WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR...

10
WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WAUKOTA DENPASAR, Menimbang: a. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan dan penanggulangan HIV dan AIDS secara melembaga, sistematis, komprehensi£, partisipati£, dan berkesinambungan di Kota Denpasar; b. c. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan tubuh yang proses penularannya sangat sulit dipantau, sehingga dapat mengancam derajat kesehatan masyarakat dan kelangsungan peradaban manusia; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru£ a dan huru£ b periu membentuk Peraturan Walikota Denpasar tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.di Kota Denpasar; Mengingat: 1. Undang - Undang Nomor 1 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembran Negara Republik Indonesia Nomor 3465); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Ihdonesia Nomor 4389);

Transcript of WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR...

Page 1: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

WAUKOTA DENPASAR

PERATURANWAUKOTA DENPASAR

NOMOR 21 TAHUN 2011

TENTANG

PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR

WAUKOTA DENPASAR,

Menimbang: a. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan danpenanggulangan HIV dan AIDS secara melembaga,sistematis, komprehensi£, partisipati£, danberkesinambungan di Kota Denpasar;

b.

c.

bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalantubuh yang proses penularannya sangat sulit dipantau,sehingga dapat mengancam derajat kesehatan masyarakatdan kelangsungan peradaban manusia;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huru£ a dan huru£ b periu membentuk PeraturanWalikota Denpasar tentang Penanggulangan HIV danAIDS.diKota Denpasar;

Mengingat: 1. Undang - Undang Nomor 1 1992 tentang PembentukanKotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, TambahanLembran Negara Republik Indonesia Nomor 3465);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak AsasiManusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3886);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4235);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Ihdonesia Nomor4389);

Page 2: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

2

5. Undang-Undang NomOI 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4431);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang ­Undang NomOI 12 Tahun 2008 tentang Perubahan KeduaAtas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor100, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3495);

8. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang KomisiPenanggulangan AIDS Nasional;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007tentang Pedomon Umum Pembentukan KomisiPenanggulangan AIDS dan Pemberdayaan MasyarakatDalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2006tentang Penanggulangan HIV/ AIDS (Lembaran DaerahProvinsi Bali Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Bali Nomor 2).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURANWALIKOTATENTANG PENANGGULANGANHIVDAN AIDS

BABI

KETENTUANUMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :1. Kota adalah Kota Denpasar.2. Pemerintah Kota adalah Walikota dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.3. Walikota adalah Walikota Denpasar.

Page 3: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

3

4. Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar yangselanjutnya disingkat KPA Kota Denpasar adalah Iembagayang melaksanakan upaya penanggulangan HIV dan AIDS ditingkat Kota.

5. Asas Kemanusiaan adalah upaya penanggulangan HIV danAIDS harus menghormati hak asasi manusia, harkat danmartabat DOHA dan keluarganya.

6. Asas Keadilan adalah tidak melakukan stigmatisasi dandiskriminasi terhadap DOHA, keluarga DOHA dan petugasyang terkait dalam penanggulangan HIV dan AIDS.

7. Asas Kesetaraan Gender adalah tidak membedakan perandan kedudukan berdasarkan jenis kelamin dalampenanggulangan HIV dan AIDS.

8. Asas Kebersamaan adalah melibatkan semua pihak, mulaidari individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swastadalam penanggulangan HIV dan AIDS.

9. Penanggulangan adalah serangkaian upaya menekan lajupenularan HIV dan AIDS, melalui kegiatan promosi,pencegahan, konseling dan tes sukarela rahasia, pengobatanserta perawatan dan dukungan terhadap orang dengan HIVdanAIDS.

10. Pencegahan adalah upaya memutus mata rantai penularanHIVdan AIDS di masyarakat, terutama kelompok berisikotinggi tertular dan menularkan mv dan AIDS sepertipengguna narkoba jarum suntik, pekerja seks dan pelangganatau pasangannya, laki-Iaki yang berhubungan seks denganlaki-Iaki, warga binaan di lembaga pemasyarakatan danrumah tahanan, ibu yang telah terinfeksi HIV ke bayi yangdikandungnya, penerima darah, penerima organ ataujaringan tubuh donor.

11. Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkatHIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuhmanusia.

12. Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang selanjutnyadisingkat AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yangdisebabkan oleh HlV.

13. Orang dengan HIV dan AIDS yang selanjutnya disingkatDOHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV baik padatahap belum ada gejala maupun yang sudah ada gejala.

14. Komprehensif adalah upaya pencegahan meliputi promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.

15. Integratif adalah upaya pencegahan yang dilakukan secaraterpadu oleh berbagai pihak.

16. Partisipatif adalah pencegahan yang menekankan kegiatanmelalui peranserta masyarakat, baik yang sudah maupunbelum tertular.

17. Upaya pencegahan antara lain dengan cara: tidak melakukanhubungan seksual (abstinensia) atau dengan memakaikondom atau tidak melakukan hubungan seksual yangpenetratif.

18. Hubungan seksual beresiko adalah setiap hubungan seksualyang dilakukan antar orang dalam kelompok rentan,kelompok beresiko, dan kelompok tertular.

Page 4: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

4

19. Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat yang karenalingkup pekerjaannya, lingkungan sosial, rendahnya statuskesehatan, ketahanan dan kesejahteraan keluarga, akan lebihmudah tertular HIV. Kelompok tersebut antara lain orangdengan mobilitas tinggi, remaja, anak jalanan, serta penerimatransfusi darah.

20. Kelompok masyarakat beresiko adalah masyarakatberperilaku risiko tinggi untuk tertular dan menularkan HIVseperti misalnya penjaja seks, pelanggannya, laki-Iaki yangberhubungan seks dengan laki-Iaki, orang yang berganti­ganti pasangan seksual, pemakai narkoba suntik danpasangan seksualnya serta bayi yang dikandung oleh ibuhamil yang mengidap HIV.

21. Kelompok tertular adalah kelompok masyarakat yang sudahterinfeksi mv yang memerlukan penanganan khususterutama layanan medis dan konseling perubahan perilakuuntuk mencegah kemungkinan penularan kepada orang lain.

22. Tempat hiburan antara lain bar, diskotik, karaoke, cafe, pantipijat, pub, spa, salon dan tempat hiburan lain yang berisikomenularkan IMS.

23. Jarum Steril adalah jarum baru dalam kemasan utuh yangbelum digunakan dan/ atau sudah digunakan tetapi sudahdisucihamakan.

24. Unlinked anonymous adalah tes yang dilaksanakan dalamrangka sero-surveilans yang dilakukan sedemikian rupasehingga identitas orang yang dites tidak dicantumkan padasampel darah atau spesimen lain yang diambil dan tidak bisadilacak kembali karena hanya digunakan untuk sampelepidemiologis berdasarkan populasi tertentu, dan bukanindividu.

25. Mandatory HIV test adalah tes HIV yang disertai denganidentitas klien tanpa disertai konseling sebelum test dantanpa persetujuan dari klien.

26. Infeksi Menular Seksual selanjutnya disingkat IMS adalahpenyakit dan atau gejala penyakit yang ditularkan melaluihubungan seksual.

27. Voluntary Conselling Testing yang selanjutnya disebut VCTadalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela atau denganpersetujuan klien dan hasilnya harus bersifat rahasia sertawajib disertai konseling sebelum dan sesudah tes.

28. Skrining HIV adalah tes HIV anonim yang dilakukan padasampel darah, produk darah, jaringan dan organ tubuhsebelum didonorkan.

29. Surveilans HIV atau sero-surveilans HIV adalah kegiatanpengumpulan data tentang infeksi HIV yang dilakukansecara berkala guna memperoleh informasi tentang besaranmasalah, sebaran dan kecendrungan penularan HIV danAIDS untuk perumusan kebijakan dan kegiatanpenanggulangan HIV dan AIDS, dimana tes HIV dilakukansecara unlinked anonymous.

30. Surveilans perilaku adalah kegiatan pengumpulan datatentang perilaku yang berkaitan dengan masalah HIV danAIDS dan dilakukan secara berkala guna memperoleh

Page 5: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

5

informasi tentang besaran masalah dan kecendrungannyauntuk perumusan kebijakan dan kegiatan penanggulanganHIV dan AIDS.

31. Penyedia Layanan Kesehatan adalah setiap orang ataulembaga yang menyediakan layanan jasa kesehatan bagimasyarakat UffiUffi.

32. Perawatan dan dukungan adalah upaya kesehatan untukmeningkatkan derajat kesehatan ODHA dan upaya darisesama ODHA maupun keluarganya dan atau orang lainyang bersedia memberi perhatian pada ODHA secara lebihbaik.

BAB II

ASASDAN TUJUAN

Bagian Kesatu

Asas

Pasal2

Penanggulangan HIV dan AIDS diselenggarakan berdasarkanasas kemanusiaan, keadilan, kesetaraan jender, dankebersamaan.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal3

Penanggulangan HIV dan AIDS bertujuan untuk mencegah danmengurangi penularan HIV serta meningkatkan kualitas hidupODHA.

BABIII

KEGIATAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

Bagian KesatuJenis Kegiatan

Pasal4

Penanggulangan HIV dan AIDSdilakukan melalui:a. promOSl;b. pencegahan;c. konseling dan tes sukarela rahasia;

Page 6: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

6

d. pengobatan; dane. perawatan dan dukungan

Bagian KeduaPromosi

Pasal5

(1) Kegiatan promosi dilakukan secara komprehensif, integratif,partisipatif, dan berkesinambungan.

(2) Kegiatan promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:

a. peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi;b. upaya perubahan sikap dan perilaku.

(3) Kegiatan promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor usaha.

Bagian Ketiga

Pencegahan

Pasal6

Kegiatan pencegahan dilakukan secara komprehensif, integratif,partisipatif, dan berkesinambungan.

Pasal7

Setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIV wajibmelindungi pasangan seksualnya dengan melakukan upayapencegahan.

Pasal8

(1) Setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIVdilarang mendonorkan darah, produk darah, cairan sperma,organ, dan/ atau jaringan tubuhnya kepada orang lain.

(2) Setiap orang yang melakukan skrining darah, produk darah,cairan sperma, organ, dan/ atau jaringan tubuhnya wajibmentaati standar prosedur skrining.

(3) Setiap orang dilarang meneruskan darah, produk darah,cairan sperma, organ, dan/ atau jaringan tubuhnya yangterinfeksi HIV kepada calon penerima donor.

Page 7: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

7

PasaI 9

Setiap orang yang melakukan hubungan seksuaI beresiko wajibmelakukan upaya pencegahan dengan memakai kondom.

PasaI 10

(1) Setiap pemilik dan / atau pengelola temp at hiburan wajibmemberikan informasi atau penyuIuhan secara berkaIatentang pencegahan HIV dan AIDS kepada semuakaryawannya.

(2) Setiap pemilik dan / atau pengelola temp at hiburan wajibmendata karyawan yang menjadi tanggungjawabnya

(3) Setiap pemilik dan atau pengeioia tempat hiburan wajibmemeriksakan karyawan yang menjadi tanggungjawabnyasecara berkala ke tempat-tempat pelayanan IMS yangdisediakan pemerintah, lembaga nirlaba dan atau swasta yangditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar.

PasaI11

Setiap orang yang menggunakan jarum suntik, jarum tato, ataujarum akupuntur pada tubuhnya sendiri dan/ atau tubuh oranglain wajib menggunakan jarum steril.

Bagian Keempat

Konseling dan Tes Sukarela Rahasia

PasaI12

(1) Setiap petugas yang melakukan tes HIV untuk keperluansurveilans dan skrining pada darah, produk darah, cairansperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajibmelakukan dengan cara unlinked anonymous.

(2) Setiap petugas yang melakukan tes HIV untuk keperluanpengobatan, dukungan dan pencegahan serta penularan dariibu hamil kepada bayi yang dikandungnya wajib melakukantes sukarela melalui konseling sebelum dan sesudah tes.

(3) Dalam hal keadaan khusus yang tidak memungkinkankonseling sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tes HIVdilakukan dengan konseling keluarga.

(4) Setiap orang dilarang melakukan mandatory HIV test.

Page 8: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

8

Pasal13

(1) Setiap orang yang karena pekerjaannya atau sebab apapunmengetahui dan memiliki informasi status mv seseorangwajib merahasiakanya.

(2) Tenaga kesehatan atau konselor dengan persetujuan ODHAsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat membukainformasi kepada pasangan seksualnya dalam hal:a. ODHA yang tidak marnpu rnenyarnpaikan statusnya

setelah rnendapat konseling yang cukup;b. ada indikasi telah terjadi penularan pada pasangan

seksualnya; danc. untuk kepentingan pemberian pengobatan, perawatan dan

dukungan pada pasangan seksualnya.

Bagian Kelirna

Pengobatan

Pasal14

Penyedia layanan kesehatan wajib rnemberikan pelayanankepada ODHA tanpa diskriminasi.

Bagian Keenam

Perawatan dan Dukungan

Pasal15

Kegiatan perawatan dan dukungan terhadap ODHA dilakukanberdasarkan pendekatan:a. rnedis;b. psikologis;c. sosial dan ekonomis rnelalui keluarga;d. masyarakat; dane. dukungan pembentukan persahabatan ODHA.

BABIV

PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal16

(1) Masyarakat memiliki kesempatan yang sarna untukberperanserta dalam kegiatan penanggulangan HIV danAIDSdengan cara:a. berperilaku hidup sehat;

Page 9: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

9

b. meningkatkan ketahanan keluarga untuk mencegahpenularan HIV dan AIDS;

c. tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA;d. menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ODHA dan

keluarganya;e. terIibat dalam kegiatan promosi, pencegahan, tes dan

kerahasiaan, pengobatan, serta perawatan dan dukungan.

BABV

PEMBIAYAAN

Pasal17

(1) Segala biaya untuk kegiatan penanggulangan HIV dan AIDSyang dilaksanakan oleh KPA Kota Denpasar bersumber padaAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Denpasardan sumber biaya lain yang sah dan tidak mengikat.

(2) Pertanggungjawaban pembiayaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang­undangan yang berlaku.

BABVl

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal18

(1) Walikota menunjuk Komisi Penanggulangan AIDS KotaDenpasar yang mempunyai tugas pokok dan fungsipengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan denganpenanggulangan HIV dan AIDS, baik yang dilakukan olehaparatur Pemerintah Kota, masyarakat, maupun sektor usaha.

(2) Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian KomisiPenanggulangan HIV & AIDSmembentuk Tim.

(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan denganKeputusan walikota

(4) Hasil pengawasan dan pengendalian yang dilakukan olehTim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepadaWalikota.

Page 10: WAUKOTA DENPASAR PERATURAN WAUKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_21_2011.pdf · sperma, organ, dan! atau jaringan yang didonorkan wajib melakukan

10

BAB VII

KETENTU AN PENUTUP

Pasal19

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannyadalam Berita Daerah Kota Denpasar.

Ditetapkan di Denpasarpada tanggal 19 Juli 2011

WALIKOT A DENP ASAR,

Diundangkan di Denpasarpada tang gal 19 Juli 2011

SEKRETARIS DAERAH KOTA DENP ASAR,

1l1!1RAIISWARA

BERITA DAERAH KOTA DENP ASAR TAHUN 2011 NOMOR 21