Wawasan Nusantara

32
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia kaya akan sosial budaya, sumber daya alam, dan sejarah. Dengan kekayaan tersebut, menjadikan bangsa Indonesia ini memiliki tujuan dan cita-cita, agar apa yang telah dimilikinya dapat dijadikan sebuah pencapaian dari sebuah perjuangan seperti halnya saat Indonesia terlepas dari penjajahan. Bukan sebatas terlepas dari penjajahan namun, bangsa Indonesia harus mewujudkan cita-cita bangsa, karena sebuah kemerdekaan itu bukan sebuah pencapaian hasil dalam perjuangan, melainkan hanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan nasional serta cita-cita dari bangsa tersebut, khususnya oleh bangsa Indonesia. Tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia telah tercantum jelas pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pada alinea ke-2 telah menjelaskan mengenai 1

description

MKU KWN

Transcript of Wawasan Nusantara

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia kaya akan sosial budaya, sumber daya alam, dan sejarah. Dengan kekayaan tersebut, menjadikan bangsa Indonesia ini memiliki tujuan dan cita-cita, agar apa yang telah dimilikinya dapat dijadikan sebuah pencapaian dari sebuah perjuangan seperti halnya saat Indonesia terlepas dari penjajahan. Bukan sebatas terlepas dari penjajahan namun, bangsa Indonesia harus mewujudkan cita-cita bangsa, karena sebuah kemerdekaan itu bukan sebuah pencapaian hasil dalam perjuangan, melainkan hanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan nasional serta cita-cita dari bangsa tersebut, khususnya oleh bangsa Indonesia. Tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia telah tercantum jelas pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pada alinea ke-2 telah menjelaskan mengenai cita-cita juan nasional serta cita-cita dari bangsa tersebut, khususnya oleh bangsa Indonesia, yaitu Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentaosa mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Mengenai tujuan nasional bangsa Indonesia telah tercantum juga pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.Demi tercapainya tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia tersebut, seharusnya kita memanfaatkan sosial budaya, sumber daya alam, dan sejarah yang ada serta bagaimana bangsa Indonesia memandang diri dan lingkungannya. Maka dengan itu akan dibahas mengenai cara pandang bangsa Indonesia dalam memandang diri dan lingkungannya, yang disebut juga dengan Wawasan Nusantara.Belakangan ini banyak kita menyaksikan bahwa budaya-budaya bangsa Indonesia diklaim sebagai budaya bangsa lain, misalnya Reog Ponorogo, Tari Pendet, Keris, Batik, serta lagu-lagu daerah yang ditiru. Dan tak jarang juga kita mendengar terjadi kerusuhan-kerusuhan antar etnis di Indonesia yang mengatasnamakan suku maupun agama, misalnya yang terjadi di Sampit dan Poso. Bahkan, terkadang pemicu kerusuhan itu hanya masalah-masalah sepele yang tidak semestinya mengikutsertakan golongan-golongan tertentu. Sebagai bangsa yang menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai dasar negara, sudah seharusnya kita mencegah perlakuan diskriminasi guna menghindari sikap sukuisme dan fanatisme kedaerahan yang sempit yang membelenggu kebebasan individu dalam mengembangkan kualitasnya sebagai bangsa yang majemuk. oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerima keanekaragaman yang ada, serta saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai karunia Sang Pencipta. Sebagai tujuan kita mempelajari Wawasan Nusantara yaitu untuk memantapkan sikap Nasionalisme yang tinggi dan tekad mengutamakan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan golongan untuk mencapai tujuan nasional dengan diiringi rasa senasib seperjuangan sebagai bangsa yang bertanah air satu, bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan hakikat wawasan nusantara?2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara?3. Meliputi apa saja unsur-unsur dasar wawasan nusantara ?4. Bagaimana implementasi wawasan nusantara?5. Apa saja tantangan-tantangan wawasan nusantara?

1.3 Tujuan1. Mengetahui pengertian dan hakikat wawasan nusantara2. Mengetahui Mengetahui saja faktor faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara3. Mengetahui unsur-unsur dasar wawasan nusantara 4. Mengetahui implementasi wawasan nusantara5. Mengetahui tantangan-tantangan wawasan nusantara

1.4 Manfaat1. Menambah pengetahuan kepada pembaca mengenai wawasan nusantara bangsa Indonesia2. Sebagai sumber referensi3. Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme pembaca4. Meningkatkan kepedulian pembaca terhadap kekayaan Indonesia

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Hakikat Wawasan NusantaraSetiap bangsa mempunyai wawasan nasional yang merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan disini adalah bangsa yang menegara. Adapun wawasan nasional bangsa indonesia dikenal dengan Wawasan Nusantara.Istilah wawasan berasal dari kata "wawas" yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Sedangkan "wawasan" berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata "nusa" yang berarti pulau-pulau dan "antara" yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak diantara samudra pasifik dan samudra indonesia serta diantara benua asia dan benua australia.Secara umum wawasan nusantara nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan/cita-cita nasionalnya sedangkan wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan nusantara sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya (Sutoyo; dkk, 2001: 33).Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedang pada hakekatnya Wawasan Nusantara adalah : Keutuhan Bangsa dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain hahekat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Bangsa Indonesia dari aspek sosial budaya adalah beragam, dari segi wilayah bercorak nusantara dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh(Sutoyo; dkk, 2001: 33).

2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara1. Wilayah (Geografi)a. Asas kepulauan (Archipelagic Principle)Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian The indian Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai oleh John Crawford dalam bukunya The History of Indian Archipelago (1820).b. Kepulauan IndonesiaBagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost Indishe Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama Indonesia meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India. Dalam bahasa Yunani Indo berarti India dan nesos berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual, yang di dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan kebesaran.Sebutan Indonesia merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850).Sir W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam kegemarannya mempelajari rumpun Melayu. Melalui perhimpunan Indonesiayang sering menggunkan kata Indonesia di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928 nama Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch Oost Indie. Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang(Kaelan dan Zubaidi,2010:125).c. Konsepsi tentang Wilayah LautanDalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.4. Mare Clausum, menyatakan bahwa hanya laut sepanjng pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (kira-kira sejauh 3 mil).5. Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indnesia sebagai negara kepulauan memiliki Laut Toritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.2. Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut di ukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari dua pulau dengan batas-batas tertentu sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu negara pantai mencangkup daratan, perairan pedalaman dan laut teritorial tersebut.3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah Dalam dari garis pangkal.4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal. Di dalam ZEE negara yang bersangkutan mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dari perairan.5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di- bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya. Jaraknya 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil,tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.d. Karakteristik Wilayah NusantaraNusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil.Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut :Utara : 60 08 LUSelatan : 110 15 LSBarat : 940 45 BTTimur : 1410 05 BTJarak utara selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat timur sekitar 5.110 Kilometer. Bila diproyesikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat timur tersebut sama dengan jark antara London (Inggris) dan Ankara (Turki).Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak tersebut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat.Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 3.166.163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara negara Asia Tenggara merupakan yang terluas. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia, maka luas wilayah daratan Indonesia menempati urutan ke 14 (Kaelan dan Zubaidi,2010:125).

2. Geopolitik dan Geostrategia. Geopolitik1. Asal istilah GeopolitikIstilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844 1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh serjana ilmu politik Swedia, Rudolf (1864 1922) dan Karl aushofer (1869 1964) dan Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dan aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu (Kaelan dan Zubaidi,2010:129).

2. Pandangan Ratzel dan KjellenFrederich Ratzel pada akhir abad ke 19 mengembangkan kajian geografi politik dengan dasar pandangan bahwa negara adalah mirip organisme (makhluk hidup).Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa).Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam.Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus memiliki intelektual.Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitk, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik.Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama.Mereka memandang pertumbuhan negara mirip denganpertumbuhan organisme (makhluk hidup).3. Pandangan HaushoferPemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras yang paling unggul yang harus dapat menguasai dunia.Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :a) Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akandapat mengejar kekuasaan Imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilautan.c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia).Sementara Jepang akan menguasai Asia Timur.d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.4. Geopolitik Bangsa IndonesiaPandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai - nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter- tuang di dalam pembukaan UUD 1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri kemanusiaan dan peri keadilan.Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dan menolak pandangan Chauvisme.b. GeostrategiStrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai fektor utamanya. Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional (Kaelan dan Zubaidi,2010:129).3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnyaa). Sejak 17 8 1945 sampai dengan 13 12 1957Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939 tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.b). Dari Deklarasi Juanda (13 12 1957) sampai dengan 17 2 1969Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut:1. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.2. Penentuan batas batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles).3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah nasional dan cara perhitungannya.Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia yang meliputi :a) semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,b) semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan,c) semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas dalam rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.c). Dari 17 2 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarangDeklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.d). Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :1.Persediaan ikan yang semakin terbatas.2.Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional(Tim Dosen UGM,2002:57).2.3 Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara2.3.1 WadahWadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesi memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.2.2.2 IsiIsi adalah inspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Menyadari bahwa untuk mencapai inspirasi dan cita-cita tersebut bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, dan sosial budaya. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersamab. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.Berdasarkan kedua hal tersebut, maka dapat dilihat tujuan nasional yang telah dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Merupakan bentuk nyata dari isi konsepsi wawasan nusantara yang harus menjadi cita-cita seluruh Indonesia, yang pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan, ketentraman, keamanan bagi bangsa Indonesia, dan untuk kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh umat manusia.2.3.3 Tata LakuHasil interaksi antara wadah dan isi wawsan nusantara yang terdiri dari:1. Tata laku Bhatiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.2. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional (Tim Dosen UGM,2002:51).2.4 Implementasi Wawasan Nusantara2.4.1 Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah PancasilaFalsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia sejak awal proses pembentukan negara kesatuan republik indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa indonesia.Dengan demikian Wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Di samping itu Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi Pembangunan Nasional.2.4.2 Wawasan Nusantara dalam Pembanguna Nasionala. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa Indonesia.2) Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.3) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.b. Perwujudan Kepulauan Nusantar sebagai suatu Kesatuan Ekonomi1) Kekayaan di Indonesia, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya 1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa. 2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.2.4.3 Penerapan Wawasan Nusantaraa) Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara khususnya dibidang wilayah adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen indonesia dan ZEE indonesia menghasilkan pertambahan luas wilayah yang cukup besar.b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Sumber Daya Alam itu meliputi minyak, gas bumi, dan mineral lainnya yang banyak berada dasar baik lepas pantai maupun di laut dalam. 2.4.4 Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalDalam proses pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasional selalu akan menghadapi berbagai kendala dan ancaman. Untuk mengatasi perlu dibangun suatu kondisi kehidupan nasional yang disebut ketahanan nasional. Keberhasilan pembangunan nasional akan meningkatkan kondisi dinamika kehidupan nasional dalam wujud ketahanan nasional yang tangguh. Sebaliknya, ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional semakin baik. Wawasan nasional bangsa indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasioanal merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasioanal tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa indonesia (Tim Dosen UGM,2002:53).2.5 Tantangan-tantangan Wawasan Nusantara2.5.1 Pemberdayaan MasyarakatJohn naisbit menyatakan negara harus dapat memberikam peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdyaan msyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal akan mengalami perubahan dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak, dikarenakan masyarakat sudahtidak berdaya dalam aspek kehidupannya. Hal ini mengamcam keutuhan dan tegaknya NKRI. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat maka diperlukan prioritas utama pembangunan daerah tertingal, agar masyarakat dapat berperan dan berpartisipasi dalam pembangunan seluruh aspek kehidupan yang telah diatur oleh UU RI No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah.2.5.2 Dunia Tanpa BatasPerkembangan global saat ini sangat maju dan pesat, terutama dalam bidang IPTEK yang modern dan transformasi seakan dunia sudah menyatu menjai kampung sedunia, dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas negara, sehingga dunia menjadi tanpa batas. Kondisi demikian membawa dampak dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mempengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola sikap. Keterbatasan kualitas SDM Indonesia di bidang IPTEK merupakan tantangan serius untuk menghadapi gempuran global, dimana penguasaan IPTEK merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di dunia global.Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan wawasan nusantara, mengingat perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara.2.5.3. Era Baru Kapitalismea. Sloan dan ZurekerDalam bukunya yang berjudul Dictionary of economics menyebutkan bahwa tentang kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta kepemilikan atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk berkecimpung dalam aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiriberdasarkan kepentingan serta mencapai laba guna diri sendiri. Era baru kapitalisme bahwa sistem ekonomi untuk mendapat keuntungan dengan melakukan aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga dalam sistem ekonomi diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.b. Lester ThurowDalam bukunya yang berjudul The Future of Capitalism di tegaskan bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru kapitlaisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan antara paham individu dan paham sosialis. Era baru kapitalisme tidak terlepas dari globalisasi maka negara-negara kapitalis yaitu negara maju dalam mempertahankan eksistansinya dalam bidang ekonomi menekankan kepada negara berkembang dengan isu global yang mencakup demokratisasi HAM dan lingkungann hidup. Strategi baru yang di jeaskan oleh Thurow pada dasarnya tertuang dalam falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang mengamahkan keharmonisan dan kehidupan yang serasi dan seimbang. 2.5.4. Kesadaran Warga Negaraa. Pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban.Bangsa Indonesia melihat bahwa hak tidak terlepas dari kewajiban, maka warga indonesia baik sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan tiap hak mengandung kewajiban dan demikian sebaliknya, kedua-duanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Negara kepulauan Indonesia didasarkan atas paham negara kesatuan, menempatkan kewajiban di muka sehingga kepentingan umum atau masyrakat, bangsa dan negara harus didahulukan dari kepentingan pribadi atau golongan.b. Kesadaran bela negara Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menunjukan kesadaran bela negara yang optimal, dimana seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa mengenal perbedaan, tanpa pamrih dan tidak kenal menyerah yang ditunjukan dalam jiwa heroism dan patriotism karena senasib sepenanggungan dan setia kawan melalui perjuangan fisik untuk mengusir penjajah demi merdeka. Di dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dihadapi adalah perjuangan nonfisik yang mencakup seluruh aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan social, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM guna memiliki daya saing / kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Di dalam perjuangan nonfisik secara nyata bela negara mengalami penurunan yang sangat tajam bila dibandingkan dengan perjuangan fisik, hal ini dapat ditinjau dari kurangnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI, sehingga mengarah keintegrasi bangsa (Sutoyo; dkk, 2001: 67).BAB 3. PENUTUP

3.1 SimpulanDari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:1. Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.2. Faktor faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara adalah meliputi wilayah, Geopolitik dan Geostrategi; dan hukum dasar wilayah.3. Unsur-unsur dalam wawasan nusantara adalah meliputi wadah, isi, dan tata laku. 4. Implementasi wawasan nusantara yaitu sebagai pancaran falsafah pancasila, pembangunan nasional, penerapan wawasan nusantara, sebagai hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional. 5. tantangan wawasan nusantara meliputi pemberdayaan masyarakat,dunia tanpa batas,era baru kapitalisme,kesadaran warga negara.

3.2 SaranDengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itu perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya : pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain). Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta yang lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen UGM, edisi 2002: Pendidikan Kewarganegararaan. Paradigma Press: Yogyakarta.Sutoyo . 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Graha Ilmu : Yogyakarta. Zubaidi, Achmad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Paradigma Press: Yogyakarta.

21