Warta gri 13 maret 2016

15

description

 

Transcript of Warta gri 13 maret 2016

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 4

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

TEMPAT : WISMA BERSAMA, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

INI berita bukan lagi baru. Mungkin kita juga sudah berkali-kali mendengar dan membaca sendiri. Kabar yang membuat kita kemudian mengelus dada. Betapa tidak, sebuah lembaga umat yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan keagamaan pun tak luput disasar oleh bandar narkoba.

Ya,sungguh memprihatinkan, lembaga pendidikan keagamaan milik umat islam (pesantren) pun tak luput diobok-obok oleh para penjual narkoba. Alhasil, tak cuma para santrinya (pelajar/siswanya) yang menjadi korban, tapi juga para Kyai-nya (gurunya) pun berhasil diperdaya oleh bandar narkoba. Seperti diberitakan Rimanews, (9/3/16) lalu, para bandar itu berhasil menipu para Kyai dan santri lantaran menyebut narkoba berjenis ineks atau ekstasi itu sebagai obat kuat untuk Zikir. Menurut wikipedia, Zikir atau Dzikir adalah sebuah aktifitas ibadah dalam umat Muslim untuk mengingat Tuhannya. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama-Nya. Umumnya ritual itu dilakukan dengan menggeleng-gelengkan kepala ke kanan dan kiri sembari menyebut Asma (nama) Tuhan. Tak heran kalau muslihat para bandar narkoba berjaya memperdaya, sebab, dengan doping konsumsi ekstasi – senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif – ritual Zikir itu menjadi lebih bersemangat dan tahan lebih lama.

Tulisan ini sama sekali tak ingin menyoal latar agama atau lembaga tertentu. Tapi menilik ironi dibalik fenomena yang kiranya bisa ditarik makna dari sana. Dari fenomena ekstasi di lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren membuka mata semua, betapa narkoba telah merasuk ke seluruh sendi kehidupan. Tipu daya para bandarnya bahkan telah berjaya memperdaya para guru agama dan para siswa yang bahkan sejak mula ada dan datang untuk memperdalam ilmu agama. Ini Ironi, karena tipudayanya justru menyasar para calon cerdik cendikia di bidang agama yang kelak akan menjadi para pengajar ilmu agama. Ironi, karena tipudayanya justru menjadikan narkoba yang tentu saja ditentang keras oleh agama itu sebagai satana penunjang ritual ibadah. Bukankah ibadah adalah salah satu instrumen positif untuk memberi dan membentengi diri dari aktifitas yang menjurus ke arah negatif seperti mengonsumsi narkoba? Tapi karena tipu daya, narkoba yang ingin dihindari, jauhi dan untuk itu diri dibentengi, yang salah satu instrumennya adalah menjalankan ibadah, justru menjadikan narkoba sebagai alat penunjangnya. Lagi-lagi ini adalah ironi!

Itu fenomenanya. Itu juga faktanya. Tapi bukan berarti menyaksikan realita yang ada boleh membuat kita menepuk dada sambil berkata:”kami (kristen) beda!” Sebab apapun agamanya atau seperti apa latar hidup kita, laki atau perempuan; rohaniawan atau olahragawan; imam atau awam, tidak satupun dari kita yang imun terhadap dosa, pun narkoba. Bukankah tidak sedikit, kalau enggan menyebut banyak kali, terdengar slentingan di telinga tentang pendeta anu, atau anak dari pendeta itu mengonsumsi narkoba? Silakan bukan mesin pencari anda dan cari disana betapa tidak sedikit hamba Tuhan yang terjebak di dunia narkoba, bahkan beberapa diantaranya memanfaatkan Metamfetamin yang dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu. Salah satunya adalah pendeta dari kelompok Injili satu ini, Ted Haggard (www.en.wikipedia.org/wiki/Ted_Haggard). Bukan tidak mungkin tujuan mengonsumsi Metamfetamin, yang berdampak secara psikoaktif dan membuat tubuh manusia berfungsi maksimal dalam jangka waktu yang relatif lama itu, dimanfaatkan sebagai salah satu cara penunjang pelayanan para televangelis itu. “Memaksimalkan” pelayanan para pelayanan yang sering plesir ke pelbagai tempat dan negara, yang konon mengatasnamakan pelayanan. Bukan cuma di negri yang jauh di sana, di tanah air kita sendiri kita juga sering mendengar bagaimana para pelayanan Tuhan itu mengonsumsi minuman beralkohol agar lebih lancar berbicara. Sampai ada istilah baru untuk air yang diminum sebagai “air kata-kata”. Lagi-lagi ini adalah ironi. Demi optimalisasi jangkauan pelayanan, demi memaksimalkan diri agar lancar bicara ketika melayani orang rela menghalalkan segala cara dan sarana sebagai penunjangnya. Memakai sarana dosa sebagai penunjang ritual surga. Benar, bukan tidak mungkin Tuhan tetap dapat memakai orang yang keliru laku seperti itu sebagai sarana menyampaikan FirmanNya. Tapi lagi-lagi ini ironi kalau sampai orang yang dilayani ada dalam sentuhan dan dipelukan Allahnya, sementara si pewarta sendiri justru ada di sisi lainnya, di mana Tuhan tidak berkenan kepadanya. ?Slawi

DOSA JADI ALAT SURGASurat dari Gembala

PENGKHOTBAHPEMIMPIN PUJIAN

PEMUSIKSINGER

KOLEKTANDOA PEMBUKAAN

DOA PERSEMBAHANKONSUMSI

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA5

Warta Tengah Minggu

Kebaktian Tengah Minggu GerejaReformasi Indonesia Jemaat Antiokhia

TEMPAT : WISMA BERSAMA, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta Pusat

Persekutuan Oikumene - Rabu, 16 Maret 2016, Pkl : 12.00 WIB

Antiokhia Ladies Fellowship - Kamis, 17 Maret 2016, Pkl : 11.00 WIB

Sabtu, 19 Maret 2016, Pkl. 13.00 WIB

Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 19 Maret 2016, Pkl. 16.00 WIB

gerakan pengabdian pemuda bangsa

Jumat, 18 Maret 2016, Pkl. 19.00 WIB

bina pasutri

Pdt. Bigman Sirait

PENGKHOTBAHPEMIMPIN PUJIAN

PEMUSIKSINGER

KOLEKTANDOA PEMBUKAAN

DOA PERSEMBAHANKONSUMSI

Pdt. Paulus KurniaKezhia Bianta SiraitBp. Nokodemus RindinBp. Benny, Bp. Leo, Bp. Rahmat, Bp. BudiIbu Herlina TogatoropPnt. Hendi KiswantoBp. Slamet WiyonoKel. Pnt. Tonny & Kel. Bp. David Huwae

::::::::

Mengapa Saya Harus Melayani Tuhan

“manajemen konflik”

Iman Menghasilkan PerbedaanPdt. Bigman Sirait

Disakiti atau Dikasihi?Pnt. An An Sylviana

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 6

Mengenal Alkitab

AWAS, JANGAN SESAT !!!

BERGUMUL menghadapi berbagai-bagai ajaran sesat telah merupakan bagian dari seni dan warna kehidupan orang percaya. Betapa tidak, di tengah dunia yang telah tersesat, dalam kedaulatanNya Allah memanggil orang yang mendapat kasih karuniaNya untuk hidup

di dalam kebenaran dan kehendak-Nya. Sehingga hidup orang percaya, baik dalam tujuan, ajaran dan dalam tindakan, totalitas berpusat pada Yesus Kristus. Dalam menjalani kehidupan yang telah ditebus dan diperbaharui oleh karya Kristus, orang percaya terus menerus diperhadapkan dengan berbagai tantangan, seperti ajaran-ajaran yang tidak seturut dengan kebenaran firman Allah. Hal menghadapi ajaran yang sesat dialami oleh orang percaya mula-mula, sehingga di dalam ayat 9 ini, penulis kitab Ibrani menasihatkan kepada penerima dan pembaca suratnya agar mereka tidak tersesatkan dengan rupa-rupa ajaran palsu yang berkembang pada waktu itu. Sebelum menelusuri bagaimana ajaran-ajaran asing yang dimaksud oleh penulis Ibrani, adalah baik bila kita memperhatikan bagian sebelumnya. Di dalam (ay.7) telah tegaskan bahwa ada para pemimpin yang menyampaikan ajaran yang benar, yang sehat yaitu firman Allah. Tatkala mereka mereka memberitakan kebenaran Allah dan hidup di dalam kebenaran itu, mereka mengalami berbagai tantangan dan ancaman. Fitnahan, aniaya dan derita bahkan nyawa mereka acapkali terancam bahkan tidak sedikit dari mereka terbunuh oleh karena kebenaran yang mereka ajarkan serta mereka hidupi. Mereka tidak goyah. Mereka adalah orang-orang yang hidup dalam iman yang sejati. Yaitu iman kepada dan di dalam Yesus Kristus.

Dan kepada mereka itu, penulis Ibrani menasihatkan agar orang percaya pada waktu itu mengingat, memperhatikan dan mencontohi iman mereka. Namun, di atas segala pahlawan iman tersebut, penulis Ibrani juga menegaskan bahwan Yesus Kristus, Tuhan yang tidak pernah berubah. Dia Allah yang setia. Kasih, kuasa dan karya-Nya yang Agung tak pernah tergoyahkan oleh apa pun. Dia Imam Besar Agung yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang sejati, mulia dan sempurna. Untuk menebus dosa orang yang diperkenanNya, memberi hidup yang kekal bagi mereka yang dikasihiNya. Korban yang hanya satu kali untuk selamanya. Meski waktu bergulir, zaman berganti namun Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (ay.8). Kasih kuasa dan kebenaranNya tak tertelan oleh pergantian waktu dan zaman.

Masuk pada ayat 9, mengingatkan dan menasihatkan kepada penerima dan pembaca suratnya supaya mereka jangan disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Ajaran asing yang dimaksud dalam bagian ini tampaknya mereka yang mengajarkan bahwa keselamatan tidak cukup hanya melalui atau oleh karya Yesus Kristus yang telah mengorbankan diri-Nya. Ajaran asing atau yang di kenal juga dengan eksternalisme mengajarkan bahwa pembenaran atau keselamatan juga di dapat dari unsur lain yang harus dilakukan oleh manusia. Yaitu dengan memakan makanan yang dianggap suci, makanan yang tidak najis. Mereka mengajarkan dengan memakan makanan yang dianggap suci maka seseorang akan memiliki iman yang kuat. Hal ini sangat bertentangan dengan kebenaran iman Kristen sejati yang bertitik tolak pada pengorbanan Yesus Kristus sebagai kasih karunia bagi kita. Melalui Kristuslah kita dibenarkan dan didamaikan dengan Allah. Hanya oleh kasih karunia Yesus Kristuslah orang percaya di selamatkan. Oleh sebab itu penulis Ibrani menegaskan bahwa hati orang pecaya diperkuat oleh kasih karunia Allah. Bukan oleh aturan-aturan lain, seperti makanan. Dan satu hal yang penting bahwa, kasih karunia Yesus Kristus yang sempurna dan yang kekal, tidak berubah merupakan dasar yang kokoh bagi iman pembenaran dan keselamatan orang yang dikasihi-Nya.

Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan

yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu(Ibrani 13:9)

Pdt. Netsen

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA7

Info GRI

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 8

Pelita

LEBIH penting mana: inner beauty atau outer beauty? Begitu pertanya yang sering saya lontarkan di sesi

training. Bagaimana kalau dia baik tetapi bau badan atau pakaiannya kusut? Saya lebih setuju jawabannya adalah: keduanya penting dan perlu seimbang. Berdasarakan survei Prof. Dr. Alberth Meghrabian, ketika seseorang bertemu ternyata seseorang akan mengalami penilaian: 55% visual, 38% verbal, 7% apa yang disampaikan. Saya tidak mengajak untuk memperdebatkan survei ini namun kita bisa ambil pelajaran bahwa suka tidak suka cara

kita berpenampilan mempengaruhi orang lain menilai kita. Berpakaian baik adalah salah satu outer beauty, ini tidak berbicara soal merek pakaian yang kita pakai namun ketepatan bagaimana kita tampil.

Ada tiga rumusan berpakaian, saya menyebutnya Rumusan 3K Mempesona, sebagai rumusan dalam berpenampilan yaitu:

K-1 : Kesesuaian, apa yang kita pakai seharusnya sesuai dengan acaranya, kadang acara ada dress code yang ditentukan, namun jika tidak ada penentuan dress code setidaknya kita mesti menyesuaikan dimana acara diadakan, apakah di pantai atau di ruang tertutup. Sesuaikan juga dengan siapa yang kita temui. Kalau yang kita temui meski berpakaian formal, misal acara kenegaraan, maka kita pun mesti mengikuti.

K-2 : Kepercayaan diri, apa yang kita pakai kita harus memakai dengan percaya diri, namun ingat rumusan K-1 dan K-3, jangan sampai kita ke gereja pakai sandal jepit dengan alasan percaya diri padahal tidak sesuai dengan acaranya. Jika tidak percaya diri dengan suatu pakaian, jangan dipakai, misal rok pendek, kalau tidak percaya diri memakainya jangan dipaksakan nantinya malah Anda berjalan gelisah.

K-3 : Kamuflase, pakaian kita mengkamuflase kekurangan kita, misal Anda pria bertinggi kurang dari 175cm maka jangan memakai jas berkancing 3 karena Anda akan terlihat terbungkus jas. Jika kita tinggi berkaki panjang maka celana turn-ups (ada lipatan di bawah) cocok untuk dikenakan karena bersifat memberi kesan pendek kaki. Jika badan kita ukuran besar disarankan memakai yang warna gelap sehingga memberi kesan tidak terlalu besar. Masih banyak lagi cara mengkamuflase kekurangan.

Nah bagaimana kalau acaranya di gereja? Pakai tiga rumusan di atas, khususnya nomor pertama apakah sudah pantas dan sesuai kalau ke gereja hanya dengan sandal jepit atau celana pendek atau kaos oblong? Jika gereja nya di pedalaman Papua yang jemaatnya masih memakai koteka, sangat pantas kalau kita pakai sandal jepit dan kaos oblong, mungkin celana pendek. Kecuali memang alas kaki yang kita punya satu-satunya sandal jepit. Jika kita bertemu mitra bisnis atau orang pemerintahan, kita tampil rapi masakan kita tidak melakukan saat ke gereja yang notabene ketemu Tuhan dan jemaatnya?

BERPENAMPILANTEPATPantar Purnawan

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA9

COFFEE BREAK ADALAH KELOMPOK KECIL YANG MENGGALI KEBENARAN FIRMAN TUHAN

DAN SALING BERBAGI KESAKSIAN

KELAPA GADINGTANAH ABANG, CIDENG

SALEMBA SLIPI

BEKASIKALIBATA

KEMANGGISAN

Bp. Hendry SuryaBp. Saut SimorangkirBp. Slamet WiyonoLidya WattimenaBp. Adil ParlindunganBp. David SipahutarBp. TP. Malau

:::::::

Pembinaan

PERSIAPAN GSMMinggu, 13 Maret 2016

Pkl 12.00 WIB di Wisma Bersama

LATIHAN CHOIRSetiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di Wisma BersamaBersama: Ibu Rukyah Marpaung

GEREJA REFORMASI INDONESIAAKAN MENGADAKAN PELAYANAN

BAPTISAN DAN SIDIPADA HARI/TANGGAL: MINGGU, 22 MEI 2016

Bagi Bapak/Ibu yang ingin membaptiskan anak & SIDI dapat menghubungi

sekretariat Gereja, Telepon (021) 392-4229,

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 10

Tokoh Kristen

SIAPA yang tidak kenal dengan penginjil yang tersohor satu ini. William Franklin Graham, tokoh kebangunan rohani di Amerika pada abad ke-20. Ia memiliki semangat penginjilan yang sangat kuat. Berkhotbah dengan suara lantang dan berapi-api dengan kebaktian

penginjilan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang. Perhatiannya khusus tertuju kepada kaum muda yang acuh tak acuh terhadap gereja dan kekristenan. Menjawab tantangan tersebut akhirnya didirikanlah sebuah lembaga penginjilan yang bertujuan untuk menjangkau kaum muda, yaitu Youth for Christ.

Billy Graham dilahirkan pada 7 November 1918 di Charlotte, Amerika Serikat. Ia bertobat pada bulan November 1934, saat mendengar khotbah yang disampaikan oleh Mordecai Fowler. Sejak kecil ia telah bercita-cita untuk melayani pekerjaan Tuhan. Ia tidak mempunyai latar belakang pendidikan teologi akademik. Ia hanya mengikuti kursus teologi di Florida Bible Institute, sebuah kursus teologi fundamentalis. Setelah menyelesaikan kursus tersebut, akhirnya Ia menjadi Pendeta Baptis di selatan (Southern Baptist Convention). Pada tanggal 13 Agustus 1943, Graham menikah dengan teman kuliahnya di Wheaton, Ruth Bell (1920–2007), mereka dikaruniani lima orang anak: Virginia Leftwich, Ruth Graham, Franklin Graham, Nelson Edman Graham. Dengan 19 cucu dan sejumlah cicit. Salah satu cucunya, Tullian Tchividjian, putra dari Gigi, menjabat sebagai pastor senior di Coral Ridge Presbyterian Church, Fort Lauderdale.

Graham, mengukir ketenarannya pertama kali pada tahun 1949 lewat khotbah-khotbahnya yang ditujukan kepada kalangan kelas menengah AS yang beragama Protestan moderat konservatif. Ia menyelenggarakan kegiatan kebangunan rohani di lapangan terbuka maupun di ruang tertutup dan disiarkan melalui radio dan televisi. Ketenarannya semakin memuncak manakala ia diminta menjadi penasihat spiritual sejumlah presiden, termasuk Dwight D. Eisenhower, Lyndon Johnson dan Richard Nixon. Ia juga dekat dengan keluarga George Bush.

BGEA mengoperasikan berbagai media dan penerbitan. Menurut staf Billy Graham, lebih dari 3,2 juta orang telah menerima penginjilannya secara pribadi dengan menghadiri kebaktian-kebaktian rohani dimana ia berbicara. Sampai tahun 2008 sebuah perkiraan mengatakan, lebih dari 2,2 miliar orang telah mendengar khotbah-khotbahnya, di dalam maupun di luar Amerika Serikat.

?Nikodemus Rindin/dbs

DUTA ALLAHYANG BERHATIINJIL

Billy Graham

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA11

Info Khusus

1. DIRI SENDIRI:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan

2. JEMAAT: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :

3. GEREJA: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, REFORMATA

4. BANGSA DAN NEGARA:a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya

LOWONGAN KERJA

GEREJA REFORMASI INDONESIA membutuhkan tenaga kerja minimal SMK sederajat wanita, jujur, menguasai Excel, word,power point.untuk bagian sekretariat.

Bagi Jemaat GRI yang rindu melayani sesuai kebutuhan di atas, dapat menghubungi Sekretariat GRI, 021-3924229

Bergabunglah dengan Gereja Reformasi Indonesiamelalui, sosial media

: 54750F15

: @gerejareformasi

@bigmansirait

: 0811 8888 802

: gerejareformasiindonesia

Anda akan menerima informasi-informasi terkini seputar kegiatan GRI-Antiokhia

POKOK DOA JEMAATSEGERA !!!

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 12

Serba-Serbi

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Senin, 14 Maret 2016 Pkl 20.00 WIB

BINA PENDIDIKAN MIKA

Reformata Audio Streaming (RAS)klik: www.reformataradio.comSetiap Selasa

Pkl. 15.00-17.00 WIB

TERIMA KASIHUNTUK PENGANAN

13 MARET 2016

Pkl. 07.30 WIB : Ibu Wiwin

Pkl. 09.30 WIB : Ibu Nona

Pkl. 17.00 WIB : Ibu Evi

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan penganan dapat menghubungi (WB) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi+Ibu Angelica

Gloria Sylviana PutriHendrikus Sutandar

TheresiaMartin Pradipto

Karina Adelaide Patricia

Harry DarsonoNathania Odelia Rustam

Marlina SariNikodemus Rindin

07 Maret08 Maret10 Maret10 Maret10 Maret12 Maret15 Maret16 Maret17 Maret20 Maret

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA13

1. CD Khotbah - Injil- Kesetiaan Yang Sejati- Kepatuhan Kristiani- Mengatasi Kekuatiran- Hukum Dalam Perspektif Kristiani- Memahami Rencana Allah- Kemuliaan Hidup Kristiani- Awas Pelayan Sesat

2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD):- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam Penyaliban

Khotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita

Khotbah Natal:- Mujizat Natal - Natal Berdarah- Kidung Natal- Misteri Natal

Khotbah Trilogi Kenaikan:- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 1- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 2- Mahsyurkan Injil-Nya Vol. 3

Informasi dan pemesanan Tabloid Reformata : (021) 392-4229

SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. Bigman Sirait

1. INDOVISION, LIFE Channel 70

Minggu, Pkl. 03.30 & 14.00 WIBTgl. 20 Maret 2016“ DOWN SYNDROME : KETERBATASAN ATAU KEMUNGKINAN”

2. Media Cinema IndonesiaHi TV Channel 303

Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIBTgl. 19 Maret 2016“HAWA, SANG PENOLONG ”

3. Indovision, LIFE ChannelProgram: Bijaksana Amsal

Selasa, Kamis & SabtuPkl. 13.00 & 21.00 WIB

4. TV Shine Initiatives & SatelliteFreq 3980 X, SR 29900 MSPS

MingguPkl. 05.00, 23.00 WIB

PELAYANAN RADIOOn Air RPK FM 96,30

Setiap Senin Pkl 20.00 WIBSetiap Jumat Pkl 05.00 WIBSenin 1 : Bina PasutriSenin 2 : Bina Pendidikan MIKASenin 3 : Bincang2 KeluargaSenin 4 : Pemuda (Binatu)Senin 5 : Cinta Anak

TERSEDIA

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA 14

13 MARET 2016 | GEREJA REFORMASI INDONESIA15