wearpack for electricity

49

description

k3 elektro uny

Transcript of wearpack for electricity

Page 1: wearpack for electricity
Page 2: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 2

Halaman Judul 1

Daftar Isi 2

Daftar Gambar 3

Kata Pengantar 4

Abstrak 6

A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja 8

B. Sejarah k3 10

C. Alat Pelindung Diri 18

D. Alat Pelindung Badan 20

E. Perlindungan Terhadap Kulit 21

F. Pakaian kerja yang memenuhi standar 22

G. Macam-macam Wearpack 27

H. Perawatan Wearpack 45

Kesimpulan 46

Penutup 47

Daftar Pustaka 48

Page 3: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penjabaran APD

Gambar 2. Contoh Wear Pack

Gambar 3. Bagian-bagian wearpack

Gambar 4. Jas laboratorium

Gambar 5. Macam-macam Apron

Gambar 6. Contoh Jumpsuits

Gambar 7. Contoh wearpack bengkel

Gambar 8. Pakaian balap Dainese

Gambar 9. Pakaian balap Alphinestar milik Dani Pedrosa

Gambar 10. Space Suit Atlantis Nasa

Gambar 11. Pakaian Astronot di luar angkasa

Gambar 12. Astronot dan pesawat apolo

Gambar 13. Pakaian anti radiasi

Page 4: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 4

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada

kami. Sehingga rangkaian kegiatan penyusunan buku K3 di

semester tiga ini dapat terlaksana dan selesai pada waktunya.

Buku akhir semester K3 ini disusun untuk memenuhi tugas

semester dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di

program study Pendidikan Teknik Elektro. Topik dalam buku ini

yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pakaian

kerja. Sesuai dengan topik tersebut buku ini berisikan kumpulan

artikel mengenai pakaian kerja yang telah d ikumpulkan selama

satu semester ini.

Pembuatan buku ini disusun secara kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari dua orang anggota. Dari masing-masing

kelompok tersebut dipresentasikan tentang judul buku tiap

kelompok tersebut. Data ataupun informasi yang ada dalam buku

ini sebagian dikutip dari internet dan dengan sumber yang tertera

pada bagian daftar pustaka. Dengan demikian buku ini adalah

hasil dari penyusunan tugas selama satu semester yang sebagian

isinya ditampilkan dalam presentasi kelompok.

Page 5: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 5

Penyusun juga menyadari bahwa semua yang tertuang

dalam buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 27 November 2011

Penyusun

Page 6: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 6

ABSTRAK

Bidang kesehatan dan keselamatan kerja dapat dikatakan

sebagai bidang yang menjadi awal munculnya hukum perburuhan.

Hal ini disebabkan oleh tujuan kedua bidang tersebut, yaitu untuk

melindungi buruh sebagai pihak ekonomi lemah dari eksploitasi

yang cenderung dilakukan oleh majikan sebagai pihak pemilik

modal. Perlindungan pada bidang-bidang inilah yang pertama kali

diberikan oleh negara dalam bentuk regulasi bagi para buruh.

Menurut Prof. Iman Soepomo dalam bukunya “Pengantar

Hukum Perburuhan”, di Indonesia saat ini, semua bidang dalam

hukum perburuhan bertujuan melindungi buruh dari pihak

ekonomi kuat. Dengan demikian, kesehatan kerja bukanlah satu-

satunya bidang yang berbicara mengenai perlindungan buruh,

karena sesungguhnya perlindungan tersebut merupakan hakikat

dari hukum perburuhan secara keseluruhan. Sementara itu, bidang

keselamatan kerja, dahulu lebih ditujukan untuk menyelamatkan

kepentingan ekonomis perusahaan karena kecelakaan, untuk

selanjutnya menyelamatkan para pekerja di tempat kerja.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem

program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai

upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan

Page 7: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 7

cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif

bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah

untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.

Namun, patut disayangkan tidak semua perusahaan memahami

arti pentingnya K3 dan bagaimana implementasinya dalam

lingkungan perusahaan.

Melihat permasalahan diatas kesehatan dan keselamatan

kerja patut untuk dijunjung tinggi guna kepentingan bersama

antara pekerja dan industry bukan demi kepentingan industry

semata.

Oleh karena itu mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

sangat penting bagi mahasiswa karena akan bermanfaat jika di

dunia industry nanti

Page 8: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 8

A. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Mungkin Anda sudah tidak asing mendengar K3 di tempat

kerja Anda dan yang ada di kepala Anda pasti keselamatan dan

kesehatan kerja. Untuk lebih mengerti tentang pengertian K3,

berikut kutipan dari beberapa sumber tentang pengertian K3 yang

saya rangkum;

Menurut Mangkunegara (2002, p.163)

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan

upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan

manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju

masyarakat adil dan makmur.

Menurut Suma’mur (2001, p.104)

keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan

suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang

bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Page 9: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 9

Menurut Simanjuntak (1994),

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari

resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang

mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan

keselamatan, dan kondisi pekerja .

Mathis dan Jackson (2002, p. 245)

Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap

kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan

pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik,

mental dan stabilitas emosi secara umum.

Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby

Shiantosia (2000, p.6)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam

pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,

perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar

pabrik atau tempat kerja tersebut.

Page 10: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 10

Jackson (1999, p. 222)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-

kondisi fisiologis- fisikal dan psikologis tenaga kerja yang

diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh

perusahaan.

Sekarang sudah cukup jelas tentang pengertian dari K3 ini. Setiap

orang bebas untuk memberikan pengertian menurut pemahaman

dan pemikiran mereka masing-masing dan Anda pun berhak

memberikan pengertian tentang K3 ini selama itu masih dalam

kontek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

B. Sejarah K3

Selama ini Anda selalu mendengar

promosi tentang K3 dan bahkan masih

ada orang yang tidak mengetahui apa

itu K3 tetapi hanya ikut mengucapkan

K3, K3 danK3 bahkan meneriakkan

Utamakan K3

Page 11: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 11

Supaya lebih mengerti dan mengetahui tentang K3, kali ini

saya posting mengenai sejarah Keseleamatan, Kesehatan Kerja

(K3). Saya yakin kebanyakan dari Anda belum tahu mengapa K3

yang sekarang ini ada dan bagaimana asal mula K3 terbentuk dan

sejak kapankah K3 ini diterapkan.

Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah

sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah

sebagai berikut :

a. Zaman Pra-Sejarah

Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic)

dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat

kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak

membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak dan

kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh

besar proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini

adalah untuk menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak

memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan

momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil

Page 12: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 12

pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi

pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.

b. Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak

Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung

kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang

membawanya. Pada masa ini masyarakat sudah mengenal

berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu

pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah

ditemukannya tembaga dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada

tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal konstruksi dengan

menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh sinar

matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air

dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul

suatu peraturan “Hammurabi” yang menjadi dasar adanya

kompensasi asuransi bagi pekerja.

c. Zaman Mesir Kuno

Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun

banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang

melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500

BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan

Page 13: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 13

pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping

itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun

“temple” Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar

Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga

kesehatan para pekerjanya.

d. Zaman Yunani Kuno

Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal

adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya

penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.

e. Zaman Romawi

Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai

memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan

karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja

seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral

Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan

bagi angkatan perang.

f. Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran

terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga

Page 14: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 14

menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah

mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga

disyaratkan

bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung

vapour harus menggunakan masker.

g. Abad ke-16

Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah

Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau

yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai

memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang

dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang

bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah

mulai melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di

pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.

h. Abad ke-18

Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino

Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia,

menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases

of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh

para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-

Page 15: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 15

dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara

pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat

pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your

occupation ?”. Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar

yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada

dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya

gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika

bekerja (ergonomic factors).

i. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)

Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan

K3 adalah :

1. Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti

mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.

2. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga

manusia

3. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan

baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).

4. Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih

besar berkembangnya industri yang ditopang oleh

penggunaan mesin-mesin baru.

Page 16: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 16

5. Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul

penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan

karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.

j. Era Industrialisasi (Modern Idustrialization)

Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan

pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin

berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini.

Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan

interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.

k. Era Manajemen dan Manjemen K3

Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun

1950-an hingga sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori

Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan

bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act)

dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada

era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk

mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor

manusia. Namun system otomasi menimbulkan masalah-masalah

manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran

pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak

Page 17: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 17

terintegrasinya masing-masing unit pekerjaan. Sejalan dengan itu

Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada

tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang

menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang

penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan

perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal

tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu

konsep keterpaduan system manajemen K3 yang berorientasi pada

koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan

semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah

lingkungan dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya

kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output.

Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar

internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.

l. Era Mendatang

Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak

hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di

lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai

menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk

masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh

segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk

Page 18: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 18

menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi

manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini

tentu saja lebih bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia

yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3.

C. Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri atau APD adalah suatu alat / pengaman

yang berguna untuk melindungi atau meminimalisir kecelakaan

yang terjadi.

Gambar 1. Penjabaran APD

Page 19: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 19

Pakaian kerja merupakan salah satu aspek dalam alat

pelindung diri (APD). Oleh karena itu pakaian kerja atau lebih

dikenal dengan nama wearpack ini selalu dimasukan dalam

kategori wajib dalam bekerja. Wearpack ini berfungsi untuk

melindungi badan dari bahaya yang timbul dalam pekerjaan

kelistrikan. Oleh karena itu pekerta electrical yang baik selalu

mengenakan wearpack apabila hendak bekerja.

Wearpack tidak hanya berfungsi sebagai alat pelindung saja,

namun mempunyai fungsi lain sebagai identitas. Dengan adanya

pakaian kerja ini maka pekerjaan seseorang akan dapat dibedakan.

Misalnya antara pekerja las dengan pekerja elektrik pakaian

kerjanya juga berbeda, hal ini akan memudahkan dalam

pengenalan pekerja tersebut. Pakaian kerja seorang teknisi listrik

umumnya berwarna orange namun hal ini terkadang berbeda

misalkan di sebuah industry. Pakaian kerja seorang teknisi diatur

sendiri oleh manajemen dalam sebuah industry tersebut.

Berikut adalah beberapa criteria yang harus dipenuhi

dalam penggunaan wearpack:

Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan

bahaya yang akan dialami pekerja.

Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi

kerja

Page 20: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 20

Pakaian yang longgar/dasi jangan diakai saat mendekati mesin

yang berjalan

Bagi pekerja ditempat yang bisa meledak hindari pakaian yang

mudah terbakar

Gunakan baju lengan dengan panjang lengan yang sesuai

dengan pekerjaan

Benda tajam,runcing dan bahan mudah terbakar jangan

dimasukan dalam kantong pakaian

Tenaga kerja yang menghadapi debu yang dapat terbakar

jangan menggunakan kantung.

D. Alat Pelindung Badan

Alat pelindung badan adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk melindungi badan manusia dari sumber bahaya

luar (hazard). Alat pelindung tersebut misalnya pakaian kerja atau

wearpack. Penggunaan alat pelindung badan dimaksudkan agar

bagian tubuh pekerja terlindungi dari segala kemungkinan terluka

atau kecelekaan ketika bekerja.

Selain dari itu menggunakan wearpack bertujuan untuk

menyeragamkan pekerja dan memberikan identitas jabatan. Dalam

berbagai instansi keteknikan pakaian kerja selalu diwajibkan

apabila hendak praktik. Hal ini bertujuan untuk menjaga

Page 21: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 21

keselamatan dan kesehatan pekerja. Suatu contoh saja dalam

lingkup sekolah atau pendidikan, seorang siswa yang hendak

praktik maka diwajibkan kepadanya harus memakai pakaian kerja

terlebih dahulu, apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka siswa

tersebut tidak diizinkan praktikum.

E. Perlindungan Terhadap Kulit

Perlindungan terhadap kulit merupakan salah satu fungsi

dari pakaian kerja atau wearpack. Kontak pada kulit merupakan

permasalahan yang sangat penting apabila Anda terpapar bahan

kimia yang korosif dan beracun. Pakaian kerja menjadi solusi

untuk menangani permasalahan ini. Tidak hanya melindungi kulit

terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, pakaian kerja

juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah

atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material

yang panas atau dingin. Bahan kimia dapat dengan cepat merusak

pakaian kerja yang Anda pakai jika tidak dipilih bahannya

dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu,

kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata

daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Pakaian

kerja harus secara rutin dicuci berdasarkan frekuensi pemakaian

dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis pakaian kerja

yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari

Page 22: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 22

bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur

tinggi. Jenis karet yang digunakan pada pakaian kerja, d iantaranya

adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil

klorida). Semua jenis pakaian kerja tersebut dipilih berdasarkan

bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, pakaian kerja

yang terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan

Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil

eter.

Gambar 2. Contoh Wear Pack

Page 23: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 23

F. Pakaian kerja yang memenuhi standar

Standart proteksi sebuah wearpack berbeda-beda

tergantung dari pihak instansi atau perusahaan tempat kerja dan

pembuat wearpack tersebut. Antara Eropa, Amerika dan Asia

mempunyai stantdart tersendiri. Wearpack yang ideal mempunyai

tiga aspek pokok yaitu

1. Sesuai pekerjaan

Untuk pekerjaan tertentu makan jenis dan bahan wearpack juga

berbeda pula pada bahan model dan ketahanannya.

2. Sesuai ukuran

Wearpack yang baik mempunyai ukuran yang pas dengan

pemakainya. Apabila terdapat wearpack yang terlalu longgar

atau kekecilan malah akan mengganggu jalannya pekerjaan

bahkan dapat menimbulkan ancaman bahaya.

3. Sesuai fungsi

Fungsi disini berkaitan dengan kelancaran pekerjaan. Pada

wearpack tertentu misalnya wearpack seorang mekanik

terdapat beberapa kantong. Fungsi dari kantong ini adalah

untuk tempat alat sementara misalnya obeng, sehingga

pekerjaan akan menjadi lebih praktis dan ergonomis.

Page 24: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 24

Gambar 3. Bagian-bagian wearpack

Apabila kita hendak bekerja di lingkungan tertentu maka

kita hendaknya menyesuaikan pakaian kerja kita dengan pekerjaan

tersebut. Suatu contoh pada pekerjaan dalam keadaan bertegangan

(PDKB) sebuah jaringan listrik. Seorang teknisi pekerjaannya

memanjat tiang di jaringan dan menyambung kabel yang masih

bertegangan, maka pakaian kerja tersebut hendaknya tahan aliran

listrik (bersifat isolator), kuat terhadap mekanis, ukrannya sesuai.

Selain hal itu wearpack digunakan sebagai pakaian multifungsi,

pada pakaian tersebut dilengkapi dengan assesoris yang berfungsi

Page 25: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 25

membantu pakerjaan. Suatu missal kantong alat, dengan adanya

kantong alat pada pakaian ini maka seorang teknisi akan terbantu

pekerjaan nya karena lebih ringkas dan mudah.

Pakaian Kerja yang Nyaman dan Aman

Bagaimana pakaian kerja yang nyaman dan aman?

Mungkin Anda bertanya-tanya model pakaian yang bagaimana

lagi agar tidak mengalami kecelakaan kerja? Kan semua baju dan

celana hanya seperti itu! Pakaian yang bagaimanakah yang dapat

dijadikan sebagai pakaian kerja yang aman? Sebenarnya pakaian

kerja itu bukan sesuatu yang aneh. Pakaian kerja ini sebagaimana

pakaian yang lainnya. Kalaupun ada perbedaan pada pakaian kerja

ini, secara prinsip tidak begitu nyata. Pada dasarnya fungsi

pakaian kerja adalah untuk keamanan dan kenyamanan tubuh,

melindungi diri dari ancaman kecelakaan yang dapat terjadi pada

saat bekerja. Untuk hal tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan terkait baju dan celana kerja tersebut, yaitu:

Pakaian kerja terbuat dari bahan yang lebih kuat

Kondisi ini terkait dangan kemugkinan penggunaan celana

untuk kondisi kerja yang spesifik. Pakaian kerja harus lebih

kuat sebab ada kemungkinan celana ini harus d igunakan di

tempat-tempat yang mudah menggores. Jika pakaian kerja

Page 26: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 26

terbuat dari bahan yang biasa ada kemungkinan robek saat

tergores dan hal tersebut merupakan ancaman tersendiri.

Pakaian kerja mempunyai pola sederhana dan nyaman

Sebenamya pola pakaian kerja tidak berbeda dengan

pakaian harian, tetapi dalam hal ini pakaian kerja dibuat

sederhana, tidak terlalu banyak aksesoris dan dilengkapi

dengan beberapa saku untuk keperluan pekerjaan. Disamping

itu, pakaian kerja harus nyaman, artinya pada saat memakai

pakaian kerja ini, pekerja merasa nyaman dan tidak tersiksa.

Dengan demikian maka pakaian kerja tidak boleh terlalu ketat,

juga tidak boleh terlalu longgar.

Celana kerja diusahakan tanpa sabuk pengikat

Sabuk pengikat yang dipasang di celana mempunyai dua

fungsi, yaitu sebagai aksesoris dan sebagai pengikat celana

agar tidak melorot serta digunakan sebagai pembatas antara

pakaian atas dan bawah. Tetapi untuk cetana kerja lebih baik

tanpa sabuk pengikat pinggang. Hal ini karena sabuk ini dapat

membahayakan pemakainya, apalagi ketika bekerja di

lingkungan mesin yang berputar cepat.

Page 27: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 27

Hal yang perlu diperhatikan dengan pakaian kerja saat bekerja:

1. Pilihlah pakaian ang benar-benar cocok sehingga tidak

mengganggu pekerjaan anda.

2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli

atau kotoran pada pakaian anda akan menimb ulkan hazard.

3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunai sol yang tidak licin

dan berkulit keras.

4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai

permukaan yang tajam dianjurkan menggunakan sarung

tangan.

5. Jangan mengenakan sarung tangan saat mengebor dan

menggerinda.

G. Macam-Macam Pakaian Kerja

Secara general klasifikasi wearpack sangat beragam, hal

ini sesuai dengan bidang pekerjaan apa yang dilakukan. Setiap

pekerjaan yang berbeda tentunya akan mempunyai standart

wearpack yang berbeda pula. Perbedaan tersebut terjadi karena

mengingat resiko dari sebuah pekerjaan juga berbeda-beda.

Misalnya antara pekerja lapangan dan pekerja laboratorium

mempunyai standart tempat kerja yang berbeda.

Page 28: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 28

1. Jas Laboratorium

Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang

dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu

perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki

laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh

masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan

bahan sintetik.

Gambar 4. Jas laboratorium

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda

menggunakan jas laboratorium, antara lain kancing jas

laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang

dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan

Page 29: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 29

pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan Anda

dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit

pemakainya. Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh

tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.

2. Apron

Selain jas laboratorium, perlindungan badan la innya

adalah Apron, yaitu semacam pelindung badan yang dipasang

dengan mengikatkan pada bagian depan badan kita seperti yang

nampak pada seorang pekerja las. Baju las/Apron dibuat dari kulit

atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan

dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala, harus

memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya

dapat dipakai apron.

Gambar 5. Macam-macam Apron

Page 30: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 30

Selain itu apron sering kali digunakan untuk memproteksi

diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi.

Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat

dari karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat dari plastik, perlu

digarisbawahi, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang

mudah terbakar dan bahan-bahan kimiayang dapat terbakar yang

dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat

mengakumulasi loncatan listrik statis.

3. Jumpsuits

Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini

direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi

(mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik

dalam jumlah yang sangat banyak). Baju parasut ini terbuat dari

material yang dapat didaur ulang. Bahan dari peralatan

perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan

kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas,

dingin, uap lembab, dan radiasi.

Page 31: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 31

Gambar 6. Contoh Jumpsuits

4. Wearpack Bengkel

Wearpack bengkel disini mencangkup beberapa kategori

antara lain sebagai berikut:

1. Wearpack for electrical

2. Wearpack for mechanical

Page 32: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 32

Gambar 7. Contoh wearpack bengkel

Beberapa ketegori dari wearpack bengkel tersebut memiliki

fungsi dan standart yang hampir sama. Bahan yang digunakan

pada pakaian industri/bengkel ini menggunakan kain kapas 100

%. Kapas mempunyai daya serap yang tinggi sehingga akan

memberikan kenyamanan dalam pemakaiannya. Salah satu syarat

utama yang harus dipenuhi pakaian kerja di lingkungan seperti

industry baja adalah tahan api, yaitu tidak mudah terbakar dan

tidak meneruskan nyala. Untuk mendapatkan resep optimum

penyempurnaan tahan api bagi kain kapas 100% untuk pakaian

kerja tanpa mengurangi kenyamanan pakainya. Proses

penyempurnaan tahan api biasanya menyebabkan pegangan kain

Page 33: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 33

menjadi keras dan kaku. Penambahan atau pengerjaan dengan

pelemas seringkali justeru menyebabkan ketahanan api berkurang.

Proses penyempurnaan tahan api dalam pembuatan wearpack

ini dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengerjaan

dengan senyawa tahan api dari jenis fosfor (Pyrovatex CP New).

Pada tahap kedua kain dikerjakan dengan pelemas dari jenis

silikon (Silicone N-100). Standar tahan api yang digunakan adalah

nyala api kurang dari 2 detik dan panjang arang kurang dari 6

inchi, dan tahan pencucian sekurangnya 25 kali pencucian. Pada

pemakaian 500 g/l Pyrovatex CP New dan 30 g/l Silicone N-100,

sebelum pencucian berulang, kain memperlihatkan daya tahan tapi

sangat baik, yaitu tidak meneruskan pembakaran dengan panjang

arang kurang dari 6 inchi. Namun setelah dilakukan 5 kali

pencucian kain terbakar.

Artinya, daya tahan api hasil proses ternyata masih belum

permanen.

5. Baju Balap MotoGP

Pakaian yang digunakan untuk ajang balap moto GP ini

mempunyai standart tersendiri. Pakaian ini mempunyai standart

tinggi dalam tingkat keamanan. Serat Kevlar yang kuat biasa

digunakan sebagai rompi yang menahan laju peluru. Tapi untuk

pembalap itu masih jauh dari cukup karena mereka butuh bahan

Page 34: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 34

yang tahan gesek hingga 27 meter. Kulit adalah materi yang

paling ideal untuk dibuat menjadi baju balap MotoGP. Tidak

hanya mampu meredam benturan, daya tahan kulit terhadap

gesekan merupakan yang terbaik dibanding bahan lain. Dan yang

umum dipakai oleh produsen baju balap adalah kulit kanguru.

Gambar 8. Pakaian balap Dainese

Kulit kanguru memiliki daya tahan lebih baik dibanding kulit

sapi, namun jauh lebih fleksibel demi kenyamanan pembalap.

Baju pembalap berbahan kulit bisa tahan terhadap gesekan aspal

sejauh lebih kurang 27 meter. Sementara Kevlar hanya tahan tak

sampai tujuh meter. Jaket dengan bahan nilon yang banyak kita

gunakan akan terkoyak bahkan sebelum gesekan mencapai jarak

Page 35: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 35

dua meter. Daya tahan yang tinggi terhadap gesekan dimiliki kulit

karena jaringannya lebih rapat plus serat yang saling menyatu dan

terkait dengan yang lain. Kulit setebal 0,9 mm sudah cukup untuk

menahan gesekan.

Gambar 9. Pakaian balap Alphinestar milik Dani Pedrosa

Dalam ajang balap MotoGP, produsen baju balap membuat

produknya dengan ketebalan hingga 1,4 mm. Ketebalan seperti itu

sudah cukup membebani pembalap. Missal sebagai contoh baju

balap bermerek Dainese yang dipakai Valentino Rossi memiliki

bobot 3,5 kg sementara baju bermerek Alpinestar milik Dani

Pedrosa lebih ringan dengan berat 3 kg.

Page 36: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 36

6. Baju Astronot

Baju astronot atau space suit harus mampu menyimpan

Oksigen. Sebagai catatan, di dalam space suit udaranya hanya

Oksigen saja.Selain itu, space suit juga harus bisa menjaga

tekanan udara seperti di muka Bumi. Karena kalau tidak, cairan

dalam tubuh kita bisa menguap keluar dari tubuh. Tentu saja

nyawa bakal hilang kalau hal itu terjadi. Space suit ini pun harus

bisa mempertahankan suhu yang mampu diterima tubuh manusia.

Saat astronot langsung kena sinar matahari, maka space

suit harus mampu menahan panas sekitar 12oC. Karena itu space

suit seperti yang sering kita lihat warnanya putih. Namun, ketika

tidak kena sinar matahari misalnya, kena bayangan bumi atau

bulan, maka space suit harus bisa menahan udara yang dinginnya

sekitar -160oC. Caranya bagaimana? Ternyata di dalam baju

astronot itu ada pipa-pipa air yang mampu mempertahankan suhu

udara normal.

Kemampuan lain dari space suit adalah harus bisa

menahan hujan meteorid-meteorid mikro yang mungkin sebesar

butiran pasir. Meski sekecil itu, kecepatan partikel ini bisa sampai

Page 37: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 37

sekitar 102,400 km/jam. sehingga mungkin bisa merobek kain dan

melukai badan.

Sebuah space suit yang komplet disebut dengan istilah

pressure garment assembly (PGA) atau kalau diterjemahkan bebas

menjadi pakaian yang extravehicular space suit (digunakan untuk

di luar pesawat ruang angkasa) dan intravehicular space suit.

Kalau kita amati, extravehicular space suit, sang astronot

tampak menggendong ransel. Ransel yang disebut sebagai

portable life support system ini berisi Oksigen, tenaga listrik, alat

komunikasi dan cairan pendingin.

Sementara itu, intravehicular space suit antara lain terdiri

dari pakaian tetap yang selalu menempel di tubuh astronot

(pakaian ini diganti dengan pakaian yang ada cairan

pendinginnnya jika space suit akan digunakan untuk di luar

pesawat ruang angkasa). Lalu ada biomedical belt, alat untuk

mengumpulkan pipis (jadi astronot pipis di dalam space suit, hi-

hi-hi...) helm bertekanan udara, sarung tangan bertekanan udara,

bagian khusus di dada, dan alat-alat komunikasi.

Jika akan dipakai untuk di luar pesawat ruang angkasa

(extravechicular space suit), maka perlu ditambahi-extravehicular

Page 38: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 38

visor (pelindung kaca helm), sarung tangan extravehicular, sepatu

khusus dan penutup yang mampu menutup seluruh sambungan di

bagian depan atas. Wah, banyak sekali ya bagian-bagian space

suit itu! Jika dipakai lengkap, termasuk portable life support-

system-nya, berat space suit ini sekitar 81,6 kg!!! Tentu saja orang

yang memakai ini di muka bumi bakal susah bergerak. Namun,

karena dipakai di luar angkasa yang gaya gravitasinya kecil, maka

space suit tadi jadi terasa ringan.

Sudah sewajarnya bila space suit tampak keren!

Bagaimana tidak, kekerenannya mesti diimbangi oleh kemampuan

pemakainya yang tidak bisa dimiliki sembarang orang bukan !!

Salah satu contoh space suit adalah baju astronot atlantis,

baju ini dirancang khusus dan dilengkapi teknologi canggih.

Gambar 10. Space Suit Atlantis Nasa

Page 39: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 39

Pakaian astronot berwarna oranye tersebut bernama

Advanced Crew Escape Suit, atau biasa disebut "baju labu"

karena warnanya seperti labu kuning.

Seperti dikutip dari Slate.com, pakaian mereka ini tidak

dirancang sembarangan, melainkan berteknologi canggih yang

penting untuk menunjang kehidupan mereka di luar angkasa.

Gambar 11. Pakaian Astronot di luar angkasa

Di lengan kanan ada kantung chemlite yang akan menyala

merah sebelum pesawat mulai meluncur dan mendarat, atau saat

keadaan darurat. Di bagian perut kanan adalah "otak" yang

Page 40: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 40

mengontrol seluruh sistem di baju astronot. Bagian ini dapat

membuka dan menutup secara otomatis untuk mengatur tekanan

udara dalam pakaian.

Kerah lehernya berfungsi memasang helm. Di lengan kiri

ada lapisan semacam cermin untuk melihat keadaan di atas kepala

astronot, atau ke luar jendela supaya bisa mengoperasikan pesawat

luar angkasa dengan mudah.

Gambar 12. Astronot dan pesawat apolo

Di kaki kanan bawah ada kantung berisi radio yang

baterainya bekerja 24 jam, earphone dan antena cadangan, serta

dua pil untuk dikonsumsi saat astronot merasa mual. Di kaki kiri

Page 41: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 41

bawah ada lampu untuk komunikasi jarak jauh (mencapai 80 km),

perangkat suar, dan lampu.

Sedangkan di bagian paha kanan baju oranye itu ada

tempat menyimpan aneka benda pribadi seperti kaca mata, pulpen,

buku catatan, foto, dan sebagainya. Di lutut kanan adalah operator

oksigen dan pengatur tekanan.

Di bagian dalam terdapat lengan panjang warna biru

sebagai bagian dari tabung pendingin untuk mendinginkan

pakaian. Resleting depan dapat dikencangkan atau dikendurkan

untuk mengatur tekanan udara atau mengatur posisi nyaman saat

duduk atau berdiri.

Di perut kanan ada colokan yang tersambung dengan

mesin yang memompa udara sejuk ke dalam baju. Di sini juga

terdapat sebuah katup ventilasi buka-tutup yang memiliki lubang

konektor untuk mencegah air masuk.

Yang terakhir, yaitu sepatu, adalah sepatu kulit berat

warna hitam. Sepatu ini kuat namun fleksibel untuk dipakai

berlari. [mor]

Page 42: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 42

7. Baju Anti Radiasi

PERANG nuklir adalah sesuatu yang harus dihindari oleh

seluruh umat manusia yang mendiami planet Bumi satu-satunya

ini, terutama bagi negara-negara yang berpotensi memiliki senjata

pemusnah massal ini, mereka mesti mengendalikan teknologi

riskan ini untuk manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan umat

manusia. Peristiwa Hirosima dan Nagasaki, biarlah menjadi

kenangan kelam dan sekaligus pelajaran bagi umat manusia,

jangan sampai terulang lagi.

Namun demikian, bencana nuklir yang disengaja maupun

tak disengaja selalu saja terjadi. Ingat peristiwa kebocoran nuklir

di Chernobyl, atau yang baru-baru ini terjadi, serangan Israel ke

Jalur Gaza, Palestina yang diduga melibatkan bom berbahan

radioaktif. Untuk hal inilah umat manusia perlu memiliki

perlindungan dari hal-hal yang tak terduga ini, upaya-upaya

preventif juga diperlukan, salah satunya yang dilakukan oleh RST,

sebuah perusahaan yang mengembangkan sistem perlindungan

personel terhadap ionisasi dan radiasi nuklir.

Page 43: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 43

Gambar 13. Pakaian anti radiasi

RST atau Radiation Shield Technologies, berhasil

melakukan terobosan teknologi dengan membuat sistem

perlindungan yang siap pakai. Demron, demikian mereka

menyebutnya, sebuah teknologi berbasis nano untuk bahan

pelindung pertama di dunia yang dirancang tahan berbagai jenis

bahan kimia, biologi, radiologi dan bahkan kecelakaan insiden

nuklir sekalipun. Menurut RST, Demron terdiri dari sebuah

senyawa polimer nano antiradiasi yang digabung di antara lapisan

kain dan diproduksi menjadi pakaian pemblokir radiasi nuklir.

Page 44: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 44

Pakaian ini terbuat dari logam cair yang bebas timah hitam, bebas

racun maupun PVC. Dari uji coba di Lawrence Livermore

National Laboratory, bahan ini terbukti mampu memblokir sinar

gamma, sinar-X dan emisi nuklir lainnya. Baju antiradiasi ini telah

digunakan oleh NATO, NASA, garda nasional, Angkatan Laut

AS, juga beberapa negara telah memanfaaatkannya seperti, Uni

Emirat Arab, Korea Selatan, China, Arab Saudi dan Australia.

Sayangnya, Demron sangat berat, bobot "kain" ini sekitar 6 pon

per kaki persegi. Lembaran seukuran 6 x 6 inchi saja bobotnya

bisa mencapai 200 pon lebih, tak aneh karena ini adalah perisai

portabel yang menawarkan perlindungan dari sumber-sumber

energi tinggi.

Contoh-contoh pakaian yang dibuat dari Demron di

antaranya berbentuk pakaian seluruh badan, rompi, selimut dan

celemek yang diperuntukan bagi keperluan militer maupun medis.

Page 45: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 45

H. Perawatan pakaian kerja

Pakaian kerja,baik berupa seragam maupun bukan

seragam, adalah pakaian yang paling sering dipakai dibanding

dengan baju pesta atau baju bepergian, oleh karena itu pakaian

jenis ini yang lebih diperhatikan adalah bahan yang kuat, kualitas

baik, menjahitnya haruslah yang baik sesuai kualitas, sehingga

lebih awet selain itu cara perawatannya harus lebih baik pula.

Cara merawat pakaian kerja yang benar:

1. Mencuci dengan air yang berkualitas bersih

2. Detergen yang dipakai yang paling baik, tidak merusak

pakaian

3. Menyetrika yang banar, setrika yang baik memenuhi aspek

berikut:

Ukuran panas setrika pas sesuai bahan

Lapisan setrika masih baik sehingga tidak menimbulkan

goresan

Page 46: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 46

KESIMPULAN

Dalam pembelajaran K3 ini sangat penting bagi kita,

karena dengan adanya pembelajaran ini kita menjadi semakin tahu

bahwa begitu banyaknya manfaat yang bisa kita dapatkan dari

sini, oleh karena itu mari kita pelajari K3 ini sebagai pedoman kita

untuk dimasa yang akan datang.

Pakaian kerja merupakan salah satu aspek penting dalam

Kesehatan dan Keselamatan Kerja khususnya dalam kegiatan

praktik mahasiswa di perkuliahan, oleh karena itu mahasiswa

hendaknya lebih paham mengenai prosedur penggunaan pakaian

kerja ini.

Pakaian kerja adalah sarana pendukung sesoarang dalam

melakukan berbagai pekerjaan. Dengan menggunakan pakaian

kerja yang baik dan benar maka kesehatan dan keselamatan kerja

seseorang akan lebih terjaga.

Page 47: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 47

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi

pakaian kerja dalam kaitannya dengan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja yang menjadi pokok bahasan dalam buku ini,

tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi

yang ada hubungannya dengan judul buku ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi

memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis

demi sempurnanya buku praktis ini dan penulisan buku di

kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga buku ini berguna bagi penulis pada khususnya

juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Sekian dan terima kasih

Page 48: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 48

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEK

TRO/197201192001121-

MAMAN_SOMANTRI/K3/Penggunaan_APD.pdf October 25,

2011, 8:55:37 PM

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEK

TRO/197201192001121-

MAMAN_SOMANTRI/K3/PerlengkapanK3.pdf September 11,

2011, 6:23:49 AM

http://repository.uii.ac.id/520/SK/I/0/00/004/004237/uii-skripsi-

desain%20wearpack%20deng-05522147-

FERIDA%20YUAMITA-7970265514-daftar%20isi.pdf

December 04, 2011, 4:44:35 PM

http://keswan.ditjennak.go.id/files/buku/1309745615.pdf

September 11, 2011, 6:24:38 AM

http://upload.ugm.ac.id/756Sejarah Baju Astronot.pdf December

3, 2011, 7:09:10 PM

Page 49: wearpack for electricity

[ kesehatan & keselamatan kerja] Page 49