Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah...

117
PERAN INSTITUT MUSIK JALANAN *IMJ'I}ALAM PEMBERDAYAAN MUSISI JALANAN BI }EPOK JAWA BAHAT Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Iknu Sosial (S.Sos) oleh Ahmad AIi Nidaulhaq r 1 130s40a0a27 J1IRUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKTILTAS DAI{WAH DAN ILMU KOMUI{IKASI UNTYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HII}AYATULLAH JAKARTA 1433 HtzAfi M ffi ffiffiffi Wffiffi ffi

Transcript of Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah...

Page 1: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

PERAN INSTITUT MUSIK JALANAN *IMJ'I}ALAM PEMBERDAYAANMUSISI JALANAN BI }EPOK JAWA BAHAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana IknuSosial (S.Sos)

oleh

Ahmad AIi Nidaulhaq

r 1 130s40a0a27

J1IRUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKTILTAS DAI{WAH DAN ILMU KOMUI{IKASI

UNTYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HII}AYATULLAH

JAKARTA

1433 HtzAfi M

ffi ffiffiffiWffiffi ffi

Page 2: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

PENGESAHAN PAFI-ITIA UJIAN

skripsi berjudul PERAN INSTITUT MUSIK JALANAN DALAM

PEMBERDAYAAN MUSISI JALANAII DI DEPOK JAWA BARAT telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilrru Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada l0 Agustus zAfi. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi

Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 10 Agustus 2017

Sidang Munaqasyah

-

NrP. 19720606 199803 1 003

Penguji I

xfi-Drs. Yusra Kilun. M.Pd.NrP. 19570605 199103 1 004

Prof. Dr. Asep Usman Ismail. MA.

Muhtadi. M.Si.NIP. 1975060120T411 1 001

Ketua Sidang

t97r0520 199903 2 002

Penguji II

NrP. 19600720 199103 1 001

Page 3: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

LEMBAR PERSETUJUAN

Peranan Institut Musik Jalanan ..I*j, DalamPemberdayaan Anak Jalanan Di Depok Jawa Barat

i

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah safu syarat untuk memperoleh gelarsarjana ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Ahmad Ali Nidaulhaq

1 1 13054000027

Pembimbing Skripsi

NIP. I 96A0720 199103 1 001

PII.OGRAM STUDT

PBNGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAII DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TSLAM NEGERT

SYARIF HTDAYATULLAH

.IAKARTA

t438Ht20l7H

/\-----1 e]----t

Prof. Dr. I{. Asep UJman Imail, MA.

Page 4: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahrva:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saira yang diajukan untuk mernenuhi

persyaratan memperoleh gelar strata 1(S1i di Universitas Islarn Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Sernua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sava cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas lslarn Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3'Jika dikemuclian hari terbukti bahrva karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jipiakan dari karya orang lain. maka sava bersedia menerirua

sanksi yang berlaku di Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah .Takarta.

Page 5: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

i

ABSTRAK

Ahmad Ali Nidaulhaq

Peran Institut Musik Jalanan IMJ dalam Pemberdayaan Musisi Jalanan di

Depok Jawa Barat

Institut Musik Jalanan muncul sebagai wadah untuk anak-anak atau pengamen

jalanan sebagai ruang untuk berekspresi sesuai dengan minat dan bakat untuk

mengembangkan potensi kreatifitas yang mereka miliki, dan IMJ memberikan

pemberdayaan kepada anak jalanan yang bergabung dengan IMJ, pemberdayaan yang

dilakukan IMJ seperti memberikan penyadaran kepada anak-anak jalanan akan

potensi yang mereka miliki, memberikan pengutan akan bakat yang telah mereka

miliki seperti memberikan pelatihan-pelatihan musik dan bermain alat musik, dapur

rekaman telah menanti bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin berkarya dan

mengembangkan potensi kreatifitas bermusiknya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran yang dilakukan Institut

Musik Jalanan dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat. Peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan Institut Musik Jalanan adalah (IMJ) sebagai contoh kongkrit

pemberdayaan, karena IMJ dapat menyadarkan para anak jalanan/musisi jalanan akan

potensi yang dimilikinya. Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ)

pun dilakukan secara bertahap. Ada beberapa tahap yang dilakukan Institut Musik

Jalanan (IMJ) agar para musisi ini bisa menjadi musisi jalanan yang lebih baik dari

sebelumnya. Tahapan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ) ini sangat sesuai

dengan konteks teori tahapan pemberdayaan yang diungkapkan oleh Sulistiyani

dalam buku Ambar Teguh Sulistiyani. Pertama, ada tahapan penyadaran, dimana para

anak jalanan/musisi jalanan disadarkan oleh pengurus IMJ akan bakat dan potensi

yang dimilikinya. Banyak anak jalanan/musisi jalanan yang tidak sadar akan potensi

besar yang dimilikinya, dalam hal ini harus ada seseorang yang menyakinkan bahwa

mereka memiliki potensi itu, dan IMJ berhasil melakukan itu kepada para binaan

mereka. Kedua, ada tahapan pengutan akan potensi yang dimiliki, Institut Musik

Jalanan (IMJ) memberikan pelatihan yang sesuai dengan bakat dan potensi yang

dimiliki para musisi, terus diasah kemampuan mereka dan hasilnya mereka semakin

baik dalam mengembangkan potensi mereka. Tahapan kedua ini harus ada kesadaran

bagi anak jalanan/musisi jalanan bahwa mereka memang memiliki potensi. Dan

tahapan yang ketiga, sama seperti tahapan kedua yakni pengutan intelektual terhadap

apa yang dimiliki para talent IMJ.

Page 6: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Puji bagi Allah SWT yang telah memberikian rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Peranan Institut Musik Jalanan dalam Pemberdayaan Anak Jalanan di Depok Jawa

Barat” dapat diselesaikan dengan baik

Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah merubah zaman jahiliyah menjadi zaman ilmu

pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut

dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapakan terima kasih dan

penghargaan kepada Bapak Prof Dr Asep Usman Ismail MA selaku pembimbing

yang dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga

kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh sadar dan

ketulusan pula kepada:

1. Ibunda tercinta Wahyuning Galian yang selalu tulus ikhlas mendoakan penulis

sehingga lancar dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga setiap doa dan

pengorbanan mendapat balasan berlipat dari Allah SWT. Amin.

2. Mendiang Bapak tercinta Safuan Ali SH, yang selalu memberi dukungan materi

maupun moril semasa beliau hidup, serta motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga beliau ditempatkan di Jannah. Amin.

3. Bapak Dr Arief Subhan, MA. Selaku dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

4. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

dan sekaligus pembimbing akademik, serta Bapak Drs. M. Hudri. M.Ag. selaku

Seketaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, terima kasih atas segala ilmu

dan motivasi yang telah diberikan selama masa studi di Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

5. Segenap dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dan seluruh Civitas

Akademik yang telah memberi wawasan keilmuan dan membimbing penulis

selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

iii

6. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah memberi fasilitas berupa buku-buku dan referensi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

7. Bapak Andi Malewa selaku Pendiri Institut Musik Jalanan yang telah memberikan

izin dan informasi. Semoga kepemimpinan Bapak selalu diberkahi Allah SWT.

8. Seluruh musisi jalanan Institut Musik Jalanan. Terimakasih atas semua pelayanan

dan partisipasinya kepada penulis selama melakukan penelitian. Semoga semua

amal kebaikan dilipatgandakan Allah SWT.

9. Kawan-kawan Seperjuangan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

angkatan 2013 dan Kakak serta Adik kelas semua yang telah banyak memberikan

masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam

penulisan skripsi ini.

10. Kepada seluruh anak-anak Bazuri 6, Anugerah Jalu Prayogi dan teman-teman

angkatan 7 SMA 6 Depok yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kawan-kawan Seperjuangan, MFN, Vikron Fahreza, Abidin, Ade Fauzan, Irsyadi

Farhan, Muhammad Ibrohim, Nur Syamsiah, Dauatus Saidah, Fauziah Nurul dan

semua kawan-kawan seperjuangan angkatan 2013 yang telah mendukung penulis

menyelesaikian skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis harapkan adanya saran dan

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta,17 Juli 2017

Ahmad Ali Nidaulhaq

Page 8: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 13

D. Metodologi Penelitian ............................................................................... 14

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 24

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 27

BAB II LANDASAN TEORI

A. PERANAN ................................................................................................. 28

1. Pengertian Peran.................................................................................... 28

2. Ciri Peran .............................................................................................. 30

3. Fungsi Peran .......................................................................................... 31

B. PEMBERDAYAAN .................................................................................. 33

1. Pengertian Pemberdayaan ..................................................................... 33

2. Tujuan Pemberdayaan ........................................................................... 35

3. Tahapan Pemberdayaan ........................................................................ 37

C. ANAK JALANAN .................................................................................... 39

1. Pengertian Anak Jalanan ....................................................................... 39

D. KETERAMPILAN ................................................................................... 42

1. Pengertian Keterampilan ....................................................................... 42

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Latar Belakang Berdirinya .......................................................................... 44

B. Visi dan Misi ............................................................................................... 48

C. Kegiatan Organisasi .................................................................................... 49

D. Jaringan Kerja Sama Organisasi ................................................................. 52

E. Susunan Kepengurusan dan Struktur Organisasi ........................................ 53

F. Data Nama Musisi Institut Musik Jalanan .................................................. 54

G. Pendanaan Organisasi ................................................................................. 57

Page 9: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

v

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS LAPANGAN

A. Peran yang dilakukan Institut Musik Jalanan dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan di Depok Jawa Barat ...................................................................... 58

B. Proses Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan kepada Anak

Jalanan di Depok Jawa Barat ...................................................................... 69

C. Hasil Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan kepada Musisi

Jalanan di Depok Jawa Barat ...................................................................... 76

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 78

B. Saran ............................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83

LAMPIRAN

Page 10: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak, keluarga dan masa depan bangsa merupakan tiga hal yang saling

berkaitan. Di antara tiga hal tersebut keluarga mempunyai kedudukan dan peran

sangat penting terhadap perkembangan anak. Perkembangan anak dimulai dalam

keluarga.1

Fungsi keluarga adalah sebagai pendidik anak yang paling utama. Sebab,

dari merekalah anak-anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya.

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar

dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga, umumnya anak

ada dalam hubungan interaksi dan intim. Segala sesuatu yang diperbuat anak

mempengaruhi keluarganya begitu juga sebaliknya. Keluarga memberikan dasar

tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam

keluarga akan menentukan pola tingkah laku anak terhadap orang lain.2

Anak merupakan amanah dan anugerah dari Allah SWT yang dalam

dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia yang seutuhnya. Setiap

anak mempunyai harkat dan martabat yang patut dijunjung tinggi dan setiap anak

yang terlahir harus mendapatkan hak-haknya tanpa anak tersebut meminta. John

Gray dalam “Children are From Heaven” menuturkan betapa anak-anak

1Kartini kartono, peranan Keluarga Memandu Anak (Jakarta: Rajawali, 1985), hlm. V 2Kartini kartono, peranan Keluarga Memandu Anak ,. hlm. 19

Page 11: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

2

dilahirkan baik dan tidak berdosa, namun kita bertanggungjawab untuk secara

bijaksana mendukung mereka sehingga potensi dan bakatnya tertarik keluar.

Karenanya anak-anak membutuhkan orang dewasa untuk membuat mereka lebih

baik. Anak tergantung pada dukungan orang tua untuk tumbuh.3

Ada dua alasan penting mengapa anak harus dilindungi, pertama anak

adalah generasi penerus dan masa depan bangsa, di tangan merekalah nasib

bangsa ini dipertaruhkan, kedua anak adalah kelompok masyarakat yang secara

kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan

dengan adanya peraturan perundang-undangan yang berpihak pada perlindungan

dan kepentingan terbaik untuk anak menjadi salah satu hal yang sangat

menentukan.4

Di Negara kita hak-hak anak telah ditetapkan dalam Undang-Undang

Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Undang-Undang tersebut

menjelaskan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusian,

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, serta memperoleh

pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasan sesuai dengan minat dan bakat yang bertujuan untuk memberdayakan

dan memandirikan anak.5

3 Muchsin, Perlindungan Anak dalam Persfektif Hukum Positif ( Jakarta: Mahkamah Agung,

2011), hlm. 1 4Muchsin, Perlindungan Anak dalam Persfektif Hukum Positif., hlm. 1 5 Mahkamah Agung RI, Undang-Undang Perlindungan Anak Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga Dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Jakarta: MA, 2013),

Hlm.8-12

Page 12: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

3

Berdasarkan pemaparan tersebut adanya jaminan perlindungan terhadap

anak dari berbagai tindakan kekerasan dan diskriminasi. Sehingga anak merasa

nyaman dan mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya serta

anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, akan tetapi pada kenyataanya

berbeda banyak anak menjadi korban kekerasan baik kekerasan fisik maupun

seksusal, tidak memperoleh pendidikan dan pengajaran dengan baik, serta kurang

mendapatkan perhatian sehingga perkembangan anak menjadi terhambat dan

anak terlantar.

Masih banyak hak-hak anak yang terabaikan sehingga anak terpaksa

turun ke jalan untuk mencari kenyamanan. Jumlah anak jalanan belakangan ini

makin mencemaskan. Meningkatnya jumlah anak jalanan perlu mendapatkan

perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat agar jumlah anak jalanan

tidak terus meningkat.Menurut bapak Ade pegawai dinas sosial jumlah anak

jalanan yang ada di Kota Depok hampir 500 lebih yang terdata, namun banyak

anak jalanan yang tidak terdata, jadi kira-kira hampir 600 anak jalanan yang ada

di Kota Depok.6

Negara telah menetapkan peraturan pemerintah mengenai hak dan

kewajiban serta perlindungan anak dalam bentuk undang-undang, yakni Undang-

Undang nomor. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Ada 4 (empat) hak

dasar, antara lain: hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak

berpartisipasi. Terkait dengan fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia

6Wawancara pribadi dengan bapak Ade kepala bagian dinas tenaga kerja dan sosial, tanggal 18 april,

pukul 14.00, di Gedung Balai Kota Depok.

Page 13: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

4

perlu dipahami bahwa secara sosiologis anak jalanan merupakan persoalan sosial

yang kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan

yang menyenangkan, karena mereka dalam kondisi yang tidak semestinya, tidak

memiliki masa depan yang jelas dan keberadaaan mereka tidak jarang menjadi

masalah.

Masalah sosial adalah sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam

realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan keseharian fenomena

tersebut hadir bersamaan dengan fenomena sosial yang lain, oleh sebab itu untuk

dapat memahaminya sebagai masalah sosial, dan membedakannya dengan

fenomena yang lain dibutuhkan suatu identifikasi. Di samping itu, pada dasarnya,

fenomena tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan

masyarakat atau kondisi yang tidak dikehendaki, oleh karenanya wajar kalau

kemudian selalu mendorong adanya usaha untuk mengubah dan

memperbaikinya. Agar lebih berdaya guna, upaya untuk melakukan perubahan

dan perbaikan tersebut perlu dilandasi oleh analisis untuk memperoleh

pemahaman tentang kondisi dan latar belakang gejala yang disebut masalah

sosial tadi. Dari apa yang sudah diuraikan tersebut, maka dilihat dari proses

untuk melakukan upaya penanganan dikenal adanya tiga tahap yaitu identifikasi,

giagnosis, dan treatment.7

7Soetomo, masalah sosial dan upaya pemecahannya, (yogyakarta: pustaka pelajar, 2010),

hlm, 28.

Page 14: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

5

Faktor penyebab anak jalanan di Indonesia dapat digolongkan melalui

dua faktor.

Faktor Internal.

Pertama, Ketidakmampuan penyesuaian diri anak terhadap perubahan

lingkungan yang baik dan kreatif. Ketidakmampuan penyesuaian diri atau

adaptasi anak terhadap perubahan lingkungan yang baik dan kreatif

menimbulkan tindakan amoral atau tindakan yang mengarah pada perubahan

yang negatif.

Kedua, Impian kebebasan anak. Berbagai masalah yang dihadapi anak di

dalam keluarga dapat menimbulkan pemberotakan di dalam dirinya dan berusaha

mencari jalan keluar. Seorang anak merasa bosan dan tersiksa di rumah karena

setiap hari menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar dan tidak

memperhatikan mereka, pada akhirnya dia memilih ke jalanan karena ia merasa

memiliki kebebasan dan memiliki banyak kawan yang bisa menampung keluh

kesahnya.

Ketiga, Ingin memiliki uang sendiri. Berbeda dengan faktor dorongan

dari orang tua, uang yang didapatkan anak biasanya digunakan untuk keperluan

sendiri. Meskipun anak memberikan sebagian uangnya kepada orang tua mereka,

ini lebih bersifat suka rela dan tidak memiliki dampak buruk terhadap anak

apabila tidak memberi sebagian uangnya ke orang tua atau keluarganya.

Faktor Eksternal.

Pertama, Dorongan Keluarga. Dalam hal ini biasanya adalah orangtua

atau kakak mereka, adalah pihak yang turut andil mendorong anak pergi ke

Page 15: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

6

jalanan. Biasanya dorongan dari keluarga dengan cara mengajak anak pergi ke

jalanan untuk membantu pekerjaan orang tuanya (biasanya membantu

mengemis) dan menyuruh anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di jalanan

yang menghasilkan uang.

Kedua, Pengaruh teman. Pengaruh teman menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan anak pergi ke jalanan. Pengaruh teman menunjukan dampak besar

anak pergi ke jalanan, terlebih bila dorongan pergi ke jalanan mendapatkan

dukungan dari orang tua atau keluarga.

Ketiga, Kekerasan dalam keluarga. Tindak kekerasan yang dilakukan

oleh anggota keluarga terhadap anak menjadi salah satu faktor yang mendorong

anak lari dari rumah dan pergi ke jalanan.

Studi yang dilakukan UNICEF pada anak-anak yang dikategorikan

children of the street, menunjukan bahwa motivasi mereka hidup dijalanan

bukanlah sekedar karena desakan kebutuhan ekonomi rumah tangga, melainkan

juga karena terjadinya kekerasan dan keretakan kehidupan rumah tangga orang

tuanya. Bagi anak-anak ini, kendati kehidupan di jalanan sebenarnya tak kalah

keras, namun bagaimana pun dinilai lebih memberikan alternatif dibandingkan

hidup dalam keluarganya yang penuh dengan kekerasan yang tidak dapat mereka

hindari. Jika di jalanan, anak-anak itu dapat lari dari ancaman tindak kekerasan,

tetapi dikeluarganya justru mereka harus menerima nasib begitu saja sat dipukuli

oleh orang-orang dewasa di sekitarnya.

Seperti yang dikatakan Irwanto , anak-anak acap kali memang merupakan

titik rawan dalam keluarga untuk menerima perlakuan sewenang-wenang dan

Page 16: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

7

salah, meski tidak selalu terjadi, tetapi acap kali ditemui bahwa latar belakang

anak-anak memilih hidup di jalanan adalah kasus-kasus child abuse (tindakan

yang salah pada anak-anak). Ini merupakan faktor internal juga yang

menyebabkan adanya anak-anak jalanan yang menjadi salah satu masalah sosial.8

Dalam garis besar, alternatif model penanganan anak jalanan mengarah

kepada empat jenis model yaitu:

Pertama, Stret-centered intervention. Penanganan anak jalanan yang

dipusatkan di “jalan” dimana anak-anak jalanan biasa beroperasi, tujuannya agar

dapat menjangkau dan melayani anak dilingkungan terdekat yaitu jalan.

Kedua, Family-centered intervention. Penanganan anak jalanan yang

difokuskan pada pemeberian bantuan sosial atau pemberdayaan keluarga

sehingga dapat mencegah anak-anak agar tidak menjadi anak jalanan atau

menarik anak jalanan kembali ke keluraganya.

Ketiga, Institusional-centered intervention. Penanganan anak jalanan

yang dipusatkan di lembaga (panti), baik secara sementara (menyiapkan

reunifikasi dengan keluarganya) maupun permanen (terutama jika anak jalanan

sudah tidak memiliki orang tua atau kerabat). Pendekatan ini juga mencakup

tempat perlidungan sementara (drop in), “rumah singgah” atau “open house”

yang menyediakan fasilitas “panti dan asrama adaptasi” bagi anak jalanan.

Keempat, Community-centered intervention. Penanganan anak jalanan

yang dipusatkan di sebuah komunitas. Melibatkan program-program community

8Bagong Suyanto, masalah sosial anak, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), hlm,

197-198

Page 17: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

8

development untuk memberdayakan masyarakat atau penguatan kapasitas

lembaga-lembaga sosial di masyarakat dengan menjalin networking melalui

berbagai institusi baik lembaga pemerintahan maupun lembaga sosial

masyarakat. Pendekatan ini juga mencakup Corporate Social Responsibility

(tanggung jawab sosial perusahaan). 9

Pada tahun 2016 ini Pemda Depok memiliki program untuk

memberdayakan anak-anak jalanan dengan cara bekerja sama dengan Institut

Musik Jalanan (IMJ) yang di pimpin langsung oleh bapak Andi Malewa. Ada

kesepakatan antara Bapak Andi dan Walikota Depok Bapak Idris untuk

mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di Kota Depok, mereka sepakat untuk

memberikan pelatihan, pembinaan melalui IMJ. Dalam kesepakatan itu, hanya

ada 20 anak jalanan yang mendapat kesempatan diberikan pelatihan dan

pembinaan oleh IMJ selama 10 hari. Selain diberdayakan oleh IMJanak-anak

jalanan yang mendapatkan pelatihan akan ditampilkan pada saat acara puncak

hut Kota Depok yang ke-17. Akan tetapi setelah diberikan pelatihan selama 10

hari anak-anak ini tidak tau lagi mereka akan kemana, karena rencana yang

disiapkan Pemda Depok adalah memberikan wadah kepada anak-anak jalanan

yang telah mendapatkan pelatihan di IMJ dengan menyediakan tempat di Mall-

mall untuk mereka bernyanyi, itu hanya baru recana belum terlaksana sampai

saat ini. Bisa jadi mereka yang telah mendapat pelatihan dari IMJ akan kembali

turun kejalanan untuk mencari nafkah dan menyalurkan hoby mereka.

9Edi Suharto, Ph.D. kebijakan sosial sebagai kebijakan publik, (bandung: alfabeta, 2011), hlm

233-235

Page 18: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

9

Anak jalanan yang sudah diberikan pelatihan dan pembinaan oleh IMJ

akan diberikan kartu oleh pemda Depok untuk tanda bahwa anak jalanan ini

dilarang untuk turun kembali kejalanan, tapi ini bisa berlaku ketika Pemda

Depok telah menjalankan rencana untuk memberika wadah kepada anak-anak

jalanan yang sudah mendapatkan pelatihan dari IMJ. Anak jalanan yang sudah

diberikan pelatihan dan pembinaan oleh IMJ akan disiapkan wadah oleh Pemda

Depok agar mereka tidak kembali turun kejalanan. Pemda Depok bekerja sama

dengan Mall yang ada di Kota Depok agar memberikan kesempatan dan tempat

kepada anak-anak jalanan yang sudah diberikan pelatihan dan pembianan oleh

IMJ untuk mengisi acara di Mall terkait, anak jalanan diberikan kesempatan

untuk menghibur pengunjung yang datang.

Apabila ada anak-anak jalanan yang sudah diberikan pelatihan dan

pembianaan oleh IMJ kembali turun kejalanan maka kartu yang diberikan Pemda

Depok akan dicabut. Dengan cara ini harapan Pemda Depok untuk mengurangi

anak-anak jalanan yang ada di Kota Depok. Di tahun depan target Pemda Depok

memberikan pelatihan dan pembinaan di IMJ kepada 50 anak jalanan dan akan

mengubah anggaran ABT (anggaran tambahan) untuk memberdayakan anak

jalanan. Tahun depan target Pemda adalah memberikan pelatihan kepada 50 anak

jalanan yang akan diberi pelatihan oleh IMJ.

Persayaratan rekrutmen anak jalanan yang dilakukan IMJ hanya 1 bebas

dari obat-obatan, narkoba, dan minuman keras. Jika mereka masih ada yang

menggunakan narkoba, pihak IMJ memaksa mereka agar berhenti

menggunakannya, apabila mereka tidak sanggup maka mereka tidak diterima

Page 19: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

10

sebagai peserta pelatihan anak jalanan IMJ. Untuk saat ini anak jalanan yang

terdata berjumlah 30 anak jalanan, tetapi mereka masih suka kembali ke jalanan

untuk mencari nafkah karena IMJ tidak mampu menjamin perekonomian mereka

setiap harinya. Karena ada beberapa diantara mereka yang sudah berkeluarga,

yang harus menafkahi anak dan istrinya. Mereka harus mencari uang untuk

menghidupi anak dan istrinya, namun mereka masih dalam tahap proses belajar

di IMJ untuk menjadi musisi jalanan yang lebih baik lagi.

Bentuk pelatihan yang dilakukan IMJ seperti keterampilan, etika, cara

berbicara, cara berpakaian, pembenaran lagu, dan tes vokal. Yang sangat

diperhatikan mas Andi adalah bagaimana para musisi jalanan untuk bersikap baik

dan memiliki etika yang baik.

Sedangkan yang memberikan pelatihan musik adalah senior-senior yang

sudah lama di IMJ. Metode yang diajarkan sama tidak dibeda-bedakan antar satu

sama lain, hanya saja karakter dan kemampuan orang yang berbeda-beda

sehingga daya tangkapnya ada yang cepat dan ada juga yang lambat dalam

menerima pelatihan yang diberikan. Nilai yang paling ditekankan oleh IMJ

adalah belajar sambutan, karena musisi jalanan identik dengan open mic

sehingga jika sambutan dari para musisi jalanan baik maka dengan sendirinya

akan didengar dan diperhatikan oleh orang yang mendengarkanya.

Institut Musik Jalanan (IMJ) pada hari minggu tanggal 17 Agustus 2014

album perdananya, bertajuk “kalahkan hari ini” di kedai Ekpresi, di kawasan

Stasiun Depok Baru. Selain dihadiri para musisi IMJ dan foundernya Andi

Malewa, hadir pula dalam peluncuran album ini beberapa musisi senior, di

Page 20: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

11

antaranya, Budi Ace (kakak dari Abde Slank), hadir pula pakar tata kota

sekaligus musisi jazz Emil Dardak bersama sang istri Arumi Bachsin, pejabat

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Ferry Birowo,

ketua paguyuban terminal Depok, yang akrab disapa abah, CEO Depoklik Coki

Lubis serta sejumlah perwakilan komunitas di Depok. Dalam peluncuran album

ini, ditampilkan pula video klip perdana dari Institut Musik Jalanan (IMJ), yakni

lagu dari salah satu talentnya, Sinyo dengan lagunya “Penjaga Cinta”.10

Penerapan peran yang digunakan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ)

dengan menjalankan fungsi pegembangan dan penunjang menunjukan bahwa

mereka para musisi bisa lebih baik berada di Institut Musik Jalanan (IMJ)

daripada dijalan, karena jalanan merupakan salah satu tempat yang rawan sosial.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

meneliti mengenai “PeranInstitut Musik Jalanan IMJ dalam Pemberdayaan

Musisi Jalanan Di Depok Jawa Barat”.

10 Boby, Musisi Jalanan Depok Luncurkan Album Perdana “Kalahkan Hari Ini”, diakses pada 18 Mei 2017, pukul 14.00 Wib dari http://www.depoklik.com/blog/foto-musisi-jalanan-depok-luncurkan-album-perdana-kalahkan-hari-ini/

Page 21: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

12

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah sesuai dengan tujuan yang

telah direncanakan, sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi

yang diperlukan, maka peneliti membatasi penelitian ini pada “Peran Institut

Musik Jalanan dalam Pemberdayaan musisi jalanan di Depok Jawa Barat”

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana peran IMJ dalam pemberdayaan musisi jalanan di Depok Jawa

Barat?

b. Bagaimana proses pemberdayaanmusisi jalanan yang dilakukan oleh IMJ

di Depok Jawa Barat?

c. Bagaimana hasil pemberdayaan IMJ yang dilakukan kepada musisi jalanan

di Depok Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menunjuk pada apa yang akan dicapai oleh penelitian

itu. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

a. Bagaimana peran Institut Musik Jalanan dalam pemberdayaan musisi

jalanan

b. Bagaimana proses pemberdayaan musisi jalanan yang dilakukan oleh

Institut Musik Jalanan

Page 22: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

13

c. Bagaimana hasil pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik jalanan

kepada musisi jalanan

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang

berminat maupun yang terkait dalam masalah anak jalanan, yaitu:

1. Segi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian-kajian dalam

pemberdayaan musisi jalanan. Selain itu peneliti ini juga dapat menambah

pengetahuan tentang bagaimana upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan

musisi jalanan melalui pelatihan yang diberikan IMJ.

2. Segi Praktis

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca

mengenai Peran Institut Musik Jalanan dalam pemberdayaan musisi jalanan

di Depok Jawa Barat.

Diharapkan dapat bermanfaat dalam sebuah pertimbangan untuk

mengambil kebijakan terkait menangani masalah anak jalanan.

3. Masyarakat

Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

kepada masyarakat khususnya mengenai pemberdayaan anak jalanan yang

dilakukan oleh Institut Musik Jalanan “IMJ”.

\

Page 23: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

14

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah teknik atau cara dalam pengumpulan fakta atau

bukti dalam hal ini adalah perencanaan tindakan yang dilaksanakan serta langkah-

langkah apa yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan dan sasaran penelitian.

1. Pendekatan Penelitian

Untuk analisis lebih lanjut tentang upaya Institut Musik Jalanan “ÍMJ”

dalam pemberdayaan anak jalanan melalui pelatihan bernyanyi dan bermusik,

penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan penelitian

kualitatif yakni berdasarkan sumber lisan (wawancara mendalam). Observasi

dan tinjauan lapangan langsung.11

Penelitian kualitatif dalam kondisi sewajarnya untuk dirumuskan

menjadi generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.12

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khususnya alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.13

Dengan pendekatan kualitatif diharapkan fakta-fakta yang ada

dilapangan dapat digalih lebih dalam, guna mendapatkan gambaran yang

11Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),

Cet .12, hlm. 209. 12Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1992) Cet. 1 hlm. 3.

13 Lexy J Moleong, Metedologi penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),

hlm. 6.

Page 24: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

15

lengkap tentang Peran Institut Musik Jalanan dalam pemberdayaan musisi

jalanan di Depok Jawa Barat. Dengan kata lain, pendekatan kualitatif

dipandang sebagai pendekatan yang tepat pada penelitian ini.

Dalam penelitian ini penulis berupaya mendeskripsikan atau melihat

fenomena tentang peran Institut Musik Jalanan dalam Pemberdayaan anak

jalanan di Depok Jawa Barat memalui program pelatihan bernyanyi dan

bermusik. Dalam penelitian ini penulis berusaha menggambarkan dengan

pengumpulan data melalui wawancara mendalam, tinjauan pustaka, dan

pengamatan di lapangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation)

wawancara mendalam ( in depth interview), dan dokumentasi.

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.14

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan

pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria yaitu: pengamatan

14Husaini Usman dan Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2000), hlm. 54.

Page 25: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

16

digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius, pengamatan

harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, serta

pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi

umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.15

Dalam teknik observasi ini untuk memperoleh data peneliti

mengunjungi dan meninjau lokasi penelitian yaitu Institut Musik Jalanan

(IMJ) Depok Jawa Barat, sambil mengamati dan mencatat kejadian ke dalam

buku catatan kecil mengenai kegiatan yang sedang berlangsung dalam

pelaksanaan pelatihan keterampilan bernyanyi di lokasi penelitian. Sehingga

dapat terlihat dampak dari kegiatan pelatihan yang diberikan “IMJ” kepada

anak-anak jalanan.

Untuk meningkatkan validitas hasil pengamatan peneliti menggunakan

beberapa alat bantu, antara lain handphone yang sudah dilengkapi dengan

kamera, buku tulis dan pulpen. Alat bantu kamera digunakan oleh peneliti

untuk merekam kejadian dalam bentuk gambar dan membantu mengingat apa

yang dilihat pada saat observasi. Sehingga peneliti hanya terfokus pada

pengamatan yang membutuhkan penglihatan. Buku tulis dan pulpen

membantu peneliti dalam mencatat kejadian pada objek penelitian.

15Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2008), Hlm. 115.

Page 26: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

17

b. Wawancara

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yan diwawancarai, dengan atau

tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan

informan terlihat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian

kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan

informan.16

Dalam penelitian ini penulis mewawancarai abang widi selaku

pengurus Institut Musik Jalanan (IMJ) dan bapak Andi Malewa selaku ketua

“IMJ”. Penulis mengadakan tanya jawab berkenaan dengan pemberdayaan

anak jalanan melalui pelatihan bernyanyi dan bermusik. Yang semuanya

mempunyai tujuan untuk menjadikan musisi jalanan ini menjadi lebih

profesional lagi dalam bernyanyi dan tidak kembali ke jalan lagi untuk

mengamen, melainkan menjadi anggota dari Institut Musik Jalanan (IMJ)

untuk berperan aktif dalam pembuatan album selanjutnya

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi mencari data yang tertulis, baik berupa buku, jurnal

atau tulisan.17

16Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Hlm. 108 17Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm. 34.

Page 27: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

18

Dokumentasi adalah pengumpulan bahan tertulis ataupun film yang

memiliki sifat alamiah, sesuai dalam konteks dan berada dalam konteks

sehingga dapat digunakan sebagai bukti untuk pengujian.18

Dalam hal ini untuk memperoleh kelengkapan data peneliti meminta

langsung kepada ketua Institut Musik Jalanan “IMJ” dan pengurus “IMJ’

dalam hal ini yang memberikan pelatihan.

3. Teknik Analisis Data

Proses awal yang peneliti lakukan adalah observasi ke Institut Musik

Jalanan (IMJ) setelah observasi selesai peneliti melakukan wawancara dan

peneliti mengabdikannya dalam bentuk dokumentasi. Peneliti mengamati

seluruh data dan hasil wawancara secara detail dan melakukan berulang-ulang

dari awal penelitian dan selama proses berlangsung, data yang peneliti

kumpulkan kemudian peneliti rangkum data dan menyeleksi sesuai dengan

konsep-konsep peneliti. Selanjutnya peneliti menyusun dalam catatan

lapangan, kemudian data tersebut diringkas, dirangkum, dipilih hal-hal

penting dan pokok, dikategorikan dan disusun secara sistematis dengan

mengacu pada perumusan masalah dan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Data yang terkumpul kemudian peneliti analisa secara kualitatif. Data-

data kualitatif dari hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat

atau pernyataan pendapat yang tersebut dianalisa untuk mengetahui makna

18Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2007).

hlm. 216-217

Page 28: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

19

yang terkandung didalamnya, untuk memahami keterlibatan dengan

permasalahan yang sedang diteliti.

Analisis data yaitu menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber dengan hasil yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara,

pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi dan foto. Analisis data adalah

upaya yang dilakukan dengan bekerja menggunakan data, mengorganisasi

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dikelola, mensintesiskanya

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.19

Dalam menganalisis data hasil peneliti menjelaskan catatan hasil

temuan lapangan dan setelah itu disimpulkan.Tahap-tahap kegiatan dalam

menganalisis data kualitatif, tahap tersebut adalah

a. Reduksi data, untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang

diperoleh, dalam tahap ini peneliti mencoba memilah data yang relevan

dengan tujuan dan masalah penelitian. Tujuan adalah untuk mencari tahu

proses pemberdayaan musisi jalanan melalui pelatihan bernyanyi dan

bermusik oleh institut musik jalanan dan untuk mengetahui hasil

pemberdayaan yang dilakukan IMJ kepada musisi jalanan di Kota Depok

b. Penyajian data, penyajian data ini digunakan sebagai bahan untuk

menafsirkan dan mengambil simpulan atau dalam penelitian kualitatif

dikenal dengan istilah inferensi yang merupakan makna terhadap data yang

terkumpul dalam rangka menjawab permasalahan.

19Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 247-248

Page 29: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

20

c. Menarik simpulan/verivikasi, Simpulan tersebut merupakan pemaknaan

terhadap data yang telah dikumpulkan. Penarikan simpulan dilakukan

dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan responden dengan

makna yang terkandung dalam masalah penelitian secara konseptual.20

4. Teknik pengujian keabsahan data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),

keteralihan (transferability),kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability).21

Dalam penelitian penulis menggunakan teknik triangulasi yakni teknik

keabsahan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data.

Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikaitkan orang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan apa

yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang

dikatakan sepanjang waktu, membandingkan hasil wawacara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

Teknik triangulasi dapat digunakan melalui cara-cara sebagai berikut:22

20Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru,( Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya,2011), hlm.172-173. 21Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 324-331 22Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 248

Page 30: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

21

a. Membandingkan data hasil wawancara subyek penelitian dengan

pengamatan di lapangan. Peneltii membandingkan hasil wawancara

informan dengan hasil temuan lapangan dilapangan tentang peran Institut

Musik Jalanan dalam pemberdayaan musisi jalanan di Depok Jawa Barat.

b. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dari orang lain dan pandangan orang lain. Peneliti

membandingkan jawaban yang diberikan oleh pendiri Institut Musik

Jalanan dan Volunteer dengan musisi jalanan yang mengikuti kegiatan

pemberdaayaan.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut untuk

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Peneliti

membandingkan hasil jawaban informan dengan data atau dokumen yang

ditemukan tentang peran Institut Musik Jalanan dalam pemberdayaan

musisi jalanan di Depok Jawa Barat.

5. Sumber Data

Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu data primer dan data sekunder.

d. Data primer

Data primer adalah data utama yang terdiri dari kata-kata dan

tindakan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil

wawancara dengan responden di lapangan serta hasil observasi pada subjek

penelitian, yaitu data berasal dari pengurus institut musik jalanan ”IMJ”.

Page 31: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

22

e. Data sekunder

Data sekunder adalah berupa catatan atau dokumen yang diambil dari

berbagai letirature, internet atau tulisan-tulisan yang berhubungan dengan

masalah penelitian ini.

6. Instrumen dan Alat bantu

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti. Kedudukan peneliti

dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencanaan,

pelaksanaan pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia

menjadi pelapor hasil penelitianya. Pengertian instrumen atau alat penelitian

disini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.23

7. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan untuk pemelihan informan dalam penelitian

ini adalah teknik purposive sampling, bertujuan dimana informan dipilih

berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-orang yang

tepat dalam memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Konsep sampel dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan bagaimana

memilih informan misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa

yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

mempermudah peneliti menjelajahi objek/situasi yang diteliti.24Peneliti

23Lexy J Moleong, Metedologi penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),

hlm. 168.

24 Sugiyono, memahami penelitian kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2009), Cet 5, hlm, 54.

Page 32: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

23

menggali dari pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan anak jalanan

yang dilakukan Institut Musik Jalanan “IMJ”

Dalam penelitian ini informan yang mengetahui jelas dan detail

tentang Institut Musik Jalanan (IMJ) yaitu pendiri dan volunteer Institut

Musik Jalanan (IMJ) agar mengetahui alasan berdirinya Institut Musik

Jalanan (IMJ), tujuan adanya Institut Musik Jalanan (IMJ), serta harapan-

harapan tentang terwujudnya Institut Musik Jalanan (IMJ) bagi anak jalanan.

Selain itu peneliti juga memilih informan yang menjadi target sasaran yakni

anak jalanan karena anak jalanan atau pengamen jalanan akan mempermudah

peneliti dalam melakukan triangulasi data.

Tabel 1

Purposive Sampling

No Informan Informan yang Dicari Jumlah Metode

Pengumpulan

Data

1 Pendiri

IMJ

Gambaran umum

mengenai IMJ dan

kegiatan pemberdayaan

apa saja yang diberikan

kepada musisi jalanan

terkait pemberdayaan

musisi jalanan.

1 Wawancara

bebas,

terstruktur,

dokumentasi

2 Volunteer

IMJ

Metode yang digunakan

untuk mengaplikasikan

pemberdayaan musisi

jalanan di Depok.

1 Wawancara

bebas,

terstruktur,

dokumentasi

3 Musisi

jalanan

Alasan turun ke jalan,

alasan ikut audisi,

perubahan apa yang

dirasakan setelah

mengikuti kegiatan

pemberdayaan

2 Wawancara

bebas,

terstruktur,

dokumentasi

Page 33: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

24

8. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian adalah setiap hari senin dan jumat, dari bulan April-

Mei-Juni dan lokasi penelitian dilakukan di Institut Musik Jalanan “IMJ” Jl.

Margonda Raya No. 58 Terminal Depok, Jawa Barat. Dengan melihat

langsung bagaimana upaya yang dilakukan dalam menangani anak jalanan

melalui pelatihan bernyanyi dan berbicara di depan umum, sehingga akan

mempermudah peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada.

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut untuk dijadikan bahan penelitian

adalah:

a. Lokasi yang mudah dijangkau sehingga peneliti dapat menghemat waktu

dan biaya

b. Lembaga yang perduli terhadap musisi jalanan

c. Program-program yang dibuat oleh Institut Musik Jalanan

menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam hal ini musisi

jalanan

d. Tempat penelitian melaksanakan praktikum 1

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut kemudian

menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis

tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang mempunya judul

hampir sama dengan yang akan penulis teliti diantaranya

Judul Skripsi : Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” Dalam

Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program

Page 34: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

25

Pelatihan Keterampilan Komputer Di Depok Jawa

Barat

Penulis : Vivih Rahmawati

NIM : 1110054000006

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam, lulus tahun 2014

Isi Pembahasan : Skripsi ini membahas tentang upaya yayasan Bina

Insan Mandiri “MASTER” dalam pemberdayaan anak jalanan melalui program

pelatihan keterampilan komputer

Persamaan dan perbedaan dari skripsi ini adalah dengan skripsi penulis yaitu

persamaannya terletak pada subyeknya yaitu anak jalanan. Dan perbedaanya

terletak pada obyeknya dan tempat penelitiannya. Skripsi di atas

pemberdayaannya melalui program keterampilan komputer. Sedangkan skripsi

penulis pemberdayaannya melalui pelatihan bernyanyi dan bermusik yang

dilakukan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ).

Judul Skripsi : Pelaksanaan Pemberdayaan Pendidikan Anak Jalanan

dan Du’Afa Melalui Program Sekolah Gratis Oleh

Yayasan Bina Insan Mandiri di Terminal Depok Jawa

Barat

Penulis : Siti Wahyuni

NIM : 1110054000022

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam, Tahun Lulus 2012

Page 35: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

26

Isi Pembahasan :Skripsi ini membahas tentang pelaksanan

pemberdayaan pendidikan anak jalanan dan Du’Afa melalui program sekolah

gratis oleh yayasan bina insani mandiri di terminal Depok jawa barat

Persamaan dan perbedaan dari skripsi ini adalah dengan skripsi penulis yaitu

persamaannya terletak pada subyeknya yaitu anak jalanan. Dan perbedaanya

terletak pada obyeknya dan tempat penelitiannya. Skripsi di atas

pemberdayaannya melalui program sekolah gratis. Sedangkan skripsi penulis

pemberdayaannya melalui pelatihan bernyanyi dan bermusik yang dilakukan oleh

Institut Musik Jalanan (IMJ).

Judul Skripsi : Proses Pengembangan Life Skill Anak Jalanan di

Sekolah Master Depok Jawa Barat

Penulis : Muhammad Farid

NIM : 1111054000003

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam, Tahun Lulus 2016

Isi Pembahasan : Skripsi ini membahas tentang pemberdayaan anak

jalanan melalui Life Skill yang dilakukan Sekolah Master (masjid terminal).

Persamaan dan perbedaan dari skripsi ini adalah dengan skripsi penulis yaitu

persamaanya terletak pada subyeknya yaitu anak jalanan. Dan perbedaanya

terletak pada obyeknya dan tempat penelitianya. Skripsi di atas pemberdayaanya

melaui life skill. Sedangkan skripsi penulis pemberdayaanya melalui pelatihan

bernyanyi dan bermusik yang dilakukan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ).

Page 36: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

27

G. Sistematika Penulisan

BAB I :Merupakan bagian dari pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodelogi penelitian, kajian pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II :Akan memaparkan mengenai tinjaun teoritis, pengertian

pemberdayaan, tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat, teori

pemberdayaan, teori Peran, pengertian keterampilan, apa saja

pelatihan yang diberikan Institut Musik Jalanan “IMJ” kepada

musisi jalanan, dan apakah pemberdayaan yang diberikan IMJ telah

memberdayakan musisi jalanan di kota Depok

BAB III :Akan memaparkan mengenai Institut Musik Jalanan (IMJ), sejarah

IMJ, visi dan misi , struktur pengurusan, sumber dana IMJ, dan

program Institut Musik Jalanan.

BAB IV :Akan memaparkan mengenai hasil temuan lapangan yang

menganalisa hasil penelitian mengenai upaya Institut Musik Jalanan

dalam pemberdayaan musisi jalanan melalui pelatihan bernyanyi

dan bermusik yang diberikan IMJ.

BAB V :Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang diperoleh dan akan

dijelaskan secara konkrit yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

Institut Musik Jalanan (IMJ) pada khususnya dan pada umumnya

masyarakat luas.

Page 37: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

28

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peranan

1. Pengertian Peran

Peran diartikan sebagai fungsi, kedudukan atau bagian dari

kedudukan, seseorang dikatakan berperan atau memiliki peran karena

mempunyai status dalam masyarakat walaupun kedudukannya ini

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi masing-masing

dirinya berperan sesuai dengan statusnya. Peran menurut Sarlito

Wirawan Sarwono mendefinisikan bahwa sebagai seperangkat

harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok yang

menempati kedudukan sosial tertentu.1 Sedangkan menurut Biddle dan

Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-

perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.

Selanjutnya, Biddle & Thomas membagi peristilahan dalam teori peran

dalam 4 golongan yaitu istilah yang menyangkut:

a. Orang yang mengambil bagian dalam interaksi tersebut.

b. Perilaku yang muncul dalam istilah tersebut.

c. Kedudukan orang dalam perilaku. .

d. Kaitan antara orang dan perilaku.2

1 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali, 1984) cet

ke-1, hlm. 235. 2Sarlito Wirawan Sarwono, teori psikologi sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003) cet ke-8, hlm. 215.

Page 38: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

29

Menurut Soerjono Soekanto peran didefiniskan aspek dinamis

kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya maka ia menjalankan suatu peranan.3

Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa.

Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain,

komunitas sosial atau politik. Peran adalah posisi dan pengaruh.

Adapun peran da’i dalam pengembangan masyarakat Islam dapat

mengacu kepada yang dikatakan oleh Zastrow (1982: 534-537) yakni

sebagai berikut:

The Activist. Sebagai seorang activist, ia senantiasa melakukan

perubahan yang mendasar dan seringkali tujuannya adalah pengalihan

sumber daya ataupun kekuasaan pada masyarakat yang tidak

beruntung (disadvantanged group). Mereka sebagai aktivis akan

berjuang untuk isu-isu ketidakadilan, perampasan hak, anti

diskriminasi, persamaan hak, dan lain-lain.

Bila mengacu pada Jim Ife (2002:231-257) beberapa peran yang

dapat dilaksanakan da’i dalam pengembangan masyarakat yaitu:

a. Peranan-peranan fasilitatif meliputi peranan animasi sosial, mediasi

dan negoisasi, dukungan, pembentukan konsensus, fasilitasi

kelompok, pemanfaatan sumber daya dan keterampilan,

pengorganisasian dan komunukasi personal.

3 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

2002), cet ke-34, hlm. 243.

Page 39: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

30

b. Peranan-peranan pendidikan terdiri dari peranan peningkatan

kesadaran, penyampaian informasi, pengkonfrontasian, dan

pelatihan.

c. Peranan-peranan representasional meliputi peranan: mendapatkan

sumber, advokasi, pemanfaatan media dan hubungan masyarakat,

jaringan kerja dan berbagai pengetahuan serta keterampilan.

d. Peranan-peranan teknis meliputi peranan: penelitian, penggunaan

dan pemanfaatan komputer, presentasi verbal dan tertulis,

manajemen dan pengawasan finansial.4

2. Ciri Peran

Menurut Levinson dikutip oleh Soekanto ciri pokok yang

berhubungan dengan istilah peran dalam lingkungan sosial adalah

terletak pada adanya hubungan-hubungan sosial seseorang dalam

masyarakat yang menyangkut dinamika dari cara-cara bertindak

dengan berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat, sebagaimana

pengakuan terhadap status sosialnya. Sedangkan fasilitas utama

seseorang menjalan peran adalah lembaga-lembaga sosial yang ada

dalam masyarakat. Levinson sebagaimana dikutip oleh Soekanto,

bahwa peran itu mencakup 3 hal yaitu :

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

4 Muhtadi & Tantan Hermansah, Manajemen Pengembangan Mayrakat Islam,(Jakarta:

UIN Jakarta Pres 2013,) Cet ke-1, hlm. 102-103.

Page 40: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

31

b. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.5

3. Fungsi Peran

Menurut Soekanto, dalam pembahasan tentang aneka macam peran

yang melekat pada individu-individu dalam masyarakat ada beberapa

pertimbangan sehubungan dengan fungsi peran, yaitu sebagai berikut :

a. Bahwa peran tertentu harus dilaksanakan apabila struktur

masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya. .

b. Peranan tersebut seyogyanya dilekatkan pada individu yang oleh

masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka

harus telah terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong

untuk melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu-individu

yang tak mampu melaksanakan perannya sebagaimana diharapkan

oleh masyarakat. Oleh karena mungkin pelaksanaannya

memerlukan pengorbanan yang terlalu banyak dari kepentingan-

kepentingan pribadinya.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan

perannya, belum tentu masyarakat akan dapat memberikan

5 Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),

cet ke-4 hlm. 94.

Page 41: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

32

peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa

masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut..6

Peran yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan

posisi atau tempatnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat (social-position) merupakan unsur

statis yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat.

Peran dalam ilmu peranan sosial adalah suatu kompleks pengharapan

manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam

situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.7

Maka dari itu dari yang dapat peneliti simpulkan dari teori yang

diutarakan oleh Soerjono Soekanto bahwa seseorang dikatakan

berperan jika ia telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan status sosial dalam masyarakat. Atas dasar definisi tersebut

maka peran dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai aspek

dinamis dari status. Karena peran memiliki cakupan untuk

membimbing seseorang dalam memenuhi peraturan yang ada didalam

masyarakat (organisasi) yang diikutinya. Sebab aturan yang berlaku

dapat terpenuhi apabila adanya interaksi antar individu. Fungsi dari

peran ini untuk mempertahankan struktur masyarakat dan agar

masyarakat memberikan peluang terhadap individu-individu. Tetapi

apabila dari bentuk, ciri, dan fungsi peran satu sama lainnya tidak

dijalankan dengan baik maka yang terjadi adalah konflik peran bagi

individu itu sendiri.

6 Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, cet ke-4 hlm. 95.

7 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2007) cet ke-3 hlm. 106

Page 42: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

33

B. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Para ilmuwan sosial dalam memberikan pengertian pemberdayaan

mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam berbagai konteks dan

bidang kajian, hal tersebut dikarenakan belum ada definisi yang tegas

mengenai konsep pemberdayaan. Oleh karena itu, agar dapat

memahami secara mendalam tentang pengertian pemberdayaan maka

perlu mengkaji beberapa pendapat para ilmuwan yang memiliki

komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat. Pertama akan kita

pahami pengertian tentang pemberdayaan. Menurut Sulistiyani secara

etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti

kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka

pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya

atau proses pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang

belum berdaya.8 Kedua pengertian tentang masyarakat, menurut

Soetomo masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling

berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang

terpola, terorganisasi.9

Dari kedua definisi tersebut bila digabungkan dapat dipahami

makna pemberdayaan masyarakat. Namun sebelum kita tarik

kesimpulan, terlebih dahulu kita pahami makna pemberdayaan

masyarakat menurut para ahli. Menurut Moh. Ali Aziz, dkk dalam

8 Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, (Yogyakarta:

Gava Media, 2004), hlm. 77. 9 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan masyarakat dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2001), hlm. 25.

Page 43: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

34

buku karangan Edi Suharto : “Pemberdayaan masyarakat merupakan

suatu proses di mana masyarakat, khususnya mereka yang kurang

memiliki akses ke sumber daya pembangunan, didorong untuk

meningkatkan kemandiriannya di dalam mengembangkan

perikehidupan mereka.10

Pemberdayaan masyarakat juga merupakan proses siklus terus-

menerus, proses partisipatif di mana anggota masyarakat bekerja sama

dalam kelompok formal maupun informal untuk berbagi pengetahuan

dan pengalaman serta berusaha mencapai tujuan bersama. Jadi,

pemberdayaan masyarakat lebih merupakan suatu proses”. Mengacu

pada pengertian dan teori para ahli di atas, dalam penelitian ini

pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya membangkitkan

kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk

mengembangkannya sehingga masyarakat dapat mencapai

kemandirian. Kemudian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan

masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada

masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan

perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan

masyarakat yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya

sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan

mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi melalui berbagai aktivitas.

10Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. (Bandung: PT Refika Aditama, 2005),

hlm. 59.

Page 44: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

35

2. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan

masyarakat, khususnya kelompok yang lemah yang memiliki

ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi

mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas

oleh stukrtur sosial yang tidak adil).11

Menurut Sulistiyani tujuan pemberdayaan yang ingin dicapai

adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.

Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan

mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Untuk mencapai

kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui proses

belajar maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh

kemampuan atau daya dari waktu ke waktu..

Dari paparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa tujuan

pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat

terutama dari kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan

ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan

kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu,

mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan

transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang

rendah, sumber daya manusia yang lemah, kesempatan pengambilan

keputusan yang terbatas. Kemudian ketidakberdayaan adalah

melemahnya kapital sosial yang ada di masyarakat (gotong royong,

11 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. hlm. 60.

Page 45: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

36

kepedulian, musyawarah, dan keswadayaan) yang pada gilirannya

dapat mendorong pergeseran perilaku masyarakat yang semakin jauh

dari semangat kemandirian, kebersamaan, dan kepedulian untuk

mengatasi persoalannya secara bersama.12

Pelaksanaan proses dan tujuan pemberdayaan di atas dicapai

melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat

menjadi 5P, yaitu: Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan,

Penyokongan, dan Pemeliharaan.

a. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara

optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan

masyarakat dari sekat-sekat kultural dan stuktural yang

menghambat.

b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan harus

mampu menumbuh-kembangkan segenap kemampuan dan

kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian

mereka.

c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-

kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat.

Menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang

(apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan

12 Ambar Teguh Sulistiyani,Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan,hlm. 80.

Page 46: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

37

mencegah terjadinya ekploitasi kelompok kuat terhadap

kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada

penghapusan segala jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak

menguntungkan rakyat kecil.

d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar

masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas

kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong

masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi

yang semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap

terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai

kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu

menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan

setiap orang memperoleh kesempatan berusaha.13

3. Tahapan Pemberdayaan

Tahapan-tahapan dalam pemberdayaan meliputi beberapa aspek,

yakni:

a. Tahap Perencanaan:

Pada tahap ini, masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan

perencanaan, melakukan identifikasi masalah hingga pembuatan

perumusan kegiatan.

13 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. hlm. 67-68.

Page 47: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

38

b. Tahap Pelaksanaan:

Masyarakat turut ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan program yang

telah dirancang dan direncanakan sebelumnya.

c. Tahap Pelembagaan:

Tahap ini, masyarakat ikut serta dalam penguatan kelembagaan dalam

hal ini pengkaderan anggota sebagai langkah penguatan SDM untuk

keberlanjutan sebuah program pelaksanaan kedepan.

d. Tahap Monitoring:

Masyarakat turut dalam mengawasi kegiatan pelaksanaan program yang

telah dirancang. Sehingga dalam hal ini masyarakat juga dapat

mengetahui secara langsung kegiatan yang telah dirancang.

e. Tahap Evaluasi

Masyarakat berpartisipasi dalam melakukan penilaian atas sejauh mana

keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan progam.14

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat berlangsung secara

bertahap seperti yang dikemukakan oleh Sulistyani Tahap-tahap yang

harus dilalui tersebut adalah meliputi :

a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar

dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan-keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan

14 Tantan Hermasah, Mengelola Sampah Memeberdayakan Mayarakat, (Bogor: Titian

Nusa, 2015). Hlm.44.

Page 48: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

39

keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam

pembangunan.

c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan

sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk

mengantarkan pada kemandirian.15

C. Anak Jalanan

1. Pengertian

Anak jalanan, tekyan, arek kere, anak gelandangan, atau kadang

disebut juga secara eufemistis sebagai anak mandiri, usulan Rano Karno

tatkala ia menjabat sebagai Duta Besar UNICEF, sesungguhnya anak

jalanan adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralienasi dari

perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini

sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras, bahkan

sangat tidak bersahabat. Di berbagai sudut kota, sering terjadi anak

jalanan harus bertahan hidup dengan cara-cara yang secara sosial

kurang atau bahkan tidak dapat diterima masyarakat umum, sekedar

untuk menghilangkan rasa lapar dan keterpaksaan untuk membantu

keluarganya. Tidak jarang pula mereka dicap sebagai pengganggu

ketertiban dan membuat kota menjadi kotor, sehingga yang namanya

razia atau penggarukan bukan lagi hal yang mengagetkan mereka.

Marginal, rentan, dan ekploitatif adalah istilah-istilah yang sangat

tepat untuk menggambarkan kondisi dan kehidupan anak jalanan.

Marginal karena mereka melakukan jenis pekerjaan yang tidak jelas

15 Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, hlm. 83.

Page 49: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

40

jenjang kariernya, kurang dihargai, dan umumnya juga tidak

menjanjikan prospek apapun di masa depan. Rentan karena resiko yang

harus ditanggung akibat jam kerja yang sangat panjang benar-benar dari

segi kesehatan maupun sosial sangat rawan. Adapun disebut ekploitatif

karena mereka biasanya memiliki posisi tawar-menawar (bargaining

position) yang sangat lemah, tersubordinasi, dan cenderung menjadi

objek perlakuan yang sewenang-wenangnya dari ulah preman atau

oknum aparat yang tidak bertanggung jawab.16

Sebagai bagian dari pekerja anak (child labour), anak jalanan

sendiri sebenarnya bukanlah kelompok yang homogen. Mereka cukup

beragam, dan dapat dibedakan atas dasar pekerjaannya, hubungannya

dengan orang tua atau dengan orang-orang dewasa terdekat, waktu dan

jenis kegiatannya di jalanan, serta jenis kelaminya Farid. Berdasarkan

hasil kajian dilapangan, secara garis besar anak jalanan dibedakan

dalam tiga kelompok Surbakti dkk.

Pertama,children on the street, yakni anak-anak yang mempunyai

kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalanan, namun masih

mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Sebagian

penghasilan mereka di jalanan diberikan kepada orang tuanya (Soedijar:

Sanusi. Fungsi anak jalanan pada katagori ini adalah untuk membantu

memperkuat penyangga ekonomi keluarganya karena beban atau

tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung tidak dapat diselesaikan

sendiri oleh kedua orang tuanya.

16Bagong Suyanto, masalah sosial anak, (jakarta: kencana prenada media grub, 2003),

hlm, 185-186

Page 50: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

41

Kedua,children of the sreet, yakni anak-anak yang berpartisipasi

penuh di jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Beberapa

diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya,

tetapi frekuensi pertemuan mereka tidak menentu. Banyak di antara

mereka adalah anak-anak yang karena suatu sebab biasanya kekerasan

lari atau pergi dari rumah. Berbagai penelitian menunjukan bahwa

anak-anak pada katagori ini sangat rawan terhadap perlakuan salah,

baik secara sosial-emosional, fisik maupun seksual Irwanto dkk.

Ketiga,childern from families of the street, yakni anak-anak yang

berasal dari keluarga yang hidup di jalanan. Walaupun anak-anak ini

mempunyai hubungan kekeluargaan yang cukup kuat, tetapi hidup

mereka terombang-ambing dari satu tempat ke tempat lain dengan

segala resikonya (Blanc & Associates: Irwanto dkk: Taylor & Veale).

Salah satu ciri penting dari kategori ini adalah pemampangan kehidupan

jalanan sejak anak masih bayi bahkan sejak masih dalam kandungan. Di

Indonesia, kategori ini dengan mudah ditemui di berbagai kolong

jembatan, rumah-rumah liar sepanjang rel kereta api, dan sebagianya

walau secara kuantitatif jumlahnya belum diketehaui secara pasti.17

17Irwanto, Muhammad, Farid & Jeffry Anwar, anak yang membutuhkan perlindungan

khusus di Indonesia: analisis situasi, (jakarta: kerja sama PKPM unika atmajaya, Departemen

sosial, dan UNICEF, 1999), hlm 186-187

Page 51: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

42

D. KETERAMPILAN

1. Pengertian

Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal,

fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun

membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan

sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Menurut W. Gulo

keterampilan tidak mungkin berkembang jika tidak didukung oleh

sikap dan kemauan serta pengetahuan. Dari pernyataan tersebut

diketahui bahwa suatu keterampilan tidak akan terwujud tanpa adanya

kemauan, sikap dan pengetahuan yang dimiliki seseorang, sehingga

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menjadi kesatuan yang tidak

dapat terpisahkan dari seseorang.18

Menurut Ngalim Purwanto, keterampilan berasal dari kata terampil

(kemahiran) pekerjaan tangan atau kecelakaan kerja.19 Sedangkan

menurut Whitherington menyatakan bahwa suatu keterampilan adalah

hasil dari latihan yang berulang-ulang yang berdampak pada

perubahan progresif atau pertumbuhan yang dialami oleh seseorang

sebagai hasil dari aktivitas tertentu.20 Jadi keterampilan merupakan

serangakain latihan terencana dan terarah mulai dari hal sederhana

hingga hal yang kompleks yang diberikan oleh instruktur.

Keterampilan/kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik

bila terus diasah dan dilatih untuk menaikan kemampuan sehingga

18 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grafindo, 2002), hlm. 51. 19 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktikum, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1986), hlm. 169. 20 Whitherington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hlm. 104.

Page 52: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

43

akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan

yang ada. Beberapa contoh keterampilan itu sendiri antara lain:

keterampilan menulis, ketemapilan mengemudi, keterampilan

bernyanyi, keterampilan bermusik, dan lain sebagainya. Tujuan dari

pendekatan keterampilan ialah sebagai motivasi belajar peserta didik,

mengembangkan pengetahuan, serta cekatan dalam melakukan

aktivitas.

Jenis keterampilan menurut M. Sardiman A ada dua jenis yaitu:

a. Keterampilan Jasmani: keterampilan yang dapat diamati sehingga

menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari

anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.

b. Keterampilan Rohani: keterampilan yang menyangkut persoalan

penghayalan, keterampilan berfikir, serta kreativitas

menyelesaikan dan merumuskan masalah.21

21 M Sardiman A, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm 29.

Page 53: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

44

BAB III

GAMBARAN UMUM INSTITUT MUSIK JALANAN

A. Latar Belakang Berdirinya

Pengamen dan anak jalanan yang biasa berlalulalang di jalanan

Ibukota baik di lampu merah maupun bis-bis kota kerap kali dianggap

sebagai sampah masyarakat yang mengganggu ketertiban umum.

Pengamen dan anak jalanan yang mencari nafkah dari suara mereka

berharap agar sekitarnya memberikan rupiah untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Karena rata-rata para pengamen dan anak jalanan ini berasal

dari keluarga yang tidak mampu. Namun para pengamen dan anak

jalanan ini semakin tidak memiliki ruang untuk berkarya. Terlebih

peraturan pemerintah seperti Perda Kota Depok nomor. 16 Tahun 2012

tentang pembinaan dan pengawasan ketertiban umum bagian kedelapan

tentang tertib sosial paragraf 2 tertib memberi/meminta//pengemis dan

mengamen pada pasal 18 ayat 4 yang berbunyi bahwa setiap orang atau

badan dilarang memberikan sejumlah uang atau barang kepada peminta

sumbangan/pengemis/dan/atau pengamen di tempat-tempat sebagaimana

disebutkan pada ayat 2, semakin mempersempit ruang untuk menyalurkan

talenta bermusik yang mereka miliki.1

Para pengamen dan anak jalanan tidak semua masuk dalam

kategori pemalas, dan seperti yang dipaparkan diatas mereka rata-rata

berasal dari golongan keluarga yang tidak mampu dan tidak sedikit

1 Admin, Profil Pendiri Institut Musik Jalanan, diakses pada 15 Maret2017, pukul 13.00

WIB darihttp://institutmusikjalanan.org.

Page 54: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

45

diantara mereka putus sekolah dan sebagian besar lainnya tidak

bersekolah. Tetapi banyak dari pengamen dan anak jalanan tersebut

memiliki bakat bermusik. Namun kesempatan dan ruang berkarya tidak

berlaku bagi mereka.

Sekolah musik, les musik atau rekaman dalam label industri besar

mungkin hanya sebatas mimpi semata, bagi kawan-kawan musisi,

pengamen dan anak jalanan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp.

50.000/hari. Sementara alih profesi juga bukan hal yang mudah untuk

mereka lakukan. Perlu dipahami bersama bahwa talenta bermusik yang

mereka miliki adalah anugerah yang diberikan langsung oleh Tuhan yang

Maha Kuasa.

Tidak ada satupun manusia yang mampu menolak pada kondisi

dimana mereka mau dilahirkan. Terlebih menolak bakat yang

dianugerahkan Tuhan kepada dirinya, jika sebuah aturan dibuat untuk

memaksa seseorang berpindah profesi untuk mencari pekerjaan lain tanpa

pendidikan yang mempuni dan sama sekali tidak dikuasinya sudah dapat

diprediksi hasil yang didapat yakni angka penggangguran akan semakin

meningkat.

Dan jika tuntunan semakin mencekik, sementara aturan yang

diberlakukan bagi para pencari hidup dijalanan semakin keras, bukan tidak

mungkin jika kelak aturan tersebut akan melahirkan pelaku-pelaku

kriminal baru jalanan.

Hal lain yang mendapat perhatian serius karya-karya yang lahir

dari media televisi maupun radio, sedikit sekali media yang mau

Page 55: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

46

mengangkat kembali lagu-lagu untuk anak. Sehingga anak-anak di

Indonesia kehilangan dunia mereka. Bukan hanya satu saja, anak-anak

pada masa kini hampir tidak mengenal budaya mereka sendiri, bukan tidak

mungkin jika kelak mereka akan kehilangan kesenian dan budaya di

negerinya sendiri dan jangan heran jika pada suatu masa, anak-anak kita

tidak lagi mengenaliSaluang, Gondan Sembilan, Gamelan atau

Karinding.2

Dunia kanak-kanak, dimana imajinasi mereka sedang tumbuh dan

berkembang ikut dirusak dengan produksi-produksi lagu dewasa yang

bukan untuk dikonsumsi oleh usia mereka. Industri music

mainstreammenjajah anak-anak dengan suguhan lagu bernuansa cinta

yang sejatinya belum pantas untuk mereka konsumsi. Begitupun yang

terjadi pada adik-adik yang berada dalam binaan IMJ, sebagian besar dari

mereka adalah pengamen jalanan. Dalam aktivitas mengamen, mereka

dengan fasih menyanyikan lagu-lagu bertema cinta sementara usia mereka

masih sangat dini untuk menyanyikan lagu-lagu yang selayaknya

dikonsumsi untuk orang dewasa. Industri musik larut dalam komersial dan

nilai-nilai rupiah tanpa mau berfikir bagaimana membangun moral dan

mental yang baik bagi anak-anak bangsa.

Institut Musik Jalanan (IMJ) dinaungi oleh trio pendiri yakni Andi

Malewa, Iksan Skuter, dan Frysto Gurning bertekad untuk “melawan”

dengan cara-cara terhormat. Ketiga orang pendiri yang berjuang

dibidangnya masing-masing. Yakni Malewa seorang pendiri rumah baca

2 Admin, Profil Pendiri Institut Musik Jalanan, diakses pada 15 Maret 2017, pukul 13.00

WIB darihttp://institutmusikjalanan.org.

Page 56: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

47

panter Depok, Iksan Skuter seorang musisi dan musik director yang telah

malang melintang dalam industri musik baik major maupun indie dan

Frysto Gurning, dengan latar belakang sebagai seorang enterpeneur.

Persahabatan yang terjalin diantara ke tiga founder inilah yang kerap

melahirkan perbincangan yang panjang dan serius. Berawal dari

perbincangan ringan disebuah warung kopi pada pertengahan tahun 2013,

Andi, Iksan dan Frysto kemudian merumuskan ide pembentukan Institut

Musik Jalanan (IMJ).3

Tepat di akhir tahun 2013, Andi Malewa, Iksan skuter dan Frysto

Gurning mematangkan ide-ide pembentukan Institut Musik Jalanan (IMJ).

Januari 2014, atas kesepakatan ketiga pendiri Institut Musik Jalanan (IMJ)

inilah gedung Institut Musik Jalanan (IMJ) yang dirancang sepenuhnya

oleh Burhan Malewa (ayah dari Andi Malewa) kemudian terealisasi.

Institut Musik Jalanan (IMJ) dibangun diatas tanah seluas 300 meter

persegi.

Bukan hanya sebagai ruang rekaman gratis bagi musisi jalanan,

Institut Musik Jalanan (IMJ), juga sangat serius menggarap sebuah label

rekaman. IMJ mencetak karya-karya dari para seniman jalanan dalam

bentuk CD selayaknya produksi musik major label. Namun, dalam

prateknya pemasarannya IMJ menggunakan cara-cara indie yang sangat

struggle (perjuangan), dari satu bis ke bis lainya, dari satu angkutan umum

ke angkutan umum lainnya. Menjual CD album para seniman/musisi

jalanan dengan metode “Direct Selling” (penjualan langsung). Mereka

3 Admin, Profil Pendiri Institut Musik Jalanan, diakses pada 15 Maret 2017, pukul 13.00

WIB dari http://institutmusikjalanan.org.

Page 57: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

48

tidak lagi mengamen, melainkan berjualan, yang menjual hasil karya dari

talenta mereka sendiri.

Di Institut Musik Jalanan (IMJ), para rekan musisi jalanan

diarahkan untuk mematangkan karya lagu milik mereka sendiri,

mengarasemen karyanya sendiri, belajar memproses lagu sampai tahap

recording (rekaman). Karya yang telah direkam kemudian dikemas

kedalam bentuk kepingan CD yang juga diproses di Institut Musik

Jalanan.

Institut Musik Jalanan (IMJ) sudah mengeluarkan album perdana

Institut Musik Jalanan (IMJ) bertajuk Kalahkan Hari Ini yang dicetak

sebanyak 2000 keping ini mampu menembus pasar domestik hingga ke

mancanegara. Selain itu Institut Musik Jalanan (IMJ) mendapatkan

penghargaan dari Cahaya dari Timur Award sebagai kategori

pemberdayaan musik masyarakat. Serta kartu bebas ngamen yang

bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Depok dan dinas Pariwisata.4

B. Visi dan Misi

Dalam menjalankan program kegiatan, Institut Musik Jalanan

(IMJ) memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai suatu pedoman atau

acuan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Visi: Menjadi ruang ekspresi, berkarya dan berbudaya melalui

musik.

4 Admin, Cahaya Dari Timur Award 2014, diakses pada 15 Maret, pukul 13.00 WIB

http://institutmusikjalanan.org.

Page 58: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

49

Misi:

1. Mengajarkan pada masyarakat agar lebih menghargai karya

seni khususnya musik dengan membeli CD original.

2. Mengajarkan kepada Musisi/pengamen untuk kreatif dalam

berkarya.

3. Membentuk karakter musisi dan pengamen jalanan yang lebih

berkelas dengan cara memasarkan CD hasil karya mereka

sendiri. (tidak meminta uang receh melainkan berjualan CD).

4. Mengajarkan sistem produksi secara profesional dimulai dari

proses pematangan lagu, arasemen musik, mixing, mastering,

penggandaan CD serta proses distribusi secara independent.

5. Merangssang talenta musik demi menciptakan karya yang

imajinatif, edukatif, dan kreatif.5

C. Kegiatan Organisasi

Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas IMJ melakukan

kegiatan untuk menciptakan para seniman jalanan yang profesional:

1. Audisi: Institut Musik Jalanan (IMJ) membuka audisi bagi musisi

jalanan yang ingin mengkongkritkan karyanya secara profesional.

Adapun syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut.

a. Domisili Jadodetabek

b. Punya karya/ lagu sendiri.

c. Mampu bekerja tim secara profesional

5 Admin, Visi dan Misi Institut Musik Jalanan, diakses pada 15 maret 2017, pukul 13.00

WIB dari http://institutmusikjalanan.org.

Page 59: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

50

2. Setelah mereka diaudisi kegiatan selanjutnya adalah pematangan karya

:

- Pembahasan lirik.

- Arassemen.

- Hearing.

3. Mengkongkritkan karya (produksi)

- Recording (rekaman).

- Mixing & Mastening.

- Duplikasi album.

- Publikasi (sosial media melalui SoundCloud, Youtube, Sosial

Media (Facebook, Twiter, dll).

- Distribusi melalui musik indie dengan metode direct selling, sosial

media, dan campaign.

4. Selanjutnya penampilan secara langsung baik di televisi swasta, radio,

dan kedai ekspresi.

Selain kegiatan untuk mendapat bibit-bibit penyanyi yang

berkualitas mereka juga mendapatkan pemberdayaan yang ada di unit

usaha IMJ, unit usaha itu yakni:

1. Kedai Ekspresi IMJ berupa unit usaha café dengan menu utama aneka

jenis kopi dan menu-menu pendukung lainya. Kedai Ekspresi IMJ berada

di dalam gedung Insititut Musik Jalanan dengan fasilitas sebagai berikut:

a. Ruangan café dengan kapasitas 100 orang.

b. Screen & Projector.

Page 60: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

51

c. LED TV & sound sytem.

d. Stage Akustik.

e. Mushola.

f. Book Corner.

g. Saung komunitas.

h. 2 kamar mandi.

i. Free wifi.

j. Cable TV .

2. Sablon IMJ yakni menjual berbagai macam kaos, accecories dan pernak-

pernik Institut Musik Jalanan. Sedangkan bagi mereka yang ingin sekali

berkarya tetapi belum mempunyai karya mereka bisa mengikuti kelas-

kelas pembinaan yang ada di IMJ kelas-kelas pembinaan itu adalah.

a) Kelas lingkungan

Kelas lingkungan ini adalah wujud kerjasama antara Institut Musik

Jalanan denga Earth Hour Depok. Setiap satu bulan sekali, kelas ini

membahas tentang issu-issu lingkungan yang terjadi khusunya di

Depok.

b) Kelas Kesehatan

Kelas kesehatan ini diadakan setiap satu bulan sekali, dalam hal ini

Institut Musik Jalanan bekerja sama dengan Humaniora Act

membuka kelas kesehatan dengan konsentrasi HIV AIDS

Preventoin, kelas ini mendapatkan bimbingan langsung oleh dr.

Bagus Rahmat (WHO Indonesia) dan juga pendampingan dari

LSM peduli HIV kota Depok Kuldesek SG. Narkoba dan seks

Page 61: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

52

bebas diakses dengan sangat mudah. Setiap bulan satu kali, Institut

Musik Jalanan mengajak talent-talent musisi jalanan dan

masyarakat umum untuk mengenal lebih jauh tentang bahaya &

pencegahan epidemic virus HIV.

3. Kelas Musik IMJ

Workshop musik IMJ adalah kelas musik terbuka bagi talent-talent IMJ,

musisi jalanan, hingga masyarakat umum. Kelas ini bertujuan untuk

menambah ilmu pengetahuan musik dari semua sisi, produksi karya

hingga distribusi. Umumnya, kelas musik IMJ ini diisi oleh musisi yang

telah berpengalaman di industry musik Tanah Air seperti Ina Kamarie dan

Beben Jazz.

D. Jaringan Kerjasama Organisasi

Jaringan kerjasama yang dilakukan oleh Institut Musik

Jalanan(IMJ) yaitu dengan mitra kepolisian, kerjasama ini untuk menjaga

keamanan agar tercipta situasi yang nyaman. Selain itu IMJ bekerjasama

dengan dinas sosial dan dinas parawisata kota Depok untuk membuat kartu

bebas ngamen. IMJ bekerjasama dengan musisi ternama untuk

mengajarkan para talent agar mengetahui dan mengaplikasikan cara

bermusik yang baik dan benar. Selain itu IMJ juga bekerjasama dengan

wayang beber Indonesia, Sahabat Munir, Kuldesak, Humaniorat, Kedai

Ekpresi, dan televisi swasta bseperti Mnc tv, net tv, dan daai tv untuk

promosi musik produk IMJ.

Page 62: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

53

E. Susunan Kepengurusan dan Struktur Organisasi

Penggerak Institut Musik Jalanan yakni sebagai berikut

Tabel 2

Pengurus Institut Musik Jalanan

No. Nama Jabatan

1 Burhan Malewa Penasehat

2 Fryto Gurning Dewan Pembina

3 Andi Akmal Sera Malewa Dewan Pembina

4 Mohammad Ikhsan Ketua Pengurus Harian

5 Rido Abdillah Seketaris Pengurus Harian

6 Shinta Anggraini Bendahara Pengurus Harian

7 Ade Linasko Tanjung Anggota

8 Febriansa Azami Anggota

Sumber: Dokumen pribadi Institut Musik Jalanan tahun 2017

Page 63: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

54

F. Data Nama Musisi Institut Musik Jalanan (IMJ)

Nama musisi jalanan yang berhasil dalam pembuatan album

komplikasi kalahkan hari ini vol 1 dan 2 sebagai berikut:

Tabel 3

Data nama para musisi IMJ dengan tema kalahkan hari ini vol 1

No Nama Usia Tempat Mengamen

1 Sinyo IMJ. 22 Tahun. Terminal Kampung Rambutan.

2 Heri IMJ. 26 Tahun. Garut.

3 Dhea IMJ. 19 Tahun. Sekitar Terminal Depok.

4 Renggo

IMJ.

25 Tahun. Bekasi.

5 Sandi

Mawar IMJ.

24 Tahun. Bogor.

6 Bimo IMJ. 18 Tahun. Sekitaran Terminal Depok.

7 Ari IMJ. 27 Tahun. Terminal BlokM.

8 Ibnu IMJ. 25 Tahun. Terminal Kampung Rambutan.

Sumber: Dokumen Pribadi Institut Musik Jalanan tahun 2017

Tabel 4

Data nama musisi IMJ dengan tema kalahkan hari ini vol 2

No Nama Usia Tempat Mengamen

1 Adam IMJ. 17 Tahun. Sekitar Terminal Depok.

2 Lexy IMJ. 22 Tahun. Bekasi.

3 Hasan IMJ. 17 Tahun. Sekitar Terminal Depok.

4 Daya IMJ. 25 Tahun. Terminal BlokM.

5 Boby IMJ. 25 Tahun. Terminal Bogor.

Sumber: Dokumen Pribadi Institut Musik Jalanan tahun 2017

Page 64: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

55

Biodata Para Musisi jalanan Institut Musik Jalanan (IMJ)

Sinyo IMJ berasal dari daerah kampong rambutan, Sinyo berada

dijalanan atau menjadi pengamen jalanan sejak kelas 2 SD. Alasan Sinyo

mengaemen dijalanan awalnya iseng-iseng untuk menjajal bakat yang

Sinyo miliki, karena kedua tua Sinyo seorang guru koshidahan dan

penyanyi dangdut. Ketika Sinyo kelas 2 SMP kedua orang tua Sinyo

bercerai, Sinyo masih memiliki adik yang masih membutuhkan biaya

untuk sekolah. Karena alasan itu Sinyo tetap mengamen di jalan untuk

memenuhi kebutuhan adiknya.

Sinyo mengetahui IMJ dari seorang Andi Malewa, ketika Sinyo

mengamen di bus angkutan kota, ada Andi Malewa yang kebetulan

menjadi penumpang. Pada saat itu Andi malewa ketika mengdengar dan

melihat Sinyo bernyanyi, Andi Malewa memberikan uang dan kartu nama

kepada Sinyo. Lalu Sinyo mengubungi kartu nomor telepon di kartu nama

itu, dan Andi Malewa mengajak Sinyo untuk bergabung dengan Institut

Musik Jalanan (IMJ). Andi Malewa berbicara kepada Sinyo kalau Sinyo

memiliki bakat yang besar, memiliki peluang yang besar untuk menjadi

musisi besar pada suatu saat nanti, dengan alasan itu Sinyo memutuskan

untuk bergabung dengan IMJ pada tahun 2012. Di IMJ Sinyo

mendapatkan banyak pelatihan-pelatihan, diantaranya pelatihan vokal,

penarikan nafas, aksi panggung, dan lain-lain.

IMJ mengubah hidup Sinyo, awalnya Sinyo hanya mengamen di

jalan, dan selalu berada dalam kondisi yang berhaya, Sinyo sangat sering

di kejar-kejar Satpol PP karena para pengamen yang menganggu

Page 65: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

56

ketertiban umum harus ditangkap. Tapi sekarang Sinyo bisa menyalurkan

bakat dan potensinya di IMJ, selain itu secara penghasilan Sinyo lebih baik

karena Sinyo ikut serta dalam peluncuran album perdana IMJ yang

berjudul “Kalahkan Hari Ini”.

Heri IMJ berasal dari daerah Garut, Heri berada di jalan sejak

SMA. Alasan Heri turun ke jalan atau mengamen di jalan karena alasan

ekonomi, keluarga Heri sederhana, itu yang membuat Heri ingin

membantu perekonomian keluarga dengan cara menjadi pengamen di

jalan.

Heri mengetahui IMJ dari media sosial seperti youtube dan

facebook, di media sosial itu ada nomor telpon Andi Malewa. Heri

langsung menghubungi nomor itu dan memutuskan untuk pergi ke Depok,

sesampainya di Depok Heri bertemu Andi Malewa, dan Heri banyak

ngobrol dan bertanya-tanya. Heri pun di tes kemampuanya oleh Andi

malewa, Heri bermain piano. Dan Andi Malewa berkata kepada Heri kalau

Heri punya bakat dan kesempatan menjadi musisi yang besar. Dengan cara

latihan terus dan tekun dalam belajar bermusiknya. Karena alasan itu Heri

memutuskan untuk bergabung dengan IMJ tahun 2016.

Di IMJ Heri mendapatkan pelatihan-pelatihan seperti senam jari,

teknik bermain piano dan alat musik dengan benar, dan lain lain. IMJ

benar-benar menjadi wadah dan tempat menyalurkan bakat Heri, dia

latihan minimal 4 jam sehari, kalau tidak latihan bersama teman-teman

IMJ Heri latihan sendiri. Hidup

Page 66: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

57

Heri sekarang berubah ketika bergabung dengan IMJ, ada

ketenangan dalam hidupnya karena dapat menyalurkan bakatnya tanpa

harus melanggar aturan pemerintah. Heri sekarang sedang sibuk

membantu Sinyo dalam penggarapan album solo Sinyo.

G. Pendanaan Organisasi

Pendanaan Institut Musik Jalanan berasal dari dana pribadi dari

Fryto Gurning, Andi Akmal Sera Malewa, dan Ikhsan Skuter dan dari unit

usaha yang didirikan Institut Musik Jalanan seperti Distro IMJ, Kedai

Ekpresi yang menjual pernak pernik IMJ dan dikelola oleh anak-anak IMJ.

Page 67: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

58

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS LAPANGAN

Pada bab ini peneliti membahas tentang peran Institut Musik Jalanan

dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat, proses

pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ), serta hasil

dari pemberdayaan yang telah dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ).

Dengan menggabungkan dan mengkaji antara temuan lapangan, hasil

observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

dihubungkan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab II. Dari hasil

penelitian menemukan beberapa hal mengenai peran Institut Musik

Jalanan dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat, proses

pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ), serta hasil

dari pemberdayaan yang telah dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ),

Informasi tersebut didapat dari sumber primer, yaitu subyek penelitian

orang-orang yang peneliti jadikan sebagai sumber informasi dan obyek

penelitian yaitu kegiatan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ)

dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat.

A. Peran yang dilakukan Institut Musik Jalanan dalam Pemberdayaan

Musisi Jalanan di Depok Jawa Barat

Seseorang dikatakan beperan atau memiliki peran karena

mempunyai status dalam masyarakat walaupun kedudukannya ini berada

antara satu dengan lainnya, akan tetapi masing-masing dirinya berperan

sesuai dengan statusnya. Sesuai dengan teori yang telah dibahas oleh

Page 68: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

59

Sarlito Wirawan peran seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada

individu atau kelompok yang56 menempati kedudukan sosial tertentu.1

Untuk mencapai seperangkat harapan yang sesuai dengan nilai-

nilai yang berlaku dimasyarakat. Berawal dari harapan Pemerintah kota

Depok untuk membina ketertiban umum agar kota Depok menjadi lebih

tertib, aman dan indah maka pemerintah mewujudkannya dengan

membuat Peraturan Daerah nomor.16 tahun 2012 tentang Ketertiban

Umum bagian kedelapan tentang tertib sosial paragraf 2 tertib

memberi/meminta/sumbangan/mengemis dan mengamen pada pasal 18

ayat 4 yang berbunyi bahwa setiap orang atau badan dilarang memberikan

sejumlah uang atau barang kepada peminta sumbangan/pengemis dan/atau

pengamen di tempat-tempat sebagaimana disebutkan pada ayat 2. Harapan

Pemerintah Kota Depok ini menyebabkan perbedaan pandangan karena

peraturan tersebut dirasa tidak sesuai karena larangan itu tidak menjadi

solusi untuk mengganti mata pencaharian mereka yang sudah terbiasa

mencari nafkah di jalan. Maka dari itu Institut Musik Jalanan memberikan

pandangan baru agar mampu bersinergi dengan harapan Pemerintah Kota

Depok dengan memberikan solusi bagi para musisi jalanan yang benar-

benar memiliki potensi keterampilan bermusik yang baik. Bentuk sinergi

dari Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan dinas sosial kota

Depok, dinas parawisata akan merancangkan kartu bebas ngamen bagi

para musisi jalanan yang bergabung dengan Intitut Musik Jalanan.

1 Teori Peran menurut Sarlito Wirawan, bab II hlm. 24.

Page 69: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

60

Institut Musik Jalanan (IMJ) sangat serius menggarap sebuah label

rekaman. IMJ mencetak karya-karya para seniman jalanan dalam bentuk

CD selayaknya produksi musik major label, namun, dalam praktek

pemasaranya IMJ menggunakan cara yang berbeda, untuk menghasilkan

karya ini penuh perjuangan yakni dengan cara menjual hasil karya para

musisi jalanan yang sudah berbentuk Cd dari satu bis ke bis lainnya, dari

satu angkutan umum ke angkutan umum lainnya. Menjual CD album para

seniman/musisi jalanan dengan metode “Direct Selling”. Mereka tidak

lagi mengamen, melainkan berjualan hasil karya dari potensi keterampilan

bermusik mereka sendiri, seperti yang diungkapkan oleh pendiri IMJ Andi

Malewa sebagai berikut:

“Pemikiran melahirkan IMJ berawal ketika 2012, pemerintah Kota

Depok mengeluarkan peraturan Daerah (Perda) No. 16/2012 tentang

pembinaan ketertiban umum, dimana salah satu pasalnya berisi

larangan memberikan uang kepada pengemis dan pengamen. Perda ini

tentu mempersempit ruang para musisi jalanan. Padahal disana juga

ada mata pencaharian, ada sebuah semangat kebanggaan ketika karya

bisa didengarkan dan diapresiasi. Ditengah perkembangan teknologi

yang semakin dinamis, muncul ide untuk merekam karya cipta kami

dalam sebuah compact disc hingga bisa diedarkan kemasyarakat.”2

Para pengamen/musisi dan anak jalanan ini harus mengikuti

serangkaian tahapan apabila serius untuk bisa meraih mimpi. Pendiri IMJ

memanfaatkan jaringannya sesama musisi jalanan untuk mengumpulkan

teman-temannya beserta karya-karyanya untuk diseleksi. Seleksi ini

dilakukan karena tidak jarang pula terdapat pengamen jalanan yang

sebenarnya preman. Jadi, untuk menghindari niat baik gerakan sosial ini

salah sasaran, perlu dilakukan penyaringan. Semua dipersiapkan secara

2Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 70: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

61

matang, setelah disaring mereka akan rekaman bersama-sama tanpa

dipungut biaya lalu menuju tahap mixing, sampai pada sistem distribusi.

Hingga akhirnya album perdana berjudul Kalahkan hari ini yang berisi 10

lagu komplikasi dari para musisi jalan berbagai wilayah Jabodetabek.

Salah satu pendiri Institut Musik Jalanan (IMJ) yaitu Andi Akmal

Malewa Sera Malewa tidak sendiri, untuk pembuatan album dibantu para

volunteer yang membuat kinerja IMJ menjadi lebih baik. Bantuan para

volunteer ini dibagi menjadi dua tim yakni membantu manajemen Institut

Musik Jalanan (IMJ) dan manajemen unit usaha seperti kedai ekspresi dan

sablon IMJ. Seperti yang diungkapkan oleh volunteer Institut Musik

Jalanan sebagai berikut:

“aku bantu sejak berdirinya IMJ, aku bantu disini karena jarang sekali

ada pergerakan solusi untuk bantu pemerintah dalam pemberdayaan

para pengamen/musisi jalanan seperti IMJ ini. Karena itu aku siap

bantu mengabdi dan membantu apa yang dibutuhkan oleh IMJ.”3

Peran menurut Soejono Soekanto adalah aspek dinamis kedudukan

(status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia

menjalankan suatu peranan.4 Maka begitupun dengan para musisi jalanan

yang telah masuk dalam Institut Musik Jalanan, mereka harus mematuhi

aturan yang berlaku selama menjadi anak didik IMJ. Mereka juga harus

melaksanakan kewajiban yang dilakukan di IMJ dan mempunyai hak

selama berda di IMJ. Berikut pernyataan pendiri IMJ:

“kewajiban harus berkomitmen dengan IMJ baik itu volunteer maupun

dengan para talent IMJ, disiplin karena dalam membuat lagu bukan

3 Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 4Teori Peran Menurut Soejono Soekanto, Bab II, hlm. 25.

Page 71: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

62

sesuatu barang yang murah dan para musisi jalanan yang sudah

mempunyai karya ini harus mengikuti aturan yang dibuat IMJ seperti

rutin mengikuti latihan dan kelas-kelas yang ada di IMJ, sedangkan

hak bagi volunteer dan musisi jalanan adalah mereka menerima royalti

dari penjualan album unit-unit usaha.”5

Sama seperti yang diutarakan oleh pendiri IMJ, volunteer Intitut

Musik Jalanan juga mengungkapkan hak dan kewajiban sebagai berikut

“haknya disini dapet royalti dari penjualan di kedai ekspresi,

kewajibannya ya jaga kedai dari jam 15.00- 00.00 wib, terus buat

pembukuan keuangan.”6

Para talent juga mengungkapkan hak dan kewajiban yang ia dapatkan

di IMJ. Berikut pernyataanya:

“setiap rumah pasti ada aturan dan larangan. Di IMJ mempunyai

aturan dan larangan, setiap hari jumat harus latihan, dan tidak boleh

ngumpet-ngumpet untuk event, belajar etitut, tidak boleh memakai

Narkoba, minuman keras, dll ini merupakan kewajiban gw sebagai

talent yang harus gw jalanin, dan hak gw ya dapet bagian dari royalti

dan uang dari hasil event-event yang kita jalanin.”7

Bahwa ciri peran terletak pada adanya hubungan-hubungan sosial

seseorang dalam masyarakat yang menyangkut dinamika dari cara-cara

bertindak dengan berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat,

sebagaimana pengakuan terhadap status sosial.8 Kehadiran IMJ diwilayah

Depok ini mendapat sambutan yang baik dari pemerintah Kota Depok,

masyarakat sekitar baik dilingkungan IMJ sendiri, kalangan pemuda, dan

masyarakat luas bahkan sampai Internasional. Terbukti bahwa Institut

Musik Jalanan telah mendapatkan pengakuan resmi dari Badan Dunia Hak

5 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 6 Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 7 Wawancara Pribadi dengan Sinyo IMJ, talent Institut Musik Jalanan, Jumat, 19 Mei

2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 8 Ciri Peran Menurut Soejono Soekanto, bab II, hlm, 25.

Page 72: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

63

Kekayaan Intelektual (HAKI) yaitu Word Intelectual Property

Organization (WIPO). Konsultan HAKI memberikan dukungan penuh atas

kehadiran Institut Musik Jalanan (IMJ), karena mereka perlu melindungi

karya yang mereka buat agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain. Berikut

ungkapan pendiri IMJ:

“interaksi kami sangat baik dengan masyarakat sekitar IMJ, bahkan

tidak cuman masyarakat sekitar yang mengapresiasi kehadiran IMJ,

dunia internasional sudah mengenal IMJ dan IMJ sudah mendapatkan

pengakuan resmi dari WIPO badan dunia resmi tentang HAKI yang

ada di Jakarta.”9

Institut Musik Jalanan (IMJ) memiliki serangkaian peraturan yang

membuat para musisi binaannya dapat berkomitmen dengan aturan yang

ada didalam manajemen Institut Musik Jalanan (IMJ). Aturan yang

berlaku yaitu dengan datang disetiap latihan rutin pada hari Selasa dan

Jumat, mengikuti kelas musik yang diadakan pada hari sabtu yang

dimentori oleh Ina Kamari dan Beben Jas. Masyarakat IMJ telah

mengaktualisasikan dirinya dan membentuk pandangan bahwa Institut

Musik Jalanan adalah rumah karya bagi musisi jalanan yang saling

bersinergi baik dengan interaksi sosial yang saling menguntungkan baik

dengan masyarakat sekitar. Selain dengan lingkungan sekitar IMJ juga

bekerjasama dengan dinas sosial, dinas parawisata, untuk mendapatkan

kartu bebas ngamen.

Para musisi binaan Institut Musik Jalanan (IMJ) yang dulu dianggap

sebagai pengganggu ketertiban umum kini mereka bermetaforsa menjadi

9 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 73: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

64

seorang musisi profesional. Hal ini karena mereka menjalankan aturan

yang diterapkan oleh Institut Musik Jalanan. Aturan ini berguna untuk

menjalankan fungsi peran. Sebagaimana dijelaskan bahwa fungsi peran

itu.

a. Bahwa peran tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat

hendak dipertahankan kelangsungannya. .

b. Peranan tersebut seyogyanya dilekatkan pada individu yang oleh

masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus telah

terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk

melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu-individu yang tak

mampu melaksanakan perannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.

Oleh karena mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan yang

terlalu banyak dari kepentingan-kepentingan pribadinya.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan perannya, belum

tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang.

Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-

peluang tersebut..10

Sesuai dengan fungsi peran diatas, Institut Musik Jalanan telah

mempertahankan struktur yang ada masyarakat tanpa harus

menghilangkan potensi kreatifitas anak jalanan, struktur yang ada

dimasyarakat dalam hal ini adalah budaya mengamen atau menyanyi

10 Fungsi Peran menurut Soejono Soekanto, bab II. Hlm 26-27.

Page 74: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

65

didepan kalayak umum yang tidak lagi dianggap sebagai hobi tetapi untuk

mencari nafkah

Menurut W Gulo Keterampilan adalah kemampuan untuk

menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan,

mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga

menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.11 Sebagai contoh

dalam bermusik terdapat analogi melalui persepsi, visual, auditori,

antisipasi, pemikiran induktif-deduktif, memori, konsentrasi, dan logika.

Dalam musik juga dipelajari cepat-lambat, tinggi-rendah, keras-lembut,

yang berguna untuk melatih kepekaan terhadap stimuli lingkungan. Selain

itu, musik juga berpengaruh sebagai alat untuk meningkatkan dan

membantu perkembangan pribadi dan sosial. Alasan lain mengapa

dibutuhkan kreatifitas dalam bermusik karena aktivitas musik itu sendiri

justru lebih banyak melibatkan kegiatan yang mendorong terjadinya

penciptaan yang membutuhkan kreatifitas.12 Maka dari itu banyak anak

jalanan, musisi jalanan lebih condong untuk bermusik karena memang

mereka memiliki potensi tersebut. Institut Musik Jalanan menjadi wadah

agar struktur yang ada dimasyarakat ini tidak hilang dan menjadi lebih

berkembang.

Agar fungsi peran dapat dipertahankan masyarakat melekatkan

pada individu yang dianggap mampu untuk melaksanakan fungsi tersebut

adalah ketiga pendiri Institut Musik Jalanan yang mempunyai pengalaman

dibidangnya masing-masing, namun bisa kompak dalam membangun

11 Pengertian Keterampilan menurut W Gulo, bab II, hlm, 36. 12 Herwin Yogo Wicaksono, Kreatifitas dalam Pembelajaran Musik, diakses pada 16 Juni

2017 dari http://www.staff.uny.ac.id

Page 75: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

66

Institut Musik Jalanan. Pelopor musik jalanan pertama kali Depok adalah

Andi Malewa masyarakat sekitar Depok, sudah tidak meragukan lagi

karya yang sudah dibuatnya antara lain adalah membangun Rumah Baca

Panter pada tahun 2010 diwilayah terminal Kota Depok, lalu kedua adalah

Iksan Skuter seorang musisi indie yang sudah malang melintang di Dunia

Industri Musik Indonesia, dan yang ketiga adalah Frysto Gurning seorang

entrepreneur yang ahli dibidangnya. Mereka sudah tidak diragukan lagi

terhadap potensi yang ketiga pendiri ini miliki, karena para pendiri ini

sudah memiliki pengalamannya dibidangnya masing-masing, ketika

mereka bertiga bersinergi untuk membangun Intitut Musik Jalanan. Ketiga

pendiri ini mendirikan Institut Musik Jalanan dengan biaya mereka sendiri,

dan mereka memiliki harapan seperti yang diungkapkan salah satu pendiri

IMJ sebagai berikut:

“harapan kami para pendiri IMJ agar para musisi jalanan memiliki

ruang untuk berkarya dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat

luas bahwa para pengamen atau musisi jalanan tidak dianggap

sebelah mata oleh masyarakat terlebih anak-anak dapat memiliki

ruang dan tidak lagi dijalanan karena jalanan adalah tempat

berbahaya bagi anak.”13

Masyarakat mendukung ide tersebut dan diharapkan kehadiran

Institut Musik Jalanan menjadi solusi dari sebuah kebijakan pemerintah

Kota Depok tentang larangan memberikan yang kepada pengemis,

pengamen, dan anak jalanan.

Dari analisa yang berdasarkan temuan lapangan tersebut dapat

peneliti simpulkan bahwa peran yang dilakukan Institut Musik Jalanan

13 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 76: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

67

(IMJ) adalah sebagai pembuktian kepada pemerintah bahwa mereka

mampu mewujudkan harapan yang diinginkan Pemerintah Kota Depok

untuk membina ketertiban umum secara nyata bukan hanya Perda tetapi

dengan solusi nyata. Institut Musik Jalanan (IMJ) dengan kemandirian

para pendirinya membuktikan bahwa dengan berjalan beriiringan akan

mencapai hasil yang maksimal dalam hal ini adalah dukungan

masyarakatlah yang membuat Institut Musik Jalanan tetap eksis sampai

saat ini, sehingga para talent binaan IMJ yang tadinya memiliki status

sosial rendah kini sudah diakui kehadiranya dengan karya kreatifitas

mereka. Dengan mematuhi segala kewajiban yang ada di Institut Musik

Jalanan (IMJ) mereka mendapatkan status sosial yang lebih baik dan

pendapatan yang lebih meningkat dari sebelumnya. Para musisi binaan

IMJ ini memiliki peran ganda yakni sebagai seorang anak yang seharusnya

berperan selayaknya anak seperti menjadi seorang murid disekolah, dan

menjadi seorang anak di keluarga. Namun, kenyataannya mereka tidak

melaksanakan peranannya tersebut disekolah karena harus membantu

orang tuanya untuk mencari nafkah. Mereka kehilangan peranan tersebut

dan menggantikan peran baru sebagai anak yang mencari nafkah bagi

keluarga.

Maka dari itu Institut Musik Jalanan (IMJ) menjadi wadah bagi

mereka yang benar berpotensi mengembangkan kreatifitas yang dimiliki.

Institut Musik Jalanan (IMJ) menjadi penghubung bagi mereka yang

kehilangan peranannya sebagai anak. Mereka yang tidak bersekolah akan

disekolahkan dengan bantuan lembaga Humanioract dan apabila keluarga

Page 77: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

68

tidak bekerja akan dibuatkan usaha yang sesusai dengan potensi yang

dimiliki oleh keluarga yang membutuhkan. Selain itu anak yang menjadi

talent binaan Institut Musik Jalanan (IMJ) ini tidak perlu khawatir untuk

tidak dapat membantu kedua orangtuanya dalam mencari nafkah, tetapi

mereka dapat membantu kedua orangtuanya dari event-event yang

diikutinya.

Bila mengacu pada Jim Ife (2002:231-257) beberapa peran yang

dapat dilaksanakan da’i dalam pengembangan masyarakat yaitu:

a. Peranan-peranan fasilitatif meliputi peranan animasi sosial, mediasi

dan negoisasi, dukungan, pembentukan konsensus, fasilitasi

kelompok, pemanfaatan sumber daya dan keterampilan,

pengorganisasian dan komunukasi personal.

b. Peranan-peranan pendidikan terdiri dari peranan peningkatan

kesadaran, penyampaian informasi, pengkonfrontasian, dan

pelatihan.

c. Peranan-peranan representasional meliputi peranan: mendapatkan

sumber, advokasi, pemanfaatan media dan hubungan masyarakat,

jaringan kerja dan berbagai pengetahuan serta keterampilan.

IMJ berperan dalam peningkatan kesadaran kepada musisi jalanan

terkait potensi yang mereka miliki. IMJ selalu memberikan pelatihan-

pelatihan kepada para musisi jalanan. IMJ menjadi lembaga yang

memfasilitasi para musisi jalanan untuk mengembangkan bakat dan

potensinya.

Page 78: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

69

B. Proses Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan kepada

Musisi Jalanan di Depok Jawa Barat.

Selain itu Institut Musik Jalanan (IMJ) sudah melakukan

pemberdayaan kepada anak jalanan, dengan cara IMJ menjadi wadah bagi

anak jalanan untuk berkreasi, IMJ mengajarkan anak jalanan untuk

bermain musik dan bernyanyi dengan baik, IMJ menyadarkan akan potensi

yang mereka miliki, dan IMJ memberi penguatan dan keyakinan kepada

anak jalanan bahwa mereka memiliki potensi yang besar, apabila diasah

terus akan menghasilkan karya yang sangat baik. Seperti yang diungkap

pendiri Institut Musik Jalanan sebagai berikut:

”bertahun-tahun saya berada dijalanan, dan saya amati karakter

anak-anak jalanan, ada beberapa yang bagus, seperti sinyo saya

ketemu di bus angkutan kota, sinyo memiliki potensi yang besar

namun tidak ada tempat dan wadah untuk menerbitkanya menjadi

musisi, oleh karena itu sinyo saya suruh ikut gabung dengan IMJ.

Selain itu IMJ selalu mengadakan audisi kepada calon musisi,

disitu saya dapat melihat potensi mereka, apakah mereka cocok

bernyanyi atau bermain musik saja.”14

Pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani dan beberapa tokoh

lainya seperti Moh Ali Aziz dkk dalam buku Edi Suharto pemberdayaan

masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada

masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan

perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan

masyarakat yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya

sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan

14 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 79: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

70

mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi melalui berbagai aktivitas.15

Kehadiran Institut Musik Jalanan (IMJ) sangat membantu kinerja

Pemerintah Kota Depok dalam menangani masalah anak jalanan. Biasanya

anak jalanan yang dijangkau/dijaring oleh dinas sosial didata, lalu

diberikan pelatihan yang tidak sesuai dengan hoby mereka, seperti

menjahit, akan tetapi dengan adanya IMJ dinas sosial dapat memberikan

pelatihan kepada anak jalanan dengan cara bekerja sama dengan IMJ. Jadi

anak jalanan yang terjangkau/terjaring oleh dinas sosial diberikan

pelatihanya sesuai dengan potensi yang mereka miliki, tidak lagi anak

jalanan diberikan pelatihan menjahit yang bukan dari keahlian anak

jalanan.

Tujuan didirikan Intitut Musik Jalanan (IMJ) adalah sebagai wadah

atau tempat bagi anak jalanan/musisi jalanan yang ingin mengembangkan

potensi mereka. IMJ sebagai jembatan anak jalanan untuk naik kelas,

mengekspresikan karya mereka, dan IMJ memfasilitasi anak

jalanan/musisi jalanan untuk mengembangkan karyanya. Seperti yang

diungkapkan pendiri Institut Musik Jalanan sebagai berikut:

”saya hanya bilang kepada para musisi jalanan, IMJ ada sebagai

jembatan kalian untuk naik kelas, untuk berkarya dan diakui hasil

karya kalian oleh masyarakat banyak, jadi teruslah fokus terhadap

potensi yang anda miliki jangan pernah minder dengan orang lain,

kalian harus yakin dengan apa yang kalian miliki, dan kalian harus

percaya bahwa bakat yang kalian miliki merupakan pemberian

Allah SWT kepada kalian.”16

15 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat menurut Sulistiyani, Moh Ali Aziz dkk dalam

buku Edi Soeharto, bab II, hlm. 28-29-30 16 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 80: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

71

Menurut Sulistiyani tujuan pemberdayaan yang ingin dicapai

adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.

Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan

mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Untuk mencapai

kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses, melalui proses belajar

maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh kemampuan atau daya

dari waktu ke waktu. 17Institut Musik Jalanan sudah membuat anak

jalanan/ musisi jalanan menjadi lebih baik, karena mereka tidak lagi kejar-

kejar petugas satpol pp.

Institut Musik Jalanan (IMJ) sudah melakukan hal sangat positif,

selain memberikan pengutan dan keyakinan kepada anak jalanan/musisi

jalanan bahwa mereka memiliki potensi, IMJ juga menjadi jembatan dan

wadah untuk mengembangkan karyanya, menjadikan anak jalanan/musisi

jalanan menjadi mandiri dan berani untuk bersaing dengan anak-anak lain

di luar sana. Seperti yang diungkapkan pendiri Institut Musik Jalanan

sebagai berikut:

“apa yang membuat kalian malu dan tidak dapat bersaing? Kalian

sama-sama manusia, dan sama-sama memilki hak yang sama untuk

berkarya, di IMJ difasilitasi alat-alat yang keren, dan kemampuan

yang kalian miliki pun baik dan cukup bagus untuk menjadi musisi

jalanan, jadi apa yang harus membuat kalian takut untuk bersaing.

Itu yang saya katakan kepada para musisi jalanan, IMJ terus

mendorong mereka maju dan bersaing.

17 Tujuan Pemberdayaan menurut Sulistiyani, bab II, hlm. 29.

Page 81: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

72

Pemberdayaan yang diberikan Institut Musik Jalanan (IMJ) kepada

para musisi jalanan dilakukan secara bertahap. Diawali dengan melakukan

penyadaran terhadap anak jalanan bahwa mereka memiliki potensi dan

bakat dengan cara diadakan audisi, melihat potensi para musisi jalanan

lebih cocok bermain musik atau menjadi vokalis, diberikan pelatihan

sesuai potensi yang mereka miliki, melakukan rutin latihan setiap selasa

dan jumat. Seperti yang diungkapkan pendiri IMJ dan volunteer IMJ

sebagai berikut:

“saya bilang kepada para musisi jalanan bahwa kalian memiliki potensi

yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, terus galih potensi kalian,

latihan terus dan tetap belajar, yakin akan bakat yang kalian miliki

yakni bermusik. selain itu menyakinkan para musisi jalanan ini tidak

bisa dengan kata-kata saja melainkan dengan bukti-bukti, bahwa

senior-senior mereka yang sudah ada di IMJ sudah menjadi sukses,

masuk tv dll.”18

Hal yang sama juga diungkapkan volunteer Institut Musik Jalanan

sebagai berikut:

“mengadakan audisi kepada para musisi jalanan yang ingin naek kelas

dan berkembang, dari audisi para musisi dilihat dimana potensi mereka

apakah bernyanyi atau bermain alat musik.”19

Talen Institut Musik Jalanan pun mengungkapkan bahwa dia

mendapatkan pelatihan dan penyadaran yang diberikan bang Andi sebagai

berikut:

“bang Andi bilang saya harus yakin akan potensi yang saya miliki dan

terus belajar agar bisa lebih baik lagi dalam bermusiknya, kebetulan

saya main keyboard.”20

18 Wawancara Pribadi dengan Andi Akmal Malewa, ST Pendiri Institut Musik Jalanan,

Kamis, 18 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 19 Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 20 Wawancara Pribadi dengan Heri IMJ, Jumat, 19 Mei 2017.

Page 82: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

73

Hal yang sama juga diungkapkan musisi Institut Musik Jalanan

sebagai berikut:

“Sinyo lu punya bakat yang tidak dimiliki orang lain, suara lu bagus

dan gw akui kalau suara lu bagus,lu jangan pernah menyerah terus

berusaha dan belajar. bang andi menyakinkan saya dengan kata-kata

itu.”21

Selain melakukan penyadaran dan audisi Institut Musik Jalanan (IMJ)

pun memberikan pelatihan-pelatihan kepada para musisi jalanan yang

menjadi binaan IMJ. Institut Musik Jalanan memberikan pelatihan kepada

musisi jalanan sesuai dengan kemampuan, contoh ketika audisi diarahkan

untuk menjadi vokalis maka musisi jalanan tersebut akan mendapatkan

pelatihan sesuai dengan potensinya. Seperti yang diungkapkan oleh talent

Institut Musik Jalanan sebagai berikut:

“bermusik, teknik vokal, teknik gitar, teknik bernyanyi, aksi panggung,

etika, kelas musik, dll.”22

Hal yang sama juga diungkapkan Heri salah satu talent Institut Musik

Jalanan yang diberikan pelatihan yang berbeda dengan sinyo, karena Heri

seorang pemain keyboard. Heri mendapat pelatihan sebagai berikut:

“senam jari, dan teknik-teknik dasar bermusik.”23

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat berlangsung secara bertahap

seperti yang dikemukakan oleh Sulistyani dalam buku Ambar Teguh

Sulistiyani Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi :

21 Wawancara Pribadi dengan Sinyo IMJ, Jumat, 19 Mei 2017 22 Wawancara Pribadi dengan Sinyo IMJ, Jumat, 19 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan

Arif Rahman Hakim Depok. 23 Wawancara Pribadi dengan Heri IMJ, Jumat, 19 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan

Arif Rahman Hakim Depok.

Page 83: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

74

a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan

peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan-keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan

keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam

pembangunan.

c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan

sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk

mengantarkan pada kemandirian.24

Para pengurus IMJ melakukan pelatihan kepada binaan IMJ, pengurus

IMJ pun mengadakan workshop dengan mendatangkan pelatih-pelatih

ternama. Hal ini untuk lebih memotivasi para musisi jalanan agar lebih

semangat lagi untuk berkarya. Seperti yang diungkapkan volunteer

Institut Musik Jalanan (IMJ) sebagai berikut:

“pengurus IMJ mendatangkan pelatih dan mengadakan workshop.

pelatih vokal dilatih oleh guru vokal seperti Ina Kamari dan bermain

musik dilatih oleh pengurus-pengurus seperti saya, bang widi, dan

bang badai.”25

Dari analisa yang berdasarkan temuan lapangan tersebut dapat peneliti

simpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Institut

Musik Jalanan (IMJ) adalah sebagai contoh kongkrit pemberdayaan,

karena IMJ dapat menyadarkan para anak jalanan/musisi jalanan akan

potensi yang dimilikinya. Institut Musik Jalanan pun telah membuat para

24 Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, hlm. 83. 25 Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 84: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

75

anak jalanan/musisi jalanan mempunyai wadah untuk mengembangkan

bakatnya, IMJ menjadi pelindung bagi para musisi jalanan agar tidak

dihina oleh masyarakat dan ditangkap satpol PP, dan IMJ terus mendorong

para binaan mereka agar terus menghasilkan karya-karya terbaik mereka.

Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan (IMJ) pun

dilakukan secara bertahap. Ada beberapa tahap yang dilakukan Institut

Musik Jalanan agar para talent ini bisa menjadi musisi yang lebih baik dari

sebelumnya. Tahapan yang dilakukan Institut Musik Jalanan ini sangat

sesuai dengan konteks teori tahapan pemberdayaan yang diungkapkan oleh

Sulistiyani dalam buku Ambar Teguh Sulistiyani. Pertama, ada tahapan

penyadaran, dimana para anak jalanan/musisi jalanan disadarkan oleh

pengurus IMJ akan bakat dan potensi yang dimilikinya. Banyak anak

jalanan/musisi jalanan yang tidak sadar akan potensi besar yang

dimilikinya, dalam hal ini harus ada seseorang yang menyakinkan bahwa

mereka memiliki potensi itu, dan IMJ berhasil melakukan itu kepada para

binaan mereka. Kedua, ada tahapan pengutan akan potensi yang dimiliki,

Institut Musik Jalanan memberikan pelatihan yang sesuai dengan bakat

dan potensi yang dimiliki para talent, terus diasah kemampuan mereka dan

hasilnya mereka semakin baik dalam mengembangkan potensi mereka.

Tahapan kedua ini harus ada kesadaran bagi anak jalanan/musisi jalanan

bahwa mereka memang memiliki potensi. Dan tahapan yang ketiga, sama

seperti tahapan kedua yakni pengutan intelektual terhadap apa yang

dimiliki para talent IMJ.

Page 85: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

76

Institut Musik Jalanan (IMJ) mempunyai harapan agar semua anak

jalanan/musisi jalanan yang ingin naik kelas, untuk bergabung dengan

Institut Musik Jalanan. Kerena IMJ sangat terbuka bagi para musisi

jalanan yang ingin mengembangkan bakatnya. Ada startegi yang dilakukan

IMJ untuk menarik anak jalanan untuk bergabung seperti yang

diungkapkan volunteer sebagai berikut:

“kita pake cara menggunakan brosur,melaui FB, dan Twiter dengan

cara mengundang untuk gabung dengan IMJ. Tapi kembali lagi

keputusan ada di anak-anak jalanan.”26

C. Hasil Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan kepada

Musisi Jalanan di Depok Jawa Barat.

Hasil dari pemberdayaan yang dilakukan kepada anak jalanan di

wilayah Depok cukup baik untuk pribadi anak jalanan tersebut dan untuk

pemerintah dalam hal ini, karena mereka tidak lagi mengganggu ketertiban

umum. Sekarang para anak jalanan ini sudah menjadi musisi jalanan yang

cukup baik, musisi jalanan yang mempunyai karya-karya, dan karya

tersebut dibuat album. Lalu album itu dijual kepada masyarakat luas. Dan

IMJ sangat banyak memiliki prestasi Seperti yang diungkapkan volunteer

dan para talent sebagai berikut:

“ya ga mau riya sih sebenernya, hahaha. Lumayan bagus, pertama IMJ

sudah diliput oleh beberapa stasiun TV, seperti metro tv dan trans tv.

Kedua IMJ sudah memiliki 3 album, ketiga pengahargaan dari cahaya

timur word, dan penghargaan yang didapat bang Andi sebagai salah

satu ispirator muda.”27

26Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

27 Wawancara Pribadi dengan Febriansyah Azami, volunteer di unit usaha Institut Musik

Jalanan, Senen, 15 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 86: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

77

“saya kan belum lama bergabung di IMJ, jadi cuman ikut event-event

saja ketika IMJ mendapat undangan dari luar.”28

“memiliki album bersama IMJ yang berjudul kalahkan hari ini, dan

saya lagi menggarap album solo saya.”29

Dari analisa yang berdasarkan temuan lapangan dapat peneliti

simpulkan bahwa Institut Musik Jalanan (IMJ) sudah menghasilkan

musisi-musisi jalanan yang cukup baik. Semua musisi jalanan yang

mengikuti program latihan yang diberikan Institut Musik Jalanan

(IMJ)merasakan hasil dari pelatihan itu, salah satu contoh, kita sering

menemui anak jalanan yang mengamen dengan modal nyanyi asal-asalan,

lalu meminta uang, bernyanyi tanpa etika dan vokal yang benar, tetapi

memaksa untuk diberikan uang. Itu adalah anak jalanan yang sangat

buruk, di IMJ diajarkan etika, bernyanyi dengan benar, aksi panggung, jadi

bisa dipastikan binaan IMJ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan

anak jalanan pada contoh tadi. Selain itu binaan IMJ ada beberapa yang

sudah memiliki album dan sudah di produksi, itu semua karena hasil dari

pemberdayaan yang dilakukan Intitut Musik Jalanan (IMJ) kepada anak

jalanan di wilayah Depok Jawa Barat.

28 Wawancara Pribadi dengan Heri IMJ, Jumat, 19 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ

Jalan Arif Rahman Hakim Depok. 29 Wawancara Pribadi dengan Sinyo IMJ, Jumat, 19 Mei 2017, Di Kedai Ekpresi IMJ

Jalan Arif Rahman Hakim Depok.

Page 87: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

78

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti di Institut Musik

Jalanan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan

peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Peran yang dilakukan Institut Musik Jalanan dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan di Depok Jawa Barat

Peneliti menggunakan teori dari Soejono Soekanto bahwa peran dapat

dijalankan bila ia telah melaksanakan hak dan kewajiban, yang memfasilitasi

seseorang akan berperan adalah lembaga. Dalam hal ini Institut Musik Jalanan

sebagai lembaga penyelenggara agar seseorang mampu berperan untuk

menjalankan hak dan kewajibannya.

peran yang dilakukan Institut Musik Jalanan adalah sebagai

pembuktian kepada pemerintah bahwa mereka mampu untuk mewujudkan

harapan yang diinginkan Pemerintah Kota Depok untuk membina ketertiban

umum secara nyata bukan hanya Perda tetapi dengan solusi nyata. Institut

Musik Jalanan dengan kemandirian para pendirinya membuktikan bahwa

dengan berjalan beriiringan akan mencapai hasil yang maksimal dalam hal ini

adalah dukungan masyarakatlah yang membuat Institut Musik Jalanan tetap

eksis sampai saat ini sehingga para talent binaan IMJ yang tadinya memiliki

Page 88: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

79

status sosial rendah kini sudah diakui kehadiranya dengan karya kreatifitas

mereka. Dengan mematuhi segala kewajiban yang ada di Institut Musik

Jalanan mereka mendapatkan status sosial yang lebih baik dan pendapatan

yang lebih meningkat dari sebelumnya.

2. Proses Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan kepada Anak

Jalanan di Depok Jawa Barat.

Pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani dan beberapa tokoh

lainya seperti Moh Ali Aziz dkk dalam buku Edi Suharto pemberdayaan

masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada

masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan

perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan masyarakat

yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya sehingga masyarakat

tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan mengaktualisasikan diri atau

berpartisipasi melalui berbagai aktivitas

Institut Musik Jalanan sudah melakukan pemberdayaan kepada anak

jalanan, dengan cara IMJ menjadi wadah bagi anak jalanan untuk berkreasi,

IMJ mengajarkan anak jalanan untuk bermain musik dan bernyanyi dengan

baik, IMJ menyadarkan akan potensi yang mereka miliki, dan IMJ memberi

penguatan dan keyakinan kepada anak jalanan bahwa mereka memiliki

potensi yang besar, apabila di asah terus akan menghasilkan karya yang

sangat baik.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Institut Musik Jalanan

adalah sebagai contoh kongkrit pemberdayaan, karena IMJ dapat

Page 89: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

80

menyadarkan para anak jalanan/musisi jalanan akan potensi yang dimilikinya.

Institut Musik Jalanan pun telah membuat para anak jalanan/musisi jalanan

mempunyai wadah untuk mengembangkan bakatnya, IMJ menjadi pelindung

bagi para musisi jalanan agar tidak dihina oleh masyarakat dan ditangkap

satpol PP, dan IMJ terus mendorong para binaan mereka agar terus

menghasilkan karya-karya terbaik mereka.

Pemberdayaan yang dilakukan Institut Musik Jalanan pun dilakukan

secara bertahap. Ada beberapa tahap yang dilakukan Institut Musik Jalanan

agar para talent ini bisa menjadi musisi yang lebih baik dari sebelumnya.

Tahapan yang dilakukan Institut Musik Jalanan ini sangat sesuai dengan

konteks teori tahapan pemberdayaan yang diungkapkan oleh Sulistiyani

dalam buku Ambar Teguh Sulistiyani. Pertama, ada tahapan penyadaran,

dimana para anak jalanan/musisi jalanan sadarkan oleh pengurus IMJ akan

bakat dan potensi yang dimilikinya. Banyak anak jalanan/musisi jalanan yang

tidak sadar akan potensi besar yang dimilikinya, dalam hal ini harus ada

seseorang yang menyakinkan bahwa mereka memiliki potensi itu, dan IMJ

berhasil melakukan itu kepada para binaan mereka. Kedua, ada tahapan

pengutan akan potensi yang dimiliki, Institut Musik Jalanan memberikan

pelatihan yang sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki para talent, terus

di asah kemampuan mereka dan hasilnya mereka semakin baik dalam

mengembangkan potensi mereka. Tahapan kedua ini harus ada kesadaran bagi

anak jalanan/musisi jalanan bahwa mereka memang memiliki potensi. Dan

Page 90: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

81

tahapan yang ketiga, sama seperti tahapan kedua yakni pengutan intelektual

terhadap apa yang dimiliki para talent IMJ.

B. SARAN

Dari hasil kesimpulan yang tertera diatas peneliti akan memberikan

saran yang terkait dengan Peranan Institut Musik Jalanan dalam

Pemberdayaan Anak Jalanan di Depok Jawa Barat sebagai berikut:

1. Institut Musik Jalanan telah melakukan peranannya untuk mengembangkan

potensi kreatifitas anak jalanan tetapi diperlukan seorang pekerja sosial agar

dapat mengaplikasikan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh kepada

anak jalanan.

2. Pemerintah Kota Depok sebaiknya membuat mekanisme yang jelas dengan

sistem yang diberlakukan untuk pengamen jalanan yang memiliki potensi

kreatifitas. Dari turunnya Perda nomor 16 Tahun 2012 tentang pembinaan dan

pengawasan ketertiban umum bagian kedelapan tentang tertib sosial paragraf

2 tertib memberi/meminta/sumbangan/mengemis/ dan mengamen pada pasal

18 ayat 4 yang berbunyi bahwa setiap orang atau badan dilarang memberikan

sejumlah uang atau barang kepada peminta sumbangan/pengemis dan/ atau

pengamen di tempat-tempat umum sehingga para pengamen jalanan tersebut

mendapatkan solusi dari Perda yang dikeluarkan.

3. Pemerintah Kota Depok, Dinas Sosial, dan Dinas Parawisata sebaiknya

mempercepat turunnya kartu bebas ngamen untuk mempermudah sosialisasi

karya para talent Institut Musik Jalanan.

Page 91: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

82

4. Sebaiknya Institut Musik Jalanan menambah kuota masuk para musisi jalanan

yang mengikuti audisi sehingga akan lebih banyak musisi jalanan yang dapat

mengembangkan potensi kreatifitas bernyanyi dan bermusik yang dimiliki

serta akan lebih banyak membantu pemerintah kota Depok dalam

menyelesaikan masalah anak jalanan dan pengamen jalanan di Depok.

Page 92: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

83

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulsyani. Sosiologi SkematikaTeori dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2012.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Mayarakat dan

Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

UI, 2001.

Ahmadi, Abu. Psikolgi Sosial. Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2007.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2008

Hadari, Nawawi. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1992.

Hermansah, Tantan. Mengelola Sampah Memberdayakan Masyarakat. Bogor:

Titian Nusa, 2015.

Irwanto, Muhammad, Farid & Anwar, Jeffry. (1999). Anak yang Membutuhkan

Perlindungan Khusus di Indonesia: Analisis Situasi. (Jakarta:

PKPM Unika Atmajaya, Departemen sosial, dan UNICEF).

Kartono, Kartini. Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali, 1985

Mahkamah Agung RI. Undang-undang Perlindungan Anak Penghaspusan

Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pemberantasan Tindak

Pidana Perdagangan Orang. Jakarta: MA, 2013.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Muchsin. Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Positif. Jakarta:

Mahkamah Agung, 2011.

Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktikum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1986.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali, 1984

Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2002.

Soetomo. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2010.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suharto, Edi. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta,

2011.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Sulistiyani, Ambar Teguh. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan.

Yogyakarta: Gava Media, 2004.

Page 93: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

84

Suprayogo, Imam dan Tobroni. Metode penelitian Sosial Agama. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Grub,

2003.

Usman, Husaini dan Purnomo. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2000.

Whitherington. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru, 1985.

Internet:

Admin. “Cahaya dari Timur Award 2014”. Artikel diakses pada tanggal 15 Maret

2017 dari http://institutmusikjalanan.org.

Admin. “Profil Pendiri Institut Musik Jalanan”. Artikel diakses pada tanggal 15

Maret 2017 dari http://institutmusikjalanan.org.

Admin. “Visi dan Misi Institut Musik Jalanan”. Artikel diakses pada tanggal 15

Maret 2017 dari http://institutmusikjalanan.org.

Wicaksono, Herwin Yoga. “Kreatifitas dalam Pembelajaran Musik”. Artikel

diakses pada tanggal 16 Juni 2017 dari http://www.staff.uny.ac.id

Page 94: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Transkip Wawancara

Peranan IMJ dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat

Informan : Pendiri Institut Musik Jalanan

A. Identitas

Nama : Andi Akmal Sera Malewa ST

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Wawancara : 18 Mei 2017

Waktu Wawancara : 30 Menit

B. Pertanyaan

1. Sejak kapan didirikan IMJ?

Jawaban: Institut Musik Jalanan berdiri pada Januari 2014 hasil

kesepakatan kami bertiga untuk mendirikan IMJ.

2. Bagaimana proses awal sampai terbentuknya IMJ seperti saat ini?

Jawaban: pemikiran melahirkan IMJ berawal ketika 2012, pemerintah

Kota Depok mengeluarkan peraturan Daerah (Perda) No. 16/2012 tentang

pembinaan ketertiban umum, dimana salah satu pasalnya berisi larangan

memberikan uang kepada pengemis dan pengamen. Perda ini tentu

mempersempit ruang para musisi jalanan.Padahal disana juga ada mata

pencaharian, ada sebuah semangat kebanggaan ketika karya bisa

didengarkan dan di apresiasi. Ditengah perkembangan teknologi yang

Page 95: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

semakin dinamis, muncul ide untuk merekam karya cipta kami dalam

sebuah compact disc hingga bisa diedarkan kemasyarakat.

3. Apa yang abang harapkan dari kehadiaran IMJ bagi para musisi jalanan?

Jawaban: harapan kami para pendiri IMJ agar para musisi jalanan

memiliki ruang untuk berkarya dan mendapatkan apresiasi dari

masyarakat luas bahwa para pengamen atau musisi jalanan tidak dianggap

sebelah mata oleh masyarakat terlebih anak-anak dapat memiliki ruang

dan tidak lagi dijalanan karena jalanan adalah tempat berbahaya bagi anak.

4. Apakah ada syarat tertentu ketika musisi jalanan ingin menjadi anggota

IMJ?

Jawaban: di IMJ ini aturan tidak tertulis tetapi yang berlaku ada dua,

pertama aturan yang ada di dalam management IMJ disitu adalah tempat

musisi jalanan mengatur recording, latihan, dan event-event, lalu kedua

adalah aturan yang ada di dalam management kedai ekpresi disitu adalah

salah satu unit usaha untuk pemasukan IMJ aturanya yang berlaku adalah

pembukuan dari uang masuk dan uang keluar.Aturan untuk musisi

jalanan, pertama mereka wajib terbebas dari obat-obatan terlarang seperti

narkoba, minuman keras, dan lain-lain.Kedua mereka harus mengikuti

latihan-latihan yang diberikan IMJ untuk para musisi jalanan. Semua

aturan harus dijalankan, jika ada yang melanggar seperti memakai narkoba

maka langkah pertama diberitahu terlebih dahulu, jika masih melakukan

lagi maka akan dikeluarkan dari anggota IMJ.

Page 96: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

5. Apa hak dan kewajiban para volunteer dan musisi jalanan?

Jawaban: kewajiban harus berkomitmen dengan IMJ baik itu volunteer

maupun dengan para talent IMJ, disiplin karena dalam membuat lagu

bukan sesuatu barang yang murah dan para musisi jalanan yang sudah

mempunyai karya ini harus mengikuti aturan yang dibuat IMJ seperti

rutin mengikuti latihan dan kelas-kelas yang ada di IMJ, sedangkan hak

bagi volunteer dan musisi jalanan adalah mereka menerima royalti dari

penjualan album unit-unit usaha.

6. Bagaimana abang melihat potensi seni musik pada jiwa anak-anak jalanan

ini?

Jawaban: bertahun-tahun saya berada dijalanan, dan saya amati karakter

anak-anak jalanan, ada beberapa yang bagus, seperti sinyo saya ketemu di

bus angkutan kota, sinyo memiliki potensi yang besar namun tidak ada

tempat dan wadah untuk menerbitkanya menjadi musisi, oleh karena itu

sinyo saya suruh ikut gabung dengan IMJ. Selain itu IMJ selalu

mengadakan audisi kepada calon musisi, disitu saya dapat melihat potensi

mereka, apakah mereka cocok bernyanyi atau bermain musik saja.

7. Bagaimana abang meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki potensi?

Jawaban:saya bilang kepada para musisi jalanan bahwa kalian memiliki

potensi yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, terus galih potensi

kalian, latihan terus dan tetap belajar, yakin akan bakat yang kalian miliki

yakni bermusik. selain itu menyakinkan para musisi jalanan ini tidak bisa

Page 97: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

dengan kata-kata saja melainkan dengan bukti-bukti, bahwa senior-senior

mereka yang sudah ada di IMJ sudah menjadi sukses, masuk tv dll.

8. Bagaimana abang berhasil menyadarkan anak jalanan bahwa mereka bisa

mengembangkan potensi?

Jawaban: saya hanya bilang kepada para musisi jalanan IMJ ada sebagai

jembatan kalian untuk naik kelas, untuk berkarya dan diakui hasil karya

kalian oleh masyarakat banyak, jadi teruslah fokus terhadap potensi yang

anda miliki jangan pernah minder dengan orang lain, kalian harus yakin

dengan apa yang kalian miliki, dan kalian harus percaya bahwa bakat yang

kalian miliki merupakan pemberian Allah SWT kepada kalian.

9. Bagaimana abang mendorong dan membangkitkan motivasi bahwa

mereka bisa berkompetisi dengan anak-anak lain?

Jawaban: apa yang membuat kalian malu dan tidak dapat bersaing? Kalian

sama-sama manusia, dan sama-sama memilki hak yang sama untuk

berkarya, di IMJ difasilitasi alat-alat yang keren, dan kemampuan yang

kalian miliki pun baik dan cukup bagus untuk menjadi musisi jalanan, jadi

apa yang harus membuat kalian takut untuk bersaing. Itu yang saya

katakankepada para musisi jalanan, IMJ terus mendorong mereka maju

dan bersaing.

10. Bagaimana interaksi antara Institut Musik Jalanan dengan masyarakat

sekitar?

Jawaban: interaksi kami sangat baik dengan masyarakat sekitar IMJ,

bahkan tidak cuman masyarakat sekitar yang mengapresiasi kehadiran

Page 98: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

IMJ, dunia internasional sudah mengenal IMJ dan IMJ sudah

mendapatkan pengakuan resmi dari WIPO badan dunia resmi tentang

HAKI yang ada di Jakarta.

11. Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung yang membuat IMJ

bertahan?

Jawaban: faktro penghambatnya masih ada pengamen dan musisi jalanan

yang belum mendaftar ke IMJ karena mereka kurang percaya diri dengan

karyanya dan preman-preman yang mengaku sebagai pengamen ini sedikit

mengganggu, faktor pendukung masyarakat mendukung kehadiran IMJ,

semangat para musisi jalanan dengan karya-karya terbaik mereka dan

sarana prasarana yang insa Allah membantu para talent.

12. Apa yang menjadi ciri khas Institut Musik Jalanan?

Jawaban: kalahkan hari ini.

13. Sudahkan kehadiran IMJ ini membantu para musisi jalanan untuk

mewujudkan mimpi?

Jawaban: satu persatu kami berusaha untuk mewujudkan mimpi mereka

untuk saat ini sedang proses.

14. Bagaimana cara mengembangkan musisi jalanan agar bisa mempunyai

album?

Jawaban: wah banyak tahapannya pertama mereka diaudisi selanjutnya itu

ke pembahasan lirik jadi liriknya itu pas atau engga ada yang perlu diganti

atau enggak, lalu ada arasement nah disini yang agak susah, dalam arti

susah itu kita mau buat lagu ini ke genre apa mau popkah, dangdutkah,

Page 99: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

jazzkah atau seperti apa ya itu tergangtung cocoknya seperi apa gitu, terus

ada tahap mendengarkan lagu karya yang sudah dibahas liriknya sudah di

arasement kita dengarkan pas atau tidak, kalau semua dianggap sudah

sesuai kami ketahap mengkrongkritkan karya tahap ini lebih sulit yakni

tahap recording merekam lagu yang sudah diarasemen ,terus ada tahap

mixing dan mastening dan endingnya itu adalah duplikasi album yang

mengeluarkan banyak dana ini adalah tahap terakhir dan para talent akan

mempublikasi album perdana diacara event IMJ dan event-event luar kota.

15. Bekerjasama dengan pihak-pihak mana agar unit usaha, kelas terbuka dan

IMJ dapat berjalan?

Jawaban: IMJ bekerja sama dengan dinas sosial kota Depok, dinas

pariwisata, kuldesak, Haki, dengan wayang beber Indonesia, sahabat

Munir, Humaniorat, kedai ekspresi, dan tekevisi swasta seperti mnc tv, net

tv, dan daai tv untuk promosi music album IMJ, dan dengan para musisi

ternama seperti Ina Kamarie, Beben Jazz, Gleen Fredly dll.

16. Apakah kehadiran IMJ telah mengurangi jumlah anak jalanan di Kota

Depok?

Jawaban: kehadiaran IMJ belum bisa dikatakan mengurangi anak-anak

jalanan, karena keterbatasan kami dan tinggkat kesadaran anak-anak

jalanan yang masih kurang. Banyak mereka yang belum mau bergabung

dengan IMJ, padahal kami sudah menawarkan untuk menyiapkan ruang

dan mengapresiasi seni mereka.Intinya jika membantu para musisi jalanan

Page 100: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

iya sudah membantu, tetapi jika mengurangi jumlah anak jalanan secara

skala besar belum.

Page 101: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Transkip Wawancara

Peranan Institut Musik Jalanan dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok

Jawa Barat

Informan : Volunteer Institut Musik Jalanan

A. Identitas

Nama : Febriansyah Azami

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 15 Mei 2017

Waktu Wawancara : 30 menit

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama menjadi volunteer di IMJ?

Jawaban: sudah menjadi volunteer sejak pertama kali IMJ didirikan pada

tahun 2014.

2. Bagaimana menurut pendapat anda tentang adanya IMJ ini?

Jawaban: sangat membantu pengamen jalanan karena mereka ga punya

tempat untuk berkreasi dijalanan, nyari duit malah ditangkap satpol PP

kan karena peraturannya kan bilang ga boleh. Selain itu IMJ memang

sebagai tempat berkreasi anak-anak jalanan, jadi IMJ sangat bagus

keberadaanya untuk anak jalanan.

3. Apa yang menjadi alasan anda menjadi volunteer di IMJ?

Page 102: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Jawaban: saya bantu dari berdirinya IMJ, saya tertarik bantu disini karena

jarang sekali ada pergerakan solusi untuk bantu pemerintah dalam

pemberdayaan para pengamen/musisi jalanan seperti IMJ ini. maka dari

itu saya siap mengabdi dan membantu apa yang dibutuhkan oleh IMJ. Dan

selain itu saya memang suka musik.

4. Aturan apa yang diberlakukan dalam Institut Musik Jalanan ini?

Jawaban: disini aturan tidak tertulis tapi jelas. Ada dua aturan penting

yang harus dipatuhi, yang pertama musisi jalanan yang ingin bergabung

dengan IMJ harus bebas dari narkoba, obat-obatan terlarang, dan minuman

keras.Kedua, para musisi jalanan sangat ditekankan untuk rutin disetiap

latihan yang dilakukan IMJ. Kedua aturan itu yang harus dipatuhi para

musisi jalanan, jika melanggar seperti masih mengkonsumsi narkoba

maka akan diberikan peringatan jika masih melakukan akan dikeluarkan

dari anggota IMJ.

5. Apa saja hak dan kewajiban bagi volunteer saat berada di Institut Musik

Jalanan ini?

Jawaban: haknya disini dapet royalti dari penjualan di kedai ekspresi,

kewajibannya ya jaga kedai dari jam 15.00- 00.00 wib, terus buat

pembukuan keuangan.

6. Apakah masyarakat mengapresiasi kehadiaran Institut Musik Jalanan?

Jawaban: apresiasi masyarakat sangat bagus dengan adanya IMJ, karena

IMJ mengikuti aturan-aturan yang ada dimasyarakat seperti tidak

memainkan musik sampe larut malam dan IMJ tidak pernah mengajarkan

Page 103: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

ajaran yang negatif. Selain itu masyarakat bangga dengan adanya IMJ

karena Kampong Lio yang menjadi nama daerah disini menjadi terkenal

juga, soalnya IMJ sering tampil di TV.

7. Prestasi apa saja yang sudah dicapai oleh IMJ?

Jawaban: ya ga mau riya sih sebenernya, hahaha. Lumayan bagus, pertama

IMJ sudah diliput oleh beberapa stasiun TV, seperti metro tv dan trans tv.

Kedua IMJ sudah memiliki 3 album, ketiga pengahargaan dari cahaya

timur word, dan penghargaan yang di dapet bang Andi sebagai salah satu

ispirator muda.

8. Apakah ada syarat tertentu bagi anak jalanan yang ingin bergabung

dengan IMJ?

Jawaban: anak jalanan yang ingin menjadi musisi jalanan dan bergabung

di IMJ harus bebas dari Narkoba, obat-obatan, dan minuman keras.

9. Pelatihan apa saja yang diberikan kepada para anak jalanan yang baru

bergabung dengan IMJ?

Jawaban: bernyanyi dan bermusik. Dari hasil audisi para musisi jalanan

diarahkan, ada yang diarahkan tetap menjadi vokal dan ada juga yang

diarahkan untuk bermain musik seperti main gitar, main gendang.

10. Siapa saja yang memberikan pelatihan kepada musisi jalanan?

Jawaban: pengurus IMJ mendatangkan pelatih dan mengadakan

workshop. pelatih vokal dilatih oleh guru vokal seperti Ina Kamari dan

bermain musik dilatih oleh pengurus-pengurus seperti saya, bang widi,

dan bang badai.

Page 104: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

11. Apakah anak jalanan yang belum mempunyai album sendiri tetap bisa

menjadi musisi jalanan di IMJ?

Jawaban: tetap bisa karena IMJ memang menjadi wadah bagi para anak-

anak jalanan yang ingin menjadi musisi jalanan. Disini mereka diajarkan

untuk bernyanyi dengan baik.

12. Apakah ada startegi yang digunakan IMJ untuk mengajak para anak-anak

jalanan untuk bergabung dan naik kelas menjadi musisi jalanan?

Jawaban: kita pake cara menggunakan brosur,melaui FB, dan Twiter

dengan cara mengundang untuk gabung dengan IMJ. Tapi kembali lagi

keputusan ada di anak-anak jalanan.

13. Bagaimana cara menggali potensi kreatifitas para musisi jalanan ini?

Jawaban: mengadakan audisi kepada para musisi jalanan yang ingin naek

kelas dan berkembang, dari audisi para musisi dilihat dimana potensi

mereka apakah bernyanyi atau bermain alat musik.

14. Apakah ada batasan umur ketika ingin menjadi anggota IMJ?

Jawaban: minimal mempunyai KTP, kita tidak mengijinkan anak-anak

yang masih dibawah umur untuk menjadi anggota, karena nanti ada

anggapan bahwa IMJ mengekploitasi anak. Akan tetapi mereka boleh

latihan dan belajar di IMJ untuk menggalih kemampuanya kapan pun.

Page 105: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Transkip Wawancara

Peranan IMJ dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat

Informan : Anak Jalanan yang mengikuti pelatihan di Institut Musik Jalanan

A. Identitas

Nama : Heri

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Wawancara : 19 Mei

Waktu Wawancara : 30 menit

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama melakukan aktivitas dijalanan?

Jawaban: saya dijalan sudah dari SMA sampai sekarang, nambah-nambah

uang jajan.

2. Alasan apa yang menyebabkan anda turun ke jalan?

Jawaban: keadaan keluarga yang sederhana, saya ingin membantu

perekonomian orang tua. Selain itu saya sangat menikmati selama berada

dijalanan, yang tidak saya dapatkan disekolah.Jika di pesantren saya

belajar teori, dijalanan saya mendapatkan praktek dari teori itu.Dan

dijalanan saya bisa mengenal karakter orang banyak.

3. Sudah berapa lama berada di IMJ?

Jawaban:saya di IMJ baru 1 tahun kurang, saya gabung di IMJ 2016

Page 106: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

4. Darimana anda mengetahui ada IMJ?

Jawaban: saya tau IMJ dari Yuotube, dan disitu ada no Wa bang Andi.

Lalu saya hubungin bang Andi.

5. Mengapa memutuskan bergabung dengan IMJ?

Jawaban: karena banyak kesamaan antara bang Andi dan saya, kesamaan

ini maksudnya bang Andi sangat pantang menyerah memiliki cita-cita

yang sangat mulia untuk menjadi wadah para musisi jalanan untuk naik

kelas, dan saya ingin belajar banyak dengan bang Andi.

6. Bagaimana abang memandang diri abang sendiri?

Jawaban:saya orangnya kalau saya punya keinginan saya harus kejar dan

terus berusaha untuk mencapainya.

7. Apakah abang melihat diri abang memiliki potensi musik?

Jawaban: iya saya melihat diri saya memiliki potensi musik, dan bang

Andi lebih menyakinkan saya kalau saya dapat mengasah potensi yang

saya miliki menjadi lebih baik.

8. Siapa yang menyadarkan abang bahwa abang mempunyai potensi musik?

Jawaban: orang tua.

9. Bagaimana abang Andi menyadarkan abang bahwa abang memiliki

potensi musik?

Jawaban: bang Andi bilang saya harus yakin akan potensi yang saya

miliki dan terus belajar agar bisa lebih baik lagi dalam bermusiknya,

kebetulan saya main keyboard.

10. Bagaimana abang Andi membangkitkan motivasi untuk berprestasi?

Page 107: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Jawaban:bang Andi bilang saya harus fokus, jika saya memutuskan

menjadi musisi jalanan saya harus fokus dan banyak belajar, minimal 1

hari 4 jam belajar bermusik.

11. Sampai mana tingkat keberhasilan abang dalam pengembangan bakat dan

minat pada musik?

Jawaban: beberapa kali saya bermain di acara talkshow trans TV ini diluar

IMJ, kalau di IMJ saya sedang membantu sinyo IMJ untuk membuat

album solo.

12. Aturan dan larangan apa yang diberlakukan dalam Institut Musik Jalanan

ini?

Jawaban: tidak boleh memakai Narkoba, minuman keras dan obat-obatan

yang lain. Dan mengikuti rutin untuk latihan.

13. Apa saja hak dan kewajiban bagi musisi jalanan saat berada di Institut

Musik Jalanan?

Jawaban: belajar musik, latihan musik, dan bedah lagu.

14. Pelatihan apa yang abang dapatkan selama mengikuti kegiatan IMJ?

Jawaban:senam jari, dan teknik-teknik dasar bermusik.

15. Setelah mengikuti IMJ prestasi apa yang sudah anda dapatkan?

Jawaban:saya kan belum lama bergabung di IMJ, jadi cuman ikut event-

event saja ketika IMJ mendapat undangan dari luar.

16. Apa harapan abang untuk IMJ kedepanya?

Jawaban: IMJ lebih besar, dan lebih merealisasikan tujuan awal IMJ

17. Selain menyanyi adakah potensi kreatifitas lainnya yang ada miliki?

Page 108: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Jawaban: ngelawak.

Page 109: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Transkip Wawancara

Peranan IMJ dalam pemberdayaan anak jalanan di Depok Jawa Barat

Informan : Anak Jalanan yang mengikuti pelatihandi Institut Musik Jalanan

A. Identitas

Nama : Sinyo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Wawancara : 19 Mei

Waktu Wawancara : 30 menit

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama melakukan aktivitas dijalanan?

Jawaban: saya sudah di jalanan dari kelas 2 SD sampai sebelum ketemu

IMJ tahun 2012.

2. Alasan apa yang menyebabkan anda turun ke jalan?

Jawaban: awalnya iseng-iseng, ada faktor keturunan karena orang tua saya

penyanyi dangdut dan ayah saya guru ngaji koshidaan, selain itu

membantu perekonomian orang tua, karena orang tua saya cerai pada saat

saya kelas 2 smp dan saya masih punya adik, saya tidak mau adik saya

putus sekolah, jadi saya memutuskan mengamen dijalanan untuk

membantu orang tua saya.

3. Sudah berapa lama berada di IMJ?

Page 110: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

Jawaban: awal berdiri IMJ tahun 2014, sebelum itu ketika masih taman

baca tahun 2012 saya juga udh gabung di IMJ tapi belum dengan nama

IMJ.

4. Darimana anda mengetahui ada IMJ?

Jawaban: saya mengetahui IMJ dari bang Andi, ketika saya mengamen di

bus saya bernyanyi dan di situ ada seorang Andi malewa dan dia

memberikan saya uang dan kartu nama bang Andi. Setelah itu saya

hubungin bang Andi dari situ bang Andi mengajak saya ke terminal depok

waktu itu akhir 2012 belum terbentuk IMJ.

5. Mengapa memutuskan bergabung dengan IMJ?

Jawaban:karena IMJ memiliki mimpi yang sama dengan saya, IMJ

mengajarkan saya apapun untuk menjadi musisi jalanan yang baik.

6. Bagaimana abang memandang diri abang sendiri?

Jawaban: saya hanya seorang manusia yang ingin berusaha berbuat

sesuatu untuk orang banyak, syukur-syukur untuk keluarga saya.

7. Apakah abang melihat diri abang memiliki potensi musik?

Jawaban: saya tidak bisa mengukur potensi saya sampai mana, karena

orang lain yang dapat melihat potensi saya. Tetapi saya yakin Allah

memberikan kemampuan saya untuk menjadi musisi jalanan, saya vokalis.

8. Siapa yang menyadarkan abang bahwa abang mempunyai potensi musik?

Jawaban: yang pertama orang tua, bapak saya bilang suara saya bagus.

Yang menguatkan saya kalau saya punya potensi yang tidak dimiliki

orang lain adalah seoarang Andi Malewa.

Page 111: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

9. Bagaimana abang Andi menyadarkan abang bahwa abang memiliki

potensi musik?

Jawaban: sinyo lu punya bakat yang tidak dimiliki orang lain, suara lu

bagus dangw akui kalau suara lu bagus,lu jangan pernah menyerah terus

berusaha dan belajar. bang andi menyakinkan saya dengan kata-kata itu.

10. Bagaimana abang Andi membangkitkan motivasi untuk berprestasi?

Jawaban: bang Andi selalu memberikan semangat kepada kami para

musisi untuk tidak berhenti berkarya dan berusaha. Lu harus tetep

semangat dan yakin ama kemampuan lu. Dan kata-kata yang selalu di

ingatkan ke saya semangat dan kalahkan hari ini.

11. Sampai mana tingkat keberhasilan abang dalam pengembangan bakat dan

minat pada musik?

Jawaban: saya menjadi seorang mentor, saya menjadi seorang mentor bagi

temen-temen musisi yang baru bergabung dengan IMJ, saya dapat

memberikan apa yang saya dapatkan di IMJ kepada adik-adik saya yang

baru gabung di IMJ.

12. Aturan dan larangan apa yang diberlakukan dalam Institut Musik Jalanan

ini?

Jawaban: setiap rumah pasti ada aturan dan larangan. Di IMJ mempunyai

aturan dan larangan, setiap hari jumat harus latihan, dan tidak boleh

ngumpet-ngumpet untuk event, belajar etitut, tidak boleh memakai

Narkoba, minuman keras, dll.

Page 112: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

13. Apa saja hak dan kewajiban bagi musisi jalanan saat berada di Institut

Musik Jalanan?

Jawaban:membesarkan bendera IMJ ke orang lain, mengenalkan kepada

para anak jalanan bahwa ada tempat dan ruang untuk mereka berkarya,

kita para musisi harus siap tampil dimana saja ketika IMJ mendaptkan

panggilan event.

14. Pelatihan apa yang abang dapatkan selama mengikuti kegiatan IMJ?

Jawaban: bermusik, teknik vokal, teknik gitar, teknik bernyanyi, aksi

panggung, etika, kelas musik, dll.

15. Setelah mengikuti IMJ prestasi apa yang sudah anda dapatkan?

Jawaban: memiliki album bersama IMJ yang berjudul kalahkan hari ini,

dan saya lagi menggarap album solo saya.

16. Apa harapan abang untuk IMJ kedepanya?

Jawaban: saya berharap IMJ terkenal ke dunia, untuk teman-teman yang

belum gabung di IMJ untuk bergabung, dan semoga masyarakat lebih

menghargai karya-karya musisi jalanan.

17. Selain menyanyi adakah potensi kreatifitas lainnya yang ada miliki?

Jawaban: mungkin temen saya melihat, tapi saya ingin fokus untuk

bernyanyi saja. Saya tidak mau terpecah konsentrasi saya.

Page 113: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

TABEL

KEGIATAN OBSERVASI

Tanggal KegiatanObservasi Output

Kamis,

30Maret

2017

Survei pertama kali melihat kegiatan di

InstitutMusikJalanan. Peneliti mencoba

melihat kegiatan pelatihan keterampilan

seperti bernyanyi dan bermusik. Namun

pada hari kamis ini anggota dari Institut

Musik Jalanan ini tidak berkumpul semua

karena hari latihan mereka pada hari selasa

dan jumat.

Dari hasil survey tersebut

peneliti melihat adanya

kerjasama talent talent

binaan IMJ dengan para

pengurus dalam

mengeolah kedai ekpresi

milik IMJ.

Kamis,11

Mei 2017

Peneliti bertemu dengan bapak Andi

Akmal Malewa. Beliau adalah ketua

sekaligus pendiri Institut Musik Jalanan.

Maksud dari bertemu pak Andi adalah

untuk meminta izin penelitian serta

bertanya-tanya seputar pelatihan

keterampilan. Pertemuan dengan pak Andi,

peneliti mendapatkan data berupa

gambaran umum lembaga, seperti sejarah

berdirinya lembaga, jumlah anak, darimana

anak berasal, apa saja program pelatihan

keterampilan yang diberikan IMJ, alur atau

proses pelatihan keterampilan bernyanyi

dan bermusik.

Hasil dari pertemuan

dengan pak Andi Peneliti

menjadi tahu mengenai

gambaran umum di

Institut Musik Jalanan.

Data yang didapatkan juga

menjadi bahan untuk

pembuatan bab tiga.

Jumat, 12

Mei 2017

Peneliti diperkenalkan dengan abang Widi

beliau adalah salah satu pengurus Institut

Musik Jalanan. Dalam proses penelitian

skripsi abangWidi menjadi pendamping

atau pamong peneliti dalam melakukan

kegiatan wawancara ataupun pengamatan.

Hasil perkenalan ini

penelitian skripsi yang

dilakukan oleh peneliti

menjadi terarah, bang

Widi memberikan

informasi berupa profil

talent Institut Musik

Jalanan, memberitahu

program pelatihan

keterampilan bernyanyi

dan bermusik yang

Page 114: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

diberikan IMJ kepada para

talent.

Kamis, 18

Mei 2017

Peneliti kembali bertemu dengan bapak

Andi. Pertemuan ini terkait wawancara

mengenai pertanyaan informan.

Wawancara tersebut mengarah kepada

peran Institut Musik Jalanan dalam

pemberdayaan musisi jalanan. Pertanyaan

mengenai norma seperti aturan-aturan,

kepercayaan, dan juga jaringan kerja sama

lebih ditekankan dalam sesi tersebut.

Selain bertemu dengan pak Andi peneliti

juga bertemu dengan bang Widi selaku

pengurus harian Institut Musik Jalanan.

Peneliti melakukan wawancara kepada

beliau terkait pertanyaan (pertanyaan dapat

dilihat di lampiran transkip wawancara)

Dari hasil wawancara

tersebut, peneliti jadi

mengetahui gambaran

mengenai peran Institut

Musik Jalanan dalam

pemberdayaan musisi

jalanan di Depok Jawa

Barat.

Jumat, 19

Mei 2017

Peneliti melakukan observasi terhadap

pelatihan keterampilan bernyanyi dan

bermusik.

Pada hari jumat ini semua talent IMJ

berkumpul untuk latihan bersama sama,

ada yang memberikan pelatihan seperti

Widi selaku pengurus, pelatihan yang

diberikan seperti latihan vocal, senam jari,

dan pembenaran-pembenaran nada-nada.

Ada yang diberikan pelatihan bernyanyi

karena talent ini bertugas sebagai vokalis,

dan ada juga yang diberikan pelatihan

seperti senam jari karena bertugas bermain

alat musik.

Selain lembaga IMJ adalah sebuah kedai

atau seperti café, jadi ketika ada

pengunjung dating para talent ini diberikan

kesempatan untuk melatih mental mereka

dengan cara tampil untuk menghibur para

pengunjung yang datang, itu merupakan

bagian dari pelatihan juga yang diberikan

Dari hasil observasi

tersebut menjadi tahu

mengenai proses secara

langsung pengajaran di

pelatihan ketrampilan.

Dari metode pengajaran,

keseriusan talent, dan juga

kerjasama talent yang

terlihat dalam pelatihan

keterampilan tersebut.

Selain itu peneliti juga

menjadi mengetahui

informasi mengenai peran

Institut Musik Jalanan

dalam pemberdayaan

musisi jalanan di Depok

Jawa Barat.

Page 115: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

IMJ kepadapara talent.

Jumat, 26

Mei 2017

Peneliti melakukan wawancara terhadap

talent IMJ. Peneliti mewawancarai sinyo

IMJ, Hery IMJ, dan Febri IMJ.

Peneliti fokus kepada pertanyaan

bagaimana proses pemberdayaan yang

diberikan IMJ kepada para talent IMJ, dan

apa saja yang sudah talent IMJ dapatkan

setelah mendapatkan pelatihan-pelatihan

yang diberikan IMJ kepada mereka. (bisa

dilihat di transkip dan pertanyaan

wawancara)

Dalam kesempatan wawancara tersebut

peneliti mengulik lebih jauh kehidupan

mereka di jalanan seperti apa, dan juga

peneliti menggali data terkait

pemberdayaan dalam proses pelatihan

keterampilan, yaitu terkait aturan,

kepercayaan, dan juga jaringan kerjasama.

Dari hasil wawancara

peneliti melihat bagaimana

kepribadian anak yang

santun dalam memberikan

jawaban-jawaban dari

setiap pertanyaan yang

peneliti berikan.

Dari hasil wawancara ini

juga peneliti jadi

mengetahui bagaimana

pemberdayaan yang

mereka dapatkan dari IMJ.

Dan para talent IMJ pun

ingin selalu kerja keras

dalam latihan-latihan,

karena mereka ingin lebih

banyak menghasilkan

karya-karya mereka

sendiri.

Page 116: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKUUTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Cliputat 15412, IndonesiaWebsite ; www" lidkorn.uinjkt.ac,id

Telp./Fax: (62-21) 7 432'7 28 I 7 47 03 580Email: fi dkom@uinjkt. ac.id

omor:Lamp :

Hal :

I ( satu) bundelBimbingan Skripsi

NamaNomor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Pensembansan MasverqLqr Tclo,-

Jakarta, 2f Januariz}l7

Kepada Yth.Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikanmahasiswa Fakultas Ilmu Dakwahsebagai berikut,

outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehdan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatuliah Jakarta

Ahmad Ali Nidaulhaq11t3054000027Pengembangan Masyarakat IslamVIII (Delapan)08212230082sPemberdayaan Life skill-Anak Jalanan Melalui pelatihanBernyanyi dan Bermusik di Institut Musik ,raanarr lirUqDepok Jawa Barat.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skipsinya selama 6 bulan diri tanggar zs la"uari s.d. 25 Juli2017.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

n Bidang Akademik

Page 117: Wffiffi ffirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36793/1/AHMAD ALI... · kodrati lemah sehingga harus dilindungi. Hukum Negara yang diwujudkan dengan adanya peraturan

__

iiE iYiEi{ TE RiAii A GAMAUNIVERSITAS ISLANT NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYAT ULL AH JAKARTA

FAKUUIAS TLMU DAK\4AH DAN ILMU KOMUI\IKASI

Jl. Ir, H, Juanda No. 95, Ciputat 15412, Indonesia Telp,/Fax: (62-21) 7432728 I 74703580

omorLampiran

Hal

,id

n,0l/ t0s'l

Izin Penelitian (Skripsi)

I(epada Yth,Pirnpirran Institr,rt Mr.rsik Jalanandi

Tempat

Ass q I ani u' o I a iku nt lttr. Wb.

Deltarr Fal<ultas IIrnu Dal<wah danJakarta menerangl<an bahwa :

Email ; fidkom@uinjkt, ac, id

Jal<ana, 1! Maret2017

Ilnru Komunikasi UIN Syarif Hidayarullah

NamaNomor Pol<okTenrpat/Tanggal Lah irSernesterJurusan/l(onsentras i

AlanratTelp,

Tembtrsan :

L Wakil Del<an Brdang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi PensemhanoAn l\,4cc.,orotzo+ r-r^.-

Ahrrad Ali NidaLrlhaqI I r3054000027Jakarla, 25 FebrLrari 1994VIII(Delapan)Pengerr ban gan IVlasyarakat I s lantJl, Rawa Sari RT 0l/06089883 I 8380

adalah benar nrahasiswa aktif pacla Fakultas IlftLr Dalovah dan Ilmu l(onrLrnikasi UINSyarif Hidayatrrllah 'lakarta yang akan nrelaksanakan peneritiar/mencari data dalam rargliapetrttlisatr skripsi ciengan Jttdtrl "Percrnctn Ir.stirur A,lu;;;ik .Jolttncrn Terhacltrp pentber,,,atntAnok Jctlanan di Depok Jcru,a Barar

t e' ttttvLtlr t ctttuYtut

d irnohon k irany,a Bapal</lbu/Sclr. dapattersebut dalam pelaksanaan kegiatan climaksucl.

Sehubungan dengan itu,menerima/merrgizirrkan mahasiswa karni

Derrikian, atas ke{asarna cran bantuannya kami mengr"rcapl<an terinra r<asih.

[,[/ct,t s a I a ntu' o I a i ku m lltr. Lvb.

Subhan, MA0l l0 199303

Dekan

t 004(