Wind Power China

4
Motivasi Tinggi dan terus meningkatnya kebutuhan listrik di China membuat pemerintah melakukan upaya penting diversivikasi bauran energi negara, salah satu yang dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga angin. Perkembangan pembangkit listrik energi angin dalam 6 tahun terakhir tidak sesuai harapan dalam pemenuhan kebutuhan energi di China. Sementara itu resiko operasional semakin menonjol yang akan berdampak negative pada perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di China. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kuantitatif dan menentukan strategi dalam manajemen resiko pada opersional pembangkit listrik tenaga angin di China. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model analisa kuantitatif pada dua aspek, yaitu feed-in tariff dan jaringan kelistrikan (listrik yang terhubung ke grid) yang berdasarkan analisa manajemen resiko pada operasional pembangkit listrik tenaga angin di China, selain itu dilakukannjuga penelitian secara kuantitatif untuk menilai sebuah ladang angin di Inner Mongolia sehingga dapat dibuat strategi pengendalian resiko yang sesuai untuk perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Cina. Data yang diambil berasal dari data statistik dari tahun 2005 dimana total kapasitas listrik tenaga angin terpasang mencapai 62,3 GW dan sampai tahun 2011 mencapai 18 juta Kw, untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah: Adapun langkah-langkah analisanya sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data

description

wind power

Transcript of Wind Power China

MotivasiTinggi dan terus meningkatnya kebutuhan listrik di China membuat pemerintah melakukan upaya penting diversivikasi bauran energi negara, salah satu yang dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga angin. Perkembangan pembangkit listrik energi angin dalam 6 tahun terakhir tidak sesuai harapan dalam pemenuhan kebutuhan energi di China. Sementara itu resiko operasional semakin menonjol yang akan berdampak negative pada perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di China.TujuanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kuantitatif dan menentukan strategi dalam manajemen resiko pada opersional pembangkit listrik tenaga angin di China.MetodologiMetodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model analisa kuantitatif pada dua aspek, yaitu feed-in tariff dan jaringan kelistrikan (listrik yang terhubung ke grid) yang berdasarkan analisa manajemen resiko pada operasional pembangkit listrik tenaga angin di China, selain itu dilakukannjuga penelitian secara kuantitatif untuk menilai sebuah ladang angin di Inner Mongolia sehingga dapat dibuat strategi pengendalian resiko yang sesuai untuk perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Cina. Data yang diambil berasal dari data statistik dari tahun 2005 dimana total kapasitas listrik tenaga angin terpasang mencapai 62,3 GW dan sampai tahun 2011 mencapai 18 juta Kw, untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah:

Adapun langkah-langkah analisanya sebagai berikut :1. Mengumpulkan data2. Setelah memperoleh data, dibuat klasifikasi tipe resikonya sebagai berikut :a. Biaya pembangkitan yang tinggi dan tarif feed-in pembangkit listrik yang tetapBiaya tinggi dan harga yang tinggi adalah karakteristik dasar yang membatasi komersialisasi pembangkit listrik tenaga angin di Cina, meskipun dari kebijakan tentang tarif feed-in menghilangkan resiko fluktuasi harga sampai batas tertentu tapi masih menimbulkan efek yakni kegagalan wind farm (ladang angin) untuk menanggapi sinyal harga pasar.b. Efek merugikan pada rencana penjadwalan jaringan listrik yang dibuat oleh pembangkit listrik tenaga angin intermiten.Output daya generator angin berubah secara acak. Turbin dapat berhenti terutama pada situasi ekstrim menyebabkan efek buruk pada akses dari tenaga angin kejaringan listrik, dan mempengaruhi rencana penjadwalan jaringan listrik dan implementasinya.c. Sulit untuk mengakses jaringan dan inefisiensi pemanfaatan pembangkit listrik tenaga anginKesulitan dalam menghubungkan listrik ke grid sehingga membatasi perkembangan industri pembangkit listrik tenaga angin. Peralatan listrik mudah diinstal tetapi efisiensinya relatif rendah dimana e3fisiensi akan menjadi tidak kompetitif jika dibandingkan dengan batubara dalam jangka panjang.d. Kebijakan dan masalah mekanisme pengelolaan operasi pembangkit listrik tenaga angin.Resiko yang akan timbul antara lain: Kebijakan insentif tidak jelas dan dapat hilang Kurangnya mekanisme operasi komersial dan terlalu banyak ketergantungan pada pemerintah. Kurangnya kepercayaan pada perusahaan grid dalam pembangkit listrik tenaga angin.3. Melakukan analisis resiko pada manjemen operasional pembangkit listrik tenaga angin di Cina meliputi:1. Analisis resiko tarif feed-in pembangkit listrik tenaga angin, yang terdiri dari : analisis model pengukuran resiko feed-in, analisis fluktuasi tahun generasi, fluktuasi biaya sistem dan analiasis resiko yang mempertimbangkan faktor kebijakan.2. Analis kuantitatif resiko dari pembangkit listrik yang dikirim ke grid, yakni : Memperkirakan jumlah angin, karakterisasi volatilitas pembangkit listrik tenaga angin dan perhitungan tenaga angin yang dikirim kegrid dan nialai resiko.4. Melakukan study kasus dan analisis untuk wind farm di Mongolia, meliputi :1. Analisis resiko tarif feed-in tenaga angin.2. Analisis resiko tenaga angin yang dikirimkan kejaringan.HasilHasil analisa kuantitatif menunjukkan bahwa:1. Biaya sistem, pajak pertambahan nilai, dan perubahan tingkat diskon berkorelasi positif dengan tarif feed-in pembangkit listrik tenaga angin.2. Jam utilitas setara tahunan ladang angin (wind farm) berkorelasi negatif dengan tariff feed-in pembangkit listrik tenaga angin.3. Sumber daya dan tingkat akses jaringan listrik daerah merupakan faktor utama sdyang mempengaruhi pembangkit listrik tenaga angin yang dihubungkan ke grid.4. Strategi pengendalian resiko pada manajemen operasional pembangkit listrik tenaga angin di China meliputi:a. Membentuk tariff feed-in yang wajar untuk pembangkit listrik tenaga angin anginb. Memperkuat komersialisasi dan orientasi pasar pada manajemen operasi pembangkit listrik tenaga angin anginc. Mempercepat laju konstruksi jaringan listrik regional untuk ladang angin (wind farm)d. Mengurangi biaya instalasi pembangkit listrik tenaga angine. Kebijakan manajemen operasi yang mendekati sempurna untuk pembangkit listrik tenaga anginCritical Review1. Tujuan yang ingin di capai oleh penulis terjawab, hanya perlu dilakukan uji tes pada model sistem yang lain sehingga diperoleh hasil optimum dengan cara melohat model dinegara-negara lain.2. Menurut kami topik yang diangkat tentang energi terbarukan pembangkit listrik tenaga angin di Cina cukup menarik dan perlu terus dikembangkan mengingat kebutuhan energi diseluruh dunia terus meningkat.3. Diperlukan penelitian dan analisis lanjutan untuk dapat meminimalkan resiko/ masalah-masalah yang timbul.4. Referensi yang diguanakan cukup uptodate.

Daftar pustaka