Waspada Terhadap Bid'Ah

55
 WASPADA TERHADAP BID'AH [ Indonesia ] ﺪع اﻟ   اﻟ] و ا   ا [  ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ ز   ا  اﻟ Penerjemah : FARID ACHMAD OKBAH  :   أ   Murajaah :MU ZAKK IR MUHAMMAD ARIF, MA DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASRI, MA BAKRUN SYAFI'I, MA ERWANDI TARMIZI Maktab Da kwah Dan Bim bi ngan Jaliy at Rabwah ض ا    ة ت ا و  ة  و اﻟ  ا 1428 – 2007

Transcript of Waspada Terhadap Bid'Ah

Page 1: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 1/55

 

WASPADA TERHADAP BID'AH[ Indonesia ] 

 البدع  من التحذيراألندونيسية[   ]اللغة

 

ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ

 باز  بن  عبدهللا  بن  عبدالعزيز

Penerjemah : FARID ACHMAD OKBAH 

محأد عقبة:تمجرة فريد 

 

Murajaah :MUZAKKIR MUHAMMAD ARIF, MA

DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASRI, MA

BAKRUN SYAFI'I, MA

ERWANDI TARMIZI

Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah

الرياض   بمدينة    بالربوة  وتوعيةجلااليات  للدعوة  التعاينو ملاكتب  

1428 – 2007

Page 2: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 2/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 2

D A F T A R I S I

BAB I : Hukum upacara peringatan maulidNabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam

4

BAB II: Hukum memperingati malam Isra’ dan Mi’raj

18

BAB III: Hukum upacara malam nisfusya’ban

26

BAB IV: Waspadalah terhadap wasiatbohong

42

Page 3: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 3/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 3

BAB I

HUKUM UPACARA PERINGATAN MAULIDNABI MUHAMMAD S HALLALLAHU 'ALAIHI 

WASALLAM 

Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salamselalu terlimpahkan kepada junjungan kitaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga danpara sahabatnya, serta orang-orang yang mendapat

petunjuk dari Allah.

  Telah berulang kali muncul pertanyaan tentanghukum upacara peringatan maulid Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, mengadakan ibadahtertentu pada malam itu, mengucapkan salam atasbeliau dan berbagai macam perbuatan lainnya.

 Jawab: Harus dikatakan, bahwa tidak bolehmengadakan kumpul-kumpul/pesta-pesta padamalam kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan juga malam lainnya, karena hal itumerupakan suatu perbuatan bid’ah dalam agama,selain Rasulullah belum pernah mengerjakannya,begitu pula Khulafaaurrasyidin, para sahabat laindan para Tabi’in yang hidup pada abad paling baik,

mereka adalah kalangan orang-orang yang lebihmengerti terhadap sunnah, lebih banyak mencintaiRasulullah dari pada generasi setelahnya, dan benar-benar menjalankan syariatnya shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))در وـهف هـنم سيل ام اذه انرـمأ يف ثدـحأ نم (( 

Page 4: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 4/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 4

“Barangsiapa mengada-adakan (sesuatu hal baru)dalam urusan (agama) kami yang (sebelumnya) tidakpernah ada, maka akan ditolak.”

Dalam hadits lain beliau bersabda:

))نسب  مكيلعاهب   تمسكوا ،يدعب  نم  ني يدهملا  ن يدشارلا  ءافلخلا  ةنسو  يت  بدعة وكل  ةثدحم لك نإف  رومألا  تاثدحمو مكا يإو ،ذجاونلاب اهيلع اوضعو

ةلالض ةعدب(( 

“Kamu semua harus berpegang teguh kepadasunnahku dan Sunnah Khulafaurrasyidin yangmendapatkan petunjuk Allah sesudahku,berpeganglah dengan Sunnah itu, dan gigitlah dengangigi geraham kalian sekuat-kuatnya, serta jauhilahperbuatan baru (dalam agama), karena setiapperbuatan baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu

sesat.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi).Maka dalam dua hadits ini kita dapatkan suatu

peringatan keras, yaitu agar kita senantiasa waspada,  jangan sampai mengadakan perbuatan bid’ahapapun, begitu pula mengerjakannya.

Firman Allah Ta’ala dalam kitab-Nya:

â!$tBurãNä39s?#uäãAqß™§•9$#çnrä‹ ã‚ sù$tBuröNä39pktXçm÷Ytã(#qßgtFR$$sù4(#qà) ?$#ur © ! $#(bΠ) © ! $#

߉ƒÏ‰x © É> $s) Ïèø9$#á

“Dan apa saja yang dibawa Rasul kepadamu,maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu,maka tinggalkanlah ia, dan bertaqwalah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah Maha keras siksaan- Nya.”(QS. Al Hasyr: 7).

Page 5: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 5/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 5

âÍ‘ x‹ ós uŠù=sùtûïÏ% © !$#tbqàÿÏ9$sƒä†ôtãÿ¾ÏnÍöDr&br&öNåkz:ŠÅÁ è? îpuZ÷FÏù÷rr&öNåkz:ÅÁ ãƒ

ë> #x‹ tãíOŠÏ9r&á 

“Karena itu hendaklah orang-orang yang menyalahiperintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau adzab yang pedih.” (QS. An Nur: 63).

âô‰s) © 9tb%x.öNä3s9’ ΠûÉAqß™u‘«! $# îouqó™é&×puZ|¡ xm` yJ Ï j9tb%x.(#qã _ ö•tƒ © ! $#tPöqu‹ø9$#ur

u•½z Fy $#u•x. sŒur © ! $##[Ž•ÏVx.á

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam suri tauladan yang baikbagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap(rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat, dan diabanyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab: 21).

âšc qà) Π6»¡¡ 9$#urtbqä9rF{ $#z ÏBtûïÍ•Åf »ygßJø9$#Í‘ $|Á RF{ $#urtûïÏ% © !$#urNèdqãèt7?$#

9 »|¡ ômΠ*Π / zÓÅÌ §‘ª! $#öNåk÷]tã(#qàÊ u‘ urçm÷Zt㣉tãr&uröNçlm;;M»Zy _ “ Í•ôf s?$ygtFøtrBã•»yg÷RF{ $#

tûïÏ$Í#»yz!$pkŽÏù#Y‰t / r&4y7 Ï9sŒã —öqxÿø9$#ãLì Ïàyèø9$#á

“Orang-orang terdahulu lagi pertama kali (masukIslam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshardan orang-orang yang mengikuti mereka dalamkebaikan itu, Allah ridha kepada mereka, danmerekapun ridha kepada-Nya, serta Ia sediakan bagimereka surga-surga yang mengalir di bawahnyasungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya, itulah

kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100).

Page 6: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 6/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 6

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmuagamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agamabagimu.” (QS. Al Maidah: 3).

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang

menerangkan kesempurnaan Islam dan melarangmelakukan bid’ah karena mengada-adakan sesuatuhal baru dalam agama, seperti peringatan-peringatanulang tahun, berarti menunjukkan bahwasanya Allahbelum menyempurnakan agama-Nya buat umat ini,berarti juga Rasulullah belum menyampaikan apa-apa yang wajib dikerjakan umatnya, sehingga datangorang-orang yang kemudian mengada-adakansesuatu hal baru yang tidak diperkenankan olehAllah, dengan anggapan bahwa cara tersebutmerupakan sarana untuk mendekatkan diri kepadaAllah.

  Tidak diragukan lagi, bahwa cara tersebutmengandung bahaya yang besar, lantaran menentangAllah ta’ala, begitu pula (lantaran) menentangRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karenasesungguhnya Allah telah menyempurnakan agamaini bagi hamba-Nya, dan telah mencukupkan nikmat-Nya untuk mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telahmenyampaikan risalahnya secara keseluruhan,tidaklah beliau meninggalkan suatu jalan menujusyurga, serta menjauhi diri dari neraka, kecuali telah

Page 7: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 7/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 7

beliau terangkan kepada ummatnya dengan sejelas- jelasnya.

Sebagaimana telah disabdakan dalam haditsnya,dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu bahwa beliaubersabda:

))مهل هملع ي ام  ريخ ىلع هتمأ لد ي نأ  هيلع اقح ناك الإ يبن نم  هللا ثعب ام مهرذن يومهل هملع ي ام رش نع(( 

“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, melainkandiwajibkan baginya agar menunjukkan kepadaumatnya jalan kebaikan yang telah diajarkan kepadamereka, dan memperingatkan mereka dari kejahatan  yang telah ditunjukkan kepada mereka.” (HR.Muslim).

  Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya NabiMuhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah nabi

terbaik di antara Nabi-Nabi lain, beliau merupakanpenutup bagi mereka; seorang Nabi paling lengkapdalam menyampaikan da’wah dan nasehatnya diantara mereka semua.

 Jika seandainya peringatan maulid Nabi itu betul-betul datang dari agama yang diridhai Allah, niscayaRasulullah menerangkan kepada umatnya, atau

beliau mengamalkan semasa hidupnya, atau palingtidak, dikerjakan oleh para sahabat. Maka jika semuaitu belum pernah terjadi, jelaslah bahwa hal itubukan dari ajaran Islam sama sekali, dan merupakansuatu hal yang diada- adakan (bid’ah), dimanaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudahmemperingatkan kepada umatnya agar supaya

dijauhi, sebagaimana yang telah dijelaskan dalamdua hadits di atas, dan masih banyak hadits lain

Page 8: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 8/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 8

 yang semakna dengan hadits tersebut, seperti sabdabeliau dalam salah satu khutbah Jum’at nya:

))هللا ىلص  دمحم يده  يدهلا ريخو ،هللا باتك  ث يدحلا ريخ نإف ،دعب امأ ملسو هيلعةلالض ةعدب لكو ،اهتاثدحم رومألا رشو(( 

“Adapun sesudah itu, sesungguhnya sebaik-baikperkataan ialah kitab Allah (Al Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu‘alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perbuatan

(dalam agama) ialah yang diada-adakan (bid’ah), dansetiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim).

Masih banyak lagi ayat Al Qur’an serta hadits-hadits yang menjelaskan masalah ini. Berdasarkandalil-dalil inilah para ulama bersepakat untukmengingkari upacara peringatan maulid NabiMuhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan

memperingatkan agar waspada terhadapnya.  Tetapi orang-orang yang datang kemudian

menyalahinya, yaitu dengan membolehkan hal itusemua selama di dalam acara itu tidak terdapatkemungkaran seperti berlebih-lebihan dalam memujiRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan

mahram, pemakaian alat-alat musik dan lainsebagainya dari hal-hal yang menyalahi syariat,mereka beranggapan bahwa ini semua termasukbid’ah hasanah padahal kaidah syariat mengatakanbahwa segala sesuatu yang diperselisihkan olehmanusia hendaknya dikembalikan kepada Al Qur’andan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

Page 9: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 9/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 9

â$pkš‰r' »tƒtûïÏ% © !$#(#ûqãYtB#uä(#qãè‹ÏÛr& © ! $#(#qãè‹ÏÛr&urtAqß™§•9$#’ Í<'ré&urÍöDF{ $#óOä3ZÏB(bΠ*sù

÷Läêôãu“»uZs?’ Πû&äóÓx«çnr –Šã•sù’ n<Π)«! $#ÉAqß™§•9$#urbΠ)÷LäêYä.tbqãZÏB÷sè?«! $$Π / ÏQöqu‹ø9$#urÍ•½z Fy $#4

y7 Ï9sŒÖŽö•yzß|¡ ômr&urx ƒÍrù's?ÇÎÒÈá

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah,dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri (pemimpin) diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah iakepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Al Hadits), jikakamu benar-benar beriman kepada Allah dan harikemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An nisa’: 59).

â$tBur÷Läêøÿn=tG÷z $#ÏmŠÏù` ÏB&äóÓx«ÿ¼çmßJõ3ßs sù’ n<Π)«! $#4ãNä3Ï9sŒª! $#’ Ïn1u‘Ïmø‹n=tãàMù=ž2 uqs?

Ïmø‹s9Π)urÜ= ŠÏRé&á

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, makaputusannya (terserah) kepada Allah (yang mempunyaisifat-sifat demikian), itulah Allah, Tuhanku, Kepada-Nya- lah aku bertawakkal dan kepada–Nya- lah akukembali.” (QS. Asy Syura: 10).

  Ternyata setelah masalah ini (hukum peringatanmaulid Nabi) kita kembalikan kepada kitab Allah (AlQur’an), kita dapatkan suatu perintah yangmenganjurkan kita agar mengikuti apa yang dibawaoleh Rasulullah, menjauhi apa yang dilarang olehbeliau, dan (Al Qur’an) memberi penjelasan pulakepada kita bahwasanya Allah subhaanahu wa

ta’aala telah menyempurnakan agama umat ini.

Page 10: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 10/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 10

Dengan demikian upacara peringatan maulid Nabiini tidak sesuai dengan apa yang dibawa olehRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia

bukan dari ajaran agama yang telah disempurnakanoleh Allah subhaanahu wa ta’aala kepada kita, dandiperintahkan agar mengikuti sunnah Rasul, ternyatatidak terdapat keterangan bahwa beliau telahmenjalankannya, memerintahkannya, dan dikerjakanoleh para shahabatnya.

Berarti jelaslah bahwasanya hal ini bukan dari

agama, tetapi ia adalah merupakan suatu perbuatan yang diada-adakan, perbuatan yang menyerupai hari-hari besar ahli kitab, Yahudi dan Nasrani.

Hal ini jelas bagi mereka yang mau berfikir,berkemauan mendapatkan yang haq, dan mempunyaikeobyektifan dalam membahas; bahwa upacaraperingatan maulid Nabi bukan dari ajaran agama

Islam, melainkan merupakan bid’ah yang diada-adakan, dimana Allah memerintahkan Rasul-Nyaagar meninggalkanya dan memperingatkan agar waspada terhadapnya.

 Tak layak bagi orang yang berakal tertipu karenaperbuatan-perbuatan tersebut banyak dikerjakanoleh orang di seluruh jagat raya, sebab kebenaran

tidak bisa dilihat dari banyaknya pelaku, tetapidiketahui atas dasar dalil syar'i.

Sebagaimana Allah subhaanahu wa ta’aalaberfirman tentang orang-orang Yahudi dan Nasrani:

â(#qä9$s%ur` s9Ÿ@äz ô‰tƒspYyf ø9$#žwΠ)` tBtb%x.#·Šqèd÷rr&3“ u•»|Á tR3y7 ù=Ï?öNà‰•‹ÏR$tBr&3ö@è%

(#qè?$ydöNà6 uZ»ydö•ç / b Π)óOçGZà2tûüÏ%ω»|¹á

Page 11: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 11/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 11

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: sekali-kali tak (seorangpun) akan masuk surga, kecualiorang- orang yang beragama Yahudi dan Nasrani.

Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yangkosong belaka; katakanlah: tunjukkanlah buktikebenaranmu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Al Baqarah: 111).

âbΠ)urô ì ÏÜè?uŽnYò2 r&` tB’ ΠûÇÚ ö‘ F{ $#x8 q=ÅÒãƒ` tãÈ@‹Î 6y™«! $#4bΠ)tbqãèΠ7-FtƒžwΠ)

£© à9$#÷bΠ)uröNèdžwΠ)tbqß¹ ã•øƒs†á

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang berada di muka bumi ini, niscaya mereka akanmenyesatkanmu dari jalan Allah; mereka tidak lainhanyalah mengikuti persangkaan belaka, merekatidak lain hanyalah menyangka-nyangka.” (QS. AlAn’am: 116).

Lebih dari itu, upacara peringatan maulid Nabi ini  –selain bid’ah– juga tidak lepas dari berbagaikemungkaran, seperti bercampurnya laki-laki danperempuan (yang bukan muhrim), diiringi lagu-lagudan bunyi-bunyian, minuman yang memabukkan,ganja dan berbagai kejahatan lainnya yang serupa.

Kadangkala, terjadi juga hal yang lebih besar dariitu, yaitu: perbuatan syirik besar, dengan sebabmengagung-agungkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam secara berlebihan atau mengagungkanpara wali, berupa permohonan do’a, pertolongan danrizki. Mereka percaya bahwa Rasul dan para walimengetahui hal-hal yang ghaib, dan berbagaikekufuran lainnya yang sudah biasa dilakukan orang

Page 12: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 12/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 12

banyak dalam upacara malam peringatan maulidNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))و مكا يإ ن يدلا يف ولغلا مكلبق ناك نم كلهأ امنإف ،ن يدلا يف ولغلا(( 

“Janganlah kalian ghuluw/berlebih-lebihan dalamagama, karena sesungguhnya yang menghancurkanorang-orang sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam agama.”

))هللا  دبع   عبد ،فقولوا  أنا  النصارى ابن مري م ،إنما ترطأ   كما ينورطت  ال هلوسرو((هنع هللا يضر رمع ث يدح نم هحيحص يف يراخبلا هاور .0 

“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujikusebagaimana kaum Nasrani memuji putera Maryam,Aku tidak lain hanyalah seorang hamba, makakatakanlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR.Bukhari dalam kitab shahih nya, dari hadits Umar,radhiallahuanhu).

Yang lebih mengherankan lagi, banyak di antaramanusia yang begitu giat dan bersemangat dalamrangka menghadiri upacara bid’ah ini, bahkansampai membelanya, dan mereka beranimeninggalkan shalat Jum’at dan shalat jama’ah yangtelah diwajibkan oleh Allah kepada mereka, danmereka sekali-kali tidak mengindahkannya. Merekatidak sadar kalau mereka itu telah melakukankemungkaran yang besar, disebabkan karenalemahnya iman, kurangnya berfikir, dan berkaratnyahati mereka, serta bermacam-macam dosa danperbuatan maksiat.

Page 13: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 13/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 13

Marilah kita sama-sama memohon kepada Allahagar tetap memberikan limpahan karunia-Nya kepadakita dan kaum muslimin.

Di antara pendukung acara maulid ada yangmengira, bahwa pada malam upacara peringatantersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, oleh kerena itu mereka berdiri menghormatidan menyambutnya. Ini merupakan kebatilan yangpaling besar, dan kebodohan yang paling nyata.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan

bangkit dari kuburnya sebelum hari kiamat, tidakberkomunikasi kepada seorangpun, dan tidakmenghadiri pertemuan-pertemuan umatnya, tetapibeliau tetap berada di dalam kuburnya hingga HariKiamat tiba, sedangkan ruhnya ditempatkan padatempat yang paling tinggi (‘Illiyyin ) di sisi Tuhan-Nya,itulah tempat kemuliaan.

Firman Allah dalam Al Qur’an:

â§NèO / ä3RΠ)y‰÷èt / y7 Ï9sŒtbqçFÍh‹yJs9ÇÊÎÈ¢OèOö / ä3RΠ)tPöqtƒÏpyJ»uŠÉ)ø9$#šc qèWyèö7è?á

“Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamusekalian pasti mati, kemudian sesungguhnya kamusekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari

Kiamat.” (QS. Al Mu’minun: 15-16).Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))عفشم لوأو عفاش لوأ انأو ،ةمايقلا مو ي ربقلا هنع ق شن ي نم لوأ انأ (( 

“Aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkandi antara ahli kubur pada hari kiamat, dan aku adalahorang yang pertama kali memberi syafa’at dan

diizinkan memberikan syafa’at.”

Page 14: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 14/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 14

Ayat dan hadits di atas, serta ayat-ayat dan hadits-hadits lainnya yang semakna menunjukkan bahwaNabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan

penghuni kubur lainnya tidak akan bangkit kembalikecuali sesudah datangnya hari kebangkitan. Hal inisudah menjadi kesepakatan para ulama, tidak adapertikain di antara mereka.

Maka wajib bagi setiap muslim untukmemperhatikan masalah seperti ini, dan waspadaterhadap apa yang diada-adakan oleh orang-orang

bodoh dan kelompoknya, berupa perbuatan-perbuatan bid’ah dan khurafat, yang tidakditurunkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala. HanyaAllah-lah sebaik-baik pelindung kita, kepada-Nyalahkita berserah diri dan tidak ada kekuatan sertakekuasaan apapun kecuali milik-Nya.

Sedangkan ucapan shalawat dan salam atasRasulullah adalah merupakan pendekatan dirikepada Allah yang paling baik, dan merupakanperbuatan yang baik, sebagaimana firman Allahdalam Al Qur’an:

âbΠ) © ! $#¼çmtGx6 Í»n=tBurtbq=|Á ヒ n?tãÄcÓÉ<Z9$#4$pkš‰r' »tƒšú ïÏ% © !$#(#qãZtB#uä(#q=|¹Ïmø‹n=tã

(#qßJ Ïk=y™ur$JŠÏ=ó¡ n@á

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nyabershalawat kepada Nabi, hai orang-orang yangberiman, bershalawatlah kalian atas Nabi danucapkanlah salam dan penghormatan kepadanya.” 

(QS. Al Ahzab: 56).

Page 15: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 15/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 15

Dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 )) من صل ى علي واحدة صلى هللا عليه بها عشرا((“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat

kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat(memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali lipat.”

Shalawat itu disyariatkan pada setiap waktu, danhukumnya Muakkad jika diamalkan pada akhir

setiap shalat, bahkan sebagian para ulamamewajibkannya pada tasyahud akhir di setiap shalat,dan sunnah muakkadah pada tempat lainnya, diantaranya; setelah adzan, ketika disebut namaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada hari  Jum’at dan malamnya, sebagaimana hal ituditerangkan dalam hadits yang cukup banyak jumlahnya.

Allahlah tempat kita memohon, untuk memberitaufiq kepada kita sekalian dan kaum muslimin,dalam memahami agama-Nya, dan memberi merekaketetapan iman, semoga Allah memberi petunjukkepada kita agar tetap istiqamah dalam mengikutisunnah, dan waspada terhadap bid’ah, karena DialahYang Maha Pemurah lagi Maha Mulia, semoga pula

Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada  junjungan besar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Page 16: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 16/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 16

BAB II

HUKUM PERINGATAN MALAM ISRA’ DAN MI’RAJ

Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam semogatetap terlimpahkan kepada Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

Amma ba’du:

  Tidak diragukan lagi, bahwa Isra’ dan Mi’raj

merupakan tanda kekuasaan Allah yangmenunjukkan kebenaran kerasulan Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, dan keagungankedudukan beliau di sisi Tuhannya, selain jugamembuktikan atas keagungan Allah dan kebesarankekuasaan-Nya atas semua makhluk.

Firman Allah subhaanahu wa ta’aala:

âz »ys ö6ß™ü“ Ï% © !$#3“ uŽó r&¾Ïnωö7yèΠ / Wx ø‹s9šÆ ÏiBωÅf ó¡ yJø9$#ÏQ#u•ys ø9$#’ n<Π)ωÅf ó¡ yJø9$#

$|Á ø%F{ $#“ Ï% © !$#$sYø.u•»t / ¼çms9öqxm¼çmtƒÎ Žß \ Ï9ôÏB!$sYÏG»tƒ#uä4¼çmRΠ)uqèdß ì ŠÏJ ¡¡ 9$#㎕ÅÁ t7ø9$#á

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankanhamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram keMasjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya,agar kami perlihatkan kepadanya sebagian daritanda-tanda (kebesaran) Kami, sesungguhnya Diaadalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. AlIsra’: 1).

Diriwayatkan secara mutawatir dari Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah telahmenaikkan beliau ke langit, dan pintu-pintu langitterbuka untuknya, hingga beliau sampai ke langit

Page 17: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 17/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 17

  yang ketujuh, lalu beliau diajak bicara oleh Allahserta diwajibkan shalat lima waktu, yang semuladiwajibkan lima puluh waktu, tetapi Nabi Muhammad

shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa kembalikepada-Nya untuk meminta keringanan, sampaimenjadi lima waktu, namun demikian, walaupun  yang diwajibkan lima waktu saja, tetapi pahalanyatetap seperti lima puluh waktu, karena perbuatanbaik itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat.Hanya kepada Allah-lah kita ucapkan puji dan

syukur atas segala ni’mat-Nya. Tentang malam saat diselenggarakannya Isra’ dan

Mi’raj itu belum pernah diterangkan penentuan(waktunya) oleh Rasulullah, tidak pada bulan Rajab,atau bulan yang lain, jikalau ada penetapannya makaitupun bukan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi menurut para ulama, hanya Allah-lah

  yang mengetahui akan hikmah pelalaian manusiadalam hal ini.

Seandainya ada (hadits) yang menentukan (waktu)Isra’ dan Mi’raj, tetap tidak boleh bagi kaummuslimin untuk mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah tertentu, selain juga tidak boleh mengadakanupacara peringatan apapun, karena Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnyatidak pernah mengadakan upacara-upacara sepertiitu, dan tidak pula mengkhususkan suatu ibadahapapun pada malam tersebut.

 Jika peringatan malam tersebut disyariatkan, pastiRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskankepada umatnya, melalui ucapan maupun perbuatan.

  Jika pernah dilakukan oleh beliau, pasti diketahuidan masyhur, dan tentunya akan disampaikan oleh

Page 18: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 18/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 18

para shahabat kepada kita, karena mereka telahmenyampaikan dari Nabi apa yang telah dibutuhkanumat manusia, mereka belum pernah melanggar

sedikitpun dalam masalah agama, bahkan merekalahorang yang pertama kali melakukan kebaikan setelahRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka jikalauupacara peringatan malam Isra’ dan Mi’raj itu adatuntunannya, niscaya para sahabat akan lebihdahulu melakukannya.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

adalah orang yang paling banyak memberi nasehatkepada manusia, beliau telah menyampaikan risalahkerasulan dengan sebaik-baiknya, dan menjalankanamanat Tuhannya dengan sempurna, oleh karena itu jika upacara peringatan malam Isra’ dan Mi’raj sertaberbagai bentuk perayaan itu berasal dari agamaAllah, tentunya tidak akan dilupakan dan

disembunyikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi karena hal itu tidak ada, jelaslahbahwa upacara dan bentuk-bentuk pengagunganmalam tersebut bukan dari ajaran Islam sama sekali.

Allah Subhaanahu wa ta’aala telahmenyempurnakan agama-Nya bagi umat ini,mencukupkan ni’mat-Nya kepada mereka, dan

mengingkari siapa saja yang berani mengada-adakansesuatu hal baru dalam agama, karena cara tersebuttidak dibenarkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala.

Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á 

Page 19: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 19/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 19

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamuagamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu.”

(QS. Al Maidah: 3).

â÷Pr&óOßgs9(#às»Ÿ2 uŽà°(#qããuŽŸ°Oßgs9z ÏiBÉú ïÏe$!$#$tBöNs9.bsŒù' tƒÏmΠ / ª! $#4Ÿwöqs9ur

èpyJ Ï=Ÿ2È@óÁ xÿø9$#zÓÅÓà) s9öNæhuZ÷t / 3bΠ)uršú üÏJ Ï=» © à9$#öNßgs9ë> #x‹ tãÒOŠÏ9r&á

“Apakah mereka mempunyai sesembahan-

sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untukmereka agama yang tidak diridhai Allah? sekiranyatak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)tentulah mereka telah dibinasakan. Dansesungguhnya orang-orang yang dzalim itu akanmemperoleh azab yang pedih.” (QS. As syura: 21).

Dalam hadits-hadits shahih Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam telah memperingatkan kita agar waspada dan menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah,dan beliau juga menjelaskan bahwa bid’ah itu sesat,sebagai peringatan bagi umatnya agar merekamenjauhinya, karena bid’ah itu mengandung bahaya yang sangat besar.

Dari Aisyah radhiallahuanha berkata: bahwa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))در وـهف هـنم سيل ام اذه انرـمأ يف ثدـحأ نم (( 

“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatuperbuatan (dalam agama) yang sebelumnya tidakpernah ada, maka amalan itu tertolak.”

Dan dalam riwayat imam Muslim, Rasulullahbersabda:

Page 20: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 20/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 20

))م ن ع م ل ع م ال ل ي س ع ل ي ه أ مر نف ا ه و ر د(( 

“Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang

belum pernah kami perintahkan, maka ia tertolak”.

Dalam shahih Muslim dari Jabir radhiallahuanhu ia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam salah satu khutbah Jum’atnya:

))هللا ىلص دمحم يده يدهلا ريخو ،هللا باتك  ث يدحلا ريخ نإف ،دعب امأ ةلالض ةعدب لكو ،اهتاثدحم رومألا رشو ملسو هيلع(( 

“Amma ba’du: Sesungguhnya sebaik-baikperkataan adalah Kitab Allah (Al Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu‘alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek perbuatan (dalamagama) adalah yang diada-adakan, dan setiap bid’ah

(yang diada adakan) itu sesat.” (HR. Muslim).

Dan dalam kitab-kitab Sunan diriwayatkan dari'Irbadh bin Saariyah radhiallahuanhu bahwasanyaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernahmenasehati kami dengan suatu nasehat yang dapatmenggetarkan hati, dan membuat air mata berlinang,maka kami berkata kepadanya: "Wahai Rasulullah,

sepertinya nasehat ini adalah nasehat seseorang yangakan berpisah, maka berilah kami wasiat, makaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))و  عمسلاو  هللا ىوقتب  مكيصوأ ش ع ي  نم  هنإف  دبع  مكيلع رمأت  نإو  ةعاطلا ني يدهملا ن يدشارلا  ءافلخلا  ةنسو يتنسب مكيلعف ،اريث ك افالتخا ىريسف مكنم

Page 21: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 21/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 21

جاونلاب اهيلع اوضعو اهب اوكسمت يدعب نمذ ،نإف  رومألا  تاثدحمو مكا يإو ةلالض 

 بدعة وكل بدعة

 ))كل محدثة

“Aku wasiatkan kepada kalian agar selalubertakwa kapada Allah, mendengarkan dan mentaatiperintah-Nya, walaupun yang memerintah kamu ituadalah seorang hamba sahaya, sesungguhnyabarangsiapa di antara kalian hidup (di masa itu),maka ia akan menjumpai banyak perselisihan, maka(ketika) itu hendaklah kalian berpegang teguh dengansunnahku dan sunnah para Khulafaurrasyidin yangtelah mendapat petunjuk sesudahku, pegang dangigitlah dengan gigi geraham kalian dengansekuatnya, dan janganlah sekali-kali kalian mengada-ada hal-hal yang baru (dalam agama), karena setiapperbuatan yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ahitu sesat.”

Dan masih banyak hadits lain yang semaknadengan hadits ini, para sahabat dan para ulama salaf telah memperingatkan kita agar waspada terhadapperbuatan bid’ah serta menjauhinya.

Dan hal itu disebabkan karena (bid’ah) adalahtambahan terhadap agama, dan (bid’ah) adalah(pembuatan) syariat yang tidak diizinkan oleh Allah,dan ini menyerupai perbuatan musuh-musuh Allah, yakni; kaum Yahudi dan Nasrani.

Adanya berbagai penambahan dalam agamaberarti menuduh agama Islam kurang dan tidaksempurna, jelas ini tergolong kerusakan besar,kemungkaran yang sesat dan bertentangan denganfirman Allah subhaanahu wa ta’aala:

Page 22: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 22/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 22

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á 

“Pada hari ini telah Kusempurnakan agamamu, dantelah Kucukupkan kepadamu ni’mat-Ku dan Ku-ridhaiIslam sebagai agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3).

Selain itu, (penambahan) juga bertentangandengan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi

 wa sallam yang memperingatkan kita dari perbuatanbid’ah dan agar menjauhinya.

Kami berharap, semoga dalil-dalil yang telah kamisebutkan tadi cukup memuaskan mereka yangmenginginkan kebenaran, dan mau mengingkariperbuatan bid’ah mengadakan upacara peringatanmalam Isra’ dan Mi’raj, dan supaya kita sekalian

 waspada terhadapnya, karena sesungguhnya hal itubukan dari ajaran Islam sama sekali.

Ketika Allah telah mewajibkan orang-orang muslimagar saling menasehati dan saling menerangkan apa  yang telah disyariatkan Allah dalam agama, sertamengharamkan penyembunyian ilmu, maka kamimemandang perlu untuk mengingatkan saudara-

saudara kami akan perbuatan bid’ah ini, yang telahmenyebar di berbagai belahan bumi, sehinggasebagian orang mengira hal itu berasal dari agama.

Hanya Allah-lah tempat bermohon, untukmemperbaiki keadaan kaum muslimin, danmemberikan kepada mereka kemudahan dalammemahami agama Islam, semoga Allah I  

melimpahkan taufiq kepada kita semua untuk tetapberpegang teguh dengan agama yang haq ini, tetap

Page 23: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 23/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 23

istiqamah menjalaninya dan meninggalkan hal yangbertentangan dengannya, hanya Allah penguasasegala-galanya.

Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkankepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam, Aamin.

Page 24: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 24/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 24

BAB III

HUKUM UPACARA PERINGATAN MALAM NISFUSYA’BAN

Segala puji hanya bagi Allah, yang telahmenyempurnakan agama-Nya bagi kita, danmencukupkan ni’mat-Nya kepada kita, semogashalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada  junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi

  wa sallam, pengajak ke pintu taubat dan pembawarahmat. Amma ba’du:

Sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aalaberfirman:

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamuagamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nu’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu.”(QS. Al Maidah: 3).

â÷Pr&óOßgs9(#às»Ÿ2 uŽà°(#qããuŽŸ°Oßgs9z ÏiBÉú ïÏe$!$#$tBöNs9.bsŒù' tƒÏmΠ / ª! $#4Ÿwöqs9ur

èpyJ Ï=Ÿ2È@óÁ xÿø9$#zÓÅÓà) s9öNæhuZ÷t / 3bΠ)uršú üÏJ Ï=» © à9$#öNßgs9ë> #x‹ tãÒOŠÏ9r&á

“Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untukmereka agama yang tidak diridhai Allah? sekiranyatak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)tentulah mereka telah dibinasakan. Dan

Page 25: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 25/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 25

sesungguhnya orang-orang yang dzalim itu akanmemperoleh azab yang pedih.” (QS. As syura: 21).

Dari Aisyah radhiallahuanha berkata: bahwaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))در وـهف هـنم سيل ام اذه انرـمأ يف ثدـحأ نم ((

“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatuperbuatan (dalam agama) yang sebelumnya tidakpernah ada, maka hal itu tidak akan diterima.”

Dan dalam riwayat imam Muslim, Rasulullahbersabda:

))در وهف انرمأ هيلع سيل المع لمع نم ((

“Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yangbelum pernah kami perintahkan, maka hal itutertolak."

Dalam Shahih Muslim dari Jabir radhiallahuanhu ia berkata: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam salah satu khutbah Jum’atnya:

))هللا ىلص دمحم يده يدهلا ريخو ،هللا باتك  ث يدحلا ريخ نإف ،دعب امأ 

ةلالض ةعدب لكو ،اهتاثدحم رومألا رشو ملسو هيلع((“Amma ba’du: sesungguhnya sebaik-baik

perkataan adalah Kitab Allah (Al Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu‘alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek perbuatan (dalamagama) adalah yang diada-adakan, dan setiap bid’ahitu sesat.” (HR. Muslim).

Page 26: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 26/55

Page 27: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 27/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 27

Dalam hal ini, banyak di antara para ulama yangmenyebutkan tentang lemahnya hadits-hadits yangberkenaan dengan pengkhususan puasa dan fadhilah

shalat pada hari nisfu sya’ban, selanjutnya akankami sebutkan sebagian dari ucapan mereka.

Pendapat ulama Syam di antaranya Al Hafidz IbnuRajab dalam bukunya “Lathaiful Ma’arif” mengatakanbahwa perayaan malam nisfu sya’ban adalah bid’ah,dan hadits-hadits yang menerangkan keutamaannyasemuanya lemah, hadits yang lemah bisa diamalkan

dalam ibadah jika asalnya didukung oleh hadits yangshahih, sedangkan upacara perayaan malam nisfusya’ban tidak ada dasar yang shahih, sehingga tidakbisa didukung dengan hadits-hadits yang dha’if.

Ibnu Taimiyah telah menyebutkan kaidah ini, dankami akan menukil pendapat para ulama kepadapara pembaca, sehingga masalahnya menjadi jelas.

Para ulama telah sepakat bahwa merupakan suatukeharusan untuk mengembalikan segala hal yangdiperselisihkan manusia kepada Kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah Rasul (Al Hadits), apa saja yangtelah digariskan hukumnya oleh keduanya atau salahsatu dari padanya, maka wajib diikuti, dan apa saja  yang bertentangan dengan keduanya maka harus

ditinggalkan, serta segala amalan ibadah yang belumpernah disebutkan (dalam Al Qur’an dan As Sunnah)adalah bid’ah, tidak boleh dikerjakan, apalagimengajak untuk mengerjaka dan menganggapnyabaik.

Allah Subhaanahu wa ta’aala berfirman dalamsurat An Nisa’:

Page 28: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 28/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 28

â$pkš‰r' »tƒtûïÏ% © !$#(#ûqãYtB#uä(#qãè‹ÏÛr& © ! $#(#qãè‹ÏÛr&urtAqß™§•9$#’ Í<'ré&urÍöDF{ $#óOä3ZÏB(bΠ*sù

÷Läêôãu“»uZs?’ Πû&äóÓx«çnr –Šã•sù’ n<Π)«! $#ÉAqß™§•9$#urbΠ)÷LäêYä.tbqãZÏB÷sè?«! $$Π / ÏQöqu‹ø9$#urÍ•½z Fy $#4

y7 Ï9sŒÖŽö•yzß|¡ ômr&urx ƒÍrù's?ÇÎÒÈá

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah,dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri (pemimpin) diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah iakepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Al Hadits), jikakamu benar-benar beriman kepada Allah dan harikemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An nisa’: 59).

â$tBur÷Läêøÿn=tG÷z $#ÏmŠÏù` ÏB&äóÓx«ÿ¼çmßJõ3ßs sù’ n<Π)«! $#4ãNä3Ï9sŒª! $#’ Ïn1u‘Ïmø‹n=tãàMù=ž2 uqs?

Ïmø‹s9Π)urÜ= ŠÏRé&á

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, makaputusannya (terserah) kepada Allah (yang mempunyaisifat-sifat demikian), itulah Allah, Tuhanku, Kepada-Nya- lah aku bertawakkal dan kepada–Nya- lah akukembali.” (QS. Asy Syura: 10).

âö@è%bΠ)óOçFZä.tbq™7Ås è? © ! $#‘ ÏRqãèΠ7?$$sùãNä3ö7Π6ós リ! $#ö•Ïÿøótƒurö / ä3s9ö / ä3t / qçRèŒ3ª! $#ur

Ö‘ qàÿx îÒO‹Ïm§‘á

“Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintaiAllah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan

mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. AliImran: 31).

Page 29: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 29/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 29

âŸx sùy7 Πn / u‘ urŸwšc qãYÏB÷sãƒ4Ó ® Lxmx8 qßJÅ j3ys ãƒ$yJŠÏùu•yf x © óOßgsY÷t / §NèOŸw(#r߉Ågs†

þ’ ΠûöNΠhÅ¡ àÿRr&%[ u•xm$£J ÏiB|MøŠŸÒs%(#qßJ Ïk=|¡ ç„ur$VJ ŠÏ=ó¡ n@á

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya)tidak beriman hingga mereka menjadikan kamusebagai hakim terhadap perkara yang merekaperselisihkan, kemudian mereka tidak merasakeberatan dalam hati mereka terhadap putusan yangkamu berikan, dan mereka menerima dengansepenuhnya.” (QS. An Nisa’: 65).

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur’an yangsemakna dengan ayat-ayat di atas, ia merupakannash atau ketentuan hukum yang mewajibkan agarberbagai masalah yang diperselisihkan itudikembalikan kepada Al Qur’an dan Hadits, selainmewajibkan kita agar rela terhadap hukum yangditetapkan oleh keduanya. Sesungguhnya hal ituadalah konsekwensi iman, dan merupakan perbuatanbaik bagi para hamba, baik di dunia atau di akhiratkelak, dan akan mendapat balasan yang lebih baik.

Dalam pembicaraan tentang malam nisfu sya’ban,Ibnu Rajab berkata dalam bukunya “LathaifulMa’arif”: "Para Tabiin penduduk Syam seperti Khalidbin Ma’daan, Makhul, Luqman bin Amir, dan lainnyapernah mengagung-agungkan dan berijtihadmelakukan ibadah pada malam nisfu sya’ban,kemudian orang-orang berikutnya mengambilkeutamaan dan bentuk pengagungan itu dari mereka.

Dikatakan bahwa mereka melakukan perbuatandemikian itu karena adanya cerita-cerita israiliyat,ketika masalah itu tersebar ke penjuru dunia,

Page 30: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 30/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 30

berselisihlah kaum muslimin, ada yang menerimadan menyetujuinya, ada juga yang mengingkarinya,golongan yang menerima adalah penduduk Bashrah

dan lainnya, sedangkan golongan yangmengingkarinya adalah mayoritas penduduk Hijaz,seperti Atha dan Ibnu Abi Mulaikah, dan dinukil olehAbdurrahman bin Zaid bin Aslam dari Ulama fiqihMadinah, yaitu ucapan para pengikut Imam Malikdan lain-lainnya; mereka mengatakan bahwa semuaperbuatan itu bid’ah, adapun pendapat ulama Syam

berbeda dalam pelaksanaannya dengan adanya duapendapat:

1.  Menghidupkan malam nisfu Sya’ban dalammasjid dengan berjamaah adalah mustahab(disukai Allah).

Dahulu Khalid bin Ma’daan dan Luqman binAmir memperingati malam tersebut dengan

memakai pakaian paling baru dan mewah,membakar kemenyan, memakai sipat (celak),dan mereka bangun malam menjalankanshalatul lail di masjid, ini disetujui oleh Ishaq bin Rahawaih, ia berkata: Menjalankan ibadahdi masjid pada malam itu secara berjamaahtidak bid’ah, keterangan ini di kutip oleh Harbu

Al Karmaniy.2.  Berkumpulnya manusia pada malam nisfui

Sya’ban di masjid untuk shalat, bercerita danberdoa adalah makruh hukumnya, tetapi bolehdilakukan jika menjalankan shalat khususuntuk dirinya sendiri.

Ini pendapat Auza’iy, Imam ahli Syam, sebagai ahli

fiqh dan ulama mereka, -Insya Allah- pendapat inilah

Page 31: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 31/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 31

  yang mendekati kebenaran, sedangkan pendapatImam Ahmad tentang malam nisfu Sya’ban ini, tidakdiketahui.

Ada dua riwayat yang menjadi sebab cenderungdiperingatinya malam nisfu Sya’ban, dari antara duariwayat yang menerangkan tentang dua malam hariraya (Idul fitri dan Idul Adha), dalam satu riwayatberpendapat bahwa memperingati dua malam hariraya dengan berjamaah adalah tidak disunnahkan,karena hal itu belum pernah dikerjakan oleh Nabi

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan parasahabatnya, riwayat yang lain berpendapat bahwamemperingati malam tersebut dengan berjamaahdisunnahkan, karena Abdurrahman bin Yazid binAswad pernah mengerjakannya, dan ia termasuk  Tabi’in, begitu pula tentang malam nisfu Sya’ban,Nabi belum pernah mengerjakannya atau

menetapkannya, termasuk juga para sahabat, ituhanya ketetapan dari golongan Tabiin ahli fiqh yangberada di Syam…, demikian nukilan dari Al HafidzIbnu Rajab -semoga Allah melimpahkan rahmatkepadanya-.

Ia mengomentari bahwa tidak ada suatu ketetapanpun tentang malam nisfu Sya’ban ini, baik itu dari

Nabi maupun dari para sahabat. Adapun pendapatImam Auza’iy tentang bolehnya (istihbab)menjalankan shalat pada malam hari itu secaraindividu dan penukilan Al Hafidz Ibnu Rajab dalampendapatnya itu adalah gharib dan dhaif, karenasegala perbuatan syariat yang belum pernahditetapkan oleh dalil-dalil syar’i tidak boleh bagiseorang pun kaum muslimin mengada-adakan dalam

Islam, baik itu dikerjakan secara individu ataupun

Page 32: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 32/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 32

kolektif, baik itu dikerjakan secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan, landasannyaadalah keumuman hadits Nabi:

))در وهف انرمأ هيلع سيل المع لمع نم ((

“Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yangbelum pernah kami perintahkan, maka hal itutertolak.”

Dan banyak lagi hadits-hadits yang mengingkari

perbuatan bid’ah dan memperingatkan agar dijauhi.Imam Abu Bakar At Tharthusyi berkata dalam

bukunya “Al hawadits wal bida”: "diriwayatkan olehWadhah dari zaid bin Aslam berkata: "kami belumpernah melihat seorang pun dari sesepuh dan ahlifiqh kami yang menghadiri perayaan malam nisfuSya’ban, tidak mengindahkan hadits Makhul yang

dhaif, dan tidak pula memandang adanya keutamaanpada malam tersebut dibanding malam-malamlainnya".

Dikatakan kepada Ibnu Abi Mulaikah bahwasanyaZaid An numairy berkata: "pahala yang didapatkan(dari ibadah) pada malam nisfu Sya’ban menyamaipahala lailatul qadar, Ibnu Abi Mulaikah menjawab:

"seandainya saya mendengarnya sedang di tangansaya ada tongkat pasti saya pukul, Zaid adalahseorang penceramah".

Al ‘Allamah Asy Syaukani menulis dalam bukunya“Al fawaidul Majmuah” sebagai berikut: bahwa hadits yang mengatakan:

Page 33: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 33/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 33

))ةعكر   كل يف  أرق ي نابعش  نم  ف صنلا  ةليل  ةعكر  ةئام ىلص  نم ،يلع   ي ا

 له كل حاجة

 إل ا قضى هللا

 عشر مرات

 وقل هو هللا

 الكتاب

))إخل...بفاتحة

“Wahai Ali, barangsiapa yang melakukan shalatpada malam nisfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat, iamembaca setiap rakaat Al fatihah dan Qul huwallahahad sebanyak sepuluh kali, pasti Allah memenuhisegala kebutuhannya … dan seterusnya.

Hadits ini adalah maudhu’, lafadz-lafadznya

menerangkan tentang pahala yang akan diterima olehpelakunya adalah tidak diragukan kelemahannyabagi orang berakal, sedangkan sanadnya majhul (tidak dikenal), hadits ini diriwayatkan dari keduadan ketiga jalur sanad, kesemuanya maudhu danperawi-perawinya tidak diketahui.

Dalam kitab “Al Mukhtashor” Syaukani

melanjutkan: hadits yang menerangkan tentangshalat nisfu Sya’ban adalah bathil, Ibnu Hibbanmeriwayatkan hadits dari Ali bin Abi Thalibradhiallahuanhu: "Jika datang malam nisfu Sya’banshalatlah di waktu malam dan berpuasalah padasiang harinya", adalah dhaif.

Dalam buku “Allaali” diriwayatkan bahwa: "seratus

rakaat pada malam Nisfi sya’ban (dengan membacasurat) Al ikhlas sepuluh kali (pada setiap rakaat)bersama keutamaan-keutamaan yang lain,diriwayatkan oleh Ad Dailami dan lainnya bahwa itusemua maudhu’, dan mayoritas perawinya padaketiga jalur, sanadnya majhul (tidak diketahui) dandhaif.

Imam As Syaukani berkata: Hadits yangmenerangkan bahwa dua belas rakaat dengan

Page 34: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 34/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 34

(membaca surat) Al Ikhlas tiga puluh kali itu maudhu’ (palsu), dan hadits empat belas rakaat … danseterusnya adalah maudhu’ (tidak bisa diamalkan dan

harus ditinggalkan, pent).

Para ahli fiqih banyak yang tertipu dengan hadits-hadits di atas, seperti pengarang Ihya Ulumuddin danlainnya, juga sebagian ahli tafsir, karena shalat padamalam ini, yakni malam nisfu Sya’ban telahdiriwayatkan melalui berbagai jalur sanad, yangkesemuanya adalah bathil dan haditsnya adalah

maudhu’.

Hal ini tidak bertentangan dengan riwayat  Turmudzi dan hadits Aisyah, bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke Baqi’ dan Tuhanturun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban,untuk mengampuni dosa sebanyak jumlah buludomba dan bulu kambing, karena pembicaraan kita

berkisar tentang shalat yang diadakan pada malamnisfu sya’ban itu, tetapi hadits Aisyah ini lemah dansanadnya munqathi’  (tidak bersambung) sebagaimanahadits Ali yang telah disebutkan di atas mengenaimalam nisfu Sya’ban.

 Jadi, jelas bahwa shalat (khusus pada) malam itu juga lemah dasar hukumnya.

Al Hafidz Al Iraqi berkata: hadits (yangmenerangkan) tentang shalat nisfu Sya’ban itumaudhu dan pembohongan atas diri Rasulullah ”.

Dalam kitab “Al Majmu” Imam Nawawi berkata:shalat yang sering kita kenal dengan shalat Raghaib ada (berjumlah) dua belas rakaat, dikerjakan antaramaghrib dan Isya’, pada malam Jum’at pertamabulan Rajab, dan shalat seratus rakaat pada malam

Page 35: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 35/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 35

nisfu Sya’ban, dua shalat ini adalah bid’ah danmunkar, tidak boleh seseorang terpedaya oleh keduahadits itu, hanya karena disebutkan di dalam buku

“Quutul qulub” dan “Ihya Ulumuddin” sebab padadasarnya hadits-hadits tersebut bathil (tidak bolehdiamalkan). Kita tidak boleh cepat mempercayaiorang-orang yang tidak jelas bagi mereka hukumkedua hadits itu, yaitu mereka para imam yangkemudian mengarang lembaran-lembaran untukmembolehkan pengamalan kedua hadits itu, karena

ia telah salah dalam hal ini".Syekh Imam Abu Muhammad Abdurrahman bin

Ismail Al Maqdisi telah mengarang sebuah buku yangberharga, beliau menolak (menganggap bathil) keduahadits diatas (tentang malam nisfu Sya’ban danmalam Jum’at pertama pada Bulan Rajab), iabersikap (dalam mengungkapkan pendapatnya)

dalam buku tersebut, sebaik mungkin, dalam hal initelah banyak pendapat para ulama, jika kita hendakmenukil pendapat mereka itu, akan memperpanjangpembicaraan kita. Semoga apa yang telah kitasebutkan tadi, cukup memuaskan siapa saja yangberkeinginan untuk mencari yang haq.

Dari penjelasan di atas tadi, seperti ayat-ayat Al

Qur’an dan beberapa hadits, serta pendapat paraulama, jelaslah bagi pencari kebenaran bahwaperingatan malam nisfu Sya’ban denganpengkhususan shalat atau lainnya, danpengkhususan siang harinya dengan puasa, itusemua adalah bid’ah dan munkar, tidak ada landasandalilnya dalam syariat Islam, bahkan hanyamerupakan pengada- adaan saja dalam Islam setelah

masa para sahabat radhiallahu anhum.

Page 36: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 36/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 36

Marilah kita hayati ayat Al Qur’an di bawah ini:

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamuagamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3).

Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang semaknadengan ayat di atas, selanjutnya marilah kita hayatisabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

))در وـهف هـنم سيل ام اذه انرـمأ يف ثدـحأ نم ((

“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatuperbuatan (dalam agama) yang sebelumnya tidakpernah ada, maka ia tertolak”.

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata:Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

))نم  مايصلاب اهمو ي اوصخت الو ،يلايللا  نيب نم  مايقب  ةعمج لا ةليل اوصخت ال وص يف نوك ي نأ الإ ،ما يألا نيبمكدحأ هموص ي م(( 

“Janganlah kamu sekalian mengkhususkan malam  Jum’at dari malam-malam lainnya dengan shalattertentu, dan janganlah kamu sekalianmengkhususkan siang harinya dari hari-hari lainnyadengan berpuasa tertentu, kecuali jika hari bertepatandengan hari yang ia biasa berpuasa.” (HR. Muslim).

Seandainya pengkhususan malam itu denganibadah tertentu diperbolehkan oleh Allah, maka

Page 37: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 37/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 37

bukankah malam Jum’at lebih baik dari pada malam-malam lainnya, karena pada hari itu adalah sebaik-baik hari yang disinari oleh matahari? Berdasarkan

hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  yang shahih.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telahmelarang untuk mengkhususkan shalat pada malamhari itu, hal ini menunjukkan bahwa pada malamlainpun lebih tidak boleh dikhususkan dengan ibadahtertentu, kecuali jika ada dalil shahih yang

menunjukkan adanya pengkhususan.

Ketika malam lailatul qadar dan malam-malambulan puasa itu disyariatkan supaya shalat danbersungguh-sungguh dengan ibadah tertentu, makaNabi mengingatkan dan menganjurkan kepadaumatnya agar supaya melaksanakannya, beliau pun  juga mengerjakannya, sebagaimana disebutkan

dalam hadits shahih:

ردقلا ةليل ماق نمو ،هبنذ نم مدقت ام هل رفغ ا باستحاو ا نام يإ ناضمر ماق نم هبنذ نم مدقت ام هل رفغ ا باستحاو ا نام يإ(( 

“Barangsiapa yang berdiri (melakukan shalat) padabulan Ramadhan dengan penuh rasa iman dan

harapan (pahala), niscaya Allah akan mengampunidosanya yang telah lewat, dan barangsiapa yangberdiri (melakukan shalat) pada malam Qadar denganpenuh rasa iman dan harapan (pahala), niscaya Allahakan mengampuni dosa dosanya yang telah lewat.” (Muttafaq ‘alaih).

  Jika seandainya malam nisfu sya’ban, malam

 Jum’at pertama pada bulan Rajab, serta malam Isra’ dan Mi’raj itu diperintahkan untuk dikhususkan,

Page 38: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 38/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 38

dengan upacara atau ibadah tertentu, pastilah NabiMuhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada umatnya, atau beliau

melaksanakannya sendiri, jika memang hal itupernah terjadi niscaya telah disampaikan oleh parashahabat kepada kita; mereka tidak akanmenyembunyikannya, karena mereka adalah sebaik-baik manusia dan paling banyak memberi nasehatsetelah para Nabi.

Dari pendapat para ulama tadi, anda dapat

menyimpulkan bahwasanya tidak ada ketentuanapapun dari Rasulullah, ataupun dari para sahabattentang keutamaan malam nisfu Sya’ban dan malam Jum’at pertama pada bulan Rajab.

Dan dari sini kita dapat mengetahui bahwamemperingati perayaan kedua malam tersebut adalahbid’ah yang diada-adakan dalam Islam, begitu pula

pengkhususan malam tersebut dengan ibadahtertentu adalah bid’ah dan mungkar, sama halnyadengan malam 27 Rajab yang banyak diyakini orangsebagai malam Isra’ dan Mi’raj, begitu juga tidakboleh dikhususkan dengan ibadah ibadah tertentu,selain tidak boleh dirayakan dengan upacara upacararitual, berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan tadi.

Hal ini, jika (malam kejadian Isra’ dan Mi’raj itu)diketahui, padahal yang benar adalah pendapat paraulama yang menandaskan tidak diketahuinya malamIsra’ dan Mi’raj secara tepat. Ucapan orang bahwamalam Isra’ dan Mi’raj itu pada tanggal 27 Rajabadalah bathil, tidak berdasarkan pada hadits-hadits yang shahih, maka benar orang yang mengatakan:

 *وخير الأمور السالفات على الهدى

Page 39: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 39/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 39

عئادبلا تاثدحملا رومألا رشو “Sebaik-baik perkara adalah yang telah dikerjakan

oleh para salaf, yang telah mendapatkan petunjuk

Dan sejelek-jelek perkara (dalam agama) adalah yang diada-adakan berupa bid’ah-bid’ah”

Allah-lah tempat bermohon untuk melimpahkantaufiq-Nya kepada kita dan kaum muslimin semua,

taufiq untuk berpegang teguh dengan sunnah danistiqamah atas ajarannya, serta waspada terhadaphal-hal yang bertentangan dengannya, karena hanyaAllah Maha Pemberi dan Maha Mulia.

Semoga Shalawat dan salam selalu terlimpahkankepada hamba dan Rasul-Nya Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula kepada

keluarga dan para sahabatnya, Amin.

BAB IV

WASPADALAH TERHADAP WASIAT BOHONG

Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ditujukankepada siapa saja diantara orang-orang Islam yang

mendapatkan surat ini, semoga Allah menjagamereka dengan agama Islam, dan melindungi kita

Page 40: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 40/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 40

serta mereka dari kejahatan para pendusta yangbohong dan jahat. 

Assalamu ‘alaikum, warahmatullahi wa barakatuh.Amma ba’du:

Kami telah membaca edaran yang dinisbatkankepada Syekh Ahmad Khadim Al Haram An Nabawi,dengan judul:

“ Ini adalah wasiat dari Madinah Munawwarahdari Ahmad Khadim Al Haram An Nabawi ”

Dalam wasiat ini dikatakan: pada suatu malam Jum’at aku pernah tidak tidur, membaca Al Qur’an,dan setelah membaca Asmaa’ul Husna aku bersiap-siap untuk tidur, tiba-tiba aku melihat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah membawaayat-ayat Al Qur’an dan hukum-hukum yang mulia,kemudian beliau berkata: wahai syekh Ahmad, aku

menjawab: ya, ya Rasulullah, wahai orang yangtermulia di antara makhluk Allah, beliau berkatakepadaku: aku sangat malu atas perbuatan burukmanusia itu, sehingga aku tak bisa menghadap Tuhanku dan para malaikat, karena dari hari Jum’atke Jum’at telah meninggal dunia sekitar seratusenam puluh ribu jiwa (160.000) dengan tidakmemeluk agama Islam.

Kemudian beliau menyebut contoh-contoh dariperbuatan maksiat itu, dan berkata: “Maka wasiat inisebagai rahmat bagi mereka dari Allah Yang MahaPerkasa”, selanjutnya beliau menyebutkan sebagiantanda-tanda hari kiamat dan berkata: ”Wahai syekhAhmad, sebarkanlah wasiat ini kepada mereka, sebab wasiat ini dinukil dari Lauhul Mahfudz, barangsiapa yang menulisnya dan mengirimnya dari suatu negara

Page 41: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 41/55

Page 42: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 42/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 42

Pada tahun-tahun yang lalu kami telahmenjelaskan kepada semua orang tentangkebohongan dan kebatilan wasiat itu secara terang-

terangan, ketika kami membaca selebaran terakhirini, kami ragu-ragu menulisnya, karena jelaskebatilannya dan keberanian pembohong itu, dankami tidak menduga sebelumnya hal itu bisa lakudikalangan orang-orang berakal sehat, bahkanbanyak dari kawan kami yang memberitahukan,bahwa wasiat bohong itu telah tersebar di antara

mereka, dan ada yang mempercayainya.Atas dasar itu semua kami memandang perlu

untuk menulisnya; menjelaskan ketidak-benaran dankebohongan wasiat itu terhadap Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga takseorangpun dapat tertipu olehnya.

Barangsiapa di antara para ulama yang beriman

dan orang-orang yang berfikiran sehat maumempelajarinya, niscaya ia akan tahu bahwa hal ituadalah kebohongan ditinjau dari beberapa segi.

Kami telah menanyakan kepada keluarga dekatsyekh Ahmad tentang wasiat bohong yangdinisbatkan kepadanya tersebut, tetapi merekamengingkari kebohongan itu, bahkan hal itu

merupakan kebohongan terhadap almarhum SyekhAhmad, sebab beliau belum pernah mengatakannyasama sekali, dan beliau telah lama meninggal dunia,seandainya Syekh Ahmad tersebut maupun yanglebih mulia dari padanya mendakwakan bahwasanyaia melihat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang tidur atau berjaga, kemudian

mewasiatkan seperti ini, pasti kita tahu bahwa hal itubohong belaka, atau yang mengatakan kepadanya

Page 43: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 43/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 43

setan bukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,berdasarkan keterangan-keterangan di bawah ini.

Di antaranya: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam tidak akan dapat dilihat oleh seseorangketika ia berjaga setelah beliau wafat, jika ada darikalangan sufi yang mendakwakan bahwasanya iamelihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saatterjaga setelah ia wafat, atau beliau menghadiriperingatan mulid atau yang lainnya, maka betul-betulia telah berbuat salah dan menyeleweng, karena

sesungguhnya mayat itu akan bangkit dari kuburnyapada hari kiamat, bukan di dunia sekarang ini.

Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

â§NèO / ä3RΠ)y‰÷èt / y7 Ï9sŒtbqçFÍh‹yJs9ÇÊÎÈ¢OèOö / ä3RΠ)tPöqtƒÏpyJ»uŠÉ)ø9$#šc qèWyèö7è?á 

“Kemudian sesudah itu sesungguhnya kamu

sekalian pasti akan mati, kemudian sesungguhnyakamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) dihari kiamat.” (QS. Al Mu’minun: 15-16).

Dengan demikian berarti Allah Subhaanahu wata’aala telah menjelaskan bahwasanya kebangkitanmayat itu pada hari kiamat bukan di dunia sepertisekarang ini, barangsiapa yang menyalahi itu berarti

ia jelas pembohong dan penyeleweng, ia tidakmengetahui kebenaran sebagaimana telah diketahuioleh ulama salaf, para sahabat Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam, dan para pengikut mereka dengansebaik-baiknya.

Kedua: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan mengatakan sesuatu yang

berlawanan dengan yang haq, baik semasa hidup

Page 44: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 44/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 44

beliau maupun sesudah wafatnya, dan wasiat di atastadi benar-benar telah menyalahi syariatnya secaraterang-terangan ditinjau dari beberapa segi seperti di

bawah ini.

Memang terkadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam dapat dilihat dalam mimpi, barangsiapa  yang melihat wajah beliau yang mulia, berarti iabetul-betul melihatnya, karena syetan tidak bisameyerupai rupa beliau, sebagaimana hal itudijelaskan dalam hadits-hadits shahih. Yang paling

penting ialah bagaimana keimanan orang yang mimpitersebut, kejujuran, keadilan, hafalan, agama danamanatnya? Apakah ia melihat wajah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam atau yang lainnya? Jikaada hadits disabdakan oleh Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam di masa hidupnya diriwayatkantidak melalui jalur orang-orang terpercaya, adil dan

kuat hafalannya, maka hadits tersebut tidak bisadijadikan landasan hukum, atau hadits tersebutmelalui jalur di atas, tapi bertentangan denganriwayat para perawi lain yang lebih terpercaya danlebih kuat hafalannya, sedangkan tidak ada carauntuk mengkompromikannya, maka yang pertamadimansukh (dihapus hukumnya) oleh yang kedua,dan tidak boleh diamalkan, dan hadits kedua sebagai

nasikh, boleh diamalkan dengan syarat-syarattertentu jika memungkinkan, jika tidakmemungkinkan untuk digabungkan maka yang lebihlemah hafalannya dan lebih rendah tingkatkeadilannya harus ditinggalkan, berarti kedudukanhadits tadi syadz dan tidak bisa diamalkan.

Sekarang bagaimana dengan penyampaian wasiat

  yang tidak diketahui bahwa ia telah menukil dari

Page 45: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 45/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 45

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidakdiketahui keadilan dan amanatnya? Benar-benar  wasiat ini harus ditinggalkan dan tidak perlu

diperhatikan, walaupun isinya tidak bertentangandengan syariat Islam, dan harus lebih ditinggalkan jika wasiat itu mencakup hal-hal yang menunjukkankebatilan dan kebohongan terhadap Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan mencakuppensyariatan agama yang tidak diizinkan oleh Allah,sedangkan Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam 

pernah bersabda:

))رانلا نم هدعقم أوبتيلف لقأ مل ام يلع لاق نم (( 

“Barangsiapa yang mengatakan sesuatu hal (yangdinisbatkan kepada saya) yang saya sendiri tidakpernah mengatakannya maka hendaklah ia bersiapuntuk menduduki tempatnya di neraka”.

Pendusta itu telah mengatakan wasiat itu dariRasulullah, sedangkan beliau tidak pernahmengatakannya, berarti ia telah berdusta atas namaRasulullah dan atas dirinya sendiri, bagaimana iaakan bebas dari azab Allah subhaanahu wa ta’aala  yang sangat pedih itu, jika ia tidak cepat-cepatbertaubat kepada Allah subhaanahu wa ta’aala, dan

memberitahukan kepada khayalak ramai bahwa iatelah mendakwakan dengan kebohongan wasiat ituatas diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,sebab orang yang telah menyebarkan kebatilan diantara manusia tidak akan diterima taubatnyakecuali dengan mengumumkannya, sehinggadiketahui oleh mereka bahwa ia telah kembali kepada jalan yang lurus.

Allah Subhaanahu wa ta’aala berfirman:

Page 46: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 46/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 46

âbΠ)tûïÉ‹ © 9$#tbqßJçFõ3tƒ!$tB$uZø9u“Rr&z ÏBÏM»uZÉit7ø9$#3“ y‰çlù;$#ur. ÏBω÷èt / $tBçm»Yt / Ä $Z=Ï9

’ ΠûÉ= »tGÅ3ø9$#y7 Í»s9'ré&ãNåkß]yèù=tƒª! $#ãNåkß]yèù=tƒuršc qãZÏè»=9$#ÇÊÎÒÈžwΠ)tûïÉ‹ © 9$#(#qç /$s?

(#qßs n=ô¹ r&ur(#qãZt / ury7 Í»s9'ré'sùÛU qè?r&öNΠköŽn=tæ4$tRr&urÜ> #§q-G9$#ÞOŠÏm§•9$#á

“Sesungguhnya orang-orang yangmenyembunyikan apa yang telah Kami turunkan,berupa keterangan- keterangan (yang jelas) dan

petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepadamanusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dandilaknat (pula) oleh semua (makhluk) yang dapatmelaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat danmengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan),maka terhadap merekalah Aku (Allah) menerimataubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang.” (QS. Al Baqarah: 159-160).

Dalam ayat di atas, Allah telah menjelaskanbarangsiapa yang menyembunyikan suatukebenaran, maka taubatnya tidak akan diterima,kecuali jika ia mengadakan perbaikan danmenjelaskan kebenaran tersebut.

Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagihamba-Nya, dan menyempurnakan ni’mat-Nyakepada mereka dengan mengutus Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, dan wahyu yangditurunkan kepadanya adalah sempurna, beliau tidakakan dicabut nyawanya kecuali telah disempurnakanagama-Nya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalamfirman-Nya:

Page 47: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 47/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 47

â tPöqu‹ø9$#àMù=yJø. r&öNä3s9öNä3sYƒÏŠàMôJoÿøCr&uröNä3ø‹n=tæÓÉLyJ÷èÏRàMŠÅÊ u‘ urãNä3s9zN»n=ó™M} $#

$YYƒÏŠ4á 

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamuagamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3).

Pendusta wasiat ini telah datang pada abad

keempat belas untuk mengelabui manusia danmensyariatkan kepada mereka agama baru,barangsiapa yang mengikutinya, maka baginyadisediakan surga, dan barangsiapa yang menolaksyariat itu, maka baginya disediakan neraka. Dengandemikian ia hendak menjadikan wasiat ini lebih baikdari Al Qur’an, yang mana jika seseorang tidakmenulisnya dan tidak mengirimkannya dari suatunegara ke negara lainnya diharamkan baginya syafaatNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam padahari kiamat.

Ini merupakan kebohongan yang paling hina dan jelas sekali, betapa tidak punya malu pembohong itu,ia telah berani berbuat bohong, karena barangsiapa  yang menulis Al Qur’an yang mulia danmengirimkannya dari suatu negara ke negara yanglain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya,tidak akan mendapatkan keutamaan seperti itu jikaia tidak mengamalkan kandungannya, bagaimana iabisa memperoleh keutamaan itu jika hanya menulisdan mengirimkan wasiat bohong itu dari suatunegara ke negara yang lain.

Page 48: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 48/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 48

Barangsiapa yang tidak menulis Al Qur’an dantidak mengirimkannya dari suatu negara ke negara  yang lain, maka tidak diharamkan baginya syafaat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika iabenar-benar mengimaninya dan mengikutisyariatnya, satu kebohongan dalam wasiat ini sajasudah menjadi bukti atas kebatilannya, kebohongan  yang jelas, kecerobohan, kebodohan, dan jauhnyadari ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Selain apa yang telah kami sebutkan tadi, masih

banyak lagi hal-hal yang menunjukkan ketidak-benaran wasiat tersebut, walaupun pendusta itubersumpah seribu kali atau lebih atas kebenarannya.

Seandainya pembuat wasiat itu bersumpah, jika iaberdusta pasti ia akan tertimpa azab yang sangatpedih sebagai saksi atas kebenarannya, maka tetap iatidak bisa dipercaya, dan wasiat itu tidak berubah

menjadi benar, bahkan saya berani bersumpah demiAllah dan demi Allah, bahwa perbuatan itumerupakan kebohongan yang paling besar dankebatilan yang paling hina, kita bersaksi kepada Allahdan kepada malaikat yang telah datang kepada kitadan kepada kaum muslimin yang telah memperolehtulisan ini, suatu kesaksian kita sampaikan kepada

Allah, bahwasanya wasiat ini dusta dan bohong kalaudinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam semoga Allah membuat hina orang-orang yangmenisbatkan wasiat itu kepada Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam, dan menyiksanya sesuaidengan perbuatannya.

Di antara sekian banyak kebatilan dan

kebohongan wasiat tersebut adalah:

Page 49: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 49/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 49

Pertama: Isi kandungan wasiat tersebut yangberbunyi: "karena dari Jum’at ke Jum’at telahmeninggal dunia sekitar 160.000 orang

dengan tidak memeluk agama Islam”, hal itumerupakan ilmu ghaib, dan wahyu bagiRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telahberhenti setelah beliau wafat, sedangkan padamasa hidupnya beliau tidak mengetahui ilmughaib, mana mungkin hal itu bisa terjadisepeninggal beliau?

Allah Subhaanahu wa ta’aala berfirman:

â@è%HwãAqè%r&öNä3s9“ ωZÏãßûÉ î!#u“yz«! $#IwurãNn=ôãr&|= ø‹tóø9$#IwurãAqè%r&

öNä3s9’ ÏoTΠ) î7 n=tB(÷bΠ)ß ì Π7?r&žwΠ)$tB#Óyr qュ’ n<Π)4ö@è%ö@yd“ ÈqtGó¡ o„4‘ yJôãF{ $#

㎕ÅÁ t7ø9$#ur4Ÿx sùr&tbrã• © 3xÿtGs?á 

“Katakanlah: aku tidak mengatakankepadamu bahwa perbendaharaan Allah adapadaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yangghaib dan tidak (pula) aku mengatakankepadamu bahwa aku seorang malaikat,hanyalah aku mengikuti apa yang telahdiwahyukan kepadaku, katakanlah, "apakahsama orang yang buta dengan orang yangmelihat? Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al An’am: 50).

â@è%žwÞOn=÷ètƒ` tB’ ΠûÏN uq»yJ ¡¡ 9$#ÇÚ ö‘ F{ $#ur|= ø‹tóø9$#žwΠ)ª! $#4$tBur

tbrÞßêô±o„tb$§ƒr&šc qèWyèö7ãƒá 

Page 50: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 50/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 50

“Katakanlah tidak ada seorangpun di langitdan di bumi yang mengetahui perkara ghaib,kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui

kapan mereka akan dibangkitkan.” (QS. AnNaml: 65).

Dalam hadits shahih disebutkan, bahwaNabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallambersabda:

))يضوح  نع  لاجر  داذ ي لوقأف  ةمايقلا  مو ي:يباحصأ  ،برا ييل  لاقيف ،يباحصأ:امك  لوقأف ،كدعب   أحدثوا  ما يردت  ال  كنإ  ح لاصلا  دبعلا  لاق:املف  ،مهيف  ت مد   ما  شهيدا مهيلع  ت نكو

ت نك ينتيفوتر يدق ءيش لك ىلع ت نأو مهيلع ب يقرلا ت نأ (( 

“Banyak orang-orang yang dijauhkan daritelagaku pada hari kiamat nanti, maka aku

berkata: ya Rabb, mereka adalah shahabat-shahabatku, mereka shahabat-shahabatku,maka dikatakan kepadaku: sesungguhnyaengkau tidak tahu apa yang mereka perbuatsetelah engkau wafat, maka aku berkatasebagaimana hamba shaleh (Nabi Isa) berkata:”Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama

aku hidup bersama mereka, maka setelahEngkau mewafatkan aku, Engkaulah yangmenjadi penguasa bagi mereka dansesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atassegala sesuatu."

Kedua: Ungkapan yang mengatakan:“Barangsiapa yang menulisnya sedangkan ia

orang fakir, maka Allah akan menjadikan kaya,atau ia berhutang maka Allah akan

Page 51: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 51/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 51

melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akanmengampuninya serta kedua orang tuanyaberkat wasiat ini, … dan seterusnya”.

Ini merupakan kebohongan besar dan buktinyata atas kebohongan pendusta itu, betapa iatidak punya malu terhadap Allah dan hamba-hamba-Nya, karena ketiga hal di atas tidak bisadicapai hanya dengan menulis Al Qur’an,apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya,tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan

mengkaburkan manusia saja, serta menjadikanmereka selalu bergantung kepada wasiat itu,sehingga mereka mau menulisnya danmengelu-elukan keutamaan yang dijanjikan,dengan meninggalkan tuntunan yang telahdisyari’atkan Allah kepada hamba-hamba-Nya,ia menjadikan wasiat itu sebagai sarana

mencapai kekayaan, membayar hutang, danampunan Tuhan, kita berlindung kepada Allahdari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dansyetan.

Ketiga: Isi kandungannya yang berbunyi:”Sedangkan barangsiapa yang tidakmenulisnya, maka hitamlah mukanya di dunia

dan akhirat”.Ini juga merupakan kebohongan besar danbukti nyata atas kebatilan wasiat tersebut sertapengecutnya pendusta, mana ada orang yangberakal akan menerima perkataan itu,pembawa wasiat itu adalah seorang manusia yang hidup pada abad keempat belas hijriyah,

dan tidak diketahui identitasnya, iamendakwakan kebohongan atas diri Rasulullah

Page 52: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 52/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 52

shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan anggapanbahwa barangsiapa yang menulisnya akandijamin dengan tiga jaminan di atas.

Maha Suci Engkau Ya Allah, ini merupakankebohongan yang besar, bukti-bukti dan realita yang menunjukkan atas kebohongan pendustaitu, betapa besar dosanya di sisi Allah, sebabdengan kelancangannya, benar-benar ia tidakpunya malu terhadap Allah dan semuamanusia, karena telah banyak orang yang tidak

menulis wasiat ini, namun mereka tohmukanya tidak hitam, di lain pihak telahbanyak orang yang menulis wasiat ini, namunmereka masih juga tetap tidak bisa membayarhutangnya, dan tetap saja dalam kefakirannya.

Maka marilah kita berlindung kepada AllahSubhaanahu wa ta’aala dari kecondongan hati

dan dari kotoran dosa, sifat-sifat dan balasan-balasan di atas tidak pernah dijanjikan olehsyariat yang mulia bagi orang-orang yangmenulis kitab suci Al Qur’an, kitab yang palingmulia dan paling agung, bagaimana hal itu bisadicapai oleh orang yang menulis wasiat bohong, wasiat yang mencakup berbagai kebatilah, dan

dihiasi bermacam-macam kekafiran.Maha Suci Allah, alangkah sabarnya Diaterhadap hamba-hamba yang berbuat dustaatas-Nya.

Keempat: Isi wasiat ini berbunyi: ”Barangsiapa yangpercaya kepada wasiat ini, pasti akan selamatdari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah

dia.”

Page 53: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 53/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 53

Ini juga merupakan keberanian yang luar biasauntuk berbuat bohong, dengan kebatilannyapendusta itu mengajak semua manusia untuk

mempercayai tipu dayanya, ia mengirabahwasanya mereka akan selamat dari apineraka jika memang mau mempercayainya, danbarangsiapa yang tidak mempercayainya makaia pantas dianggap kafir, demi Allah,pembohong itu tidak mengatakan sesuatu yanghaq. Bahkan sebaliknya, jika ada orang yang

mempercayainya maka ia pasti dianggap kafir,bukan orang yang mendustakannya karenadakwaannya tidak berdasar dalil.

Kita bersaksi kepada Allah, bahwasanyadakwaan itu adalah bohong belaka, pendustaitu hendak mensyariatkan kepada manusia apa  yang tidak di izinkan Allah, dan sengaja

memasukkan sesuatu hal baru dalam agamamereka apa-apa yang tidak ada di dalamnya,sedangkan Allah telah melengkapi danmencukupkan agama umat ini, sejak empatbelas abad yang silam, yaitu sebelumdatangnya pendusta ini.

Maka waspadalah, wahai para pembaca dan

sahabat seagama, janganlah percaya terhadapdakwaan-dakwaan dusta seperti ini, jauhilahpenyebarannya di kalangan anda sekalian,karena yang haq selalu disinari oleh cahaya  yang tidak kabur, carilah kebenaran disertaidalilnya, bertanyalah kepada para ulama jikakamu mendapatkan kesulitan, dan janganlahtertipu oleh sumpah-sumpah bohong pendusta,

karena Iblis telah bersumpah kepada kedua

Page 54: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 54/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 54

orang tua kita yaitu Adam dan Hawa,bahwasanya ia sebagai penasehat bagikeduanya, padahal ia tak lain adalah kepala

pengkhianat dan pendusta terkemuka,sebagaimana yang dikisahkan Allah dalam AlQur’an:

â!$yJßgyJy™$s%ur’ ÏoTΠ)$yJä3s9z ÏJs9šú üÏÛÅÁ »Y9$#á

“Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya

(Adam dan Hawa), sesungguhnya saya adalahtermasuk orang-orang yang memberi nasehatkepada kalian berdua.” (QS. Al A’raf: 21).

Maka dari itu, anda sekalian harus selalu  waspada terhadap pendusta ini dan parapengikutnya, sebab banyak di antara mereka  yang bersumpah bohong, mengingkari janji,

dan menghiasi perkataan-perkataannya untukmembujuk dan menyesatkan.

Semoga Allah tetap memelihara kami, andasekalian dan kaum muslimin semua dari segalakejahatan syetan, fitnah orang-orang yangmenyesatkan, penyelewengan orang-orang yangmenyimpang, dan tipu daya musuh-musuh Allah

subhaanahu wa ta’aala, mereka hendakmembaurkan agama dan memadamkan cahaya Allahdengan mulut-mulut mereka dan mengaburkanagama-Nya bagi umat manusia, tetapi Allah pastimenyempurnakan cahaya-Nya serta menolongagama-Nya, walaupun musuh-musuh-Nya baik darikelompok syetan dan pengikutnya maupun orang-orang kafir dan atheis itu tidak rela.

Page 55: Waspada Terhadap Bid'Ah

8/14/2019 Waspada Terhadap Bid'Ah

http://slidepdf.com/reader/full/waspada-terhadap-bidah 55/55

 Waspada Terhadap Bid'ah 55

Adapun hal-hal yang telah disebutkan pendustaini tentang timbulnya kemungkaran-kemungkaranadalah realitas, yang Al Qur’an dan hadits pun telah

memperingatkan kita sejauh mungkin, padakeduanya terdapat hidayah dan kecukupan.

Mari kita memohon kepada Allah, agar berkenanmemperbaiki keadaan kaum muslimin dan memberikarunia kepada mereka untuk tetap mengikuti yanghaq dan tetap konsisten dalam menjalankannya,serta mau bertaubat kepada-Nya dan meminta

ampunan-Nya dari segala macam dosa, karenasesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Pemurahdan berkuasa atas segalanya.

Adapun yang telah disebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, maka hal itu sudah dijelaskandalam hadits-hadits shahih, selain juga Al Qur’antelah menyinggung sebagiannya, barangsiapa yang

ingin mengetahuinya ia dapat mendapatkannya padabab-bab tertentu dalam kitab-kitab hadits susunanpara ulama.

Akhirnya, sudah cukup jelas bagi kita bahwakebohongan pendusta itu tidak diragukan lagi,karena ia telah mengaburkan dan mencampuradukkan antara yang haq dan yang batil, cukuplah

Allah sebagai penolong kita, Dia sebaik-baikpelindung, tak ada kekuasaan dan kekuatan apapunkecuali di Tangan Allah.

ونيمالعالبرهللدماحل ،هللالص علعى ونيماألقادالصهلوسروهدبى ،ىلع