Warta Maret 2013 - kkih.org file2 Warta KKIH Maret 2013 W hy We Are Able to Believe? 1. For what...

10
Warta Edisi: Maret 2013 Warta Keluarga Katolik Indonesia Houston www.kkih.org Email: [email protected] Misa KKIH St. Catherine of Siena 10688 Shadow Wood Houston, TX 77043 Setiap Minggu kedua dan keempat 3:00pm Rosario dan Pendalaman Iman Setiap Senin kedua atau keempat Di rumah umat Ketua: Wakil Ketua: Sekretaris: Bendahara: Treasury: Liturgi: Rosario: Bina Anak-anak: Bina Remaja: Bina Dewasa: Koor: Konsumsi: Perlengkapan: Inventori: Teknologi: Hubungan Luar: Hubungan Gerejani: Olah Raga: Publikasi: Pembimbing: Komisi Masa Depan: Irwan Hidajat Frankie Sugiaman Sigit Pratopo Kathleen Sendjaja Ina Sumaryanto Hans Sutanto, Sumaryanto Yulia Gunawan, Yanti Inarsoyo Patricia Henry Windra Sugiaman Paul Wahyudin, Gaby Wahyudin Teddy Oetama Djoni Sidarta Yovita Iskandar, Kevin Kang Lisa Siboro, Honny Sinartio, Eryana Adirata Betty Oetama Sri Dilla Tanu Ewa Efendy Harry Kumala, Andrew Huang Christian Tan Husin Karim Fadjar Budhijanto Romo John Taosan Djoni Sidarta Fadjar Budhijanto KKIH Pengurus 2012-2014 Perayaan Pra-Paskah, dalam konteks Tahun Iman, menawarkan suatu kesempatan yang sungguh berharga untuk merenungkan hubun- gan antara iman dan amal; antara percaya kepada Allah – Tuhan Yesus Kristus – dan karya cinta. Cinta adalah buah Roh Kudus dan membimbing kita ke jalan yang mengakrabkan diri kepada Allah dan sesama. 1. Iman sebagai respon cinta Allah Menjadi kristiani bukanlah sebagai akibat suatu pilihan etika atau ide muluk, melainkan suatu penemuan akan peristiwa atau diri yang pada akhirnya membentangkan cakrawala baru dan arahan yang menentu- kan dalam hidup seseorang. Karena Allah terlebih dahulu mencintai kita, maka cinta itu tidak lagi menjadi perintah belaka. Cinta itu menjadi suatu respon atas rahmat yang semakin mendekatkan Allah dan manusia. Perjumpaan dengan Allah (yang adalah Cinta) terjadi dalam hati dan pikiran. Pengakuan akan Allah yang hidup adalah satu-satunya jalan menuju cinta, dan penyatuan kehendak kita dengan kehendak-Nya adalah tindak cinta nyata dalam pikiran dan perbuatan. Sebagai orang Kristiani, kita membutuhkan iman agar dapat menjumpai Allah yang menumbuhkan cinta dan menjadikan diri kita semakin peka kepada sesama. Karena itu mencintai sesama merupa- kan konsekuensi dari manifestasi iman. Orang Kristiani adalah mereka yang ditaklukkan oleh cinta Kris- tus, yang karena pengaruh cinta itu, mereka semakin terbuka untuk mencintai sesamanya dalam tindak nyata. 2. Amal sebagai ungkapan iman yang hidup Seluruh kehidupan umat Kristiani merupakan respon dari cinta Allah. Iman Yang Menumbuhkan Amal Pesan Paus Benediktus XVI untuk Pra-Paskah 2013 Sumber: Catholic World Report, February 1, 2013 Alih Bahasa: Fadjar Budhijanto lanjutan di halaman 6 Keluarga Katolik Indonesia Houston www.facebook.com/KKIndonesiaHouston

Transcript of Warta Maret 2013 - kkih.org file2 Warta KKIH Maret 2013 W hy We Are Able to Believe? 1. For what...

WartaEdisi: Maret 2013

WartaKeluarga Katolik Indonesia Houston

www.kkih.orgEmail: [email protected]

Misa KKIH

St. Catherine of Siena10688 Shadow WoodHouston, TX 77043Setiap Minggu kedua dan keempat3:00pm

Rosario dan Pendalaman Iman

Setiap Senin kedua atau keempatDi rumah umat

Ketua:Wakil Ketua:Sekretaris:Bendahara:Treasury:Liturgi:

Rosario:

Bina Anak-anak:Bina Remaja:

Bina Dewasa:

Koor:

Konsumsi:

Perlengkapan:Inventori:Teknologi:Hubungan Luar:

Hubungan Gerejani: Olah Raga:Publikasi:

Pembimbing:Komisi Masa Depan:

Irwan HidajatFrankie SugiamanSigit PratopoKathleen SendjajaIna SumaryantoHans Sutanto,SumaryantoYulia Gunawan,Yanti InarsoyoPatricia HenryWindra SugiamanPaul Wahyudin,Gaby WahyudinTeddy OetamaDjoni SidartaYovita Iskandar,Kevin KangLisa Siboro,Honny Sinartio,Eryana AdirataBetty OetamaSri Dilla TanuEwa EfendyHarry Kumala,Andrew HuangChristian TanHusin KarimFadjar Budhijanto

Romo John TaosanDjoni SidartaFadjar Budhijanto

KKIH

Pengurus 2012-2014

Perayaan Pra-Paskah, dalam konteks Tahun Iman, menawarkan suatu kesempatan yang sungguh berharga untuk merenungkan hubun-gan antara iman dan amal; antara percaya kepada Allah – Tuhan Yesus Kristus – dan karya cinta. Cinta adalah buah Roh Kudus dan membimbing kita

ke jalan yang mengakrabkan diri kepada Allah dan sesama.

1. Iman sebagai respon cinta Allah

Menjadi kristiani bukanlah sebagai akibat suatu pilihan etika atau ide muluk, melainkan suatu penemuan akan peristiwa atau diri yang pada akhirnya membentangkan cakrawala baru dan arahan yang menentu-kan dalam hidup seseorang.

Karena Allah terlebih dahulu mencintai kita, maka cinta itu tidak lagi menjadi perintah belaka. Cinta itu menjadi suatu respon atas rahmat yang semakin mendekatkan Allah dan manusia.

Perjumpaan dengan Allah (yang adalah Cinta) terjadi dalam hati dan pikiran. Pengakuan akan Allah yang hidup adalah satu-satunya jalan menuju cinta, dan penyatuan kehendak kita dengan kehendak-Nya adalah tindak cinta nyata dalam pikiran dan perbuatan.

Sebagai orang Kristiani, kita membutuhkan iman agar dapat menjumpai Allah yang menumbuhkan cinta dan menjadikan diri kita semakin peka kepada sesama. Karena itu mencintai sesama merupa-kan konsekuensi dari manifestasi iman.

Orang Kristiani adalah mereka yang ditaklukkan oleh cinta Kris-tus, yang karena pengaruh cinta itu, mereka semakin terbuka untuk mencintai sesamanya dalam tindak nyata.

2. Amal sebagai ungkapan iman yang hidup

Seluruh kehidupan umat Kristiani merupakan respon dari cinta Allah.

Iman Yang Menumbuhkan Amal Pesan Paus Benediktus XVI untuk Pra-Paskah 2013 Sumber: Catholic World Report, February 1, 2013

Alih Bahasa: Fadjar Budhijanto

lanjutan di halaman 6

Keluarga Katolik Indonesia Houston

www.facebook.com/KKIndonesiaHouston

2 Warta KKIH Maret 2013

Why We Are Able to Believe?

1. For what purpose are we here on earth?

We are here on earth in order to know and to love God, to do good according to his will, and to go someday to heaven. [1-3, 358]

To be a human being means to come from God and to go to God. Our origin goes back farther than our parents. We come from God, in whom all the happiness of heaven and earth is at home, and we are expected in his everlasting, infinite blessedness. Meanwhile we live on this earth. Sometimes we feel that our Creator is near; often we feel nothing at all. So that we might find the home, God sent us his Son, who freed us from sin, delivers us from all evil, and leads us unerringly into true life. He is “the way, and the truth, and the life” (Jn 14:6).

[God] desires all men to be saved and to come to the knowledge of the truth.

(1 Tim 2:4)

You cannot imagine at all how much you interest God; he is interested in you

Mengapa Kita Berkemampuan Untuk Percaya?

1. Apakah maksud keberadaan kita di dunia?

Kita hidup untuk mengenal dan mencintai Allah, melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan kehendak-Nya dan pada saatnya nanti kita ke surga. [1-3, 358]

Menjadi manusia berarti bera-sal dan kembali kepada Allah. Asal muasal kita jauh melam-paui para orangtua kita. Kita berasal dari Allah, yaitu sumber segala kebahagiaan di surga dan bumi, dan kita pun diharapkan berada dalam berkat-Nya yang tidak berkesudahan. Kita hidup sementara di dunia. Kadang kita merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta. Tapi kita sering tidak merasakan apa-apa. Karena itu supaya kita menemukan jalan pulang ke rumah, Allah mengutus Putera-Nya, untuk membebas-kan kita dari dosa, menjauhkan dari godaan, dan membimbing ke hidup yang benar. Dialah “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6).

[Allah] menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengeta-huan akan kebenaran.

(1 Tim 2:4)

Barangkali kamu tidak dapat memba-yangkan seberapa tertarikkah dirimu akan Allah; namun Allah tertarik padamu lebih dari segala sesuatu di dunia.

(Yulien Green, 1900-1998, penulis Perancis).

Seseorang harus tahu siapa dirinya dan kemanusiaannya agar mampu mencin-tainya. Kita harus mencintai Allah dan

Mendalami Katekese: YouCatKardinal Christoph Schonborn (editor)Alih bahasa: F. Budhijanto

Surat Redaksi

Dalam dua bulan di awal tahun 2013 ini kita disibukkan dengan berbagai acara baik di kalangan umat mau pun Pengurus.

Penerbitan Warta dalam edisi Maret 2013 mengangkat pesan Paus Benediktus XVI (yang pensiun pada akhir Februari 2013) khususnya tentang kaitan erat antara iman dan amal.

Kami juga meliput beberapa kegiatan aktual dari Kelompok Rosario dan Bible Study, Youth KKIH nonton bareng film Soegi-ja, kunjungan pengurus ke paro-ki St. Andrew Kim dan rencana kegiatan di musim semi yad.

Sebagai kelanjutan dari liput- an Tahun Iman, kami memuat karya terjemahan yang diku-tip dari YouCat yaitu katekese dasar yang ditujukan bagi para remaja. Artikel ini sengaja ditu-lis dalam dwi bahasa agar dapat dinikmati oleh semua populasi.

Seperti barangkali pembaca amati, bahwa Warta menga-lami sedikit perubahan bentuk tampilan agar lebih profesional meski nafas, semangat dan misi liputan masih sama yaitu untuk memperakrab hubungan antar umat dan saling memperdalam iman kita.

Untuk maksud inilah, Redak-tur mengharapkan sumbang an naskah dari para pembaca. Warta akan mendedikasikan penerbitan Mei untuk Bunda Maria. Terima kasih kepa-da teman-teman yang telah menyumbangkan tulisannya.

Selamat membaca,

Redaktur.

3 Warta KKIH Maret 2013

hal-hal yang ilahi agar mengetahuinya.

(Pascal, 1623-1662, matimatikus-filsuf Perancis).

Allah adalah kasih. (1 Yoh 4:16b)

2. Mengapa Allah menciptakan kita?

Allah menciptakan kita karena cinta yang membe-baskan dan tidak egois. [1-3]

Manakala seorang jatuh cinta, hatinya berbunga-bunga. Dia senang membagikan sukacitanya kepada orang lain. Sifat ini diperoleh dari Penciptanya. Meski Allah adalah suatu misteri, kita dapat memikirkan-Nya dalam konteks cara manusia misalnya: Dengan luapan cinta-Nya, Dia menciptakan kita. Dia ingin membagikan sukacita-Nya yang tak pernah pudar kepada kita, yang tidak lain adalah karya ciptaan cinta-Nya.

Ukuran dari sebuah cinta adalah cinta yang tak terukur. (Santo Francis dari Sales, 1567-1622, uskup terkenal, pembimbing rohani yang piawai, pendiri ordo religius, dan Doktor Gereja).

as if there were no one else on earth. (Yulien Green, 1900-1998, French writer).

One must know man and human things in order to love them. One must love God and divine things in order to know them.

(Blaise Pascal, 1623-1662, French mathematician and philosopher).

God is love. (1 Jn 4:16b)

2. Why did God create us?

God created us out of free and unselfish love. [1-3]

When a man loves, his heart overflows. He would like to share his joy with others. He gets this from his Creator. Although God is a mystery, we can still think about him in a human way and say: Out of the “surplus” of his love he created us. He wanted to share his endless joy with us, who are creatures of his love.

The measure of love is the love without measure. (Saint Fran-cis of Sales, 1567-1622, distinguished bishop, brilliant spiri-tual guide, founder of a religious community, and Doctor of Church).

Kisah pergumulan iman di perantauan oleh 14 orang dari berbagai belahan dunia. Empat di antara penulis adalah anggota keluarga besar KKIH.Melalui sharing kabar gembira, penga-

laman disentuh dan diubah oleh kasih Allah, diharapkan pembaca dapat sema-kin mengenali kasih dan penyelengga-raan-Nya yang melintasi batas waktu, tempat, jarak dan budaya.Royalti hasil penjualan buku ini

sepenuhnya digunakan untuk memban-tu karya sosial di Indonesia, terutama diarahkan bagi penyantun dana anak asuh yang ada di seluruh pelosok nusantara dan berbagai bantuan untuk keperluan perawatan kesehatan dari keluarga-keluarga yang kurang mampu secara finansial.

Telah terbit ....

Penyunting: Caecilia Triastuti Djiwandono

Penerbit: Obor, Indonesia

www.obormedia.com

Email: [email protected]

ISBN 978-979-565-645-6

Januari 2013

Rp. 45,000.

4 Warta KKIH Maret 2013

Kegiatan kelompok Doa Rosario diadakan 9 kali dalam setahun, yang dimulai pada bulan September dan berakhir hingga bulan Mei tahun berikutnya.

Misi kelompok ini tahun lalu adalah Berdoa dan Perutusan - kita semua diutus untuk melayani sesama yang membutuhkan bantuan doa-doa kita. Mulai periode tahun ini, kita menambahkan unsur Belajar yaitu pendalaman iman di bawah bimbingan Romo John Taosan.

Berdoa

Ajaran dan teladan Yesus menekankan kepada kita betapa pentingnya peranan doa dalam hidup priba-di-Nya. Karenanya, melalui kelompok ini, kita pun ingin meneladani Yesus.

Banyak macam doa yang kita kenal dalam tradisi Gereja Katolik, misalnya: novena, devosi, lectio divi-na, meditasi dll. Akan halnya doa Rosario, meru-pakan penghormatan dan penghargaan kita kepada Maria, Bunda Kristus dan juga Bunda Gereja. Bagi kita orang katolik, Bunda Maria adalah simbol seorang ibu yang sederhana, beriman teguh dan menerima kehendak Allah dengan penuh kebera-nian, kerendahan hati dan ketaatan total.

Kiranya tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa Maria adalah orang yang pertama menerima Yesus, jauh sebelum umat lain menjadi pengikut-Nya. Maria telah merelakan kandungannya, memberikan darah dan air susunya, serta mencurahkan kasih

Mengenal Kelompok Doa Rosario dan Pendalaman ImanYulia Gunawan-Yanti InarsoyoPenulis adalah koordinator Kelompok Doa Rosario

lanjutan di halaman 5

sayangnya selama mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus.

Bagi banyak orang katolik, doa Rosario dinilai sangat membantu perkembangan hidup rohani mereka. Di masa hidupnya, Ibu Teresa rajin berdoa rosario dan tradisi ini tetap dilanjutkan oleh sege-nap anggota Misionaris Cinta Kasih hingga kini.

Pengulangan doa yang berirama itu sedikit demi sedikit menciptakan keheningan dalam batin kita. Kita mencoba untuk melepaskan diri dari beban pikiran yang dipenuhi hiruk pikuk kesibukan rutin, kekuatiran atau kecemasan akan masa mendatang dll. Dalam keheningan batin selama kontemplasi selanjutnya, kita dengan bantuan terang Roh Kudus, dapat merasakan kehadiran dan bisikan Allah yang lemah lembut.

Melalui doa rosario, kita diajak untuk merenung-kan berbagai peristiwa penting dalam kaitannya dengan kehidupan dan kebangkitan Sang Putera, yaitu Yesus Kristus.

Harapan kami dengan menekuni dan menjiwai doa ini maka kita semakin bertumbuh dalam persaha-batan dengan Tuhan dan semakin menyadari akan tugas sebagai anak Allah yaitu mencintai Allah dan mencintai sesama seperti Allah mencintai dan menerima sepenuhnya diri kita masing-masing.

Perutusan

Tema yang dipilih Romo John tahun lalu ini akan kita lanjutkan sebagai salah satu misi pelayanan

KKIH Mass in Saint Catherine of Siena

5 Warta KKIH Maret 2013

Melalui pelayanan di Loaves and Fish, kami merasa mem-peroleh penghiburan dan do-

rongan semangat yang berarti dari mereka.

Kelompok Doa Rosario ....

kepada sesama yang membutuhkan.

Tahun lalu kita mulai belajar melayani di Loaves and Fishes atas saran ibu Patricia. Kami bersyu-kur dan bangga ketika tahu ada salah seorang anggota kelompok Rosario yang berinisiatif untuk merayakan hari ulang tahunnya dengan berbagi kasih dengan orang- orang yang kekurangan. Saya percaya keinginan yang tulus itu akan selalu diber-kati Tuhan dan Dia selalu menunjukkan jalan-Nya. Dengan kemurahan hati umat KKIH, akhirnya kita bisa melayani kurang lebih 250- 300 pengunjung di

Loaves and Fishes pada siang hari itu, sambil meray-akan ulang tahun teman-teman di bulan Februari.

Melalui pelayanan di Loaves and Fishes, kami mera-sa memperoleh penghiburan dan dorongan seman-gat yang sangat berarti dari mereka. Kami meny-empatkan diri untuk berbincang-bincang dengan beberapa orang di sana. Salah seorang bapak shar-ing bahwa dirinya telah kehilangan pekerjaan kare-na kecerobohan dalam hidup masa lalunya (mabuk saat menyetir). Namun kini dia sudah menyesali kesalahannya dan malahan dia merasakan syukur yang mendalam karena bisa membantu melayani di Loaves and Fishes. Ada pula yang mohon dukungan doa agar cepat mendapatkan pekerjaan. Dengan antusias, bapak ini memperlihatkan bakat-bakatnya dalam mengarang cerita dan menggambar.

Tentu saja masih banyak lagi bentuk pelayanan lain yang kita lakukan. Beberapa anggota kelom-pok Rosario bersama umat paroki Ephyfany, dengan penuh kasih dan sabar melayani serta menghibur para orang tua sebulan sekali.

Kelompok Rosario berharap agar kita menjadi semakin peka dalam melayani sesama yang membutuhkan penghiburan dan pertolongan. Tentunya dengan niat, bantuan doa dan dukungan dari teman-teman semua, harapan itu dapat terwu-jud.

Pendalaman Iman

Model yang dibawakan oleh Romo John dalam Pendalaman Iman ini yaitu melalui diskusi kelom-pok. Setiap pertemuan ada 3 orang yang bertugas untuk membuat pertanyaan sharing dengan topik yang sudah dirundingkan bersama Romo John, misalnya tentang: Doa dan Persembahan, Gereja, Maria Bunda Gereja dan Sepuluh Perintah Allah.

Tujuan sesi pendalaman iman yaitu mengajak setiap anggota untuk aktif berpartisipasi dalam mempelajari dan mempresentasikan topik terten-tu. Dengan demikian, kita diajak untuk berinisiatif belajar sendiri atau bersama teman-teman sekelom-pok. Kemudian dalam pertemuan kelompok, kita diperkaya dengan pengetahuan dan penjelasan dari Romo.

Melalui diskusi kelompok, para anggota dilatih untuk semakin mampu mendengarkan satu sama lain, saling memperkaya dan menguatkan iman melalui sharing sesama anggota. Sikap-sikap positif inilah yang diyakini (oleh kelompok Rosario) mampu mendorong kita semua untuk hidup berse-mangat dengan penuh cinta kasih dan pelayanan pada sesama.

Kisah jenaka tentang Sepuluh Perintah Allah oleh Lisa Siboro

Foto oleh Missy Pangem

anan

“Alkisah konon malaikat mengunjungi berbagai dunia untuk menawarkan apakah manusia berse-dia menerima Perintah Allah. Banyak orang dari berbagai negara menolak dengan alasan masing-masing. Hanya orang Yahudi yang bersedia mene-rima. Karena gratis, dia minta sepuluh.” Kisah selengkapnya silakan hubungi Lisa.

6 Warta KKIH Maret 2013

Respon pertama adalah iman yang menerima inisi-atif ilahi yang memanggil kita, dengan penuh rasa kagum dan syukur.

Jawaban “ya” atas panggilan itu merupakan awal dari persahabatan dengan Allah, yang mengisi dan memberi makna atas hidup kita. Akan tetapi Allah tidak puas jikalau kita sekedar menerima cinta-Nya itu. Dia ingin menarik kita semakin dekat dengan-Nya dan mengubah kita secara luar biasa. Sama seperti apa yang dikatakan Rasul Paulus: “Tidak lagi aku yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam diriku.”

Apabila kita membuka diri untuk cinta Allah, kita membiarkan Dia hidup dalam diri kita dan membi-arkan kita mencintai bersama Dia, dalam Dia dan seperti Dia. Dengan cara inilah iman kita benar-benar menjadi aktif dalam mencinta.

Iman memampukan kita mengetahui kebenar-an dan melekatkan diri kepadanya. Amal adalah ungkapan nyata dari iman. Dalam iman kita menja-lin persahabatan dengan Allah. Melalui amal, persa-habatan ini menjadi hidup dan bertumbuh. Iman memampukan kita merengkuh perintah Allah. Amal memberikan kebahagiaan ketika mengaktualisasi-kan iman dalam karya nyata.

Dalam iman kita menjadi anak-anak Allah. Amal membuat diri kita gigih membina hubungan kekelu-argaan ilahi, untuk membuahkan [karya] Roh Kudus. Iman memampukan kita mengenali kebaikan dan kemurahan hati Allah kepada kita. Amal membuat semuanya ini berbuah lebih banyak.

3. Keterkaitan abadi antara iman dan amal

Jelas kita tidak dapat memisahkan iman dan amal sebab keduanya saling berkaitan erat. Sebaliknya, memisahkan keduanya atau menekankan salah satu adalah hal yang bisa menyesatkan karena membawa kita kepada fideisme [mengutamakan iman] mau pun aktivisme moral [mengutamakan amal].

Dalam Kitab Suci, kita menyaksikan betapa para rasul tidak hanya bersemangat dalam mewartakan Injil dan membangkitkan iman orang-orang. Tetapi mereka juga giat melakukan amal untuk melayani

“Kemanusiaan itu satu. Kendati berbeda bangsa, asal usul, dan ragamnya, berlainan bahasa dan adat istiadat-nya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupa-kan keluarga besar.”

Humanity is one. Even we face differences such

as nations or ethnic groups, origins, languages, customs, achievements and the way of life, all is one big family.

These are Soegija’s words that basically describe the entire movie. In fact, it describes the type of person that Soegija was. It shows that Soegija was very caring, humble and did not judge people based on where they came from.

When the Japanese invaded Indonesia and kidnaped several women, including Lingling’s moth-er, Lingling was confused. She did not understand as to why the Japanese would take her mother. In the scene at the beach, Soegija told Lingling that she would understand later in life when she grew up. Soegija was being very guiding to Lingling, telling her that everything would get better soon. He was very fatherly; after all he was a priest.

Going back to the quote, “Humanity is one,” Soegija believed that occupation and war should be ended. He wrote a letter to the Prime Minister to have a cease fire. And to the Pope in Vatican asking for his support to acknowledge Indonesia as an indepen-dent country. He did this because he simply did not want people to lose hope and gave up in seek-ing peace. Soegija himself tried the hardest that he could in order to keep the country as one.

Soegija believed that everyone is strong enough to fight the battle, and he was right. He was very hard-working, determined, and dedicated. 100% Catho-lic, 100% Indonesian.

Film SoegijaAgnes BudhijantoKKIH Youth

lanjutan di halaman 8

Iman Yang Menumbuhkan Amal ....

Discussion on Soegija

7 Warta KKIH Maret 2013

Pada tanggal 28 Januari 2013, KKIH yang diwakili oleh Irwan Hidajat, Paul Wahyudin, Fadjar Budhijanto, Gaby Wahyudin dan Frankie Sugiaman mengunjungi gereja St.Andrew Kim (komunitas Korea) di jalan 1706 Bingle, Houston. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui dan belajar mengenai program pendidikan agama untuk anak-anak dan remaja di Komunitas Korea.

Kunjungan ini, diawali dengan menghadiri misa anak-anak/remaja yang kebetulan pada saat itu dipimpin oleh Romo John Taosan. Setelah misa, kita diundang ke acara ramah-tamah untuk berbincang-bincang dengan Wanjoo Choi (Director of Religious Education), Cecilia dan satu orang pengurus lainnya.

Sama halnya dengan KKIH, acara ramah tamah diisi oleh makan siang bersama. Acara ramah tamah di Komu-nitas Korea ini dilaku-kan setiap hari Minggu dan dihadiri sekitar 700 orang. Makan siang disiapkan bergantian oleh 12 kelompok yang masing-masing terdiri dari 20 orang. Semua kegiatan masak-memasak dilakukan di dapur paroki. Sung-guh mengagumkan kekompakan mereka dalam mempersiapkan acara ramah tamah dan kegiatan pendidikan agama anak-anak dan remaja.

Rangkuman yang kita dapatkan dari kunjungan ini sehubungan dengan pendidikan agama (Sunday School):

• Komunitas Korea memberikan pendidikan agama untuk sekitar 250 anak grade K-12. Masing-masing kelas dipimpin oleh dua orang volunteers. Mereka juga memberikan persiapan untuk calon baptis dan konfirmasi.

• Bahasa pengantar dalam bahasa Inggris dan bahan-bahan (student and teacher handout) untuk pengajaran yang didapatkan dari keuskupan.

• Seluruh pengajar harus Virtus trained.

• Untuk posisi Director of Religious Education, sebaiknya dipegang oleh certified catechist.

• Seluruh kegiatan pendidikan agama ini dilaku-kan pada hari Minggu, bersamaan dengan misa untuk orang dewasa. Acara Sunday School dilan-jutkan dengan misa anak-anak/remaja. Dengan demikian, bagi umat yang tinggal jauh dari gereja, mereka cukup sekali datang ke gereja untuk misa, pendidikan agama anak-anak, ramah tamah dengan

komunitas Korea dan makan siang bersa-ma. Ini adalah agen-da acara yang bagus untuk dicontoh KKIH jika ingin mengadakan pendidikan agama, karena anggota KKIH juga tersebar di ber bagai macam wilayah di sekitar Houston. Dengan agenda acara semacam ini, umat cukup menyediakan waktu sekitar 3 jam pada hari Minggu

untuk melakukan semua kegiatan rohani dan ramah-tamah yang disebutkan di atas.

• Mereka juga sering mengadakan kegiatan retret gabungan dengan komunitas Korea dari kota lain untuk kelompok Middle dan High school.

Terima kasih Wanjoo dan komunitas Korea untuk berbagi informasi dan keramah-tamahan kalian. Semoga Tuhan selalu memberkati usaha kalian dalam pembinaan rohani dan menjadi garam di dunia ini.

Kunjungan Pengurus ke St. Andrew KimBelajar dari Komunitas Korea

Frankie SugiamanWakil Ketua Pengurus

Santap siang di Parish Hall St. Andrew Kim. Foto oleh Paul Wahyudin

8 Warta KKIH Maret 2013

erahan diri Kristus yang total dan cinta-Nya yang tak terbatas kepada Tuhan dan sesama.

Hubungan antara iman dan amal mencerminkan hubungan dua sakramen dasar dalam Gereja, yaitu: Sakramen Permandian dan Ekaristi. Baptis (sacra-mentum fidei) mendahului Ekaristi (sacramentum caritatis) dan sekaligus menjadikan Ekaristi sebagai puncak perjalanan Kritiani.

Demikian pula, iman mengawali amal. Iman yang murni terjadi ketika diikuti dengan tindakan amal. Dengan menerima iman (yaitu memahami bahwa diriku dicintai Allah), kita dapat menyentuh kebena-ran amal, yaitu memahami bagaimana mencintai Allah dan sesama.

mereka yang terpinggirkan.

Dalam Gereja, kontemplasi dan aksi, sesungguh-nya melambangkan figur Maria dan Martha dalam Injil, yang keduanya saling melengkapi. Hubungan dengan Allah selalu menjadi prioritas. Dan semua tindakan amal, sebagaimana dijiwai oleh Injil, harus mengakar pada iman.

Kadangkala kita cenderung mengerdilkan makna istilah “amal” dalam konteks tindakan solidaritas atau bantuan kemanusiaan semata-mata. Sekali pun demikian, hendaknya diingat bahwa karya amal adalah pewartaan Kabar Gembira.

Hubungan iman dan karya amal tampak jelas dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus (2:8-10). Kutipan ini menuliskan bahwa inisiatif penebu-san datang dari Allah, melalui rahmat dan pengam-punan-Nya yang kita peroleh karena iman. Sekali pun demikian, inisiatif ini, sesungguhnya menjadi-kan mereka otentik dan mendorong mereka untuk berkarya amal.

Jadi karya amal bukan merupakan usaha manusia semata-mata, tetapi lahir dari iman dan mengalir karena rahmat Allah. Iman tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.

Masa Pra-Paskah mengajak kita, dengan menjalani tradisi hidup orang Kristiani, untuk menyubur-kan iman kita dengan mendengarkan Sabda Tuhan secara seksama, menerima sakramen, dan juga melakukan amal, menumbuhkan cinta kepada Allah dan sesama. Khususnya dalam melakukan pantang-puasa, menerima sakramen pengakuan dosa dan tindak amal.

4. Prioritas iman, keutamaan amal

Iman dan amal keduanya digerakkan oleh Roh Kudus. Iman memampukan kita memahami kebena-ran Kristus yang lahir dan disalibkan. Iman menum-buhkan benih dalam hati dan pikiran kita akan keya-kinan bahwa hanya Cinta yang mampu mengalahkan kejahatan dan kematian. Iman mengajak kita untuk menatap masa depan dengan penuh harapan bahwa cinta Kristus akan datang dalam kepenuhannya.

Sebaliknya, amal mengantarkan kita kepada cinta Allah dan menyatukan kita untuk meneladani peny-

Iman Yang Menumbuhkan Amal ....

Berita Umat

Selamat datang kepada keluarga Tjengdrawira (Agus, Yuly, Anthony dan Emily). Dari Houston ke Perth, kembali ke Houston. Agus adalah mantan Wakil Ketua Pengurus KKIH (2004-2006) sedangkan Yuly pernah menjabat sekretaris (2006-2007).

Selamat bergabung dalam keluarga besar KKIH:1. Caroline Silka Salim dan Tonny Casiano Salim ser-ta Michael dan Luigi yang baru pindah dari Jakarta. Silka dipindah-tugaskan oleh Chevron ke Houston.

2. Teny Moniaga dan Nita Mulyadi serta kedua putra-nya Dilan dan Aaron. Keluarga ini berdomisili di bi-langan Jersey Village, Houston.

3. Hendra Tedjo dan Connie Chandra serta Zander dan Chloe. Mereka pernah tinggal di Portland, Maine dan kini berdomisili di Sugarland.

Keluarga Tjendrawira

Foto oleh Missy Pangem

anan

9 Warta KKIH Maret 2013

Misa & Piknik Paskah KKIH

Seminar Sehari “Good Families Don’t Just Happen”

Minggu, 31 Maret 2013, Jam 12 siangGereja: Our Lady By the Sea, Crystal Beach, Galveston

Imam: Romo John TaosanMusik: KKIH Youth

Discussion on Soegija among the KKIH Youth

Foto oleh Paul Wahyudin

Holy Family Parish(tempat tinggal Romo John)

1010 35th Rear St., Galveston, TX 77550.

Ferry tidak dipungut bayaran (gratis), berangkat setiap 0.5 jam.

Foto oleh Frankie Sugiaman

by Ms. Cathy Garcia Prats

Pembicara tingkat nasional, Pernah diwawancarai Oprah Winfrey,

Seorang ibu Katolik, sukses mendidik 10 anak

Sabtu, 27 April 2013Jam 8:30am - 3:00pm

Hanya $10/orang (senilai $40)

Manfaatkan kesempatan langka ini.Tempat terbatas. Daftarkan segera melalui:

[email protected]

Sisa tempat akan dibuka untuk non KKIH setelah 27 MaretTempat: Holy Name Retreat Center

430 Bunker Hill Road, Houston, TX 77024

Ferry Penyeberang

Interior Gereja

Our Lady of the Sea

10 Warta KKIH Maret 2013

Senin pagi tanggal 18 Februari yang lalu, rom-bongan “Romo Toraja” sudah bergerak dari Sugar-land dan Katy menuju Laffayette untuk menghadiri “rapat” bersama para Romo SVD Indonesia yang kini bertugas di Lousiana. Tengah hari kami tiba di paro-ki St. Anthony, tempat tugas Romo Lambert.

Tanpa banyak kesulitan, ketua rombongan, Romo John memperoleh izin dari sekretaris paroki untuk “mengamankan” rombongan di ruang tamu pastur-an sambil menunggu tuan rumah tiba.

Tidak lama kemudian Romo Lambert muncul dengan wajah berseri-seri menyambut Romo John. Beliau terkejut ketika membuka pintu ruang tamu dan menemukan belasan penggembira yang tentu saja tidak pernah dibayangkan kehadirannya.

Suasana menjadi hening kala mendengar seseorang mengetuk pintu belakang pasturan. Romo Lambert sengaja berpura-pura sedang membuka kunci pada-hal memberi kesempatan kami untuk mengendap dalam persembunyian masing-masing.

Rupanya Romo Benignus siang itu datang dari Lake Charles dengan pakaian resmi rapi, siap mengha-diri pertemuan penting. Beliau terperangah seolah tidak percaya ketika menjumpai kami semua.

Karena Romo Siprianus yang kini bertugas sebagai pembantu romo paroki di Opelousas, sedang ada rapat mendadak maka kami makan siang dulu di ruang serba guna paroki. Kami menyantap lahap-beragam hidangan Indonesia bersama para romo.

Kejutan Berantai di St. Anthony, LaffayetteWartawan Warta

Beliau adalah sosok orangtua yang penuh perhatian, ramah, terbu-ka, tegar dan sabar. Lebih daripada itu, bagi kami yang hidup jauh dari orangtua, oma Mona bisa menghadirkan diri sebagai sosok pengganti ibu di perantauan ini.

Beliau adalah salah seorang umat KKIH yang tertua. Kenangan suka duka masa lalu di seputar berdirinya KKIH (tahun 1999) masih melekat segar dalam ingatannya. Hingga kini beliau masih setia, bersemangat dan senang setiap kali berkumpul, bercanda bersama umat KKIH yang datang silih berganti. Realita inilah yang sering menggugah semangat kami yang jauh lebih muda.

Tak terasa perjalanan hidup selama 80 tahun sudah beliau lalui dengan penuh rasa syukur atas semua anugerah dan rahmat yang telah Tuhan limpahkan kepadanya.

Di hari ulang tahunnya tanggal 3 Februari yang lalu, kami, para sahabat dekatnya yang tergabung dalam kelompok Rosario, dengan penuh rasa syukur ikut merayakannya.

“Selamat Ulang Tahun Oma Mona. Semoga Tuhan selalu membimbingmu dan melindungimu .. Wish you all the best. Dan terimakasih atas dukungan Oma Mona pada KKIH.”

Lang zal ze leven, Oma Mona!Van uw beste vriendenKelompok Rosario dan Bible Study

Baru kira-kira jam 1:30 Romo Siprianus muncul. Beliau pun terkejut karena sama sekali tidak menduga kunjungan kami yang mewakili para umat KKIH (bukan “Romo Toraja” sebagaimana diberita-kan awalnya).

Setelah potret bersama, kami pamit sore itu juga dan kembali ke Houston yang ditempuh dalam waktu 4 jam. Meski diguyur hujan sangat lebat dan badan terasa capai, tetapi hati kami sungguh puas mengunjungi para sahabat, yaitu Romo kita.

St. Anthony ChurchLaffayette, LA

Foto oleh Ewa Efendy