2. Bekisting Balok

Harus dihitung

A. Kekuatan + lenturan bekisting kontak .......................................jarak penjepit

penggeseran tidak menjadi penentu ukuran

B. Kekuatan + lenturan penjepit.........................................................jarak penjepit

penggeseran tidak menjadi penentu ukuran

C. Tekanan perletakan penjepit terhadap papan pengokoh (horizontal)... jarak penjepit

D. Kekuatan + lenturan + penggeseran penyangga.........................................jarak klos

vertikal + horizontal

E. Jarak sekur-sekur dari kekuatan + tekanan peletakan ....................................jarak sekurF. Tekanan perletakan klos terhadap balok dasar.................................................jarak klosG. Kekuatan + lenturan dasar balok........................................................jarak balok lintangH. Kekuatan + lenturan balok melintang + penggeseran

(beksiting balok + bekisting lantai)....................................................jarak balok lintangI. Tekanan perletakan balok lintang terhadap penyangga.....................jarak balok lintangJ. Kekuatan + lenturan + penggeseran penyangga .......................................jarak stempelK. Pengontrolan beban stempel terhadap kekuatan........................................jarak stempelL. Kekuatan + lenturan penyangga (D).......................................................jarak pen pusatM. Beban pen pusat ......................................................................................jarak pen pusat

Untuk perhitungan berbagai gelagar, kita dapat menggunakan rumus-rumus dari paragraf 5.2.1. Dalam melakukan perhitungan untuk penyangga, beban setempat anak-anak balok dapat kita nyatakan dalam sebuah beban berlanjut , asalkan saja jarak beban lebih kecil

dibanding setengah dari jarak penopang. Jika beban lebih besar ketimbang setengah dari jarak penopang, kita harus memperhitungkan beban-beban setempat. (F. Wigbout Ing)

Acuan dan perancah (Bekisting) adalah suatu konstruksi yang bersifat sementara pada praktik kerja beton sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Dari namanya acuan dan perancah, terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi acuan dan fungsi perancah. Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan atau patokan untuk ukuran maupun bentuk beton yang diinginkan, sedangkan perancah adalah sebagai penyokong tegak dan lurusnya acuan tersebut. Acuan dan perancah harus kuat memikul beban sendiri, berat beton basah, beban hidup, dan beban peralatan kerja selama proses pengecoran.