wawasan nusantara

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai warga negara yang baik sudah selayaknya kita memahami seluk beluk keadaan dan sejarah wilayah Indonesia, semua itu di rangkum dalam wawasan nusantara. Dengan mempelajari wawasan nusantara kita dapat memahami landasan wawasan nusantara, tonggak-tanggak penting wawasan nusantara, dan penentuan batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti kita ketahui, Negara kita sekarang sering mendapatkan gangguan dari Negara luar baik mengenai sengketa batas wilayah hingga saling mengklaim suatu wilayah tertentu. Tentunya hal ini menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara untuk ikut serta mempertahankan kedaulatan Negara, salah satunya dengan mempelajari dan memahami wawasan nusantara. Oleh karna itu, dengan mempelajari dan memahami wawasan nusantara kita bisa mengetahui sejarah perkembangan dan di harapkan bisa menambah pengetahuan dan menambah rasa cinta terhadap tanah air. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu: 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan. 2. Untuk mengetahui pengertian tentang Wawasan Nusantara. 1

description

pendidikan kewarganegaraan

Transcript of wawasan nusantara

Page 1: wawasan nusantara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai warga negara yang baik sudah selayaknya kita memahami seluk beluk keadaan

dan sejarah wilayah  Indonesia, semua itu di rangkum dalam wawasan nusantara. Dengan

mempelajari wawasan nusantara kita dapat memahami landasan wawasan nusantara,

tonggak-tanggak penting wawasan nusantara, dan penentuan batas-batas wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Seperti kita ketahui, Negara kita sekarang sering mendapatkan gangguan dari Negara

luar baik mengenai sengketa batas wilayah hingga saling mengklaim suatu wilayah tertentu.

Tentunya hal ini menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara untuk ikut serta

mempertahankan kedaulatan Negara, salah satunya dengan mempelajari dan memahami

wawasan nusantara.

Oleh karna itu, dengan mempelajari dan memahami wawasan nusantara kita bisa

mengetahui sejarah perkembangan dan di harapkan bisa menambah pengetahuan dan

menambah rasa cinta terhadap tanah air.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan.

2. Untuk mengetahui pengertian tentang Wawasan Nusantara.

3. Untuk mengetahui tentang posisi silang Indonesia TZMKO.

4. Menjelaskan cara menentukan batas laut menurut Deklarasi Djuanda.

1

Page 2: wawasan nusantara

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peta Wilayah Indonesia Berdasarkan Hukum Laut Teritoriale Zee En Maritim

Kringen Ordonantie 1939 (Hukum Laut Hindia Belanda 1939)

2.2 Peta Wilayah Indonesia Berdasarkan Hukum Laut Deklarasi Djuanda 13

Desember 1957 Diakui PBB-UNCLOS KONE Hukum Laut Internasioanl

2

Page 3: wawasan nusantara

2.3 Landasan Wawasan Nusantara

         

Landasan wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari

stratifiskasinya sebagai berikut:

1. Landasan Idiil

Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan

sebagai landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya

wawasan nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan

kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan, keselarasan,

dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada terwujudnya

kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan

pertahanan keamanan.

2. Landasan Konstitusional

UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi

pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah

negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan

tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

3. Landasan Visional.

Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan

nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh

seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan

dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang

tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :

3

Page 4: wawasan nusantara

a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

b) Memajukan kesejahteraan umum

c) Mencerdaskan kehidupan bangsa

d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia

4. Landasan Konsepsional

Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai

konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya

mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai

ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya,

bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang

dinamakan ketahanan nasional.

5. Landasan Operasional.

GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara,

yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22

Maret 1973.

2.4 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara

Sir Balford John Mackinder menyatakan bahwa bila daratan sudah

dikuasai, maka daratan maritim dapat dikuasai juga (di wilayah Eropa dan Asia).

Wawasan Bahari

Alfred Thayer Mahan menyatakan bahwa jika laut sudah dikuasai, maka

perdagangan dapat dikuasai sekaligus menguasai seluruh dunia.

Wawasan Dirgantara

Giulio Deaghet W. Mitchell menyatakan bahwa udara atau kekuasaan angkasa

adalah daya tahan ampuh terhadap ancaman perang maka harus dikuasai.

Wawasan Kombinasi

4

Page 5: wawasan nusantara

Nicholas J. Spykman menyatakan bahwa suatu negara harus menguasai dunia,

seperti Singapura, terusan Suez, kerajaan Sriwijaya di Palembang di sungai Musi

dan terusan Kanal dan sebagainya.

A. Wawasan Nusantara

1) Res Nulius, yakni paham yang menyatakan laut tidak ada yang memiliki dan

karenanya dapat diambil serta dimiliki oleh sebuah negara. Tokohnya J.

Sneldon yang mengajukan prinsip-pinsip “mare clausum”.

2) Res Comunis, yakni paham ini menyatakan bahwa laut adalah milik bersama

masyarakat dunia, karena itu tidak boleh dimiliki oleh sebuah negara.

Tokohnya Grotius yang mengajukan prinsip-prinsip “mare liberum” (laut

bebas)

.

3) Laut Pemisah, yakni laut yang menghubungkan titik-titik terluar dari garis

wilayah laut Indonesia dan memisahkan antara negara Indonesia dengan

negara lain.

2.5 Unsur-Unsur Wawasan Nusantara

Posisi Silang Indonesia TZMKO

Posisi silang Indonesia : posisi negara Indonesia  yang terletak diantara dua

Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Fasifik dan dua benua yaitu benua

Asia dan benua Australia. Posisi silang ini membawa keuntungan dan keruguan

serta pengaruh dalam aspek kehidupan.

1) Keuntungan posisi silang Indonesia

a. Posisi wilayah Indonesia menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia,

menjadi jalur transportasi negara-negara lain, menjadi sumber devisa di bidang

perekonomian.

b. Luas wilayah Indonesia

- Mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang.

- Saling menjalin kerja sama.

- Lalu lintas perdagangan damai dan lancar (ekspor impor rempah-rempah)

- Persaingan yang menguntungkan.

5

Page 6: wawasan nusantara

c. Budaya : sebagai sumber penghasilan di bidang pariwisata.

2) Kerugian posisi silang

a. Tatanan kehidupan sosial

- Budaya asing cepat atau mudah berkembang.

- Kebudayaan kurang dipertahankan atau mulai ditinggalkan.

- Gaya hidup kebarat-baratan.

- Sifat individualisme.

- Cara pendang bebas.

b. Sumber daya alam (SDM). Perebutan kekayaan alam.

3) Pengaruh-pengaruhnya :

a. Adanya posisi silang mengakibatkan nusantara, mau tidak mau menjadi lalu

lintas dari aspek-aspek sosial, adanya lalu lintas kehidupan sosial ini tentu

menimbulkan pengaruh bagi penghuni nusantara, yakni berlangsungnya

penyerapan yang dilakukan tanpa penyaringan akan menumbuhkan dampak

sosial yang kurang baik bagi penghuni nusantara. Sifat kehidupan cenderung

mengalami perubahan dan bercampur baur.

b. Pengaruh akibat hubungan antar bangsa selalu berlandaskan kepada kepentingan

masing-masing bangsa selama saling menguntungkan maka hubungan akan

berjalan lancar, namun jika tidak baik akan menimbulkan ketegangan antar

bangsa akibat ketegangan yang terjadi maka nusantara yang berada di posisi

silang baik langsung maupun tidak langsung akan menerima akibatnya.

Keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pembangunan dan

pembinaan kehidupan nasional.

c. Dengan berpedoman kepada kepentingan nasional masing-masing bangsa setiap

bangsa akan selalu berusaha menanamkan pengaruh melalui politik bahkan

idiologi. Bila usaha menanamkan pengaruh ini terjadi pada kita yang berada

dalam posisi silang maka akibat yang harus ditanggung adalah adanya

kemungkinan terpecah belahnya rasa persatuan bangsa, baik politik maupun

idiologi dalam hal ini dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik banyak dan

murah pasaran yang bagi negara industri sehingga merupakan daya tarik bagi

negara-negara yang tidak memiliki alam yang kaya. Hal ini dapat menimbulkan

6

Page 7: wawasan nusantara

sumber yang tidak menguntungkan bagi kita. Sebuah negara mungkin saja akan

melakukan ekspensi ke wilayah nusantara.

TZMKO  Belanda Devide et Impera menyatakan batas wilayah berjarak 3 mil

diukur dari garis dasar yang berbentuk garis rendah dari setiap pulau.

a) Georafi negara Indonesia adalah negara terbesar di asean yang bercirikan

kepulauan letaknya dilalui garis khatulistiwa dengan batas-batas:

Utara Utara : + 60 Lintang Utara

Selatan : + 110 Lintang Selatan

Barat : + 950 Bujur Timur

Timur : + 1410 Bujur Timur

Kepulauan Indonesia dengan semua perairannya dipandang sebagai satu

kesatuan yang utuh yang disebut tanah air.

b) Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan konsentrasi geografis dari suatu negara dengan memanfaatkan

keuntungan letak geografis tersebut untuk kepentingan penyelenggaraan

pemerintah nasional.

c) Geostrategi adalah geopolitik dalam pelaksanaan atau  kebijakan pelaksanaan

dalam menentukan tujuan, sarana serat prasarana untuk mencapai tujuan

nasional dengan memanfaatkan keberadaan dan kondisi geografi negara,

dengan demikian geopolitik dan geostrategi bagi bangsa Indonesia merupakan

pembenaran dari kepentingan nasional dan perjuangan untuk mencapai cita-

cita nasional.

Archipelago

Archipelago (cinta  tanah air) berasal dari bahasa yunani yaitu Archi yang berarti

penting dan pelagus yang berarti laut atau wilayah lautan. Dengan kata lain

Archipelago principle / azas kenusantaraan bagi Indonesia adalah suatu kesatuan yang

utuh. Yang batas-batasnya ditentukan oleh laut dalam lingkungan dimana terdapat

pulau-pulau dan gagasan pulau-pulau didalamnya. Pulau-pulau dan gagasan pulau-

pulau dan perairan diantaranya sebagai kesatuan wilayah yang utuh. Dengan unsur air

sebagai penghubungnya (laut penghubung) demikian juga wujud nusantara yang

merupakan wilayah negara Republik Indonesia.

7

Page 8: wawasan nusantara

NKRI laut penghubung adalah laut yang menghubungkan titik-titik terluar dari

tiap-tiap pulau negara dan yang dilandasi dengan adanya garis tepi.

Point to Point Theory

1) Tujuan ke dalam : ikut serta mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek

kehidupan yang mencakup aspek ilmiah dan aspek sosial, uatamanya

persatuan wilayah.

2) Tujuan ke luar : ikut serta mewujudkan kebahagiaan, keteriban, dan

perdamaian seluruh umat manusia.

Satu Kesatuan (GBHN)

Penerapan wawasan nusantra (GBHN) dinyatakan bahwa wawasan dalam mencapai

tujuan pembangunan nasional adalah wawasan nusantara yang mencakup perwujudan

kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan

keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM).

1) Politik : Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya

merupakan satu keastuan wilayah, wadah, ruang lingkup, serta menjadi modal dan

milik bersama bangsa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan

setanah airir, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa sebagai

satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa seluruuh kepulauan Indonesia atau

nusantara merupakan satu kesatuan hukum.

2) Ekonomi : Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif

adalah modal dan milik bersama bangsa, dan tingkat perkembangan ekeonomi

harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas

yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.

3) Sosial budaya : Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu prikehidupan bangsa

harus merupakan kehidupan yang serasi dan terdapatnya tingkat kemajuan

masyarakat yang sama, merata, seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan

yang sesuai dengan kemajuan bangsa. Budaya Indonesia adalah satu kekayaan

budaya bangsa sebagai modal dan landasan pengembangan budaya bangsa

seluruhnya.

4) Hankam : Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya

merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara, bahwa tiap-tiap warga

8

Page 9: wawasan nusantara

negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan bangsa

dan negara.

UNCLOS ZEE (3 Alasan)

Pemerintan Indonesia  pada tanggal 21 Maret 1980 mengumumkan Zona Ekonomi

Ekslusif (ZEE) selebar 200 mil. ZEE ini diukur dari garis pangkal wilayah

lau Indonesia dimana pada ZEE semua sumber daya hayati maupun SDA lainnya yang

berada dibawah permukaan laut, di dasar laut, serta dibawah laut menajdi hak ekslusif

bangsa Indonesia. Segala kegiatan eksploitasi, eksplorasi, maupun penelitian ZEE

terlebih dahulu harus mendapat izin dari pemerintah Indonesia sedangkan lalu lintas laut

maupun udara dan pemasangan kabel telepon dibawah laut sepanjang tidak bertentangan

dengan hukum laut internasional diperkenankan. Pengumuman Indonesia mengenai ZEE

tidak bermaksud memperluas wilayah laut Indonesia.

Tiga alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :

a) Semakin terbatasnya persediaan ikan

Hasil studi FAO pada tahun 2000 permintaan dunia terhadap ikan untuk bahan

makanan diperkirakan akan menjadi dua kali lipat dari permintaan sekarang.

Disisi lain hasil perikanan dunia menjelang tahun 2000 diperkirakan aka berada

dibawah tingkat permintaan dunia akan ikan. Sebagaimana negara lainnya yang

memiliki wilayah laut. Indonesia memandang perlu melindungi seluruh sumber

daya hayati yang berada disekitar laut wilayah Indonesia sehingga pemenuhan

kebuuhan masyarakat dapat lebih terjamin.

b) Pembangunan nasional.

Pada saat ini pemerintah tengah giat melakukan pembangunan. Dalam rangka

pembangunan ini, maka daerah yang berada disekitar laut kita perlu

dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan bangsa. Untuk itu, seyogyanya

daerah tersebut mendapat perlindungan dan pengelolaan yang baik. Upaya

untuk mengelola dan melindungi ini kemudian dikenal dengan ZEE.

c) Zee sebagai rezim hukum internasional

Sampai saat ini banyak negara yang telah mengeluarkan pernyataan tentang

Zona Ekonomi Ekslusif (lebih kurang 90 negara) selebar 200 mil. Kenyataan ini

menunjukan praktek negara yang konsisten, sehingga tanpa ataupun dengan

9

Page 10: wawasan nusantara

persetujuan konvensi hukum laut internasionl prihal atas wawasan nusantara

dan ZEE dapat dikemukakan bahwa setelah melalui proses perjuangan panjang

akhirnya dapat diterima oleh New York Bulan April 1982. Pada saat

penandatanganan hasil konferensi di Montego Bay Jamaika bulan Desember

1982 tercatat 130 negara menyetujui hasil konferensi, 17 negara abstain dan 4

negara menolak hasil konferensi.

Hubungan Dengan Ketahanan Nasional

Di dalam menyelenggarakan hidupnya, suatu bangsa memerlukan landasan dasar

yang mencerminkan penelitian diaog dinamis dari berbagai faktor baik yang bersifat

objektif maupun subyektif-psikologis seperti kondisi geografi, kesejahteraan, kondisi

sosial, budaya, landasan idiil, cita-cita dan lain-lain.

Dialog dinamis mencakup :

a. Geografi

1) Bentuk dan wujud yang harus dipandang dan diperlakukan sebagai satu

kesatuan untuk menyeluruh atau manunggal antara atan, serta udaranya.

2) Letak dan posisnya harus mampu memanfaatkan semua aspek-aspek positif

dari posisi dan letak geografi serta berusaha semaksimal mungkin

menghilangkan segi atau aspek-aspek negativ.

b. Demografi

Keanekaragaman suku bangsa, bahasa, daerah,agama dan adat istiadat harus

dipandang dan diperlakukan sebagai satu kesatuan kekayaan yang terpelihara dan

dikembangkan menjadi perpaduan yang serasi, seimbang, dan harmonis. Azas

Bhineka Tunggal Ika sebagai asas kesatuan dan persatuan bagi segenap aspek

kehidupan nasional hatus diterapkan secara nyata dalam segenap aspek kehidupan

nasional.

c. Sosial

Mencakup aspek idelogi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam. Aspek

politik mencakup pengarahan kedalam dan pengarahan keluar.

- Kedalam : Demokrasi Pancasila yang berintikan musyawarah untuk mufakat.

- Keluar : Bebas dan aktif yang berdasarkan Pancasila.

Aspek lainnya hendaknya dipandang dan diperlakukan sebagai satu kesatuan

yang utuh seperi telah tertuang dalam GBHN. Interaksi dinamis dari semua faktor

tersebut menghasilkan sebuah konsepsi pandangan hidup bangsa yang lazim disebut

10

Page 11: wawasan nusantara

Wawasan Nasional dan bagi bangsa Indonesia disebut Wawasan Nusantara. Guna

memperjuangkan hak hidup tersebut mutlak diperlukan Ketahanan Nasional yang

mantap, sehingga ketahanan nasional senantiasa perlu disusun, dibina, dan

ditingkatkan. Di dalam menyusun, membina, serta meningkatkan ketahanan nasional

ini wajib berpedoman kepada Wawasan Nasional atau Wawasan Nusantara. Dengan

demikian, Wawasan Nasional atau Wawasan Nusantara akan mendasari konsepsi

pembinaan ketahanan nasional, sehingga ketahanan nasional merupakan realisasi dari

Wawasan Nusantara.

2.6 Penentuan Batas Laut

Teritoriale ZEE En Maritim Kringen Ordonantie (TZMKO)

Hukum Laut TZMKO (Teritoriale ZEE En Maritim Kringen Ordonantie)

ORDONANSI LAUT TERITORIAL DAN LINGKUNGAN-LINGKUNGAN

MARITIM 1939 (Territoriale zee en maritieme kringen-ordonnantie 1939.) Catatan:

Ordonansi ini s. d. u. dg. UU No, 4/Prp/1960dan PP No. 811962 Pasal I. ”Dengan

mencabut ordonansi laut teritorial dan lingkungan-lingkungan maritim, yang

ditetapkan dalam pasal I sub c (baca-pasal I) dalam ordonansi tanggal 11 Oktober

1935 (S. No. 497.) sebagaimana telah diubah dengan ordonansi tanggal 3Mei 1938 (S.

200.),

Maka ditetapkan Peraturan berikut yang dapat disebut sebagai "Ordonansi laut

teritorial dan lingkungan-lingkungan maritim1939". Pasal II. (1) Segala aturan yang

telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Lama yang disebut dalam pasal I masih tetap

berlaku, kecuali aturan-aturan yangsecara tegas dicabut menurut ordonansi ini. (2)

Dalam lima tahun sebelum tanggal berlakunya ordonansi ini,maka semua surat izin

yang masih terpakai (berlaku) dan telah diberikandahulu, dianggap telah diberikan

berdasarkan ketentuan-ketentuan dalamordonansi ini; dan semua izin-izin lainnya

dibatalkan pada saat berlakunya ordonansi ini. Pasal III. Di mana ada ditunjuk salah

satu dari pasal-pasal 1 dan 8 sampai dengan 14 dari"Ordonansi laut teritorial dan

lingkungan-lingkungan maritim" (S.1935-497.) di dalam beberapa peraturan

perundang-undangan dan aturantata-usaha, maka untuk ini haruslah dibaca (diganti

dengan) pasal-pasal yangsesuai dengan bunyi "Ordonansi laut teritorial dan

lingkungan-lingkungan maritim 1939" ini Pasal IV. Ordonansi ini mulai berlaku pada

hari ketigapuluh setelah diumumkan (diumumkan padatanggal 26 Agustus 1939.)

11

Page 12: wawasan nusantara

Deklarasi Djuanda

Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana

Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang

menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara

dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara

kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari

beberapa negara, sehingga laut-laut antar pulau pun merupakan wilayah Republik

Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan

menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah

Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km²

dengan pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu

belum diakui secara internasional.

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:

1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak

tersendiri.

2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan Nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan.

3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan

wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :

a) Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh

dan bulat

b) Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara

Kepulauan

c) Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan

dan keselamatan NKRI

Sebagai implementasi dari pernyatataan tersebut maka pemerintah RI sekaligus

menetapkan batas baru wilayah perairan Indonesia berdasarkan 3 formula yaitu :

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low

water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang

diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-

pulau yang termasuk dalam wilayah RI.

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.

12

Page 13: wawasan nusantara

3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana

batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.

Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh

dan tidak terpecah lagi.

2.7 Tonggak Penting Wawasan Nusantara

Tahun Keterangan

1268 Dimulainya sejarah archipelago yaitu, ketika terjadi perjanjian antara

Republik Venesia dengan Raja Michael Palaeoaigaius yang menyatakan

bahwa laut algelus merupakan laut terpenting oleh kedua negara.

1900 Teori perjuangan mulai diperkenalkannya teori kekuasaan darat, laut, dan

udara.

1928 Sumpah pemuda sebagai realisasi kekuatan persatuan dan kesatuan

seluruh bangsa Indonesia.

1939 Berdirinya hukum laut Hindia belanda yang dikenal dengan nama

TZMKO.

1958 Forum konferensi internasional tentang hukum laut.

1967 Konsepsi jangka pendek.

1969 Pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang landasan

kontinen R.I sampai kedalaman 200 mil.

1973 Konsepsi juanda dibahas MPR.

1980 Pengeluaran konsep kewilayahan pada tanggal 21 Maret 1980.

1982 Pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay Jamaika diadakan

konferensi tentang hukum laut, United conference on the law of the sea

(UNCLOS) dari PBB dimana dalam konferensi tersebut didapat asas-asa

negara kepulauan yang berlaku efektif sejak tanggal 14 November 1904,

yaitu terdiri dari:

- Laut teritorial

- Zona ekonomi ekslusif (ZEE)

- Laut pedalaman = laut kontinen – zona persebelahan

- Landas benua

1983 Dikukuhkannya ZEE Indonesia dengan Undang-undang nomor 5 tahun

13

Page 14: wawasan nusantara

1983.

14

Page 15: wawasan nusantara

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

bentuk geografinya berdasarkan Pancasiladan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan

nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai

tujuan nasional.

Archipelago principle / azas kenusantaraan bagi Indonesia adalah suatu kesatuan yang

utuh. Yang batas-batasnya ditentukan oleh laut dalam lingkungan dimana terdapat pulau-

pulau dan gagasan pulau-pulau didalamnya. Pulau-pulau dan gagasan pulau-pulau dan

perairan diantaranya sebagai kesatuan wilayah yang utuh. Dengan unsur air sebagai

penghubungnya (laut penghubung) demikian juga wujud nusantara yang merupakan wilayah

negara Republik Indonesia.

Penerapan wawasan nusantra (GBHN) dinyatakan bahwa wawasan dalam mencapai

tujuan pembangunan nasional adalah wawasan nusantara yang mencakup perwujudan

kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan

keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM).

15

Page 16: wawasan nusantara

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Agung Dwi. 2012. Makalah Wasantara. http://agung-

theraider.blogspot.com/2012/02/makalah-wasantara.html. diakses pada tanggal 24

November 2013.

Budiman, Christian. 2012. Wawasan Nusantara.

http://christianbudiman000.wordpress.com/wawasan-nusantara/. Diakses pada tanggal 01

Desember 2013.

16