WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

37
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya yang didasarkan atas hubungan timbal balik dan dalam mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional. Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.jadi Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia. Sesuai dengan bagan paradigma ketatanegaraan Negara Republik Indonesia, maka Ketahanan Nasional (Tannas) merupakan salah satu konsepsi politik dari Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 1

Transcript of WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Page 1: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari

pengaruh lingkungannya yang didasarkan atas hubungan timbal balik dan dalam

mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki

pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia

diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa

Indonesia dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional.

Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan

nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia

yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi

politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai

wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik

bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan

tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.jadi

Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Sesuai dengan bagan paradigma ketatanegaraan Negara Republik

Indonesia, maka Ketahanan Nasional (Tannas) merupakan salah satu konsepsi

politik dari Negara Republik Indonesia. Ketahanan Nasional dapat dikatakan

sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia. Dengan kata lain, geostrategi

bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional.

Untuk mengetahui lebih jauh, penulis mencoba membahasnya dengan

sebuah makalah yang berjudul “ WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI

GEOPOLITIK INDONESIA DAN KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI

GEOSTRATEGI INDONESIA”

B.  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, hakikat, dan kedudukan Wawasan Nusantara?

2. Apa pengertian Geopolitik?

3. Bagaimana Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia?

4. Bagaimana Perwujudan Wawasan Nusantara?

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 1

Page 2: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

5. Apa pengertian Geostrategi dan Ketahanan Nasional?

6. Apa Unsur-Unsur Ketahanan Nasional?

7. Bagaimana penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional?

8. Bagaimana hubungan Pembelaan Negara Ketahanan Nasional?

9. Bagaimana sifat Ketahanan Indonesia?

10. Bagaimana Fungsi dan Hakikat Ketahanan Nasional?

11. Bagaimana keberhasilan Ketahanan Nasional?

C.  Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian, hakikat, dan kedudukan Wawasan

Nusantara!

2. Untuk mengetahui pengertian Geoplitik!

3. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia!

4. Untuk mengetahui mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara!

5. Untuk mengetahui Pengertian Geostrategi Dan Ketahanan Nasional!

6. Untuk mengetahui Unsur-Unsur Ketahanan Nasional!

7. Untuk mengetahui Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional!

8. Untuk mengetahui Hubungan Pembelaan Negara Ketahanan Nasional!

9. Untuk mengetahui Sifat Ketahanan Indonesia!

10. Untuk mengetahui Fungsi dan Hakikat Ketahanan Nasional!

11. Untuk mengetahui Keberhasilan Ketahanan Nasional!

D.  Manfaat

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi

penulis sendiri dan bagi pembaca lainnya serta menambah wawasan dalam bidang

karya ilmiah.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 2

Page 3: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Hakikat, Dan Kedudukan Wawasan Nusantara

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan

Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti

pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan,

tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan

cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau

kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi

Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu

benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.

Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti

nama Indonesia.

Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai

berikut :

a.      Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa

Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan

semua aspek kehidupan yang beragam.”

b.      Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap

bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam

penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c.      Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap.

MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai

strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

untuk mencapai tujuan nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan

nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 3

Page 4: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

2.  Hakikat Wawasan Nusantara

Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu

kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan

wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah

“persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan

dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,

social budaya, dan pertahanan keamanan.

3. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional

merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa

Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang

satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara

sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.

B. Pengertian Geopolitik

1. Pengertian k sebagai Ilmu Bumi Politik

Geopolitik secara etimologi berasal dari bahasa yunani, yaitu Geo yang

berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang

menjadi wilayah hidup. Geopolitik dimaknai sebagai penyelenggaraan Negara

yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah

atau tempat tinggal suatu bangsa.

Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu

bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen

menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.

2. Teori-Teori Geopolitik :

a.      Teori Geopolitik Frederich Ratzel (1844-1904), berpendapat bahwa negara

itu seperti organisme yang hidup. Pertumbuhan Negara mirip dengan

pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup

agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang hiduo maka Negara akan

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 4

Page 5: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

semakin bertahan, kuat, dan maju. Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau

teori biologis.

b.      Teori Geopolitik Rudolf Kjellen (1864-1922), Negara adalah satuan dan

sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik ,

demo politik social politik, dan krato politik. Negara sebagai organisme yang

hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan

dirinya dengan melakukan ekspansi.

c.      Teori Geopolitik Karl Haushofer (1896-1946), melanjutkan pandangan

Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan paham

ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara semakin banyak

sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka Negara tersebut harus

berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga Negara. Untuk

mencapai maksud tersebut, Negara harus mengusahakan :

(1). Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa

bergantung pada Negara lain.

(2). Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional)

d.      Teori Geopolitik Halford Mackinder (1861-1947), mempunyai konsepsi

geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantung’

dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori daerah Jantung. Barang siapa

menguasai “daerah jantung” (Eropa Timur dan Rusia) maka ia akan menguasai

pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika)yang pada akhirnya akan menguasai dunia.

Berdasarkan hal ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di

darat.

e.      Teori Geopolitik Alfred Tayer Mahan (1840-1914),mengembangkan lebih

lanjut konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya memamfaatkan serta

mempertahankan sumber daya laut termasuk akses ke laut. Sehingga, tidak hanya

pembangunan armada laut saja yang diperlukan, namun lebih luas juga

membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal tersebut, muncul konsep Wawasa

Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa menguasai lautan akan

menguasai kekayaan dunia.

f.        Teori Geopolitik Guilio Douhet(1869-1930), William Mitche(1878-1939),

Saversky dan JFC Fuller, mempunyai pendapat lain dibandingkan dengan para

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 5

Page 6: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam

memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan

bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan sebab

angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa di Bantu oleh angkatan

lainnya. Disamping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandang

itu sendiri. Berdasarkan hal ini maka muncullah konsep Wawasan Dirgantara

(konsep kekuatan di udara).

g.      Teori Geopolitik Nicholas J.Spijkman (1879-1936), terkenal dengan teori

Daerah Batas. Dalam teorinya, ia membagi dunia dalam empat wilayah :

1) Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung.

2) Offshore continent land, mencakup wilayah pantai benua Eropa-Asia.

3) Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika

selatan

4) New World, mencakup wilayah Amerika.

Atas pembagian dunia menladi empat wilayah ini, Spijkman memandang

diperlunya kekuatan kombinasi dari Angkatan-angkatan Perang untuk dapat

menguasai wilayah-wilayah yang dimaksud. Pandangannya ini menghasilkan teori

Garis Batas (Rimland) yang dinamakan Wawasan Kombinasi.

C. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi Wawasan

Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam

mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai

tujuan nasionalnya. Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka

mencapai tujuan nasional dengan memamfaatkan keuntungan letak geografis

Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.

Secara geografis, Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudra

dan dua benua serta terletak dibawah orbit Geostationary Satellite Orbit (GSO).

Dan Indonesia bisa bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Wilayah

Negara Indonesia tersebut dituangkan secara yuridis formal dalam Pasal 25A

UUD 1945 Amandemen IV. Atas dasar itulah Indonesia mengembangkan paham

geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan Nusantara. Dan secara historis, wilayah

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 6

Page 7: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Indonesia sebelumnya adalah wilayah bekas jajahan Belanda yang dulunya

disebut Hindia Belanda.

Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia beserta

apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau

Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan

Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.

D. Perwujudan Wawasan Nusantara

1.     Perumusan Wawasan Nusantara

Konsepsi Wawasan Nusantara dituangkan dalam peraturan perundang-

undangan, yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut

ketentuan tersebut adalah :

1. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1973

2. Tap MPR No. IV \ MPR \ 1978

3. Tap MPR No. II \ MPR \ 1983

4. Tap MPR No. II \ MPR \ 1988

5. Tap MPR No. II \ MPR \ 1993

6. Tap MPR No. II \ MPR \ 1998

Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Wawasan dalam

penyelenggaraan pembangunan nasional dalam mencapai Tujuan Pembangunan

Nasional adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah wawasan

nasional yang bersumber dari pancasila dan UUD 1945.

Hakikat dari wawasan nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan

wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup :

1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan

Keamanan

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 7

Page 8: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Masing-masing cakupan arti dari Perwujudan kepulauan Nusantara

sebagai Satu Kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan Keamanan

(POLEKSOSBUDHANKAM) tersebut tercantum dalam GBHN. GBHN terakhir

yang memuat rumusan mengenai Wawasan Nusantara adalah GBHN 1998 yaitu

dalam Ketetapan MPR No. II \ MPR \ 1998. Pada GBHN 1999 sebagaimana

tertuang dalam Ketetapan MPR No. IV \ MPR \ 1999 tidak lagi ditemukan

rumusan mengenai Wawasan Nusantara.

Pada masa sekarang ini, dengan tidak adanya lagi GBHN, rumusan

Wawasan Nusantara menjadi tidak ada. Meski demikian sebagai konsepsi politik

ketatanegaraan Republik Indonesia, wilayah Indonesia yang berciri nusantara

kiranya tetap dipertahankan. Hal ini tertuang dalam Pasal 25A UUD 1945

Amandemen IV yang berbunyi “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas

dan hak-haknya ditetapkan dangan Undang-Undang”. Undang-Undang yang

mengatur hal ini adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan

Indonesia.

2.  Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

a. Wilayah Daratan

Wilayah daratan adalah daerah dipermukaan bumi dalam batas-batas

tertentu dan di dalam tanah di permukaan bumi.

b. Wilayah Perairan

Wilayah perairan Indonesia meliputi laut territorial, perairan kepulauan,

dan peraran pendalaman.

c. Wilayah Udara

Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan

lautan (perairan) negara itu. Seberapa jauh kedaulatan negara terhadap wilayah

udara di atasnya, terdapat beberapa aliran, yaitu :

(1) Teori Udara Bebas

(2) Teori Negara Berdaulat di Udara

3.  Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 8

Page 9: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Konsepsi Wawasan Nusantara mengandung tiga unsur dasar, yaitu :

a     Wadah (Contour

b      Isi (Content)

c      Tata Laku (Conduct)

4.  Tujuan dan Mamfaat Wawasan Nusantara

a      Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara terdiri atas dua :

(1).      Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan kesatuan

segenap aspek kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, social budaya,

pertahanan keamanan.

(2).      Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia

yang serba berubah, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social serta

mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.

b      Manfaat Wawasan Nusantara

Mamfaat Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut :

(1).      Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional.

(2).      Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.

(3).      Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi

sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

(4).      penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang

keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.

(5).      Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

  

E. Pengertian Geostrategi Dan Ketahanan Nasional

1. Pengertian Geostrategi

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan

kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan Nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 9

Page 10: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian

bahwa konsep ketahanan Nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa

Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita

dan tujuan nasionalnya. Ketahanan nasional sebagai suatu pendekatan merupakan

salah satu pengertian dari konsepsi ketahanan nasional itu sendiri.

2. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi ATHG baik langsung,

tidak langsung dari dalam maupun dari luar yang membahayakan, Integrasi,

idenditas kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar

tujuan Negara.

            Secara skematis, rumusan konseptual ketahanan nasional dapat

digambarkan sebagai berikut.

Skema Konsepsi Ketahanan Nasional

            Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep ketahanan nasional

Indonesia berawal dari konsep ketahanan nasional yang dikebangkan oleh

kalangan militer. Pemikiran konseptual ketahanan nasional ini mulai menjadi

doktrin dasar nasional setelah dimasukan ke dalam GBHN.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 10

Page 11: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

F. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional

1.      Gatra dalam Ketahanan Nasional

Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan

nasional suatu Negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli memberikan

pendapatnya mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu Negara.

a.      Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou

Unsur ketahanan nasional negara terbagi menjadi beberapa faktor, yaitu

(1) Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam;

(2) Faktor berubah (dynamic factors) terdiri atas kemampuan industri, militer,

demografi, karakter nasional, modal nasional, moral nasional, dan kualitas

diplomasi.

b.      Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu

(1) Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industry, dan militer.

(2) Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan

kualitaS kepemimpinan.

c.      Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tanah, sumberdaya, penduduk,

teknologi, idiologi, moral, dan kepemimpinan.

d.      Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga, yaitu

(1) Alamiah terdiri atas geografi, sumberdaya, dan penduduk;

(2) Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan

moral nasional;

(3) Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan kepemimpinan.

e.      Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas

wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintahan.

f.      Unsur kekuatan nasional menurut Cline

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi demografi dan

geografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional, dan kemauan nasional.

g.      Unsur kekuatan nasional model Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 11

Page 12: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra dalam

ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan nasional

dirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional

Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan

Pancagatra.

(1) Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk,

sumber daya alam, dan wilayah.

(2) Pancagatra adalah aspek social (intangible) yang terdiri atas idiologi,

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Bila dibandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan nasional/ketahanan

nasional di atas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya persamaan. Unsur-unsur

demikian dianggap mempengaruhi Negara dalam mengembangkan kekuatan

nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang

bersangkutan. Pertanyaan dasarnya adalah dalam kondisi apa atau bagaimana

unsur-unsur tersebut dapat dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara.

Bila mana suatu unsur justru dapat melemahkan kekuatan nasional suatu negara?

            Pertanyaan demikian dapat diperinci dan diperjelas. Misalnya, penduduk

yang bagaimanakah yang mampu mendukung kekuatan nasional suatu negara,

wilayah atau geografi yang seperti apa dapat mengembangkan kekuatan sebuah

bangsa, dan seterusnya. Jawaban eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai pada

kesimpulan bahwa pada hakikatnya ketahanan nasional adalah sebuah kondisi

atau keadaan.

            Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui

pengamatan atas sejumlah gatra dalam suatu kurun waktu tertentu. Hasil

pengamatan yang mendalam itu akan menggambarkan tingkat ketahanan nasional.

Apakah ketahanan nasional Indonesia kuat/meningkat atau lemah/menurun.

Lemah atau turunnya tingkat ketahanan nasional akan menurun kemampuan

bangsa dalam menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatan tersebut

kita lakukan pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional

maka akan menghasilkan kondisi ketahanan regional.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 12

Page 13: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

G.  Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional

1.      Unsur atau Gatra Penduduk

Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional

negara yang bersangkutan, faktor yang berkaitan dengan penduduk negara

meliputi dua hal berikut.

a. Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan

kepribadian.

b. Aspek kualitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran;

perataan dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara. Terkait dengan

unsur penduduk adalah faktor moral nasional dan karakter nasional. Moral

nasional menunjukan pada dukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya

kita menghadapi ancaman. Karakter nasional menunjukan pada ciri-ciri

khusus yang dimiliki suatu bangsa sehingga bias dibedakan dengan bangsa

lain. Moral dan karakter nasional mempengaruhi ketahanan suatu bangsa.

2.      Unsur atau Gatra Wilayah

Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang terkait

dengan wilayah negara meliputi:

a. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau

negara kontinental;

b. Luas wilayah negara; ada negara dengan wilayah yang luas dan negara

dengan wilayah yang sempit (kecil);

c. Posisi geografis, astronomi dan geologis negara;

d. Daya dukung wilayah negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah

yang unhabitable.

Dalam kaitannya dengan wilayah negara, pada masa sekarang ini perlu

dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi, kemajuan informasi dan

komunikasi. Suatu wilayah yang pada awalnya sama sekali tidak mendukung

kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi maka wilayah itu kemudian

menjadi unsur kekuatan nasional negara. Misalnya, wilayah kering dibuat saluran

atau sungai buatan.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 13

Page 14: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

3.       Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam

Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen

ketahanan nasional, meliputi:

a. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber

daya alam hewani, nabati dan tambang;

b. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam;

c. Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan

lingkungan hidup;

d. Kontrol sumber daya alam.

Dewasa ini, kemampuan melakukan kontrol atas sumber daya alam

menjadi semakin penting bagi ketahanan nasional dan kemajuan suatu negara.

Banyak negara yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak di negara-negara

Afrika, tetapi negara tersebut tetaplah miskin. Negara-negara berkembang belum

mampu melakukan kontrol atas sumber daya alam yang berasal dari miliknya.

Justru negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Singapura dan

Jepang bias maju oleh karena mampu melakukan kendali atas jalur perdagangan

sumber daya alam dunia.

4.      Unsur atau gatra di Bidang Idiologi

Idiologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat

tentang kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus

dicapai dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. (Ramlan

Surbakti, 1999) Idiologi itu berisikan serangkaian nilai (norma) atau sistem dasar

yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu

masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Nilai

yang terkandung didalam idiologi tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai nilai

yang baik, adil dan benar sehingga berkeinginan untuk melaksanakan segala

tindakan berdsarkan nilai tersebut.

Idiologi mengandung ketahanan suatu bangsa oleh karena idiologi bagi

suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu

a. Sebagai tujuan atau cinta-cinta dari kelompok masyarakat yang bersangkutan,

artinya nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi itu menjadi cita-cita yang

hendak dituju secara bersama;

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 14

Page 15: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

b. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya

masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan idiologi

sebagai milik bersama dan menjadikannya bersatu.

Sejarah dunia telah membuktikan bahwa idiologi dapat digunakan sebagai

unsur untuk membangun kekuatan nasional negara. Bagi bangsa Indonesia,

Pancasia telah ditetapkan sebagai idiologi nasional melalui kesepakatan. Pancasila

adalah kesempatan bangsa, rujuk bersama, common denominator yang mampu

memperkuat persatuan bangsa. Kesepakatan atas Pancasila menjadikan segenap

elemen bangsa bersedia bersatu di bawah negara Indonesia.

5.       Unsur atau Gatra di Bidang Politik

Politik penyelenggaraan bernegara amat memengaruhi kekuatan nasional

suatu negara. Penyelenggara bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti

a. Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau

nondemokrasi;

b. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensiil atau

parlementer;

c. Bentuk pemerintah yang dipilih apakah republik atau kerajaan;

d. Suatu negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara

serikat.

Pemilihan suatu bangsa atas politik penyelenggaraan bernegara tertentu

saja tergantung pada nilai-nilai dan aspirasi bangsa yang bersangkutan. Dalam

realitasnya, sebuah bangsa bias mengalami beberapa kali perubahan dan

pergantian politik penyelenggaraan bernegara. Misalnya negara Prancis dari

bentuk kerajaan menjadi republik. Indonesia pernah mengalami pergantian dari

presidensiil ke parlementer dan pernah berubah dalam bentuk negara srikat.

Bangsa Indonesia sekarang ini telah berketetapan untuk mewujudkan

negara Indonesia yang bersusunan kesatuan, berbentuk republik dengan sistem

pemerintahan presidensiil. Adapun sistem politik yang dijalankan adalah sistem

politik demokrasi (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945).

6.       Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi

Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional

negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 15

Page 16: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga

negara. Kemajuan pusat di bidang ekonomi tertentu saja menjadikan negara yang

bersangkutan tumbuh sebagai kesatuan dunia. Contoh, Jepang dan Cina.

Setiap negara memiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung

kekuatan ekonomi bangsanya. Sistem ekonomi secara garis besar dikelompokan

menjadi dua macam yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis.

Suatu negara dapat pula mengembangkan sistem ekonomi yang dianggap sebagai

cerminan dari nilai dan idiologi bangsa yang bersangkutan. Contoh, bangsa

Indonesia menyatakan sistem ekonomi Pancasila yang bercorak kekeluargaan.

7.      Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya

Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu

negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan

berbeda dengan yang  dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial

budaya nasyarakatnya. Contohnya, bangsa Indonesia yang heterogen berbeda

dengan bangsa Israel atau bangsa Jepang yang relatif homogen.

Pengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting sehingga

dapat memperkuat kekuatan nasionalnya. Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan

2 (dua) strategi kebijakan, yaitu “assimilationist policy” dan “bhinneka tunggal

ika policy” (Winarno, 2002). Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-sifat

cultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi sebuah kebudayaan

nasional. Strategi kedua dengan cara penciptaan kesetiaan nasional tanpa

menghapuskan kebudayaan lokal, Tidak dapat ditentukan strategi mana yang

paling benar. Negara dapat pula melakukan kombinasi dari keduanya. Kesalahan

dalam strategi dapat mengantarkan bangsa yang bersangkutan ke perpecahan

bahkan perang saudara. Misal, perpecahan etnis di Yugoslavia, pertentangan

antara suku Huttu dan Tutsi di Rwanda, perang saudara antara bangsa Sinhala dan

Tamil di Sri Lanka.

8.      Unsur atau Gatra di bidang Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama

dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur utama

pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan

negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 16

Page 17: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

Negara dapat melibatkan rahyatnya dalam upaya pertahanan negara

sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara.

Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan

sistem dan politik pertahanan yang dianut oleh negara. Politik pertahanan negara

disesuaikan dengan nilai filosofis bangsa, kepentingan nasional dan konteks

zamannya.

Bangsa Indonesia dewasa ini menetapkan politik pertahanan sesuai dengan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pertahanan Negara. Pertahanan

negara Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan tentara sebagai

komponen utama pertahanan. Ketahanan Nasional Indonesai dikelola berdasarkan

unsur Astagrata yang meliputi unsur-unsur (1) geografi, (2) kekayaan alam, (3)

kependudukan, (4) idiologi, (5) politik, (6) ekonomi, (7) sosial budaya, dan (8)

pertahanan keamana. Unsur (1) geografi, (2) kekayaan alam, (3) kependudukan

disebut Trigatra. Unsur keamanan disebut Pancagatra.

9.      Unsur atau Gatra di bidang Pendidikan.

Pendidikan pada hakikatnya adalah social futuristik, karena itu system dan

penyelengara pendidikan harus dapat memprediksi dengan tepat apa yang akan

terjadi di masa yang akan datang, dan system pendidikan harus dapat

mempersiapkannya.

Ketahanan nasional merupakan sikap dan ciri untuk dapat bertahan hidup

sebagai suatu satuan populasi dalam perjuangan hidup di dunia yang semakin

interakstif dan kompetitif. Perjuangan hidup terdiri atas persaingan dan kerjasama,

sedang ketahanan nasional makin kompleks karena batas-batas Negara makin

kabur, terkikis oleh kerjasama ekonomi, informasi global, dan perkembangan

IPTEK.

Pendidikan mempunyai tugas pokok yaitu pertama: mengajar keterampilan bertahan

hidup dengan pendidikan pragmatis. Kedua: mempersiapkan warga Negara sesuai

dengan kepribadian kelompok. Ketiga: meningkatkan martabat manusia

(humanisasi)

10.      Ketahanan Nasional dalam Bidang Pangan

Harga pangan tiga tahun terakhir mengalami peningkatan tiga kali lipat, tidak

kecuali bagi bangsa Indonesia. Tiga factor utama yang menyebabkan naiknya

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 17

Page 18: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

harga pangan antara lain: 1). Gejala perubahan iklim yang mengacaukan ramalan

produksi pangan strategis. 2). Peningkatan permintaan komoditas pangan karena

konversi terhadap biofuel, dan 3). Aksi para infistor (spekulan) tingkat global

karena kondisi pasar keuangan yang tidak menentu.

Pembangunan pertanian di Indonesia sebenarnya telah menunjukan kontribusi

yang sukar terbantahkan, bahwa peningkatan produktivitas tanaman pangan

melalui varietas unggul, lonjakan produksi peternakan dan perikanan telah

terbukti mampu mengatasi persoalan kelaparan pada empat dasa warsa terakhir.

Pembangunan perkebunan dan agro industri juga telah mampu mengantarkan

pada kemajuan ekonomi bangsa, perbaikan kinerja ekspor, dan penyerapan tenaga

kerja.

Singkatnya, kinerja perjalanan pertanian Indonesia jauh lebih komprehensif

dibandingkan dengan angka 3,51% pertahun rata-rata pertumbuhan pada periode

1960-2006, dihitung dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Organisasi Pangan dan

Pertanian Dunia (FAO).

Strategi baru yang coba ditawarkan sehubungan dengan determinan pola baru

pembangunan pertanian dimasa mendatang. Strategi yang telah terbukti dan telah

teruji selama ini tidak harus ditinggalkan hanya perlu dilengkapi dengan demensi

berikut :

a. Pembangunan pertanian wajib mengedepankan riset dan pengembangan

terutama yang mampu menjawab tantangan adaptasi perubahan iklim.

b. Integrasi pembangunan ketahanan pangan dengan strategi pengembangan

energi, termasuk energi alternative.

c. Pembangunan pertanian perlu inheren perlu melindungi petani produsen

(dan konsumen).

            Kebutuhan Nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana terdapat

saling hubungan antara gatra dalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagrata).

Kualitas Pancasila dalam kehidupan nasional Indonesai tersebut terintegrasi dan

dalam integrasinya dengan Trigrata. Keadaaan kedelapan unsur tersebut

mencerminkan kondisi Ketahanan Nasional Indonesia, apabila ketahanan nasional

kita kuat atau lemah. Kelemahan disalahsatu gatra dapat mengakibatkan

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 18

Page 19: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

kelemahan di gatra lain dan memengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahanan

Nasional Indonesia bahkan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap

gatranya, melainkan suatu hasil keterkaitan yang integrative dari kondisi dinamik

kehidupan bangsa di seluruh aspek kehidupan.

H. Hubungan Pembelaan Negara Ketahanan Nasional

            Terdapat hubungan antara ketahanan nasional suatu negara dengan

pembelaan negara. Kegiatan pembelaan negara pada dasarnya merupakan usaha

dari warga negara untuk mewujudkan ketahanan nasional.

            Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,

seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak

pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdsarkan Pasal 27 dan 30 UUD 1945,

masalah bela negara dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap

warga negara Republik Indonesai. Bela negara adalah upaya setiap warga negara

untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar

maupun dalam negeri.

            Dimasa demokrasi dan kebutahuan sekarang ini, tentu timbul pertanyaan

apakah bela negara masih relevan dan dibutuhkan. Seperti apakah pembelaan

negara yang harus dilakukan warga negara dewasa ini. Adapun langkah yang

dilakukan berdasarkan beberapa asas.

1. Asas Mawas Ke Dalam Dan Mawas Ke Luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan

bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga

berinteraksi dengan lingkunagan sekelilingnya. Dalam proses interaksi  tersebut

dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk

itu diperlukan sikap mawas kedalam maupun ke luar.

a.       Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi

kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang

propesiaonal untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa ulet dan

tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap

isolasi atau nasionalisme sempit.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 19

Page 20: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

b.      Mawas keluar

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta

mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan

adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan

nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan

dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan

pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,

kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan.

Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan

agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

I. Sifat Ketahanan Indonesia

Ketahanan Nasional mempunyai sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang

terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:

1.      Mandiri

Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta

pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah

menyerah, dengan tumpuan pada idenditas, integrasi dan kepribadian bangsa.

Kemandirian (independency) ini merupakan persyaratan untuk menjalin kerjasama

yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent)

2.      Dinamis

Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,

tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, sertas lingkungan

strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini

senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya

peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan

dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang

lebih baik.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 20

Page 21: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

3.      Wibawa

Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut

dan berkesinambungan akan meningkat kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin

tinggi tingkat ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaaan

dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4.      Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif

dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi

lebih mengutamakan sikap konsultatif. Kerjasama, serta saling menghargai

dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

J. Fungsi Dan Hakikat Ketahanan Nasional

1. Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional berdasarkan tuntutan penggunaannya berfungsi sebagai

Doktrin Dasar Nasional atau sebagai Metode Pembinaan Kehidupan Nasional

sebagai pola dasar Pembangunan Nasional antara lain:

a. Konsepsi ketahanan nasional dalam fungsi sebagai doktrin dasar nasional

perlu dipahami untuk memimpin tetap terjadinya polapikir, pola sikap, pola

tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang bersifat

inter regional (wilayah) inter sektoral maupun multi disiplin.

b. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar

pembangunan, pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam

pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang secara terpadu dan

dilakukan sesuai rencana program.

c. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai metode pembinaan

kehidupan nasional pada hakikatnya merupakan suatu metode integral yang

mencakup seluruh aspek yang terdiri dari aspek alamiah dan aspek sosial.

2. Hakikat Ketahanan Nasional

Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan

suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Penyelenggaraan

ketahanan nasional dilakukan melalui pendekatan keamanan dan kesejahteraan

sebagai berikut:

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 21

Page 22: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

a. Kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan ketahanan yang berbentuk

kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai

nasional.

b. Keamanan adalah kemampuan dalam melindungi keberadaan bangsa, serta

melindungi nilai-nilai luhur bangsa terhadap segala ancaman dari dalam

maupun luar.

K. Keberhasilan Ketahanan Nasional

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang

mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan

keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam

semua aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dan bernegara dalam

wadah NKRI yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, dan landasan visional

Wawasan Nusantara. Dalam mewujudkan ketahanan nasional diperlukan

kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu:

1. Memiliki semabngat perjuangan non fisik berupa keuletan dan

ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ATHG baik

yang datang dari luar dan dalam untuk menjamin identitas, integritas,

kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan

nasional.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam, sehingga setiap WNI baik individu

maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut. Oleh karena bangsa

Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal

tersebut tercermin dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap WNI memiliki semangat juang, sadar dan peduli terhadap

pengaruh yang timbul dalam masyarakat berbangsa dan bernegara serta

mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut akan tercermin keberhasilan ketahanan

Nasional Indonesia. Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional diperlukan suatu

kebijakan umum dan mengambil kebijakan yang disebut Polstranas (Sumarsoso,

2000:133).

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 22

Page 23: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia

terhadap diri dan lingkungannya. Kita memandang bangsa Indonesia dengan

Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah

keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan

Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara

berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa

yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai

dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan

wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah

satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Berdasarkan fakta geografis dan

sejarah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai

satu kesatuan. Pandangan atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan

Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa

Indonesia.

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi

lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan Nasional.

Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian

bahwa konsep ketahanan Nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa

Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita

dan tujuan nasionalnya.

B. SARAN

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi

penulis sendiri dan bagi pembaca lainnya serta menambah wawasan.

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 23

Page 24: WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Silalahi Hardiansyah, Pendidikan Kewarganegaraan , Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2005.

Achmad Fauzi, Pancasila, Tinjauan Konteks Sejarah, Filsafat Ideologi Nasional

dan Ketatanegaraan Republik Indonesia, Malang:PT. Danar Jaya Brawijaya

University Press, 2003.

Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintah Konstitusional di Indonesia,

Jakarta:Grafitti, 1995.

e-book Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Gunadarma

Pendidikan Kewarganegaraan/PTM/FKIP/UNS 24