widyo.staff.gunadarma.ac.idwidyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25981/multi... · Web...

36
CARA PENULISAN NASKAH PROGRAM MULTIMEDIA INTERAKTIF PENDAHULUAN Dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor, di mana informasi atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digita.. Aplikasi teknologi komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal dengan istilah “Computer Asisted Instruction (CAI)”, atau dalam istilah yang sudah diterjemahkan disebut sebagai “Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)”. Istilah CAI umumnya merujuk kepada semua software pendidikan yang diakses melalui komputer di mana pengguna dapat berinteraksi dengannya. Sistem komputer dapat menyajikan serangkaian program pembelajaran kepada peserta didik, baik berupa informasi konsep maupun latihan soal-soal untuk mencapai tujuan tertentu, dan pengguna melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem komputer. Sementara dalam kedudukannya dapat dikatakan bahwa CAI adalah penggunaan komputer sebagai bagian integral dari sistem instruksional, di mana biasanya pengguna terikat Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-Learning Mikroskil – Juli 2010 1

Transcript of widyo.staff.gunadarma.ac.idwidyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25981/multi... · Web...

CARA PENULISAN NASKAHPROGRAM MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENDAHULUANDalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer

merupakan cara untuk menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-

sumber yang berbasis mikro prosesor, di mana informasi atau materi yang

disampaikan disimpan dalam bentuk digita..

Aplikasi teknologi komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal

dengan istilah “Computer Asisted Instruction (CAI)”, atau dalam istilah yang

sudah diterjemahkan disebut sebagai “Pembelajaran Berbantuan Komputer

(PBK)”.

Istilah CAI umumnya merujuk kepada semua software pendidikan yang

diakses melalui komputer di mana pengguna dapat berinteraksi dengannya.

Sistem komputer dapat menyajikan serangkaian program pembelajaran kepada

peserta didik, baik berupa informasi konsep maupun latihan soal-soal untuk

mencapai tujuan tertentu, dan pengguna melakukan aktivitas belajar dengan

cara berinteraksi dengan sistem komputer. Sementara dalam kedudukannya

dapat dikatakan bahwa CAI adalah penggunaan komputer sebagai bagian

integral dari sistem instruksional, di mana biasanya pengguna terikat pada

interaksi dua arah dengan komputer. Menurut Kaput dan Thompson (1994), CAI

diartikan sebagai bentuk-bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer

dalam peran guru. Sedangkan menurut Hinich (dalam Said, 2000), CAI adalah

suatu program pembelajaran yang dibuat dalam sistem komputer, di mana dalam

menyampaikan suatu materi sudah diprogramkan langsung kepada pengguna.

Materi pelajaran yang sudah terprogram dapat disajikan secara serentak antara

komponen gambar, tulisan, warna, dan suara.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

1

Sementara itu penggunaan CAI sebagai “sarana atau media belajar”

lebih diarahkan sebagai media pembelajaran mandiri, sehingga dalam

pemanfaatannya peran guru sangat minimal. Dalam hal ini peserta didik dituntut

untuk lebih aktif dalam mendalami materi-meteri pembelajaran yang mungkin

tidak bisa didapatkan hanya dari pembelajaran konvensional (klasikal), sehingga

dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan multimedia pembelajaran guru

lebih berperan sebagai fasilitator. Dengan kelebihannya tersebut maka program

pembelajaran berbasis komputer mempunyai kemampuan untuk mengisi

kekurangan-kekurangan guru. Namun tentu saja tidak ada satupun media yang

mampu menggantikan seluruh peran guru, karena masih banyak hal-hal yang

bersifat pedagogi dan humanisme yang tidak bisa digantikan oleh komputer.

Program CAI mempunyai 2 (dua) karakteristik, yaitu : pertama, CAI

merupakan integrated multimedia yang dapat menyajikan suatu paket bahan ajar

(tutorial) yang berisi komponen visual dan suara secara bersamaan. Kedua CAI

mempunyai komponen intelligence yang membuat CAI bersifat interaktif dan

mampu memproses data atau jawaban dari sipengguna. Kedua karakteritik

inilah yang membedakan antara program pembelajaran yang disajikan lewat CAI

dengan program pembelajaran ;yang disajikan lewat media lainnya. Umumnya

program-program pembelajaran yang disajikan lewat CAI terlihat lebih bermakna,

karena mampu menyajikan suatu model pembelajaran yang bersiat interaktif.

Prosedur PengembanganPada saat kita menulis naskah multimedia berarti kita sudah

melakukan berbagai tahap yang pertama yaitu perencanaan. Untuk tahap yang

kedua yaitu melaksanakan kegiatan pengembangan produksi multimedia

interaktif, dari bentuk naskah kita urai atau diadakan pembahasan oleh anggota

tim produksi untuk membagi-bagi tugas sesuai keahliannya masing-masing

untuk segera dimulai pemrograman. Setelah melakukan kedua tahap tersebut,

maka program telah jadi. Lalu lanjutkan pada tahap ketiga yaitu mengadakan

penilaian atau mengevaluasi (mengujicobakan program tersebut pada sasaran

yang sudah kita tentukan sebelumnya). Guna mengetahui apakah tujuan yang

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

2

sudah direncanakan pada tahap sebelumnya ini sudah tercapai atau belum, dan

apabila ternyata ada kekurangan atau kesalahan perlu diadakan revisi atau

perbaikan program. . Adapun prosedur pengembangan CAI dapat di gambarkan

pada bagan di bawah ini

Bagan Prosedur Pengembangan Materi multi media interaktif

A. Melakukan Analisis Itrudaksional

Melakukan analisis instruksional merupakan kegiatan yang dilakukan setelah anda

menentukan tujuan intksional umum dari bahan ajar yang akan anda kembangkan.

Tujuan intruksional umm (TIU) merupakan kompetensi atau kemampuan tertinggi yang

harus dikuasai oleh siswa setelah mereka menyelesaikan atau mengikuti satu matakuliah

atau suatu materi. Analisis intruksional merupakan teknik penjabaran perilaku umum

( kompentensi umum ) yang terdapat dalam TIU menjadi perilaku khusus (kompetensi

khusus) yang tersusun secara logis dan sistematis. Bagaimana cara menentukan TIU dan

melakukan analisis instruksional, dapat anda pelajari pada buku materi PEKERTI

tentang Desain instruksional (BUKU 1.08). Berikut contoh Analisis Intruksional untuk

materi aplikasi penelitian tindakan kelas:

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

3

Melakukan analisis intruksional

Menyusun GBPP

Menyusun Out Line Materi On-Line

Menyusun GBP- On Line

Membuat Flow Chart

Membuat Frame

Key In Materi ke HTML

Evaluasi program Media

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

4

TIU pada akhir pelatihan peserta dapat menyusun rencana PTK

Menjelaskan langkah – langkah penelitian tindakan kelas II

Menjelaskan identifikasi da formulasi masalah dalam PTK 5

Menjelaskan formulasi dalam bentuk hipotesis tindakan dalam PTK

Menjelaskan analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah dalam PTK 7

Menjelaskan penyusunan desain PTK atau mode PTK

8

Menjelaskan acra dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK

9

Menjelaskan teknik dan analisis data dalam PTK

10

Menjelaskan perbedaan PTK dan penelitian konvensional 4

Menjelaskan karakteristik PTK 3

Menjelaskan tujuan PTK 2

Menjelaskan pengertian PTK 1

B. Menyusun Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Setelah anda melakukan analisis instruksional, hal selanjutnya yang harus anda lakukan

adalah menyusun GBPP. Cara penyusunan GBPP dapat anda pelajari pada buku materi

PEKERTI tentang GBPP dan SAP (Buku 1.09).

Berikut ini contoh GBPP untuk materi aplikasi penelitian tindakan kelas :

GARIS – GARIS BESAR

PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Mata Pelatihan : aplikasi penelitian tindakan kelas

Deskripsi Singkat : materi ini membahas tentang pengertian PTK, tujuan

PTK, karakteristik PTK dan langkah – langkah dalam

penelitian PTK

Tujuan Instruksional Umum : pada akhir pelatihan peserta dapat menyusun rencana PTK

Tujuan Instruksional

Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Metode Media Waktu Daftar Pustaka

1. Menjelaskan pengertian PTK

A. pengertian, Tujuan, dan karakteristik

1. pengertian PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak/ elektronik

10’ Buku AA 2.03

2. Menjelaskan tujuan PTk

2. Tujuan PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak / elektronik

10’ Buku AA 2.03

3. Menjelaskan karakterisrik PTK

3. pengertian PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak / elektronik

40’ Buku AA 2.03

4. Menjelaskan perbedaan PTK dan penelitian konvensional

4. Perbedaan PTK dan penelitian konvensional

Belajar mandiri Bahan ajar cetak / elektronik

40’ Buku AA 2.03

5. Menjelaskan identifikasi dan formulasi masalah dalam PTK

B. Langkah – langkah penelitian tindakan kelas

1. identifikasi dan formulasi masalah dalam PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak / elektronik

100’ Buku AA 2.03

Tujuan Instruksional

Khusus

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

Metode Media Waktu Daftar Pustaka

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

5

6. Menjelaskan formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan dalam PTK

2. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan dalam PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

200’ Buku AA 2.03

7. Menjelaskan analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah PTK

3. Analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah dalam PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

200’ Buku AA 2.03

8. Menjelaskan penyusunan desain PTK atau model PTK

4. penyusunan desain PTK atau model PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

300’ Buku AA 2.03

9. Menjelaskan cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK

5. cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

200’ Buku AA 2.03

10. Menjelaskan teknik analisis data dalam PTK

6. teknik analisis data dalam PTk

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

300’ Buku AA 2.03

11. Menjelaskan langkah – langkah dalam penelitian tindakan kelas

Belajar mandiri Bahan ajar cetak /

elektronik

Buku AA 2.03

c. Menyusun Outline materi On Line

Setelah anda menyusun GBPP, maka and adapt membuat outline materi yang akan di on

line kan. Dalam menyusun outline materi ini anda harus mengacu kepada GBPP yang

telah anda kembangkan. Misalkan, dalam GBPP kita telah memproleh beberapa pokok

bahasan dalam sub pokok bahsan yang akan diajarkan, tentukan pokok bahasan dan sub

pokok bahasan mana yang akan dibuat materi On Line nya. Apakah semua pokok

bahasan akan di buatkan materi On Line nya atau hanya sebagian saja ?. perlu anda

ingat, pembelajran secara On Line, tidak berarti semua materi harus di ‘on line’ kan.

Materi dapat dipresentasikan dalam bentuk cetak atau on line. Setelah anda memproleh

pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan di on line kan, susunlah materi

tersebut da berilah tanda (bookmark) di depan pokok bahasan / sub pokok bahasannya…

Contoh dari out line materi On Line adalah sebagai berikut :

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

6

Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (pendahuluan)

A. Pengertian, Tujuan dan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (arti PTK)

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (Tujuan PTK)

3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Konvensional (beda

PTK)

B. Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas (langkah PTK)

1. Identifikasi dan formulasi masalah dalam PTK (langkah PTK)

2. Formulasi Solusi dalam Bentuk HipotesisTindakan dalam PTK (langkah PTK2)

3. Analisis Kelaikan Solusi untuk Pemecahan Masalah dalam PTK (langkah PTK3)

4. Penyusunan desain PTK atau model PTK (langkah PTK4)

5. Car dan Alat monitoring dalam PTK (langkah PTK5)

6. Tekniki Analisis Data dalam PTK (langkah PTK6)

D. Menyusun garis Besar Program On Line (GBP On Line)

Setelah anda menyusun out line materi on line, langkah selanjutnya mengembangkan

materi GBPP On Line. Dalam pengembangan GBPP On Line ini,anada harus mengacu

kepada GBPP dan out line materi On Line. GBPP On Line terdiri dari komponen tujuan

pembelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, petunjuk bookmark yang akn di

Link, strategi penyampaian yang akan digunakan dan suber materi.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

7

Contoh GBPP On Line adalah sebagai berikut :

Garis Besar Program On Line

Mata pelatihan : Aplikasi penelitian Tindakan Kelas

Deskripsi Singkat : materi ini membahas tentang pengertian PTK, tujuan

PTK, karakteristik PTK dan langkah – langkah dalam

penelitian PTK

Tujuan Instruksional Umum : pada akhir pelatihan peserta dapt menyusun rencana

PTK

Tujuan Instruksional

Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Link ke Bookmark

strategi Sumber

1. Menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas

A. pengertian, Tujuan, dan karakteristik penelitian tindakan kelas

1. pengertian penelitian tindakan kelas

Arti PTK Teks Buku AA 2.03 hal 2-5

2. Menjelaskan tujuan penelitian tindakan kelas

2. Tujuan penelitian tindakan kelas

Tujuan PTK Teks Buku AA 2.03 hal 2-5

3. Menjelaskan karakterisrik penelitian tindakan kelas

3. karakteristik penelitian tindakan kelas

Karakteristik PTK

Teks Buku AA 2.03 hal 2-5

4. Menjelaskan perbedaan PTK dan penelitian konvensional

4. Perbedaan PTK dan penelitian konvensional

Beda PTK Teks Buku AA 2.03 hal 2-5

5. Menjelaskan identifikasi dan formulasi masalah dalam PTK

B. Langkah – langkah penelitian tindakan kelas

1. identifikasi dan formulasi masalah dalam PTK

Langkah PTK 1 Teks Buku AA 2.03 hal 6-26

6. Menjelaskan formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan dalam PTK

2. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan dalam PTK

Langkah PTK 2 Teks Buku AA 2.03 hal 6-26

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

8

Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Link ke Bookmark

strategi Sumber

7. Menjelaskan analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah dalam PTK

3. Analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah dalam PTK

Langkah PTK3 teks Buku AA 2.03 hal 6-26

8. Menjelaskan penyusunan desain PTK atau model PTK

4. penyusunan desain PTK atau model PTK

Langkah PTK4 Teks Buku AA 2.03 hal 6-26

9. Menjelaskan cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK

5. cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK

Langkah PTK5 Teks Buku AA 2.03 hal 6-26

10. Menjelaskan teknik analisis data dalam PTK

6. teknik analisis data dalam PTk

Langkah PTK6 Teks Buku AA 2.03 hal 6-26

11. Menjelaskan langkah – langkah dalam penelitian tindakan kelas

Latihan

Keterangan :

1. Deskripsi singkat, TIU, TIK, pokok bahasan dan sub pokok bahasan diambil dari

TIK yang sudah ada dalam GBPP.

2. Bookmark diambil dari bookmark yang sudah dituliskan dalam outline materi on

line

3. Untuk menulis strategi, apa yang akan dilakukan dalam mempresentasikan topic –

topic yang akan dibahas, apakah dengan teks, animasi, audio, video, pemberian

latihan, dsb.

4. Sumber diambil dari daftar pustaka yang sudah ada dalam GBPP dan sumber lain

dan apabila dalam pengembangan materi on line ini materi diambil dari sumber

yang lain selain yang telah disebutklan dalam GBPP.

E. Menbuat Flowchart

Langkah yang harus kita lakukan setelah menyusun GBPP on line adalah membuat

flowchart atau bagan alir. Floe\wchart merupakan peta yang menggambarkan

hubungan antara komponen – komponen dalam suatu pelajaran secara utuh.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

9

Flowchart ini berguna sebagai alat komunikasi bagi programmer, instrucsional

designer dan subject matter expert.

Dalam membuat flowchart terdapat proses penentuan urutan, pilihan dan kondisi

yang mempengaruhi jalannya suatu materi on line. Suatu program materi on line

dapat dirancang menurut urutan program yang tepat, meloncat, mundur, atau urutan

program yang memberikan pilihan.

Adapun symbol – symbol yang digunakan dalam pembuatan flowchart adalah sebagai

berikut :

Symbol Arti

Terminal, menunjukan “mulai” atau “selesai”

Connector / penghubung, menunjukan suatu point yang dihungkan dengan poin lain ( biasanya dalam diagram yang berbeda )

Operation / proses, menunjukan informasi yang ditayangkan melalui monitor kepada siswa / pengguna dalam bentuk teks

Operation / proses, menunjukan informasi yang ditayangkan melalui monitor kepada siswa / pengguna dalam bentuk video

Operation / proses, menunjukan informasi yang ditayangkan melalui monitor kepada siswa / pengguna dalam bentuk animasi

Input, menunjukan bagian / point bagi pengguna untuk memasukkan input ( misalnya menuliskan jawaban atau menentukan pilihan )

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

10

Decision / keputusan, menunjukan pengambilan keputusan yang harus dilakukan dan penentuan alur berikutnya oleh komputer

Secara garis besar terdapat dua jenis flowchart, yaitu linear dan brancing flowchart.

Linear Flowchart

Linear flowchart digunakan apabila pengguna diharuskan mengikuti materi secara

berdasarkan urutan yang sama. Linear flowchart ini tepat digunakan untuk pelajaran

baru yang belum pernha diketahui, pelajar tentang procedure dan pelajaran yang

mengharuskan pemahaman pada semua tahap (hierarkikal).

Branching Flowchart

Branching flowchart, digunakan bila dimungkinkan pengguna mengikuti semua

materi dengan peloncatan / pemunduran / pilihan. Apabila dilihat dari arahnya /

pilihannya secara garis besar branching flowchart dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu :

forward, backward, dan random branching. Selain itu branching flowchart apabila

dilihat dari rancangannya dibagi ke dalam dua jenis, yaitu physical branching

flowchart dan instructional branching flowchart.

Berikut contoh flowchart untuk materi aplikasi penelitian tindakan kelas.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

11

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

12

F. Membuat Frame

Setelah flowchart selesai kita kembangkan, langkah selanjutnya adalah membuat

frame atau dikenal dengan framing. Framing artinya membuat story board atau

‘rangkaian cerita’ dari materi yang akan di ‘on line’ kan. Dalam membuat frame urut –

urutan penyajian frame dengan menuliskan keterangan tentang frame ke berapa dari

sejumlah frame yang ada, frame sebelumnya frame nomor berapa dan berikutnya

frame nomor berapa. Disamping itu dalam frame perlu dituliskan keterangan tentang

warna, ukuran huruf, bentuk huruf, assesoris, dan unsur – unsur lainnya.

Hal yang perlu di ingat pada saat kita mengembangkan frame adalah bahwa frame

yang kita buat hendaknya mengacu kepada GBPP On Line dan flowchart yang telah

kita kembangkan sebelumnya .

Framing ini merupakan sarana komunikasi antara ahli materi sebagai pengembang

program dan programmer computer yang secra khusus memiliki kemampuan untuk

melakukan key in materi kedalam aplikasi program computer ( dalam hal ini HTML ).

Oleh karna itu, informasi yang ada didalam frame yang dibuat perlu perlu sedetail

mungkin. Namun, apabila anda mengembangkan materi sekaigus meng key-in materi

kedalam aplikasi program computer, informasi yang dituangkan kedalam frame boleh

tidak terlalu detail.

Berikut ini contoh format dari sebuah frame.

Pokok bahasan :

Sub Pokok Bahasan :

No. Frame :

Frame Sebelumnya :

Frame Selanjutnya :

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

13

Frame ke_dari_frame :

Format frame tidak harus baku. Dapat saja selembar kertas kuarto atau folio menjadi

format frame yang di sepakati antara pengembang program dan programmer. Misalnya

format kuarto dibagi menjadi dua bagian atas / bawah, bagian atas untuk menuliskan

materi yang akan di tampilkan dan bagian bawah untuk instruksi – instruksi yang lebih

detail. Yang penting buatlah story boarding.

Berikut ini contoh frame untuk materi aplikasi penelitian tindakan kelas :

Pokok Bahasan : langkah – langkah penelitian tindakan kelas

Sub pokok bahasan : pendahuluan

No. frame : 1

Frame sebelumnya :-

Frame selanjutnya : 2

Frame ke 1 dari 13 frame

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

14

Catatan :

Tampilan Materi

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

15

Catatan:*** : menu utama selalu di setiap layarA: link ke pendahuluanB: link ke PTKC: link ke langkah PTK1: link ke arti PTK2: link ke tujuan PTK3: link ke karakteristik PTK4: link ke beda PTK5: link ke langkah PTK 16: link ke langkah PTK 27: link ke langkah PTK 38: link ke langkah PTK 49: link ke langkah PTK 510: link ke langkah PTK 6Background coklat muda, jenis dan warna tulisan disesuaikan

Aplikasi penelitian tindakan kelas

A.pengertian, tujuan, dan karakteristik penelitian tindakan kelas13. pengertian PTK1

. tujuan PTK2

. karakteristik PTK3

. perbedaan PTK dan penelitian konvensional4

B.langkah – langkah penelitian tindakan kelasc

. identifikasi dan formulasi masalah5

. formulasi solusi dalam bentuk hipotesi tindakan6

. analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah7

. penyusunan desain PTK / model PTK8

. cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan PTK9

. teknik analisis data10

***

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Harus Terus Menerus Dilakukan

Sebagai seorang dosen, tentunya anda menginginkan tercapainya tujuan pembelajaran secara optional. Salah satu upaya yang dapat segera anda lakukan dan mendatangkan keuntungan ganda adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)1

Pada bagian ini anda akan memproleh pengetahuan tentang : pengertian PTK1, tujuan PTK2, karakteristik PTK3, serta langkah – langkahc yang dapat dilakukan dosen dalam melakukan penelitian tindakan kelas.Setelah mempelajari materi ini,anda diharapkan dapt menyusun rencana penelitian tindakan kelas untuk perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan kearah praktek pembelajaran yang lebih baik.

Bagan Analisis Instruksional Materi PT

G. Memasukan Materi On Line ke dalam HTML

Setelah pembuatan frame selesai, langkah selanjutnya adalah memasukan materi

kedalam program HTML tentunya degan mengacu kepada frame yang telah ada.

HTML (Hyper Teks Mark Up Language) adalah bahasa / kunci yang digunakan untuk

membuat sebuah jaringan (WEB). HTML memakai kode yang disebut tag atau sintaks

untuk memformat atau mendefenisikan teks pada sebuah halaman web. Oleh karna itu,

anda harus mengetahui sintaks – sintaks yang ada adalam HTML tersebut.

Namun, jika anda merasa direpotkan dengan menggunakan program HTML dan

plihan – pilihannya karna terlalu banyak tag / sintaks yang harus diingat, anda tidak

perlu kawatir karena sekarang sudah tersedia berbagai jenis software yang dapat

membantu anada dalam merancang sebuah web tanpa perlu mempelajari apapun yang

berkaitan dengan HTML ( walaupun dalam software – software tersebut disediakan

pula fasilitas HTML), salah satunya adalah program Microsoft Front page.

Saat ini sudah banyakmateri course management software yang digunakan agar materi

on line kita lebih interktif misalnya program blackboard, manhattan virtual classroom,

web course tool (web CT), dll. Oleh karena itusetelah kkita selesai memasukan materi

kedalam front page, misalnya,anda bias memilih course management software sesuai

dengan rancangan yang telah anda buat.

H. Evalusi Program Media

Untuk melihat kebenaran materi, kesesuaian dan ketepatan penyajian materi on-line,

program materi On Line yang telah diproduksi perlu di telaah oleh ahli materi lain dan

ahli media juga perlu diujicobakan kepada “calon pengguna”. Melalui tahap ini

diharapkan ketidaksesuaian materi dan penyajian dapat diketahui untuk direvisi

sebelum dinyatakan siap untuk diluncurkan.

Untuk mengevaluasi program materi on line yang telah anda kembangkan, anda dapat

mengacu kepada hal – hal berikut ini :

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

16

Visible Apakah program materi On – Line anda mudah dilihat?

Intersting Apakah program materi On – Line anda menarik?

Simple Apakah program materi On – Line anda cukup sederhana?

Useful Apakah program materi On – Line anda isinya berguna / bermanfaat bagi pemakainya?

Accurate Apakah program materi On – Line anda isinya sudah benar (dapat dipertanggung jawabkan)?

Legitimate Apakah program materi On – Line anda masuk akal / sah?

Structured Apakah program materi On – Line anda terstruktur / tersusun dengan baik?

tulisan ini hanya membahas tentang teknik penulisan naskah ( frame )

program multimedia. Karena didalam pembuatan naskah itu sendiri banyak

langkah-langkah yang harus diikuti dan saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya, maka kalau hanya membaca makalah ini saja masih jauh dari ideal

seperti apa yang diinginkan oleh calon penulis. Untuk itu perlu untuk mencoba

dan mencoba menulis sehingga jam terbang dalam penulisan naskah multimedia

interaktif itu akan menentukan kehandalan sebagai penulis program multimedia

interaktif yang profesional.

Pentingnya Naskah dalam Pembuatan MultimediaBanyak orang yang berpendapat tentang pengertian istilah naskah yang

kebanyakan pendapat yang satu dengan lainnya berlainan. Ada orang yang

mengatakan bahwa naskah sama dengan storyboard dan ada juga yang

mengatakan blueprint. Padahal antara pendapat yang satu dengan yang lainnya

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

17

itu memiliki maksud dan tujuan yang sama. Naskah merupakan rancangan cerita

atau pedoman bagi semua tim multimedia untuk menetukan urutan kejadian

(materi) yang saling berhubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.

Dari runtutan kegiatan tersebut yang nantinya akan diterjemahkan kedalam

bentuk tampilan yang ada pada layar komputer.

Naskah merupakan tempat dimana ide-ide maupun imajinasi-imajinasi

yang ditulis dan disusun menurut suatu urutan yang teratur dan sistematis.

Naskah merupakan suatu gambaran kasar tentang apa yang ditampilkan pada

layar komputer: tiap lembar naskah akan mewakili satu tampilan layar komputer.

Naskah dikatakan baik apabila dapat memberikan panduan bagi seluruh tim

produksi program multimedia yang nantinya akan bersama-sama untuk

menterjemahkan kedalam bentuk tampilan gambar, foto, audio, animasi maupun

video dan sebagainya.

Syarat-Syarat bagi Penulis Naskah MultimediaSeorang penulis naskahmultimedia haruslah memenuhi kriteria-kriteria

tertentu agar naskah yang ditulisnya dapat menjadi acuan bagi seluruh tim

produksi program multimedia yang akan akan dibuat.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain:

1. Penulis harus menguasai bidang yang akan diajarkanSyarat ini mungkin terdengar klise, tetapi memang demikian

adanya. Apabila penulis memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam

tentang materi yang akan ditulisnya maka penulis nantinya akan lebih

mudah didalam menuangkan ide-idenya atau imajinasinya kedalam

bentuk naskah multimedia. Disamping itu nantinya hasil naskah yang

ditulisnya akan lebih mendalam dan sistematis.

Perlu diketahui bersama bahwa penulis nantinya akan menjadikan

pondasi untuk melakukan kegiatan produksi berikutnya. Dengan demikian,

naskah yang baik dan jelas sistematikanya akan dapat memotivasi

anggota tim yang ingin memproduksi nantinya, khususnya bagi

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

18

programmer, perancang grafis, maupun animator yang akan dapat

berkreativitas dengan lebih baik. Sebaliknya, naskah yang buruk akan

membuat keseluruhan penampilan program multimedia tidak akan

menarik dan tidak merangsang anggota tim lainnya untuk berkreasi.

2. Penulis harus menguasai media komputerSetiap media selalu memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan

spesifik. Selain itu, setiap media akan memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Tetapi disini kita tidak mencari perbedaan dari masing-

masing media itu, justru dari berbagai perbedaan itu akan kita ramu untuk

dijadikan suatu kekuatan yang baik sehingga dari berbagai kekuatan

masing-masing kita satukan sehingga saling bersinergi antara satu media

dengan media lainnya.

Sejalan dengan kemajuan tekhnologi, saat ini komputer menjadi

suatu media yang kaya akan sajian atau tampilan. Artinya komputer

mampu menampilkan berbagai media seperti teks, audio, gambar,

animasi, atau video dalam suatu kesatuan yang utuh.

Kemampuan ini tentu dapat membuat komputer sebagai suatu

media yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai variasi tampilan yang

interaktif. Akan tetapi, kelebihan-kelebihan yang dimiliki komputer tidak

serta merta terus menjadikan proses pembelajaran langsung menjadikan

siswa atau mahasiswa bisa dengan sendiri tanpa adanya usaha, bahkan

ada yang mengatakan sekarang untuk belajar itu tidak perlu adanya

kehadiran dosen atau guru, cukup dengan menggunakan program

multimedia yang interaktif saja. Pendapat demikian ini salah dan

berlebihan karena komputer (program multimedia) itu hanya sebuah alat

yang perlu dioperasikan oleh guru atau dosen sehingga kehadiran guru

atau dosen sampai kapan pun akan diperlukan. Kelebihan lain dari belajar

dengan komputer adalah siswa akan lebih betah belajar dibandingkan

belajar dengan alat bantu buku teks. Untuk itu, seorang penulis

multimedia haruslah pandai-pandai memanfaatkan kelebihan-kelebihan

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

19

yang ada pada komputer dengan baik. Misalnya, ia harus tahu kapan

harus menampilkan animasi dan materi yang cocok apabila menggunakan

video atau kapan harus menampilkan tampilan dengan teks atau suara.

Tampilan berbagai macam media dalam komputer harus seimbang dan

proporsional. Terlalu dominan menggunakan salah satu media, misalnya:

melalui teks atau video saja akan menjadikan program multimedia

membosankan dan tidak menarik karena kekutan-kekuatan yang terdapat

di komputer tidak dimanfatkan secara maksimal.

3. Mampu menghadirkan materi pembelajran dengan bahasa visualTetapi yang perlu diingat oleh penulis bahwa keunggulan dan

kemapuan komputer terletak pada tampilan visual interktif sehingga bagi

para penulis harus pandai-pandai di dalam mengolah bahasa visualnya.

4. Terbuka dalam menerima masukan-masukan dari orang lainDalam membuat suatu program multimedia tidak bisa dikerjakan oleh

satu orang saja maka diperlukan kerja tim. Seorang penulis tidak bekerja

sendirian, melainkan seorang penulis harus bekerja sama degan ahli

media, walaupun naskah merupakan karya seorang penulis, tetapi

sebagai bagian dari keseluruhan proses pembuatan program maka

seorang penulis haruslah membuka diri terhadap masukan-masukan dari

ahli media maupun dari produksi guna kesempurnaan yang sudah ditulis.

Sekali lagi naskah yang baik akan menentukan bagi hasil akhir suatu

program multimedia.

5. Mau melihat hasil karya orang lain dengan menggali sumber-sumber lain yang berguna

Dalam hal ini penulis harus sering melihat hasil program multimedia

hasil karya orang lain untuk menambah wawasan bagi penulis. Melihat

karya orang lain adalah suatu masukan yang sangat baik untuk

menumbuhkan kreativitas inovatif bagi seorang penulis.

6. Komitmen terhadap waktu yang telah disepakati

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

20

Penulisan naskah multimedia adalah suatu proses kreatif yang

menyita waktu. Tanpa ada komitmen bersama, maka seorang penulis

tidak bisa tepat waktu. Bila hal ini terjadi secara terus-menerus maka akan

mengganggu proses produksi nantinya. Dengan demikian, banyak waktu

yang terbuang untuk menunggu naskah finalnya.

Langkah yang Perlu Dilakukan Sebelum Memulai Penulisan NaskahSeorang penulis harus mau meluangkan waktu ekstra untuk melakukan langkah-

langkah tertentu sebelum penulisan dimulai, antara lain:

1. Mengidentifikasi sasaran yang akan menggunakan program multimedia tersebut

Sebelum menulis naskah, penulis hendaknya menetukan sasaran

yang akan menggunakan program multimedia tersebut. Disamping itu,

hendaknya penulis mengidentifikasi kemampuan awal yang telah dikuasai

siswa (mahasiswa). Dengan demikian, materi yang akan ditulis nanti

disesuaikan dengan pengguna program multimedia tersebut.

2. Mengembangkan atau mendeskripsikan tujuan pembelajaran dengan jelas

Dengan mendeskripsikan tujuan pembelajaran dengan baik, secara

umum maupun tujuan khusus dengan jelas, maka siswa atau mahasiswa

setelah menggunakan program multimedia yang kita buat ini akan dapat

kita nilai atau evaluasi sejauh mana efektifitas program multimedia

tersebut. Dengan demikian, kita dapat mengetahui sampai dimana materi

yang ada di dalam program tersebut dapat dapat dikuasai siswa atau

mahasiswa. Tanpa dikembangkannya tujuan pembelajaran dengan jelas,

kita akan kesulitan dalam mengevaluasi kemampuan siswa. Disamping

itu, kita akan kesulitan untuk menentukan materi apa saja yang akan kita

tulis nanti.

3. Menyiapkan materi yang relevan dengan apa yang ditulis

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

21

Materi atau bahan yang akan ditulis ini hendaknya dipilih yang

relevan dengan tujuan yang telah kita kembangkan. Disamping itu, materi

yang akan ditulis hendaknya materi yang masih baru dan menarik (jangan

materi yang sudah kadaluarsa), bila perlu didukung oleh fakta maupun

data hasil penelitian yang terbaru. Biasanya pekerjaan ini sangat menyita

banyak waktu bagi penulis program multimedia karena tidak mungkin

didalam manulis nanti hanya cukup dengan satu sumber saja. Kalau itu

dipaksakan, nantinya penulis kesulitan di dalam mengembangkan ide-

idenya dan programnya setelah jadi terlihat membosankan dan

programnya terlihat dangkal.

4. Identifikasi materi yang sudah terkumpul untuk diseleksi mana yang cocok dengan teks, gambar, foto, audio, animasi dan video

Setelah semua materi terkumpul, semua penulis dapat memilih dan

mengelompokkan materi yang sesuai atau lebih jelas dipaparkan melalui

teks dikumpulkan jadi satu, materi yang dengan video, jadi satu cocok

dengan gambar atau audio dan sebagainya. Sehingga didalam proses

penulisan berikutnya lebih mudah, misalnya pada saat pembuatan

flowchart pada naskah merupakan naskah penulisan yang nantinya akan

lebih mudah.

5. Tentukan navigasi untuk program yang akan dibuatPemilihan navigasi dalam penulisan program multimedia ini sangat

diperlukan untuk panduan bagi penulis dalam membuat flowchart. Karena

dengan menggunakan panduan navigasi alur materi yang ditulis akan

lebih jelas dan sistematis sehingga didalam penulisan tidak terjadi

pelebaran atau penyempitan di luar frame yang sedang kita bahas.

Disamping itu, navigasi akan mempermudah dalam pembuatan flowchart

karena sudah terlihat lebih terinci.

6. Membuat flowchart sesuai alur materiDalam penulisan maupun pemrograman multimedia, flowchart

digunakan sebagai pedoman atau alur bagi penulis maupun

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

22

pemrograman multimedia. Tanpa membuat flowchart, penulis maupun

pemrogram akan mengalami kesulitan dalam menelusuri alur materi yang

sedang ditulis atau pada saat programmer sedang memprogram akan

mengalami kesulitan dalam membuat alur program yang sistematis.

Dengan demikian, apabila penulis multimedia memaksa tidak membuat

flowchart, programmer akan kesulitan dalam membuat alur pemrograman

dan hasilnya nanti yang berbentuk multimedia yang sudah jadi terlihat

acak-acakan dan kurang sistematis.

7. Melakukan penulisan naskah program multimedia dengan telitiKalau semuanya sudah siap, minimal semua langkah-langkah

tersebut di atas, penulis dapat menuangkan materi yang akan ditulis

kedalam bentuk naskah multimedia sesuai urutan pada flowchart yang

telah ditulis.

Jenis-jenis strategi instruksional program multimediaPresentasi materi yang dilakukan melalui program multimedia

pembelajaran interaktif biasanyamempergunakan strategi instruksional berupa:

drill and practice, tutorial, game, dan simulasi.

1. Drill and Practice (Latihan)Multimedia pembelajaran interaktif yang mempergunakan strategi ini

sangat cocok untuk melatihkan suatu konsep atau keterampilan baru,

tentunya setelah guru memperkenalkan konsep dan keterampilan baru

tersebut. Sebagai media latihan, komputer memiliki kelebihan-kelebihan

dibanding guru. Pertanyaan bisa diajukan dengan cepat sementara

jawabannya bisa diselesaikan sesuai kesanggupan siswa. Contoh:

pelajaran tentang tenis, mula-mula dijelaskan konsep tenis tersebut

secukupnya, setelah itu diberikan latihan penggunaannya.

Presentasi yang mempergunakan strategi latihan ciri-cirinya adalah:

- dilakukan setelah penyajian materi;

- tidak menyajikan materi baru;

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

23

- dapat dilakukan sekaligus dengan pemberian balikan;

- dapat menunjang berbagai keterampilan;

- dapat diberikan dalam berbagai tingkatan kesulitan sesuai kebutuhan

siswa.

2. TutorialMultimedia pembelajaran interaktif yang mempergunakan strategi

tutorial isinya menampilkan informasi dan penjelasan-penjelasan ketika

diperlukan, mengajukan dan menjawab pertanyaan. Kemudian,

memberikan penjelasan lebih lanjut bila ada kesulitan sebagaimana yang

dilakukan oleh seorang tutor.

Presentasi yang mempergunakan strategi tutorial ciri-cirinya adalah:

- dapat mengajar keterampilan tingkat rendah maupun keterampilan

tingkat tinggi;

- dapat berbentuk latihan;

- dapat berbentuk pemecahan dan analisis masalah;

- sering bersifat memberi pengulangan dan pengayaan atas dasar

keinginan siswa;

- bisa berupa testing.

3. SimulasiMultimedia pembelajaran interaktif yang mempergunakan strategi

simulasi membawa siswa langsung dihadapkan pada lingkungan atau

situasi yang menuntut perannya atau menuntut siswa untuk mengambil

tindakan. Situasi atau lingkungan tersebut bisa berupa siswa seolah-olah

berada dalam laboratorium sehingga ia harus bereksperimen.

Ciri-ciri simulasi yang efektif adalah:

- belajar menjadi relatif lebih singkat dibanding metode lain;

- efektivitas belajar meningkat bila model atau simulasinya benar-benar

mendekati realita;

- belajar menjadi efisien karena tergetnya pada kemajuan dan hasil

belajar.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

24

4. Game (Permainan)Multimedia pembelajaran interaktif yang mempergunakan strategi

game (permainan) seringkali disebut edutainment.

Unsur hiburan dalam program jenis ini lebih menonjol dan dominan

daripada unsur lainnya.

Ciri-cirinya adalah:

- dapat memancing berkembangnya keterampilan tertentu;

- dapat membantu mengajarkan berbagai keterampilan;

- efektif untuk memotivasi;

- membantu belajar menjadi lebih menyenangkan.

Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-LearningMikroskil – Juli 2010

25