Warta Edsus Natal 2015_handsout
Transcript of Warta Edsus Natal 2015_handsout
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 1/801 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 2/802 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 3/803 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Menjadi sebuah tradisi ketika perayaan Natal di Paroki St. Thomas, maka Warta Thomas
pun hadir dalam sebuah kekhususan. Bedanya, kali ini kami terbit tidak pada hari Natal,
tapi setelah perayaannya. Maksudnya, supaya momen-momen Natal juga tertangkap oleh
lensa para fotografer dan ditampilkan di Warta Edisi Khusus Natal ini.
Kepanitiaan Natal 2015 kali ini ditugaskan kepada Wilayah II. Dari seksi Publikasi dan
Dokumentasi bekerja sama dengan Seksi Komunikasi Sosial (Sie Komsos) DPP St. Thomas.
Maka tim Warta Paroki pun segera membuat komposisi isi Warta dan bagaimana kami
mulai mengumpulkan bahan-bahan penulisan serta materi lain dan foto-foto.
Komunikasi antar-tim pun dibangun, kami sangat terbantu karena kemajuan teknologi
untuk saling mengirimkan materi melalui surat elektronik. Tetapi, secara berkala kami
pun tetap bertatap muka untuk saling mengkoordinasikan pekerjaan yang sudah ter-
selesaikan. Kami berkumpul dalam satu meja, mengambil tempat di sudut aula, dengandiiringi lagu-lagu Natal, untuk saling cek dan ricek isi, serta me-layout tampilan Warta
Edisi Khusus Natal 2015.
Dan inilah hasil kerja sama yang bisa kami sajikan dalam Warta Edisi Khusus Natal 2015.
Berbagai artikel dari berbagai penulis dan foto-foto berbagai kegiatan yang kami sajikan
secara full colors.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang indah dari Tim Warta ini. Terima
kasih juga atas dukungan semua pihak, hingga akhirnya kami dapat menyelesaikan Warta
Edisi Khusus Natal 2015 ini. Kami juga menyampaikan permohonan maaf yang se-besar-besarnya apabila pelayanan kami tidak memuaskan.
Kami berharap Warta Edisi Khusus Natal 2015 ini bisa menjadi “souvenir” bagi umat
Paroki St. Thomas.
Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Tuhan memberkati kita semua.
Tim Warta Thomas Edisi Khusus Natal 2015
Dari Sudut Aula Kami Berkarya
REDAKSI
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 4/804 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Sukacita Keluarga Yang Membawa Damai
10
DAFTAR ISI
Sambutan Panitia Adven & NatalSambutan Pastor Paroki
Keluarga sebagai Rahim BelasKasih Allah: Potret Hak danKewajiban Keluarga Katolik
Memilih Pasangan Hidup
Hidup Berkeluarga adalah Pilihanku
Mensyukuri Rahmat Kehidupan
67
14
18
24
28
Kasih dan Pengampunan 32
Redaksi
Penanggung Jawab:DPP St. Thomas
Pemimpin Redaksi:Th. C. Indri Kristyana
Editor:Katharina Tatik
Redaksi:Petrus JS
K. Tatik W.Yulia Resa Ernawati
Yustina Yanti
Fotografer:Agustinus Eko
Fransisca Briantika P.
Yanuarius Slamet
Layout/Setting:Yudistiro Sampurna
Elisabeth Arin Wahyu R.
Iklan:Tim Dana Panitia Natal
Distribusi:
Panitia NatalKetua Wilayah
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 5/805 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Tahun Yubileum KerahimanMengundang Anak RemajaBelajar Mengampuni
Susunan Panitia Adven & Natal
Menjadi Matahari
Harapan OMK
Terhadap Gereja
Donor Darah & Dokter Gratis
Lomba Anak-anak
Malam Natal di Paroki
Natal Fajar & Natal Anak-anak
Natalku, Natalmu: Natal Kita
Kegiatan Adven di Stasi BMR
Malam Natal di Stasi BMR
Natal Pagi di Stasi BMR
Tradisi Natal di Belahan Dunia
Komik: Sukacita Natal dalam Keluarga
Panitia in Action
38
42
46
52
58
59
61
62
64
66
67
68
70
74
76
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 6/806 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
SAMBUTAN
PANITIA NATAL
Salam damai dalam kasih Kristus.
Tahun 2015 Wilayah II Santo Yohanes Rasul, yang terdiri dari Lingkungan
St. Yusnus dan St. Yulius, mendapat tugas sebagai pania Natal 2015.
Kami menyadari tugas tersebut daklah ringan, tetapi berkat kerja sama
di antara warga dan pania, maka kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik meskipun masih ada kekurangan. Mengingat Lingkungan St.
Yusnus merupakan Lingkungan yang sebagian besar masuk usia senja,
untunglah lingkungan St. Yulius sebagian besar warganya masih akf.
Walau dengan kondisi ini kami tetap semangat menerima tugas yang
diberikan Dewan Pastoral Paroki St. Thomas. Berkat bantuan tangan Tuhan, maka segala tugas yang
ada dapat dijalankan dengan rasa kekeluargaan, dan berjalan dengan baik serta lancar walaupun
masih banyak kekurangan. Kepaniaan ini dibagi dengan 2 bagian, yaitu Liturgi dan Non Lliturgi.
Kegiatan Liturgi melipu persiapan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksaan tugas Pe-
rayaan Ekaris. Sementara non liturgi melipu lomba anak-anak.
Berkaitan dengan hal tersebut pania bekerjasama dengan PSE Paroki antara lain melakukan
kegiatan donor darah, pemeriksaan dokter gras, dan dak kenggalan dengan m parkir dan
pengamanan dari Mako Brimob, unsur Polsek Cimanggis, Polres Depok, Koramil, serta bantuan dari
unsur BANSER dan FKPM. Pada kesempatan yang baik ini kami menghanturkan terimakasih atas
bantuan, baik secara moril maupun materil kepada seluruh umat paroki St.Thomas, para Romo,Frater, Suster, Dewan Pastoral Paroki, Ketua Stasi, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, OMK, Kelom-
pok Kategorial dan rekan-rekan pania, dak lupa kepada Komandan Mako Brimob Kelapadua,
Tim Gegana, Subdit Satwa, Polres Depok, Polsek Cimanggis, Koramil Cimanggis, Pengurus Masjid
Agung Mako Brimob, para Donatur, Pemasang iklan, dan semua pihak yang dak dapat kami sebut-
kan satu persatu. Semoga segala sumbangsih yang telah diberikan, mendapat berkat dari Tuhan.
Kami menyadari bahwa dalam tugas pelayanan kepaniaan Natal ini masih banyak terdapat
kekurangan yang dak memuaskan semua pihak. Untuk itu kepada Pastor Paroki, Pastor rekan, dan
kepada seluruh umat Paroki Santo Thomas, Kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-be-
sarnya dan setulusnya. Semoga dengan Perayaan Natal 2015 ini kita boleh memaknai tema masaAdven dan Natal yaitu, Keluargaku Rahim Belas Kasih dan Pengampunan. Sehingga kita semakin
bersuka cita dalam menyambut kelahiran Juru Selamat kitaYesus Kristus dalam keluarga-keluarga
kita. Semoga!
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA
Fredericus Pondaag
Penanggungjawab & Ketua Wilayah II
SAMBUTAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 7/807 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
RD. Robertus Eeng Gunawan
Pastor Kepala Paroki St. Thomas
Saudara/saudariku, umat Paroki St.Thomas yang terkasih,
Tanpa terasa kita sudah di penghujung tahun 2015. Tema PerayaanNatal tahun ini berbicara tentang “Keluarga”. Betapa penngnya ar
kata ini. Hal ini mencerminkan Kebersamaan Allah dengan umat-Nya,
yang membuat kita merasa lebih nyaman, bila kita membangun
keakraban sungguh-sungguh bersama-Nya. Juga membuat kita mera-
sa tenteram karena segala persoalan pas ada jalan keluarnya. Dan
yang pas, kita yakin bahwa pertolongan-Nya dak pernah terlam-
bat.
Pada umumnya, kehidupan ekonomi yang makin maju membuat
manusia cenderung makin eksklusif (menyendiri), mereka merasa kebersamaan dengan orang lain
sudah dak penng lagi bagi mereka. Tentunya fenomena ini kontradikf dengan apa yang dilaku-
kan oleh Allah melalui kelahiran Yesus.
Sementara manusia modern yang penuh dosa dak lagi memandang dan mengabaikan kebersa-
maan dengan sesamanya dan lebih memilih hidup eksklusif, maka Allah yang Suci dan Mulia justru
memilih nggal bersama umatNya untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal akibat dosa
mereka. Periswa Kelahiran Yesus mengubah zaman. Bukan hanya dikenal sebagai awal dimulainya
kalender Masehi, tapi juga merupakan awal sejarah kebersamaan Allah dengan umatNya.
Itu semua berkat pengampunan dan belas Kasih Allah yang mau peduli dengan Umat-Nya.
Kalau kita ditanya sebagai umat Paroki St. Thomas, bagaimana dengan kita? Apakah ego dan ke-sibukan kita seap hari tanpa disadari sudah mengabaikan kebersamaan itu? Masih adakah waktu
untuk bersekutu dengan suami, istri, anak, orangtua dan keluarga kita. Adakah teman / sahabat
atau kerabat yang kehilangan kebersamaannya dengan kita? Adakah sisa waktu kita yang masih
dapat dipersembahkan untuk ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan? Masihkah kita bergairah untuk
berdoa bersama saudara seiman dan mendukung pelayanan di Gereja? Masih dapatkah kita makin
serupa dengan Yesus? Bagaimana keadaan rohani kita (mundur, maju, stas/tak menentu)?
Umat Paroki St.Thomas yang terkasih, dalam waktu yang nggal beberapa hari menjelang tahun
baru 2016, marilah kita membuat kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bernilai kekal. Mari
kita upayakan untuk selalu datang kepada Tuhan dan membangun kebersamaan yang mendalamdengan teman dan sahabat kita, karena mereka juga membutuhkan kasih Tuhan melalui kita.
Mari kita rentangkan jembatan kebersamaan dengan orang-orang yang ada disekitar kita, karena
selama ini mereka terabaikan. Kita pertajam kepekaan terhadap kebutuhan kebersamaan dan
komunitas di sekitar kita untuk mereka yang membutuhkan Kasih Allah dan Jawaban dari seap
persoalan mereka, karena dunia ini sedang kesepian di tengah keramaian dan sedang mengalami
kemaan di tengah kehidupan.
Selamat Natal & Tahun Baru 2016
SAMBUTAN
PASTOR PAROKI
SAMBUTAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 8/808 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 9/809 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 10/8010 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
SUKACITA KELUARGA YANG
MEMBAWA DAMAI
RD. Robertus Eeng GunawanPastor Kepala Paroki St. Thomas
Kita boleh bersyukur dan menaikkan pujian
bagi kemuliaan Tuhan yang sungguh mau hadir
dalam hidup dan ha kita. Waktu memang terus
bergulir dan tak terasa kita akan memasuki hari
yang di nankan oleh semua orang beriman,
yakni “Hari Kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus
Kristus”.
Selama empat minggu kita mempersiapkandiri lewat masa adven, masa penanan dimu-
lai. Bapak Uskup yang menandai dimulainaya
masa Adven dengan Surat Gembala Keuskupan
Bogor, “Keluarga sebagai Rahim Belas Kasih dan
Pengampunan”. Pada momen Natal kali ini kita
dituntun untuk bisa membawa keluarga dalam
sukacita yang membawa damai.
Apakah dalam perjalanan kehidupan yang sudah
dianugerahkan dari Tuhan kepada kita di tahun2015 ini telah membawa “hidup damai”? Atau
hanya karena kita akan merayakan Natal, baru
ada sesuatu yang dilakukan, seper saling mem-
bantu, memperhakan orang-orang yang butuh
pertolongan? Dan berhen hanya sampai di situ
saja?
Merenungkan Natal 2015 yang lebih mem-
fokuskan pada “sukacita keluarga yang mem-
bawa damai”, bisa diandaikan melihat fesval
paduan suara. Pernahkah Anda menonton
fesval paduan suara? Mengapa orang begitu
berambisi untuk menang dan mendapatkan
piala, dan sering kali sangat kecewa atau bahkan
marah atau “ngamuk” jika kalah?
Segala berkat kemenangan adalah buah dari
“keseaan” atau usaha, jerih payah lahan, ke-bersamaan, kekompakan, dan kejujuran. Tetapi,
jika belum menang, maka kita diingatkan untuk
berusaha lebih keras lagi.
Di dalam iman, Tuhan sendiri yang akan me-
nilainya. Mari kita memandang keluarga Zakaria
dan Elizabeth, yang membuat kita tercengang.
Mereka adalah pasangan suami-isteri yang sea
kepada Tuhan. Keseaan pasangan keluarga ini
mendatangkan sukacita, yaitu berkat. Bahkanberkat yang melampaui logika, karena Elizabeth
yang sudah tua dan disebut mandul, tetapi ber-
oleh berkat anak. Tidak ada yang mustahil bagi
Tuhan.
Saudara/saudari yang terkasih, merenungkan
bacaan di Natal (Luk.2:1-14), kita bisa memper-
hakan bagaimana para gembala ambil bagian
dengan kehadiran mereka di masa Kelahiran
RENUNGAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 11/8011 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Yesus. Mereka itu termasuk komunitas (kelom-pok) orang yang dak di perhitungkan atau
kaum marginal (pinggiran).
Lihat saja, sementara di Kota Bethelhem ada
pendataan penduduk/sensus, tetapi para gem-
bala itu justru nggal di padang rumput. Jadi ada
kemungkinan besar mereka itu dak turut serta
dalam akvitas kemasyarakatan yang sedang
dilangsungkan oleh pemerintah. Apresiasi mas-
yarakat Yahudi terhadap mereka bisa dikatakannyaris dak ada. Ini mau menunjukkan bahwa
mereka dianggap kurang penng, tetapi justru
merekalah yang pertama mengetahui berita
“Kelahiran Yesus”. Penginjil Lukas menjelaskan
bahwa malaikat mengurai rasa takut para gem-
bala dengan sapaan yang menguatkan, “Jangan
takut!”.
Penguatan ini kemudian diiku dengan penyam-
paian berita penng, bukan untuk mereka atau
orang Yahudi saja, tetapi untuk seluruh bangsa.
Keka mereka mendengar kabar malaikat itu,
rasa takut, keraguan yang dirasakan oleh para
gembala yang direspon dengan sukacita dan
pujian karena mereka dijadikan saksi pertamaKelahiran Yesus. Oleh karena itu, Penulis Injil
mau menjelaskan bahwa ada kabar sukacita
yang menggembirakan yang disampaikan oleh
malaikat, yaitu: Memberitakan (Evangelion)
kesukaan besar yang diperuntukkan bagi seluruh
bangsa dan diperluas lagi ditujukan bagi seap
orang yang percaya.
Berita kesukaan dan sukacita itu diiku dengan
penyampaian tanda mengenai bayi itu, yaknidibungkus dengan lampin dan berbaring di
palungan. Tanda ini melukiskan realitas yang
sarat kesederhanaan jika dibandingkan dengan
kelahiran di masa kini. Hal ini juga mau disam-
paikan bahwa Yesus dilahirkan di palungan, tem-
pat biasanya orang menaruh makanan ternak
di kandang. Kalau seorang bayi lahir di tempat
seper ini, pas sudah dikrik oleh para dokter
karena dak higienis. Namun dari segi lahir di
palungan adalah unsur kedamaian. Bunda Mariadan Yosef yang selalu mendampingi dan mem-
beri kehangatan.
Tuhan Yesus menjadi hangat, sebab ada napas
yang keluar dari hidung gembala dan domba.
Napas memang mempunyai ar yang menda-
lam dalam Kitab Suci. Keka Allah menciptakan
manusia pertama, yaitu Adam, Allah memberi-
kan napas kehidupan. Inilah kedamaian seja.
Kedamaian berar ada suatu hubungan yangharmonis antara :
Manusia dengan Tuhan
Manusia dengan diri sendiri. Bagaimana kita
merawat jiwa kita?
Manusia dengan sesama/orang lain
Manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Akhirnya kedamaian ban ternyata pertama-
tama muncul dalam kehangatan keluarga. Maka
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 12/8012 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
benarlah ungkapan bahwa keluarga adalah
Gereja Kecil.
Belajarlah menjadi orang sederhana yang men-
ciptakan damai. Maka tak salah kalau parade
sejumlah besar malaikat yang menyenandung-
kan kemuliaan dan damai sejahtera menjadi
pengalaman hebat lainnya yang dinikma oleh
para gembala itu.
Karena di tempat yang hina dan kotor justru
ada sukacita dan pujian Gloria In Excelsis Deo,
sebab periswa kelahiran itu mengandung ar
kemuliaan bagi Allah di Surga dengan Kese-
jahteraan/Keselamatan dan damai bagi umat
manusia di bumi.
Saudara/saudari yang terkasih, bagi seap orang
yang percaya, Natal merupakan puncak persiap-
an ban kita untuk menyambut Sang Juru Sela-
mat. Tetapi terkadang tanpa kita sadari momen
Natal sering kita abaikan, karena kita disibukkan
dengan mempersiapkan hal-hal yang dipakai dandipergunakan di hari Natal.
Berita Kelahiran Yesus Kristus mau mengingat-
kan kita bahwa Ia yang telah lahir dengan ke-
sederhanaan, telah diutus, diurapi untuk mem-
beritakan kabar baik bagi semua orang sehingga
dengan berita itu maka kelahiranNya membawa
hidup menjadi damai atau bisa dikatakan bahwa
dengan Natal ini sukacita keluarga membawa
damai bagi sesama/keluarga yang lain.
Saudara/saudari yang terkasih, di hari Natal
ini kita kembali diingatkan dan diajak untuk
menyatakan diri dan menjadi alat damai bagi
sesama. Sebab Kelahiran Yesus membukkan
bahwa Ia lahir dan diutus memberitakan kabar
baik supaya semua orang saling menguatkan,
menolong yang lemah, saling membantu mereka
yang berkekurangan, berani berkata benar di
atas yang dak benar, berlaku adil serta me-
negakkan keadilan bagi sesama dengan demiki-an kehidupan kita diselamatkan dan berkenan
kepada-Nya. Itulah maksud berita Natal yang
mau disampaikan bagi kita dimana sikap Tuhan
(good Will) yang membawa damai dan sukacita
diperuntukkan bagi semua orang.
Mari kita sambut dan rayakan Natal Keluarga
kita dalam sukacita dan damai dalam hubungan
dengan Tuhan, diri sendiri, sesama dan ling-
kungan di sekitar kita.
Tuhan memberka. Selamat Natal
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 13/8013 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 14/8014 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
MEMILIHPASANGAN HIDUP
RD. Albertus KurniadiPastor Vicarius Parocus St. Thomas
Membaca surat pania Natal, saya terkejut,
atas tema “memilih pasangan hidup”. Pikirku,
“siapa saya ini bisa-bisanya disodorkan tema
ini, punya pasangan aja dak.” Bercermin se-
cara mendalam, rasanya berhadapan dengan
kenyataan jelek-jelek gini juga menentukanpilihan loh, jelek-jelek gini pernah mengala-
mi jatuh bangun dalam menentukan pilihan
loh, pernah juga sih mengalami jatuh cinta,
memperjuangkan cinta dan akhirnya melamar
sebagai calon imam keuskupan Bogor. Memi-
lih berar memiliki keberanian untuk menen-
tukan sebuah langkah yang diterima, dihaya,
dan diperjuangkan sepanjang hidup.
Mari Ikutlah Aku
Mari Ikutlah Aku, merupakan kata-kata yang
disampaikan oleh Yesus sendiri, kata-kata
inilah yang membuat para murid Yesus datang
mendekat pada Yesus. Kalau kita melihat ka-
ta-kata yang disampaikan kepada para murid,
terdengar sederhana, dan tak ada jaminan
apapun. Beda dengan manusia, kalau manu-
sia saling berjumpa mengandung janji, ada
pemikat, yang membuat orang tertarik dan
ikut sekalipun apa yang dijanjikan itu sebuah
jebakan.
Mari Ikutlah Aku, memberi satu arah strategis,
di mana manusia diminta untuk datang tanpa
ada iming-iming, tapi dengan kekuatan penuh
mau menerima diri serta menggembleng
bersama sang guru. Dalam memilih pasangan
hidup kata-kata Yesus untuk “Mari Ikutlah
ARTIKEL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 15/8015 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Aku” menjadi kata pamungkas. Pamungkas
karena sebelum memilih diadakan satu sikap
untuk ikut dulu, memperhakan dulu. Sikap
ini penuh dengan risiko yang dak kecil, ka-
rena bisa saja disesatkan, bisa saja membuat
sebuah sandiwara yang memikat. Namanya
saja berkenalan pas menampilkan yang
baik-baik, menggembirakan, sisi negaf selalu
disembunyikan untuk mendapatkan kesan
baik dan membahagiakan.
Strategi Mari Ikutlah Aku menjadi stra-
tegi yang membuat manusia berani untuk
menyelami ar persahabatan yang murni,
manusia yang ingin bersatu itu menempa
diri untuk saling melibatkan diri, saling mem-
bantu, saling menghargai, dan saling mende-
wasakan dalam pengalaman hidup yang
dijumpainya. Strategi ini memiliki ar bahwa
saya berusaha untuk memasrahkan diri, bukan
pasrah yang membabi buta tetapi pasrah yang
memungkinkan saya, dan calon pasangan ini
menemukan satu sikap discerment , yaitu
sikap yang membuat saya berani memberi
permbangan serta keputusan yang obyekf
atas pribadi yang menuntunku pada kerja
sama untuk saling membahagiakan.
Mari ikutlah Aku, hendak mengantar mereka
dalam memilih pasangan hidup untuk me-
nemukan satu identas atas calon pasangan.
Penemuan identas ini dak hanya soal bibit,
bebet, dan bobot semata melainkan meng-
hantar mereka pada apa yang hendak dikerja-
kan dan diperjuangkan dalam hidup bersama
membentuk sebuah berkeluarga nannya.
Menghidupkan Pilihan
Menghidupkan pilihan sengaja diangkat
karena manusia berziarah. Manusia peziarah
adalah gambaran manusia yang mengalami
berbagai macam pergolakan dan tantangan.
Periswa-periswa ini sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 16/8016 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Perjumpaan kita dengan sesama dengan
latar belakang yang berbeda membuat kita
mengalami berbagai macam pergolakan,
tantangan yang mengajari manusia sebuah
ar hidup. Sehingga manusia berusaha untukmenempatkan diri sedemikian rupa agar be-
rani menjadi berkat bagi sesamanya.
Dalam menentukan pilihan hidup, manusia
berhadapan dengan situasi dak sederhana,
penuh konik, serta penuh risiko. Konik
terjadi karena dua insan dak pernah selalu
bersama, ada berbagai macam pihak yang
berpenampilan posif maupun berpenam-
pilan negaf. Penampilan posif membuat
dua insan ini mendapat dukungan semangat,
kekuatan untuk saling mendekat, sehingga
mereka saling membiasakan diri untuk ber-
bicara tentang mereka sendiri. Di sisi negaf,
dua insan ini diolah dalam sebuah perbedaan
yang mendalam. Karena perbedaan satu
sama lain, mereka berada dalam posisi yang
serba saling bertentangan sehingga dengan
mudah diadu domba. Sangat mudah dipancingemosinya sehingga posisi konik membuat
mereka melihat siapa saya bagi pasangan
saya.
Dengan situasi yang serba tak menguntungkan
ini apa yang harus dihidupi dan diperjuangkan
dalam memilih pasangan? Sebagai orang yang
berada dalam tahap perkenalan, memiliki
harapan terdalam bahwa mereka menemukan
jadi diri pasangan serta menemukan kekuatan
untuk saling mendukung dalam kebersamaan.
Sikap ini ditemukan bila kedua insan bersedia
untuk melihat dan memelihara sifat-sifat baik
yang dimiliki oleh pasangan, untuk menjaga
serta memelihara kekuatan cinta yang saling
menguatkan dan membahagiakan. Kalaudilihat, ini merupakan ndakan sederhana
namun berar bagi hidup pasangan. Dengan
memelihara kekuatan cinta, apa yang baik da-
lam diri pasangan membuat pasangan berani
mempercayakan diri mereka secara penuh
dan menjadi serta menghadirkan berkat satu
sama lain.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu. Dan Aku telah mene-tapkan kamu, supaya kamu pergi dan meng-
hasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya
apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yoh.
15:16)
Nasihat ini menjadi dasar pergolakan ma-
nusia yang ingin menjawab panggilan Allah
dalam hidup berkeluarga. Yesus mengatakan
bukan kamu yang memilih aku, apa yangdisampaikan Yesus itu ada benarnya. Lihatlah
banyak yang awalnya nampak serasi kare-
na ke mana-mana mereka selalu bersama,
namun akhirnya bubar. Juga mengandung
satu keseriusan dalam membangun komitmen
hidup. Keseriusan ini nampak dalam sebuah
keputusan yang dipilih bukan hanya sekali jadi
tetapi dirayakan dalam seluruh hidup manu-
sia, di dalam janji tersebut terdapat identas
pribadi, dalam ar bahwa siapa saya ini
sesungguhnya berhadapan dengan apa yang
saya katakan di hadapan Allah, imam, orang
tua, dan semua orang yang mencintai dan
membesarkanku selama ini.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu” tergantung sebuah hara-
pan penyertaan Allah dalam sebuah pilihan.
dan keputusan yang kujalani sampai ma.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 17/8017 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 18/8018 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KELUARGA SEBAGAI RAHIM BELAS KASIH ALLAH:
POTRET HAK DAN KEWAJIBAN
KELUARGA KATOLIK
RD. Yusnus Joned Saputra
Pastor Vicarius Parocus St. Thomas
Suami dan istri memiliki kewajiban dan hak
yang sama mengenai hal-hal yang menyang-
kut persekutuan hidup pernikahan (lih. kanon
1135).
Sebagai orang tua, mereka berkewajiban
berat, dengan sekuat tenaga mengusahakan
pendidikan anak, baik sik, sosial, kultural,
moral, maupun religius (lih.kanon 1136).
Hak-hak dasar keluarga
Keluarga sebagai sel dasar masyarakat dan
menjadi prasyarat adanya masyarakat. Oleh
karena itu, keluarga memiliki hak dasar untuk
dilindungi keberadaannya oleh masyarakat/
negara. Seap keluarga memiliki hak untuk
mengembangkan diri dan memajukan kese-
jahteraannya tanpa harus dihalangi oleh nega-
ra. Dalam hal-hal tertentu, keluarga memiliki
hak pribadi.
Keluarga memiliki hak untuk hidup dan
berkembang sebagai keluarga, arnya hak
seap orang betapa pun miskinnya, untuk
membantu keluarga serta memiliki upaya-
upaya yang memadai untuk menggunakannya.
Keluarga memiliki hak untuk melaksanakan
tanggung jawabnya berkenaan dengan pe-
nyaluran kehidupan dan pendidikan anak-
anak. Keluarga memiliki hak untuk mendidik
anak-anak sesuai dengan tradisi-tradisi
keluarga sendiri, dengan nilai-nilai religius
dan budayanya, dengan perlengkapan upaya-
upaya serta lembaga-lembaga yang dibutuh-
kan. Seap keluarga yang miskin dan mend-
erita memiliki hak untuk mendapat jaminan
sik, sosial, polik, dan ekonomi.
Di samping itu, orang tua juga harus memper-hakan dan menghorma martabat dan hak-
hak anak. Sebenarnya sudah dengan sendi-
rinya, martabat pribadi manusia dikenakan
pada anak yang adalah manusia. Tetapi dalam
kenyataan, sering kali martabat anak kurang
diperhakan, misalnya dalam sikap orang tua
yang memperalat anak untuk tujuan, impian,
dan obsesinya sendiri. Contohnya, memaksa-
kan anak untuk berprestasi demi gengsi orangtua sehingga anak merasa tertekan. Meng-
horma martabat anak dapat dikonkretkan
dengan menghorma hak-hak asasi anak. Ber-
dasarkan kodratnya, perkawinan terarah pada
kelahiran anak. Anak yang telah dikonsepsi
harus dipelihara dan dirawat dengan penuh
cinta sehingga anak yang merupakan mahkota
perkawinan dan buah cinta sungguh dapat
tumbuh menjadi manusia yang utuh. Melalui
hal ini, suami-istri menjadi mitra Allah dalam
ARTIKEL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 19/8019 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
menurunkan kehidupan baru.
Kewajiban Keluarga Krisani: Keluarga
sebagai Ecclesia Domestca (Gereja rumah
tangga)
Keluarga Krisani merupakan pusat iman yang
hidup, tempat pertama iman akan Kristus
diwartakan dan sekolah pertama tentang doa,
kebajikan- kebajikan dan cinta kasih Krisani.
Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1656 : keluar-
ga-keluarga Kristen itu sangat penng sebagai
pusat suatu iman yang hidup dan meyakin-
kan. Karena itu Konsili Vakan II menama-
kan keluarga menurut sebuah ungkapan tua
“Ecclesia domesca” [Gereja-rumah tangga]
(Lumen Genum 11, Bdk. Familiaris Consoro
21). Dalam pangkuan keluarga “hendaknyaorang-tua dengan perkataan maupun teladan
menjadi pewarta iman pertama bagi anak-
anak mereka; orang-tua wajib memelihara
panggilan mereka masing-masing, secara
ismewa panggilan rohani ” (LG 11, 2).
KGK 1666: Keluarga Krisani adalah tempat
anak-anak menerima pewartaan pertama
mengenai iman. Karena itu tepat sekali ia
dinamakan “Gereja-rumah tangga” – satupersekutuan rahmat dan doa, satu sekolah
untuk membina kebajikan-kebajikan manusia
dan cinta kasih Krisani.
KGK 2685: Keluarga Krisani adalah tempat
pendidikan doa yang pertama. Atas dasar
Sakramen Perkawinan, keluarga adalah “Gere-
ja rumah tangga”, di mana anak-anak Allah
berdoa “sebagai Gereja” dan belajar bertekun
dalam doa. Terismewa untuk anak-anakkecil, doa sehari-hari dalam keluarga adalah
kesaksian pertama untuk ingatan Gereja yang
hidup, yang dibangkitkan dengan penuh kesa-
baran oleh Roh Kudus.
Keluarga Krisani merupakan tempat dilak-
sanakannya misi imamat bersama yang
diterima melalui Pembapsan, yaitu dengan
menyambut sakraman- sakramen, berdoa dan
menerapkan kasih. KGK 1657: Di sini dilak-
sanakan imamat yang diterima melalui Pem-
bapsan, yaitu imamat bapa keluarga, ibu,
anak-anak, semua anggota keluarga atas cara
yang paling indah “dalam menyambut Sakra-
men-sakramen, dalam berdoa dan bersyukur,
dengan memberi kesaksian hidup suci, dengan
pengingkaran diri serta cinta kasih yang akf”(LG 10). Dengan demikian keluarga adalah
sekolah kehidupan Kristen yang pertama dan
“suatu pendidikan untuk memperkaya ke-
manusiaan” (GS 52,1). Di sini orang belajar
ketabahan dan kegembiraan dalam pekerjaan,
cinta saudara sekandung, pengampunan
dengan jiwa besar, malahan berkali-kali dan
terutama pengabdian kepada Allah dalam doa
dan dalam penyerahan hidup.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 20/8020 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Keluarga Krisani merupakan presentasi dan
pelaksanaan persekutuan Gereja, yaitu perse-
kutuan iman, harapan dan kasih. KGK 2204:
Keluarga Kristen adalah satu penampilan dan
pelaksanaan khusus dari persekutuan Gereja.
Karena itu, ia dapat dan harus dinamakan juga
“Gereja rumah tangga” (FC 21, Bdk. LG 11). Iaadalah persekutuan iman, harapan, dan kasih;
seper yang telah dicantumkan di dalam Per-
janjian Baru (Bdk. Ef 5:21 – 6:4; Kol 3:18-21;
1 Ptr 3:1-7), ia memainkan peranan khusus di
dalam Gereja.
Keluarga sebagai Gereja kecil (Ecclesia do-
mesca) dengan cara tertentu dan dengan
caranya sendiri menjadi gambaran yang
hidup dan penampilan historis dari misteriGereja (lih. Familiaris Consoro 49). Dengan
demikian, keluarga sebagai Ecclesia domes -
ca merupakan tempat yang kudus, karena di
dalam keluarga Allah sendiri hadir di tengah
umat-Nya. Secara khusus dalam doa keluarga
digenapilah Sabda Tuhan yang mengajarkan
bahwa jika dua atau ga orang yang berseku-
tu di dalam nama-Nya, Tuhan hadir (lih. Mat
18:20). “Tempat yang kudus” dalam keluarga
dak untuk diarkan secara jasmani, di mana
keluarga menyediakan tempat khusus untuk
berdoa; tetapi juga tempat kudus rohani, di
mana keluarga bersama-sama menerapkan
iman, pengharapan dan kasih yang melibat-
kan pengorbanan dan pemberian diri seturut
teladan Kristus (lih. Familiaris Consoro 49).
Dengan menerapkan kasih dan pengorbanan,
seap anggota keluarga mengambil bagian
dalam kurban Kristus bagi pengudusan umatmanusia dan turut mengambil bagian dalam
tugas Gereja menjadi sarana keselamatan (lih.
Lumen Genum 1).
Berkat Sakramen Baps, suami istri dan anak
menerima dan memiliki ga martabat Kristus,
yakni martabat kenabian, imamat, dan rajawi.
Dengan martabat kenabian mereka mem-
punyai tugas mewartakan Injil; dengan
martabat imamat, mereka mempunyai tugas
menguduskan hidup, terutama dengan meng-
haya sakramen- sakramen dan hidup doa;dan dengan martabat rajawi, mereka mem-
punyai tugas untuk melayani sesama.
Berkat sakramen Baps pula, mereka menjadi
anggota dan ikut membangun Gereja. Kelu-
arga bukan hanya merupakan sebuah komu-
nitas basis manusiawi belaka, melainkan juga
komunitas basis gerejawi yang mengambil ba-
gian dalam karya penyelamatan Allah. Hidup
berkeluarga ini menampakkan hidup Gereja
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 21/8021 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
sebagai suatu persekutuan (Koinonia) dalam
bentuk yang paling kecil namun mendasar,yang merayakan iman melalui doa peribada-
tan (Leiturgia), mewujudkan pelayanan (Diako-
nia) melalui pekerjaan, dan memberi kesak-
sian (Martyria) dalam pergaulan; semuanya
itu menjadi sarana penginjilan (Kerygma) yang
baru.
Maka keluarga adalah sungguh- sungguh
Gereja rumah tangga karena mengambil bagi-
an dalam lima tugas Gereja seper berikut ini:
a. Persekutuan (Koinonia)
Keluarga adalah ‘persekutuan seluruh hidup’
(consorum tous vitae) antara seorang
laki- laki dan seorang perempuan berlan-
daskan perjanjian antara kedua belah pihak
dan diteguhkan melalui kesepakatan perka-
winan. Persekutuan antara mereka berduadiperluas dengan kehadiran anak- anak dan
keluarga besar. Ciri pokok dari persekutuan
tersebut adalah hidup bersama berdasarkan
iman dan cinta kasih serta kesediaan untuk
saling mengembangkan pribadi satu sama
lain. Persekutuan dalam keluarga diwujudkan
dengan menciptakan saat- saat bersama, doa
bersama, keseaan dalam suka dan duka, un-
tung dan malang, keka sehat dan sakit.b. Liturgi (Leiturgia)
Kepenuhan hidup Katolik tercapai dalam
sakramen-sakramen dan hidup doa. Melalui
sakramen-sakramen dan hidup doa, keluarga
bertemu dan berdialog dengan Allah. De-
ngannya mereka dikuduskan dan mengu-
duskan jemaat gerejawi serta dunia. Relasi
antara Kristus dengan Gereja terwujud nyata
dalam Sakramen Perkawinan, yang menjadidasar panggilan dan tugas perutusan suami-
istri. Suami-istri mempunyai tanggung jawab
membangun kesejahteraan rohani dan jas-
mani keluarganya, dengan doa dan karya. Doa
keluarga yang dilakukan seap hari dengan
sea dakan memberi kekuatan iman dalam
hidup mereka, terutama keka mereka sedang
menghadapi dan mengalami persoalan sulit
dan berat, dan membuahkan berkat rohani,yaitu relasi yang mesra dengan Allah.
c. Pewartaan Injil (Kerygma)
Karena keluarga merupakan Gereja Rumah
tangga, keluarga mengambil bagian dalam
tugas Gereja untuk mewartakan Injil. Tugas itu
dilaksanakan terutama dengan mendengar-
kan, menghaya, melaksanakan, dan mewar-
takan Sabda Allah. Dari hari ke hari mereka se-
makin berkembang sebagai persekutuan yang
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 22/8022 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
hidup dan dikuduskan oleh Sabda. “Keluarga,seper Gereja, harus menjadi tempat Injil
disalurkan dan memancarkan sinarnya. Dalam
keluarga, yang menyadari tugas perutusan itu,
semua anggota mewartakan dan menerima
pewartaan Injil. Orang tua dak sekedar me-
nyampaikan Injil kepada anak- anak mereka,
melainkan dari anak- anak mereka sendiri,
mereka dapat menerima Injil itu juga, dalam
bentuk penghayatan mereka yang mendalam.
Dan keluarga seper itu menjadi pewarta Injil
bagi banyak keluarga lain dan bagi lingkungan
di sekitarnya.” (Paus Paulus VI, Himbauan
Apostolik, “Evangelii Nunandi“, EN, 71).
Sabda Allah itu termuat dalam Kitab Suci, yang
dak selalu mudah dipahami, maka keluarga
sebaiknya ikut mengambil bagian secara akf
dalam kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab
Suci.
d. Pelayanan (Diakonia)
Keluarga merupakan persekutuan cinta kasih,
maka keluarga dipanggil untuk mengamal-
kan cinta kasih itu melalui pengabdiannya
kepada sesama, terutama bagi mereka yang
papa. Dijiwai oleh cinta kasih dan semangat
pelayanan, keluarga katolik menyediakan diri
untuk melayani seap orang sebagai pribadi
dan anak Allah. Pelayanan keluarga hendak-
nya bertujuan memberdayakan mereka yang
dilayani, sehingga mereka dapat mandiri.
e. Kesaksian Iman (Martyria)
Keluarga hendaknya berani memberi ke-
saksian imannya dengan perkataan maupun
ndakan serta siap menanggung resiko yang
muncul dari imannya itu. Kesaksian iman
itu dilakukan dengan berani menyuarakan
kebenaran, bersikap kris terhadap berbagai
kedakadilan dan ndak kekerasan yang me-
rendahkan martabat manusia serta merugikan
masyarakat umum.”
Pada akhirnya, berdasarkan Surat Gembala
AAP 2015 dari Mgr. Paskalis Bruno Syukur, be-liau menyampaikan: Keluarga Kudus Nazareth
telah melaksanakan hidup bersama dalam
keluarganya sehari-hari sebagai sebuah “Ra-
him Ibu” yang menenteramkan ha. Kepriba-
diaan Bunda Maria yang sederhana, taat pada
bimbingan Allah, serta ketulusan ha Santo
Yosep dan kesediaan penuh cinta memahami
dan menerima istrinya penuh belas kasih
(bdk. Mat 1:24) menjadikan keluarga sebagai
“Rahim Belas kasih dan pengampunan”. Dalamkeluarga seper itulah, Anak Allah, Yesus dari
Nazareth, “bertumbuh menjadi kuat, penuh
hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya”
(Bdk. Luk 2:40).
“Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016”.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 23/8023 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 24/8024 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
HIDUP BERKELUARGA ADALAH
PILIHANKU
Ig. Amrih DumadiWakil Ketua I DPP St. Thomas
Instusi keluarga sebagai sebuah ikatan sosial
antara laki-laki dan perempuan sebenar-
nya hal yang amat biasa terjadi dari zaman
ke zaman. Lantas mengapa Gereja Katolik
menganggap isu keluarga merupakan salah
satu topik sentral yang menjadi napas utamakegiatan Pastoral?
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI
November 2015 lalu, mengambil tema sentral
masalah keluarga, “Keluarga Katolik: Suka-
cita Injil, panggilan dan Perutusan Keluarga
dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia yang
Majemuk”. Ditegaskan bahwa keluarga Katolik
sebagai Gereja Rumah Tangga berar menjadi
bentuk terkecil dari Gereja, serta mengajak
seluruh keluarga Katolik ini mengambil bagian
dalam tugas perutusan karya keselamatan
Allah, melalui ga fungsi imamat umum Yesus
Kristus. Melalui Gereja Rumah tangga inilah
keluarga Katolik diutus menjadi garam dan
terang di tengah masyarakat. Caranya dengan
memberikan pelayanan dan kasih kepada
sesama anggota keluarga dan akhirnya kepada
keluarga-keluarga lain dan masyarakat seki-tarnya.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 25/8025 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Sebagian besar orang termasuk diri kita,
mengalami kehidupan berkeluarga sebagai
sebuah tradisi yang mengalir turun-temurun
sepanjang jaman. Keka proses pertemuan
dua sejoli yang berlanjut ke upacara perka-
winan di depan altar dan dirayakan di pesta
pernikahan selesai, rumah tangga yang barusaja terbentuk segera larut dalam kesibukan
harian dengan irama yang mengalir bagai
ayunan irama lagu kehidupan, sebagai suatu
proses yang amat biasa.
Lalu, mengapa aku berkeluarga? Dan mengapa
pula para gembala agung di seluruh bumi
berkumpul hanya untuk memperbincangkan
keluarga? Sebuah pertanyaan yang amat
sederhana dan mungkin dianggap dak me-narik untuk diperbincangkan karena sebagian
besar kaum keluarga telah dan akan men-
jalani kehidupan ini sebagai sebuah kelaziman
dan runitas biasa. Dan lebih daripada itu,
keluarga kita sejauh ini “baik-baik” saja. Mari
kita mencoba untuk merenungkan sesaat per-
tanyaan tadi.
Ya, sesungguhnya ada sejuta perkara dalam
isu keluarga, dan beberapa di antaranyamerupakan hal yang krusial dan genng serta
memerlukan uluran tangan serta kerja keras
kita sebagai warga Gereja Katolik. Persoalan-
nya, mungkin kita dak menyadari urgensi
penanganan permasalahan tersebut, atau
kita mengetahui tetapi dak peduli. Contoh
riil adalah fenomena pertumbuhan negaf
demogra di Benua Eropa akibat pergeser-
an nilai-nilai yang membuat ikatan keluargasemakin renggang dan kelahiran anak dak
dapat mengimbangi kemaan penduduk.
Padahal Allah telah bersabda, ”beranak-cu-
culah dan bertambah banyak, penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu. Berkuasalah atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas segalah binatang yang merayap di bumi
(Kej 1 : 26-29)”. Kini beberapa negara di benua
biru tersebut berada di posisi sulit antara me-
nerima atau menolak kehadiran imigran dari
luar. Akankah hal ini akan terjadi di Indonesia,
suatu hari nan ?
Kita dipanggil untuk mengiku dan mewujud-
kan arahan para gembala agung yang bersu-
sah payah menyatukan langkah bagi umatnya,
agar dampak negaf pergeseran nilai-nilai
kehidupan dapat dikelola secara baik. Hen-
daknya kita semua berada di jalan lurus yang
telah ditunjukkan para gembala. Apabila kita
sudah berada di jalan yang lurus itu, mungkin
tempo dan kecepatan perjalanan perlu ding-
katkan.
Hidup Berkeluarga Adalah Panggilan danPilihanku
Peta perjalanan hidup keluarga kita, sudah
disiapkan dalam SAGKI ke-4 maupun Sinode
Keluarga di Vakan, sebagai keluarga Katolik
yang mengemban tugas sebagai agen peru-
tusan untuk Gereja dan Masyarakat melalui
model Gereja Rumah Tangga.
Ada beberapa status dan posisi keluarga kita
saat ini, yaitu keluarga yang baru akan di-
bangun dan keluarga yang sudah berjalan.
Masing-masing memiliki alur perjuangan yang
berbeda tahapan, dengan materi yang me-
ngandung persamaan pada k tertentu.
Bagi keluarga yang baru akan dibangun, calon
suami atau istri diharapkan mereeksikan
kembali bahwa keputusan untuk membangun
rumah tangga adalah sebuah keputusan yangbenar serta mendapatkan rahmat Tuhan dan
sekaligus perjuangan. Allah telah memberikan
tugas sekaligus mandat kepada seap insan,
melalui Kitab Kej. 1:16-29 di atas. Ayat ini
menjadi payung biblis dalam ajaran Gereja
Katolik bagi seap orang yang berniat mem-
bangun keluarga.
25 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 26/8026 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Hal yang perlu dilakukan bahwa seiring de-
ngan keputusan dan sukacita ini, para calon
suami dan istri wajib melakukan upaya-upaya
pencegahan atau migasi agar batu-batu
sandungan yang mungkin menghadang dalam
perjalanan keluarga dapat dihindarkan, se-
hingga keluarga mampu berperan sebagai
Gereja Rumah Tangga.
Upaya yang pertama dan utama, para calon
suami dan istri harus paham bahwa tujuan
perkawinan adalah membentuk persekutuan
hidup bersama demi kesejahteraan pasangan
dan terbuka pada kelahiran dan pendidikan
anak. Selain tujuan, para calon wajib mema-
hami ciri perkawinan Katolik, yaitu monogami,
tak terceraikan dan sakramental. Dari k ini,
calon suami atau istri sudah bisa mengukur
apakah rumah tangga mereka kelak akanberjalan mulus atau ada kemungkinan kandas
di tengah jalan. Tidak ada cara lain bagi calon
pasangan suami istri ini kecuali memper-
siapkan perkawinan mereka dengan baik.
Apabila ada perbedaan yang berpotensi
menjadi penghalang bagi tercapainya tu-
juan-tujuan keluarga, maka perlu ada upaya-
upaya penanganan (migasi) atau mungkin
pembatalan rencana perkawinan jika potensi
penghalang sudah diupayakan untuk dielimi-
nasi tetapi dak dapat diselesaikan. Gereja
Katolik memfasilitasi persiapan perkawinan
ini secara terbatas dengan penyelenggaraan
Kursus Persiapan Perkawinan (KPP).
Bagi keluarga yang sudah terbentuk, kita patut
bersyukur dan bangga, kita telah mengambilkeputusan hidup yang tepat. Langkah paling
penng kini mengusahakan agar keluarga yang
telah menjadi pilihan hidup kita ini tetap utuh.
Sebagai suami dan isteri harus senanasa
ingat pada mantra tujuan perkawinan, yaitu
membentuk persekutuan hidup bersama demi
kesejahteraan pasangan dan terbuka pada
kelahiran dan pendidikan anak. Karena ada
banyak godaan dalam hidup berkeluarga
dalam zaman modern.
Misalnya, godaan untuk selingkuh, pas luntur
keka kita ingat pada mantra tadi. Bila ke-
utuhan keluarga pilihan kita terpelihara, maka
benih-benih pelayanan, kasih dan semangat
pengampunan antar sesama anggota kelu-
arga bisa tumbuh dan terpelihara, dan dak
sulit mewujudkan misi Gereja Rumah Tangga.
Semoga!
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 27/8027 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 28/8028 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
MENSYUKURI
RAHMAT KEHIDUPAN
Petrus JS
Koord. Bidang Kategorial DPP St. Thomas
“Engkaulah Yang men-
ciptakan hatiku dan
menenun aku dalam
kandungan ibuku. Aku
bersyukur kepadaMu
atas segala keajaiban
ini! Aku luar biasa. Kar-
yamu mengagumkan.”
(Mazmur 139, 13 dan
14)
Keluarga mempunyai akarnya dalam hakikat
manusia dan yang telah terbuk selama
berabad-abad menjadi landasan lahan atau
pendidikan keutamaan-keutamaan (kebajikan)
moral dan peradaban yang memberi sum-
bangan bagi penghormatan terhadap sesama,solidaritas serta kesejahteraan masyarakat.
Pencipta alam semesta telah menetapkan
suami-istri menjadi asal-mula dan menja-
di dasar masyarakat manusia….. Keluarga
sendiri me nerima perutusan dari Allah, untuk
menjadi sel pertama dan sangat penng bagi
masyarakat. ”Gereja diterangi oleh iman,
yang memberinya pengeran tentang segala
kebenaran tentang ngginya nilai pernikahandan keluarga, dan mengenai maknanya yang
terdalam.”
Mahkota cinta kasih suami-istri tergambar,
tatkala seorang ibu yang melahirkan anaknya
merasa bahagia. Dengan gembira dan kasih
sayang yang hangat ia memegang bayinya
yang mungil dan lenyaplah segala rasa sakit
dan kesulitan selama masa kehamilan serta
waktu melahirkan. Anaknya adalah suka-citanya. Ibu dan anaknya dak akan melupa-
ARTIKEL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 29/8029 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
kan hari kelahiran itu.
Hari ulang tahun penng bagi kita dan sering
harus disebut dan dicantumkan dalam ber-
bagai dokumen. Pada hari itu kita di-lahir-kan
ke dalam dunia ini. Maka, sebelumnya kitaberada ‘di dalam’. Oleh karena itu pantas kita
tanya: Apakah hari kelahiran adalah hari per-
tama hidup kita? Memang, dak.
Kita sudah hidup selama sembilan bulan. Pada
hari ke-lahir-an kita keluar dari suatu dunia
yang lain dan sangat terbatas, namun begitu
hangat dan aman. Dunia kecil ini adalah rahim
ibu, tempat kita dilindungi selama sembilan
bulan terhadap segala yang dapat merugikankita, selama badan kita masih sangat rapuh
dan lemah. Bentuk kehidupan apa pun di
dunia ini selalu berubah: berkembang dan
melayu. Manusia pun ‘hidupnya singkat sep-
er rumput, ia berkembang seper bunga di
ladang; bila terup angin lenyaplah dia, malah
tempatnya dak diketahui lagi’ (Mz 103, 15
dst; bdk Mz 37, 2; 90, 5 dst).
Meskipun demikian, Sang Pencipta sudahmengenal dan memanggil seap orang sejak
awal hidupnya dalam kandungan ibunya (bdk
Yes 49,1; Yer 1,5 dan Luk 1, 44). Bahwa hidup
kita ini fana dak berar hidup ini menjadi
kurang bernilai: dalam masa hidup kita di du-
nia ini dan dari apa yang kita lakukan dengan
bantuan rahmat ilahi atau yang kita lalaikan,
terbentuklah nasib abadi kita.
Martabat seap manusia berakar dalamkodratnya sebagai citra Allah, yang me-
mungkinkan ia dapat dipanggil untuk menjalin
hubungan anak-Bapa dengan Sang Pencipta-
nya. Hubungan ini membahagiakan.
Sehingga seap anugerah selalu mengandung
suatu tugas, yaitu memelihara dan mengem-
bangkan sebaik-baiknya apa yang sudah
diterima itu. Apa lagi, jika anugerah itu sangat
berharga, seper kehidupan. Maka dari itu,
rasa syukur dan tanggung jawab kita terhadap
Sang Pencipta diamalkan, diwujudkan dengan
memelihara ciptaanNya dengan bijaksana dan
penuh hormat.
Sang Pencipta memberikan tempat yang
khusus kepada manusia di antara segala
makhluk hidup. Ia diciptakan menurut citra-
Nya sendiri dan serupa denganNya (lih. Kej 1,26 dst). Bahwa manusia ditempatkan sebagai
citra Allah di dalam alam semesta ini, pas
menunjuk pada kedudukan serta tugasnya
yang khusus di dalam ciptaan Allah. Allah
mempunyai perhaan pribadi dan penuh:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 30/8030 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
gambar dan rupa Kita.”
Sejak hidup, wafat dan kebangkitan Kris-
tus, Putra Allah Yang adalah Kehidupan itu
sendiri, ‘dunia baru’ sudah mulai berada di
tengah-tengah kita (Mrk 1,15; Luk 4,16-21)yang masih hidup ‘yang mengeluh karena
menderita seper seorang ibu pada waktu
melahirkan bayinya ke dunia ini’ (Rom 8,22),
yakni Kristus, diatas dunia kita ini. Oleh karena
itu, kehidupan seap manusia yang sudah
memiliki nilai yang dasar atau melekat kepada
kemanusiaannya, memperoleh nilai baru yang
melampaui nilai duniawi apa pun (bdk Mat
16,20). Maka, sebagai umat beriman, kita ter-panggil untuk menghorma kehidupan seap
manusia sejak saat pembuahannya. Dengan
demikian, kita berngkah laku sebagai wakil
Sang Pencipta yang mempercayakan dunia ini
kepada kita dan sebagai anak-anak Bapa kita
di surga, yang dak melupakan salah satu satu
dari saudara-saudara kita, biarpun dia sangat
lemah dan dak berdaya (bdk Mat 18, 6-14).
Martabat pribadi manusia ini tak terganggu-gugat. Martabat luhur ini mencegah manusia
bertuan atas kehidupan orang lain, walaupun
manusia dengan rela boleh mengurbankan
hidupnya sendiri untuk mengabdi kepada
sesama dan Allah. Yesus Kristus sebagai terang
yang dapat mengubah hidup kita layak di-
hadirat Bapa dan memperoleh martabat baru
sebagai anak-anak Allah.
Di sinilah penngnya iman yang diajarkan dan
diawali dari keluarga, dalam mengajarkan
bahwa Allah sungguh menyayangi kehidupan.
Sekaligus manusia sebagai ciptaan yang luhur
itu untuk melihat Allah sebagai sumber hidup
dan kehidupan.
Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 31/8031 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 32/8032 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KASIH DAN PENGAMPUNAN
Yoseph Siyono
Pemerha Keluarga, Lingkungan St. Yulius,
Wilayah II Yohanes Rasul
Dalam perjalanan hidup ini paslah kita
pernah merasakan pengalaman yang saling
berlawanan; yang satu dirasakan posif yang
satunya negaf, ada pengalaman diterima,
ada pengalaman ditolak.
Dalam kasih ada pengampunan dan dalam
pengampunan ada kasih karena pengam-
punan adalah salah satu wujud kasih. Kasih
dan pengampunan merupakan pengalaman
manusia dari zaman ke zaman, seper dilukis-kan dalam Kitab Suci.
Kasih sea Adam – Hawa dan Pengampunan
Allah
Dalam kitab Kejadian dilukiskan betapa
indahnya dan bahagianya keka manusia
(Adam-Hawa) masih bersama dengan Allah.
Pembangkangan dan penolakan kasih sea
dari Allah mengakibatkan manusia kehilangan
hidup berahmat, hidup terpisah dari Allah
sumber bahagia.
Dari awal Allah menganugerahkan kemer-
dekaan dalam diri manusia untuk menentukan
pilihan yakni sea kepada Allah atau menolak.
Tetapi manusia cenderung menentukan
pilihan yang menolak kehendak Allah.
Akibat terbesar dari dosa adalah manusia
menderita karena terpisah dari Allah sumber
bahagia. Manusia kehilangan hidup karena
kejatuhannya dalam dosa. Dosa juga berkem-
bang sedemikian rupa seiring perkembangan
manusia. Suasana persaudaraan dan persa-
habatan berubah menjadi iri ha, benci, dan
dendam, seper digambarkan dalam diri Kain
yang membunuh Abil, adiknya, hanya kare-
na didorong oleh rasa iri dan dendam pada
adiknya.
Pada zaman kini, hal yang sama juga sering
terjadi. Melihat sesamanya berhasil lalu
mbul pikiran negaf, “jangan-jangan dia
korupsi”. Padahal keberhasilan itu diperoleh
karena hasil jerih payah, kerja keras, dan hidup
hemat. Betapa kita mudah melihat cacat dan
kelemahan sesama sementara kesalahan
sendiri yang jauh lebih besar dak disadari.
“Selumbar orang lain dilihatnya, tetapi balok
di mata sendiri dak dilihatnya.” (Mat. 7:3)
Manusia yang terlanjur hidup dalam lem-
bah dosa dengan kekuatannya sendiri dak
mampu membebaskan dirinya sendiri. Maka
haruslah ada penolong yang mampu mem-
bebaskan dan menyelamatkan manusia dari
dosanya.
ARTIKEL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 33/8033 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Janji keselamatan Allah
Melalui tokoh Abraham, Allah menyatakan
janjinya kepada Abraham, janji Allah itu ada-
lah:
1. Abraham akan diberi tanah terjanji yang
subur,
2. Keturunan Abraham akan menjadi bangsa
yang besar bagaikan bintang-bintang di
langit dan pasir di pesisir yang tak ter-
hitung jumlahnya,
3. Dari keturunan Abraham akan lahir seo-
rang Juru Selamat dan semua orang akan
mendapat berkat.
Janji itu satu persatu dipenuhi oleh Allah.
Akan halnya janji tentang keturunan Abraham
akan menjadi bangsa yang besar dan akan
datangnya Sang Juru Selamat.
Melalui perjalanan sejarah dan rentang waktu
yang panjang mereka mengalami hidup di
pengasingan di Mesir, dalam pemerintahan
raja-raja, pendampingan para nabi. Mereka
begitu teguh memelihara pesan dari para le-
luhur secara turun-temurun untuk mengharap
kedatangan “Sang Juru Selamat” yang dijanji-kan dengan bertobat dan berharap.
Natal wujud kasih dan pengampunan Allah
Kasih dan pengampunan ibarat barang yang
dimbang dengan pendulumnya. Semakin be-
rat barang yang dimbang semakin diperlukan
pendulum yang lebih berat pula agar terjadi
kondisi yang seimbang atau impas
Bagaimana dengan dosa manusia? Sebagaima-
na kita maklumi akibat terberat dosa manusia
adalah kehialngan hidup berahmat yang abadi,
maka diperlukan pendulum hidup yang tak
tertandingi pula. Supaya dengan pendulum
yang hebat tersebut manusia terselamatkan
dari dosanya. Injil Yohanes menyebutkan
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 34/8034 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
ini sehingga Ia mengutus Putera Tunggalnya
ke dunia ini, supaya seap orang yang percaya
padaNya dak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Menjadi jelaslah
dalam ayat ini kebesaran kasih Allah lah yang
menggerakkan ha Allah untuk membebaskan
kembali manusia dari dosanya.
Namun demikian, jalan yang ditawarkan oleh
Tuhan bukan seper jalan tol yang bebas
hambatan tetapi jalan salib yang banyak
rintangan seper dialami oleh Yesus sendiri
keka menuju Kalvari mes mengalami jatuh
bangun sampai ga kali menanggung malu
dan derita, dicerca, dan diperolok orang,
disiksa, dan puncaknya, dipaku di kayu salib.
Sebelum Yesus mengalami kemuliaan dalamkebangkitan pun harus merasakan gelapnya
alam kubur. Kisah sengsara yang dialami oleh
Yesus sebelum kebangkitan-Nya memberikan
pemahaman bahwa sebelum menerima mah-
kota kemuliaan Yesus pun harus mengalami
jalan salib, jalan penderitaan.
Penerapan dalam keluarga
Hubungan kasih manusia dengan sesaman-ya merupakan perwujudkan kasih manusia
terhadap Allah. Seap pribadi adalah tanda
kehadiran Allah sendiri. Ingat bahwa manusia
adalah citra Allah.
Keluarga Katolik dibangun atas dasar amanat
kasih yang tulus dari seorang suami kepada
isteri, dan sebaliknya. Ibarat tepuk tangan
haruslah dilakukan kedua tangan agar meng-
hasilkan bunyi yang diinginkan.
Sama halnya dengan cinta kasih dalam
keluarga, diperlukan adanya perawatan dan
pemeliharaan yang seksama pula agar tum-
buh subur dan menghasilkan buah-buah
cinta yang diharapkan. Tidak ada resep yang
berlaku umum karena seap pribadi, seap
keluarga bersifat unik, memiliki kekhasan
masing-masing. Memang ada nilai-nilai yangbersifat umum seper kejujuran, kebenaran,
keseaan, pengampunan, dsb. Namun keka
berhadapan dengan pribadi akan menjadi
hal yang unik pula. Sehingga sesuatu yang
dianggap baik dan cocok untuk suatu keluarga
belum tentu baik dan cocok untuk keluarga
lainnya.
Warta damai sejahtera sebagai wujud kasih
dan pengampunan Allah digambarkan sebagai
keadaan permusuhan menjadi persaudaraan
dan kerukunan. Keterbukaan ha isteri dan
anak-anaknya itulah yang memungkinkan
mereka mengalami kedamaian. Demikian pula
dalam periswa Natal.
Hanya para gembala yang mampu menerima
warta damai suka cita Natal. Karena mereka
yang memiliki kesederhanaan dan keter-
bukaan ha. Demikian pula orang yang jujur
dan rendah ha akan mampu menerima warta
damai suka cita Natal, akan tetapi dak bagi
orang yang sombong dan tertutup hanya
seper digambarkan pada diri Herodes.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 35/8035 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Kel. Agustinus Gandung
Lingkungan Sta. Maria
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016 Selamat Natal 2015dan Tahun Baru 2016
Lingkungan St. Filipus
dan Bartolomeus
Selamat Natal
2015
dan
Tahun Baru
2016
LingkunganRatu Pencinta
Damai
Lingkungan
St. Yustinus
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 36/8036 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016Selamat Natal 2015
dan Tahun Bar 2016
Kel. Antonius BudionoLingkungan St. Aloysius
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Kel. Antonius Hermawan Lingkungan St. Yulius
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Kel. Aris Wago
Lingkungan
St. Antonius
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 37/8037 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
LingkunganSt. Yohanes Pembaptis
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Neza Lingkungan Yulius
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Kel. Besar RF. Soedjanto M
Lingkungan St. Yustinus Lingkungan St. Nicolaus
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 38/8038 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Tahun 2016 adalah Tahun Yubileum AgungKerahiman. Paus Fransiskus telah mencanang-
kannya dan memulainya pada tanggal 8
Desember 2015 pada Hari Raya Santa Per-
awan Maria Dikandung Tanpa Noda, dan akan
ditutup pada Hari Raya Kristus Raja Semesta
Alam, 20 November 2016. Dalam surat Mi-
sericordiae Vultus (Wajah Kerahiman), yang
ditulis oleh Paus Fransiskus tanggal 11 April
2015 Paskah II, atau Hari Minggu KerahimanIlahi; beliau mengatakan bahwa Tahun 2016
menjadi sebuah waktu yang khusus dimana
kita umat Krisani diajak untuk merenungkan
secara terus menerus misteri kerahiman Allah.
Allah adalah sumber sukacita, ketenangan,
dan kedamaian. Kerahiman mengungkapkan
sungguh-sungguh misteri Tritunggal Maha-
kudus, dan merupakan ndakan utama dan
ternggi yang olehnya Allah datang untuk
menemui kita.
TAHUN YUBILEUM KERAHIMANMENGUNDANG
ANAK REMAJA BELAJAR MENGAMPUNI
ARTIKEL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 39/8039 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Tahun Kerahiman ini menjadi Tahun yang
penuh rahmat, karena semua umat Allah
diundang untuk merenungkan kemurahan ha
Allah. Anak dan remaja misioner, dipanggil
secara lebih dekat kepada Allah. Tindakan kon-
krit yang dapat dilakukan oleh anak dan rema-
ja misioner adalah mengampuni teman-temanatau saudara-saudarinya yang bersalah. Allah
yang penuh kasih dan Maha Rahim telah lebih
dahulu mengampuni kita. Melalui teladan
orang tua, guru atau pendamping anak belajar
untuk rendah ha untuk mohon ampun dan
mengampuni teman yang bersalah. Tindakan
ini akan menjadi nyata terutama dalam ke-
luarga. Kata-kata maaf dan minta maaf harus
dibiasakan dalam kehidupan rumah tangga,
dengan demikian anak dan remaja misioner
akan lebih muda juga melakukan dalam ke-
hidupan sehari-harinya.
Anak dan remaja dipanggil untuk menunjuk-
kan kerahiman Allah karena kerahiman perta-
ma-tama telah dilakukan oleh Allah. Mengam-
puni kesalahan-kesalahan umat-Nya menjadi
ungkapan yang paling jelas dari kasih yang
penuh kerahiman. Anak dan remaja mision-
er disadarkan bahwa hal ini sangat penng
dalam hidup ini yakni memaaan orang lain
dan juga memaaan diri sendiri. Kadang-ka-
dang betapa sulit tampaknya mengampuni!
Namun pengampunan adalah ndakan yang
harus dilakukan untuk mendapatkan ketenan-
gan ha. Melepas amarah, murka, kekerasan,
dan balas dendam adalah kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk hidup dengan penuh su-
kacita. Karena itu marilah kita mengindahkan
nasihat Rasul Paulus, “Janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu.” (Ef.
4:26). Terutama, marilah kita mendengarkan
kata-kata Yesus yang menjadikan kerahimansebagai sebuah ideal kehidupan dan sebuah
kriteria untuk kredibilitas iman kita, “Berba-
hagialah orang yang murah hanya, karena
mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7);
sabda bahagia yang kepadanya seharusnya se-
cara khusus kita cita-citakan di Tahun Suci ini.
Dalam Kitab Suci, kerahiman adalah sebuah
kata kunci yang menunjukkan ndakan Allah
terhadap kita. Ia dak membatasi diri-Nyahanya untuk menegaskan kasih-Nya, namun
membuatnya terlihat dan nyata. Pada dasar
nya, ia menunjukkan sesuatu yang nyata: niat,
sikap, dan perilaku yang ditampilkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kerahiman Allah adalah
perhaan-Nya yang penuh kasih kepada kita
masing-masing. Ia merasa bertanggung jawab;
yaitu, Ia menginginkan kesejahteraan kita dan
Ia ingin melihat kita bahagia, penuh sukacita,
dan penuh damai. Ini adlaah jalan yang juga
harus diarungi kasih yang penuh kerahiman
dari orang-orang Krisani. Sebagaimana Bapa
mengasihi, demikian juga anak-anak-Nya.
Sama seper Ia penuh kerahiman, demikian
juga kita dipanggil untuk penuh kerahiman
satu sama lain.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 40/8040 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Anak dan remaja misioner diundang secara
khusus di Tahun Yubileum Kerahiman ini untuk
merendahkan diri di hadapan Tuhan. Melalui
pengampunan dalam sakramen tobat, mereka
akan dipulihkan. Relasi yang telah rusak antara
allah dan sesama akan damaikan kembali.
Allah yang penuh kasih, selalu menunggu
kedatangan kita, bagaikan anak yang hilang,
yang mau pulang ke rumah Bapa. Selain relasidengan sesama melalui maaf dan memaaan,
dan yang lebih penng yaitu membangun
relasi kita dengan Tuhan melalui sakramen
pengampunan dosa. Mohon Sakramen Tobat
ini, relasi kita mulai dipulihkan dan dibangun
kembali.
Kitab Mazmur mengedepankan kemegahan
ndakan Allah yang penuh kerahiman, “Dia
yang mengampuni segala kesalahanmu, yangmenyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang
menebus hidupmu dari lobang kubur, yang
memahkotai engkau dengan kasih sea dan
rahmat” (Mzm 103:3-4). Dalam Mazmur lain,
dengan cara yang lebih eksplisit, membukkan
tanda-tanda nyata kerahiman-Nya; “Ia yang
menegakkan keadilan untuk orang-orang yang
diperas, yang memberi ro kepada orang-
orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung, Tuhan membuka mata
orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang
yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang
benar. Tuhan menjaga orang-orang asing, anak
yam, dan janda, ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.”
(Mzm 146:7-9)
Kerahiman menjadikan sejarah Allah bersama
Israel sebuah sejarah keselamatan. Meng-
ulangi terus-menerus “karena kasih sea-Nya
untuk selama-lamanya”, sebagaimana yang
dilakukan pemazmur, tampak menerobos
dimensi ruang dan waktu, memasukkan segala
sesuatu ke dalam misteri kasih yang abadi. Hal
ini seolah-olah mengatakan bahwa dak
hanya dalam sejarah, tetapi untuk seluruh
keabadian manusia akan selalu berada di
bawah tatapan Bapa yang penuh kerahiman.
Apakah yang dapat dilakukan oleh anak dan
remaja misioner di Tahun Yubileum Kerahiman
ini? Pertama-tama mereka menyadari bahwa
mereka dipanggil sebagai tanda kemurahan
ha Allah. Allah yang penuh belas kasih, Allah
yang Maha Pengampun. Anak dan remaja
misioner belajar mengampuni seper yang
Tuhan Yesus ajarkan. Dengan mengampuni
mereka akan mengalami damai sukacitadalam dirinya. Jika mereka sudah meng-
alami sukacita, sukacita itu akan memancar
bagi orang lain. Dengan demikian, anak dan
remaja misioner dapat menjadi petunjuk jalan
kebenaran, bagaikan bintang yang menuntun
para majus sampai di hadapan Tuhan Yesus.
Sebagai “Bintang Misioner” anak dan remaja
berusaha menjadi anak-anak yang penuh ke-
rahiman, belas kasih, dan cinta kepada sesamaserta orang-orang di sekitarnya.
Semoga di tahun kerahiman ini, anak dan
remaja misioner dapat menjadi bintang
misioner, yang memancarkan cahaya terang
kebenaran dan sukacita. Semoga.
(Sumber: surat Misericordiae Vultus (Wajah
Kerahiman) Paus Fransiskus)
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 41/8041 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 42/8042 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Sie Liturgi
Ignaus Sunar Edyarto
Hugo Tito Sancaya
KD Udyantoro
RF Soedjanto M.
Edy Purwadi
Maria M. Sudarini Sutardjo
Martha Seravi Jeanee
N. Bambang W. (DPP)
Sie Perayaan Natal Lansia
Fransiscus Toto Supanto
MuratnoA. Kusni
Chrisana Sulastri
LM. Dwi Ekaning Kap
Irene Wiendar
Ibu Decky
Petrus JS (DPP)
Sie Perayaan Natal Anak
& Goa Natal
Christophorus Krisno
Rino Chandra
OMK Wilayah II
Marcelina Res P. (DPP)
Sie Pewartaan
Ignaus Sunar Edyarto
Ir. F. Dedi Darmantyo
Yanuarius Slamet
Aloysius Pramuji (DPP)
Sie Dekorasi & Tata Bunga
Maria M. Sri Sardiyan
M. Miranda Jonathan (DPP)
SUSUNAN PANITIA ADVEN & NATAL 2015
Pelindung
RD. Robertus Eeng Gunawan
RD. Albertus Kurniadi
Pania Pengarah
DPP Paroki St. Thomas
Penasihat Wilayah
Ign. Budisantoso
Yoseph Siyono
Penanggung Jawab
Fredericus Pondaag
BIDANG LITURGI
E. C. Lustyo Widanarto
Ketua
E. C. Lustyo Widanarto
Fransiscus Toto Supanto
Sekretaris
Yusna Yan
Yohanes Seabudi
Martha Seravi Jeanee
Lukas Heri Wasito (DPP)
Bendahara
Theresia Suyani
Margaretha EnaChrisna Sri Wahyuni
Fransisca Sri Puji H. (DPP)
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 43/8043 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Sie Perlengkapan
dan Kebersihan
Albertus Sukarjo
Markus Paino
OMK Wilayah 2
FX Larno
Christophorus Krisno
Lukas Eko
Krisminto
Ramson Manulang
Jonson Damanik
Suitbertus Eko N. (DPP)
B. Herry Susanto (DPP)
Sie KeamananAntonius Hermawan
Rapinus Rudi Hartono
Petrus Hartono
Johanes Abay
Kosmas Kaju Gae (DPP)
Sie Parkir
Tim OMK Wilayah 2
Devin (Ketua OMK Paroki)
BIDANG NON LITURGI
Fransiscus Toto Supanto
Sie Kesehatan
RF Soedjanto M.
Hey Maria Kurniawaty
Chrisana Sulastri
Irene Wiendar
Dr. Frisca Angreni (DPP)
Sie Konsumsi
Imelda Rina Handayani
Rosalia Hari Kunan
Anna Maria Elviraya
Yulita Yurini
Theresia Kunarwa
Yazintha Harni
Yunita KrisaniChrisna Chrisyan
Frederik Made
Bertha Stepani Melina
Sie Dokumentasi & Publikasi
Th. C. Indri Krisyana
Agusnus Eko W.
Katharina Tak (DPP)
Sie Sosial
Demitria Sih Dwiyani
Theresia Kunarwa
Lusy C.
Imelda Rina Handayani
Theresia Murjani
Sie Dana
PN Soenarso
J.Suhartopo
Fransiska Nina
Yohanes Simbolon
Veronika Marsel D
Yulius Laka
Frederik MadeMaria M. Sri Sardiyan
Wilson Sitanggang
E. Sri Rahayu
V. Andari Haratnawa
Yulia Hendrikus
Ita Sediono
Yanuarius Slamet
Ketua Wilayah 1-9
Segenap Panitia Adven & Natal 2015 mengucapkan
Selamat Natal 2015 & Tahun Baru 2016
kepada Pastor Paroki, Para Romo, Frater, Suster, Dewan Paroki,dan seluruh Umat Paroki St. Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 44/8044 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 45/8045 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 46/8046 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
MENJADI MATAHARI
Dio Santoso
Wakil Ketua Pengurus Kopdit Dian Padua
Ha saya tersentuh tatkala seorang anak
muda yang akf bergiat di OMK datang ke
kantor pelayanan koperasi kredit dan meng-
ajukan permohonan pinjaman. Keka
ditanyakan perihal tujuan pemanfaatan
pinjaman, ia mengutarakan bahwa ini akan
digunakan untuk membantu usaha orang-
tuanya. Orangtuanya pelaku usaha mikro
yang berdagang sembako. Wow!
Pada kesempatan lain, saya bertemu seorang
pelajar SMA yang menjadi anggota kopera-
si kredit. Ia juga terlibat sebagai relawan di
beberapa kegiatan sosial. Di sela-sela jam
kegiatan belajar di sekolahnya, ia dengan
penuh semangat beredar dari kelas ke kelas
menjajakan kue-kue buatan dia dan ibunya.
Ia terdorong menjadi anggota koperasi kreditkarena ingin menabung serta suatu saat ingin
mengajukan pinjaman untuk memperbesar
skala usahanya bersama ibunya.
Perjumpaan saya dengan dua anak muda yang
luar biasa ini menguatkan pemikiran saya
bahwa pengelolaan ekonomi keluarga bukan-
lah area yang hanya didominasi orang tua atau
orang dewasa saja. Anak-anak (denisi anak
menurut Konvensi Hak Anak Internasional
ialah mereka yang berusia 0-18 tahun) dapat
berparsipasi melalui dialog, interaksi, mau-
pun bentuk-bentuk lainnya dalam pengelolaan
ekonomi keluarga. Hal tersebut bisa terjadi se-
cara alami atau karena terpaksa oleh keadaan.
Pengelolaan ekonomi keluarga bisa mem-
bawa keluarga kepada dua arah yang ber-
beda. Pertama, membawa pada kerekatandan pemenuhan kesejahteraan yang akan
bermuara pada peningkatan kualitas hidup
keluarga. Sedangkan yang kedua, berpotensi
memicu perselisihan dalam keluarga apabila
dak dikelola dengan baik. Melihat dua arah
yang bertolak belakang tersebut, dibutuhkan
kedewasaan dalam bersikap dan membangun
tata kelola ekonomi keluarga yang baik.
Pengelolaan ekonomi keluarga, secara khusus
dalam hal keuangan, dapat dijelaskan sebagai
sebuah proses perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, serta evaluasi atas akvitas-
akvitas keuangan dalam keluarga. Pasangan
suami-istri diharapkan dapat sama-sama
berdiskusi untuk membuat sebuah rencana
keuangan yang baik. Bagaimana anak dapat
dilibatkan? Pengelolaan keuangan merupakan
salah satu aspek pendidikan yang penng bagianak. Bukan sekadar belajar tentang membuat
ORGANISASI
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 47/8047 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
jurnal keluar-masuk uang, neraca, serta lapo-
ran laba-rugi, melainkan lebih pada pemben-
tukan karakter serta sikap tentang menghargai
dan mengelola uang secara cerdas. Orang tua
merupakan gur yang diharapkan bisa mem-
berikan pendidikan keuangan dini bagi anak,
karena pertama-tama mereka sosok terdekat
dengan anak.
Bagaimana praktek sederhananya? Contoh
pertama, mendorong anak untuk membuat
rencana keuangan sederhana atas uang saku
yang diperolehnya seap minggu. Berapayang harus dikeluarkan untuk jajan, berapa
untuk ditabung, berapa yang dialokasikan
untuk persembahan di gereja, serta berapa
yang didermakan kepada sesama yang mem-
butuhkan. Selain mendorongnya berencana,
anak juga diajak untuk berbela rasa dengan
melakukan pengamatan dan mewujudkan
kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.
Apakah yang bisa dilakukan dengan potensi
yang dimilikinya? Misalkan, ada teman main-
nya yang sedang sakit. Apakah ia punya ide
untuk saweran bersama teman-temannya
yang lain untuk membeli kue atau buah-
buahan dan menengok temannya yang sakit
itu.
Kedua, mendorong anak untuk membuat
prioritas. Andaikan ia memiliki daar ke-
butuhan, seper buku, gitar, atau mainan,
manakah yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Jika uang atau tabungan yang dimiliki dakcukup, ajaklah anak berdiskusi kembali, mana
yang perlu diprioritaskan. Hal yang sama juga
bisa dilakukan keka anak diajak berbelanja
atau pergi ke mall atau toko buku. Mereka
perlu membuat prioritas dan memilih secara
bijak. Mendorong anak untuk membuat
prioritas akan memberikan pembelajaran
baginya mengenai perbedaan antara ke-
butuhan (needs) dan keinginan (wants).
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 48/8048 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Kega, menyambung contoh di atas, jika ada
kebutuhan yang perlu segera dipenuhi, se-
mentara tabungan belum mencukupi, ajaklah
anak mendiskusikan jalan yang bisa ditempuh
agar dana bisa tersedia dalam jangka waktu
cepat. Tentu saja peruntukannya ialah untuk
membeli barang yang ia butuhkan tadi. Min-
talah anak untuk melakukan pengamatan awal
di dalam rumah. Adakah yang bisa “dikar-
yakan”? Misalkan, ada barang-barang yang
sudah lama dak terpakai, mungkin bisa dijual
ke pengepul barang bekas dan menghasilkan
uang. Atau ajaklah anak mengumpulkan sam-
pah-sampah jenis tertentu lalu membawanya
ke bank sampah. Dengan demikian, selain
mengajarkan kepada anak bagaimana nilai
kegigihan dalam upayanya mengejar tujuan,
juga mengajarkan mengenali nilai ekonomisebuah barang dan kepedulian pada ling-
kungan sekitar.
Keempat, mengenalkan anak pada instrumen
menabung dan lembaga keuangan. Hal ini
bisa dilakukan dengan membawa anak pergi
ke lembaga keuangan seper koperasi kredit
atau bank. Ajaklah mereka melakukan penga-
matan dan jelaskan apa saja yang ada disana.
Buatkan mereka buku anggota atau buku ta-
bungannya masing-masing untuk membangun
rasa tanggung jawab atas uang yang di-
milikinya. Selalu ajak mereka berdiskusi saat
mereka hendak menarik tabungannya untuk
suatu tujuan tertentu.
Yang tak kalah penng dan menjadi lan-
dasan bagi contoh-contoh diatas, hendak-
nya orangtua bisa menjadi “matahari” bagi
anak-anaknya. Sekian miliar tahun matahari
menyinari dunia tanpa sebentar pun absen. Ia
menjadi sumber inspirasi bagi insan Tuhan di
jagad ini. Ibarat matahari, orangtua pun harus
menjadi inspirator dalam pendidikan keuan-
gan dini bagi anak. Menjadi inspirator dak
hanya memberikan ajaran baik melainkan jugamenjadi panutan perilaku (role model) bagi
anak dalam mengelola keuangannya.
Pendidikan keuangan dini bagi anak dalam
lingkungan keluarga merupakan salah satu
pondasi dalam membangun karakternya di
masa depan. Beberapa contoh diatas baru-
lah sebagian kecil saja yang bisa dilakukan.
Topik ini tak luput dari perhaan Gereja yang
tak jemu-jemu mendorong keluarga men- jadi “ecclesia domesca”, menjadi tempat
persemaian kehidupan menggereja, dimana
benih-benih kasih tumbuh dan berkem-
bang dalam terang Injil. Materi pendalaman
iman dalam aksi adven pembangunan 2015
di keuskupan kita serta digarisbawahi oleh
hasil-hasil SAGKI IV (2015) juga telah men-
gantarkan kita pada peneguhan atas dinami-
ka kehidupan keluarga krisani termasuk didalamnya aspek pertumbuhan dan pendidikan
ekonominya. Gereja sudah peduli. Bagaimana
dengan Anda?
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 49/8049 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 50/8050 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Selamat Natal 2015
danTahun Baru 2016
Lingkungan
St. Yulius
Legio Mariae St. ThomasPresidium Maria Ratu Surga,
Presidium Ratu Para Bapa Bangsa,
Presidium Imacullata,
Presidium Ratu Rosari - Stasi
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frat-er, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frat-er, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Kel. Franky PasaribuLingkungan Bunda Hati Kudus
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 51/8051 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
Bunda Pencipta
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
PDKKSt. Thomas
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016Lingkungan
St. Gregorius Agung
Selamat Natal 2015
danTahun Baru 2016
Lingkungan
Bunda GerejaKepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat ParokiSt.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 52/80
HARAPAN OMK GEREJA terhadap
52 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Harapan untuk diriku sendiri semoga makin dapat melayani
di dlm gereja serta masyarakat, senantiasa jadi berkat
untuk sesama dgn menyebarkan energi positif, semangat dan
senyuman kepada sesama. Sedang utk Gereja 2016, semoga
semakin mewartakan kebaikan dan kasih Tuhan tidak hanya
untuk umat yg seiman, tetapi lebih inklusif kepada antar
umat beragama lain. Selamat Natal 2015 dan Selamat Tahun
Baru 2016. Berkah Dalem!
Nama: Intan Puspa Prayualita
Wilayah: IX - Santo Lukas
Semoga Gereja ke depan lebih merakyat, lebih peduli
terhadap umat yang kurang berada, lebih peka, lebih
nyaman untuk didatangi. Semoga rasa kekeluargaan dalam
gereja lebih terjalin.
Nama: Nicolaus Ernest Mamonto
Wilayah: VII - Santo Benardus
Ke depannya saya berharap semoga Gereja Kita lebih mem-
bekali Umatnya ke arah Modernisasi Teknologi, dengan
begitu Gereja St Thomas sudah termasuk gereja Modern
yang sudah diawali dengan Seminar Database beberapa
waktu lalu, saya berharap semoga ke depan lebih banyak
lagi seminar-seminar yang berisi tentang Teknologi Ter-
kini dalam penerapan di Lingkungan Gereja.
Nama: Antonius Prasetyo Nugroho
Wilayah: I - Santo Agusnus
OPINI
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 53/8053 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Harapan saya pribadi di tahun 2016, saya lulus
studi dengan tepat waktu dapat menjadi pribadi
yang rendah hati dan dapat berbagi dengan apa yang
saya punya. Harapan terhadap gereja, supaya OMK4
dapat semakin akrab dan makin semangat untukberkarya di wilayah dan pastinya di gereja supaya
gereja dapat menjadi tempat yang nyaman bagi OMK
untuk berekspresi
Semoga dapat menjadi orang muda yang menjadi pem-
bawa perubahan bagi semua orang dan menjadi orangmuda yang membuat Gereja dapat berkembang, karena
karya-karya orang muda. Oleh karena itu, Gereja
hendaknya terus memfasilitasi karya-karya orang
muda baik di tingkat wilayah maupun paroki.
Semoga Gereja semakin baik dalam segala hal internalmaupun eksternal Gereja. Manajemen di dalam kepengu-
rusan semakin lebih baik. Makin banyak program yang
mencakup segala usia mulai dari bina iman sampai
lansia. Transparasi dalam segala kegiatan. Gereja
makin menjadi tempat yang disukai anak muda untuk
berkumpul dan berproses. Memperbanyak program cinta
lingkungan dan peduli terhadap sesama baik didalam
Gereja maupun di luar Gereja. Semoga di tahun 2016
partisipasi warga dalam kegiatan semakin banyak dansukses dalam semua program Gereja. Gereja semakin
maju dan berkembang.
Nama: Yulian Benedichtus
Wilayah: IV - Santo Stefanus
Nama: Lusia Puspita Giriningtyas
Wilayah: III - Santo Paulus
Nama: Andreas Dwi Nurcahyo
Wilayah: VIII - Santo Benediktus
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 54/8054 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 55/8055 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015dan Tahun Baru 2016
Kel. FX. Djokosoejono
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Bp. Ig. Amrih Dumadi
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Komunitas KeluargaMuda Katolik
Wil II St. Yoh. RasulLingkungan St. Yulius,
Lingkungan St. Yustinus
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan Sta. Lucia Lingkungan St. Filipus
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 56/8056 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Kel. FX. Suyatno
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Wil III St. PaulusLingkungan St. Aloysius,
Lingkungan St. Matius, Lingkungan St. Laurensius
Lingkungan St. Filipus
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster,dan seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Lingkungan Sta. Katarina
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 57/8057 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Mengucapkan Terima kasih kepada Para Donatur.
Yang telah berpartisipasi dan bekerja samadalam membantu menyukseskan kepanitiaan dari
awal, pertengahan, hingga akhir kegiatan.
PANITIA ADVEN & NATAL 2015WILAYAH II YOHANES RASUL
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 58/8058 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 59/8059 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 60/8060 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 61/8061 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 62/8062 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 63/8063 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015dan Tahun Baru 2016
LingkunganIgnatius Loyola
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
Sta. Maria Goretti
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016Lingkungan
Bernardino Realino
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
Kel. Edward BudionoLingkungan Ratu Rosari
Selamat Natal 2015dan
Tahun Baru 2016
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,Frater, Suster, dan seluruh umat Paroki
St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 64/8064 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
“Natalku, Natalmu: Natal Kita”oleh RD. Yusnus Joned Saputra
Berbagai penegasan dan pertanyaan peng-
hiburan ini menguatkan sebuah pernyataan,
”kalau begitu perayaan natal dak usah me-
wah-mewah!”. Yesus lahir dalam kesederha-
naan nan asali, amat jauh dari kegemerlapan
yang mencolok mata. Kelahiran-Nya dalam
perjalanan, mengisyaratkan tanda penng ke-
sederhanaan yang jauh dari keruwetan rasio-
nalisasi manusia yang serba gelisah. Palungandan lampin pun menandai kesederhanaan
yang mendalam. Gembala-gembala di padang,
yang mendapatkan warta kelahiran Yesus dari
malaikat pun menandai kesederhanaan yang
bermakna. “Hari ini telah lahir bagimu Juru-
selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan men-
jumpai seorang bayi dibungkus lampin dan
terbaring di dalam palungan.” (Lukas 2:11-12)
Namun, semua kesederhanaan itu sungguh
akan mengawali kedamaian: “Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahanggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14).
Natal yang seap tahun kita rayakan menye-
dot perhaan kita. Yesus yang lahir dalam
palungan yang menjadi Juru Selamat Dunia
memberikan inspirasi ‘di balik kesederhanaan,mampu menampilkan keagungan’. Ia menggu-
gah seap ha bahwa perayaan kelahiranNya
bukan sekedar ‘untuk si bayi’ tetapi adalah
perayaan seluruh dunia. Ia dak pernah me-
minta untuk dipestakan secara ‘wuah’, Dia
dak meminta untuk semua orang dengan
segala kemampuannya memberikan keme-
riahan. Yang pas, Dia dahulu dak ‘sempat’
bermimpi bahwa kelahiranNya akan menjadi
perayaan ‘Agung’.
ARTIKEL
“Sang Juru Selamat
bukankah lahir di sebuah
kandang! Bukankah Yesus
yang kelahiranNya selalu
dirayakan setiap natal itulahir dalam
kesederhanaan?”
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 65/8065 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Natal memang merupakan gambaran nyata
tentang bagaimana Allah memilih kemiskinan
dan kesederhanaan untuk menyapa manusia
yang dikasihi-Nya. Dari kandang Natal, kita
melihat bagaimana Kristus sendiri memenu-
hi ajaran pertama yang diajarkan-Nya pada
khotbah di bukit, “Berbahagialah orang yang
miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Surga” (Mat 5:3).
Pertanyaannya, adalah apakah ar ‘miskin
di hadapan Allah’ ini? Banyak orang meng-hubungkannya dengan kedak-terikatan kita
dengan harta duniawi, kemewahan dan keka-
yaan. Maka tak jarang orang berpendapat, ini
hanya mampu dilakukan oleh para biarawan
biarawa. Padahal dak demikian halnya,
sebab dalam kondisi kita masing-masing, kita
dapat menerapkan ‘kedak-terikatan’ kepada
kekayaan.
Stasiku: wajah kesederhanaan
Merayakan Natal dalam kebersamaan di
Gereja Stasi BMR Sukatani menjadi gambaran
nyata “Inilah Natal Kita!”, Natal dalam ke-
sederhanaan sik, tetapi kaya dalam kebersa-
maan dan persaudaraan. Gereja yang menjadi
tempat kita merayakan Perayaan Iman ini
bukanlah Gereja yang megah, malah patut
dipertanyakan “sungguhkah tempat ini adalah
gereja?”. Apa pun islah yang kita gunakan
sebagai julukan untuk kita merayakan Pesta
Iman ini, pada realitasnya kita telah meraya-
kan itu semua dengan kesederhanan. Sebuah
hal yang secara langsung telah ditampilkan
oleh Maria dan Yosef dalam mempersiapkan
kelahiran Yesus Kristus.
Saya membayangkan seandainya mengiku-
perjalanan Bunda Maria dan Santo Yosef
dari Nazareth ke Bethlehem, ikut berjalan di
belakang keledai mereka. Saya membayang-
kan, pas mereka sungguh sangat lelah. Hari
sudah malam, namun dari penginapan satu ke
penginapan yang lain, dak ada yang berse-
dia menerima mereka. Alangkah tragisnya,
bahwa kelahiran Tuhan semesta alam ditolak
oleh umat ciptaanNya, sampai Ia harus lahir di
kandang yang bau. Namun, kelihatannya hal
itu dak mengambil suka cita Bunda Maria,
Yosef, dan para gembala. Oleh kabar malaikat,para gembala pun datang menghampiri dan
menyembah bayi Yesus yang dibaringkan di
dalam palungan. Nampaknya memang Allah
memilih orang-orang yang sederhana dan mis-
kin untuk menerima kabar sukacita ini: “Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kris-
tus…”(Luk 2:11). Mereka yang miskin hanya
di hadapan Allah itulah yang dapat melihat
kemuliaan Allah di dalam kesederhanaan.
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 66/8066 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 67/8067 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 68/8068 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 69/8069 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 70/8070 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Di Argenna musim hangat mengawali saat Hari
Natal. Persiapan Natal dimulai awal bulan Desember
bahkan di bulan November. Argenna yang mayoritaspenduduknya beragama Katolik mulai merayakan
persiapan Natal dengan Adven.
Rumah dihias dengan indahnya menggunakan lam-
pu-lampu hias dan rangkaian bunga berwarna hijau,
emas, merah, dan puh. Rangkaian bunga merah dan
puh digantungkan di depan pintu rumah. Pohon
Natal mulai dipasang pada tanggal 8 Desember. Be-
berapa menambahkan bulatan kapas di Pohon Natal
yang melambangkan salju.
Beberapa keluarga mengadakan acara tukar kado di
antara mereka dan teman-teman secara tertutup.
Lalu, umat Katolik berkumpul mulai sore hari. Makan
malam saat Natal akan dimulai pada pukul 10 atau
11 malam. Biasanya disajikan dalam bentuk barbe-
cue di taman. Menu utamanya adalah kalkun, babi
panggang (di utara Argenna makan daging domba),
tomat stued, salad, ro Natal, serta puding seper
“Pan Dulce” dan Panetone.
Saat tengah malam, mereka menyalakan kembang
api dan melakukan “toast” untuk dimulainya hari
Natal. Tradisi lainnya saat malam hari disebut juga
“globos” yaitu mendekorasi menggunakan kertas
yang di dalamnya terdapat lampu (mirip lampion Chi-
na). Langit Argenna pun dipenuhi cahaya “lampion”
saat malam Natal.
ARGENTINA
TRADISI NATAL
DI BELAHAN DUNIA
serba serbi
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 71/8071 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Di Bolivia, Natal dirayakan mulai dari Hari Raya
Natal hingga Epifani (Hari Raya Penampakan Tuhan).
Sebagian besar penduduknya yang beragama Katolik
mengiku Misa Tengah Malam yang disebut “Misa
de Gallo” (misa ayam).
Mereka lalu mengadakan makan malam, dengan
makanan tradisional “picana”, yaitu sup yang terbuat
dari ayam, daging sapi (atau domba), dan babi yang
disajikan dengan kentang dan jagung. Ada juga salad,
daging babi panggang, atau sapi panggang, dan
buah-buahan tropis. Juga acara tukar kado.
Diorama kelahiran Yesus menjadi dekorasi Natal di
Bolivia. Bahkan Gereja meletakkannya di luar Gereja.
Bayi Yesus diletakkan di palungan setelah Misa de
Gallo.Di bulan Desember ini, para pengusaha wajib mem-
bayarkan para pekerjanya ga kali gaji! Perusahaan
juga memberikan “keranjang akhir tahun”, yaitu
keranjang atau wadah besar yang berisi barang
kelontong, botol Cidra (sari buah non-alkohol), dan
paneton (ro buah manis).
Di Pakistan, tanggal 25 Desember adalah hari li-bur untuk umum, tetapi untuk mengenang Jinnah,
pendiri Pakistan. Seper halnya di India, orang-orang
Kristen merupakan penduduk minoritas. Kebanyakan
dari mereka hidup dengan sangat miskin.
Prosesi besar terjadi di Lahore dari Gereja St. Antho-
ny ke Katedral. Dibutuhkan berjam-jam untuk men-
capai Katedral, namun warga melakukannya dengan
antusias. Sebelum dan selama Adven, dilangsungkan
seminar spiritual untuk membantu orang memper-
siapkan Natal atau “Bara Din” (yang dalam bahasa
Urdu dan Punjabi berar “Hari Besar”). Ungkapan
ini sangat populer, bahkan di kalangan umat Islam di
Pakistan.
Saat Adven terakhir, kelompok paduan suara pergi
ke rumah-rumah menyanyikan lagu-lagu Natal dan
keluarga memberikan imbalan untuk mereka. Uang
yang terkumpul digunakan untuk karya amal ataudiberikan kepada gereja.
PAKISTAN
BOLIVIA
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 72/8072 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Saat malam Natal, Gereja memberikan Misa tengah
malam dengan paduan suara menyanyikan lagu-lagu
Natal. Di beberapa tempat, mengadakan fesval
kembang api untuk merayakan Bara Din. Orang me-
nari, bertukar kado, dan menikma malam khusus.
Esoknya, mereka pergi ke gereja memakai pakaian
terbaik dan berwarna-warni, dan nggal berjam-jamdi halaman gereja dengan menikma makanan dari
berbagai tempat. Malam harinya, mereka merayakan
dengan keluarga atau kerabat dekat.
Salam Natal tradisional di Punjabi adalah Bara Din
Mubarrak Ho, yang berar ‘berkat Natal pada Anda’.
Sementara Santa Claus dikenal sebagai “Christmas
Baba”.
Ethiopia (dan terutama Gereja Ortodoks Ethiopia)
masih menggunakan kalender Julian tua, sehingga
mereka merayakan Natal pada 7 Januari, dak 25
Desember! Perayaan Natal di Gereja Ortodoks Ethi-
opia disebut Ganna, yang dimulai pada pukul 04.00.
Kebanyakan orang pergi ke Gereja pada hari Natal.
Banyak orang melakukan puasa malam Natal (6
Januari). Saat fajar, orang-orang berpakaian puh.
Kebanyakan, mereka juga memakai pakaian tra-
disional yang disebut Shamma, yaitu sepotong kain
katun pis dengan garis-garis berwarna cerah pada
ujung-ujungnya. Kain ini dipakai seper toga.
Makanan Natal tradisional di Ethiopia termasuk
“wat” yang merupakan sup kental dan pedas yang
berisi daging, sayuran, dan kadang-kadang telur.
“Wat” dimakan pada “piring injera”, yaitu ro datar.
Potongan injera digunakan sebagai sendok yangdimakan untuk meraup “wat”.
Di Ethiopia, dalam bahasa Amharik, Santa Claus dise-
but “Yágena Abat”, yang berar “Bapa Natal”. (Tak
– pelbagai sumber )
# Pada Warta Natal 2010, dimuat juga tulisan berbagai
“Tradisi Natal di Dunia”, yang berbeda dari negara yang
disebutkan di atas.
ETHIOPIA
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 73/8073 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Selamat Natal 2015 & Tahun Baru 2016
mengucapkanLingkungan Sta. Ursula
Kel. Indra HidayatKel.Leonard H Hendrawan
Kel. Agus SetiawanKel. Ricky Budi Hendarto
Kel. F RusliKel. Yulius F Lamury
Kel. Budi NugrohoLanny Yustina Fenti Haryono
Kel. Y. Sunardi P - AF Siane BBrigitta Emilly Carren
Sammy - GraceKel. A Hani Mestaka
Kel. Budi AnggoroKel. FX Rukmo Hartono
Kel. Michael Geraldine S.PKel. Yohanes B Lystyawan
Kel. L Suharyono
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan
seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 74/8074 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
S u k
a c i t a N at a l
d a l a m K e l ua r g a k u
b y: A g a t h aN ai n g g ol an ( Wi l a y ah I I I )
KOMIK
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 75/8075 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 76/8076 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
KEGIATAN
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 77/8077 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 78/8078 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
Baps Dewasa
Ignaa Nurzahara Rahmadani Zebua, Rapha-
el Jusn Verdian, Gabriel Jerey Adi Wijaya,
Madeline Karka Andita Perwi, Antonius
Ngadiyono, Yosena Kho Soei King, Gracia Ellen
Sumitro, Dominique Ni Wayan Ek, Maria Im-
maculata Hedy Retno Koesoemo, Klara Nurmi
Jufri, Agatha Novi Febriyani, Flaviana Kem-
bang Pandanwangi, Agatha Desara Walukaw,
Theresia Amabelleh Siahaan, Sesilia Indah Ayu
Lestari, Helen Amanda Esterina Siahaan.
Penerimaan ke dalam Gereja Katolik
Mikhaella Devianty, Fransiska Rita Ernawaty,
Gisela Fitri Martha Ningrum, Yohanes Bangkit
Hutagalung, Margareta Julita Parida Siburian,Ignasius Benaya Tigang Bahi, Lusia Purwaning
As Mulyo Hudiyan Robin, Ruth Olvy Olga
Frida, Gabriela Naomi Caroline, Gabriel Giovan-
no Drew Carolan, Immanuel Dippos Hasoloan
Sihotang.
Proficiat! Anggota Gereja Katolik
Yang BaruSelamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Lingkungan
Sta. Lucia Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki,
Frater, Suster, dan seluruh umat ParokiSt.Thomas Kelapadua
Selamat Natal 2015
dan
Tahun Baru 2016
Ignatius Lioe Teddy
Kepada Pastor Paroki, Para Romo, Dewan Paroki, Frater, Suster, dan
seluruh umat Paroki St.Thomas Kelapadua
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 79/8079 Warta Thomas edisi khusus NATAL 2015
7/25/2019 Warta Edsus Natal 2015_handsout
http://slidepdf.com/reader/full/warta-edsus-natal-2015handsout 80/80