Warta gri 25 27 maret 2016

17

description

 

Transcript of Warta gri 25 27 maret 2016

Page 1: Warta gri 25 27 maret 2016
Page 2: Warta gri 25 27 maret 2016
Page 3: Warta gri 25 27 maret 2016
Page 4: Warta gri 25 27 maret 2016
Page 5: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA5

BERASAL dari bahasa latin yang berarti jalan penderitaan atau jalan kesengsaraan. Via Dolorosa menunjuk kepada perjalanan Yesus Kristus yang dipaksa memikul salib dari Pengadilan Pilatus yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata (Yohanes 19:13). Yesus memikul salib

tanda keterkutukan menuju bukit Golgota yang dikenal sebagai tempat tengkorak (Yohanes 19:17). Perjalanan panjang yang sangat menyiksa mengingat kondisi fisik Yesus Kristus yang dianiaya tanpa salah.

Pengadilan Pilatus berakhir dengan kesimpulan tidak ditemukan sedikitpun kesalahan Yesus Kristus. Bahkan istri Platus mendesaknya karena bermimpi tentang Yesus Kristus adalah Orang Benar (Matius 27:19). Namun Israel bangsa pilihan, bermufakat jahat antara imam yang seharusnya suci dengan umat yang seharusnya dibimbing kejalan yang benar, untuk berbuat dosa. Imam dan umat yang ‘suci’ sepakat melawan keputusan tak bersalah Pilatus yang kafir. Aneh tapi nyata, itulah perilaku umat beragama bersama para Imamnya yang bersepakat menyalibkan Yesus Kristus. Pilatus mencuci tangan atas keputusan penyaliban, dia tak berani menegakkan kebenaran. Sementara Imam dan umat lebih parah, sepakat membunuh Yesus Kristus. Sejak dulu hingga kini memang tak sedikit Imam yang berkolusi untuk melawan kebenaran dan melayani dalam kemunafikan. Inilah kesedihan awal yang mendalam, Via Dolorasa yang bermula dari Imam dan umat yang salah jalan dan sangat menikmati dosa. Yesus Kristus yang sudah dipukuli Kamis malam dipengadilan Kayafas Imam besar yang ternyata tak kalah garang dengan penjahat kejam. Jumat pagi Dia digiring ke pengadilan Pilatus. Setelah keputusan sadis salibkan Yesus Kristus yang benar, dan kompensasinya mencengangkan yaitu pembebasan Barabas yang jahat. Ah, pemimpin agama kehilangan akal sehat, mereka kerasukan kuasa dan harta. Maklum, Yesus Kristus pernah mengkrtik mereka menjadikan Bait Allah sebagai sarang penyamun, yaitu pusat perdagangan dengan setumpuk keuntungan materi dan intimidasi kepada umat. Sejak dulu kala imam memang piawai memperkaya diri dengan sejuta dalih orang yang diberkati, tapi tak pernah terbukti membagikan berkatnya untuk sesama. Paling tidak materi yang menumpuk jadi bukti tak ada yang dibagi.

Yesus Kristus yang adalah Allah (Filipi 2:6-7), diakui sebagai Raja Orang Yahudi oleh Pilatus yang kafir, tapi ditolak imam yang ‘suci’ (Yohanes 19:19-22). Yesus Kristus dikenakan Jubah ungu lambang kemuliaan yang kemudian diundi oleh prajurit. Dia disesah hingga semua tubuh bagian belakang terluka, tapi tak cukup, mahkota duri dilesakkan kekepala, dan sebatang buluh diberikan pada Nya. Dia Raja dalam ironi, berjubah ungu, bermahkota duri, dengan tongkat dari buluh, karena perilaku pemimpin agama yang memimpin umat untuk hidup jahat. Sementara para imam mengenakan jubah mahal, mahkota indah, tongkat penuh kuasa, dan kebanyakan tinggal dikota elit Yerusalem atau Yerikho. Berjalan dalam kesakitan akibat tubuh yang terluka, Dia dipaksa memikul salib yang cukup berat, namun kesengsaraan terdalam adalah kesendirian Nya. Murid-murid Nya tercerai berai, orang yang pernah merasakah pertolongan Nya hanya bisa menatap tanpa daya. Simon dari Kirene menjadi orang paling beruntung dalam perjalanan bukit Golgota karena dipaksa memikul salib mulia. Paksaan yang memberikan dia kehormatan hidup sebagai orang beriman. Via Dolorosa memang jalan sengasara. Beberapakali Dia terhenti bahkan terjatuh, namun bangun kembali dan berjalan tanpa keluh kesah. Sengsara yang ditanggung NYA adalah dosa kita, kematian NYA di atas kayu salib adalah hidup kita. Betapa jahatnya kita jika tak lagi mencitai jalan salib, dan selalu memilih jalan sendiri dalam mengikut Dia.

Selamat berjalan di Via Dolorosa, setia sampai selamanya.

VIA DOLOROSASurat dari Gembala

Pdt. Bigman Sirait

Page 6: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 6

Warta Tengah Minggu

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

TEMPAT : WISMA BERSAMA, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

Persekutuan Oikumene - Rabu, 30 Maret 2016, Pkl : 12.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship - Kamis, 31 Maret 2016, Pkl : 11.00 WIB

Penderitaan Atau Ketaatan?Ibu Hilda Palawi

Sabtu, 02 April 2016, Pkl. 13.00 WIB

Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 02 April 2016, Pkl. 16.00 WIB

gerakan pengabdian pemuda bangsa

Pendalaman Alkitab - Jumat, 01 April 2016, Pkl. 19.00 WIB

Bp. Nikodemus RindinPengorbanan Yang Tidak Sia-Sia

Bp. Jemy LiauwWhy Easter Matters?

LIBUR

Page 7: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA7

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

TEMPAT : WISMA BERSAMA, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

Pelita

ADA NABI-IMAM-RAJADI VIA DOLOROSA

LALU... Apa makna Via Dolorosa bagi kita...? Selama 7 kali Ibadah termasuk Ibadah Paskah 2016 ini, kita bersama-sama telah mendengarkan penjelasan yang mendalam melalui setiap Sub Tema Mingguan yang disampaikan Pdt. Bigman Sirait melalui Mimbar GRI. Barangkali hati

kita sudah terketuk karena selama ini kita kurang taat kepada Kristus. Mungkin ada yang terdorong untuk mau hidup lebih mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan lebih serius. Bisa jadi ada yang menangis tersedu di dalam hati, karena menyadari begitu kasihnya Allah yang telah mengirim anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi korban penebusan dosa kita... Ahhhh... Ada seribu satu alasan juga kita bisa mensyukuri kebaikan dan cinta kasih Tuhan yang bersedia menderita sepanjang Via Dolorosa hingga dipaku di kayu salib. Tetapi...tahukan kita..? Sebetulnya di Via Dolorosa, saat iblis merasa telah menang dengan berhasil menyusahkan Tuhan Yesus, sebetulnya Tuhan Yesus sedang memproklamasikan diri-Nya... Menyatakan atribut-Nya yang mulia kepada manusia...

Ada 3 kalimat penting dari 3 ayat di dalam perikop renungan ini. Kalimat-kalimat yang mewakili atribut Allah yang kembali diingatkan oleh Tuhan sendiri di jalan menuju kematian-Nya di bukit Tengkorak, yaitu:

1. Ayat 28...: Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!”.

Menangisi Tuhan Yesus terlihat sangat manusiawi. Terlihat bagus, seperti seseorang yg sedang ingin ikut dalam penderitaan/bersimpati kepada apa yang dialami oleh Tuhan Yesus. Tetapi ternyata bukan itu yang dikehendaki-Nya. Pada ayat ini, Tuhan Yesus berfirman dalam atribut-Nya sebagai Nabi. Seorang yang sedang menyampaikan pesan Allah bagi keselamatan umat-Nya. Karena sesungguhnya, derita terbesar adalah manusia itu sendiri kalau tidak mengenal Allah dan bertobat sungguh2. Menangis karena bertobat, sangat berbeda dengan menangis karena sedih. Perempuan2 itu menangis bukan karena mau bertobat. Tetapi karena sedih, kasihan kepada Yesus. Tuhan Yesus yang maha kasih itu, tidak membutuhkan simpati ataupun kasihan dari kita. Hal ini merupakan prinsip mendasar kekristenan. Allah yang kita percaya tidak membutuhkan ‘sesajen’ dari kita. Tetapi Tuhan mau, Firman-Nya dipahami dan diimani. Kehadiran Kristus di Via Dolorosa sebagai Nabi yang membawa rencana keselamatan Allah di Perjanjian Lama menjadi tergenapi dimasa hidup-Nya. Tuhan mau kita mengingat diri kita yang berdosa, yang telah membawa Tuhan Yesus harus melalui Via Dolorosa agar Dia dapat mati menggantikan kita, agar kita dapat diselamatkan... Bertobatlah sungguh2, seperti ajakan Yohanes Pembaptis saat memulai pelayanannya mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus.

2. Ayat 34...: Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Pnt. Sugihono Subeno

Bacaan Renungan: Lukas 23:26-43VIA DOLOROSA menjadi jalan yang penting untuk diingat dan direnungkan

Umat Kristiani. Jalan yang dicatat di dalam sejarah dan penuh makna.

Page 8: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 8

Dalam atribut-Nya sebagai Imam. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya yang di sorga untuk umat-Nya. Umat-Nya yang masih juga tidak memahami apa yang sedang terjadi. Murid-murid Tuhan Yesus sudah tercerai berai. Ketakutan, merasa hilang harapan, karena Guru mereka sedang sekarat diujung maut. Di sisi lain, begitu banyak orang yang ingin menyaksikan, bagaimana Yesus akan menyelamatkan diri-Nya. Semua menonton, tanpa mengerti apa yang sedang dikerjakan Tuhan Yesus. Oleh sebab itu Dia sampai perlu menyampaikan kepada Bapa yang disorga...”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Di dalam berdoa, seorang Imam perlu berkorban. Kali ini, Imam tidak mencari domba untuk dikorbankan bagi penghapusan dosa. Tetapi Imam Agung, Tuhan Yesus...menyerahkan diri-Nya sendiri menjadi korban sembelihan penghapus dosa. Diri-Nya lah yang diserahkan kepada Bapa di sorga untuk menanggung semua dosa umat-Nya. Sampai Bapa di sorga harus memalingkan wajah-Nya dari Tuhan Yesus. Teriakan Tuhan Yesus “Eloi...eloi...lama sabaktani...” begitu menyayat hati. Tuhan Yesus yang tidak berdosa, berdoa memohon pengampunan dosa kepada Bapa di sorga bagi umat-Nya yang sedang menyalibkan Dia untuk memuaskan hawa nafsunya. Ahhh, sungguh biadab manusia ini. Kalau waktu itu kita hidup di jaman Tuhan Yesus, apakah kita menjadi salah satu dari mereka yang menyalibkan Yesus...? Atau mungkin, sampai hari ini kita masih sering menyalibkan Tuhan Yesus dan bukan kita memikul salib bagi Dia...?

3. Ayat 43...: Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Tuhan Yesus di dalam atribut-Nya sebagai Raja, membuka pintu sorga bagi seorang penjahat yang bertobat. Seseorang yang terkenal jahat, belum pernah ikut Kebaktian, belum pernah di baptis, belum pernah ikut perjamuan kudus...belum pernah dikenal sebagai aktivis gereja..tetapi Tuhan selamatkan. Dia memberikan response yang tepat saat Tuhan Yesus ada di dekatnya. Ia beruntung masuk sorga yang pertama kali setelah Tuhan Yesus mati di kayu salib.

Siapa yang menyangka dirinya akan dipilih Tuhan masuk sorga. Janji Tuhan Yesus sebagai Raja... “HARI INI juga”. Tuhan tidak menunda lagi. Sang Raja, Pemilik Sorga, membuka pintu sorga bagi penjahat yang bertobat ini.Via Dolorosa sedang menjadi saksi, bahwa keselamatan itu semata2 anugerah dari Tuhan. Penjahat yang satunya, juga mendengar yang sama dari Tuhan Yesus, tetapi dia tidak memperoleh tempat di sorga. Karena sampai diujung hidupnya, dia tetap menjadi musuh Allah dan tidak bertobat.

Memberikan response yang tepat atas Firman yang Tuhan Yesus katakan, menjadi kunci keselamatan kita. Kristus sebagai Nabi, sebagai Imam dan sebagai Raja. Semuanya itu Dia lakukan hanya untuk satu tujuan, agar kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Dialah Via Dolorosa, Dialah Jalan Keselamatan itu.

I Yohanes 5:13... “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”.

Kiranya Jumat Agung dan Paskah tahun ini, menjadi point awal untuk kita memperbaharui hidup dihadapan Tuhan. Percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus Kristus. Memperbaharui komitmen hidup dan pelayanan kita kepada-Nya. Menjadikan hidup kita seperti Simon dari Kirene, yang akhirnya membawa seluruh keluarganya menjadi orang yang mengasihi dan melayani Tuhan, setelah memikul dan merasakan salib Tuhan Yesus yang berat tapi agung itu hingga di bukit Tengkorak.

Maukah kita....? Mari kita mengingat cintaksih Allah melalui Jumat Agung dan … Selamat Paskah…!!!

Page 9: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA9

Mengenal Alkitab

LAYAKNYASEORANG PEMIMPIN

MENAATI adalah terjemahan dari kata kerja Ibrani mendengar (Yes 42:24), atau memegang perintah-perintah. Kata tunduklah: mengakui kekuasaan (seseorang), tunduk/menyerah/takluk kepada penguasa. Penulis Ibrani sedang mengingatkan supaya umat bukan hanya

“mendengar” atau “memegang” teguh nasihat yang disampaikan, tetapi harus berani mengakui dan menaklukan diri kepada penguasa (pemimpinmu). Inilah gambaran ketaatan Kristus kepada Allah . “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:8). Taat dan tunduk kepada pemimpin dijelaskan pada ayat sebelumnya, “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu” (Ibr. 13:7a). Kata “menyampaikan” berarti: memberikan, memenuhi kewajiban, menunaikan, mencukupkan. Maka Pertama, pemimpin disini adalah mereka yang menyampaikan firman Allah kepadamu secara terus menerus. Tak ada keluh kesah disana, tapi sukacita memenuhi kewajiban dalam menunaikan tugas.

Kedua, pemimpin dimaksud adalah orang-orang yang telah memelihara dan bertumbuh dalam iman(Ibr. 13:7b). Sebagaimana Sadrakh Messakh dan Abednego dalam Daniel 3:16-17. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Maka, pemimpin yang benar adalah mereka yang bukan hanya berani menyampaikan firman Tuhan, tetapi berani menerima resiko apa pun demi kebenaran. Bagaimana dengan kita? Pemimpin memiliki pekerjaan yang berat. Dikatakan mereka harus berjaga-jaga atas jiwamu (Ibr. 13:17b). Kata “berjaga-jaga” adalah: tidak tidur semalam suntuk, bersiap-siap; bersiap sedia; berawas-awas; berhati-hati. Inilah tugas seorang pemimpin. Para pemimpin umat Allah, seperti Pendeta atau Penatua, yang wajib selalu memelihara kesejahteraan kehidupan rohani jemaatnya, melalui pengajarannya, dan memperingatkan mereka agar mewaspadai bahaya rohani (ajaran-ajaran yang berbeda dengan Injil).

Hal lain juga yang diingatkan Penulis kitab Ibrani adalah tanggung jawab(Ibr. 13:17c). Kata bertanggung jawab artinya berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatunya. Tiga kali Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. (Yoh.21:16-19). Bertanggung jawab adalah melakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah, tanpa memandang besar kecilnya beban yang diberikan. Maka penulis kitab Ibrani mengingatkan selayaknya para pemimpin rohani adalah mereka yang penuh tanggung jawab dan dedikasi, penuh sukacita memimpin umatNya untuk hidup dalam kebenaran. Sebaliknya umat yang dipimpin hidup dalam ketaatan untuk mengikuti kebenaran yang diajarkan. Kristus adalah pemimpin sejati, ketaatan dibuktikanNya sampai mati di atas kayu salib. Selamat memimpin dengan penuh ketaatan akan kebenaran!

GI. Julius Mokolomban

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu

mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu (Ibrani 13:17)

Page 10: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 10

COFFEE BREAK ADALAH KELOMPOK KECIL YANG MENGGALI KEBENARAN FIRMAN TUHAN

DAN SALING BERBAGI KESAKSIAN

KELAPA GADINGTANAH ABANG, CIDENG

SALEMBA SLIPI

BEKASIKALIBATA

KEMANGGISAN

Bp. Hendry SuryaBp. Saut SimorangkirBp. Slamet WiyonoLidya WattimenaBp. Adil ParlindunganBp. David SipahutarBp. TP. Malau

:::::::

Pembinaan

PERSIAPAN GSMMinggu, 27 Maret 2016

Pkl 12.00 WIB di Wisma Bersama

LATIHAN CHOIRSetiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung

LOWONGAN KERJA

Page 11: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA11

Tokoh Kristen

Dia salah satu Bapa Gereja yang syahid matinya memperjuangkan iman sampai akhir hayatnya. Mati ditikam setelah usaha untuk membakarnya hidup-hidup pada tiang pancang gagal. Dia adalah Polikarpus yang mati syahid di usia 87 tahun, sekitar 155–167 Masehi. Kira-kira satu tahun sebelum kemartirannya, Polikarpus berkunjung ke Roma untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tentang tanggal Hari Raya Paskah dengan uskup Roma. Ada cerita yang mengisahkan bahwa ia terlibat dalam perdebatan dengan Marcion, yang ia juluki “Anak sulung setan”. Ajaran-ajaran para rasul yang ditampilkannya telah membuat beberapa pengikut Marcion bertobat.

Pria kelahiran Smirna sekitar tahun 69 ini lebih dikenal sebagai seorang yang memiliki iman teguh, namun hidupnya sangat sederhana. Murid Rasul Yohanes yang juga menjabat sebagai uskup di Smirna ini sangat keras dalam melawan berbagai ajaran yang menyimpang dari ajaran kekristenan. Hal ini dia buktikan dengan perjuangannya dalam membela ajaran gereja yang ortodoks serta melakukan perlawanan terhadap ajaran-ajaran sesat, secara khusus ajaran Marcion yang hidup saat itu. Sikap kerasnya terhadap aliran-aliran sesat tampak dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, antara lain berbunyi sebagai berikut, “Barangsiapa tidak mengakui bahwa Kristus telah datang dalam daging, ia adalah anti-Kristus; dan barangsiapa tidak mengakui rahasia salib, ia jahat. Dan ia yang berpegang kepada firman Tuhan menurut keinginannya sendiri; dan berkata bahwa tidak ada kebangkitan dan penghakiman, ia adalah anak sulung iblis” (Marcion pernah disebutnya sebagai anak sulung iblis). Radikalnya lagi, Policarpus sendiri melarang jemaatnya untuk memberi salam kepada para penyesat.

Tak cukup berhenti di situ, kesetiaan serta militansinya sebagai seorang pengikut Kristus dan pelayan yang patuh terhadap tuannya dia buktikan kembali pada saat kematian sudah di depan matanya. Peristiwa ini terjadi pada saat Policarpus ditangkap dan digiring ke Roma oleh Kaisar. Di Kota Roma, Policarpus diperintahkan menyangkal Kristus serta mengutuk Kristus – oleh Kaisar – namun hal ini tentunya tak dapat dilakukannya. Sampai tiga kali Kaisar bertanya kepadanya apakah ia mau mengutuk Kristus agar dia dilepaskan dari hukuman mati. Namun, dengan iman yang tegas dan teguh kepada Kristus, Policarpus menjawab Kaisar dengan perkataan sebagai berikut, “Aku telah melayani Kristusku 86 tahun lamanya, namun belum pernah sekalipun Ia berbuat jahat kepadaku. Bagaimana aku dapat mengutuk Kristusku, Juru Selamatku?” Ini ucapan seorang martir yang sangat menguatkan iman. Tak sekadar kekuatan diri yang ditunjukkannya, tapi kekuatan dari dalam, yaitu kekuatan yang bersumber dari Kristus sesembahannyalah yang memampukan Policarpus mengatakan itu. Selanjutnya tubuh pengikut setia Kristus ini pun dibakar hidup-hidup, lalu sisa-sisa tubuhnya dibawa orang dan dikuburkan di Smirna.

Terdapat banyak dongeng yang diceritakan tentang mati syahidnya Policarpus. Cerita tentang mati syahidnya ditulis oleh jemaat Smirna atas permintaan jemaat Philomenium di Phyrigia. Kemudian tulisan ini beredar dalam jemaat-jemaat di Asia Kecil. Policarpus mati syahid pada masa pemerintahan Kaisar Antonius Pius, tahun 155/156. Namun, ada juga dugaan bahwa ia mati syahid pada masa pemerintahan Kaisar Marcus Aurelius, tahun 167. Adalah suatu “kebanggan” jikalau seseorang dapat berkorban bagi sesembahannya, namun yang lebih bahagia lagi adalah seorang yang diberikan anugrah untuk boleh menjadi martir bagi Kristus. Karena itu, benarlah kata Rasul Paulus, “Hidupku untuk Kristus, dan mati adalah suatu keberuntungan”. Menjadi pengikut Kristus adalah anugerah terbesar dalam hidup orang yang dipilih-Nya. Sebab mempercayai Kristus bukanlah satu hal yang kebetulan, atau karena usaha manusia sendiri yang mencoba mencari-cari. Namun, hanya karena Kristuslah yang membuka diri lewat anugerah iman yang diberikan-Nya secara khusus kepada umat yang dikasihi-Nya maka orang pilihan itu dapat mengenal Dia. Lebih daripada itu, alangkah teramat bahagianya jika seseorang memperoleh kekuatan khusus untuk mampu bertahan dalam kesetian dapat membela imannya, bahkan rela mati demi iman yang diyakininya itu. Dan salah satu orangnya adalah Policarpus. ?Slawi

TEGUH IMAN SAMPAI AJAL DATANGPolikarpus

Page 12: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 12

Info Khusus

1. DIRI SENDIRI:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan

2. JEMAAT: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :

3. GEREJA: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA

4. BANGSA DAN NEGARA:a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui, sosial media

: 54750F15

: @gerejareformasi

@bigmansirait

: 0811 8888 802

: gerejareformasiindonesia

Anda akan menerima informasi-informasi terkini seputar kegiatan GRI-Antiokhia

POKOK DOA JEMAATSEGERA !!!

Gereja Reformasi Indonesiaakan mengadakan PelayananBaptisan dan SIDI

PADA HARI/TANGGAL: MINGGU, 12 JUNI 2016

Bagi Bapak/Ibu yang ingin membaptiskan anak & SIDI, dapat menghubungi sekretariat Telepon (021) 392-4229,

Nikodemus RindinRita Sitinjak

Sitiolanan TambunanMustafa T

Jemy LiauwSetiadi Suliyanto

VaniaMerly Yunus SeruMaria Ema Culata

Dimas HandokoCynthia Mulyono

Page 13: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA13

Serba-Serbi

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Senin, 28 Maret 2016 Pkl 20.00 WIB

BINCANG - BINCANG ANAK TUHAN

Reformata Audio Streaming (RAS)klik: www.reformataradio.comSetiap Selasa

Pkl. 15.00-17.00 WIB

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan penganan dapat menghubungi (WB) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi+Ibu Angelica

Nikodemus RindinRita Sitinjak

Sitiolanan TambunanMustafa T

Jemy LiauwSetiadi Suliyanto

VaniaMerly Yunus SeruMaria Ema Culata

Dimas HandokoCynthia Mulyono

20 Maret21 Maret23 Maret23 Maret26 Maret28 Maret29 Maret30 Maret01 April01 April02 April

TERIMA KASIH UNTUK KELUARGAYANG BERPARTISIPASI

MEMBAWA SNACK PASKAH SUBUH

Page 14: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 14

1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat

2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD):- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam Penyaliban

Khotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

Khotbah Natal:- Mujizat Natal - Natal Berdarah- Kidung Natal- Misteri Natal

Khotbah Trilogi Kenaikan:- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 1- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 2- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 3

Informasi dan pemesanan Tabloid Reformata : (021) 392-4229

SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. Bigman Sirait

1. INDOVISION, LIFE Channel 70

Minggu, Pkl. 03.30 & 14.00 WIBTgl. 27 Maret 2016“ YANG TERHINATERPAKU DAN TERBUANG”

2. Media Cinema IndonesiaHi TV Channel 303

Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIBTgl. 26 Maret 2016“BUTA SEJAK LAHIR:SALAH SIAPA ?”

3. Indovision, LIFE ChannelProgram: Bijaksana Amsal

Selasa, Kamis & SabtuPkl. 13.00 & 21.00 WIB

4. TV Shine Initiatives & SatelliteFreq 3980 X, SR 29900 MSPS

MingguPkl. 05.00, 23.00 WIB

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIBSenin 1 : Bina PasutriSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Cinta Anak

TERSEDIA

Page 15: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA15

Page 16: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 16

Page 17: Warta gri 25 27 maret 2016

25/27 MARET/APRIL 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA17