Wiwin winarsih with logo

62
TINGKAT PENGETAHUAN DI SEKOL Diajukan seba di Akade AKAD N REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAK LAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 R KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah agai salah satu syarat dalam menyelesaikan pe demi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten M Oleh: Wiwin Winarsih PSW.B.2013.0103 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE DEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016 KSANAAN MENARCHE RAHA endidikan Muna A

Transcript of Wiwin winarsih with logo

Page 1: Wiwin winarsih with logo

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHEDI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

Wiwin WinarsihPSW.B.2013.0103

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHEDI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

Wiwin WinarsihPSW.B.2013.0103

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHEDI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA

KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

Wiwin WinarsihPSW.B.2013.0103

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

Page 2: Wiwin winarsih with logo

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarchedi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarchedi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarchedi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha

Kabupaten MunaTahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

Page 3: Wiwin winarsih with logo

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)

2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)

3. Yanti, SST (.............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)

2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)

3. Yanti, SST (.............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)

2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)

3. Yanti, SST (.............................................)

Raha, Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes

Page 4: Wiwin winarsih with logo

iv

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI :

Nama : Wiwin Winarsih

NIM : 2013.IB.0101

Tempat / Tanggal Lahir : Raha. 10 November 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Muna / Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jln. Lumba-Lumba

B. PENDIDIKAN :

Taman Kanak-Kanak : TK Dharma Wanita

SD : SD Negeri 26 Katobu 2001 – 2007

SMP : SMP Negeri 2 Raha 2007 – 2010

SMA : SMA Negeri 1 Raha 2010 – 2013

Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan

Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya

tahun 2016.

Page 5: Wiwin winarsih with logo

v

KATA PENGANTAR

AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang

Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.

Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis

hanturkan kepada Bapak L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes selaku pembimbing I

dan Ibu Yanti, SST selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa waktu,

bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun

materil yang sangat berharga bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Kabupaten Muna, sekaligus Penguji Karya Tulis Ilmiah.

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan

Paramata Raha.

3. Bapak Alias Hamka, S.Pd., M.pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Raha

yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam penelitian ini.

Page 6: Wiwin winarsih with logo

vi

4. Seluruh responden yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama

melaksanakan penelitian.

5. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha

atas segala bantuan yang diberikan.

6. Orang tuaku Ayahanda La Haida dan Ibunda Muliana Haku yang paling

kucintai dan kubanggakan, yang telah memberikan segala dukungan baik moril

maupun material serta doa restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus

selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT tetap menjaga orang-

orang yang paling kucintai dalam balutan rahmat dan hidayah-Nya.

7. Seluruh saudaraku (Weldi Susanto, Widya Ningsih, dan Wulan Sri Lestari)

yang kusayangi yang telah memberikan doa dan motivasi selama mengikuti

Pendidikan di Akademi Kebianan Paramata Raha hingga penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini

8. La Ode Herlin, yang telah memberikan segala dukungan dan doa serta

memberi warna dihidupku baik suka dan duka.

9. Sahabat-sahabatku terutama kepada, La Ode Umar, S.Hut, Asni, Ilawati,

Isnawati, Siti Andriani, Rahma Ningsih, Fitrahmawati, Fitriani, Ayu Fitriani,

widy Aftania, Yensi, Arsan, S.Kep serta yang pernah menjadi temanku,

terimakasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna

baik dari segi materi maupun penulisanya, sepata kata “Bagi Dialah yang dapat

melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan, Seperti

Page 7: Wiwin winarsih with logo

vii

yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam diri kita”. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala

kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Raha, Juli 2016

Penulis

Page 8: Wiwin winarsih with logo

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... i

Lembar Persetujuan ............................................................................... ii

Lembar Pengesahan ................................................................................ iii

Riwayat Hidup ....................................................................................... iv

Kata Pengantar ........................................................................................ v

Daftar Isi ................................................................................................ viii

Daftar Tabel ........................................................................................... x

Daftar Lampiran .................................................................................... xi

Intisari .................................................................................................... xii

Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

D. Manfaaat Penelitian ................................................................ 4

Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

A. Telaah Pustaka ...................................................................... 6

1. Tujuan Umum tentang Menarche ................................... 6

a. Pengertian menarche ............................................... 6

b. Fisiologi menarche ................................................... 6

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi menarche ......... 7

d. Tanda yang menyertai menarche ............................. 8

e. Reaksi remaja wanita terhadap menarche ................ 8

2. Tujuan Umum tentang Remaja ...................................... 9

a. Pengertian Remaja ................................................... 9

b. Perubahan Fisik Masa Remaja ................................. 10

c. Perubahan Psikologis Masa Remaja ......................... 11

3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan ............................... 12

a. Pengertian Pengetahuan ........................................... 12

b. Tingkat Pengetahuan ................................................ 12

Page 9: Wiwin winarsih with logo

ix

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ..... 14

d. Pengukuran Pengetahuan .......................................... 15

e. Sumber Pengetahuan ............................................... 16

B. Landasan Teori ...................................................................... 18

1. Menarche ....................................................................... 18

2. Pengukuran Pengetahuan ................................................ 18

C. Kerangka Konsep ................................................................. 19

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 20

Bab III Metode Penelitian .................................................................... 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 21

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 21

C. Subyek Penelitian .............................................................. 21

D. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................... 22

E. Variabel dan Definisi Operasional ..................................... 22

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 23

G. Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 23

H. Jalanya Penelitian .............................................................. 26

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 27

A. Hasil Penelitian ................................................................... 27

1. Gambaran umum lokasi ................................................. 27

2. Karateristik Responden .................................................. 28

3. Nilai Mean dan Standar Deviasi ................................... 30

4. Tingkat pengetahuan Remaja Putri kelas VII ................. 31

B. Pembahasan ........................................................................ 32

Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................... 35

A. Kesimpulan ...................................................................... 35

B. Saran ................................................................................ 36

Daftar Pustaka

Lampiran – Lampiran

Page 10: Wiwin winarsih with logo

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ................................................. 22

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Raha

Kabupaten Muna Tahun 2016 ................................................ 27

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VII di SMP Negeri2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ..................................

28

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarche padaRemaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha KabupatenMuna Tahun 2016 ..................................................................

29

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum

mengalami menarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha

Tahun 2016 ............................................................................. 29

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja

Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 ............... 30

Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja

Putri tentang Penatalaksanaan Menarche ............................... 31

Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dalam Penatalaksanaan

Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016 ................................ 31

Page 11: Wiwin winarsih with logo

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Menjadi Responden

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian

Lampiran 3 Lembar Hasil Penelitian (Cek list)

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 5 Pernyataan

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 7 Lembar Konsul

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian

Page 12: Wiwin winarsih with logo

xii

INTISARI

Wiwin Winarsih (PSW.IB.2013.0101) “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putritentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”. Dibawah bimbingan L.A SukarnaParsan dan Yanti.

Latar belakang : Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanyaperubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan organreproduksi manusia. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasukitahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya. Seiring dengan perkembanganbiologis pada umumnya, maka pada usia tertentu seseorang mendapatkanmenstruasi pertama (Sukarni dan Wahyu). Berdasarkan studi pendahuluan yangdilakukan pada tanggal 02 Juli 2016 di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten MunaTahun 2016 terdapat 96 siswi kelas VII yang belum mengalami menarche. HasilStudi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar remajaputri di SMP Negeri 2 Raha belum mengetahui tentang penatalaksanan menarche.

Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif denganrancangan study kasus.

Hasil penelitian : Hasil penelitian terhadap 96 siswi kelas VII tentangPenatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Munamenunjukkan bahwa remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 10orang (10,4%), remaja putri dengan tingkat pengetahun cukup sebanyak 72 orang(75%), sedangkan remaja putri dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 14orang (14,6%).

Kesimpulan : Sebagian besar remaja putri di SMP Negeri 2 Raha memilikitingkat pengetahuan cukup, selain itu ada beberapa orang yang memiliki tingkatpengetahuan baik dan kurang.

Kata kunci : Menarche, Pengetahuan, Remaja Putri

Daftar Pustaka: 10 Kepustakaan (2007-2016)

Page 13: Wiwin winarsih with logo

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja atau “adolescentia” yang berarti remaja yang mengalami

kematangan fisik, emosi, mental dan sosial. Masa remaja ialah masa berintegrasi

dengan masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa dibawah

tingkatan orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang sama. Seseorang

dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja yang berada dalam usia

antara 16 dan 17 tahun (Pieter & Lubis, 2011).

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai 19 tahun (Aryani,

2010) menurut Depkes RI, 10 sampai 19 tahun dan belum kawin, menurut

BKKBN, 10 sampai 19 tahun. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai

oleh adanya perubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan

organ reproduksi manusia (Widyastuti, 2009).

Menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi

pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11

sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang

jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa

anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya.

Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu

seseorang mendapatkan menstruasi pertama (menarche). Dalam masa kanak-

kanak ovarium dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan

faalnya dengan baik. Setelah masa pubertas maka terjadi perubahan-perubahan

1

Page 14: Wiwin winarsih with logo

2

ovarium yang mengakibatkan perubahan besar pada seluruh tubuh wanita

(Sukarni & Wahyu, 2013).

Di Amerika Serikat, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda

pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun

yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra, India

rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun. 24,92 %

menarche dini (10-11 tahun), 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30%

menarche terlambat (14-15 tahun). Di indonesia dan negara-negara Asia

Tenggara, seorang wanita remaja mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun

dan ada juga yang baru berusia 8 tahun sudah memulai siklus haid namun jumlah

ini sedikit sekali. Usia paling lama mendapat menarche adalah 16 tahun. Usia

mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi, akan tetapi terdapat

kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat haid pertama

pada usia yang lebih muda (Lestari, 2011).

Pendidikan seputar menstruasi mempengaruhi kesiapan anak perempuan

menjelang remaja untuk menghadapi menarche. Oleh karena itu, pendidikan

seputar menstruasi disarankan untuk diterapkan bagi anak remaja perempuan yang

belum mengalami menstruasi sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan

kesiapan menghadapi menarche. Selanjutnya jika individu tahu hal apa saja yang

harus dilakukan pada saat mengalami kondisi yang sama, misalnya bagaimana

cara mengatasi keluarnya darah menstruasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,

bagaimana cara memakai dan mencuci pembalut serta bagaimana cara perawatan

Page 15: Wiwin winarsih with logo

3

diri pada saat menstruasi, maka dapat diharapkan individu berperilaku higienis

ketika mengalami menstruasi (Indriastuti, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan melakukan

wawancara singkat kepada 10 remaja putri siswi kelas VII di SMP Negeri 2 Raha

menunjukan bahwa sebagian besar (8 orang) remaja putri belum mengetahui

tentang tatacara penatalaksanaan menarche, sedangkan selebihnya (2 orang)

menyatakan tidak tahu atau ragu-ragu.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis merasa

tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang

Penatalaksanaan Menarche di SMP Negri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pendahuluan, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut :“Bagaimana tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.

Page 16: Wiwin winarsih with logo

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada

tingkat pengetahuan baik.

b. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada

tingkat pengetahuan cukup.

c. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada

tingkat pengetahuan kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan jendela

pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche dan memberi sumbang pikiran

bagi peneliti serupa dikemudian hari dan dijadikan sebagai dasar penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Institusi

Sebagai tambahan ilmu dan referensi bagi mahasiswi kebidanan

serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang

khususnya tentang penatalaksanaan menarche.

Page 17: Wiwin winarsih with logo

5

b. Manfaat bagi Profesi Kebidanan

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap

pengembangan ilmu kebidanan serta merupakan masukan informasi yang

berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program pemberian

pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan menarche.

c. Manfaat bagi Peneliti

Sebagai pengalaman berharga sekaligus bahan pengetahuan bagi

peneliti tentang permasalahan yang dialami remaja awal, khususnya

tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche.

Page 18: Wiwin winarsih with logo

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tujuan Umum tentang Menarche

a. Pengertian Menarche.

Menarche adalah haid yang tejadi pertama kali, merupakan ciri khas

kedewasaan wanita yang sehat dan tidak hamil (Intan, dkk, 2011).

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam

rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa

pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan

periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi)

endometrium. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan

lain seperti pertubuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan

aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul (Sukarni dan Wahyu,

2013).

b. Fisiologi Menarche.

Fisiologi menarche diantaranya, meliputi :

1) Peningkatan pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan

luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis.

2) Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga

memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan

progesteron).

3) Terbentuknya peraturan umpan balik positif pada kelenjar hipotalamus

dan hipofisis oleh estrogen (Huffner dan Schust, 2008).

6

Page 19: Wiwin winarsih with logo

7

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Menarche.

Beberapa faktor yang mempengaruhi menarche antara lain :

1) Aspek Psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian

dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan

sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut :

a) Diskresikanya hormon estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh

hormon ptuitari.

b) Hormon estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.

c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai

darah yang adekuat ke bagian endometrium.

d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya

peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.

2) Menarche dan Kesuburan

Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda

terjadinya ovulasi. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1-2

tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur

menandakan interval yang konsisten dari lamanya menstruasi dan

perkiraan waktu datangnya kembali untuk mengukur tingkat kesuburan

seorang wanita.

3) Pengaruh waktu terjadinya Menarche

Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah

perkembangan payudara. Namun akhir-akhir ini menarche terjadi pada

Page 20: Wiwin winarsih with logo

8

usia yang lebih muda dan tegantung dari pertumbuhan individu tersebut,

diet dan tingkat kesehatanya.

4) Menarche dan lingkungan sosial

Lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya

menarche. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga

besar yang baik dan dapat mencegah terjadinya menarche dini sedangkan

anak yang tinggal di tengah-tengah keluarga yang tidak harmonis dapat

mengakibatkan terjadiya menarche dini.

5) Umur menarche dan status sosial ekonomi

Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang

sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Orang yang non-

vegetarian menarchenya lebih awal dari pada yang vegetarian.

d. Tanda yang menyertai Menarche

Beberapa yang menyertai menarche antara lain :

1) Rasa tidak nyaman

2) Sakit kepala

3) Pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk beberapa jam

4) Kram perut dan sakit perut

5) Perasaan suntuk, marah dan sedih (Erna, 2008).

e. Reaksi Remaja Wanita terhadap Menarche.

Reaksi remaja wanita terhadap datangnya haid pertama (menarche)

terbagi menjadi 2, yaitu :

Page 21: Wiwin winarsih with logo

9

1) Reaksi negatif, yaitu seorang remaja wanita ketika dirinya memandang

kurang baik terhadap munculnya menstruasi pertama yang mengalami

keluhan-keluhan fisiologis maupun kondisi psikologis yang tidak stabil.

2) Reaksi positif, yaitu individu yang mampu memahami, menghargai, dan

menerima adanya menstruasi pertama sebagai tanda kedewasaan seorang

wanita. Ditandai dengan konsep diri (self concept) yang positif, yakni

memiliki kemampuan untuk melihat gambaran diri mengenai kelebihan

dan kekurangan diri sendiri sehingga mereka mampu mengevaluasi diri

(self awareness) (Mansur dan budiarti, 2014).

2. Tujuan Umum tentang Remaja

a. Pengertian Remaja.

Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa yakni

terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat

(Intan,dkk, 2011).

Seseorang dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja

yang berada dalam usia antara 16 dan 17 tahun. Periode perkembangan ini

akan berakhir pada usia 21 tahun. Seseorang disebut remaja apabila

perkembangan dan pertumbuhanya telah mengarah kepada kematangan

seksual dengan memantapkan identitas dirinya sebagai individu yang

terpisah dari keluarganya, Persiapan diri menghadapi tugas-tugas

perkembangan berikutnya, persiapan dalam menentukan masa depanya, dan

akan berakhir pada saat mencapai usia matang secara hukum.

(Pieter dan Lubis ,2011).

Page 22: Wiwin winarsih with logo

10

b. Perubahan Fisik masa Remaja.

Ciri-ciri perubahan fisik remaja terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

1) Ciri- ciri kelamin primer

a. Mulai berfungsinya organ reproduksi

Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi

menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi untuk

merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi

perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan

progesteron. Hormon ini mempengaruhi perkembangan organ

reproduksi perempuan. Selain itu juga mempengaruhi ovulasi. Yaitu

pematangan sel telur dan pelepasan sel dari ovarium.

b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami

menstruasi. Produksi sperma yang meningkat pada anak laki-laki

terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat menjadikan tanda

bahwa seorang laki-laki telah aqil balik sedangkan organ reproduksi

pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi dan

indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu

menghasilkan sel telur (ovarium).

2) Ciri-ciri kelamin sekunder

Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada

anak laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada

perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut

di ketiak dan disekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul

Page 23: Wiwin winarsih with logo

11

sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya

kumis dan jambang, tumbuhnya rambut ketiak dan disekitar alat

kelamin, serta dada menjadi lebih bidang ( Proverawati dan Misaroh,

2009).

c. Perubahan Psikologis Masa Remaja.

1) Perubahan Kemampuan Intelektual

Pesatnya perkembangan kemampuan intelektual remaja akan

terjadi pada saat usia 11 hingga 15 tahun. Biasanya mereka terdorong

memahami dunia luar, mengembangkan, ataupun mengorganisasikan

ide-idenya. Bukti pesatnya perkembangan kognitif remaja ditunjukan

dengan perubahan mental, seperti belajar, daya ingat, menalar, berpikir,

dan bahasa. Kini perkembangan intelektual dari remaja telah memasuki

tahap formal operasional, yaitu tahap berpikir abstrak, independen,

fleksibel, berpikir logis, dan mampu memprediksi masalah.

2) Perubahan emosi

Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi kanak-

kanak. Perbedaanya hanya terletak pada rangsangan yang bisa

mengakibatkan emosi. Dampak perubahan emosi yang labil

mengakibatkan minimnya kemampuan remaja untuk menguasai dan

mengontrol emosi. Remaja dikatakan matang secara emosi, jika mampu

menguasai dan mengontrol emosi, mengungkap emosi dengan cara-cara

yang lebih dapat diterima, kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi

Page 24: Wiwin winarsih with logo

12

secara emosi, bereaksi dengan berpikir, emosi lebih stabil dan tidak

berubah-ubah.

3) Perubahan minat

Meskipun banyaknya minat selama periode remaja, namun tidak

semua minat harus dimilki oleh remaja, karena hal ini sangat tergantung

dengan karateristik dengan kebutuhan remaja itu sendiri. Ada beberapa

minat tertentu yang menjadi minat universal pada remaja. Bentuk

kesamaan minat remaja tersebut seperti minat sosial, rekreasi, prestasi,

pekerjaan, dan minat seks dan prilaku seks (Pieter dan Lubis ,2011).

3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain

yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan.

Terdapat 6 tingkat domain kognitif pengetahuan, yaitu :

Page 25: Wiwin winarsih with logo

13

1) Know (Tahu)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di

pelajari sebelumnya. Termaksud dalam pengetahuan ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesutu yang spsifik dari seluruh

bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.

2) Comprehension (Memahami)

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan tentang

objek, yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Application (Aplikasi)

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil). Aplikasi di sini

dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

lain sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4) Analysis (Analisa)

Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih ada

kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata-kata kerja.

Page 26: Wiwin winarsih with logo

14

5) Synthesis (Sintesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk penelitian

terhadap suatu objek. Penilain-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-krieria yang telah ada

(Notoatmodjo, 2010).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.

Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat

pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan

positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan juga meningkat.

Pembagian pedidikan menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD.

SMP), menengah (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi,PT).

2) Informasi

Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

Page 27: Wiwin winarsih with logo

15

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Social Ekonomi

Tingkat pengetahuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah pengetahuan.

6) Umur

Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak kelahiranya hingga ulang

tahun terakhir (Notoatmodjo, 2010).

d. Pengukuran Pengetahuan.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan diatas (Notoatmodjo,

2010).

Dari data tetang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat

dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang.

Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yaitu menggunakan rata-

rata (mean) dan simpangan baku (Standar Deviation).

1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Page 28: Wiwin winarsih with logo

16

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2013).

e. Sumber Pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai berikut:

1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama.

Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam

kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung

pengetahuan yang kebenaranya tidak dapat dibuktikan secara rasional

dan empiris, tetapi sulit di kritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus

diikuti dengan tanpa keraguan dan kepercayaan secara bulat.

Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap

(mapan) tetapi subjektif.

2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain.

Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat di

percayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang di tuakan, dan

sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau

buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan

dengan patuh tanpa kritik. Karna kebanyakan orang telah mempercayai

mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan

berpengetahuan lebih luas.

Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tapi persoalanya

terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa di percaya. Lebih dari itu,

sejauh mana kesaksian pengetahuanya itu merupakan hasil pikiran dan

Page 29: Wiwin winarsih with logo

17

pengalaman yang telah teruji kebenaranya. Jika kesaksianya adalah

kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan manusia dan

masyarakat itu sendiri.

3) Pengalaman

Bagi manusia pengalaman adalah alat penyelenggaraan kebutuhan

hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah dan kulit, orang

bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan

hidup.

4) Akal pikiran

Berbeda dengan panca indra, akal pikiran memiliki sifat lebih

rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, abstrak,

universal, yang seragam dan bersifat tetap. Akal pikiran cendrung

memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti.

5) Intuisi

Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat

spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan

kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi

merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa

melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan serta

merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan

tanpa alasan yang jelas, maka ia berada dalam pengetahuan yang intuitif.

Dengan demikian, pengetahuan intuitif ini kebenaranya tidak dapat diuji

dan bersifat personal.

Page 30: Wiwin winarsih with logo

18

B. Landasan Teori

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang

usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum

memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari

uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan

suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertubuhan payudara,

pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah

pinggul (Sukarni dan Wahyu, 2013).

Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting akan

terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku

yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010)

Page 31: Wiwin winarsih with logo

19

C. Kerangka Konsep

Faktor yangmempengaruhipengetahuan :1. Tingkat pendidikan2. Informasi3. Budaya4. Pengalaman5. Social ekonomi6. Umur

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Variabel Dependen

: Variabel Independen

D. Pertanyaan Penelitian

Mengapa Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan

Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif

rendah ?

TingkatPengetahuanRemaja Putri diSMP Negeri 2Raha

Baik

Cukup

Kurang

Page 32: Wiwin winarsih with logo

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan

karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu, dengan rancangan

study kasus.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna pada

bulan Juli Tahun 2016.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua siswi kelas VII di SMP Negeri

2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 sebanyak 145 siswi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas VII yang belum

mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016

pada saat dilakukan penelitian (pada bulan Juli). Penarikan sampel

menggunakan teknik Purposive Sampling. Dengan menggunakan teknik

tersebut sehingga diperoleh sampel sebesar 96 siswi. Sampel dalam penelitian

ini menggunakan data primer yaitu data siswi yang belum mengalami

menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.

20

Page 33: Wiwin winarsih with logo

21

D. Identivikasi Variabel Penelitian

Variabel Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu

tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan menarche di SMP

Negeri 2 Raha.

E. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional dan kriteria objektif dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Devinisi Operasional AlatUkur

Skala Hasil Ukur

1. Tingkatpengetahuan remajaputritentangpenatalaksanaanmenarche

Kemampuan ataupengetahuanresponden untukmenjawab pertanyaanyang diberikan yangberkaitan denganmenarche pada lembarobservasi kuesioneryang meliputi1. Pengertian

menarche2. Fisiologi menarche3. Faktor yang

mempengaruhimenarche

4. Tanda yangmenyertaimenarche

5. Reaksi remajaterhadapmenarche.

Kuesioner Ordinal 4) Baik, bilanilai yangdiperoleh (x)> mean + 1SD

5) Cukup, bilanilai mean –1 SD≤ ≤mean + 1 SD

6) Kurang, bilanilairespondenyangdiperoleh (x)< mean – 1SD(Riwidikdo,2013)

Sumber: Data Primer (2016).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.

Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup maksudnya dimana sudah

terdapat pilihan jawabanya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang

Page 34: Wiwin winarsih with logo

22

telah tersedia. Adapun kriteria penskoran menggunakan mean dan standar

deviasi yaitu Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Cukup, bila nilai

mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) <mean – 1 SD.

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan

adalah pengolahan data. Langkah - langkah pengolahan data adalah sebagai

berikut :

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan

(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian kuesioner tersebut. Pada penelitian ini

proses editing dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden

terisi dengan lengkap.

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Kode yang dipakai adalah mengubah

nama responden dengan kode respoden. Pada penelitian ini proses coding

dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan

baik.

Page 35: Wiwin winarsih with logo

23

c. Processing (memasukan data)

Processing yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar

kode sesuai dengan jawaban masing – masing pernyataan. Setelah

dilakukan penelitian, maka dimasukkan jawaban dari semua kuesioner

yang telah diisi dengan lengkap oleh responden. Kemudian dihitung

dengan cara manual.

d. Tabulasi

Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Pada penelitian ini

digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam penyusunan

kedalam instrumen.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat (Analisis Deskriptif) yang bertujuan untuk mendiskripsikan setiap

variabel penelitian. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan

tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan

kurang. Presentase dapat diperoleh menggunakan aturan normatif yang

menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation). Untuk

menggunakan 3 kategori baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter :

1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 36: Wiwin winarsih with logo

24

Menurut Riwidikdo (2013), Untuk mencari nilai mean dan standar

deviation diperoleh rumus:

1. Mean

Untuk mencari nilai rata-rata mean diperoleh dengan rumus :

Rumus : x = ∑ :n

Keterangan :X : Nilai dari data

n : jumlah data

2. Standar Deviation

Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) dengan rumus :

Rumus : SD :∑ : ( ∑ ):

Keterangan :

SD : Standar deviation / simpangan baku

Xi : Nilai dari data

n : Jumlah data

H. Jalanya Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan mengurus

surat izin penelitian kepada institusi dan melapor kepada Kepala Badan

KESBANG POL Kabupaten Muna, kemudian mengantar surat tembusan

kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muna dan Kepala Sekolah

Page 37: Wiwin winarsih with logo

25

SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna sebelum melakukan kegiatan

pengumpulan data dilapangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaanya dimulai dengan menghubungi Kepala Kesiswaan

SMP Negeri 2 Raha untuk memperoleh data dilapangan. Pengambilan data

dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada siswi kelas VII. Setelah

memperoleh data dari hasil pengambilan sampel sebanyak 96 siswi

kemudian melakukan editing, coding, processing dan tabulasi pada

penelitian ini digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam

penyusunan kedalam instrumen.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Pada tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir penulisan Karya

Tulis Ilmiah dan sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi

DIII Kebidanan Paramata Raha.

Page 38: Wiwin winarsih with logo

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi

a. Lokasi

SMP Negeri 2 Raha dibangun pada tahun 1977, dan terletak dijalan

Gatot Subroto No. 12 Raha. Secara umum, Keadaan lingkungan SMP

Negeri 2 Raha terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas ± 9.867 m ,

sebelah timur SMP Negeri 2 Raha dibatasi oleh pemukiman penduduk dan

kebun warga. Sebelah utara dibatasi dengan pemukiman penduduk,

sedangkan sebelah selatan dan sebelah barat dibatasi oleh jalan raya.

b. Sarana Prasarana

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 RahaKabupaten Muna Tahun 2016

No Sarana Prasarana Jumlah1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12

Ruang KelasRuang Dewan GuruPerpusMusholaLab ComputerUKSRuang Conseling SiswaRuang AulaKantin SekolahWC SiswaWC Kepala SekolahWC Dewan Guru

3111111111271

Sumber : Data Primer (Diolah)

26

Page 39: Wiwin winarsih with logo

27

2. Karateristik Responden

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus bertujuan untuk

mengetahui tingkat pengetetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan

menarche di SMP Negeri 2 Raha pada siswi kelas VII dengan kategori baik,

cukup, kurang.

a. Jumlah Murid Kelas VII

Hasil penelitian tentang jumlah murid kelas VII di SMP Negeri 2

Raha menunjukan bahwa tingkat kepadatan murid pada masing-masing

kelas relatif sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah ruang kelas

yang banyak. Adapun jumlah murid pada kelas VII dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VIIdi SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016

Kelas VII Jumlah (orang) Persentase (%)Laki - Laki 172 54,25Perempuan 145 45,75Jumlah 317 100Sumber : Data Sekunder (Diolah)

Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh murid kelas VII di SMP

Negeri 2 Raha pada tahun 2016 ada 317 orang. Murid terbanyak adalah

laki-laki sebanyak 172 orang (54,25 %), dan perempuan sebanyak 145

orang (45,75 %).

b. Jumlah kejadian Menarche pada Remaja Putri Kelas VII

Sebelum dilakukan wawancara terhadap remaja putri kelas VII

terlebih dahulu remaja putri di kelas VII tersebut di pisahkan kedalam dua

Page 40: Wiwin winarsih with logo

28

kelompok yaitu remaja yang sudah dan belum mengalami menarche.

Adapun jumlah remaja putri di kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada

tabel berukut :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarchepada Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha

Kabupaten Muna Tahun 2016

Kajadian Menarche Jumlah (orang) persentase (%)Telah Menarche 49 33,80Belum Menarche 96 66,20Jumlah 145 100Sumber : Data Primer (Diolah)

Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh Remaja Putri kelas VII di

SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 sebanyak 145 orang. Remaja Putri

yang belum mengalami menarche terdiri dari 96 orang (66,20 %), dan 49

orang (33,80 %) telah mengalami menarche.

c. Umur Remaja Putri Kelas VII

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur remaja putri kelas VII

yang belum mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha berada pada

rentang umur 11 – 13 Tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum mengalamimenarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016

Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

11 Tahun 23 23,9612 Tahun 64 66,6713 Tahun 9 9,37Jumlah 96 100

Sumber : Data Primer (Diolah)

Page 41: Wiwin winarsih with logo

29

Berdasarkan tabel diatas umur Remaja Putri Kelas VII di SMP

Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 yang belum mendapatkan menarche

berbeda-beda, untuk Remaja putri umur 12 tahun ada 64 orang (66,67 %),

umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan ada 9 orang (9,37 %) Remaja

Putri umur 13 tahun.

d. Status Pekerjaan Orang Tua

Status pekerjaan orang tua dalam penelitian ini di buat dalam dua

kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Pembagian kategori ini di buat

dengan menyesuaikan pada tingkat pendidikan responden sehingga

memudahkan responden dalam mengisi kuisioner. Data selengkapnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6. Distribusi Frekwensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja PutriKelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016

Pekerjaan Orang Tua Jumlah Persentase (%)Bekerja 69 71,88Tidak Bekerja 27 28,12Jumlah 96 100Sumber : Data Primer (Diolah)

Berdasarkan tabel diatas, status pekerjaan orang tua Remaja Putri

SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 ada 69 orang (71,88 %) yang

mempunyai pekerjaan tetap dan 27 orang (28,12 %) yang tidak

mempunyai pekerjaan tetap.

3. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Nilai mean dan standar deviasi dalam penelitian ini dapat diketahui

Berdasarkan hasil pengumpulan data tingkat pengetahuan remaja putri

Page 42: Wiwin winarsih with logo

30

tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri 2 Raha pada Tahun

2016. Adapun hasil perhitungan mean dan standar deviasi dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putritentang Penatalaksanaan Menarche

Variabel Mean Standar DeviasiTingkat PengetahuanRemaja Putri tentangPenatalaksanaan Menarche

11,9 2,2

Sumber : Penjumlahan Manual (Diolah)

Berdasarkan tabel diatas, maka nilai mean dan standar deviasi

tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaa menarche

diperoleh hasil perhitungan mean yaitu 11,9 sedangkan untuk hasil

perhitungan standar deviasi yaitu 2,2.

4. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII

Tingkat pengetahuan remaja putri dalam penelitian ini dibuat dalam

tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Adapun tingkat pengetahuan

remaja putri pada kelas VII dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII dalamPenatalaksanaan Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016

No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 Baik 10 10,42 Cukup 72 753 Kurang 14 14,6Jumlah 96 100

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

remaja putri kelas VII tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri

Page 43: Wiwin winarsih with logo

31

2 Raha Tahun 2016 dalam kategori baik ada 10 responden (10,4 %),

kategori cukup 72 responden (75 %), sedangkan 14 responden (14,6 %)

dalam kategori kurang.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian data sekunder jumlah murid kelas

VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ada 317 orang,

yang terdiri dari murid laki-laki dan murid perempuan. Data tersebut

menunjukkan bahwa tingkat persebaran murid pada masing-masing kelas

relatif hampir sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah murid pada

masing-masing kelas relatif sama.

Berdasarkan hasil penelitian data primer jumlah Remaja Putri

kelas VII yang belum mendapatkan menarche ada 96 siswi (66,20 %), dan

49 siswi (33,80 %) sudah menarche. Dari 96 Remaja Putri yang belum

mengalami menarche umurnya berbeda-beda, untuk remaja putri umur 12

tahun ada 64 orang (66,67 %), umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan

ada 9 orang (9,37 %) remaja putri umur 13 tahun. Dari hasil penelitian

pada usia 11 sampai 14 tahun yang seiring dengan perkembangan zaman

pada usia tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam

tubuhnya. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Lestari (2011).

Yang menyebutkan bahwa usia mendapat menarche tidak pasti atau

bervariasi, akan tetapi terdapat kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun

wanita remaja mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda.

Page 44: Wiwin winarsih with logo

32

Dari hasil penelitian tentang pekerjaan orang tua siswi yang telah

mempunyai pekerjaan tetap ada 69 orang (71,88), dan yang belum

mempunyai pekerjaan tetap ada 27 orang (28,12). Dari hasil penelitian

tentang pekerjaan orang tua, status sosial ekonomi tidak terlalu berperan

penting dalam hal mencapai fase terjadinya menarche. Hal ini sesuai

dengan teori yang dijelaskan oleh Erna (2008). Menarche terlambat terjadi

pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih

sekitar 12 bulan. Orang yang non- vegetarian menarchenya lebih awal dari

pada yang vegetarian.

Sedangkan untuk hasil penelitian pengetahuan remaja putri

tentang Penatalaksanaan Menarche pada siswi kelas VII di SMP Negeri 2

Raha didapatkan untuk kategori baik ada 10 responden (10,4 %), kategori

cukup ada 72 responden (75 %), sedangkan untuk kategori kurang ada 14

responden (14,6 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan remaja putri di SMP Negeri 2 Raha sebagian besar (75%)

memiliki tinkat pengetahuan cukup. Hal ini dimungkinkan oleh karena

faktor informasi dan psiko sosial antar remaja putri yang semakin baik.

Selain itu, pergeseran perilaku remaja untuk aktif mencari tahu hal-hal

yang baru cenderung mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Hal ini

sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (2010). Yang

menyebutkan bahwa Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

Page 45: Wiwin winarsih with logo

33

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmasari Adiwati (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi

Kelas VII tentang Menarche di SMP Warga Surakarta Tahun 2014”. Hasil

penelitianya yaitu dalam kategori cukup (76,3 %). Penelitian dari Ima

Khabib Diyastuti (2015), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas

VI tentang Menarche di SDN 3 Plosorejo Purwodadi Tahun 2015”. Hasil

penelitianya yaitu dalam kategori cukup (60,0 %). Dan penelitian dari

Riska Juniarti (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

dalam menghadapi Menarche pada Siswi Kelas VII di SMPN 3 Raha

Kabupaten Muna Tahun 2014”. Hasil penelitianya yaitu dalam kategori

cukup (75 %).

Page 46: Wiwin winarsih with logo

34

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di

SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif rendah karena :

1. Sebagian besar remaja putri (72 orang) di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten

Muna Tahun 2016 memiliki tingkat pengetahuan cukup.

2. Sebanyak 14 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna

Tahun 2016 yang memiliki tingkat pengetahuan kurang.

3. Hanya 10 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupetan Muna Tahun

2016 yang memiliki tingkat pengetahuan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan :

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerja sama dengan

tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ Puskesmas) untuk

memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khusunya tentang

penatalaksanaan menarche.

2. Bagi Siswi SMP Negeri 2 Raha

Diharapkan kepada siswi dapat membekali dirinya dengan membaca buku,

mendengarkan media elektronik maupun non elektronik maupun bertanya

kepada guru atau orang tua sehingga memperoleh informasi yang tepat

mengenai menarche dan penatalaksanaannya.

34

Page 47: Wiwin winarsih with logo

35

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi

terlebih tentang perubahan fisik sebelum menjelang menarche dan

penatalaksanaan tentang menarche.

Page 48: Wiwin winarsih with logo

36

DAFTAR PUSTAKA

Agria, Sari R, dan Ircham. 2011. Gizi Reproduksi.Yogyakarta : Fitramaya.

Rahmasari, A. 2014. “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VII tentang Menarche diSMP Warga Surakarta”. (KTI) Program Studi Diploma III KebidananSTIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni 2016.

Anwar, M. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka.

Ima Khabib, D. (2015). “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarchedi SDN 3 Plosorejo Purwadi”. (KTI) Program Studi Diploma IIIKebidanan STIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni2016.

Ervina, Eko S, dan Sayono. 2012. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentangHigiene saat Menstruasi terhadap Pengetahuan dan keterampilan RemajaPutri dalam merawat Prenium”.(KTI) Studi SI Ilmu KeperawatanSTIKES Telogorejo Semarang (Online) Diakses Tanggal 14 2016.

Padila, 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika

Pudiastuti, Ratna D, 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: NuhaMedika

Pieter, H dan Lubis, N. 2011. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta :Kencana.

Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: BinaPustaka.

Mukhlis Gus, P. 2016. “Hubungan Orang tua dengan Kesiapan Anak RemajaPutri dalam Menghadapi Menarche Di SD Negeri 01 MojolbanSukoharjo”. (Naskah Publikasi) Fakultas Ilmu Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Surakarta. (Online) Diakses Tanggal 14 2016.

Siswanto, Susila, dan Suyanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan danKedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu.

Sukarni, I dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta : Nuha Medika.

Varney .H, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol I. Jakarta :EGC.

Page 49: Wiwin winarsih with logo

37

Lampiran 1

Page 50: Wiwin winarsih with logo

38

Lampiran 2

KUISIONER PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII

TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA

KABUPATEN MUNA TAHUN 2016

Karateristik Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pekerjaan Orang Tua :

Kelas VII :

Petunjuk Pengisian :

1. Kepada responden diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan

jujur dan objektif.

2. Berikan tanda (X) dan isilah sesuai dengan keadaan sebenarnya.

A. Kuisioner Pengetahuan Mengenai Menarche (Haid Pertama)

1. Apakah Anda pernah mendengar tentang menarche ?

a. Pernah

b. Tidak

2. Darimana anda mendapat informasi tentang menarche ?

a. Buku ,Majalah, dan Internet

b. Orang tua dan teman

c. Tidak Pernah

Page 51: Wiwin winarsih with logo

39

3. Menarche atau haid pertama adalah ?

a. Haid atau menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang

wanita dan terjadi ditengah masa pubertas sebelum memasuki usia

dewasa

b. Luka yang mengeluarkan darah

c. Nyeri pada haid

4. Menurut Anda pada umur berapa menarche terjadi ?

a. 9 – 16 Tahun

b. 12 – 18 Tahun

c. 13 – 20 Tahun

5. Menurut anda fisiologi menarche itu apa ?

a. Keluarnya darah dari vagina

b. Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga

memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan

progesteron)

c. Sakit pada perut yang berlebihan

6. Berapa lamakah biasanya menstruasi itu akan terjadi ?

a. 3 – 4 hari

b. 5 – 6 hari

c. 10 hari

7. Berapa lamakah siklus menstruasi normal akan terjadi?

a. Setiap 5 hari

b. Setiap 8 hari

c. Setiap 28 hari

8. Gejala apa yang terjadi pada saat menarche tiba ?

a. Perut terasa mules

b. Sakit gigi

c. Rambut rontok

9. Menurut anda pembalut saat menstruasi sebaiknya berapa kali

di ganti ?

a. 1 kali sehari

Page 52: Wiwin winarsih with logo

40

b. 2 kali sehari

c. 4 – 5 kali sehari

10. Menurut Anda, apabila seorang wanita telah mendapatkan haid, hal itu

pertanda bahwa wanita tersebut ?

a. Sudah boleh pacaran

b. Sudah dewasa

c. Sudah boleh menikah

11. Menurut Anda kapankah menstruasi normal akan terjadi ?

a. Satu bulan sekali

b. Empat bulan sekali

c. Lima bulan sekali

12. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi datangnya menarche ?

a. Kesuburan, umur, lingkungan dan status ekonomi

b. Lemas ,lesu, dan sakit pada perut

c. Marah, rasa tidak nyaman, dan sakit pada perut

13. Secara fisik, gangguan yang sering kali terjadi menjelang datangnya

menarche ?

a. Lemah dan sering marah

b. Sakit punggung, payudara terasa penuh dan nyeri, timbul jerawat

c. Rasa bahagia

14. Menurut Anda salah satu kedewasaan seorang wanita ditandai

dengan ?

a. Mimpi basah

b. Datangnya haid pertama

c. Gemuk

15. Apa yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan

menjelang menarche ?

a. Berolah raga, hindari stres dan selalu berpikir positif

b. Makan yang banyak

c. Tidur yang cukup

Page 53: Wiwin winarsih with logo

41

16. Apa penyebab kebanyakan remaja puteri sering mengalami kram

sewaktu menstruasi ?

a. Karena hormone seks yang meningkat

b. Karena otot-otot rahim berkontraksi

c. Karena darah yang banyak keluar

17. Apakah anda sudah memahami tentang menarche ?

a. Sudah

b. Belum

c. Ragu-ragu

18. Apakah anda sudah siap jika menarche itu tiba ?

a. Sudah siap

b. Belum siap

c. Ragu-ragu

19. Cara apa yang dapat di lakukan untuk mengatasi sakit pada saat

menstruasi ?

1. Mengoleskan minyak kayu putih pada perut

2. Memijat perut

3. Konsumsi tablet penambah darah jika mengalami anemia

a. 2

b. 1 dan 3

c. Tidur

20. Perubahan mental apa yang biasa dialami remaja putri pada saat

menjelang menarche ?

1. Sering marah / Sensitif

2. Gangguan konsentrasi

3. Perasaan tidak nyaman

a. 1 saja

b. Tidak ada yang benar

c. Semua benar

Page 54: Wiwin winarsih with logo

42

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANGPENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP

NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNATAHUN 2016

Oleh : Wiwin Winarsih

Setelah membaca dan memahami isi persetujuan ini, saya mengerti

bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada saya, keluarga saya,

dan pekerjaan atau karir saya dan segala informasi yang saya berikan dijamin

kerahasiaannya.

Saya memahami bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan

masukan peningkatan pelayanan kesehatan khususnya bagi mahasiswi

Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Karena itu informasi

yang saya berikan adalah sebenarnya, maka dengan ini saya bersedia

menjadi responden penelitian ini.

Nama :

Tanda Tangan :

Page 55: Wiwin winarsih with logo

43

Lampiran 4

LEMBAR HASIL PENELITIAN (CEK LIST )

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANGPENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP

NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNATAHUN 2016

No Nama Umur Pekerjaan OrangTua

JumlahBenar

TingkatPengetahuan

Bekerja TidakBekerja

Baik Cukup Kurang

1 Nn. S.N 12 √ 7 √2 Nn. T.L 12 √ 14 √3 Nn. S.A 12 √ 11 √4 Nn. A.I 13 √ 16 √5 Nn. N.R 12 √ 14 √6 Nn. A.F 12 √ 11 √7 Nn. S.L 12 √ 6 √8 Nn. H.R 12 √ 14 √9 Nn. S.O 12 √ 11 √10 Nn. S.R 12 √ 11 √11 Nn. A.A 12 √ 13 √12 Nn. S.H 13 √ 14 √13 Nn. L.M 12 √ 14 √14 Nn. N.Y 11 √ 13 √15 Nn .M.A 12 √ 16 √16 Nn. F.H 12 √ 11 √17 Nn. F.Y 12 √ 13 √18 Nn. D.T 12 √ 15 √19 Nn. D.M 12 √ 11 √20 Nn. E.R 11 √ 14 √21 Nn. A.K 12 √ 11 √22 Nn. A.P 12 √ 13 √23 Nn. R.F 11 √ 8 √24 Nn. A.W 13 √ 8 √

Page 56: Wiwin winarsih with logo

44

25 Nn. A.J 11 √ 11 √26 Nn. A.H 12 √ 14 √27 Nn. F.K 11 √ 14 √28 Nn. A.G 12 √ 11 √29 Nn . A.D 12 √ 10 √30 Nn. S.D 13 √ 16 √31 Nn. N.O 11 √ 8 √32 Nn .A.S 11 √ 11 √33 Nn .A.M 11 √ 14 √34 Nn. S.L 12 √ 11 √35 Nn. Y.A 12 √ 11 √36 Nn. F.E 11 √ 14 √37 Nn. L.Y 11 √ 10 √38 Nn. S.S 11 √ 15 √39 Nn. H.M 12 √ 11 √40 Nn. Y.M 12 √ 13 √41 Nn. P.L 11 √ 8 √42 Nn. H.T 11 √ 12 √43 Nn.F.D 12 √ 14 √44 Nn. S.F 12 √ 13 √45 Nn. S.Q 12 √ 10 √46 Nn. A.G 12 √ 12 √47 Nn . M.I 11 √ 8 √48 Nn . G 11 √ 10 √49 Nn .A.M 12 √ 13 √50 Nn .N.N 12 √ 12 √51 Nn. R.F 11 √ 9 √52 Nn. N.I 12 √ 11 √53 Nn. R.D 11 √ 12 √54 Nn S.K 12 √ 10 √55 Nn . W.L 12 √ 12 √56 Nn. R.F 12 √ 15 √57 Nn. T.F 11 √ 11 √58 Nn F.U 11 √ 10 √59 Nn. S.A 12 √ 9 √60 Nn. N.O 13 √ 14 √61 Nn.R.P 11 √ 11 √62 Nn. E.2 12 √ 13 √

Page 57: Wiwin winarsih with logo

45

63 Nn. D.L 12 √ 12 √64 Nn N.W 12 √ 14 √65 Nn. N.T 12 √ 17 √66 Nn .A.B 12 √ 9 √67 Nn. I.P 12 √ 13 √68 Nn. I.S 13 √ 14 √69 Nn. S.C 13 √ 12 √70 Nn. N.K 12 √ 16 √71 Nn. W.L 12 √ 10 √72 Nn D.P 12 √ 12 √73 Nn. H.Y 12 √ 10 √74 Nn .W.S 12 √ 9 √75 Nn. S.Y 11 √ 12 √76 Nn. R.G 12 √ 15 √77 Nn. I.K 13 √ 10 √78 Nn. I.M 11 √ 9 √79 Nn. N.S 12 √ 10 √80 Nn .N.J 12 √ 15 √81 Nn. I.L 11 √ 12 √82 Nn . M.S 13 √ 13 √83 Nn. S.U 12 √ 12 √84 Nn. S.J 12 √ 12 √85 Nn .K 12 √ 9 √86 Nn. S.I 12 √ 14 √87 Nn. F.M 12 √ 10 √88 Nn .V 12 √ 12 √89 Nn.A.N 12 √ 14 √90 Nn .N.E 12 √ 15 √91 Nn .C 12 √ 10 √92 Nn. E.M 12 √ 12 √93 Nn. E.T 12 √ 14 √94 Nn. P.Y 12 √ 14 √95 Nn . B 12 √ 10 √96 Nn. S.P 12 √ 9 √

Page 58: Wiwin winarsih with logo

46

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANGPENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP

NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNATAHUN 2016

1. Saat melakukan penelitian di SMPN 2 Raha

2. Saat pembagian kuisioner dan pengisian kuisioner

Page 59: Wiwin winarsih with logo

47

Lampiran 6

Page 60: Wiwin winarsih with logo

48

Lampiran 7

PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Penulis

Wiwin Winarsih

Page 61: Wiwin winarsih with logo

49

Lampiran 8

HASIL PERHITUNGAN MEAN DAN STANDAR DEVIASI TINGKATPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG

PENATALAKSANAAN MENARCHEDI SMP NEGERI 2 RAHA

TAHUN 2016

a). Perhitungan mean

x = ∑ :n

x =

x = 11,9

b). Perhitungan Standar Deviasi

SD :∑ : ( ∑ ):

SD :( )

SD :

SD :,

SD :,

SD : 5,1SD = 2,2

Page 62: Wiwin winarsih with logo

50

Berdasarkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi, maka digunakan

perhitungan sebagai berikut :

1. Baik : Apabila nilai responden yang diperoleh:

(x) > mean + 1 SD

(x) > 11,9 + 1 x 2,2

(x) > 14,1

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 14,1

2. Cukup: Apabila nilai responden yang diperoleh:

mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

11,9 – 1 x 2,2 ≤ x ≤ 11,9 + 1 x 2,2

9,7 ≤ x ≤ 14,1

Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai

(x) 9,7 ≤ x ≤ 14,13. Kurang: Apabila nilai responden yang diperoleh:

(x) < mean – 1 SD

(x) 11,9 < - 1 x 14,1

(x) < 9,7

Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 9,7