 180 202 220 241Demand 4,000 14,000 27,000 49,000 73,000 93,000 108,000 124,000 142,000 156,000 165,000 171,000Demand/Days 181.82 341.46 435.48 583.33 695.24 738.10 729.73 779.87 788.89 772.28 750.00 709.54pembulatan 182 342 436 534 696 739 730 780 790 773 750 710 dibuat grafik:

• dipilih perhitungan untuk bulan September.

dipilih karena terbesar

0

50000

100000

150000

200000

Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

n

Jul

Aug

Sep Oct

Nov

Dec

titik singgung jika dibuat garis lurus

dari titik NOL

Page 31: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi FE UKSW Salatiga - 6 -

Table 1. Monthly plan for level output rate (constant rate)

Net AdditionsProd. Output Beginning (substractions) Ending AverageDays Rate Output Demand Inventory to inventory Inventory Inventory*

(in units/day) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units)Jan 22 790 17380 4000 0 13380 13380 6690Feb 19 790 15010 10000 13380 5010 18390 15885Mar 21 790 16590 13000 18390 3590 21980 20185Apr 22 790 17380 22000 21980 -4620 17360 19670May 21 790 16590 24000 17360 -7410 9950 13655Jun 21 790 16590 20000 9950 -3410 6540 8245Jul 22 790 17380 15000 6540 2380 8920 7730Aug 11 790 8690 16000 8920 -7310 1610 5265Sep 21 790 16590 18000 1610 -1410 200 905Oct 22 790 17380 14000 200 3380 3580 1890Nov 18 790 14220 9000 3580 5220 8800 6190Dec 21 790 16590 6000 8800 10590 19390 14095

Cumulative Average 120405

Table 2. Monthly plan for variable output rate (chase plan)

Change Net AdditionsProd. in Output Output Beginning (substractions) Ending AverageDays Rate Rate Output Demand Inventory to inventory Inventory Inventory*

(in units/day) (in units/day) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units)Jan 22 182 4004 4000 0 4 4 2Feb 19 345 527 10013 10000 4 13 17 11Mar 21 92 619 12999 13000 17 -1 16 17Apr 22 381 1000 22000 22000 16 0 16 16May 21 143 1143 24003 24000 16 3 19 18Jun 21 -191 952 19992 20000 19 -8 11 15Jul 22 -270 682 15004 15000 11 4 15 13Aug 11 772 1454 15994 16000 15 -6 9 12Sep 21 -597 857 17997 18000 9 -3 6 8Oct 22 -220 637 14014 14000 6 14 20 13Nov 18 -138 499 8982 9000 20 -18 2 11Dec 21 -213 286 6006 6000 2 6 8 5

Cumulative Average 141

Table 3. An Intermediate Plan

Change Net AdditionsProd. in Output Output Beginning (substractions) Ending AverageDays Rate Rate Output Demand Inventory to inventory Inventory Inventory*

(in units/day) (in units/day) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units) (in units)Jan 22 548 12056 4000 0 8056 8056 4028Feb 19 0 548 10412 10000 8056 412 8468 8262Mar 21 0 548 11508 13000 8468 -1492 6976 7722Apr 22 452 1000 22000 22000 6976 0 6976 6976May 21 0 1000 21000 24000 6976 -3000 3976 5476Jun 21 0 1000 21000 20000 3976 1000 4976 4476Jul 22 0 1000 22000 15000 4976 7000 11976 8476Aug 11 -311 689 7579 16000 11976 -8421 3555 7766Sep 21 0 689 14469 18000 3555 -3531 24 1790Oct 22 0 689 15158 14000 24 1158 1182 603Nov 18 0 689 12402 9000 1182 3402 4584 2883Dec 21 0 689 14469 6000 4584 8469 13053 8819

Cumulative Average 67277Source: Table 10.6, p.387 Everett E Adam

Month

Month

Month

Page 32: Wm231 Materi Tas

Aggregate (Production) Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi FE UKSW Salatiga - 7 -

Perhitungan biaya: dengan melihat kembali keterangan-keterangan mengenai biaya yaitu (halaman 4):

Estimated cost for changing output rates Changing in output rate from previous month (in unit/day (increase/decrease))

Estimated cost

1 - 200 $4,000 201 - 400 $10,000 401 - 600 $18,000 601 - 800 $28,000

Overtime cost = $4 per unit produced Inventory carrying cost $ 1/unit/month

maka dapat dihitung biaya yang timbul dari ketiga metode perencanaan aggregat tersebut

Metode Constant Rate($)

Chase Plan($)

Intermediate($) Jenis biaya

Overtime/Lembur 0 31.988 1 0Inventory/Persediaan 120.405 141 62.276Output Rate Change/Perubahan Tingkat Produksi 0 112.000 28.000 2

TOTAL 120.405 144.129 90.276

1 = May: 143 units/day × 21 days × $4/unit = $12.012 August: 454 units/day × 11 days × $4/day = $19.976 ($12.012 + $19.976) = $31.988 2 = March – April: output rate change = 452 units → $18.000 July – August: output rate change = 311 units → $ 10.000 ($18.000 + $10.000) = $28.000 Dengan perhitungan biaya seperti tersebut di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang timbul dari perencanaan anggregat dengan metode INTERMEDIATE adalah yang paling kecil. Jadi, perencanaan aggregat dengan metode INTERMEDIATE inilah yang dipilih. Untuk selanjutnya perencanaan aggregat dengan metode INTERMEDIATE ini yang akan digunakan sebagai dasar untuk membuat Master Production Schedule (MPS)

Page 33: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 1 – wit – feb uksw salatiga

A LT = 1

E (3) LT = 1

D (2) LT = 1

C (1) LT = 2

B (2) LT = 1

Level 0

Level 1

Level 2

end Item (produk

komponen

Gambar 1. Struktur Produk

I. Pendahuluan Material Requirements Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material, digunakan bagi pengelolaan persediaan yang bersifat dependen (dependent demand inventory). Diperkenalkan pertaman kali oleh American Production and Inventory Control Society. Pelopornya adalah George Ploosl (1973), Joseph Orlicky (1975) dan Oliver Wight (1979). Untuk menyusun dan menyelesaikan tabel MRP, dibutuhkan tiga macam input yaitu, Master Production Schedule, Product Structure Records dan Inventory Status Records. II. Input MRP Master Production Schedule (MPS) --- Jadwal Induk Produksi

MPS memberi informasi tentang produk (item) apa, kapan serta berapa banyak harus disediakan/diproduksi. Informasi dari MPS menjadi masukan bagi gross requirements dalam tabel MRP.

Product Structure Record/Bill of Materials (BOM) --- Struktur Produk

BOM memberi informasi tentang suatu produk/item terdiri dari komponen apa saja, berapa banyak masing-masing komponen itu dibutuhkan, berapa lama menyediakan/membuat komponen-komponen itu demikian juga berapa lama waktu diperlukan untuk membuat/menyediakan produk/item yang bersangkutan. Komponen bagi suatu item dapat menunjuk kepada assembly (major assembly, sub assembly), part, juga raw materials.

Contoh product stucture:

Keterangan Gambar 1: • Kode produk akhir/end item = A • Komponen untuk end item A = B, C, D dan E • LT = Lead Time; waktu yang diperlukan untuk menyediakan/menyelesaikan suatu

item. LT=1 artinya item yang dimaksud dapat diselesaikan selama 1 periode waktu. Misalnya periode waktu yang dipakai adalah harian, jika item A: LT=1, artinya item yang dimaksud dapat disediakan dalam waktu 1 hari.

• (…); angka di dalam tanda kurung menunjukkan jumlah item yang diperlukan untuk membuat item pada level diatasnya. Sering disebut dengan Standard Usage Rate (SUR). Contoh, B (2); berarti diperlukan 2 unit item B untuk membuat 1 unit item A. Item pada level 0 (level tertinggi) tidak memerlukan keterangan ini, karena item pada level 0 merupakan end item (produk akhir). End item tidak selalu berarti produk akhir yang siap digunakan/dikonsumsi. End item di sini menunjuk pada produk akhir dari suatu proses produksi, jika akhir proses

Page 34: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 2 – wit – feb uksw salatiga

produksi suatu perusahaan menghasilkan barang setengah jadi (yang mungkin akan diproses lebih lanjut oleh perusahaan lain), maka bagi perusahaan ini, barang setengah jadi itu dianggap sebagai end item.

BOM dapat juga tidak digambarkan seperti di atas, melainkan ditulis secara indent atau disebut sebagai indented bill of materials. Gambar 1 di atas, dapat pula dituliskan sebagai berikut:

Kode Produk Dibutuhkan

(SUR) Lead Time KeteranganLevel

0 1 2 A - 1 - B 2 1 - C 1 2 - D 2 1 - E 3 1 -

Contoh lain product structure:

Gambar 2 di atas dapat juga dituliskan sebagai indented BOM seperti berikut ini:

Item's Code Quantity per Assembly

(SUR)

Lead Time Description Level

0 1 2 3 A - 1 - B 2 1 - D 2 2 - E 2 2 - F 1 2 - G 1 2 - C 3 2 -

Inventory Status Record (ISR)/ Catatan Status Persediaan

ISR berisi catatan tentang semua item yang ada di persediaan atau dengan lain kata, ISR memberi informasi tentang persediaan. Berisi terutama informasi tentang apa saja dan berapa jumlah item di persediaan. Informasi lainnya antara lain berapa persediaan besi (safety stock), apakah ada item yang sudah dialokasikan untuk

A LT = 1

E (2) LT = 2

D (2) LT = 2

C (3) LT = 2

B (2) LT = 1

Level 0

Level 1

Level 2

G (1) LT = 2

F (1) LT = 2 Level 3

Gambar 2. Struktur Produk

Page 35: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 3 – wit – feb uksw salatiga

kebutuhan tertentu (allocated inventory), berapa lot size-nya1, juga informasi mengenai item yang pada periode tertentu akan masuk ke persediaan (misalnya karena sudah pernah dipesan). Item yang sudah ada di persediaan disebut sebagai on hand inventory, item yang akan ada di persediaan pada periode tertentu disebut on order inventory. ISR kadang juga disebut Inventory Master File. Contoh ISR

Product's Code On Hand Safety

Stock Allocated Sheduled Receipts Lot Size

A 4 0 1 0 1 B 8 1 1 2/3* 1 B.1 5 0 0 0 1 B.1.1 15 4 4 4/2* 2

Keterangan: • Product’s Code; adalah kode produk/item. • On Hand; jumlah item yang ada di persediaan. • Safety Stock; persediaan besi, yaitu jumlah minimal yang harus selalu ada di

persediaan. Jumlah minimal ini tidak boleh digunakan dalam perhitungan MRP • Allocated; sejumlah item yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan tertentu, jadi

tidak boleh digunakan dalam perhitungan MRP. Safety Stock dan Allocated mengurangi jumlah persediaan (on hand) yang dapat digunakan dalam perencanaan kebutuhan material.

• Scheduled Receipts; sejumlah item yang sudah dijadwalkan akan diterima (akan ada di persediaan) pada periode tertentu. Item ini akan diterima karena beberapa waktu sebelumnya sudah dipesan atau sudah mulai (sedang) dibuat.

• Lot Size; ukuran lot suatu item, yaitu jumlah minimal (ekonomis) item itu setiap kali dipesan atau dibuat.

• 2/3* --- artinya akan ada 2 unit pada periode 3. III. Tabel MRP Tabel MRP yang lengkap adalah seperti di bawah ini:

Lot LT

On Safety Allocated

LEVEL : PD

P e r i o d Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 . . . n

Gross Requirements Scheduled Receipts

Projected On Hand Net Requirements Planned Order Receipts

Planned Order Releases Keterangan:

• Lot Size, Lead Time, On Hand, Safety Stock dan Allocated; data diperoleh dari Inventory Status Records (input MRP)

• Level; menunjukkan item yang dimaksud berada pada level berapa. • Parent; menunjukkan item apa yang menjadi ‘parent’, atau produk level di

atasnya. • PD; past due, yaitu periode sebelum periode 1 (sebelum periode perencanaan).

Berisi jumlah persediaan yang siap digunakan dalam perencanaan.

1 tentang lot size, akan dibahas tersendiri

Page 36: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 4 – wit – feb uksw salatiga

• Period; yaitu periode waktu perencanaan. Periode ini dapat mingguan, harian atau bahkan jam, tergantung dari waktu yang ditetapkan oleh perusahaan.

• Gross Requirements; kebutuhan kotor, yaitu jumlah item yang harus disediakan pada periode tertentu. Bagi end item (item level 0), jumlah item ini menurut informasi dari Master Production Schedule/MPS. Bagi item level 1, 2 dan seterusnya, jumlah Gross Requirements (GR) ini adalah jumlah Planned Order Releases item level di atasnya (parent item) dikalikan dengan Standard Usage Rate/SUR-nya, sedangkan periode GR ini sama dengan periode Planned Order Releases item level di atasnya/parent item.

• Sheduled Receipts; penerimaan yang sudah dijadwalkan, adalah sejumlah item yang akan ada pada periode tertentu. Sheduled receipts ini ada jika sebelum periode perencanaan (yaitu pada periode past due) sudah pernah dipesan, atau sudah mulai dibuat atau sedang dikerjakan.

• Projected On Hand/POH; persediaan yang ada, adalah persediaan yang (akan) ada dan siap digunakan dalam persencanaan. Pada periode past due/PD, POH ini berasal dari persediaan yang sudah ada (on hand inventory) dikurangi safety stock (jika ada) dan dikurangi allocated (jika ada). Pada periode 1 dan seterusnya, POH dapat dihitung dengan beberapa kemungkinan yaitu: 1. POH periode sebelumnya (jika periode 1 maka periode sebelumnya adalah

periode past due) - Gross Requirements 2. POH periode sebelumnya - Gross Requirements + Scheduled Receipts 3. POH periode sebelumnya - Gross Requirements + Planned Order Receipts 4. POH periode sebelumnya - Gross Requirements + Scheduled Receipts +

Planned Order Receipts Projected On Hand disebut juga dengan istilah On Hand Inventory, On Hand at The End Period atau Projected Available Balance.

• Net Requirements; kebutuhan bersih. Ada jika kebutuhan kotor (Gross Requirements) melebihi persediaan yang ada. Persediaan yang ada berasal dari persediaan (POH) pada periode sebelumnya ditambah dengan persediaan yang akan ada (Scheduled Receipts). Jadi jika POH periode sebelumnya + Scheduled Receipts – Gross Requirements < 0, Net Requirements adalah kekurangannya itu. Jika POH periode sebelumnya + Scheduled Receipts – Gross Requirements ≥ 0, Net Requirements-nya tidak ada (nol).

• Planned Order Receipts; rencana penerimaan pesanan. Bila ada Net Requirements, maka perlu ada rencana penerimaan pesanan untuk memebuhi kebutuhan bersih itu. Rencana penerimaan pesanan ini tergantung dari lot size item yang bersangkutan. Jika lot size = 1 (disebut juga dengan istilah lot for lot, atau boleh juga boleh disebut tanpa lot size, maka jumlah Planned Order Receipts = jumlah Net Requirements; dalam keadaan demikian, pada periode ini Projected On Hand = 0 (nol) Jika Lot size > 1, Planned Order Receipts adalah sejumlah lot size atau kelipatannya dan Planned Order Receipts ini harus ≥ Net Requirements. Pada keadaan Planned Order Receipts > Net Requirements, Projected On Hand pada periode ini adalah selisih antara Planned Order Receipts dengan Net Requirements (Planned Order Receipts - Net Requirements)

• Planned Order Releases; rencana pemesanan. Adanya penerimaan pesanan adalah karena pernah ada pemesanan. Jumlah yang dipesan diasumsikan dengan jumlah yang (akan) diterima. Jadi jumlah Planned Order Releases selalu sama dengan jumlah Planned Order Receipts.. Perbedaan keduanya hanya pada periode waktunya. Perbedaan periode waktunya yaitu lead time item yang bersangkutan.

Agar lebih jelas, pada bagian akhir ada contoh tabel MRP. Contoh pertama adalah perhitungan MRP secara singkat, sedangkan contoh kedua adalah perhitungan MRP yang lengkap.

Page 37: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 5 – wit – feb uksw salatiga

IV. Output MRP Dari tabel MRP yang lengkap, dapat diperoleh informasi utama tentang:

- produk apa yang akan disediakan (dibuat/dipesan) - berapa banyak produk itu akan disediakan - kapan produk itu akan mulai dan selesai dibuat

Berdasarkan informasi utama di atas, tentunya perusahaan dapat merancang ‘pekerjaan-pekerjaan’ selanjutnya, misalnya memilih supplier, kapan membuat order pembelian dsb. V. Penutup Uraian di atas hanya tentang tabel MRP. Diharapkan dengan uraian tersebut Anda dapat mengerti garis besar MRP serta dapat menyelesaikan tabel MRP dengan benar. Acuan:

1. Tersine, Richard J., Principles of Inventory Management, 2nd ed. North-Holland, New York 1982.

2. Krajewski, Lee J., & Larry P. Ritzman, Operations Management; Strategy and Analysis, Addison Wesley Publishing Co., 1990.

3. Narasimhan, Seetharama L., et al., Production Planning & Inventory Control, 2nd ed., Prentice Hall Int. Inc., New Jersey, 1995.

4. Vollman, Thomas E., et al., Manufacturing Planning and Control System, 3rd ed., Irwin, Boston, 1992.

5. Yamit, Yulian, Drs, Msi., Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, Ekonosia Yogyakarta, 1996.

Page 38: Wm231 Materi Tas

Material Requirements Planning

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 6 – wit – feb uksw salatiga

Contoh Perhitugan MRP secara singkat: Struktur Produk:

Jika dibutuhkan 100 unit produk A pada periode 8, tidak ada on hand inventory, tidak ada safety stock dan tidak ada allocated inventory dan juga tidak ada penerimaan yang dijadwalkan (scheduled receipts), perhitungan MRP-nya adalah sebagai berikut:

P e r i o d e Lead Time 1 2 3 4 5 6 7 8

4 A Gross Requirements 100Planned Order Releases 100

Lead Time 1 2 3 4 5 6 7 8

3 B Gross Requirements 100 Planned Order Releases 100

Lead Time 1 2 3 4 5 6 7 8

2 C Gross Requirements 200 Planned Order Releases 200

Lead Time 1 2 3 4 5 6 7 8

1 D Gross Requirements 200 Planned Order Releases 200

Lead Time 1 2 3 4 5 6 7 8

1 E Gross Requirements 400 Planned Order Releases 400

A LT = 4

E (2) LT = 1

D (1) LT = 1

C (2) LT = 2

B (1) LT = 3

Level 0

Level 1

Level 2

Page 39: Wm231 Materi Tas

Temu 2 a1

Temu 2 a

PRODUKTIVITASPRODUKTIVITAS

wm 231 - han

Page 40: Wm231 Materi Tas

Pengertian Produktivitasg2

Menurut Paul MaliMenurut Paul MaliProduktivitas adalah pengukuran seberapa baik sumber dayayang digunakan bersama di dalam organisasi untuky g g gmenyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil.

Menurut ILOProduktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemenproduksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen produksiberupa : tanah, kapital, buruh, dan organisasi.p , p , , g

Produktivitas bukan hanya sekedar kerja keras, produktivitas selalu berisi elemen-elemen darippembagian keuntungan, kerja tim, humanity, kepuasan, dan teknologi.

wm 231 - han

Page 41: Wm231 Materi Tas

Pentingnya Produktivitas(Tingkat Perusahaan)(Tingkat Perusahaan)

3

M k t d i hMemperkuat daya saing perusahaanMenunjang kelestarian dan perkembangan j g p gperusahaanMenunjang ter ujudn a hubungan Menunjang terwujudnya hubungan industrial yang lebih baikMendorong terciptanya perluasan lapangan kerjakerja

wm 231 - han

Page 42: Wm231 Materi Tas

Pentingnya Produktivitas(Tingkat Individu)(Tingkat Individu)

4

M i k k d d Meningkatkan pendapatan dan jaminan sosial jMeningkatkan harkat dan martabat

k d dserta pengakuan potensi individuMeningkatkan motivasi kerja dan Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi

wm 231 - han

Page 43: Wm231 Materi Tas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas(Tingkat Perusahaan)(Tingkat Perusahaan)

5

Faktor Internal Faktor EksternalProduk KebijakanpemerintahProduk Kebijakan pemerintah

Pabrik & PerlengkapannyaKondisi politik, sosial ekonomi,& hankamg p y

Teknologi Tersedianya sumber daya alamBahan & EnergiSumber daya manusiaOrganisasi & SistemMetoda KerjaManajemen

wm 231 - han

Page 44: Wm231 Materi Tas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas(Tingkat Individu)(Tingkat Individu)

6

Sikap mental (motivasi kerja disiplin kerja dan etikaSikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etikakerja)Tingkat penghasilanGizi dan kesehatanJaminan sosialLi k & ikli k jLingkungan & iklim kerjaPendidikanSarana produksiSarana produksiKetrampilanTeknologiTeknologiKemampuan manajerialKesempatan berprestasi

wm 231 - han

Page 45: Wm231 Materi Tas

Unsur-unsur Produktivitas7

EfisiensiEfisiensiMerupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaanmasukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan( p ) y g g p ggmasukan yang sebenarnya dilaksanakan.

EfektivitasMerupakan suatu ukuran yang memberikan gambaranseberapa jauh target dapat tercapai baik secara kualitasataupun waktu.p

KualitasSuatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhiy g y p j pberbagai persyaratan, spesifikasi, dan atau harapankonsumen.

wm 231 - han

Page 46: Wm231 Materi Tas

Pengukuran Produktivitasg8

R i d i t t dih ilk (di Rasio dari output yang dihasilkan (di mana kontribusi dari pencapaian misi) dari tiap unit sumber daya yang digunakan (input)sumber daya yang digunakan (input).

OutputOutput tasProduktivi =

Input

wm 231 - han

Page 47: Wm231 Materi Tas

Output

9

O t t d l h d k khi d i b h di Output adalah produk akhir dari sebuah proses di mana dapat berupa barang jadi atau pemberian layananlayanan.Output dapat diukur dengan :

l k l lNilai kotor atau nilai riil :PenjualanNilai tambahNilai tambahProduk Domestik Bruto (PDB)

Nilai fisik :Jumlah televisi yang diproduksiJumlah konsumen yang dilayani

wm 231 - han

Page 48: Wm231 Materi Tas

Input10

I t d l h j l h b d di k Input adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang atau untuk penyediaan layananlayanan.Sumber daya :

wm 231 - han

Page 49: Wm231 Materi Tas

Jenis Produktivitas11

P d kti it F kt T l (P i l)Produktivitas Faktor Tunggal (Parsial)Definisi : Rasio dari output terhadap hanya satu inputC t h P d kti it k j di k b d k il i Contoh : Produktivitas pekerja diukur berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan atau total output yang dihasilkan oleh masing-masing pekerjag g p j

Produktivitas Multi FaktorDefinisi : Rasio dari output terhadap lebih dari satu faktor input.Contoh : Mengukur produktivitas dengan mempertimbangkan masukan tenaga kerja dan modal secara bersama.

wm 231 - han

Page 50: Wm231 Materi Tas

Peningkatan Produktivitasg12

P d kti it ik bil i t t t t t tProduktivitas naik apabila input turun, output tetapProduktivitas naik apabila input turun, output naik

d k i i ik bil i ikProduktivitas naik apabila input tetap, output naikProduktivitas naik apabila input naik, output naik

i j l h k ik l bih b d i k iktetapi jumlah kenaikan output lebih besar dari kenaikaninputP d kti it ik bil i t t t t tProduktivitas naik apabila input turun, output turuntetapi jumlah penurunan input lebih kecil daripadaturunnya outputturunnya output

wm 231 - han

Page 51: Wm231 Materi Tas

1

Temu 18

1

PEMELIHARAAN DAN KEANDALAN

wm 231 - han

Tujuan Pembelajaran2

1. Menjelaskan pentingnya pemeliharaan2. Menjelaskan tujuan pemeliharaan3. Menjelaskan hal-hal yang dipertimbangkan

dalam pemeliharaan4. Menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan5. Menjelaskan pentingnya keandalan6 Menjelaskan grafik keandalan dan kegagalan

wm 231 - han

6. Menjelaskan grafik keandalan dan kegagalan7. Menjelaskan fase kegagalan8. Menjelaskan grafik kegagalan dan risiko

Pentingnya Pemeliharaan

3

Pemeliharaan pabrik dan peralatan dalam tatanan kerja yang baik sangat penting untuk mencapai j y g g p g ptingkat kualitas dan keterandalan tertentu serta kerja yang efisien. Kegiatan ini diperlukan dalam setiap pendirian sebuah pabrik. Untuk mencapai hasil yang optimal dari suatu investasi.

wm 231 - han

Tujuan Pemeliharaan4

1 Memungkinkan tercapainya kualitas produk1. Memungkinkan tercapainya kualitas produkmelalui pengoperasian peralatan secara tepat.

2. Memaksimumkan umur ekonomis peralatan.3. Meminimumkan frekuensi kerusakan atau

gangguan terhadap proses operasi.4. Memaksimumkan kapasitas produksi dari

wm 231 - han

peralatan yang ada.5. Menjaga keamanan peralatan.

Page 52: Wm231 Materi Tas

2

Hal-hal yang Dipertimbangkan dalam Pemeliharaan

5

1. Pesanan pekerjaan2. Rencana kerja3. Biaya bahan4. Pengendalian persediaan5. Biaya tenaga kerja6. Anggaran

wm 231 - han

gg7. Arsip Peralatan

Jenis-jenis Pemeliharaan6

Pemeliharaan korektif adalah variasi tetap. Dalam hal ini pemeliharaan menjadi pekerjaan Dalam hal ini pemeliharaan menjadi pekerjaan reparasi. Pemeliharaan pencegahan.Dikerjakan sebelum kebutuhan akan perbaikan muncul dan mengarahkan untuk memperkecil kemungkinan gangguan produksi.Pemeliharaan yang bersifat prediksi

wm 231 - han

Pemeliharaan yang bersifat prediksi. Jenis pemeliharaan yang mungkin diantisipasi untuk memperoleh perhatian terus meningkat

Prinsip : Jika mesin/peralatan rusak, baru pemeliharaan dilakukan.

Sistem Pemeliharaan Sesudah Rusak (Breakdown) atauPemeliharaan Korektif

7

pemeliharaan dilakukan.Tujuan : untuk menghemat waktu dan biaya.Implikasi :

Menyediakan cadangan mesin (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.Data dan informasi perbaikan mesin harus dijaga oleh insinyur.Pada saat dilakukan penyetelan dan perbaikan, maka unit-unit cadangan yang dipakai.Memerlukan tenaga kerja tetap yang banyak.Merupakan sistem perencanaan yang tidak sistematik

wm 231 _ han

Tujuan : meminimalkan biaya perbaikan.Bahan pertimbangan : ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan

Sistem pemeliharaan rutin(preventive maintenance)

8

untuk perbaikan, dan lain-lain.Meliputi : rencana inspeksi dan perbaikan secara periodik.Hasil :

Dapat diramalkannya umur mesinPendeteksian keadaan tidak normal pada mesin sedini mungkinPengurangan kemungkinan kerusakan mesinData dan informasi sehubungan dengan kerusakan mesin dapat Data dan informasi sehubungan dengan kerusakan mesin dapat terekam secara sistematisTenaga kerja berkurang sampai 60% dibanding sistem pemeliharaan breakdown

wm 231 _ han

Page 53: Wm231 Materi Tas

3

JenisPemeliharaan Preventif

9

Berdasarkan jangka, yang berarti melakukan pemeliharaan pada periode waktu yang teratur, Berdasarkan pekerjaan, yaitu pemeliharaan dilakukan setelah sejumlah jam operasi atau sejumlah volume produksi tertentu, Berdasarkan kesempatan, yaitu dimana perbaikan atau penggantian dilakukan apabila ada kesempatan untuk itu, Berdasarkan kondisi terencana cara seperti ini

wm 231 - han

Berdasarkan kondisi terencana, cara seperti ini sangat tergantung pada hasil pemantauan kondisi peralatan.

Sistem pencegahan rutin menggunakan konsep tero teknologi, yaitu konstruksi pabrik harus disertai

Sistem pencegahan rutin(preventive maintain)

10

teknologi, yaitu konstruksi pabrik harus disertai dengan studi kelayakan baru pabrik tersebut dibangun.Studi kelayakan yang dimaksud juga mempertimbangkan umur dari mesin-mesin yang ada dalam pabrik.

wm 231 _ han

Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai

Aspek-aspek Tero Teknologi11

dipakaiTipe dan kesulitan pemeliharaan pabrikBiaya pembuatan dan modal awal pemeliharaan

wm 231 _ han

Pentingnya Keandalan12

Keandalan (reliability) yaitu kemampuan suatu produk atau jasa untuk terus menerus cocok produk atau jasa untuk terus menerus cocok dengan fungsinya. Keandalan produk pada saat ini merupakan aspek daya saing yang sangat penting.

wm 231 - han

Page 54: Wm231 Materi Tas

4

Grafik Fungsi Keandalan danDistribusi Kumulatif Kegagalan

13

1 00 1 00

Keandalan(R (t)

F (t)

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

0,50

0,75

1,00Kegagalan Kumulatif F (t)

wm 231 - han

0,00

0,10

0,20

0,30

0,00

0,25

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Keandalan R (t)

Tiga Tahapan Kegagalan14

1. Fase kegagalan dini, yaitu ketika tingkat k l d t kegagalan menurun dengan cepat,

2. Fase kegagalan dewasa, yaitu ketika tingkat kegagalan mendekati konstan,

3. Fase kritis, yaitu ketika tingkat kegagalan meningkat.

wm 231 - han

Grafik Kegagalan dan Risiko

15

Tingkatkegagalan

wm 231 - han

Periode dini Periode usia dewasa Periode usia tua

Waktu

Page 55: Wm231 Materi Tas

Waiting Line Models (Queuing Models)

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 1 – FEB UKSW Salatiga

WAITING LINE MODELS Common Queuing Situations

Situation Arrivals in Queue Service Process Supermarket Highway toll booth Doctor’s office Computer system Bank Machine maintenance

Grocery shoppers Automobiles Patients Programs to be run Customers Broken machines

Checkout clerks at cash register Collection of toll at booth Treatment by doctors and nurses Computer processes jobs Transactions handled by teller Repair people fix machines

Characteristics of a Waiting Line System Arrival Characteristics Size of the source Population

- unlimited/infinite → cars arriving at a highway toll both - limited/finite → copying shop with only eight copying machines which might

break down and require service Pattern of Arrivals at the System

- random time - known schedule

Behavior of the Arrivals

Most queuing models assume that an arriving customer is a patient customer. Patient customers are people or machines that wait in the queue until they are served and do not switch between lines. Reneging customer are those who enter the queue but then become impatient and leave without completing their transaction.

Waiting Line Characteristics Most system use the rule ‘FIFO’ (first come first out → first come first served) Exception → example: patients who are critically injured will move ahead in treatment priority over patients with broken fingers or noses. Service Facility Characteristics Single-channel, single-phase system: Single-channel, multi-phase system: Multi-channel, single-phase system:

Arrivals →

Queue

Departuresafter services

Arrivals →

Queue Type I Service Facility

Type II Service Facility

Service Facility

Departures after services

Arrivals →

Queue

Service Facility I

Service Facility II

Service Facility III

Departures after services

Page 56: Wm231 Materi Tas

Waiting Line Models (Queuing Models)

Garis besar kuliah Manajemen Operasi - 2 – FEB UKSW Salatiga

Multi-channel, multi phase system: Measuring the Queue’s Performance Simple System (M/M/1)

λ = Mean number of arrivals per time period μ = Mean number of people or items served per period of time

Average number of units (customers) in the system:

λμλ−

=Ls

Average time a unit spends in the system (waiting time + service time)

λμ −=

1W S

Average number of units in queue

)(Lq λμμ

λ−

=2

Average time a unit spends waiting in the queue

)(W q λμμ

λ−

=

Utilization factor for the system

μλ

Probability of 0 units in the system (that is, the service is idle)

μλ

−=1po

Probability of more than k units in the system, where n is number of units in the system

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

>=μλ

1k

knp

Arrivals →

Queue

Type I Service Facility I

Departures after services Type I

Service Facility II

Type II Service Facility I

Type I Service

Facility II

Page 57: Wm231 Materi Tas

1

Temu 22

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

1

LINGKUNGAN

wm 231 - han

Pendahuluan

2

Ketika perusahaan beroperasi maka prosesbisnis yang dilakukan oleh perusahaanbisnis yang dilakukan oleh perusahaanmenimbulkan dampak lingkungan.Dampak yang timbul bisa dikelompokkanmenjadi 2 bagian :a) Dampak bio-kimia-fisik (mis : pencemaran air,

pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman

wm 231 - han

p , ghayati, atau pengurangan cadangan air tanah)

b) Dampak sosial

Lingkungan : Bagian Penting dari Bisnis

3

Green consumerismPerusahaan harus membuat produk-produk yang berorientasi Perusahaan harus membuat produk produk yang berorientasi lingkungan dan harus dibuat dengan proses yang ramah lingkungan.

Non tariff barrierDiperlukan kaji ulang atas kinerja lingkungan yang telah dilakukan selama ini

wm 231 - han

Sistem Manajemen Lingkungan4

Environmental Management System (EMS) atau Sistem Manajemen Lingkungan adalah salah satu

d k t dib t t k l l pendekatan yang dibuat untuk mengelola lingkungan baik di tingkat perusahaan maupun pemerintah.EMS adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian sehingga tujuan bisnis perusahaan/pemerintah dan

wm 231 - han

gg j p /ptujuan lingkungan padu dan bersinergi.

Page 58: Wm231 Materi Tas

2

Pengelolaan Lingkungan : Beban Biaya5

Pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan 2 pendekatan :pendekatan :

End of pipeMengelola limbah setelah limbah tersebut timbul

Up the pipe (Mis : Cleaner Production dapat berfungsi sebagai Revenue Generator)

Pengelolaan limbah ke arah pencegahan

wm 231 - han

Cleaner Production (CP)6

Menurut UNEP (United Nation Development Program)Program)

Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu dan diterapkan secara kontinue pada proses produksi dan produk untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

CP mengintegrasikan faktor lingkungan ke dalam l h k bi i fi i i

wm 231 - han

seluruh aspek bisnis, terutama efisiensi.

Keuntungan Penerapan CP7

Peningkatan efisiensi produksiPenghematan biayaPenghematan biayaKemampuan untuk memenuhi baku mutu dan regulasi lingkunganSejalan dengan standar ISO 14000Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerjaPeningkatan citra perusahaan

wm 231 - han

g p

Penerapan EMS8

EMS yang efektif, dibangun pada konsep TQM (Total Quality Management), Kebanyakan penerapan EMS (termasuk didalamnya ISO 14001), akan sukses jika :

didukung oleh manajemen puncak fokus pada peningkatan berkelanjutan sederhana, fleksibel dan dinamis mengikuti perubahan lingkungan

wm 231 - han

cocok dengan budaya organisasi kepedulian dan keterlibatan semua pihak

Page 59: Wm231 Materi Tas

3

Manfaat EMS9

Meningkatkan kinerja lingkungan Mengurangi/menghilangkan keluhan masyarakat terhadap dampak lingkungan terhadap dampak lingkungan Mencegah polusi dan melindungi sumber daya alam Mengurangi resiko Menarik pelanggan dan pasar baru (yang mensyaratkan EMS) Menaikkan efisiensi/mengurangi biaya Meningkatkan moral karyawan

wm 231 - han

g yMeningkatkan kesan baik di masyarakat, pemerintah dan investor Meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian karyawan terhadap lingkungan

Penerapan ISO 1400110

Perusahaan telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara terus-menerus kinerja memperbaiki secara terus menerus kinerja lingkungannya.ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup.Upaya perbaikan kinerja disesuaikan dengan

wm 231 - han

Upaya perbaikan kinerja disesuaikan dengan sumber daya perusahaan (sumber daya manusia, teknis, atau finansial)

Keterbatasan Finansial : Masalah Utama

11

Perusahaan sukar untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah yang sehingga mencapai baku mutu limbah yang disyaratkan oleh pemerintah.Perlu waktu beberapa tahun untuk membangun sistem pengolahan limbah (berdasarkan analisis finansial).

wm 231 - han

Persyaratan MemperolehSertifikat ISO 14001

12

Bila perusahaan mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang memenuhi manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO (sekalipun perusahaan masih mengotori lingkungan – asal ada komitmen untuk melakukan perbaikan secara menerus).ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian) bukan performance (kinerja).

wm 231 - han

b p ( j )ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary).

Page 60: Wm231 Materi Tas

4

Tujuan Perusahaan Mendapatkan ISO 14001

13

Menerapkan, mempertahankan, dan meyempurnakan sistem manajemen lingkungannya.meyempurnakan sistem manajemen lingkungannya.Membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar.Memperoleh sertifikat.

wm 231 - han

Manfaat Penerapan ISO14

Menurunkan potensi dampak lingkunganMeningkatkan kinerja lingkunganMeningkatkan kinerja lingkunganMemperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturanMenurunkan resiko pertanggungjawaban lingkunganSebagai alat promosi untuk menaikkan citra

h

wm 231 - han

perusahaan

Biaya Yang Timbul Dari Penerapan ISO 1400115

Waktu staf atau karyawanPenggunaan konsultanPenggunaan konsultanPelatihan

wm 231 - han

Standar Nasional Indonesia16

Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan September lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996 yaitu ISO 14001 dan ISO 14004.Standar ini diadopsi oleh pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14004-1997.

wm 231 - han

Page 61: Wm231 Materi Tas

5

ISO 14001 dan ISO 1400417

ISO 14001 adalah sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan dan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan dan panduan untuk penggunaannya.ISO 14004 adalah sistem manajemen lingkungan yang berisi panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem, dan teknik-teknik pendukung.

wm 231 - han

Elemen ISO 1400118

ISO 14001 dikembangkan dari konsep TQM yang mengikuti aktivitas PDCA dan dijabarkan menjadi mengikuti aktivitas PDCA dan dijabarkan menjadi 6 prinsip dasar sistem manajemen lingkungan :

Kebijakan dan komitmen lingkunganPerencanaanPenerapan dan operasiPemeriksaan dan tindakan koreksi

wm 231 - han

Tinjauan manajemenPenyempurnaan menerus

Perspektif Tentang Limbah (Pelaku Industri, Ahli Lingkungan,

Masyarakat, Pemerintah)19

1. Limbah sebagai limbah - pendekatan end of pipe2 Limbah sebagai suatu kerusakan (defect) –2. Limbah sebagai suatu kerusakan (defect)

pendekatan Total Quality Environmental Management

3. Limbah sebagai issue kesehatan masyarakat –Pendekatan Precautionary Principles

4. Limbah sebagai biaya tak terakuntansi –d k l C i

wm 231 - han

Pendekatan Total Cost Accounting5. Limbah sebagai kesalahan perancangan –

Pendekatan Design for Environment

Perspektif Tentang Limbah (Pelaku Industri, Ahli Lingkungan,

Masyarakat, Pemerintah)20

6. Limbah sebagai kesalahan manajemen – Muncul ISO 14001 (berlaku di seluruh dunia) dan Eco ISO 14001 (berlaku di seluruh dunia) dan Eco Management and Auditing Scheme/EMAS (berlaku di Eropa)

7. Limbah sebagai produk yang tidak terwujudkan – Pendekatan Industrial Ecology

8 Limbah sebagai issue moral – Pendekatan

wm 231 - han

8. Limbah sebagai issue moral Pendekatan Sustainable Development

Page 62: Wm231 Materi Tas

6

AMDAL21

AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Environmental Impact A t) k k t li i Assessment) merupakan perangkat analisis untuk menilai suatu kegiatan (proposal kegiatan) tidak berdampak merugikan lingkunganProses AMDAL terdiri dari penyaringan, scoping, pengkajian, mitigasi , pelaporan, peninjauan pengambilan keputusan

wm 231 - han

peninjauan, pengambilan keputusan , pengawasan dan manajemen dan partisipasi publik.

Parameter Komponen Lingkungan Hidup

22

Pada studi AMDAL, terdapat 4 kelompok parameter komponen lingkungan hidup :p p g g p

1. Fisik – kimia (Iklim, kualitas udara dan kebisingan, demografi, fisiografi, hidro-oceanografi, ruang, lahan dan tanah, serta hidrologi)

2. Biologi (Flora dan fauna)3. Sosial (Budaya, ekonomi, hankam)

wm 231 - han

4. Kesehatan Masyarakat

Hasil Kajian Lingkungan Hidup

23

Hasil kajian dampak penting parameter lingkungan hidup dari setiap kegiatan selanjutnya di i ik d l 3 b k l diorganisasikan dalam 3 buku laporan yang terpisah, yaitu :

1. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)Ketiga dokumen ini disebut dokumen AMDAL. (A li i M i D k Li k )

wm 231 - han

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Page 63: Wm231 Materi Tas

Latihan Soal

Manajemen Operasi FEB –UKSW Salatiga page 1 of 1

AGGREGATE PLANNING Sebuah perusahaan dengan 8 tenaga kerja operasional membuat perkiraan kebutuhan produk X yang dihasilkannya untuk bulan Januari sampai Juni seperti pada tabel berikut:

Bulan Perkiraan

Kebutuhan (unit)

Banyaknyahari kerja

Kebutuhan per hari*

Januari 900 20 45 Februari 700 18 39 Maret 800 20 40 April 1.200 22 55 Mei 1.500 22 68 Juni 1.100 20 55 Total 6.200 122

* Perkiraan Kebutuhan dibagi Banyaknya hari kerja.

Data lainnya:

Biaya penyimpanan persediaan Biaya upah normal (rata-rata) Biaya upah lembur Biaya penurunan produksi Standar jam kerja Satu hari (1 shift)

Rp 5/unit/bulan Rp 5/jam (Rp 40/hari) Rp 7/jam Rp 15/unit 1,33 jam/unit 8 jam kerja

1. buatlah perencanaan produksi agregat, dengan metode a. constant rate b. chase plan c. intermediate plan

2. Hitunglah biaya yang diperlukan untuk perencanaan produksi dengan

metode constant rate

Selamat Belajar

Page 64: Wm231 Materi Tas

CONTOH SOAL

garis besar kuliah WM231 – Manajemen Operasi feb – uksw salatigaa

1

CONTOH SOAL (sama yang di buku halaman 158 – 160) Sebuah perusahaan mebel, untuk memenuhi pesanan konsumennya, merencanakan untuk membuat “MEJA BULAT”, pada periode 6, 7 dan 8, masing-masing sebanyak 300, 200 dan 100 unit. →→→ MPS (Master Production Schedule)

Gambar 11.4 Struktur Produk “MEJA BULAT”

→→→ BOM (Bill of Materials)

Tabel 11.7 Catatan status persediaan untuk “MEJA BULAT”

On Hand Allocated Scheduled Receipts Lot Size (unit) (unit) (unit/periode) (unit)

MEJA BULAT 50 - 50/2* - DAUN MEJA 100 50 - 2 RAKITAN KAKI - - - - PALANG ATAS 100 - - 3 PALANG BAWAH 90 - - 3 KAKI 100 - 60/3** 4 PASAK 100 - - 12 keterangan: *) = 50 unit pada periode 2 **) = 60 unit pada periode 3

→→→ ISR (Inventory Status Records)

Page 65: Wm231 Materi Tas

CONTOH SOAL

garis besar kuliah WM231 – Manajemen Operasi feb – uksw salatigaa

2

TABEL MRP-nya

Lot On Safety LEVEL : 0Size Hand Stock PARENT : - 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 0 0 300 200 100Scheduled Receipts 50Projected On Hand 50 50 100 100 100 100 0 0 0Net Requirements 0 0 0 0 0 200 200 100Planned Order Receipts 0 0 0 0 0 200 200 100Planned Order Releases 0 0 0 0 200 200 100 0

Lot On Safety LEVEL : 1Size Hand Stock PARENT : MEJA BULAT 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 0 200 200 100 0Scheduled ReceiptsProjected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0Net Requirements 0 0 0 0 200 200 100 0Planned Order Receipts 0 0 0 0 200 200 100 0Planned Order Releases 0 0 0 200 200 100 0 0

Lot On Safety LEVEL : 1Size Hand Stock PARENT : MEJA BULAT 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 0 400 400 200 0Scheduled ReceiptsProjected On Hand 50 50 50 50 50 0 0 0 0Net Requirements 0 0 0 0 350 400 200 0Planned Order Receipts 0 0 0 0 350 400 200 0Planned Order Releases 0 0 350 400 200 0 0 0

Lot On Safety LEVEL : 2Size Hand Stock PARENT : RAKITAN KAKI 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 600 600 300 0 0Scheduled ReceiptsProjected On Hand 100 100 100 100 1 1 1 1 1Net Requirements 0 0 0 500 599 299 0 0Planned Order Receipts 0 0 0 501 600 300 0 0Planned Order Releases 0 0 501 600 300 0 0 0

Lot On Safety LEVEL : 2Size Hand Stock PARENT : RAKITAN KAKI 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 600 600 300 0 0Scheduled ReceiptsProjected On Hand 90 90 90 90 0 0 0 0 0Net Requirements 0 0 0 510 600 300 0 0Planned Order Receipts 0 0 0 510 600 300 0 0Planned Order Releases 0 0 510 600 300 0 0 0

Lot On Safety LEVEL : 2Size Hand Stock PARENT : RAKITAN KAKI 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 600 600 300 0 0Scheduled Receipts 60Projected On Hand 100 100 100 160 0 0 0 0 0Net Requirements 0 0 0 440 600 300 0 0Planned Order Receipts 0 0 0 440 600 300 0 0Planned Order Releases 0 440 600 300 0 0 0 0

Lot On Safety LEVEL : 2Size Hand Stock PARENT : MEJA & RAKITAN KAKI 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirements 0 0 0 1200 1800 1200 300 0Scheduled ReceiptsProjected On Hand 100 100 100 100 4 4 4 4 4Net Requirements 0 0 0 1100 1796 1196 296 0Planned Order Receipts 0 0 0 1104 1800 1200 300 0Planned Order Releases 0 0 1104 1800 1200 300 0 0

PASAK

PD Periode

1 1 0 0 0

LT Allocated

MEJA BULAT

PD Periode

1 1 50 0 0

LT Allocated

RAKITAN KAKI

DAUN MEJA

Periode

12 1 100 0 0

LT Allocated PD

KAKI

Periode

4 2 100 0 0

LT Allocated PD

PALANG BAWAH

Periode

3 1 90 0 0

LT Allocated PD

PALANG ATAS

0 50

LT Allocated

2 2 100

PD Periode

3 1 100 0 0

LT Allocated PD Periode

Page 66: Wm231 Materi Tas

LATIHAN

garis besar kuliah WM231 – Manajemen Operasi fe – uksw salatigaa

Perhitungan MRPLot On Safety LEVEL :Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :

Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :

Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

Lot On Safety LEVEL :Size Hand Stock PARENT : 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross RequirementsScheduled ReceiptsProjected On HandNet RequirementsPlanned Order ReceiptsPlanned Order Releases

P e r i o dAllocatedLT PD

LT Allocated PD P e r i o d

LT Allocated PD P e r i o d

LT Allocated PD P e r i o d

LT Allocated PD P e r i o d

LT Allocated PD P e r i o d

LT Allocated PD P e r i o d