makassar.bpk.go.id · Web viewDinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang...
Transcript of makassar.bpk.go.id · Web viewDinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang...
1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 1
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 1 TAHUN 2009
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 181 ayat (1) undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 tahun 2008. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Bupati telah menyempurnakan rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2009 sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 399/II/tahun 2009 tentang evaluasi rancangan peraturan daerah tentang APBD Kabupaten Bantaeng tahun anggaran 2009.
b. bahwa penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan agar
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
2
peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran 2009 tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Bantaeng tahun anggaran 2009.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran RI Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4048);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
3
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3688);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
4
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4138);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
5
21 Tahun 2007 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4503);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502) ;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574) ;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4575);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4576) ;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4577) ;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
6
140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar. Pelayanan Minimal (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4585) ;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4593);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4614);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4738);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebaigaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 3 Tahun 2007 tentang Kedudukan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
7
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 3);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 5);
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENGdan
BUPATI BANTAENG
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 sebagai berikut :
a. Pendapatan Daerah Rp. 364.180.871.216,00b. Belanja Daerah Rp. 381.227.362.008,00
Defisit Rp. (17.046.490.792,00)
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
8
d. Pembiayaan 1. Penerimaan Daerah Rp. 18.238.816.960,002. Pengeluaran Daerah Rp. 1.192.326.168,00
Pembiayaan Netto Rp. 17.046.490.792,00
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun Rp 0,00berkenaan
pasal 2
(1) pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf a terdiri dari :a. Pendapatan Asli Daerah Sejumlah Rp. 14.323.723.000,00b. Dana Perimbangan sejumlah Rp. 304.225.418.616,00c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp. 45.631.729.600,00
sejumlah
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan :a. Pajak daerah sejumlah Rp. 1.488.793.000,00b. Retribusi daerah sejumlah Rp. 2.920.430.000,00c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang Rp. 3.000.000.000,00
dipisahkan sejumlahd. Lain-lain pendapatan asli daerah yang Rp. 6.914.500.000,00
sah sejumlah
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan :a. Dana bagi hasil sejumlah Rp. 31.305.148.616,00b. Dana alokasi umum sejumlah Rp. 227.505.270.000,00c. Dana alokasi khusus sejumlah Rp. 45.415.000.000.00
(4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)huruf cterdiri dari jenis pendapatan: a. Pendapatan Hibah sejumlah Rp. 275.000.000.00 b. Dana darurat sejumlah Rp. 0.00 c. Dana bagi hasil pajak sejumlah Rp. 6.850.000.000.00
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
9
d. Dana penyeusaian dan otonomi khusus sejumlah Rp. 33.001.000.000.00 e. Bantuan keuangan dari provinsi atau Rp. 5.505.729.600.00 dari pemerintah daerah lainn sejumlahya
Pasal 3 (1) Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b terdiri
dari:a. Belanja Tidak Langsung Sejumlah Rp. 165.694.338.684,00b . Belanja Langsung Sejumlah Rp. 215.533.023.324,00
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana yang dimakdud pad ayat (1) huruf a terdiri darijenis belanja:a. Belanja pegawai sejumlah Rp. 144.433.863.940,00b. Belanja bunga sejumlah Rp. 220.650.550,00c. Belanja subsidi sejumlah Rp. 0,00d. Belanja hibah sejumlah Rp. 5.675.000.000,00e. Belanja bantuan sosial sejumlah Rp. 7.750.000.000,00f. Belanja bagi hasil sejumlah Rp. 260.013.300,00g. Belanja bantuan keuangan sejumlah Rp. 6.854.810.894,00h. Belanja tidak terduga sejumlah Rp. 500.000.000,00
(3) Belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :a. Belanja pegawai sejumlah Rp. 27.998.553.500,00b. Belanja barang dan jasa sejumlah Rp. 84.057.450.914,00c. Belanja modal sejumlah Rp 103.477.018.910,00
Pasal 4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf c terdiri dari :a. Penerimaan sejumlah Rp. 18.238.816.960,00b. Pengeluaran sejumlah Rp. 1.192.326.168,00
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
10
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Rp. 16.070.000.000,00 Anggaran sebelumnya (SILPA) sejumlahb. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp. 0,00c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang Rp. 0,00
dipisahkan sejumlahd. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp. 0,00e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman Rp. 0,00 sejumlah Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp. 2.168.816.960,00
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan : a. Pembentukan dana cadangan sejumlah Rp. 0,00b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah Rp. 1.000.000.000,00 daerah sejumlah c. Pembayaran pokok utang sejumlah Rp. 192.326.168,00d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp. 0,00
Pasal 5Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini yang terdiri dari :a. Lampiran I Ringkasan APBD;b. Lampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah dan Organisasi;c. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan
Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
d. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan;
e. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
11
f. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Pergolongan dan Perjabatan;
g. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah;h. Lampiran VIII Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah;i. Lampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan
Pengurangan Aset Tetap Daerah;j. Lampiran X Daftra Perkiraan Penambahan dan
Pengurangan Aset Lainnya;k. Lampiran XI Daftar Kegiatan-kegiatan tahun anggaran
sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;
l. Lampiran XII Daftar Dana Cadangan Daerah; danm. Lampiran XIII Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.
Pasal 6Sebagai landasan operasional pelaksanaan, akan ditetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009.
Pasal 7
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaneg.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 26 Pebruari 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 26 Pebruari 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 1
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
13
BERITA DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 25
PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANTAENGNOMOR 8 TAHUN 2009
TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2009, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Anggaran pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD TAhun Anggaran 2009.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1985 Nomor 68,
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
14
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran RI Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4048);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3688);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
15
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
16
Negara RI Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4138);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4503);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502) ;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574) ;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
17
Negara RI Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4575);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4576) ;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4577) ;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar. Pelayanan Minimal (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4585) ;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4593);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4614);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
18
26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4738);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebaigaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 3 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 3);
30.Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 5);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2009 Nomor 1);
M E M U T U S K A N :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
19
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
Pasal 1Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 sebagai berikut :a. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah Rp. 14.323.723.000,002. Dana Perimbangan Rp.304.225.418.616,00 3. Lain-lain pendapatan
Yang sah Rp. 45.631.729.600,00
Jumlah Pendapatan Rp. 364.180.871.216,00
b. Belanja Daerah 1. Pendapatan Asli Daerah
a. Belanja Pegawai Rp.144.433.863.940,00b. Belanja Bunga Rp. 220.650.550,00c. Belanja Subsidi Rp. 0,00d. Belanja Hibah Rp. 5.675.000.000,00e. Belanja Bantuan Sosial Rp. 7.750.000.000,00f. Belanja Bagi Hasil Rp. 260.013.300,00g. Belanja Bantuan Keuangan Rp. 6.854.810.894,00h. Belanja Tidak Terduga Rp. 500.000.000,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung Rp. 165.694.338.684,00
2. Belanja Langsunga. Belanja Pegawai Rp. 27.998.553.500,00b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 84.057.450.914,00c. Belanja Modal Rp. 103.477.018.910,00
Jumlah Belanja Langsung Rp. 215.533.023.324,00Jumlah Belanja Rp. 381.227.362.008,00Defisit Rp. (17.046.490.792,00)
c. Pembiayaan 1. Penerimaan Rp. 18.238.816.960,00
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
20
2. Pengeluaran Rp. 1.192.326.168,00
Pembiayaan Netto Rp. 17.046.490.792,00
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun Rp 0,00berkenaan
Pasal 2
Ringkasan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.
Pasal 3
Ringkasan Penjabaran APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dirinci lebih lanjut dalam lampiran II Peraturan Bupati ini
Pasal 4
Rincian Penjabaran APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dirinci lebih lanjut dalam lampiran III Peraturan Bupati ini
Pasal 5
Ringkasan Penjabaran APBD menurut Organisasi Perangkat Daerah dan urusan pemerintah daerah, sebagaimana dimasud dalam Pasal 1 dirinci lebih lanjut dalam lampiran IV Peraturan Bupati ini
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
21
Pasal 6Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini
Pasal 7Pelaksanaan Penjabaran APBD yang ditetapkan dalam Peraturan ini dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 8
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
22
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantaneg.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 27 Pebruari 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 27 Pebruari 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
BERITA DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 25
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
23
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 2
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 2 TAHUN 2009
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meringankan beban kerja dan tuntutan pekerjaan serta untuk meningkatkan kapasitas, dipandang perlu memekarkan Dinas Pertanian dan Kehutanan ;
b. bahwa untuk maksud pada huruf a di atas, maka perlu melakukan perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-dinas Daerah Kabupaten Bantaeng;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b diatas perlu membentuk Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
24
Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-ndang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
25
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4535);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota, (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
26
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 24 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 24);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 26).
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENG dan
BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN BANTAENG.
Pasal I
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
27
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 26), diubah sebagai berikut :1. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehinggga keseluruhan bunyi Pasal 2
sebagai berikut :
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Dinas-dinas:1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;4. Dinas Perhubungan dan Infokom;5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;7. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;8. Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil;9. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan
Energi;10. Dinas Pertanian dan Peternakan;11. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;12. Dinas Perikanan dan Kelautan;13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.
2. Ketentuan BAB XI diubah, sehingga keseluruhan isi BAB XI berbunyi sebagai berikut :
BAB XI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
28
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 39 (1) Dinas Pertaniandan Peternakan merupakan unsur
pelaksana otonomi daerah; (2) Dinas Pertanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 40
Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian dan Peternakan.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 41 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 40 Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang Dinas Pertanian dan
Peternakan; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan
Umum bidang Pertanian dan Peternakan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
29
c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang Pertanian dan Peternakan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 42
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri atas:a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan ; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tanaman Pangan, terdiri atas :1. Seksi Perbenihan, Sarana dan Prasarana Tanaman
Pangan; 2. Seksi Pengembangan Produksi dan Perlindungan
Tanaman Pangan; 3. Seksi Bina Usaha dan Pembinaan Kelembagaan
Petani Tanaman Pangan. d. Bidang Holtikultura, terdiri atas :
1. Seksi Perbenihan, Sarana dan Prasarana Holtikultura;
2. Seksi Pengembangan Produksi dan Perlindungan Tanaman Holtikultura;
3. Seksi Bina Usaha dan Pembinaan Kelembagaan Petani Holtikultura.
e. Bidang Peternakan, terdiri atas :1. Seksi Pembibitan, Sarana dan Prasarana
Peternakan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
30
2. Seksi Produksi, Bina Usaha dan Pembinaan Kelembagaan Peternakan;
3. Seksi Kesehatan Hewan. f. Bidang Pengelolaan Lahan dan Air (PLA), terdiri atas :
1. Seksi Pengelolaan Air dan Kelembagaan Petani Pemakai Air;
2. Seksi Pengelolaan Lahan dan Konservasi; 3. Seksi Perluasan Areal, Sarana dan Prasarana.
g. UPTD; h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini.
3. Diantara BAB XI dan BAB XII ditambah 1 (satu) BAB yakni BAB XIA, sehingga keseluruhan isi BAB XIA berbunyi sebagai berikut :
BAB XIADINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
31
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 39a
(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 40a
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kehutanan dan Perkebunan.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 41a
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 40a Dinas Kehutanan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:a. Perumusan kebijakan teknis bidang Dinas Kehutanan dan
Perkebunan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
32
b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang Kehutanan dan Perkebunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang Kehutanan dan Perkebunan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 42a
(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri atas:a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan ; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Bina Hutan, terdiri atas:1. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan2. Seksi Tata Guna Hutan dan Lahan;3. Seksi Perhutanan Sosial.
d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri atas :1. Seksi Perlindungan Hutan; 2. Seksi Produksi dan Peredaran Hasil Hutan;3. Seksi Pemanfaatan Jasa Lingkungan.
e. Bidang Budidaya Perkebunan, terdiri atas :1. Seksi Produksi dan Perlindungan Tanaman; 2. Seksi Perbenihan;3. Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan
Pemasaran.
f. Bidang Sarana Prasarana Perkebunan, terdiri atas :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
33
1. Seksi Alsintan; 2. Seksi Pengembangan Lahan, Konservasi dan
Pemanfaatan Air3. Seksi Sarana, Prasarana dan Kelembagaan Petani.
g. UPTD; h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini
Pasal II
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
34
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 5 Mei 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 19 Mei 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 2
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
35
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2007 NOMOR 26
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 26 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS-DINAS DAERAH
KABUPATEN BANTAENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindak lanjuti ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu Penataan dan Penyempurnaan Kelembagaan Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a diatas perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
36
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-ndang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
37
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota, (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 24 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kab. Bantaeng Tahun 2007 Nomor 24).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTAENG
dan BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN BANTAENG.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng ;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Bantaeng;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
38
3. Bupati adalah Bupati Bantaeng ;4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Bantaeng ;5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantaeng;6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah , Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
7. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng 8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural; 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang profesinya dalam upaya mendukung kelancaran tugas pokok Perangkat Daerah Kabupaten Bantaeng.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Dinas-Dinas :1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga ;2. Dinas Kesehatan;3. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi;4. Dinas Perhubungan dan Infokom; 5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;7. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;8. Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil;9. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi;10. Dinas Pertanian dan Kehutanan 11. Dinas Perikanan dan Kelautan;12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
39
BAB IIIDINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 3
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga merupakan unsur pelaksana otonomi daerah ;
(2) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 4
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendidikan, pemuda dan olahraga; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
40
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 6
(1) Struktur Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri atas :1. Seksi Manajemen Pendidikan Dasar ; 2. Seksi Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar.
d. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri atas :1. Seksi Manajemen Pendidikan Menengah ; 2. Seksi Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah
e. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, terdiri atas :1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ; 2. Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Masyarakat; 3. Seksi Pembinaan Kursus dan Kelembagaan.
f. Bidang Pemuda dan Olahraga, terdiri atas :1. Seksi Pembinaan Pemuda; 2. Seksi Pembinaan Olahraga; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pemuda dan Olahraga.
g. UPTD ;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
41
h. Kelompok Jabatan Fungsional.(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini.
BAB IV DINAS KESEHATAN
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 7
(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah; (2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2 Tugas Pokok
Pasal 8
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kesehatan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
42
Paragraf 3Fungsi
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 10
(1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan , terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan Gizi, terdiri atas :1. Seksi Kesehatan Keluarga ; 2. Seksi Gizi Masyarakat; 3. Seksi Promosi Kesehatan.
d. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dasar dan Sarana Kesehatan, terdiri atas :1. Seksi Kesehatan Dasar ; 2. Seksi Sarana Kesehatan Rujukan, Sarana
Puskesmas dan Jaringannya;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
43
3. Seksi UKS, Kesehatan Remaja dan UKGM. e. Bidang Bina P2PL, terdiri atas :
1. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular;
2. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pembinaan Peran serta Masyarakat
3. Seksi PL dan Pembinaan TTU. f. Bidang Bina Pelayanan Perbekalan Kesehatan, terdiri atas :
1. Seksi Obat dan Perbekalan Kesehatan;2. Seksi Akreditasi, Perizinan dan Obat Khas Indonesia 3. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Obat, Makanan dan
Minuman serta Kosmetik. g. UPTD ;h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.
BAB V DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 11
(1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
44
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 12
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum Bidang
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 14
(1) Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi , terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
45
2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Rehabilitasi, Pembinaan dan Pelayanan Sosial, terdiri atas :1. Seksi Penyuluhan, Bimbingan Sosial dan
Pembinaan Komunitas Terpencil;2. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial;3. Seksi Pembinaan Karang Taruna dan Tenaga
Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM); d. Bidang Pembinaan Organisasi dan Bantuan Sosial, terdiri atas :
1. Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial; 2. Seksi Pembinaan Orsos dan Kepahlawanan; 3. Seksi Urusan Korban Bencana Alam dan
Pembinaan Sumbangan Sosial. e. Bidang Tenaga Kerja, terdiri atas :
1. Seksi Pemberdayaan Tenaga Kerja ; 2. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; 3. Seksi Pengawasan Ketenaga Kerjaan;
f. Bidang Transmigrasi, terdiri atas :1. Seksi Penyiapan Sarana dan Prasarana
Pemukiman; 2. Seksi Pembinaan Reduktitas Transmigrasi ; 3. Seksi Pengembangan Usaha dan Kawasan
Transmigrasi. g. UPTDh. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam lampiran III Peraturan Daerah ini.
BAB VI DINAS PERHUBUNGAN DAN INFOKOM
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
46
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 15
(1) Dinas Perhubungan dan Infokom merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Perhubungan, Infokom dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 16
Dinas Perhubungan dan Infokom mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Perhubungan dan Infokom .
Paragraf 3 Fungsi
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 Dinas Perhubungan dan Infokom menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang Perhubungan dan Infokom; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Perhubungan dan Infokom; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Perhubungan dan Infokom; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
47
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 18
(1) Struktur Organisasi Dinas Perhubungan dan Infokom, terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan ;3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Perhubungan Darat, terdiri atas :1. Seksi Manajemen Lalu Lintas ; 2. Seksi Angkutan Darat ; 3. Seksi Sarana dan Prasarana .
d. Bidang Perhubungan Laut, terdiri atas :1. Seksi Angkutan Laut ; 2. Seksi Pelabuhan ; 3. Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran.
e. Bidang Informasi dan Komunikasi, terdiri atas :1. Seksi Pengembangan Komunikasi; 2. Seksi Informasi Publik; 3. Seksi Sarana Informasi dan Komunikasi.
f. UPTD ; g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan dan Infokom sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan dan Infokom sebagaimana tercantum dalam lampiran IV Peraturan Daerah ini.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
48
BAB VIIDINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 19
(1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 20
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan catatan sipil;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
49
b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang kependudukan dan catatan sipil;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kependudukan dan catatan sipil;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 22
(1) Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Administrasi Kependudukan, terdiri atas :1. Seksi Pencatatan dan Pemutahiran Data; 2. Seksi Penyelenggaraan Mutasi Penduduk; 3. Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian.
d. Bidang Pencatatan Sipil, terdiri atas :1. Seksi Pelayanan Akte ; 2. Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian.
e. Bidang Informasi Kependudukan, terdiri atas :1. Seksi Pengelolaan Informasi Kependudukan ; 2. Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian; 3. Seksi Data dan Laporan.
f. Bidang Perkembangan Kependudukan, terdiri atas :1. Seksi Perencanaan Kependudukan ; 2. Seksi Pengendalian Mobilitas Penduduk.
g. UPTD;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
50
h. Kelompok Jabatan Fungsional(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagaimana tercantum dalam lampiran V Peraturan Daerah ini.
BAB VIII DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 23
(1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 24
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata .
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
51
Paragraf 3Fungsi
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kebudayaan dan pariwisata; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan pariwisata ; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 26
(1) Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pengembangan Usaha Wisata, terdiri atas :1. Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata; 2. Seksi Promosi dan Pameran ; 3. Seksi Sarana Wisata dan Perizinan.
d. Bidang Pemasaran dan Pengembangan Sumber Daya, terdiri atas ;1. Seksi Pemasaran dan Hubungan Lembaga Wisata; 2. Seksi Sarana Pengembangan SDM dan Penyuluhan;3. Seksi Analisa Pasar dan Investasi.
e. Bidang Seni Budaya, terdiri atas :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
52
1. Seksi Pengembangan Seni Budaya;2. Seksi Kesenian Tradisional dan Modern;3. Seksi Sarana dan Prasarana Seni Budaya.
f. Bidang Sejarah dan Museum, terdiri atas :1. Seksi Suaka Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan;2. Seksi Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional;3. Seksi Pengelolaan Museum dan Monumen.
g. UPTD;h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana tercantum dalam lampiran VI Peraturan Daerah ini.
BAB VIII DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 27
(1) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
53
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 28
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum Bidang
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 30
(1) Struktur Organisasi Dinas Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, terdiri atas :a. Kepala Dinas ;b. Sekretariat, membawahi :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
54
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 3. Sub Bagian Program dan Pelaporan;4. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Koperasi, terdiri atas :1. Seksi Pembinaan Kelembagaan; 2. Seksi Pembinaan Usaha Koperasi ; 3. Seksi Penyuluhan.
d. Bidang Usaha Kecil dan Menengah, terdiri atas ;1. Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah; 2. Seksi Kemitraan dan Jaringan Usaha;3. Seksi Pengembangan SDM dan Teknologi.
e. Bidang Fasilitas dan Pembiayaan Simpan Pinjam, terdiri atas :1. Seksi Fasilitas Pembiayaan ;2. Seksi Pembinaan Simpan Pinjam;3. Seksi Kesehatan Simpan Pinjam.
f. UPTD;g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(5) Bagan Struktur Organisasi Dinas Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana tercantum dalam lampiran VII Peraturan Daerah ini.
BAB IX DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 31
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
55
(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 32
Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pekerjaan Umum dan Kimpraswil .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil, menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum dan kimpraswil; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pekerjaan umum dan kimpraswil; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum dan
kimpraswil; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
56
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 34
(1) Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Bina Marga, terdiri atas :1. Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan ; 3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
d. Bidang Pengairan, terdiri atas :1. Seksi Pembangunan ; 2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan 3. Seksi Bina Manfaat.
e. Bidang Perumahan dan Pemukiman, terdiri atas :1. Seksi Bangunan dan Rumah Daerah ; 2. Seksi Perumahan dan pemukiman;3. Seksi Bina Air Bersih dan Limbah;
f. Bidang Tata Ruang, terdiri atas :1. Seksi Perencanaan dan Penataan Ruang;2. Seksi Perizinan Bangunan;3. Seksi Pengawasan Bangunan.
g. UPTD;h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
57
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII Peraturan Daerah ini.
BAB IXDINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN
DAN ENERGI
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 35
(1) Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 36
Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 37
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis Perdagangan, Perindustrian,
Pertambangan dan Energi; b. Penyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan, Perindustrian,
Pertambangan dan Energi; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 38
(1) Struktur Organisasi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi, terdiri atas :b. Kepala Dinas c. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.
d. Bidang Perdagangan , terdiri atas :1. Seksi Pengawasan Barang dan Jasa; 2. Seksi Pasar dan Distribusi Barang ; 3. Seksi Promosi Ekspor dan Impor.
e. Bidang Perindustrian, terdiri atas :1. Seksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; 2. Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronik;3. Seksi Aneka Industri.
f. Bidang Pertambangan dan Energi, terdiri atas :1. Seksi Pertambangan dan Geologi; 2. Seksi Minyak dan Gas;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
59
3. Seksi Kelistrikan.g. UPTD;h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi sebagaimana tercantum dalam lampiran IX Peraturan Daerah ini.
BAB XI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 39
(1) Dinas Pertanian dan Kehutanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Pertanian dan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 40
Dinas Pertanian dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian dan Kehutanan.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
60
Paragraf 3Fungsi
Pasal 41
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 40 Dinas Pertanian, dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi :e. Perumusan kebijakan teknis bidang Dinas Pertanian dan Kehutanan; f. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang
Dinas Pertanian dan Kehutanan; g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Dinas Pertanian dan Kehutanan; h. Pembinaan dan pelaksanaan bidang Dinas Pertanian dan Kehutanan; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 42
(4) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan, terdiri atas:i. Kepala Dinas j. Sekretariat, membawahi :
4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 5. Sub Bagian Program dan Pelaporan ; 6. Sub Bagian Keuangan.
k. Bidang Tanaman Pangan, terdiri atas :4. Seksi Perbenihan, Sarana dan Prasarana; 5. Seksi Pengembangan Produksi, Perlindungan Tanaman dan
Pengelolaan Lahan dan Air ;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
61
6. Seksi Pembinaan Kelembagaan Petani dan Penerapan Teknologi .
l. Bidang Holtikultura, terdiri atas :4. Seksi Perbenihan, Sarana dan Prasarana; 5. Seksi Pengembangan Produksi, Perlindungan Tanaman dan
Pengelolaan Lahan dan Air; 6. Seksi Pembinaan Kelembagaan Petani dan Penerapan
Tekhnologi. m. Bidang Perkebunan, terdiri atas :
1. Seksi Perbenihan, Sarana dan Prasarana; 2. Seksi Produksi, Perlindungan Tanaman dan Pengelolaan Lahan
dan Air ;3. Seksi Bina Usaha Tani, Pengolahan Hasil, Pembinaan
Kelembagaan Petani dan Penerapan Tekhnologi. n. Bidang Peternakan, terdiri atas :
4. Seksi Perbibitan, Sarana dan Prasarana; 5. Seksi Produksi, Penyebaran dan Pengembangan Ternak ; 6. Seksi Kesehatan Hewan.
o. Bidang Kehutanan, terdiri atas :1. Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan ;2. Seksi Tata Guna Kawasan dan Pengelolaan DAS;3. Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Lahan.
p. UPTD; q. Kelompok Jabatan Fungsional.
(5) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan sebagaimana tercantum dalam lampiran X Peraturan Daerah ini
BAB XII DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
Bagian Kesatu
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
62
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 43
(1) Dinas Perikanan dan Kelautan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Perikanan dan Kelautan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 44
Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Perikanan dan Kelautan .
Paragraf 3Fungsi
Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 40 Dinas Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang perikanan dan kelautan meliputi
perikanan darat, Perikanan dan kelautan; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum Bidang
Perikanan dan Kelautan meliputi Perikanan darat, perikanan dan Kelautan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
63
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum Bidang Perikanan dan Kelautan meliputi Perikanan Darat, Perikanan dan Kelautan;
d. Pembinaan dan pelaksanaan Bidang Perikanan dan Kelautan meliputi Perikanan Darat, Perikanan dan Kelautan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 46
1. Susunan Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan, terdiri atas :a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan ; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas :1. Seksi Sarana dan Prasarana Budi Daya;2. Seksi Budi Daya Laut, Air Payau dan Air Tawar; 3. Seksi Perlindungan Penyakit dan Mutu Hasil.
d. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri atas :1. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap; 2. Seksi Bimbingan dan Pengawasan;3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
e. Bidang Kelautan dan Pesisir, terdiri atas :1. Seksi Penataan Pesisir; 2. Seksi Pemanfaatan;3. Seksi Pengawasan dan Perizinan.
f. UPTD; g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
64
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan sebagaimana tercantum dalam lampiran XI Peraturan Daerah ini
BAB XIIIDINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 47
(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah;
(2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas Pokok
Pasal 48
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah .
Paragraf 3Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
65
Pasal 49 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 48 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pendapatan, pengelolaan keuangan
dan Aset Daerah; b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan aset; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 50
(1) Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, terdiri dari :a. Kepala Dinas;b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan ;3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang pendapatan, terdiri atas :1. Seksi Pajak dan Retribusi; 2. Seksi Dana Perimbangan ; 3. Seksi Pendapatan Lain-Lain yang Sah.
d. Bidang Anggaran, terdiri atas :1. Seksi Penyusunan APBD;2. Seksi Belanja dan Pembiayaan;2. Seksi Pertanggung Jawaban.
e. Bidang Administrasi Keuangan, terdiri atas :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
66
1. Seksi Penerimaan dan Pengeluaran; 2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;3. Seksi Akuntansi.
f. Bidang Aset Daerah, terdiri atas :1. Seksi Inventarisasi Aset; 2. Seksi Pengelolaan Aset;3. Seksi Investasi.
g. UPTDh. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan sebagaimana tercantum dalam lampiran XII Peraturan Daerah ini.
BAB XVESELONERING DINAS-DINAS DAERAH
Pasal 51
(1) Kepala Dinas adalah Jabatan Struktural Eselon II b; (2) Sekretaris, adalah Jabatan Struktural Eselon III a; (3) Kepala Bidang adalah Jabatan Struktural Eselon III b; (4) Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian adalah Jabatan Struktural Eselon
IV a.
BAB XVI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 52
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati setelah berkonsultasi dengan Gubernur;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
67
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah;
(3) Pejabat Eselon IV dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas usul Kepala Dinas.
BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 53
Pejabat Eselon IIIa yang telah menduduki Jabatan Struktural pada Dinas Daerah sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural Eselon IIIa.
BAB XVII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala Peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 55
Ketentuan lebih lanjut Peraturan Daerah ini, akan diatur dalam Peraturan Bupati dan/atau Keputusan Bupati.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
68
Pasal 56
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal 15 Desember 2007
BUPATI BANTAENG
Drs. H. AZIKIN SOLTHAN, M.Si
Diundangkan di BantaengPada tanggal 17 Desember 2007
SEKRETARIS DAERAH KAB. BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH. MH
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
69
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
TAHUN 2007 NOMOR 26
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 3
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 3 TAHUN 2009
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH
KABUPATEN BANTAENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan dinamika pekembangan dan kebutuhan daerah, dipandang perlu meningkatkan Status Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa menjadi Badan;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a diatas perlu melakukan perubahan atas
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
70
Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3890 );
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
71
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
72
Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten / Kota, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 24 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 24);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 27).
Dengan Persetujuan Bersama :DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENG dan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
73
BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
Pasal I
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 27), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 2 ayat (3) diubah, sehingga keseluruhan bunyi Pasal 2 sebagai berikut :
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
74
(2) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit
(3) Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk adalah :1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;2. Inspektorat Kabupaten; 3. Badan Kepegawaian Daerah; 4. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan; 5. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan;6. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
Daerah; 7. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat; 8. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa;10. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
11. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;12. RSUD Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu.
2. Ketentuan BAB XI diubah, sehingga keseluruhan isi BAB XI berbunyi sebagai berikut ;
BAB XI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
75
Pasal 35
(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan unsur pendukung tugas Bupati;
(2) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 36
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 37
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
76
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 38
(1) Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa terdiri atas :a. Kepala Badan ;b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pemerintahan Desa, membawahi :1. Sub Bidang Fasilitas Administrasi Pemerintahan
Desa dan BPD;2. Sub Bidang Fasilitasi Pengelolaan Keuangan dan
Aset Desa.d. Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat,
membawahi :1. Sub Bidang Pemberdayaan dan Partisipasi Lembaga
Masyarakat;2. Sub Bidang Pelatihan/Keterampilan Masyarakat.
e. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, membawahi :1. Sub Bidang Usaha Perkreditan, Simpan Pinjam dan
Produksi Pemasaran;2. Sub Bidang Ekonomi Pedesaan dan Masyarakat
Tertinggal.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
77
f. Bidang Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat Guna, membawahi :1. Sub Bidang Fasilitasi Konservasi Lingkungan,
Sarana dan Prasarana Pedesaan;2. Sub Bagian Fasilitasi Pengkajian, Pemasyarakatan
dan Kerjasama Tekhnologi Pedesaan.g. UPTDh. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 5 Mei 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 19 Mei 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
78
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.
Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2007 NOMOR 27
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 27 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu menata kembali Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
79
b. bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Negara RI Tahun 1999 Nomor 3890 );
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
80
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2002 (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten / Kota, (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 24 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bantaeng (Lembran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 24).
Dengan Persetujuan Bersama :DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
81
dan BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng ;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bantaeng ;3. Bupati adalah Bupati Bantaeng ;4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng ;5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantaeng;6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
7. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah dapat berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit yang berada di Kabupaten Bantaeng
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural; 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
82
profesinya dalam upaya mendukung kelancaran tugas pokok Perangkat Daerah Kabupaten Bantaeng ;
10. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disebut UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis Badan yang berada di Kabupaten Bantaeng.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal 2
(4) Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk Lembaga Teknis Daerah (5) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal ini dapat berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit(6) Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk adalah :
13. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;14. Inspektorat Kabupaten; 15. Badan Kepegawaian Daerah; 16. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; 17. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan;18. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah; 19. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 20. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;21. Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;22. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu;23. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;24. RSUD Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu.
BAB III BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
83
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 3
(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 menyelenggarakan fungsi :a. perumusan kebijakan teknis bidang Perencanaan Daerah; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan daerah, penelitian serta
bidang statistik.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
84
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Daerah, Penelitian serta bidang statistik;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri atas :a. Kepala Badan;b. Sekretariat terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana Wilayah, terdiri atas:1. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup2. Sub Bidang Prasarana Wilayah
d. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas:1. Sub Bidang Pertanian dan Ekonomi; 2. Sub Bidang Sosial dan Kebudayaan ;
e. Bidang Penelitian dan Statistik terdiri atas :1. Sub Bidang Penelitian; 2. Sub Bidang Statistik.
f. Bidang Pengendalian dan Evaluasi, terdiri atas 1. Sub Bidang Pengendalian;2. Sub Bidang Evaluasi.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
85
BAB IV INSPEKTORAT KABUPATEN
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 7
(1) Inspektorat Kabupaten merupakan unsur pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
(2) Inspektorat Kabupaten dipimpin oleh Inspektur yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 8
Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Desa.
Paragraf 3Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
86
Pasal 9
Inspektorat Kabupaten dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 menyelenggarakan fungsi :a. Perencanaan Program Pengawasan;b. Perumusan Kebijakan dan Fasilitas Pengawasan;c. Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian, dan Penilaian Tugas
Pengawasan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten terdiri atas :a. Inspektur;b. Sekretariat terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang, terdiri atas :1. Inspektur Pembantu Bidang I; 2. Inspektur Pembantu Bidang II;3. Inspektur Pembantu Bidang III.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
87
(3) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.
BAB V BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Bagian KesatuKedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 11
(1) Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam pengelolaan manajemen kepegawaian daerah;
(2) Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 12
Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan teknis dalam pengelolaan manajemen kepegawaian daerah.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 13
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
88
Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Kepegawaian; b. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
Bidang Kepegawaian;c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di Bidang Kepegawaian;d. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Tugas dan Fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 14
(1) Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah, terdiri atas :a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Perencanaan dan Pengadaan Pegawai, terdiri atas :1. Sub Bidang Perencanaan dan Formasi; 2. Sub Bidang Pengadaan Pegawai.
d. Bidang Mutasi, terdiri atas :1. Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Kepangkatan;2. Sub Bidang Pemberhentian dan Penetapan Pensiun;
e. Bidang Kesejahteraan dan Informasi Kepegawaian, terdiri atas :1. Sub Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Pegawai;2. Sub Bidang Data dan Informasi Kepegawaian.
f. Bidang Diklat, terdiri atas :1. Sub Bidang Kajian dan Pengembangan Diklat;2. Sub Bidang Diklat.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
89
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran III Peraturan Daerah ini.
BAB VI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 15
(1) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan merupakan unsur Pendukung Tugas Bupati ;
(2) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 16
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
90
Paragraf 3Fungsi
Pasal 17
Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Keluarga Berencana, Keluarga
Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
b. Pemberian dukungan atas Penyelengaraan Pemerintahan Daerah Bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di Bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 18
(1) Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan terdiri atas :a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
91
c. Bidang Pelayanan KB dan Keluarga Sejahtera, terdiri atas :1. Sub Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi ; 2. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga;
d. Bidang Penguatan Institusi dan Informasi, terdiri atas :1. Sub Bidang Penguatan Institusi dan Peran Serta Masyarakat;2. Sub Bidang Informasi, Data dan Keserasian Kebijakan
Kependudukan; e. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri atas :
1. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG)2. Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;
f. Bidang Perlindungan Anak, terdiri atas :1. Sub Bidang Data dan Informasi;2. Sub Bidang Integritas Hak-Hak Anak
g. UPTB;h. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan sebagaimana tercantum dalam lampiran IV Peraturan Daerah ini.
BAB VIIBADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
92
Pasal 19
(1) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan merupakan unsur Pendukung Tugas Bupati;
(2) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 20
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 21
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; b. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
Bidang Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di Bidang Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
d. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
93
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 22
(1) Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, terdiri atas :a. Kepala Badan;b. Sekretariat, yang membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Distribusi dan Konsumsi Pangan, terdiri atas :1. Sub Bidang Pengadaan, permodalan dan Distribusi;2. Sub Bidang Pengembangan dan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan. d. Bidang Ketersediaan dan Keamanan Pangan, terdiri atas :
1. Sub Bidang Kewaspadaan Pangan dan Gizi ;2. Sub Bidang Pembinaan Sistem Manajemen Mutu dan
Keamanan Pangan
e. Bidang Pelatihan dan Penyuluhan, terdiri atas :1. Sub Bidang Pelatihan ;2. Sub Bidang Penyuluhan;
f. Bidang Kelembagaan Tani dan Penerapan Teknologi, terdiri atas :1. Sub Bidang Kelembagaan; 2. Sub Bidang Penerapan Teknologi.
g. Kelompok Jabatan Fungsionalh. UPTB
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
94
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan sebagaimana tercantum dalam lampiran V Peraturan Daerah ini.
BAB VIIIBADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 23
(1) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah merupakan unsur pendukung Tugas Bupati;
(2) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 24
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman.
Paragraf 3Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
95
Pasal 25
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup, kebersihan,
pertamanan dan pemakaman; b. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
bidang lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman;c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup,
kebersihan, pertamanan dan pemakaman; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Tugas dan Fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 26
(1) Struktur organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah, terdiri atas:a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan;3. Sub Bagian keuangan
c. Bidang Pemantauan, Pencegahan dan Pemulihan Lingkungan, terdiri atas : 1. Sub Bidang Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran ;2. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.
d. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dan Tata Lingkungan 1. Sub Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dan AMDAL ;2. Sub Bidang Tata Lingkungan dan Peningkatan Kualitas;
e. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri atas :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
96
1. Sub Bidang Persampahan; 2. Sub Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan dan Pemakaman.
h. Kelompok Jabatan Fungsionali. UPTB
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran VI Peraturan Daerah ini.
BAB IXKANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 27
(1) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur Pendukung Tugas Bupati;
(2) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
97
Pasal 28
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 29
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat;d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 30
(1) Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri atas :a. Kepala Kantor b. Sub Bagian Tata Usaha ;c. Seksi Hubungan Antar Lembaga;d. Seksi Integrasi Bangsa dan Demokratisasi;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
98
e. Seksi Penanganan Masalah Aktual, Kesiagaan dan Penanggulangan.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran VII Peraturan Daerah ini.
BAB X KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 31
(1) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati;
(2) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
99
Pasal 32
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan daerah.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 33
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
bidang perpustakaan dan arsip daerah;c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan dan arsip
daerah; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 34
(1) Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah terdiri atas :a. Kepala Kantor ; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perpustakaan;d. Seksi Pengelolaan Arsip ;e. Seksi Dokumentasi ; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
100
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII Peraturan Daerah ini.
BAB XI KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 35
(3) Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan unsur pendukung tugas Bupati;
(4) Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
Paragraf 2Tugas
Pasal 36
Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Paragraf 3Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
101
Pasal 37
Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 36 menyelenggarakan fungsi :e. Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa; f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan desa; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 38
(4) Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa terdiri atas :a. Kepala Kantor ;b. Sub Bagian Tata Usaha;c. Seksi Pemerintahan Desa dan Kelurahand. Seksi Penguatan Kelembagaan Partisipasi, Adat dan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat;e. Seksi Pemberdayaan Usaha Ekonomi, Pengelolaan SDA dan
Teknologi Tepat Guna; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(5) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
102
(6) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagaimana tercantum dalam lampiran IX Peraturan Daerah ini.
BAB XIIKANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 39
(1) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan unsur pendukung tugas Bupati Daerah;
(2) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2Tugas
Pasal 40
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan terpadu satu pintu.
Paragraf 3Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
103
Pasal 41
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 40 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan terpadu satu pintu;b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
bidang pelayanan terpadu satu pintu ;c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan terpadu satu
pintu ;d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 42
(1) Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu terdiri atas :a. Kepala Kantor;b. Sub Bagian Tata Usaha;c. Seksi Perizinan;d. Seksi Non Perizinan;e. Seksi Pengaduan dan Evaluasi;f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana tercantum dalam lampiran X Peraturan Daerah ini.
BAB XIII
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
104
KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 43
(1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pendukung tugas Bupati;
(2) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
Paragraf 2Tugas
Pasal 44
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati dalam menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, menyelenggarakan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 45
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 44 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban
umum, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
105
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang ketentraman dan ketertiban, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketentraman dan ketertiban, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 46
(1) Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja terdiri atas :a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usahac. Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban;d. Seksi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;e. Seksi Operasional dan Pengendalian.f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam lampiran XI Peraturan Daerah ini.
BAB XIVRSUD. Prof. DR. dr. ANWAR MAKKATUTU
Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
106
Paragraf 1Kedudukan
Pasal 47
(1) RSUD. Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu merupakan unsur pendukung tugas Bupati;
(2) RSUD. Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu dipimpin oleh seorang Direktur Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
Paragraf 2Tugas
Pasal 48
RSUD. Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
Paragraf 3Fungsi
Pasal 49
RSUD Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 48 menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
107
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pelayanan kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan;d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 50
(1) Struktur Organisasi Kantor RSUD. Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu terdiri atas :a. Direktur;b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pelayanan Medis;d. Bidang Keperawatan;e. Bidang Penunjang Pelayanan. f. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;
(3) Bagan Struktur Organisasi RSUD. Prof. DR. dr. Anwar Makkatutu sebagaimana tercantum dalam lampiran XII Peraturan Daerah ini.
BAB XVESELONERING LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Pasal 51
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
108
(1) Kepala Badan adalah Jabatan Struktural Eselon II b; (2) Kepala Kantor, Direktur RSUD dan Sekretaris pada Badan adalah
Jabatan Struktural Eselon III a; (3) Kepala Bidang pada Badan, Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala
Bidang pada RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III b;(4) Kepala Sub Bidang pada Badan, Kepala Sub Bagian TU dan Kepala
Seksi pada Kantor dan Sub Bagian pada Badan dan RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon IVa.
BAB XVI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 52
(1) Kepala Badan diangkat oleh Bupati setelah berkonsultasi dengan Gubernur;
(2) Kepala Kantor, Direktur RSUD dan Sekretaris Badan dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah;
(3) Kepala Sub Bidang, Seksi dan Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Badan, Direktur RSUD dan Kepala Kantor melalui Sekretaris Daerah;
(4) Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
109
BAB XVIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 53
Pejabat eselon IIIa yang telah menduduki Jabatan Struktural pada Badan Daerah sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural Eselon IIIa.
Pasal 54
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala Peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya, akan diatur dengan Peraturan dan/atau Keputusan Bupati.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
110
Pasal 56
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng
Ditetapkan di BantaengPada tanggal 15 Desember 2007
BUPATI BANTAENG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
111
Drs. H. AZIKIN SOLTHAN, M.Si
Diundangkan di BantaengPada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KAB. BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH. MH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2007 NOMOR 27
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 4
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 4 TAHUN 2009
T E N T A N G
SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
112
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu membuat pengaturan mengenai organisasi kelurahan;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a diatas, maka perlu membentuk Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
113
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
114
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENGdan
BUPATI BANTAENG
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN
BAB IKETENTUAN UMUM
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
115
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Bantaeng.3. Bupati adalah Bupati Bantaeng.4 Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Bantaeng5. Kelurahan adalah Kelurahan dalam
Kabupaten Bantaeng;6. Lurah adalah Kepala Pemerintahan
Kelurahan dalam Kabupaten Bantaeng;
BAB IIKEDUDUKAN DAN TUGAS
Pasal 2
(1) Kelurahan merupakan Perangkat Daerah Kabupaten yang berkedudukan di wilayah Kecamatan.
(2) Kelurahan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh Lurah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat.
(3) Lurah sebagaiman dimaksud ayat (2) diangkat oleh Bupati atas usul Camat dari Pegawai Negeri Sipil.
(4) Syarat-syarat Lurah sebagaiman dimaksud ayat (2) meliputi :a. Pangkat/golongan minimal Penata (III/c);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
116
b. Masa kerja minimal 10 tahun;c. Kemampuan tekhnis dibidang administrasi pemerintahan
dan memahami sosial budaya masyarakat setempat.
Pasal 3
(1) Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) mempunyai tugas pokok menyelengarakan usaha pemerintahan, pembangunan dan kemasayarakatan.
(2) Selain tugas pokok sebgaimana dimaksud pada ayat (1), Lurah melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati;
(3) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan Kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas;
(4) Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai dengan sarana, prasarana, pembiayaan dan personil.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Lurah mempunyai tugas :a. Pelaksanaan kegiatana pemerintahan kelurahan;b. Pemberdayaan masyarakat;c. Pelayanan masyarakat;d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;e. Pemelihraan prasarana dan fasilititas pelayanan umum;f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan
BAB IIISUSUNAN ORGANISASI
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
117
Pasal 5
(1) Untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya, susunan dan struktur organisasi Kelurahan terdiri dari :a, Lurah;b. Perangkat Kelurahan :
1. Sekretaris Kelurahan;2. Seksi Pemerintahan dan Ketertiban;3. Seksi Penyusunan Program;4. Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat5. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Dalam melasanakan tugasnya perangkat Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b bertanggung jawab kepada Lurah;
d. Perangkat Kelurahan sebagaimana dimaksud Pasal 5 huruf b, diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh sekretaris Daerah Kabupaten atas usul Camat
Pasal 6
Struktur organisasi Kelurahan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
BAB IVTATA KERJA
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, lurah melaksanakan koordinasi dengan Camat dan instansi vertikal yang berada di wilayah kerjanya.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
118
Pasal 8
(1) Pimpinan satuan kerja tingkat Kelurahan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
(2) Setiap pemimpin satuan kerja di Kelurahan wajib membina dan mengawasi bawahannya masing-masing.
BAB VKEUANGAN
Pasal 9
(1) Keuangan Kelurahan bersumber dari :a. APBD Kabupaten yang dialokasikan sebagaimana
perangkat daerah lainnya;b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan bantuan pihak ketiga;c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat’
(2) Alokasi anggaran Kelurahan yang berasal dari APBD Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memperhatikan faktor-faktor, sekurang-kurangnya :a. Jumlah penduduk;b. Kepadatan penduduk;c. Luas wilayah;d. Kondisi geografis/karakteristik wilayah;e. Jenis dan volume pelayanan;f. Besarnya pelimpahan tugas yang dilimpahkan.
BAB VIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 10
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
119
Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan daerah ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VIIESELONERING
Pasal 11
(1) Lurah adalah jabatan struktural Eselon IVa.(2) Sekretaris Lurah adalah jabatan struktural Eselon IVb.(3) Kepala Seksi adalah jabatan struktural Eselon IVb
BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
120
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan dan/atau Keputusan Bupati.
BAB XIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Ditetapkan di Bantaeng
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
121
Pada tanggal, 5 Mei 2009 BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 19 Mei 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 5
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
122
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 5 TAHUN 2009
T E N T A N G
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu membuat pengaturan mengenai Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Pemerintah Kabupaten Bantaeng;
b. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut pada huruf a diatas, maka perlu membentuk Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822)
19. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
123
Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
20. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
21. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
22. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
124
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587)
26. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588)
27. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741)
29. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
125
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826).
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENGdan
BUPATI BANTAENG
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bantaeng;3. Bupati adalah Bupati Bantaeng;4 Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Bantaeng;5. Kecamatan adalah Kecamatan dalam Kabupaten Bantaeng;6. Camat adalah Kepala Pemerintahan Kecamatan dalam
Kabupaten Bantaeng;7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Kecamatan;8. Sub Bagian adalah Sub. Bagian pada Kecamatan.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
126
BAB IIKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Bagian KesatuKedudukan
Pasal 2
(1) Kecamatan merupakan perangkat Daerah Kabupaten sebagai Pelaksana Teknis Kewilayahan yang mempunyai Wilayah kerja tertentu, yang dipimpin oleh seorang Camat.
(2) Camat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian KeduaTugas pokok
Pasal 3
(1) Camat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan.
(2) Selain Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat melaksanakan urusan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4
(1) Camat sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 Peraturan Daerah ini menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang fungsinya meliputi :a. Pengkoordinasian kegiatan Pemberdayaan Masyarakat;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
127
b. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentuan umum dan ketertiban umum;
c. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
d. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan;
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di tingkat Kecamatan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dengan tugas dan fungsinya.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang camat sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 Peraturan Daerah ini dengan Peraturan Bupati.
BAB IIISUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Untuk Pelaksanaan tugas dan fungsinya, susunan dan struktur organisasi kecamatan terdiri dari :a. Camat;b. Sekretaris Kecamatan :
1. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.2. Sub. Bagian Program dan Pelaporan.3. Sub. Bagian Keuangan.
c. Seksi Pemerintahan dan Ketertiban;d. Seksi Ekonomi Pembangunan;e. Seksi Prasarana Umum dan Fasilitas Pelayanan;f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
128
Pasal 6
(1) Sekretariat Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat(1) huruf b, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
(2) Sub. Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 pada huruf b, maisng-masing dipimpin oleh Seorang Kepala Sub. Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
(3) Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf f, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
BAB IVURAIAN TUGAS
Bagian KesatuSekretaris Kecamatan
Pasal 7
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
129
(1) Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan kegiatan pelayanan masyarakat dan pelayanan administratif lingkup Kecamatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi :a. Penyusunan rencana pengendalian, pembinaan dan
mengevaluasi pelaksanaannya;b. Penyelnggaraan administrasi pelaksanaan kewenangan;c. Penyelenggaraan urusan tata usaha administrasi
kepegawaian, inventarisasi barang serta perlengkapan dan rumah tangga;
d. Pelaksanaan perpustakaan Kecamatan.
Bagian KeduaSub. Bagian
Pasal 8
(1) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian meliputi pengelolaan tugas rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tata laksana, perlengkapan dan aset, kepegawaian dan tugas umum lainnya serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang administrasi umum dan kepegawaian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :a. Penyiapan bahan penyusunan teknis bidang umum dan
kepegawaian;b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian
meliputi Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat,
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
130
kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tata laksana, perlengkapan dan aset, kepegawaian dan tugas umum lainnya;
c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas bidang umum dan kepegawaian;
d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Umum dan Kepegawaian;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kecamatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 9
(1) Sub. Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas program dan pelaporan meliputi penyusunan program/ kegiatan, penyusunan laporan dan tugas program pelaporan lainnya serta mengevaluasi dan melaporakan tugas bidang Administrasi program dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi :a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang
program dan pelaporan;b. Pembinaan dan pelaksanaan program dan pelaporan
meliputi pegelolaan urusan penyusunan program/kegiatan, jadwal pelaksanaan program/kegiatan dan penyusunan laporan;
c. Pengkoordinasian pengawasan dan pengendalian tugas bidang program dan pelaporan;
d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang program dan pelaporan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kecamatan sesuai tugas dan fungsinya.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
131
Pasal 10
(1) Sub. Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas keuangan meliputi penyusunan anggara verifikasi, perbendaharaan, pembukuan dan pelaporan anggaran dan tugas keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja kecamatan, serta melaporkan dan mengavaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala sub. Bagian Keuangan mempunyai fungsi :a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang
keuangan;b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang keuangan
meliputi penyusunan anggaran, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan pelaporan anggaran;
c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas bidang keuangan;
d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang keuangan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kecamatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian KetigaSeksi-Seksi
Pasal 11
(1) Seksi Pemerintahan dan Ketertiban mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum pembinaan pemerintahan kelurahan/desa dalam melaksanakan kegiatan untuk terselenggaranya ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
132
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan dan Ketertiban mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan pemerintahan umum dan penyelenggaraan
pemerintahan kelurahan/desa dan ketertiban ketentraman masyarakat;
b. Pelaporan atas kejadian bencana memberikan pelayanan pertolongan pertama kepada masyarakat yang tertimpa bencana;
c. Fasilitas kegiatan pendapatan wajib pilih dan penyelenggaraan pemilu;
d. Pelaksanaan pendaftaran, registrasi dan pelaporan penduduk serta memantau mobilitas penduduk;
e. Pendapatan dan pengawasan tanah absente, kelebihan dan tanah terlantar, serta pelaporannya;
f. Pengawasan, pengendalian dan penyelesaian masalah pertanahan serta pemberian izin peruntukan tanah.
Pasal 12
(1) Seksi Ekonomi Pembangunan mempunyai tugas melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, pelayanan umum, perekonomian, produksi dan distribusi
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1), Seksi Ekonomi Pembangunan mempunyai fungsi :a. Penyusunan program pembangunan sarana dan prasarana
pemberdayaan masyarakat;b. Penyusunan program dan pembinaan peningkatan
pertumbuhan ekonomi, produksi dan distribusi;c. Penyusunan program dan pembinaan peningkatan
kesehatan, pengembangan lingkungan bersih dan sehat, penetapan sarana program imunisasi, pelaksanaan peningkatan gizi dan pembinaan posyandu;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
133
d. Penyelenggaraan pemutakhiran data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan angkatan kerja;
Pasal 13
(1) Seksi Prasarana Umum dan Fasilitas Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan umum dan fasilitas pelayanan masyarakat;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Seksi Prasarana Umum dan Fasilitas Pelayanan mempunyai tugas:a. Penyelanggaraan inventaris prasarana umum dan fasilitas
pelayanan masyarakat;b. Penyelenggaraan program pemeliharaan prasarana umum
dan fasilitas pelayanan masyarakat meliputi sarana pendidikan, kesehatan, sosial, pertanian, peternakan dan kehutanan;
c. Pelaksanaan pemeliharaan prasarana umum dan fasilitas pelayanan masyarakat;
d. Pengendalian dan penanggulangan kerusakan lingkungan dan penataan perumahan.
Bagian KeempatKelompok Jabatan Fungsional
Pasal 14Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Camat sesuai dengan keahliannya.
BAB VTATA KERJA
Pasal 15
Camat, Sekretaris, Para Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
134
organisasi dalam Pemerintahan Kecamatan sesuai dengan tugas pokok masing-masing.
Pasal 16
(1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Setiap pimpinan organisasi wajib memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasa masing-masing serta mnyampaikan laporan berkala.
BAB VIESELONERING
Pasal 17
(1) Camat adalah jabatan struktural Eselon IIIa.(2) Sekretaris Camat adalah jabatan struktural Eselon IIIb.(3) Kepala Seksi adalah jabatan struktural Eselon IVa(4) Kepala Sub Bagian adalah jabatan struktural Eselon IVa
BAB VIIPENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 18
(1) Camat, Sekretaris Camat, Kepala Sub. Bagian dan Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
135
(2) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat sesuai ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku.
(3) Untuk memenuhi maksud ayat (1) dan (2) diatas mempertimbangkan hasil Baperjakat.
.
BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 03 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dalam Kabupaten Bantaeng dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur kemudian dalam Peraturan dan/atau Keputusan Bupati.
BAB IXKETENTUAN PENUTUP
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
136
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 5 Mei 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 19 Mei 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
TAHUN 2009 NOMOR 5
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 6
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
137
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 6 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2005 - 2025
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa Kabupaten Bantaeng memerlukan perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945;
b. bahwa sebagai tindak lanjut dari ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b maka perlu membentuk Peraturan daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
138
Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyarawatan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
139
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataa Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
140
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
141
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 243).
Dengan Persetujuan Bersama :DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENG dan
BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
142
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJPD) KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2005 – 2025
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Bantaeng;3. Bupati adalah Bupati Bantaeng;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantaeng;
5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;
6. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing maupun indesk pembangunan masyarakat;
7. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
143
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah daerah dalam rangka waktu tertentu;
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disingkat RPJPD Kabupaten Bantaeng adalah dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Bantaeng untuk priode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025;
9. Visi Daerah adalah rumusan kebijakan umum tentang arah yang akan dituju melalui upaya yang akan dilaksanakan pada akhir periode tahun 2025;
10. Misi Daerah adalah rumusan kebijakan umum sebagai upaya yang akan dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya visi daerah;
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantaeng adalah Dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Bantaeng selama 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi dan Program Bupati yang terpilih;
12. Musyawarah Pembangunan Daerah selanjutnya disingkat Musrembang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun Perencanaan Pembangunan Daerah;
13. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu Program / kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan;
14. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
15. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan Perangkat kerja Daerah Kabupaten Bantaeng.
BAB IIPRINSIP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 2
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
144
(1) Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan satu kesatuan dalam sistim perencanaan pembangunan nasional, dan regional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
(2) Perencanaan Pembangunan Daerah mengintegrasikan rencana tata ruang wilayah dengan rencana pembangunan daerah dan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai perkembangan daerah.
Pasal 3
Perencanaan Pembangunan Daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, parsitipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.
BAB IIIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
Pasal 4
(1) Program Pembangunan derah Daerah untuk 20 (dua puluh) tahun dilaksanakan sesuai RPJPD Kabupaten Bantaeng
(2) RPJPD Kabupaten Bantaeng Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penjabaran dari RPJPD Propinsi Sulawesi Selatan
BAB IVPENDEKATAN DAN SISTEMATIKA PENULISAN
Pasal 5
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
145
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teknokratik yang akan dikombinasikan dengan aspirasi masyarakat (pendekatan parsitipatif) yang dikumpulkan melalui serangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang)
Pasal 6
(1) Sistematika RPJPD sebagai berikut :a. Bab I : Pendahuluanb. Bab II : Rona wilayah Kabupaten Bantaeng c. Bab III : Visi, Misi dan Strategid. Bab IV : Arah dan Tahapane. Bab V : Kaidah Pelaksanaanf. Bab VI : Penutup
(2) Sistematika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) termuat dalam Naskah Dokumen RPJPD merupakan lampiran serta bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan daerah ini.
BAB VMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 7
(1) Penyusunan RPJPD dimaksudkan untuk :a. Menjabarkan, arah dan tahapan serta kebijakan dalam
Pembangunan Nasional sesui dengan RPJPN, Pembangunan daerah RPJPD Sulawesi Selatan yang dapat
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
146
mendorong perkembangan pembangunan Kabupaten Bantaeng sebagai bagian dari sistem pembangunan nasional
b. Merupakan dasar dalam penyusunan RPJMD yang selanjutnya menjadi acuan penyusunan kebijakan pemerintah daerah dalam APBD setiap tahunnya
c. Menjadi dokumen induk dan layak menjadi acuan seluruh dokumen perencanaan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantaeng
(2) RPJPD Kab. Bantaeng Tahun 2005 – 2025, disusun dengan tujuan untuk merumuskan arah dan tahapan pembangunan yang mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat, terutama untuk lebih memantapkan pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Bantaeng
BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 8
(1) Pemerintah daerah melakukan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD Kabupaten Bantaeng
(2) Tata cara Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan rencana pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan dan / atau keputusan Bupati
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya diatur dengan peraturan dan/atau Keputusan Bupati.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
147
Pasal 10
Dengan berlakunya Peraturan daerah ini, maka segala ketentuan yang mengatur tentang rencana Pembangunan Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 11
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peratruran Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
148
Ditetapkan di BantaengPada tanggal 19 Juni 2009
BUPATI BANTAENG Cap./ttd
H.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 22 Juni 2009
SEKRETARIS DAERAH KAB. BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH. MHPangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
TAHUN 2009 NOMOR 6
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 7
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
149
NOMOR 7 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2008 - 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasa 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pasal 15 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;
d. Bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantaeng merupakan Dokumen Perencanaan yang disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bantaeng;
e. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b diatas, maka perlu membentuk Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
150
21. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
22. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyarawatan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);
23. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
24. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
25. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
26. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
151
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
27. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
28. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
29. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
152
Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
38. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
153
39. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 243).
40. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 243).
Dengan Persetujuan Bersama :DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENG dan
BUPATI BANTAENG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
154
(RPJMD) KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2008 - 2013
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Bantaeng;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Bantaeng;3. Bupati adalah Bupati Bantaeng;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantaeng;
5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;
6. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing maupun indesk pembangunan masyarakat;
7. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah daerah dalam rangka waktu tertentu;
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
155
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bantaeng tahun 2008 – 2013 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dengan berpedoman pada RPJPD serta RPJM Nasional;
9. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;
10. Misi Visi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;
11. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi;
12. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan;
13. Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran dan kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
14. Indikator Kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif;
15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah selanjutnya disingkat Musrembang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun Perencanaan Pembangunan Daerah;
16. Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan Pembangunan Daerah;
17. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan Perangkat Kerja Daerah Kabupaten Bantaeng.
BAB IIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 2
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
156
RPJMD Kabupaten Bantaeng 2008-2013 merupakan dokumen perencanaan yang disusun dengan kombinasi pendekatan politik, teknoratik, partisipatif, top-down dan Botton-up. RPJMD ini, bukan hanya merupakan penggarisan bagi program-program sektoral SKPD dan lintas SKPD, tapi RPJMD juga merupakan dokumen pembangunan wilayah, sekaligus memberikan pengarisan bagi kontribusi prakarsa dan swadaya masyarakat bagi perwujudan visi, tujuan dan sasaran bersama.
Pasal 3
RPJMD Kabupaten Bantaeng 2008-2013 akan menjadi acuan bagi Rencana Strategis SKPD dalam lingkup Pemerintah kabupaten Bantaeng.
Pasal 4
RPJMD akan dijabarkan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahun dimana dokumen RKPD ini menjadi dasar Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Rencana Kerja (Renja) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) setiap tahunnya.
BAB IIIMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 5
RPJMD Kabupaten Bantaeng 2008-2013 ditetapkan untuk periode lima tahun kedepan dengan maksud untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Bantaeng
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
157
sesuai dengan Visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh para pelaku pembangunan dapat bersifat koordinatif, sinergis dan berkelanjutan.
Pasal 6
(1) Menyediakan rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah sebagai acuan bagi kesamaan arah dalam upaya pembangunan;
(2) Menyediakan rumusan strategis, kebijakan dan program pembangunan daerah dalam skala prioritas yang dapat dijadikan kerangka dan indikator perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi pembangunan selama lima tahun;
(3) Menyediakan rumusan program dan kegiatan pembangunan yang merupakan indikasi program dan kegiatan yang akan dituangkan dalam APBD dan sekaligus tolak ukur dalam pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng;
(4) Mewujudkan komitmen bersama antara Eksekutif, Legislatif dan Masyarakat terhadap program-program pembangunan yang akan dibiayai baik oleh APBN maupun APBD dan sumber pendanaan lain;
(5) Menyediakan bahan penyusunan Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah daerah Kabupaten Bantaeng.
BAB IVSISTEMATIKA PENULISAN
Pasal 7
(1) Sistematika RPJMDebagai berikut :a. Bab I : Pendahuluanb. Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerahc. Bab III : Analisis Lingkungan Strategis
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
158
d. Bab IV : Visi, Misi, Nilai dan Strategi Pembangunan e. Bab V : Arah Kebijakan Keuangan Daerahf. Bab VI : Arah Kebijakan Umumg. Bab VII : Penutup
(2) Sistematika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) termuat dalam Naskah Dokumen RPJMD dan merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya diatur dengan peraturan dan/atau Keputusan Bupati.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal 19 Juni 2009
BUPATI BANTAENG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
159
Cap./ttdH.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 22 Juni 2009
SEKRETARIS DAERAH KAB. BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH. MHPangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 7
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 8
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGNOMOR 8 TAHUN 2009
TENTANG
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
160
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2008
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTAENG
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 186 ayat (3) undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 12 tahun 2008. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Bupati telah menyempurnakan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2008 sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 2473/VIII/2009 tentang evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bantaeng tahun 2008;
b. bahwa penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan agar peraturan daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah tahun anggaran 2008 tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
161
huruf b diatas, perlu membentuk peraturan daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bantaeng tahun 2008.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran RI Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4048);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3688);
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
162
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
163
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4090);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4138);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139);
16.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
164
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4503);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502) ;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574) ;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4574);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4575);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4576) ;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4577) ;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
165
140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar. Pelayanan Minimal (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4585) ;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4614);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebaigaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2007 Nomor 5);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 1 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2008 Nomor 1);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 7 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantaeng Tahun 2008 Nomor 7).
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
166
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANTAENGdan
BUPATI BANTAENG
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008
Pasal 1
(1) Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa laporan keuangan memuat :a. Laporan realisasi anggaran; b. Neraca;c. Laporan arus kas; dand. Catatan atas laporan keuangan
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan laporan kinerja dan ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan.
Pasal 2
Laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a tahun anggaran 2008 sebagai berikut :a. Pendapatan Rp. 331.298.174.859,96b. Belanja Rp. 355.559.940.205,46
Defisit Rp. 24.261.765.345,50c. Pembiayaan
- Penerimaan Rp. 42.757.767.404,23
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
167
- Pengeluaran Rp. 1.629.337.986,54 Pembiayaan Netto Rp. 41.128.429.417,69
Pasal 3
Uraian laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebagai berikut :a. Selisih anggaran dengan realisasi pendapatan sejumlah
Rp.960.337.453,63 dengan perincian sebagai berikut :1. Anggaran Pendapatan setelah perubahan Rp.330.337.837.406,332. Realisasi Rp.331.298.174.859,96
Selisih lebih Rp. 960.337.453,63
b. Selisih anggaran dengan realisasi belanja sejumlah Rp.17.797.219.545,84 dengan perincian sebagai berikut :1. Anggaran Belanja setelah perubahan Rp.373.357.159.751,302. Realisasi Rp.355.559.940.205,46
Selisih kurang Rp. 17.797.219.545,84
c. Selisih anggaran dengan realisasi Surplus/defisit sejumlah Rp.18.757.556.999,47 dengan perincian sebagai berikut :1. Surplus/defisit setelah perubahan Rp. 43.019.322.344,972. Realisasi Rp. 24.261.765.345,50
Selisih lebih Rp. 18.757.556.999,47
d. Selisih anggaran dengan realisasi Penerimaan pembiayaan sejumlah Rp.1.903.881.108,74 dengan perincian sebagai berikut :1. Penerimaan pembiayaan setelah perubahan Rp. 44.661.648.512,972. Realisasi Rp. 42.757.767.404,23
Selisih kurang Rp. 1.903.881.108,74
e. Selisih anggaran dengan realisasi Pengeluaran pembiayaan sejumlah Rp.12.988.181,46 dengan perincian sebagai berikut :1. Pengeluaran pembiayaan setelah perubahanRp. 1.642.326.168,002. Realisasi Rp. 1.629.337.086,54
Selisih kurang Rp. 12.988.181,46
f. Selisih anggaran dengan realisasi Pembiayaan neto sejumlah Rp.1.890.892.927,28 dengan perincian sebagai berikut :
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
168
1. Pembiayaan neto setelah perubahan Rp. 43.019.322.344,972. Realisasi Rp. 41.128.429.417,69
Selisih kurang Rp. 1.890.892.927,28
Pasal 4
Neraca sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf b per 31 Desember Tahun 2008 sebagai berikut :a. jumlah aset Rp.883.664.961.451,00b. jumlah kewajiban Rp. 2.143.722.253,80c. jumlah ekuitas dana Rp.881.521.239.197,84
Pasal 5
Laporan arus kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember tahun 2008 sebagai berikut :a. Saldo kas awal per 1 Januari tahun 2008 Rp. 40.216.326.966,97b. Arus kas dari aktivitas operasi Rp. 84.620.821.813,75c. Arus kas dari aktivitas investasi asset non Rp.(108.576.587.197,00)
keuangand. Arus kas dari aktivitas pembiayaan Rp. (1.494.244.542,54)e. Arus kas dari non anggaran Rp. 0,00f. Saldo akhir kas per 31 Desember tahun 2008 Rp. 17.778.395.003,19
Pasal 6Catatan atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf d tahun anggaran 2008 memuat informasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif atas pos-pos laporan keuangan.
Pasal 7
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
169
Pertanggunjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud Pasal 1 tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini, terdiri dari :a. Lampiran I : Laporan realisasi anggaran;
Lampiran I.1 : Ringkasan laporan realisasi anggaran menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi;
Lampiran I.2 : Rincian laporan realisasi anggaran belanja daerah, organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan;
Lampiran I.3 : Rekapitulasi realisasi anggaran belanja daerah menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi, program dan kegiatan;
Lampiran I.4 : Rekapitulasi realisasi anggaran belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan keuangan Negara;
Lampiran I.5 : daftar piutang daerah; Lampiran I.6 : Daftar penyertaan modal (investasi) daerah;
Lampiran I.7 : Daftar realisasi penambahan dan pengurangan asset tetap daerah;
Lampiran I.8 : Daftar realisasi penambahan dan pengurangan asset lainnya;
Lampiran I.9 : Daftar kegiatan-kegiatan yang belum diselesaikan sampai akhir tahun dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran berikutnya;
Lampiran I.10 : Daftar dana cadangan daerah; danLampiran I.11 : Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah
b. Lampiran II : Neracac. Lampiran III : Laporan arus kasd. Lampiran IV : Catatan atas laporan keuangan.
Pasal 8
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
170
Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) terdiri dari :a. Laporan kinerja tercantum dalam lampiran V Peraturan Daerah
ini.b. Ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik
daerah/perusahaan daerah tercantum dalam lampiran VI Peraturan Daerah ini.
Pasal 9
Bupati menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD sebagai rincian lebih lanjut dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di BantaengPada tanggal, 20 Agustus 2009
BUPATI BANTAENG
Cap./ttd
Design Ichal Bag Hukum Setda 09
171
H.M. NURDIN ABDULLAH
Diundangkan di BantaengPada tanggal, 21 Pebruari 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTAENG
H. SYAMSUDDIN, SH, MH.Pangkat : Pembina Utama MadyaNIP : 19530505 198303 1 019
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENGTAHUN 2009 NOMOR 8
Design Ichal Bag Hukum Setda 09