onlysenja.files.wordpress.com€¦ · Web viewPersepsi Audiens Terhadap Iklan Soft Selling Dan...
Transcript of onlysenja.files.wordpress.com€¦ · Web viewPersepsi Audiens Terhadap Iklan Soft Selling Dan...
Persepsi Audiens Terhadap Iklan Soft Selling Dan Hard
Selling Toyota New Yaris Di Youtube
Yoga Dirgantara
Nim 153180063
Alamat : Jl. SWK No.104, Ngropoh, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283 Telepon : 0274 486733. Email :
Abstrak
Iklan yang dirilis melalui akun YouTube Toyota tersebut tidak jauh berbeda,
hanya gaya penyampaiannya saja yang berbeda. Iklan hard selling
bertujuan untuk meningkatkan penjualan, Sementara iklan soft selling bertujuan
membangun citra merek. Iklan hard selling memiliki persepsi sebesar 73%
sedangkan iklan soft selling memiliki persepsi sebesar 75%, selisih sebesar 2%.
hasil akhir menunjukkan bahwa kedua iklan dipersepsi secara positif. Hal ini
dapat terjadi karena masing-masing individu memiliki pandangan yang berbeda
sehingga memberikan penilaian yang berbeda pula pada setiap poinnya. Ini
berarti Toyota telah berhasil dalam mengiklankan produknya.
Kata kunci
Penjualan, persepsi,positif.
Abstract
Advertisements released through Toyota's YouTube account are not much
different, only the delivery style is different. Hard selling ad
aims to increase sales, while soft selling advertising aims to build a brand image.
Hard selling advertising has a perception of 73% while soft selling advertising
has a perception of 75%, a difference of 2%. the final results show that both ads
were positively perceived. This can happen because each individual has a
different view, so that gives a different assessment at each point. This means that
Toyota has succeeded in advertising its products.
Keywords
Sales, perception, positive.
Pengantar
Iklan digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan penjualan kepada
target sasarannya dengan dibuat semenarik mungkin agar audiens tertarik. Pada
saat ini iklan telah mengalami perubahan yang menunjukkan bahwa tren iklan
selalu berkembang. Dari platform konvensional menuju digital. Kemudian gaya
penyampaian iklan pun semakin beragam. Iklan dibagi dua yakni Hard selling
dan Soft selling. Hard selling merupakan strategi untuk mempromosikan
produk/jasa untuk mempengaruhi tindakan konsumen. Strategi ini menekankan
kepada pengambilan keputusan yang di dasarkan atas rasional atau adanya
keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Sedangkan Soft selling
strategi berupa penyampaian pesan secara emosional. Berupaya menciptakan
respon yang didasarkan pada perilaku, mood, impian, perasaan dan daya tarik
emosional. Strategi ini digunakan dalam produk/jasa dengan biaya tinggi (high-
involvement) seperti mobil, smartphone, tour, dsb 1.
Kelebihan iklan hard selling adalah bisa cepat membuat orang mengenali
produk/jasa yang ditawarkan. Sedangkan soft selling adalah bisa membangun
brand image di benak audiens serta membangun relasi jangka panjang dengan
mereka yang merasa ada ketertarikan dengan value dari produk/jasa yang di
iklankan.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) atau lebih dikenal Toyota merupakan perusahaan
joint-venture antara PT Astra Internasional Tbk dan Toyota Motor Corporation,
Jepang. Toyota memiliki channel YouTube dengan username Toyota Indonesia
dan jumlah subscribers 273.879 akun. Pada februari 2018 channel tersebut
mendapat penghargaan Silver Play Button dari Google Indonesia karena memiliki
subscribers lebih dari 100.000 2.
Penghargaan tersebut memicu Toyota agar terus menjaga dan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap produk, teknologi dan pelayanan Toyota. Oleh
karena itu, Toyota memanfaatkan saluran digital sebagai strategi untuk
1 Atang Trisnanto and Arief Daryanto, ‘PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA BARAT Impact of Central Government Expenditures on Rice Production Increase in West Java Province’, 2014, 1–15.2 R. Afiana and Priyanto, ‘An Analysis of the Acceptance of Cbt Vhs Application Using Technology Acceptance Model (Tam) and Theory of Planned Behavior (Tpb) Integration’, Journal of Physics: Conference Series, 1140.1 (2018) <https://doi.org/10.1088/1742-6596/1140/1/012026>.
menghadapi kompetisi pasar otomotif yang semakin ketat serta konsumen yang
cerdas dan kritis. Untuk memudahkan itu maka Toyota menggunak8an YouTube
channel, website, Facebook, Twitter dan Instagram.
Pada 23 Februari 2018 Toyota merilis iklan hard selling dengan judul “New
Yaris – Powered by Excitement”. Sebelumnya iklan hard selling bisa dikatakan
mendominasi periklanan melalui media televisi. Toyota New Yaris merupakan
produk Toyota yang dirilis pada 20 Februari 2018. “New Yaris – Powered by
Excitement” menggambarkan tentang fitur keselamatan dari mobil tersebut.
Dalam iklan hard selling tersebut ditampilkan secara langsung bagaimana
penggunaan fitur dari Toyota New Yaris seperti 7 SRS airbags, Vehicle Stability
Control (VSC), dan Hill-Start Assist Control (HSA). Klan dengan durasi 30 detik
tersebut telah ditonton sebanyak 1,7 juta kali.
Fenomena pasar yang semakin kompetitif, konsumen yang selektif, serta
ditunjang oleh kurangnya peran iklan dalam mengangkat penjualan produk
kemudian melahirkan beberapa konsep periklanan baru. Pemaduan konsep
marketing mix menempatkan konsumen sebagai target dan sekaligus pijakan awal
dalam bentuk komunikasi pemasarannya. Penggunaan web series sebagai sarana
beriklan merupakan salah satu upaya memodifikasi pemasaran.
Web series (serial web) adalah bagian dari video online, yaitu tayangan berseri
yang menggunakan internet sebagai mediumnya. Hampir sama dengan serial di
televisi, hanya berbeda platform dan durasi penayangannya cenderung lebih
pendek. Saat ini pemanfaatan web series di Indonesia sudah berkembang.
Mulanya pada tahun 2012 terbentuk Komunitas Web Series Indonesia (KWSI).
Salah satu pendirinya adalah Dennis Adhiswara yang merupakan aktor sekaligus
pembuat film.
Maraknya kreator dan penonton web series saat ini didukung beberapa faktor.
Menurut Dennis Adhiswara, CEO Layaria sekaligus produser dan pendiri
Komunitas Web Series Indonesia, perubahan gaya hidup pada mayoritas
masyarakat menjadikan mereka mengalihkan sumber hiburan dari televisi ke
internet. Tayangan televisi yang cenderung monoton juga membuat masyarakat
beralih ke web series yang menawarkan berbagai variasi genre 3.
Web series Toyota ini mampu mendapat banyak perhatian dari penonton karena
berbagai hal. Pertama, web series ini disutradarai oleh Yandy Laurens. Pada 2017
web series tersebut termasuk salah satu web series yang viral dan masuk ke daftar
10 iklan terpopuler di YouTube Indonesia 4. Kedua, web series ini menggunakan
Dion Wiyoko dan Sheila Dara sebagai pemeran utama. Dion Wiyoko merupakan
selebriti yang terkenal dan sering membintangi berbagai film layar lebar.
Sedangkan Sheila merupakan artis dan penyanyi yang membintangi film layar
lebar, FTV, dan iklan.
Sejak episode pertama, web series ini menampilkan pesan-pesan tersirat yang
berhubungan dengan produk Toyota New Yaris tersebut. Dari adegan dan
3 Monika Sawitri Prihatini, Ririn Probowati, and Heri Wibowo, ‘KABUPATEN JOMBANG Father Characteristics In Posyandu Participation Of Father ’ s Care In Dusun Rejoagung Desa Rejoagung Ploso Jombang District Posyandu Balita Dusun Rejoagung Desa’, September, 2017, 15–23.4 Z. Wulandari, E. Taufik, and M. Syarif, ‘Kajian Kualitas Produk Susu Pasteurisasi Hasil Penerapan Rantai Pendingin’, Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 5.3 (2017), 94–100 <https://doi.org/10.29244/jipthp.5.3.94-100>.
penggunaan properti menggambarkan bagaimana Toyota dekat dengan
keseharian. Cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari ini sukses membuat
penonton penasaran sehingga mendapat banyak views di YouTube. Selain
menjadi viral, sejak peluncuran episode pertamanya Toyota New Yaris
mengalami peningkatan penjualan.
Dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi audiens
terhadap iklan soft selling dan hard selling Toyota New Yaris di YouTube.
Pertama, bagaimana sebuah iklan dapat menyampaikan pesan mengenai fitur-
fitur keselamatan dalam produk Toyota yang dikemas dengan daya tarik rasional.
Kedua, bagaimana sebuah web series yang ditonton dengan cuma-cuma namun
ternyata mengandung pesan penjualan yang tersirat di dalamnya.
Bagaimana persepsi audiens terhadap iklan soft selling dan hard selling Toyota
New Yaris di YouTube? Maka dari itu bahwa Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana persepsi audiens terhadap iklan soft selling dan hard
selling Toyota New Yaris di YouTube. Dari hasil penelitian berjudul Persepsi
Audiens terhadap Iklan Soft selling dan Hard Selling Toyota New Yaris di
YouTube ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yakni menambah wawasan
dan pengetahuan baru mengenai perkembangan strategi periklanan bagi pembaca,
peneliti lain, maupun agensi iklan dan produsen. Juga Secara praktis, hasil dari
penelitian dapat menjadi bahan wacana bagi produsen, agensi iklan, dan
konsumen. Produsen dan agensi iklan dapat menjadikan hasil penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan iklan. Sedangkan konsumen
mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai iklan produk melalui penelitian
ini.
Para ahli psikologi menaruh perhatian yang besar terhadap proses belajar karena
terdapat kecenderungan baru dalam pembentukan watak melalui proses belajar
sebagai pelengkap untuk merumuskan teori-teori belajar. Berdasarkan latar
belakang teori-teori psikologi, para ahli komunikasi harus mengubah jalan
pikirannya tentang pengaruh media. Sekarang jelas bahwa audience suatu
medium komunikasi bukanlah kelompok monolitis yang anggota anggotanya
senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi medium. Efek media
massa pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan
secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Manusia
bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Teori perbedaan
individual ini mengandung rangsangan rangsangan khusus yang menimbulkan
interaksi yang berbeda dengan watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena
itu, terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak, secara
alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan
individu antara lain itu 5.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
memungkinkan manusia memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan
rangsangan dari lingkungannya dan proses tersebut akan mempengaruhi perilaku.
5 Henry Sinaga, ‘Jurnal UM Nurhadi 2013 Oleh : Jurusan Teknik Mesin , Program Studi Teknik Otomotif Elektronik , Politeknik Negeri Malang Air Conditioning Merupakan Suatu Proses Pengkondisian Udara Dimana Udara Itu Didinginkan , Dikeringkan , Dibersihkan Dan Kondisi Yang Diinginkan . Pemakaian Sistem AC Pada Mobil Bertujuan Untuk Mempertahankan Temperatur Udara Di Dalam Mobil Pada Kondisi Nyaman Khususnya Bagi Pengemudi Dan Penumpang . Selain Itu , Pemasangan AC Mobil’, November, 2017.
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran adalah inti persepsi yang
identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi 6 Dalam
konteks persepsi, posisi benar dan salah akan terasa hambar dan membingungkan,
karena berkaitan dengan kemampuan masing-masing orang dalam memandang
dan menyimpulkan. Persepsi seringkali tidak cermat, salah satu penyebabnya
adalah asumsi atau pengharapan. Beberapa bentuk kekeliruan dan kegagalan
persepsi tersebut adalah kesalahan atribusi proses internal dalam diri individu
untuk memahami perilaku orang lain. Kurangnya informasi dapat menimbulkan
persepsi yang salah dan kelengkapan informasi akan membantu penerima
informasi untuk memiliki persepsi yang lebih cermat 7.
Proses persepsi terjadi dalam dua tahap, yaitu tahap atensi dan tahap penafsiran.
Tahap atensi adalah tahap dimana individu memperhatikan stimuli (rangsangan)
yang didahului oleh tereksposnya seseorang pada rangsangan tertentu. Sedangkan
penafsiran merupakan proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga
mempunyai arti bagi individu. Persepsi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu
perhatian, penafsiran, dan pengetahuan.
Persepsi memiliki berbagai jenis yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisisk
dan persepsi terhadap manusia (sosial) 8.
6 Paulos Marisa dos Santos Elsa, ‘No Title’, Applied Microbiology and Biotechnology, 85.1 (2008), 2071–79 <https://doi.org/10.1016/j.bbapap.2013.06.007>.7 ‘Komunikasi Efektif ( Suatu Pendekatan Lintas Budaya ) Author : Genre : Pages ’:, 2004.No Title‘ ,حسنی،محمد 8 1385فرهنگ و رسانه های نوین’, <http://www.ghbook.ir/index.php?name= فرهنگ و رسانه هاینویoption=com_dbook&task=readonline&book_id=13650&page=73&chkhashk=ED9C9491B4&It&نemid=218&lang=fa&tmpl=component>.
Menurut 9. ada beberapa prinsip penting mengenai persepsi diantaranya :
pengalaman, bersifat selektif, bersifat dugaan, evaluatif, dan kontekstual.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa Tidak terdapat perbedaan
persepsi antara iklan Toyota versi hard selling dengan soft selling. Namun
kemungkinan juga terdapat perbedaan persepsi antara iklan Toyota versi hard
selling dengan soft selling.
Iklan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan
persuasif dari sponsor yang jelas untuk memengaruhi orang membeli produk
dengan membayar sejumlah biaya untuk media 10. Mendukung kegiatan
periklanan dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu media cetak, media elektronik
dan media luar ruang 11
Teknologi komunikasi berkembang semakin canggih dan kompleks, sehingga
memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya. Menurut Denis
McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa, ciri utama media baru adalah
adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai
penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam
sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana 12. Media
sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan
hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial, sehingga dapat .حسنی،محمد 910 Rachmat Kriyantono and Bernard McKenna, ‘Developing a Culturally-Relevant Public Relations Theory for Indonesia’, Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 33.1 (2017), 1–16 <https://doi.org/10.17576/jkmjc-2017-3301-01>.11 (subagyo., 2007)12 Silvia Fardila Soliha, ‘Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Kecemasan Sosial’, 4.1 (2015), 1–10 <https://doi.org/10.14710/interaksi,4,1,1-10>.
menciptakan partisipasi aktif dalam arti seseorang akan dengan mudah berbagi
informasi, menciptakan content/isi yang ingin disampaikan kepada orang lain,
memberi komentar terhadap masukan yang diterimanya dan seterusnya. Semua
dilakukan dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Selanjutnya ada YouTube merupakan sebuah website yang memfasilitasi
penggunanya untuk berbagi video yang dimiliki atau menikmati berbagai video
yang diunggah berbagai pihak. manfaat dari YouTube : Mencari penghasilan
melalui Google AdSense, mempromosikan perusahaan atau profil individu, dan
menonton tayangan berita yang terlewat.
Penelitian ini dilakukan peninjauan tentang penelitian terdahulu untuk
mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi
gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini. Maka
penulis berusaha mengambil subjek secara relevan dengan mempertimbangkan
tujuan penelitian itu sendiri. Selain itu, penulis memakai seluruh anggota populasi
sebagai subjek penelitian. Teori yang dipakai adalah teori kontemporer karena
tujuannya untuk melihat bagaimana persepsi setiap individu. Objek penelitian
mengandung unsur kebaruan (novelty). Kedua iklan yang akan diteliti merupakan
iklan yang rilis pada bulan Februari dan Agustus 2018. Penulis berinovasi untuk
membandingkan bagaimana persepsi audiens terhadap iklan yang berjenis hard
sell dan soft sell. Hal ini belum pernah diteliti sebelumnya.
Meode penelitian
Menggunakan metode eksperimen yang merupakan metode kuantitatif. Dalam
artian untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan dengan memberikan treatment dengan cara
memperlihatkan video iklan hard sell dan soft sell dari Toyota New Yaris 13.
Objek yang diamati adalah persepsi audiens terhadap iklan hard selling dan soft
selling dari produk Toyota New Yaris. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Konsentrasi Periklanan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta angkatan 2015. Berlokasi di Kampus II
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang beralamat di
Jalan Babarsari, No. 2, Tambak Bayan, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, DIY 55281. Sumber data diperoleh dari pengisian kuesioner
oleh responden dan referensi buku, penelitian terdahulu, serta sumber online.
Penelitian ini mengandung pengertian konseptual, yakni persepsi yaitu
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan 14. Dan mengandung
definisi operasional, diantaranya : 1. Perhatian, yakni proses mental ketika
stimuli/rangkaian stimuli menjadi lebih menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah (Rakhmat, 2007: 52). 2.Penafsiran, merupakan kegiatan
untuk mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi individu 15.
3.Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau
13 Sugiyono, 2008: 72-74)14 (rakhmat, 2004:51)15 Universitas Gadjah Mada and Universitas Islam Indonesia, ‘Borderless Communities & Nations With Borders’.
dipersepsikan khalayak. Kognitif, terjadi pada diri komunikan yang sifatnya
informatif bagi dirinya 16. 4.Populasi, populasi dari penelitian ini adalah
mahasiswa konsentrasi Advertising Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta angkatan 2015 sejumlah 30 mahasiswa.
Teknik pengumpulan data : a. Kuesioner, memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya 17. b. observasi,
digunakan peneliti agar pembahasan di dalam penelitian ini mendapatkan hasil
akurat dan terarah dari proses pengeksplorasian data hingga penyelesaian
masalah (sesuai dengan kriteria keilmuan dan dapat dipertanggungjawabakan
secara ilmiah) yaitu dengan metode observasi. Observasi merupakan salah satu
metode pengumpulan data di mana peneliti melihat mengamati secara visual
sehingga validitas data tergantung pada kemampuan observer 18. c. dokumentasi,
sebagai penguat data observasi yang didapat pada dokumen-dokumen atau data
yang diperoleh dari berbagai media cetak dan media elektronik yang berkaitan
dengan objek penelitian. d. studi pustaka, mencari informasi melalui literatur-dan
buku yang dapat disesuaikan dengan teori-teori yang ada. Data yang diperoleh
peneliti dari berbagai referensi buku, jurnal, dan karya ilmiah serta data-data yang
dapat mendukung penelitian ini.
16 Pipit Ekanita and Amik Khosidah, ‘HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TERHADAP Insiden Kanker Payudara Di Negara-Negara Asia Mencapai 20 per 100 . 000 Penduduk ( Anonim , 2002 ). Kanker Payudara Di Indonesia Merupakan Kanker Kedua Paling Banyak Diderita Kaum Wanita Setelah Kanker Mu’, Jurnal Ilmiah Kebidanan, 0281641655.274 (2013), 167–77 <https://doi.org/10.1073/pnas.1412481111>.17 (Sugiyono, 2008:142)18 Ira Yuni Mirandha and Universitas Telkom, ‘Mengandung Humor Dan Tidak Mengandung Humor’, PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 1.2 (2017), 112–23.
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai skala
pengukuran. digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dengan Skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan 19.
Uji validitas, mengukur valid atau tidaknya butir kuesioner, dikatakan valid jika
butir pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur,
peneliti menggunakan rumus korelasi product moment. 20.
Keterangan: Rxy: koefisien korelasi x
terhadap y, ∑y2 : jumlah kuadrat skor total, N : jumlah responden, ∑x : jumlah
skor item, ∑y : jumlah skor total, ∑x2 : jumlah kuadrat skor item, ∑xy: jumlah
perkalian skor item dengan skor total. Penghitungan rumus korelasi diatas akan
menghasilkan nilai koefisien korelasi positif atau negatif. Analisa data adalah
proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Pada peneliian ini Peneliti menggunakan analisis deskriptif
presentase untuk menjabarkan hasil dari kuesioner yang berupa angka-angka
menjadi kalimat, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi 21. % n
Nx 100 %
19 Sugiyono, 2008: 93)20 (Sugiyono, 2011: 183)21 ( Sugiyono, 2014: 206)
Keterangan: n = skor empirik (skor yang diperoleh), N = jumlah nilai ideal
(jumlah responden x jumlah soal x skor tertinggi), % = tingkat keberhasilan yang
dicapai.
Untuk menganalisis data dalam penelitian yang ingin mengetahui perbandingan
persepsi audiens antara dua iklan yang berbeda ini maka akan diuji menggunakan
uji paired test 22.
dengan kriteria uji taraf nyata sebesar α. Terima H0 jika
_ t1-1/2 < t < t1_1/2
tolak H0 dalam hal lainnya, dimana nilai
t1_1/2
didapat dari tabel distribusi student dengan dk (derajat kebebasan) = (n1+n2-2).
Dengan kriteria uji: Tolak H0 jika │t hitung│ ≥ t tabel.
Hasil Penelitian dan Diskusi
PT Toyota-Astra Motor (TAM) atau lebih dikenal dengan Toyota merupakan
22 Mirandha and Telkom.
perusahaan joint-venture antara PT Astra Internasional Tbk dan Toyota Motor
Corporation, Jepang. Perusahaan ini diresmikan pada 12 April 1971. Toyota
Astra Motor semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun
kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. PT Toyota-Astra Motor sebagai
agen penjualan, importir, dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi
kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra international 50% sedangkan
TMC 50%.
Toyota memanfaatkan saluran digital
sebagai strategi menghadapi kompetisi pasar otomotif untuk memudahkan
pelanggan memperoleh informasi tentang produk dan layanan. Penelitian ini
fokus pada 2 jenis iklan dari Toyota yang dirilis melalui YouTube channel nya.
Iklan pertama berjenis hard selling dengan judul “New Yaris - Powered by
Excitement”. Menggambarkan fitur keselamatan mobil tersebut. Dalam iklannya
ditampilkan langsung bagaimana penggunaan fitur dari Toyota New Yaris seperti
7 SRS airbags, Vehicle Stability Control (VSC), dan Hill-Start Assist Control
(HSA). Kedua yaitu iklan berjenis soft selling, yaitu penarikan emosional.
Strategi ini digunakan dalam produk atau jasa dengan biaya tinggi (high-
involvement) dikemas dalam bentuk web series berjudul “Mengakhiri Cinta
dalam 3 Episode”. Penelitian ini berusaha mengetahui bagaimana persepsi
audiens terhadap kedua iklan. Persepsi tersebut dilihat dari 3 faktor yang
memengaruhinya, yaitu: perhatian, penafsiran, dan pengetahuan.
Dalam penelitian ini, faktor eksternal yang diamati adalah informasi baru
mengenai produk, pemeran/talent, setting (waktu, tempat, suasana), alur, sound
effect dan backsound, penggunaan produk dengan warna mencolok, serta
sinematografi dari iklan yang diperlihatkan.
Tanggapan responden terhadap indikator faktor eksternal penarik perhatian
“Dalam tayangan iklan ini terdapat banyak informasi yang belum diketahui
sebelumnya sehingga saya tertarik untuk terus menonton.”
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Valid Tidak
Setuju
Kuran
g
setuju
5
16.7
20.0
53.3
10.0
100.0
16.7
6 36.7
Setuju
Sangat
Setuju
Total
16 90.0
3 100.0
30
Hard Selling
Soft Selling
Faktor internal penarik perhatian adalah
hal-hal dari dalam individu yang dapat
menarik perhatian individu tersebut. Dalam
penelitian ini, faktor-faktor internal yang
diamati adalah faktor biologis dan faktor
sosiopsikologis
Hard Selling
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak
Setuju 4 13.3 13.3
Kuran
g
Setuju 11 36.7 50.0
Setuju 12 40.0 90.0
Sangat
Setuju 3 10.0 100.0
Total 30 100.0
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Valid Tidak
Setuju
3 10.0 10.0
Kuran
g
Setuju
3 10.0 20.0
Setuju 17 56.7 76.7
Sangat
Setuju
7 23.3 100.0
Total 30 100.0
Soft Selling
Tanggapan responden indikator penafsiran menurut pengalaman terhadap
obyek. Penelitian ini mengamati penafsiran individu dilihat dari pengalaman masa
lalu serta sistem nilai yang dianut individu.
Hard Selling
Soft Selling
Tanggapan responden terhadap sistem nilai diartikan sebagai penilaian individu
terhadap stimulus, apakah akan diterima atau ditolak.
Hard Selling
Soft Selling
Frequency Valid
Percent Cumul
ative
Percent
Valid Tidak
Setuju 2 6.7
6.7
Kurang
Setuju 1 3.3
10.0
Setuju 12 40.0 50.0
Sangat
Setuju 15 50.0
100.0
Total 30 100.0
Tanggapan responden terhadap Indikator Pengetahuan Tingkat Tahu (Know).
Hard Selling
Soft Selling
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan
Berdasarkan Indikator Pengetahuan Tingkat
Memahami (Comprehention).
Hard Selling
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
Tidak
Setuju 3 10.0 10.0
Kuran
g
Setuju
Setuju
10 33.3 43.3
13 43.3 86.7
Sanga
t
Setuju 4 13.3 100.0
Total 30 100.0
Frequency
Valid Perce
nt
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 6.7 6.7
Kurang Setuju 5 16.7 23.3
Setuju 19 63.3 86.7
Sangat Setuju
4 13.3 100.0
Total 30 100.0
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
Sanga
t
Tidak
Setuju 1 3.3 3.3
Kuran
g
Setuju
Setuju
Sanga
t
Setuju
Total
14 46.7 50.0
10 33.3 83.3
5 16.7 100.0
30 100.0
Soft Selling
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak
Setuju 3 10.0 10.0
Kuran
g
Setuju 16 53.3 63.3
Setuju
Sangat
Setuju
Total
10 33.3 96.7
1 3.3 100.0
30 100.0
Tanggapan Responden Terhadap
Pernyataan Berdasarkan Indikator
Pengetahuan Tingkat Aplikasi
(Application).
Hard Selling
Soft Selling
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Indikator Pengetahuan
Tingkat Analisis (Analysis).
Hard Selling
Soft Selling Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak
Setuju 5 16.7 16.7
Kuran
g
Setuju 19 63.3 80.0
Setuju 6 20.0 100.0
Total 30 100.0
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Valid Tidak
Setuju 5 16.7 16.7
Kuran
g
Setuju 16 53.3 70.0
Setuju 9 30.0 100.0
Total 30 100.0
Frequenc
y
Valid
Perce
nt
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
Tidak
Setuju 5 16.7 16.7
Kuran
g
Setuju 14 46.7 63.3
Setuju 10 33.3 96.7
Sanga
t
Setuju 1 3.3 100.0
Total 30 100.0
Frequency
Valid
Percent
Cumulat
ive
Percent
Valid Tidak
Setuju
3 10.0 10.0
Kurang
Setuju
19 63.3 73.3
Setuju 7 23.3 96.7
Sangat
Setuju
1 3.3 100.0
Total 30 100.0
Tanggapan Responden Terhadap
Pernyataan Berdasarkan Indikator
Pengetahuan Tingkat Sintesa (Synthesis).
Hard Selling
Frequency
Valid
Percent
Cumula
tive
Percent
Valid Tidak
Setuju 2 6.7 6.7
Kurang
Setuju 10 33.3 40.0
Setuju 16 53.3 93.3
Sangat 2 6.7 100.0
Frequenc
y
Valid
Perce
nt
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
Tidak
Setuju 1 3.3 3.3
Kuran
g
Setuju 17 56.7 60.0
Setuju 9 30.0 90.0
Sanga
t
Setuju 3 10.0 100.0
Total 30 100.0
Setuju
Total 30 100.0
Soft Selling
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Indikator Pengetahuan
Tingkat Evaluasi (Evaluation).
Hard Selling
Soft Selling
Frequency
Valid
Percent
Cumulat
ive
Percent
Va
lid
Tidak
Setuju 1 3.3 3.3
Kurang
Setuju 16 53.3 56.7
Setuju 11 36.7 93.3
Frequenc
y
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
Tidak
Setuju
Kuran
g
Setuju
1 3.3 3.3
14 46.7 50.0
Setuju
Sanga
t
Setuju
13 43.3 93.3
2 6.7 100.0
Total 30 100.0
Sangat
Setuju 2 6.7 100.0
Total 30 100.0
Rekapitulasi data mean dan persentase persepsi audiens antara iklan hard selling
dan iklan soft selling
Rekapitulasi data mean dan persentase persepsi audiens :
Iklan
Hard
Sellin
g
Iklan
Soft
Sellin
g
Tingkat Rerata
Persepsi Audiens
3,66 3,77
Tingkat Persentase
Persepsi Audiens
73% 75%
Selisih Tingkat
Persentase
Persepsi Audiens
2%
Meskipun jawaban sangat bervariasi namun pada akhirnya kedua iklan ini hanya
berselisih tingkat persentase persepsi sebesar 2%.
Uji Paired Sample T-test
Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara persepsi audiens
terhadap iklan Toyota New Yaris versi hard selling dengan soft selling.
Uji Validitas
Sumber: Data diolah oleh peneliti
dengan (SPSS) 17.0 for windows (2019).
Hasil dari penelitian ini tidak terdapat
perbedaan persepsi audiens terhadap
kedua iklan. Iklan hard selling dan soft selling tersebut sama-sama dipersepsi
secara positif. Persepsi disebut sebagai inti dari komunikasi karena jika persepsi
tidak akurat maka komunikasi tidak akan berjalan secara efektif. Persepsi dalam
penelitian ini dilihat dari 3 dimensi pembentuknya yaitu perhatian, penafsiran,
serta pengetahuan.
Toyota New Yaris merupakan produk keluaran Toyota pada 20 Februari 2018
yang memilih generasi muda sebagai target marketnya. Agar pesan penjualan
dapat diterima dengan baik oleh sasaran, Toyota beriklan dengan gaya hard
selling dan soft selling. Kedua iklan tersebut setelah diteliti ternyata sama-sama
dipersepsi positif oleh responden. Perhitungan menunjukkan bahwa iklan hard
selling dipersepsi oleh audiens sebesar 73% sedangkan iklan soft selling sebesar
75%. Hasil secara umum menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi audiens
terhadap kedua iklan. Hal ini disebabkan karena kedua iklan memiliki
keunggulan di poin-poin tertentu yang kemudian menghasilkan perhitungan akhir
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
yang tidak jauh berbeda.
Teori yang digunakan dan relevan dalam penelitian ini yaitu teori perbedaan
individu. Persepsi bersifat pribadi dan subjektif. Setiap individu memiliki tingkat
perhatian, kepentingan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berbeda. Hal tersebut
akan membuat individu memiliki selektivitas yang berbeda pula terhadap
komunikasi massa. Hasil yang berbeda tersebut kemudian diolah dan didapat
kesimpulan bahwa kedua iklan sama-sama dipersepsi secara positif. Ini berarti
Toyota sebagai pengiklan sudah beriklan dengan dengan baik. Dalam hal ini
Toyota memerhatikan keunggulan dari masing-masing iklan dan kemudian
menggunakan keduanya. Selain itu, tujuan Toyota untuk meningkatkan penjualan
dan membangun citra merek dapat tercapai melalui kedua iklan.
Kesimpulan
Responden memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda terhadap kedua jenis
iklan. Jawaban responden yang bervariasi sesuai dengan teori yang digunakan,
yaitu teori perbedaan individu. iklan soft selling memiliki nilai persepsi positif
lebih besar daripada iklan hard selling, juga memiliki nilai-nilai serta
pengetahuan yang kemudian dapat diterima dengan baik oleh responden. Persepsi
negatif ataupun netral pada indikator tertentu menunjukkan iklan tersebut masih
kurang dalam hal penyampaian pesannya. Hal ini menunjukkan kurangnya
informasi dapat menimbulkan persepsi yang salah dan kelengkapan informasi
akan membantu penerima informasi untuk memiliki persepsi yang lebih cermat.
Iklan hard selling memiliki persepsi sebesar 73% sedangkan iklan soft selling
memiliki persepsi sebesar 75%. Selisih sebesar 2% tersebut menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan persepsi audiens yang signifikan dalam penelitian ini.
Perpaduan antara iklan hard selling dan soft selling akan memudahkan pengiklan
dalam mencapai tujuannya untuk meningkatkan penjualan produk serta
membangun citra merek. Ini terjadi karena setiap jenis iklan memiliki keunggulan
dan kelemahan masing-masing.
Daftar Pustaka
Afiana, R., and Priyanto, ‘An Analysis of the Acceptance of Cbt Vhs Application
Using Technology Acceptance Model (Tam) and Theory of Planned
Behavior (Tpb) Integration’, Journal of Physics: Conference Series, 1140.1
(2018) <https://doi.org/10.1088/1742-6596/1140/1/012026>
Ekanita, Pipit, and Amik Khosidah, ‘HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN
DAN SIKAP WUS TERHADAP Insiden Kanker Payudara Di Negara-
Negara Asia Mencapai 20 per 100 . 000 Penduduk ( Anonim , 2002 ).
Kanker Payudara Di Indonesia Merupakan Kanker Kedua Paling Banyak
Diderita Kaum Wanita Setelah Kanker Mu’, Jurnal Ilmiah Kebidanan,
0281641655.274 (2013), 167–77
<https://doi.org/10.1073/pnas.1412481111>
Elsa, Paulos Marisa dos Santos, ‘No Title’, Applied Microbiology and
Biotechnology, 85.1 (2008), 2071–79
<https://doi.org/10.1016/j.bbapap.2013.06.007>
Ge, Zhishen, Daoyong Chen, Jingyan Zhang, Jingyi Rao, Jun Yin, Di Wang, and
others, ‘Facile Synthesis of Dumbbell-Shaped Dendritic-Linear-Dendritic
Triblock Copolymer via Reversible Addition-Fragmentation Chain Transfer
Polymerization’, Journal of Polymer Science, Part A: Polymer Chemistry,
45.8 (2007), 1432–45 <https://doi.org/10.1002/pola.21914>
‘Komunikasi Efektif ( Suatu Pendekatan Lintas Budaya ) Author : Genre :
Pages ’:, 2004
Kriyantono, Rachmat, and Bernard McKenna, ‘Developing a Culturally-Relevant
Public Relations Theory for Indonesia’, Jurnal Komunikasi: Malaysian
Journal of Communication, 33.1 (2017), 1–16
<https://doi.org/10.17576/jkmjc-2017-3301-01>
Mada, Universitas Gadjah, and Universitas Islam Indonesia, ‘Borderless
Communities & Nations With Borders’
Mirandha, Ira Yuni, and Universitas Telkom, ‘Mengandung Humor Dan Tidak
Mengandung Humor’, PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan
Masyarakat, 1.2 (2017), 112–23
Ngabekti, ‘Daftar Pustaka’, Journal of Chemical Information and Modeling,
2011, 2013, 1689–99 <https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004>
Pelayanan, Kinerja, Kantor Kecamatan, Samarinda Ulu, and Rezza Perdana,
‘Kinerja Pelayanan E-KTP Di Kantor Kecamatan Samarinda Ulu (Rezza
Perdana S.P)’, 2013
Prihatini, Monika Sawitri, Ririn Probowati, and Heri Wibowo, ‘KABUPATEN
JOMBANG Father Characteristics In Posyandu Participation Of Father ’ s
Care In Dusun Rejoagung Desa Rejoagung Ploso Jombang District
Posyandu Balita Dusun Rejoagung Desa’, September, 2017, 15–23
Sinaga, Henry, ‘Jurnal UM Nurhadi 2013 Oleh : Jurusan Teknik Mesin
Soliha, Silvia Fardila, ‘Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan
Kecemasan Sosial’, 4.1 (2015), 1–10
<https://doi.org/10.14710/interaksi,4,1,1-10>
‘Tabel 1 Adalah Tabel Berisi Pembagian Jenis Peserta Berdasarkan Pekerjaan’,
1–21
Trisnanto, Atang, and Arief Daryanto, ‘PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA
BARAT Impact of Central Government Expenditures on Rice Production
Increase in West Java Province’, 2014, 1–15
Wulandari, Z., E. Taufik, and M. Syarif, ‘Kajian Kualitas Produk Susu
Pasteurisasi Hasil Penerapan Rantai Pendingin’, Jurnal Ilmu Produksi Dan
Teknologi Hasil Peternakan, 5.3 (2017), 94–100
<https://doi.org/10.29244/jipthp.5.3.94-100>
No Title‘ ,حسنی،محمد ,’ نوین های رسانه و 1385فرهنگ
<http://www.ghbook.ir/index.php?name= های رسانه و فرهنگ
نوی
option=com_dbook&task=readonline&book_id=13650&page=73&chkh&ن
ashk=ED9C9491B4&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component>