library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah...

43
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Retail 2.1.1 Bisnis Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier , yang berarti memotong ataumemecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semuakegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepadakonsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.Ritel jugamerupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahannilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untukpenggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga.Seringkali orang-orangberanggapan bahwa ritel hanya berarti menjual produk-produk di toko.Tetapi, riteljuga melibatkan layanan jasa, seperti jasa layanan 11

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Retail

2.1.1 Bisnis Ritel

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier , yang berarti memotong

ataumemecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai

semuakegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung

kepadakonsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan

bisnis.Ritel jugamerupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang

melakukan penambahannilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan

kepada para konsumen untukpenggunaan atau konsumsi perseorangan maupun

keluarga.Seringkali orang-orangberanggapan bahwa ritel hanya berarti menjual

produk-produk di toko.Tetapi, riteljuga melibatkan layanan jasa, seperti jasa

layanan antar (delivery service) ke rumahrumah dan tidak semua ritel dilakukan di

dalam toko. (Utami2006, p4)

Menurut Berman dan Evans (2007, p4), ritel meliputi kegiatan usaha yang

terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk keperluan

pribadi, keluarga, atau rumah tangga.Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan

konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang-barang yang dimilikinya

dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan.Ritel juga

menyediakan pasar bagi para produsen untuk menjual produk-produk

11

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

mereka.Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur distribusi yang

menghubungkan produsen dengan konsumen.Jalur distribusi adalah sekumpulan

atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai

tujuan akhir.

2.1.2 Strategi Ritel

Istilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi

merchandise, strategi lokasi, strategi promosi, ataupun strategi penetapan merek

yang dikeluarkan oleh pihak ritel itu sendiri (private label).Strategi tersebut

memengaruhi keputusan ritel terutama pengambilan keputusan yang

strategis.Menurut Berman dan Evans (2007, p12), strategi ritel adalah keseluruhan

rencana atau kerangka kerja yang memandu actions dari peritel.Strategi ritel

idealnya hanya bertahan selama satu tahun.

Setiap peritel, tanpa melihat bentuk atau jenis ritel tersebut, harus

menggunakan enam langkah perencanaan strategi sebagai berikut:

1. Menentukan jenis bisnis yang berkenaan dengan kategori barang atau jasa

danorientasi khusus perusahaan tersebut (seperti full service).

2. Menentukan tujuan jangka panjang dan pendek untuk sales dan profit ,

pangsapasar, citra, dan sebagainya.

3. Menentukan target pasar berdasarkan karakteristik (seperti jenis kelamin

danlevel pendapatan) dan kebutuhan konsumen.

12

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

4. Merancang rencana jangka panjang, keseluruhan yang memberikan

arahanumum untuk perusahaan.

5. Mengimplementasikan strategi integral yang menggabungkan faktor-

faktorseperti lokasi toko, product assortment , harga, iklan, dan etalase

untukmencapai tujuan.

6. Secara teratur mengevaluasi kinerja dan memperbaiki kelemahan atau

masalahmasalah ketika diobservasi.

Menurut Utami (2006, p56), strategi ritel adalah pernyataan yang menjelaskan beberapa

hal berikut ini:

1. Pasar sasaran (target market), yaitu segmen-segmen pasar yang

direncanakanuntuk dilayani terkait dengan aktivitas memfokuskan sumber

daya yang harusdisiapkan oleh ritel.

2. Format yang direncanakan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

targetpasar. Format ritel adalah gabungan ritel yang didasarkan pada sifat

atau ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga,

pemasangan iklan dan program promosi, desain toko dan lokasi

khusus.

3. Dasar perencanaan ritel adalah untuk memperoleh keuntungan bersaing

yangdapat dipertahankan (sustainable competitive advantage), atau

keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka

panjang.

13

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Dengan demikian, tiap strategi ritel akan meliputi

(1) Pemilihan segmen target pasar dan penentuan format ritel dan

(2) Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel

untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi. Strategi ritel

dapat mengembangkan keunggulan bersaing yang memungkinkan

ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi.

2.1.3 Lokasi

Menurut Jiaqin Yan dan Huei Lee (1997) keputusan pemilihan lokasi

meliputiorganisasi perusahaan untuk menemukan lokasi, memindahkan lokasi

atau memperluas operasi perusahaan.Proses pengambilan keputusan fasilitas

lokasi antara lain identifikasi, analisis,Evaluasi dan seleksi alternative yang

ada.Gudang, toko ritel, terminal,dan lahan penyimpanan adalah fasilitas khusus

untuk pemilihan lokasi.Pemilihan lokasi biasanya dimulai dengan pengenalan

terhadap kebutuhan kapasitas tambahan.Keputusan ini kemudian dibuat untuk

memulai pencarianuntuk lokasi yang terbaik

Seperti yang telah di ketahui, pemilihan lokasi memiliki implikasi strategi

yang sangatpenting untuk operasi lokasi tersebut,karena keputusan lokasi

biasanya akanmelibatkan komitmen jangka panjang dari sumber daya dan tidak

dapat diubah ubah. Secara khusus, pemilihan lokasi mungkin mempunyai

pengaruh signifikan terhadap strategi posisi kompetitif perusahaandalam halbiaya

operasi, kinerja kecepatan pengiriman,dan fleksibilitas perusahaan untuk bersaing

dalampasar.

14

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Lebih dari 90% penjualan ritel terjadi di toko. Dengan demikian,

pemilihanlokasi toko adalah salah satu keputusan strategis yang paling signifikan

di ritel.Menurut Cox dan Brittain (2004, p56), lokasi toko harus dipilih agar

dapatmencerminkan kebutuhan kelompok pelanggan yang telah didefinisikan

sebelumnya.(Berman dan Evans2007, p262) Keputusan lokasi sangatlah

kompleks, biayabisa sangat tinggi, hanya sedikit fleksibilitas sesaat lokasi telah

dipilih, dan atributatributlokasi mempunyai dampak yang besar terhadap strategi.

Sehingga, lokasi ritelyang tepat merupakan faktor penentu bagi keberhasilan

peritel.Pemilihan lokasimemerlukan pengambilan keputusan yang panjang karena

dalam pemilihan lokasiterdapat banyak kriteria yang harus dipertimbangkan,

seperti ukuran dan ciri-ciripopulasi, persaingan, akses transportasi, ketersediaan

parkir, lingkungan di sekitartoko, biaya properti, lama perjanjian, dan faktor

lainnya.Menurut Utami (2006, p104), hal yang membuat suatu lokasi memiliki

dayatarik secara spesifik adalah aksesibilitas.Aksesibilitas suatu lokasi adalah

suatukemudahan bagi konsumen untuk masuk dan keluar dari lokasi tersebut.

Analisis inimemiliki dua tahap, yaitu:

1. Analisis makro

Untuk mengukur aksesibilitas lokasi pada tingkat makro, ritel secara

bersamaan mengevaluasi beberapa faktor seperti pola-pola jalan, kondisi

jalan, dan hambatannya.

. 2. Analisis mikro

15

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Analisis ini berkonsentrasi pada masalah-masalah pada sekitar lokasi,

seperti visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk atau

jalan keluar.

Berdasarkan penelitian Yavas (1994), terdapat dua atribut utama dari

dimensi location, yaitu:

1. Lokasi yang mudah dijangkau.

2. Fasilitas parkir yang luas.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) yang dikutip oleh

Pujiastuti, terdapat empat atribut utama dari dimensi location, yaitu:

1. Waktu tempuh perjalanan menuju tempat berbelanja.

2. Kelancaran arus lalu lintas.

3. Banyaknya sarana transportasi yang menunjang.

4. Lingkungan sekitar yang aman.

2.2 Investasi

2.2.1 Pengertian Investasi

Investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka, yakni dana,

kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi pada proyek tertentu baik

proyek tersebut baru atau perluasan proyek, dalam jangka panjang Husein Umar

(2003, p1).

16

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Menurut Downes dan Goudman dalam buku studi kelayakan proyek

karangan Suratman (2001, p6) memberikan pengertian investasi sebagai

berikut:”..Investment can refer to financial investment (where an investor puts

money into avehicle) or to an investment of effort and time on the part of

individual who wants to reap profits from the success of his labor ..”

Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia investasi adalah penanaman

modal atauuang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh

keuntungan. Sehingga dapatdisimpulkan investasi adalah pengeluaran yang

ditujukan untuk mempertahankan atau meningkatkan persediaan kapital (capital

stock) yang diharapkan dapat memberikan pengembalian yang menguntungkan

dimasa yang akan datang.

2.2.2 Ciri-ciri Investasi

Ciri-ciri investasi berdasarkan pendapat Siswanto Sutojo (2000, p2)

adalah:

1. Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar.

2. Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan), baru

dapat dinikmati sepenuhnya beberapa masa setelah investasi dilakukan.

3. Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi.

4. Keputusan investasi proyek yang keliru, tidak dapat direvisi begitu saja,

seperti halnya keputusan memberikan kredit penjualan kepada pelanggan

baru secara tidak tepat, tanpa harus menderita kerugian yang cukup besar.

2.2.3 Manfaat Investasi

17

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Manfaat investasi adalah untuk meningkatkan jumlah perdagangan ekspor,

menciptakan lapangan kerja baru, dan penghematan pengeluaran devisa (Siswanto

Sutojo 2000, p3).

2.3 Ekspansi

2.3.1 Pengertian Ekspansi

Berdasarkan pendapat Keown, Scott, Martin, dan Petty (2001, p231)

ekspansidimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja,

atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus–menerus

didalam perusahaan.

2.3.2 Bentuk-bentuk Dari Ekspansi

1. Business expansion atau ekspansi bisnis adalah Ekspansi yang dijalankan

tanpa mengakibatkan perubahan stuktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini

perusahaan tidak menambah modal kerja saja dengan menggunakan

kapasitas produksi yang tersedia didalam perusahaan.Oleh karenanya

perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidaklah dibutuhkan

tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan

struktur modalnya.Sering disebut juga ekspansi yang berangsur–angsur.

2. Financial expansion atau ekspansi keuangan adalah Ekspansi yang

dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisir alat–

alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih

perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain dan lain–lain.

Bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang,

18

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur

modalnya.Sering disebut ekspansi yang melonjak.

2.3.3 Keuntungan–keuntungan Bagi Perusahaan Yang Mengadakan

Ekspansi

1. Adanya produksi yang ekonomis:

a. Makin besar perusahaan mempunyai kemungkinan yang lebih

besar untuk dapat bekerjadengan biaya produksi rata–rata atau harga

pokok yang lebih rendah.

b. Penggunaan yang lebih efisien.

c. Adanya stabilitasi dalam produksi dan makin berkurangnya

kerugian–kerugian karenamenganggurnya aktiva–aktiva tetap.

2. Pembelian dan penjualan yang ekonomis:

a. Kedudukan terhadap penjual lebih kuat, sehingga dapat

mengadakan pembelian dengansyarat–syarat yang menguntungkan.

b. Pembelian dalam jumlah besar, memungkinkan pembelian dapat

dilakukan langsung darisumbernya.

3. Manajemen ekonomis

Manajemen merupakan faktor yang konstan, sedangkan bagian–bagian,

pabrik, perusahaanyang ditambahkan adalah meruapakan faktor–faktor

variabel.Ekspansi disini dimaksudkanuntuk mencapai titik efisiensi

19

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

manajemen yang optimal atau untuk mendapatkan imbanganyang sebaik–

baiknya antara menajemen dengan faktor–faktor variabel tersebut.

4. Pembelanjaan yang ekonomis

Makin besarnya perusahaan memberikan kemungkinan untuk dapat

menggunakan modalnyadengan lebih efisien. Apabila perusahaan menuju

kepada laba yang maksimal, makaperusahaan akan menambah modalnya

sampai laba yang diperoleh dari modal yangdiinvestasikan terakhir adalah

sama dengan tingkat bunga yang berlaku.

2.4 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

2.4.1 Sejarah AHP

Konsep sistem pendukung keputusan diperkenalkan pertama kali oleh

Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management

Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung seluruh

tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih

data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses

pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

Konsep dasar pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih

diantara sekian banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif

keputusan meliputi keputusan kadakepastian, keputusan berisiko, keputusan

ketidakpastian dan keputusan dalam konflik.

20

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu

teori pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty,

seorang ahli matematika yang bekerja pada University of Pitsburgh di

Amerika Serikat, pada awal tahun 1970-an.

Model ini hingga kini sudah mengalami berbagai pengembangan.

Beberapa sifat atau karakter dari model AHP ini adalah:

1. pembobotan kriteria dilakukan dengan cara

membandingkansepasang kriteria (pairwise). Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan hubungan yang tegas antara dua buah kriteria yang

diperbandingkan.

2. Hubungan antara kriteria yang diperbandingkan kemudian

diberinilai bobot. Nilai bobot antara 2 hingga 9 menunjukkan nilai kriteria

satu lebih penting daripada nilai kriteria yang diperbandingkan.

Sedangkan nilai pecahan antara 1/2 hingga 1/9 menunjukkan nilai

kriteria satu lebih rendah daripada nilai kriteria yang diperbandingkan.

Salah satu kritis terhadap metode ini adalah kesulitan responden dalam

menetapkan nilai bobot angka terhadap hubungan antar kriteria. Namun, hal

ini dapat diatasi dengan beberapa teknik wawancara atau penggantian angka

bobot dengan kondisi kualitas hubungan. Artinya, hubungan antar kriteria

tidak dipertanyakan dalam bentuk skala angka melainkan dengan skala

gradasi tingkat preferensi. Tingkat konsistensi responden juga dapat

dievaluasi.

21

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Salah satu teknik pengambilan keputusan/ optimasi multivariate yang

digunakandalamanalisiskebijaksanaan.PadahakekatnyaAHP merupakan suatu

modelpengambilkeputusanyangkomprehensif dengan memperhitungkan hal-hal

yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan

dengan AHP pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-

model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan

lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian

menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen

kesalahan sistem (Saaty,2001).

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu

model pengambilan keputusan yang sering digunakan. Memanfaatkan pakar

sebagai nara sumber dan sekaligus responden. Pendapat satu orang yang

benar-benar menguasai permasalahan lebih baik daripada pendapat 1.000

orang yang tidak memahami permasalahan.

Sebagai contoh, OPEC menggunakan AHP untuk memilih strategi

dalam upaya mewujudkan tujuannya (Permadi, 1992). Bayazit and Karpak

(2005) menggunakan AHP dalam menyeleksi pemasok (supplier) untuk pasar

modern. Pemilihan berbagai alat transportasi dengan menggunakan AHP

dilakukan oleh Teknomo (1999). Bourgeois (2005) juga menggunakan

AHPuntuk menyusun prioritas topik-topik penelitian yang akan diusulkan

oleh UNCAPSA, sebuah lembaga riset yang dikelola oleh UN-ESCAP.

22

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Menurut Bourgeois (2005) AHP umumnya digunakan dengan tujuan

untuk menyusun prioritas dari berbagai alternatif/pilihan yang ada dan

pilihan-pilihan tersebut bersifat kompleks atau multi kriteria. Secara umum,

dengan menggunakan AHP, prioritas yang dihasilkan akan bersifat konsisten

dengan teori, logis, transparan, dan partisipatif. Dengan tuntutan yang

semakin tinggi berkaitan dengan transparansi dan partisipasi, AHP akan

sangat cocok digunakan untuk penyusunan prioritas kebijakan publik yang

menuntut transparansi dan partisipasi.

Selanjutnya Saaty (2001) menyatakan bahwa proses hirarki

analitik(AHP)menyediakan kerangka yang memungkinkan untuk

membuatsuatu keputusan efektif atas isu kompleksdenganmenyederhanakan dan

mempercepat proses pendukung keputusan. Pada dasarnya AHP adalah suatu

metode dalam merinci suatu situasi yang kompleks, yang terstruktur kedalam

suatu komponen-komponennya. Artinya dengan menggunakan pendekatan

AHP kita dapat memecahkan suatu masalah dalam pengambilan keputusan.

2.4.2 Prinsip Kerja AHP

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks

yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta

menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variable

diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut

secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagaipertimbangan

23

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

tersebut kemudian dilakukan sintesauntukmenetapkanvariabelyang memiliki

prioritastinggi dan berperan untuk mempengaruhihasil pada sistem tersebut

(Marimin, 2004).

Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional

dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang

mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya.

Terdapat 4 aksioma-aksioma yang terkandung dalam model AHP,

yaitu sebagai berikut;

1. Reciprocal Comparison

Artinya pengambilan keputusan harus dapat memuat perbandingan dan

menyatakan preferensinya. Prefesensi tersebut harus memenuhi syarat

resiprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B

lebih disukai daripada A dengan skala 1/x.

2. Homogenity

Artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala

terbatas atau dengan kata lain elemen- elemennya dapat dibandingkan

satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen-

elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk

cluster (kelompok elemen) yang baru.

3. Independence

24

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria

tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh

objektifkeseluruhan. Ini menunjukkanbahwapolaketergantungan dalam

AHP adalah searah,maksudnya perbandingan antara elemen- elemen

dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen- elemen

pada tingkat diatasnya.

4. Expectation

Artinyauntuktujuanpengambilkeputusan.Strukturhirarki diasumsikan

lengkap. Apabilaasumsi ini tidakdipenuhi makapengambil keputusan tidak

memakai seluruh kriteria atau objektif yang tersedia atau diperlukan

sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.

Kelebihan dari metode AHP ini adalah sebagai berikut;

1. Struktur yang berhierarki, sebagai konsejuensi dari kriteria

yang dipilih sampai subkriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkanvaliditassampaidengan batastoleransi inkonsistensi

berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para

pengambilkeputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan

outputanalisis sensitivitas pengambilan keputusan.

25

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

2.4.3 Prosedur AHP

AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu

prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi

criteria). Karena sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan

dalam penyusunan prioritas.

Di samping bersifar multi kriteria, AHP juga didasarkan pada suatu

proses yang terstruktur dan logis. Pemilihan atau penyusunan prioritas

dilakukan dengan suatu prosedur yang logis dan terstruktur. Kegiatan tersebut

dilakukan oleh ahli-ahli yang representatif berkaitan dengan alternatif-

alternatif yang akan disusun prioritasnya (Bougeois, 2005).

Dalam pengambilan keputusan dengan metode AHP, langkah-

langkahkegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mendefinisikan suatu kegiatan yang memerlukan pemilihan

dalampengambilan keputusannya, seperti;

b. Menentukan kriteria dan alternatif-alternatif tersebut terhadap

indentitaskegiatan membuat hierarkinya.

c. Membuat matriks “pairwise comparison” berdasarkan criteria

focus dengan memperhatikan prinsip-prinsip “comparative judgment”

d. Buatlah matriks pairwise comparison dengan memperhatikan prinsip-

prinsip comparative judgment berdasarkan kriteria pada tingkatdiatasnya.

26

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

2.4.4 Perhitungan Metode AHP

Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :

1. Mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang

diinginkan.Dalam menyusun prioritas, maka masalah penyusunan

prioritas harus mampu didekomposisi menjadi tujuan (goal) dari

suatu kegiatan, identifikasi pilihan-pilihan (alternatif), dan

perumusan kriteria (kriteria) untuk memilih prioritas.

2. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.

Hirarki adalah abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi

interaksi antara komponen dan juga dampak-dampaknya pada sistem.

Penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan untuk

menggambarkan elemen sistem atau alternatif keputusan yang

teridentifikasi.

Langkah pertama adalah merumuskan tujuan dari suatu kegiatan

penyusunan prioritas. Setelah tujuan dapat ditetapkan, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan kriteria dari tujuan tersebut. Persoalan

yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria

dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki seperti gambar

dibawah ini

27

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

§

Gambar 2.1 Struktur Hierarki AHP

3. Penilaian prioritas elemen kriteria dan alternatif

Setelah masalah terdekomposisi, maka ada dua tahap penilaian

atau membandingkan antar elemen yaitu perbandingan antar kriteria dan

perbandingan antar alternatif untuk setiap kriteria. Perbandingan antar

kriteria dimaksudkan untuk menentukan bobot untuk masing masing

kriteria. Di sisi lain, perbandingan antar alternatif untuk setiap

kriteria dimaksudkan untuk melihat bobot suatu alternatif untuk suatu

kriteria. Dengan perkataan lain, penilaian ini dimaksudkan untuk

melihat seberapa penting suatu pilihan dilihat dari kriteria tertentu.

Biasanya orang lebih mudah mengatakan bahwa elemen A lebih

penting daripada elemen B, elemenBkurangpentingdibanding dengan

28

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

elemen C, dsb. Namunmengalamikesulitanmenyebutkan seberapapenting

elemen Adibandingkanelemen Batau seberapa kurang pentingnya elemen

B dibandingkan dengan elemen C. Untuk itu kita perlu membuat tabel

konversi dari pernyatan prioritas ke dalam angka- angka.

Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9

adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat.. Masing-

masingperbandingan berpasangan dievaluasidalam Saaty’sscale 1 –

9sebagai berikut;

Most Important Naeutral Most Imporant

Element A 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Element B

Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan

Intensitas Kepentingan Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya (Equal Importance)

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada

29

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan pertimbangan yang berdekatan (Compromise values)

Sumber: Saaty, T.L The Analytical Hierarchy Process: Planning, Priority Setting,

Resource Allocation.Pittsburgh University Pers. 1990. P. 97

a. Pengertian nilai tengah-tengah adalah Jika

elemen A sedikit lebih penting dari elemen B maka kita

seharusnya memberikan nilai 3, namun jika nilai 3 tersebut

dianggap masih terlalu besar dan nilai 1 masih terlalu kecil maka

nilai 2 yang harus kita berikan untuk prioritas antara elemen A

dengan elemen B.

b. Tabel diatas tidak disebutkan konversi nilai

elemen A kurang penting dari elemen B karena pernyataan elemen

A kurang penting dari elemen B sama dengan pernyataan nilai

elemen B lebih penting dari elemen A

4. Membuat matriks berpasangan

untuk setiap kriteria dan alternatif, kita harus melakukan

perbandingan

berpasangan(pairwaisecomparison)yaitumembandingkansetiap elemen

dengan elemen lainnya pada setiap tingkat hirarki secara

30

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

berpasangan sehingga didapat nilai tingkat kepentingan elemen

dalambentukpendapatkualitatif.Untuk

mengkuantifikasikanpendapatkualitatiftersebutdigunakanskala penilaian

sehingga akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka

(kuantitatif).

Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk

menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Kriteria kualitatif

dan kriteria kuantitatif dapat dibandingkan sesuai dengan penilaian yang

telah ditentukan untuk menghasilkan ranking dan prioritas.

Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat

keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap

elemen lainnya Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level

hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A,

kemudian diambil elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, A3

dan A4. Maka susunan elemen-elemen yang dibandingkan tersebut

akan tampak seperti pada gambar matriks di bawah ini :

Tabel 2.2 Contoh matriks perbandingan berpasangan

A1 A2 A3 A4

A1 1 1/2 1/5 1/3

A2 2 1 1/3 1

A3 5 3 1 ½

31

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

A4 3 1 2 1

Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar elemen

digunakan skalabilangandari1sampai 9 sepertipadaTabel2.1, Penilaian ini

dilakukan olehseorang pembuat keputusan yang ahli dalam bidang

persoalan yang sedang dianalisa dan mempunyai kepentingan

terhadapnya.

Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya sendiri

maka diberi nilai 1. Jikaelemen i dibandingkan dengan elemen j

mendapatkan nilai tertentu, maka elemen j dibandingkan dengan

elemen i merupakan kebalikannya.

Cara mengisinya adalah dengan menganalisa prioritas antara

elemenbarisdibandingkandenganelemen kolom.Dalam prakteknya kita

hanya perlu menganalisa prioritas elemen yang terdapat dibawah pada

garis diagonal (kotak dengan warna dasar putih) yang ditunjukan dengan

warna kuning atau diatas garis diagonal yang ditunjukan dengan

kotak warna hijau.

Hal ini sesuai dengan persamaan matematika yang

menyebutkan jika A:B= X, maka B : A = 1/X. Contoh: jika prioritas

elemen A2 (baris) : elemen A1 (kolom) = 2, maka prioritas elemen A1

(baris) : elemen A2 (kolom) = 1/2 (lihat rumus persamaan

perbandingan matematika diatas).

32

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Sehingga prioritas setiap elemen antara elemen A1 : elemen A1 =

1, elemen A3 : elemen A1 = 5, elemen A3 : elemen A2 = 3, elemen A4 :

elemen A1 = 3, elemen A4 : elemen A2 = 1, elemen A4 : elemen A3 = 2.

Selanjutnya adalah menentukan bobot pada tiap elemen, nilai

bobot ini berkisar antara 0 - 1. dan total bobot untuk setiap kolom adalah

1. Cara menghitung bobot adalah angka pada setiap kotak dibagi

denganpenjumlahan semua angka dalam kolom yang sama.Contoh : bobot

dari (elemen A1, elemen A1) = 1/ (1+2+5+3) = 0.090, (elemen A2,

elemen A1) = 2 / (1+2+5+3) = 0.181.

Dengan perhitungan yang sama bobot prioritas tabel elemen di atas

menjadi:

Tabel 2.3 Matriks Hasil Normalisasi

A1 A2 A3 A4

A1 0.091 0.091 0.057 0.118

A2 0.182 0.182 0.094 0.353

A3 0.455 0.545 0.283 0.176

A4 0.273 0.182 0.566 0.353

5. Penentuan nilai bobot prioritas

Baik kriteriakualitatif,maupunkriteriakuantitatif, dapat

dibandingkan sesuaidenganpenilaianyang telah ditentukanuntuk

33

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

menghasilkanbobotdanproritas.Bobotatauprioritas dihitungdengan

manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik.

Selanjutnya adalah mencari nilai bobot untuk masing-masing

elemen. Caranya adalah (mengambil contoh dari tabel 2.3 di atas) dengan

melakukan penjumlahan setiap nilai bobot prioritas pada setiap baris

tabel dibagi dengan jumlah elemen. Sehingga diperoleh bobot

masing- masing elemen adalah:

Elemen A1 = (0.091 + 0.092 + 0.057 + 0.118) / 4 = 0.089 (8.9%)

Elemen A2 = (0.182 + 0.182 + 0.094 +0.353) / 4 = 0.203 (20.3%),

dengan perhitungan yang sama elemen A3, elemen A4

Elemen A3= 0.365 (36.5%)

Elemen A4 = 0.343 (34.3%)

Sehingga jumlah total bobot semua elemen = 1 (100%) sesuai

dengan kaidah pembobotan dimana jumlah total bobot harus bernilai

100. Kaidah pembobotan menyatakan bahwa:

1. Nilai bobot KPI berkisar antara 0 - 1 atau antara 0% -

100% jikakita menggunakan prosentase.

2. Jumlah total bobot semua KPI harus bernilai 1 (100%)

3. Tidak ada bobot yang bernilai negatif (-).

34

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Hasil perbandingan berpasangan AHP dalam bobot prioritas yang

mencerminkan relatif pentingnya elemen-elemen dalam hirarki. Terdapat

tiga jenis bobot prioritas yaitu:

Local priority weights (LPW), menyatakan relatif pentingnya

sebuah elemen dibandingkan dengan induknya (Aplikasi untuk level A,

B dan C).

Average priority weights (APW), menyatakan relatif pentingnya

sebuah elemen dibandingkan dengan satu set induknya (Aplikasi hanya

untuk level B), danGlobal priority weights (GPW), menyatakan relatif

pentingnya sebuah elemen terhadap tujuan keseluruhan (Aplikasi untuk

semua level).

6. Pengujian Konsistensi Logis

Saaty’sAHP juga memberikanpertimbangan terhadap

pertanyaanmengenailogikakonsistensidarievaluator.Indeks konsistensi (CI)

adalah perhitungan matematis untuksetiapperbandingan berpasangan---

matrik perbandingan.CIinimenyatakandeviasikonsistensi.Kemudian

indeks acak (Random index/RI), sebagai hasil dari respon acak yang

mutlak dibagi dengan CI dihasilkan rasio konsistensi(CRs).Semakin

tinggiCRsmakasemakinrendah konsistensi, demikian juga sebaliknya.

Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan

secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

35

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara

berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan

ordinal. Hubungantersebutdapatditunjukkansebagaiberikut(Suryadi &

Ramdhani, 1998):

Hubungan kardinal : aij .ajk = aik

Hubungan ordinal : Ai > Aj, Aj >Ak maka Ai > Ak

Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut :

a. Dengan melihat preferensi multiplikatif, misalnya bila

anggur lebih enak empat kali dari mangga dan mangga lebih

enak dua kali dari pisang maka anggur lebih enak delapan kali

dari pisang.

b. Dengan melihat preferensi transitif, misalnya anggur lebih enak

dari mangga dan mangga lebih enak dari pisang maka anggur lebih

enak dari pisang.

Pada keadaan sebenarnya akan terjadi beberapa penyimpangan dari

hubungan tersebut, sehingga matriks tersebut tidak konsisten

sempurna.Hal ini terjadi karena ketidakkonsistenan dalam preferensi

seseorang.

Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut :

36

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

a. Mengalikan matriks awal dengan nilai bobot proritas

bersesuaian. b. Menjumlahkan hasil perkalian per baris.

c. Hasil penjumlahan tiap baris dibagi nilai bobot

prioritasbersangkutan dan hasilnya dijumlahkan.

d. Hasil c dibagi jumlah elemen, akan didapat λmaks.

e. Indeks Konsistensi (CI) = CI =

f. Rasio Konsistensi = CR =

dimana RI adalah Indeks Random konsistensi, dilihat dari

tabelRandomIndeksdibawahsesuaidengan ukuran n. Jika rasio

konsistensi ≤ 0.1, hasil perhitungan data dapat

dibenarkan/konsisten. Daftar RIdapatdilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4 Random Indeks

Ukuran Matriks (n) Nilai RI

1,2 0,00

3 0,58

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

37

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewIstilah strategi juga sering digunakan dalam bisnis ritel, seperti strategi merchandise, strategi

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

38