waliamanat

9
 waliamanat Waliamanat adalah pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Efek bersifat uang. Bank Umum yang akan bertindak sebagai Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepan untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat. Manfaat dari Wali Amanat adalah: 1. Memenuhi salah satu persyaratan atas penerbitan obligasi. 2. Meningkatkan kepercayaan investor untuk membeli obligasi yang diterbitkan. 3. Menambah kepercayaan investor atas bonafiditas emiten. Persyaratan untuk menjadi Wali Amanat adalah: 1. Bertempat kedudukan di Indonesia. 2. Dalam dua tahun terakhir secara berturut – turut memperoleh laba/keuntungan. 3. Laporan keuangan telah diperiksa akuntan publik/akuntan Negara untuk dua tahun berturut – turut dengan pernyataan pendapat wajar tanpa syarat untuk tahun terakhir. Berikut adalah beberapa tugas dari Wali Amanat: 1. Menganalisi kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara operasional perusahaan (emiten) mempunyai kesanggupan menghasilkan dan membayar obligasi beserta bunganya. 2. Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan Wali Amanat harus mengetahui dengan  pasti apakah nilai kekayaan emiten yang menjadi jaminan setara atau memadai dibanding nilai obligasi yang diterbitkan. 3. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten. Apabila harta yang menjadi jaminan tadi dialihkan pemanfaatan atau pemilikannya haruslah sepengetahuan Wali Amanat. SAHAM DAN OBLIGASI Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan ata u per usa haa n ter bat as. Wuj ud saham ber upa selembar ker tas yang menerangkan sia pa  pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di bursa efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir, dan prosedur yang berbelit-  belit Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan ret urn dal am bent uk div ide n, yang bia sanya dibaya rka n sekali set ahun, dan capita l gai n (kenaikan harga saham di pasar). Dividen dan capital gain akan ada jika perusahaan memperoleh laba karena per definisi, dividen adalah laba yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan dividen dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan  pertumbuhan, yang akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di

Transcript of waliamanat

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 1/9

waliamanat

Waliamanat adalah pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Efek bersifat uang. Bank 

Umum yang akan bertindak sebagai Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepan

untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat.

Manfaat dari Wali Amanat adalah:

1. Memenuhi salah satu persyaratan atas penerbitan obligasi.

2. Meningkatkan kepercayaan investor untuk membeli obligasi yang diterbitkan.3. Menambah kepercayaan investor atas bonafiditas emiten.

Persyaratan untuk menjadi Wali Amanat adalah:1. Bertempat kedudukan di Indonesia.

2. Dalam dua tahun terakhir secara berturut – turut memperoleh laba/keuntungan.

3. Laporan keuangan telah diperiksa akuntan publik/akuntan Negara untuk dua tahun berturut – turut dengan pernyataan pendapat wajar tanpa syarat untuk tahun terakhir.

Berikut adalah beberapa tugas dari Wali Amanat:

1. Menganalisi kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara operasional perusahaan

(emiten) mempunyai kesanggupan menghasilkan dan membayar obligasi beserta bunganya.

2. Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan Wali Amanat harus mengetahui dengan

 pasti apakah nilai kekayaan emiten yang menjadi jaminan setara atau memadai dibanding nilai

obligasi yang diterbitkan.

3. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten. Apabila harta yang menjadi jaminan tadi

dialihkan pemanfaatan atau pemilikannya haruslah sepengetahuan Wali Amanat.

SAHAM DAN OBLIGASI

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaanatau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa

 pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di bursa efek Jakarta

dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapisudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi

akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir, dan prosedur yang berbelit-

 belit

Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan

return dalam bentuk dividen, yang biasanya dibayarkan sekali setahun, dan capital gain

(kenaikan harga saham di pasar). Dividen dan capital gain akan ada jika perusahaan memperolehlaba karena per definisi, dividen adalah laba yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi

karena adanya laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan dividen dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan, yang akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 2/9

 pasar 

sedangkan obligasi adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak suratobligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga

(penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta

 bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.

Obligasi atau kalau dalam bahasa Inggris disebut bond merupakan surat utang jangka panjang

yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan/swasta. Sekarang ini obligasi sudahmenjadi sarana investasi masyarakat luas. Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi

 bagi investor yang memiliki uang dalam jumlah besar. Tapi skarang ini banyak reksadana yang

menjadikan obligasi sebagai salah satu jenis investasi dalam komponen portofolio reksadana tsb.

Invest dalam obligasi mirip deposito di bank. Bedanya kalau anda membeli obligasi, dapat bunga/kupon yang tetap secara berkala, biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali

sampai waktu jatuh tempo.

Hal yang sangat berpengaruh di harga pasar obligasi itu perubahan suku bunga deposito. Naik turunnya suku bunga akan berpengaruh terhadap harga pasar suatu obligasi. Hubungan harga

 pasar obligasi dengan suku bunga deposito mempunyai hubungan berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga deposito naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya,

kalau suku bunga deposito turun harga obligasi akan naik  

Secara singkat obligasi adalah surat utang jangka panjang dengan nilai nominal (nilai pari/ par value) dan waktu jatuh tempo tertentu yang diterbitkan oleh suatu lembaga. Penerbit obligasi

 bisa merupakan suatu perusahaan swasta maupun BUMN dan juga pemerintah, baik pemerintah

 pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat iniadalah obligasi kupon (Coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku

obligasi.

Secara umum berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila

Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya

setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, maka penerbit harus membayar sesuai dengan nilai pari dari obligasi tersebut

  beserta bunga/ kupon dari obligasi tersebut

Satu hal yang perlu Anda ketahui sebagai investor individu adalah besarnya kebutuhan modalyang harus dikeluarkan untuk investasi dalam obligasi. Obligasi biasanya diperjual belikan

dalam satuan Rp 1 miliar. Masa berlaku investasi obligasi sangat bergantung dengan badan yang

menerbitkan. Yang paling umum adalah 5 tahun. Oleh karena itu sarana investasi dalam obligasimerupakan investasi jangka panjang. Sebagai pemegang obligasi, Anda dapat memperjual

 belikannya kepada pihak lain sebelum obligasi tersebut jatuh tempo sesuai dengan nilai atau

harga pasar 

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 3/9

Apa definisi Bank Garansi?

Bank Garansi (atau disingkat BG) adalah perjanjian penanggungan atau borgtocht dimana Bank 

yang menjadi pihak ketiga (penanggung, guarantor , borg ) bersedia bertindak sebagai penanggung bagi nasabahnya yang menjadi debitur dalam mengadakan suatu perjanjian (pokok)

dengan pihak lain sebagai kreditur.

Dalam bentuk warkat, dapat berupa Garansi Bank atau Standby L/C (letter of Credit).

•  Nasabah (A) atau tertanggung mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan Pemimpin

Proyek (X), untuk mengerjakan suatu proyek tertentu

•  Nasabah akan mendatangi Bank, untuk memohon agar Bank bersedia memberikan

 penjaminan atas nama nasabah berupa Garansi Bank, untuk menjamin proyek antara

nasabah (A) dan Pemimpin Proyek (X).

• Apabila dinilai memenuhi persyaratan, maka Bank akan mengeluarkan Bank Garansi atas

nama nasabah A, untuk menjamin proyek yang dikerjakan.

Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht ) yang diatur dalam

KUH Perdata pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih

salah satu, menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata.

Pasal 1831 KUH Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang,

 selain jika si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan

dijual untuk melunasi utangnya.

Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya

benda-benda si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya…

Perbedaan kedua pasal tersebut menjelaskan, bahwa jika Bank menggunakan pasal 1831 KUHPerdata, apabila timbul cidra janji, si penjamin dapat meminta benda-benda si berhutang disita

dan dijual terlebih dahulu. Sedangkan jika menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, Bank wajib

membayar Garansi Bank yang bersangkutan segera setelah timbul cidra janji dan menerima

tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim).

Dalam Bank Garansi, Bank wajib mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam Bank Garansi

yang bersangkutan, agar pihak yang dijamin maupun pihak yang menerima garansi mengetahui

dengan jelas ketentuan mana yang dipergunakan.

Apa yang harus ada dalam Bank Garansi?

Isi Bank Garansi terdiri dari:

• Judul “Garansi Bank” atau “Bank Garansi”

•  Nama dan alamat Bank pemberi Bank Garansi

• Tanggal penerbitan Bank Garansi

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 4/9

• Transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi

• Jumlah uang yang dijamin dengan Bank Garansi

• Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya Bank Garansi

• Penegasan batas waktu penagihan klaim

• Pilihan berlakunya pasal 1831 atau 1832

Jenis dan macam Bank Garansi

• Diberikan kepada pemborong atau kontraktor untuk mengerjakan proyek 

• Diberikan untuk menjamin kredit (dapat berupa Standby L/C )

• Lainnya , seperti : a) BG untuk penangguhan bea cukai (misal: cukai tembakau, cukai

alkohol, cukai pita kaset/DVD/VCD). b) BG untuk penebusan barang impor.c) Shipping

Guarantee, untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.d) BG untuk pengadaan barang.e)BG untuk pembebasan bea masuk dan penangguhan PPN.

Sedangkan Bank Garansi yang umum digunakan dalam rangka proyek, untuk mendukung usaha

konstruksi, adalah:

1.  Bid Bond /Tender Bond 

2.  Performance Bond atau Bank Garansi Pelaksanaan

3.  Advance Payment Bond atau Bank Garansi Uang Muka

4. Maintenance Bond atau Bank Garansi Pemeliharaan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Bank Garansi:

1. Waktu berlaku dan berakhirnya perjanjian pokok 

2. Waktu berlaku dan berakhirnya Garansi Bank 

3. Waktu terjadinya cidra janji yang secara sah masih dapat ditanggung oleh Garansi Bank 4. Waktu selambat-lambatnya untuk pengajuan klaim oleh tertanggung.

Keempat hal di atas perlu mendapatkan perhatian, terutama bagi tertanggung, agar bilamana

terjadi sesuatu yang tak diharapkan, maka klaim masih bisa dilakukan. Bagi tertanggung juga

harus memperhatikan, apakah Bank Garansi tadi menggunakan pasal 1831 atau 1832, karena jika

menggunakan pasal 1831, Bank tidak serta merta membayar klaim tersebut.

Kegunaan Bank Garansi

Kapan anda memerlukan Bank Garansi? Apabila anda seorang kontraktor, pada awal ikut tender,

anda harus menyerahkan Bank Garansi tender sebagai persyaratan untuk ikut tender. Karena jumlahnya relatif kecil, biasanya kontra garansi dapat menggunakan uang tunai atau tabunganterbeku. Bilamana anda menang proyek yang diikuti, anda harus menyerahkan Jaminan

 pelaksanaan, untuk meyakinkan pada pemilik proyek bahwa anda mampu menyelesaikan proyek 

tersebut. Biasanya dalam SPP/SPK (Surat Perjanjian Pemborongan/Surat Perjanjian Kontrak)telah ditentukan, bahwa anda berhak mendapat uang muka sebesar 20% (misalnya), dengan

syarat anda menyerahkan jaminan uang muka atau Advance Payment Bond . Dengan uang muka

tersebut, anda sudah mulai bisa mengerjakan proyek. Apabila usaha anda dinilai layak oleh

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 5/9

Bank, maka Bank dapat memberikan kredit konstruksi, yang diperhitungkan dengan Bank 

Garansi uang muka, untuk menyelesaikan proyek.

Bila anda bergerak dibidang usaha perdagangan, anda sering harus membeli secara tunai ataukredit, stok barang yang akan dijual. Namun jika perusahaan yang memproduksi produk tadi

mau menerima Bank Garansi, maka anda hanya perlu menyerahkan Bank Garansi pengadaanuntuk dapat memperoleh stok barang dagangan tadi. Dengan Bank Garansi pengadaan, anda bisa

mengatur cash flow, dan baru membayar sesuai yang ditentukan dalam Bank Garansi tersebut.

Tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai

cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek. wikipedia

Untuk kegunaan lain dari Tabung, lihat Tabung (disambiguasi)

Faktor-faktor tingkat Tabungan

1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

2. Tinggi rendahnya suku bunga bank 3. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank 

Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat.

Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik 

nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. wikipedia

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara  pembayaran yang hampir merupakankebalikan dari sistem cek . Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran ( payee) yang

menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar ( payer ) ke

 banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung keakun mereka. wikipedia

Kliring (dari bahasa Inggris clearing ) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan 

menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatutransaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.

Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada

waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.

Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna

memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembelimaupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya

.1 Pengertian Tingkat Kesehatan Bank 

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 6/9

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan

fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat

menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapatmembantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam

melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Dengan menjalankan fungsi-

fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup,

menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan

 prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankankelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya

setiap saat. Selain itu, suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan dan aturan yang

telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan yang mengacu pada prinsip- prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.

 

1.2 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 

Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada

faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan.

Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang baru, yang

memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan demikian faktor-faktor 

yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah CAMEL. Kelima faktor tersebutmemang merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank 

mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akanmengalami kesulitan.

Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas (meskipun bank tersebut

modalnya cukup, selalu untung, dikelola dengan baik, kualitas aktiva produktifnya baik) maka

apabila permasalahan tersebut tidak segera dapat diatasi maka dapat dipastikan bank tersebutakan menjadi tidak sehat. Pada waktu terjadi krisis perbankan di Indonesia sebetulnya tidak 

semua bank dalam kondisi tidak sehat, tetapi karena terjadi rush dan mengalami kesulitan

likuiditas, maka sejumlah bank yang sebenarnya sehat menjadi tidak sehat. Penilaian tingkatkesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 5 faktor, yaitu faktor Permodalan (Capital),

Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen, Rentabilitas (Earning) dan Likuiditas. Analisisini dikenal dengan istilah

1. permodalan (capital );

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

 berikut:

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 7/9

a. kecukupan, komposisi, dan proyeksi (trend ke depan) permodalan serta kemampuan

 permodalan Bank dalam mengcover aset bermasalah;

 b. kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan,rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber 

 permodalan, dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Bank.

2. kualitas aset (asset quality);

Penilaian terhadap faktor kualitas aset meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

 berikut:

a. kualitas aktiva produktif, konsentrasi eksposur risiko kredit, perkembangan aktiva produktif 

 bermasalah, dan kecukupan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP);

 b. kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang (review) internal, sistem dokumentasi,

dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

3. manajemen (management );

Penilaian terhadap faktor manajemen meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

 berikut:

a. kualitas manajemen umum dan penerapan manajemen risiko;

 b. kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Bank Indonesia dan

atau pihak lainnya.

4. rentabilitas (earning );

Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

 berikut:

a. pencapaian return on assets (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), dan

tingkat efisiensi Bank;

 b. perkembangan laba operasional, diversifikasi pendapatan, penerapan prinsip akuntansi dalam

 pengakuan pendapatan dan biaya, dan prospek laba operasional.

5. likuiditas (liquidity);

Penilaian terhadap faktor likuiditas meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

 berikut:

a. rasio aktiva/pasiva likuid, potensi maturity mismatch, kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR),

 proyeksi cash flow, dan konsentrasi pendanaan;

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 8/9

 b. kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management / ALMA),

akses kepada sumber pendanaan, dan stabilitas pendanaan.

6. sensitivitas terhadap risiko pasar ( sensitivity to market risk )

Penilaian terhadap faktor sensitivitas terhadap risiko pasar meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen sebagai berikut:

a. kemampuan modal Bank dalam mengcover  potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi (adverse

movement ) suku bunga dan nilai tukar;

 b. kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.

Untuk penetapan peringkat setiap komponen dilakukan perhitungan dan analisis dengan

mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan dengan

mempertimbangkan unsur  judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi darisetiap komponen yang dinilai.

Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap faktor ditetapkan Peringkat Komposit (composite

rating ) sebagai berikut:

a. Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan bahwa Bank tergolong sangat baik dan mampu

mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan;

 b. Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan bahwa Bank tergolong baik dan mampu

mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun Bank masih

memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin;

c. Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan bahwa Bank tergolong cukup baik namun

terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk 

apabila Bank tidak segera melakukan tindakan korektif;

d. Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan bahwa Bank tergolong kurang baik dan

sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau Bank 

memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yangtidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi

mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya.

e. Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan bahwa Bank tergolong tidak baik dan sangat

sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalamikesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya.

5/13/2018 waliamanat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/waliamanat 9/9