Wika Beton 2014

334
 JADWAL Tanggal Efektif : 26 Maret 2014 Masa Penawaran : 28 Maret - 2 April 2014 Tanggal Penjatahan : 4 April 2014 Tanggal Distribusi SahamSecara Elektronik : 7 April 2014 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 April 2014 Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 8 April 2014 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT WIJAYA KARY A BETON TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWA B SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”). PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait Berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia Kantor Pusat JW Building Jl. Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, B ekasi, 17411 Jawa Barat – Indonesia Telepon : (021) 84973363 (hunting) Faksimili : (021) 84973391 Email: [email protected] Website:www.wikabeton.co.id Lokasi Pabrik Produk Beton (PPB) PPB Sumatera Utara Jl Binjai Km. 15,5 No. 1 Diski Deli Serdang 20351 PPB Lampung Jl. Raya Tegineneng Km. 35 Desa Bumi Agung Pesawaran 35363 PPB Bogor Jl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi Bogor 16820 PPB Karawang Jl. Surya Madya 3 Kav. 1-34 Kawasan Industri Suryacipta Karawang 41361 PPB Majalengka Jl. Raya Barat Burujul Kulon Jatiwangi Majalengka 45454 PPB Boyolali Jl. Raya Boyolali-Solo Km. 4,5 Mojosongo Boyolali 57300 PPB Pasuruan Jl. Raya Kejapanan No. 323 Gempol Pasuruan 67155 PPB Sulawesi Selatan Jl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6 Kawasan Industri Makasar Makassar 90241 PENAWARAN UMUM Sebanyak 2.045.466.60 0 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar delapan ratus dua puluh lima juta dua ratus sembilan puluh empat ribu Rupiah). Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini s eluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat 1 UUPT. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (“ESA”) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam puluh satu juta ti ga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total Penawaran Umum ini. Informasi l engkap mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I P rospektus ini. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Bahana Securities PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas PT Sucorinvest Central Gani PENJAMIN EMISI EFEK PT Amantara Securities, PT BNI Securities, PT Buana Capital, PT Danpac Sekuritas, PT Equity Securities Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Evergreen Capital, PT Grow Asia Capital, PT HD Capital Tbk, PT Indo Mitra Securities, PT Inti Fikasa Securindo, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Jasa Utama Capital, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Lautandhana Securindo, PT Madani Securities, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Makinta Securities, PT Masindo Artha Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT MNC Securities, PT NISP Sekuritas, PT Nusantara Capital Securities, PT Onix Sekuritas, PT Panca Global Securities Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Securities Indonesia, PT Recapital Securities, PT Reliance Securities Tbk, PT Trimegah Securities Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Victoria Securities Indonesia, PT Wanteg Securindo, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Woori Korindo Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh ( full commitment ) terhadap Penawaran Umum Perseroan. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”). RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2014

description

prospektus

Transcript of Wika Beton 2014

  • JADWALTanggal Efektif : 26 Maret 2014Masa Penawaran : 28 Maret - 2 April 2014Tanggal Penjatahan : 4 April 2014Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 April 2014Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 April 2014Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 8 April 2014

    OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

    PT WIJAYA KARYA BETON TBK (PERSEROAN) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

    SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

    PT WIJAYA KARYA BETON TbkKegiatan Usaha Utama:

    Bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait

    Berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

    Kantor Pusat JW Building

    Jl. Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, Bekasi, 17411Jawa Barat Indonesia

    Telepon : (021) 84973363 (hunting)Faksimili : (021) 84973391

    Email: [email protected]: www.wikabeton.co.id

    Lokasi Pabrik Produk Beton (PPB)

    PPB Sumatera UtaraJl Binjai Km. 15,5 No. 1 Diski

    Deli Serdang 20351

    PPB LampungJl. Raya Tegineneng Km. 35

    Desa Bumi Agung Pesawaran 35363

    PPB BogorJl. Raya Narogong Km. 26

    CileungsiBogor 16820

    PPB KarawangJl. Surya Madya 3 Kav. 1-34Kawasan Industri Suryacipta

    Karawang 41361

    PPB MajalengkaJl. Raya Barat Burujul Kulon

    Jatiwangi Majalengka 45454

    PPB BoyolaliJl. Raya Boyolali-Solo Km. 4,5

    Mojosongo Boyolali 57300

    PPB PasuruanJl. Raya Kejapanan No. 323

    Gempol Pasuruan 67155

    PPB Sulawesi SelatanJl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6Kawasan Industri Makasar

    Makassar 90241

    PENAWARAN UMUMSebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar delapan ratus dua puluh lima juta dua ratus sembilan puluh empat ribu Rupiah). Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat 1 UUPT.Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total Penawaran Umum ini. Informasi lengkap mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

    PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

    PT Bahana Securities PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas PT Sucorinvest Central Gani

    PENJAMIN EMISI EFEKPT Amantara Securities, PT BNI Securities, PT Buana Capital, PT Danpac Sekuritas, PT Equity Securities Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Evergreen Capital, PT Grow Asia Capital, PT HD Capital Tbk, PT Indo Mitra Securities, PT Inti Fikasa Securindo, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Jasa Utama Capital, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Lautandhana Securindo, PT Madani Securities, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Makinta Securities, PT Masindo Artha Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT MNC Securities, PT NISP Sekuritas, PT Nusantara Capital Securities, PT Onix Sekuritas, PT Panca Global Securities Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Securities Indonesia, PT Recapital Securities, PT Reliance Securities Tbk, PT Trimegah Securities Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Victoria Securities Indonesia, PT Wanteg Securindo, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Woori Korindo Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk.

    Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perseroan.

    RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

    PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).

    RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

    Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2014

  • PT Wijaya Karya Beton Tbk (yang selanjutnya disebut Perseroan) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) di Jakarta dengan Surat No. SE.01.01/WB-0A.024/2014 tanggal 23 Januari 2014 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608) (UUPM) beserta peraturan pelaksanaannya dan perubahan-perubahannya.

    Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 22 Januari 2014 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

    Seluruh Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

    dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

    Selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, PT Bahana Securities, PT Danareksa

    Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum

    PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

    PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

  • iDAFTAR ISI

    DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ...................................................................................................iii

    RINGKASAN .......................................................................................................................................... x

    I. PENAWARAN UMUM .................................................................................................................. 1

    II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ............................................... 6

    III. PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................ 8

    IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................... 18

    V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ......................................................................... 21

    VI. RISIKO USAHA .......................................................................................................................... 39

    VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 44

    VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK .............................................. 45 A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ..................................................................................... 45 B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES PRODUKSI ......................................................................................................................... 47 C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ............. 48 D. STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................................. 52 E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ........................................................ 53 F. SUMBER DAYA MANUSIA.................................................................................................. 66 G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ..................................................... 72 H. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN ..................... 73 I. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) ................. 74 J. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ....................................................................... 79 K. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI ............................................................................ 82 L. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA .................................... 88 M. ASURANSI .......................................................................................................................... 92 N. ASET TETAP ....................................................................................................................... 93 O. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL .............................................................................. 97 P. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS .......................................................................................................... 97

    IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ............................... 98 A. UMUM ................................................................................................................................. 98 B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN ........................................................... 100 C. KEGIATAN PRODUKSI BETON ....................................................................................... 105 D. PEMASARAN DAN PENJUALAN ..................................................................................... 113 E. KEUNGGULAN BERSAING ............................................................................................. 115

  • ii

    F. STRATEGI PERSEROAN ................................................................................................. 117 G. PERSAINGAN USAHA ..................................................................................................... 117 H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................................... 119 I. PENGENDALIAN KUALITAS ............................................................................................ 119 J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ............................................................................. 120 K. SINERGI DENGAN WIKA GROUP ................................................................................... 125 L. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) ............................................. 125 M. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) ....... 127 N. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ..... 137 O. PENGHARGAAN .............................................................................................................. 138

    X. INDUSTRI BETON DI INDONESIA .......................................................................................... 139

    XI. EKUITAS .................................................................................................................................. 145

    XII. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 146

    XIII. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 147

    XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK ..................................................................................................... 150

    XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 152

    XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................. 157

    XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ............... 207

    XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ........................................................................................ 277

    XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ............................................................ 305

    XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM .... 312

  • iii

    DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

    Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:

    Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

    derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris

    dari pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)

    atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun

    tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

    hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

    hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

    Agen Penjualan : Berarti pihak yang membantu menjual saham dalam Penawaran Umum baik yang dilakukan di dalam atau di luar negeri.

    AMDAL : Berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

    Anak Perusahaan atau Entitas Anak

    : Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dalam perusahaan tersebut.

    Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari Bapepam dan LK (sekarang disebut sebagai OJK) untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

    Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UUPM.

    Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

    BEI

    BNRI

    :

    :

    Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.

    Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

    Break Water : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk pemecah gelombang.

  • iv

    Concrete Slab : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk struktur konstruksi lantai gedung bertingkat dan lantai jembatan.

    COSO : Berarti Committee Of Sponsoring Organizations, merupakan salah satu framework yang digunakan sebagai dasar penyusunan dalam Manajemen Risiko.

    Corrugated Concrete Sheet Pile

    : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang berbentuk gelombang digunakan untuk struktur konstruksi dinding penahan tanah.

    DAK

    DBG

    DKK

    Double Tee

    DPB

    DPI

    DPS

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Berarti Divisi Air dan Ketenagaan.

    Berarti Divisi Bangunan dan Gedung.

    Berarti Divisi Komponen Konstruksi.

    Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang digunakan untuk struktur konstruksi lantai jembatan atau lantai gedung bertingkat.

    Berarti Divisi Produk Beton.

    Berarti Divisi Perdagangan dan Industri.

    Berarti Daftar Pemegang Saham yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan.

    DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah saham yang ditawarkan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

    DSU

    Efek

    :

    :

    Berarti Divisi Sipil Umum.

    Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.

    ESA : Berarti singkatan dari Employee Stock Allocation atau Program Alokasi Saham Karyawan.

    FKP : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan, formulir yang dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar perdana.

    Flat Concrete Sheet Pile : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak berbentuk datar/persegi yang digunakan untuk struktur konstruksi dinding penahan tanah.

    FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan yang disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

    Girder : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty.

    Hari Bank : Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

  • vHarga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yang besarnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan yang akan dituangkan kemudian dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja.

    Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

    Hollow Core Slab : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak berbentuk plat berongga yang digunakan untuk struktur konstruksi lantai gedung bertingkat.

    IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

    Inner Boring System : Berarti metode pemancangan tiang pancang dengan cara meletakkan alat bor di dalam tiang pancang berongga untuk memperoleh kedalaman tiang pancang sesuai yang direncanakan.

    ISO : Berarti International Organization for Standardization, yaitu sistem standardisasi manajemen mutu.

    Jetty : Berarti suatu bangunan maritim yang menjorok ke arah perairan yang lebih dalam untuk bersandar kapal.

    KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.

    KIW : Berarti Kawasan Industri Wijaya Karya.

    KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif.

    Manajer Penjatahan : Berarti PT Bahana Securities, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7.

    Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan saham.

    Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

    Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

  • vi

    OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2012.

    PC-Bar : Berarti salah satu material beton pracetak berupa besi prategang yang memiliki kandungan karbon rendah.

    PC-Strand : Berarti salah satu material beton pracetak berupa kawat baja prategang berpilin dengan mutu sangat tinggi untuk memperoleh struktur beton pracetak yang efisien.

    PC-Wire : Berarti salah satu material beton pracetak berupa besi prategang yang memiliki kandungan karbon tinggi.

    Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

    Pemegang Saham : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Daftar Pemegang Saham Perseroan; Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.

    Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

    Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya prospektus ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

    Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16 UUPM.

    Penjamin Emisi Efek : Berarti Pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

  • vii

    Penjamin Pelaksana Emisi Efek

    : Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucorinvest Central Gani, yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek.

    Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE

    : Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sesuai dengan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 21 tanggal 22 Januari 2014, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 19 tanggal 20 Februari 2014 keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan dan terakhir diubah dengan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 25 tanggal 19 Maret 2014 dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., M.Kn., pengganti dari Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan.

    Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1 dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2.

    Perseroan : Berarti PT Wijaya Karya Beton Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan serta berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat.

    Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 UUPM.

    Pjs : Berarti Pejabat Sementara.

    Ponton : Berarti suatu alat angkutan laut dan sungai untuk mengangkut barang berat dengan kapal penarik yang terpisah.

    Post tensioning : Berarti suatu metode penarikan kawat baja mutu tinggi di dalam suatu konstruksi untuk memperoleh suatu struktur beton yang efisien.

    PPB : Berarti Pabrik Produk Beton.

    PPh : Berarti Pajak Penghasilan.

    Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

  • viii

    Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah dan Harga Penawaran dari Saham Yang Ditawarkan, penjaminan emisi Efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat ditentukan.

    Ps : Berarti Pengganti Sementara.

    Prospektus Ringkas : Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari Prospektus Awal, yang diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK sesuai Formulir Peraturan No. IX.A.2 Lampiran 9.

    Quarry : Berarti lahan penambangan material alam (batu dan pasir) yang digunakan untuk bahan konstruksi.

    Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang Saham.

    Rekening Penawaran Umum

    : Berarti rekening yang dibuka atas nama PPEE untuk menampung dana yang diterima dari investor.

    Rupiah atau Rp : Berarti mata uang sah Negara Republik Indonesia.

    RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

    RUPSLB

    SABH

    Saham Baru

    :

    :

    :

    Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

    Berarti Sistem Administrasi Badan HukumKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya.

    Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan jumlah sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham.

    Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

    SKPS : Berarti Surat Konfirmasi Pencatatan Saham dari Perseroan untuk KSEI.

    Spiral Wire : Berarti salah satu material beton pracetak berupa kawat baja dengan kekuatan tertentu yang berfungsi sebagai penahan gaya geser dalam suatu konstruksi beton.

    Stressing : Berarti suatu pekerjaan penarikan kawat baja mutu tinggi di dalam proses produksi atau di dalam suatu pekerjaan konstruksi untuk memperoleh suatu struktur beton yang efisien.

  • ix

    Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.

    Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

    Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Tanggal Pengembalian/ Refund

    : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda.

    Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran, yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau Prospektus.

    Trailler : Berarti suatu alat angkutan darat untuk mengangkut barang berat dengan sumbu as roda lebih dari 2 (dua) buah.

    UKL : Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    UPL : Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

    UPPB : Berarti Unit Penjualan Produk Beton.

    UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608).

    UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756).

    UU Ketenagakerjaan : Berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4279)

    USD atau US$ : Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah Negara Amerika Serikat.

    Voided Slab : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan bentang pendek.

    SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

    KKMS : Koperasi Karya Mitra Satya.

    WIKA : PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

    WIKA Kobe : PT Wijaya Karya Komponen Beton.

    WIKA Krakatau Beton : PT Wijaya Karya Krakatau Beton.

  • xRINGKASAN

    Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

    Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.

    1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

    Perseroan didirikan dengan nama PT Wijaya Karya Beton di Jakarta sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar No. 39 tanggal 19 November 1997, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-12776.HT.01.01.TH.97 tanggal 9 Desember 1997 serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan di bawah No. 2096/BH.09.03/I/98 tanggal 13 Januari 1998 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 2832, BNRI No. 43 tanggal 29 Mei 1998 (Akta Pendirian).

    Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton disingkat PT Wika Beton No. 03 tanggal 8 Januari 2014 dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-01257.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002307.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 serta telah didaftarkan dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-01308 tanggal 10 Januari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002925.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 10 Januari 2014 (Akta No. 03/2014).

    Perseroan bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait. Perseroan saat ini telah memiliki 8 (delapan) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan dan 2 (dua) kantor representatif penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Semuanya bersinergi secara menyeluruh untuk memastikan kepuasan pelanggan melalui kualitas produk yang sesuai, ketepatan waktu, serta harga yang bersaing. Atas komitmennya tersebut, Perseroan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

  • xi

    Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu:

    No. Nama Anak PerusahaanDimiliki Oleh *)

    Domisili Hukum

    Tahun Pendirian**)

    % Kepemilikan

    Kegiatan Usaha Status

    Tahun Penyertaan

    1 WIKA Kobe (1), (3) Kabupaten Karawang

    2012 51 Industri barang dari semen dan

    kapur untuk konstruksi***)

    Beroperasi 2012

    2 WIKA Krakatau Beton

    (1), (2), (4) Kota Cilegon

    2013 60 Perindustrian dan

    perdagangan.***)

    Belum beroperasi

    2013

    Keterangan:*) Pemilikan oleh:

    (1). Perseroan(2). WIKA (3). PT Komponindo Betonjaya(4). PT Krakatau Engineering

    **) Tahun Pendirian adalah tahun dari akta pendirian dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan dan bukan tahun pengesahan dari Menkumham.

    ***) Berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan masing-masing perseroan. Perseroan membagi proses produksi atas produk-produknya menjadi 2 (dua) proses produksi, yaitu:

    A. Proses Produksi Beton Putar

    Proses produksi dimana proses pembentukan dan pemadatan beton menggunakan sistem sentrifugal dengan kecepatan putaran (RPM) yang telah ditentukan.

    Produk-produk Perseroan yang memakai proses produksi beton putar adalah sebagai berikut:

    Tiang Beton - Tiang Listrik Distribusi;- Tiang Listrik Transmisi;- Tiang Telepon;- Tiang Listrik Jalan Rel; - Tiang Lampu; - Tiang Jaring.

    Tiang Pancang- Tiang Pancang Bulat Berongga;- Tiang Pancang Segi Empat Berongga.

    Produk Pipa Beton (Hydro Structure Concrete Product)- Core Type Pre-stressed Concrete Pipes;- Low Pressure Concrete Pipes (RC Pipes).

  • xii

    B. Proses Produksi Beton Non-Putar

    Proses produksi dimana proses pemadatan beton menggunakan sistem penggetaran/vibrasi baik secara internal atau eksternal atau kombinasi keduanya.

    Produk-produk Perseroan yang memakai proses produksi beton non-putar adalah sebagai berikut: Balok Jembatan (I Girder, U Girder, V Girder, T Girder, Box Girder, Voided Slab, Double Tree); Bantalan Kereta Api (KA-Clips, DE-Clips, Pandrol, E-Clips dan Vossloch), Bantalan Jalan Lori, Wessel; Dinding Penahan Tanah (Penahan Dermaga, Dock Walls, Cut-Off Walls, Basement River

    Embankment, dan Water Control Gates), Flat Sheet Pile dan Corrugated Sheet Pile; Produk Beton Maritim (Struktur Jetty, Jembatan, Breakwater); Produk Beton Bangunan Gedung (Dinding Pracetak, Slab, Kolom, Balok, Tangga).

    Dalam 2 (dua) tahun terakhir juga terjadi aktivitas penting yaitu pendirian Anak Perusahaan yang beroperasi dalam penyediaan komponen kebutuhan produksi beton yaitu WIKA Kobe yang merupakan usaha patungan dengan Perusahaan asal Jepang. Kerjasama dengan pihak eksternal pun kembali dilakukan, pada tahun 2013, Perseroan menjalin kerja sama dengan PT Krakatau Engineering yang merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. serta WIKA dengan membangun usaha patungan yang diberi nama WIKA Krakatau Beton.

    2. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

    Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton Disingkat PT WIKA Beton No. 01 tanggal 6 Januari 2014, yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan dan telah mendapat persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-00972.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0001842.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 (Akta No. 01/2014), struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

    Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah)

    KeteranganNilai Nominal Rp100,00 Per Saham

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40- Koperasi Karya Mitra Satya 977.519.049 97.751.904.900 14,66- Yayasan Wijaya Karya - Saham Treasury milik Perseroan

    86.043.000377.157.951

    8.604.300.00037.715.795.100

    1,295,65

    Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000

    3. PENAWARAN UMUM

    Jumlah Saham Yang Ditawarkan

    : Sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat puluh tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

    Nilai Nominal : Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham.Harga Penawaran : Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang

    harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS.Jumlah Penawaran Umum : Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar delapan

    ratus dua puluh lima juta dua ratus Sembilan puluh empat ribu Rupiah).Tanggal Penawaran Umum : 28 Maret 2014 - 2 April 2014.Tanggal Pencatatan di BEI : 8 April 2014.

  • xiii

    Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; danc. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT.

    Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

    Modal SahamSaham Biasa Atas Nama

    Dengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap Saham

    KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal

    (Rp) (%)

    Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40 5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049 97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000 0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100 5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - - 2.045.466.600 204.546.660.000 23,47Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600 871.546.660.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000 17.964.533.400 1.796.453.340.000

    4. PROGRAM ALOKASI SAHAM KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK ALLOCATION)

    Program Employee Stock Allocation (ESA) atau alokasi saham karyawan ini merupakan program pemberian alokasi kepemilikan saham Perseroan kepada pegawai Perseroan dengan jumlah yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku dan sesuai dengan Keputusan Direksi Perseroan yang disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis saham yang akan dialokasikan dalam Program ESA adalah Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti.

    Program ESA ini mengacu pada Peraturan No. IX.A.7 dan pemegang saham telah menyetujui mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 03/2014 dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total Penawaran Umum Perseroan, yang terdiri dari:a. Saham Penghargaan sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah saham Program ESA.b. Saham Jatah Pasti sebesar 80% (delapan puluh persen) dari jumlah saham Program ESA.

    Tujuan utama dilaksanakannya Program ESA adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap Perseroan, dengan demikian diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja dari pegawai, sehingga akan meningkatkan kinerja korporasi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan yang dapat dinikmati oleh seluruh pemegang saham.

    Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.

  • xiv

    5. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut:

    Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk ekspansi usaha yang terdiri dari:- Sekitar 14,10% untuk pengolahan quarry material alam di Cigudeg, Donggala, Boyolali dan

    Lampung Selatan;- Sekitar 39,95% untuk pembangunan pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan dan Kalimantan

    Timur;- Sekitar 21,30% untuk penambahan kapasitas pabrik existing di pabrik Sumatera Utara,

    Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Sulawesi Selatan dan cetakan produk;- Sekitar 21,14% untuk pengembangan usaha jasa yaitu pembelian alat pancang inner boring

    dan penambahan alat post tensioning;- Sekitar 3,51% untuk pembentukan unit perbengkelan (mould maker).

    Sekitar 15% (lima belas persen) akan digunakan untuk tambahan modal kerja.

    Ekspansi usaha tersebut dilakukan sesuai dengan strategi jangka panjang Perseroan untuk melakukan diversifikasi bisnis untuk meningkatkan daya saing, kinerja keuangan, perluasan pasar, pengalaman dalam sektor terkait, dan nilai tambahnya bagi stakeholders.

    Keterangan selengkapnya mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus ini.

    6. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

    Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 03/2014, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

    1. Berusaha dalam bidang perdagangan dan industri beton, jasa konstruksi, dan bidang usaha lain yang terkait.

    2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: Melakukan Perencanaan, Produksi, Penjualan, Pemasangan dan Pelaksanaan Konstruksi

    produk-produk beton, antara lain:a) Tiang Transmisi dan distribusi kelistrikan dan tiang telepon;b) Tiang pancang;c) Bantalan jalan rel;d) Produk beton untuk jembatan;e) Produk beton untuk dinding penahan tanah;f) Pipa;g) Produk beton untuk bangunan gedung;h) Produk beton untuk bangunan maritim;i) Produk-produk beton lainnya.

    Melakukan usaha Jasa Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi dalam bidang usaha:a) Sipil;b) Elektrikal;c) Postensioning.

    Melakukan Perencanaan, Produksi, dan Penjualan produk/komponen bahan bangunan. Melakukan usaha impor dan ekspor yang terkait dengan kegiatan usaha tersebut pada huruf

    a, b dan c di atas.

  • xv

    3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk: Melakukan usaha Jasa Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi dalam bidang

    usaha:a) Arsitektur;b) Mekanikal;c) Tata Lingkungan;d) Pemasangan Komponen Bangunan Berat (heavy lifting);e) Jasa Pelaksanaan Konstruksi lainnya.

    Memproduksi dan menjual beton siap pakai (ready mix); Melakukan pengelolaan sumber material alam/quarry; Melakukan usaha perencanaan, pemasangan, dan manajemen produk beton; Melakukan pemanfaatan fly ash batu bara dan copper slag serta pengelolaan limbah B3; Melakukan perencanaan, pengelolaan, penjualan, pembelian, sewa menyewa dan perdagangan

    bidang usaha kepelabuhan dan dermaga (jetty); Melakukan penambangan sumber material alam atau Quarry; Melakukan Perencanaan, Produksi, Penjualan dan Perdagangan produk/sumber material

    alam atau quarry; Melakukan Perencanaan, Pelaksanaan, Pengelolaan, Penjualan, Pembelian, Sewa-menyewa

    dan Perdagangan Jasa Usaha Angkutan Darat dan Laut; Melakukan usaha industri dan perdagangan peralatan produksi beton; Melakukan usaha industri dan perdagangan bahan kimia semen; Melakukan usaha industri dan perdagangan baja pra tegang; Melakukan usaha industri dan perdagangan semen Melakukan Usaha Investasi.

    Perseroan juga dapat menjalankan segala sesuatu yang selaras dengan maksud dan tujuan tersebut di atas dan setiap kegiatan yang berhubungan baik atas tanggungan sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain atau badan lain, dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan keperluan, dengan mengindahkan Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.

    7. KEUNGGULAN KOMPETITIF

    Perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan kompetitif dan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang baik. Prospek usaha di masa mendatang secara langsung terkait dengan kombinasi keunggulan kompetitif, di antaranya adalah:

    Memiliki brand image produk yang berkualitas; Mempunyai pengalaman lebih dari 30 (tiga puluh) tahun di industri beton pracetak; Kemampuan dukungan enjiniring kepada klien dalam desain produk dan pemasangannya yang

    menghasilkan kepuasan pelanggan; Memiliki fasilitas produksi dan jaringan pemasaran yang tersebar di Indonesia; Memiliki sumber daya manusia yang memadai; Memiliki pelanggan yang loyal kepada Perseroan; Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang baik; Mempunyai kapasitas produksi yang besar untuk industri beton pracetak di Asia Tenggara; Memiliki ragam produk yang bervariasi di industri beton pracetak; Perseroan memiliki keunggulan produk dan penguasaan teknologi sehingga memungkinkan

    terjadinya inovasi yang berkesinambungan; Kecepatan dalam memberikan pelayanan dalam pelaksanaan pekerjaan; Telah menerapkan Sistem Manajemen :

    - Sistem Manajemen ISO 9001; - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);- Sistem Manajemen Risiko dengan mengadopsi system COSO (Committee of Sponsoring

    Organization).

    Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan kompetitif dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.

  • xvi

    8. STRATEGI USAHA

    Strategi yang diterapkan Perseroan dalam memenangkan persaingan sebagai berikut:

    1. Menambah kapasitas terpasang pabrik dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi dalam bentuk pembangunan pabrik baru dan mengadopsi teknologi-teknologi baru yang akan meningkatkan kapasitas produksi;

    2. Bekerjasama dengan melakukan aliansi strategis untuk memperluas jaringan pemasaran;

    3. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang pengembangan produk beton yang bekerjasama dengan institusi maupun lembaga pendidikan yang ternama di Indonesia maupun mancanegara;

    4. Melakukan akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan dengan posisi strategis yang dilengkapi dengan prasarana infrastruktur untuk pengembangan ke pasar regional Asia Tenggara;

    5. Melakukan riset dan pengembangan produk-produk baru yang terkait dengan beton pracetak yang mempunyai kandungan teknologi yang tinggi dan memperkuat produk-produk existing seperti: tiang pancang, tiang beton dan balok jembatan untuk meningkatkan pangsa pasar;

    6. Membangun fasilitas pabrik baru yang dilengkapi dengan jetty yang ditunjang dengan sumber material alam yang dikelola secara mandiri oleh Perseroan;

    7. Perseroan selalu menjaga komitmen untuk memberikan produk yang berkualitas dan berkesesuaian dengan kontrak melalui penerapan sistem manajemen kualitas secara berkesinambungan;

    8. Mengembangkan pendekatan bisnis yang berfokus pada pengembangan pasar serta kepuasan dan hubungan pelanggan;

    9. Memperkuat supply-chain guna menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penunjang lainnya melalui akuisisi maupun penyertaan pada perusahaan-perusahaan pemasok; dan

    10. Melakukan pengembangan jasa pemancangan dan pre-stressing untuk memperkuat posisi pasar maupun komplementer terhadap produk existing maupun pengembangan produk baru.

    Keterangan selengkapnya mengenai strategi usaha dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.

    9. RISIKO USAHA

    Beberapa risiko yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan secara umum dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

    A. Risiko usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan

    Terdapat beberapa faktor penting yang perlu di pertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan. Berikut ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan:

    1. Risiko Penurunan Perolehan Proyek;2. Risiko Persaingan Usaha;3. Risiko Kegagalan Pembayaran oleh Pelanggan;4. Risiko Berkurangnya Proyek dari Pelanggan Berulang;5. Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru; 6. Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam;7. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja;8. Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk;

  • xvii

    9. Risiko Pengangkutan; dan10. Risiko Sebagai Perusahaan Induk.

    B. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Saham

    1. Kondisi Pasar Modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan; dan2. Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan

    harga saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin dapat berfluktuasi.

    C. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Kondisi di Indonesia

    1. Risiko Ketentuan Negara Lain; dan2. Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah.

    Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

    10. KEBIJAKAN DIVIDEN

    Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Setelah Penawaran Umum ini, Manajemen Perseroan bermaksud untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih yang dihasilkan Perseroan dimulai untuk tahun buku 2014 (berdasarkan ketentuan pajak yang berlaku saat ini). Sedangkan untuk tahun buku 2013, besarnya dividen yang akan dibayarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar Rupiah). Penentuan waktu, jumlah dan bentuk pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi Perseroan dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:a. Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan;b. Perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan;c. Prospek usaha Perseroan di masa yang akan datang;d. Belanja modal dan rencana investasi Perseroan lainnya;e. Perencanaan investasi dan pertumbuhan lainnya; danf. Kondisi ekonomi dan usaha secara umum dan faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh

    Direksi Perseroan serta ketentuan pembatasan mengenai pembayaran dividen berdasarkan perjanjian terkait.

    Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

    Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XII dalam Prospektus ini.

    11. PERKARA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN

    Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana perdata dan pidana di Pengadilan Negeri dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun.

  • xviii

    12. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

    Ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan, serta harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan, ditandatangani oleh Djarwoto, Ak, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh KAP Pieter, Uways dan Rekan, ditandatangani oleh Drs. Pieter Solang, Ak, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana dan Rekan, ditandatangani oleh Drs. Mulyana Mastam, Ak, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

    IKHTISAR LAPORAN POSISI KEUANGAN

    (dalam miliar Rupiah)

    Uraian31 Desember

    2009 2010 2011 2012 2013Aset 1.597 1.523 1.839 2.401 2.917Liabilitas 1.338 1.201 1.409 1.797 2.187Ekuitas 259 322 430 604 730

    IKHTISAR LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

    (dalam miliar Rupiah)

    Uraian31 Desember

    2009 2010 2011 2012 2013Pendapatan Usaha 1.416 1.430 1.635 2.031 2.644Beban Pokok Penjualan (1.270) (1.282) (1.428) (1.766) (2.256)Laba Kotor 146 148 206 265 388Beban Usaha (22) (28) (30) (34) (52)Laba Usaha 124 120 176 231 336Pendapatan (Beban) Lain-lain (14) (2) 13 2 8Laba Komprehensif 82 92 144 179 242

    Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting dapat dilihat pada Bab IV pada Prospektus ini.

  • 1I. PENAWARAN UMUM

    Perseroan akan melakukan Penawaran Umum sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum ini. Saham yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar delapan ratus dua puluh lima juta dua ratus sembilan puluh empat ribu Rupiah)

    Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

    Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total Penawaran Umum Perseroan. Informasi lengkap mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

    PT WIJAYA KARYA BETON TbkKegiatan Usaha Utama:

    Bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait

    Berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

    Kantor Pusat JW Building

    Jl. Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, Bekasi, 17411Jawa Barat Indonesia

    Telepon : (021) 84973363 (hunting)Faksimili : (021) 84973391

    Email: [email protected]: www.wikabeton.co.id

    Lokasi Pabrik Produk Beton (PPB)

    PPB Sumatera UtaraJl Binjai Km. 15,5 No. 1

    DiskiDeli Serdang 20351

    PPB LampungJl. Raya Tegineneng Km. 35

    Desa Bumi Agung Pesawaran 35363

    PPB BogorJl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi

    Bogor 16820

    PPB KarawangJl. Surya Madya 3 Kav. 1-34Kawasan Industri Suryacipta

    Karawang 41361

    PPB MajalengkaJl. Raya Barat Burujul

    KulonJatiwangi

    Majalengka 45454

    PPB BoyolaliJl. Raya Boyolali-Solo

    Km. 4,5Mojosongo

    Boyolali 57300

    PPB PasuruanJl. Raya Kejapanan

    No. 323Gempol

    Pasuruan 67155

    PPB Sulawesi SelatanJl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6Kawasan Industri Makasar

    Makassar 90241

    RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN PERMINTAAN AKAN BETON PRACETAK SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

  • 2Perseroan didirikan dengan nama PT Wijaya Karya Beton di Jakarta sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar No. 39 tanggal 19 November 1997, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-12776.HT.01.01.Th.97 tanggal 9 Desember 1997 serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perseroan Kotamadya Jakarta Selatan di bawah No. 2096/BH.09.03/I/98 tanggal 13 Januari 1998 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 2832, BNRI No. 43 tanggal 29 Mei 1998 (Akta Pendirian).

    Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat No. 03 tanggal 8 Januari 2014 dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-01257.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002307.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 serta telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-01308 tanggal 10 Januari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002925.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 10 Januari 2014 (Akta No. 03/2014).

    Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton Disingkat PT WIKA Beton No. 01 tanggal 6 Januari 2014, yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan dan telah mendapat persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-00972.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0001842.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 (Akta No. 01/2014), struktur permodalan dan komposisi Pemegang Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

    Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap Saham

    KeteranganNilai Nominal Rp100,00 Per Saham

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40- Koperasi Karya Mitra Satya 977.519.049 97.751.904.900 14,66- Yayasan Wijaya Karya- Saham Treasury milik Perseroan

    86.043.000377.157.951

    8.604.300.00037.715.795.100

    1,295,65

    Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000

    Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

    Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap Saham

    KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal

    (Rp) (%)

    Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40 5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049 97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000 0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100 5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - - 2.045.466.600 204.546.660.000 23,47Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600 871.546.660.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000 17.964.533.400 1.796.453.340.000

  • 3Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan akan mencatatkan sebanyak 6.670.000.000 (enam miliar enam ratus tujuh puluh juta) saham sehingga seluruh saham yang akan dicatatkan di BEI berjumlah 8.715.466.600 (delapan miliar tujuh ratus lima belas juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

    Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini adalah saham yang memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

    Sehubungan dengan kapitalisasi saham yang telah dilakukan oleh Perseroan berdasarkan Akta No. 01/2014 maka para pemegang saham Perseroan yang memperoleh bagian dari hasil kapitalisasi tersebut tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham yang dimiliki oleh para pemegang saham Perseroan tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif dengan tetap memperhatikan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan akan melaksanakan Program ESA.

    Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Pegawai Perseroan

    Berdasarkan Akta No. 03/2014, Pemegang Saham telah menyetujui Program ESA yakni pengalokasian saham kepada pegawai Perseroan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini.

    Tujuan utama Program ESA adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap Perseroan oleh Pegawai Perseroan dan Entitas Anak, sehingga mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari masing-masing karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholders Perseroan.

    Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total Penawaran Umum ini yang terdiri dari:

    a. Saham Penghargaan sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah saham dalam Program ESA atau sebanyak 12.272.800 (dua belas juta dua ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus) saham;

    b. Saham Jatah Pasti sebesar 80% (delapan puluh persen) dari jumlah saham dalam Program ESA atau sebanyak 49.091.200 (empat puluh sembilan juta sembilan puluh satu ribu dua ratus) saham.

    Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7.

  • 4Saham Penghargaan

    Saham Penghargaan yaitu alokasi saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh Perseroan kepada seluruh Peserta Program ESA dengan jumlah saham sebesar 12.272.800 (dua belas juta dua ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus) saham.

    Saham Penghargaan memiliki lock-up period selama 24 (dua puluh empat) bulan dengan ketentuan apabila selama masa lock-up Peserta mengundurkan diri atau diberhentikan dengan tidak hormat maka hak atas Saham Penghargaan menjadi gugur.

    Saham Jatah Pasti

    Saham Jatah Pasti adalah alokasi jatah pasti untuk membeli saham dalam Penawaran Umum ini kepada Peserta Program ESA sebesar 49.091.200 (empat puluh sembilan juta sembilan puluh satu ribu dua ratus) saham. Peserta dapat membeli saham dalam Penawaran Umum ini dengan Harga Penawaran Umum sesuai dengan jumlah alokasi yang diterimanya.

    Saham Jatah Pasti memiliki lock-up period selama 8 (delapan) bulan dengan ketentuan apabila selama masa lock-up terdapat sisa alokasi Saham Jatah Pasti yang disebabkan karena saham tidak dibeli oleh Peserta maka akan ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini.

    Mekanisme Pelaksanaan Program ESA

    Peserta Program ESA adalah Pegawai Perseroan yang berjumlah sekitar 1.020 (seribu dua puluh) orang dan tidak diperuntukkan bagi Direksi dan Komisaris Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014:

    - Pegawai Perseroan yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2013;- Pegawai Perseroan dalam status aktif bekerja sampai dengan tanggal 31 Desember 2013;- Pegawai Perseroan yang masih menjalani Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan MPP aktif sampai

    dengan tanggal 31 Desember 2013;- Pegawai Perseroan yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat pelaksanaan

    Program ESA.

    Biaya-biaya yang akan timbul sehubungan dengan Program ESA berupa pemberian Saham Penghargaan akan ditanggung oleh Perseroan yang sumber dananya berasal dari kas Perseroan.

    Perseroan akan menerbitkan konfirmasi alokasi Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti kepada Peserta, Peserta wajib menyampaikan Pernyataan dan Pengikatan Diri Dalam Rangka Program Kepemilikan Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan yang menyatakan Peserta menerima Saham Penghargaan dan melakukan pemesanan Saham Jatah Pasti sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Perseroan dalam Program ESA ini. Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program ESA serta jumlah saham dalam Program ESA kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta melakukan pembayaran dengan jumlah penuh seluruh saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga Penawaran Umum, pembayaran dilakukan pada rekening bank yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima pembayaran pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum ini, dengan jumlah penuh.

  • 5Aspek Perpajakan Program ESA

    Biaya Program ESA merupakan remunerasi yang diterima oleh Peserta dengan demikian termasuk PPh pasal 21 yang akan diperhitungkan kepada Peserta. Selanjutnya setelah periode lock-up berakhir dan Peserta dapat melakukan transaksi penjualan saham melalui BEI atau di luar BEI, atas pelaksanaan penjualan berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut:

    a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui BEI akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol koma satu persen) dari nilai transaksi.

    b. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar BEI akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku.

    Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan Program ESA dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum secara proforma adalah sebagai berikut:

    Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap Saham

    KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal

    (Rp) (%)

    Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

    - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40 5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049 97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000 0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100 5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - - 1.984.102.600 198.410.260.000 22,77- Pegawai (Program ESA)* - - - 61.364.000 6.136.400.000 0,70Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600 871.546.660.000 100,00

    Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000 17.964.533.400 1.796.453.340.000 Keterangan : Program ESA diasumsikan terserap semuanya

    PERNYATAAN EFEKTIF DAN PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

    Perseroan akan mencatatkan sebanyak 8.715.466.600 (delapan miliar tujuh ratus lima belas juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama di BEI. Jumlah saham yang akan dicatatkan pada BEI adalah seluruh atau 100% (seratus persen) saham Perseroan yang telah dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

    Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 22 Januari 2014 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM. PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENERBITKAN, MENGELUARKAN, DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM, DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK, APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU.

  • 6II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

    Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut:

    Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk ekspansi usaha yang terdiri dari:

    - Sekitar 14,10% (empat belas koma satu nol persen) untuk pengolahan quarry material alam di Cigudeg, Donggala, Boyolali dan Lampung Selatan. Hal ini dilakukan untuk menjamin supply material alam baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kegiatan pengolahan quarry material alam diantaranya: Kegiatan penambangan, kegiatan pemecahan batu, dan pendistribusian hasil pengolahan ke PPB ataupun ke pelanggan.

    - Sekitar 39,95% (tiga puluh sembilan koma sembilan lima persen) untuk pembangunan pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan dan Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi, pengembangan produk baru, dan perluasan daerah pemasaran yang ditunjang oleh fasilitas produksi. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pembangunan pabrik baru diantaranya: Pembukaan lahan baru (land clearing), pembangunan fasilitas pendukung, pembangunan prasarana dan sarana, dan pembangunan fasilitas produksi.

    - Sekitar 21,30% (dua puluh satu koma tiga nol persen) untuk penambahan kapasitas pabrik existing di pabrik Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Sulawesi Selatan dan cetakan produk. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar di daerah yang bersangkutan dengan perkiraan penambahan kapasitas sebesar kurang lebih 5% (lima persen) per tahun. Pekerjaan penambahan kapasitas pabrik existing dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan perkiraan peningkatan permintaan pasar beton pracetak di daerah yang bersangkutan.

    - Sekitar 21,14% (dua puluh satu koma satu empat persen) untuk pengembangan usaha jasa yaitu pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning. Hal ini dilakukan sebagai strategi Perseroan untuk melakukan forward integration, sebagai komplementer produk existing. Rencana pembelian alat pancang inner boring dan penambahan alat post tensioning dilakukan secara bertahap sesuai dengan target maupun permintaan pasar yang dimulai dan dioperasikan pada triwulan kedua tahun 2014.

    - Sekitar 3,51% (tiga koma lima satu persen) untuk pembentukan unit perbengkelan (mould maker). Hal ini dilakukan untuk menjamin supply peralatan produksi dan cetakan yang spesifik dan berkualitas.

    Sekitar 15% (lima belas persen) akan digunakan untuk tambahan modal kerja.

    Modal kerja ini akan membiayai kegiatan operasional seperti: pembelian dan penggunaan bahan baku, gaji dan utang dagang.

    Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan.

    Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang mengandung unsur transaksi afiliasi, transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material dan atau perubahan kegiatan usaha utama, maka Perseroan akan mengikuti dengan Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

  • 7Ekspansi usaha tersebut dilakukan sesuai dengan strategi jangka panjang Perseroan untuk melakukan diversifikasi bisnis untuk meningkatkan daya saing, kinerja keuangan, perluasan pasar, pengalaman dalam sektor terkait, dan nilai tambahnya bagi stakeholders.

    Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara periodik kepada Pemegang Saham dalam RUPS dan melaporkan kepada OJK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4.

    Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS dan akan melaporkannya ke OJK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4.

    Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,645% (dua koma enam empat lima persen) dari nilai emisi Saham yang meliputi:

    Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk PPN sekitar 1,507% (satu koma lima nol tujuh persen) yang termasuk di dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,232% (satu koma dua tiga dua persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,138% (nol koma satu tiga delapan persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,138% (nol koma satu tiga delapan persen).

    Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk PPN sekitar 0,180% (nol koma satu delapan nol persen) yang terdiri dari: biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,037% (nol koma nol tiga tujuh persen), Konsultan Hukum sekitar 0,066% (nol koma nol enam enam persen), Audit Penjatahan sekitar 0,005% (nol koma nol nol lima persen), Penilai sekitar 0,050% (nol koma nol lima nol persen) dan Notaris sekitar 0,022% (nol koma nol dua dua persen).

    Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal termasuk PPN sekitar 0,073% (nol koma nol tujuh tiga persen) yang terdiri dari: biaya jasa BEI sekitar 0,047% (nol koma nol empat tujuh persen), KSEI sekitar 0,005% (nol koma nol nol lima persen), Biro Administrasi Efek sekitar 0,022% (nol koma nol dua dua persen).

    Biaya lain-lain (percetakan, iklan, public expose, road show, event organizer dan lain-lain) sekitar 0,885% (nol koma delapan delapan lima persen).

    Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 8III. PERNYATAAN UTANG

    Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan mempunyai Liabilitas seluruhnya berjumlah Rp2.187.383 juta dengan perincian Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp1.794.348 juta dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp393.035 juta. Angka-angka ini diambil dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang tercantum Prospektus ini, yang telah diaudit oleh KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Member Firm of HLB International), berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

    (dalam jutaan Rupiah)Liabilitas Jangka Pendek JumlahPinjaman Jangka Pendek 172.519Utang Usaha

    Pihak Ketiga 308.495 Pihak Berelasi 16.605

    Utang Pajak 24.333Uang Muka Diterima 78.457Pendapatan Diterima Dimuka 911.803Biaya Yang Masih Harus Dibayar 254.434 Utang Lain-lain 26.466 Utang Sewa Pembiayaan

    Jatuh tempo dalam 1 tahun 1.236Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.794.348

    Liabilitas Jangka PanjangUtang Sewa Pembiayaan - setelah dikurangi Jatuh Tempo dalam 1 Tahun 2.552Utang Medium Term Notes 366.000Liabilitas Imbalan Paska Kerja 24.483Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 393.035

    Jumlah Liabilitas 2.187.383

    1. Pinjaman Jangka Pendek

    Pinjaman Jangka Pendek Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp172.519 juta dengan rincian sebagai berikut:

    (dalam jutaan Rupiah)Uraian 31 Desember 2013Pihak BerelasiPT Bank Mandiri (Persero), Tbk

    Pinjaman Rekening Koran 2.886 Mandiri Fixed loan 80.000 Non Cash Loan 64.426

    Subjumlah 147.312PT Bank BRI (Persero), Tbk

    Pinjaman Rekening Koran 25.142 Non Cash Loan -

    Subjumlah 25.142 Pihak KetigaPT Bank CIMB Niaga, Tbk

    Pinjaman Rekening Koran 66 Kredit Mitra Usaha

    PT Bank Mandiri (Persero), Tbk -Subjumlah 66

    Jumlah 172.519

  • 9PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

    Pada tanggal 6 Mei 2013, Perseroan telah melakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nomor perjanjian No. CBG.CB1/SPPK.026/2013. Fasilitas yang diberikan berupa Kredit Modal Kerja dengan total senilai Rp130 miliar serta fasilitas Non Cash Loan dengan limit Rp185 miliar.

    Tingkat bunga berkisar antara 10% sampai dengan 10,5% per tahun.

    Masa berlaku perjanjian sesuai perpanjangan fasilitas adalah 11 Mei 2013 sampai dengan 10 Mei 2014.

    Agunan atas perjanjian tersebut berupa Non Fixed Assets (Piutang & Persediaan) dan Fixed Assets (Tanah & Bangunan).

    Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (negative covenants) terkait perjanjian diantaranya adalah: a. Memindah tangankan barang jaminan. b. Memperoleh fasilitas kredit baru atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain. c. Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang telah

    dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kepada pihak lain.

    Rasio keuangan yang harus diperhatikan : - Current Ratio minimal sebesar 100% dan Leverage Ratio maksimal 400%, sedangkan

    Current Ratio Perseroan lebih baik dari rasio yang dipersyaratkan yaitu sebesar 106% dan Leverage Ratio Perseroan lebih baik dari rasio yang dipersyaratkan yaitu sebesar 300%.

    - Fasilitas Cash Loan Perseroan baru digunakan sebesar Rp82.886 juta, dan fasilitas

    Non Cash Loan Perseroan baru digunakan sebesar Rp64.426 juta.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    Pada tanggal 11 Oktober 2013, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah menyutujui perpanjangan kredit yang diajukan oleh Perseroan yang tertuang dalam surat dengan nomor R.II.059-ADK/DKR-2/10/2013. Fasilitas yang diberikan berupa Kredit Modal Kerja dengan total senilai Rp125 miliar serta fasilitas Non Cash Loan dengan limit Rp58 miliar. Agunan atas perjanjian tersebut berupa Non Fixed Assets (Piutang & Persediaan) dan Fixed Assets (Tanah & Bangunan). Tingkat bunga 10% per tahun. Masa berlaku perjanjian sesuai perpanjangan fasilitas adalah 13 September 2013 sampai dengan 13 September 2014. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (negative covenants) terkait perjanjian diantaranya adalah: a. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan Perseroan

    kepada pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. b. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit

    nasabah sendiri.c. Menerima pinjaman/pembiayaan baru dari bank atau lembaga keuangan lainnya, kecuali yang

    sudah ada saat ini.d. Menyewakan aset yang dijaminkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kepada pihak lain.

  • 10

    Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (affirmative covenants) terkait perjanjian diantaranya adalah :

    a. Melakukan penyertaan saham baik kepada grup sendiri maupun Perseroan lainnya di atas Rp10 miliar.

    b. Melakukan perubahan susunan pengurus Perseroan.c. Melakukan perubahan Anggaran Dasar, perubahan modal saham, melunasi/membayar utang

    kepada pemegang saham/utang persero sebelum seluruh utang dan/atau kewajiban-kewajiban pembayaran Perseroan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dilunasi terlebih dahulu.

    Rasio keuangan yang harus diperhatikan :

    - Debt equity ratio maksimal 400%, sedangkan debt equity ratio Perseroan lebih baik dari rasio yang dipersyaratkan yaitu sebesar 300%.

    - Fasilitas kredit Cash Loan baru digunakan Perseroan sebesar Rp25.142 juta, sedangkan fasilitas Non Cash Loan belum digunakan Perseroan.

    PT Bank CIMB Niaga Tbk

    Pada tanggal 30 September 2013, Perseroan telah melakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan nomor perjanjian No. 337/AMD/CB/JKT/2013. Fasilitas Cash Loan yang diberikan berupa Kredit Modal Ker