· Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak...

24
Seni & Folklor Indonesia Permainan Rakyat “ Engrang ” DOSEN : Priyanto, S.S, M Hum Di susun Oleh : Mahmut Akhirin (1306479551) PROGRAM VOKASI BIDANG STUDI PARIWISATA

Transcript of  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak...

Page 1:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Seni & Folklor Indonesia

Permainan Rakyat

“ Engrang ”

DOSEN :

Priyanto, S.S, M Hum

Di susun Oleh :

Mahmut Akhirin (1306479551)

PROGRAM VOKASI BIDANG STUDI PARIWISATA

KONSENTRASI TRAVELDEPOK

2014

Page 2:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Abstrak

Nama : Mahmut Akhirin

Program Studi : Pariwisata, Travel

Judul : Permainan Rakyat “ Egrang ”

Kebudayaan yang dimiliki indonesia merupakan harta karun yang tiadabandinganya, yang mana kebudayaan ini tersebar diberbagai nusantara biak itu dari sabang ataupun merauke. Kebudayaan yang ada di indonesia banyak yang mengandung seni dan folklor yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda. Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor adalah Permainan Rakyat. Permainan rakyat adalah permainan yang sering dilakukan oleh masyarakat. Setaiap bangsa di dunia ini umumnya mempunyai permainan rakyat. Kegiatan ini juga termaksuk folklor karena diperolehnya melalui warisan lisan. Hal ini terutama berlaku pada permainan anak-anak, karena permainan ini disebarkan hampir murni melalui tradisi lisan dan banyak diantaranya disebar haluskan tanpa bantuan orang dewasa seperti orang tua mereka atau guru sekolah mereka. beberapa contoh Permainan Rakyat adalah: Gasing, Bambu Gila, Engrang dan lain-lain, salah satu yang akan saya bahas adalah Egrang. Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu seukuran lengan orang dewasa, dan cara memainkannya adalah dengan menginjakkan kaki ke bambu yang telah dibuat pijakan sehinggga kita berdiri menggunakan kedua bamabu tersebut lalu berjalan menuju ke tempat yang di tentukan. Egrang merupakan permainan rakyat yang sangat berpotensi sekali akan perkembangan dunia pariwisata indonesia, yang mana permainan ini dapat di jadikan sebgai atraksi wisata yang dapat menarik wisatawan untuk menyaksikan serta belajar tentang kebudayaan. Hasil dari makalah ini adalah sebagai warga negara indonesia kita harusnya lebih bangga akan kebudayaan yang kita miliki dan sebagai insan pariwisata kita juga harus bisa memanfaatkan seni dan folklor yang terdapat pada kebudayaan yang terdapat pada masyarakat indonesia agar dapat berkembang dan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung serta mencoba untuk belajar dan bermain tentang permainan rakyat egrang.

Kata Kunci:

Kebudayaan, permainan rakyat, egrang, egrang dalam dunia pariwisata indonesia.

Page 3:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Abstract

Name : Mahmut Akhirin

Course : Tourism, Travel

Title : The People's Game "Stilts"

The Indonesian-owned cultural treasure that is tiadabandinganya, which is where this culture

spread in the archipelago that breed of sabang and merauke. Culture in indonesia many

containing art and folklore are scattered and passed on from generation to generation,

traditionally in different versions. Either in the form of oral or examples that are accompanied

by a gesture or auxiliaries reminders. One example of the termaksut of art and folklore is the

people's Game. The people's game is a game that is often done by the community. Setaiap the

world this generally has a game of the people. This activity also including folklore because he

was getting through the oral heritage. This is especially true in children's games, because it is

almost pure diffused through oral tradition and many of them spread puree without the help

of adults like their parents or their teachers. Some examples of folk Games are: Deranged,

bamboo Top, Engrang and others, the one that I will discuss is the Stilts. Traditional stilts is a

gaming device made of a bamboo stem arm about the size of 2 adults, and how to play it is to

set foot into the bamboo made sehinggga footing we stand using both the bamabu and went to

the place specified. Stilts is a game people are potential once the world of tourism

development, which this game can be made as tourist attractions that can attract tourists to

witness and learn about the culture. The result of the paper is as Indonesian citizens we

should be more proud of the culture that we have and as employees of tourism we must also

be able to avail art and culture found in the folklore of the people of indonesia in order to

thrive and be able to attract tourists to visit and try to learn about the games people play and

stilts.

Keywords:

Culture, folk games, stilts, stilts in the world of tourism.

Page 4:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan yang dimilikinya, yang tersebar di seluruh Nusanta dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan yang dimiliki ini mempunyai pengaruh besar dalam dunia pariwisata yang ada di indonesia.dan setiap kebudayaanya sendiri mengandung unsur seni dan foklor yang dapat mengemas suatu kebudayaan tersebut lebih menarik dan diminati oleh wisatawan baik itu lokal maupun internasional. Salah satu kebudayaan masyarakat yang mengandung unsur seni dan folklor adalah permainan rakyat.permainan rakyat yang ada di indonesia itu banyak sekali, dan setiap daerahpun mempunyai pemainan rakya nya masing-masing. Dan biasanya permainan rakyat ini sering dimainkan oleh anak-anak. Dan salah satu permainan rakyat yang sering dimainkan oleh anak-anak adalah Egrang. Egrang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu seukuran lengan orang dewasa, dan cara memainkanya adalah dengan mengijakan kaki ke bambu yang telah dibuat pijakan sehinggga kita berdiri menggunakan kedua bamabu tersebut lalu berjalan menuju ke tempat yang di tentukan dan siapa yang lebih dulu sampai dialah pemenangnya. Permainan ini sering diadakan sebagai ajang pertandingan atau perlombaan yang sering di adakan setiap memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Permainan egrang merupakan permainan yang mempunyai potensi yang baik didalam industri pariwisata, jika dapat di kemas dan di manfaatkan dengan baik. Namun seperti yang kita ketahuisekarang, dengan semakin majunya teknologi banyak sekali masyarak idonesia apalagi anank-anak yang sudah tidak melakukan permainan rakyat egrang ini. Anak-anak lebih suka dengan bermain gamen elektronik baik di mobile phone maupun computer yang mereka miliki. Padahal seperti yang kita ketahui egrang merupakan salah satu permainan yang sangat di kenal di masyarakat indonesia, dan dulu hampir semua anak –anak daerah memainkan permainan ini. Pada masa-masa sekarang akibat pergeseran waktu dan kemajuan teknologipermainan egrang ini mulah di tinggalkan dan anak-anak jarang yang ada memainkan permainan ini. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah dan juga masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikan permainan rakyat yang ada nusantara.

Untuk itu saya menulis makalah ini agar banyak orang mengetahui bahwa permainan rakyat egrang merupakan permainan rakyat yang unik, menarik, dan menyenangakan serta memberi wawasan lebih bahwa egrang dapat dimanfaatkan menjadi salah satu atraksi wisata yang dapat berpengaruh dengan baik di dalam industri pariwisata dan yang pastinya dapat menarik wisatawan apabila dikelola dengan baik, karena kita juga mengetahui bahwa wisatawan asing yang datang ke indonesia sebagian bersar tertarik dengan kebudayaan dan Kesenian tradisional indonesia dan ingin menyaksikan secara langsung permainan egrang.

Page 5:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan maslah yang akan di bahas di dalam makalah ini adalah :

1. Apa itu Seni dan foklor?

2. Apa itu Permainan rakyat indonesia?

3. Apa itu Egrang?

4. Apa pengaruh Egrang dalam dunia pariwisata indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Penulisan makalah ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat yang

sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan tentang Seni dan Folklor

2. Menjelaskan Permainan Rakyat Indonesia

3. Menjelaskan mengenai Egrang

4. Menjelaskan Pengaruh Egrang dalm dunia Pariwisata Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan maklah ini adalah pembaca dapat mengetahui tentang seni dan foklor lebih dalam, mengetahui permainan rakyat yang ada di Indonesia, mengetahui tentang egrang lebih dalam dan yang lebih penting kita dapat mengetahui pengaruh egrang dalam dunia pariwisata indonesia. Serta dengan membaca makalah ini dapat membuat pembaca merasa tertarik akan seni dan foklor, terutama permainan rakyat untuk mempertahankan dan melestarikan permainan egrang. Selain itu,di bidang industri pariwisata egrang dapat dimanfaatkan sebagi salah satu atraksi wisata yang mana permainan ini sudah cukup dikenal secara luas, sehingga mempunyai potensi yang tinggi untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi dan belajar kebudayain ini. Dan tentunya akan menghasilkan suatuh hal positif, baik wisatawn , pihak agent dan pihak- pihak yang berkaitan.

1.5 Kerangka Konsep / Teori KebudayaanSeni dan FoklorPermainan RakyatEgrangIndustry Pariwisata

1.6 Metode Penulisan

Dalam membuat makalah ini saya mengunakan metode penulisan dengan mengumpulkan data-data yang saya perlukan baik itu melalui buku mapun menggunakan media internet. Setelah selesai mengumpulkan data yang dibutuhkan, saya mulai memilah-milah data yang penting utuk saya masukan kedalam makalah yang sya buat. Yang mana datanya disesuaikan dengan konsep yang saya buat. Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang baik dan bermanfaat bagi pembacanya.

Page 6:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Seni dan folklor

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Folklor adalah pengindonesiaan kata inggris floklore. Kata itu adalah kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar Flok dan Lore. Menurut Alan dundes, Flok merupakan sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainya. Ciri-ciri pengenal itu antara lain dapat berwujud: warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan dan agama yang sama. Namun yang lebih penting lagi bahwa mereka telah memiliki suatu tradisi, yakni kebudayaan yang telah mereka warisi turun-temurun, sedikitnya dua tahun dan mereka sadar akan identitas kelompok mereka sendiri. Sedangkan lore adalah tradisi flok, yaitu sebagian kebudayaanya, yang di wariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang di sertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). Definisi folklor secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda. Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Menurut Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor dari AS, dapat digolongkan ke dalam tiga kelompk besar berdasarkan tipenya yaitu:

1. Folklor lisan adalah folklor yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk (genre) folklor yang termaksuk ke dalam kelompok besar ini antara lain;1. Bahasa Rakyat2. Ungkapan Tradisional3. PertanyaanTradisional4. Sjak dan puisi Rakyat5. Cerita Rakyat6. Nyanyian Rakyat

2. Folklor sebagian lisan adalah foklor yang bentuknya merupakan gabungan unsur lisan dan unsur bukan lisan. Contoh folklor indonesia yang termaksuk dalam golongan folklor ini adalah: 1. Kepercayaan Rakyat2. Permainan Rakyat

3. Sebuah Contoh foklor bukan lisan ada foklor yang berbentu, dapat dilihat dan dapat dirasakan. Contoh folklor bukan lisan adalah subkelompok Material dan genre Makanan Rakyat:

Page 7:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Dari galongan-golongan folklor yang akan di bahas di dalam makalah ini adalah permainan rakyat yang ada di indonesia. Yang mana permainan rakyat indonesia itu banyak tersebar di berbagai pulau yang ada di nusantara.

2.2 Permainan Rakyat

Permainan rakyat adalah permainan yang sering dimainkan oleh mayarakat sekitar yang mana biasanya yang memainkan permainan ini adalah anak-anak. karena permainan ini disebarkan hampir murni melalui tradisi lisan dan banyak diantaranya disebarkan tanpa bantuan orang dewasa seperti orang tua mereka atau guru sekolah mereka. Karena permainan rakyat mempunyai peranan penting dalam masyarakat yang berfungsi sebagai sarana sosialisasi nilai-nilai luhur, seperti: menanamkan rasa disiplin, membina sikap dan sebagainya.

Pada awalnya permainan rakyat merupakan usaha manusia untuk mengisi waktu senggang dan sebagai sarana hiburan. Selain itu, permainan rakyat juga merupakan suatu perwujudan dari tingkah laku manusia yang dilakukan dalam kegiatan fisik dan mental, dan merupakan hasil budaya manusia yang terwujud dari serentetan nilai-nilai yang menurut masyarakat atau kelompok suku-bangsa pendukungnya diakui keberadaannya. Nilai-nilai ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan dan pengembangan nilai- nilai budaya bangsa.

Sehubungan dengan hal tersebut, seperti yang tercantum dalam UUD 1945, pasal 32 disebutkan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Dalam hal ini pemerintah melalui Sub Direktorat Tradisi dan Kepercayaan Direktorat Nilai Budaya menyusun pedoman penulisan dan pengkajian permainan rakyat daerah. Hal ini, karena permainan rakyat yang terdapat di daerah-daerah yang ada di wilayah Indonesia mempunyai berbagai macam bentuk serta beragam pula cara memainkannya. Selain itu juga mempunyai berbagai macam nama yang diberikan pada bentuk-bentuk permainan, kadangkala macam permainan sama, namun nama yang diberikan di daerah yang satu dengan di daerah yang lain berbeda namanya. Selanjutnya, keanekaragaman bentuk dan wujud permainan tersebut sejajar dengan kelompok umur para pemainnya dan sesuai dengan perkembangan jasmani yang bersangkutan, serta dapat pula dikelompokkan jenis kelamin para pemainnya.

Berdasarkan perbedaan sifat permainan, maka permainan rakyat dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu permainan untuk bermain (play) dan permainan untuk bertanding (game). Perbeddaan dari dua golongan permainan tersebut adalah bahwa yang pertama lebih bersifat untuk mengisi waktu senggang atau rekreasi, sedangkan yang kedua bersifat kurang mempunyai kedua itu. Permainan rakyat mepunyai lima sifat khusus seperti:

(1) terorganisasi, (2) perlombaan (competitive), (3) harus dimainkan paling sedikit dua orang, (4) mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dansiapa yang kalah,(5) mempunyai peraturan permainan yang telah diterima oleh para pesertsanya.

Berikut beberapa contoh permainan rakyat yang ada di indonesia: petak umpet, benteng, eggrang, gatrik, boi-boi, lompat tali, ulang naga, dan masih bnyak lagi. Permainan rakyat yang dibahas didalam makalah ini adalah Permainan rakyat engrang.

Page 8:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

2.3 Eggrang

Pengertian eggrang dalam baoesastra jawa (W.J.S. Poerwatdarminto, 1939:113) adalah sebagai berikut: kata eggrang-egrangan dapat diartikan dolanan dengan menggunakan alat yang dinamakan eggrang. Egrang di beri makna bambu atau kayuyang diberi pijakan (untuk kaki). Permainan ini muncul sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, dimasa penjajahan Belanda. egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau telah dibuat selama ratusan tahun.  

Permainan Egrang adalah permainan berjalan dengan menaiki bambu, permainan ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Bagi orang yang tidak memiliki dan mempunyai keyakinan pada dirinya, sering kali ia mengalami kesulitan untuk melangkahkan bambu yang menopang tubuhnya pemainan ini adalah permainan yang terfokus pada keseimbangan tubuh .Egrang di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan. Permainan ini tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti: sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.

2.3.1 Cara Mebuat Eggrang

Egrang sendiri adalah sepasang tongkat yang terbuat bambu yang tingginya antara 2-3 meter dan tempat buat pijakan kaki yang juga terbuat dari bambu. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

( Gambar A ) Pembuatan Egrang dan pemilihan bahan

1. Bambu atau kayu sebesar lengan dipotong membujur panjang sekitar dua atau tiga meter tergantung panjang yang disesuaikan dengan ukuran panjang badan . Untuk

Page 9:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

pembuatan enggrang ini di sesuaikan dengan seberapa tinggi pemain dan engrangnya agar yang memainkan eggrang dapat bermain dengan nyaman.

2. Pilihlah bambu yang agak besar tetapi cukup untuk digenggam oleh telapak tangan biasanya bambu yang digunakan yaitu bambu tali atau kata orang sunda awi tali, bambu wulung dan sejenisnya, asal jangan menggunakan bambu betung atau gombong karena ukuran bambu ini agak – agak besar ( lihat Gambar A ).

( Gambar B ) Pembuatan Egrang Atau Jajangkungan

3. Di bagia tengah dari kayu tersebut kemudian dibuat suatu lubang untuk diberi papan sepanjang telapak kaki fungsinya untuk pijakan kaki atau bisa juga yang diberi lubang bambu yang untuk pijakan kaki. ( lihat Gambar B )

4. Nah sesudah selesai membuat lubang, masukan tuh bambu pendek yang sudah dibuat lubang  ke bambu panjang yang untuk pegangan,usahakan dari bagian atas ya... sampai ke bawah kira – kira 40 – 60 Cm, lalu diberi paku dari samping untuk menguncinya. ( lihat Gambar B ).

2.3.2. Peraturan Permainan

1. Lapangan dan Peralatan

Permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat (lapangan) yang khusus. Iadapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tepi pantai, ditanah lapang atau di jalan.Luas arena permainan egrang ini hanya sepanjang 7--15 meter dan lebar sekitar 3-4 meter.Peralatan yang digunakan adalah dua batang bambu bata (volovatu) atau kayu yang relatif lurus dan sudah tua dengan panjang masing-masing antara 2,5-3 meter. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Mula-mula bambu dipotong menjadi dua bagian yangpanjangnya masing-masing sekitar 2½-3 meter. Setelah itu,dipotong lagi bambu yang lain menjadi dua bagian dengan ukuran masing-masing sekitar 20-30 cm untuk dijadikan

Page 10:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

pijakan kaki. Selanjutnya, salah satu ruas bambu yang berukuranpanjang dilubangi untuk memasukkan bambu yang berukuran pendek. Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka bambu tersebut siap untuk digunakan.

2. Pemain1. Permainan egrang dapat dilakukan oleh pria dan wanita dengan memakai pakaian

olahraga yang pantas.2. Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak. Pada umumnya

permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia 7--13 tahun, taruna/remaja/dewasa 13 tahun keatas. Jumlah pemainnya 2--6 orang.

3. Jalan Permainan

Apabila permainan hanya berupa adu kecepatan (lomba lari), maka diawali dengan berdirinya 3-4 pemain di garis start sambil menaiki bambu masing-masing. Bagi anak-anak yang kurang tinggi atau baru belajar bermain egrang, mereka dapat menaikinya dari tempat yang agak tinggi atau menggunakan tangga dan baru berjalan ke arah garis start. Apabila telah siap, orang lain yang tidak ikut bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba itu, para pemain akan berlari menuju garis finish. Pemain yang lebih dahulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai pemenangnyaSedangkan, apabila permainan bertujuan untuk mengadu bambu masing-masing pemain, maka diawali dengan pemilihan dua orang pemain yang dilakukan secara musyawarah/mufakat. Setelah itu, mereka akan berdiri berhadapan. Apabila telah siap, peserta lain yang belum mendapat giliran bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba itu, kedua pemain akan mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka naiki. Pemain yang dapat menjatuhkan lawan dari bambu yang dinaikinya dinyatakan sebagai pemenangnya.

1. Persiapana. adanya Peserta yang akan ikut bermain.b. setiap pemain disertai alat 2-5 buah tongkat sebagai penyambung kaki mereka.c. membuat garis batas tempat dimulainya bermain dan garis finis tempat

berakhirnya perlombaan.d. Bila peserta main itu lebih dari 10 orang anak, maka tahap pertama ini dibagi

dalam beberapa kelompok. Misalnya semua peserta ada 50 orang maka dibagi menjadi 10 kelompok.

Page 11:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

e. Melakukan pengundian pemain/kelompok yang duluan mengikuti perlombaan

2. Tahap-tahap Permainana. Perkelompok diperlombakan dalam seri, dari garis start sampai garis finis dipimpin

juri star dan waktu dicatat oleh petugas pencatat waktub. Sebelum perlombaan dimulai, para atlet berdiri dibelakang garis start dengan

memegang egrangc. Aba-aba perlombaan oleh wasit/juri star adalah : bersedia, siap, “YA” pada aba-aba

bersedia, tangan memegang egrang (kanan dan kiri), aba-aba siap satu kaki (kanan atau kiri) di atas tempat berpijak dan setelah aba-aba “YA” Lari. Pengganti ya dapat diganti dengan suara peluit/sejenis

d. Para atlet dinyatakan gugur apabila : Menginjak garis lintas lebih dari dua kali Kaki jatuh menyentuh tanah/lantai lebih dari dua kali Dengan sengaja mengganggu atlet lain

e. Waktu terbaik/jangkauan terjauh dalam seri ( 1 orang ) berhak mengikuti seri berikutnya

f. Atlet yang terganggu jalannya oleh atlet lainnya boleh meneruskan larinya atau mengulang

g. Pada tahap ini perlombaan dilanjutkan lagi dengan menampilkan para pemenang dari masing-masing perlombaan yang kelak akan menghasilkan 3 orang saja yangkemudian berhak mengikuti perlombaan meraih gelar juara 1, 2,dan 3.

3. Konsekuensi Kalah MenangDaya pendorong atau motivasi untuk merebut predikatsebagai pemenang adalah

memperoleh rasa kebanggaan,memperoleh kedudukan sebagai anak, yang dianggappandai dalam permainan ini. Predikat inilah sebenamya yangmenjadi dorongan sehingga anak-anak bermain denganpenuh semangat bertanding. Di samping naluri bagi anak-anak untuk berlomba guna menduduki tempat teratas di antarateman-temannya yang lain. Demikianlah dalam permainan ini, bagi mereka yang berhasil meraih gelar juara1, 2, dan 3 maka merekalah yang disebut sebagai pemenang.Permainan ini berperan sekali dalam membinaanak untuk menjadi anak yang terampil dan disiplin,berani mengambil resiko dan bertanggung awab padasetiap perbuatan yang dilakukannya. Fungsi daripermainan ini di samping sebagai permainan, dapat juga dijadikan sebagai alat bagi masyarakat desa untukberjalan, sebagai tongkat penyambung kaki ketika melintasi jalan-jalan yang becek atau berair.Setelah Anda membaca dengan cermatpermainan anak-anak dengan Peralatan Tradisional IIyang tersebut di atas. Anda perlu mempraktikkannyakepada anak-anak dengan erencana dan terarah,lakukanlah latihan-latihan sebelumnya agar dalampelaksanaannya nanti dapat berjalan dengan baik. Berikanlahpula penjelasan - penjelasan, sehingga anak-anak benar-benarmemahaminya.Selain daripada itu, sebelum permainan dimulaihendaknya lakukanlah pemanasan terlebih dahulu. Prinsip-prinsip latihan pemanasan hendaknya Andapraktikkan dengan benar. Sesuai dengan jenis permainan yangdipilih, bentuklah kelompok atau regu bermain. Kemudiandengan melalui penjelasan, Anda memimpin jalannya permainandengan penuh perhatian, agar tujuan permainan dapat tercapai.

4. Pemenang

a. pemenang ditentukan berdasarkan kecepatan waktu

Page 12:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

b. waktu yang diambil adalah kaki terakhir menyentuh garis finis

5. Wasit, Juri, dan Pencatat Waktua. wasit bertugas mengawasi seluruh jalannya perlombaanb. juri pemberangkatan ( starter)c. juri lintasan, mengawasi lintasan apakah pemain ada yang menginjak garisd.juri kedatangan mengawasi perlombaan di garis akhire. pencatat waktu (timer) , mencatat waktu para pelari

2.3.3 Filosofi Eggrang

Bagi yang pernah mencoba pasti tahu bahwa bermain egrang dibutuhkan tekat dan keberanian untuk jatuh ketika kita mulai menaiki pijakan. untuk melangkah tak boleh kita ragu-ragu sebab ketika kita ragu maka secara otomatis kita akan jatuh. badan kita harus condong kedepan, ketika kita mulai dengan langkah pertama maka kita segera disusul langkah berikutnya terus maju kedepan karena ketika kita bimbang atau takut jatuh dan langkah kita terhenti kita akan jatuh. dan ketika kita sudah stabil melangkah maka ingatlah untuk perlu menjaga keseimbangan. kadang kita mundur, kadang kita maju, semua untuk menjaga agar kita tetap berdiri berada pada pijakan egrang. See how amazing it is? 

1. Makna Permainan Sering kali kita paham bahwa kehidupan inii membutuhkan fasilitas untuk mencapai

apa yang kita inginkan. Atau sering kali kita menemukan diri kita sedang dihadapkan dalam situasi untuk menghadapi keadaan yang kita tidak yakini bahwa kita mampu menghadapinya. Oleh karena itu, kepercayaan diri merupakan faktor terpenting ketika kita menghadapi sesuatu. Yakinlah kepada diri kita sendiri bahwa kita memiliki banyak potensi yang masih bisa kita kembangkan. Yakinlah bahwa kita mampu menghadapi permasalahan apapun karena tuhan tidak memberikan cobaan kepada kita diluar kemampuan kita.

2. Nilai BudayaNilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan,

dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.

2.4 Egrang dalam Dunia Pariwisata Indonesia

Dimasa kini siapa yang tidak kenal dengan permainan eggrang, permainan ini merupakan permainan rakyat yang sering dimainkan baik itua anak –anak maupun orang dewasa, egrang juga merupakan permainan yang sangat menarik untuk di tampilkan sebagai antarksi wisata tentunya yang bisa di gunakan untuk menarik wisatawan. Permainan ini mempunyai pengaruh yang besar yang mampu mebuat para penonton yang menyaksikan untuk mencoba permainan ini yang merupakanpermain yang tidak mudah kita harus dapat menjaga keseimbangan agar dapat berdiri diatas bambu dan untuk melakukan hal itu tidaklah gampang, inilah yang malah menjadi tantangan bagi wisatawan untuk mencoba permainan tersebut meskipun tidak semua yang berani untuk mencoba bermain karena takut kalau jatuh.

Page 13:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Egrang sendiri sering diadakan sebagai permainan yang sering digunakan untuk perlombaan. Salah satunya adalah kegiatan 17 agustus yang mana hampir semua daerah yang mengenal eggrang mengadakan perlombaan lari menggunakan engrang, sealin itu juga enggrang juga sering di tampilkan dalam festival-festival permainan rakyat yang mana pihak penyelenggara bertujuan untuk memasarkan danjuga melestarikan enggrang itu sendiri kepada masyarakat lokal maupun asing yang datang.

Seperti yang ada pada Festival Egrang yang digelar komunitas Tanoker di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (24/8/2013), yang mana festifal ini menjadi daya tarik untuk menarik wisatawan untuk datang ke jember. "Tamu yang hadir untuk menyaksikan Festival Egrang banyak juga yang merupakan warga negara asing seperti Australia, Madagaskar, Belanda, Senegal, dan Thailand," kata Koordinator Tanoker Jember, Farha Ciciek dan beberapa juri yang akan memberikan penilaian terhadap lomba gerak jalan dengan menggunakan egrang dalam Festival Egrang IV juga berasal dari luar negeri yakni Gill Westaway (Australia), Max Boon (Belanda), dan Amadou Diawara (Senegal). Sedangkan juri lainnya adalah Direktur Utama BUMD PT Panca Wira Usaha (PWU) Arif Afandi  dari Surabaya, dan  pemimpin Redaksi Majalah NOOR Jetti R Hadi dari Jakarta,".Festival Egrang tersebut merupakan  kerja sama Tanoker dengan pihak Muspika,  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan KKM (Kelompok Kerja Madrasah) Kecamatan Ledokombo. "Festival itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jember dan para sahabat serta pemerhati baik dari dalam maupun luar negeri," katanya.

Hajatan budaya yang bernuansa Global-Local itu, lanjut dia, untuk merayakan kebersamaan, mengapresiasi kemajemukan, mendorong solidaritas antar kawasan dan antar golongan, serta memberdayakan masyarakat khususnya anak-anak untuk membangkitkan kreatifitas masyarakat setempat. "Festival Egrang yang digelar setiap tahun di Kecamatan Ledokombo sebagai upaya promosi permainan tradisional Indonesia ke dunia internasional karena dalam festival itu juga hadir tamu-tamu mancanegara," ujarnya. Selain Festival Egrang, kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar sejak Jumat (23/8/2013) hingga Minggu (25/8/2013) di Kabupaten Jember juga menjadi perhatian wisatawan dan fotografer asing untuk datang ke Kota Tembakau tersebut.

Dengan mengadakan suatu festival yang mengangkat permainan rakyat seperti eggrang, secara tidak langsung kita telah mempertahankan dan melestarikan seni dan folklor nusantara yang kita miliki dan secara langsung juga kita telah memanfaatkan sebuah permainan rakyat dalam dunia pariwisata yaitu mencoba untuk menarik wisatawan dengan menampilkan eggrang sebagai atraksi wisata yang dampangknya mampu menarik minat wisatawan untuk menyaksikan dan mepelajari kegiatan tersebut. Jadi jika pemainan rakyat dimanfaatkan secara baik dan benar serta di kemas dengan semenarik mungkin, hal itu akan berdampak sangat besar yang dapat menguntungkan pihak-pihak yang bersangkutan.

BAB III

PENUTUP

Page 14:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

3.1. Kesimpulan

1. Permainan rakyat adalah permainan yang sering dimainkan oleh mayarakat sekitar yang Seni dan foklor merupakan sebuah kebudayaan yang kolektif, Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Dan folklor secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda. Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

2. Permainan rakyat biasanya yang memainkan permainan ini adalah anak-anak. karena permainan ini disebarkan hampir murni melalui tradisi lisan dan banyak diantaranya disebarkan tanpa bantuan orang dewasa seperti orang tua mereka atau guru sekolah mereka. Karena permainan rakyat mempunyai peranan penting dalam masyarakat yang berfungsi sebagai sarana sosialisasi nilai-nilai luhur, seperti: menanamkan rasa disiplin, membina sikap dan sebagainya.

3. Egrang merupakan permainan permainan berjalan dengan menaiki bambu, permainan ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Bagi orang yang tidak memiliki dan mempunyai keyakinan pada dirinya, sering kali ia mengalami kesulitan untuk melangkahkan bambu yang menopang tubuhnya pemainan ini adalah permainan yang terfokus pada keseimbangan tubuh. Erang sering di gunakan sebagai ajang perlombaan dan juga atraksi yang sangat mempunyai dampak yang besar dalam menarik wisatawan.

4. Egrang dalam dunia pariwisata indonesia mempunyai pengaruh yang cukup beasar untuk menjadi dayatari wisatan lokal maupun mancanegara, salah satunya adalah festifal eggrang yang di adakan di jember, kegiatan festival tersebut dapat menarik banyak wisatawan bahkan wisatawan asing yang datang juga tidak sedikit. Ada yang berasal dari Australia, Madagaskar, Belanda, Senegal, dan Thailand, dan ini merupakan pencapaian yang bagus dalam memanfaatkan permainan rakyat sebagai atraksi wisata. Dan semua hal ini dapat terjadi jug tidak lepas dari cara bagai mana mengkemas dan menapilkan suatu atraksi wisata yang baik.

3.2 Saran

1. Pemerintah harus siap untuk menampilkan dan mengembangkan seni dan foklor yang ada di indonesia yang salah satunya adalah eggrang.

2. Pemerintah, agent wisata, dan masyarakan seharusnya dapat berkeja sama untuk mebuat atraksi wisata menggunakan permainan rakyat yang memang ada di suatu daerha, dan menghasilkan keuntungan bersama tanpa ada yang merasa dirugikan.

Page 15:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

3. Perlunya pengenalan lebih dalam terhadap pemuda nusatara mengenai permainan rakyat yang ada dinusantara dengan tujuan agar pemuda-pemuda indonesia mau ikut serta dalam menjaga dan melestarikannya.

4. Seharusnya permainan rakyat dapat di jadikan atraksi wisata yang benar – benar menarik dengan melakukan perubahan dalam melakukan pengemasan, penyetingan dan penampilanya tanpa merubah dasar permainan rakyatnya itu sendiri.

Page 16:  · Web view2020/10/14  · Baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Salah satu contoh yang termaksut seni dan folklor

Daftar Pustaka

Festival Egrang Jadi Daya Tarik Wisman - Kompas.com.html Dharmamuya, sukriman. 2004. Permainan Traditional Jawa. Yogyakarta: Kepel

Press Gigantochloa atroviolacea.pdf. (online),

(http://tnalaspurwo.org/media/pdf/kea_bambu_wulung_gigantochloa_atr oviolacea.pdf)

Permainan Traditional. Permainan Traditional Java Egrang bambu. (online), (http://budaya-indonesia.org/iaci/daftar_permainan_traditional)

http://thefilosofi.blogspot.com/2014/01/makna-filosofi-permainan-egrang-keep.html