sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher...

43
LAPORAN KASUS VERTIGO CERVICOGENIC Disusun Oleh: Arifa Shaliha 18202211 62 Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Transcript of sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher...

Page 1: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

LAPORAN KASUS

VERTIGO CERVICOGENIC

Disusun Oleh:

Arifa Shaliha 1820221162

Pembimbing:

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

TAHUN 2019

Page 2: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

Telah dipresentasikan dan disetujui laporan kasus yang berjudul

Vertigo Cervicogenic

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik di bagian Ilmu Penyakit

Saraf di RSUD Ambarawa

Disusun Oleh :

Arifa Shaliha 1820221162

Telah disetujui

Ambarawa, November 2019

Mengetahui,

Dokter Pembimbing

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc

ii

Page 3: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

LAPORAN KASUS

A. IDEN

Nama : Ny. R

Usia : 82 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kebondowo, Banyubiru

No CM : 0061xx-20xx

Tangggal masuk RS : 20 November 2019 pukul 21:34

B. ANAMNESIS

Anamnesa diperoleh dari autoanamnesis yang dilakukan pada tanggal 24 November

2019, pukul 13.00 di bangsal Dahlia RSUD Ambarawa.

1. Keluhan Utama

Pusing berputar

2. Riwayat Penyakit Sekarang 082313686972

Satu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku,

muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh kegiatan, namun

pasien merasa terganggu kegiatan sehari-harinya karena tidak nyaman, keluhan timbul

ketika sesaat sebelumnya pasien sempat mengelami kesalahan saat melakukan peregangan

pada leher. Pasien sempat mencoba mengurangi keluhannya dengan menggunakan koyo

pada leher namun keluhan tidak membaik. Dua hari sebelum masuk RS pasien mengeluhkan

lehernya terasa kencang dan kaku memberat, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

oleh kegiatan, keluhan yang dirasakan menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien namun

keluhan belum menimbulkan gangguan pada aktivitas pasien. Keluhan bertambah berat saat

malam hari dan disertai gejala nyeri kepala cenat-cenut di kedua sisi kepala yang hilang

timbul tidak menjalar ke lengan dengan durasi 30 menit disertai rasa tegang pada otot bagian

1

Page 4: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

leher, keluhan tidak disertai demam, mual, muntah kemudian pasien meminum obat Panadol

untuk mengurangi keluhan tersebut.

Satu hari sebelum masuk RS pasien masih merasa pusing cenat-cenut di kedua

sisi kepala dan tegang pada leher semakin memberat dan berlangsung terus menerus

dengan keluhan tidak membaik dengan obat yang di minum pasien sehingga pasien

berobat ke klinik . Pasien mendapatkan obat dari klinik berupa obat hipertensi dan obat

nyeri untuk mengurangi keluhan pasien namun keluhan hanya berkurang sebentar dan

kambuh kembali. Hari saat pasien masuk RS pasien mengeluh pusing berputar mendadak

saat beraktivitas, semakin memberat hingga terasa seperti melayang dan membuat pasien

terjatuh. Pusing berputar menetap selama 20 menit seperti melayang, tidak sanggup

membuka mata dan berdiri, keluhan memberat saat pasien membuka mata dan berdiri.

Keluhan yang dirasakan disertai mual dan muntah. Keluhan muntah sebanyak 1 kali

berisi makanan di dahului dengan rasa mual saat di rumah, sehingga pasien segera

dibawa ke IGD RSUD Ambarawa oleh keluarga pasien .

Selama perjalan menuju IGD RSUD Ambarawa Pasien tidak dapat membuka

mata karena merasa pusing berputar dan mual semakin berat setiap kali membuka mata,

perasaan pusing berputar terus berlangsung hingga 20 menit sampai pasien tiba di IGD

dan mendapatkan terapi awal di igd. Keluhan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi.

Pasien sempat muntah satu kali di perjalanan berisi cairan dan sisa makanan. Selama di

IGD tidak kuat membuka mata karena rasa berputar dan mual setiap kali pasien

membuka mata kemudian pasien diperiksa dan di dapatkan tekanan darah 190/110

mmHg kemudian pasien diberi penatalaksanaan awal di IGD berupa obat betahistin,

ondansentron, omeprazole dan amlodipine. Beberapa saat kemudian keluhan mereda

namun masih sering kambuh saat di lakukan perawatan di ruang Dahlia. Keluhan berupa

gangguan pendengara berupa telinga berdengung dan gangguan pendengaran, gangguan

penglihatan, gangguan sensorik dan motoric disangkal oleh pasien.

Saat pemeriksaan ini di lakukan, yaitu setelah 4 hari perawatan,pasien

menyangkal memiliki keluhan pandangan kabur ataupun pandangan ganda, tidak

memiliki keluhan nyeri, gangguan pendengaran, dan telingan berdenging, pasien juga

mengaatakan tidak memiliki keluhan sakit gigi ataupun gigi berlubang. Pusing berputar

sudah berkurang terkadang masih timbul namun keluhan ringan, pasien sudah dapat

2

Page 5: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

membuka mata dan berjalan tanpa sempoyongan. Keluhan mual, muntah, dan nyeri ulu

hati disangkal

3. Riwayat penyakit dahulu

a. Riwayat keluhan serupa sebelumnya : Pasien mengakui belum pernah

mengalami keluhan serupa berupa rasa pusing berputar yang muncul tiba-tiba,

namun untuk keluhan leher terasa tegang telah dirasakan pasien sejak 3 tahun

yang lalu. Keluhan tersebut diawali dengan rasa kaku pada leher kemudian terasa

pusing cenat-cenut namun keluhan pusing berputar tidak pernah dirasakan

sampai saat ini. Keluhan dirasakan sejak 3 tahun yangn lalu, berlangsung hilang

timbul, pasien tidak disertai mual muntah. Pasien sering berobat di klinik untuk

keluhannya dan riwayat hipertensinya hanya saat terdapat keluhan .

b. Riwayat trauma : disangkal

c. Riwayat sakit leher : Sejak 3 tahun yang lalu hilang timbul,

memberat sejak 7 hari SMRS

d. Riwayat stroke : disangkal

e. Riwayat sakit jantung : disangkal

f. Riwayat tekanan darah tinggi : diakui

g. Riwayat DM : disangkal

h. Riwayat sakit telinga : disangkal

i. Riwayat sakit gigi : disangkal

j. Riwayat sinusitis : disangkal

k. Riwayat sakit maag : disangkal

l. Riwayat kolesterol tinggi : disangkal

m. Riwayat gangguan psikiatri : disangkal

n. Riwayat alergi : disangkal

4. Riwayat penyakit keluarga

a) Riwaat keluhan serupa : disangkal

b) Riwayat stroke : disangkal

c) Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal

3

Page 6: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

d) Riwayat DM : disangkal

e) Riwayat sakit jantung : disangkal

5. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien bekerja di warung makan milik pribadi, suami pasien seorang petan,

terkadang pasien membantu suami berkerja sebagai petani. Pasien memilik 2 orang anak

dan keduanya sudah memiliki keluarga masing-masing, pasien tinggal dirumah bersama

suami dan keluarga anak pertama pasien, Pasien tinggal di lingkungan perkampungan

dengan sosial ekonomi menengah sedang. Pasien menyangkal pernah minum minuman

keras, rokok dan kopi. Pasien jarang olahraga.

.

C. ANAMNESIS SISTEM

1. Sistem cerebrospinal : pusing berputar

2. Sistem kardiovascular : tidak ada keluhan

3. Sistem repiratorius : tidak ada keluhan

4. Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (+)

5. Sistem odontology : tidak ada keluhan

6. Sistem neuromuskula : leher terasa kencang dan kaku

7. Sistem urogenital : tidak ada keluhan

8. Sistem indera : tidak ada keluhan

9. Sistem integument : tidak ada keluhan

D. RESUME PASIEN

Pasien perempuan berusia 82 tahun datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan

keluhan pusing berputar, muncul tiba-tiba saat beraktivitas, diawali dengan rasa kencang

dan kaku pada leher yang memberat sejak 3 hari SMRS. Rasa pusing berputar

berlangsung terus-menerus selama sekitar 30 menit, dan semakin berat saat pasien

membuka mata dan berdiri hingga terasa mual dan muntah sebanyak 2 kali (1 kali saat

keluhan pusing berputar pertama muncul di rumah, 1 kali diperjalanan menuju IGD

RSUD Ambarawa). Keluhan membaik saat pasien mendapat terapi awal di IGD.

E. DISKUSI PERTAMA

4

Page 7: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan pusing berputar

seakan badannya terasa melayang. Pusing berputar merupakan gejala khas dari

Vertigo, pengertian vertigo adalah sensai gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi

(memutar) tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar

atau badan yang berputar. Kondisi ini merupakan gejala yang menandakan adanya

gangguan pada sistem vestibuler atau non vestibuler. Pada vertigo vestibuler, keluhan

yang muncul adalah rasa berputar, serangan episodik, adanya mual, muntah, dicetuskan

oleh gerakan kepala. Sedangkan pada vertigo non-vestibuler keluhan yang timbul yaitu

rasa melayang, hilang keseimbangan, serangan bersfiat kontinyu, keluhan mal muntah

tidak ada, dicetuskan oleh gerakan objek visual dan dapat dicetuskan oleh situasi ramai.

Pada pasien ini keluhan pusing berputarnya muncul secara tiba-tiba untuk pertama

kalinya sejak 4 tahun yang lalu. Bersifat kontinyu, tidak di pengaruhi oleh adanya perubahan

posisi, teradapat keluhan mual dan muntah. Keluhan tersebut muncul ketika pasien

membuka mata, oleh karena itu pasien lebih nyaman untuk menutup matanya untuk

mengurangi keluhannya.

Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit dan kaku pada leher yang sudah timbul sejak 7 hari

sebelum masuk rumah sakit, keluhan ini muncul secara terus menerus dan tidak menjalar

ketempat lain. Keluhan ini juga bisa menjadi penyebab terjadinya vertigo pada pasien ini

yaitu vertigo cervicogenik. Namun harus dipastikan lagi dengan adanya pemeriksaaan

penunjang seperti foto rontgen.

VERTIGO

a) Definisi

Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar)

tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau

badan yang berputar. Vertigo berasal dari Bahasa latin “vertere” yang artinya memutar.

Vertigo termasuk kedalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing,

pening, sempoyongan, rasa seperti melayang.

b) Etiologi

Vertigo merupakan suatu gejala, penyebabnya antara lain adalah akibat kecelakaan,

stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak

5

Page 8: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

aliran darah ke otak dan lain-lain. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan

keseimbangan melalui organ keseimbangan (vestibular) yang terdapat di telinga bagian

dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo

bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan

telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.

Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang

posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Penyebab umum dari

vertigo:

1) Keadaan lingkungan: mabuk darat, mabuk laut.

2) Obat-obatan: alkohol, gentamisin.

3) Kelainan telinga: endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam

telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional

4) Vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere,

5) Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.

6) Kelainan Neurologis: Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,

sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin,

persyarafannya atau keduanya.

7) Kelainan sirkularis: Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran

darah ke salah satu bagian otak (transient ischemic attack) pada arteri vertebral

dan arteri basiler.

c) Klasifikasi

Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi fisiologik dan patologik, sebagai berikut:

1) Fisiologik

Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari

sekitar penderita, dimana sistem vestibulum, mata, dan somatosensorik berfungsi

baik. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:

Mabuk gerakan (motion sickness)

Mabuk gerakan ini dapat terjadi bila pandangan sekitar (visual surround)

berlawanan dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Keadaan yang

memperovokasi antara lain duduk di jok belakang mobil, atau membaca

sewaktu mobil bergerak.

6

Page 9: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Mabuk ruang angkasa (space sickness)

Mabuk ruang angkasa adalah hasil dari keadaan tanpa berat (weightlessness).

Pada keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis

semisirkularis dan otolit yang dapat menimbulkan sensasi berputar.

Vertigo ketinggian (height vertigo)

Vertigo ketinggian adalah suatu instabilitas subjektif dari keseimbangan

postural dan lokomotor (kemampuan untuk melakukan gerakan anggota tubuh)

oleh karena induksi visual, disertai rasa takut jatuh, dan gejala-gejala

vegetatif.

2) Patologik

Vertigo patologik diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo sentral dan

vertigo perifer, dengan perbedaan umum sebagai berikut:

Tabel 1. Perbedaan Vertigo Sentral dan Vertigo Perifer

Ciri-ciri Vertigo Perifer Vertigo SentralLesi Sistem vestibular (telinga dalam,

saraf perifer)Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular (otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismaljinak (BPPV), penyakit maniere,neuronitis vestibuler, labirintis,

neuroma akustik, trauma

iskemik batang otak, vertebrobasiler

insufisiensi, neoplasma, migren basiler

Masa laten 3-40 detik Tidak adaHabituasi Ya Tidak

Intensitas vertigo Berat Ringan

Tabel 2. Perbedaan Klinis Vertigo Perifer dan Vertigo SentralGejala Vertigo Perifer Vertigo Sentral

Bangkitan Lebih mendadak Lebih lama Beratnya vertigo Berat Ringan

Pengaruh gerakan kepala

++ +/-

Mual/muntah/keringetan ++ +Gangguan pendengaran +/- -

Gejala gangguan SSP - Diantaranya: diplopia, parestesi, gg. sensibilitas dan fungsi motorik, disartria,

gg.sereberalTelinga berdenging dan Kadang-kadang Tidak ada

7

Page 10: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

atau tuliNistagmus spontan + -

Sentral

Vertigo sentral paling sering disebabkan oleh berbagai penyakit berikut:

Migraine

Vertigo ditemukan pada 27-33% kasus pasien migraine. Pada basilar

migraine sendiri telah dikenal aura yaitu gejala yang meliputi

pandangan kabur, penglihatan ganda dan dysarthria serta keluhan sakit

kepala sebelah. Vertigo yang muncul pada migraine biasanya lebih

lama dibandingkan aura lainnya, dan seringkali membaik dengan terapi

yang digunakan untuk migraine.

Vertebrobasilar insufficiency

Vertebrobasilar insufficiency biasanya terjadi dengan episode rekuren

dari suatu vertigo dengan onset akut dan spontan pada kebanyakan

pasien (detik-beberapa menit). Banyak terjadi pada usia tua dan pada

pasien dengan faktor resiko cerebrovascular disease. Sering juga

berhungan dengan gejala visual meliputi inkoordinasi, jatuh dan lemah.

Tumor Intrakranial

Tumor intracranial jarang memberi manifestasi klinik vertigo

dikarenakan tumor biasanya tumbuh secara progresif dan lambat

sehingga sudah terjadi kompensasi sentral. Gejala yang lebih sering

muncul adalah penurunan pendengaran atau gejala neurologis.

Perifer

Vertigo sentral dapat disebabkan oleh kelainan pada telinga bagian dalam

ataupun nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII), dimana vertigo perifer

yang paling sering dialami yaitu:

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

BPPV merupakan penyebab utama vertigo. Onsetnya lebih seriang

terjadi pada usia rata-rata 51 tahun, yang mana disebabkan oleh

pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam. Hal

ini terutama akan mempengaruhi kanalis posterior dan menyebabkan

8

Page 11: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

gejala klasik tapi juga dapat mengenai kanalis anterior dan horizontal.

Otolit mengandung kristal-kristal kecil kalsium karbonat yang berasal

dari utrikulus telinga dalam. Pergerakan dari otolit distimulasi oleh

perubahan posisi dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan

nistagmus. BPPV umumnya idiopatik, namun dapat terjadi akibat

trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis vestibular

sebelumnya.

Meniere’s Disease

Ménière’s disease ditandai dengan vertigo yang intermiten yang diikuti

dengan keluhan pendengaran, berupa tinnitus (nada rendah), dan tuli

sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh

pada telinga. Ménière’s disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus

vertigo otologik. Ménière’s disease merupakan akibat dari hipertensi

endolimfatik akibat dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan

kanalis semisirularis telinga dalam dengan peningkatan volume

endolimfe. Selain itu juga dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat

infeksi virus atau bakteri telinga atau gangguan metabolic.

Vestibular Neuritis

Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia dan

nystagmus. Hal ini berhubungan dengan infeksi virus lada nervus

vestibularis. Labirinitis terjadi dengan kompleks gejala yang sama

disertai dengan tinnitus atau penurunan fungsi pendengaran, keduanya

terjadi pada sekitar 15% kasus vertigo otologik.

3) Berdasarkan onset

Disertai Keluhan Telinga

Tidak Disertai Keluhan Telinga

Timbul Karena Perubahan Posisi

Vertigo paroksismal (mendadak atau

Penyakit Meniere, tumor fossa cranii

TIA arteri vertebro-basilaris, epilepsi,

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

9

Page 12: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

eksaserbasi akut)

posterior, transient ischemic attack (TIA) arteri vertebralis

vertigo akibat lesi lambung

Vertigo kronis Otitis media kronis, meningitis tuberkulosa, tumor serebelo-pontine, lesi labirin akibat zat ototoksik

Kontusio serebri, sindroma paska komosio, multiple sklerosis, intoksikasi obat-obatan

Hipotensi ortostatik, vertigo servikalis

Vertigo akut Trauma labirin, herpes zoster otikus, labirinitis akuta, perdarahan labirin

Neuronitis vestibularis, ensefalitis vestibularis, multipel sclerosis

d) Diagnosis Vertigo

1) Anamnesis

Karakteristik Pusing

Perlu ditanyakan mengenai sensasi yang dirasakan pasien apakah sensasi

berputar, atau sensasi non spesifik seperti dizziness atau light headness, atau

hanya suatu perasaan yang berbeda (kebingungan).

Keparahan

Keparahan dari suatu vertigo juga dapat membantu, misalnya: pada acute

vestibular neuritis, gejala awal biasanya parah namun berkurang dalam

beberapa hari kedepan. Pada Ménière’s disease, pada awalnya keparahan

biasanya meningkat dan kemudian berkurang setelahnya. Sedangkan pasien

mengeluh vertigo yang menetap dan konstan mungkin memiliki penyebab

psikologis

10

Page 13: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Onset dan durasi

Durasi tiap episode memiliki nilai diagnostic yang signifikan, semakin lama

durasi vertigo maka kemungkinan kearah vertigo sentral menjadi lebih besar.

Vertigo perifer umumnya memilki onset akut dibandingkan vertigo sentral

kecuali pada cerebrovascular attack.

Faktor pencetus

Faktor pencetus dapat mempersempit diagnosis banding pada vertigo vestibular

perifer. Jika gejala terjadi hanya ketika perubahan posisi, penyebab yang paling

mungkin adalah BPPV. Infeksi virus yang baru pada saluran pernapasan atas

kemungkinan berhubungan dengan acute vestibular neutritis atau acute

labyrhinti. Vertigo dapat disebabkan oleh fistula perilimfatik Fistula perimfatik

dapat disebabkn oleh trauma baik langsung ataupun barotrauma. Bersin atau

gerakan yang mengakibatkan telinga ke bawah akan memprovokasi vertigo

pada pasien dengan fistula perilimfatik. Adanya fenomena Tullio’s (nistagmus

dan vertigo yang disebabkan suara bising pada frekuensi tertentu) mengarah

kepada penyebab perifer.

Gejala penyerta

Gejala penyerta berupa penurunan pendengaran, nyeri, mual, muntah dan

gejala neurologis dapat membantu membedakan diagnosis penyebab vertigo.

Sebagian besar penyebab vertigo dengan gangguan pendengaran berasal dari

perifer, kecuali pada penyakit serebrovaskular yang mengenai arteri auditorius

interna atau arteri anterior inferior cebellar. Nyeri yang menyertai vertigo dapat

terjadi bersamaan dengan infeksi akut telinga tengah, penyakit invasive pada

tulang temporal, atau iritasi meningeal. Vertigo sering bersamaan dengan

muntah dan mual pada acute vestibular neuronitis dan pada meniere disease

yang parah dan BPPV. Pada vertigo sentral mual dan muntah tidak terlalu

parah. Gejala neurologis berupa kelemahan, disarthria, gangguan penglihatan

dan pendengaran, parestesia, penurunan kesadaran, ataksia atau perubahan lain

pada fungsi sensori dan motoris lebih mengarahkan diagnosis ke vertigo sentral

misalnya penyakit cerebrovascular, neoplasma, atau multiple sklerosis. Pasien

denga migraine biasanya merasakan gejala lain yang berhubungan dengan

11

Page 14: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

migraine misalnya sakit kepala yang tipikal (throbbing, unilateral, kadnag

disertai aura), mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 21-35% pasien dengan

migraine mengeluhkan vertigo.

2) Pemeriksaan Vertigo

Fungsi Vestibular atau Serebral

Test Romberg

Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan

kedua mata terbuka kemudian tertutup. Pada kelainan vestibular hanya

pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis

tengah dan kemudian kembali lagi. Pada mata terbuka badan penderita

tetap tegak. Pada kelainan serebelar badan penderita akan bergoyang

baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

Tandem Gait

Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri atau kanan diletakkan

pada ujung jari kaki kanan atau kiri bergantian. Pada kelainan vestibular

perjalanannya akan menyimpang dan pada kelainan serebelar penderita

akan cenderung jatuh.

Uji Unterberger

Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di

tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit.

Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang atau

berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram;

kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah

lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan

ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.

Pas Pointing Test

Jari telunjuk penderita ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita

disuruh mengangkat lengannnya ke atas kemudian ditrunkan sampai

menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-

ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibular akan

terlihat pennyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

12

Page 15: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Fukuda Test

Dengan mata tertutup pasien berjalan di tempat sebanyak 50 langkah

kemudian diukur sudut penyimpangan kedua kaki, normal sudut

penyimpangan tidak lebih dari 30°.

Pemeriksaan Neurotologi

Pemeriksaan terutama untuk tentukan letak lesi di perifer atau sentral.

Uji Dix Hallpike

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke

belakang dengan cepat, sehingga kepalanya menggantung 45º di bawah

garis horisontal, kemudian kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke

kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya vertigo dan nistagmus,

dengan uji ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral.

Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul setelah

periode laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan

berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali

(fatigue). Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo

berlangsung lebih dari 1 menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti

semula (non-fatigue).

Tes Kalori

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30o, sehingga kanalis

semisirkularis lateralis dalam posisi vertical. Kedua telinga diirigasi

bergantian dengan air dingin (30oC) dan air hangat (44oC) masing-

masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi selama 5 menit.

Nystagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi

sampai hilangnya nystagmus tersebut (normal 90-150 detik). Dengan

tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional

preponderance ke kiri atau ke kanan. Canal paresis ialah jika

abnormalitas diteukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat

13

Page 16: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah jika

abnormaliras ditemukan pada arah nystagmus yang sama di masing-

masing telinga. Canal paresis menunjukkan lesi perifer di labirin atau

N.VIII, sedangkan directional preponderance menunjukan lesi sentral.

Audiometry

Pemeriksaan audiometric berguna untuk memeriksa jenis dan tingkat

keparahan pendengaran dan juga menentukan kira- kira organ yang

berpengaruh terhadap gangguan. Kehilangan Pendengaran dalam kasus

ini adalah jenis sensorineural. Namun, pasien dengan kelaianan

malformasi telinga dalam (yaitu, perbesaran vestibular aqueduct)

mungkin akan mempunyai gejala klinis yang sama.

BERA

Brain Evoked Response Audiometry atau BERA merupakan alat

yang bisa digunakan untuk mendeteksi dini adanya gangguan

pendengaran, bahkan sejak bayi baru saja dilahirkan. Istilah lain

yang sering digunakan yakni Brainstem Auditory Evoked Potential

(BAEP) atau Brainstem Auditory Evoked Response Audiometry

(BAER). Alat ini efektif untuk mengevaluasi saluran atau organ

pendengaran mulai dari perifer sampai batang otak. BERA juga

dapat dimanfaatkan untuk menentukan sumber gangguan

pendengaran apakah di koklea atau retro choclearis, mengevaluasi

brainstem (batang otak), serta menentukan apakah gangguan

pendengaran disebabkan karena psikologis atau fisik.

F. DIAGNOSIS SEMENTARA

1. Diagnosis klinis

Pusing berputar, mual, muntah, leher terasa kaku, onset kronik eksaserbasi akut

2. Diagnosis topis

Organ vestibular, perifer dd sentral, organ non-vestibular

3. Diagnosis etiologi

dd Cervikogenik, dd perifer: BPPV, sentral: insufisiensi vertebrobasiler

14

Page 17: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

G. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaaan fisik dilakukan pada hari Minggu 24 November 2019 jam 13.30 di bangsal

Dahlia.

1. Status generalis

a. Keadaan umum : tampak sakit sedang

b. Kesadaaran : compos mentis

c. VAS : 3 dari 10

d. Vital sign

Tekanan darah : 170/100 mmHg

Nadi : 82x menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36.7 derajat celcius

SpO2 : 99%

e. Situs Internus

Kepala : mesocephal, rambut hitam, distribusi merata

Wajah : simetris, nyeri tekan maxilla (-)

Mata : OD = pupil bulat ø 3mm, reflek cahaya langsung (+), ptosis (-),

eksoftalmus (-), katarak (-),nystagmus (-)

OS = pupil bulat ø 3mm, reflek cahaya langsung (+), ptosis (-),

eksoftalmus (-), katarak (-), (nystagmus (-)

Hidung : rhinorea (-)

Mulut : mukosa hiperemis (-)

Gigi : karies (-)

Telinga : otorhea (-/-) tinnitus (-/-)

Leher : nyeri tekan trakea (-), pembesaran limfonodi (-/-)

Thoraks :

Pulmo : Inspeksi : simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)

Palpasi : vocal fremitus lobus superior kanan sama

dengan kiri, vocal fremitus lobus inferior

kanan sama dengan kiri

Perkusi : Sonor

15

Page 18: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-)

RBH (-/-) RBK (-/-)

Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea axilaris

anterior, kuat angkat

Perkusi : batas jantung kanan atas SIC II LPSD

batas jantung kanan bawah SIC V

LPSD

batas jantung kiri atas SIC II LPSS

batas pinggang jantung SIC III LPSS

Auskultasi: S1>S2, Murmur (-) Gallop (-)

Abdomen : Inspeksi : datar, supel

Auskultasi : BU (+) normal

Palpasi : Hepar & lien tidak membesar, nyeri tekan (-)

Perkusi : timpani

Ekstremitas :

2. Status Neurologis

a. Umum

Sikap tubuh : normoaktif

Gerakan abnormal : tidak ada

Cara berjalan : normal, pelan dan berhati-hati

Kepala : pusing berputar

b. Status Psikiatri

Tingkah laku : Normoaktif

Perasaan hati : Normoritmik

Orientasi : Orientasi orang, waktu, dan tempat baik

16

Superior InferiorAkral hangat -/- -/-

Edema -/- -/-Sianosis -/- -/-Gerak Normal Normal

Motoric 5/5/5 5/5/5/Nyeri -/- -/-

Page 19: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Kecerdasan : Dalam batas normal

Daya ingat : Dalam batas normal

c. Fungsi motorik :

Anggota gerak atas Kanan KiriGerakan Bebas BebasKekuatan 5 5

Tonus Normal NormalTrofi Eutrofi Eutrofi

Refleks Fisiologis + +Refleks Patologis - -

Anggota gerak bawah Kanan KiriGerakan Bebas BebasKekuatan 5 5

Tonus Normal NormalTrofi Eutrofi Eutrofi

Refleks Fisiologis + +Refleks Patologis - -

d. Nervus Kranialis

Nervus Pemeriksaan Kanan KiriN. I. Olfaktorius Daya penghidu Dbn DbnN. II. Optikus Daya penglihatan Dbn Dbn

Pengenalan warna Dbn DbnLapang pandang Dbn Dbn

N. III. Okulomotor

Ptosis - -

Gerakan mata ke medial Dbn DbnGerakan mata ke atas Dbn DbnGerakan mata ke bawah Dbn DbnUkuran pupil 3mm 3mmBentuk pupil Bulat Bulat Refleks cahaya langsung + +Refleks cahaya konsensual + +

N. IV. Troklearis Strabismus divergen - -Gerakan mata ke lat-bwh Dbn DbnStrabismus konvergen - Dbn

N. V. Trigeminus MenggigitDbn Dbn

Membuka mulut Dbn DbnSensibilitas muka Dbn DbnRefleks kornea + +

17

Page 20: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Trismus - -N. VI. Abdusen Gerakan mata ke lateral Dbn Dbn

Strabismus konvergen Dbn DbnN. VII. Fasialis Kedipan mata Dbn Dbn

Lipatan nasolabial Simetris SimetrisSudut mulut Simetris SimetrisMengerutkan dahi Simetris SimetrisMenutup mata Dbn Dbn Meringis Dbn Dbn Menggembungkan pipi Dbn Dbn Daya kecap lidah 2/3 ant Dbn Dbn

N. VIII. Vestibulokoklearis

Mendengar suara bisik + +Mendengar bunyi arloji + +Tes Rinne TDL TDLTes Schwabach TDL TDLTes Weber TDL TDL

N. IX. Glosofaringeus

Arkus faring Simetris SimetrisDaya kecap lidah 1/3 post DbnRefleks muntah DbnSengau -Tersedak -

N. X. Vagus Denyut nadi 82x/menitArkus faring Simetris Bersuara DbnMenelan Dbn

N. XI. Aksesorius Memalingkan kepala Dbn DbnSikap bahu Dbn DbnMengangkat bahu Dbn DbnTrofi otot bahu Eutrofi Eutrofi

N. XII. Hipoglossus

Sikap lidah DbnArtikulasi DbnTremor lidah -Menjulurkan lidah Simetris

Trofi otot lidah -Fasikulasi lidah -

e. Pemeriksaan Sistem Otonom

Miksi : BAK lancar

Defekasi : BAB lancer

f. Pemeriksaan Rangsang Meningeal

Kaku kuduk : (-)

Kernig sign : (-)

Brudzinsky I : (-)

18

Page 21: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Brudzinsky II : (-)

Brudzinsky III : (-)

Brudzinsky IV : (-)

g. Pemeriksaan Fungsi Koordinasi

Tes Romberg : (-)

Tes Past Pointing : (-)

Maneuver hallpike : (-)

Lhermitte test : (+)

Disdiadokokinesia : (-)

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKANDARAH LENGKAP    

Hemoglobin 12,5 11,7 – 15,5 g/dlLeukosit Limfosit Monosit Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit % Monosit % Eosinofil % Basofil %

Neutrofil %

50101,900,4560,2460,0632,3538

8,10 H4,92 1,25

46,9 L

3600 – 11.0001,0 – 4,5 x 103/mikro0,2 – 1,0 x 103/mikro0,04 – 0,8 x 103/mikro

0 – 0,2 x 103/mikro1,8 – 7,5 x 103/mikro

25 – 40%2 – 8%2 – 4%0 – 1%

50 – 70%

Eritrosit 4,19 3,8 – 5,2 jutaHematokrit 37,0 35 – 47 %Trombosit 261 150 – 400 ribu

MCV 88,4 82 – 98 fLMCH 28,8 27 – 32 pg

MCHC 33,7 32 – 37g/dlRDW 12,1  10-16 %MPV 5,94 L 7-11 mikro m3

SGPT 11 0 – 35 U/L

19

Page 22: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

SGOT 14 0 – 35 U/L

Ureum 47 10 – 50 mg/dl

Kreatinin 1,06 H 0,45 – 0,75 mg/dl

HDL Direct

LDL Cholesterol

58

178 H

 37 – 92 mg/dl

<150 mg/dl

Total protein 6,89 6 – 8 g/dl

Asam urat 5,15 2 – 7 mg/dl

Cholesterol 250 H <200 mg/dl

Trigliserida 138 70 – 140 mg/dl

2. X-Foto Cervikal AP/Lateral/Oblique

Kesan :

20

Page 23: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

• Kompresi dan Listesis VC 5 ke posterior• Spondilosis Servikalis• Penyempitan foramen intervertebralis VC 4-5 kanan kiri

I. DISKUSI KEDUA

Dari pemeriksaan kordinasi yang sudah dilakukan didapatkan hasilnya Romberg test (-),

past pointing (-), dan maneuver dix-hallpike (tidak terdapat nystagmus), dapat dicurigai hasil

tersebut dikarenakan, pada saat dilakukan pemeriksaan tersebut kondisi pasien sudah

membaik dan sudah tidak ada keluhan lagi. Namun hasil yang di harapakan adalah semua

pemeriksaan tersebut positif untuk mendandakan adanya vertigo sentral. Selanjutnya di

lakukan pemeriksaan palpasi dan hiperfleksi-hiperekstensi pada leher terasa tegang di bagian

belakang dan pasien merasa sedikit sakit. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan tersebut

dapat diduga bahwa vertigo yang dialami oleh pasien tersebut di pengaruhi oleh gangguan

neurologic pada leher.

Pada pemeriksaan rontgen cervical didapatkan kesan spondylosis cevicalis dan

penyempitan diskus intervertebralis C4-5, dari pemeriksaan tersebut dapat ditemukan

penyebab vertigo berasal dari cervicogenik. Yakni adanya spondilosis cevicalis dan

penyempitan diskus intervertebralis yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke

otak. Pada spondylitis cervicalis pembentukan osteofit dapat menekan arteri vertebralis yang

menyebabkan oklusi mekanis yang menurunkan aliran darah sehingga timbul keluhan

vertigo.

J. DIAGNOSIS AKHIR

1. Diagnosis klinis

Pusing berputar, mual, muntah, leher terasa tegang dan kaku, onset kronik

eksaserbasi akut

2. Diagnosis topis

Organ non-vestibular

3. Diagnosis etiologi

Cervikogenik

K. TERAPI

Pada pasien ini diberikan terapi berupa:

21

Page 24: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

o Injeksi Omeprazol 1x1

o Injeksi Ondansetron 2x1

o Injeksi Mecobalamin 1x1

o Injeksi Ceftriaxon 2x1

o PO Betahistin 2x1

o PO Clobazam 2x5

o PO Paracetamol 2x650 mg

o PO Sucralfat 2x1C

Terapi Diagnostik

Konsul THT untuk pemeriksaan BERA

Head CT Scan Axial

L. DISKUSI KETIGA

1. Omeprazol

Omeprazole bekerja menghambat sekresi asam lambung dengan cara berikatan

pada pompa H+K+ATPase (pompa proton) dan mengaktifkannya sehingga terjadi pe

rtukaran ion kalium dan ion hydrogen dalam lumen sel. Omeprazole

berikatan padaenzim ini secara irreversibel, tetapi reseptor-H2 tidak dipengaruhi.

2. Ondansetron

Obat untuk mencegah mual dan muntah. Obat ini juga digunakan untuk mencegah dan

mengatasi muntah-muntah usai operasi. Cara kerja ondansetron adalah dengan

memblokir salah satu substansi natural tubuh (serotonin) yang menyebabkan muntah.

Ondansetron tergolong dalam kelas obat 5-HT3 blockers.

3. Mecobalamin

Mecobalamin adalah salah satu bentuk kimia dari vitamin B12 (cobalamin), yaitu

vitamin larut air yang memegang peranan penting dalam pembentukan darah serta

menjaga fungsi sistem saraf dan otak.

4. Betahistin

22

Page 25: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Bekerja dengan dua mekanisme. Pertama, obat ini merangsang reseptor histamin H1

yang terletak pada pembuluh darah di telinga bagian dalam. Rangsangan ini

mengakibatkan terjadinya vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas sehingga

bisa mengurangi tekanan endolimfatik. Kedua, sebagai antagonis reseptor histamin H3

yang sangat kuat, obat ini meningkatkan kadar neurotransmiter histamin, asetilkolin,

norepinefrin, serotonin, dan GABA yang dilepaskan dari ujung saraf. Peningkatan kadar

histmain dapat menyebabkan efek vasodilatasi di telinga bagian dalam.

5. Clobazam

Merupakan golongan benzodiazepine yang bekerja berdasarkan potensial inhibisi

neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator. Clobazam memiliki

efek antikonvulsi, ansiolitik, sedative, dan relaksasi otot. Pemberian obat ini

diindikasikan untuk mengatasi asietas da psikoneuroti yang disertai ansietas.

M. PROGNOSIS

Death : Dubia ad bonam

Disease : Dubia ad bonam

Dissability : Dubia ad bonam

Discomfort : Dubia

Dissatisfaction : Dubia ad bonam

Distutition : Dubia ad bonam

23

Page 26: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

21/11/

2019

Pusing berputar

(+) saat pasien

membuka mata,

Terasa nggliyer

saat duduk dan

berdiri terasa

seperti ingin jatuh,

leher terasa tegang

dan kencang

Mual (+)

Muntah (-)

Ku/Kes :

sedang /cm

VAS : 8

TD : 150/90

N : 80

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

Vertigo

mixed type

dd general

disease

Infus RL 20 Tpm

Inj Ondansentron 2x1

Inj Omeprazol 1x1

Inj mecobalamin 1x1

PO Betahistin 3x1

+ rontgen Cervikal

 

22/11/

2019

Pusing

berputar

dirasakan

sudah

membaik

namun pasien

belum bias

dudk lama dan

berdiri

Ku/Kes :

sedang /cm

VAS : 7

TD : 150/100

N :76

RR: 18

SpO2 : 99

Suhu : 36.6

Verigo

Mixed type

dd general

disease dd

cervicogenic

Infus RL 20 Tpm

Inj Ondansentron 2x1

Inj mecobalamin 1x1

Inj Omeprazol 1x1

Inj Ceftriaxon 2x1

PO Betahistin 2x1

PO Clobazam 2x5

+ Rontgen Vertebrae

24

Page 27: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

leher terasa

tegang dan

kencang

Mual (+)

Muntah (-)

Cervical

Tanggal S O A P

23/11/

2019

Pusing berputar

dirasakan sudah

membaik sudah

mulai dapat duduk

dan membuka mata

lama , berdiri (+)

masih

sempoyongan, leher

terasa tegang dan

kencang

Mual (+)

Muntah (-)

Ku/Kes :

sedang /cm

VAS : 5

TD : 150/90

N : 80

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

Vertigo

cervicogenik

Infus RL 20 Tpm

Inj Ondansentron 2x1

(k/p)

Inj mecobalamin 1x1

Inj Omeprazol 1x1

Inj Ceftriaxon 2x1

PO Betahistin 2x1

PO Clobazam 2x5

Hasil rontgen Cervikal

(+)

Konsul Fisioterapi

 

24/11/

2019

Pusing berputar

dirasakan sudah

membaik, leher

terasa tegang dan

kencang

Mual (+)

Muntah (-)

Mulai kuat

berjalan ke kamar

mandi tanpa dibantu

Ku/Kes :

sedang /cm

VAS : 3

TD : 170/100

N :78

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.6

Verigo

cervicogenik

Infus RL 20 Tpm

Inj Ondansentron 2x1

(k/p)

Inj mecobalamin 1x1

Inj Ranitidin 2x1

PO Betahistin 2x1

PO Clobazam 2x5

+ Konsul Fisioterapi

Besok BLPL

25/11/ Pusing berputar

(-), leher terasa

Ku/Kes :

sedang /cm

Vertigo Infus RL 20 Tpm

Inj Ondansentron 2x1

25

Page 28: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

2019 tegang dan kencang

(+)

Mual (-)

Muntah (-)

Kuat berjalan ke

kamar mandi tanpa

dibantu

VAS : 3

TD : 140/90

N : 84

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

cervicogenik (k/p)

Inj mecobalamin 1x1

Inj Ranitidin 2x1

PO Betahistin 2x1

PO Clobazam 2x5

+ Konsul Fisioterapi

BLPL

 

DAFTAR PUSTAKA

26

Page 29: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewSatu minggu sebelum masuk RS pasien mengeluh leher terasa kencang dan kaku, muncul tiba-tiba, dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi

Harsono, 2000, Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada university Press

Joesoef AA., 2003, Tinjauan Neurobiologi Molekuler dari Vertigo, Makalah Konas V Perdossi, Bali

Keith, Marill, 2001, Central Vertigo, @NEUROLOGY\Neurotoksikologi dan Vertigo\ eMedicine – Central Vertigo.htm

Mardjono, 2008, Neurologi Klinis Dasar, Jakarta: Dian Rakyat

Perdossi, 2000, Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan Terapi, Jansen Pharmaceiuticals

Sherwood, Lauralee, 2012, Fisiologi Manusia, Jakarta: EGC

Soepardi EA, Inskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, 2007, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher, Edisi 6, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.

Sura, DJ, Newell, S, 2010, Vertigo - Diagnosis and management in primary care, BJMP

Wilkinson, Lennox G, 2005, Essential Neurology, 4th edition, Massachusetts: Blackwell Publishing

Wreaksoatmodjo, 2004, Vertigo: Aspek Neurologi, Bogor: Cermin Dunia Kedokteran No. 144

27