WordPress.com · Web viewSebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa...

23
1 PENGERTIAN, FUNGSI, MANFAAT DAN URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen Pembimbing Ahmad Fauzi M.pd Disusun oleh: Fridha Yulia (D71213098) Umrotul Hasanah (D71213141) M. Syamsul Alief G (D71213109) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Transcript of WordPress.com · Web viewSebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa...

14

PENGERTIAN, FUNGSI, MANFAAT DAN URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Media Pembelajaran

Dosen Pembimbing

Ahmad Fauzi M.pd

Disusun oleh:

Fridha Yulia

(D71213098)

Umrotul Hasanah

(D71213141)

M. Syamsul Alief G

(D71213109)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SURABAYA

2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DEFINISI, FUNGSI DAN MANFAAT SERTA URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN”ini dengan baik.

Dalam penyusunan Makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Fauzi M.pd . selaku dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran. Dan juga teman-teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.

Sidoarjo, 2 Oktober 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran akan sering terjadi komunikasi baik itu antara siswa dengan guru atau antara siswa dengan siswa. Dalam penyampaian mata pelajaran yang dilakukan oleh guru kepada murid juga terhitung dalam komunikasi. Namun, kadang kala siswa meras jenuh dalam proses pembelajaran, tentunya terdapat banyak factor yang menyebabkannya salah satunya karena proses penyampaian materi oleh guru yang monoton.

Di saat guru menyampaikan materi terhadap para siswanya, dalam proses komunikasi tersebut dibutuhkan alat bantu penyampaian agar materi yang akan disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh para siswanya, dimana alat bantu tersebut sering dikatakan sebagai media pembelajaran. Misalnya grafik, film, slide, foto serta pembelajaran dengan menggunakan computer.

Dengan digunakannya media dalam proses pembelajaran dapat membantu meningkatkan, keinginan, minat dan motivasi siswa untuk mengikuti, mendengarkan serta menyimak materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga, materi yang disampaikan dapat terealisasikan dengan baik.

Akan tetapi, dalam penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis materi, metode, kondisi serta tingkat kemampuan siswa yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan tidak akan efektif dan efisien proses pembelajaran tersebut jika tidak menyesuaikan dengan segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.

B. Rumusan Maslah

1. Apa pengertian Media Pembelajaran?

2. Apa saja Fungsi dan manfaat Media Pembelajran?

3. Bagaimana Urgensi media dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Media Pembelajaran.

2. Untuk mengetahui Fungsi dan manfaat Media Pembelajran.

3. Untuk mengetahui Bagaimana Urgensi media dalam pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah alat bantu apa saja saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orange atau makhluk hidup belajar. Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.

Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware. Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan daalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pembelajara.

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.secara lebih khusus, pengertian media dalaam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual atau verbal. AECT (association of Education and Communication Technology,1977) member batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Heinich dan kawan kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.

Jadi televise,film,foto, dll adalah media komunikasi, dan apabila media itu membawa pesan pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud maksud pengajaran maka itu bias juga disebut media pembelajaran. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran seperti buku, tape-recorder, film,slide(gambar bingkai), foto, gambar dll. Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata tkhnologi yang berasal dari kata latin tekne(bahasa inggris art) dan logos(bahasa Indonesia ilmu). Menurut Webster,”art” adalah keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pengajaran maka tekhnologi mempunyai pengertian sebagai perluasan konsep tentang media, dimana tkhnologi bukan sekedar alat, benda atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan managemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.

B. Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dan menyampaikan pesan pada saat Proses Belajar Mengajar. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswameningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja, tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat.

Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs & Wager menyatakan bahwa proses belajar sesorang dapat dipengaruhi oleh factor internal peserta didik itu sendiri dan factor eksternal, yaitu pengaruh kondisi belajar. Melalui indranya peserta didik dapat menyerap materi secara berbeda. Pengajar mengarahkan agar pemrosesan informasi untuk memori jangka panjang dapat berlangsung lancer.

Menurut Magnesen (Dryden &Vos, 1999) belajar terjadi dengan:

1. Membaca sebanyak 10%

2. Mendengar 20%

3. Melihat dan mendengar sebanyak 50 %

4. Mengatakan 70%

5. Mengatakan sambil mengerjakan sebanyak 70%

Ternyata, seseorang yang belajar dan terlibat langsung dengan suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu dianggap sebagai cara yang terbaik dan bertahan lama.

Levie & Lentsz, mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu: fungsi Atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi Kompensatoris.

a. Fungsi atensi

Fungsi media visual merupakan ini merupakan media inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi pembelajaran semakin besar.

b. Fungsi afektif

Fungsi ini dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar dan lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswaa.

c. Fungsi Kognitif

Fungsi ini dapat terlihat dari lambang visual atau gambar bisa memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi Kompensatoris

Fungsi ini membantu siswa yang lemah dalam membaca dan mengingat kembali apa yang ia dapatkan. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

C. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp Dayton dalam Depdiknas, 2003 mengidentifikasikan bebrapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:

1. Penyampaian materi dapat diseragamkan

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

3. Proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

6. Proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

7. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

8. Mengubah peran guru kea arah yang lebih positif dan produktif

Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang akan dicapainya. Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan “manfaat” media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatia siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik

c. Metode mengajarakan lebih bervariasi, tidak semata-mata bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kat tertulis atau lisan belaka).

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dal lain-lain.

Alasan Kedua mengapa pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembanagan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berfikir yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut, sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat di konkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.oleh sebab itu penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.

Tak hanya peserta didik saja yang bisa merasakan manfaat dari media pengajaran, namun tak kalah penting juga ternyata media pengajaran juga sangat membantu para pendidik dalam proses belajar mengajar. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh para pendidik antara lain:

a. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.

b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik. Memberikan dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan menyajikan pengajaran yang sistematis.

c. Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap sejalan dengan pemanfaatan media, informasi disajikan lebih konkrit dan rasional

d. Membantu kecermatan, ketelitian, dalam penyajian pembelajaran. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan pada batas dan ruang.

e. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.

Penggunaan teknologi media yang umum yaitu dukungan tambahan selama pengajaran yang berpusat pada guru. Contohnya: seorang guru mungkin menggunakan papan tulis elektronik unyuk menampilkan berbagai grafik batang saat para siswa memperkirakan pertumbuhan penduduk. Teknologi dan media bisa berperan banyak untuk belajar. Jika pengajarannya berpusat pada guru, media pengajaran digunakan untuk mendukung penyajian pengajaran. Di sisi lain apabila pengajaran berpusat pada siswa, para siswa merupakan pengguna utama media pengajaran tersebut.

D. Urgensi Media Pembelajaran

Sering terjadi seorang guru tidak kreatif dalam menggunakan metode pengajaran. Mereka sudah cukup puas dengan metode konvensional sehingga kurang memotivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mereka mengandalkan metode ceramah yang sangat membosankan sehinga tidak terjadi proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan dikelas.

Akibat dari semua itu sering terjadi seorang siswa mengalami kejenuhan banyak peserta didik yang merasa sekolah ibarat penjara, tidak menimbulkan semangat belajar. Pengajaran yang baik yaitu ketika para peserta didik bukan hanya sebagai objek tapi juga subyek. Jadi siswa akan menjadi betah dala mengikuti proses belajar mengajar dan paham terhadap penjelasan guru. Untuk mengejjawantahkan hal ini dibutuhkan kejelian dan kreatifitas guru dengan cara mendesain model pembelajaran sehingga peserta didik merasa enjoy dan pas atas sajian yang disampaikan oleh guru tanpa merasa bosan dan terkekang.

Salahsatu cara untuk meningkatkan belajar siswa adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dengan memanfaatkan media tersebut proses belajar mengajar dikelas menjadi menarik dan menyenangkan, berbeda dengan pendekatan konvensional yang hanya mengandalkan ceramah. Maka dari itu, media pembelajaran sangat penting. Oleh karena itu, pendidik juga harus memiliki skill dan kreatifitas selama proses pembelajaran.

Urgensi media pembelajaran Setiap pendidik dalam menjalankan tugasnya setidak-tidaknya akan berhadapan dengan lima tantangan, yaitu:

1. Apakah pengajar memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang cukup tentang media pembelajaran?

2. Apakah pengajar memiliki keterampilan cara menggunakan media tersebut dalam proses pembelajaran di kelas?

3. Apakah pengajar mampu membuat sendiri alat-alat media pendidikan yang dibutuhkan?

4. Apakah pengajar melakukan penilaian terhadap media yang akan atau yang telah digunakan?

5. Apakah pengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang administrasi media pembelajaran?

Dari kelima pertanyaan diatas kesemuanya merupakan kebutuhan bagi pengajar untuk melakukan proses pembelajaran, mengapa demikian? Tentunya karena dalam pembelajaran dibutuhkan alat bantu komunikasi berupa media pembelajaran agar tersampaikannya materi dengan baik kepada para siswa. Untuk itu pengajar seharusnya memiliki pengetahuan, keterampilan menggunakan, membuat, melakukan penilaian terhadap media pembelajaran. Karena pada teori belajar yang dicetuskan oleh Skinner mengatakan bahwa media mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah laku pembelajar. Perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri pembelajar sehingga menjadi adat kebiasaan.

Kemudian muncul pendekatan system, dimana mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Maka program pmebelajaran mulai direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik pembelajar, serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Maka sebagai penyaji dan penyalur pesan, perlu menyadari bahwa dalam hal-hal tertentu, media dapat mewakili pengajar untuk menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik.

Berkaitan dengan pentingnya media pembelajaran berkenaan dengan taraf berpikir pembelajar. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan, dimulai dari berfikir konkrit menuju ke berfikir abstrak, dimulai dari berfikir sederhana menuju berfikir kompleks. Maka penggunaan model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan tahapan berfikir tersebut. Dengan menggunakan media pembelajaran secara baik, maka hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

Sebagai pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. oleh karena itu, guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil dihadapan anak didik dengan seluruh kepribadiannya, dan kreatifitasnya dalam mengajar selalu dinanti-nanti oleh peserta didiknya.

Apalagi pada kurikulum sekarang menggunakan kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP). Krikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam brdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.

Hal yang perlu diperhatikan guru adalah menciptakan sebuah metode pembelajaran yang dapat merancang siswa untuk secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Melalui penyediaan media dan metode pengajaran yang tepat siswa aktif berinteraksi dengan sumber belajarnya. Peran guru bertindak sebagai mentor, instructor, fasilitator dan motivator.

BAB III

PENUTUP

Media adalah alat bantu apa saja saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orange atau makhluk hidup belajar. Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dan menyampaikan pesan pada saat Proses Belajar Mengajar. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswameningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya. Bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja, tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat.

Levie & Lentsz (1982) yang dikutip Hajar AH. Sanaky (2009: 6), mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu: fungsi Atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi Kompensatoris.

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinc. Kemp Dayton dalam Depdiknas, 2003 mengidentifikasikan bebrapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: Penyampaian materi dapat diseragamkan, Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, Proses pembelajaran menjadi lebih efektif, Efisiensi dalam waktu dan tenaga, Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, Proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar,Mengubah peran guru kea arah yang lebih positif dan produktif.

DAFTAR PUSTAKA

AH Sanaky Hujair. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif .Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013.

Dewi Salma P, Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2007.

Dryden dkk, The Learning Revolution. Tt: The Learning web, 1999.

Faturrohman, Teknologi dan Media Pembelajaran.Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008.

Hamalik Oemar, Media pendidikan (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989.

http://edypnglengis.blogspot.co.id/2010/09/pentingnya-media-pembelajaran-dalam_03.html diakses pada tanggal 2 oktober 2015

Rasyid Azhar, Media Pembelajaran. Tt : PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Sadiman Arief S., Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Smaldino, Sharon E. dkk, Instructional Technology & Media For Lerning. Jakarta: Kencana Media Group, 2012.

Sudjana Nana, Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru Bandung, 1997.

� Azhar Rasyid, Media Pembelajaran (Tt : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 3.

� Dryden dkk, The Learning Revolution, (Tt: The Learning web, 1999)

� Dewi Salma P, Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2007), 24.

� Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: CV Sinar Baru Bandung, 1997), 2.

� Arief S.Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 16.

� Nana Sudjana, Media….,3.

� Faturrohman, Teknologi dan Media Pembelajaran (Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008), 51-52.

� Smaldino, Sharon E. dkk, Instructional Technology & Media For Lerning (Jakarta: Kencana Media Group, 2012), 14.

� � HYPERLINK "http://edypnglengis.blogspot.co.id/2010/09/pentingnya-media-pembelajaran-dalam_03.html" �http://edypnglengis.blogspot.co.id/2010/09/pentingnya-media-pembelajaran-dalam_03.html� diakses pada tanggal 2 oktober 2015

� Oemar hamalik, Media pendidikan (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), 5.

� Hujair AH Sanaky. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013), 31.

� Ibid, 40-41.