Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

40
1 WARTA SOSIAL Edisi 43 / Januari / 2011

description

Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

Transcript of Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

Page 1: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

1warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 2: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

2 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 3: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

3warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

3warta sosialEdisi 38 / Juli / 2008

Sampai dengan 13 tahun yang lampau ketika Program Penataran P4 menjadi agenda sangat penting dari pemerintah Orde Baru Pak Harto kita selalu dipaksa untuk menghafalkan ungkapan dan substansi Kepemimpinan Pancasila yang dipetik dari ajaran Ki Hajar Dewantoro. Lengkapnya adalah : Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.

Orde Baru Pak Harto yang berlangsung dengan sangat mulus nyaris tanpa ada halangan yang berarti ternyata kemudian harus ambrug. Krisis perbankan yang marak menjadi krisis ekonomi yang menampakkan taringnya sejak bulan Juli 1997 ternyata adalah pangejawantahan borok yang meruyak dalam kehiduapan berbangsa dan bernegara sampai dengan waktu itu Biang keroknya adalah merajalelanya KKN: singkatan dari KORUPSI,KOLUSI DAN NEPOTISME!

Ternyata Pak Harto yang pada awal pemerintahannya digadang gadang oleh pengangum fanatiknya sebagai :”SATRIYO TANAH JOWO!” tidak berhasil alias gagal untuk membuktikan pengamalan Kepemimpinan Pancasila secara istiqomah (konsisten dan konsekuen) yang sering beliau dengungkan kepada bangsa Indonesia. Gerakan Reformasi yang memimpikan Indonesia yang jauh lebih baik dalam semua peri kehidupan berbangsa dan bernegara nampaknya hanya berhasil mendorong Pak harto untuk Lengser Keprabon. Bagi rakyat kecil Indonesia Pasca Soeharto tidak lebih baik. Anasir Neo Liberal yang tersihir oleh keampuhan demokrasi parlemeneer model Barat kemudian mengambil alih kemudi Gerakan Reformasi dan berhasil mememgang tampuk kekuasaan selama 13 tahun terakhir ini. Indonesia yang “sangat demokratis” ternyata ibaratnya “KELUAR DARI MULUT HARIMAU UNTUK MASUK KEMULUT BUAYA!”. Kondisi kehidupan rakyat semakin memburuk. Jurang antara Si Kaya dan lebih dari 50 % penduduk yang miskin semakin menganga! Indonesia belum dapat menjadi wujud mimpi Bung Karno yang digambarkan sebagai “ TOTO- TENTREM-KERTO-RAHARJO”. Para pemimpin yang sebagian besar datang dari partai berlomba-lomba untuk korupsi. Karena hanya kalau menjadi kaya dan banyak punya uang akan terjamin kedudukan mereka. Bukankah rakyat mengukur ketokohan seseorang dari kedermawanan dalam membagi bagi uang receh ketika kampanye Pemilu, Pilkada dan Pilpres.

Tidak mengherankan manakala generasi muda yang belum paham tentang makna Pancasila menjadi bertanya tanya apakah Ideologi Bangsa, Falsafah Hidup dan Jalan Hidup Bangsa yang digali oleh Bung Karno itu benar- benar dapat diturunkan ke bumi dan diamalkan dalam kehidupan nyata ataukah hanya sebuah angan-angan muluk belaka. Demikian juga kalangan yang sejak semula memang Anti Pancasila seakan mendapatkan tambahan amunisi untuk menembakkan peluru mereka guna membunuh Pancasila. Pada awal bulan Juni 2011 ini orang bertanya apakah Pancasila masih merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari bangsa ini? Pancasila hanya akan punya makna kalau Indonesia mempunyai pemimpin pemimpin dari lapis yang paling bawah sampai kepada presidennya yang benar benar memahami dan mengamalkan Kepemimipina Pancasila.. Bila didepan mampu memberi contoh keteladanan, ditengah tengah para pengikut memberikan aspirasi dan motivasi agar para pengikut bisa mewujudkan kerja-kerja besar yang mereka rencanakan bersama dan manakala sang pemimpin berada dibelakang maka aura kewibawaannya mampu menjadi daya dorong dan pengarah jalan bagi generasi muda untuk menyelesaikan tugas luhur generasi sebelumnya. Surabaya , awal Juni 2011

ING NGARSO SUNG TULODHOSALAM REDAKSI

sosialWARTA

Pelindung : Ny. Hj. R. Asijah Djoemra (Ketua Umum Yayasan BK3S Jatim)Penasehat : Drs. Machdar Somadisastra, Ny. Dra. Hj. Ami S. Poerwanto

Penanggung Jawab dan Pimpinan Redaksi: DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SEDewan Redaksi: Prof. DR. IR. Sunaryo, M.Pd.,

Dra. Pinky Saptandari W, MA., Djumadi Ramelan, SH.Redaktur Pelaksana: Drs. Sutopo Wahyu Utomo, SH, MM.,

Dr. Asri Widjiastuti, M.Pd, Drs. Paito Staf Redaksi: Adi Saputro

Tata Letak: NafiTata Usaha: Dra. Dyah Purnamasari K. W

Iklan/Sponsorship: Dra. Hariyati , Farida Martarina

Fotografi dan sirkulasi: Team Sekretariat

Alamat Redaksi :Jl. Raya Tenggilis 10 Blok GG No. 10 SurabayaTelp : 031- 8411672, Fax : 031- 8498300

Website & e-mail:Website : http://bk3sjatim.org e-mail : [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]

Ijin Terbit: ISSN No. 1410-1254

Surabaya, awal Juni 2011

Page 4: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

4 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

4 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Surat Pembaca

Kirimkan komentar anda ke Redaksi Jl. Raya Tenggilis Blok GG No 10 Surabaya, http://bk3sjatim.org email: [email protected]

PENCAIRAN DANA AJUANAssalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat kesehatan dan keselamatan, sehingga kita semua masih dapat beribadah dengan istiqamah. Semoga Pimpinan beserta staff senantiasa diberi riski dan hidayah serta kekuatan dalam menjalankan amanah. Amin.

1. Menunjuk pada surat Nomor 01/BKKKS/I/2011, tang-gal 06 Januari 2011, perihal permohonan bantuan kegiatan Home Care lansia tahun 2011.

2. Oleh karena itu DOmpet Dhuafa hanya dapat memban-tu sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) dari ajuan, dengan cek BNI Syariah Nomor KA 275078.

3. Untuk kepentingan pertanggungjawaban kami mohon untuk dibuatkan :a. Kwitansi penerimaan dana sejumlah Rp. 10.000.000

(Sepuluh Juta Rupiah)b. Laporan : data penerima manfaat (nama, alamat,

umur, riwayat penyakit, jumlah rupiah) dan foto copi KSK dan KTP

c. Laporan narasi kegiatan

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih.

Assalamu’alaikum wr. wb.

Yayasan Dompet Dhuafa Jawa TimurJl. Ngagel Jaya Selatan No. 69 Surabaya - Jawa TimurTelp. (031) 5023290Fax. (031) 5026347

Jawaban :

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Diberitahukan dengan hormat bahwa bantuan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) dari Dompet Dhuafa Jawa Timur telah kami terima dengan

baik pada tanggal 27 April 2011 dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Selanjutnya bantuan tersebut akan kami salurkan lewat para pendamping dalam bentuk makanan sehat bergizi yang kita berikan seminggu 3 kali kepada para lansia binaan Home Care Tenggilis Mejoyo sejumlah + 50 orang lansia yang kurang mampu baik ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan keluarganya. Bantuan Dompet Dhuafa sangat bermanfaat untuk para lansia yang usianya rata-rata diatas 60 tahun dengan kondisi kurang mampu.

Bersama ini kami lampirkan data lansia binaan sesuai dengan permintaan Dompet Dhuafa. Mudah mudahan Allah SWT selalu memberi rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua dan kerjasama kita akan tetap berlanjut.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

UCAPAN TERIMA KASIHMemberitahukan dengan hormat bahwa hadiah saudara yaitu “1 eksemplar Warta Sosial Edisi 43 Januari 2011” telah kami terima.

Atas perhatian saudara kepada Perpustakaan Universitas Airlangga, kami sampaikan terima kasih

Perpustakaan Universitas AirlanggaJl. Darmawangsa Dalam Surabaya 60286

Jawaban :Kami bergembira bahwa majalah. WARTA SOSIAL yang diterbitkan BK3S Propinsi Jawa Timur dan Yayasan BKKKS Jawa Timur bermanfaat bagi Perpustakaan Universitas Airlangga. Insyaallah kami akan kirim lagi edisi yang berikutnya.

Page 5: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

5warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

5warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

SOROTAN

Membangun Mentalitas dan Karakter Bangsa

Oleh: H. Tjuk K. Sukiadi*

Membangun sebuah mentalitas dan karakter yang baik tidak mudah. Harus dimulai ketika seorang anak manusia ini masih sangat muda. Dibutuhkan waktu yang lama, tahunan dan bahkan seumur hidup untuk bisa membuat orang melihat kita dan mempercayai kita sebagai sosok manusia yang bukan murahan dan dapat dipercaya (amanah). Sekali saja mentalitas luhur yang sudah dibangun dengan susah payah itu dilanggar, maka kita akan kehilangan kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang lain dan masyarakat kepada kita.

Seperti kata pepatah :” SEKALI LANCUNG KEUJIAN SEUMUR HIDUP TAK PERCAYA!”, Sebab jika orang sudah kurang atau tidak mempercayai kita, maka susah untuk berbalik dan jadi percaya seperti semula. Tetapi jika seseorang sudah menaruh percaya maka hubungan interpersonal kita dengan mereka akan sangat nyaman sekali.

Berbicara tentang mentalitas bangsa kita bukanlah kelompok manusia yang mendapatkan predikat yang baik dari bangsa lain (dunia

internasional) Bisa saja ini sebuah generalisasi yang absurd namun tetap saja sudah menjadi stigma negatip bagi kita. Kita sudah terlanjur mendapatkan cap sebagai bangsa dengan mentalitas dan tingkat kejujuran yang sangat buruk . Indeks persepsi tentang korupsi yangt terjadi di negeri tercinta yang bernama Indonesia ini tergolong paling tinggi di dunia. Alias salah satu bangsa yang terkorup di dunia. Malaysia negeri serumpun kita punya angka indeks tentang persepsi korupsi ini pada tataran

Page 6: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

6 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

6 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

SOROTAN

yang sudah “lumayan”, meskipun masih jauh dibawah kedudukan Singapura sebagai Negara yang nyaris “NIR KORUPSI”. (meskipun Singapura terkenal sebagai tempat pelarian yang aman bagi para koruptor kelas kakap Indonesia). Mengapa orang Indonesia begitu menginjakkan kakinya ke Singapura maka seluruh sikap dan tingkah lakunya berubah menjadi taat hukum ? Tetapi sebaliknya jangankan orang Indonesia , konon expatriate (tenaga asing) yang bekerja di Indonesia meskipun mereka bekerja di perusahaan multi nasional yang katanya menegakkan Good Corporate Govenance justru begitu menginjakkan kaki di bumi Indonesia langsung kontan atau secara perlahan tapi pasti terjangkit penyakit korupsi? Meskipun hampir setiap hari kita dengan pidato dan khotbah tentang kejujuran dan bagaimana menjadi amanah, akan tetapi contoh dalam perbuatan,tindakan yang nyata dalam kehidupan sngatlah langka. Mentalitas luhur dan kejujuran menjadi sesuatu yang aneh . Padahal seharusnya itu jadi lifestyle, tapi karena jarangnya didapat yang model begituan, makanya orang bisa terheran-heran kalau ada orang yang mengamalkan dalam kehidupan di Indonesia.. Kalau di luar negeri yang sudah mapan sistem social dan system hukumnya hal itu sangat biasa, hampir semua orang melakukannya. Kunci mobil tergeletak di dalam mobil, tidak ada yang nyuri; rumah tidak digembok, nggak ada yang masuk, makanan digeletakin, nggak ada yang mungut; uang jatuh di jalan, malah pada takut ngambil.

Berikut sebuah kisah yang diceritakan oleh seseorang dari pengalamannya pribadi yang menggambarkan bahwa pada hakikatnya masih banyak orang-orang dengan mentalitas baik . Bahkan contoh ini adalah dari anak-anak yang masih belum menginjak dewasa yangt jauh dari tradisi keterpelajaran dan dating dari keluaraga yang secara social ekonomi marjinal. Namun mereka benar-benar ada. Oleh karena itu sebut saja mereka adalah : “ MANUSIA INDONESIA SUPER!”

Pada tanggal 6 Februari 2008, tanpa sengaja saya bertemu dua manusia super. Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam.

Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan “Terima kasih Oom!”. Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mereaksinya dengan mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.

Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas

jembatan, menyapa seorang laki-laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum diwajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit Jakarta.

”Terima kasih ya mbak. Semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” Tukas mereka. Tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah. “Maaf, nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak?” Mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. “Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” Suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya, tukas saya!” Lalu tak lama si wanita berkata “ambil saja kembaliannya, dik!” Sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “sudah buat kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, Namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “maaf mbak, Cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan!” Akhirnya uang itu diterima oleh si wanita karena sikecil pergi meninggalkannya.

Tinggalah episode saya dan mereka, uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Oom, bisa tunggu ya, saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek!” “Eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih!” Saya kasih uang itu ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.

Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Oom, biar ditukar dulu ..sebentar” “Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan ..jangan Oom, itu uang Oom sama

Page 7: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

7warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

7warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras “Sudah ..saya Ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas!” Saya berusaha mem-bargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat, secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya. “Ini deh Oom, kalau kelamaan, maaf. ya.” ia memberi saya delapan pack tissue “Buat apa?” saya terbengong. “Habis teman saya lama sih Oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu” Walau dikembalikan ia tetap menolak.

Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Oom! ”..mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan “Duit mbak tadi gimana...?” suara kecil yang lain menyahut “lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin…” percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali kekantor dengan seribu perasaan.

YA ALLAH ,YA ROBBI ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue. Dua anak kecil yang bahkan belum baligh, memiliki kemuliaan diumur

mereka yang begitu belia. YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO! ( harfiahnya:”Engkau hanya semulia yang kau kerjakan”)

Kalau kita artikan dengan lebih kontekstual adalah : “KEMULIAAN HIDUP YANG KITA PEROLEH BUKANLAH KARENA GELAR, PANGKAT, JABATAN, KEDUDUKAN , KEKAYAAN DAN KEKUASAAN YANG KAU SANDANG (MELEKAT PADA DIRI KITA) AKAN TETAPI AKAN DITENTUKAN OLEH PERBUATAN APA YANG KITA KERJAKAN DALAM RANGKAIAN PANJANG KEHIDUPAN KITA!”

Saya membandingkan dengan diri kita yang berada pada strata sosial ekonomi yang jauh lebih tinggi dari anak-anak kecil kurus, kusam dan dekil penjaja tissue. Kita telah menjadi kufur dunia. Tanpa kita sadari kita telah hidup dalam keserakahan. Allah telah memberikan begitu banyak rizki kepadam kita, namun kita tetap merasa dalam keadaan kekurangan. Kita tak pernah ingin sedikitpun berkurang harta kita dan berbagi dengan merka yang miskin dan sangat membutuhkan untuk menyambung kehidupan. Meski dari pemahaman agama yang kita telah dengar seribu kali bahwa dalam rizki kita itu sebetulnya ada milik orang lain.

“Usia memang tidak menjamin kita menjadi bijaksana, kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak.” Ungkapan yang terkenal adalah yang perlu kita renungkan lebih dalam lagi adalah : ‘MENJADI TUA ITU PASTI; TETAPI MENJADI BIJAK ADALAH PILIHAN DAN KEPUTUSAN BESAR DALAM KEHIDUPAN!”

Dari kisah ini pada hakikatnya kita sebagai bangsa Indonesia masih harus pinya optimisme untuk membangun pribadi manusia Indonesia dan bangsa Indonesia untuk memiliki mentalitas yang tinggi dan karakter yang baik dan kuat manakala masing-masing kiata memulai dengan diri, keluarga dan lingkungan kehidupan masing-masing. Kita ajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda anak dan cucu kita dengan memberikan contoh dalam tindakan dan perbuatan nyata. Kita harus mengurangi tingkat keserakahan kita sampai kepada tingkat yang terrendah. Seiring dengan berkurangnya kekufuran kita kepada dunia maka belajar keras untuk mensyukuri rizki dan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt dan kemudian “memaksa diri dengan ikhlas” untuk berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Insyaallah kita akan menjadi bagian dari manusia Indonesia Super dengan mentalitas dan karakter yangn terpuji.

Ternyata dikalangan bangsa Indonesia khususnya diantara anak-anak kecil yang hidup dalam kondisi marjinal masih ditemukan karakter yang begitu mulia. Coba kita bandingkan dengan berita-berita di media masa yang menceriterakan para elite bangsa negeri ini yang sibuk korupsi untuk memperkaya diri tanpa hati nurani. Rusaknya negeri ini bukan karena mereka yang miskin tetapi justru sebaliknya disebabkan oleh ulah serakah mereka yang kaya tetapi punya karakter miskin dan menganggap harta dunia segala galanya.

(Dikutip dari internet dengan modifikasi oleh Tjuk K Sukiadi)

Page 8: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

8 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

8 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Satiti Ingastrin

J u l i a S u r y a k u s u m a p e r n a h mengandaikan dalam salah satu esainya, ‘SOS! Psyche in Crisis!’, keadaan psyche masyarakat Indonesia dengan psyche seseorang. Hasilnya adalah bahwa ia mendapati beberapa karakter masyarakat Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia di samping memiliki karakter yang terkenal ramah bagi bangsa lain, juga memiliki karakter-karakter gelap seperti tidak dewasa (immature), penakut (fearful), tidak berdaya (powerless), irasional (irrational), dan memiliki kesulitan dalam

mengatur diri (difficulty in managing ourselves). Pendapat Julia Suryakusuma ini tentu sangat bisa diperdebatkan sebenarnya, namun dalam beberapa kasus, argumen-argumen beliau memiliki banyak pembenaran. Salah satunya adalah dalam kasus mencontek massal yang diorganisir oleh sebuah Sekolah Dasar Negeri di Surabaya beberapa saat yang lalu.

Baru-baru ini, Surabaya dihebohkan dengan kasus mencontek massal yang pertama kali dilaporkan melalui sebuah radio komunitas terkenal di Surabaya. Kasus ini bermula dari laporan seorang ibu yang

SOROTAN

Psyche Indonesia Dan Kasus Mencontek Massal

Page 9: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

9warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

9warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

mendapati bahwa anaknya tertekan karena menjadi sumber contekan massal di sekolahnya. Sang anak merasa bahwa ia mengkhianati pendidikan ‘jujur’ yang selama ini telah diajarkan. Menariknya lagi, kasus pencontekan ini tidak diawali oleh inisiatif murid, seperti yang biasa terjadi, namun sengaja diatur oleh pihak sekolah agar seluruh murid kelas VI lulus dengan nilai yang baik. Kasus ini kemudian ditindaklanjuti oleh Walikota Surabaya hingga menjatuhkan sanksi bagi kepala sekolah dan beberapa orang guru dari sekolah tersebut. Hasilnya? Keluarga si murid dijauhi oleh tetangga yang kebanyakan juga merupakan wali-wali murid sekolah tersebut. Bahkan, mereka menghendaki keluarga tersebut untuk pergi dari wilayah mereka. Ketika diadakan mediasi di sekolah, wali murid yang lain menolak permintaan maaf keluarga pelapor, bahkan ketika pihak sekolah telah dinyatakan bersalah. Bagi mereka, mencontek adalah sebuah hal yang wajar. Wajar? Benarkah?

Ketika yang benar dan yang salah menjadi logika yang terbalik-balik, dalam kasus ini saya mendapati bahwa argumen Julia Suryakusuma sekali lagi mendapat pembuktian.

TIdak dewasa (immature). Hal pertama yang dikatakan Julia adalah bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter tidak dewasa. Salah satu hal yang paling mendasar dalam ketidakdewasaan ini adalah bahwa bangsa Indonesia masih lebih menyukai hasil daripada proses. Sekolah bukanlah sebuah proses memperoleh ilmu, tetapi sekolah adalah tentang memperoleh nilai. Dalam skala yang lebih besar, bahkan, orang lebih tertarik untuk mengatakan gelar apa yang ia peroleh ketimbang apa yang telah ia pelajari dan apa yang sekiranya bisa ia kontribusikan selama dan setelah masa sekolah. Dengan cara pikir yang demikian, tentu sangat wajar apabila wali murid sekolah tersebut berpendapat bahwa mencontek adalah sebuah hal yang wajar. Tidak penting bahwa anak-anak mereka mengetahui sesuatu atau belajar sesuatu, tetapi nilai atau gelar mereka harus berkata lebih banyak. Maka, tidak mengherankan bahwa nilai kejujuran atau zero tolerance policy seperti yang diterapkan di banyak sekolah lainnya tidak menjadi standar. Namun, karakter macam apa yang sebenarnya ingin dibangun oleh sekolah? Apakah pendidikan itu sebenarnya? Perolehan nilai?

Penakut (fearful), tidak berdaya (powerless), dan kesulitan dalam mengatur diri sendiri (difficulty in managing ourselves). Bangsa Indonesia, bagi Julia, juga merupakan sekumpulan orang yang penakut. Salah satu hal yang menunjukkan hal ini adalah bahwa kebanyakan orang Indonesia sering bersikap egois. Egoisme dan ketakutan ini, menurut pendapat saya, juga merupakan manifestasi karakter tidak berdaya.

Bukankah jika kita merasa tidak berdaya, kita cenderung bersikap egois dan menyalahkan orang lain, alih-alih menunjuk diri sendiri? Hal ini disebabkan karena kita tidak cukup kuat untuk bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri. Salah satu hal lain yang juga terkait adalah bahwa kemudian kita juga menjadi sulit untuk mengatur diri sendiri. Alih-alih bersikap ksatria, kita akan cenderung lebih memilih untuk bertindak emosional dan berlebihan. Karakter-karakter demikian akan kita temukan dalam bagaimana reaksi warga sekolah dalam menanggapi kasus pelaporan pencontekan ini. Mereka, alih-alih mengakui bahwa mencontek adalah perbuatan yang salah, justru membenarkan pencontekan. Mereka juga bersikap egois dengan ingin mengusir keluarga pelapor karena mungkin mereka beranggapan bahwa keluarga pelapor menjadi ancaman bagi mereka.

Irasional (irrational). Salah satu hal yang paling menonjol tentu adalah sikap irasional. Sikap ini jelas muncul melalui absennya logika warga sekolah dalam menilai. Kebenaran bagi mereka menjadi sebuah definisi yaitu bahwa mereka benar selama mereka dibenarkan secara massal dan bahwa mereka berhasil menyingkirkan orang-orang yang mengkritik mereka.

Lalu, apakah sekolah itu? Bagi saya, sistem pengajaran di banyak sekolah di Indonesia dalam kurun waktu 5-6 tahun terakhir sebenarnya telah banyak mengalami perubahan. Banyak sekolah akhirnya menerapkan sistem yang ketika saya masih kecil disebut sebagai Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), entah bagaimana disebutnya sekarang. Tapi saya mengetahui bahwa murid telah mendapat porsi berpikir dan berpendapat yang lebih dari masa saya bersekolah dulu. Namun, satu persepsi yang masih salah adalah bahwa sering kali sekolah dianggap hanya sebagai agen pencetak nilai. Penanaman nilai dan karakter baik tidak dipandang sebagai sesuatu yang penting. Hal lain yang lebih menyedihkan adalah bahwa orang tua sering kali merasa bahwa mereka tidak ada perlu dan merasa tidak harus berperan dalam mendidik anak. Padahal, seharusnya orang tua harus memiliki porsi yang lebih besar dalam penularan sifat-sifat dan karakter-karakter baik, terlepas dari apakah ia bisa membantu putra-putrinya belajar fisika atau matematika. Nilai apakah yang ingin kita wariskan pada anak cucu kita? Apakah hanya nilai A atau 100 yang entah kita dapat dari mana? Atau pelajaran bahwa yang terpenting adalah selalu keberhasilan untuk bangun setelah jatuh?

Even Einstein was once called as an idiot.

1 Julia Suryakusuma adalah seorang feminis dan penulis buku Sex, Power, and Nation (2004) yang merupakan kumpulan esainya yang pernah diterbitkan di berbagai surat kabar dan jurnal, salah satunya di harian yang berbasis di Jepang, Yomiuri Shimbun. Esai “SOS! Psyche in Crisis!” ikut terangkum dalam buku tersebut.

Page 10: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

10 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

10 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Sutopo Wahyu Utomo

SOROTAN

Siapakah pemimpin itu?Dari sudut pandang keimanan, tiap-tiap orang

adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dan bagi keluarganya kalau dia sudah berkeluarga. Tugas pokok pemimpin dalam konteks ini adalah menyelamatkan diri dan keluarganya dari siksa api neraka. Dalil ini menggambarkan dengan jelas bahwa kearah manakah posisi sesorang kalau dia berhasil atau gagal menjadi pemimpin. Alangkah indahnya hidup ini, jika banyak orang yang sukses menjadi pemimpin. Sayang perjuangan untuk menegakkan dalil ini sering terlambat. Atau orang sengaja melambatkan diri, karena menunggu kalau masa tua sudah datang.

Dalam kehidupan sosial pemimpin adalah seseorang yang dipercaya dan diberi mandat oleh sekelompok orang sebagai pengelola segenap sumber-sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bersama. Ada kontrak sosial antara pemimpin dan yang dipimpinnya yang didasarkan pada kebersamaan, saling kenal dan saling percaya baik karena prestasi maupun karakter termasuk didalamnya integritas pribadi sang pemimpin. Pemimpin seperti ini tidak pernah meminta untuk dijadikan sebagai pemimpin. Apalagi minta imbalan dan penghargaan, maka ketika ia memimpin tidak menjadi lebih kaya dari kondisi sebelum menjadi pemimpin. Dia tidak akan

PEMIMPIN KHAYALAN, KHAYALAN PEMIMPIN, DAN KHAYALAN RAKYAT

Page 11: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

11warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

11warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

menempatkan diri sebagai orang yang paling enak, paling didahulukan dari aspek pembagian rezeki, paling kenyang, dll sebagaimana terjadi pada kepemimpinan feodalisme. Dia sadar betul kalau sampai ada orang yang dipimpinnya kelaparan, sedangkan dia tidur nyenyak karena kenyang, tinggal tunggu saja jatuhnya pengadilan Allah. Jadi seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab spiritual yang sangat berat. Tidak heran jika Allah memberikan penghargaan surga bagi pemimpin yang adil.

Unsur paling penting dalam bekerja sama untuk menjapai tujuan bersama adalah adanya penghayatan yang mendalam dan komitmen atas tujuan, sikap dan nilai-nilai serta norma operasional, sehingga tercipta satu kesatuan visi, persepsi, dan aksi yang kemudian menjadi dasar kontrak sosial antara pemimpin dan yang dipimpin dalam rangka mencapai visi tersebut. Inilah figur dari pemimpin yang sebenarnya atau sejati. Pemimpin sejati berangkat dari kondisi informal, pengakuan dan penghargaan informal pula. Keadilan dan kebersihan pribadi serta ridho Allah adalah titiannya. Oleh karena itu tak perlu ada fit and proper test, kampanye, debat publik, pengawas, pemasangan foto-foto di tepi-tepi jalan, serta panitia pemilihan. Juga tidak ada coblosan atau contrengan, sehingga juga tidak ada serangan fajar dan tim sukses. Mungkin pemimpin seperti ini hanya ada dalam dongeng atau masyarakat kuno, dan pada ruang lingkup kecil. Wujud riil dengan demensi yang berbeda adalah para rasul dan yang terakhir adalah para sahabat pada jaman Nabi Muhammad SAW yang konsep dan ketauladanan kepemimpinannya berlaku sepanjang massa. Sesudah itu tinggal menjadi dongeng belaka. Sekarang tipologi pemimpin demikian ini dianggap khayal, namun selalu dikhayalkan oleh rakyat disertai harapan akan lahir ke dunia suatu saat nanti. Di Jawa ada khayalan tentang ratu adil, satrio piningit, dan lain-lain yang sebenarnya adalah bentuk khayalan wong cilik tentang gambaran dan datangnya pemimpin ideal.

Ketika Indonesia belum merdeka muncul sederetan panjang pemimpin yang berkhayal untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Bahkan pemimpin seperti ini berestafet lintas generasi. Risiko yang mereka hadapi tentu luar biasa besarnya dan tak ada harta atau imbalan materiil sedikit pun yang mereka peroleh. Bahkan mereka mengorbankan jiwa, raga dan hartanya. Oleh karena itu sebagian dari nama-nama mereka yang tercatat, kemudian dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Menjelang Indonesia merdeka lahir sebuah pernyataan hasil khayalan para pemimpin sejati bangsa ini, sebuah dokumen yang diberi nama “Piagam Jakarta”. Ketika Indonesia merdeka ternyata piagam ini ditempatkan sebagai pembukaan Undang-undang Dasar 1945

dengan sedikit perubahan.

Cara Memilih PemimpinReformasi menghasilkan amandemen terhadap

UUD 45 yang dulu dianggap sakral. Pada waktu itu amandemen ini dianggap prestasi yang paling tinggi dan paling mendasar terhadap kehidupan bernegara dan berbangsa. Tetapi tetap ada kelompok yang kecewa dengan amandemen tersebut. Banyak perubahan yang diwujudkan akibat dari amandemen tersebut. Reformasi, demokrasi, hak asasi, dan anti korupsi menjadi kata-kata yang lebih populer dari pada Pancasila yang salah satunya ada norma musyarawah. Perubahan yang paling signifikan adalah dalam tata cara pemilihan pemimpin bangsa baik pada tingkat nasional mau pun daerah. Dari sistem pemilihan perwakilan menjadi langsung dan suara terbanyak. Padahal dalam ajaran Islam mengikuti kebanyakan orang adalah dilarang. Jika ada kelompok yang berisi banyak orang kemudian ada yang mau mengikuti kelompok itu, alasannya harus bukan karena banyaknya orang yang sudah bergabung, tetapi karena kelompok itu adalah kelompok yang diridhoi Allah. Jika bukan karena alasan ini maka sistem suara terbanyak itu adalah sistemnya Iblis. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dengan sistem suara terbanyak, kita telah memberi izin terjadinya penindasan oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas. Penindasan yang disahkan oleh undang-undang. Padahal para pendiri republik ini jauh-jauh sudah meletakan musyawarah sebagai cara untuk menentukan calon pemimpin.

Dalam kehidupan moderen baik karena alasan kuantitatif maupun kualitatif proses untuk mendapatkan pemimpin seperti di atas dalam skala wilayah yang luas tak dapat digunakan lagi secara penuh. Oleh karena itu dikembangkanlah teknik-teknik pemilihan pemimpin yang diformalkan. Foto, kampanye, booklet, leaftlet, spanduk, selebaran, tanggalan, sovenir, dan lain-lainnya menjadi alat perkenalan diri mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai pemimpin. Ibarat promosi isinya tentu yang baik-baik saja. Sebagaimana biasanya dalam informasi pemasaran bisnis, tidak pernah lengkap dan ditil; informasi pemasaran politik demikian juga. Jika cara ini masih belum mencukupi atau diyakini untuk dapat mencapai suara terbanyak maka ditambahkan upaya-upaya lain seperti politik uang, penyuapan, mengatur blanko pungutan suara, memanipulasi penghitunggan suara, dan yang terakhir adalah “serangan fajar”.

Dapatkah Kebaikan Diperoleh dengan Cara yang Berolok-olokan?

Persaingan atau kompetisi diyakini sebagai cara yang terbaik untuk mencari orang yang terbaik.

Page 12: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

12 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

12 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

SOROTAN

Asumsinya jika kompetisi itu dijalankan sesuai dengan aturan main. Persaingan di dunia politik beda dengan persaingan di dunia olah raga. Tak ada seorang pun yang berani menantang juara dunia bela diri apa pun jika dia bukan seorang pebeladiri sekalipun dia punya banyak uang dan banyak pengikut. Atau anda jangan coba-coba mengikuti balap motor bersaing dengan the Doctor, Lorenzo, Stoner, Pedrosa dll, jika tidak punya ketrampilan di bidang ini. Di bidang olah raga orang dapat langsung tahu diri bahwa dirinya tak memiliki kualitas yang proporsional. Demikian pula di bidang seni. Tetapi lain halnya dengan persaingan sosial termasuk didalamnya politik. Persaingan di bidang sosial banyak orang yang tahu diri, karena tidak dapat mengukur potensi dirinya. Ada bentuk keputusasaan yang kurang disadari, yaitu berkembangnya ungkapan memilih yang terbaik dari yang terburuk. Inilah khayalan masyarakat terhadap orang-orang yang mencalonkan diri sebagai pemimpin. Orang-orang “tidak tahu diri” itu menaikkan harga tawarnya dengan cara “black campaign”. Pola kampanye politik adalah membaik-baikkan diri sendiri dan kelompoknya, di sisi lain menganggap lawan politik kurang baik. Atau secara tersamar ingin menyampaikan bahwa “sayalah yang terbaik”. Frasa serupa ini pernah digunakan oleh Muhammad Ali si petinju legendaris. Tetapi kemudian disadarinya bahwa yang terbesar adalah Allah SWT. Ada perbedaan lagi yang kini berkembang di Indonesia, yaitu menebarkan kekurangan, kelemahan, dan keburukan lawan politik sehingga rasanya tak ada hari tanpa olok mengolok di media massa. Dengan model interaksi politik seperti ini, sangatlah sulit diharapkan adanya kebersamaan bahwa kita adalah satu nusa, satu bangsa serta satu tujuan bersama. Kita tak mungkin mendapatkan kebaikan dari orang lain dengan cara mengolok-oloknya.

Diatas adalah sistem pemilihan suara. Ada fenomena yang menarik yang muncul sejak reformasi, yaitu banyaknya “pemimpin” yang terjerat kasus korupsi. Ada calon pemimpin yang kalah dalam pemilihan dengan akibat rusaknya rumah tangga, rusaknya ekonomi keluarga, bahkan ada juga yang sampai harus menjadi pasien psikiater. Pertanyaannya adakah hubungan antara sistem pemilihan pemimpin seperti yang digambarkan di atas dengan nasib para pemimpin yang terpilih yang akhirnya menjadi penghuni hotel prodeo? Jika ada hubungan, maka masih menyisakan sebuah pertanyaan lain yaitu dapatkah rahmat Allah itu turun melalui pemimpin yang lahir dari jalur rahim iblis? Rasanya sulit, karena jalan menuju rahmat Allah tidak sejalur dengan jalur iblis. Artinya cita-cita kemerdekaan bangsa yang tertulis dalam pembukaan UUD 45 itu semakin

jauh untuk digapai dengan sistem pemilihan yang dikembangkan sekarang ini. Tidak heran jika ada kelompok-kelompok yang ingin kembali ke UUD 45

yang asli, atau sebelum diamandemen. Keinginan ini sah-sah saja dalam negara demokrasi, sebab hal ini

merupakan salah satu khayalan rakyat.

Cuci Otak

S e b a g a i solusi dari perilaku di atas adalah cuci otak. Kalau NII melakukan pencician otak terhadap calon warga negara agar lupa dengan NKRI, cuci otak di sini adalah kembali kepada kepribadian bangsa, kepada nilai-nilai luhur budaya bangsa yang terkristalisasikan dalam Pancasila. Atau jika disederhanakan lagi, menjadi khalifah di muka bumi yang misinya adalah “memayu hayuning bawana” (baca : menjaga kelestarian bumi yang indah ini tetap indah) dengan landasan iman dan taqwa kepada allah SWT.

Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” tampaknya juga tidak diinternalisasikan dengan mendalam sehingga isinya tidak menjadi darah daging bangsa. Soal penghayatan lagu kebangsaan ini tampaknya kalah dengan lagu-lagu pop dll. Lihat saja misalnya duetnya Anang dengan Syahrini. Ini juga menjadi bagian dari pencucian otak.

Kita tidak akan jaya jika kita masih-masih mengelu-elukan keunggulan budaya bangsa lain baik dari Timur maupun Barat. Kita meyakini bahwa bangsa Indonesia sesungguhnya adalah bangsa yang dikaruniai kehebatan oleh Allah SWT, tetapi sayang sekali kita menjadi pembunuh sendiri kehebatan itu dengan cara ingin menerapkan budaya bangsa lain tanpa seleksi dan koreksi. Yang satu ini juga jangan ditinggalkan. Cuci otak anda dulu baru calonkan diri menjadi pemimpin. Stop politik sesat, dan korupsi berjamaah, jangan bawa Bangsa Indonesia ini ke neraka berjamaah pula.

Penulis adalah Pekerja Sosial, Sekum BK3S Jatim.

Page 13: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

13warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

13warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Pada tanggal 15 September 2010 telah diselenggarakan presidential lecture di Istana Negara Jakarta. Dalam pengantarnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakan bahwa pada saat ini adalah Revolusi gelombang kedua yang ditandai oleh penguatan demokrasi. Indonesia menerapkan 4 pilar strategi yaitu : pro pertumbuhan, pro lapangan kerja, pro pengurangan kemiskinan dan pro lingkungan hidup. Selanjutnya Prof. David T. Ellwood, Dekan

Har vard Kennedy S chool Amer ik a S er ik at , meyampaikan 4 syarat penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan yaitu : 1) ekonomi yang kuat, 2) Keunggulan komperatif jangka panjang, 3) Kelembagaan dan Pemerintahan yang kuat dan efektif, 4) Program bagi kaum miskin yang dirancang dengan seksama.

Bagaimana aplikasinya di Provinsi Jawa Timur? Pada diskusi panel yang diselenggarakan oleh ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, tanggal 08 Juni 2011, yang dipandu oleh Dr. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE dengan 4 orang panelis yaitu Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh asistennya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Dr. Untung S. Rajab, Drs. SH, Pemimpin Bank Indonesia Surabaya dan Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur, Sidik Wiyoto, SH.

MH, dapat diketahui bahwa dalam rangka pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, ke 4 syarat sudah menjadi RPJMD 2009 - 2014. Usaha yang dilakukan untuk syarat 1 dilaksanakan revitalisasi pertanian dan argoindustri/agrobisnis, peningkatan industri, ekspor non migas dan pariwisata, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Untuk syarat ke 2 diupayakan peningkatan daya saing industri manufaktur, untuk syarat ke 3 ada upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, peningkatan keamanan dan ketertiban, penanggulangan kriminalitas, penegakan hukum dan hak-hak asasi manusia serta peningkatan kesolehan dan harmonisasi sosial, kemudian mengenai syarat ke 4 strategi Nasional di Provinsi Jawa Timur, sama-sama punya rancangan yang seksama untuk pengurangan kemiskinan dan lapangan kerja. Program utama Nasional : klaster 1 bantuan dan perlindungan sosial, klaster 2 pemberdayaan masyarakat, klaster 3 kredit usaha rakyat, klaster 4 program prioritas, sedang pada tingkat Provinsi Jawa Timur meliputi program renovasi BLK, magang, koperasi wanita, market job fair, pembangunan SMK. Pengentasan kemiskinan dengan metode klaster, klaster 1 bantuan langsung untuk RSTM, klaster 2 untuk RTM dan klaster 3 RTHM.

Pelaksanaan dan keberhasilan program penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan sangat tergantung pada kinerja dan perilaku eksekutif dan juga legislative serta rakyat yang terlibat. Mudah-mudahan pada tahun 2014 sudah dirasakan hasilnya. (M)

Pengurangan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja di Provinsi Jawa Timur

Page 14: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

14 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

14 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

SOROTAN

Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain, menggerakkan orang-orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang disepakatinya. Orang semacam ini adalah orang-orang yang punya kelebihan-kelebihan dibanding dengan orang-orang lainnya dalam kelompok atau komunitas itu. Kelebihan-kelebihan itu tiada lain adalah unsur dasar penghargaan yang berhasil diraihnya kemudian dimilikinya dan menjadi identitas dirinya.

Di dalam masyarakat kita ada beberapa unsur dasar penghargaan yaitu kekayaan, keagamaan, pangkat/jabatan, pendidikan dan sisa-sisa keturunan. Untuk memperoleh unsur dasar penghargaan

unsur penghargaan itu, mungkin kecuali keturunan, melalui proses sosial yaitu interaksi sosial, sosialisasi, internalisasi dan mobilitas sosial baik yang vertikal maupun yang horizontal.

Manusia tidak tumbuh kembang dalam kondisi vacum atau sendirian, tapi hidup dalam kelompok-kelompok besar atau kecil, dalam komunitas-komunitas kecil atau besar. Dalam kelompok atau dalam komunitas itu manusia menjalani proses sosial. Dalam proses sosial itu manusia memperoleh berbagai pengetahuan, ketrampilan, nilai-nilai dan sikap yang membentuk jati dirinya. Berjenis-jenis pengetahuan dan ketrampilan atau keahlian yang diraih orang untuk memenuhi keperluan hidupnya dan melekat didalamnya nilai-nilai dan sikap yang berhasil terbentuk dalam dirinya. Adapun nilai dasar yang universal ada dalam masyarakat yaitu kebenaran, kejujuran, keadilan dan sikap yang santun serta bijaksana.

Dengan model itu manusia melaksanakan mobilitas sosial melalui saluran sosial, saluran ekonomi

PEMIMPIN DAN TANGGUNG JAWABNYA

Machdar Somadisastra

Page 15: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

15warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

15warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

dan saluran politik. Melalui saluran mobilitas itulah terlahir pemimpin-pemimpin informal dan pemimpin-pemimpin formal dalam masyarakat. Seandainya proses sosial itu dilalui dengan wajar dan nilai-nilai dasar yang universal itu terinteraksikan dalam diri pemimpin-pemimpin itu, niscaya akan terlahir pemimpin-pemimpin sejati yang mampu membangun masyarakatnya.

Bagaimana gambaran perilaku pemimpin-pemimpin di lembaga eksekutif kita di skala Nasional, skala Propinsi dan skala Kabupaten/Kota? Walaupun jumlahnya kecil saja tapi perilaku sebagaian kecil itu cukup mengganggu perkembangan masyarakat. Ada yang sudah masuk penjara, ada yang masuk dalam proses pengadilan dan ada pula yang sudah menjadi tersangka. Demikian pula perilaku pemimpin-pemimpin pada lembaga legislative di tingkat Nasional. Propinsi dan Kabupaten/Kota. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mudah-mudahan saja hal ini merupakan penyimpangan sosial kecil saja, namun demikian harus diwaspadai, siapa tau jadi penyimpangan besar. Masalahnya memang dalam masyarakat itu sedang terjadi pergeseran orientasi hidup dari kolektif spiritual menuju individual matrealistik. Gaya hidup konsumtif, hedonisme dan boros, padahal penghasilan pas-pasan dan sebagaian besar warga masyarakat masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Coba perhatikan pula penyakit-penyakit masyarakat yang tidak ada redanya, bahkan terkesan malah berkembang, seperti masalah narkoba, teroris, pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan (kakek membunuh cucu, cucu membunuh kakek, orang tua membunuh anak, anak membunuh orang tua, suami membunuh istri, istri membunuh suami dan lain-lain), penganiayaan, tawuran penduduk antar kampung, tawuran antar pelajar. Hampir terlupakan masalah kemiskinan dan pengangguran, mulai pengangguran tidak terdidik sampai pengangguran terdidik, mengenai masalah yang satu ini Pemerintah sudah punya rencana jangka pendek dan jangka menengah dan tampaknya mulai digarap. Mudah-mudahan berjalan lancar.

Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap penyakit-penyakit masyarakat atau pathologi sosial itu? Pemimpin, sekali lagi pemimpin, baik formal maupun informal. Mereka itu hidup, tumbuh dan berkembang serta dilahirkan oleh kelompok-kelompok

dan komunitas-komunitas. Pemimpin-pemimpin yang harus berupaya menyehatkan pathologi sosial, bersama dengan warganya membangun kepercayaan, mengembangkan solidaritas dan loyalitas, membangun kerjasama, meluruskan kembali tujuan-tujuan kelompok dan komunitas jangka pendek dan jangka panjang.

Alhamdulillah, komunitas besarnya yaitu Indonesia sudah punya filsafat, sudah punya pandangan hidup yang sudah digali dari komunitas yang Bhineka Tunggal Ika. Yaitu Pancasila oleh para pejuang pendiri NKRI tercinta. Generasi sekarang tinggal mengkajinya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Perlihatkanlah ditengah-tengah kelompok, di tengah-tengah komunitas perilaku yang wajar yang menggambarkan kejujuran, kebenaran dan keadilan, perilaku yang arif dan bijaksana sehingga menjadi obat penyejuk masyarakat yang sedang berkembang menuju masyarakat adil dan makmur.

RalatRalat Edisi 43/Januari/2011

Dengan ini kami redaksi warta sosial BKKKS Jawa Timur menyampaikan ralat edisi 43/Januari/2011 sebagai berikut :

Rubrik : TokohHal : 20 alenia 1: Penulisan “Ia anak ketiga dari 9 orang bersaudara,” seharusnya “Ia anak ketiga dari 10 orang bersaudara”. Hal. 21 : alenia 3 : Penulisan “Dalam masa peperangan itu ia bertemu Kapten Sarbini M u c h t a r ” s e h a r u s nya “ D a l a m m a s a peperangan itu ia bertemu Kapten Sabirin Muchtar”

Kami redaksi warta sosial BKKKS Jawa Timur menyampaikan maaf atas kekeliruan tersebut.

Page 16: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

16 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

SIAPA PENYANDANG CACAT GRAHITA ITU?Penyandang cacat grahita, disebut juga

orang dengan “retardasi mental“, adalah orang yang mengalami keterbelakangan mental (Mental retardation) , atau mengalami hambatan mental (Mental handicapped).

Apa itu retardasi mental ?Retardasi mental adalah keadaan dengan

inteligensi yang kurang (sub normal), sejak masa perkembangan, sejak lahir, atau sejak masa anak.

Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan ( seperti juga pada demensia), tetapi gejala utama yang menonjol ialah intelligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligophrenia atau tuna mental atau cacat mental.

Retardasi mental adalah terutama kekurangan intelligensi, sehingga daya guna social dalam diri

seseorang menjadi terganggu. Apa saja yang sering dapat mengakibatkan

terjadinya retardasi mental ? 1. Infeksi / intoxikasi2. Rudapeksa / sebab fisik lain3. Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau

gizi4. Penyakit yang menyerang otak (post natal)5. Kelainan kromosom6. Prematuritas 7. Gangguan jiwa yang berat

Test Inteligensi, seberapa penting ?Hasil test intelligensi bukanlah satu – satunya

patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi mental.

Hasil test intelligensi dapat dipakai sebagai kriteria kemampuan untuk dididik atau dilatih, dan kemampuan sosial atau kemampuan kerja

PENYANDANG CACAT GRAHITA

(Apa, mengapa, bagaimana?)Paito, BKKKS Jawa Timur

16 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

WACANA

Page 17: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

17warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

(vokasional)

Dimana posisi penyandang cacat grahita, dihubungkan dengan kondisi “normal” ?1. Sangat cerdas, dengan intelligensi quotient (IQ)

lebih dari 140 2. Cerdas, dengan IQ 110 – 130 3. Lambat Belajar, dengan IQ 70 – 80 4. Mampu Didik (Debiel) dengan IQ 50 – 70 5. Mampu Latih (Embiciel) dengan IQ 25 – 50 6. Mampu Rawat (Idiot) dengan IQ 0 - 25

Bagaimana Emosi Penyandang Cacat Grahita? 1. Emosi penyandang cacat grahita pada umumnya

selalu labil 2. Kurang dapat merasakan rangsangan yang

timbul dari dalam diri sendiri 3. Kehidupan emosinya rendah 4. Kurang dapat menghindarkan diri dari

rangsangan yang bersifat negatif 5. Dorongan biologisnya berkembang normal 6. Hubungan heteroseksualnya berkembang tidak

normal dalam arti penyandang tuna grahita kurang dapat mengendalikan rangsangan seksualnya terhadap lawan jenis.

7. Kurang bisa menghayati rasa bangga, rasa tanggungjawab, dan solidaritas social.

Bagaimana kepribadian Penyandang Cacat Grahita ?1. Kemampuan berpikirnya kurang 2. Keseimbangan pribadinya kurang konstant

(labiel) 3. Kepribadiannya sering kacau4. Suka mengganggu orang lain5. Kadang bersifat merusak ( destruktif ) 6. Mudah marah dan suka berbuat sesuka hati7. Kurang mempedulikan norma atau aturan yang

berlaku terutama cacat grahita berat. 8. Sering tidak dapat membedakan baik – buruk,

benar – salah, dan sejenisnya. 9. Kurang bisa belajar dari pengalaman

Karakteristik Penyandang Cacat Grahita A. Karakteristik Penyandang Cacat Grahita Ringan. 1. IQ antara 50 – 70 2. Keadaan fisiknya tidak jauh berbeda dengan

anak normal 3. Dapat bersosialisasi 4. Mampu bekerja, tetapi harus (selalu) dalam suatu

bimbingan, pendampingan dan pengawasan 5. Dalam hal-hal tertentu, masih dapat mengurus

diri sendiri, tetapi secara terbatas6. Dapat berbicara dan berkomunikasi, walaupun

perbendaharaan katanya sangat terbatas

7. Emosinya meledak – ledak 8. Sugestibel – mudah dipengaruhi 9. Mudah putus asa 10. Mengalami kesulitan untuk berpikir abstrak

B. Karakteristik Penyandang Cacat Grahita Sedang 1. IQ antara 30 – 50 2. Dapat berlajar dasar akademik sedrhana :

membaca, menulis, berhitung sederhana. 3. Fisiknya agak jauh berbeda dengan anak normal,

sebagian besar mongolid 4. Lambat dalam menanggapi rangsangan 5. Perkembangan fisiknya terlambat : Kadang –

kadang usia 2 tahun belum bisa berjalan; Sering mengalami gangguan bicara.

6. Proses berpikir, ingatan dan perasaan sangat terlambat

7. Penguasaan angka sangat kurang 8. Dapat dikatakan tidak mempunyai gairah

hidup 9. Tidak mampu menjaga diri sendiri dari bahaya 10. Hidupnya banyak tergantung pada orang lain 11. Mengalami kesulitan bersosialisasi 12. Sifatnya egois, dan sukar dikendalikan 13. Kurang mampu melakukan koordinasi gerak

otot tubuh, dan mata. 14. Kurang dalam hal kemampuan untuk merawat

diri sendiri.

C. Karakteristik penyadang cacat grahita berat, dan cacat grahita sangat berat. 1. IQ kurang dari 30 2. Tidak dapat menerima pendidikan secara

akademik 3. T i d a k d a p a t m e n e r i m a p e n d i d i k a n

ketrampilan 4. Perkembangan jasmani dan rohani sangat

sedikit 5. Hidupnya hanya tidur terlentang 6. Buang air kecil maupun besar dilakukan tanpa

kesadaran. 7. Pada tingkat yang berat, masih memiliki insting

primitif, misalnya rasa lapar, haus, panas, dingin dan sebagainya.

8. Mulutnya hampir sela lu terbuk a, dan mengeluarkan air liur

9. Tidak mampu merespon rangsangan atau stimulus.

Pendidikan macam apa yang perlu diberikan kepada penyandang cacat grahita ?1. Pendidikan yang perlu bagi penyandang cacat

grahita ialah baca tulis hitung (calistung). 2. Belajar membaca dan menulis kalimat – kalimat

sederhana.

PENYANDANG CACAT GRAHITA

(Apa, mengapa, bagaimana?)Paito, BKKKS Jawa Timur

17warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 18: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

18 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

18 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

3. Belajar berhitung yang akan berguna untuk kehidupan sehari – hari, mengenal uang dan penggunaannya.

4. Pengenalan lingkungan selektif dan sederhana perlu diberikan.

Pendidikan bagi penyandang cacat grahita ? Untuk apa ?1. Memberikan pengetahuan minimal untuk

hidup 2. Memberikan ketrampilan yang memadai untuk

hidup 3. Dapat hidup mandiri, dalam arti mereka harus

dapat : 4. Mengurus diri sendiri. Jika hal ini sudah dikuasai,

maka harus dapata. Mengurus kegiatan rumah tangga, dan jika

sudah mampu maka b. Mencari nafkah untuk dirinya sendiri,

kemudian c. Mencari nafkah untuk keluarga, jika

memungkinkan.

Latihan-latihan lain apa saja yang perlu diberikan kepada penyandang cacat grahita?1. Toiletery 2. Mandi dan berhias 3. Mengenakan pakaian, dan melepas pakaian 4. Makan dan minum 5. Menyapu, mencuci piring, gelas dan lain

sejenisnya. 6. Mengunci dan membuka

pintu atau jendela 7. Memasak sederhana : Mie

instan, tahu, tempe, telur, susu

8. Berbelanja di pasar atau supermarket

9. Menggunakan alat – alat listrik

10. Bepergian dengan naik bis kota, bemo, kereta api atau bis cepat

11. L a t i h a n m o r a l , y a i t u m e n y i k a p i s e s u a t u , m e n g e n a l i d a n membeedak an baik – buruk, benar – salah, dan sebagainya.

Bagaimana kalau penyandang Cacat Grahita tidak memperoleh pendidikan dan pelatihan yang diperlukan ?1. Akan menjadi beban keluarga, karena mereka

selalu tergantung pada orang lain.2. Akan menjadi beban masyarakat, manakala

keluarganya tidak peduli 3. Atau akan menjadi anak terlantar, kalau

masyarakat pun tidak peduli.

Bagaimana jika penyandang cacat grahita ingin menikah ?1. Bolehkan mereka mempunyai anak ?2. Kalau boleh : Bagaimana mereka merawat,

mengasuh, dan membesarkan anak mereka ?3. Apakah Keluarga lainnya bersedia merawat,

mengasuh ………….. dst 4. Kalau tidak boleh : Bagaimana jalan keluarnya ?5. Dikebiri ? KB permanen ?6. Banyak persoalan yang harus dipikirkan, dan

dipertimbangkan. 7. Dan mungkin banyak kontroversi nya

Itulah perlunya.....

Meningkatkan Kepedulian Keluarga dan Masyarakat pada

Kehidupan, Nasib dan Hari Depan Penyandang Cacat Grahita

Page 19: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

19warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Nama lengkap Rr. Suprapti Katidjo, Lahir di Karisidenan Besuki Situbondo pada tanggal 12 April 1950, dalam kesehariannya biasa dipanggil dengan nama Bu Prapti. Dengan memulai pendidikan di Sekolah Rakyat yang lulus pada tahun 1962, dan lulus pendidikan SMPN Kalianget Tahun 1965. Pada Tahun 1967 menikah dengan seorang anggota TNI AD yang bernama KATIDJO dan dikaruniai 4 (empat) orang anak, 3 laki-laki dan 1 orang perempuan. Saat ini berdomisili di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Gang 28 No. 03 Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

19warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Pada awalnya saya mengenal kegiatan sosial saat saya tergabung dalam organisasi istri TNI (PERSIT). Ketika suami saya pensiun saya kembali ke Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik (tempat kelahiran) dan disinilah saya terpanggil untuk mulai merintis berbagai kegiatan s o s i a l . A t a s panggi lan j iwa sosial saya mulai b e r g a b u n g dengan PSM d i D e s a Randuagung pada tahun 1974.

Page 20: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

20 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

20 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Pertama kali saya ditawari oleh kepala Desa Randuagung untuk mengikuti pelatihan dasar PSM pada tahun 1980 yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Meski saya harus meninggalkan keluarga untuk kegiatan tersebut, saya sangat bersemangat mengikuti pelatihan tersebut guna menambah wawasan saya tentang kegiatan sosial. Pelatihan tersebut berlanjut dengan pelatihan PSM lanjutan dan pelatihan PSM pemantapan pada tahun 1994.

Setelah pelatihan tersebut saya memanfaatkan ilmu yang telah saya peroleh dengan mencoba menginventarisir dan menganalisa beberapa permasalahan sosial yang ada di Kabupaten Gresik bersama teman-teman PSM Desa Randuagung. Setelah melakukan inventarisir dan menganalisa PMKS yang ada, saya mencoba untuk melakukan pendekatan dan sosialisasi tentang permasalahan sosial dan penanganannya kepada ibu-ibu Jama’ah Yasin dan Tahlil yang ada di Desa Randuagung. Alhamdulilah gayung bersambut Ibu-Ibu Jama’ah Yasin tersebut sangat antusias kegiatan sosial tersebut, dengan mengadakan iuran sosial rutin.

Dari pendekatan tersebut ternyata hasilnya cukup signifikan karena kami mampu memberikan beasiswa pada anak Yatim Piatu dan keluarga Tidak Mampu sebanyak 15 anak SD, uang yang dinamakan JIMPITAN GEBOKAN. Kegiatan penyantunan anak yatim berlanjut sampai sekarang.

Kegiatan perdana tersebut semakin menambah semangat dan kepercayaan kami bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, apalagi upaya untuk melakukan tugas yang sangat mulia yaitu Upaya Penanganan masalaha PMKS. Saya sadar bahwa penggalian PSKS tidaklah mudah, membutuhkan pendekatan dan sosialisasi yang bersifat terus menerus untuk menumbuhkan sayap lagi pada Ibu-Ibu PKK dengan memperkenalkan beberapa pekerjaan sosial, ternyata sambutan dari Ibu-Ibu PKK sangat baik dan mendukung kegiatan PSM. Berawal dari PKK di Desa

Randuagung, kami mencoba untuk menjangkau desa-desa yang ada di Kabupaten Gresik.

Hasil dari beberapa pendekatan yang dilakukan akhirnya banyak PSM yang bisa kami tangani, diantaranya :1. Santunan yatim piatu2. Santunan pada penyandang cacat3. Santunan korban bencana alam4. Pemberdayaan keluarga miskin5. Pendampingan LPP (Lembaga Pemberdayaan

Perempuan) pada wanita rawan sosial ekonomi

6. Pendampingan terhadap lanjut usia produktif7. Pendampingan KUBE (Kelompok Usaha

Bersama)Keberhasilan tersebut kami rasakan sebagai bagian

dari perjuangan, karena moto yang kami tanamkan adalah “KEHIDUPAN AKAN BAHAGIA APABILA BISA MEMBAWA MANFAAT BAGI SESAMA”

Berbagai upaya yang telah kami lakukan akhirnya saya berhasil meraih juara 1 PSM teladan di tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 1996 dan Juara II PSM Teladan Tingkat Nasional. Dari berbagai penghargaan tersebut kami dipercaya untuk memimpin FK-PSM Kabupaten Gresik pada tahun 2004. Bahkan ketika pada tahun 2008 kami bermaksud untuk mengundurkan diri dikarenakan usia namun teman-teman memilih saya kembali untuk kepengurusan sampai tahun 2013 karena kredibilitas dan komitmen dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Menyenggarakan pengobatan gratis bagi warga miskin

Menyalurkan bantuan PT. Petrokimia Gresik kepada para janda yang mempunyai usaha dagang di Randuagung Gresik

FK-PSM Kabupaten Gresik periode 2008-2013 adalah bentuk dari Regenerasi, dengan melakukan terobosan-terobosan baru dan memperluas jaringan. Kami mencoba untuk melakukan sinergitas program pada semua lintas sektoral yang ada bahkan CSR pada perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik. Kami dan seluruh pengurus FK-PSM saling bahu membahu melakukan penyelenggaraan sosial yang ada di Kabupaten Gresik.

Page 21: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

21warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

21warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Pada bulan Desember tahun 2010 kami menerima PENGHARGAAN SATYA LENCANA KEBAKTIAN SOSIAL dari PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, pada tahun yang sama pula salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik (PT. Petrokimia Gresik) mengundang kami untuk melakukan sinergi program CSR (Corporate Social Responsibility) di Kabupaten Gresik. Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT perjuangan kami ternyata tidak sia-sia.

Sinergi program CSR yang dipercayakan PT. Petrokimia Gresik pada kami antara lain :1. Pemetaan PMKS di wilayah ring IA (Kelurahan

Lumpur, Kelurahan Tlogo Pojok Kecamatan Gresik dan Desa Roomo) yang kami lakukan pada bulan Oktober 2010.

2. Pembinaan dan pelatihan wanita rawan sosial ekonomi dan pengangguran kami laksanakan pada 31 Januari 2011.

3. Pemberian modal usaha untuk wanita rawan sosial ekonomi dan lansia produktif kami lakukan pada bulan 02 Februari 2011.

4. Pemetaan wilayah untuk pelatihan ketrampilan kulit perca yang kami laksanakan pada bulan Maret s/d April 2011.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rr. Suprapti KatidjoTempat/tanggal lahir : Situbondo/ 12 April 1950Alamat : Jl. Dr. Wahidirn Sudirohusodo XXVIII / 03 Kebomas GresikStatus : MenikahAgama : Islam

A. Pendidikan ;1. Sekolah Rakyat Gadis Tahun 1956 – 19622. SMP Tahun 1962 – 1965

B. Pengalaman Organisasi ;1. 1974 – 1985 ; Pengurus PERSIT KARTIKA CANDRA KIRANA Yonif 514 KOSTRAD BONDOWOSO2. 1985 – 1991 ; Pengurus PERSIT KARTIKA CANDRA KIRANA KODIM 0817 Kabupaten Gresik3. 1985 – sekarang ; Kader PKK Desa Randuagung 4. 1985 – 2000 ; Ketua PKK RW 02 Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Gresik.5. 1985 – 2007 ; Ketua Pekerja Sosial Masyarakat ( PSM ) Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Gresik.6. 1999 - sekarang : Ketua Persatuan Istri Purnawirawan ABRI Kabupaten Gresik7. 2004 – sekarang : Pengurus Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Gresik8. 2004 – 2007 : Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat ( FK PSM ) Kabupaten Gresik Periode I9. 2005 – sekarang : Pengurus Primer Koperasi Purnawirawan ABRI ( PRIMKOPPABRI ) Kabupaten Gresik 10. 2006 – sekarang : Pengurus Himpunan Wanita Pekerja Rumahan Indonesia ( HWPRI ) Propinsi Jawa Timur 11. 2006 – sekarang : Ketua Himpunan Wanita Pekerja Rumahan Indonesia ( HWPRI ) Kabupaten Gresik 12. 2007 – sekarang : Pengurus Dewan Harian 45 Kabupaten Gresik 13. 2007 – sekarang : Pengurus Pusat Koperasi Purnawirawan ABRI (PUSKOPPABRI ) Propinsi Jawa Timur14. 2008 – sekarang : Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat ( FK PSM ) Kabupaten Gresik Periode II

C. Penghargaan :1. 1996 : PSM teladan Propinsi Jawa Timur Juara I2. 1996 : PSM Teladan Nasional Juara II3. 2002 : Kader Berprestasi dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) Kabupaten Gresik4. 2003 : Kader TIM Penggerak PKK Yang Telah Mengabdikan Diri Selama 18 Tahun dalam Menuju Keluarga Sejahtera5. 2008 : Juara II Lomba Kader PKK Desa / Kelurahan Berprestasi Tahun 2008 dari TIM Penggerak PKK Kabupaten

Gresik.

Memberikan pelatihan potong rambut dalam rangka pemberdayaan perempuan di Kec. Benjeng Gresik

Banyak harapan yang masih banyak lagi yang kami impikan dan angankan, yaitu sinergitas dalam penyelenggaraan kegiatan sosial antara semua pihak atau seluruh PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial) baik PSM, Pemerintah, Dunia Usaha, LSM, Perguruan Tinggi, Ormas dan masih banyak lagi. Insya Allah dengan bersatunya semua pihak, harapan kita semua dapat terwujud. Amin amin yarobbalallamin.

Page 22: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

22 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

22 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 23: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

23warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

23warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 24: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

24 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 25: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

25warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 26: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

26 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 27: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

27warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Kampus Khusus untuk Mahasiswa Istimewa

Dari balik pagar putih rumah bertembok merah marun itu tersembul sebuah spanduk bertulisan "Rumah Kampus". Inilah kampus khusus untuk lulusan jenjang sekolah menengah atas dari lingkungan sekolah luar biasa.

Rumah Kampus berlokasi di Jalan Kramat Asam Raya Nomor 16, Kelapa Mas, Utan Kayu. Kini ada 12 mahasiswa menuntut ilmu di kampus ini. Semuanya laki-laki. Usia mereka 25 sampai 38 tahun, bukan belasan seperti anak kuliahan pada umumnya.

Kampus ini berdiri sejak Maret 2008. Idenya berawal jauh dari penolakan sejumlah sekolah dasar terhadap anak Endang Rahayu yang tunagrahita dan memakai kursi roda."SD saja ditolak, apalagi nanti di universitas,” kata Endang dalam sebuah wawancara, beberapa waktu yang lalu. Kekhawatiran Endang menjadi kenyataan ketika perguruan tinggi pun menolak anaknya.

Sejak itulah Endang mencoba merajut mimpi, membangun universitas untuk anak-anak dengan keterbatasan. Karena uang untuk menyewa gedung tak ada, Endang menyulap rumah tipe 56 milik orang tuanya menjadi Rumah Kampus.“Walau di rumah, suasananya dan mata pelajarannya seperti di kampus,” ujarnya.

Ikhwanuddin adalah dosen matematika dan komputer di Rumah Kampus. Pelajaran matematika yang ia ajarkan disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengenal mata uang untuk urusan jual-beli."Di sini enggak diajarkan perhitungan yang rumit.Yang penting konsepnya, lebih aplikasi,"kata Ikhwanuddin.

Tak mudah mengajarkan matematika, juga soal uang, kepada anak-anak istimewa yang punya kemampuan intelektual berbedabeda ini. Biasanya, dalam satu kelas, mereka dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing. Butuh kesabaran untuk mengajar mereka.

Toh, ada juga mahasiswa yang tergolong menonjol. Rendy Tengger,misalnya. Dia sampai disebut "master matematika"oleh temantemannya. Sebagai anak tunagrahita, Rendy bisa menghitung bilangan hingga puluhan ribu. Karena itu, ia kerap mendapat materi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dibanding

untuk teman-temannya.Ikhwanuddin juga mengajar kelas komputer. Tiap

kelas komputer dibatasi untuk empat sampai lima mahasiswa, sesuai dengan jumlah komputer yang tersedia, yaitu empat unit. Hasilnya? “Mereka sudah pada bisa bikin blog,”kata Ikhwanuddin.

Mahasiswa di Rumah Kampus juga belajar seluk-beluk perikanan. Dosennya didatangkan langsung dari Institut Pertanian Bogor. Dengan alat peraga dua akuarium, para mahasiswa belajar cara pemeliharaan ikan, dari memberi makan ikan sampai membersihkan akuarium.

Sejak 2009, IPB menyelenggarakan program diploma di Rumah Kampus. Menurut Endang, mata pelajaran inti program itu meliputi budidaya ikan, budidaya tanaman hias, dan pengolahan pangan. Di luar itu, masih ada mata kuliah umum, seperti komputer, matematika, akuntansi sederhana, wirausaha, manajemen perusahaan, etika pengembangan diri, dan bahasa Inggris."Setiap Jumat suka ada dosen tamu,"ujar Endang.

Dengan segala keterbatasan, Endang optimistis lulusan Rumah Kampus bisa berkarya setelah kuliah. Buktinya, ada satu lulusan yang direkrut Percetakan Negara Republik Indonesia. Endang berharap ada lebih banyak lagi perusahaan menjalin kerja sama.

AYU POERNAMANINGRUM (KBR68H)[email protected]

27warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

REALITA

Page 28: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

28 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAWBERSAMA PARA LANJUT USIA HOME CARE BK3S JAWA TIMUR

Tanggal 28 Februari 2011, mendekati akhir bulan Maulud tidak menjadi halangan untuk mengagungkan dengan memperingati hari lahirnya junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang tepatnya Maulud Nabi pada tanggal 15 Februari 2011. Hal itu karena kecintaan dan kebesaran Rosullulah maka para ibu-ibu lanjut usia bersama pengurus BKKKS Jatim, Pengurus Yayasan BK3S dan karyawan serta para pendamping melaksanakan acara Maulud Nabi dengan penuh antusias dan didukung oleh Ketua Umum BK3S yaitu Bapak Dr. H. Tjuk Kasturi Sukiadi,SE yang sangat menaruh perhatian besar kepada para lanjut usia.

Walaupun acara ini sederhana namun sangat berkesan bagi para lanjut usia yang seharian hanya berada dirumah dengan merasa kesepeian karena keluarga pada bekerja. Apalagi dalam mengikuti acara Maulud ini selalu didampingi oleh para pendamping masing-masing. Para pendamping dengan sabar, ikhlas menuntun/menggandeng para lansia binaannya untuk mengatur duduknya diruangan pertemuan. Bila pakaiannya kurang rapi dirapikan, bila kerudungnya melorot dibetulkan seperti kepada orang tuanya sendiri.

LIPUTAN KHUSUS

28 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 29: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

29warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Karena ruangan pertemuan ber AC dan dingin, maka para mbah-mbah lansia mulai ada yang kedinginan, ada yang batuk-batuk dan terpaksa salah satu AC diruangan dimatikan dan para pendamping mulai menghampiri para lansia untuk menggosok badan mbah-mbah dengan minyak kayu putih, bahkan ada yang keluar untuk meredakan batuknya, maklum para lansia pada umumnya sudah usia 60 tahun keatas.

Acara memperingati Maulud Nabi dimeriahkan dengan khasidah yang pemainnya berasal dari para pendamping dan masyarakat Tenggilis Mejoyo setempat. Kelompok khasidah di Tenggilis Mejoyo ada dua kelompok pemainnya sama terdiri para pendamping dan masyarakat, sedangkan yang membaca ayat-ayat suci AL-Quran juga dari para pendamping Home Care. Dengan adanya hiburan tersebut mbah-mbah sangat senang dengan tekun mengikuti terus tidak ada yang minta pulang karena merasa terhibur.

Pada acara Maulud Nabi Besar Muhammad SAW tersebut Bapak Dr. H. Tjuk Kasturi Sukiadi menyampaikan sambutan dan penjelasan mengenai Home Care binaan BK3S yang telah berjalan + 2 tahun dan memang bisa diterima di masyarakat Tenggilis Mejoyo. Menurut beliau pelayanan lansia dengan sistim home care pendekatan pelayanan berbasis keluarga dan masyarakat yang didampingi oleh pendamping dengan biaya lebih murah, lebih aman dan nyaman sedangkan

pelayanan dalam Panti biaya mahal, kedekatan keluarga dan kedekatan masyarakat kurang perhatian dan kurang nyaman serta terbatas kapasitasnya. Oleh karena itu menurut beliau Home Care lansia perlu dikembangkan bukan hanya di Surabaya tapi seluruh Jawa Timur. Bahkan secara nasional model home care ini kebutuhan dasar lanjut usia secara wajar diperoleh oleh para lansia dan disamping itu dapat diterima dikeluarga dan masyarakat.

Acara ini dihadiri pula Ketua Pembina Yayasan BK3S Bapak H. Wawan Setiawan, SH, para undangan lainnya diantaranya Walikota Surabaya Ibu Hj. Ir. Tri Rismaharini yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Bapak Dr. Eko Haryanto

Akhir acara diisi dengan siraman rohani dengan tema “Menyayangi Lansia = Mempersiapkan Diri Untuk Mendapatkan Kasih Sayang Dihari Tua”. Siraman rohani dibawakan oleh Ibu Hj. DR. Udji Asiyah.

Uraiannya sangat menarik dan begitu pula cara membawakannya mudah diterima dengan selingan-selingan yang menyejukkan/menyegarkan dan dengan uraian dan pertanyaan yang lucu-lucu sehingga para lansia merasa terhibur dan mendengarkan dengan tekun serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari ustadjah dengan senang dan serentak. Acara berakhir pada jam 13.00 dengan ramah tamah antar lansia, pendamping dan pengurus BK3S.

MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAWBERSAMA PARA LANJUT USIA HOME CARE BK3S JAWA TIMUR

29warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 30: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

30 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

REKREASI BERSAMA LANSIA YANG MENYENANGKAN

Tanggal 18 April 2011 jam 07.00 pagi didepan halaman Yayasan BK3S Jatim sudah agak rame dimana pada waktu itu para nenek-nenek (embah-embah) Home Care lansia Tenggilis Mejoyo akan diajak rekreasi berkeliling Kota Surabaya terus menyeberang ke Madura lewat Jembatan Suramadu yang indah.

Jam 07.00 pagi para lansia sudah datang ada yang dengan pendamping, ada yang diantar oleh cucunya dan keluarganya. Jam 07.30 semua lansia sudah berkumpul bersama dengan pendamping dan Pembina Yayasan BK3S Jatim, mereka kelihatan senang saling bersalaman dan rangkulan antar lansia, mungkin mereka jarang ketemu. Program rekreasi lansia merupakan salah satu program dalam kaitan hari lansia yang jatuh pada bulan Mei yang nanti juga akan diselenggarakan oleh Yayasan BK3S Jatim.

Sangat mengasikkan berpergian dengan para lansia, untuk diketahui kalau dirumah para lansia ini mengeluh rasa sakit, maklum karena mereka memang sudah usia rata-rata 60 tahun keatas bahkan sudah ada yang usia

80 tahun lebih.Para nenek-nenek (embah-embah) saling beriringan

naik ke bis yang diawasi dan dibantu oleh para pendampingnya yang didahului sebelumnya foto bersama. Rekreasi berkeliling Surabaya untuk nostalgia para lansia pada waktu muda, pada saat sekarang kota Surabaya sudah banyak berubah.

Di bis nenek-nenek (embah-embah) ditanya apakah sudah pernah ke Madura, mereka menjawab serentak belum pernah apalagi ke Suramadu, mereka menjawab serentak belum pernah. Kegembiraan para lansia terlihat pada raut muka, senang dan bahagia serta pada umumnya mereka tidak mengantuk, didalam bis ada yang mengumandangkan suaranya dengan mendendangkan Sholawat Nabi, para lansia pada umumnya mengikuti pengajian rutin di RT/RW nya masing-masing, bahkan sejak muda sudah pandai membaca Al Quran, maka pada waktu berdendang mereka tidak canggung mengumandangkan Sholawat Nabi secara jelas dan fasih.

LIPUTAN KHUSUS

30 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 31: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

31warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Sepanjang jalan dipandu oleh Pembina Home Care lansia Yayasan BK3S Jatim Bpk. Drs. Soeroso dan Bpk. Prof. Dr. Ir. Soenarjo memberi penjelasan tentang keadaan dan perubahan - perubahan Kota Surabaya mulai keluar dari halaman Yayasan BK3S Jatim menuju Wonokromo lewat tempat yang bersejarah - Kebun Binatang - Kantor Gubernur - Tunjungan - Blauran - Tugu Pahlawan terus ke kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Perjalanan dilanjutkan lewat Jembatan Merah - Kembang Jepun - Kapasan menuju Jembatan Suramadu.

Pada waktu lewat jembatan Suramadu para lansia berdiri melihat keindahannya pemandangan. Karena lalu lintas di Kota Surabaya ketika itu kebetulan tidak padat maka bus sampai diseberang jembatan lebih awal dari jadwal dan diputuskan untuk menghabiskan waktu dengan tambahan obyek wisata jembatan kebanggaan rakyat Jawa Timur yang membentang diatas Selat Madura. Perjalanan diteruskan ke Bangkalan, jam 11.00 putar kembali dari Bangkalan menuju rumah makan Suramadu dengan menempuh rute yang berbeda untuk makan siang. Didalam bis yang ber AC para nenek-nenek

31warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

pak RT/RW nya, Bapak Lurah, Bapak Camat, Bapak/Ibu Pembina. Tebak tebakan bukan hanya untuk para lansia juga bagi pendamping.

Para nenek-nenek (embah-embah) ditanya acara rekreasi, mereka minta diadakan lagi juga dijawab secara spontan dan serentak. Mereka tidak ada yang mengeluh sakit, pusing, ngilu, cekat cekot dll. Hasil evaluasi kegiatan rekreasi ini :1. Rekreasi sangat dibutuhkan bagi para

lansia untuk hiburan.2. Rekreasi merupakan terapi, karena tidak

ada keluhan-keluhan seperti dirumah, baik rasa sakit, kesendirian, masalah keluarga dll.

3. Demikian juga permainan-permainan ringan menambah kebugaran bagi semuanya

Walaupun acaranya sederhana tapi dapat membantu tertawa semua, bahkan yang punya rumah makan juga ikut menikmati keceriaan para lansia. Bagi mereka yang bisa menebak/menjawab benar dapat hadiah. Jam 13.00 acara selesai, waktu pulang nenek-nenek (embah-embah) membawa hadiahnya dan makanannya untuk oleh-oleh cucunya.

Jam 13.30 pulang ke Surabaya setelah para lansia mengabadikan kunjungan mereka dengan foto bersama di Rumah Makan Suramadu. Rekreasi yang diselenggarakan oleh Yayasan BK3S Jatim bagi para lansia peserta Home Care lansia dari Kelurahan Tenggilis Mejoyo sampai kepada akhir dan semua pihak yang terlibat menyimpan kenangan manis yang sangat menyenangkan.

Surabaya, awal Mei 2011

(embah-embah) tidak kedinginan atau masuk angin bahkan tidak ada yang kepingin buang air kecil, layaknya orang tua yang sudah berumur, mereka sehat semua.

Baru sampai di rumah makan para lansia berusaha bergegas turun untuk menuju kamar kecil, para pendamping sibuk untuk membantu lansia dampingannya agar bisa tertib dan teratur. Para lansia kembali lagi menuju pendopo rumah makan yang telah disiapkan makan siang jam 11.30, acara dimulai dibuka oleh Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE, beliau merasa ikut bahagia dalam penyelenggaraan rekreasi bersama ibu-ibu lansia, mudah mudahan Ibu lansia bahagia, senang dan merasa terhibur dengan rekreasi ini.

Kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama, setelah itu acara diteruskan oleh pendamping Ibu Charles sebagai pembawa acara permainan yang lucu - lucu yaitu tebak-tebakan yang harus dijawab seperti : siapa nama

Page 32: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

32 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

RENUNGAN

32 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulan. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah Kebiasaan (Aristoteles)

Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan adalah substansi yang sangat kuat melekat pada diri kita. Karena terbiasa dan sering merupakan pola yang tidak disadari, maka kebiasaan terus menerus, setiap hari, mengekspresikan karakter kita, dan menghasilkan keefektifan kita atau ketidak ekfektifan kita.

Sangat disayangkan, di masyarakat, banyak terjadi kebiasaan yang tidak efektif. Diantaranya sebagaimana diungkapkan oleh Fatchul Mubin Hamid (Mutiara Pustaka, 2007) ada 199 kebiasaan yang keliru, yang telah berjalan, ‘aman’, dan dianggap benar, 27 diantaranya kebiasaan yang keliru seputar sholat. Tentu saja ini sangat memperihatinkan. Mengutip kalimat Fatchul ” Kebiasan-kebiasaan yang keliru hanya akan menjauhkan dari kebaikan dan Rahmat Allah. Dan sebaliknya justru akan mendatangkan Azab-Nya. Berupa musibah dan hambatan dalam menjalankan

kehidupan.” (Kita berlindung kepada Allahdari hal ini). Hal ini terjadi kerena sikap ikut-ikutan, tanpa filter berpikir sehingga terjadi kesalahan beruntun, maka lestarilah kesalahan itu tanpa disadari bahwa hal itu salah, seperti menuliskan kata ’merubah’ (seharusnya mengubah)

Kita tidak bisa mengandalkan kebiasaan

yang terjadi secara kebetulan, atau asal ikut-ikutan. Kebiasaan yang efektif harus dibangun dengan pengetahuan, ketrampilan, dan kemauan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis : apa yang harus dilakukan dan mengapa. Ketrampilan adalah bagaimana (cara) melakukannya, dan kemauan adalah Motivasi; keinginan untuk melakukannya. Untuk menjadikan sesuatu sebagai suatu kebiasan (yang efektif ) dalam hidup kita, kita harus mempunyai ketiganya. Pengetahuan terutama kita peroleh dengan membaca kitab suci, dengan membaca kitab suci kita menjadi tahu apa yang harus dilakukan (perintah Tuhan) dan mengapa (kita harus menghamba kepada-Nya). Dengan memahami isi Kitab Suci terbentuklah Paradigma, mindset dalam memandang kehidupan ini, apa kewajiban kita (sebagai pribadi/individu) dan apa misi kita (sebagai anggota masyarakat) dalam kehidupan ini. Pribadi yang kuat ( karena

melaksanakan kewajibannya beribadah dengan istiqomah) a k a n m e n j a d i a n g g o t a masyarak at yang mampu menjalankan misinya amar ma’ruf nahi munkar.

Bagaimana implementasi operasionalnya, kita mencontoh utusan-Nya (para Rosul). Bila keduanya sudah kita miliki, tetapi tidak ada motivasi yang kuat untuk menjalankannya secara Istiqomah (Berulang-u l a n g ) d e n g a n m e n j a g a stabilitas temperatur batin (tak lapuk kena Hujan tak lekang kena panas) maka kebiasan itu tidak akan terbentuk. Sebaliknya

KEBIASAAN DAN KEPEMIMPINAN

Page 33: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

33warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

33warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

semangat yang tinggi untuk menjalankan ’Ibadah’ namun tidak mengacu pada tuntunan (Contoh Nabi) hanya akan menghasilkan kebiasaan yang tidak efektif. ..... dan kontraproduktif, alias tidak bernilai amal sholeh.

Membangun kebiasaan yang efektif merupakan fungsi pokok kepemimpinan, sebagaimana diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara : ”Ing Ngarsa Sing Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani ”. Untuk menjadi teladan harus dengan karakter bukan dengan ’action’ seperti yang diperankan oleh para penyiar TV yang ramai-ramai pakai jilbab (hanya) ketika momen idulfitri misalnya. Ini namanya Pencitraan yang sangat rentan mengarah pada kebohongan publik.

Subtansi pokok karakter adalah kebiasaan. Karena itu Sosiolog menyebutnya ‘Moral’ (dari kata Mores=Kebiasaan) s e d a n g k a n P s i k o l o g menyebutnya ‘Kepribadian’ dan Paedeqoq (Guru) menyebutnya ‘Budi Peker t i ’ Para Ulama’ menyebutnya ‘Akhlak’

Karakter merupakan rajutan dari gagasan/pikiran, sikap, dan perilaku. Kemudian perilaku yang sama di ulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Terbentuknya kebiasaan dapat dideteksi dari 3 (tiga) indikator. Per tama, ‘otomatis’, yak ni spontan tanpa dikomando dan tanpa diperlukan lagi stimulus, pengendaliannya sudah diambil alih oleh bawah sadar, seperti kebiasan mengucapkan salam, kebiasaan bangun pagi dsb. Kedua ‘peka’ artinya punya daya tanggap (respon) yang sangat tinggi. Orang yang tidak paham bahasa inggris ketika melihat film berbahasa inggris dia tidak akan mengerti, tapi anehnya ketika disebut kata ‘i Love You’, orang tersebut langsung tanggap karena kata tersebut sudah sangat biasa digunakan sehari-hari. Ketiga ‘mahir’ artinya punya daya progresifitas yang tinggi atau punya efektifitas dan efisiensi

yang tinggi. Seseorang yang baru belajar baca Al-Quran, misalnya, memerlukan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan satu Juz. Tetapi kalu dia terus mengulang-ulang membaca secara teratur, lama-lama dia bisa hafal, dan satu Juz bisa diselesaikan cukup dalam waktu 20 menit. Pemain basket yang rajin berlatih dia akan mahir, dia akan mampu memasukkan bola ke dalam jaring dengan berbagai cara dan gaya secara titis tanpa menyentuh tiangnya. Itulah tugas pokok kepemimpinan : membangun kebiasaan yang efektif, demikian pula misi penting pendidikan : menanamkan rasa ingin tahu, membangun motivasi untuk melakukan suatu perbuatan baik secara konsisten sehingga menjadi ahklak/budi pekerti yang baik ketika sudah dewasa.

Disinilah kita memahami sabda Nabi : “Tidak lah Aku diutus kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia.” Allah menentukan takdir akhlak yang baik menghasilkan takdir yang baik (surga) sebaliknya akhlak yang jelek, menghasilkan takdir yang jelek (neraka).

Kita memohon pada Allah agar diberi kesejahteraan/keselamatan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari siksa api neraka.

Page 34: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

34 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Banyak orang yang tidak mati karena penyakitnya, tapi mati karena ketidaktahuannya

• 3x½Menit 1. Ketika terjaga, jangan segera turun

dari ranjang, rebahlah dulu kira2 ½ menit

2. Lalu duduk di ranjang selama ½ menit, 3. Kemudian baru turunkan kedua kaki

di kaki ranjang selama ½ menit.

• 3x½Jam1. Setiap pagi berolah raga ½ jam. Tai

Chi, atau Jalan Kaki 3 Km / 30 menit. 2. Tengah hari Tidur Siang ½ jam. 3. Sore hari setelah makan malam,

berjalanlah pelan2 selama ½ jam.

Penyebab timbulnya penyakit kronis : I. Penyebab Internal 20 % (Faktor Keturunan / Faktor Kecenderungan)II. Penyebab Eksternal 80 % (Gaya Hidup) Penyakit kronis dapat dikendalikan oleh Faktor Eksternal melalui Gaya Hidup Ilmiah

& Sehat untuk mengurangi sakit. Faktor Eksternal terdiri dari 4 Fondasi :

1. Makan yang pantas Makan yang pantas dapat membuat

anda tidak gemuk, tapi juga tidak kurus.

Kolesterol tidak tinggi tapi juga tidak rendah.

Kekentalan darah tidak kental, tapi juga tidak encer.

A. Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima - Satu berarti 1 Gelas SUSU SAPI

200 cc (Non Fat) / YOGHURT - Dua berarti 2 Ratus (200) gram

NASI 1 mangkok kecil per saji, untuk makan siang dan makan malam.

- Tiga berarti 3 Bagian HIGH PROTEIN dalam 1 hari 1 Bagian :

40 gram Lean Meat atau 1butir Telur atau 80 gram Tahu atau

80 gram Udang / Ikan atau 80gram daging Ayam / Bebek atau 20 gram Kacang Kedelai. Bila kolesterol tinggi, pilih protein terbaik.

Protein hewani terbaik: Ikan. Protein nabati terbaik: Kacang kedelai.

- Empat berarti Empat Kalimat 1. Ada nasi, ada juga roti

(sebaiknya roti gandum). 2. Tidak manis, tidak juga asin. 3. Tiap hari bersantap tiga kali. 4. Tiap kali santapan tidak lebih

dari 70 % - 80 % kenyang. - Lima berarti Lima Ratus gram

sayur dan buah2an

B. Merah, Kuning, Hijau, Putih,Hitam SETIAP HARI

- Merah berarti Satu butir Tomat - Kuning berarti Wortel atau Ubi

Merah atau Pepaya atau Jagung - Hijau berarti Teh Hijau (1 gelas) - Putih berarti Havermut (Oatmeal)

Min 35gr / saji, Ideal: 2x (70 gr) - Hitam berarti Jamur Kuping Hitam

(Bokji) 5 – 10 gr

2. Olah raga dengan Takaran Pas Pengerasan Pembuluh Darah adalah proses

bolak-balik. Dapat berubah dari ringan ke berat, dari berat ke ringan, dari tidak ada berubah menjadi ada, dari ada menjadi tidak ada. Walau tidak mungkin dapat tuntas hilang sama sekali, tetapi sebagian besar pengerasan dapat dihilangkan, dan olah raga jalan adalah metode paling efektif untuk mengubah pengerasan

KESEHATAN

GAYA HIDUP SEHAT USIA PERTENGAHAN & LANJUTOleh Prof. Hung Zhao Guang

34 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 35: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

35warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

menjadi pelembutan. Melalui olah raga jalan kaki, efeknya sangat baik terhadap Tekanan Darah, Kolesterol dan Berat Badan. Olah raga jalan bagi usia lanjut usia memang sangat bagus dan paling cocok.- Tiga, Lima, Tujuh - Tiga berarti 3 kilometer atau berjalan 30

menit ke atas - Lima berarti 5 kali setiap minggu

(minimal)- Tujuh berarti 170. Berolah raga

dengan Takaran Pas, yaitu : denyut pulsa jantung + usia = 170. Bila kondisi tubuh sangat fit, maka takaran

yang pas dapat bertambah sedikit. Kalau kondisi tubuh kurang sehat, takaran dapat berkurang sedikit.

3. Tidak Merokok dan Batasi Alkohol Stop merokok, itu yang terbaik. Bila sulit

meninggalkan kebiasaan merokok, batasi tidak lebih dari 5 batang rokok per hari, karena bahaya yang ditimbulkan masih terbatas.

Dari research ditemukan, setiap penambahan jumlah batang rokok 1 (satu) kali lipat, maka bahaya yang ditimbulkan akan bertambah 4 (empat) kali lipat.

4. Ketenang – Seimbangan Mental dan Batin Manfaat dari Ketenang-seimbangan mental dan

batin melampaui semua langkah2 pemeliharaan kesehatan lainnya. Kondisi mental dan batin mempunyai pengaruh yang teramat besar terhadap timbulnya dan berkembangnya penyakit, terutama penyakit kronis seperti Kanker, Jantung Koroner, Tekanan Darah Tinggi dan Diabetes.a. Hati penuh kasih sayang, kasih sayang ke-

pada sesama & masyarakat

b. Berhati dermawan dengan kepedulian sosial yang tinggi

c. Bermoral lurus & jujur d. Hindarilah sifat tamak & selalu ingin menda-

pat lebih dari apa yang telah diperoleh.e. Berbakti kepada orang tua f. Jujur dalam takaran pasg. Beramal tanpa suatu ikatan, makin banyak

amal, makin baik h. Tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan

atas amal yang diberikan

Resep agar Pembuluh Darah yang tersumbat dapat Plong kembali1. 10 gr JAMUR KUPING HITAM (BOKJI) Kira-kira 5

(lima) buah BOKJI kering 2. 40 gr LEAN MEAT (Option, tidak harus) Bisa yang

lain, misal: bakso ikan 3. 3 lembar JAHE di keprek / ditumbuk sampai

gepeng 4. 6 butir BAWANG PUTIH di keprek / ditumbuk

sampai gepeng 5. 6 gelas AIR MATANG (Aqua) 6 x 200 ml = 1,2 liter6. Direbus sampai tinggal 2 gelas AIR (400 ml)7. Beri sedikit garam (Option) Hanya untuk perasa

saja 8. Jamur Kuping Hitam dimakan dan AIR REBUSAN

DIMINUM sampai habis 9. Setiap hari : 1 (satu) kali, dalam waktu 45 HARI Jamur Kuping Hitam mempunyai khasiat

istimewa yaitu dapat menurunkan kekentalan darah. Darah bila dibuat encer akan tidak mudah kena “Penyumbatan Pembuluh Darah Otak”, juga tidak mudah kena Jantung Koroner.

Seorang pasien dari Taiwan menderita jantung koroner. Semua pembuluh darahnya tersumbat. Ia datang ke Amerika untuk operasi by pass. Karena jadwal operasi penuh, ia diminta datang kembali 1 ½ bulan kemudian untuk giliran operasinya.

1 ½ bulan kemudian, ia kembali lagi ke RS tsb. Ketika dilakukan Pemeriksaan Engiogram, ternyata 3 pembuluh darah yang tersumbat itu telah plong kembali. Ternyata orang ini normal-normal saja, tidak ada koroner, tak perlu by pass.

Bagaimana orang ini mengobati dirinya? Pasien ini mengatakan ia mengikuti resep diatas.

35warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Page 36: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

36 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

OASE

36 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Hal Yang perlu diketahui oleh orang berusia 70 tahun. Diatas gunung ada pohon yang berumur ribuan tahun, didalam dunia sulit menemukan oang yang berusia ratusan tahun. Batas maksimal, kamu hanya dapat hidup seratus tahun lebih (itupun hanya ada satu diantara seratus ribu orang).

Dalam hidup hingga usia 90, itu hanya tinggal 20

tahun lagi. Dapat hidup hingga 80 tahun, itu hanya tinggal 10 tahun lagi.

Karena pada hari hari yang tersisa ini sewaktu waktu kamu dapat jatuh sakit, maka kamu harus menyisakan uang yang cukup untuk biaya berobat dan biaya layanan suster.

Karena hari yang tersisa tidak banyak lagi, apalagi sewaktu kamu meninggalkan dunia ini apapun juga tidak ada yang dapat dibawa, maka kamu tidak usah terlalu berhemat.

Uang yg harus dikeluarkan keluarkanlah, apa yang dapat dinikmati nikmatilah, jika memiliki niat untuk beramal lakukanlah. Hanya satu hal yg jangan kamu lakukan, yaitu mewariskan hartamu pada anak cucu, karena akan membiasakan mereka menjadi BENALU. Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan yang akan terjadi setelah kematian. Karena saat kamu telah menjadi abu, kamu sudah tidak dapat lagi merasakan segala pujian dan kritikan orang lain.

Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan anak anak. Anak cucu kita mempunyai rejeki mereka sendiri, berhentilah menjadi kuda tunggangan dan sapi perahan bagi anak cucu kita. Setelah mereka mempunyai anak, biarkanlah mereka mengurus sendiri atau menggunakan uang mereka sendiri untuk mengundang suster guna mengurus anak anak nya, jangan biarkan mereka merampas lagi (waktu yang tinggal sedikit ini), Hak kesehatan, Hak istirahat, Hak kesenangan dan Hak liburan orang tua nya.

Jangan terlalu banyak berharap pada anak anak kita. Anak yang berbakti, mememiliki niat untuk

Renungan Untuk Manula

Page 37: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

37warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

KRONIK

37warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

berbakti. Tetapi karena pekerjaannya terlalu sibuk, maka tidak akan dapat membantu kamu juga.

Anak yang tidak berbakti, sewaktu kamu masih hidup saja sudah mengharapkan kamu agar cepat mati, supaya mereka dapat cepat cepat mewarisi hartamu.

Anak anak beranggapan bahwa jika hartamu diberikan pada mereka itu adalah hal wajar. Tapi uang anak anak bukanlah uang mu, jika kamu ingin minta uang itu akan sangatlah sulit.

Kamu yang berusia 70 tahun, jangan lagi menukarkan kesehatanmu dengan benda lain. Karena saat ini, belum tentu kamu dapat membeli kesehatan dengan hartamu.

Mencari uang sampai kapan, sampai berapa banyak (seratus ribu, sejuta, sepuluh juta baru dianggap cukup?

Memiliki sawah puluhan ribu hektar, sehari hanya dapat makan tiga liter saja. Memiliki ribuan buah gedung, untuk tidur dimalam hari hanya membutuhkan tempat dua setengah meter saja. maka cukup makan, cukup uang ya sudahlah.

Kamu harus menjalani hidup ini dengan gembira, meskipun setiap keluarga mempunyai problem rumah tangga masing masing. Kamu jangan lagi berebut nama dan kedudukan dengan orang lain, memikirkan bagaimana masa depan anak cucu kita dan hal lain lain.

Tetapi harus membandingkan dengan orang lain bahwa siapa lebih yang hidupnya lebih gembira, lebih berumur panjang.

Untuk hal yang tidak mampu kamu rubah, janganlah terlalu dicemaskan. Karena cemas juga tidak ada gunanya, malah akan menpengaruhi kesehatan diri sendiri.

Menciptakan kebahagiaan tergantung pada usaha keras kita sendiri, harus diupayakan untuk mencari kesenangan. Asalkan suasana hati kita bagus, setiap hari dengan mencari kesenangan sendiri, setiap hari kita pasti dapat menjalani hidup ini dengan perasaan gembira. Lewat sehari, berkuranglah sehari, Lewat sehari bergembiralah sehari. Bergembira sehari, untunglah sehari. • Memiliki semangat yang tinggi tidak akan jatuh

sakit.• Memiliki semangat yang tinggi penyakit dapat dis-

embuhkan.• Memiliki semangat yang tinggi akan cepat sembuh

dari sakit.Suasana hati yang gembira, olah raga yang cukup,

sering terkena sinar matahari, makan jenis makanan yg beragam, menyerap bermacam2 vitamin dan sedikit elemen logam yang seimbang (secukupnya dan tidak melebihi takaran) diharap dpat hidup sehat sampai dua, tiga puluh tahun lagi.

Sumber : Triono Widjajanto [email protected]

Bantuan Kakidan Tangan Palsu

Puluhan penyandang tuna daksa dari berbagai daerah di Jawa Timur menerima bantuan kaki dan tangan palsu dari BKKKS Propinsi Jawa Timur dan Yayasan Peduli Tuna Daksa, pemberian tersebut dalam rangkaian peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) yang diselenggarakan BKKKS Propinsi Jawa Timur.

Dengan wajah-wajah cerah dan penuh senyum menghiasi para undangan pada acara pemberian kaki dan tangan palsu di BKKKS Propinsi Jawa Timur, Jl. Raya tenggilis Blok GG No. 10 Surabaya pada tanggal 05 Februari 2011. Semua peserta berjumlah 31 orang tuna daksa dari berbagai daerah di Jawa Timur yang memperoleh kaki palus secara gratis.

Menurut salah satu penerima bantuan kaki palsu, Bapak Budi Prasetyo yang juga seorang guru SDLB Sukorejo Kabupaten Blitar, beliau sudah lama mengidamkan bantuan kaki palsu selain untuk estetika juga untuk memperlancar aktifitasnya mencari nafkah, oleh karena itu dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BKKKS Propinsi Jawa Timur dan Yayasan Peduli Tuna Daksa. Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum BKKKS Propinsi Jawa Timur Bapak DR. H. Tjuk Kasturi Sukiadi, SE menyampaikan dengan adanya bantuan kaki dan tangan palsu, para penerima tindak minder lagi, mempunyai percaya diri dan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi. (Redaksi)

Page 38: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

38 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

38 warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

Halaman dan gedung pertemuan BKKKS Jawa Timur di Jl. Raya Tenggilis Blok GG No. 10 Surabaya yang biasanya diramaikan dengan acara pernikahan, pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2011 berubah menjadi lautan para lansia. Berkumpulnya para lansia ini karena pada hari ini BKKKS Jawa Timur menyelenggerakan Peringatan Hari Lansia Nasional Tahun 2011 dengan tema kegiatan ”Pemberdayaan Lanjut Usia Untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Kebahagiaan” dan dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya senam, jalan sehat, pengobatan gratis, pasar murah/bazar dan lomba senam. Meskipun sudah senja, lansia ini tetap semangat mengikuti senam lansia. Dalam kegiatan tersebut peserta lansia berasal dari kelompok/paguyuban/karang werdha dengan jumlah lebih kurang 900 orang dari 43 karang werdha/paguyuban/organisasi lansia di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Seusai gerak jalan para lansia tersebut juga ada yang mengikuti pemeriksaan gratis, pasar murah/bazar dan lomba senam, meski keikutsertaan dalam lomba senam bukan bertujuan utama untuk prestasi, yang pasti

kegiatan semacam ini setidak tidaknya memberi semangat kepada para lansia terutama kehidupan dikeluarga dan masyarakat.

Dalam kegiatan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2011 yang diselenggarakan BKKKS Propinsi Jawa Timur telah didukung beberapa donatur yaitu PT. Dharma Lautan Utama, PT. Kedawung Subur, PT. Sandai Farma, PT. Tirta Bahagia, Ketua K3S Kota Surabaya, Yayasan Pondok Kasih, IIDI Cabang Surabaya, Chicco Swalayan, PT. Vitapharm, RSUD. DR. Soetomo, Puskesmas Tenggilis Mejoyo, Muspika Tenggilis Mejoyo dan masyarakat peduli lanjut usia.

Melalui agenda tahunan peringatan Hari Lansia Nasional Tahun 2011 dengan bentuk kegiatan seperti diatas, diharapkan timbul suatu tanggapan dari semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat serta para lansia itu sendiri sehingga terjadi sinergi dan reaksi berantai yang tiada putus-putusnya untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih komprehensif dan utuh, mengembangkan pemikiran kritis dan tindakan konkrit serta keberpihakan kepada usaha peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. (Redaksi)

PERINGATAN HARI LANJUT USIA NASIONAL TAHUN 2011

KRONIK

Page 39: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

1warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

PERINGATAN HARI LANJUT USIA NASIONAL TAHUN 2011

Page 40: Warta Sosial BKKKS Jawa Timur Edisi 44 Maret 2011

1warta sosialEdisi 43 / Januari / 2011

InformasiYayasan Badan Kerjasama Kegiatan Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa TimurJl. Raya Tenggilis Blok GG No. 10 Telp. (031) 8411672, 8472740 Faks. (031) 8498300 Surabaya

Yayasan BKKKS Convention Center