Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra...

60
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kejadian maupun peristiwa didunia ini memiliki maksud dan penafsiran. Yang hanya Allah yang mengetahui lebih terperinci. Bagaiman asal mula suatu kejadian dan bagaiman akhir dari peristiwa tersebut. Dalam kehidupan didunia tidak luput dengan peristiwa peristiwa keilmuan. Meskipun kita sering mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Namun ada berapa seluk beluk dari apa yang kita pelajari,mungkin masih ada yang kita belum mengetahu sejarah dan makna. Pada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di harapkan menambah khzanah keilmuan bagi kita. Dan diharapkan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. B. Rumusan masalah BAB I SAMUDRA HAKIKAT AL_QUR”AN 1. Apa keistimewaan 17 ramadhan? 2. Bagaimana keagungan Al-Qur’an? 3. Bagaimana bukti historis kegaglan dalam menandingi Al- Qur’an? 4. Mengapa At-Taubah tidak didahului dengan basmalah? 5. Bagaimana Al-Qur’an turun dengan tujuh huruh? 1 | Page

Transcript of Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra...

Page 1: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kejadian maupun peristiwa didunia ini memiliki maksud dan penafsiran.

Yang hanya Allah yang mengetahui lebih terperinci. Bagaiman asal mula suatu kejadian

dan bagaiman akhir dari peristiwa tersebut.

Dalam kehidupan didunia tidak luput dengan peristiwa peristiwa keilmuan.

Meskipun kita sering mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Namun

ada berapa seluk beluk dari apa yang kita pelajari,mungkin masih ada yang kita belum

mengetahu sejarah dan makna.

Pada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-

Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

harapkan menambah khzanah keilmuan bagi kita. Dan diharapkan bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan masalah

BAB I SAMUDRA HAKIKAT AL_QUR”AN

1. Apa keistimewaan 17 ramadhan?

2. Bagaimana keagungan Al-Qur’an?

3. Bagaimana bukti historis kegaglan dalam menandingi Al-Qur’an?

4. Mengapa At-Taubah tidak didahului dengan basmalah?

5. Bagaimana Al-Qur’an turun dengan tujuh huruh?

6. Bagaimana penyusunan dan penamaan surat ?

7. Bagaimana klarifikasi ayat-ayat Al-qur’an?

8. Bagaimana penulisan Al-Qur’an ?

9. Apa yang dimaksud Rams Usmani dan dimana sekarang keberadaannya?

10. Apa kegunaan perumpamaan-perumpamaan Al-Qur’an?

BAB II SAMUDRA ILMU AL_QUR’AN

1. Mengapa kita perlu mengetahui makiyah dan madaniyah?

2. Mengapa diperlukan Asbabun nuzul dalam memahami Al-Qur’an?

3. Apa Latar belakang timbulnya perbedaan pembacaan qira’ah?

1 | P a g e

Page 2: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

4. Bagaimana penafsiran Al-qur’an?

5. Apa metode Maudhu’iy?

6. Apakah nabi sudah menafsirkan seluruh ayat Al-Qur’an?

7. Bagaiman teori penafsiran Al-Maududi?

8. Bagaimana pendekatan Naql dan akal pada tafsir Al-Qur’an?

9. Bagimana penafsiran Al-Matsur dan Bi Ar rayi?

10. Apa penyimpangan penyimpangan Al-Qur’an?

11. Bagimana pendekatan Al-Qur’an dengan masyarakat pada tafsir Adabi ijtima’?

12. Bagaimana study ismiliyah dalam study penafsiran?

13. Bagaimana tafsir antara Ekksoterisme dan esoterisme?

14. Bagaimana kecenderungan filsafat farabi dan ikhwanus shafa?

15. Bagaimana prinsip penafsiran simbolik syiah imamiyyah?

16. Bagaiman penafsiran Al Gazali tentang Al-Qur’an?

17. Bagaiman metode penafsiran Linguistik (Lughawi)?

18. Bagiman membumikan Al-Qur’an versi Al-Manar?

19. Bagaimana sekilas tafsir Al-Munir karya An-Nabawi Al-Banteni?

20. Bagaimana pemahaman Al-Qur’an dengan pendekatan kontektual?

21. Bagaimana sorotan sekitar diskursus modern?

22. Bagaimana penafsiran Hermeneutik terhadap Al-Qur’an?

23. Bagimana rekonstruksi klasik menemukan Weltanschaung pada Al-Qur’an?

24. Mungkinkah dilakukan revisi terjemahan versi DEPAG RI?

BAB III SAMUDRA TAFSIR AL-QUR’AN

1. Apakah nabi Muhammad tidak dapat membaca dan menulis?

2. Bagaiman qurban dalam perspektif islam?

3. Apakah Al-Qur’an disebarkan tidak dengan kekeasan?

4. Bagaimana ucapan seorang muslim masuk surge?

5. mengapa Al-Qur’an pernah menjadi Adikuasa di dunia?

6. Bagaimana pemuda ideal menurut Al-Qur’an?

2 | P a g e

Page 3: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

PEMBAHASAN

BAB 1 Hakikat Al-Qur‟an

1. 17 Ramadan

Ramadan merupakan bulan yang suci yang di dalamnya penuh dengan keberkahan

yang mana merupakan bulan yang di tunggu oleh umat beragama islam. Karena pada

bulan Ramadan diperingati sebagai hari turunnya Al-Qur‟an (Nuzulul Qur‟an). Sebagian

ulama berpendapat bahwa Qur‟an turun pada bulan Ramadhan ada yang berpendapat pula

bahwa Qur‟an turun secara berangsur-angsur pada saat tertentu saat terjadi permasalahan

pada umat maka turun lah ayat demi ayat untuk menjawab problematika umat. Ayat yang

menjelaskan turunnya Al-qur‟an pada 17 Ramadhan

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Al-Qur‟an diturunkan pada bulan Ramadhan,

Lailatul Qadar malam penuh keberkahan (Lailatul mubarak) ada 2 pendapat

a. Ibnu abbas dan sekelompok lainnya sahabat lainnya berpendapat bahwa al-

Qur‟an di turunkan sekaligus dari lauh al-mahfuzh ke baitul izzah (langit bumi)

setelah itu Al Qur‟an turun bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23

tahun (semenjak nabi diutus hingga wafat).pendapat inilah yang biasanya di

adopsi mayoritas agama islam

b. Menurut Asy-Sya‟bi Alqur‟an turun untuk pertama kalinya kepada nabi

muhammad pada malam Lailatul qodar (bulan Ramadan) yakni malam penuh

berkah selama 23 tahun mengikuti kejadian dan peristiwa yang dihadapi Nabi

Muhammad.

Al-Qur‟an diturunkan secara berangsur-angsur 22 tahun 2 bulan 22 hari yang dimulai dari

malam 17 Ramadhan tahun 41 darikelahiran Nabi atau tahun 10 H.1

1Hundhari bik,1980.tarikh at-Tasyi,terj. Moh zuhri,rajamurah Al-Qonaah,hlm 5-6

3 | P a g e

Page 4: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Tahapan turunnya Al-Qur‟an:

a. Al-Qur‟an turun sekaligus dari Allah ke Lauh al-mahfuzh (suatu tempat

merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah.Qs.Al-Buruj:21-

22

b. Al-Qur‟an diturnkan dari Lauh mahfuzh ke bait izzah(tempat yang berada di

langit dunia).QS.Ad-Dukhan:3

c. Al-Qur‟an diturunkan dari bait al-izzah ke dalam hati nabi dengan berangsur-

angsur sesuai kebutuhan ,adakalanya satu ayat,dua kadang-kadang satu

surat.Qs:As-Syuara:193-195 , Qs.Al-Furqan:32

Hikmah ditunkannya Al-Qur‟an secara berangsur-angsur:

1) Memantapkan hati Nabi

2) Menentang dan melemahkan para penentang Al-Qur‟an

3) Memudahkan utuk menghafal dan difahami

4 | P a g e

Page 5: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

4) Mengikuti setiap kejadian dan melakukan penahapan dalam penetapan akidah yang

benar,hukum syariah,dan akhlak mulia

5) Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Qur‟an turun dari Allah

2. Keagungan Al-Qur’an

Dengan perantara mukjizat mengingatkan kepada manusia bahwa para rosul

merupakan utusan Allah untuk menyampaikan wahyu yang diturunkan melalui malaikat

jibril maupun diturunkan Allah secara langsung.Mukjizat berasal dari bahasa Arab ةزجعم

yang artinya melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu. Mukjizat

merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu mendatangkan hal

yang serupa. Menurut istilah, mukjizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam

diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau

kerasulan seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapapun dan

untuk melemahkan segala macam usaha dan alasan orang kafir dan menentang islam, dan

menyeru kepada umat agar percaya akan keesaan Allah dan pembuktian bahwa

kekuasaan Allah berada di atas segalanya.

Unsur-unsur terdpat mukjizat yang dijelaskan Quraish Shihab:

a. Peristiwa yang luar biasa

b. Tampak pada diri Nabi

c. Ada tantangan yang meragukan Nabi

d. Manusia tidak ada yang menandingi hal yang luar biasa tersebut

3. Bukti historis kegagalan menandingi Al-Qur’an

Al-qur‟an digunakan nabi Muhamad SAW untuk menantang orang-orang pada masanya

atau sesudah generasinya yang tidak percaya atas kebenaran Al-qur‟an (firman Allah

bukan sebagai ciptaan Nabi Muhammad) serta tidak mempercayai risalah seta ajaran yang

dibawa nabi Muhammad.sejarah membuktikan bahwa Al-qur‟an tidak dapat ditandingi

meskipun oleh orang-orang arab.beberapa catatan sejarah yang memperlihatkan keagalan:

1) pemimpin Quraisy pernah mengutus abu Al-walid sastrawan ulung yang tiada

tandingannya untuk membuat sesuatu yang mirip dengan Al-qur‟an . ketika Abu

5 | P a g e

Page 6: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

AL-Waliberhadapan dengan Rosulullah SAW dan mendengarkan beliau

membaca surat Fushilat ia tercengang mendengar kehalusan dan keindahan gaya

bahasa Al-qur‟an dan ia pun kembali pada kaum nya dengan tangan

hampa.seperti firman Allah pada Qur‟an surat Al isra‟:88 untuk mendatangkan

keseluruhan dan mirip dengan bacaan Al-Qu‟an tidak akan ada yang mampu.

2) Musailamah bin Habib Al Kadzdzab yang mengaku sebagai nabi pernah juga

mengubah sesuatu yang mirip dengan Al-Quran contohnya „

سفلكف وأ ماء ال أعالكفي ين ناتضفدع ب الضفدع ها أيتراب ال ي

Artinya : Hai katak (kodok) anak dari dua katak. Bersihkanlah apa-apa yang akan

engkau bersihkan, bahagian atas engkau di air dan bahagian bawah engkau di

tanah.

Seorang satrawan Arab yang termasyhur, yaitu Al-Jahir telah memberikan

penilaiaannya atas gubahan Musailamah ini dalam bukunya yang bernama “Al-

Hayawan” sebagai berikut : Saya tidak mengerti apakah gerangan yang

menggerakkan jiwa Musailamah menyebut katak (kodok) dan sebagainya itu.

Alangkah buruknya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Alquran yang

telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya Musailamah namun Al-Aswad Al-Unsi, Thulaihah bin Khuwailid Al-

Asadi,AbuA-A‟la Al mu‟arri,al-Mutanabbi, dan ibnu Muqaffa juga berusaha ingin

menandingi Al-Qur‟an ,namun sebelum memulainya mereka merasa malu kemudian

memecahkan pena serta merobek-robek kertasnya.

Karena Al-qur‟an merupakan kalam Allah yang di turunkan melalui perantara malaikat

jibril kepada Nabi Muhammad tanpa adanaya pengurangan maupun penambahan apalagi

ciptaan Nabi muhammad sendiri , untuk digunakan sebagai pedoman kehidupan umat di

dunia maupun diakhirat memiliki susunan kata yang

baik ,keseimbangan redaksi, ketelitian redaksinya yang tidak ada satupun di dunia ini

dapat mendingi.2

2https://iqbal1.wordpress.com/category/ilmu-tafsier-tafsier/page/2/19/04/2015/13:50

4. Alasan surat At-Taubah tidak diawali dengan Bismillah

6 | P a g e

Page 7: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

a) Trdisi orang Arab,apabila terikat perjanjian dengan satu kelompok ,lalu hendak

membatalkannya mereka mengirim surat dengan tidak menggunakan

basmallah.tatkala turun surat at-taubah yang berii pembatalan ikatan perjanjian a

antara Nabi dengan orang kafir Mekah,Nabi menyuruh Ali bin Abu Thalib utuk

embacakan surat itu dihadapan mereka tanpa didahului basmallah untuk

menyesuaiakan kebiasaan orang-orang arab sedangkan surat Bara‟ah diturunkan

dalam suasana perang .3

Merujuk pada jawaban Ali bin Abi Thalib,ketika ditanya alasan tidak

menggunakan basmallah. Beliau menjawab “bismilahirrohmanirrohim merupakan

isyarat keamanan,kedamaian.

b) Merujuk pada diaolog antaraIbnu Abas dan Utsman bin Affan

c) Tim penulis mushaf pada masa utsman bin affan berselisih antara surat al anfal

dan Bara‟ah merupakan 1 surat atau 2 surat agar menghormati kedua surat maka

keduanya tidak diberi kata basmallah.

d) Jibril menurunkan surat at-taubah dengan tidak menyebutkan basmallah

5. Al-Qur’an turun dengan tujuh huruf

“jibril telah menurunkan Al-Qur‟an dengan mempergunakan satu huruf,kemudian

aku menggulanginya sampai akhirnya jibril membacakannya dengan tujuh huruf”.

(HR.Bukhari dan Muslim)

Perbedaan pendapat para ulama :

a) Yang diksud dengan tujuh huruf yaitu Lughat-lughat suku arab yang berjumlah

tujuh artinya tujuh bahasa satu makna, yaitu bahasa

Quraisy,Hudzail,Tsaqif,Hujan,kananah,Tamin,yamin

b) Tujuh bahasa arab yang digunakan dalam keseluruhanAl-Qur‟an, atau tujuh

bahasa secara terpish didapatkan pada Al-Qur‟an.

c) Yang dimaksud adalah perintah(arm),Larangan(Nahy), janji (wa‟ad),argumentasi

(jadl),kisah-kisah (qishah),perupamaan perumpamaan(Matsa). Sedangkan Al-

Qur‟an menerangkan 7 bab yaitu

Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Asy-syaikh dan ibnu Mardawaih dari ibnu abas

7 | P a g e

Page 8: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

teguran(zijr),perintah,halal,haram,muhkam,mutasyabih,dan perumpamaan-

perumpamaan.

Tujuh huruf adalah tujuh bacaan,Abu Fadh ar-razi dalam kitabnya Al-Lawaih

menerangkan bahwa :

a) Perbedaan isim dari segi format mufrad (singular tunggal),mutssana (tasniyah),

dan jama‟ (banyak plural).

b) Perbedaan dalam tasrif‟ul af‟al(perbedaan kata kerja), dari bentuk mudhari (future

tense,present),bentuk madhi(past tense) dan bentuk amr(imperative)

c) Perbedaan dari segi harkat

d) Perbedaan dari segi perubahan harkat

e) Perbedaan dari segi naqs dan tambahan(ziyadah)

f) Perbedaan dar segi mendahulukan dan mengakhirkan

g) Perbedaan dari segi lughat(lahjah),seperti fatah,imalah,

tipis(takhfif),tebal(tarkhim),jelas(jaly),dengung(idgham)

6. Penyusunan ayat dan nama surat Al-Qur’an

Urutan ayat al-Qur‟an dalam suratya ditetapkan berdasar Tauqifi (ketetapan rosul atas

petunjuk wahyu)jibril atas perintah Allah untuk meletakkan ayat pada tempatnya masing-

masing, ada perbedaan pndapat dalam hal peletakkannya:

1) Susunan surat Al-Qur‟an ditetapkan atas perintah,pengajaran dan isyarat nabi

(tauqifi).diantara ulama yang masuk pada kelompok ini adalah Abu jafar bin An-

Nuhas,Al-kirmani,ibnu Al-Hashar, dan Abu Bakar Al-Anbariyang berargumen:

2) Para sahabat telah sepakat untuk menerima susunan mushaf Al-Qur‟an yang

ditulis pada masa ustman bin Affan,tidak ada seorang sahabat pun yang

menentangnya bahkan sahabat yang memiliki mushaf berbeda pun

menyepakatinya .seandainya susunan surat tidak bersifat Tauqifi tiap-tiap sahabat

pasti mempertahanka mushaf mereka masin-masing.

3) Surat-surat yang tergabung ke dalam kelompok hawawin disusun secara

berurut,sedangkan ayat ayat yang termasuk kelompok musabbihat tidak disusun

secara berurut atau secara terpisah-pisah.

4) Susunan surat Al-Qur‟an ditetapkan berdasarkan istihad para sahabat

8 | P a g e

Page 9: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Ulama yang masuk pada kelompok ini seperti imam malik, dan Abu bakar ath-

Thayyib.mereka berargumen dengan kenyataan yang berbeda-bedanya susunan mushaf

para sahabat utsman bin affan sebelum pengondifikasikan Al-Qur‟an.seandainya susunan

surat ini bersifat Tauqifi kata mereka tentunya para sahabat tidak berbeda-beda pendapat

menyusun dalam mushafnya masing-masing.padahal kenyataannya mereka berbeda-

beda ,ada yang menyusun berdasarkan turunnya seperti mushaf Ali r.a dengan diawali

surat Iqra‟(surat makiyyah lalu madaniyah) dll

Pendapat keduanya dibantah sebagai berikut perbedaan yang terjadi di kalangan

sahabat dalam menyusun surat dan muhsaf tidak dapat dijadikan argumentasi bahwa

susunan tidak bersifat tauqifi alasannya muhsaf mereka tidak dipersiapkan sebagai

pegangan umum tetapi sebagai mushaf pribadi yang didalamnya disertakan pula problem-

problem keimanan,takwil,dan sebagin besar atsar ia lebih pantas dinamai kitab ilmu atau

kitab takwil daripada muhsaf .atas dasar itu kitab-kitab tersebut dijadikan ustman rujukan

ketika melakukan pengbin kondifikasian Al-Qur‟an.

Susuanan Al-Qur‟an sebagian besar bersifat tauqili dan sebagian yang lain

berdasarkan istihad sahabat.diantara ulama yang masuk pada golongan ini adalah Qadhi

Abu Muhammad bin Athiyyah ia berkata “banyak Atsar menyebutkan bahwa As-sab‟a

ath thiwal(tujuh surat yag panjang) ,huwawin(surat-surat yang dimulai dengan Ha

Mim),dn al-mufashshal (surat-surat pendek)sudah disusun sejak nabi lalu susunanyan

ditetpkan pada waktu pengkodifikasian al-Qur‟an.

Dalam hal ini Al Baihaqi dalam Al-Madkhal berkata “pada masa nabi surat dan ayat

Al-Qur‟an telah disusun dan susunanya sama seperti yang ada pada muhsaf utsmani

kecuali an-anfal dan Bara‟ah hanya kedua inilah yang disusun secara ijtihad‟.Mengenai

penamaan surat ada ulam ayang bersifat tauqifi ada juga yang melakukan ijtihati.

7. Klarifikasi ayat-ayat Al-Qur’an

Sistem penanggaln makiyah dan madaniyah dapat disimpulkan surat-surat yang

ada sekarang merupakan unit-unit wahyu orisinil,memungkinkan untuk melakukan

tatanan kronologisnya,bahan-bahan tradisional termasuk literatur hadist ,shirah(sejarah),

asbabun nuzul,nasikh mansukh, serta kitab-kitab tafsir bi al ma‟tsur yang menyediaan

basic yan kukuh utuk penanggalan surat surat al qur‟an.

9 | P a g e

Page 10: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Perbedaan pendapat dalam menghitung jumlah ayat Al-Qur‟an dipicu oleh

kenyataan bahwa ketika membaca Al-Qur‟an nabi selalu memulai dari pangkal ayat

untuk mengajarkan kepada para sahabatnya.namun Nabi sering pula mewahalkan

(menggabungkan 2 ayat)demi kesempurnaan makna.sebagian para sahabat ada yang

menghitung satuayat dan ada pula yang mengitung dua ayat maka terjadilah perbedaan

pendapat ada yang menyebutkan 6200 ayat ,6210 ayat, 6220 ayat ,6236 ayat dll.

8. Penulisan Al-Qur’an

Penulisan Al-Quran dilatar belakangi karena banyaknya gugurnya sahabat dalam

peperangan.

a) Penulisan Al-Qur‟an pada masa Abu bakar Ash shidiq

Abu Bakar merupakan orang yang pertama kali menyusun dalam

muhsaf ,penulisan Al-Qur‟an bukan karna tanpa sesuatu sebab Rosulullah juga

memerinahkan hanya saja tulisan Al-Qur‟an terpencar pencar pada pelepah

kurma, batu halus,kulit, tulang unta dan bantalan dari kayu.Abu bakar kemudian

mempunyai inisiatif untuk mengimpun semunnya.usaha pengumpulan Al-Qur‟n

terjadi setelah perang yamamah pada tanggal 12 H peperangan yang bertujuan

menumpas para pemurtad yang juga para pengikut Musailamah Al-Khadzab(nabi

palsu) ternyata menyebabkan 700 orang sahabat penghafal Al-Qur‟an

syahid.khawatir akan semakin hilangnya penghafal Al-Qur‟an sehingga

kelestariannya terancam umar datang menemui khalifah pertama Abu Bakar agar

menginstruksikan pengumpulan Al-Qur‟an dri berbargai sumber baik

tersimpan(hafalan ) atau dalam bentuk tulisan.4

b) Pada masa Ustman bin Affan

Penulisan terjadi dikarenakan banyak perselisihan dalam membaca Al-Qur‟an

(qira‟at).dalam riwaya yng dikeluarkan Abu Qulabah menjelaskan bahwa pada

masa khalifah utsman ,seorang guru mengajarkan qira‟at tokoh tertentu sedangkan

guru lainnya mengajarkan qiro‟at tokoh lainnya lalu muridnya bertemu dan

berselisi ,

4Subhi Ash-shalih1988,Mabahits fi ulum Al Qu‟an,dar Al Qolam li Al-

Malayyin ,beriuthlm 74

10 | P a g e

Page 11: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

persoalan ini terangkat sampai pada guru yang saling mengkafirkan. lalu ustman

melakukan nya dengan menyederhanakan tulisan muhsaf pada satu huruf dengan

tujuh huruf dengannya Al-Qur‟an turun.

Ustman memutuskan agar mushaf-mushaf yan beredar memenuhi persyaratan:

1) Mutawatir,tidak tebukti ditulis berdasarkan ahad (riwayat yang tidak

sampai derjat mutawatir).

2) Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasikh dan ayat tersebut

tidakdiyakini di baca kembali di hadapan nabi pada saat-saat terakhir.

3) Kronologis surat berbeda dengan muhsaf Abu Bakar yang susunan yang

susuan suratnya suratnya berbeda dengan mushaf utsmani.

4) Sistem penulisan yang digunakan muhsaf mampu mencangkup qira‟at

suratnya berbeda dengan lafal-lfal Al-Qur‟an ketika turun

5) Semua yang bukann Al-Qur‟an dihillangkan . misalnya yan ditulis di

mushaf sebagai sahabat juga menuliskan makna ayat atau penjelasan

nasikh mansukh di dalam mushaf

c) Penulisan Al-Qur‟an setelah masa khalifah

Mushaf yang ditulis atas perintah ustman tidak meiliki harakat dan tanda

titik sehingga dapat dibaca dengan salah qira‟at yang tujuh.setelah banyak orang

non Arab memeluk agama islam ,mereka merasa kesulitan membac muhsaf yang

tidak berharakhat dan bertitik itu. Untuk pertama kalinya Al-Qur‟an dicetak di

Bunduqiyyah pada tahun 1530 M kedua hinkelman pada tahun 1694 M di

Hamburgh(jerman) ketiga Marraci padatahun 1698 M di Padoue sayangnya

penerbit al-Qur‟an petama bukan muslim,dan sayangnya tak satu pundari Al-

Qur‟an cetakan pertama, kedua, ketiga, tidak tersisa di dunia islam.penerbit Al-

Quran padalabel muslim baru di mulai pada tahun 1787 yang menerbitkan adalah

Maulaya Utsman,Mushaf cetakan lahir di saint petershourh,rusia,atau

leningrad ,uni soviet tahun 1248 H 1828 M

11 | P a g e

Page 12: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

9. Rasm utmani hakikat dan keberadaan sekarang

tata cara penulisanAl-Qur‟an yang ditetapkan pada masa khalifah Utsman

Bin Affan. Tata cara penulisan itu kemudian dijadikan standar dalam penulisan kembali

atau penggandaan mushaf Al-Qur‟an.yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit ,Abdullah bin

Zubair, Sa‟id bin Tsabit,dan Abdurahman bin Al-Harist.setelah keempat panitia ini

menyelesaikan tugasnya Khalifah ustmant mengembalikan Mushaf orisinil kepada

Hafsah.kemudian mengirim ke berbagai kota ada yang berpendapat dikirim ke kota

Kufah,Basrah, Syiria dan disimpan khalifah Ustman,dan pendapat As-sijistani

mengatakan dikirim ke tujuh kota yaitu yang ke tiga meliputi kota yang diatas dan mekah,

Basrah, Syiria, dan disementara mushaf-mushaf yang lainnya dibakar dengan maksud

untuk mencegah peperangan maupun pertingkaian di kalangan umat muslim.

Keberadaan Mushaf Utsmani yang khususyang husus itu,ternyata telah memancing

perdebatanyang rumit.beberapa ini beberapa pendapat tentang keberadaan:

1) Al-Maqirizi berpendapat ushaf ini dikirim ke Mesir.pada mulanya Mushaf ini

ditemukan di perpustakaan Al-Muqtadir Billah ,salah satu khalifah dinasti

Abasiah lalu dipindahkan ke mesjid Amr pada 5 Muharam 378 H yaitu pada

pemerintahan Al-Aziz Billah.kemudian mushaf yang diduga mushaf di pindah ke

madrasah al-Qadhi Al-Fadhil,dekat dengan syahidnya husain.saat madrasah

mengalami kebangkrutan mushaf lalu dipindahkan ke kubbah yang dibangun

sultan Al-Ghuri dengan tujuan untuk menyaingi madrasah yang telah bangkrut

sampai tahun 1275 H.setelah itu dipindahkan beserta peninggalan-peninggalan

nabi lalu dipindahkan ke mesjid Zaenab

2) Mushaf ini sekarang berada di Basrah

3) Mushaf berada di Tashqand

4) Bahwa Syekh Isma‟il bin Abdul Jawwad melihat Mushaf Utsmani yang khusus di

mesjid Hims

5) Mushaf tersebut terdapat di Istambul tepatnya berada di musium Thub Qabu saray

10. Kegunaan perumpamaan-perumpamaan dalam Al-Qur‟an

Aspek keindahan retorika yaitu amtsal (perumpamaan-perumpamaan ) Nya di

dalam Al-Quran tidak hanya terdapat permasalahan dunia yang dapat diindera tetapi juga

mencangkup akhirat yang tidak dapat dilihat oleh panca indera yang memiliki makna dan

12 | P a g e

Page 13: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

tujuan yang ideal yang tidak dapat diindera dan berada di luar pemikiran akal

manusia.yang dituangkn dalam bentuk kata-kata indah, memesona, dan mudah

dipahami.Tamtsil (perumpamaan) merupakan gaya bahasa yang dapat menampilkan

pesan yang berbekas pada hati sanubari.

Kegunaan Perumpamaan –perumpamaan ,Manna Al-Qathan menjelaskan bahwa manfaat

Amtsal al-Qur‟an meliputi :

1) Manampilkan sesuatu yang abstrak (hanya ada dalam pikiran) ,akal dapat

menerima pesan yang disampaikan oleh prumpamaan itu.contohnya Allah

membuat perumpamaan terhadap sesuatu yang diinfakkan secara Riya‟ QS.Al-

Baqarah:264

2) Menyingkapmakna yang sebenarnya ,memperlihatkan yang gaib melalui paparan

yang nyata.contohnya pada QS.Al-Baqarah:27

3) Menghimpun arti-arti yang indah dalam ungkapan yang singkat sabagaimana

terlihat dalam amtsal kaminah dan amtsal mursalah

4) Membuat si pelaku amtsal menjadi senang dan penuh gairah Contoh Al

Baqarah :261

13 | P a g e

Page 14: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

5) Dapat menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak disenangi jiwa contohnya

QS.Hujurat:12

6) Memberi pujian kepada perilaku

7) Memperlihatkan bahwa yang dijadikan perumpamaan memiliki sifat yang tidak

disenangi manusia.

8) Pesan yang disampaikan melalui amtsal lebih mengena bagi hati sanubari lebih

mantap dalam menyampaikan nasehat dan lebih kuat pengaruhnya

BAB II SAMUDRA ILMU AL-QUR’AN

1. Ilmu Makiyah dan ilmu Madaniyah

Para sarjana muslim mengemukakan empat perspektif dalam mengidentifikasikan

terimologi Makiyah dan Madaniyah . keempat perspektif yaitu:

1) Masa turun (Zaman An-nuzul)

14 | P a g e

Page 15: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Dikatakan makiyah iyalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum rosulullah hijrah ke

madinah atau bukan karna turun di mekah,madaniyah ialah ayat-ayat yang turun

sesudah rosulullah hijrah ke madinah atau bukan karna turun dimadinah.dan ayat-

ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disbut madaniyah walaupun turun di

mekah maupun dimadinah 114

2) Tempat turunnya (makan an-nuzul)

Makiyah ialah ayat-ayat yang diturunkan di madinah dan sekitarnya seperti

Mina,Arafah, dan Hudaibiyyah,sedngkan Madaniyah ialah ayat-ayat Al-Qur‟an

yang turun di madinah dan sekitarnya seperti di Uhud,Quba’dan Sul’a.

3) Objek pembicaraan (mukhatahab)

Makiyah merupakan kitab bagi orang mekah,sedangkan madaniyah merupakan

kitab orang Madinah

4) Tema pembicaraan (maudu)

Dalam pengunggulan pendefinisian Makiyah dan Madaniyah perpektif masa turun

,Subhi Shalih melihat komponen komponen serupa dalam tiga pengidentifikasian

bila dalam aspek turun surat tersebut merupakan Madaniyah karena turun sesudah

hijrah namun dalam aspek objek pembicaraan termasuk Makiyah karena

merupakan kitab orang Mekah.

Urgensi untuk mengetahui makiyah dan Madaniyah yaitu

1) Membantu dalam menafsirkan Al-Qur‟an

2) Pedoman bagi langkah-langkah dakwah

3) Memberi informasi tentang sirah kenabian

2. Asbabun Nuzul

Asbabul Qur‟an merupakan Materi yang sangat penting dalam proses pengkajian dan

pemahaman untuk mendalami makna makna yang tersurat maupun yang tersirat pada

ayat-ayat Al-Qur‟an untuk membantu umat mengatasi problematika kehidupan memberi

solusi dan pencerahan . jawaban yang sesuai syariah islam dapat menata kehidupan

menjadi yang lebih baik

Ungkapan Asbab an –nuzul terdiri dari 2 kata yaitu asbab dan an-nuzul secara harafiah

Asbab berati sebab atau latarbelakang sedangkan an-nuzul berarti turun maka Asbab an

15 | P a g e

Page 16: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

nuzul berarti sebab-sebab atau melatarbelakangi yang membuat turun atau bebrapa sebab

atau latarbelang yang melatar belakangi ayat-ayat Al-qur‟an turun.

Yang dimaksud dengan Asbabul Nuzul adalah Suatu hal yang menyangkut situasi kondisi

yang dialami oleh individu maupun kelompok maupun umat yang berhubungan atas

turunnya ayat Al-Qur‟an yang telah ditetapkan sebagai kunci maupun jawaban atas suatu

permasalahan di kalangan orang mukmin.

Suatu hal yang logis jika terdapat suatu ayat yang memiliki tafsir yg dipengarui oleh suatu

situasi dan kondisi tertentu pada saat turunnya ayat pada saat zaman nabi merupakan

sebab,dan turunnya ayat bertujuan untuk mengatasi masalah / menjawab suatu masalah

yang sedang terjadi pada kaum muslimin merupakan musababnya.

ayat yang turun memiliki asbabun nuzul berarti bahwa ayat tersebut turun secara tiba-tiba

tanpa ada kaitannya dengan fenomena masyarakat.setiap ayat yang turun kepada Nabi

hakikatnya merupakan respon ilahiah terhadap kondisi miniatur masyarakat dunia masa

itu yang tergambar dalam sistem masyarakat arab. Misal ayat-ayat tersebut turun akibat

menyembah berhala fenomena keseharian masyarakat sebagai individu , anggota keluarga

, anggota masyarakat , dan kepemimpinan merupakan latarbelakang turunnya ayat-ayat

al-Qur‟an.

Urgensi Asbabun Nuzul dalam penafsiran Al-Qur‟an:

Asbabul Nuzul ilmu yang sangat penting untuk memahami ayat- ayat al-Qur‟an, tanpa

bantuan ilmu ini seseorang bisa salah menafsirkan karena ayat-ayat al-Qur‟an kadang-

kadang hukum yang secara umum.

Contoh:

kesalahfahaman marwan dalam penafsiran QS. Ali Imran :188

Lalu marwan memberikan komentar sebagai berikut:

“barang siapa yang gembira atas apa yang ia kerjakan serta ia senang dipuji atas

suatu yang ia tidak kerjakan maka ia akan disiksa,kalau demikian kita semua akan

mendapat siksa.”Lalu abdullah bin Abbas meluruskan pemahaman marwan“ayat ini

sebenarnya turun atas ahlulkitab pada saat Nabi Muhammad menanyakan sesuatu pada

mereka lalu mereka sengaja menyembunyikan jawaban itu dari nabi,tetapi pada waktu

yang sama mereka memberitahukan jawabannya kepada orang lain.

16 | P a g e

Page 17: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Ahlul kitab ini ingin memperlihatkan kepada Nabi SAW bahwa meraka

mempunyai jawaban atas peertanyaan Nabi SAW tetapi mereka ingin dipuji atas

pemberian jawaban itu.” ayat ini munasabah situasi dan kondisi turunnya ayat berfungsi

menafsirkan dan mengatasi kebingunggan pada suatu umat ,tetapi aspek khusus dari

situasi dan kondisi pada ayat ini diturunkan tidak mesti dipaksakan pada para ulama yang

lebih memahami ayat tersebut dengan luas atau memaki ayat tersebut dalam konteks

Akhlak. Tidak salah

jika ayat ini mengandung pengarahan bagi orang beriman agar amal yang sedikit tidak

dianggap banyak dan tidak baik bergembira atas kelebihan prestasi amal , sebab sebesar

apapun nilai prestasi amal manusia tetap berbanding jauh lebih kecil dari karunia yang

diberikan Allah untuk hamba-hambanya. Demikianlah bahwa orang beriman tidak layak

mencari pujian karena pujian tidak layak untuk dipikul.

Dalam uraian yang lebih Az-zarqani mengemukakan urgensi asbabun Nuzul dalam

memahami Al-Qur‟an:

1) Membantu memahami dan mengatasi ketidakpastian dalam mengungkapkan pesan

ayat-ayat Al-Qur‟an .

2) Mengatasi ayat yang diduga mengandung pengertian umum

3) Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur‟an

4) Mengidentifikasi sebab ayat tersebut turun

5) Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat

3. Latarbelakang dan faktor timbulnya Qira’ah yang berbeda

Qira’at sebenarnya telah muncul sejak zaman Nabi walaupun pada saat itu qira’at

bukan merupakan sebuah disiplin ilmu, ada beberapa riwayat yang dapat mendukung

asumsi ini, yaitu :Suatu ketika Umar bin Khathtab Ayat Al-Qur’an. Kemudian peristiwa

perbedaan membaca ini mereka laporkan ke Rasulullah Saw. Maka beliau menjawab

dengan sabdanya, yang artinya :

“Memang begitulah Al-Qur’an diturunkan. Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan

dalam tuju huruf, maka bacalah oleh kalian apa yang kalian anggap mudah dartujuh huruf

itu,”

17 | P a g e

Page 18: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Menurut catatan sejarah, timbulnya penyebaran qira’at dimulai pada masa tabi‟in,

yaitu pad awal abad II H, tatkala para qari’ tersebar di berbagai pelosok, telah tersebar di

berbagai pelosok. Mereka lebih suka mngemukakan qira’at gurunya daripada mengikuti

qira’at imam-imam lainnya. Qira’at-qira’at tersebut diajarkan secara turun-menurun dari

guru ke murid, sehingga sampai kepada imam qira’at baik yang tujuh, sepuluh atau yang

empat belas.Timbulnya sebab lain dengan penyebaran qori’-qori’ keberbagai penjuru

pada masa Abu Bakar, maka timbullah qira’at yang beragam. Lebih-lebih setelah

terjadinya transpormasi bahasa dan akulturasi akibat bersentuhan dengan bangsa-bangsa

bukan arab, yang pada akhirnya perbedaan qira‟at itu berada pada kondisi itu secara

tepat.Sebab-sebab munculnya beberapa Qiraat yang berbeda:

a. Perbedaan Qira‟ah Nabi

b. Pengakuan Nabi terhadap berbagai qira‟at yang berlaku di kalangan kaum

muslimin.

c. Adanya riwayat dari para sahabat nabi menyangkut berbagai versi Qira‟at yang

adaAl-Qur‟an

d. Adanya lahzah atau dialog kebahasaan dikalangan bangsa Arab pada masa

turunnya Al-Qur‟an

e. Munasabat(menangkap korelasi bagian antar dalam Al-Qur‟an)

Kata Munasabah secara etimologis bermakna berdekatan (muqarabah). Makna

Munasabah pada ahli tafsir adalahformat hubuungan antara beberapa kalimat dalam satu

ayat yang sama atau antara ayat dalam ayat yang berbeda-beda.

Macam-macam munasabah dalam Al-Qur‟an:

a. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya

b. Munasabah antarnama surat dan tujuan turunnya

c. Munasabah antar bagian suatu ayat

d. Munasabah antar letaknya yang berdampingan

e. Munasabah antar suatu kelompok ayat dengan kelompok ayat disampingnya

f. Munasabah antarfashilah (pemisahan )da nisi ayat

g. Munasabah antar awal surat dengan akhir surat yang sama

h. Munasabah antar penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya

18 | P a g e

Page 19: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Kajian munasabah merupakan usaha pakar tafsir untuk menemukan hakikat hubungan

antara suatu ayat dengan ayat lainnya antara satu surat dengan surat yang lainnya

4. Metode penafsiran Al-Qur‟an

Al-Qur‟an merupakan lautan ilmu dengan kata indah penuh dengan makna keajaibannya

tidak akan pernah habis dan kecintaan padanya tidak akan lapuk oleh zaman.dapat kita

fahami jika ada beberapa cara untuk menafsirkan ayat AL-Qur‟an ada empat metode

yaitu:

a. Metode Tahliliy (Analisis)

Yang dimaksud dengan Metode Tahliliy (Analisis) ialah menafsirkan ayat-

ayat Al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-

ayat yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di

dalamnya, sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang menafsirkan

ayat-ayat tersebut.

Kalau kita lihat dari bentuk tinjauan dan kandungan informasi yang

terdapat dalam tafsir tahliliy yang jumlah sangat banyak, dapat dikemukakan

bahwa paling tidak ada tujuh bentuk tafsir, yaitu : Al-Tafsir bi al-Ma’tsur, Al-

Tafsir bi al-Ra’yi, Al-Tafsir al-Fiqhi, Al-Tafsir al-Shufi, At-Tafsir al-Ilmi, dan Al-

Tafsir al-Adabi al-Ijtima’i.

Sebagai contoh penafsiran metode tahliliy yang menggunakan bentuk Al-Tafsir bi

al-Ma’tsur (Penafsiran ayat dengan ayat lain), misalnya : kata-kata al-muttaqin

(orang-

orang bertakwa) dalam ayat 1 surat al-Baqarah dijabarkan ayat-ayat sesudahnya

(ayat-ayat 3-5) yang menyatakan :

“Yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan salat, dan

menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang

beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-

kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya

(kehidupan) akherat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya,

dan mereka orang-orang yang beruntung.”

Ciri-ciri Metode Tahlili:

19 | P a g e

Page 20: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Pola penafsiran yang diterapkan para penafsir yang menggunakan metode

tahlili terlihat jelas bahwa mereka berusaha menjelaskan makna yang terkandung

di dalam ayat-ayat Al-Qur’an secara komprehenshif dan menyeluruh, baik yang

berbentuk al-ma’tsur, maupun al-ra’y, sebagaimana. Dalam penafsiran tersebut,

Al-Qur’an ditafsirkan ayat demi ayat dan surat demi surat secara berurutan, serta

tak ketinggalan menerangkan asbab al-nuzuldari ayat-ayat yang ditafsirkan.

b. Metode Ijmali (Global)

Yang dimaksud dengan metode al-Tafsir al-Ijmali (global) ialah suatu metoda

tafsir yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara mengemukakan makna

global.Pengertian tersebut menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an secara ringkas tapi

mencakup dengan bahasa yang populer, mudah dimengerti dan enak dibaca.

Sistematika penulisannya menurut susunan ayat-ayat di dalam mushhaf. Di

samping itu penyajiannya tidak terlalu jauh dari gaya bahasa AL-Qur’an sehingga

pendengar dan pembacanya seakan-akan masih tetap mendengar Al-Qur’an

padahal yang didengarnya itu tafsirnya.Kitab tafsir yang tergolong dalam metode

ijmali (global) antara lain : Kitab Tafsir Al-Qur’an al-Karimkarangan Muhammad

Farid Wajdi, al-Tafsir al-Wasith terbitan Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyat, dan

Tafsir al-Jalalain, serta Taj al-Tafasir karangan Muhammad ‘Utsman al-Mirghani.

Ciri-ciri Metode Ijmali:

Dalam metode ijmali seorang mufasir langsung menafsirkan Al-Qur’an

dari awal sampai akhir tanpa perbandingan dan penetapan judul. Pola serupa ini

tak jauh berbeda dengan metode alalitis, namun uraian di dalam Metode Analitis

lebih rinci daripada di dalam metode global sehingga mufasir lebih banyak dapat

mengemukakan pendapat dan ide-idenya. Sebaliknya di dalam metode global,

tidak ada ruang bagi mufasir untuk mengemukakan pendapat serupa itu. Itulah

sebabnya kitab-kitab Tafsir Ijmali seperti disebutkan di atas tidak memberikan

penafsiran secara rinci, tapi ringkas dan umum sehingga seakan-akan kita masih

membaca Al-Qur’an padahal yang dibaca tersebut adalah tafsirnya; namun pada

ayat-ayat tertentu diberikan juga penafsiran yang agak luas, tapi tidak sampai pada

wilayah tafsir analitis.

c. Metode Muqarin (Komparatif)

20 | P a g e

Page 21: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Pengertian metode muqarin (komparatif) dapat dirangkum sebagai berikut.

a) Membandingkan teks (nash) ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki persamaan

atau kemiripan redaksi dalam dua kasus atau lebih, dan atau memiliki redaksi

yang berbeda bagi satu kasus yang sama.

b) Membandingkan ayat Al-Qur’an dengan Hadits Nabi SAW, yang pada

lahirnya terlihat bertentangan.

c) Membandingkan berbagai pendapat ulama’ tafsir dalam menafsirkan Al-

Qur’an.

Jadi dilihat dari pengertian tersebut dapat dikelompokkan 3 objek kajian tafsir,

yaitu :

Membandingkan ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an yang lain;

Mufasir membandingkan ayat Al-Qur’an dengan ayat lain, yaitu ayat-ayat yang

memiliki persamaan redaksi dalam dua atau lebih masalah atau kasus yang

berbeda; atau ayat-ayat yang memiliki redaksi berbeda dalam masalah atau kasus

yang (diduga) sama. Al-Zarkasyi mengemukakan delapan macam variasi redaksi

ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut

Perbedaan tata letak kata dalam kalimat, seperti :

قإلنهدیاللههوالهدی“Katakanlah : Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk”

(QS : al-Baqarah : 120)

قإلنالهدیهدیالله“Katakanlah : Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah”

(QS : al-An’am : 71)

Perbedaan dan penambahan huruf, seperti :

سواءعليهمأأنذرتهمأملمتنذرهماليؤمنون“Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah

kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman”

(QS : al-Baqarah : 6)

وسواءعليهمأأنذرتهمأملمتنذرهماليؤمنون

21 | P a g e

Page 22: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

“Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah

tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman” (QS :

Yasin: 10)

Penawalan dan pengakhiran, seperti :

يتلوعليهمايتكويعلمهمالكتبوالحكمةويزكيهم“…yang membaca kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada

mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan al-Hikmah serta mensucikan mereka” (QS. Al-

Baqarah :129)

يتلوعليهمايتهويزكيهمويعلمهمالكتبوالحكمة__________“…yang membaca ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka,

dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan al-Hikmah” (QS. Al-

Jumu’ah : 2)

Perbedaan nakirah (indefinite noun) dan ma’rifah (definte noun), seperti :

فاستعذبااللهإنههوالسميعالعليم“…mohonkanlah perlindungan kepada Allah.

Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.

Fushshilat : 36)

فاستعذبااللهإنهسميعالعليم“…mohonkanlah perlindungan kepada Allah.

Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf :

200)

Perbedaan bentuk jamak dan tunggal, seperti :

لنتمسناالنارإالأيامامعددة“…Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali

selama beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah : 80)

لنتمسناالنارإالأيامامعددات“…Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka,

kecuali selama beberapa hari yang dapat dihitung.” (QS. Ali-Imran : 24)

Perbedaan penggunaan huruf kata depan, seperti :

وإذقلناادخلواهذهالقريةفكلوا

22 | P a g e

Page 23: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman : Masuklah kamu ke negeri ini, dan

makanlah …” (QS. Al-Baqarah : 58)

وإذقيللهماسكنواهذهالقريةوكلوا“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman : Masuklah kamu ke negeri ini, dan

makanlah …” (QS. Al-A’raf : 161)

Perbedaan penggunaan kosa kata, seperti :

قالوابلنتبعماألفيناعليهأبإنا“Mereka berkata : Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati

(alfayna) dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (QS. Al-Baqarah : 170)

قالوابلنتبعماوجدناعليهأبإنا“Mereka berkata : Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati

(wajadna) dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (QS. Luqman : 21)

Perbedaan penggunaan idgham (memasukkan satu huruf ke huruf lain), seperti :

ذلكبأنهمشاقوااللهورسولهومنيشاقاللهفإناللهشديدالعقاب“Yang demikian ini adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan

Rasulnya, barang siapa menentang (yusyaqq) Allah, maka sesungguhnya Allah

sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr : 4)

ذلكبأنهمشاقوااللهورسولهومنيشاقاللهورسولهفإناللهشديدالعقاب“Yang demikian ini adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan

Rasulnya. Barang siapa menentang (yusyaqiq) Allah dan Rasul-Nya, maka

sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr : 4)

Dalam mengadakan perbandingan antara ayat-ayat yang berbeda redaksi tersebut

di atas, ditempuh beberapa langkah :

a. menginventa-risasi ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki redaksi yang berbeda

dalam kasus yang sama atau yang sama dalam kasus berbeda

b. Mengelompokkan ayat-ayat itu berdasarkan persamaan dan perbedaan

redaksinya

c. Meneliti setiap kelompok ayat tersebut dan menghubungkannya dengan kasus-

kasus yang dibicarakan ayat bersangkutan, dan (4) Melakukan perbandingan.

Membandingkan ayat dengan Hadits;

23 | P a g e

Page 24: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Mufasir membandingkan ayat-ayat al-Qur’an dengan hadits Nabi saw yang

terkesan bertentangan. Dan mufasir berusaha untuk menemukan kompromi antara

keduanya. Contoh perbedaan antara ayat al-Qur’an surat al-Nahl/16 : 32 dengan

hadits riwayat Tirmidzi dibawah ini :

ادخلواالجنةبماكنتمتعملون“Masuklah kamu ke dalam surga disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS.

Al-Nahl : 32)

رواهالترمذی ﴿لنيدخألحدكمالجنةيعمله ﴾“Tidak akan masuk seorang pun diantara kamu ke dalam surga disebabkan

perbuatannya” (HR. Tirmidzi)

Antara ayat al-Qur’an dan hadits tersebut di atas terkesan ada pertentangan. Untuk

menghilangkan pertentangan itu, al-Zarkasyi mengajukan dua cara :

Pertama, dengan menganut pengertian harfiah hadits, yaitu bahwa orang-orang

tidak masuk surga karena amal perbuatannya, tetapi karena ampunan dan rahmat

Tuhan. Akan tetapi, ayat di atas tidak disalahkan, karena menurutnya, amal

perbuatan manusia menentukan peringkat surga yang akan dimasukinya. Dengan

kata lain, posisi seseorang di dalam surga ditentukan amal perbuatannya.

Pengertian ini sejalan dengan hadits lain, yaitu :

الترمذی ﴿إنأهاللجنةإذادخلوهانزلوافيهابفضلعملهم ﴾“Sesungguhnya ahli surga itu, apabila memasukinya, mereka mendapat posisi di

dalamnya berdasarkan keutamaan perbuatannya”. (HR. Tirmidzi)

Kedua, dengan menyatakan bahwa huruf ba’ pada ayat di atas berbeda

konotasinya dengan yang ada pada hadits tersebut. Pada ayat berarti imbalan,

sedangkan pada hadits berarti sebab.

Membandingkan pendapat para mufasir.

Mufasir membandingkan penafsiran ulama tafsir, baik ulama salaf maupun ulama

khalaf, dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, baik yang bersifat manqul (al-

tafsir al-ma’tsur) maupun yang bersifat ra’yu(al-tafsir bi al-ra’yi).

Manfaat yang dapat diambil dari metode tafsir ini adalah :

a. membuktikan ketelitian al-Qur’an

b. membuktikan bahwa tidak ada ayat-ayat al-Qur’an yang kontradiktif

24 | P a g e

Page 25: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

c. memperjelas makna ayat

d. tidak menggugurkan suatu hadits yang berkualitas sahih.

Sedang dalam hal perbedaan penafsiran mufasir yang satu dengan yang yang lain,

mufasir berusaha mencari, menggali, menemukan, dan mencari titik temu di

antara perbedaan-perbedaan itu apabila mungkin, dan mentarjih salah satu

pendapat setelah membahas kualitas argumentasi masing-masing.

Ciri-ciri Metode Muqarin:

Perbandingan adalah ciri utama bagi Metode Komparatif. Disini letak

salah satu perbedaan yang prinsipil antara metode ini dengan metode-metode lain.

Hal ini disebabkan karena yang dijadikan bahan dalam memperbandingkan ayat

dengan ayat atau ayat dengan hadits, adalah pendapat para ulama tersebut dan

bahkan dalam aspek yang ketiga. Oleh sebab itu jika suatu penafsiran dilakukan

tanpa membandingkan berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tafsir,

maka pola semacam itu tidak dapat disebut “metode muqarrin”.

5. Metode Mawdhu’iy (Tematik)

Yang dimaksud dengan metode mawdhu’iy ialah membahas ayat-ayat Al-Quran

sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan,

dihimpun. Kemudian dikahi secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait

dengannya seperti asbab al-nuzul, kosa kata dan sebagainya. Semuanya dijelaskan secara

rinci dan tuntas, serta didukung oleh dalil-dalil atau fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik argumen itu berasal dari Al-Qur’an dan

Hadits, maupun pemikiran rasional.

Ciri-ciri Metode Mawdhu’iyYang menjadi ciri utama metode ini ialah

menonjolkan tema, judul atau topik pembahasan sehingga tidak salah bila di katakan

bahwa metode ini juga disebut metode “topikal”. Jadi mufasir mencari tema-tema atau

topik-topik yang ada si tengah masyarakat atau berasal dari Al-Qur’an itu sendiri, ataupun

dari yang lain. Kemudian tema-tema yang sudah dipilih itu dikaji secara tuntas dan

menyeluruh dari berbagai aspek, sesuai dengan kapasitas atau petunjuk yang termuat di

dalam ayat-ayat yang ditafsirkan tersebut. Artinya penafsiran yang diberikan tak boleh

25 | P a g e

Page 26: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

jauh dari pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an, agar tidak terkesan penafsiran tersebut

berangkat dari pemikiran atau terkaan belaka (al-Ra’y al-Mahdh).

Sementara itu Prof. Dr. Abdul Hay Al-Farmawy seorang guru besar pada Fakultas

Ushuluddin Al-Azhar, dalam bukunya Al-Bidayah fi Al-Tafsir Al-Mawdhu’i

mengemukakan secara rinci langkah-langkah yang hendak ditempuh untuk menerapkan

metode mawdhu’i. Langkah-langkah tersebut adalah :

a. Menetapkan masalah yang akan dibahas (topik)

b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut

c. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan

tentang asbab al-nuzulny

d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing

e. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (out-line)

f. Melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok

bahasan

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun

ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama, atau mengkompromikan

antara yang ‘am (umum) dan yang khas (khusus), mutlak danmuqayyad (terikat),

atau yang pada lahirnya bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satu

muara, tanpa perdebatan atau pemaksaan.

6. Apakah nabi sudah menafsirkan seluruh ayat Al-Qur’an:

a. Menurut ibnu Taimiyah yang menyatakan bahwa nabi telah menafsirkan seluruh

ayat,dalam firman Allah QS.An Nahl:44

b. Pendapat Al-Khubi menyatakan bahwa Rasulullah hanya menfsirkan sebagian

kecil saja.sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Al-Bazzaz dari Aisyah

“Rosulullah SAW tidak menafsirkan sedikitpun dari Al-Qur’an kecuali hanya

sedikit ayat saja yang penjelasannya diajarkan jibril”

7. suatu teori untuk menafsirkan Al-Qur’an :studi atas penafsiran Al-Maududi

26 | P a g e

Page 27: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

a. Tahap persiapan

Penafsiran Al-Qur’an diarahkan pada kesiapan mental,mongosongkan fikiran dari

segala faktor-faktor yang diperkirakan mewarnai pikiran untuk mengambil

kesimpulan dan akan mendorong seseorang secara subjektif dalam pengambilan

kesimpula maka tahap persiapan harus benar-benar diperhahatikan sebelum terjun

langsung berhadapan dalam penafsiran

b. Tahap penafsiran

Mengumpulkan ayat-ayat yang berhubungan dengan persoalan yang akan

diteliti ,bila data-data telah terkumpul maka baru memulai melakukan

penyelidikan Al-Qur’an

c. Tahap pelaksanaan

Memahami dan Menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

8. Tafsir Al-Qur’an :antara pendekatan Naql dan Akal

a. Pendekatan Naql

Menggunakan riwayat berupapa atsar yaitu Al-Qur’an ,Tafsir Nabi, komentar

sahabat,dan penjelas para tabi’in

Kelemahan pendekatan ini:

1) Banyak riwayat yang disisipkan oleh musuh-musuh kaum muslim

2) Bercampurnya riwayat sahih dengan riwayat tidak sahih

3) Masuknya israiliyat(gagasan –gagasan kaum yahudi dan nasrani)ke dalam

tafsir

4) Fanatisme manzab

b. Pendekatan Akal

Menafsir Al-Quran dengan perangkat ijtihad yang mana akal menjadi sumber

utama.pendekatan akal dibagi menjadi 2 yaitu mahmudah (terpuji) dan

mazmumah(tercela).

Dikategorikan mahmudah apabila:

1) Benar-benar menguasai bahasa Arab da seluk beluknya

27 | P a g e

Page 28: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

2) Mengetahui asbabun nuzu, nasukh –mansukh, ilmu qira’at, dan syarat-

syarat keilmuan lainnya.

3) Tidak menginterprestasikan hal-hal yang merupakan otoritas Tuhan untuk

mengetahuinya

4) Tidak menafsirkan karna untuk aliran tertentu

5) Tidak menganggap bahwa tafsirnya yang paling benar

9. Sekilas tentang tafsir-tafsir bi Al-Ma’tsur dan bi Ar-Rayi

a. Tafsir Bi Al-Matsur

Ada empat sumber otoritasnya yaitu:

1) Al-Qur’an sendiri yang dipandang merupakan tafsir yang terbaik

2) Hadist Nabi digunakan sebagai penjelas\

3) Para sahabat dipandang sebagai orang yang banyak mengetahui Al-Qur’an

4) Penjelasan Tabi’in yang dianggap bertemu langsung dengan sahabat

b. Tafsir Bi Ar-Rayi

Husen Adz-Dzahabi mendifinisikan tafsir ini penjelasannya diambil dari ijtihad

dan pemikiran para muffasir setelah ia mengetahui bahasa arab dan

metodenya,dalil hokum yang ditunjukan,problema penafsiran, Nasikh –

mansukh,asbabun nuzul.kemunculan tafsir ini dipicu karena interaksi umat islam

dengan peradapan yunani yang banyak menggunakan akal.tafsir ini dapat diterima

jika menghindari:

1) Memaksa diri untuk mengetahui maksut dari ayat teti tidak memenuhi

syarat

2) Memcoba menafsirkan ayat-ayat yang maknanya hanya diketahui oleh

Allah

3) Menafsirkan Al-Qur’an dengan menggunakan nafsu dan sikap ihtisan

(menilai bahwa sesuatu itu baik menurut presepsinya)

4) Fanatisme terhadap manzab

10. Penyimpangan terhadap Al-Qur’an

Dapat dibagi menjadi 6 yaitu

a. Penyimpangan dalam tafsir Historis

28 | P a g e

Page 29: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Masuknya israiliyat yakni legenda-legenda tentang yahudi dan nasrani yang

masuk ke dalam tafsir

b. Penyimpangan dalam tafsir Teologi

Mendistori ayat dengan maksud penyesuain terhahap manzab yang dianutnya

c. Penyimpangan dalam tafsir sufi

Memaksakan menyelaraskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan dokrin Tasawuf

d. Penyimpangan dalam tafsir Linguistik

Kesalahan pemaham terhadap makna dan konjungsi (tasrif)nya

e. Penyimpangan dalam tafsir Ilmi

Keliru dalamm pemberlakuan Al-qur’an dan menyamakannya dengan buku ilmu

pengetahuan dan mencocok-cocokan dengan istilah –istilah Al-Qur’an

f. Penyimpangan dalam taafsir Modern

Al-Qur’an dijadikan sebagai justifikasi bagi isu-isu modern yang nota bene

muncul dari luar islam.

11. Tafsir abadi Ijtima’I :mendekatkan Al-Qur’an dengan masyarakat

Upaya membumikan Al-Qur’an dengan cara ayat-ayat tersebut dijelaskan dengan hokum-

hukum alam yang berlaku dalam masyarakat

Unsur pokok tafsir Ijtima’I :

a. Menguraikan ketelitian redaksi ayat-ayat Al-Qur’an

b. Menguraikan makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dengan susunan kata

yang indah

c. Aksentuasi yang meninjolkan tujuan utama di uraikan Al-Qur’an

d. Penafsirann ayat sunatullah yang berkaitan dengan masyarakat

Prinsip-prinsip pokok ijtima’I dalam ttafsir Abduh dan Rida:

a. Menganggap setiap surat dalam Al-Qur’an membentuk satu kesatuan

b. Al-Qur’an bersifat umum,reprentatif,dan berkelanjutan sampai hari kiamat

c. Al-Qur’an merupakan sumber utama bagi akidah umat islam

d. Memrangi tklid dan membuka seluas-luasnya pintu ijtihad

e. Berpegang pada akal utuk memahami Al-Qur’an

f. Berhati-hati dalam tafsir Ma’tsur dan menolak secara tegas israiliyat

29 | P a g e

Page 30: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Pebedaan titik pijkan :Ijtima’idimulai dari persoalan –persoalan masyarakat kemudian

dihadapkan pada teks-teks Al-Qur’an

12. Syiah Ismailiyah dan al-Qur’an :study atas penafsiran

Shiyah Ismailiyah menurut Adz DZahabi disebut dengan kelompok batiniah manafsirkan

Al-Qur’an dengan menggunakan takwil (alegoris) utuk mengungkapkan makna tersirat

dalam ayat,kelompok ini tidak menggunakan aturan-aturan seperti mufassir

mayoritas.kayakinan penafsiran mereka merupakan cerminan dari keyakinan yang mirip

falsafah plato,mereka mengingkari muzizat para rosul mereka juga tidak mengakui

turunnya wahyu Allah dari langit,mengingkari Adam,Dajjal, ya’jud dan Ma’juj.mereka

banyak membiaskan kandungan –kandungan ayat Al-Qur’an dengan potitik.

Penafsiran ini dapat membawa dampak negative yaitu:

a. Mereka tidak mengakui zahir ayat,jika ini dibiarkan akan terjadi penyimpangan-

penyimpanngan Al-Qur’an

b. Tidak mengakui konsep syariat yang jelas

13. Tafsir Al-Qur’an: Antara Eksoterisme dan Esoterisme

Pendekatan kedua ini menitikberatkan penjelasan isyarat atau pesan batin secara implikasi

terkandung dibaliik literal dan lahir trks-teks Al-Qur’an.produk tafsir yang dihasilkan

bersifat simbolik,karya-karya tafsir ini dituliskan oleh ulama-ulama sufi,dan

syiahismiliyah .hubungan antara pendekatann kedua ini adalah bagaikan hungna pinyu

dengan rumah sebelum kita masuk rumah kita harus melewati pintu demikian dengan

penafsiraan ini sebelum beranjak pada penafsiran etoterisme harus melalui penafsiran

eksoterisme keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan jika digabungkan

keduanya dapat menyampaikan pesan-pesan Al-Qur’an sebenarnya.

14. Tafsir dengan kecenderungan fisafat studi atas penafsiran Al-Farabi dan ikhwanus shafa

a. Al-Farabi dan tafsir Al-Qur’an

Ada 2 kesulitan untuk melacak metode ini dikarenakan:

1) Tidak memiliki tafsir yang khusus dan terpisah dari kajian filsafatnya

2) Sedikitnya sumber

Para filosof memiliki sumber yang sama yaitu Al-Qur’an dan Sunnahkarena

mereka sering mencocokkan makna-makna teks Al-Qur’an dengan filsafat

b. ikhwanus shafa dan tafsir Al-Qur’an

30 | P a g e

Page 31: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

ikhwanus shafa(persaudaraan kemurnian) merupakan sebuah kelompok filosof

dan ensiklopedis yang hidup sekitar pertengahan abad 10.pemikiran-pemikiran

yang rasionalistik mampu menggabungkannya dengan kelompok Mu’tazilah

dalam penafsiran Al-Qur’an mereka beraliran simbolik.

Kritikan Adz-Dzahabi bagi penafsiran Al-Farabi dan ikhwanus shafa:

1) mufassir yang bersangkutan meyakini kebenaran salah satu tanpa melihat

petunjuk dan penjelasan yang terkandung dalam lafal Al-Qur’an

2) kecenderungan mufassir untukk semata-mata memperhatikan makna dan lafal Al-

Qur’an yang dapat difahami oleh penutur bahasa Arab

15. prinsip-prinsip penafsiran simbolik di kalangan syiah Immamiyah

tafsir simbolik merupakan tradisi penafsiran yang mengakarkan politik.tafsir

simbolik diyakini tokoh-tokoh syiah sebagai produk penafsiran yang kemunculan nya

tidak hanya didukung para imam tetapi juga oleh isyarat-isyarat Al-qur’an .penolakan

terhadap salah satu maka dinamkan kufur.

Tafsir simbolik yaitu produk penafsiran yang dihasilkan melalui penelahan makna

batin teks.tokoh tokoh syiah mengemukakan argument-argumen dengan mengunakan

argumentasi yang bersifat Naqliah maupun aqliah .dalam urgensi penakwilannya

mengemukakan sejumlah penakwilan yang dipijakkan pada bilangan bilangan yang

tercermin pada fenomena alam.

Salah satu ayat yang dikuutip tokoh-tokoh imamiyyah untuk menjelaskan paparan

QS.Fushillah:53 sesuai dengan pemahamam terhadap ayat ini ,meraka mengambil titik

tolak utk mengantakan bahwa pemeliharaan yang diberikan Allah telah menghindarkan

dari jurang-jurang kesalahan dan kekeliruan juga sebagai qanum (undang-undang) yang

dijadikan tempat berhukum dalam setiap persoalan keagaman maupun intelektual dari

ayat ini memunculkan kata kunci mitsal(contoh) dan matsul(yang di contohi) ,atau takwil

terhadap konsep yang ditegakkan atas asas perpadanan masalah keagamaan dengan

pewujutan alam semesta

16. Bersama imam Al-Gazali tentang menafsirkan Al-Qur’an

Al-Gazali menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan teologi Asy’ariyah dan

pendekatn suristik dengan pendekatan pertama ia berpendapat makna lahirnya Al-Qur’an

harus diyakini seperti yang dimaksud oleh Allah ,dengan pendapat sufistiknya Alqur’an

31 | P a g e

Page 32: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

memiliki makna batin tersembunyi dan dapat diakses bagi mereka yang berjiwa

suci.pandangan Al-Gazali tentang makna batin Al-Qur’an didukung oleh para musaffir

seperti Ibnu An-Naqib,Ibnu Sab,Abu Thalib,dan Sayyid Taj Ad-Din Bin Atha Allah.

Teori penafsirannya dengan nalar semakin memberi peluang bagi nalar untuk

lebih banyak dalam merambah kandungan Al-qur’an dipersempit dengan keharusan

merajuk dalil dalil naqli saja.

17. Metode penafsiran Linguistik(lunghawi)

Dalam penafsiran metode ini para mufassir mendekati dan menafsir Al-qur’an dari segi

bahasanya.

Keistimewaan tafsir :

a. Menekankan pentingnya dalam memahami Al-Qur’an

b. Memaparkan ketelitian redaksi ayat ketika menyampaikan pesan pesan

c. Mengikat musaffir dalam teks ayat-ayat

Kelemahan tafsir:

a. Terjerumusnya musafir dalam uraian kebahasaan yang bertele-tele

b. Konteks turunnya ayat turun bukan hanya satu masa

18. Membumikan Al-qur’an versi tafsir Al-Mannar

Beberapa prinsip penafsiran Al-Mannar:

a. Penggunaan akal secara luas

b. Ayat-ayat yang ditafsirkan selalu dihubungkan dengan keadaan masyarakat dalam

usaha mendorong ke arah kemajuan dan pembangunan

Tafsir ini memberi tujuan utama dari kehadiran Al-Qur’an yakni sebagai petunjuk

serta jalan keluar bagi problematika umat islam

19. Mengenal lebih dekat tafsir Al-Munir karya An-Nawawi Al-Banteni

Tafsir Al-Munir pertama kali ditulis oleh An-Nawawit tahun 1860 dan selesai pada hari

jumat.dalam mukadimahtafsirnya disebutkan bahwa penulisan kitab ini didasarkan ats

permintaan sekelompok terhormat ,metode yang digunakan dalam penafsiran ini

menafsirkan ayat-demi ayat sesui dengan susunan mushafnya(tahlili),corak yang

digunakan yaitu penalaran bi’ira’yi walaupun ia ragu terjerumus dalam corakk tafsir Bi

ar-ra’yimeskipun diterima tetapi persyaratannya sangat bera tmungkin menghalangi untuk

memakainya.ketidak adaan pengaruh abduh terhadap tafsir Al-Munir hanya dapat

32 | P a g e

Page 33: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

dijadikan bukti ketidakadaan pengaruh tafsir pemikiran modern terhadapnya dan belun

dapat dijadikan bukti ketidakadanya pengaruh tradisional.

20. Memahami Al-Qur’an dengan Hadist pendekatan konstektual

Langkah-langkah pendekatan konstektual:

a. Memahami hadist Nabi dalam konteksnya serta memproyeksikannya pada situasi

masa kini

b. Membawa fenomena social ke dalam naungan tujuan Al-Qur’an dan Hadis Nabi

Dengan memahi secaraa konstektual (kita dapat menarik kesimpulan pada tekstual

saja ,melainkan pesan yang terkandung lebih esensial dan fungsional.yakni melihat dari

segi melihat dan mendekati suatu gagasan ,fenomena yang tak lepas dari konteks waktu,

tempat,budaya ,kelompok,dan sebab turunnya ayat.

Hasil kerja pendekatan kontektual :

a. Larangan penulisan hadist pada awal-awal dikarenakan kekawatiran apabila

tercampur dengan ayat Al-Qur’an

b. Penulisan hadist dilakukan secara khusus bagi orang-orang yang memiliki

keahlian untuk menuliskan hadist

c. Larangan penulisan dikarenakan hafalan pada masa itu sangat kuat sedangkan

peerizinannya dilakukan pada orang yang tidak kuat hafalannya

21. Sorotan di sekitar diskusus tafsir modern

Para musafir modern diwarnai oleh usaha-usaha untuk mengebumikan Al-Qur’an di

tengah tengah kehidupan umat.mereka ingin membuktikan bahwa al-Qur’an dapat

berkembang seiring perkembangan zaman.

a. melalui tafsir ilmi mereka mengklaim bahwa Al-Qur’an tidak bertentangan dengan

dengan penemuan-penemuan ilmiah.

b. melalui tafsir filosofi mereka mencoba membedah keuniversalan Al-Qur’an dengan

menganalisa sistematisnya

c. melaui tafsir Adabi Ijtima’I mereka membuktikan bahwa Al-Qur’an menjawab

persoalan –persolan manusia

22. Menimbang ,Hermeneutik sebagai alat untuk menafsirkan Al-Qur’an

Teks Al-Qur’an memili 2 dimensi sacral (teks Al-Qur’an tidak diperkenankan

diubah-ubah),dan profan(meskipun Al-Qur’an dengan bahasa arab bersifat

33 | P a g e

Page 34: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

arbiter(kesepakan social).pendekatan Hermeneutik dipertemukan dengan kajian teks Al-

Qur’an persolan dan tema yang dihadapi adalah bagaiman teks Al-Qur’an hadi di tengah-

tengah masyarakat lalu dipahami ,ditafsirkan ,diterjemahkan ,dan dianalogi dalam rangka

menafsirkan realitas atau bagaimana Al-Qur’an itu bicara pad agenerasi yang akan datang

yang mempunyai corak hidup dan kultur yang berbeda.

Dalam tataran operatif paradigma hemeneutik ini telah diterapakan oleh kuntowijoyo

dalam lima program reinterprestasinya:

a. Perlunya dikembangkan penafsiran social struktulral lebih daripada penafsiran

individual ketika memahami ketentuan-ketentuan dalam Al-qur’an

b. Mengubah cara bepikir subjektif menjadi objektif

c. Mengubah ilsam yang normative mmenjadi teorotis

d. Mengubah pemahaman yang ahistoris

e. Merumuskan formulasi wahyu bersifat umummenjadi formulasi yang spesifik dan

empiris

23. Rekoonstuksi tafsir klasis upaya menemukan Weltanschaung al-Qur’an

Pemetaan usaha dan signifikan Rekonsttruksi tafsir

Ada 2 alasan:

a. Sebagian besar tafsir merupakan sebuah refleksi konkret manusia untuk

membedah korpus ilahiyah(al-Qur’an).

b. Dalam pergulatan dengan teks Al-qur’an mufassir bertolak belakang dari setting

sosio-kultural dan psiko antopologis

Ciri tafsir modern menurut Andew Rippin:

a. Merasionalisasikan dokrin-dokrin yang ditemukan dalam atau dijustifikasikan

dengan merujuk Al-Qur’an

b. Membersihkan penafsiran Al-Qur’an dari gagasan –gagasan primitive ,cerita

yang kelewatan fantastis,imajinasi yang tidak mendasar

c. Dilakukan lebih moderat dalam penafsiran Al-qur’an

24. Revisi terjemahan Al-Qur’an Versi depag RI memungkinkan dilakukan?

bukan memyangkut ketidakmungkinan dilakukan revisi terhadap terjemahan Al-

Qur’an sebab pada organisasi semacam NU banyak ulama yang sangat memungkinkan

untuk melakukan pekerjaan itu. Tetapi lebih signifikan lagi bagimana dampak proyek itu

34 | P a g e

Page 35: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

sendiri mengacam kesatuan umat atau membingungkan umat apabila banyaknya

terjemahan dari berbagai versi.

BAB III Samudra Tafsir Al-Qur’an

1. Betulkah nabi Muhammad tidak bias membaca dan menulis?

Firman Allah dalam QS.Al_Araf:157

……..

Pengerian ummi:

a. Tidak dapat membaca dan menulis

b. Tidak memiliki kitab suci

c. Mengingkari kebenaran rosul dan kitab yang dibawa

d. Tidak akap menulis

Keummian Nabi muhamad benar nabi tidak dapat membaca dan menulis (buta huruf)

namun ini sebagai muzizat tanda kerosulannnya sekaligur meyakinkan bahwa Al-

Qur’an berasal dari Tuhan tanpa penambahan sedikit pun oleh nabi.

2. Qurban dalam perspektif Al-Qur’an

Firman Allah QS Al-Hajj:34

Qurban berawal dari kisan kedua anak adam yaitu Qabil dan Habil,dan kisah NAbi

Ibrahim .sekarang qurban dilaksanakan pada hari raya Idhul Adha dalam rangka

35 | P a g e

Page 36: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

mendekatkan diri kepada Allah yang dilaksanakan pada tanggal 11,12,13 bulan

dzulhijah .hewan Qurban antara lain unta,Sapi dan kambing

3. Bercermin Al-Qur’an :islam tidak disebarkan dengan kekerasan

Agama islam mempersilahka untuk memilh agamanya sendiri tanpa ada paksaan bagi

penganutnya seperti dalm firman Allah QS Kafirun:5

4. Ucapan yang memasukkan muslim ke surga

Firman Allah QS.Al-Kahfi:110

Ucapan tahlil “La ilahailallah’ yang dilaflkan seseorang menjelang matinya akan

menjamin diirinya masuk surga,bila telah memenuhi kewajiban sebagai seorang

mukmin melakukan amal shaleh,

5. Karena Al-Qur’an islam pernah menjadi adikuasa di dunia

Abad xv H sering dijadikan momentum kebangkitan umat islam ,islam lahir di

bizantium sebagai adikuasa Negara pada saat islam memegang kekuatan politik di

Madinah .faktor-faktor yang menjadikan islam menjadi Adikuasa di dunia:

a. Ajaran islam

Berhasil membentuk patriot-patriot islam beriman tebal dan gigih

menyebarkan ajaran islam keseluruh pelosok dunia dan islam mempunyai

kelas social,terutama dimasyarakat dikalangan budak yang hidup dibawah

kesewenang-wenangan raja mereka

b. Militerisme arab

36 | P a g e

Page 37: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

Semangat militerisme arab dalam membentuk pernjararah dan peprangan

kabilah mendapat muatan religious setelah islam datang,tidak hanya

menghapus kebiasaan Arab dengan perubahan operasional terlebih dahulu

kemudian jihad di jalan Allah tetapi sasaran penjarahan semakin menyempit

c. Perlengkapan perang

Watak militerisme yang tertanam yang dikemas dengan semangat

islam ,sarana perlengkpan perang yang lengkap ,pembentukan armada laut,

system komunikasi yang kuat

d. Dorongan ekonomi

Mengelola lahan dan tanahnya,kekayaan yang diperoleh dari rampasan perang,

perluasan wilayah, dan memiliki daerah-daerah yang subur

e. Kelemahan Persia dan bizantium

Karna terjadi perebutan kekuasaan dalam pemerintahan perzia ,dan semakin

lemahnya karena terjadi perang yang berkepanjangan

f. Kemunculan revolusi social di bizantium

Memaksakan aliran-aliran kepada rakyat yang diperintahkan ,dan

pemibebanan pajak yang tinggi,

g. Etnis

Bangsa sami di suria dan palestina serta bangsa Hami dimesir memandang

bangsa Arab lebih nekat dengan mereka daripada bangsa bizantium yang

memerintah mereka

6. Melacak tipe pemuda ideal dalam Al-Qur’an

Firman Allah QS Al-Kahfi:10

37 | P a g e

Page 38: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

a. Pemuda dituntut mempunyai keteguhan iman yang diaktualisasikan dalam

sendi-sendi kehidupan

b. Pemuda Ashabul kahfi

c. Kesabaran

d. Last but no least ,pemuda dituntut reponsif dalam dinamika perkembangan

sosiokultural yang terus bergulir di hadapannya

38 | P a g e

Page 39: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

KESIMPULAN

1. 17 ramadhan merupakan bulan istimewa dimana didalamnya terdapat sejarah turunnya

Al-Qur’an yang turun secara berangsur-angsur dengan berbagai kemujizatan ,alasan At-

Taubat tanpa basmalah dan bukti Al-Qur’an merupan wahyu Allah yang tidak ada yang

menandingi dan berbagai perumpamaan –perumpamaan dalam Al-Qur’an.

2. Ayat ayat makiyah (turus sebelum hijrah ke madinah)dan ayat madaniyah (urun setelah

nabi hijrah kemadinah).dan sebab turunnya Al-Qur’an.dan beberapa metode penafsiran

Al-Quran

3. Klarikasi bahwa nabi Muhammad adalah buta huruf dan penyebaran islam tidak

disebarkan dengan kekeraan ,ucapan yang menjadikan muslim ke surga,sejarah Al-

Qur’an menjadi adikuasa dunia dan mengetahui pemuda ideal menurut Al-Qur’an

39 | P a g e

Page 40: Web viewPada kesempatan ini akan sedikit smpaikan mengenai samudra hakikat Al-Qur’an,samudra ilmu Al-Qur’an dan samudra tafsir Al-Qur’an.Yang mana tulisan ini di

DAFTAR PUSTAKA

Referensi pokok: Anwar,Rosihon .2012.pengantar ulumul Qur’an.jogya:cv pustaka setia

Hundhari bik,1980.tarikh at-Tasyi,terj. Moh zuhri,rajamurah Al-Qonaah

https://iqbal1.wordpress.com/category/ilmu-tafsier-tafsier/page/2/19/04/2015/13:50

Subhi Ash-shalih1988,Mabahits fi ulum Al Qu‟an,dar Al Qolam li Al-Malayyin ,beriuthl

40 | P a g e