library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2...

83
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566), internet adalah jaringan komputer yang bertumbuh dengan cepat yang meliputi berbagai kebutuhan bisnis, pendidikan dan pemerintah yang menghubungkan jutaan komputer dan pemakainya lebih dari 200 negara. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2010, p51), internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda. Selain itu, Strauss dan Frost (2009, p6) juga menambahkan bahwa internet adalah jaringan global terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan meliputi jutaan jaringan perusahaan, pemerintah, organisasi dan pribadi.

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

1.1 Pengertian Internet

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566), internet adalah jaringan komputer

yang bertumbuh dengan cepat yang meliputi berbagai kebutuhan bisnis, pendidikan dan

pemerintah yang menghubungkan jutaan komputer dan pemakainya lebih dari 200

negara.

Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2010, p51), internet adalah suatu

jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan

jaringan yang berbeda.

Selain itu, Strauss dan Frost (2009, p6) juga menambahkan bahwa internet

adalah jaringan global terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan meliputi

jutaan jaringan perusahaan, pemerintah, organisasi dan pribadi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan komputer yang meliputi

berbagai kebutuhan bisnis, pendidikan dan pemerintah yang terhubungkan dengan jutaan

komputer dan pemakainya.

1.2 World Wide Web

Menurut Post dan Anderson (2006, p588), world wide web adalah ruang

informasi di internet untuk menyimpan tempat dokumen hypermedia dan dapat

dipanggil dengan suatu skema alamat yang unik dan suatu cara pemanggilan informasi

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

8

dari database global dengan menggunakan Web Browser untuk menampilkan informasi

dalam bentuk tampilan halaman.

Beberapa istilah yang berhubungan dengan web:

a. Situs Web

Ketekaitan antara sebuah komputer dengan internet yang berisi hypermedia yang

dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan melalui hypertext link.

b. Hypertext Link

Suatu penunjuk yang terdiri atas teks atau grafik yang digunakan untuk mengakses

hypertext yang disimpan di sebuah situs web.

c. Web Page

Halaman web yang mengacu pada suatu file hypermedia yang disimpan di suatu

situs web, yang diidentifikasikan dengan suatu alamat yang unik.

d. Home Page

Mengacu pada halaman pertama dari sebuah situs web. Halaman lain dapat diakses

melalui home page.

e. URL (Universal Resource Locator)

Mengacu pada alamat dari sebuah halaman web dengan format yang terdiri dari

protokol, nama domain, dan path.

1. Protokol, adalah suatu set standar yang mengatur komunikasi data. HTTP

(Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol untuk hypertext.

2. Nama Domain, adalah alamat situs web tempat halaman web disimpan.

3. Path, mengidentifikasikan suatu account (directory / sub-directory file) tertentu

di situs web dan HTML.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

9

f. FTP (File Transfer Protocol)

Mengacu pada software yang memungkinkan kita menyalin file ke komputer kita

dari situs web apa saja. Untuk melakukan hal itu, kita harus tahu URL dari situs

tersebut. Banyak situs FTP yang hanya menawarkan transfer data satu arah.

g. Web Browser

Mengacu pada suatu software yang memungkinkan kita mengambil hypermedia

dengan mengetik parameter pencarian atau mengklik suatu grafik. Kemampuan ini

membebaskan kita dari keharusan mengetahui URL dari web page yang berisi

informasi yang kita butuhkan.

2.2 Pemasaran

2.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p29), pemasaran adalah kegiatan atau

proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan value untuk pelanggan dan

membina hubungan dengan pelanggan dengan tujuan mendapatkan kembali value dari

mereka.

Era pemasaran sekarang bukan hanya sekedar menjual tetapi bagaimana cara

untuk memberikan kepuasan pada pelanggan. Jika seorang pemasar mengerti kebutuhan

dari pelanggannya, lalu mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan dari sisi nilai maupun harga, melakukan promosi dan distribusi yang efektif,

maka produk itu akan dapat dijual dengan mudah.

Ada 5 tahap proses pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2010, p29):

1. Mengerti pasar dan keinginan serta kebutuhan dari pelanggan

2. Merancang strategi pemasaran berdasarkan pelanggan

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

10

3. Menciptakan program pemasaran yang terintegrasi serta menghasilkan superior value

4. Menciptakan hubungan yang menguntungkan serta menyenangkan dengan pelanggan

5. Mengambil value dari pelanggan untuk menghasilkan keuntungan

2.2 Pemasaran Online

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p528), pemasaran online adalah usaha

yang dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya serta

menciptakan hubungan dengan pelanggan melalui media internet.

Menurut Kotler dan Amstrong juga (2010,p529) ada 4 bidang utama dalam

pemasaran online, yaitu :

1. Business to Consumer Online Marketing (B2C Online Marketing)

Bisnis (perusahaan dan pedagang) menjual atau menyalurkan produk atau jasanya ke

pengguna akhir.

2. Business to Business Online Marketing (B2B Online Marketing)

Bisnis (perusahaan dan produsen) memanfaatkan website, e-mail, online catalogs,

online trading network, dan online resources untuk menjangkau pelanggan baru,

melayani pelanggan yang ada dengan lebih efektif, serta mendapatkan efisiensi dan

penghematan biaya.

3. Consumer to Consumer Online Marketing (C2C Online Marketing)

Pertukaran barang dan informasi diantara pengguna akhir melalui media online.

4. Consumer to Business Online Marketing (C2B Online Marketing)

Pertukaran secara online dimana kosumen mencari pembeli, kemudian bisnis

(perusahaan dan pedagang) mempelajari penawaran mereka, dan memulai

pembelian, bahkan terkadang secara berkala.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

11

2.3 Experiential Marketing

Menurut Sulistya (2009, p1-6), Experiential Marketing dapat sangat berguna

untuk sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan merek yang berada pada tahap

penurunan, membedakan produk mereka dari produk pesaing, menciptakan sebuah citra

dan identitas untuk sebuah perusahaan, meningkatkan inovasi dan membujuk pelanggan

untuk mencoba dan membeli produk. Hal yang terpenting adalah menciptakan

pelanggan yang loyal. Pelanggan mencari perusahaan dan merek-merek tertentu untuk

dijadikan bagian dari hidup mereka. Pelanggan juga ingin perusahaan-perusahaan dan

merek-merek tersebut dapat berhubungan dengan hidup mereka, mengerti mereka,

menyesuaikan dengan kebutuhan mereka dan membuat hidup mereka lebih terpenuhi.

Dalam era informasi, teknologi, perubahan dan pilihan, setiap perusahaan perlu lebih

selaras dengan para pelanggan dan pengalaman yang diberikan produk atau jasa mereka.

Tahap awal dari sebuah experiential marketing terfokus pada tiga kunci pokok :

1. Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat

menempatkan pembelian produk dan jasa di antara konteks yang lebih besar dalam

kehidupan.

2. Pola Konsumsi

Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi

yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat

dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan

kehidupan konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur

melalui kepuasan dan loyalitas.

3. Keputusan rasional dan emosional

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

12

Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan dan

kesenangan. Banyak keputusan dibuat dengan menuruti kata hati dan tidak rasional.

Experiential Marketing pelanggan merasa senang dengan keputusan pembelian yang

telah dibuat.

2.3 E-Commerce

3.1 Pengertian E-Commerce

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p312), e-commerce lebih dari sekedar

membeli dan menjual produk secara online. Sebaliknya e-commerce meliputi seluruh

proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan

pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar global

berjaringan para pelanggan dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di seluruh

dunia. Sistem e-commerce bergantung pada sumber daya internet dengan banyak TI

lainnya untuk mendukung setiap langkah dari proses. E-commerce dapat melibatkan

transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen persediaan

otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis.

Menurut Sugiarto dan Muwasiq (2010, p1), e-commerce merupakan penerapan

praktis dari teknologi internet pada dunia bisnis yang berkembang menjadikan dunia

dagang di dunia maya dengan memanfaatkan internet.

Sedangkan menurut Eddy (2003, p2), e-commerce merupakan kegiatan bisnis

yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana utamanya. Teknologi itu

dimanfaatkan untuk menawarkan barang dan jasa, melakukan order pembelian,

melakukan transaksi jual dan beli, melakukan pembayaran, dan sebagainya.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

13

Jadi dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah kegiatan bisnis yang meliputi

seluruh proses pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan

pembayaran yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana utamanya.

3.2 Jenis-jenis E-Commerce

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p316) beberapa jenis e-commerce yaitu:

Business to Consumer (B2C)

Business to Consumer (B2C) adalah bisnis online yang menjual produknya langsung

kepada konsumennya. Sebagai contoh perusahaan menggunakan website e-

commerce untuk menyediakan informasi katalog produk, pembayaran serta sistem

pendukung pelayanan konsumen.

Consumer to Consumer (C2C)

Consumer to Consumer (C2C) adalah penjualan dilakukan antara konsumen dengan

konsumen. Salah satu contoh sukses dari C2C ini adalah website e-bay.

Business to Business (B2B)

Business to Business (B2B) adalah bisnis online yang focus untuk menjual

produknya kepada bisnis lainnya. E-commerce ini melibatkan pasar e-business yang

menghubungkan secara langsung antar bisnis.

3.3 Keuntungan E-Commerce

Menurut Nugroho (2006, p20) adapun beberapa keuntungan yang didapatkan

perusahaan jika menerapkan e-commerce antara lain:

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

14

Memperpendek jarak. Perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan pelanggan.

Dengan hanya memilih link-link pada website tertentu, pelanggan dapat menuju ke

perusahaan mana pun, tanpa memperdulikan posisi mereka berada.

Perluasan pasar. Jangkauan pemasaran akan menjadi semakin luas, dan tidak terbatas

pada suatu area geografis dimana perusahaan tersebut berada.

Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional, sangat sulit bagi

perusahaan untuk mengetahui posisi geografis mitra kerjanya, yang mungkin berada

di negara atau benua lain. Dengan adanya e-commerce, melalui jaringan internet,

hal-hal seperti itu akan menjadi masalah yang kecil bagi perusahaan.

Efisien. Perusahaan-perusahaan e-commerce tidak lagi membutuhkan kantor atau

toko yang besar, dapat melakukan penghematan kertas yang digunakan untuk

transaksi, periklanan, serta pencatatan-pencatatan. Selain itu, e-commerce juga

sangat efisien dari sudah waktu yang digunakan. Pencarian informasi perusahaan dan

produk atau jasa juga dapat dilakukan dengan lebih cepat akurat.

3.4 Keterbatasan E-Commerce

Nugroho (2006, p22) menyebutkan bahwa ada beberapa segi negatif e-commerce

pada umumnya, yakni:

Meningkatkan individualism. Pada e-commerce, seseorang dapat bertransaksi barang

atau jasa yang diperlukan tanpa harus bertemu dengan siapa pun. Ini membuat

beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri serta individualis, dan merasa

dirinya tidak membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.

Terkadang menimbulkan kekecewaan. Apa yang dilihat di layar monitor computer

kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara langsung. Hal ini akan menyebabkan

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

15

pelanggan kecewa karena produk yang dibeli tidak sesuai dengan apa yang

ditampilkan di website.

Tidak manusiawi. Dengan e-commerce walaupun kita dapat mengobrol (dalam fitur

chatting) dengan orang lain, tetapi kita tidak dapat merasakan jabat tangannya,

senyum ramahnya atau candanya.

3.5 Keberhasilan E-Commerce

Menurut Eddy (2003, p2-3) faktor penentu keberhasilan e-commerce ada tiga,

yaitu:

1. Budaya

Transaksi atas penjualan barang melalui internet didasarkan atas kepercayaan antara

pembeli dan penjual. Pembeli percaya bahwa penjual akan mengirimkan barang

yang dijual melalui internet sedangkan penjual percaya bahwa pembeli akan

mengirimkan uangnya atas barang yang telah dikirimkan. Budaya saling percaya itu

merupakan syarat utama terjadinya transaksi e-commerce melalui internet.

2. Pelaku Bisnis E-Commerce

Pelaku bisnis dibagi menjadi dua, yaitu kelompok penjual dan kelompok pembeli.

Apabila masyarakat memahami jangkauan e-commerce yang tidak mengenal batas

wilayah suatu Negara dan dapat dimanfaatkan dengan biaya yang relative lebih

murah, diperkirakan akan semakin banyak orang yang tertarik untuk melakukan jual

beli barang atau jasa melalui internet.

3. Infrastruktur Teknologi

Jumlah pengguna internet di suatu Negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

banyaknya pemilikan komputer pada suatu daerah atau negara, jangkauan saluran

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

16

telekomunikasi pada daerah atau negara, banyaknya warung internet yang

memungkinkan seseorang yang tidak mempunyai komputer dapat mengakses

internet, banyaknya universitas telah memberikan fasilitas internet kepada

mahasiswa dan dosennya, dan banyaknya perusahaan yang memberikan fasilitas

internet kepada karyawannya.

3.6 E-Mall

Menurut Chandra (2009, p1), e-mall (electronic mall) adalah pusat pertokoan

elektronik yang menyediakan fasilitas mirip dengan mall di dunia nyata. Pada e-mall ini

ditampilkan produk-produk dari berbagai toko, dan jika pengunjung e-mall tersebut

tertarik untuk membeli. Pada e-mall ini juga disediakan berbagai fasilitas sampai

termasuk transaksi.

Kelebihan E-mall:

1. Akses luas

Dengan terhubung lewat internet maka dapat mengkses semua barang yang

diinginkan yang ditawarkan di internet tersebut serta waktu yang tidak terbatas.

Karena pada waktu kapan pun asalkan kita terhubung dengan internet, kita bisa

mengaksesnya tanpa ada batasan hari libur atau semacamnya.

2. Hemat

Hemat meliputi hemat waktu, biaya, dan tenaga. Karena dengan E-mall kita sebagai

konsumen akan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan hanya dengan

mengakses internet. Tanpa mencari lokasi toko kita bisa langsung memesan apa

yang kita butuhkan.

Kekurang E-mall:

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

17

1. Tidak dapat mengetahui bentuk asli barang secara langsung

Karena yang ditampilkan berupa foto dan detail produk, maka kita tidak mengetahui

bentuk asli barang tersebut seperti apa. Waktu pengiriman. Waktu pengiriman tidak

selalu tepat waktu.

2. Keamanan

Karena biasanya pembayaran dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang ke

nomor rekening tertentu, hal ini bisa dimanfaatkan pihak yang bertanggung jawab

untuk menyalahgunakan hal tersebut.

2.4 Prosedur Sampling

Menurut Kountur (2005, p138) ada dua prosedur yang dapat dilakukan dalam

proses pemilihan sampel:

1. Random Sampling

Random sampling adalah proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Ada beberapa metode random

sampling, diantaranya:

Simple Random Sampling

Merupakan cara pemilihan sampel dimana anggota dari populasi dipilih satu

persatu secara random dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.

Stratified Random Sampling

Merupakan metode yang mengelompokkan populasi kedalam beberapa

kelompok yang memiliki ciri-ciri yang sama kemudian memilih secara simple

random sampling anggota populasi dari masing-masing kelompok secara

proporsional yang diinginkan.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

18

Cluster Random Sampling

Merupakan metode yang memilih salah satu atau beberapa kelompok secara

simple random sampling sebagai sampel.

2. Non-Random Sampling

Non-Random Sampling adalah proses pemilihan sampel dimana tidak semua anggota

dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih. Ada beberapa metode non random

sampling, diantaranya:

Systematic Sampling

Merupakan cara memilih sampel dimana setiap anggota ke-n dari populasi

diambil sebagai sampel.

Convenience Sampling

Merupakan cara memilih anggota dari populasi untuk dijadikan sampel dimana

sesukanya peneliti.

2.5 Analytical Hierarchy Process

Menurut Taylor dan Bernard (2005, p17), AHP (Analytical Hierarchy Process)

merupakan proses untuk menghitung nilai angka untuk merangking tiap alternatif

keputusan berdasarkan sejauh mana alternatif tersebut memenuhi criteria pembuat

keputusan. Proses analisis bertingkat (Analytical Hierarchy Process - AHP) yang

dikembangkan oleh Thomas Saaty merupakan metode untuk membuat urutan alternatif

keputusan dan memilih yang terbaik pada saat pengambil keputusan memiliki beberapa

tujuan, atau kriteria, untuk mengambil keputusan tertentu.

Tahap matematis yang digunakan untuk membuat rekomendasi keputusan

berdasarkan AHP sebagai berikut:

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

19

1. Membandingkan dua alternative (yaitu, sepasang) berdasarkan suatu kriteria tertentu

dan mengindikasikan suatu preferensi. Perbandingan ini dilakukan dengan

menggunakan skala preferensi (preference scale), yang memberikan angka numeric

untuk tiap tingkat preferensi.

Tabel 2.1 Contoh skala preferensiTingkat Preferensi Nilai Angka

Sangat lemah 1Lemah 2Kuat 3

Sangat kuat 4Sumber : Taylor (2005, p18)

2. Mengembangkan matriks perbandingan pasangan untuk tiap alternatif keputusan

berdasarkan tiap kriteria.

Tabel 2.2 Contoh matriks perbandingan pasanganAlternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Alternatif 1 1Alternatif 2 1Alternatif 3 1

Sumber : Taylor (2005, p18)

3. Tahap sintesis:

a. Menjumlahkan nilai pada tiap kolom pada matriks perbandingan pasangan.

b. Membagi nilai tiap kolom dalam matriks perbandingan pasangan dengan jumlah

kolom yang bersangkutan – yang disebut matriks normalisasi.

c. Hitung nilai rata-rata tiap baris pada matriks normalisasi – yang disebut vektor

preferensi.

d. Gabungkan vektor preferensi untuk tiap criteria (dari tahap 2c) menjadi suatu

matriks preferensi yang memperlihatkan tiap lokasi berdasarkan tiap kriteria.

4. Membuat matriks perbandingan pasangan untuk kriteria.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

20

5. Menghitung matriks normalisasi dengan membagi tiap nilai pada masing-masing

kolom matriks dengan jumlah kolom yang terkait.

6. Membuat vektor preferensi dengan menghitung rata-rata baris pada matriks

normalisasi.

7. Hitung skor keseluruhan untuk tiap alternatif keputusan dengan mengalikan vektor

preferensi kriteria (langkah 6) dengan matriks kriteria (dari langkah 2d).

2.6 Visi dan Misi

Menurut David (2009, p87), pernyataan visi mencoba untuk memberikan jawaban

atas pertanyaan “Ingin menjadi seperti apakah perusahaan?” sedangkan pernyataan misi

mencoba untuk memberikan jawaban atas pertanyaan “Apakah bisnis kita?”.

Menurut David (2009, p102) pernyataan misi seharusnya memasukkan semua

komponen penting di bawah ini:

1. Konsumen – siapakah konsumen perusahaan?

2. Produk atau jasa – apakah produk atau jasa utama perusahaan?

3. Teknologi – apakah perusahaan canggih secara teknologi?

4. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas – apakah

perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?

5. Filosofi - Apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis dasar perusahaan?

6. Konsep diri – Apakah kompetensi khusus atas keunggulan kompetitif utama

perusahaan?

7. Fokus pada citra publik – Apakah perusahaan responsive terhadap masalah-

masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup?

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

21

8. Fokus pada karyawan – Apakah karyawan dipandang sebagai asset perusahaan

yang berharga?

Jadi dapat disimpulkan bahwa visi adalah pandangan jauh tentang perusahaan dan

misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan untuk dapat mewujudkan visi.

2.7 Tujuan Jangka Panjang

Menurut David (2009, p244), tujuan-tujuan jangka panjang merepresentasikan

hasil-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi tertentu. Strategi

merepresentasikan berbagai tindakan yang perlu diambil untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Kerangka waktu bagi tujuan dan strategi harus konsisten, biasanya berkisar

antara dua sampai lima tahun.

Jadi dapat disimpulkan tujuan-tujuan jangka panjang adalah hasil yang diinginkan

dari pelaksanaan sebuah strategi.

2.8 Manajemen Strategis

8.1 Pengertian Manajemen Strategis

Menurut David (2009, p5), manajemen strategis merupakan seni dan

pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-

keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

Menurut Robbins dan Coulter (2005, p196), manajemen strategis adalah

sekelompok keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka

panjang organisasi. Manajemen strategis mencakup semua fungsi dasar manajemen,

yakni strategi organisasi harus direncanakan, diorganisasi, dilaksanakan, dan

dikendalikan.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

22

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis merupakan seni dan

pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan

dan tindakan manajerial lintas-fungsional yang mencakup semua fungsi dasar untuk

mendukung kinerja jangka panjang organisasi sehingga memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya.

8.2 Model Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis dapat dengan cukup mudah dipelajari dan

diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Setiap model merepresentasikan

proses tertentu. Kerangka kerja ini merupakan sebuah model komprehensif dari proses

manajemen strategis yang diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan,

tetapi model ini merepresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk

merumuskan, menerapkan, dan menilai strategis.

Gambar 2.1 Model Manajemen StrategiSumber : David (2009, p21)

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

23

8.3 Jenis Strategi

Strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan sebuah perusahaan yang

dikategorikan menjadi 11 tindakan yang dapat dilihat di tabel di bawah ini. Sebagian

besar organisasi secara bersamaan menjalankan gabungan dari dua atau lebih strategi

yang disebut sebagai strategi gabungan atau kombinasi. Tidak ada organisasi yang

mampu menjalankan semua strategi yang bisa menguntungkan perusahaan. Keputusan

sulit tetap harus diambil dan prioritas harus dibuat karena organisasi memiliki sumber

daya terbatas sehingga organisasi harus dapat memilih di antara berbagai strategi

alternatif.

Tabel 2.3 Jenis-jenis Strategi AlternatifStrategi Definisi

Integrasi ke Depan Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel.

Integrasi ke Belakang Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.

Integrasi Horizontal Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing.

Penetrasi Pasar Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik.

Pengembangan Pasar Memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru.

Pengembangan Produk Mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru.

Diversifikasi Terkait Menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan.

Diversikasi Tak Terkait Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan.

Penciutan Pengelompokan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.

Divestasi Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah organisasi.Likuidasi Penjualan seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah,

untuk kekayaan berwujudnya.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

24

Sumber : David (2009, p251)

8.4 Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter

Menurut David (2009, p145), Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-

Forces Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara

luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Intensitas persaingan

antarperusahaan sangat beragam dari satu industri ke industri lain.

Gambar 2.2 Model Lima Kekuatan PorterSumber : David (2009, p146)

Menurut Porter, hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang

sebagai perpaduan dari lima kekuatan:

1. Persaingan antarperusahaan saingan

Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan yang paling hebat dari lima

kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat berhasil

hanya sejauh strategi tersebut dapat menghasilkan keunggulan kompetitif atas

strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

25

Intensitas persaingan antarperusahaan saingan cenderung meningkat ketika jumlah

pesaing bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam hal ukuran dan kapabilitas,

ketika permintaan akan produk industri itu menurun, dan ketika potongan harga

menjadi lazim. Persaingan antarperusahaan juga disebabkan oleh konsumen

dikarenakan konsumen dapat berpindah ke merek lain dengan mudah apabila terjadi

ketidaksesuain ataupun pelayanan yang tidak memuaskan sehingga perusahaan akan

berusaha keras untuk mempertahankan konsumen yang sehingga meningkatkan daya

saing antarperusahaan.

2. Potensi masuknya pesaing baru

Intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat ketika perusahaan baru dapat

dengan mudah masuk ke suatu industry tertentu. Hambatan bagi masuknya

perusahaan baru dapat mencakup:

1. Kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara cepat.

2. Kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik-trik praktis.

3. Kurangnya pengalaman, loyalitas konsumen yang kuat.

4. Preferensi merek yang kuat.

5. Persyaratan modal yang besar.

6. Kurangnya saluran distribusi yang memadai.

7. Kebijakan regulatif pemerintah.

8. Kurangnya akses ke bahan mentah.

9. Kepemilikan paten.

10. Lokasi yang kurang menguntungkan.

11. Serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu.

12. Potensi penyaringan pasar.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

26

Ketika ancaman perusahaan baru yang masuk ke pasar kuat, maka perusahaan yang

telah ada akan memperkuat posisi mereka serta mengambil tindakan untuk

menghambat perusahaan baru tersebut, seperti dengan menurunkan harga,

memperpanjang garansi, menambah fitur, atau menawarkan paket-paket pendanaan.

3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti

Perusahaan dari berbagai industri berkompetisi ketat dengan produsen produk-

produk pengganti di industri lain. Hadirnya produk-produk pengganti itu meletakkan

batas tertinggi untuk harga yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke

produk pengganti.

Tekanan kompetitif yang meningkat dari produk pengganti bertambah ketika harga

relatif produk pengganti tersebut turun dan manakala biaya peralihan konsumen juga

turun. Kekuatan kompetitif produk pesaing bisa diukur dengan penelitian terhadap

pangsa pasar yang berhasil diraih produk itu, dan juga dari rencana perusahaan

tersebut untuk meningkatkan kapasitas produk dan penetrasi pasar.

4. Daya tawar pemasok

Daya tawar pemasok memengaruhi intensitas persaingan di suatu industri,

khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat

sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan

mentah lain sangat tinggi.

Dengan semakin banyaknya industri, perusahaan menjalin kemitraan strategis

dengan pemasok terpilih dalam upaya untuk:

1. Mengurangi biaya persediaan dan logistik.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

27

2. Mempercepat ketersediaan komponen generasi selanjutnya

3. Meningkatkan kualitas onderdil dan komponen yang dipasok serta mengurangi

tingkat kecacatannya.

4. Menekan pengeluaran baik bagi diri mereka sendiri maupun pemasok mereka.

5. Daya tawar konsumen

Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang memengaruhi

keunggulan kompetitif karena ketika konsumen berkonsentrasi atau berbelanja atau

membeli dalam volume besar, daya tawar mereka dapat merepresentasikan kekuatan

besar yang memengaruhi intensitas persaingan di suatu industri. Konsumen memiliki

daya tawar yang semakin besar dalam kondisi-kondisi berikut:

1. Jika mereka dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau pengganti

pesaing.

2. Jika mereka menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual.

3. Jika penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen.

4. Jika mereka memegang informasi tentang produk, harga, dan biaya penjual.

5. Jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bisa membeli

produk.

Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Portel dapat

menunjukkan bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa sehingga

perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal:

1. Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif yang

memengaruhi perusahaan.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

28

2. Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.

3. Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk

membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di industri saat ini.

8.5 Perumusan Strategi

Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam

kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah

ini. Kerangka ini bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat

membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi.

Gambar 2.3 Kerangka Perumusan StrategiSumber : David (2009, p324)

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

29

Dalam penulisan skripsi ini, tidak menggunakan Matriks Profil Kompetitif (CPM) untuk

bagian tahap input dikarenakan tidak adanya pesaing e-mall sejenis yang memasuki

pasar Pusat Belanja Tanah Abang.

Untuk tahapan pencocokan, tidak menggunakan:

1. Matriks SPACE, dikarenakan belum adanya laporan keuangan yang dapat digunakan

untuk mengukur FS (Financial Strength).

2. Matriks BCG, dikarenakan www.klikkios.com merupakan startup business sehingga

belum memiliki unit-unit fungsional yang umumnya dimiliki oleh perusahaan.

3. Matriks Strategi Besar, dikarenakan www.klikkios.com merupakan startup business

sehingga tidak dapat mengukur posisi persaingan dan pertumbuhan pasarnya.

8.5.1 Tahap Input (Input Stage) : Matriks EFE dan EFI

Menurut David (2009, p325), Informasi yang diperoleh dari Matriks EFE,

Matriks IFE, dan Matriks CPM menjadi informasi input dasar untuk matriks-matriks

tahap pencocokan dan tahap keputusan. Membuat berbagai keputusan kecil dalam

matriks input menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal

memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta

mengevaluasi strategi alternative. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam

menentukan bobot dan peringkat yang tepat.

8.5.1.1 Matriks EFE

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation – EFE Matrix)

memungkinkan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya,

demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

30

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal dapat dikembangkan dalam lima langkah

(David, 2009, p158-159):

1. Buat daftar faktor-faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses

audit eksternal. Masukkan 10 sampai 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman,

yang memengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dulu peluangnya,

kemudian ancamannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan persentase,

rasio, dan perbandingan jika dimungkinkan.

2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting)

sampai 1,0 (sangat penting). Bobot itu mengindikasikan signifikansi relative dari

suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Peluang sering kali mendapat bobot

yang lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama

jika mereka sangat parah atau mengancam. Bobot yang sesuai dapat ditentukan

dengan cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak berhasil atau

melalui diskusi untuk mencapai konsensus kelompok. Jumlah total seluruh bobot

yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.

3. Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor

tersebut, dimana:

4 = responsnya sangat bagus

3 = responsnya di atas rata-rata

2 = responsnya rata-rata

1 = responsnya di bawah rata-rata

Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan. Oleh karenanya,

peringkat tersebut berbeda antarperusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

31

berbasis industri. Penting untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang

dapat menerima peringkat 1, 2, 3, atau 4.

4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.

5. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel untuk menentukan skor bobot total

untuk organisasi.

Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam Matriks

Evaluasi Faktor Eksternal, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk

sebuah organisasi adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rata-rata skor

bobot total adalah 2,5. Skor bobot total sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa sebuah

organisasi merespons secara sangat baik peluang dan ancaman yang ada di

industrinya.

Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan dari

peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman

eksternal. Skor total sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak

mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.

Tabel 2.4 Matriks EFEFaktor-faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor BobotPeluang(faktor-faktor peluang)Ancaman(faktor-faktor ancaman)Total 1,00

Sumber : David (2009, p160)

8.5.1.2 Matriks EFI

Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation – IFE Matrix)

merupakan perangkat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan

dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha. Matriks ini

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

32

juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara

bidang-bidang ini. Penilaian intuitif diperlukan dalam membuat matriks IFE.

Menurut David (2009, p230) matriks Evaluasi Faktor Internal dapat

dikembangkan dalam lima langkah:

1. Tuliskan faktor-faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit

internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan

maupun kelemahannya. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan.

Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan.

2. Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada setiap

faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan seberapa penting faktor

itu menunjang keberhasilan perusahaan dalam industri yang di gelutinya. Tanpa

mempedulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-

faktor yang dianggap mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja organisasi di beri

bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.

3. Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor internal utama untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor

tersebut, dimana:

4 = sangat kuat

3 = kuat

2 = lemah

1 = sangat lemah

Ingatlah bahwa peringkat 4 atau 3 hanya untuk kekuatan, sedangkan 1 atau 2 hanya

untuk kelemahan. Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan

bobot dalam langkah 2 berdasarkan keadaan industri.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

33

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan skor bobot

untuk masing-masing variabel.

5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total

organisasi.

Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan ke dalam Matriks Evaluasi

Faktor Internal, skor bobot total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0

sebagai titik tertinggi, dengan skor rata-rata 2,5. Skor bobot total di bawah 2,5

mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara

signifikan berada di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Seperti

Matriks EFE, Matriks Evaluasi Faktor Internal harus memasukkan antara 10 sampai

20 faktor. Jumlah faktor tidak memengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot

selalu berjumlah 1,0.

Tabel 2.5 Matriks IFEFaktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor BobotKekuatan(faktor-faktor kekuatan)Kelemahan(faktor-faktor kelemahan)Total 1,00

Sumber : David (2009, p231)

8.5.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang

dapat digunakan dengan urutan manapun, yaitu Matriks SWOT, Matriks SPACE,

Matriks BCG, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar. Perangkat ini

bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang

dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

34

Mencocokkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal

merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternative yang masuk akal. Dalam

banyak situasi, hubungan antara eksternal dan internal lebih kompleks dan proses

pencocokannya membutuhkan penelaahan mendalam atas setiap strategi yang tercipta.

Mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang

dapat diistilahkan sebagai serangan, sementara strategi yang dirancang untuk

memperbaiki kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan sebagai

pertahanan. Setiap organisasi memiliki peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan

dan kelemahan internal yang dapat dipelajari untuk merumuskan strategi alternatif.

8.5.2.1 Matriks SWOT

Menurut Koppel (2009, p1), analisa SWOT adalah metode perencanaan strategi

yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

melibatkan usaha bisnis ataupun business startup dimana melibatkan penentuan tujuan

usaha bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal untuk mencapai tujuan

itu.

Menurut Lester (2009, p1), analisa SWOT merupakan singkatan dari kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang menciptakan gambaran visual dari faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dapat

mempengaruhi bisnis baik bisnis usaha yang telah berjalan ataupun bisnis baru yang

akan dijalankan.

Menurut David (2009, p327-331), Matriks SWOT (Strengths — Weaknesses —

Opportunities — Threats) merupakan perangkat pencocokan yang penting yang

membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi. Mencocokkan faktor-faktor

eksternal dan internal kunci merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

35

SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik – dan tidak ada paduan yang paling

benar.

Keempat tipe strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan

keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan

organisasi mereka berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan

untuk memanfaatkan keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal. Secara

umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai

situasi di mana mereka dapat melaksanakan Strategi SO. Jika sebuah perusahaan

memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan

mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada

ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk

berkonsentrasi pada peluang.

2. Strategi WO (Weakness-Opportunities)

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara

memanfaatkan keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang ketika adanya sebuah

peluang tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya

memanfaatkan peluang tersebut.

3. Strategi ST (Strengths-Threats)

Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu

organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam

lingkungan eksternal.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

36

4. Strategi WT (Weakness-Threats)

Strategi WT merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang

menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam

posisi yang berbahaya. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin

harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan

pailit atau memilih likuidasi.

Matriks SWOT terdiri atas sembilan sel. Terdapat empat sel faktor utama, empat

sel strategi, dan satu sel dibiarkan kosong (sel kiri atas). Empat sel strategi yang diberi

nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah melengkapi empat sel faktor utama,

yang diberi nama S, W, O, T.

Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel

Strategi WT.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

37

Tabel 2.6 Matriks SWOT

Biarkan selalu kosongKekuatan – STuliskan Kekuatan

Kelemahan – WTuliskan Kelemahan

Peluang – OTuliskan Peluang

Strategi SOMenggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Stategi WOMengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Ancaman – TTuliskan Ancaman

Strategi STMenggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.

Strategi WOMengurangi kelemahan dan hindari ancaman.

Sumber : David (2009, p328)

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT merupakan analisa strategi untuk

usaha bisnis berjalan ataupun bisnis baru dengan mengidentifikasi faktor eksternal

(peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan).

8.5.2.2 Matriks IE (Internal-Eksternal)

Menurut David (2009, p344-346) menempatkan berbagai divisi suatu organisasi

dalam tampilan sembilan sel, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Matriks IE serupa dengan Matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua perangkat

tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis,

sehingga disebut juga sebagai matriks portofolio. Selain itu, ukuran setiap lingkaran

menunjukkan persentase hasil penjualan dari setiap divisi, sedangkan potongan kuenya

menunjukkan persentase hasil laba dari setiap divisi baik dalam Matriks BCG maupun

IE.

Terdapat beberapa perbedaan penting antara Matriks BCG dan Matriks IE.

Pertama, sumbunya tidak sama. Matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

38

mengenai divisi daripada Matriks BCG. Selain itu, implikasi strategis dari setiap matriks

berbeda.

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: total rata-rata tertimbang IFE

pada sumbu–x dan total rata-rata tertimbangn EFE pada sumbu–y. Dari total nilai yang

dibobot dari setiap divisi, dapat disusun matriks IE pada tingkat korporasi.

Pada sumbu–x Matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari 1,0 sampai 1,99

menunjukkan posisi internal yang lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang,

sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total nilai

EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 sampai 2,99

dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.

Gambar 2.4 Matriks IESumber : David (2009, p344)

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai implikasi

strategi yang berbeda-beda, antara lain:

1. Ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan

sebagai tumbuh dan membangun. Strategi yang intensif (penetrasi pasar,

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

39

pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat

bagi divisi-divisi ini.

2. Divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani dengan baik

melalui strategi menjaga dan mempertahankan. Penetrasi pasar dan pengembangan

produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam jenis divisi ini.

3. Ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen

atau divestasi.

4. Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau berada

di seputar sel I dalam Matriks IE.

8.5.3 Tahap Keputusan : Matriks QSPM

Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan

strategi. Teknik-teknik pencocokan yang baru saja dibahas memaparkan berbagai

alternatif strategi yang bisa ditempuh. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari

analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar pilihan

alternatif yang masuk akal.

David (2009, p350-356) menyatakan bahwa QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix) merupakan tahap 3 dari kerangka analitis perumusan strategi. Teknik

ini secara objektif menunjukkan strategi alternatif yang paling baik. QSPM

menggunakan masukan dari analisis tahap 1 dan hasil-hasil pencocokan dari analisis

tahap 2 untuk memutuskan secara objektif strategi alternatif yang dapat dijalankan.

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

40

QSPM adalah alat yang membuat para perencana strategi dapat menilai secara

objektif strategi alternatif yang dapat dijalankan, didasarkan atas faktor-faktor

keberhasilan kritis eksternal dan internal yang telah dikenali terlebih dahulu.

Enam langkah untuk mengembangkan QSPM yang digunakan untuk

mendefinisikan dan menjelaskan Skor Daya Tarik Total, antara lain:

1. Membuat daftar berbagai peluang / ancaman eksternal dan kekuatan / kelemahan

internal utama di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari

Matriks EFE.

2. Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot ini

sama dengan bobot yang ada dalam Matriks EFE dan Matriks IFE. Bobot

ditampilkan dalam kolom kecil tepat di kanan faktor-faktor keberhasilan penting

eksternal dan internal.

3. Cermatilah matriks-matriks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai

strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi.

Tulislah strategi-strategi tersebut pada baris atas QSPM. Kelompokkanlah strategi-

strategi tersebut dalam rangkaian yang saling ekslusif jika mungkin.

4. Tentukanlah Skor Daya Tarik (AS—Attractiveness Score) yang didefinisikan

sebagai angka yang menujukkan daya tarik alternatif masing-masing strategi pada

suatu rangkaian alternatif tertentu. Skor Daya Tarik ditentukan dengan memeriksa

masing-masing faktor eksternal atau internal, satu per satu, sambil mengajukan

pertanyaan, “Apakah faktor ini mempengaruhi strategi yang dibuat?”, jika jawaban

atas pertanyaan tersebut adalah “ya”, maka strategi tersebut harus dibandingkan

secara relatif dengan faktor kunci. Khususnya, Skor Daya Tarik harus diberikan pada

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

41

masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap

yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan Skor Daya Tarik

adalah : 1 = tidak menarik; 2 = agak manarik; 3 = wajar menarik; 4 = sangat

menarik. Jika jawaban atas pertanyaan tersebut adalah tidak, hal tersebut

menunjukkan bahwa masing-masing factor kunci tidak mempunyai pengaruh atas

pilihan khusus yang dibuat. Oleh karena itu, jangan beri Skor Daya Tarik pada

strategi-strategi dalam rangkaian tersebut. Gunakanlah garis (-) untuk menujukkan

bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat.

5. Hitunglah Skor Daya Tarik Total. Skor Daya Tarik Total (Total Attractiveness –

TAS) didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot (langkah 2) dengan Skor Daya

Tarik (langkah 4) di setiap baris. Skor Daya Tarik Total mengindikasikan daya tarik

relative dari setiap strategi alternative, dengan hanya mempertimbangkan dampak

faktor keberhasilan penting eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi

Skor Daya Tarik Totalnya, semakin menarik pula strategi alternatif tersebut (hanya

dengan mempertimbangkan faktor keberhasilan penting yang berdekatan)

6. Hitunglah jumlah keseluruhan Daya Tarik Total. Jumlahkan Skor Daya Tarik Total

di setiap kolom strategi dari QSPM. Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total (Sum

Total Attractiveness Scores – STAS) menunjukkan strategi yang paling menarik di

setiap rangkaian alternatif. Skor yang paling menarik di setiap rangkaian alternatif.

Skor yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mengingat

semua faktor eksternal dan internal relevan yang dapat memengaruhi keputusan

strategis. Besarnya selisih antara Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total di rangkaian

alternative strategi tertentu menunjukkan ketertarikan relatif satu strategi terhadap

strategi yang lain.

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

42

Tabel 2.7 Matriks QSPMAlternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TASPeluang

AncamanKekuatanKelemahanPenjualan Total Nilai Daya Tarik

Sumber : David (2009, p353)

2.9 Sistem

9.1 Pengertian Sistem

Menurut Robbins dan Coulter (2005, p34) sistem adalah kumpulan bagian yang

saling terkait dan bergantung satu sama lain yang tersusun dalam suatu pola yang

menghasilkan satu kesatuan yang utuh.

Menurut Mathiassen et al.,(2000, p3), sistem merupakan kumpulan dari

komponen yang mengimplementasikan model dari requierement, function, dan interface.

Function adalah sebuah fasilitas yang membuat aktor dapat menggunakan model.

Interface adalah fasilitas yang membuat aktor dapat menggunakan model dan function.

Sedangkan menurut O’Brien dan Marakas (2010, p26), sistem adalah

sekelompok elemen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi

yang teratur. Selain itu, menurut O’Brien dan Marakas (2010, p26), sistem memiliki tiga

fungsi dasar yang berinteraksi, yaitu:

Input penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk

diproses.

Pemrosesan proses tranformasi yang mengubah input menjadi output.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

43

Output perpindah elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke

tujuan akhirnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang

saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama

pula yang terdiri dari tiga komponen utama yakni: input, pemrosesan dan output.

9.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p34), informasi adalah data yang telah

diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.

Pemrosesan informasi meliputi: bentuk yang agregat, telah dimanipulasi, atau diatur,

isinya dianalisis dan dievaluasi, dan ditempatkan dalam konteks yang tepat untuk

pemakainya. Selain itu, menurut O’Brien dan Marakas (2010, p353), ringkasan atribut

dan kualitas informasi, yakni:

a. Dimensi Waktu

Ketepatan waktu informasi harus tersedia ketika dibutuhkan.

Kekinian informasi harus selalu baru ketika disediakan.

Frekuensi informasi harus tersedia sesering yang dibutuhkan.

Periode waktu informasi harus tersedia untuk periode waktu lampau, sekarang

dan masa depan.

b. Dimensi Isi

Keakuratan informasi harus bebas dari kesalahan.

Relevansi informasi harus berhubungan dengan kebutuhan informasi dari

penerima tertentu untuk situasi tertentu.

Kelengkapan semua informasi yang dibutuhkan harus tersedia.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

44

Keringkasan hanya informasi yang dibutuhkan yang disediakan.

Cakupan informasi dapat memiliki cakupan yang sempit dan luas, atau untuk

fokus internal dan eksternal.

Kinerja informasi dapat menunjukkan kinerja dengan mengukur aktivitas

yang diselesaikan, kemajuan yang dicapai, atau sumber daya yang diakumulasi.

c. Dimensi Bentuk

Kejelasan informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah dipahami.

Rinci informasi dapat disediakan dalam bentuk rinci dan ringkasan.

Urutan informasi dapat disusun dalam urutan yang telah ditentukan.

Presentasi informasi dapat disajikan dalam bentuk narasi, numerik, grafik,

atau bentuk lainnya.

Media informasi dapat disediakan dalam bentuk dokumen tercetak, tampilan

video, atau media lainnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data

menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pengguna informasi dimana informasi

yang disediakan harus memenuhi tiga dimensi kualitas yakni: dimensi waktu, dimensi isi

dan dimensi bentuk.

9.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p4), sistem informasi dapat merupakan

kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu

sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

45

prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang

disimpan (sumber daya data). Selain itu, menurut O’Brien dan Marakas (2010, p31)

komponen Sistem Informasi ada lima, yakni:

a. Sumber daya data dasar data dan pengetahuan.

b. Sumber daya manusia pemakai akhir dan ahli SI.

c. Sumber daya software program dan prosedur.

d. Sumber daya hardware mesin dan media.

e. Sumber daya jaringan media komunikasi dan dukungan jaringan.

Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), sistem informasi adalah

seperangkat komponen yang saling terikat yang mengumpulkan atau mengambil,

memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan dan pengontrolan dalam sebuah organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sumber

daya manusia, software, hardware, jaringan dan memproses sumber daya data menjadi

informasi yang berguna bagi pengguna akhir.

9.4 Manfaat Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p24-25) manfaat dari sebuah sistem

informasi diantaranya yaitu :

Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian

keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran dan sumber daya manusia.

Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas

pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

46

Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif

yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.

Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah

keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.

Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan

jaringan bisnis masa kini.

9.5 Object Oriented Analysis dan Design (OOAD)

9.5.1 Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis Design)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p.135), metode OOA&D merupakan suatu

metode untuk analisis dan perancangan sistem yang berorientasi pada objek. Mathiassen

et al., (2000, p4) mengatakan bahwa objek merupakan suatu entitas yang memiliki

identitas, state dan behavior. Identitas objek dalam analisis menunjukkan bagaimana

objek tersebut dapat dibedakan dengan objek lainnya dalam suatu konteks oleh para

pengguna. Sedangkan identitas objek dalam perancangan menunjukkan bagaimana

objek-objek lain dalam sistem dapat mengenali objek tersebut dan bagaimana pula

mengaksesnya.

Classes

Spesification of Architecture

Structure

Component Design

Requirement for use

Model

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

47

Gambar 2.5 Aktivitas utama dalam OOADSumber: Mathiassen, et al. (2000, p15)

9.5.2 Keuntungan OOAD

Dalam analisis dan perancangan tradisional, metode, fungsi, data dan aliran

data merupakan kunci utama analisis. Namun OOA&D menggunakan objek dan class

sebagai kunci utama analisis dan perancangan sistem. Beberapa keuntungan utama lewat

penggunaan metode OOA&D adalah:

1. OOA&D menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks dari sistem. Metode

OOA&D memiliki fokus baik pada sistem maupun konteks dari sistem tersebut.

2. Metode OOA&D memberikan hubungan yang dekat antara analisis, perancangan,

dan user interfaces

9.5.3 System Definition

Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem, langkah awal yang harus

dilakukan adalah menggambarkan sistem tersebut terlebih dahulu. System definition

merupakan deskripsi singkat dari sistem yang terkomputerisasi yang dituliskan dalam

bahasa alamiah (Mathiassen et al., 2000, p24). Definisi sistem menggambarkan konteks

sistem, informasi yang harus dimiliki, fungsi-fungsi yang harus disediakan, dimana

penggunaan sistem dan kondisi pengembangan yang tepat.

Behavior

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

48

Jadi dapat disimpulkan bahwa system definition adalah suatu cara untuk

menggambarkan sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan menggunakan bahasa

alami seperti rich picture dan FACTOR criterion.

9.5.4 Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p26), rich picture menunjukkan pemahaman

penggambar terhadap sebuah situasi. Rich picture berfokus pada aspek-aspek penting

dari situasi yang digambarkan. Rich picture harus memberikan deskripsi yang luas dari

situasi yang memungkinkan beberapa alternatif interpretasi. Dalam menggambar rich

picture, awalnya kita perlu untuk menggambarkan seluruh entitas yang penting seperti

orang, objek-objek, organisasi, peran maupun tugas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa teori rich picture merupakan salah satu cara untuk

menggambarkan sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan bahasa alami yang

memberikan pemahaman mengenai situasi kepada ilustrator.

9.5.5 FACTOR Criterion

Menurut Mathiassen et al. (2000, P39-40), kriteria FACTOR memiliki enam

element, yakni:

a. Functionality fungsi sistem yang mendukung tugas-tugas application domain.

b. Application domain bagian dari organisasi yang mengatur, memonitor dan

mengendalikan problem domain.

c. Conditions kondisi dimana suatu sistem akan dikembangkan dan digunakan.

d. Technology teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem dan

teknologi dimana sistem akan dijalankan.

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

49

e. Objects obyek-obyek utama dalam problem domain.

f. Responsibility tanggung jawab seluruh sistem dalam hubungannya dengan

konteks.

Jadi dapat disimpulkan bahwa FACTOR criterion merupakan salah satu cara

untuk menggambarkan sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan bahasa alami yang

terbagi ke dalam enam elemen, yakni: Functionality, Application domain, Conditions,

Technology, Objects dan Responsibility.

9.5.6 Problem Domain

Menurut Mathiassen et al., (2000, p6), problem domain merupakan bagian dari

konteks yang diatur, diawasi atau dikendalikan oleh sistem. Application domain

menjelaskan tujuan sistem sebagai bagian dari kenyataan bahwa sistem seharusnya

membantu mengadministrasi, mengawasi, atau mengendalikan. Model problem domain

menyediakan bahasa untuk mengekspresikan kebutuhan sistem.

Gambar 2.6 Aktivitas dalam Problem DomainSumber: Mathiassen, et al. (2000, p46)

Behavior

Classes

System Definition

Structure

Model

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

50

9.5.6.1 Classes

Menurut Mathiassen et al., (2000, p53), class adalah deskripsi dari kumpulan

objek yang memiliki struktur, pola perilaku dan atribut yang sama.

Tujuan dari aktivitas ini adalah mengidentifikasi seluruh objek dan event untuk

digabungkan menjadi suatu model problem domain.

Langkah-langkah menentukan kelas, antara lain:

1. Mencari kandidat untuk class

2. Mencari kandidat untuk event

3. Evaluasi dan pilih class dan event secara sistematis

4. Membuat event table

9.5.6.2 Structure

Struktur menggambarkan hubungan antar class dan juga objek dalam model.

Struktur terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur antar class:

a. Struktur Generalisasi

Menurut Mathiassen et al., (2000, p72), struktur generalisasi menggambarkan

suatu class umum (super class) yang menjelaskan property umum pada

sekumpulan class khusus (sub class). Struktur generalisasi mengambarkan

pewarisan dimana class khusus (sub class) akan mewarisi property dan pola

perilaku yang dimiliki class umum (super class).

b. Cluster

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

51

Menurut Mathiassen et al. (2000, p74), cluster merupakan pengelompokkan class

yang membantu kita untuk mencapai dan menyediakan gambaran umum

mengenai model problem domain.

2. Struktur antar object:

a. Aggregasi

Menurut Mathiassen et al. (2000, p76), aggregasi merupakan hubungan antara

dua atau lebih objek di mana satu objek merupakan bagian dari objek yang lain.

Struktur aggregasi menggambarkan suatu objek superior (menyeluruh) yang

mencakup beberapa objek inferior (bagian).

b. Asosiasi

Menurut Mathiassen et al. (2000, p76-77), asosiasi merupakan hubungan antar

dua atau lebih objek, namun perbedaan dengan aggregasi adalah asosiasi

menggambarkan hubungan penting antar objek objek tersebut. Struktur asosiasi

tidak membuat objek-objek yang terhubung saling menetapkan property bagi

objek lainnya.

c. Behavior

Menurut Mathiassen et al. (2000, p89), behavioral pattern adalah sebuah

deskripsi dari kemungkinan penemuan event untuk semua objects dalam class

dan event trace adalah sebuah sequence dari events yang melibatkan specifics

objects. Tujuan dari behavior adalah untuk memodelkan dinamika dari sebuah

problem domain. Hasil dari behavior adalah sebuah behavior pattern dengan

atribut-atribut untuk setiap class dalam sebuah class diagram.

Jadi dapat disimpulkan bahwa problem domain analysis adalah proses

mengidentifikasi dan memodelkan bagian dari keadaan yang akan diatur, dipantau dan

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

52

dikontrol oleh sebuah sistem (problem domain) yang mencakup tiga aktivitas yakni:

classes, structure dan behavior.

9.5.7 Application Domain

Menurut Mathiassen et al., (2000, p6), application domain adalah suatu

organisasi yang mengelola, mengawasi atau mengendalikan problem domain.

Mathiassen et al., (2000, p115) berpendapat bahwa pemodelan application

domain bertujuan untuk mengetahui kebutuhan akan usage, function dan interface

system.

Gambar 2.7 Aktivitas dalam Application DomainSumber: Mathiassen, et al. (2000, p117)

9.5.7.1 Usecase Diagram

Menurut Matthiasen (2000, p119), kegiatan usage merupakan kegiatan pertama

dalam analisis application domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor

Interface

Usage

System Definition

Function

Requirements

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

53

yang merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju.

Usage digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor berinteraksi dengan sistem

yang tergambarkan dengan suatu use case diagram. Terdapat dua konsep utama yang

perlu dimengerti yaitu:

a. Actor merupakan abstraksi pengguna atau system lain yang berinteraksi dengan

target sistem.

b. Use case merupakan suatu pola interaksi antara system dengan actor dalam

application domain.

Diagram use case menunjukkan hubungan antara actor dengan use case

(Mathiassen, 2000, p343). Dalam diagram ini, actor dan use case merupakan dua

elemen terpenting. Keduanya dapat dihubungkan satu sama lain untuk menggambarkan

pola interaksi antara actor dengan bagian sistem tertentu.

Menurut Bennett, McRobb dan Farmer (2006, p145), use case adalah penjelasan

fungsionalitas sistem dari sudut pandang user. Untuk menunjukkan fungsionalitas bila

sistem akan menyediakan dan menggambarkan user mana yang berkomunikasi dengan

sistem dalam cara menggunakan fungsionalitas tersebut digunakan use case diagram.

9.5.7.2 Sequence Diagram

Menurut Bennet, McRobb dan Farmer (2006, p252-253), sequence diagram

setara secara sematik dengan diagram komunikasi interaksi sederhana. Sequence

diagram menunjukkan interaksi antara objek yang diatur dalam waktu sequence. Dalam

Sequence diagram terdapat satu notasi yang disebut fragment. Fragment yang digunakan

pada sequence diagram adalah untuk memperjelas bagaimana sequence ini saling

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

54

dikombinasikan. Beberapa interaksi spesifik (interaction operator) yang mungkin

digunakan adalah:

Alt (Alternatives): mewakili alternatif behaviour yang ada, dimana setiap behaviour

ditampilkan dalam operasi yang terpisah.

Opt (Option): menjelaskan pilihan tunggal atas operasi yang hanya akan dieksekusi

apabila batasan interaksi bernilai true.

Loop: digunakan untuk mengindikasikan suatu operasi yang berkali-kali diulang

sampai batasan interaksi untuk perulangan berakhir.

Ref (Reference): digunakan untuk memodelkan interaksi dengan lebih dari satu

sequence diagram.

Bennett, McRobb dan Farmer (2006, p253) mengatakan bahwa seluruh objek

dalam sequence diagram direpresentasikan dengan sebuah lifeline yang berupa garis

vertikal. Sedangkan pesan ditunjukkan dengan garis horizontal dari satu lifeline ke

lifeline lainnya. Sedangkan objek yang dihancurkan diindikasikan dengan lambang X

pada akhir lifeline dari objek tersebut.

Menurut Mathiassen et al.,(2000, p340), sequence diagram menggambarkan

interaksi antara sejumlah objek dalam suatu waktu. Diagram ini mampu

mempertahankan detil mengenai situasi yang dinamis dan kompleks yang dapat terjadi

pada objek-objek yang dihasilkan oleh class dalam class diagram.

9.5.7.3 Interface Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p151), interface merupakan fasilitas yang membuat

sebuah model sistem dan fungsi tersedia bagi aktor. Sedangkan user interface

merupakan sebuah interface bagi pemakai.

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

55

Sedangkan menurut Bennett, McRobb dan Farmer (2006, p440), interface adalah

apa yang dilihat oleh user sebagai sistem. User interface merupakan cara berinteraksi

user dengan suatu sistem informasi.

9.5.7.4 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p344), diagram navigasi adalah statechart

diagram khusus yang berfokus pada keseluruhan user interface yang dinamis. Diagram

ini menunjukkan window yang berkaitan dan transisi di antara window-window tersebut.

9.5.8 Architectural Design

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p173), tujuan dari architectural design adalah

untuk menstruktur sistem yang terkomputerisasi. Menurut Mathiassen, et al.(2000,

p.173), tiga aktivitas yang terdapat pada Architectural Design yaitu criteria, component

architecture, dan process architecture. Kegiatan dalam Architectural Design dapat

dilihat dalam Gambar 2.12 berikut ini.

Component Architecture

Criteria

Analysis Document

A

Process Architecture Architectural

Spesification

A

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

56

Gambar 2.8 Aktivitas dalam Architectural designSumber: Mathiassen, et al. (2000, p176)

9.5.8.1 Criteria

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p177), tujuan dari criteria adalah untuk

mengatur prioritas perancangan. Konsepnya adalah Criterion yaitu properti yang

diinginkan dari architecture dan Conditions yaitu kesempatan dan batas technical,

organizational dan human yang terlibat dalam suatu tugas.

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p178) terdapat 12 jenis kriteria software.

Tabel 2.8 Criteria klasik untuk mengukur softwareCriteria Pengukuran dari

UsableKemampuan adaptasi sistem terhadap konteks organisasi, hubungan kerja dan teknikal

SecureSuatu pencegahan melawan akses yang tidak terotorisasi terhadap fasilitas-fasilitas yang ada

Efficient Eksploitasi secara ekonomis dari fasilitas technical platform

Correct Pemenuhan terhadap persyaratan-persyaratan

Reliable Pemenuhan terhadap eksekusi function dan benar-benar tepat

Maintainable Besarnya usaha untuk melokasikan dan memperbaiki kecacatan sistem

TestableBesarnya usaha untuk memastikan bahwa sistem menampilkan fungsi-fungsi yang telah ditentukan

Flexible Besarnya usaha untuk memodifikasi sistem

Comprehensible Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengertian yang masuk akal

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

57

terhadap sistem

Reusable Potensi penggunaan bagian-bagian sistem dalam sistem lain yang terhubung

Portable Besarnya usaha untuk memindahkan sistem ke teknikal platform

Interoperable Besarnya usaha untuk menggabungkan suatu sistem ke sistem lain

Sumber: Mathiassen, et al. (2000, p178)

9.5.8.2 Component Architecture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p190), Arsitektur komponen merupakan suatu

struktur sistem dari komponen yang berhubungan. Bagian program yang membentuk

class disebut komponen.

Pola Arsitektur Client/Server merupakan solusi generik untuk memecahkan

masalah menghubungkan komputer personal dengan komputer mainframe pusat. Server

menyediakan database yang di-share atau sumber daya lain, dan operation ke client

melalui jaringan. Client bertanggungjawab menyediakan interface bagi penggunanya

(Mathiassen et al., 2000, p197).

Bentuk-bentuk dari distribusi dalam arsitektur client/server dapat dilihat pada

tabel di bawah:

Tabel 2.9 Bentuk Distribusi Arsitektur Client/ServerClient Server Architecture

U U+F+M Distributed presentationU F+M Local presentation

U+F F+M Distributed functionalityU+F M Centralized data

U+F+M M Distributed dataSumber: Mathiassen et al. (2000, p200)

9.5.8.3 Process Architecture

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

58

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p209), process architecture adalah struktur dari

eksekusi sistem yang terdiri dari proses-proses yang saling berhubungan. Processor

adalah alat yang akan menjalankan program. Program component adalah modul fisik

dari program yang akan dijalankan. Active object adalah objek yang telah ditugaskan

sebuah proses.

Tujuan dari process architecture ini adalah untuk menyusun struktur dari eksekusi

pada level fisik. Oleh karena itu, yang harus diperhatikan dalam pembuatan process

architecture ini adalah mendistribusikan component pada processor dengan baik agar

mencegah terjadinya bottleneck. Process architecture ini dapat digambarkan dengan

menggunakan deployment diagram.

9.5.9 Component Design

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p231), tujuan dari component design adalah

untuk menentukan pelaksanaan persyaratan dengan kerangka arsitekur. Menurut

Mathiassen, et al.(2000, p.231), dua aktivitas yang terdapat pada Component Design

yaitu model component dan function component. Kegiatan dalam Component Desing

dapat dilihat dalam Gambar 2.13 berikut ini.

Design of components

Design of component connections

Architectural Specifications

A

Page 53: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

59

Gambar 2.9 Aktivitas dalam Component DesignSumber: Mathiassen, et al. (2000, p176)

9.5.9.1 Model Component

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p236), model component adalah bagian dari

sebuah sistem yang mengimplementasikan model problem domain. Model component

terkait dengan kegiatan lainnya dimana struktur model harus dirancang dengan

keterkaitan terhadap fungsi, kinerja, ruang, atau persyaratan keamanan yang mungkin

memerlukan arsiktektur khusus sehingga akan membatas desain model. Hasil dari model

component adalah revisi dari class diagram. Revisi dari class diagram terdiri dari

menambah class baru, atribut, dan struktur yang mewakili events atau operations.

9.5.9.2 Function Component

Menurut Mathiassen, et al.(2000, p252), function compoent adalah bagian dari

sistem yang mengimplementasikan persyaratan fungsi. Tujuan dari function compoenent

ini adalah untuk memperbolehkan user interface dan komponen sistem lainnya untuk

mengakses model. Function component akan menggambarkan perilaku eksternal yang

dapat diamati dan berhubungan secara langsung dengan pengguna. Fungsi dirancang dan

diimplementasikan dengan menggunakan operasi di kelas sistem. Operasi yang

dimaksud adalah deskripsi behavior yang dapat diaktifkan melalui objek.

Page 54: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewBAB 2 LANDASAN TEORI Internet Pengertian Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566),

60

2.10 Kerangka Pikir

Gambar 2.10 Kerangka Pikir

Analisa dan Perancangan Sistem

Use CaseClass Diagram

User Interface Sequence Diagram

State Chart

Navigation Diagram

Component Diagram Deployment Diagram

Function Component

Model Component

Analisis Kompetitif

Analisis Porter

Perumusan Strategi

Analisis Eksternal Analisis Internal

Analisis SWOT Analisi IE

Analisis QSPM

Topik : E-Mall (E-Commerce)

Studi Pustaka :- Buku Teks

- Jurnal

Studi Lapangan :

- Kuesioner- Observasi