file · Web viewBerdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi...

4

Click here to load reader

Transcript of file · Web viewBerdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi...

Page 1: file · Web viewBerdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi proses belajar-mengajar, yang sering dilakukan adalah ngobrol dengan teman

BELAJAR DI LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING)

SEBAGAI PEKSOS, PENTINGKAH?Pagi itu,  sekitar pukul 08.00 WIB, sebanyak 230 mahasiswa STKS Angkatan 2009/2010

melaksanakan kegiatan outdoor learning yang diselenggarakan oleh

Instalasi Pusat Bahasa tepatnya setahun yang lalu pada bulan Mei

tahun 2010, kebetulan pada waktu itu saya menjadi salah satu

pendamping, tempat yang menjadi tujuan outdoor learning yaitu

Taman Wisata Tangkuban Perahu. Setibanya disana para mahasiswa

harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan. Sepanjang

perjalanan mahasiswa tampak gembira, mereka sesekali bersenda gurau dengan teman-temannya,

tampaknya mereka larut menikmati keindahan alam sambil berdecak kagum. Saking asyiknya

mereka menikmati perjalanan, rasa lelah menapaki jalan menanjak dan bau menyengat yang

dikeluarkan gunung berapipun tak disadarinya. Setibanya di lokasi tujuan, kegiatan mahasiswa

diawali dengan ice breaking dan diberi pengarahan perlombaan- perlombaan yang harus diikuti

seperti cerdas cermat (Quiz Contest), menyusun kalimat (Arranging Sentence), membaca berita

(Reading News), Pidato (Speech Contest). Pesan berantai (Delivering Message), kata berkait (Head

& Tail), teka-teki silang (Cross Word Puzzles). Perlombaan tersebut harus ditempuh oleh masing-

masing kelompok dengan didampingi oleh dosen sebagai pendamping. Setiap kelompok ditantang

untuk tampil kompak, dan mampu mengerjakan setiap perlombaan yang disediakan. Dari

perlombaan-perlombaan yang diikuti terlihat semangat antar kelompok untuk tampil lebih baik dari

kelompok lain. Rasa kebersamaan diantara mereka ditunjukan dengan kerjasama yang baik untuk

menyelesaikan setiap perlombaan.

Sepertinya belajar diluar kelas sesekali sangat diperlukandan tidak hanya kemampuan

bahasa Inggris saja tetapi juga sebaiknya mata kuliah lainnya. Terbukti, proses pembelajaran

seperti ini justru membuat mereka semangat untuk memahami berbagai makna dan hakikat atas

segala sesuatu yang tengah dipelajarinya. Terlihat juga interaksi antar mahasiswa dan dosen yang

terjalin harmonis, diantara keduanya sangat komunikatif dalam menyelesaikan perlombaan,

hubungan mereka seakan tanpa dibatasi sekat penghalang seperti rasa sungkan, segan dan

sebagainya, tentunya hubungan seperti ini akan memperlancar proses belajar mengajar mereka

kedepannya. Belajar di luar kelas tentu tidak harus ditempat wisata saja, bisa halaman kantor, area

parkir atau lapangan olah raga. Hal ini penting untuk menghindari rasa bosan mahasiswa

dikarenakan dalam jangka waktu lama biasanya mahasiswa secara rutin menempati komposisi

duduk dengan posisi nyaris sama. Semua fokus di satu titik yaitu papan tulis atau LCD. Mahasiswa

hanya bergeser tempat duduknya dalam interval waktu satu minggu.

Page 2: file · Web viewBerdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi proses belajar-mengajar, yang sering dilakukan adalah ngobrol dengan teman

Berdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi proses

belajar-mengajar, yang sering dilakukan adalah ngobrol dengan teman sebangku via memo, seolah-

olah mencatat hal penting yang disampaikan dosen. Pada kenyataannya mereka sedang asyik

berbincang hal yang lebih menarik (musik, film, gosip bahkan tak jarang membicarakan dosen

yang sedang mengajar), menggambar hal kedua yang sering dilakukan dan bahkan SMS-an, FB-an,

YM-an dll. ketika bosan dengan suasana itu-itu saja. Tentunya sangat tidak menyenangkan jika

seorang dosen mengetahui mahasiswa berperilaku seperti ini. Walaupun mungkin dosen sudah

merasa bahwa upaya menyampaikan pelajaran sudah maksimal. Namun kenyataannya masih ada

pula mahasiswa yang merasa bosan. Maka belajar di luar kelas sesekali menjadi sangat penting.

Terlebih ilmu pekerjaan sosial, banyak materi perkuliahannya menuntut skill yang terampil untuk

diterapkan di lapangan. Banyak contoh kasus penanganan permasalahan sosial individu, kelompok

maupun masyarakat yang ada di buku-buku pekerjaan sosial, hampir sebagian besar

menggambarkan situasi dan kondisi yang terjadi di negara lain, hal ini tentunya akan berbeda

penerapannya untuk negara kita, sehingga butuh pendekatan yang berbeda pula dalam

menanganinya.

Dengan belajar di luar kelas mahasiswa dapat menstimulasikan permasalahan-

permasalahan sosial yang terjadi di lapangan dengan mudah, tanpa ada kesan malu, kesan rikuh

antar sesama mahasiswa. Malah mereka akan terhindar dari rasa bosan. Mahasiswa seakan diajak

bermain drama yang dibagi kedalam kelompok-kelompok, masing-masing kelompok memerankan

masalah-masalah sosial yang berbeda dan mahasiswa terlibat langsung dalam situasi masalah sosial

yang realistis.Contohnya kasus penyalahgunaan narkoba, salah satu mahasiswa memerankan

sebagai peksos, yang lain berperan sebagai kelayan, keluarga kelayan, lingkungan teman sebaya,

guru atau tokoh-tokoh lainnya yang mempengaruhi permasalahan kelayan. Disini pekerja sosial

dituntut untuk terampil bagaimana cara menggali permasalahan kelayan, menghubungi keluarga

kelayan, menghubungi teman sebaya kelayan dan tentunya bagaimana usaha pekerja sosial

memecahkan permasalahan yang dialami kelayan. Stimulasi peran tersebut dimainkan seolah-olah

hal ini nyata di lapangan. Sama seperti para pemainnya, kelompok lain sebagai penonton juga

terlibat penuh dalam situasi belajar. Pada saat menganalisa dan berdiskusi, kelompok lain sebagai

penonton akan memberikan solusi-solusi yang mungkin bisa digunakan untuk mengatasi masalah-

masalah sosial yang disampaikan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menerima penjelasan

Page 3: file · Web viewBerdasarkan cerita sebagian mahasiwa ketika rasa bosan sudah mempengaruhi proses belajar-mengajar, yang sering dilakukan adalah ngobrol dengan teman

materi secara teoritis tetapi juga ikut mengamati dan menganalisa masalah sosial yang sedang

diperankan yang merupakan ilustrasi dari materi yang dipelajari juga memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman yang luas tentang permasalahan sosial yang

dihadapi.

Seringnya mahasiswa belajar diluar kelas, dan menstimulasikan berbagai permasalahan

sosial melalui peran seakan mereka bermain drama akan meningkatkan kemampuan penalaran

mahasiswa secara lebih kritis dan detail dalam pemecahan masalah sosial sehingga diharapkan

mahasiswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam

masyarakat kelak, juga sedikitnya dapat melatih mahasiswa menghilangkan rasa malu dan takut

dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat, menjadi terbiasa dan terbuka untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Semoga.