library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu...

27
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendasari analisis data dalam bab selanjutnya. Teori-teori yang digunakan mengenai konsep kanji, yaitu naritachi (pembentukan kanji), bushu (radikal); hitsujun (prinsip urutan penulisan) serta kakusuu (jumlah stroke). Selain itu penulis juga menggunakan konsep kesalahan berbahasa dan teori kognitif. 2.1 Konsep Kanji Berdasarkan sejarahnya, menurut Tamamura (2001: 160-162), kanji adalah karakter yang digunakan oleh orang- orang Han untuk mencatatkan bahasa Cina. Dari benda-benda peninggalan zaman dahulu, diperkirakan kanji sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi. Setiap karakter kanji menggambarkan satu suku kata bahasa Cina. Diketahui juga bahwa kanji yang digunakan oleh masyarakat Jepang saat ini merupakan huruf yang berasal dari Cina. Akan tetapi penggunaannya sudah disesuaikan dengan masyarakat Jepang 7

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Bab 2

Landasan Teori

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendasari

analisis data dalam bab selanjutnya. Teori-teori yang digunakan mengenai konsep

kanji, yaitu naritachi (pembentukan kanji), bushu (radikal); hitsujun (prinsip urutan

penulisan) serta kakusuu (jumlah stroke). Selain itu penulis juga menggunakan

konsep kesalahan berbahasa dan teori kognitif.

2.1 Konsep Kanji

Berdasarkan sejarahnya, menurut Tamamura (2001: 160-162), kanji adalah

karakter yang digunakan oleh orang-orang Han untuk mencatatkan bahasa Cina. Dari

benda-benda peninggalan zaman dahulu, diperkirakan kanji sudah ada sejak 3000

tahun sebelum masehi. Setiap karakter kanji menggambarkan satu suku kata bahasa

Cina. Diketahui juga bahwa kanji yang digunakan oleh masyarakat Jepang saat ini

merupakan huruf yang berasal dari Cina. Akan tetapi penggunaannya sudah

disesuaikan dengan masyarakat Jepang dan menjadi cikal bakal munculnya huruf

kana. Walaupun telah terdapat huruf kana, peranan kanji dalam mengembangkan

kemampuan berbahasa Jepang dalam jangka waktu yang lama tidak bisa dipandang

rendah. Berdasarkan pernyataan Fujiwara (1990: (2)) huruf kanji dalam Joyō

Kanji atau kanji yang digunakan sehari-hari berjumlah 1945 huruf.

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Tidak seperti huruf alphabet, huruf-huruf Jepang seperti hiragana,

katakana, dan kanji terbentuk dari beberapa garis dan coretan. Pada tingkatan basic,

pemelajar akan memperlajari penulisan kanji sederhana seperti perhitungan (satu;

ichi「一」, dua; ni 「二」, tiga; san 「三」, empat; yon 「四」 dan seterusnya),

bulan; tsuki 「月」 , matahari; hi 「日」 , atau mengenai anggota tubuh (mata; me

「目」, telinga; mimi「耳」, tangan; te「手」, kaki; ashi 「足」, dan sebagainya).

Kanji sendiri memliki beberapa unsur, seperti unsur dasar pembentukan maupun tata

cara penulisan. Berikut ini adalah penjabaran mengenai unsur kanji; bushu, hitsujun

dan kakusuu.

2.1.1 Naritachi (成り立ち)

Kanji-kanji yang ada dipakai oleh masyarakat tidak tebentuk begitu saja,

kanji-kanji tersebut disusun berdasarkan arti dan bentuknya. Dari hal tersebut muncul

istilah ”rikusho” sebagai prinsip pembentukan dan penggunaan kanji. Menurut

Shimura (1990: 34), rikusho diklasifikasikan menjadi 6 bagian yaitu shookei, shiji,

kai’i, keisei, tenchuu dan kasha. Dimana shookei, shiji, kai’i dan keisei menunjukan

pembentukan atau cara-cara penciptaan sebuah kanji, sedangkan tenchuu dan kasha

menunjukan pemakaian kanji. Pembentukan kanji tersebut dikenal dengan istilah

naritachi (成り立ち). Pada penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan konsep

pembentukan kanji (naritachi) dari konsep rikusho.

8

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

a. Shookei (象形)

Shookei adalah jenis naritachi yang paling primitif. Huruf kanji yang

termasuk ke jenis shookei adalah kanji yang terbentuk dengan menggambarkan atau

meniru bentuk dari sebuah benda.

Gambar 2.1 Contoh Shookei Moji

b. Shiji (指事)

Shiji adalah huruf kanji yang terbentuk dari sesuatu yang bersifat abstrak

menggunakan tanda tertentu, seperti titik atau garis. Penambahan tanda tersebut

terkadang dilakukan terhadap kanji jenis shookei-moji. Contoh kanji 末 terbentuk

dari kanji 木 yang merupakan jenis shookei-moji kemudian ditambahkan garis 一 .

c. Kai’i (会意)

Kai’i adalah jenis naritachi yang huruf kanjinya terbentuk dari penggabungan

dua huruf kanji dengan memperhatikan makna masing-masing kanji tersebut.

Contoh, kanji 「 森 」 merupakan kombinasi dari tiga kanji 「 木 」 , yang

menggambarkan suatu tempat dengan banyak pohon. Oleh karena itu terbentuk kanji

baru yang memiliki arti “hutan”. Contoh lainnya kanji 「 休 」 yang merupakan

kombinasi dari kanji 「人」dan 「木」 , yang menggambarkan seseorang sedang

9

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

beristirahat di bawah pohon. Oleh karena itu terbentuk kanji baru yang memiliki arti

“istirahat”.

d. Keisei (形声)

Keisei adalah huruf kanji yang terbentuk dari penggabungan dua huruf kanji

dengan memperhatikan makna dan bunyi dari kanji yang digabungkan. Contoh kanji

清 ( セ イ ; き よ ・ い ) Kanji tersebut terbentuk dari kanji 水 dan 青 yang

menggambarkan “pure water” sehingga memiliki arti “pure/ clear”. Contoh lainnya

kanji 晴(セイ;は・れる) . Kanji tersebut terbentuk dari kanji 日 dan 青 yang

menggambarkan “hari yang cerah” sehingga memiliki arti “clear/ be sunny”.

2.1.2 Bushu (部首)

Kanji terdiri dari beberapa coretan, coretan-coretan ini membentuk bagian

dasar pada sebuah kanji. Bagian dasar kanji tersebut akhirnya akan membentuk satu

kanji yang dikenal dengan istilah radical atau bushu (Mitamura, 1998: 12).

Mempelajari nama, pengertian dan asal-usul suatu bushu adalah sesuatu

yang penting. Melalui bushu, dapat mempermudah pemelajar dalam mencari arti

maupun pengucapan suatu kanji di kamus. Kanji dengan bushu yang sama, sering

memiliki arti yang sama atau mendekati.

Berdasarkan pernyataan Tamamura (2001: 166), dari 9.353 kanji yang

terdapat dalam Setsumon Jitaishōten, terdapat 540 bushu. Tetapi saat ini diatur

menjadi 214 bushu. Bushu-bushu tersebut dikelompokan dalam tujuh macam bushu,

yaitu hen, tsukuri, kanmuri, ashi, tare, nyoo, dan kamae. Ada pula kanji-kanji yang

tidak termasuk kedalam ketujuh jenis bushu ini, seperti kanji 必.

10

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Gambar 2.2 Jenis Bushu Kanji (Sumber: Mitamura, 1998: 12)

Berikut ini penjelasan mengenai ketujuh jenis bushu tersebut. Bushu pada

kategori (a) dalam tabel merupakan bushu dari suatu kanji utuh (independent kanji)

atau sedikit diubah. Bushu pada kategori (b) dalam tabel bukan merupakan

independent kanji, telah sepenuhnya diubah atau bagian dari suatu kanji (Mitamura,

1998: 14-15).

1. Hen (偏)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian kiri sebuah kanji.

Gambar 2.3 Bushu Hen (Sumber: Mitamura, 1998: 14)

Contoh kanji dari bushu hen jenis nimben seperti pada kanji 休 (yasumu), 作

(tsukuru) dan 体 (karada). Kanji dari bushu hen jenis ni-sui, seperti pada kanji 次

(tsugi), 冷 (hieru) dan 凍 (kooru).

11

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

2. Tsukuri (旁)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian kanan sebuah kanji.

Gambar 2.4 Bushu Tsukuri (Sumber: Mitamura, 1998: 14)

Contoh kanji dari bushu tsukuri jenis oozato seperti pada kanji 部 (bu), 都

(to) dan 郭 (kaku). Kanji dari bushu tsukuri jenis chikara, seperti pada kanji 効

(kiku), 動 (hataraku) dan 助 (tasuke).

3. Kanmuri (冠)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian atas sebuah kanji.

Gambar 2.5 Bushu Kanmuri (Sumber: Mitamura, 1998: 15)

Contoh kanji dari bushu kanmuri jenis u-kanmuri seperti pada kanji 安

(yasui), 宅 (taku) dan 客 (kyaku). Kanji dari bushu kanmuri jenis kusa-kanmuri,

seperti pada kanji 花 (hana), 英 (ei) dan 若 (wakai).

12

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

4. Ashi (脚)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian bawah sebuah kanji.

Gambar 2.6 Bushu Ashi (Sumber: Mitamura, 1998: 15)

Contoh kanji dari bushu ashi jenis hito-ashi seperti pada kanji 先 (saki), 兄

(ani), 元 (moto). Kanji dari bushu ashi jenis yotsuten seperti pada kanji 然 (shikari),

無 (mu), 熱 (netsu)

5. Tare (垂)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian atas dan

menyambung ke bagian kiri sebuah kanji, seperti siku-siku. Contoh bushu jenis tare

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.7 Bushu Tare (Sumber: Mitamura, 1998: 15)

Contoh kanji dari bushu tare jenis madare seperti pada kanji 度 (tabi), 府

(fu) dan 応 (kotaeru). Kanji dari bushu tare jenis yamaidare seperti pada kanji 病

(yamai), 痛 (itai) dan 疲 (tsukarasu).

13

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

6. Nyoo (繞)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak pada bagian kiri dan

menyambung pada bagian bawah, membentuk siku-siku.

Gambar 2.8 Bushu Nyoo (Sumber: Mitamura, 1998: 15)

Contoh kanji dari bushu nyoo jenis soonyoo seperti pada kanji 起 (okiru), 超

(koeru) dan 越 (koeru). Kanji dari bushu nyoo jenis shinnyoo seperti pada kanji 近

(chikaku), 送 (okuru) dan 連 (tsuranaru). Kanji dari bushu nyoo jenis ennyoo seperti

pada kanji 延 (nobiru), 建 (tatsu) dan 廷 (tei).

7. Kamae (構)

Bushu jenis ini adalah bushu yang terletak di sekeliling sebuah kanji.

Gambar 2.9 Bushu Kamae (Sumber: Mitamura, 1998: 15)

14

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Contoh kanji dari bushu kamae jenis hako-gamae, seperti pada kanji 医

(iyasu), 区 (ku) dan 巨 (kyo). Kanji dari bushu kamae jenis mon-gamae seperti pada

kanji 間 (aida), 聞 (kiku) dan 閉 (shimeru).

2.1.3 Hitsujun (筆順)

Penulisan huruf kanji dan kana tidak dilakukan secara sembarang.

Berdasarkan pernyataan Fujiwara (1990: (1)), “漢字や仮名を書くときの順序を筆

順 と い い ま す 。 ” . Urutan penulisan pada saat menulis kanji dan kana disebut

hitsujun. Hitsujun merupakan salah satu faktor penting dalam penulisan kanji. Saat

menulis kanji, memperhatikan urutan coretan dan kecepatan yang benar penting

untuk dapat menulis kanji dengan proporsi dan bentuk yang baik.

Fujiwara (1990: (2)) juga menyatakan bahwa ada hal-hal penting yang harus

diperhatikan ketika menulis kanji sesuai hitsujun. Kita sebaiknya menulis urutan

tersebut secara natural, tidak dipaksakan atau tidak kaku. Kemudian memperhatikan

kecepatan penulisan dan besar kecil dari bentuk kanji tersebut, agar mempermudah

pemahaman kita mengenai kanji tersebut.

Hal yang serupa diungkapkan juga oleh Oshiki. Menurut keseimbangan

dalam shoji (tulisan tangan) yang diungkapkan Oshiki, adanya aturan-aturan urutan

dalam shoji banyak dikuatkan dengan tujuan untuk memudahkan dalam menulis dan

mengingat. Selain itu perlu dipertimbangkan masalah kesadaran mengenai shoji,

serta masalah kurangnya bimbingan dalam menulis. (Oshiki, 2008: 32)

Bagi pelajar bahasa Jepang yang bahasa ibunya bukan bahasa Jepang, dapat

dikatakan bahwa menulis kanji merupakan hal yang sulit. Ditambah lagi dengan

urutan-urutannya. Ketika menulis dengan pensil memang tidak terlihat jika terjadi

15

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

kesalahan urutan penulisan. Tetapi ketika menulis kaligrafi menggunakan kuas, akan

terlihat kesalahannya (Matsuo dan Michiko, 1989: xiv). Oleh karena, pada saat

pengajaran terutama kepada pemelajar yang mempelajari huruf baru perlu adanya

bimbingan mengenai penulisan sesuai urutan.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip penulisan urutan kanji menurut Mitamura

(1998, 5-7).

1. Urutan dari kiri ke kanan, contoh:

2. Urutan dari atas ke bawah

3. Urutan garis horizontal lebih dahulu, atau vertikal dahulu

4. Dimulai dari coretan di tengah ke kiri, kemudian ke kanan

5. Dari coretan luar ke dalam

16

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Pada prinsip penulisan ini, terdapat pengecualian. Contohnya pada kanji

berikut ini.

6. Penulisan garis diagonal dimulai dengan diagonal kanan ke kiri (left-sweep),

lalu diagonal kiri ke kanan (right-sweep)

7. Garis vertikal yang berada di tengah, ditulis terakhir

8. Garis yang memotong atau menembus bagian lainnya ditulis terakhir

Pada prinsip penulisan ini juga terdapat pengecualian. Contohnya pada kanji

berikut ini.

9. Garis short-left-sweep ditulis terlebih dahulu sebelum garis horizontal.

Pada prinsip penulisan ini juga terdapat pengecualian yaitu garis long-left-

sweep ditulis setelah garis horizontal. Contohnya pada kanji berikut ini.

17

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

2.1.4 Kakusuu (画数)

Kakusuu adalah jumlah garis atau coretan yang membentuk suatu kanji.

Sama seperti bushu, kakusuu juga sering digunakan untuk mencari arti, mengingat

serta dalam penulisan sebuah kanji (Mitamura, 1998: 10).

Bagi pemelajar bahasa Jepang yang bahasa ibunya bukan bahasa Jepang,

kanji merupakan huruf yang tidak biasa, terlebih yang bentuknya berbelit. Saat

menulis atau mencari suatu kanji berdasarkan kakusuu-nya, terkadang terjadi

kesalahan karena salah melakukan perhitungan jumlah coretan, dapat menjadi kurang

atau lebih. Berikut adalah contoh kanji-kanji yang memiliki satu sampai tiga puluh

empat coretan:

1 coretan 一 13 coretan 働 25 coretan 廳2 coretan 二 14 coretan 歌 26 coretan 讚3 coretan 大 15 coretan 権 27 coretan 鑽4 coretan 日 16 coretan 機 28 coretan 纜5 coretan 出 17 coretan 優 29 coretan 驪6 coretan 会 18 coretan 題 30 coretan 鸞7 coretan 体 19 coretan 識 31 coretan 灩8 coretan 国 20 coretan 競 32 coretan 籲9 coretan 前 21 coretan 顧 33 coretan 鱻10 coretan 個 22 coretan 讃 34 coretan 䯂11 coretan 問 23 coretan 鷲

18

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

12 coretan 場 24 coretan 鷹Tabel 2.1 Contoh Kanji dengan Satu hingga Tiga Puluh Empat Kakusuu

2.2 Konsep Kesalahan Berbahasa

Dalam kegiatan belajar untuk menguasai kemampuan berbahasa, khususnya

seorang yang mempelajari bahasa asing, dapat mengalami trial dan error.

Yoshikawa (1997: 10-24) dalam Sari menyatakan penyebab terjadinya kesalahan

yang dialami pelajar asing dalam mempelajari bahasa Jepang adalah sebagai berikut.

1. Adanya pengaruh bahasa ibu

Sering kali terdapat pengaruh bahasa ibu ketika melafalkan bahasa asing.

Contoh kasus pengaruh kesalahan karena bahasa ibu adalah pada pemelajar bahasa

Jepang asal Hongkong ketika melafalkan チ、シ dan ト.

2. Pengaruh bahasa asing yang dipelajari sebelumnya

Bahasa asing yang umumnya telah dipelajari sebelum bahasa Jepang adalah

bahasa Inggris. Dalam pola pikir mereka, bahasa Inggris sebelumnya telah dipelajari

tentunya akan berpengaruh ketika mempelajari bahasa Jepang. Contohnya ketika

bertemu dengan pola kalimat pengandaian ( ~ば、~たら、~と ) dalam bahasa

Jepang, pemelajar akan membandingkannya secara gramatikal bahasa Inggris.

3. Pengaruh masalah bahasa Jepang yang dipelajari

Adapun pengaruh masalah bahasa Jepang ini berkaitan dengan materi yang

ditangkap oleh pemelajar sampai sejauh mana dapat mengerti materi tersebut.

Contohnya ketika mempelajari tata bahasa mengenai nomina yang bisa

19

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

dihilangkankan, seperti 「わたしのかさ はここにあります 」menjadi 「わたしのは こ こ に あ り ま す 」 . Dalam permasalahan tata bahasa Jepang seperti ini,

sebaiknya pengajar menjelaskannya kepada murid mengapa hal tersebut dapat

terjadi.

4. Kurangnya pemahaman mengenai bahasa Jepang yang dipelajari

Dari tujuh penyebab kesalahan berbahasa yang ada menurut Yoshikawa,

kurangnya pemahaman adalah penyebab yang paling banyak dilakukan. Agar

kurangnya pemahaman ini tidak lagi terjadi atau berkurang, perlunya adanya proses

belajar secara bertahap dan berkelanjutan oleh pemelajar.

5. Kurangnya penjelasan mengenai bahasa Jepang yang dipelajari

Kurangnya penjelasan yang diterima dapat mempengaruhi kurang

pemahaman mengenai bahasa Jepang yang dipelajari. Adapun kesalahan pada hal

kurangnya penjelasan dapat dilihat pada contoh berikut.

A : この たてものは倉庫ですか。

B : はい、そのたてものは倉庫です。

Dari percakapan singkat di atas, pengajar sebaiknya memberikan penjelasan

mengapa digunakan ( こ れ ) tetapi menjawab dengan ( そ れ ). Jika tidak diberikan

penjelasan yang baik, dapat menyebabkan pemelajar beranggapan itu hal yang aneh.

Kesalahan inilah yang mengakibatkan kurangnya penjelasan menjadi salah satu

penyebab terjadinya kesalahan dalam berbahasa.

6. Salah prinsip dalam mengasosiasikan bahasa

Pemelajar perlu mengasosiasikan bahasa asing yang dipelajari agar dapat

20

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

memahaminya. Pada tahapan awal, pengajar akan memberikan contoh secara real

dalam menjelaskan suatu bahasa. Pada tahap pembelajaran yang lebih tinggi,

biasanya pengajar akan memberikan penjelasan yang bersifat abstrak. Dengan hal ini

diharapkan pemelajar dapat mengasosiasikan bahasa tersebut lebih baik lagi.

Sehingga tidak terjadi kesalahan prinsip dalam proses belajar yang dilakukan.

7. Berlebihan dalam berpikir

Hal lain yang juga mempengaruhi seseorang dalam mempelajari bahasa

Jepang adalah berlebihan dalam berfikir. Terlalu banyak berfikir dapat menyebabkan

kelalaian dan kurangnya pemahaman. Oleh karena itu, semua hal tersebut berkaitan

satu sama lain.

2.3 Teori Kognitif dalam Pembelajaran

Menurut Kaiho (2001: 53) mempelajari kanji adalah sesuatu yang sulit bagi

pemelajar yang tidak memiliki latar belakang huruf kanji, seperti orang Indonesia.

Terlebih dengan jumlahnya yang sangat banyak. Menurut Okano (1992: 2), jika

pemelajar dapat mengatasi tekanan psikologi dalam menguasai kanji tingkat

intermediate, ia juga akan dapat menguasai tingkat advanced. Sehingga faktor

psikologi juga menentukan dalam menguasai bahasa asing.

Faktor psikologi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran adalah

kognitif. Kognitif adalah pendekatan psikologi yang memusatkan perhatian pada cara

kita merasakan, mengolah, menyimpan dan merespon informasi. Dalam pengajaran

bahasa asing teori tersebut diwujudkan dalam pendekatan kognitif yang merupakan

bagian dari tiga pendekatan dalam dunia pendidikan, yaitu behavioristik, humanistik

dan kognitif itu sendiri. Kognitif menekankan proses-proses mental dan pengaruhnya

21

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

pada perilaku kita dalam kegiatan belajar yang aktif. Pemelajar berinisiatif mencari

pengalaman dan informasi untuk belajar serta menyelesaikan masalah. Kemudian

mengatur kembali dan mengorganisasikan apa yang telah mereka ketahui untuk

mencapai sesuatu yang baru (Piaget dalam Djiwandono dalam Novianti, 2012: 311).

Aspek kognitif dan bahasa merupakan dua hal yang saling berkaitan.

Keterkaitan kognitif dengan bahasa terletak pada pemikiran bahwa bahasa

mempengaruhi pandangan dan pikiran seseorang yang menggunakan bahasa tersebut.

Menurut Piaget dalam Widhiarso (2002: 6), dalam observasinya Piaget

mengungkapkan bahwa perkembangan aspek kognitif seseorang akan mempengaruhi

bahasa yang digunakannya.

Whorf dalam Widhiarso (2002: 6) menyatakan bahasa atau kata-kata

merupakan simbolis dari realita faktual. Pemberian simbol ini dipengaruhi oleh

faktor subjeknitas kebudayaan dan individu. Apa yang ada dalam setiap individu

akan mempengaruhi penyebutan terhadap suatu objek. Seperti masyarakat Jepang

yang mempunyai kognitif (pikiran) tinggi, hal tersebut karena mereka mempunyai

banyak kosakata untuk mengungkapkan sesuatu.

Salah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai

acuan dalam pembelajaran adalah teori dari Jean Piaget (1896-1980). Menurut Piaget

dalam Blake dan Pope (2008: 61), setiap individu harus mampu beradaptasi dengan

lingkungan mereka. Dia menggambarkan dua proses adaptasi yang dialami seseorang

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yaitu asimilasi dan akomodasi. Dua

hal tersebut dapat merubah skema, sehingga dapat meningkatkan efisiensi. Menurut

Piaget, perkembangan ideal adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.

2.3.1 Skema

22

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

Dalam membangun dunia mereka secara aktif, anak-anak menggunakan

skema. Piaget menekankan pentingnya skema dalam perkembangan kognitif, serta

menggambarkan bagaimana skema diperoleh dan dikembangkan (Santrock, 2004:

43).

Ajideh (2003: 4) mengungkapkan skema (plural skemata) adalah sebuah

konsep yang berada dalam pikiran dan ingatan setiap individu untuk mengatur serta

menafsirkan informasi. Hal tersebut terbentuk karena pengalaman kita dengan orang

lain, benda-benda maupun peristiwa-peristiwa di dunia ini. Skema dapat dikatakan

sebagai kerangka, rencana atau naskah.

Skema dapat menggambarkan pengetahuan dari ideologi maupun budaya,

serta dapat dilihat sebagai latar belakang pengetahuan yang terorganisir. Sesuatu

yang membawa kita untuk memprediksi aspek-aspek dalam penafsiran wacana atau

percakapan. Dengan kata lain, skema adalah pengetahuan seseorang. Semua

pengetahuan umum seseorang tertanam dalam skema.

Contoh peranan skema:

Ketika seseorang melakukan sesuatu yang berulang-ulang, seperti menulis

shodo (kaligrafi Jepang) akan terbentuk skema mengenai shodo. Sewaktu ia kembali

menulis shodo, ia akan menggeneralisasi seluruh pengalamannya dalam menulis.

Sehingga secara otomatis ia akan menerapkan skema tersebut ke situasi saat itu. Hal

ini berguna, karena sewaktu pengajar memberitahu sebuah kanji baru, pengajar

tersebut tidak harus memberikan semua rincian tentang bagaimana cara memegang

kuas, duduk, menggunakan tinta, dan lainnya. Skema dari pengalaman menulis

shodo sebelumnya dapat mengisi hal-hal yang tidak dijelaskan oleh pengajar pada

pembelajaran selanjutnya.

23

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

2.3.2 Asimilasi dan Akomodasi

Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang berperan dalam bagaimana

anak-anak menggunakan dan menyesuaikan skema mereka, yaitu asimilasi dan

akomodasi. Asimilasi adalah sebuah proses yang terjadi ketika seorang anak

menggabungkan informasi baru dengan informasi yang telah mereka ketahui. Dalam

hal ini, seorang anak mengasimilasi lingkungan ke dalam skema. Akomodasi adalah

sebuah proses yang terjadi ketika seorang anak mengatur atau menyesuaikan diri

dengan informasi baru. Dalam hal ini seorang anak menyesuaikan skema mereka ke

lingkungan (Santrock, 2004: 43).

Contoh asimilasi:

Seorang pria melihat seorang wanita mengenakan kimono dan geta, serta

rambutnya tertata rapi. Kemudian pria itu berkata kepada temannya, "Geisha,

geisha". Pria itu melakukan hal tersebut karena skema yang ada dalam pikirannya

mengenai geisha dari beberapa film Jepang yang pernah ia tonton.

Contoh akomodasi:

Pada kejadian "geisha" di atas, teman pria tersebut menjelaskan bahwa

wanita itu bukan geisha, meskipun berpenampilan seperti itu. Wanita itu tidak merias

wajahnya dengan make-up tebal hingga bagian leher dan tengkuk. Cara berjalan

wanita tersebut juga tidak seperti geisha yang seharusnya. Dengan pengetahuan baru

ini, pria tersebut mampu mengubah skemanya mengenai "geisha". Kemudian dapat

membuat standard concept yang lebih cocok mengenai geisha.

24

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSalah satu teori perkembangan kognitif yang banyak digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

25