kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru...

57
i KECERDASAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF DAVID WESCHLER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Intelegensi Dosen: Dr. Nurul Hidayah, S. Psi, M.Si, Psi. Disusun Oleh: K U S W O Y O NIM. 1708044053 MAGISTER SAINS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2018

Transcript of kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru...

Page 1: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

i

KECERDASAN INTELEKTUAL PERSPEKTIF DAVID WESCHLER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Intelegensi

Dosen: Dr. Nurul Hidayah, S. Psi, M.Si, Psi.

Disusun Oleh:

K U S W O Y O

NIM. 1708044053

MAGISTER SAINS PSIKOLOGIUNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

2018

Page 2: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala

keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan judul ”Kecerdasan Intelektual Perspektif David

Weschler”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada

Ibu Dr. Nurul Hidayah,S.Psi, M.Si, Psi. Penugasan pembuatan makalah ini

menjadi sarana belajar yang kreatif dalam mensistemasi keilmuan psikologi oleh

penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan rekan sejawat yang

senantiasa saling mensupport dan memotivasi untuk selesainya tugas perkuliahan.

Semoga kerjasama ini berlangsung hingga masa akhir perkulihan.

Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesan sempurna dan terdapat kesalahan di sana sini oleh karena berbagai

faktor. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

agar makalah ini dapat diperbaiki di kemudian hari. Penulis berharap agar

makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Yogyakarta, 02 Oktober 2018

Penyusun

Page 3: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................ii

Daftar isi .................................................................................................................iii

BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Sekelumit tentangWeschler......................................................................3

1. Biografi..............................................................................................3

2. Gagasandan Minta..............................................................................4

3. Kontribusi Utama...............................................................................5

B. Pandangan Pandangan Umum Wechsler Tentang Intelegensi.................6

1. Sifat Kecerdasan.................................................................................6

2. Pengukuran Intelegensi dan kritik terhadap Binet.............................9

C. Skala Kecerdasan Wechsler Untuk Anak-anak (WISC)..........................11

1. Sejarah................................................................................................12

2. Format Pengujian...............................................................................13

3. Sifat Psikometrik................................................................................16

4. Penggunaan........................................................................................17

D. Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler   ( WAIS ).....................................20

1. Sejarah................................................................................................21

2. Wechsler-Bellevue Intelligence Scale................................................22

3. WAIS..................................................................................................24

4. WAIS-R..............................................................................................24

5. WAIS-III............................................................................................25

6. WAIS-IV............................................................................................26

Page 4: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

iv

BAB III PENUTUP....................................................................................................30

A. Kesimpulan..............................................................................................30

B. Saran.........................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kecerdasan adalah kemampuan berpikir rasional, belajar efektif,

memahami ide-ide kompleks, dan beradaptasi dengan lingkungan. Dengan

demikian, kecerdasan paling baik dilihat sebagai kemampuan umum yang dapat

mempengaruhi kinerja pada berbagai tugas kognitif. IQ (kecerdasan quotient)

adalah kuantifikasi kecerdasan individu relatif terhadap rekan-rekan dari usia yang

sama. IQ adalah salah satu sifat psikologis yang paling diwariskan, dan skor

individu pada tes IQ modern adalah prediktor yang baik dari banyak hasil

kehidupan, termasuk keberhasilan pendidikan dan karier, kesehatan, umur

panjang, dan bahkan kebahagiaan (Gottfredson 1998). Seperti manusia, beberapa

spesies hewan mengekspresikan "kemampuan kognitif umum" yang memengaruhi

kinerja pada tugas-tugas kognitif yang luas dan beragam, dan terlebih lagi, hewan

menunjukkan berbagai variasi individu dalam kemampuan ini.

  Tes Kecerdasan dan Kecerdasan (IQ) dalam Manusia Telah lama diketahui

bahwa kecerdasan bervariasi di setiap individu. Bahasa sehari-hari, sering kita

menyebut seseorang sebagai "brilian" atau berkomentar bahwa anjing kami adalah

bodoh dan sedikit membosankan. Meskipun mudah (dan umum) untuk membuat

karakterisasi semacam ini, secara historis sulit untuk merumuskan definisi dari

sifat ini. Pada tahun 1995, sebuah komite dari American Psychological

Association menyatakan bahwa "Individu berbeda satu sama lain dalam

kemampuan mereka untuk memahami ide-ide kompleks, untuk beradaptasi secara

efektif terhadap lingkungan, untuk belajar dari pengalaman, untuk terlibat dalam

berbagai bentuk penalaran, untuk mengatasi rintangan oleh mengambil

pemikiran. Konsep 'kecerdasan' adalah upaya untuk memperjelas dan mengatur

kumpulan fenomena yang rumit ini ”(Neisser et al. 1996, dalam Louis D. Matzel

and Bruno Sauce, 2017). 

Page 6: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

2

Dalam sebuah artikel di Wall Street Journal (13 Desember 1994) yang

ditandatangani oleh 52 peneliti intelijen, dinyatakan bahwa kecerdasan adalah

"kemampuan mental yang sangat umum yang, antara lain, melibatkan kemampuan

untuk berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir secara abstrak,

memahami ide-ide kompleks, belajar dengan cepat dan belajar dari

pengalaman. Ini mencerminkan kemampuan yang lebih luas dan lebih dalam

untuk memahami lingkungan kita (Louis D. Matzel and Bruno Sauce, 2017).

Definisi di atas secara bersamaan tidak jelas dan luas. Meskipun disediakan oleh

para ahli tentang intelijen, mereka sedikit berbeda (jika hanya dalam bentuk) dari

deskripsi sehari-hari dari sifat yang mungkin mendengar dari sampel acak dari

mahasiswa sarjana. Meskipun sudah lebih dari 100 tahun sejak Spearman (1904)

secara formal menggambarkan konsep "kecerdasan umum" (juga disebut "g"), kita

masih berjuang dengan definisinya, namun demikian, kita mengenalinya dan kita

membuat kesimpulan tentang konsekuensinya. Dalam hal ini, kuantifikasi

kecerdasan paling baik diturunkan ke kinerja pada tes psikometri.

Andrew Crider mengatakan bahwa intelegensi itu seperti listrik.

Mudah untuk diukur tetapi hampir mustahil untuk didefinisikan (Cridder, dkk,

1983, dalam Azwar, 2011). Kalimat ini banyak benarnya. Tes intelegesi telah

dibuat sejak sekitar delapan dekade yang lalu, akan tetapi sejauh ini belum ada

definisi intelegensi yang dapat diterima secara universal. Pada awalnya

kecerdasan dilihat sebagai kemampuan mental umum yang dikaitkan dengan

faktor-faktor yang bersifat fisikal, khususnya faktor pengindraan (sensasi) dan

faktor persepsi. Sebagai contoh James McKeen Cattell mengembangkan suatu

bentuk skala pengukuran intelegensi yang banyak mengukur kemampuan fisik

seperti kekuatan tangan menekan dinamometer, kecepatan eaksi, kemampuan

persepsi mata dan semacamnya (Willerman, 1979, dalam Azwar, 2011). Setelah

itu banyak ahli intelegensi mengembangkan metode-metode skala pengukuran

terhadap intelegensi, seperti Alfred Binet, Lewis Madison Terman, Henmon,

Edward L Torndike, dan David Wechsler. Makalah ini mencoba membahas

intelegensi dan pengukurannya dalam perspektif David Wechsler.

Page 7: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sekelumit tentang David Weschler

1. Biografi

David Wechsler lahir pada 12 Januari 1896 di Lespedi, Rumania. Dia pergi ke

City College of New York, serta Universitas Columbia. Wechsler adalah seorang

psikolog Amerika dan menciptakan banyak tes kecerdasan yang banyak

digunakan seperti Skala Intelijen Wechsler untuk Anak-Anak pada tahun 1949

dan Skala Kecerdasan Wechsler Dewasa pada tahun 1955. Meskipun mereka telah

diperbarui, tes-tes ini masih populer hingga hari ini, sekarang dikenal sebagai

WISC-IV 2003 dan WAIS-III 1997. Ide ,pemikirannya dipengaruhi oleh tokoh

tokoh yang merupakan guru dan pendahulunya seperti Thorndike,

Pearson, Spearman,  Kaufman. Karier pendidikannya di pada universitas-

universitas berikut: Gelar BA diperolah di City University of New York (1916),

ijazah MA nya diperoleh dari Columbia University (1917), University of Paris,

penelitian psikologi eksperimental (1919-1922) dan gelar Doktoralnya diperoleh

dari Universitas Columbia, dalam psikologi eksperimental (1925).

Wechsler memiliki karier yang cukup beragam dan focus pada

pengembangan intelegensimanusia. Ia pernah berkarier sebagai Psikolog

Angkatan Darat yang ditugaskan ke Camp Logan, Texas pada tahun 1917.

Wechsler juga pernah dikirim oleh Angkatan Darat ke Universitas London untuk

bekerja sama   Spearman   dan   K. Pearson   di tahun 1918. Selanjutnya Wechsler

juga pernah berkarier sebagi Psikolog Klinis di Biro Child Guidance, New York

City pada kurun waktu 1922-1925. Wechsler membuka Praktek pribadi psikologi

klinis dari tahun1925 hingga 1932. Pada kurun waktu 1932 sampai 1967berkarier

sebagai Chief Psychologist pada Bellevue Psychiatric Hospital .

Page 8: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

4

Weshler selanjutnya menerbitkan beberapa instrumen penilaian, termasuk:

Skala Kecerdasan Wechsler-Bellevue (1939); Skala Memori Wechsler (WMSsler

Memory Scale) (1945/1997); Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak

(WISC) (1949/2003); Skala Kecerdasan Wechsler Dewasa (WAIS)

(1955/1997); Wechsler Primary and Preschool Scale of Intelligence (WPPSI)

(1967/2002), yang kesemuanya menjadi karya fenomenal nya selama concern

pada bidang intelegensi.

2. Gagasan dan Minat

David Wechsler terkenal karena mengembangkan beberapa tes kecerdasan

yang banyak digunakan, termasuk Skala Intelijen Wechsler untuk Anak-Anak

(Wechsler, 1949) dan Skala Kecerdasan Wechsler Dewasa (Wechsler,

1955). Versi terbaru dari tes ini tetap populer di abad 21 (WISC-IV®, 2003;

WAIS-III®, 1997) dan tes baru yang didirikan pada karya Wechsler terus

dikembangkan oleh peneliti lain (misalnya Wechsler & Naglieri,

2006).   Wechsler juga terkenal karena dia menggunakan deviasi deviasi (DQ),

sebuah inovasi teknis yang menggantikan penggunaan usia mental dalam

menghitung skor IQ. Ini sangat meningkatkan utilitas perbandingan normatif

ketika tes kecerdasan digunakan dengan peserta dewasa (Edwards, 1994).  

Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia Pertama, David

Wechsler sedang menyelesaikan gelar masternya di bidang psikologi.   Ia

bergabung dengan Angkatan Darat, dan keadaan ini membuatnya berhubungan

dengan beberapa perintis di bidang teori intelijen, termasuk   K.Pearson,   C.

Spearman,   Edward Thorndike   dan   Robert Mearns Yerkes . Sementara

menunggu induksi, Wechsler menawarkan diri untuk mencetak tes Angkatan

Darat Alpha, salah satu dari dua tes kecerdasan kelompok yang dikembangkan

oleh Komite Pemeriksaan Psikologis Rekrutmen, dan di sinilah ia bertemu Yerkes

dan Thorndike. Kemudian Wechsler menjadi pemeriksa psikologi individu, dan

didakwa dengan administrasi   Stanford-Binet   untuk merekrut yang telah tampil

buruk pada tes kecerdasan kelompok (Fancher, 1985).   Pada 1918, Angkatan

Darat mengirimnya ke London untuk bekerja dengan Spearman dan Pearson.

Page 9: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

5

Wechsler akhirnya menyimpulkan bahwa teori kecerdasan umum

Spearman teori “g”, terlalu sempit.   Tidak seperti Spearman, Wechsler

memandang kecerdasan sebagai sebuah efek daripada suatu sebab, dan

menegaskan bahwa faktor-faktor non-intellective, seperti kepribadian,

berkontribusi pada pengembangan kecerdasan setiap orang. Definisi pribadinya,

"Intelegensi adalah kemampuan agregat atau global dari individu untuk bertindak

secara sengaja, untuk berpikir rasional dan untuk menangani secara efektif dengan

lingkungannya" mencerminkan pandangan yang lebih luas ini (Edwards, 1994;

Wechsler, 1940). Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak — Edisi

Keempat® (WISC-IV®)   diterbitkan pada tahun 2003. Telah digunakan untuk

anak-anak berusia enam hingga enam belas tahun dan sebelas bulan. Ini

menghasilkan skor IQ skala penuh dan empat skor indeks: Verbal Comprehension

(misalnya kesamaan, kosa kata dan kegiatan pemahaman), Penalaran Perseptual

(misalnya penalaran matriks, desain blok dan konsep gambar ). Memori Kerja

(mis. Pengurutan angka dan rentang digit) dan Kecepatan Pemrosesan (mis.

Pencarian simbol dan pengkodean).   Itu   Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler —

Edisi ke-3   (WAIS-III®)   diterbitkan pada tahun 1997, dan dapat digunakan

dengan orang dewasa antara usia 16 dan 89 tahun.   Beberapa tes Wechsler

lainnya juga tersedia untuk psikolog yang berkualitas: Wechsler Memory Scale®

- Edisi ketiga- (WMS --- III®) (Wechsler, 1945/1997), Wechsler Primary dan

Preschool Scale of Intelligence ™ - Edisi Ketiga (WPPSI ™-III) (Wechsler,

1967/2002),Wechsler Abbreviated Scale of Intelligence (WASI) (Wechsler,

1999), Wechsler Nonverbal Scale of Ability (WNV) (Naglieri & Wechsler, 2006)

3. Kontribusi Utama

Kontribusi utama Wechsler dalam bidang psikologi intelegensi yaitu

mengembangkan beberapa penilaian, termasuk dua skala kecerdasan yang banyak

digunakan seperti: Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak (WISC, 1949;

WISC-IV®, 2003) dan Skala Kecerdasan Wechsler Dewasa (WAIS, 1955; WAIS-

III®, 1997). Wechsler juga berjasa dalam penggunaan IQ penyimpangan, atau

Page 10: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

6

"DQ" pada tahun 1939. Dasar dari Wechsler membuat Deviasi standar adalah

karena pertimbangan adanya kelemahan penggunaan rasio MA/CA untuk

menghitung IQ. IQ deviasi tidak dihitung berdasarkan perbandingan MA/CA

sebagaimana perhitungan dari Binet, akan tetapi dihitung berdasarkan norma

kelompok (mean) dan dinyatakan dalam besarnya penyimpangan (deviasi standar)

dari norma kelompok tersebut. Dalam statistika, angka yang dinyatakan dalam

satuan deviasi standar disebut skor standar dan dirumuskan sebagai:

Skor standar = m+s [(X-M0/SX]

Dimana, m adalah mean skor standar yang diinginkan, s adalah deviasi standar

yang diinginkan, X adalah skor mentah yang akan dikonversikan, M adalah mean

distribusi skor mentah yang diperolehdan Sx adalah deviasi standar skor mentah

yang diperoleh.( Azwar, 2011)

B. Pandangan-Pandangan Umum Weschler tentang Intelegensi dan

pengukurannya

1. Sifat Kecerdasan

Menurut Wechsler Intelegensi adalah kemampuan agregat atau global dari

individu untuk bertindak secara sengaja untuk menjembatani dan menangani

secara efektif dengan fokus. Dikatakan global karena ciri perilaku individu secara

keseluruhan itu adalah agregat karena terdiri dari unsur-unsur atau kemampuan

yang, meskipun tidak sepenuhnya independen, secara kualitatif membedakan

(Wechsler, 1944). Dengan mengukur kemampuan ini, Weschler akhirnya

mengevaluasi kecerdasan. Tetapi kecerdasan tidak identik dengan jumlah

kemampuan ini semata, namun inklusif.  Ada tiga alasan penting untuk hal ini: (1)

Produk tertinggi dari perilaku cerdas bukan hanya fungsi jumlah kemampuan atau

kualitas mereka tetapi juga dari jalan di mana mereka digabungkan, yaitu pada

konfigurasi mereka. (2) Faktor selain kemampuan intelektual, misalnya, dorongan

dan insentif, masuk ke dalam perilaku cerdas. (3) Akhirnya, sementara pesanan

yang berbeda dari perilaku intelli gent mungkin memerlukan berbagai tingkat

Page 11: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

7

kemampuan intelektual, kelebihan kemampuan yang diberikan mungkin

menambahkan relatif sedikit keefektifan dari perilaku secara

keseluruhan. Tampaknya, sejauh yang umum dalam perhatian, kemampuan

intelektual seperti itu hanya masuk sebagai minimum yang diperlukan. Dengan

demikian untuk bertindak secara cerdas, seseorang harus dapat mengingat banyak

item, yaitu, memiliki memori yang kuat. Tetapi di luar titik tertentu kemampuan

ini tidak akan banyak membantu dalam mengatasi situasi kehidupan dengan

sukses. Ini benar bahkan untuk kapasitas yang lebih penting, seperti kemampuan

untuk bernalar, terutama ketika terspesialisasi.

Kemampuan penalaran yang tidak biasa dari ahli matematika lebih

berkorelasi dengan hal yang pada akhirnya kita ukur sebagai kecerdasan daripada

memori semata, tetapi memiliki kemampuan ini bukanlah jaminan bahwa perilaku

secara keseluruhan akan sangat cerdas dalam arti yang didefinisikan di

atas. Setiap pembaca akan mampu mengingat orang-orang dengan kemampuan

intelektual yang tinggi di bidang tertentu, yang mereka tidak ragu-ragu gambarkan

sebagai di bawah rata-rata dalam kecerdasan umum. Meskipun kecerdasan bukan

sekadar jumlah kemampuan intelektual, satu-satunya cara kita dapat

mengevaluasinya secara kuantitatif adalah dengan mengukur berbagai aspek dari

kemampuan ini. Tidak ada kontradiksi di sini kecuali kita bersikeras pada

identitas kecerdasan umum dan kecerdasan intelektual. Wechsler tidak

mengidentifikasi, misalnya listrik, dengan cara mengukurnya. Pengukuran tentang

listrik terdiri atas catatan kuantitatif dari efek kimia, termal dan

magnetiknya. Tetapi efek ini tidak identik dengan "barang" yang menghasilkan

mereka. Umum dalam keadaan cerdas, seperti listrik, dapat dianggap sebagai

semacam energi. Kita tidak tahu apa sifat utama energi ini, tetapi seperti dalam

kasus listrik, kita mengetahuinya dengan hal-hal yang dilakukannya atau, lebih

baik, oleh hal-hal yang memungkinkan kita melakukan seperti membuat asosiasi

yang sesuai di antara peristiwa-peristiwa, menggambar kesimpulan benar dari

proposisi, memahami arti kata-kata, memecahkan masalah matematika atau

membangun jembatan (Weschsler, 1944)

Page 12: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

8

Profesor Thorndike adalah orang yang pertama kali mengembangkan

dengan jelas gagasan bahwa pengukuran kecerdasan pada dasarnya terdiri dari

beberapa evaluasi kualitatif dan kuantitatif dari produksi mental dalam hal jumlah

mereka, dan keunggulan atau kecepatan yang mereka pakai . Itulah satu-satunya

fungsi yang bisa dimiliki oleh setiap ukuran kecerdasan. Kemampuan hanyalah

produk mental yang disortir ke dalam kelas atau jenis operasi yang berbeda

(Wechsler, 1944). Dengan demikian, kelas operasi yang terdiri dari secara efektif

menghubungkan satu fakta dengan yang lain dan mengingat salah satu

ataukeduanya pada waktu yang tepat disebut belajar; bahwa untuk menarik

kesimpulan atau mengurangi hubungan di antara mereka, kemampuan

penalaran; bahwa hanya mempertahankan mereka, memori. Psikolog yang lebih

tua cenderung menggunakan jumlah yang relatif kecil dari kelas-kelas tersebut

berdasarkan terutama pada jenis proses mental yang seharusnya terlibat. Baru-

baru ini para psikolog mulai menekankan tidak hanya proses tetapi juga

isi. Mereka tidak hanya berbicara tentang ingatan tetapi juga memori

pendengaran; tidak hanya dari penalaran tetapi dari penalaran abstrak, verbal atau

aritmatika.Dengan cara yang sama beberapa psikolog mulai membedakan

berbagai jenis kecerdasan. Thorndike, misalnya, telah menyarankan

pengelompokan dalam ketegasan ke dalam tiga tipe utama: (1) kecerdasan abstrak

atau verbal / melibatkan fasilitas dalam penggunaan simbol; (2) kecerdasan

praktis, dalam memanfaatkan fasilitas dalam memanipulasi objek; (3) kecerdasan

sosial, melibatkan fasilitas dalam berurusan dengan manusia. Yang penting

tentang klasifikasi ini adalah bahwa hal itu menekankan apa yang dapat dilakukan

seseorang sebaik cara melakukannya (Wechsler, 1944)

Perbedaan antara fungsi dan konten ini sepenuhnya dibenarkan oleh bukti

eksperimental. Peringkat yang dicapai seseorang pada suatu pemeriksaan intelijen

sangat bergantung pada jenis tes yang digunakan. Skornya pada tes yang sebagian

besar terdiri dari item verbal mungkin berbeda secara signifikan dari yang

diperoleh pada tes yang melibatkan pertanyaan pemahaman sosial dan masih lebih

dari tes lain yang terdiri dari item yang melibatkan reaksi psikomotorik dan

Page 13: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

9

persepsi hubungan spasial. Meskipun hasil tes menunjukkan bahwa peringkat

yang dicapai individu akan sering bergantung pada jenis tes kecerdasan yang

digunakan, mereka juga menunjukkan kecenderungan yang berlawanan. Ketika

sejumlah besar individu diperiksa dengan berbagai tes kecerdasan, mereka yang

membuat skor tinggi pada salah satu dari mereka cenderung membuat skor tinggi

pada yang tersisa; dan hal yang sama berlaku bagi mereka yang membuat skor

rendah dan menengah. Karakteristik ganda kemampuan manusia ini kekhususan

mereka di satu sisi dan kesalingtergantungan pada yang lain telah lama didahului

oleh para psikolog. Tetapi sayangnya, reaksi terhadap pengamatan ini bukan

untuk menerimanya sebagai sebuah fakta, melainkan sebagai dilema logis yang

harus diloloskan oleh seseorang. 

2. Pengukuran Intelegensi dan Kritiknya terhadap Binet

Salah satu cara yang sering dilakukan untuk menyatakan tinggi rendahnya

tinfkat intelegensi adalah menterjemahkan hasil tes pengukuran intelegensi ke

dalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tinfkat

kecerdasan seseorang bila dibandingkan secara realtif terhadap suatu norma

(Azwar, 2011). Pengukuran yang lazin secara tradisional , angka normatif dari

hasil tes intelegensi dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient) dan dinamakan

intelligence quotient (IQ). Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1912

oleh seorang ahli psikologi Jerman bernama William Stern. Pada tahun 1916

istilah IQ rsmi digunakan setelah Lewis Madison Terman menerbitkan revisi tes

Binet.

Pertama kali digunakan secara resmi angka IQ dihitung menggunakan

skala Binet, yaitudengan membandingkan skor tes yang diperoleh seorang anak

dengan usia anak tersebut, dan dituangkan dalam rumus:

IQ = (MCA/CA) x 100

Dimana, MA adalah Mental Age (usia Mental), CA adalah Chronological Age

(usia Kronologis) dan 100 adalah angka konstanta untuk menghindari bilangan

desimal.

Page 14: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

10

Gagasan pokok dalam perumusan rasio MA/CA adalah perbandingan

relatif antarausis kronologis dengan usia mentalyang telah ditentuka berdasarkan

rata-rataskor pada kelompok usia tersebut. Seorang yang berintelegensi normal,

diharapkan pada usia 5 tahun akan mencapai usia mental 5 tahun, pada usia 7

tahunan akan mencapai usia mental 7 tahun, demikian seterusnya karena memang

demikianlah batasan pengertian intelegensi normal. Akan tetapi ternyata

hubungan linear seperti itu tidak ditemui dalam kenyataan sebenarnya. Setelah

memasuki usia remaja akhir, rupanya usia mental sseorang tidak lagibanyak

berubah, justru cenderung turun.Rata-rata skor tes IQ di umur 40 tahuan, relatif

sama dengan skor yang dihasilkan pada tes di umur 15 tahun. Apabila

perbandingan skala Binet MA/CA ini terus digunakan maka angka IQ yang

diperoleh akan semakin mengecil sejalan dengan bertambahnya usia kronologis.

Hal tersebut berarti semakin tua IQ seseorang semakin menurun. Semakin tua

semakin bodoh. Hal ini tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Oleh karena itu Wechsler, sebagaimana telah disinggung di atas,

memperkenalkan konsep penghitungan Iqyang disebut IQ deviasi. Dasar dari

Wechsler membuat Deviasi standar adalah karena pertimbangan adanya

kelemahan penggunaan rasio MA/CA untuk menghitung IQ. IQ deviasi tidak

dihitung berdasarkan perbandingan MA/CA sebagaimana perhtungan dari Binet,

akan tetapi dihitung berdasarkan norma kelompok (mean) dan dinyatakan dalam

besarnya penyimpangan (deviasi standar) dari norma kelompok tersebut. Dalam

statistika, angka yang dinyatakan dalam satuan deviasi standar disebut skor

standar dan dirumuskan sebagai:

Skor standar = m+s [(X-M0/SX]

Dimana, m adalah mean skor standar yang diinginkan, s adalah deviasi standar

yang diinginkan, X adalah skor mentah yang akan dikonversikan, M adalah mean

distribusi skor mentah yang diperolehdan Sx adalah deviasi standar skor mentah

yang diperoleh.( Azwar, 2011). Sebagai contoh, misalnya dari suatu kelompok

besar subjek yang berusia 16 tahun yang diberi tes intelegensi, diperoleh mean

distribusi skor M = 70 dan deviasi standar Sx = 10 . Bila skor subjek dalam tes itu

Page 15: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

11

(X)hendak diubah menjadi IQ-Deviasi yang mempunyai m = 100 dan s = 15,

maka perhitungannya akan menggunakanrumusan IQ-Deviasi = 100 + 15 [(X-

70)/10]. Dengan demikian, untuk kelompok usia 16 tahun diperoleh hasil konversi

IQ-deviasi sesuai dengan tabel berikut:

Skor x IQ-Deviasi

60 100+15[(60-70)/10] = 85,00

65 100+15[(65-70)/10] = 92,50

70 100+15[(70-70)/10] = 100,00

75 100+15[(75-70)/10] = 107,05

80 100+15[(80-70)/10] = 115,00

C. Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak   ( WISC )

Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak   (WISC),

yang dikembangkan oleh   David Wechsler , adalah seorang individu yang

dikelola   tes kecerdasan   untuk anak-anak antara usia 6 dan 16. Edisi Kelima

(WISC-V; Wechsler, 2014) adalah versi terbaru. WISC-V membutuhkan waktu

45–65 menit untuk menjalankannya. Ini menghasilkan IQ Skala Penuh

(sebelumnya dikenal sebagai intelligence quotient atau   Skor IQ ) yang mewakili

kemampuan intelektual umum anak. Ini juga menyediakan lima nilai indeks

utama: Indeks Pemahaman Verbal, Indeks Spasial Visual, Indeks Penalaran

Cairan, Indeks Memori Kerja, dan Indeks Kecepatan Pemrosesan. Indeks-indeks

ini mewakili kemampuan anak dalam domain kognitif diskrit. Lima skor komposit

tambahan dapat berasal dari berbagai kombinasi subtest primer atau primer dan

sekunder. Lima subtema komplementer menghasilkan tiga skor komposit

komplementer untuk mengukur kemampuan kognitif terkait yang relevan dengan

penilaian dan identifikasi spesifik   ketidakmampuan belajar,

khususnya   disleksia   dan   dyscalculia . Variasi dalam prosedur dan tujuan

Page 16: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

12

pengujian dapat mengurangi waktu penilaian hingga 15-20 menit untuk penilaian

indeks utama tunggal, atau meningkatkan waktu pengujian hingga tiga jam atau

lebih untuk penilaian lengkap, termasuk semua indeks primer, tambahan, dan

pelengkap.

1. Sejarah

WISC asli (Wechsler, 1949) adalah adaptasi dari beberapa subtest yang

membentuk Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (Wechsler, 1939) tetapi juga

menampilkan beberapa subtes yang dirancang khusus untuk itu. Subtes disusun

dalam skala Verbal dan Kinerja dan memberikan skor untuk Verbal IQ (VIQ),

Performance IQ (PIQ), dan Full Scale IQ (FSIQ). Setiap edisi berturut-turut telah

kembali bernorma tes untuk mengkompensasi   Flynn efek , memastikan tidak

hanya bahwa norma-norma tidak menjadi usang yang disarankan untuk

menghasilkan nilai inflasi pada langkah-langkah intelijen, tetapi bahwa mereka

mewakili populasi saat ini (Flynn, 1984, 1987, 1999; Matarazzo ,

1972). Pembaruan dan penyempurnaan tambahan termasuk perubahan pada

pertanyaan untuk membuat mereka kurang bias terhadap minoritas dan perempuan

dan materi yang diperbarui untuk membuatnya lebih berguna dalam administrasi

tes. Edisi revisi diterbitkan pada 1974 sebagai WISC-R (Wechsler, 1974),

menampilkan subtest yang sama. Namun, rentang usia diubah dari 5-15 menjadi

6-16.

Edisi ketiga diterbitkan pada tahun 1991 (WISC-III; Wechsler, 1991) dan

membawa subtest baru sebagai ukuran kecepatan pemrosesan. Selain skor VIQ,

PIQ, dan FSIQ tradisional, empat skor indeks baru diperkenalkan untuk mewakili

domain fungsi kognitif yang lebih sempit: Indeks Verbal Comprehension (VCI),

Indeks Organisasi Perseptual (POI), Kebebasan dari Indeks Distractibility ( FDI),

dan Indeks Kecepatan Pengolahan (PSI). Itu   WISC-IV   diproduksi pada tahun

2003. The   WISC-V   diterbitkan pada tahun 2014. The WISC-V memiliki total

21 subtes. Ini menghasilkan 15 skor komposit.

Page 17: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

13

2. Format Pengujian

The WISC adalah salah satu tes dalam rangkaian kecerdasan

Wechsler. Subyek 16 dan lebih diuji dengan   Skala Kecerdasan Dewasa

Wechsler   (WAIS), dan anak-anak usia dua tahun dan enam bulan hingga tujuh

tahun dan tujuh bulan diuji dengan   Wechsler Preschool dan Skala Intelijen

Primer   (WPPSI). Ada beberapa tumpang tindih antara tes: anak-anak berusia 6

tahun 0 bulan sampai 7 tahun 7 bulan dapat menyelesaikan WPPSI atau

WISC; anak-anak berusia 16 tahun dapat menyelesaikan WISC-V atau WAIS IV. 

Berbeda   efek lantai dan   efek langit-langit   dapat dicapai dengan menggunakan

tes yang berbeda, memungkinkan untuk pemahaman yang lebih besar tentang

kemampuan atau defisit anak. Ini berarti bahwa remaja 16 tahun yang memiliki

kecacatan intelektual dapat diuji menggunakan WISC-V sehingga dokter dapat

melihat lantai pengetahuan mereka (tingkat terendah). Ada lima nilai indeks

utama, Indeks Verbal Comprehension ( VCI ), Visual Spatial Index ( VSI ),

Indeks Penalaran Cairan ( FRI ), Indeks Memori Kerja ( WMI ), dan Indeks

Kecepatan Pengolahan ( PSI ). Dua subtes harus diberikan untuk mendapatkan

masing-masing skor indeks utama; dengan demikian, total 10 subtes adalah

subtest primer. Skala Penuh IQ berasal dari 7 dari 10 subtes utama: Subjek

Pemahaman Verbal, satu subtest Visual Spasial, dua subteks Penalaran Cairan,

satu subtest Memori Kerja, dan satu Subtes Pengolahan Kecepatan. Pemahaman

Verbal dan Penentuan Cairan ditimbang lebih berat dalam Skala Penuh IQ untuk

mencerminkan pentingnya kemampuan mengkristal dan cairan dalam model

kecerdasan modern (Wechsler, 2014).

VCI   berasal dari Subtitel Kesamaan dan Kosakata. Subjek skala

Pemahaman Verbal dijelaskan di bawah ini:

a. Persamaan - (primer, FSIQ) menanyakan bagaimana dua kata serupa /

serupa.

b. Kosa kata   - Pemeriksaan (primer, FSIQ) diminta untuk mendefinisikan

kata yang disediakan

c.    Informasi   (sekunder) -   pengetahuan umum   pertanyaan.

Page 18: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

14

d.    Pemahaman   - (sekunder) pertanyaan tentang situasi sosial atau konsep

umum.

VCI adalah ukuran keseluruhan pembentukan konsep verbal

(kemampuan anak untuk alasan verbal) dan dipengaruhi oleh pengetahuan

semantik.

VSI   berasal dari subtitel Block Design dan Visual Puzzles. Subtes ini

adalah sebagai berikut:

a. Desain Blok (primer, FSIQ) - anak-anak mengumpulkan blok merah-putih

dalam pola sesuai dengan model yang ditampilkan. Ini waktunya, dan

beberapa bonus penghargaan teka-teki yang lebih sulit untuk kecepatan.

b. Teka-teki Visual (utama) - anak-anak melihat teka-teki dalam buku

stimulus dan memilih dari antara potongan-potongan tiga yang dapat

membangun teka-teki.

VSI adalah ukuran pemrosesan spasial visual.

FRI   berasal dari Matrix Penalaran dan gambar Bobot Subtes. Subtes

skala Penalaran Cairan dijelaskan di bawah ini:

a.  Penalaran Matriks (primer, FSIQ) - anak-anak diperlihatkan berbagai

gambar dengan satu kotak yang hilang, dan pilih gambar yang sesuai

dengan susunan dari lima opsi.

b. Figure Weights (primary, FSIQ) - anak-anak melihat buku stimulus yang

gambar bentuk pada skala (atau skala) dengan satu sisi kosong dan pilih

pilihan yang menjaga skala seimbang.

c. Konsep Gambar (sekunder) - anak-anak disediakan dengan serangkaian

gambar yang disajikan dalam baris (baik dua atau tiga baris) dan diminta

untuk menentukan gambar mana yang disatukan, satu dari setiap baris.

d. Hitung   (sekunder) - pertanyaan aritmatika yang diberikan secara

lisan. Waktunya.

FRI adalah ukuran penalaran induktif dan kuantitatif.

Page 19: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

15

WMI   berasal dari subtest Digit Span dan Picture Span. Subtes skala

Memori Kerja adalah sebagai berikut:

a. Digit Span   (primer, FSIQ) - anak-anak diberi urutan angka secara lisan

dan diminta untuk mengulanginya, seperti yang terdengar dan dalam

urutan terbalik.

b. Span Gambar (utama) - anak-anak melihat gambar dalam buku stimulus

dan memilih dari opsi untuk menunjukkan gambar yang mereka lihat, jika

memungkinkan.

c. Letter-Number Sequencing (secondary) - anak-anak diberikan serangkaian

angka dan huruf dan diminta untuk memberikannya kepada penguji dalam

urutan yang telah ditentukan.

The WMI adalah ukuran kemampuan memori kerja.

 PSI  tersebut berasal dari subtitel Penelusuran Coding dan

Simbol. Subtes Pengolahan Kecepatan adalah sebagai berikut:

a. Pengodean (primer, FSIQ) - anak-anak di bawah 8 baris menandai bentuk

dengan garis yang berbeda sesuai dengan kode, anak di atas 8 menuliskan

kode digit-simbol. Tugasnya dibatasi waktu dengan bonus untuk

kecepatan.

b. Pencarian Simbol (utama) - anak-anak diberikan baris simbol dan simbol

target, dan diminta untuk menandai apakah simbol target muncul di setiap

baris.

c.  Pembatalan (sekunder) - anak-anak memindai pengaturan gambar secara

acak dan terstruktur dan menandai gambar target tertentu dalam waktu

terbatas.

PSI adalah ukuran kecepatan pemrosesan.

Publikasi WISC-V tahun 2014 memuat lima nilai indeks tambahan yang

mungkin diturunkan untuk tujuan atau situasi klinis khusus: Indeks Penalaran

Kuantitatif ( QRI ), Indeks Memori Kerja Auditori ( AWMI ), Indeks Nonverbal

Page 20: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

16

( NVI ), Umum Indeks Kemampuan ( GAI ), dan Indeks Kecakapan Kognitif

( CPI ). Tiga dari nilai indeks pendukung ini (NVI, GAI, dan CPI) dapat

diturunkan dari 10 subtest primer. QRI dan AWMI masing-masing dapat

diturunkan dengan mengelola satu subtest tambahan dari subtes yang berada

dalam salah satu dari lima skala utama (skala Pemahaman Verbal, Indeks Spasial

Visual, skala Penalaran Fluid, skala Memori Kerja, dan skala Kecepatan Proses)

tetapi tidak utama. Himpunan subtes ini disebut subtest sekunder (Wechsler,

2014).

Dua nilai indeks tambahan disebut   nilai indeks yang diperluas   dirilis

setahun setelah publikasi 2014, jadi tidak termasuk dalam manual yang

diterbitkan. Ini adalah Verbal (Expanded Crystallized) Index ( VECI ) dan

Expanded Fluid Index ( EFI ) ( Raiford , Drozdick , Zhang, & Zhou, 2015 ).

Tiga skor indeks komplementer tersedia untuk mengukur proses kognitif

yang penting untuk pencapaian dan sensitif terhadap ketidakmampuan belajar

tertentu. Skor indeks komplementer adalah Naming Speed Index (NSI), yang

dirancang untuk mengukur penamaan otomatis yang cepat , dan Indeks

Terjemahan Simbol, yang dirancang untuk mengukur memori asosiatif visual-

verbal, yang kadang-kadang disebut pembelajaran berpasangan visual-verbal yang

dipasangkan dalam literatur yang diterbitkan ( Wechsler, 2014). Skala Penentuan

Kecepatan berisi Naming Speed Literacy, yang mengukur   penamaan otomatis

cepat , dan Naming Speed Literacy, yang merupakan satu-

satunya ukuran penomoran kuantitas cepat yang dipublikasikan dan normed , juga

dikenal sebagai   subitizing . Naming Speed Quantity secara unik sensitif terhadap

prestasi matematika dan ketidakmampuan belajar tertentu dalam matematika

( Raiford et al., 2016 ;   Wechsler, Raiford , & Holdnack , 2014 ).

3. Sifat Psikometrik

Sampel normatif WISC-V terdiri dari 2.200 anak-anak antara usia 6 dan

16 tahun 11 bulan. Selain sampel normatif, sejumlah sampel kelompok khusus

dikumpulkan, termasuk yang berikut: anak-anak yang diidentifikasi sebagai

berbakat intelektual, anak-anak dengan cacat intelektual ringan atau sedang, anak-

Page 21: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

17

anak dengan gangguan belajar tertentu (membaca, ekspresi tertulis, dan

matematika), anak-anak dengan  ADHD , anak-anak dengan perilaku

mengganggu, anak-anak yang Pembelajar Bahasa Inggris, anak-anak dengan

gangguan spektrum autisme dengan gangguan bahasa, anak-anak dengan

gangguan spektrum autisme tanpa gangguan bahasa, dan anak-anak dengan cedera

otak traumatis.

WISC – V juga dikaitkan dengan ukuran pencapaian, perilaku adaptif,

fungsi eksekutif, dan perilaku dan emosi. Studi kesetaraan juga dilakukan dalam

keluarga Wechsler dari tes dan dengan tes Kaufman (KABC-II) memungkinkan

perbandingan antara berbagai skor kemampuan intelektual selama masa

hidup. Sejumlah penelitian bersamaan dilakukan untuk menguji reliabilitas dan

validitas skala. Bukti validitas konvergen dan diskriminan dari WISC-V

disediakan oleh studi korelasional dengan instrumen berikut: WISC –

IV,   WPPSI –IV,   WAIS –IV, WASI – II, KABC – II, KTEA – 3,   WIAT –III,

NEPSY – II, Vineland – II, dan BASC – II. Bukti validitas konstruk diberikan

melalui serangkaian studi faktor-analitik dan perbandingan rata-rata menggunakan

sampel yang cocok dari kelompok khusus dan anak-anak nonklinis.

4. Penggunaan

The WISC digunakan tidak hanya sebagai tes kecerdasan, tetapi sebagai

alat klinis. Beberapa praktisi menggunakan WISC sebagai bagian dari penilaian

untuk mendiagnosis   gangguan hiperaktivitas perhatian-defisit   (ADHD)

dan   ketidakmampuan belajar , misalnya. Ini biasanya dilakukan melalui proses

yang disebut   analisis pola , di mana berbagai skor subtes dibandingkan satu

sama lain ( ipsative   scoring) dan kelompok skor yang sangat rendah dalam

hubungannya dengan yang lain dicari. David Wechsler sendiri menyarankan ini

pada tahun 1958 (Kaplan, Robert, Saccuzzo , Dennis, 2009).

Namun, penelitian ini tidak menunjukkan ini menjadi cara yang efektif

untuk mendiagnosis   ADHD   atau ketidakmampuan belajar (Watkins, MW,

Kush, J., & Glutting, JJ, 1997).   Sebagian besar anak-anak dengan ADHD tidak

menampilkan subtes tertentu secara substansial di bawah yang lain, dan banyak

Page 22: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

18

anak-anak yang menampilkan pola-pola seperti itu tidak memiliki ADHD. Pola

lain untuk anak-anak dengan ketidakmampuan belajar menunjukkan kekurangan

yang sama kegunaan WISC sebagai alat diagnostik (Ward, SB, Ward, TJ, Hatt,

Young, & Mollner , NR (1995). Meskipun, ketika teori Cattell Horn Carrol (CHC)

digunakan untuk menginterpretasi subtes WISC – V, hal-hal cenderung lebih

masuk akal.

Ketika mendiagnosis anak-anak, praktik terbaik menunjukkan bahwa

baterai multi-tes (yaitu, evaluasi multi-faktor) harus digunakan sebagai masalah

belajar, perhatian, dan kesulitan emosional dapat memiliki gejala yang sama,

terjadi bersamaan, atau saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh,

anak-anak dengan kesulitan belajar dapat menjadi terganggu secara emosional dan

dengan demikian mengalami kesulitan konsentrasi, mulai menunjukkan masalah

perilaku, atau keduanya. Anak-anak dengan GPPI atau ADHD dapat

menunjukkan kesulitan belajar karena masalah atensi mereka atau juga memiliki

gangguan belajar atau ketidakmampuan (atau tidak memiliki apa-

apa). Singkatnya, sementara diagnosis kesulitan masa kanak-kanak atau orang

dewasa tidak boleh dibuat hanya berdasarkan IQ (atau wawancara, pemeriksaan

dokter, laporan orang tua, tes lain, dll.), Tes kemampuan kognitif dapat membantu

mengesampingkan, bersama dengan tes dan sumber informasi, penjelasan lain

untuk masalah, mengungkap masalah co-morbid, dan menjadi sumber informasi

yang kaya ketika benar dianalisis dan perawatan diambil untuk menghindari

mengandalkan hanya pada skor IQ ringkasan tunggal (Sattler, Dumont,

& Coalson , 2016 ).

WISC dapat digunakan untuk menunjukkan ketidaksesuaian antara

kecerdasan anak dan penampilannya di sekolah (dan inilah perbedaan yang dicari

oleh psikolog sekolah ketika menggunakan tes ini). Dalam pengaturan klinis,

ketidakmampuan belajar dapat didiagnosis melalui perbandingan skor dan skor

kecerdasan pada tes prestasi, seperti Woodcock Johnson III atau Wechsler

Individual Achievement Test II. Jika prestasi seorang anak berada di bawah apa

yang diharapkan sesuai dengan tingkat fungsi intelektual mereka (seperti yang

Page 23: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

19

berasal dari tes IQ seperti WISC-IV), maka ketidakmampuan belajar mungkin

ada.Psikolog dan peneliti lain percaya bahwa WISC dapat digunakan untuk

memahami kompleksitas pikiran manusia dengan memeriksa setiap subtest dan

dapat, memang, membantu dalam mendiagnosis ketidakmampuan belajar.

Selanjutnya, WISC dapat digunakan sebagai bagian dari baterai penilaian

untuk mengidentifikasi bakat intelektual, kesulitan belajar, dan kekuatan dan

kelemahan kognitif. Ketika dikombinasikan dengan tindakan lain seperti Adaptive

Behavior Assessment System – II (ABAS – II; Harrison & Oakland, 2003) dan

Skala Memori Anak-Anak ( CMS ; Cohen, 1997) utilitas klinisnya dapat

ditingkatkan. Kombinasi seperti ini memberikan informasi tentang fungsi kognitif

dan adaptif, yang keduanya diperlukan untuk diagnosis yang tepat dari kesulitan

belajar dan pembelajaran dan fungsi memori menghasilkan gambaran yang lebih

kaya dari fungsi kognitif anak.

The WISC – V terkait dengan Tes Kaufman Prestasi Pendidikan – Edisi

Ketiga (KTEA – 3; Kaufman & Kaufman, 2014) dan   Wechsler Individual

Achievement Test- III (WIAT – III; Pearson, 2009), ukuran pencapaian

akademik. Keterkaitan ini memberikan informasi tentang kemampuan kognitif

dan prestasi akademik pada anak-anak. Tes fungsi intelektual digunakan secara

luas dalam pengaturan sekolah untuk mengevaluasi defisit kognitif tertentu yang

dapat berkontribusi pada prestasi akademik rendah, dan untuk memprediksi

prestasi akademik masa depan. Menggunakan WISC-V sedemikian rupa

memberikan informasi untuk tujuan intervensi pendidikan, seperti intervensi yang

membahas kesulitan belajar dan defisit kognitif.

The WISC-V juga dapat digunakan untuk menilai perkembangan kognitif

anak, sehubungan dengan usia kronologis anak. Menggunakan perbandingan

tersebut dengan sumber data lain, WISC dapat menyumbangkan informasi

mengenai perkembangan anak dan kesejahteraan psikologis. Skor yang sangat

tinggi atau sangat rendah mungkin menunjukkan faktor yang berkontribusi untuk

kesulitan penyesuaian dalam konteks sosial yang menghadirkan masalah dalam

Page 24: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

20

menerima keragaman perkembangan tersebut (atau yang tidak dapat

mengakomodasi lebih dari tingkat tertentu fungsi kognitif yang tinggi.)

5. Terjemahan dan aplikasi di berbagai negara

WISC telah diterjemahkan atau diadaptasi ke banyak bahasa, dan norma-

norma telah ditetapkan untuk sejumlah negara, termasuk Spanyol, Portugis (Brasil

dan Portugal), Arab, Norwegia, Swedia, Finlandia, Ceko, Kroasia, Prancis

(Prancis dan Kanada), Jerman (Jerman, Austria, dan Swiss), Inggris (Amerika

Serikat, Kanada, Inggris Raya, Australia),   Welsh ,   Belanda , Jepang, Cina

(Hong Kong), Korea (Korea Selatan), Yunani, Rumania, Slovenia dan

Italia. Norma terpisah ditetapkan dengan setiap terjemahan. (Norwegia

menggunakan norma Swedia). India menggunakan Skala Intelijen Malin untuk

Anak (MISIC), sebuah adaptasi dari WISC (Shyam , Radhey ; Khan, Azizudin,

2009).    Edisi keempat WISC diadaptasi dan distandarisasi untuk India pada

tahun 2012. Versi Jepang dari WISC-IV dikembangkan oleh psikolog Jepang

Kazuhiko Ueno, Kazuhiro Fujita,Hisao Maekawa ,   Toshinori Ishikuma ,

Hitoshi Dairoku , dan Osamu Matsuda.

D. Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler   ( WAIS )

Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler   ( WAIS ) adalah sebuah   tes

IQ   dirancang untuk mengukur   intelijen   dan   kemampuan kognitif   pada orang

dewasa dan remaja yang lebih tua ( Kaufman, 20100). WAIS asli (Formulir I)

diterbitkan pada Februari 1955 oleh   David Wechsler , sebagai revisi Skala

Kecerdasan Wechsler – Bellevue, dirilis pada tahun 1939 (Kaufman, 2010). Saat

ini dalam edisi keempat (WAIS-IV) yang dirilis pada tahun 2008 oleh   Pearson ,

dan merupakan tes IQ yang paling banyak digunakan, untuk orang dewasa dan

remaja yang lebih tua, di dunia. Pengumpulan data untuk versi berikutnya (WAIS

5) dimulai pada tahun 2016 dan diproyeksikan akan selesai pada 2019.

Page 25: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

21

1. Sejarah

WAIS didirikan berdasarkan definisi Wechsler   kecerdasan , yang ia

definisikan sebagai "... kemampuan global seseorang untuk bertindak dengan

sengaja, untuk berpikir rasional, dan untuk menangani lingkungannya secara

efektif." (Wechsler,1939). Dia percaya bahwa intelijen terdiri dari unsur-unsur

spesifik yang dapat diisolasi, ditentukan, dan kemudian diukur. Namun, elemen-

elemen individu ini tidak sepenuhnya independen, tetapi semuanya saling

terkait. Argumennya, dengan kata lain, adalah bahwa kecerdasan umum terdiri

dari berbagai fungsi atau elemen yang spesifik dan saling terkait yang dapat

diukur secara individual( Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P.,2010). 

Teori ini sangat berbeda dari   Skala Binet   yang, pada masa Wechsler,

umumnya dianggap sebagai otoritas tertinggi berkenaan dengan pengujian

intelijen. Versi baru yang sangat direvisi dari skala Binet , dirilis pada tahun 1937,

menerima banyak kritik dari   David Wechsler   (setelah Wechsler – Bellevue

Intelligence scale dan Wechsler Adult Intelligence Scale IV diberi nama).

Wechsler adalah seorang advokat yang sangat berpengaruh untuk konsep faktor

non-intellective, dan ia merasa bahwa skala Binet 1937 tidak melakukan

pekerjaan yang baik dengan memasukkan faktor-faktor ini ke dalam skala (faktor

non-intellective adalah variabel yang berkontribusi pada skor keseluruhan dalam

kecerdasan, tetapi tidak terdiri dari hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan,

termasuk hal-hal seperti kurangnya kepercayaan diri, takut gagal, sikap, dll.).

Wechsler tidak setuju dengan gagasan skor tunggal yang diberikan

tes Binet ( Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P.,2010). Wechsler berpendapat

bahwa item skala Binet tidak berlaku untuk orang yang mengambil tes dewasa

karena item dipilih secara khusus untuk digunakan bersama anak-anak

(Shyam , Radhey ; Khan, Azizudin, 2009).   

Page 26: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

22

Skala Binet yang menekankan pada kecepatan, dengan tugas yang

waktunya tersebar di seluruh skala, cenderung terlalu mengganggu orang dewasa

yang lebih tua (Kaplan, Saccuzzo,2010).  Wechsler percaya bahwa norma-norma

usia mental jelas tidak berlaku untuk orang dewasa

(Shyam , Radhey ; Khan, Azizudin ,2009).   Wechsler mengkritik skala Binet

yang ada karena hal tersebut tidak menganggap bahwa kinerja intelektual bisa

memburuk sebagai orang yang tumbuh dewasa. Kritik

terhadap tes Binet 1937 membantu menghasilkan skala Wechsler-Bellevue, yang

dirilis pada tahun 1939. Sementara skala ini telah direvisi (sehingga sekarang

WAIS-IV), banyak konsep asli Wechsler berpendapat, telah menjadi standar

dalam   pengujian psikologis , termasuk konsep skala poin dan konsep skala

kinerja. ( Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P.,2010). 

2. Wechler-Bellevue Intelligence Scale

Tes Wechsler-Bellevue dianggap sangat inovatif inovatif pada tahun 1930-

an karena test tersebut: merupakan tugas yang dikumpulkan dibuat untuk tujuan

nonklinis untuk administrasi sebagai uji baterai klinis (Kaufman,.Lichtenberger,

Elizabeth 2006), menggunakan konsep skala titik bukan skala usia, dan

termasuk skala kinerja non-verbal (Nicolas, Andrieu, Croizet, Sanitioso, R. B., &

Burman, 2013). 

Konsep skala titik 

Dalam skala Binet (sebelum versi 1986) item dikelompokkan sesuai

dengan tingkat usia. Setiap tingkat usia ini terdiri dari sekelompok tugas yang

dapat dilalui oleh dua pertiga hingga tiga perempat dari individu di tingkat itu. Ini

berarti bahwa barang-barang itu tidak diatur menurut konten. Selain itu, seorang

individu yang mengambil tes Binet hanya akan menerima kredit jika sejumlah

tugas telah diselesaikan. Ini berarti bahwa jatuh pendek hanya satu tugas yang

diperlukan untuk kredit, mengakibatkan tidak ada kredit sama sekali (misalnya,

jika melewati tiga dari empat tugas diminta untuk menerima kredit, kemudian

melewati dua tidak menghasilkan kredit). (Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P. 2010).

Page 27: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

23

Konsep skala titik secara signifikan mengubah cara pengujian dilakukan

dengan menetapkan kredit atau poin untuk setiap item. Ini memiliki dua efek

besar. Pertama, ini memungkinkan item dikelompokkan sesuai dengan

konten. Kedua, peserta dapat menerima sejumlah poin atau kredit untuk setiap

item yang diteruskan (Flynn, 1999). Hasilnya adalah tes yang dapat terdiri dari

area konten yang berbeda (atau subtests) dengan skor keseluruhan dan skor untuk

setiap area konten. Pada gilirannya, ini memungkinkan analisis untuk dibuat dari

kemampuan individu dalam berbagai bidang konten (sebagai lawan dari satu skor

umum). (Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P. 2010). 

Skala Performa Non-Verbal 

Skala kinerja non-verbal juga merupakan perbedaan penting

dari skala Binet . Karena  skala awal Binet telah terus-menerus dan secara

konsisten dikritik karena penekanannya pada bahasa dan keterampilan

verbal," (Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P. 2010).   Wechsler membuat skala

keseluruhan yang memungkinkan pengukuran kecerdasan nonverbal. Ini dikenal

sebagai skala kinerja. Pada dasarnya, skala ini membutuhkan subjek untuk

melakukan sesuatu (seperti menyalin simbol atau menunjuk ke detail yang hilang)

daripada hanya menjawab pertanyaan. Ini adalah perkembangan penting ketika

mencoba untuk mengatasi bias yang disebabkan oleh "bahasa, budaya, dan

pendidikan (Kaplan, Saccuzzo, 2010). Selanjutnya, skala ini juga memberikan

kesempatan untuk mengamati jenis perilaku yang berbeda karena sesuatu yang

fisik diperlukan. Dokter dapat mengamati bagaimana seorang peserta bereaksi

terhadap "interval yang lebih lama dari usaha, konsentrasi, dan perhatian yang

berkelanjutan" yang diperlukan oleh tugas-tugas kinerja. (Kaplan, Saccuzzo,.

2010). Sementara skala Wechsler-Bellevue adalah yang pertama untuk secara

efektif menggunakan skala kinerja (yang berarti bahwa (1) ada kemungkinan

langsung membandingkan kecerdasan verbal dan nonverbal individu, dan (2)

bahwa hasil dari kedua skala diekspresikan dalam unit yang sebanding  (Kaplan,

Saccuzzo,2010), gagasan tersebut telah ada untuk sementara

Page 28: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

24

waktu. Skala Binet memiliki tugas kinerja (meskipun mereka diarahkan anak-

anak) dan ada seluruh tes yang dianggap suplemen atau alternatif (contoh seperti

tes kinerja adalah   Skala Kinerja Internasional Leiter )(Kaplan, Saccuzzo, 2010).

3. WAIS

WAIS awalnya dibuat sebagai revisi dari Wechsler– Bellevue   Intelijen

Skala (WBIS), yang merupakan baterai tes yang diterbitkan oleh Wechsler pada

tahun 1939. WBIS terdiri dari subtes yang dapat ditemukan dalam berbagai tes

kecerdasan lainnya pada saat itu, seperti   Program pengujian tentara Robert

Yerkes dan   Binet - Simon   skala. WAIS pertama kali dirilis pada Februari 1955

oleh   David Wechsler . Karena tes Wechsler termasuk item non-verbal (dikenal

sebagai   skala kinerja) serta item verbal untuk semua peserta tes, dan karena

bentuk tahun 1960   Lewis Terman 's   Stanford– Binet Intelligence

Scales   kurang dikembangkan dengan hati-hati dari versi sebelumnya, Formulir I

dari WAIS melampaui tes Stanford- Binet yang populer pada tahun 1960-an. 

(Kaufman, Alan S.; Lichtenberger, Elizabeth 2006).

4. WAIS-R

The WAIS-R, bentuk revisi WAIS, dirilis pada tahun 1981 dan terdiri dari

enam tes kinerja verbal dan lima. Tes verbal adalah: Informasi, Pemahaman,

Aritmatika, Digit Span, Persamaan, dan Kosakata. Subjek Kinerja adalah:

Pengaturan Gambar, Penyelesaian Gambar, Desain Blok, Perakitan Objek, dan

Simbol Digit. A IQ verbal, IQ kinerja dan skala penuh IQ diperoleh.  Edisi revisi

ini tidak memberikan data validitas baru, tetapi menggunakan data dari WAIS

asli; Namun norma-norma baru disediakan, dengan hati-hati dikelompokkan

(Wechsler, 2009).

Page 29: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

25

Gambar 1: Skala penuh Kecerdasan Intelektual pada WAIS-III

5. WAIS-III

The WAIS-III, revisi selanjutnya dari WAIS dan WAIS-R, dirilis pada

tahun 1997. Ini menyediakan skor untuk Verbal IQ, Performance IQ, dan Full

Scale IQ, bersama dengan empat indeks sekunder (Verbal Comprehension,

Working Memory, Perseptual Organisasi, dan Kecepatan Proses).

Verbal IQ (VIQ )

Termasuk tujuh tes dan menyediakan dua subindex ; pemahaman

verbal dan memori kerja. Indeks Verbal Comprehension (VCI) termasuk tes

berikut:

Informasi

Kesamaan

Kosa kata

Indeks Memori Kerja (WMI) termasuk:

Hitung

Digit Span

Pengurutan dan Pemahaman Nomor Surat tidak termasuk dalam indeks ini,

tetapi digunakan sebagai substitusi untuk subtest yang rusak dalam WMI dan

VCI, masing-masing.

Page 30: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

26

Performance IQ (PIQ ) 

Termasuk enam tes dan itu juga menyediakan dua subindex ; organisasi

perseptual dan kecepatan pemrosesan.

Indeks Organisasi Perseptual (POI) termasuk:

Desain Blok

Penalaran Matriks

Penyempurnaan Gambar

Indeks Kecepatan Pengolahan (PSI) termasuk:

 Digit Symbol-Coding

Pencarian Simbol

Dua tes; Pengaturan Gambar dan Perakitan Obyek tidak termasuk dalam

indeks. Keseluruhan Obyek tidak termasuk dalam PIQ.

6. WAIS-IV

Versi tes saat ini, WAIS-IV, yang dirilis pada tahun 2008, terdiri dari

10 subtes inti dan lima subtest tambahan, dengan 10 subtest inti yang terdiri

dari IQ Skala Penuh. Dengan WAIS-IV baru, subskala verbal / kinerja dari

versi sebelumnya telah dihapus dan digantikan oleh skor indeks. Indeks

Kemampuan Umum (GAI) dimasukkan, yang terdiri dari subtes Keseragaman,

Kosakata, dan Informasi dari   Indeks Pemahaman Verbal   dan Desain Blok,

Matriks Penalaran dan Subjek Puzzles Visual dari   Indeks Penalaran

Persepsi . The GAI secara klinis berguna karena dapat digunakan sebagai

ukuran kemampuan kognitif yang kurang rentan terhadap gangguan

pengolahan dan   memori kerja .

Page 31: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

27

Skor indeks dan skala 

Ada empat nilai indeks yang mewakili komponen utama

kecerdasan:Verbal Comprehension Index (VCI), Indeks Penalaran Persepsi

(PRI), Indeks Memori Kerja (WMI),Indeks Kecepatan Pengolahan (PSI). Dua

nilai luas, yang dapat digunakan untuk meringkas kemampuan intelektual

umum, juga dapat diturunkan: (a). IQ Skala Penuh (FSIQ), berdasarkan total

gabungan kinerja VCI, PRI, WMI, dan PSI, (b). General Ability Index

(GAI ), hanya berdasarkan pada enam subtes yang dimiliki oleh VCI dan PRI.

Tugas dikelompokkan berdasarkan indeks

Indeks Tugas Inti Deskripsi Kemampuan yang diusulkan diukur

Verbal Comprehension

Kesamaan

Para peserta diberikan dua kata atau konsep dan harus menjelaskan bagaimana mereka serupa.

Abstrak penalaran verbal; pengetahuan semantik

Kosa kata

Peserta harus menyebutkan objek dalam gambar atau mendefinisikan kata yang disajikan kepada mereka.

Pengetahuan semantik; pemahaman dan ekspresi verbal

Informasi Para peserta ditanyai tentang pengetahuan umum mereka.

Derajat   informasi Umum   diperoleh dari budaya

Pemahaman    

Kemampuan untuk mengekspresikan konvensi sosial abstrak, aturan dan ekspresi

Page 32: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

28

Penalaran Persepsi

Desain Blok  

Pemrosesan spasial visual dan pemecahan masalah; konstruksi motorik visual

Penalaran Matriks  

Pemecahan masalah abstrak nonverbal,  penalaran induktif

Teka-teki Visual   Penalaran spasial visual

Penyempurnaan Gambar    

Kemampuan untuk cepat melihat detail visual

Angka Bobot     Penalaran kuantitatif

Memori Kerja

Digit SpanPeserta harus mengingat serangkaian nomor secara berurutan.

Memori kerja, perhatian, encoding, pemrosesan pendengaran

Hitung  Penalaran kuantitatif, konsentrasi, manipulasi mental

Urutan Nomor Surat  

Peserta harus mengingat serangkaian angka dalam urutan yang meningkat dan huruf dalam urutan abjad.

Memori kerja, perhatian, kontrol mental

Kecepatan pemrosesan

Pencarian Simbol

  Kecepatan pemrosesan

Page 33: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

29

Pengodean  Kecepatan pemrosesan, memori asosiatif, kecepatan grafomotor

Pembatalan     Kecepatan pemrosesan

 

Standarisasi 

WAIS-IV distandardisasi pada sampel 2.200 orang di Amerika Serikat

mulai usia 16 hingga 90(Wechsler, 2008). Perpanjangan standardisasi telah

dilakukan dengan 688 orang Kanada dalam rentang usia yang sama.

Rentang dan penggunaanusia

Ukuran WAIS-IV sesuai untuk digunakan dengan individu berusia 16-90

tahun. Untuk individu di bawah 16 tahun,   Skala Kecerdasan Wechsler untuk

Anak-Anak   (WISC, 6–16 tahun) dan   Wechsler Preschool dan Skala Intelijen

Primer   (WPPSI, 2 ½-7 tahun, 7 bulan) digunakan. Tes kecerdasan dapat

digunakan pada populasi dengan penyakit psikiatri atau cedera otak, untuk menilai

tingkat fungsi kognitif, meskipun beberapa menganggap penggunaan ini sebagai

kontroversial. Psikolog rehabilitasi dan   neuropsikolog   gunakan WAIS-IV dan

lainnya   tes neuropsikologi   untuk menilai bagaimana otak berfungsi setelah

cedera. Subtes khusus memberikan informasi tentang fungsi kognitif

tertentu. Misalnya, rentang digit dapat digunakan untuk mendapatkan

rasa kesulitan atensi . Lainnya mempekerjakan   WAIS-R NI ( Wechsler Adult

Intelligence Scale-Revised sebagai Instrumen Neuropsikologi ), ukuran lain yang

diterbitkan oleh   Harcourt . Setiap skor subtest dihitung dan dihitung sehubungan

dengan norma-norma neurotypical atau cedera otak. Karena WAIS dikembangkan

untuk individu rata-rata, yang tidak terluka, norma yang terpisah dikembangkan

untuk perbandingan yang tepat di antara individu yang berfungsi serupa.

BAB III

Page 34: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

30

PENUTUP

C. Kesimpulan

Kecerdasan menjadi bab yang senantiasa menarik untuk dibahas.

Perkembangannya sejalan dengan peradaban manusia itu sendiri. David Weschler

menjadi tokokh yang memberikan kontribusi penting bagi perkembangan

keilmuan psikologi kognitif, terutama pada spesifikasi pengukuran seberapa

seorang individu memiliki tingkat kecerdasan. Definisi pribadinya, "Intelegensi

adalah kemampuan agregat atau global dari individu untuk bertindak secara

sengaja, untuk berpikir rasional dan untuk menangani secara efektif dengan

lingkungannya" mencerminkan pandangan yang lebih luas ini (Edwards, 1994;

Wechsler, 1940). Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-Anak — Edisi

Keempat® (WISC-IV®)   diterbitkan pada tahun 2003. Telah digunakan untuk

anak-anak berusia enam hingga enam belas tahun dan sebelas bulan. Ini

menghasilkan skor IQ skala penuh dan empat skor indeks: Verbal Comprehension

(misalnya kesamaan, kosa kata dan kegiatan pemahaman), Penalaran Perseptual

(misalnya penalaran matriks, desain blok dan konsep gambar ). Memori Kerja

(mis. Pengurutan angka dan rentang digit) dan Kecepatan Pemrosesan (mis.

Pencarian simbol dan pengkodean).   Itu   Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler —

Edisi ke-3   (WAIS-III®)   diterbitkan pada tahun 1997, dan dapat digunakan

dengan orang dewasa antara usia 16 dan 89 tahun.   Beberapa tes Wechsler

lainnya juga tersedia untuk psikolog yang berkualitas: Wechsler Memory Scale®

- Edisi ketiga- (WMS --- III®) (Wechsler, 1945/1997), Wechsler Primary dan

Preschool Scale of Intelligence ™ - Edisi Ketiga (WPPSI ™-III) (Wechsler,

1967/2002),Wechsler Abbreviated Scale of Intelligence (WASI) (Wechsler,

1999), Wechsler Nonverbal Scale of Ability (WNV) (Naglieri & Wechsler, 2006).

Wechsler juga berjasa dalam penggunaan IQ penyimpangan, atau "DQ"

pada tahun 1939. Dasar dari Wechsler membuat Deviasi standar adalah karena

pertimbangan adanya kelemahan penggunaan rasio MA/CA untuk menghitung

IQ. IQ deviasi tidak dihitung berdasarkan perbandingan MA/CA sebagaimana

Page 35: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

31

perhitungan dari Binet, akan tetapi dihitung berdasarkan norma kelompok (mean)

dan dinyatakan dalam besarnya penyimpangan (deviasi standar) dari norma

kelompok tersebut.

D. Saran

Pembasan mengenai intelegensi manusia semestinya diteruskan ke tahap

penelitian penelitian, karena dunia semakin berkembang sehingga kemungkinan-

kemungkinan teori baru dapat menggeser teori teori lama melalui prosedur ilmiah

yang benar. Demikian halnya dengan konsep intelegensi dan pengukurannya

dalam beberapa dekade terakhir mengalami pergeseran pengertian dan

pemahaman yang cukup signifikan. Daniel Goleman, dan Howard Gardner,

sebagai contoh, berhasil meruntuhkan hegemoni kecerdasan intelektual sebagai

faktor terpenting kesuksesan manusia. Namun demikian kecerdasan intelektual

tetaplah penting, ia nya adalah kecerdasan umum yang dimiliki manusia yang

perlu terus dikembangkan sisi keilmuannya untuk tujuan akhir menciptakan

kesejahteraan umat manusia dengan kekuatan daya intelektualnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 36: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

32

Azwar, Saifuddin. (2011). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cohen, M. (1997). Children's memory scale. San Antonio, TX: The Psychological Corporation.

Flynn, J. R. (1984). The mean IQ of Americans: Massive gains 1932 to 1978. Psychological Bulletin, 95(1), 29–51.

Flynn, J. R. (1987). Massive IQ gains in 14 nations: What IQ tests really measure. Psychological Bulletin, 101(2), 171–191.

Flynn, J. R. (1999). Searching for justice: The discovery of IQ gains over time. American Psychologist, 54(1), 5–20.

Harrison, P. L., & Oakland, T. (2003). Adaptive behaviour assessment system–second edition). San Antonio, TX: The Psychological Corporation.

Jensen, Eric. (2007). Brain-Based Learning: The New Science of Yeaching and Training. California: Corwin Press

Kaplan, R. M.; Saccuzzo, D. P. (2010). Psychological Testing: Principles, Applications, & Issues (8th ed.). Belmont, CA: Wadsworth, Cengage learning.

 Kaufman, Alan S.; Lichtenberger, Elizabeth (2006). Assessing Adolescent and Adult Intelligence (3rd ed.). Hoboken (NJ): Wiley

 Kaufman, Alan S. (2009). IQ Testing 101. New York: Springer Publishing.

Kaufman, A. S., Raiford, S. E., & Coalson, D. L. (2016). Intelligent Testing with the WISC-V. Hoboken, NJ: Wiley.

Matarazzo, J. D. (1972). Wechsler's measurement and appraisal of adult intelligence (5th ed.). Baltimore: Williams & Wilkins.

Nicolas, S., Andrieu, B., Croizet, J.-C., Sanitioso, R. B., & Burman, J. T. (2013). Sick? Or slow? On the origins of intelligence as a psychological object. Intelligence, 41(5), 699–711

Sattler, Jerome M. (2008). Assessment of Children: Cognitive Foundations. La Mesa (CA): Jerome M. Sattler.

Solso, RL, Maclin,OH and Machlin, MK. (2008). Cognitive Psychology. Perason Education

Page 37: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

33

Raiford, S. E., Zhang, O., Drozdick, L. W., Getz, K., Wahlstrom, D., Gabel, A., Holdnack, J. A., & Daniel, M. (2016). WISC-V Coding and Symbol Search in digital format: Reliability, validity, special group studies, and interpretation. Retrieved from http://images.pearsonclinical.com/images/Assets/WISC-V/Qi-Processing-Speed-Tech-Report.pdf

Raiford, S. E., Drozdick, L. W., Zhang, O., & Xuechun, X. (2015). Expanded index scores (WISC-V technical report 1). Bloomington, MN: Pearson.

Renée M. Tobin. (2013). An Introduction to the Wechsler Intelligence Tests: Revisiting Theory and Practice. Journal of Psychoeducational Assessment XX(X) 1–3

Ward, S.B., Ward, T. J., Hatt, C.V., Young, D.L, & Mollner, N.R. (1995). The incidence and utility of the ACID, ACIDS, and SCAD profiles in a referred population. Psychology in the Schools, 32(4), 267-276

Watkins, M.W., Kush, J., & Glutting, J.J. (1997). Discriminant and predictive validity of the WISC-III ACID profile among children with learning disabilities. Psychology in the Schools, 34(4), 309-319

Wechsler, D. (1939). Wechsler-Bellevue intelligence scale. New York: The Psychological Corporation.

Wechsler, D. (1991). The Wechsler intelligence scale for children—third edition. San Antonio, TX: The Psychological Corporation.

Wechsler, D. (2014). Wechsler intelligence scale for children-fifth edition. Bloomington, MN: Pearson.

Wechsler, David (1939). The Measurement of Adult Intelligence. Baltimore (MD): Williams & Witkins. p. 229.

Page 38: kuswoyoaji.files.wordpress.com€¦  · Web viewSegala puji dan syukur bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Atas segala keberkahan, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

34