wilayah pesisir

3
I BAB I PEIIDAIIULUAN 1.1Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antaradarat dan lau! dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupunterendam air yang masih me'lrdapat pengaruh sifat-sifat laut sepertiangin laut, pasang suru! perembesan air laut (infiusi) yang dicirikan oleh vegetasinya yang khas,sedangkan batas wilayah pesisir ke aralr laut mencakup bagranatau batasterluar dari daerah paparan benua (continental shelfl, dimanaciri-ciri perairanini masih dipenganrhi oleh proses atami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, naupun prosesyang disebabkan oleh kegiatan manusia di daratseperti penggundulan hutandanpencemaran . (Nurul, 2003) Berdasarkan batasan tersebut di atas, beberapa ekosistem wilayah pesisiryang khas seperti estuari4 delta laguna, terumbu karang (coral reefl, padang lamun (seagrass), hutan mangrove, hutan raw4 dan bukit past (sand dune) tercakup dalam wilayah ini. Luas suatu wilayah pesisir sangat tergantung pada stnrktur geologi yang dicirikan oleh topografi dari wilayatryangmembentuk tipe-tipe wilayah pesisirtersebut. Wilayah pesisir yang berhubungan dengan tepi benua yang meluas (natting edge) mempunyai konfigurasiyang landai dan luas. Ke arahdaratdari garispantaiterbentang ekosistem payauyang landai dan ke arah laut terdapat paparan benuayang luas. Bagi wilayalr pesisir yang berhubungan dengan tepi benua patahan atau tubrukan (collision edge), dataran pesisirnya sempit, curam dan berbukit-bukit, sementara jangkauan papaftm benuanya ke arahlaut juga sempit. (Nurul, 2003) Tenrmbu karang (coral reefl merupakan salah satu ekosistempesisir yang cukup besar peranannya dalam menjamin kelangsungan habitat lainnya Tenrmbu karang sebagianbesar hidup di daerah tropis. Hal ini disebabkan terumbu karang memerlukan kondisi yang mendukung untuk pertumbuhannya. Kondisi tersebut anta16_ lain snhta salinitas, c'ahaya dan faktor kedalaman. Indonesia sebagai salahsatu negara kepulauan yang krletak di daerahtropis memiliki kekayaan potensi terumbu karang yangbesar, termasuk di Kepulauan Karimunjawa. Pada perkembangannny4 luas dan kondisi terumbu karang mengalami penurunan. Hal ini selain disebabkan oleh faktor alam, juga terkait denganaktifitas I

description

Berdasarkanb atasant ersebutd i atas,b eberapae kosistemw ilayah pesisir yang khas seperti estuari4 delta laguna, terumbu karang (coral reefl, padang lamun (seagrass),h utan mangrove,h utan raw4 dan bukit past (sand dune) tercakup dalamwilayah ini.

Transcript of wilayah pesisir

Page 1: wilayah pesisir

I

BAB I

PEIIDAIIULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan lau! dengan bataske arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masihme'lrdapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angin laut, pasang suru! perembesan air laut(infiusi) yang dicirikan oleh vegetasinya yang khas, sedangkan batas wilayah pesisir kearalr laut mencakup bagran atau batas terluar dari daerah paparan benua (continentalshelfl, dimana ciri-ciri perairan ini masih dipenganrhi oleh proses atami yang terjadi didarat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, naupun proses yang disebabkan olehkegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran . (Nurul, 2003)

Berdasarkan batasan tersebut di atas, beberapa ekosistem wilayah pesisir yangkhas seperti estuari4 delta laguna, terumbu karang (coral reefl, padang lamun(seagrass), hutan mangrove, hutan raw4 dan bukit past (sand dune) tercakup dalamwilayah ini. Luas suatu wilayah pesisir sangat tergantung pada stnrktur geologi yangdicirikan oleh topografi dari wilayatr yang membentuk tipe-tipe wilayah pesisir tersebut.Wilayah pesisir yang berhubungan dengan tepi benua yang meluas (natting edge)mempunyai konfigurasi yang landai dan luas. Ke arah darat dari garis pantai terbentangekosistem payau yang landai dan ke arah laut terdapat paparan benua yang luas. Bagiwilayalr pesisir yang berhubungan dengan tepi benua patahan atau tubrukan (collisionedge), dataran pesisirnya sempit, curam dan berbukit-bukit, sementara jangkauanpapaftm benuanya ke arah laut juga sempit. (Nurul, 2003)

Tenrmbu karang (coral reefl merupakan salah satu ekosistem pesisir yangcukup besar peranannya dalam menjamin kelangsungan habitat lainnya Tenrmbukarang sebagian besar hidup di daerah tropis. Hal ini disebabkan terumbu karangmemerlukan kondisi yang mendukung untuk pertumbuhannya. Kondisi tersebut anta16_lain snhta salinitas, c'ahaya dan faktor kedalaman. Indonesia sebagai salah satu negarakepulauan yang krletak di daerah tropis memiliki kekayaan potensi terumbu karangyang besar, termasuk di Kepulauan Karimunjawa.

Pada perkembangannny4 luas dan kondisi terumbu karang mengalamipenurunan. Hal ini selain disebabkan oleh faktor alam, juga terkait dengan aktifitas

I

Page 2: wilayah pesisir

manusia. Oleh karenanya perlu adanya inventarisasi dan pemetaan secara berkalaterhadap kondisi dan luas terumbu karang yang ada Salah satu metoda yang dipakaiadalah dengan interpretasi citra satelit. Penggunaan citra satelit untuk melakgkanpemantauan terumbu karang mempunyai beberapa kelebihan, yaitu cakupan wilayahpemantauan, kemudahan pembaruan data ser0a biaya yang lebih murah dibandingkandengan survey lapangan.

1.2 Lokasi Penelitian

Gambar 1.1 Peta Jawa Tengah dan Kep. Karimunjawa (www.msn.com )

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kepulauan Karimunjawa. KepulauanKarimunjawa borada di perairan Laut Jawa yang jaraknya + 45 mil laut dari kota Jepar4

I

Page 3: wilayah pesisir

termasuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Karimunjaw4 Kabupaten Jepara-

Secara geografis, Kepulauan Karimunjawa terletak antara 5" 40' - 5" 57'LS dan ll0.

4' - ll0o 40' BT, yang mempunyai luas wilayah lll.625 H4 terdiri dari daratan seluas

7-033 Ha dan perairan rc4.592 Ha Kepulauan Karimunjawa merupakan gugusan pulauyang memilikr 27 pulaq 5 buah pulau di antaranya telah berpenghuni, yaitu : P.Karimunjawa" P. Kemujan, P. Parang, p. Nyamuk dan p Genting.

13 Perumusan Masalah

Dari uraian sebelumnya maka muncul permasalahan, bagaimana memperolehinformasi sebaran terumbu karang dan mendeteksi perubahan luasan terumbu karang diKepulauan Karimunjawa dengan menggunakan citra satelit Landsat TM multitemporal.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memetakan luas dandistribusi spasial terumbu karang di Kepulauan Karimujawa menggunakan citra LandsatTM multitemporal.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data ciffa satelit yang dipakai adalah citra Landsat TNI path 120 row 64tahun 1991 dan citra Landsat ETM+ path r20 row 64 tahun 2002.

2. Peta Topografi skala I : 25.000 sebagai referensi koreksi geomefiik

3. Daerah penelitian adalah Kepulauan Karimunjaw4 Kabupaten Jepara

Jawa Tengah

4. Metoda klasifikasi yang dipakai adalah klasifikasi tak terselia(Uns up e rv i s e d cl as s ifi c at i on)