jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi...

26
“Integration Supply Chain chapter 06 design and managing the supply chain” Sistem Push, Pull dan Sistem Push-Pull, Strategi Pengendalian Permintaan, Dampak penggunaan teknologi Internet dalam rantai pasok Contoh kasus : Perusahaan Komputer Dell Inc Author : simchi-levi, kaminsky Dibuat oleh HARDI I. Pendahuluan Tantangan yang dihadapi dunia manufaktur berubah dan semakin berat dari masa-kemasa. Di era tahun 1960an Orang mengenal ford sebagai salah satu perusahaan ternama didunia. Mereka terkenal memiliki kemampuan memproduksi mobil yang standar,yaitu “model T” berwarna hitam. Ford mengatakan akan memenuhi semua permintaanany color as long as it is black” . Sistem produksi mereka kita kenal dengan istilah mass production atau produksi masal. Pada tahun 1970-1980an persaingan dunia manufaktur meningkat seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dan mulai diperhitungkannya industri Jepang dalam dunia bisnis global. Keunggulan bersaing pada era ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan industri menciptakan banyak output per satuan waktu. Bahkan disadari bahwa kualitas produk sangat tergantung pada proses, manusia dan sistem secara keseluruhan. Pengendalian kualitas tidak lagi cukup dengan hanya dilakukan dengan model inpeksi produk, tetapi lebih fundamental dengan melihat proses. 1

Transcript of jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi...

Page 1: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

“Integration Supply Chain chapter 06 design and managing the supply chain”Sistem Push, Pull dan Sistem Push-Pull, Strategi Pengendalian Permintaan,

Dampak penggunaan teknologi Internet dalam rantai pasokContoh kasus : Perusahaan Komputer Dell Inc

Author : simchi-levi, kaminsky

Dibuat olehHARDI

I. Pendahuluan

Tantangan yang dihadapi dunia manufaktur berubah dan semakin berat dari masa-kemasa.

Di era tahun 1960an Orang mengenal ford sebagai salah satu perusahaan ternama didunia.

Mereka terkenal memiliki kemampuan memproduksi mobil yang standar,yaitu “model T”

berwarna hitam. Ford mengatakan akan memenuhi semua permintaan” any color as long as it is

black”. Sistem produksi mereka kita kenal dengan istilah mass production atau produksi masal.

Pada tahun 1970-1980an persaingan dunia manufaktur meningkat seiring dengan munculnya

perusahaan-perusahaan baru dan mulai diperhitungkannya industri Jepang dalam dunia bisnis

global. Keunggulan bersaing pada era ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan industri

menciptakan banyak output per satuan waktu. Bahkan disadari bahwa kualitas produk sangat

tergantung pada proses, manusia dan sistem secara keseluruhan. Pengendalian kualitas tidak lagi

cukup dengan hanya dilakukan dengan model inpeksi produk, tetapi lebih fundamental dengan

melihat proses. Munculah kemudian konsep pengendalian kualitas seperti istilah (SPC)

statistical process control dan (TQM) Total Quality Management.

Pelaku industripun mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan

cepat hanya dengan perbaikan di internal sebuah perusahaan manufaktur tidaklah cukup. Ketiga

aspek tersebut membutuhkan peran semua pihak mulai supplier yang mengolah bahan baku dari

alam menjadi komponen, pabrik yang mengubah komponen dan bahan baku menjadi produk

jadi, perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku dari supplier ke pabrik, serta

jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan. Kesadaran semua

pihak dalam pembuatan produk yang murah, berkualitas dan cepat inilah yang kemudian

melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu supply chain management (SCM).

II. Latar Belakang

1

Page 2: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Pada bab 1 di buku design and managing the supply chain , pembahasan supply chain

manajemen berkutat pada integrasi supplier, produsen, pergudangan dan penyimpanan.

Tantangan dalam supply chain seringkali dibahas dan tentu saja adalah mengenai integrasi yang

mengordinasikan semua aktifitas rantai pasok diantara lintas sektor atau lintas departemen dalam

perusahaan melalui: pengurangan biaya, peningkatan layanan, dan pengurangan bullwhip effect

yaitu permintaan yang sebenarnya relatif stabil ditingkat pelanggan akhir namun berubah

menjadi fluktuatif di bagian hulu supply chain dan semakin kehulu peningkatan tersebut semakin

besar (lee at al,1997, pujawan,2004), pemakaian bahan baku yang baik serta daya tanggap

terhadap perubahan pasar. Beberapa perusahaan memiliki cara tersendiri untuk mengantisipasi

perubahan tersebut dengan cara koordinasi antara bagian produksi, transportasi, dan bagian

persediaan barang.

Secara umum integrasi dalam supply chain adalah mulai dari front end sampai dengan back end.

Front end dalam supply chain meliputi : permintaan dari pelanggan, kemudian back end adalah

kegiatan produksi yang dilakukan dalam perusahaan. Pada pembahasan ini akan mengambarkan

peluang dan tantangan dalam integrasi di kegiatan supply chain diantaranya :

Jenis strategi supply chain, yang didalamnya ada strategi push, strategi pull dan strategi yang

tergolong baru yaitu push-pull strategi.

Gambaran strategi supply chain mengenai produk di perusahaan

Strategi supply chain yang berkaitan dengan permintaan

Dampak dari teknologi internet yang berkaitan dengan integrasi supply chain

Kenyataan, bahwa penggunaan teknologi informasi sangat penting dalam integrasi supply chain.

Di beberapa kasus, rancangan teknologi informasi akan memberikan keuntungan dalam daya

saing, dan beberapa kasus lain jaringan informasi menjadi mahal dikarenakan informasi yang

akurat atau informasi yang jujur.

III. Metode

III.1. Sistem Push, sistem Pull dan sistem Push-Pull strategi

2

Page 3: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Strategi supply chain yang umum dikategorikan sebagai strategi push atau strategi pull .

Hal ini kemungkinan karena sistem industri yang mengalami perubahan pada tahun

1980-an, dimana sistem industri terbagi menjadi beberapa bagian.

3.1.1 Push-based supply chain

Dalam strategi push-based supply chain, keputusan produksi dan pengiriman adalah

didasarkan pada peramalan jangka panjang. Peramalan permintaan diterima dari gudang

oleh retail. Oleh karenanya, penggunaan strategi push-based supply chain, untuk

merespon perubahan dari permintaan pasar tergantung dari informasi retail atau gudang.

Dalam kondisi ini permintaan yang tidak pasti antara permintaan gudang ke pabrik

dengan permintaan riil oleh konsumen akan menyebabkan bullwhip efek. Peningkatan

perubahan permintaan dikarenakan :

Jumlah persediaan barang yang berlebihan dari semestinya yang memerlukan biaya

penyimpanan cukup besar

Perubahan kapasitas pada produksi semakin besar

Tingkat layanan yang kurang diterima oleh konsumen

Produk menjadi kedaluwarsa dalam arti ketinggalan atau kuno

Secara khusus, efek bullwhip akan menyebabkan ketidak efisienan di utilitas, karena

lebih sulit dalam perencanaan dan pengelolaan. Untuk lebih cepatnya proses yang

demikian itu tidak bisa diselesaikan hanya melalui pembagian kapasitas produk.

Dalam strategi push-based supply chain ini, sering kali didapatkan peningkatan biaya

transportasi, persediaan barang dalam jumlah yang besar, sehingga produksi menjadi

mahal, dalam kondisi yang demikian perusahaan dianjurkan segera merubah strategi

yang digunakan.

3.1.2 Pull-based supply chain

Dalam pull-based supply chain, produksi dan barang yang dikirimkan terjadi koordinasi

dari peramalan permintaan barang oleh pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena adanya

aliran informasi dari permintaan pelanggan. Yaitu pelanggan bisa langsung menghubungi

perusahaan dalam hal permintaan barang tidak perlu harus melewati retail atau gudang

terlebih dahulu. Sistem pull ini dijalankan sejak produsen menyadari beberapa hal :

3

Page 4: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Mengantisipasi penurunan permintaan dari pelanggan

Penurunan persediaan diretailer sejak tingkat penyimpanan meningkat

Adanya perubahan pada sistem di bagian produksi

Penurunan persediaan karena pengurangan volume produksi

Di dalam sistem pull-based supply chain, bisa kita lihat adanya pengurangan yang cukup

berarti pada tingkat persediaan, menambah kemampuan dalam mengelola sumberdaya

dan mengurangi sistem pembayaran ketika dibandingkan dengan strategi sistem push-

based. Namun sistem pull based ini juga memiliki resiko yaitu apabila pemenuhan barang

dalam tempo yang terlalu lama, maka konsumen akan mengalihkan permintaan kepada

produsen lainnya.

3.1.3 Push-pull supply chain

Dalam strategi push-pull supply chain ada beberapa tahapan dalam aplikasinya dan

diantara tahapan tersebut adalah push-based, dan selanjutnya dengan strategi pull-based

system. Penggabungan kedua strategi ini dikenal dengan kondisi push-pull strategi.

Pemahaman lebih mendalam dimulai dari pengadaan material yaitu dimulai dari

perencanaan dan pengiriman kepada pelanggan dalam rentang waktu yang lama. Strategi

push-pull diterapkan jika kondisi pengiriman kebeberapa tempat dengan lokasi yang

berbeda dengan jarak yang jauh.

Sebagaimana produsen komputer PC yang membuat dan mengirimkan semua komponen

produk berdasarkan keputusan peramalan. Ini yang dinamakan push sistem. Berbeda

dengan salah satu contoh dari strategi push-pull dalam memproduksi kebutuhan pesanan

pelanggan.

Pengamatan dari kasus, perusahaan olahan akan memiliki daya saing tinggi jika mampu

meramalkan jumlah permintaan secara tepat. Ditambah, permintaan suku cadang yang

lengkap sampai dengan menjadi produk jadi.

Dell komputer menggunakan strategi yang sangat efektif dan unggul sebagai contoh

pemanfaatan strategi push-pull di dalam supply chain manajemen. Seperti dalam gambar

dibawah ini :

4

Page 5: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Perusahaan dalam merencanakan dan memproduksi barang yang spesifik memerlukan

waktu yang lama. Produsen mulai memproduksi barang secara masal yang memiliki

kesamaan atau sejenis dalam part komponen. Produk menjadi berbeda pada saat

dinyatakan dalam permintaan. Dalam kata lain, pada umumnya produk dibuat dan

dikirimkan berdasarkan waktu dan jumlah permintaan.

3.1.4 Identifikasi strategi yang tepat dalam supply chain

Pertanyaan mendasar adalah strategi apa yang harus digunakan dalam memproduksi

produk tertentu? Dan seharusnya perusahaan menggunakan strategi push-based supply

chain, pull-based supply chain atau push-pull strategi?, gambar selanjutnya akan

menjelaskan hubungan supplay chain antara produk dan industri pengolahnya.

5

Gb 1. Push-pull supply chains

Page 6: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Penjelesan pada gambar diatas adalah :

Pada kuadran pertama menjelaskan industri yang memiliki karakteristik ketidak pastian

tinggi dalam permintaan dan bila diproduksi dalam jumlah sedikit maka nilai skala

ekonominya rendah sehingga strategi yang diterapkan adalah Pull dan push strategi.

Kuadran kedua menjelaskan industri memiliki tingkat permintaan fluktuatif sementara

nilai memiliki nilai ekonomis untuk mengurangi biaya produksi

Kuadran ketiga memiliki tingkat permintaan yang rendah dan tidak tentu dan memiliki

nilai ekonomi yang tinggi jika diproduksi dalam jumlah yang banyak.

Sedangkan kuadran keempat menjelaskan produk yang memiliki karakteristik permintaan

yang rendah dari pelanggan.

Dalam kasus diatas ada celah atau gap yang membedakan antara kebutuhan dan strategi

dalam distribusi. Strategi produksi mengikuti pull-based strategi sejak tidak bisa

terpenuhinya jumlah permintaan produk dalam waktu lama. Disisi lain pengiriman barang

harus memiliki nilai ekonomi untuk mengurangi biaya transportasi. Ketika pelanggan

memesan barang maka perusahaan segera membuat, menyimpan dan mengirimkan kepada

pelanggan tersebut dimana pelanggan berada.

3.1.5 Implementasi strategi push-pull

Implementasi dari strategi push-pull untuk produk yang berbeda. Sebagaimana pada kuadran

I diatas merupakan produk yang memiliki kompeksitas tinggi. Hal ini tentu saja sangat

tergantung dari beberapa faktor yaitu, merupakan produk yang komplek, produksi sesuai

6

Gb 2. Matching supply chain strategy with product

Page 7: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

dengan urutan proses, kejelasan hubungan pemasok dengan industri. Persamaan pada

penerapan push-pull tergantung pada lingkungan lokasi dimana push-pull diterapkan.

Sebagaimana industri mobil yang memiliki rantai produksi yang panjang. Push strategi

diaplikasikan pada rantai pasok dimana kebutuhan dari permintaan yang tidak tetap dan

relatif sedikit sehingga memerlukan perencanaan peramalan jangka panjang. Di sisi lain pull

strategi diterapkan pada lintas produksi yang mempunyai rantai pasok yang mempunyai

ketidakpastian terhadap waktu pemenuhan pesanan yang tinggi. Selagi pemenuhan

permintaan yang relatif masih sedikit, tingkat layanan tidak lagi menjadi hal yang

dipermasalahkan sehingga fokus pada pengurangan biaya. Dalam kondisi ini, peran supply

chain tidak hanya bermanfaat pada saat permintaan yang rendah tapi juga waktu pengiriman

yang lama dan yang kompleks.

Implikasinya perbedaan proses bisnis akan berbeda juga model supply chain yang

dipergunakan. Proses penyelesaian pesanan sebagai contoh aplikasinya. Proses perencanaan

supply chain untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam waktu yang dekat misalnya

dalam waktu mingguan atau bulanan.

III.2. Strategi Pemenuhan Permintaan

Pembahasan ini menjelaskan integrasi proses informasi permintaan dalam rantai pasok. Ada

dua hal dalam proses permintaan :

Peramalan permintaaan

7

Tabel 1. Peran Push dan Pull di Supply Chain

Page 8: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Adalah sebuah proses pemenuhan permintaan berdasarkan data masa lalu yang digunakan

untuk menentukan permintaan yang akan datang.

Bentuk permintaan

Adalah proses dimana perusahaan dapat menentukan permintaan melalui strategi

perencanaan pemasaran, potongan harga, pengenalan produk baru melalui peramalan

permintaan.

Informasi permintaan yang tidak lengkap dalam meramalkan sesuai dengan perhitungan

maka disebut peramalan eror atau tingkat kesalahan peramalan. Kesalahan peramalan

permintaan yang tinggi mempengaruhi kualitas suppy chain.

III.3. Dampak Teknologi Internet dalam Supply Chain

Perkembangan teknologi internet yang digunakan dalam dunia bisnis sangat besar

sekali dewasa ini. Sebagai contoh pengguna teknologi internet adalah perusahaan komputer

ternama Dell Inc dan penerbitan buku Amazon.com. Dimulai dari proses pelanggan yang

memesan melalu internet ke perusahaan tersebut.

Sejalan dengan itu, ada kendala supply chain yang menyertai saat penggunaan

internet ini sebagai media bisnis. Strategi elektronik bisnis seharusnya mengurangi biaya,

peningkatan layanan, dan lebih fleksibel, dan tentu saja mendatangkan keuntungan yang

besar. Pada kenyataanya harapan bisnis melalui teknologi internet ini membawa dampak

pada beberapa bisnis yang sudah lama berjalan.

Sebagai contoh industri mabel dengan situs living.com dan furniture.com. Perusahaan

mebel yang terletak North Carolina pada tahun 19999 ini awalnya adalah perusahaan mebel

yang cukup terkenal. Bahkan sempat menduduki peringkat sebagai top-line perusahaan

mebel. Setelah melakukan promosi di Amazon.com ternyata mengalami kebangkrutan

dikarenakan sistem internal pada perusahaan yang bermasalah. Sehingga pemenuhan

kebutuhan kepada pelanggan menjadi tidak sesuai yang diharapkan. Namun contoh sukses

dalam pemanfaatan teknologi internet ini adalah Dell Inc.

3.3.1 Elektronik Bisnis

8

Page 9: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai supply chain, kita mulai

dengan mengenal definisi e-bisnis dan e-commerce.

E-bisnis adalah elektronik bisnis yang merupakan bentuk dan proses pemanfaatan

teknologi internet dengan fokus pada improvisasi layanan bisnis

E-commerce adalah transaki bisnis melalui internet

Dari difinisi ini masing-masing memiliki kekususan. Pertama, e-commerce

merupakan bagian dari E-bisnis. Kedua, teknologi internet berada dibalik perubahan

bisnis dan terakhir fokus pada e-bisnis adalah layanan bisnis yang mandiri, yaitu antara

pebisnis dengan pelanggan, antara pebisnis dengan pebisnis yang saling melakukan

transaksi.

Beberapa perusahaan harus mengenal teknologi internet ini yang dapat memberikan

dampak yang besar dalam kualitas rantai pasok mereka. Ditambah lagi perusahaan bisa

melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah strategi push

dalam rantai pasok mereka.

3.3.2 Industri Grosir

Sebagaimana industri grosir, yang menerapkan push-based strategi dalam

persediaan di gudang berdasarkan peramalan. Melalui pemanfaatan teknologi internet

yaitu dengan sistem online, industri grosir akan menghemat biaya pengiriman serta cepat

dalam menanggapi permintaan dalam waktu yang relatif pendek.

3.3.3 Indusri Buku

Pemanfaatan internet di industri penerbitan buku adalah contoh perubahan supply

chain dari push ke pull dan push-pull. Ketika Amazon.com sudah eksis 10 tahun yang

lalu, model supply chain mereka adalah murni pull sistem yang tidak memerlukan

gudang dan persediaan. Itu karena Amazon.com menjual nama yang sudah terkenal.

Peningkatan volume penjualan pada Amazon dikarenakan distributor Imgran Book yang

mendukung banyak menyediakan buku dalam penjualan. Namun pada saat musim

liburan, Amazon.com tidak dapat memenuhi permintaan. Karena Imgran Book sebagai

mitra dari Amazon.com mengesampingkan sistem persediaan yang mengurangi biaya

keuntungan. Pada saat permintaan meningkat, kedatangan Imgran tidak memberikan

9

Page 10: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

keuntungan untuk beberapa kategori buku, karena Amazon.com memiliki kemampuan

memperkirakan jumlah permintaan yang tidak tentu tanpa distributor.

Amazon.com sekarang ini adalah perusahaan yang memiliki pandangan bahwa

diperlukan gudang di tiap negara dimana persediaan bisa dikontrol. Sistem yang

digunakan untuk mengelola persediaan adalah dengan push strategi.

3.3.4 Industri Ritail

Industri retail secara umum lambat dalam merespon persaingan dari sistem

pergudangan melalui internet. Namun tidak semua demikian sebagaimana jika kita klik di

mortar giants akan tampak Wal-Mart, K-Mart, Target dan yang lainnya. Retail ini

memperkenalkan sistem bisnisnya dengan internet secara keseluruhan. Permintaan dari

online mereka melalukan stok dan penyimpanan. Kapasitas yang besar, produk yang

cepat beredar, harus didasarkan pada perhitungan yang cermat karena harus memenuhi

sistem supply chain yang dimiliki.

3.3.5 Industri Transportasi

Penggunaan teknologi internet dalam penerapan strategi supply chain adalah

sebuah paradigma dalam penyelesaian pemenuhan kebutuhan pelanggan. Dari mulai

pemenuhan pada satu produk yang besar sampai dengan produk yang memiliki

komponen rinci yang tentunya lebih komplek. Strategi penyelesaian pesanan melalui

integrasi internet ini adalah sesuatu yang bagus bagi dunia transportasi khususnya jasa

pengiriman, sebagaimana the parcel dan LTL.

Pengiriman melalui elektronik memberikan kemampuan dalam layanan secara mendunia

antara pelanggan dengan pebisnis maupun pebisnis dengan pebisnis. Contoh tabel berikut

adalah keunggulan dari e-fulfillment.

10

Tabel 2. Traditional fulfillment Vs E-fulfillment

Page 11: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Dari tabel diatas jelas sekali perbedaaanya antara pemenuhan permintaan secara

tradisional (traditional fulfillment) dengan pemenuhan permintaan dengan teknologi

internet (e-fulfillment). Perbedaan itu adalah sebagai berikut :

1. Pemenuhan permintaan secara tradisional strategi supply chainnya menggunakan

push strategi, sedangkan e-fulfillment dengan push-pull strategi

2. Penyimpanan secara tradisional adalah barang atau produk dalam jumlah besar,

sedangkan e-fulfillment dengan jumlah atau ukuran yang lebih kecil strategi

3. Dari sisi pengaturan logistiknya secara tradisional adalah dengan membagi dimana

lokasi berada e-fulfillment pengaturan logistiknya sangat komplek

4. Tujuan pengirimannya jauh atau memakan waktu yang lama, sedangkan dengan

teknologi internet bisa disesuikan dengan kondisi geografi dan lokasi dimana

pelanggan berada

5. Lead time berdasarkan perencanaan supplay chain, sedangkan e-fulfillment sangat

singkat atau pendek.

Demikian adalah teori yang mendasari pembahasan dalam chapter 06 tentang integrasi

supply chain. Sebagai contoh integrasi ini adalah studi kasus Dell Inc.

IV. Studi Kasus “ DELL Inc”

Overview

11

Page 12: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Michael Dell usia 19 tahun pada tahun 1984 adalah pemilik

dari perusahaan komputer terkenal dengan merk Dell Inc. Dia

memiliki pandangan bisnis yang cukup simple yaitu bagaimana

membuat dan menjual komputer kepada orang. Dell memiliki

keyakinan bahwa melalui pembuatan komputer PC akan

memperoleh keuntungan, pertama akan menjual langsung

tanpa melalui distributor yang bisa menekan harga, kedua membuat PC dalam jumlah besar

akan mengurangi biaya dan resiko dengan membawa persediaan dalam jumlah banyak.

Pada suatu saat komputer Dell akan lebih kompetitif dibanding dengan para pesaingnya

selagi menjaga kredibilitasnya. Pada tahun 1990-an, Dell merupakan perusahaan yang

menjual komputer terbanyak. Selanjutnya pada tahun 1998, Dell memiliki 12% market

share dari produk sejenis di pasar. Dan di internet Dell penguasa pasar sejumlah 6%.

Pertumbuhan besar perusahaan Dell adalah di Eropa. Dan pada tahun 1998 penjualan Dell

merambah hingga ke Asia yang memperoleh market share sebesar 35%. Dell komputer

memiliki keunggulan selama tahun 1990-an dan akan sama kedepan melalui manajemen

stok yang baik. Produk yang dibuat dan dijual Dell adalah komputer PC, laptop, server dll.

Company Background

Pada usia 13 tahun, Michael Dell mulai menjalankan bisnis dari email lengkap dengan

katalok dan menjual secara grosir hingga $2.000 per bulan. Pada usia 16 mulai masuk di

Houston Post dan pada usia 17 tahun dia sudah bisa membeli BMW dari uang bisnisnya.

Selanjutnya Dell mendaftarkan diri di Universitas Texas pada tahun 1983 sebagai calon

dokter, tapi segera dia beralih dengan menyukai komputer dan mulai menjual komponen

PC di akademi komputer. Dia membeli RAM, disk drive dari komputer IBM dan dia sering

memasok dari IBM dengan harga yang lebih rendah 10 sampai 15 %. Pada bulan April

1984 penjualan berjalan dengan nilai $80.000 per bulan. Dell keluar dari sekolah dan

konsen pada perusahaan. Dia mendirikan perusahaan PCsLtd dan menjadi retail dengan

barang berlebih. Bisnis Dell untuk menjual komponen dan PC dia menggunakan nama

perusahaan PCs Limited. Strateginya adalah menjual langsung kepada pemakai atau end

user, sehingga Dell memiliki perusahaan baru yang setara dengan IBM. Bahkan produk

yang dijualpun hampir sama dengan IBM dan tentunya dengan harga yang jauh lebih

12

Page 13: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

rendah yaitu 40% dibawah harga PC IBM. Perusahaan Dell awal mula memiliki 40

karyawan, Dell bekerja 18 jam perhari dan dia sering tidur dikantornya. Adanya kebijakan

fiskal pada tahun 1986, penjualan meningkat hingga $33 milyar.

Selama sekian tahun PCs Ltd, memperoleh uang, karyawan dan sumberdaya yang

menguntungkan. Dell mengganti model bisnisnya dan menambah kapasitas produksi untuk

yang lebih besar. Pada tahun 1987 perusahaan yang didirikan diberi nama Dell Komputer.

Dan kantor internasional juga dibuka pada tahun yang sama. Pada tahun 1988 Dell

menambah jumlah tenaga penjual untuk melayani pelanggan yang lebih banyak. Pelanggan

mulai dari masyarakat, pemerintah dan perusahaan publik lainnya. Sehingga nilai

penjualan meningkat menjadi $34,2 milyard. Pada tahun 1990 Dell berhasil membukukan

penjualan dengan nilai $388 milyard, memiliki market share 2-3 % dan karyawan diatas

150 orang. Visi Dell adalah Dell merupakan komputer yang akan datang sebagai PC

komputer ketiga di dunia.

Competing Value Chain Models in the Personal Computer Industry Rantai nilai pada perusahaan Dell adalah penjualan langsung ke konsumen dengan

meminimalkan biaya di jalur distribusi.

Dell Computer's Strategy Strategi Dell mulai dibangun melalui beberapa bisnis inti : membangun perusahaan, sesuai

pesanan, kemitraan dengan suplier, metode just-in-time komponen persediaan, penjualan

langsung, segementasi pasar, serta memiliki data dan informasi yang banyak melalui

kemitraan dengan suplier dan pelanggan. Melalui strategi ini, perusahaan berharap

memperoleh apa yang Michael Dell namakan” virtual integration atau integrasi maya”

sehingga bisnis Dell akan berdampak nyata kepada suplier dan pelanggan dengan demikian

semua bagian memiliki kesamaan dalam organisasi.

Build-to-Order Manufacturing and Mass Customization

Dell membuat stasion kerja, server untuk melayani pesanan, pelanggan Dell dapat

memesan sesuai kebutuhannya berdasarkan aplikasi yang akan digunakan. Pesanan

langsung direspon oleh Dell. Barang pesanan dirakit dalam lintas produksi oleh pekerja.

13

Page 14: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

Order pesanan sudah terbagi sesuai dengan spesifikasi yang pelanggan butuhkan. Ketika

PC yang akan dirakit sampai pada stasion kerja operator hanya berdiri disamping dengan

komponen yang sudah siap dirakit. Setelah operator selesai merakit secara otomatis

komponen akan diperiksa ulang untuk dicocokan dengan spesifikasinya. Melalui strategi

penjualan langsung tentu saja Dell tidak perlu menyimpan barang sebelum barang

sebagaimana para pesaing yang masih menggunakan rantai nilai yang konvensional. Dell

memiliki tiga tempat untuk merakit PC yaitu di Austin, Texas; Limerick, Ireland and

Penang Malysia. Tempat lain yang mulai dibangun untuk pengembangan bisnis Dell

adalah China, karena perusahaan berharap PC di China akan segera memperoleh pasar

yang besar.

Partnerships with Suppliers

Dell sangat percaya dengan membuat reputasi yang baik dengan suplier akan

melangsungkan bisnisnya. Manajemen juga meyakini hal yang sama bahwa dengan

membangun reputasi yang baik dengan suplier maka akan saling memberikan keuntungan

jangka panjang. Dell menjelaskan berbagi informasi merupakan aspek penting dalam

kemitraan.

Market Segmentation

Dell melakukan penjualan pada level individu, bisnis kecil melalui telephon facsimile dan

internet. Call center yang berada di U.S memberikan informasi kepada pelanggan Dell.

Dan pelanggan dapat mengatakan atau meminta tentang spesifikasi model yang diinginkan

serta membayar memalui kartu kredit. Dell juga menyediakan layanan di 7 tempat di Eropa

dan Asia dan pelanggan bisa menelpon kapan saja gratis. Sebagai contoh misalnya

pelanggan menelpon dari Lisbon, Portugal akan otomatis akan tersambungkan dengan call

center yang berada di Montpelier, Prancis dan kembali terhubung ke Portugis oleh

marketingnya.

Dalam chapter 06, integrasi supply chain pada kasus Dell adalah memilih dan

mengimplementasikan penyelesaian berdasarkan biaya dan tingkat kesulitan dalam

dalam supply chain pada kasus Dell.

14

Page 15: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

1. Pada gambar 6-4, L5 lebih dipilih dibandingkan L6 dengan alasan sebagai berikut

bahwa Dell komputer menerapkan push-pull strategi, artinya pada saat kegiatan

perakitan di empat wilayah yaitu Austin, Texas; Limerick, Ireland and Penang Malysia dan

China, Dell menggunakan push strategi agar komponen yang diproduksi lebih banyak

dan cepat, namun pada saat mulai merakit sampai pengiriman kepada konsumen Dell

menggunakan pull strategi hal ini dikarenakan produk komputer yang sudah selesai

dirakit dan didistribusikan kepada pelanggan akhir atau end user tidak mengalami

kerusakan. Jika menggunakan L6 berarti produk motherboard dan chasis dirakit di

China setelah itu didistribusikan pada supplier logistik hal ini akan berdampak tidak

efisien saat produk rakitan mengalami kecacatan sehingga L5 lebih dipilih, Pada L5

terjadi integrasi equipment di supplier logistiknya. kemudian ada konsekuensi biaya

pada L5 namun tidak terjadi pada L6 hal ini pada L5 biaya distribusi melalui dua jalur

yaitu pesawat dan kapal. Pengiriman komponen melalui moda udara ini berdampak

pada penggunaan biaya yang lebih dibandingkan dengan moda laut ataupun darat.

2. Perancangan komputer Dell berdasarkan tabel 6-1 adalah terbagi menjaid dua bagian

komponen yang penting yaitu motherboard dan chassis. Motherboard atau sering

disebut mainboard merupakan perangkat komputer yang berfungsi sebagai tempat

perangkat-perangkat lain, seperti prosesor, memori, VGA Card, Sound Card, dan LAN

Card. Setiap perangkat memiliki slot tersendiri vang memungkinkan perangkat tersebut

melekat di motherboard. Selain dilengkapi dengan slot-slot, motherboard juga

dilengkapi jalur-jalur koneksi yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer

berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Chipset atau memory CPU hanya dapat

menyimpan data dan instruksi di register yang berukuran kecil sehingga tidak dapat

menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses program.

Untuk itu CPU harus dilengkapi memori utama. Ukuran memori ditunjukkan oleh

satuan byte, misalnya 1 Mb, 4 Mb, 8 Mb, atau bahkan ada yang sampai 2 Gb.

Kemudian peranan case atau penutup dalam komputer juga sangat penting perananya

untuk melindungi dari debu dan yang lainnya.

3. Rekomendasi atau usulan yang mudah jika pasokan chipset mengalami kekurangan

adalah dengan melakukan kontrak suplier chipset. Beberapa hal yang harus dilakukan

dalam melakukan kontrak denagn suplier yaitu:, a, suplier harus kapabel atau memiliki

15

Page 16: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

kemampuan. Ketika memutuskan untuk melakukan kontrak suplier chipset maka pihak

Dell memastikan bahwa original equipment manufakturers (OEMs) memiliki

kapabilitas yang dipersyaratkan.;, b, memiliki daya saing, artinya bermitra dengan

perusahaan yang memiliki harga yang murah, kecepatan dalam pemenuhan

permintaan;c, Teknologi, yaitu memilih suplier yang mengaplikasikan teknologi

sebagai pendukung yang dalam hal ini berkaitan dengan suplier chipset yang

diperlukan.

4. Optimalisasi yang dilakukan oleh TIM BPI dalam menangani sistem yang komplek

sangat baik yaitu dengan nowledge management yang digunakan Dell untuk fokus

terhadap supplier-nya adalah dengan menggunakan Supply Chain Management (SCM).

SCM ini bertujuan untuk mengintegerasikan semua kegiatan perusahaan dalam

meningkatkan hubungan di semua tingkatan. Dalam rangka membangun proses bisnis

yang efektif, semua mitra bisnis diharuskan untuk sharing. Agar berkembang, TIM BPI

membuat sistem informasi internal untuk membuat rincian produk agar terhubung di

dalam SCM. Untuk pengadaan barang, Dell menjalin hubungan dengan pemasok dan

penyedia agar mereka dapat me-manage sementara TIM BPI fokus kepada perakitan

barang. TIM-BPI juga menyediakan database dan metodologi agar supplier mengerti

cara kerjanya. TIM-BPI harus dapat dengan cepat berhubungan dengan supplier untuk

memenuhi permintaan konsumen. Tipe knowledge yang muncul pada saat TIM-BPI

Dell mendapatkan barang dari supplier maupun meminta barang ke supplier adalah

Tacit Knowledge. Karena ketika TIM-BPI Dell telah mendapatkan supplier untuk

selanjutnya terus membuat kerja sama dan men-training karyawannya untuk bisa

seperti karyawan pertamanya pada saat membuat kerja sama, Sedangkan proses

transfer knowledge yang terjadi adalah Serial Transfer dan Strategic Transfer. Serial

Transfer karena tiap penerimaan karyawan baru akan selalu di-training dan Strategic

Transfer karena harus mempunyai perkembangan akan produknya, jadi karyawan lama

harus memikirkan bagaimana caranya agar hubungan dengan supplier bagus dan

mendapatkan barang dengan grade A.

5. Dell akan efektif dengan jalur distribusi melalui L5 yaitu dengan melakukan kontrak

manufaktur. Sehingga jalur L5 ini memberikan banyak keuntungan seperti :

16

Page 17: jhonhardi.comjhonhardi.com/wp-content/uploads/2012/06/Integration... · Web viewDitambah lagi perusahaan bisa melihat manfaat yang lebih jauh dari teknologi internet yang bisa merubah

a) Pemasok chipset mampu untuk menyediakan chipsets dalam jumlah yang telah

disepakati, sehingga tidak akan terjadi gangguan di dalam rantai pasokan chipset pc

desktop.

b) Permasalahan pada kualitas. Motherboard dipastikan dalam kondisi yang baik dan

tidak bermasalah saat pemasangan.

c) Peramalan yang akurat pada jalur L5. Dell memerlukan keakuratan yang lebih

dalam pemenuhan permintaan ddari pelanggan. Pada Jalur L5 ini, keakuratan dari

chipset lebih baik karena faktor resiko tehadap kecacatan lebih rendah setelah

sampai di supplier logistics.

*********

17