Wewenang dan tanggung jawab

5

Click here to load reader

Transcript of Wewenang dan tanggung jawab

Page 1: Wewenang dan tanggung jawab

1

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Oleh : Irvanuddin

Disampaikan dalam kegiatan perkuliahan

Mata Kuliah “Manajemen Organisasi”

Tanggal 21 Desember 2011, Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Medan

A. Wewenang (Authority)

1. Pengertian Wewenang

Wewenang Adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang untuk memerintah

orang lain berbuat atau tidak berbuat.

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah ornag lain untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu, agar tercapai tujuan tertentu.

Jadi wewenang merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan

kegiatan/aktivitas dalam organisasi (perusahaan). Tanpa wewenang, orang-orang dalam

organisasi tidak dapat berbuat aapa-apa. Dalam authority selalu terdapat Power (kekuasaan)

and Right (hak), tetapi dalam power belun tentu terdapat authority and right.

Power (kekuasaan) adalah kemampuan untuk melakukan hak, atau kemampuan untuk

mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian.

2. Jenis-Jenis Wewenang

a. Wewenang garis

Wewenang garis, adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung berada pada

seseorang atas tercapainya tujuan. Ia berwewenang mengambil keputusan dan berkuasa,

berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasi keputusan tersebut.

b. Wewenang staff

Wewenang staff, adalah kekuasaan dan hak, hanya untuk memberikan data, informasi

dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan.

Seseorang yang mempunyai wewenang staf, tidak berhak mengambil keputusan dan

merealisasikan keputusan serta tidak bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan.

Page 2: Wewenang dan tanggung jawab

2

Tegasnya pemegang wewenang staf hanya merupakan pembantu lini untuk menyediakan

data, informasi, dan saran-saran dipakai tidaknya tergantung manajer lini.

c. Wewenang fungsional

Wewenang fungsional, kekuasaan seorang manajer adalah karena proses-proses,

praktek-praktek, kebijakan-kebijakan tertentu atau soal-soal lain yang berhubungan dengan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh pegawai-pegawai lain dalam bagian-bagian lain pula.

d. Wewenang wibawa

Wewenang wibawa, kewibawaan seseorang adalah karena kecakapan, perilaku,

ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani.

3. Sumber-Sumber Wewenang

a. Teori wewenang formal

Wewenang yang dimiliki seseorang bersumber dari barang-barang yang dimilikinya,

sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hokum, dan hukum adat dari lembaga

tersebut. Contoh : pemilik saham mempunyai wewenang karena saham yang dimilikinya.

b. Teori penerimaan wewenang

Wewenang bersumber dari penerimaan, kepatuhan, dan pengakuan para bawahan

terhadap perintah, dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya. Contoh : rakyat

memilih presiden, sehingga presiden memiliki wewenang untuk memerintah. Presiden

memiliki wewenang selama rakyat mentaati dan mematuhi perintah-perintahnya. Jika

rakyat tidak lagi mematuhi perintah-perintahnya maka wewenang akan hilang.

c. Wewenang dari situasi

Wewenang bersumber dari situasi darurat atau kejadian-kejadian luar biasa. Pemimpin

yang wewenangnya bersumber dari situasi sering disebut pemimpin sejati dan tanpa

pamrih, begitu situasi normal kembali maka wewenangnya akan hilang. Contohnya :

sebuah kapal laut terbakar, kemudian seorang penumpang memerintahkan agar sekoci

diturunkan dan perinyahnya ini ditaati serta dilaksanakan penumpang lainnya. Orang

tersebut mempunyai wewenang hanya karena situasi, serta mengambil alih wewenang

kapten kapalnya.

d. Wewenang dari jabatan

Wewenang bersumber dari posisi yang dijabatnya di dalam organisasi yang

bersangkutan. Contohnya : Seorang dosen mempunyai wewenang untuk meluluskan

seorang mahasiswa, karena ia mempunyai wewenang (kedudukan=posisi) untuk itu.

Page 3: Wewenang dan tanggung jawab

3

e. Wewenang dari faktor teknis

Wewenang bersumber dari computer yang dipakainya untuk memproses data. Operator

berwenang menginformasikan dan menjelaskan hasil proses data itu, menjadi suatu

keputusan yang diterima oleh orang lain.

f. Wewenang dari hokum

Wewenang bersumber dari hukum atau undang-undang yang berlaku. Contohnya :

Polisi mengatur lalu lintas karena ada hokum yang mengaturnya.

B. Tanggung Jawab (Responsibility)

1. Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua tugas-tugas (kewajiban)

yang dibebankan kepada seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau

dimilikinya.

Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul karena seseorang

telah menerima wewenang. Maka dari itu, antara wewenang dan tanggung jawab harus

seimbang.

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu

yang di namakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan

dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan menjadi

kacau.Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya

mencari nafkah,maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga tanggung jawab

menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang.Dengan kita bertanggung jawab,kita

akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu,mendapatkan hak dengan

wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya,mungkin di sebabkan oleh

hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung

jawabnya.Sebagai contohnya,seorang pelajar mempunyai tanggung jawab

belajar,sekolah,tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos

sekolah,maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk

bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab,maka kualitas dari diri kita

mungkin akan rendah.Maka itu,tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam

kehidupan,karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita.

Page 4: Wewenang dan tanggung jawab

4

2. Macam-Maam Tanggung Jawab

a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi

kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan

anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga

wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik

keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,

dan kehidupan.

c. Tanggung jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan

kedudukannya sebagai mahluk sosial.

d. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu

negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-

norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan

untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap

Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang

dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

C. Kesimpulan

Wewenang Adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang untuk memerintah

orang lain berbuat atau tidak berbuat.

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah ornag lain untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu, agar tercapai tujuan tertentu.

Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua tugas-tugas (kewajiban)

yang dibebankan kepada seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau

dimilikinya.

Page 5: Wewenang dan tanggung jawab

5

D. Daftar Pustaka

a. Hadari Nawawi.. Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja.

Jakarta : Masagung, 1992.

b. Amirullah, Budiyono, Harts. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu 2004.

c. Erwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996.