Wisa Tawan

11
WISATAWAN http://pariwisata.jogjakota.go.id/index/extra.detail/2102 Definisi wisatawan ini ditetapkan berdasarkan rekomendasi International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization (WTO). Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan tempat tinggalnya untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Terminologi ini mencakup penumpang kapal pesiar (cruise ship passenger) yang datang dari negara lain dan kembali dengan catatan bermalam. Konsep Dasar Pariwisata Posted by candracahyakadek in Jun 23, 2011, under hospitality KONSEP DASAR PARIWISATA wisata, wisatawan, pariwisata, kepariwisataan, tujuan vakansi, tujuan bisnis, domestik, mancanegara, pariwisata ke dalam batas, pariwisata ke luar batas Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Pada bab ini dipaparkan konsep dan definisi pariwisata yang menjadi acuan pada pembahasan di bab-bab berikutnya. Beberapa istilah kepariwisataan dijabarkan supaya Anda menjadi terbiasa. Tujuan perjalanan juga akan dikupas pada bab ini dan pada akhir bab, perbedaan wisatawan vakansi dan wisatawan bisnis akan dijelaskan berikut dengan ciri-ciri yang membedakannya. Konsep dan Definisi Pariwisata Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam Cooper et.al (1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi. Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama. 1. Wisatawan la adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam kehidupan. 2. Elemen geografi

description

wisata

Transcript of Wisa Tawan

Page 1: Wisa Tawan

WISATAWAN http://pariwisata.jogjakota.go.id/index/extra.detail/2102Definisi wisatawan ini ditetapkan berdasarkan rekomendasi International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization (WTO). Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan tempat tinggalnya untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Terminologi ini mencakup penumpang kapal pesiar (cruise ship passenger) yang datang dari negara lain dan kembali dengan catatan bermalam.

Konsep Dasar Pariwisata

Posted by candracahyakadek in Jun 23, 2011, under hospitality

KONSEP DASAR PARIWISATAwisata, wisatawan, pariwisata, kepariwisataan, tujuan vakansi, tujuan bisnis, domestik, mancanegara, pariwisata ke dalam batas, pariwisata ke luar batasPariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Pada bab ini dipaparkan konsep dan definisi pariwisata yang menjadi acuan pada pembahasan di bab-bab berikutnya. Beberapa istilah kepariwisataan dijabarkan supaya Anda menjadi terbiasa. Tujuan perjalanan juga akan dikupas pada bab ini dan pada akhir bab, perbedaan wisatawan vakansi dan wisatawan bisnis akan dijelaskan berikut dengan ciri-ciri yang membedakannya.

Konsep dan Definisi PariwisataKonsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam Cooper et.al (1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi.Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.1. Wisatawanla adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam kehidupan.2. Elemen geografiPergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini.a. Daerah Asal Wisatawan (DAW)Daerah tempat asal wisatawan berada, tempat ketika is melakukan aktivitias keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lain. Rutinitas itu sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang berwisata. Dari DAW, seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan days tarik wisata yang diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah tujuan.b. Daerah Transit (DT)Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun, seluruh wisatawan pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan. Hal inilah yang membuat negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong berupaya menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan Daerah Tujuan Wista.c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)Daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end (ujungjtombak) pariwisata. Di DTW ini dampak pariwisata sangat dirasakan settingga dibutuhkan perencanaan dan strategi

Page 2: Wisa Tawan

manajemen yang tepat. Untuk menarik wisatawan, DTW merupakan pemacu keseluruhan sistem pariwisata dan menciptakan permintaan untuk perjalanan dari DAW. DTW juga merupakan raison d’etre atau alasan utama perkembangan pariwisata yang menawarkan hal-hal yang berbeda dengan rutinitas wisatawan.3. Industri pariwisataElemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang menyediakan jasa, daya tank, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut.Sebagai contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal wisatawan, Penerbangan bisa ditemukan balk di daerah asal wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di daerah tujuan wisata.Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan. Dalam Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tank wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.6. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata.7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Menurut WTO (1999:5) yang dimaksud dengan:a. Tourism – activities of persons traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes;Pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan wisata ini berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-turut untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan lainnya.b. Visitor – any person traveling to a place other than that of his/her usual environ-ment for less than 12 consecutive months and whose main purpose of travel is not to work for pay in the place visited;Dapat diartikan pengunjung adalah siapa pun yang melakukan perjalanan ke daerah lain di luar dari lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan berturut-turut dan tujuan perjalanan tidak untuk mencari nafkah di daerah tersebut.c. Tourist – overnight visitor, visitor staying at least one night In a collective or private accommodation in the place visited;Wisatawan merupakan pengunjung yang menginap atau pengunjung yang tinggal di daerah tujuan setidaknya satu malam di akomodasi umum ataupun pribadi.d. Same day visitor – excursionists,visitor who does not spend the night in a collective or private accommodation in the place visited;

Page 3: Wisa Tawan

Pengunjung harian adalah ekskurionis, pengunjung yang tidak bermalam di akomodasi umum atau pribadi di daerah tujuan.Definisi-definisi itu menjabarkan unsur-unsur penting dalam kepariwisataan seperti berikut ini.(1) Jenis aktivitas yang dilakukan dan tujuan kunjungan(2) Lokasi kegiatan wisata(3) Lama tinggal di daerah tujuan wisata(4) Fasilitas dan pelayanan yang dimanfaatkan yang disediakan oleh usaha pariwisata.

Tujuan Kunjungan Wisata Pelajuipelawat/pelancong/pemudik/traveller adalah istilah yang diberikan bagi seseorang yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Jika is melakukan perjalanan untuk tujuan wisata, maka dihitung sebagai pengunjung (visitor) dalam statistik pariwisata. UN-WTO lebih lanjut mengilustrasikan pariwisata dalam bagan berikut ini.

Pariwisata adalah kunjungan ke tempat-tempat yang menarik, dengan tujuan untuk rekreasi, memperdalam ilmu pengetahuan, atau melaksanakan pekerjaan. Orang yang melakukan pariwisata disebut turis atau wisatawan. Wisatawan yang berasal dari dalam negeri disebut wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara. Wisatawan yang berasal dari luar negeri disebut wisatawan asing atau wisatawan mancanegara.Objek WisataTempat-tempat yang dijadikan sebagai tujuan wisata disebut objek wisata.Objek wisata dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.— Objek wisata alam, antara lain pemandangan alam pegunungan, cagar alam, danau, pantai, kawah gunung api, sumber air panas, flora, dan fauna.— Objek wisata rekreasi, antara lain kolam luncur, kolam renang, waduk, dan taman rekreasi.— Objek wisata budaya, antara lain benteng kuno, masjid kuno, gereja kuno, museum, keraton, monumen, candi, kesenian daerah, rumah adat, dan upacara adat.

Jenis-jenis Pariwisata— Pariwisata budaya, seperti kunjungan ke candi, masjid agung, museum, dan keraton.— Pariwisata olahraga, seperti mendaki gunung, berenang di pantai, dan mendayung di telaga.— Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pariwisata petualangan, seperti menjelajah rimba, mengarungi samudera, dan napak tilas.— Pariwisata yang hanya untuk tujuan rekreasi, seperti kunjungan ke taman rekreasi dan pantai.— Pariwisata sambil mengadakan pertemuan atau konferensi, seperti konferensi PATA dan KIT ASEAN yang dilaksanakan di Bali.— Pariwisata sambil berdagang.

Faktor-faktor Pendukung Dunia PariwisataFaktor-faktor pendukung pariwisata di Indonesia sebagai berikut.— Memiliki banyak objek pariwisata di berbagai daerah.— Memiliki alam yang sangat indah.— Memiliki berbagai peninggalan sejarah pada masa lalu.— Memiliki berbagai budaya yang unik.— Rakyat yang ramah tamah.

Manfaat Pariwisata

Page 4: Wisa Tawan

Manfaat pariwisata sebagai berikut.— Menciptakan lapangan kerja.— Meningkatkan penghasilan bagi masyarakat, baik dari pelayanan jasa maupun dari penjualan barang cinderamata.— Meningkatkan pendapatan negara.— Mendorong pembangunan daerah.— Menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa.

Objek Pariwisata di IndonesiaObjek pariwisata negara kita tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang terdiri dari berbagai jenis pariwisata, sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah.Objek pariwisata yang ada di Indonesia sebagai berikut.— DKI Jakarta, antara lain Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Museum Pusat, Pulau Seribu, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pusat Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Monumen Proklamator, Museum Bahari, Museum Wayang, Monumen Pancasila Sakti, Pasar Burung, dan Museum Tekstil.— Jawa Barat, antara lain Maribaya, Tangkuban Perahu, air panas Ciater, Kebun Raya Bogor, Istana Presiden Cipanas, Pelabuhan Ratu, Pantai Pangandaran, Pantai Karang Bolong, Puncak, Waduk Jatiluhur, dan Keraton Cirebon.— Jawa Tengah, antara lain Masjid Agung Demak, Istana Mangkunegara, Taman Hiburan dan Rekreasi Tegal Wareng Semarang, Baturaden, Museum Batik Pekalongan, Museum Kereta Api, dan Candi Borobudur.— DI Yogyakarta, antara lain Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Kebun Binatang Gembira Loka, Museum Lukis Affandi, Taman Wisata Pelawangan, Makam Imogiri, Kota Cede, Istana Air Taman Sari, Museum Sono Budaya, Pantai Samas, dan Pantai Parangtritis. Jawa Timur, antara lain Karapan Sapi Madura, Pantai Kenjeran, Candi Panataran, Air Terjun Sudodo, Pantai Perigi, Gunung Kawi, Taman Candra Wilwatikta, Taman Nasional Gunung Bromo, Pasir Putih, Kali Klosok, Semeru, Air Panas Songgoriti, dan Museum Trowu Ian.— Bali, antara lain Art Centre Arbian Kapal, Pasar Burung, Museum Bali, Museum Le Maveur, Bukit Seni Sange, \Verdi Budaya, Pura Taman Ayu, Mandala Wisata Wengi, Pantai Kuta, Pantai Nusa Dua, Pantai Sanur, Pura Luwur Uluwati, Desa Kintamani, Kebun Raya, Istana Tampak Siring, Toya Bungkah, Desa Ubud, dan Batu Bulan.— Sumatera Utara, antara lain Danau Toba, Prapat, Taman Wisata Kundur, Pantai Cermin, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Pulau Samosir, Candi Portibi, Museum Dairi, Brastagi, Pulau Tau, Pulau Nias, Barus Jahe/Lingga, Balig, dan Pusat Rehabilitasi Orang Utan Bahorok.— Sumatera Barat, antara lain Taman Siti Nurbaya, Pantai Sikek, Tugu Khatulistiwa Bonjol, Rimba Pan ti, Bukittinggi, Kepulauan Mentawai, Danau Singkarak, Karang Tirta, Pantai Air Panas, Kota Gadang, dan Lembah Harau.— Sulawesi Selatan, antara lain Goa Manpu, Taman Purbakala Leang¬leang, dan Sunggunninasa.— Sulawesi Utara, antara lain Makam Kyai Maja, Tasik Ria, Watuga, Pantai Kema/Batu Nona, Manado Tua, Kasinggola, Pantai Indah Gorontalo, Danau Moat, Danau Limboto, Komplek Pulau Bunaken, Komplek Hutan Tangkoko, Batuangus, Kiong, dan Pulau Lembah.— Papua, antara lain Tanjong Kasuari, Danau Sentani, Sky Line, bekas markas besar Jenderal Mc. Arthur, Tanah Merah (Digul), dan Gua Binsar.— Nusa Tenggara Barat, antara lain Istana Sultan Bima, Pulau Sumbawa Dalam Loka, Pantai Sira dan Senggigi, Gunung Tambora, Cakra Negara, Pulau Moyo, dan Gili Air.— Nusa Tenggara Timur, antara lain Atambua, Soe, Insana, Museum Led aloro, rumah tempat pernbuangan Bung Ka rno /Ende, perburuan ikan paus, Pulau Sumba dan sekitamya,

Page 5: Wisa Tawan

Pulau Sabu/ Sawo, Taman Nasional Pulau Komodo, Kampung Rena, Ilang Boa, serta Gunung Kalimutu.— Maluku, antara lain masjid, benteng, Museum Sawalima, Tugu Martha Christina Tiahahu, bangunan Kesultanan Temate-Tidore, Teluk Kaco, lomba layar, Taman Nasional Marusella, Taman Taut Ambon, Tugu Peringatan, Pulau Doi, dan Pantai Indah.— Kalimantan Timur, antara lain Taman Nasional Tanjung Isui, Taman Nasional Kutai, Melak/Kersi Wah, Taman Grogot, dan Muara Anclong/Muara Wahau.— Kalimantan Barat, antara lain Keraton Meupawah, Monumen Mandir, Rumah Panjang, Pantai Pasir Panjang, Danau Sebadeng, Keraton Sambas, Pantai Penimbangan, Pintu Gerbang Entikong, Tugu Khatulistiwa, Istana Kadaryah,Gunung Poteng,PantaiKijing, dan Tanjung Batu.— Lampung, antara lain Pantai Wartawan, Pasir Putih, Pulau Pasir, Wah Belerang, Air Terjun Wah Condong, Kraka tau, Taman Purbakala Pugung Raharjo, Pantai Merak Belatung, Gunung Rajabasa, dan Suaka Alam Way Kambas.— Sumatera Selatan, antara lain Pusat Tenunan Songket, Kawah Tengkurap, Museum Timah, Museum Neger, Taman Purbakala Gending Suro (di Pulau Bangka), Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Burung Mandi.— Riau, antara lain Komplek Istana Kerajaan Siak, Pulau Terkulai, Pulau Soreh, Taman Laut, Makam Mahmudsyah, Pantai Pasir Panjang, Semenanjung Sanggarung, Candi Muara Takus, Tanjung Pinang, Pantai Rongga di Batam, dan Pulau Penyengat.— Naggroe Aceh Darussalam (NAD), antara lain Pantai Lok Nga, Sabang, Cot Panglima, pemandian air panas Simpang Balik, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Gaule Lurah, Perpustakaan Is¬lam Tanah Abai, Danau Laut Air Tawar, Taman Buru Lingse Asaq, Museum Cut Nyak Dien, dan Makam Laksamana Malahayati.

Aktivitas sosial-ekonomi lainnya yang banyak memanfaatkan sumber daya alam adalah sektor pariwisata. Kegiatan ini sering dibubungkan dengan perjalanan seseorang atau sekelompok orang ke suatu wilayah tertentu dengan tujuan untuk bersenang-senang, diluar kegiatan rutin atau pekerjaan harian. Ada pula yang mengartikan pariwisata sebagai perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang atau sekelompok orang di luar tempat tinggal tetapnya sehari-hari. Hal ini dilakukan karena suatu alasan tertentu dan bukan untuk tujuan melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan upah. sebagai contoh, setelah bekerja selama satu minggu sesorang bersama keluarganya paergi ke Gunung Tangkuban Perahu untuk rekreasi.

Berkaitan dengan sektor pariwisata, dikenal istilah wisatawan dan pelancong. Kedua tail. Kedua istilah ini tentunya berhubungan dengan orang yang melakukan kegiatan pariwisata. Wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tiggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan tesebut.

Adapun rumusan menurut hasil Konferensi BBB di Roma (Italia) pada 1963 tentang internasional Travel and Tourism dijelaskan, bahwa wisatawan adalah seseorang yang bepergian dari tempat tiggalnya untuk berkunjung ke tempat lain, dan berdiam di tempat itu lebih dari 24 jam dengan tujuan-tujuan sebagai berikut.

a. untuk menggunakan waktu senggang, baik dipergunakan untuk rekreasi (berlibur), keperluan kesehatan, pelajaran dan pengetahuan , serta untuk menjalankan ibadah maupun olah raga;

Page 6: Wisa Tawan

b. untuk keperluan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas-tugas, serta menghadiri konferensi. Jika seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam, digolongkan ke dalam pelancong. Para wisatawan ini dibedakan menjadi wisatawan domestik atau wisatawan asing (wisman) dan wisatawan manca negara atau wisatawan asing (wisman)

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi non migas yang sangat berperan dalam peningkatan struktur ekonomi dan proses pembangunan negara. Hal ini sangat berkailan dengan pendapatan atau devisa negara Serta pendapatan penduduk disekitar objek wisata.secara khusus manfaat pariwisata adalah sebagai berikut.a. Meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk area masyarakat yang linggal di sekitar objek wisata.

b. Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk.

c. Pendapatan negara meningkat berupa pajak baik dari para wisatawan yang datang maupun pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, serta keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.

d. Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisa, masyarakat senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan tradisional masyarakat.

a. Macam-Macam PariwisataTujuan pariwisata ternyata tidak hanya untuk berlibur atau rekreasi, melainkan berhubungan dengan olah raga, pekerjaan, dan tujuan pendidikan. Berdasarkan batasan tersebut, secara umum sektor pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga mecam, yaitu sebagai berikut.1) Darmawisata, yaitu berbagai jenis pariwisata yang bertujuan untuk mencari kesenangan yang biasa berhubungan dengan:a) menikmati perjalanan,seperti mendaki gunung, menjelajah rimba (cross country), dan napak tilas;b) rekreasi, misalnya kunjungan ke objek wisata taman-taman wisata, pantai, gunung, dan danau.;c) wisata budaya,Msalnya kunjungan ke objek candi, keraton, upacara keagaman area upacara tradisi setempat, dan kesenian daerah;

2) widyawisata, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memperdalam ilmu pengetahuan, baik untuk belajar misalnya kunjungan ke museum, Taman Mini untuk mempelajari budaya Indonesia, planetarium, ataupun untuk tujuan penelitian, misalnya meneliti keanekaragaman terumbu karang di Taman Bunaken.

3) Karyawisata, yaitu jenis pariwisata yang berhubungan dengan tugas pekerjaan, misalnya pariwisata sambil menghadiri tugas dari tempat pekerjaan (rapat, seminar), atau pariwisata sambil berdagang (niaga).

b. Faktor Pendukung PariwisataDewasa ini diharapkan sektor pariwisata dapat berkembang dengan baik dan optimal, sudah barang tentu perlu didukung oleh berbagai faktor atau komponen yang secara langsung maupun tidak berkaitan dengan aktivitas kepariwisataan. Misalnya, kondisi objek wisata, fasilitas-fasilitas sosial di objek wisata, kemudahan transportasi untuk pencapaian ke objek

Page 7: Wisa Tawan

wisata, keamanan dan ketertiban di objek wisata, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan sektor pariwisata.

Objek wisata yang baik adalah berbagai objek wisata yang menarik dan memiliki, serta didukung oleh fasilitas-fasilitas sosial yang dibutuhkan pada objek wisata antara lain sebagai berikut.1) Penginapan yang memadai serta terjangkau oleh berbagai lapisan rnasyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda;

2) Fasilitas olah raga dan sarana ibadah yang layak,

3) Fasilitas pemandu wisata, yang senantiasa siap untuk mengantar dan memberikan penjelasan kepada para wisatawan.

4) Keamanan dan kenyamanan para wisatawan senantiasa terjaga.

5) Terdapatnya areal penjualan cenderamata (souvenir), baik berupa barang-barang maupun makanan khas yang dapat dibeli untuk oleh-oleh wisatawan.

6) Keramahan penduduk yang tinggal di sekitar objek wisata.Prasarana transportasi darat terdiri atas jalur kereta api, dan jalan raya. Berdasarkan keterhubungannya jalur jalan raya dibedakan menjadi:1) jalan negara, yaitu jalan yang menghubungkan antar ibukota provinsi,2) jalan provinsi, yaitu jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota;3) jalan kabupaten atau kota, yaitu jalan yang menghubungka ibukota kabupaten atau kota dengan ibukota kecamatan.4) jalan desa, yaitu jalan yang menghubugkan ibukota kecamatan dengan desa-desa di sekitarnya. Adapun sarana transportasi darat dapat berupa kendaran roda empat, roda dua, atau kereta api.Prasarana transportasi air bisa memanfaatkan sumber daya sungai, danau, dan laut. Sungai-sungai yang biasa dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas antara lain sungai-sungai basar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua, seperti Sungai Musi, Batanghari, Indragiri, Mahakam, Kapuas, Barito, dan Membramo. Adapun pelayaran laut terdiri atas pelayaran lokal (antar pelabuhan dalam satu wilayah), interinsuler (antar pulau), dan pelayaran samudra. Untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau, kita dapat memanfaatkan pelayaran perintis. Jenis sarana transportasi perairan yang bisa kita jumpai antara lain menggunakan kapal feery, Pelni (pelayaran nasional Indonesia), kapal penyebrangan lokal yang dikelola oleh masyarakat setempat.

candracahyakadek.blog.com/2011/06/23/konsep-dasar-pariwisata/